Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Family Centered Care
|
|
- Sukarno Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN FAMILY CENTERED CARE DI RUANG RAWAT INAP ANAK Tina Shinta P.*, Ns. Elizabeth Ari Setyarini**, Matheus Dharma Prtahama*** ABSTRAK Studi pendahuluan dilakukan melalui penyebaran angket kepada 18 orang tua, didapatkan 9 dari 18 orang tua pasien yang anaknya dirawat mengatakan perawat tidak membantu keluarga jika anak menangis, rewel, gelisah atau takut. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak. Family centered care merupakan pendekatan yang digunakan dalam pemberian pelayanan kesehatan pada anak dengan melibatkan orang tua. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dan desain diskriptif korelasional dengan pendekatan Cross-sectional. Instrumen pengumpulan data mengunakan kuesioner yang berisi 33 pernyataan, terdiri dari 18 pernyataan pengetahuan dan 15 pernyataan sikap. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh sejumlah 47 perawat. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak, dengan nilai p = 0,004 (<0,05). Disarankan kepada Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan untuk mengadakan program pelatihan kepada perawat mengenai family centered care dan pelaksanaannya. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Family Centered Care PENDAHULUAN Kehadiran seorang anak ditengah keluarga adalah karunia yang didambakan. Anak adalah individu yang berusia kurang dari delapan belas tahun yang sedang mengalami masa tumbuh kembang dan memiliki kebutuhan khusus secara fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang berbeda dari orang dewasa (Supartini, 2004). Untuk memenuhi kebutuhan secara fisik, psikologis, sosial dan spiritual dalam pertumbuhan dan perkembangan, maka dibutuhkan kondisi tubuh yang sehat, karena sehat adalah keadaan sejahtera yang mengoptimalkan antara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dalam mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal (Supartini, 2004). Sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana seseorang menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan internal dan ekternal untuk mempertahankan keadaan kesehatannya (Potter & Perry, 2005). Keadaan yang sehat ini sangatlah penting dalam kebahagian keluarga (Kisanti, 2008). Kondisi anak tidak selamanya sehat tapi terkadang mengalami sakit penyakit. Jika kondisi anak sakit semakin parah maka orang tua harus memasukan anak ke rumah sakit dan anak harus menjalani hospitalisasi (Supartini, 2004). Hospitalisasi merupakan proses yang mengharuskan anak untuk tinggal dan 44
2 dirawat di rumah sakit, karena alasan yang berencana dan darurat, untuk tinggal dan dirawat di rumah sakit, untuk menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Anak yang mengalami hospitalisasi dalam jangka waktu yang lama, menyebabkan anak menjadi cemas, takut, sedih, dan timbul perasaan tidak nyaman lainnya. Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak yang menjalani hospitalisasi, yaitu cemas, marah, sedih, takut, dan rasa bersalah (Wong, 2001). Jika anak mengalami stres selama menjalani hospitalisasi maka orang tua mengalami stres juga. Stres orang tua dapat meningkatkan stres anak semakin meningkat, maka dibutuhkan keterlibatan orang tua dalam pemberian asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga (Hidayat, 2005). Orang tua anak adalah mitra bagi perawat untuk menentukan pemenuhan kebutuhan anak dalam bentuk asuhan keperawatan anak yang berpusat pada keluarga (family centered care) (Supartini, 2004). Konsep family centered care awalnya dikembangkan di negara-negara yang menguntungkan secara ekonomi, berdasarkan pentingnya memenuhi kebutuhan psikososial dan perkembangan anak dengan menitikberatkan pada keluarga bahwa keluarga atau orang tua sumber utama kekuatan dan dukungan anak (American Academy of Pediatric, 2003). Keluarga didukung dalam peran pemberian asuhan keperawatan dan memberikan keputusan dengan melihat keluarga sumber kekuatan dalam penanganan masalah keperawatan (Wong, 2008). Pelaksanaan family centered care pada rumah sakit anak di negara-negara maju sudah terstandar dengan baik, namun di Indonesia kemungkinan dapat diterapkan tetapi untuk mewujudkannya secara ideal tidak mudah, karena banyak petugas kesehatan terutama perawat yang belum memahami konsep family centered care. Kondisi ini mengakibatkan asuhan keperawatan di Indonesia sering terjebak dalam kegiatan rutinitas di rumah sakit (Purmailani, 2014). Perawat diharuskan mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang. Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan manusia atau hasil dari tahu seseorang terhadap suatu objek melalui panca indra yang dimilikinya seperti penglihatan, pendengaran, perabaaan (Notoatmodjo, 2003). Perawat sebagai koordinator adalah perawat yang mampu melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang dapat diterima oleh keluarga dan bekerjasama dengan keluarga untuk perencanaan asuhan keperawatan (Potter & Perry, 2005). Kerjasama perawat dengan keluarga terlihat saat perawat mengikutsertakan keluarga dalam asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Family Centered Care merupakan pendekatan yang digunakan dalam pemberian pelayanan kesehatan pada anak dengan melibatkan orang tua. Family Centered Care juga menekankan keterlibatan keluarga atau orang tua anak dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak di rumah sakit (Hidayat, 2005), maka faktor penting dari family centered care adalah hubungan kerjasama yang mengikutsertakan orang tua dan partisipasi orang tua untuk perawatan anak. Penerapan family centered care bermanfaat untuk meningkatkan kerjasama yang optimal pada keluarga dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi dari keluarga (Saleeba, 2008), 45
3 sedangkan penelitian dari American Academy of Pediatric (2003) menyatakan penerapan konsep family centered care dapat memberikan manfaat antara lain: menguatkan hubungan tenaga kesehatan dengan keluarga dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan setiap anak, meningkatkan pengambilan keputusan klinis, membuat dan mengembangkan tindak lanjut rencana perawatan berkolaborasi dengan keluarga, meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yang dimiliki keluarga, penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan dan waktu tenaga kesehatan dan waktu tenaga profesional lebih efisien dan efektif, persaingan pemasaran pelayanan kesehatan yang kompetitif, meningkatkan kepuasan profesional, dan mempertinggi kepuasan anak dan keluarga atas pelayanan kesehatan yang diterima. Ini menunjukkan penerapan family centered care dalam asuhan keperawatan anak dapat memberikan manfaat bagi keluarga, rumah sakit dan petugas kesehatan profesional salah satunya perawat. Penelitian Dunst dan Trivette (2009) menunjukkan penerapan konsep family centered care dalam praktik keperawatan, keluarga diperlakukan penuh perhatian, menyampaikan informasi kepada keluarga supaya orang tua memahami tentang keadaan anak dan perawatannya. Perawat melibatkan orang tua untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan perawatan anak, dan kerjasama antara orang tua dengan perawat, karena family centered care adalah perawat melibatkan orang tua pada saat melakukan asuhan keperawatan. Ini menunjukan peran perawat sangatlah penting dalam penerapan family centered care. Peran perawat dalam family centered care adalah sebagai fasilitator dalam perawatan anak di rumah sakit, perawat harus mampu memfasilitasi orang tua dalam berbagai bentuk pelayanan kesehatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak (Hidayat, 2005). Peneliti melakukan studi pendahuluan pada bulan Januari 2015 dengan menyebarkan angket terhadap 10 orang tua pasien yang anaknya sudah tiga hari menjalani rawat inap di ruang rawat inap anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung. Hasil studi pendahuluan lewat angket adalah 5 dari 10 orang tua pasien mengatakan perawat di ruangan tidak membantu keluarga jika anak sedang rewel, menangis, gelisah atau takut. Tiga orang tua mengatakan perawatan di ruangan ini sudah baik. Dua orang tua mengatakan perawat tidak memberikan informasi yang dibutuhkan terkait hasil pemeriksaan. Satu orang tua mengatakan perawat di ruangan memberi pelayanan kurang menyenangkan hanya dikarenakan adanya perbedaan suku, budaya atau tingkat sosial yang dimiliki oleh keluarga. Peneliti melakukan wawancara pada perawat anak di ruangan, mereka mengatakan bahwa materi tentang family centered care sudah didapatkan saat perkuliahan, belum adanya pelatihan dan standar operasional pelaksanaan pada family centered care serta belum ada upaya dari rumah sakit untuk melakukan program pelatihan pelaksanaan family centered care. Peneliti juga melakukan observasi di ruangan rawat inap anak Theresia di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung. Peneliti melihat bahwa perawat sudah memperhatikan kondisi anak tetapi terlihat kurangnya sikap empati pada anak dan keluarga, sebagai contoh pada saat melihat anak sedang rewel, menangis dan takut. Perawat mengikutsertakan orang tua 46
4 hanya pada saat memberikan obat injeksi dan obat oral. Peneliti juga melakukan studi pendahuluan pada bulan Mei 2015 dengan menyebarkan angket terhadap 8 orang tua pasien yang anaknya sudah tiga hari menjalani rawat inap di ruang rawat inap anak Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan. Hasil studi pendahuluan lewat angket adalah 4 dari 8 orang tua pasien mengatakan perawat di ruangan tidak membantu keluarga jika anak sedang rewel, menangis, gelisah atau takut. Dua orang tua mengatakan perawat tidak memberikan informasi yang dibutuhkan terkait hasil pemeriksaan. Satu orang tua mengatakan perawatan di ruangan ini sudah baik. Satu orang tua mengatakan perawat di ruangan tidak memberi pelayanan yang baik dikarenakan perbedaan suku, budaya dan tingkat sosial yang dimiliki oleh keluarga. Peneliti melakukan wawancara pada perawat anak di ruangan, mereka mengatakan bahwa sudah mendapatkan materi tentang family centered care saat perkuliahan, belum ada standar operasional pelaksanaan pada family centered care dan belum ada upaya dari rumah sakit untuk melakukan program pelatihan pelaksanaan family centered care. Peneliti juga melakukan observasi di ruangan rawat inap anak Daud di Rumah Sakit Sekar Kamulyan. Peneliti mendapatkan bahwa perawat sudah memperhatikan kondisi anak namun dari sikap terlihat empati perawat pada anak dan keluarga kurang. Perawat hanya bertanya kondisi anak pada anaknya dan tidak perhatian penuh. Perawat melibatkan orang tua hanya pada saat akan pemberian obat injeksi dan personal higiene. Hasil dari studi pendahuluan dan observasi serta mengingat betapa pentingnya pelaksanaan family centered care di rumah sakit, maka peneliti terarik dan ingin mengetahui lebih lanjut untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anap anak. Sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat yang berdinas di ruang rawat inap anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan yang berjumlah 47 perawat. Teknik sampling penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan 18 pernyataan untuk variabel pengetahuan dan 15 pernyataan untuk variabel sikap. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Pendidikan Distribusi Perawat Berdasarkan Pendidikan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan (n=46) Pendidikan Frekuensi % SPK D III S I ,7 84,8 6,5 Total Sumber : (Data Primer, 2015) Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh perawat (84,8%) berpendidikan D III. 47
5 2. Usia Distribusi Perawat Berdasarkan Usia di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan (n=46) Usia Frekuensi % tahun tahun tahun tahun (DepKes RI, 2009) ,7 39,1 26,1 13,1 Total Sumber : (Data Primer, 2015) Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian kecil perawat (39,1%) dalam rentang usia dewasa tengah yaitu antara usia tahun. 3. Pengalaman Kerja Distribusi Perawat Berdasarkan Pengalaman Kerja di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan (n=46) Pengalaman Kerja Frekuensi % < 1 tahun 1 5 tahun > 5 tahun ,7 19,6 71,7 Total Sumber : (Data Primer, 2015) Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat (71,7%) memiliki pengalaman kerja > 5 tahun. 4. Latar Belakang Pendidikan Distribusi Perawat Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan (n=46) Pengalaman Kerja Frekuensi % SPK Poltekkes Akper STIKes Universitas ,7 4,3 56,5 28,3 2,2 Total Sumber : (Data Primer, 2015) Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian perawat (56,5%) latar belakang pendidikan dari Akper (Akademi Keperawatan). B. Hasil Penelitian dan Pembahsan 1. Analisa Univariat a. Pengetahuan perawat tentang family centered care di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan (n=46) Pengetahuan Kategori Jumlah % Baik Cukup Kurang ,5 32,6 10,9 Total Sumber : (Data Primer, 2015) Hasil pengetahuan perawat pada penelitian ini diketahui bahwa dari 46 perawat yang menjadi responden penelitian, sebagian responden 26 perawat (56,6%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang family centered care, sisanya 15 perawat (32,6%) mempunyai pengetahuan yang cukup dan 5 perawat (10.9%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang family centered care. Pengetahuan dalam penelitian ini yaitu segala sesuatu yang diketahui, dipahami, dan diaplikasikan oleh perawat tentang 48
6 family centered care di ruang rawat inap anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas yang ada, umur, sosial budaya dan sumber informasi (Notoatmodjo, 2003). Tingkat pendidikan yang dipunyai perawat dapat mempengaruhi pola pikir perawat tersebut. Semakin tinggi pendidikan, maka pola pikir yang dipunyainya akan semakin baik (Notoatmodjo, 2003). Responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 26 perawat (56,6%). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan di ruangan rawat inap anak Theresia dan Daud, yaitu: sebanyak 39 perawat (84,8%) mempunyai tingkat pendidikan DIII dan sebanyak 3 perawat (6,5%) mempunyai tingkat pendidikan S1. Responden yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 5 orang perawat (10,9%), hal ini dapat mempengaruhi karena masih terdapatnya tingkat pendidikan SPK sebanyak 4 orang perawat (8,7%). Hasil analisa kuesioner yang mempunyai pengetahuan kurang terdapat pada pernyataan nomor 9 yaitu family centered care meminimalkan efek hospitalisasi pada orang tua dan pada pernyataan nomor 7 yaitu keluarga dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam melakukan asuhan keperawatan. Hal ini didukung pada penelitian yang dilakukan oleh (Anggriani, 2014), yang meneliti pengetahuan perawat dengan penerapan identify patient correctly di Rumah Sakit Umum Pemerintah Ratotok Buyat Kabupaten Minahasa Tengara. Hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 23 perawat (63,9%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang penerapan identify patient correctly. Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian responden mempunyai tingkat pendidikan D3 sebanyak 45 orang (93,8%). Usia merupakan lama waktu atau keberadaan individu terhitung sejak dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup usia, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir (Huclok, 1998 dalam Wawan dan Dewi, 2011). Usia dapat mempengaruhi bertambah dan berkembang pengetahuan seseorang, namun pada usia lanjut kemampuan dalam menerima dan mengingat informasi akan berkurang. Usia yang secara maksimal dapat mencapai prestasi melalui informasi dan pengetahuan adalah tahun. Daya tangkap dan pola pikir seseorang akan berkembang seiring dengan bertambahnya usia, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2010). Hal ini terlihat sebagian kecil responden berumur tahun yaitu 18 orang perawat (39,1%). Hasil analisa kuesioner responden dengan pengetahuan yang baik, terlihat pada pernyataan nomor 4 yaitu family centered care merupakan pendekatan inovatif dalam implementasi asuhan keperawatan, yang diberikan berdasarkan manfaat hubungan antara perawat dan keluarga yakni orang tua. Kuesioner pada responden dengan pengetahuan cukup terlihat pada pernyataan nomor 6 yaitu family centered care berdampak negatif bagi pemulihan anak saat di rawat di rumah sakit. b. Sikap Sikap Perawat dalam Pelaksanaan Family Centered Care di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan (n=46) 49
7 Sikap Kategori Frekuensi % Mendukung Tidak Mendukung ,2 34,8 Total Sumber : (Data Primer, 2015) Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perawat 30 orang (65,2%) memiliki sikap yang mendukung, dan yang tidak mendukung sebanyak 16 perawat (34,8%). Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang diberikan seseorang terhadap stimulus atau obyek (Wawan dan Dewi, 2011). Sikap dalam penelitian ini adalah Nilai-nilai yang dimiliki perawat untuk menerima, merespon, dan menghargai dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak. Faktor faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan atau agama, dan emosional (Notoatmodjo, 2010). Latar belakang pendidikan atau lembaga pendidikan yang ditempuh perawat dari hasil penelitian diperoleh perawat yang latar belakang pendidikan dari Akper (Akademi Keperawatan) ada 26 perawat (56,5%) dan 13 perawat (28,3%) yang latar belakang pendidikan dari STIKes (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan). Dari data tersebut dengan latar belakang pendidikan Akper dan STIKes membuktikan bahwa nilai sikap mereka berada di median 54, yaitu sikap mendukung dari Akper ada 13 perawat dan dari STIKes ada 9 perawat. Bila ditinjau dari segi pengalaman kerja, hampir seluruh perawat berpengalaman selama lebih dari 5 tahun yaitu 33 perawat (71,7%). Pengalaman pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang terhadap masalah yang dihadapinya dan dapat menjadi dasar pembentukan sikap (Wawan dan Dewi, 2011). Mekanisme perawat dalam menghadapi situasi dalam merawat pasien khususnya dengan family centered care yang melibatkan keluarga, hendaknya disusun dengan menghadapi situasi tersebut tentu dapat membentuk sikap yang lebih baik. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional (Wawan dan Dewi, 2011). Salah satu bentuk mendukungnya sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care terlihat pada pernyataan nomor 1 yaitu melibatkan keluarga dalam melakukan asuhan keperawatan selama di rumah sakit merupakan cara dalam melaksanakan family centered care, sebanyak 30 orang perawat (65,2%). Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa perawat melibatkan orang tua anak pada asuhan keperawatan. Kuesioner dengan sikap perawat yang tidak mendukung terlihat pada pernyataan nomor 14 yaitu saya mengajak perawat lain untuk membantu keluarga memperoleh dukungan emosional jika keluarga meminta saja, yaitu sebanyak 16 orang perawat (34,8%). 2. Analisa Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Perawat dalam Pelaksanaan Family Centered Care di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan (n=46) 50
8 Sumber : (Data Primer, 2015) Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai pengetahuan baik dengan sikap tidak mendukung ada 4 perawat (15,4%), sedangkan perawat yang mempunyai pengetahuan baik dengan sikap mendukung sebanyak 22 perawat (84,6%). Perawat yang mempunyai pengetahuan cukup dengan sikap tidak mendukung ada 7 perawat (46,7%), sedangkan perawat yang mempunyai pengetahuan cukup dengan sikap mendukung sebanyak 8 perawat (53,3%). Perawat yang mempunyai pengetahuan kurang dengan sikap tidak mendukung ada 5 perawat (100%) dan tidak ada (0%) perawat yang mempunyai pengetahuan kurang dengan sikap mendukung. Setelah dilakukan uji statistik, didapatkan hasil p value = 0,004 dibandingkan dengan nilai koefisien alpha (α) = 0,05, maka p value < α, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima sehingga ada hubungan bermakana antara pengetahuan dengan sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak. Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek tertentu, terkait dengan pengindraan melalui pancar indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan dengan sendirinya. Pengetahuan sangat berperan penting dalam penentuan sikap yang utuh. (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, lingkungan, usia, sosial budaya dan sumber informasi (Sukmadinata, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai pengetahuan baik dengan sikap mendukung sebanyak 22 perawat (84,6%). Ini dikarenakan perawat memperoleh pengetahuan tentang family centered care adalah saat masa pendidikan dulu, usia yang bertambah, tingkat pendidikan dan pengalaman pribadi dalam mengaplikasikan family centered care pada asuhan keperawatan anak. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu sedangkan Dahlan (2004) menyatakan bahwa pengetahuan adalah proses hasil belajar, namun pengetahuan dalam menentukan sikap sesesorang akan sesuatu tidaklah cukup. Ini sesuai dengan hasil penelitian diperoleh pengetahuan yang baik dengan sikap tidak mendukung ada 4 perawat (15,4%). Hal ini dikarenakan pengetahuan yang baik, perawat sudah mendapatkan teori family centered care pada saat dibangku kuliah sedangkan sikap yang tidak mendukung tidak hanya dari pengetahuan namun dari minat dalam diri perawat untuk bersikap mendukung dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak. Sikap suatu individu ditentukan beberapa komponen yaitu: kepribadian, intelegensia, minat (Notoatmodjo, 2003 dalam Wawan dan Dewi, 2011). Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Sikap sangat berkaitan erat dengan tingkat pengetahuan seseorang. Sikap seseorang terhadap suatu obyek, menunjukkan 51
9 pengetahuan orang tersebut terhadap obyek yang bersangkutan (Katz, 1964 dalam Wawan dan Dewi, 2011). Ini sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh perawat yang mempunyai pengetahuan cukup dengan sikap mendukung sebanyak 8 perawat (53,3%). Pengetahuan yang cukup ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, bertambahnya usia perawat sehingga pola pikir dan wawasan yang dipunyai perawat semakin bertambah, selain itu sikap dipengaruhi oleh pengetahuan yang dipunyai perawat. Sikap yang dipunyai seseorang akan baik jika pengetahuan yang dipunyainya baik juga (Notoatmodjo, 2003). Semakin baik pengetahuan yang dipunyai perawat maka baik juga sikap yang dipunyai perawat dalam pelaksanaan family centered care. Hasil penelitian diperoleh bahwa perawat yang mempunyai pengetahuan cukup dengan sikap tidak mendukung ada 7 perawat (46,7%). Ini terlihat dari analisa kuesioner pada responden dengan sikap tidak mendukung terlihat pada kuesioner pernyataan nomor 14 yaitu saya mengajak perawat lain untuk membantu keluarga memperoleh dukungan emosional jika keluarga meminta saja. Pengetahuan cukup ini juga terlihat pada kuesioner pengetahuan dengan pernyataan nomor 6 yaitu family centered care berdampak negatif bagi pemulihan anak saat di rawat di rumah sakit. Hal ini dikarenakan saat mengisi kuesioner ada perawat yang belum mengetahui dan kurang terpapar mengenai family centered care. Pengetahuan yang kurang mampu mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan dan sikap yang utuh. Pengetahuan yang kurang dapat terlihat terutama pada pernyataan nomor 9 yaitu family centered care meminimalkan efek hospitalisasi pada orang tua. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan yang kurang dengan sikap tidak mendukung ada 5 perawat (100%) dan tidak ada (0%) pengetahuan yang kurang dengan sikap mendukung. Responden masih kurang terpapar dan kurangnya sosialisasi mengenai family centered care serta belumnya adanya pelatihan mengenai family centred care di ruang rawat inap anak. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yakni positif dan negatif. Semakin banyak aspek positif pada suatu objek yang diketahui maka akan menimbulkan sikap positif pada objek tertentu (Wawan, 2011). Pengetahuan yang kurang akan cenderung mempunyai sikap yang tidak mendukung atau negatif (Notoatmodjo, 2003). Hasil penelitian yang dilaksanakan di Ruangan Theresia Rumah Sakit Santo Yusup Bandung diperoleh perawat yang mempunyai pengetahuan baik ada 15 perawat (53,6%). Perawat yang mempunyai pengetahuan cukup ada 9 perawat (32,2%) dan perawat yang mempunyai pengetahuan kurang ada 4 perawat (14,2%), sedangkan perawat yang mempunyai sikap mendukung ada 15 perawat (53,6%) dan perawat yang mempunyai sikap tidak mendukung 13 perawat (46,4%). Hal ini menunjukkan bahwa di Ruangan Theresia sebagian perawat mempunyai pengetahuan yang baik dan sikap yang mendukung. Hasil penelitian yang juga dilaksanakan di Ruangan Daud Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan diperoleh perawat yang mempunyai pengetahuan baik ada 11 perawat (61,1%). Perawat yang mempunyai pengetahuan cukup ada 6 perawat (33,3%) dan perawat yang mempunyai pengetahuan kurang ada 1 perawat (5,6%), sedangkan perawat yang mempunyai sikap mendukung ada 15 52
10 perawat (83,3%) dan perawat yang mempunyai sikap tidak mendukung 3 perawat (16,7%). Hal ini menunjukkan bahwa di Ruangan Daud sebagian besar perawat mempunyai pengetahuan yang baik dan sikap yang mendukung. KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Pengetahuan perawat di ruang rawat inap anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan tentang family centered care sebagian perawat mempunyai pengetahuan dalam kategori baik, yaitu sebanyak 26 perawat (56,5%). 2. Sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan, sebagian besar perawat mempunyai sikap mendukung, yaitu sebanyak 30 perawat (65,2%) 3. Menunjukan adanya hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan dengan p value : 0,004. Saran 1. Bagi Rumah Sakit Santo Yusup Bandung dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Kuningan. Mengadakan program pelatihan mengenai family centered care dan pelaksanaannya pada asuhan keperawatan anak guna mngembangkan dan meningkatkan pelaksanaan family centered care di pelayanan keperawatan anak serta mengupayakan family centered care sebagai SOP (Standar Operasional Pelaksanaan) pada pelayanan keperawatan khususnya di keperawatan anak. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi data pendukung dan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat mengambil tema mengenai hubungan tingkat pengetahuan perawat dalam pelaksanaan family centered care di ruang rawat inap anak. DAFTAR PUSTAKA Alimul, Aziz. (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta : Salemba Medika Alimul, Aziz. (2012). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta : Salemba Medika American Academy of Pediatric. (2003). Family Centered Care and The Pediatrican s Role. Journal of American Academic of Pediatric. Volume 112. Page gl/reprint/pediatrics;112/3/691.pd f. Diakses pada hari Jumat 20 November 2014 Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Cetakan 14. Jakarta : Rineka Cipta Bantu, Anggriani. (2014). Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Penerapan Identify Patient Correcly di RSUP Ratatotok Buyat Kabupaten Minahasa 53
11 Tenggara. Jurnal universitas sam ratulangi. Diakses 13 Juli 2015 Dahlan, J.A. (2004). Meningkatkan Kemampuan Perubahan dan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama melalui Pendekatan Open-ended. Disertasi PPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan Dunst.C,J., Trivette C.M.T. (2009). Metaanalytic structural equation modeling of the infuences of family-centere care on parent and child psychological health. International Journal of Pediatrics.(2009) page 1-9 Hidayati, W. (2008). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Teras Hidayat, A. A. (2005). Pengantar ilmu anak I. Jakarta : Salemba Medika Kisanti, A. (2008). Kehamilan. article kehamilan availabel online. http// Diakses 1 Desember 2014 Kusnanto. (2003). Pengantar profesi dan praktik keperawatan profesional. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat prinsip-prinsip dasar. Jakarta : Rineka Cipta Notoadmodjo, S. (2010). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan. Ed. 1 Jilid 1. Jakarta : EGC Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis data dan Uji Statistik. Mediakom Potter & Perry. (2005). Fundamental keperawatan: Volume 2. Jakarta : EGC Purmailani. (2014). Pengaruh pendekatan family centered care terhadap penurunan kecemasan pasien anak toddler di Rumah Sakit Emanuel Klampok Banjarnegara. Jurnal unversitas muhamadiyah purwokerto. Riduwan. (2004). Metode dan teknik menyusun thesis. Cetakan kedua. Bandung : Alfabeta Riyanto, Agus (2011). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan (Dilengkapi Uji Validitas dan Reliabilitas serta Aplikasi Program spss). Yogyakarta : Nuha Medika Saleeba, A. (2008). The importance of family centered care in pediatric nursing, family. Diakses 12 Januari 2015 Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Edisi kedua. Yogyakarta : Graha Ilmu Siregar, Syofian. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Kencana Sugiyono. (2013). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Cetakan ke-4. Bandung : Alfabeta Sukmadinata, Nana S Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Renaja Rosdakarya Supartini, Y. (2004). Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta : EGC Solikhah, Umi. (2011). Aplikasi family centered care di ruang perawatan neonatus. Jurnal Studi Gender Yin Yun Wawan, dan Dewi. (2011). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, 54
12 dan perilaku, manusia. Yogyakarta : Nuha Medika Wong, D.L.& Hockenberry, M.. (2001). Wong s esentials of pediatric nursing. 6th edition. St. Louis: Mosby Wong, D.L.& Hockenberry, M.,Wilson,D.,Winkelstein, M.L., & Schwarts,P. (2008). Buku ajar keperawatan pediatrik edisi 6 volume 1. Jakarta : EGC 55
1
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hospitalisasi pada anak pra sekolah akan menimbulkan ketidaknyamanan. Anak pra sekolah akan merasa kehilangan berkaitan dengan keterbatasan fisik, kehilangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN Ika Agustina*Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciSiti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 2, April 2015: 59-63 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan makhluk rentan dan tergantung yang selalu dipenuhi rasa ingin tahu, aktif, serta penuh harapan. Masa anak-anak suatu awal kehidupan untuk masa-masa berikutnya
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014 Suhrawardi 1, Vonny Khresna Dewi 2, Hj. Norlena 3 123 Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Asta Kartika 1) Eko Mardiyaningsih 2) Wulansari 3) 1 Akper Ngudi Waluyo Ungaran 2 Akper Ngudi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015
HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 Fras Hinang Hawirami¹ Chrisnawati² Sr.Imelda Ingir Ladjar³ SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin
Lebih terperinciSartika Tolingguhu NIM :
Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7
PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN Yeni Frestina, Chori Elsera, Dian Wahyu A Latar belakang Jumlah balita di Indonesia
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR
ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ASTATI Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN 6 Asep Dwi Prasetyo ABSTRAK Faktor faktor tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang Anggrek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial secara. terhadap kebersihan dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang mengalami tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan biologis, psikologis dan spiritual yang harus dipenuhi. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat (Widuri) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA Widuri 1, Maryadi 2, Lestari
Lebih terperinciPromotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti
Lebih terperinciKata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA BANJARMASIN Ika Mardiatul Ulfa 1, Hariadi Widodo 2, Siti Zulaiha 2 1 AKBID Sari
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT
Volume 3, Edisi 1, Juli 2010 ISSN 2085-0921 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI Tri Sulistyarini, A.Per
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK 4 Abdul Muchid *, Amin Samiasih **, Mariyam *** Abstrak Latar belakang:
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN.
PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN 2 Wiji Lestari ABSTRAK Hospitalisasi yang dialami anak anak menyebabkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Ayuningtyas Trisnawati,Wahyu Purnamasari,Emi Nurlaela,Rita
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr. DORIS SYLVANUS Vina Agustina*, Mardiono**, Dwi Agustian Faruk. Ibrahim*** Sekolah
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN Ihda Mauliyah ABSTRAK Alat Permainan Edukatif adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP Yulianto Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto Email : yulisiip@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciNaskah Publikasi SKRIPSI. Disusun oleh : LELY ERNAWATI 0302R00019
Naskah Publikasi HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES PADA ORANG TUA YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI BANGSAL IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN Anggrita Sari 1, RR Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Rizky Puteri Anggarani 2 1 Akademi Kebidanan Sari
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG. Ibrahim N. Bolla, S.Kp.
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP MELATI RSUD SUBANG Ibrahim N. Bolla, S.Kp.,MM Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Perawat perlu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA Ike Prafita Sari Dosen Program Studi Ners Stikes Majapahit
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti
GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Arni Wianti ABSTRAK Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi
Lebih terperinciHubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan Ika Pratiwiningrum, Siti Muawanah Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti Keberadaan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Sarnita 1, Yasir haskas 2 1 STIKES Nani Hasanuddin 2 STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR SKEMA... x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... i ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR SKEMA.... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kemudian menelaah dua variabel pada suatu situasi atau. sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan jenis penelitian studi korelasi. Jenis penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DEWI NURAZIZAH NIM : 09.0387.S DEWI SYARIFATUL ISNAENI NIM
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 203 Paulinus Masa Sato, Adriani Kadir 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR Oleh : Lilik Sriwiyati 1, Endang Dwi Ningsih 2, Lusiana Ambarningrum 3 Abstract
Lebih terperinciTri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU DESA KALIKOTES, KECAMATAN PITURUH, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 Tri Puspa Kusumaningsih,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Adriana Palimbo 1, Syamsul Firdaus 2, Rafiah 1 Program Studi DIV Bidan Pendidik STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif study korelasi (Correlation Study ) dengan pendekatan belah lintang (cross
Lebih terperinciLilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK
ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN (The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO Arief Fardiansyah 1 *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN
PENELITIAN PERBEDAAN LAMA KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP KEPATUHAN TERHADAP STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Arif Rahman Hakim*, Idawati Manurung**, Yuniastini** Salah satu pembinaan manajemen dengan membuat standar
Lebih terperinciHubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung 1 Kartini Apriana Hutapea 2 Blacius Dedi 3 Yuliana Elias 1,2,3 Sekolah Tinggi
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR
PENELITAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Ilham*, Eny**, Herliana*** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya Abstrak Sebagian
Lebih terperinciHUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT
HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Liane Sandy Koba 1 ; Tina Shinta P 2 STIKes Santo Borromeus, Padalarang Kabupaten
Lebih terperinciHubungan Antara Peran Orang Tua 1
HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI RSUD SOEROTO NGAWI Erwin Kurniasih S.Kep., NS., M.Kep (D3 Keperawatan) Akademi Keperawatan Pemkab
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK
ORIGINAL RESEARCH HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK Ns. Yenni Lukita, S.Kep 1, Suhardi 2 1 Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak 2 Mahasiswa STIK
Lebih terperinci: Komunikasi Terapeutik, Perawat
GAMBARAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PASIEN RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 Siti Setiowati Aida Rusmariana, MAN, Zulfa Atabaki, Skep. Ns
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan anak telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Anak tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperincidalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas
PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas B+ Pendidikan dengan kapasitas 800 Tempat Tidur dan 14 unit pelayanan medis dan 8 unit pelayanan penunjang. Jumlah tenaga
Lebih terperinciPENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian
Lebih terperinciInggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre
PERBEDAAN TERAPI BERMAIN PUZZLE DAN BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RS TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciPerformance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE RITA YUSNITA Mahasiswi D-III Kebidanan
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN
Lebih terperinciUmi Sa adah, Asih Setyorini
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO Umi Sa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Saat anak dirawat di rumah sakit banyak hal yang baru dan juga asing yang harus
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciOleh : Rahayu Setyowati
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Heni Dwi Windarwati*, Asti Melani A*, Rika Yustita*
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA T.SUDIAN Mahasiswa Prodi S Kesehatan Masyarakat STIKES U Budiyah Inti
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas
Lebih terperinci: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES LAELATUL MUBASYIROH INTISARI Kehamilan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI Iwan Permana, Anita Nurhayati Iwantatat73@gmail.com
Lebih terperinciPERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE
32 PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIK PADA PASIEN STROKE Pipit Festy Bagian Keperawatan Keluarga Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan UMSurabaya Abstrak Stroke adalah kerusakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Family Centered Care
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Family Centered Care Dalam paradigma keperawatan anak, anak merupakan individu yang masih bergantung pada lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciPENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA
PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Pandeirot *, Fitria**, Setyawan** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TATIK KURNIANINGSIH 201110201133 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF)
HUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF) Maya Lusiana Maulini*, Achmad Syaifudin**, Boediarsih*** Program Studi S1 Keperawatan STIKES
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian
Lebih terperinciKINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN
KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Desri Natalia Siahaan*, Mula Tarigan** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Dasar
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EKA PUTRI UMAYAH 201310201019 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciPERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Anindiansari Pratiwi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT Atraumatic care is the important
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO Hajar Nur Fathur Rohmah, Zulaikha Abiyah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email : iis_suwanti@yahoo.com
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013 Umi Baroroh 1 Tias Dwi Arti 2 Tri Hestini 3 Program Studi D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jl.Mataram
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***
HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA*** dillaherfina@rocketmail.com, Hp 085263333536 Abstract The purpose of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan hingga usia tujuh belas tahun, dimana masing-masing anak tumbuh dan belajar sesuai dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541 0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 6 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih
GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih PENDAHULUAN Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,
Lebih terperinciVolume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA Triana Widiastuti 1, dan Goenawan 2 INTISARI Pada trimester II, ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adisasmito, W. (2012). Sistem kesehatan (Cetakan ke-4). Jakarta: PT Raja
DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, W. (2012). Sistem kesehatan (Cetakan ke-4). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ali, M. (2001). Generalisasi kesimpulan angket. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG Ratna Murniati *), Suprapti *), Erna Kusumawati *) *) Program Studi
Lebih terperinci