PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG"

Transkripsi

1 PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh : Ana Faridatunniswah A2D PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

2 PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama NIM Jurusan : Ana Faridatunniswah : A2D : S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Ambiguitas Peran Terhadap Kinerja Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang adalah benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukanlah hasil plagiat baik sebagian maupun seluruhnya dari karya ilmiah orang lain, dan semua kutipan yang ada di dalam skripsi ini telah saya sebutkan sumber aslinya berdasarkan tata cara penulisan kutipan yang lazim pada karya ilmiah. Semarang, Agustus 2013 Yang Menyatakan Ana Faridatunniswah NIM. A2D ii

3 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Alam Nasyrah: 6) Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu (Al Baqarah: 185) Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya (Ath Thalaaq:4) Ku Persembahkan karya ini untuk Ibu dan Bapakku Mas Martono Kakak Tata, Mas Ral dan Dek Ndin Terimakasih atas cinta yang telah kalian berikan. iii

4 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : Jum at Tanggal : 19 Juli 2013 Pembimbing I Pembimbing II Wiji Suwarno, S. Pd.I, S.IPI, M.Hum NIP Yuli Rohmiyati, S.Sos, M.Si. NIP iv

5 PENGESAHAN Skripsi ini telah diuji oleh Panitia Ujian Skripsi pada tanggal 19 Agustus 2013 Ketua Drs. Ari Setyadi, M.S. NIP Anggota I Heriyanto, S.Sos., M.IM. NIP Anggota II Wiji Suwarno, S.Pd.I, S.IPI, M.Hum. NIP Anggota III Yuli Rohmiyati, S.Sos, M.Si NIP v

6 PRAKATA Assalamu alaikum Wr.Wb Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, hidayah dan karunia serta ridho-nya, akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program strata satu (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang dengan judul Pengaruh Ambiguitas peran terhadap Kinerja Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini berbagai hambatan dan kesulitan telah banyak penulis alami serta bukan semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, namun juga berkat bantuan, dorongan, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan lancar. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Agus Maladi Irianto, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Budaya; 2. Dr. Dewi Yuliati, MA, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan ijin penelitian dan penyusunan skripsi; vi

7 3. Drs. Ary Setyadi, M.S., selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dan dosen penguji, yang telah memberikan petunjuk dan saran dalam penulisan skripsi ini; 4. Dra. Sriati, selaku Ketua Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, yang telah memberi kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini; 5. Wiji Suwarno, S.Pd.I, S.IPI, M.Hum dan Yuli Rohmiyati, S.Sos, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar dan berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang bermanfaat demi perbaikan dan kebaikan dalam penyusunan skripsi ini, serta memberikan kemudahan-kemudahan dalam penyusunan skripsi ini; 6. Desy Ery Dhani, S.Sos., selaku dosen wali yang selalu memberikan bimbingan, saran dan arahan-arahan yang bermanfaat bagi penulis; 7. Heriyanto, S.Sos., M.IM., selaku dosen penguji yang telah memberikan koreksi dan saran dalam penulisan skripsi ini; 8. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti kuliah; 9. Rektor Universitas Diponegoro yang memberikan ijin untuk melanjutkan studi dan bantuan dana; 10. Dra. Wahyu Praptini, Selaku Kepala UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, yang telah memberikan ijin melanjutkan studi dan sebagai tempat penelitian serta memberikan motivasi; vii

8 11. Dra. Ari Widjayanti, MM., Mantan Kepala UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, yang telah memotivasi dan memberi ijin penulis untuk melanjutkan studi; 12. Bapak, Ibu dan Kakak-kakakku yang senantiasa mendo akan dan memberikan dukungan dalam penyelesaian skipsi ini; 13. Teman-teman pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, terima kasih atas bantuan dan motivasinya; 14. Teman-teman bagian sirkulasi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, terima kasih atas pengertian dan dukungannya; 15. Teman-teman S1 Ilmu Perpustakaan angkatan 2009, terima kasih atas motivasinya sehingga penulis berusaha untuk menyelesaikan skripsi ini; 16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terima kasih atas semua dukungannya; Dengan segala keterbatasan kemampuan serta kekurangan dalam pengetahuan yang penulis miliki, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik perbaikan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya pada bidang yang sama. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Semarang, Agustus 2013 Penulis Ana Faridatunniswah viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi ABSTRAK... xiii BAB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Istilah Kerangka Pikir Hipotesis... 7 BAB. II. TINJAUAN LITERATUR 2.1. Ambiguitas Peran Kinerja Pustakawan Penelitian Terdahulu BAB. III. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1. Metode dan Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Populasi dan Sampel Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data ix

10 3.8. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Metode Analisis Data BAB. IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 4.1. Sejarah Singkat Visi dan Misi Struktur Organisasi Kepegawaian Koleksi Jenis-jenis Layanan Kerjasama BAB. V PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 5.1. Deskripsi Variabel Penelitian Ambiguitas Peran Kinerja Pustakawan Uji Validitas dan Realibilitas Analisis Regresi Linear Sederhana Pengujian Hipotesis Keterbatasan Penelitian BAB VI PENUTUP 6.1. Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Tabel 1. Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan Golongan Tahun Tabel 2. Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan Jabatan Tahun Tabel 3. Pegawai UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Tahun Tabel 4. Pustakawan Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5. Pustakawan Berdasarkan Tingkat pendidikan Tabel 6. Pustakawan Berdasarkan Golongan Tabel 7 Pustakawan Berdasarkan Jabatan Tabel 8. Pustakawan Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 9. Koleksi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Tahun Tabel 10. Ketidakjelasan sasaran kerja Tabel 11. Ketidakjelasan mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan Tabel 12. Ketidakjelasan mengenai wewenang yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan Tabel 13. Tidak ada job description yang jelas Tabel 14. Tidak ada prosedur kerja (SOP) sebagai pedoman kerja Tabel 15. Merasa kesulitan dalam pengambilan keputusan untuk penyelesaian pekerjaan Tabel 16. Kehilangan arah dalam bekerja Tabel 17. Ketidakjelasan tentang apa yang diharapkan orang lain (pimpinan dan rekan kerja) Tabel 18. Tidak ada penghargaan atas keberhasilan kerja yang telah dicapai Tabel 19. Tugas rutin yang dilakukan pustakawan tidak bisa dipakai untuk kenaikan pangkat dan jabatan Tabel 20. Tidak tahu bagaimana pimpinan mengevaluasi atau menilai kerja pustakawan Tabel 21. Memiliki pengetahuan dalam melaksanakan tugas Tabel 22. Mengutamakan ketelitian dalam bekerja Tabel 23. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien dalam bekerja Tabel 24. Bekerja sesuai target yang telah ditentukan Tabel 25. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Tabel 26. Hadir tepat waktu dalam bekerja Tabel 27. Tidak pernah membolos dalam bekerja Tabel 28. Bersedia membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan Tabel 29. Menggangap dirinya bagian dari tim/kelompok Tabel 30. Berusaha bekerja dalam tim/kelompok xi

12 Tabel 31. Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas xii

13 ABSTRAK Penelitian ini berjudul pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, jenis data kuantitatif, analisis statistik deskriptif. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik sampling non probability sampling dengan teknik sampling jenuh, dengan jumlah sampel (n) sebesar 21 pustakawan. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala Likert. Teknik pengolahan data dan analisis data mengunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Adapun untuk pengujian hipotesis menggunkan uji t pada tingkat kepercayaan α = 1%. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis H 0 diterima berarti H 1 ditolak. Hal ini bisa dilihat dari uji hipotesis yang dilakukan dengan uji T, yaitu dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel dengan α = 1 %. Hasilnya adalah T hitung =1.725 lebih kecil dari T tabel = Maka simpulannya adalah ambiguitas peran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. Kata kunci : Ambiguitas Peran, Kinerja Pustakawan, UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro xiii

14 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas seorang pustakawan merupakan tugas yang tidak mudah dan banyak tantangan, biasanya penilaian terhadap baik buruknya perpustakaan dilihat dari bagaimana cara pustakawan memberikan pelayanan kepada pemustakanya. Ketika pelayanan yang diberikan oleh pustakawan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemustaka, maka akan terjadi suatu kesenjangan. Misal pihak pemustaka mengharapkan pelayanan yang ramah, cepat, tepat dan buku yang dicari tersedia, namun dari pihak pustakawan mengalami hambatan psikologi yang tidak stabil sehingga mengakibatkan emosi yang labil. Hal ini dapat menimbulkan penilaian bahwa pustakawan tidak professional, tidak ramah, dan lain sebagainya. Sikap pustakawan di atas merupakan bentuk dari ambiguitas peran, dimana pustakawan tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan, apa yang diharapkan oleh organisasi atas peran yang mereka mainkan. Sehingga kesan yang muncul adalah mereka seakan-akan kehilangan arah dalam bekerja dan lambat dalam mengambil keputusan. Siguaw (1993) mengatakan bahwa ambiguitas peran terjadi akibat job description yang tidak ditulis atau dijelaskan dengan rinci serta tidak adanya standar kerja yang jelas, sehingga ukuran kinerja karyawan yang baik dipersepsikan secara kabur oleh karyawan. 1

15 2 Pustakawan yang mengalami ambiguitas peran akan lambat dalam mengambil keputusan yang harus ia lakukan, hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja mereka. Jika kinerja pustakawan kurang baik maka layanan yang akan diberikan kepada pemustaka tidak akan bisa maksimal atau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemustaka. UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro merupakan perpustakaan pusat, dimana pemustakanya terdiri dari semua civitas akademika yang ada di Universitas Diponegoro dan juga pemustaka dari perguruan lain. Untuk dapat melayani pemustaka yang jumlahnya tidak sedikit ini dibutuhkan petugas atau pustakawan yang cekatan, handal dan terampil. Namun, hal ini tidak akan terwujud jika pustakawannya mengalami ambiguitas peran sehingga mempengaruhi kinerja mereka. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini, UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro mengubah beberapa jenis layanan, Peralihan ini tanpa disertai dengan job description yang baru yang sesuai dengan layanan tersebut, akibatnya pustakawan bagian ini mengalami ketidakjelasan tugas karena tidak ada arahan mengenai apa yang harus mereka lakukan dengan tugas baru ini. Di samping itu, dalam menjalankan kegiatan sehari-hari tidak semua bagian ada prosedur kerja (SOP) secara tertulis sebagai pedoman kerja, sehingga mengakibatkan pustakawan bekerja atau menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan pengetahuannya masing-masing tanpa ada standar yang jelas. Selain itu ambiguitas peran juga terjadi akibat dari rotasi yang dilakukan oleh pimpinan, rotasi ini mungkin dimaksudkan untuk melakukan penyegaran

16 3 agar pustakawan tidak jenuh. Tetapi penempatan pustakawan ini kadang tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan pustakawan yang bersangkutan sehingga mereka akan kesulitan mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkatnya. Berdasarkan data statistik UPT perpustakaan tahun 2012 bahwa 76% (16 orang) merupakan pustakawan tingkat ahli dan 24% (5 orang) adalah pustakawan tingkat terampil, hal ini tentunya membuat pustakawan kesulitan dalam mengumpulkan angka kredit karena sebagian besar tugas rutin sehari-hari yang mereka lakukan merupakan kegiatan pustakawan tingkat terampil. Apalagi bagi pustakawan tingkat ahli yang ditugaskan dibagian sirkulasi, waktu mereka telah habis untuk melakukan kegiatan rutin, sehingga untuk melakukan kegiatan sesuai dengan pangkat dan golongan mereka akan terasa sulit. Penempatan yang tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan pustakawan ini juga menyebabkan pustakawan enggan dan bekerja sekedarnya saja, yang penting pekerjaan atau tugas rutin sehari-hari bisa berjalan tanpa ada keinginan untuk melakukan hal-hal kreatif diluar tugas rutin sehari-hari yang sesuai dengan pangkat dan jabatannya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang

17 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka secara terperinci masalah yang akan diteliti adalah 1. Bagaimana ambiguitas peran yang dialami oleh pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro? 2. Bagaimana kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro? 3. Bagaimana pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Dapat digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan kinerja pustakawan di UPT perpustakaan Universitas Diponegoro b. Sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro untuk mengetahui ambiguitas peran yang mempengaruhi kinerja pustakawan sehingga dapat mencapai tujuan perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

18 5 c. Menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada 1 Maret - 10 Mei 2013, bertempat di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro yang beralamat di Jalan Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang. 1.6 Batasan Istilah Agar bahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, peneliti membatasi istilah dari variabel yang diteliti, sebagai berikut: a. Ambiguitas peran dalam penelitian ini adalah ketidakjelasan peran yang dialami oleh pustakawan berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas dari pekerjaannya. b. Kinerja Pustakawan adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh pustakawan, dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi. 1.7 Kerangka berpikir Ambiguitas peran merupakan ketidakjelasan peran yang disebabkan oleh tidak adanya kejelasan mengenai tugas-tugas dari pekerjaannya dan tidak mengerti harapan-harapan yang berkaitan dengan peran tertentu. Ambiguitas peran yang dialami oleh pustakawan akan membuat pustakawan lambat dalam

19 6 mengambil keputusan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seharusnya dapat cepat diselesaikan akan tertunda-tunda dan ini akan mempengaruhi kinerja pustakawan. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Ambiguitas peran: ketidakjelasan dari sasaran-sasaran kerja kesamaran tentang tanggung jawab ketidakjelasan tentang prosedur kerja kesamaran tentang apa yang diharapkan oleh orang lain kurang adanya balikan atau ketidakpastian tentang unjuk kerja pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survai. Ambiguitas peran berpengaruh terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Peningkatkan kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Feedback Gambar 1 Kerangka Berpikir

20 7 1.8 Hipotesis penelitian Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis ialah pernyataan atau jawaban sementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan ( Usman, 2008: 38 ). Adapun hipotesis penelitian ini adalah H 0 = Ambiguitas peran tidak berpengaruh terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro H 1 = Ambiguitas peran berpengaruh negatif terhadap kinerja pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang.

21 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR Sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan maka perlu adanya teori sebagai analisis permasalahan yang ada. Penelitian ini berkaitan dengan ambiguitas peran yang mempengaruhi kinerja pustakawan. 2.1 Ambiguitas Peran Siguaw (1993) mengatakan bahwa ambiguitas peran terjadi akibat job description yang tidak ditulis atau dijelaskan dengan rinci serta tidak adanya standar kerja yang jelas, sehingga ukuran kinerja karyawan yang baik dipersepsikan secara kabur oleh karyawan. Menurut Sumrall & Sebastianelli dalam (Catharina:2001) menyatakan bahwa penyebab lain munculnya ambiguitas peran adalah komunikasi yang buruk antara karyawan dengan atasan atau dengan rekan kerjanya, kurangnya pengawasan (supervisi) dari pihak manajemen dan program pelatihan yang buruk. Ambiguitas peran muncul ketika ada harapan dari pihak lain (misal, rekan kerja, atasan, pelanggan) yang dipersepsikan tidak jelas (singh dalam Catharina:2001). Ambiguitas peran menurut Luthan ( 2006:473) terjadi ketika individu tidak memperoleh kejelasan mengenai tugas-tugas dari pekerjaannya atau lebih umum dikatakan tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Job description yang tidak jelas, perintah-perintah yang tidak lengkap dari atasan dan tidak 8

22 9 adanya pengalaman memberikan kontribusi terhadap ambiguitas peran. Sedangkan Robbins (2008:372) menyatakan bahwa ambiguitas peran tercipta manakala ekspektasi peran tidak dipahami secara jelas dan karyawan tidak yakin apa yang harus ia lakukan. Ambiguitas peran dirasakan seseorang jika ia tidak memiliki cukup informasi untuk dapat melaksanakan tugasnya, atau tidak mengerti atau merealisasikan harapan-harapan yang berkaitan dengan peran tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya ambiguitas peran menurut Everly dan Giordano ( dalam Munandar, 2001) : a. Ketidakjelasan dari sasaran-sasaran kerja b. Kesamaran tentang tanggung jawab c. Ketidakjelasan tentang prosedur kerja d. Kesamaran tentang apa yang diharapkan oleh orang lain e. Kurang adanya balikan, atau ketidakpastian tentang unjuk kerja pekerjaan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ambiguitas peran adalah ketidakjelasan peran seseorang dalam organisasi yang disebabkan oleh tidak adanya arahan yang jelas dari pihak manajemen. 2.2 Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

23 10 bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono dalam Sutrisno, 2010:170). Sutrisno (2010:172) menyimpulkan kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi. Sedangkan menurut Nawawi (2006:64-65) kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor yang terdiri dari: (a) pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dalam bekerja. Faktor ini mencakup jenis dan jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah diikuti di bidangnya, (b) pengalaman, yang tidak sekedar berarti jumlah waktu atau lamanya bekerja, tetapi berkenaan juga dengan substansi yang dikerjakan yang jika dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama akan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan suatu bidang tertentu, (c) kepribadian, berupa kondisi di dalam diri seseorang dalam menghadapi bidang kerjanya, seperti minat, bakat, kemampuan bekerjasama/keterbukaan, ketekunan, kejujuran, motivasi kerja dan sikap terhadap pekerjaan. Miner dalam Sutrisno (2010: ) menyatakan aspek dari kinerja ada empat, yaitu: 1. kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu, dan ketepatan dalam melakukan tugas 2. kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan

24 11 3. waktu kerja, menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut 4. kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau menghambat usaha dari teman sekerjanya. Sedangkan indikator kinerja menurut Nawawi (2006:67) adalah: 1. kuantitas hasil kerja yang dicapai 2. kualitas hasil kerja yang dicapai 3. jangka waktu mencapai hasil kerja tersebut 4. kehadiran dan kegiatan selama hadir di tempat kerja 5. kemampuan bekerjasama Bernardin dan Russel dalam Sutrisno (2010: ) mengajukan enam kinerja primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja, yaitu: 1. Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan. 2. Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan. misalnya jumlah rupiah, unit, dan siklus kegiatan yang dilakukan. 3. Timeliness, merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan memerhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain. 4. Cost efectiveness, merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi (manusia, keuangan, teknologi, dan material) dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya.

25 12 5. Need for supervision, merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisi untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan. 6. Interpersonal impact, merupakan tingkat sejauh mana pegawai memelihara harga diri, nama baik, dan kerjasama di antara rekan kerja dan bawahan. Satibi (2011) menyatakan ada beberapa parameter yang jelas untuk mengungkap dan memetakan esensi peningkatan kinerja pustakawan yaitu: a. Produktif. Seorang pustakawan yang berkinerja tinggi memiliki produktifitas kerja yang tinggi, artinya ia mampu menghasilkan pekerjaan, baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan program kerja yang telah dicanangkan. Apakah menyangkut pekerjaan yang bersifat administrasi, teknis maupun manajerial. b. Berinisiatif. Hal ini mencerminkan bahwa seorang pustakawan yang berkinerja tinggi harus memiliki inisiatif dalam menyampaikan ide-ide cerdas terkait dengan penataan, pengembangan, penyempurnaan bahkan perubahanperubahan yang mungkin bisa dilakukan.. Dengan kata lain, ia bersikap proaktif dalam memperjuangkan peningkatan kinerja perpustakaan secara kelembagaan. c. Mandiri. Kinerja seorang pustakawan juga dapat dicermati dari kemandiriannya dalam melaksanakan pekerjaan. Ia tidak bergantung pada orang lain, tetapi ia mampu menterjemahkan setiap program yang telah dicanangkan sebelumnya.

26 13 d. Disiplin. Seorang pustakawan yang berkinerja tinggi akan tercermin pula dari sikapnya yang disiplin. disiplin yang dimaksud tidak hanya terkait dengan persoalan kehadiran dalam bekerja, tetapi juga disiplin dalam melaksanakan pekerjaan, membuat laporan serta mengevakuasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan. e. Mampu bekerjasama secara efektif. Pustakawan yang berkinerja tinggi dapat dilihat dari kemampuannya dalam melakukan kerjasama dengan pihak lain, baik secara internal maupun eksternal. f. Responsif. Responsif yang dimaksud merupakan kemampuan seorang pustakawan dalam menangkap berbagai kebutuhan pihak lain yang dilayani (pemustaka), baik secara internal maupun eksternal. Dengan kata lain, seorang pustakawan yang berkinerja tinggi akan tercermin dari sejauhmana ia mampu memberikan respon yang positif terhadap berbagai keluhan, kepentingan dan kebutuhan pihak lain yang dilayani. g. Akuntabel. Hal ini mengandung makna bahwa seorang pustakawan yang berkinerja tinggi akan mampu menyelaraskan antara program yang telah dicanangkan dengan kebutuhan pihak lain yang dilayani serta pertanggungjawaban yang dilaporkan. Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang dilihat dari kuantitas, kualitas, waktu kerja dan kemampuan bekerjasama yang didasari oleh pengetahuan, pengalaman dan kepribadian.

27 Pustakawan Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007, Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pustakawan adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan sekolah formal. Pustakawan ini orang yang bertanggung jawab terhadap gerak maju roda perpustakaan. Maka di wilayah Pegawai Negeri Sipil (PNS), pustakawan termasuk kedalam jabatan fungsional. Secara umum, kata pustakawan merujuk pada kelompok atau perorangan dengan karya atau profesi di bidang dokumentasi, informasi dan perpustakaan. (Sudarsono, 2006) 2.4 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun penelitian tentang ambiguitas peran dan pengaruhnya terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Florence Catharina (2001) dengan judul Pengaruh konflik dan ambiguitas peran terhadap kinerja karyawan studi kasus pada Departemen call center PT. Excelcomindo Pratama Jakarta, penelitian ini dilakukan terhadap 63

28 15 karyawan bagian call center dan hasil dari penelitian ini adalah konflik peran pengaruhnya positif terhadap kinerja karyawan dan ambiguitas peran pengaruhnya negatif terhadap kinerja karyawan, selain itu faktor demografi juga mempengaruhi konflik peran dan ambiguitas peran serta kinerja karyawan. Penelitian lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ardhimas Linggar Wisesa (2012) dengan judul Pengaruh exercised responsibility, pengalaman, otonomi, dan ambiguitas peran terhadap kinerja auditor di Semarang, penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik di kota Semarang, sampel berjumlah 70 responden. Hasil analisis menggunakan regresi dapat diketahui bahwa variabel exercised responsibility, pengalaman, dan otonomi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor, dan variabel ambiguitas peran berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor. Sedangkan hasil analisis menggunakan uji t menunjukkan bahwa exercised responsibility, pengalaman, otonomi, dan ambiguitas peran berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hal yang membedakan antara penelitian ini dengan dua penelitian diatas adalah dalam analisis data penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Florence Catharina (2001) dianalisis dengan analisa kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif untuk menjelaskan mengenai kaitan antara aspek demografis responden ( usia, masa kerja, jenis kelamin, pendidikan dan status perkawinan ) dengan penilaian dan persepsi responden terhadap tingkat konflik dan ambiguitas peran yang dialaminya serta kinerja yang telah dihasilkan menggunakan Crosstab, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan Chi-Square test didukung dengan koefisien kontingensi dan analisis regresi

29 16 berganda. Chi-Square test dan koefisien kontingensi untuk melihat keeratan hubungan antara aspek demografis responden (usia, masa kerja, jenis kelamin, pendidikan dan status perkawinan) dengan konflik dan ambiguitas peran serta kinerjanya. Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara konflik dan ambiguitas peran terhadap kinerja menggunakan analisis regresi berganda. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ardhimas Linggar Wisesa (2012) menggunakan analisis statistik deskiptif untuk memberikan deskripsi mengenai exercised responsibility, pengalaman, otonomi, ambiguitas peran dan kinerja yang dilihat dari angka rata-rata (mean), nilai tengah (median), kisaran teoritis, kisaran aktual, dan standar deviasi. Adapun penelitian ini analisa datanya menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linear sederhana, analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui tingkat ambiguitas peran yang dialami oleh pustakawan dan kinerja yang telah dihasilkan, dan untuk mengetahui pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja pustakawan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Penelitian terdahulu di atas memperoleh hasil penelitian yang sama dengan penelitian ini yaitu pengaruh ambiguitas peran terhadap kinerja adalah negatif.

30 17 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Usman dan Akbar, 2008: 41). Penelitian dapat dibagi menurut bidang, tempat, pemakaian, tujuan, waktu, jenis, metode, logika, dan filsafat. Jenis penelitian dibagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasi, penelitian kausal komperatif, penelitian eksperimental sungguhan, penelitian eksperimen semu, penelitian tindakan (Usman dan Akbar, 2008: 3-6). Penelitian ini menggunakan metode survai, jenis penelitian kuantitatif sedangkan dalam menganalisis data menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2008: 147). Jenis penelitian kuantitatif merupakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008: 7). 17

31 Variabel penelitian Variabel penelitian adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian, yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif ( Arikunto, 2006: 10). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah ambiguitas peran, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja pustakawan. 3.3 Definisi Operasional Variabel Suatu konsep yang digambarkan dalam definisi konsep tentu saja tidak akan dapat diobservasi atau diukur gejalanya di lapangan. Untuk dapat diobservasi atau diukur, maka suatu konsep harus didefinisikan secara operasional. Definisi operasional variabel berisikan indikator-indikator dari suatu variabel, yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variabel tersebut. Dalam penelitian ini definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: 1. Ambiguitas peran sebagai variabel bebas (X) Indikator dari variabel ambiguitas peran meliputi: ketidakjelasan sasaran kerja, kesamaran tanggung jawab, ketidakjelasan prosedur kerja, kesamaran apa yang diharapkan orang lain dan ketidakpastian atau kurang adanya balikan dari unjuk kerja. Variabel ambiguitas peran diukur dengan menggunakan 5 poin skala Likert, responden diminta untuk memberikan konfirmasi atas pernyataan-

32 19 pernyataan yang diberikan dalam skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). 2. Kinerja pustakawan (Y) Adapun indikator dari kinerja dapat diukur melalui: kuantitas, kualitas, waktu kerja, dan kemampuan bekerjasama. Variabel kinerja pustakawan diukur dengan menggunakan 5 poin skala Likert dari tingkat 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju). Masing-masing indikator dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan yang dituliskan dalam kuesioner 3.4 Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2008: 80), populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah pustakawan di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro. Tabel 1: Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan golongan Tahun 2012 No Golongan Jumlah Persentase 1 IV % 2 III % 3 II I - - Jumlah % Sumber : Data Tata Usaha UPT Perpustakaan Undip tahun 2012

33 20 Tabel 2: Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Berdasarkan Jabatan Tahun 2012 No Jabatan Jumlah Persentase 1 Pustakawan Pelaksana Lanjutan 1 5% 2 Pustakawan Penyelia 4 19% 3 Pustakawan Pertama 5 24% 4 Pustakawan Muda 7 33% 5 Pustakawan Madya 4 19% Total % Sumber : Data Tata Usaha UPT Perpustakaan UNDIP tahun Sampel Menurut Sugiyono (2008 : 81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus representatif. Berdasarkan populasi tersebut maka penentuan sampel yang representatif dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi kecil kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2008: 85). Sampel penelitian ini adalah seluruh pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro sebanyak 21 pustakawan.

34 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, tidak melalui perantara. Data primer yang digunakan berupa data subyek (self report data) yang berupa opini dan karakteristik dari responden. Data primer dalam penelitian ini berupa: 1. Karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama bekerja. 2. Opini atau tanggapan responden atas ambiguitas peran dan kinerja pustakawan. Sumber data adalah semua pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. 3.6 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian sangatlah penting karena berkaitan dengan tersedianya data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian, sehingga simpulan yang diambil adalah benar. Oleh karena itu dalam penelitian, metode pengumpulan data harus dilakukan dengan tepat.

35 22 Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Metode angket (Kuesioner) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dapat diberikan secara langsung atau melalui pos atau internet. Jenis angket ada dua, yaitu tertutup dan terbuka. Kuesioner yang digunakan dalam hal ini adalah kuesioner tertutup yakni kuesioner yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih dan menjawab secara langsung.(sugiyono, 2008: 142). Kuesioner ini ditujukan kepada pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro untuk mengetahui persepsi responden (pustakawan) tentang ambiguitas peran dan kinerja pustakawan. 2. Metode wawancara Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer), pelengkap teknik pengumpulan lainnya, menguji hasil pengumpulan data lainnya (Usman dan Akbar, 2008: 55). Wawancara ini ditujukan kepada pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro, sebagai pendukung metode kuesioner dalam pengumpulkan data, apabila metode kuesioner kurang mendalam sehingga dengan metode wawancara akan memperoleh informasi lebih mendalam dari informan tentang variabel ambiguitas peran serta variabel kinerja pustakawan.

36 Teknik Pengolahan Data Proses pengolahan data yang dilakukan adalah : 1. Edit, yaitu kegiatan memeriksa dan meneliti kembali data yang diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara, untuk mengetahui apakah data yang ada sudah cukup dan lengkap ataukah perlu ada pembetulan. 2. Koding, yaitu kegiatan melakukan klasifikasi data dari jawaban responden dengan memberikan kode/simbol serta skor menurut kriteria yang ada. Jawaban setiap item instrumen tersebut menggunakan skala Likert dalam bentuk pilihan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001: 73-74). Untuk setiap item pernyataan diberi skor satu sampai dengan lima dari hasil yang terendah sampai yang tertinggi. 3. Tabulasi, yaitu kegiatan melakukan pengolahan data ke dalam bentuk tabel dengan memproses hitung frekuensi dari masing-masing kategori, baik secara manual maupun dengan bantuan komputer. 3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Suatu instrumen (daftar pertanyaan) dalam kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi-rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

37 24 mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Arikunto, 2006:168). Untuk menguji validitas instrumen dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengadakan uji coba kepada beberapa responden. b. Mengelompokkan item-item dari jawaban ke dalam butir dan jumlah skor total yang diperoleh dari masing-masing responden. c. Dari skor yang diperoleh kemudian dibuat tabel perhitungan validitas. d. Mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. e. Mengkonsultasikan hasil tersebut ke dalam tabel kritik r Product Moment dengan kaidah keputusan yaitu apabila r hitung > r tabel maka instrumen dikatakan valid dan layak digunakan dalam pengambilan data. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid dan tidak layak digunakan untuk pengambilan data. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir (item) pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir pertanyaan. Teknik korelasi digunakan karena menurut Masrun (dalam Sugiono, 2008: 133) sampai saat ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun (dalam Sugiono, 2008:134) menyatakan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut

38 25 mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0.3, jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan keterandalan suatu alat ukur. Tujuan dari dilakukan uji reliabilitas adalah agar instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dapat dipercaya (reliable). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan internal consistency, yaitu mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Internal consistency diukur dengan menggunakan koefisien Cronbach alpha. Jika koefisiensi alpha lebih besar daripada 0.60 maka dinyatakan bahwa instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah handal. 3.9 Metode Analisis Data Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputasi program SPSS (Statistical program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data statistik secara tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau dengan aturanaturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto, 2006: 239). Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

39 26 1. Analisis Statistik Deskriptif Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada pada penelitian yaitu: Pengaruh Ambiguitas Peran terhadap Kinerja Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat tabel distribusi jawaban angket variabel X dan Y. b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus: n DP = 100% N Keterangan: DP: Deskripsi persentase n : Jumlah skor yang diharapkan N : Nilai persentase atau hasil (Ali, 1992:184) 2. Analisis Regresi Linear Sederhana Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Penggunaan analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara Ambiguitas peran (X) terhadap kinerja Pustakawan (Y)

40 27 dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut: Y = a + bx Keterangan: Y : Variabel kinerja pustakawan b : Koefisien regresi b X : Variabel ambiguitas peran a : Koefisien regresi a (Idrus, 2009:178) Dalam melakukan analisis regresi linear sederhana penulis menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t (t test ) untuk melihat sejauhmana pengaruh (positif/negatif) variabel bebas (X= Ambiguitas Peran) terhadap variabel terikat (Y= Kinerja Pustakawan) Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut : H 0 :ρ= 0, berarti variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) H 1 :ρ 0, berarti variabel bebas (X) berpengaruh negatif terhadap variabel terikat (Y) Jika: t hitung < t tabel maka ho diterima, variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat

41 28 t hitung > t tabel maka h 1 diterima, variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat

42 29 BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 4.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Diponegoro sudah dirintis sejak didirikannya Universitas Semarang (tahun 1957) yang akhirnya menjadi Universitas Diponegoro (1960). Pada awalnya Perpustakaan Universitas Diponegoro berdiri dengan menempati ruangan di salah satu kampus Universitas Diponegoro di Jl. MT Haryono, Semarang dengan jumlah koleksi sekitar 500 eksemplar terutama bidang hukum. Pada tahun 1962, Perpustakaan Universitas Diponegoro pindah ke kampus Pleburan dan menempati satu ruangan di Fakultas Hukum. Pada tahun 1970, Perpustakaan dipindahkan di ruang yang agak memadai dengan luas kurang lebih 200 m2 yang terdiri dari tiga ruang. Tahun 1979, merupakan sejarah baru bagi Perpustakaan Universitas Diponegoro karena menempati gedung baru berlantai tiga dengan luas kurang lebih m2, yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoep. Tahun 1997, bersamaan dengan kepindahan kampus Universitas Diponegoro dari Pleburan ke Tembalang sampai sekarang maka lokasi UPT Perpustakaan berada di salah satu Gedung Widya Puraya tepatnya di Jalan 29

43 30 Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang dengan luas m² yang terdiri dari lima lantai, meliputi: Lantai I, digunakan untuk ruang kepala UPT Perpustakaan, ruang Kepala Tata Usaha, ruang sidang kecil, ruang administrasi, ruang pengadaan, ruang pengolahan koleksi, Sampoerna Corner, Pojok BNI dan Nation Building Corner (NBC). Lantai II, digunakan untuk ruang pelayanan sirkulasi (pelayanan peminjaman). Lantai III, digunakan untuk ruang pelayanan reserve book (buku tandon) dan karya ilmiah. Lantai IV, untuk pelayanan serial dan referensi. Lantai V, merupakan ruang pertemuan dengan kapasitas 250 orang. Sejak berdirinya hingga sekarang UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro secara berturut-turut dipimpin oleh : 1. Kadarsih Tirto Oetomo, tahun Anak Agung Gede Raka, tahun Prof. Slamet Rahardjo, MA, tahun Kadarsih Tirto Oetomo, tahun Drs. Goenardo Pringgo Atmodjo, tahun Ny. E.R.S. Yunus, SH, tahun Drs. Tono Suhartono, tahun

44 31 8. Dra Ari Widjayanti, MM, tahun Dra. Wahyu Praptini, tahun sekarang 4.2 Visi dan Misi Visi : Menjadi pusat layanan sumber pembelajaran dan riset berbasis teknologi informasi. Misi : 1.Menyediakan informasi ilmiah guna mendukung proses pembelajaran dan penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat 2.Menyediakan akses informasi tanpa batas ruang dan waktu 3.Meningkatkan kerjasama jaringan informasi antar perpustakaan 4.3 Struktur Organisasi Berdasarkan PP No 30 tahun 1990 pasal 34, maka UPT perpustakaan Undip merupakan unit pelaksana teknis dan sebagai unsur penunjang bagi kelengkapan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kedudukannya diluar lingkup fakultas dan bertanggung jawab kepada Rektor, sedangkan kegiatan harian langsung berada di bawah tanggung jawab Pembantu Rektor I dan secara administratif berada di bawah tanggung jawab Pembantu Rektor II.

45 32 Adapun struktur organisasi UPT Perpustakaan UNDIP adalah sebagai berikut : Gambar 2 Bagan Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Adapun tugas-tugasnya adalah : 1. Kepala UPT Perpustakaan bertugas sebagai pimpinan tertinggi di lingkungan Perpustakaan, memimpin seluruh kegiatan yang ada dan dilaksanakan oleh UPT Perpustakaan dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sub Bagian Tata Usaha bertugas memberikan pelayanan administrasi baik bagi staf maupun bagi sivitas akademika yang meliputi surat menyurat,

46 33 keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dan pengelolaan data. 3. Bidang Pengadaan Bahan Pustaka, bertugas menyiapkan data untuk pengadaan koleksi bahan pustaka yang dalam pelaksanaannya meliputi seleksi dan pengadaan, inventarisasi, dan pemeliharaan bahan pustaka. 4. Bidang Pengolahan Bahan Pustaka bertugas mengolah bahan pustaka khususnya buku dari awal hingga siap disajikan dan disebarluaskan. Dalam pelaksanaan kegiatan meliputi klasifikasi, katalogisasi, dan penyelesaian. 5. Bidang Pelayanan Perpustakaan bertugas memberikan pelayanan koleksi bahan pustaka khususnya buku yang meliputi pelayanan sirkulasi, pelayanan buku tandon/deposit, dan pelayanan referensi. 6. Bidang Pelayanan Dokumentasi dan Informasi bertugas memberikan pelayanan dokumentasi dan informasi kepada pengguna yang membutuhkan. Dalam pelaksanaan kegiatan meliputi :pelayanan serial, pelayanan koleksi khusus, dan pelayanan dokumentasi dan bahan AV. 7. Bidang Kerjasama dan Publikasi Perpustakaan bertugas melaksanakan kegiatan publikasi dan kerjasama perpustakaan. 8. Layanan Perpustakaan Fakultas/Lembaga merupakan pelayanan perpustakaan di Fakultas maupun lembaga yang ada di lingkungan Universitas Diponegoro. 9. Badan Pembina/Pengembangan Perpustakaan bertugas membina perpustakaan demi perkembangan lebih lanjut. 10. Kelompok Pustakawan merupakan Forum Komunikasi pustakawan di lingkungan Universitas Diponegoro.

47 Kepegawaian Jumlah pegawai yang bekerja di UPT perpustakaan Undip, ada 35 orang, yang dapat dikelompokkan dalam : Tabel 3: Pegawai UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro Tahun 2012 Status kepegawaian Jumlah Persentase (%) Administrasi Pustakawan Honorer Tenaga BLU Total Sumber:TU UPT Perpustakaan Undip, 2012 berikut : Adapun rincian pustakawan UPT Perpustakaan Universitas adalah 1. Pustakawan Berdasarkan Jenis Kelamin Pustakawan UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro terdiri dari 10 pria dan 11 wanita, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4: Pustakawan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah Persentase (%) Pria Wanita Total Sumber : TU UPT Perpustakaan Undip, 2012

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR Sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan maka perlu adanya teori sebagai analisis permasalahan yang ada. Penelitian ini berkaitan dengan ambiguitas peran yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG PENGARUH AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh : Ana

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 17 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Usman dan Akbar, 2008:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak tantangan, biasanya penilaian terhadap baik buruknya perpustakaan dilihat

BAB I PENDAHULUAN. banyak tantangan, biasanya penilaian terhadap baik buruknya perpustakaan dilihat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas seorang pustakawan merupakan tugas yang tidak mudah dan banyak tantangan, biasanya penilaian terhadap baik buruknya perpustakaan dilihat dari bagaimana cara

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 29 BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 4.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Diponegoro sudah dirintis sejak didirikannya Universitas Semarang (tahun 1957) yang akhirnya

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS-TUGAS TERHADAP INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS-TUGAS TERHADAP INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS-TUGAS TERHADAP INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh: M. Firdaus Charis

Lebih terperinci

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KENDAL

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KENDAL PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh: Odhy

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah beberapa KAP-KAP lokal yang berdomisili di Jakarta Barat. Jumlah KAP yang di jadikan sebagai tempat riset sebanyak empat KAP,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PDAM KABUPATEN JEPARA

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PDAM KABUPATEN JEPARA PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PDAM KABUPATEN JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan penulisan skripsi Program Sarjana (S1) Pada Program Sarjana Sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PUSTAKAWAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PUSTAKAWAN MANDIRI LAPORAN AKHIR PENELITIAN PUSTAKAWAN PENGARUH PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA Oleh : Agustiawan, S.S NIP. 19790714

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannnya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN (BKBPMP) KABUPATEN SERANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN (BKBPMP) KABUPATEN SERANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN (BKBPMP) KABUPATEN SERANG S K R I P S I Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh

Lebih terperinci

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SKRIPSI

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SKRIPSI DAFTAR ISI PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN INTERIOR PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi S1 Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan peraturan yang terdapat dalam penelitian (Masyhuri dan M. Zainuddin, 2008 : 91). Menurut Sulistyo-Basuki

Lebih terperinci

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi yang beralamat di Jalan Windu No. 26 Kota Bandung. Peneliti memilih penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAMPINGAN ORANG TUA DAN FREKUENSI BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG 01 TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PENGARUH PENDAMPINGAN ORANG TUA DAN FREKUENSI BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG 01 TAHUN AJARAN 2014 / 2015 PENGARUH PENDAMPINGAN ORANG TUA DAN FREKUENSI BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG 01 TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA STIENU JEPARA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA STIENU JEPARA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA STIENU JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Progam Sarjana (S1) pada Progam Sarjana Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menjelaskan filosofi dari gagasan (ide) riset yang diajukan, sehingga memerlukan suatu model penelitian, yang ditampilkan dalam suatu

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 PAKEM

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 PAKEM PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 PAKEM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP FUNGSI PENGAWASAN MANAJEMEN. (Studi Empiris pada BPR di Kota Surakarta)

PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP FUNGSI PENGAWASAN MANAJEMEN. (Studi Empiris pada BPR di Kota Surakarta) PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP FUNGSI PENGAWASAN MANAJEMEN (Studi Empiris pada BPR di Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, ROTASI PEKERJAAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEPARA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, ROTASI PEKERJAAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEPARA PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, ROTASI PEKERJAAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEPARA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DAN PENCARIAN INFORMASI OLEH MAHASISWA YANG MENJADI ANGGOTA PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SKRIPSI

KEBUTUHAN DAN PENCARIAN INFORMASI OLEH MAHASISWA YANG MENJADI ANGGOTA PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SKRIPSI KEBUTUHAN DAN PENCARIAN INFORMASI OLEH MAHASISWA YANG MENJADI ANGGOTA PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Tujuan adanya metode

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Warung Makan Bebek Goreng Haji Slamet Kartasura)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Warung Makan Bebek Goreng Haji Slamet Kartasura) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Warung Makan Bebek Goreng Haji Slamet Kartasura) S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

: SRI HARTANTI A

: SRI HARTANTI A PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARTASURA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik). 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Koordinasi Pimpinan terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat -syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 KAYEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi HUBUNGAN FREKUENSI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI TRANSAKSI SISWA KELAS XI SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 S K R I P S I Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT BERINVESTASI PADA BANK SYARIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT BERINVESTASI PADA BANK SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT BERINVESTASI PADA BANK SYARIAH (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UNISNU Jepara) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

PENGARUH LOKASI PERPUSTAKAANUMUM KABUPATEN SUKOHARJO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PELAJAR SMP

PENGARUH LOKASI PERPUSTAKAANUMUM KABUPATEN SUKOHARJO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PELAJAR SMP PENGARUH LOKASI PERPUSTAKAANUMUM KABUPATEN SUKOHARJO TERHADAP MINAT BERKUNJUNG PELAJAR SMP Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program strata

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GODONG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB IV METODOLOGI RISET BAB IV METODOLOGI RISET 4.. Objek Riset Objek penelitian ini dilakukan LPP TVRI Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Oktober 20 sampai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan. Bappeda dan BPMPPKB Pemerintah Kota Cimahi. 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sebagai obyek penelitian Pengaruh Implementasi Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

(Studi Kasus Pada BUMD PD BPR Bank Daerah Karanganyar)

(Studi Kasus Pada BUMD PD BPR Bank Daerah Karanganyar) PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS, PERENCANAAN STRATEGI, DAN INOVASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DAERAH (Studi Kasus Pada BUMD PD BPR Bank Daerah Karanganyar) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Nama : ALI AHMAD NIM : Jurusan : MANAJEMEN

SKRIPSI. Disusun oleh : Nama : ALI AHMAD NIM : Jurusan : MANAJEMEN ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN JEPARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode korelasional digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE, MATERI, DAN TRAINER TERHADAP KEBERHASILAN PELATIHAN OTOMOTIF PADA UPT BLK DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS

PENGARUH METODE, MATERI, DAN TRAINER TERHADAP KEBERHASILAN PELATIHAN OTOMOTIF PADA UPT BLK DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS PENGARUH METODE, MATERI, DAN TRAINER TERHADAP KEBERHASILAN PELATIHAN OTOMOTIF PADA UPT BLK DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dimana penelitian ini menyajikan data berupa angka. Selanjutnya angka tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab

Lebih terperinci

STUDI DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR PELABUHAN JEPARA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) JAWA TENGAH

STUDI DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR PELABUHAN JEPARA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) JAWA TENGAH STUDI DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KANTOR PELABUHAN JEPARA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN SORTASI MUTU DAN WARNA PADA P.T TEMPUREJO DI GUDANG TEMBAKAU MAYANG JEMBER

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN SORTASI MUTU DAN WARNA PADA P.T TEMPUREJO DI GUDANG TEMBAKAU MAYANG JEMBER PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN SORTASI MUTU DAN WARNA PADA P.T TEMPUREJO DI GUDANG TEMBAKAU MAYANG JEMBER SKRIPSI Oleh Ahmad Murobbi NIM 050910202128 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara variabel variabel yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kuantitatif, yang dimaksud adalah teori dalam penelitian kuantitatif berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI BAGI HASIL, KUALITAS PELAYANAN, DAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENABUNG NASABAH PADA BANK MUAMALAT KABUPATEN PONOROGO

PENGARUH PERSEPSI BAGI HASIL, KUALITAS PELAYANAN, DAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENABUNG NASABAH PADA BANK MUAMALAT KABUPATEN PONOROGO PENGARUH PERSEPSI BAGI HASIL, KUALITAS PELAYANAN, DAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP MINAT MENABUNG NASABAH PADA BANK MUAMALAT KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 3 AA-BB Medan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PENGELOLA SISTEM INFORMASI

PENGARUH KUALITAS PENGELOLA SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR PENGARUH KUALITAS PENGELOLA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT DI BANDUNG Oleh: M. R A M L I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu, dengan kata

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI KERJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PATI

PENGARUH KEDISIPLINAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PATI PENGARUH KEDISIPLINAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Menurut Arikunto (2002:91) penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh

Lebih terperinci