BAB III METODE PENELITIAN. kemudian menelaah dua variabel pada suatu situasi atau. sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. kemudian menelaah dua variabel pada suatu situasi atau. sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan jenis penelitian studi korelasi. Jenis penelitian ini bertujuan membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif kemudian menelaah dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain atau variabel yang satu dengan variabel yang lain. Hasil dari penelitian berupa karakter atau gambaran dari variabel tersebut kemudian dipaparkan (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mencari gambaran serta hubungan antara variabel Family Centered Care dengan efek hospitalisasi pada anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Hipotesa Hipotesa merupakan jawaban sementara yang menyatakan hubungan antarvariabel yang harus diuji kebenarannya atau merupakan rangkuman kesimpulan teoretis dari tinjauan pustaka. Hubungan antarvariabel dicari dengan menetapkan 2 variabel yaitu

2 Hipotesa alternatif (H A ) yang menyatakan hubungan diantara kedua variabel yang dioperasionalkan dan Hipotesa nol (H 0 ) yang menyatakan ketiadaan hubungan diantara kedua variabel yang sedang dioperasionalkan (Martono, 2010). Dalam penelitian ini, hipotesa berdasarkan keberadaan hubungan antar variabel adalah: H A : ada hubungan antara Family Centered Care terhadap efek hospitalisasi pada anak di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang H 0 : tidak ada hubungan antara Family Centered Care terhadap efek hospitalisasi pada anak di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Martono (2010), penelitian terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Family Centered Care sedangkan variabel terikat adalah efek hospitalisasi pada anak.

3 3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian Family Centered Care 1. Definisi operasional Family Centered Care merupakan suatu pendekatan terhadap pemberian, perencanaan dan evaluasi perawatan kesehatan yang didasarkan pada hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara pasien, keluarga dan penyedia layanan kesehatan (Hanson, 1997 dalam Dunst dkk, 2009). 2. Elemen elemen Family Centered Care Presentasi penerapan Family Centered Care diukur berdasarkan elemen elemen yang dikemukakan oleh Shelton (1987) yang terdiri dari sembilan elemen yaitu : 1. Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem layanan dan anggota dalam sistem tersebut berfluktuasi. 2. Memfasilitasi kerjasama antara keluarga dan perawat di semua tingkat pelayanan kesehatan, merawat anak secara individual, pengembangan program, pelaksanaan dan evaluasi serta pembentukan kebijakan. 3. Menghormati keanekaragaman ras, etnis, budaya dan sosial ekonomi dalam keluarga. 4. Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta memperhatikan perbedaan mekanisme koping dalam keluarga.

4 5. Memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada orangtua secara berkelanjutan dengan dukungan penuh. 6. Mendorong dan memfasilitasi keluarga untuk saling mendukung. 7. Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap perkembangan bayi, anak-anak, remaja dan keluarga mereka ke dalam sistem perawatan kesehatan. 8. Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan programprogram yang memberikan dukungan emosional dan keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 9. Merancang sistem perawatan kesehatan yang dapat diakses secara fleksibel, budaya yang kompeten dan responsif terhadap kebutuhan keluarga yang teridentifikasi Hospitalisasi pada Anak 1. Definisi operasional Hospitalisasi pada anak merupakan proses perawatan yang mengharuskan anak untuk tinggal dalam kurun waktu tertentu di rumah sakit baik terencana ataupun darurat yang menimbulkan stres pada anak (Wong, 2008).

5 2. Faktor faktor penyebab stres pada anak dengan hospitalisasi Efek Hospitalisasi pada anak diukur menggunakan faktor faktor yang menyebabkan anak mengalami stres selama hospitalisasi (Wong, 2008) yaitu : 1. Perpisahan Perpisahan saat hospitalisasi Pada usia prasekolah (3 sampai 6 tahun) berupa perpisahan dengan lingkungan rumah, permainan dan teman temannya. Reaksi perpisahan yang ditunjukan pada anak usia prasekolah adalah menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan dan tidak kooperatif terhadap perawat atau tenaga kesehatan yang lain 2. Kehilangan kendali atau kontrol diri. Perawatan terhadap anak di rumah sakit juga membuat anak kehilangan kontrol terhadap dirinya. Hal ini disebabkan adanya pembatasan aktivitas anak sebagai akibat dari perubahan rutinitas, restriksi fisik dan ketergantungan yang harus dipenuhi sehingga anak merasa kehilangan kekuatan diri selama perawatan di rumah sakit. Reaksi yang ditunjukan anak adalah malu, bersalah atau takut.

6 3. Cedera tubuh dan nyeri Ketakutan anak terhadap perlukaan muncul karena anak menganggap tindakan dan prosedurnya mengancam integritas tubuhnya. Ketakutan ini membuat anak bereaksi agresif dengan marah dan berontak, ekspresi verbal, tidak mau bekerja sama dengan perawat dan ketergantungan pada orangtua. Sedangkan kondisi psikososial anak usia prasekolah selama perawatan di rumah sakit mungkin kembali bergantung kepada orangtua seperti pada masa perkembangan infant misalnya mengompol dan mengisap jari atau meminta disuapi dan dipeluk oleh orangtua Partisipan Penelitian Partisipan pada penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sejumlah sejumlah 13 orang dengan tingkat pendidikan Sarjana Keperawatan (S1) sebanyak 1 orang, Diploma Keperawatan (D3) sebanyak 12 orang. Semua perawat merupakan populasi yang digunakan sebagai sampel penelitian. Oleh karena itu teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Menurut Surakhmad (dalam Bungin, 2009:101), sampel total (total sampling) merupakan keseluruhan populasi yang merangkap sebagai sampel penelitian karena objek penelitian yang kecil sehingga hasil

7 penelitian hanya berlaku pada populasi yang diteliti dan tidak bertujuan untuk membangun suatu generalisasi. Sampel penelitian yang lain adalah orangtua yang mendampingi anak selama menjalani perawatan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Sampel penelitian diambil berdasarkan jumlah populasi pasien anak usia 3 6 tahun yang menjalani perawatan dalam 1 bulan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dengan kriteria inklusi untuk pengambilan sampel penelitian adalah: 1. Orangtua dengan anak usia 3 6 tahun yang sedang menjalani perawatan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang 2. Orangtua yang mampu membaca dan menulis 3. Bersedia menjadi riset partisipan 3.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada semua perawat yang bekerja di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Angket merupakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar isian yang harus diisi berdasarkan sejumlah subjek (Suryabrata, 2005).

8 Angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu jawaban atau isian ditentukan sehingga riset partisipan tidak dapat memberi respon menurut keinginan riset partisipan. Daftar pertanyaan yang tersusun dalam angket langsung disusun dalam angket langsung diisi sendiri oleh riset partisipan yang bersangkutan (Suryabrata, 2005). Angket yang akan digunakan dalam bentuk check list yang disusun berdasarkan skala pengukuran model Likert. Angket akan diisi oleh riset partisipan dengan memberikan tanda centang ( ) pada item yang sesuai dengan kondisi responden. Dalam penelitian ini, angket yang digunakan untuk mengukur dua variabel yaitu Family Centered Care dan hospitalisasi pada anak. 1. Family Centered Care Elemen elemen Family Centered Care ini dijabarkan oleh peneliti ke dalam bentuk pernyataan kuesioner yang akan dijawab oleh riset partisipan yaitu perawat dan orangtua dengan anak usia 3-6 tahun. Skala Family Centered Care akan diukur menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu: Selalu : apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang selalu dilakukan oleh riset partisipan Sering : apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang sering dilakukan oleh riset partisipan

9 Jarang : apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang jarang dilakukan oleh riset partisipan Tidak pernah : apabila pernyataan sesuai dengan tindakan yang tidak pernah dilakukan oleh riset partisipan Penentuan skoring dalam penelitian ini menggunakan skala 4 dalam pilihan jawaban yang tersedia. Skala alat ukur yang digunakan terdiri dari item favourable yaitu item yang mengandung pernyataan yang positif dan item unfavourable yaitu item yang mengandung pernyataan negatif. Skoring jawaban item favourable bergerak dari skala 1 sampai 4 yaitu skor 4 (selalu), 3 (sering), 2 (jarang), 1 (tidak pernah). Sedangkan item unfavourable diberi skoring jawaban bergerak dari skala 4 sampai 1 yaitu 1 (tidak pernah), 2 (jarang), 3 (sering) dan 4 (selalu). Jumlah item pernyataan favorable dan unfavourable pada angket Family Centered Care untuk perawat dan orangtua ditunjukan dalam tabel berikut:

10 Tabel 3.1 Blueprint Angket Family Centered Care dengan Riset Partisipan Perawat No Aspek Favorable Unfavourable Jumlah 1. Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem layanan dan anggota dalam sistem tersebut berfluktuasi. 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 72, 74, 76, 80, 82, 84, Kerjasama antara keluarga dan perawat di semua tingkat pelayanan kesehatan, merawat anak secara individual, pengembangan program, pelaksanaan dan evaluasi, serta pembentukan kebijakan. 3. Menghormati keanekaragaman ras, etnis, budaya dan sosial ekonomi dalam keluarga. 4. Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta memperhatikan perbedaan mekanisme koping dalam keluarga 5. Memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada orangtua secara berkelanjutan dengan dukungan penuh. 6. Mendorong dan memfasilitasi keluarga untuk saling mendukung. 7. Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap perkembangan bayi, anak-anak, remaja dan keluarga mereka ke dalam sistem perawatan kesehatan. 8. Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan program program yang memberikan dukungan emosional dan keuangan 15, 17, 19, 21, 23, 24, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, 41, 43 32, 44, 46, 48, 50, 52, 55, 56, 58, 62, 64, 66, 68, 70, ,47,49 38,40, , 53, 54, 57, 28,32, 34, 36 59, 61, 63 25, 26, , 69 20, , 73, 75, 77, 79 8, 10 12, 14,

11 untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 9. Merancang sistem pelayanan kesehatan yang fleksibel, dapat dijangkau dengan mudah 81, 83, 85 2, 4, 6 6 dan responsif terhadap kebutuhan keluarga yang teridentifikasi. Jumlah item valid Deskripsi baik atau kurangnya pelaksanaan Family Centered Care oleh perawat sebagai riset partisipan, menggunakan rumus sebagai berikut : I = (skor tertinggi - skor terendah) Jumlah jenjang Keterangan: I : Lebar interval Skor tertinggi : jumlah pernyataan x skor tertinggi Skor terendah : jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang : jumlah kategori jawaban Penentuan hasil deskripsi pelaksanaan Family Centered Care digunakan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Kategori skor ditentukan berdasarkan jumlah item pernyataan yang valid yaitu sebanyak 51 item dengan 4 pilihan jawaban yaitu selalu, sering, jarang dan tidak pernah dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Skor tertinggi 4 x 51 = 204 sedangkan skor terendah 1 x 51 = 51. Lebar interval kategori dihitung sebagai berikut :

12 I = = 51 Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran pelaksanaan Family Centered Care oleh perawat di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Riset partisipan yang memiliki skor (51 101) dinyatakan kurang melakukan Family Centered Care sedangkan riset partisipan dengan skor ( ) dinilai cukup dalam melakukan Family Centered Care dan skor ( ) menyatakan riset partisipan melakukan Family Centered Care dengan baik di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Adapun pembagian kategori skor Family Centered Care dapat dilihat dari tabel 3.2 Tabel 3.2 Kategori Skor Family Centered Care KATEGORI kurang (51-101) cukup ( ) baik ( )

13 Tabel 3.3 Blueprint Angket Family Centered Care dengan Riset Partisipan Orangtua Anak Usia 3 6 Tahun No Aspek Favorable Unfavourable Jumlah 1. Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem layanan dan anggota dalam sistem tersebut berfluktuasi. 2. Kerjasama antara keluarga dan perawat di semua tingkat pelayanan kesehatan, merawat anak secara individual, pengembangan program, pelaksanaan dan evaluasi, serta pembentukan kebijakan. 3. Menghormati keanekaragaman ras, etnis, budaya dan sosial ekonomi dalam keluarga 4. Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta memperhatikan perbedaan mekanisme koping dalam keluarga 5. Memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada orangtua secara berkelanjutan dengan dukungan penuh. 6. Mendorong dan memfasilitasi keluarga untuk saling mendukung. 7. Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap perkembangan bayi, anakanak, remaja dan keluarga mereka ke dalam sistem perawatan kesehatan. 8. Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan program program yang memberikan dukungan emosional dan keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 15, 17,19, 21, 23, 25, 27, 29, 31, 33 35, 37, 39, 62, 64, 68,66, 70, 72, , 46,48,50, 52, 54, 56, 58, 60, , 40, 42, 6 41, 43 34, , 47, 49, 51 24, 26, 28, , 57 18, 20, 4 59, 61, 63, 65, 67, 69 6, 8, 10, 12, 14,

14 9. Merancang sistem pelayanan kesehatan yang fleksibel, dapat dijangkau dengan mudah dan 71, 73, 75 2, 4, 38 6 responsif terhadap kebutuhan keluarga yang teridentifikasi. Jumlah item valid Deskripsi baik atau kurangnya pelaksanaan Family Centered Care yang dialami oleh orangtua, menggunakan rumus sebagai berikut : I = (skor tertinggi - skor terendah) Jumlah jenjang Keterangan: I : Lebar interval Skor tertinggi : jumlah pernyataan x skor tertinggi Skor terendah : jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang: jumlah kategori jawaban Hasil deskripsi pelaksanaan Family Centered Care yang dialami oleh orangtua dengan anak usia 3 6 tahun yang menjalani proses rawat inap di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang, ditentukan menggunakan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Kategori skor ditentukan berdasarkan jumlah item pernyataan yang valid yaitu sebanyak 56 item dengan 4 pilihan jawaban yaitu selalu, sering, jarang dan tidak pernah dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Skor tertinggi 4 x 56 = 224

15 sedangkan skor terendah 1 x 56 = 56. Lebar interval kategori dihitung sebagai berikut : I = = 56 Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran pelaksanaan Family Centered Care yang dialami oleh orangtua dengan anak usia 3 6 tahun yang menjalani perawatan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Riset partisipan yang memiliki skor (56 111) menyatakan bahwa pelaksanaan Family Centered Care yang dialami di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai kurang. Sedangkan riset partisipan dengan skor ( ) menilai pelaksanaan Family Centered Care yang dialami cukup dalam melakukan Family Centered Care dan skor ( ) menyatakan penilaian orangtua terhadap pelaksanaan Family Centered Care dinilai baik. Adapun pembagian kategori skor Family Centered Care dapat dilihat dari tabel 3.4

16 Tabel 3.4 Kategori Skor Family Centered Care KATEGORI kurang (56-111) cukup ( ) baik ( ) 2. Hospitalisasi pada anak Hospitalisasi pada anak akan diukur dengan menggunakan faktor faktor yang menyebabkan stres pada anak yang akan dijawab oleh riset partisipan. Setiap item dalam angket ini akan menggunakan 4 pilihan yaitu : Selalu: apabila pernyataan menunjukan kondisi yang selalu dialami oleh riset partisipan Sering: apabila pernyataan menunjukan kondisi yang sering dialami oleh riset partisipan Jarang: apabila pernyataan menunjukan kondisi yang jarang dialami oleh riset partisipan Tidak pernah: apabila pernyataan menunjukan kondisi yang tidak pernah dialami oleh riset partisipan Penentuan skoring dalam penelitian ini menggunakan skala 4 dalam pilihan jawaban yang tersedia. Skala alat ukur yang digunakan terdiri dari item favorable yaitu item yang mengandung pernyataan yang positif dan item unfavourable yaitu item yang mengandung pernyataan negatif. Skoring jawaban item favorable

17 bergerak dari skala 1 sampai 4 yaitu skor 4 (selalu), 3 (sering), 2 (jarang), 1 (tidak pernah). Sedangkan item unfavourable diberi skoring jawaban bergerak dari skala 4 sampai 1 yaitu 1 (tidak pernah), 2 (jarang), 3 (sering) dan 4 (selalu). Jumlah item pernyataan favorable dan unfavorable pada angket hospitalisasi untuk perawat dan orangtua ditunjukan pada tabel berikut: Tabel 3.5 Blueprint efek Hospitalisasi Pada Anak dengan Riset Partisipan Perawat No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Perpisahan Kehilangan kendali/ kontrol Cedera tubuh atau fisik 1, 3, 5, 11, 14, 15, 13 21, 22, 23, 25, 27, 29, ,17,18 10, 12, , 24, 26, 28, 30, 32 2, 4, 6, 7, 8, 9 4. Jumlah Gambaran tinggi rendahnya hospitalisasi pada anak menggunakan rumus sebagai berikut : I = (skor tertinggi - skor terendah) Jumlah jenjang Keterangan: I : Lebar interval Skor tertinggi : Jumlah pernyataan x skor tertinggi Skor terendah : Jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang: Jumlah kategori jawaban

18 Berdasarkan rumus tersebut maka penulis menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun menurut riset partisipan perawat berdasarkan 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun jumlah item pernyataan efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun yang valid sebanyak 12 item dengan 4 pilihan jawaban. Oleh karena itu, skor tertinggi diperoleh dari 4 x 12 = 48, dan skor terendah diperoleh 1 x 12 = 12. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut I = = 12 Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 dengan perawat ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sebagai riset partisipan. Riset partisipan yang memiliki skor (12 23) menggambarkan bahwa efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai rendah. Sedangkan riset partisipan dengan skor (24-35) menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai sedang dan skor (36-48) menggambarkan efek hospitalisasi pada

19 anak usia 3 6 tahun di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai tinggi oleh riset partisipan. Pembagian kategori skor hospitalisasi pada anak dapat dilihat dari tabel 3.6 Tabel 3.6 Kategori Skor efek Hospitalisasi Pada Anak dengan riset partisipan perawat KATEGORI Rendah (12-23) Sedang (24-35) Tinggi (36-48) Tabel 3.7 Blueprint efek Hospitalisasi pada Anak dengan Riset Partisipan Orangtua yang Memiliki Anak Usia 3-6 tahun No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Perpisahan 2. Kehilangan kendali/ kontrol 1, 3, 5, 11, 13, 15, 14 21, 22, 23, 25, 27, 29, ,17,18 10,12, Cedera tubuh atau fisik 20, 24, 26, 28, 30, 32 2, 4, 6, 7, 8, 9 12 Jumlah Gambaran tinggi rendahnya efek hospitalisasi pada anak menggunakan rumus sebagai berikut : I = (skor tertinggi - skor terendah) Jumlah jenjang

20 Keterangan: I : Lebar interval Skor tertinggi : Jumlah pernyataan x skor tertinggi Skor terendah : Jumlah pernyataan x skor terendah Jumlah jenjang: Jumlah kategori jawaban Berdasarkan rumus tersebut maka penulis menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun menurut riset partisipan orangtua berdasarkan 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun jumlah item pernyataan efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun yang valid sebanyak 20 item dengan 4 pilihan jawaban. Oleh karena itu, skor tertinggi diperoleh dari 4 x 20 = 80, dan skor terendah diperoleh 1 x 20 = 20. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut I = = 20 Berdasarkan perhitungan tersebut maka dibuat kategori gambaran efek hospitalisasi pada anak usia 3 6, menurut orangtua sebagai riset partisipan. Riset partisipan yang memiliki skor (20 39) menggambarkan bahwa efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai rendah. Sedangkan riset partisipan dengan skor (40-59) menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai

21 sedang dan skor (60-80) menggambarkan efek hospitalisasi pada anak usia 3 6 tahun di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai tinggi oleh riset partisipan. Pembagian kategori skor efek hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan orangtua dengan anak usia 3 6 tahun yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dapat dilihat dari tabel 3.8 Tabel 3.8 Kategori Skor Efek Hospitalisasi pada Anak dengan Riset Partisipan Orangtua KATEGORI Rendah (20-39) Sedang (40-59) Tinggi (60-80) 3.7. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Validitas dan reliabilitas merupakan unsur yang penting dalam suatu penelitian kuantitatif. Alat ukur yang baik harus memenuhi prasyaratan dalam validitas dan reliabilitas yang ditujukan dengan tingginya validitas dan reliabilitas suatu alat ukur tersebut (Azwar, 2000) Validitas Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan ukuran ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2000). Alat ukur dengan validitas yang tinggi menunjukan

22 rendahnya kesalahan sebuah alat ukur dan semua pernyataan yang digunakan sebagai alat ukur mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity) yang berarti semua item pernyataan dapat digunakan sebagai alat ukur. Ketepatan alat ukur diketahui dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor total. Menurut Suryabrata (2000), kriteria untuk menguji validitas suatu alat ukur adalah koefisien korelasi item total 0,25. Namun, jika jumlah item belum memenuhi maka batas kriteria koofisien korelasi item total diturunkan dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20 (Azwar 2008:248) Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu indeks yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan alat ukur yang dipakai. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur maka tingkat kepercayaan alat ukur tersebut semakin tinggi. Artinya alat ukur tersebut dapat dipakai untuk mengukur gejala yang sama sebanyak 2 kali atau lebih (Notoatmodjo, 2005). Menurut Azwar (2000), salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu alat ukur dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. berikut adalah rumus Alpha Cronbach yang digunakan :

23 Keterangan: α = koofisien Alpha Cronbach N = jumlah item S 2 = varians seluruh item Si 2 = varians tiap item 2 = Σ S i S 2 1 +S S n Alat ukur yang digunakan dinyatakan reliabel apabila nilai alpha yang mewakili nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (α > r tabel). Interpretasi terhadap besarnya nilai α adalah sebagai berikut: α > 0,9 : kategori baik sekali (excellent) 0,8 < α 0,9 : kategori baik (good) 0,7 < α 0,8 : kategori dapat diterima (acceptable) 0,6 < α 0,7 :kategori dipertanyakan (questionable) 0,5 < α 0,6 : kategori jelek (poor) α 0,5 : kategori ditolak (unacceptable) 3.8. Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji linearitas dan pengujian korelasi Pearson product moment Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah regresi telah memenuhi asumsi normal atau tidak, dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov, dengan kriteria p-value (asymp. sig) > 0,05 berarti data terdistribusi normal (Ghozali, 2001)

24 Uji Linearitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak dan fungsi yang digunakan dalam studi empiris berbentuk linear, kuadrat, atau kubik. Untuk kepentingan uji ini dalam penelitian ini digunakan uji F beda, dengan kriteria nilai F beda > p (0,05) Uji korelasi Pearson Product Moment Menurut Bungin (2009), analisis data merupakan cara seseorang untuk mengelola data yang telah terkumpul sehingga dapat diambil kesimpulan tentang penelitian. Sesuai dengan tujuan, maka metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara Family Centered Care sebagai variabel independen dengan efek hospitalisasi pada anak sebagai variabel dependen adalah analisis statistik Product Moment dari Pearson, dengan perhitungan menggunakan SPSS 16 for Windows. Adapun secara matematis rumusnya adalah : Keterangan : r xy : koofisien korelasi product moment N : jumlah individu dalam sampel x : angka mentah untuk variabel X y : angka mentah untuk variabel Y

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan korelasional. Penelitian korelasional mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang Anggrek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Family Centered Care

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Family Centered Care BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Family Centered Care Dalam paradigma keperawatan anak, anak merupakan individu yang masih bergantung pada lingkungan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Hubungan Family Centered Care Dengan Efek Hospitalisasi Pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang

Hubungan Family Centered Care Dengan Efek Hospitalisasi Pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang Hubungan Family Centered Care Dengan Efek Hospitalisasi Pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

Angket untuk Riset Partisipan Perawat

Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lampiran 1. Angket penelitian Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lembar Persetujuan Riset Partisipan Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu terlibat dalam proses penelitian saya sebagai riset partisipan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang adalah salah satu rumah sakit YAKKUM (Yayasan Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Dalam penelitian ini, kerangka konsep tentang peran perawat sebagai care giver dalam perawatan pasien PPOK sebagai berikut : Peran perawat sebagai care giver

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi (koefisien hubungan). Penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancang Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Dalam penelitian ini peneliti menghubungkan variabel komunikasi terapeutik dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Usman (2008), korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat linier antara dua variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi, BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Corelasional yang meneliti tentang hubungan antara variabel dependen dan independen. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan kontrol diri dan perilaku bullying. Untuk membuktikan secara empiris hipotesis tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan observasional analitik yaitu mengetahui hubungan antara pola makan dengan kejadian jerawat pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif yang digunakan adalah kuantitatif bivariat korelasi. Kuantitatif bivariat korelasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya untuk mengetahui hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian kuantitatif lebih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini a. merupakan Jenis Penelitian penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi ) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif studi korelasi (Correlation Study) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan survei inferensial yaitu teknik stastitik yang. digunakan untuk menganalisis data sempel dan hasilnya

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan survei inferensial yaitu teknik stastitik yang. digunakan untuk menganalisis data sempel dan hasilnya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei inferensial yaitu teknik stastitik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut (Machfoedz, 010). Variabel disebut juga sebagai objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang menggunakan desain penelitian deskriptif komparasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 14 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000). Di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000). Di dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009: 8), pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian ini, didalamnya mencakup cara dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian diskriptif korelasi, dimana peneliti dapat memfokuskan penelitian pada beberapa variabel saja. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variable dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas : Lingkungan Kerja Fisik 2. Variabel Terikat : Produktivitas Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Didalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu: Sasaran ilmiah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan model

Lebih terperinci