PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH"

Transkripsi

1 PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH (Studi Kasus kelas X di Laboratorium Agama MAN Parakan Temanggung Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh: VITA YULIANTI G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i

2 ii

3 ABSTRAK Media pembelajaran merupakan salah satu fasilitas yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar, salah satunya yaitu laboratorium agama. MAN Parakan Temanggung adalah satu-satunya Madrasah Aliyah Negeri yang mempunyai laboratorium agama di wilayah Temanggung. Dengan proses belajar mengajar yang monoton siswa akan merasakan kejenuhan saat proses belajar mengajar, maka adanya media pembelajaran di laboratorium agama akan membantu dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adalah bagaimana peran media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh (tentang materi ibadah Haji) dan apa faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran di laboratorium agama MAN Parakan Temanggung tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang peran media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh dan mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran di laboratorium agama MAN Parakan Temanggung tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan fenomena dari seluruh data yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan induktif. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa, guru, dan yang berhubungan dengan laboratorium agama MAN Parakan Temanggung. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran berperan positif terhadap proses pembelajaran Fiqh yaitu: Pertama, dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui langsung bagaimana tata cara pelaksanaan haji. Kedua, dapat digunakan untuk mengamati langsung peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan ibadah haji. Ketiga, dapat memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat. Keempat, dapat membangkitkan semangat belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi. Kelima, dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan panca indera siswa. Keenam, dapat mengatasi kekurangan kemampuan yang dimiliki siswa. Peran media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan dan nilai praktik yang meningkat sebanyak 79,04% dari tahun pelajaran 2006/2007 (sebelum ada media pembelajaran) dengan tahun pelajaran 2012/2013 (sesudah ada media pembelajaran). Faktor pendukung: adanya fasilitas penunjang untuk siswa dapat mengamati dan memahami pelajaran khususnya mata pelajaran Fiqh, partisipasi dari guru-guru agama dan guru yang sudah pernah melaksanakan haji, semangat siswa untuk mencoba dan memahami langsung tentang pelaksanaan ibadah haji. Faktor penghambat: fasilitas belum lengkap, lokasi yang belum menyerupai seperti aslinya, jam pelajaran yang terbatas. Kata kunci: Media Pembelajaran, Mata Pelajaran Fiqh, dan Ibadah Haji iii

4 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan sangat berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum, tenaga kependidikan yang profesional, fasilitas (sarana dan prasarana), anggaran dan sebagainya, apalagi dihubungkan dengan kualitas lulusan atau sering disebut lulusan pendidikan (Sagala, 2009: 14). Maka, Potensi peserta didik akan lebih terangsang bila dibantu salah satunya dengan sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang mendukung proses interaksi yang sedang dilaksanakan peserta didik. Media pembelajaran dalam perspektif pendidikan merupakan salah satu instrumen yang sangat strategis dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Salah satu yang berkembang saat ini adalah lengkapnya sarana prasarana atau fasilitas sekolah yang berupa media pembelajaran. Salah satu sarana dan prasarana yaitu laboratorium. Laboratorium sebagai media pembelajaran akan membantu dalam proses belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan antara lain terdapat laboratorium IPA dan Bahasa yang sudah tidak asing lagi. Tetapi ada laboratorium lain yang perlu diketahui, yaitu laboratorium agama. Di laboratorium agama ada beberapa media pembelajaran untuk membantu siswa belajar dan membantu guru mengajar. media pembelajaran di laboratorium agama selain membantu dalam proses belajar mengajar media laboratorium agama juga membantu siswa lebih memahami tentang keagamaan. MAN Parakan Temanggung adalah suatu lembaga pendidikan yang mempunyai sarana dan prasarana yang memadai. Sekolah tersebut juga mempunyai media pembelajaran yang berkualitas. banyak pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh sekolah tersebut. Salah satu fasilitas yang tidak dimiliki oleh sekolah lain di wilayah Temanggung yang mendukung pembelajaran siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) yaitu adanya laboratorium agama untuk membantu proses belajar mengajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) khususnya mata pelajaran Fiqh. Laboratorium agama di MAN Parakan Temanggung dilengkapi dengan alat atau media pembelajaran seperti: (1) peralatan jenazah yang meliputi: boneka, kain kafan, ember, gayung untuk memandikan jenazah bahkan di sana juga telah disiapkan liang lahat untuk praktik penguburan jenazah, (2) peralatan untuk haji dan umrah yang meliputi: ka bah tiruan, pakaian ihram, jumarat dan lain-lain. Selain alat praktikum, di laboratorium agama juga sudah dilengkapi dengan LCD proyektor, biasanya LCD ini digunakan untuk mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam seperti digunakan untuk penayangan film-film sejarah Islam. Berkaitan dengan latar belakang di atas, bahwa dengan adanya laboratorium agama yang lengkap dan modern akan meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran Fiqh. Karena sebelum adanya laboratorium 1

5 agama proses belajar mengajar dengan cara yang monoton akan menimbulkan kejenuhan kepada siswanya. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembelajaran dengan media pembelajaran di laboratorium agama MAN Parakan temanggung tahun pelajaran 2012/2013. LANDASAN TEORI Peran adalah sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan terutama (KUBI, 2007: 870). Peran juga dapat dikatakan sesuatu yang melakukan atau keikutsertaan dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Peran dalam teori sosiologi disebut dengan peran sosial yaitu suatu perbuatan seseorang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya. Seseorang dikatakan berperan jika ia telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status sosialnya (Abdulsyani, 2002: 94). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali (Rusman. 2012: 160). Fungsi media pembelajaran yaitu: Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran, sebagai pengarah dalam pembelajaran, sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa, meningkatkan hasil dan proses pembelajaran, mengurangi terjadinya verbalisme, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera (Rusman, 2012: 162). Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran. d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain (Rusman. 2012: 164). 2

6 Peranan media pembelajaran yaitu: a. Dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. b. Dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. c. Dapat mengatasi apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamati karena terlalu kecil. d. Dapat mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat. e. Dapat mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi bagian untuk diamati secara terpisah. f. Dapat mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung melalui telinga. g. Dapat mengatasi peristiwaperistiwa alam, memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan keadaan sekitar. h. Dapat memberikan kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada awal pengamatan peserta didik berbeda-beda. i. Dapat membangkitkan motivasi kegiatan belajar peserta didik. Prinsip media pembelajaran, yaitu: a. efektivitas, pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran atau pembentukan kompetensi b. Relevansi, kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik materi pelajaran, potensi dan perkembangan sisw serta dengan waktu yang tersedia. c. Efisiensi, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar memperhatikan bahwa media tersebut murah tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang dimaksud, persiapan dan penggunaannya relatif memerlukan waktu yang singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenaga. d. Dapat digunakan, media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah pemahaman siswa dan meningkatkan kualias pembelajaran. e. Kontekstual, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek lingkungan sosial dan budaya siswa (Rusman, 2012: 167). Jenis media pembelajaran yaitu: a. Media visual, yaitu media yang berkaitan dengan penglihatan. b. Media audio, yaitu media yang penggunaannya menekankan pada aspek pendengaran. c. Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. d. Media kinestetik (gerak), yaitu media jenis ini lebih menekankan pengalaman dan analisis suasana dalam penerapannya. Jenis media pembelajaran dalam penelitian ini adalah Media kinestetik adalah media yang penggunaan dan pemfungsiannya memerlukan sentuhan antara guru dan siswa atau perlu perasaan mendalam agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan baik. Biasanya media jenis ini lebih menekankan pengalaman dan analisis suasana 3

7 dalam penerapannya. Sebab media tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi lingkungan dan suasana juga bagian dari pembelajaran. (Musfiqon, 2012: 94). Salah satu jenis media ini yang akan peneliti pakai dalam penelitiannya yaitu jenis demonstrasi. Demonstrasi merupakan teknik dan media pembelajaran yang bersifat kinestetik (bergerak). Metode demonstrasi dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh. Fiqh yaitu atau hukum Islam adalah hukum tentang amal perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci. mata pelajaran Fiqh dalam kurikulum 2004 dimaksudkan sebagai bagian dari Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, pembiasaan, dan keteladanan (Mudlofir, 2011: 52). Adapun fungsi mata pelajaran Fiqh pada madrasah Aliyah adalah untuk: Penanaman nilai-nilai kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt. Sebagai jalan mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat, pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan masyarakat, pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin yang telah ditanamkan lebih dahulu pada lingkungan keluarga, pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Fiqh Islam, perbaikan kesalahankesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari, pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Fiqh/hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Mudlofir, 2011: 53). Materi mata pelajaran Fiqh pada kelas X tentang ibadah haji meliputi: pengertian haji yang berarti menyengaja atau mengunjungi, maksudnya sengaja mengunjungi ka bah dan sekitarnya untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT pada waktu tertentu, dengan cara tertentu, dan secara tertib. Syarat wajib haji ada empat, yaitu: Islam, baligh, berakal, mampu dalam berbagai hal, misalnya dalam biaya, kesehatan, keamanan, dan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkannya. Para ulama berpendapat bahwa rukun haji adalah kegiatan-kegiatan yang wajib dilakukan. Urutan tata cara pelaksanaan ibadah haji yaitu: Pada tanggal 8 zulhijjah memulai ihram dari miqat yang telah ditentukan kemudian mandi, memakai kain ihram, shalat fardlu atau sunah, berniat haji dan berangkat ke Mina dengan memperbanyak bacaan talbiyyah, Shalat fardlu lima kali di Mina, Wukuf di padang Arofah, Mabit (bermalam) di Muzdalifah, Melempar jumrah Aqabah, Tahallul awal (berlepas diri dari kain ihram), 4

8 Thawaf ifadlah, Sa i, Berjalan dari bukit Sofa ke bukit Marwah, Tahallul tsani, Mabit (bermalam) di Mina. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau penelitian kualitatif yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010: 6). Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X, guru, dan yang berhubungan dengan laboratoratorium agama MAN Parakan Temanggung. Metode yang digunakan adalah (1) Wawancara, Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden secara langsung (siswanto: 2012: 58). Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang media pembelajaran di laboratorium agama dan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh secara langsung dari responden serta faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran di laboratorium agama. (2) Observasi, Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan teknik yang disebut dengan pengamatan atau observasi. (Ali, 1982: 91). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang letak geografis, sarana dan prasarana, kondisi umum yang ada di MAN Parakan Temanggung, penggunaan media pembelajaran di laboratorium agama dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh. (3) dokumentasi, dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan (Herdiansyah, 2012: 143). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang profil sekolah, struktur organisasi sekolah, denah lokasi, keadaan guru, karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana, struktur pengurus laboratorium agama dan lain-lain. HASIL PENELITIAN Berhubungan dengan Peran media pembelajaran di laboratorium agama MAN Parakan Temanggung adalah sebagai berikut: dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui langsung bagaimana peristiwa yang terjadi, misalnya siswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana ibadah haji melalui praktik atau kegiatan langsung dengan media pembelajaran yang ada di laboratorium agama yang menyerupai keadaan aslinya, dapat digunakan untuk mengamati langsung bagian-bagian yang perlu diamati seperti peralatan untuk ibadah haji, dapat memungkinkan 5

9 terjadinya kontak langsung dengan masyarakat, misalnya berkunjung ke Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, dapat membangkitkan semangat belajar siswa dengan menggunakan metode baru, seperti demonstrasi, dapat mengatasi batasbatas ruang, waktu dan panca indera siswa. tidak semua peralatan memungkinkan untuk disimpan di kelas dan digunakan di kelas, media pembelajaran akan lebih efektif dan efisien dalam menggunakan waktu, media laboratorium dapat di lihat atau dijangkau semua siswa tanpa siswa mengalami kesulitan. Pada pelaksanaan dan penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Fiqh pada materi haji di MAN Parakan Temanggung yaitu: Berkumpul dihalaman untuk diberikan pengarahan teknis acara. a. Pemaparan materi disampaikan di masjid b. Praktik ihram, kegiatannya meliputi: bersuci, berpakaian ihram kemudian shalat dhuha, mengucapkan niat labbaika allahumma hajja atau nawaitu al hajja wa ahramtu bihi lillahi ta ala dari miqat yaitu masjid, kemudian berangkat menuju Arafah disertai membaca talbiyah. Tempatnya berada dihalaman depan ruang ketrampilan yang seolah-olah adalah masjidil Haram/Mekkah. c. Praktik Wukuf, kegiatannya meliputi: berjalan dari Makkah ke Arafah. Arafah di misalkan di halaman depan kelas XII Bahasa, mendengarkan khotbah Wukuf, memperbanyak talbiyah. d. Praktik Mabit, kegiatannya meliputi: berjalan dari Arafah menuju Muzdalifah. Muzdalifah dimisalkan di halaman depan GOR dengan membaca talbiyah, kemudian mabit/istirahat walaupun hanya sejenak, kemudian mengumpulkan batu kerikil untuk melontarkan jumrah, batu kerikil sudah tersebar atau sudah di sediakan oleh guru. Kemudian seolah-olah setelah lewat tengah malam (menjelang pagi) menuju Mina. e. Praktik melontar jumrah, Mabit, dan Tahallul di Mina, kegiatannya meliputi: berjalan dari Muzdalifah menuju ke Mina. Mina dimisalkan di lapangan basket. Kemudian memasuki kemah yang telah disiapkan, istirahat sambil menunggu waktu melontar jumrah yang telah ditetapkan. Kemudian melontar jumrah aqabah, kemudian Tahallul awal (memotong minimal tiga helai rambut). Kemudian Mabit, kemudian melontar jumrah ula, wustho, dan aqabah (untuk tanggal 11, 12, dan 13). f. Praktik Thawaf Ifadlah, Sa i, Tahallul tsani, dan Thawaf wada, kegiatannya meliputi: mengelilingi Ka bah tujuh kali putaran, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad, kemudian berlarilari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali pulang pergi, kemudian mengelilingi Ka bah tujuh kali putaran, dimulai dan diakhiri di Hajar aswad. g. Penutupan, penutupan yang disertai dengan tanya jawab dilaksanakan di Halaman madrasah kemudian kembali ke kelas. 6

10 Peran media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa dapat di lihat dari rata-rata nilai ulangan dan nilai praktik setelah menggunakan media pembelajaran. Rata-rata siswa kelas X yaitu sebanyak 388 siswa mendapat nilai rata-rata lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu lebih dari 75. Dan yang mendapat kurang dari 75 hanya 2 orang siswa saja dari total siswa yang berjumlah 390 siswa terbagi dalam 12 kelas. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa yang diperoleh sebelum adanya media pembelajaran di laboratorium agama, nilai siswa lebih rendah daripada setelah menggunakan media pembelajaran di laboratorium agama. Rata-rata nilai siswa yang sudah melebihi 75 hanya sebanyak 64 orang siswa, sedangkan yang masih di bawah 75 yaitu sebanyak 249 siswa dari total jumlah siswa kelas X yang berjumlah 313 siswa terbagi dalam 8 kelas. Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Media Pembelajaran di Laboratorium Agama di MAN Parakan Temanggung Tahun Pelajaran 2012/2013. a. Faktor Pendukung, Adanya fasilitas penunjang untuk siswa dapat mengamati dan memahami pelajaran khususnya mata pelajaran Fiqh.Pada proses pembelajaran pada materi haji sudah tersedianya alat atau media visual atau kinestetik yang bisa menggambarkan kondisi asli di Mekkah, Partisipasi dari guruguru agama dan dewan guru yang sudah pernah melaksanakan haji membantu pelaksanaan praktik haji, Semangat siswa untuk mencoba dan memahami langsung tentang pelaksanaan ibadah haji, Pembimbing yang profesional mulai dari guru yang sudah menjadi pembimbing haji, guru yang pernah melaksanakan haji, dan guru Fiqh yang berpengalaman dalam praktik pelaksanaan ibadah haji. b. Faktor penghambat, fasilitas yang terdapat di laboratorium agama belum lengkap. Dalam ibadah haji, tidak lengkapnya pakaian ihram yang memenuhi semua siswa baik siswa laki-laki maupun perempuan, okasi yang belum menyerupai tempat haji seperti aslinya, jam pelajaran yang terbatas hanya dua jam pelajaran, kurangnya kesadaran siswa sehingga ada beberapa peralatan di laboratorium yang rusak. KESIMPULAN 1. Media pembelajaran berperan positif terhadap proses pembelajaran Fiqh yaitu: Pertama, dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui langsung bagaimana tata cara pelaksanaan haji. Kedua, dapat digunakan untuk mengamati langsung peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan ibadah haji. Ketiga, dapat memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat. Keempat, dapat membangkitkan semangat belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi. Kelima, dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan panca indera siswa. Keenam, dapat mengatasi 7

11 kekurangan kemampuan yang dimiliki siswa. 2. Peran media pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqh dapat dilihat dari rata-rata hasil ulangan dan nilai praktik yang meningkat dari tahun 2006/2007 yang mencapai 20,44% meningkat sebanyak 79,04% pada tahun 2012/2013 mencapai 99,49% siswa yang mendapat nilai rata-rata lebih dari Faktor pendukung: adanya fasilitas penunjang untuk siswa dapat mengamati dan memahami pelajaran khususnya mata pelajaran fiqh, partisipasi dari guru-guru agama dan dewan guru yang sudah pernah melaksanakan haji, semangat siswa untuk mencoba dan memahami langsung tentang pelaksanaan ibadah haji. Faktor penghambat: fasilitas yang terdapat di laboratorium agama belum lengkap, lokasi yang belum menyerupai tempat haji seperti aslinya, jam pelajaran yang terbatas hanya dua jam pelajaran. SARAN 1. Bagi kepala sekolah, Menunjuk beberapa guru untuk mengelola laboratorium agama, meningkatkan kualitas media pembelajaran yang ada di laboratorium agama, meningkatkan atau menambah perlengkapan atau fasilitas yang diperlukan siswa dalam laboratorium agama, meningkatkan penggunaan media pembelajaran yang ada di laboratorium agama. 2. Bagi siswa, Kesadaran dari siswa dalam pemanfaatannya dan perawatan peralatan atau media pembelajaran yang sudah tersedia, memperhatikan apa yang diinstrusikan atau diajarkan guru sebelum menggunakan media pembelajaran. 3. Bagi guru, penggunaan media pembelajaran di laboratorium dapat digunakan secara rutin untuk semua kelas, memberikan motivasi tentang kesadaran diri kepada siswa dalam hal penggunaan, pemanfaatan, perawatan media pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Ali, Mohamad Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arsyad, Azhar Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Azwar, Saifuddin Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bakry, Nazar Fiqh dan Ushul Fiqh. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Darmadi, Hamid Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 8

12 Decaprio, Richard Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Herdiansyah, Haris Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Miles, B. Mathew dan A, Michael Huberman Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Majid, Abdul Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mudlofir, Ali Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasana, Dedy Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: Remaja Rosdakarya. Musfiqon Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Nata, Abuddin Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajawali Press. Nurfuadi Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press. Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Rusman Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajagrafindo Persada Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arief S. dkk Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Mizan. Sanjaya, Wina Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group. Siswanto, Victorius Aries Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Yogyakarta. Graha Ilmu. Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 9

13 Sudjana, Nana Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, Nana Saodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Usman, Moh. Uzer Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suwarna, dkk Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis Dalam Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana. Syarafuddin, dkk Studi Islam 2. Surakarta: LPID 10

BAB I PENDAHULUAN. usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di

BAB I PENDAHULUAN. usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pengertian sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR

BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR BAB IV IMPLEMENTASI RANCANGAN LAYAR 4.1 Desain Antar Muka (interface) Antar muka atau biasa disebut interface adalah tampilan aplikasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna dalam menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH MATA PELAJARAN : FIQIH KELAS ; X (SEPULUH) SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 3. Memahami hukum Islam tentang

Lebih terperinci

1. Ihram dari Miqat. Manasik Haji dan Umrah

1. Ihram dari Miqat. Manasik Haji dan Umrah Manasik Haji dan Umrah 1. Ihram dari Miqat 2. Thawaf Qudum 3. Sa'i 4. Tahallul (dari Umrah) 5. Ihram Haji 6. Mabit di Mina 7. Wuquf di Arafah 8. Mabit di Muzdalifah 9. Melontar Jamrah 10. Menyembelih Hewan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Naskah Artikel Publikasi Diajukan

Lebih terperinci

Haji dan Umroh. 1 Abdul Syukur al-aziz,buku Lengkap Fiqih Wanita,Anggota IKAPI, Sampangan,2015,hlm.144

Haji dan Umroh. 1 Abdul Syukur al-aziz,buku Lengkap Fiqih Wanita,Anggota IKAPI, Sampangan,2015,hlm.144 ع Haji dan Umroh A. Pengertian Haji dan Umroh Menurut bahasa haji bermakna al-qashdu yang artinya menyengaja. Sedangkan menurut pengertian syariat, haji berarti bersengaja mendatangi atau mengunjungi Baitullah

Lebih terperinci

Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji

Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji Tata Cara Rangkaian Ibadah Haji Catatan : 1. Tulisan merah adalah Rukun : Jika ditinggalkan, maka Haji-nya tidak sah 2. Tulisan biru adalah Wajib : Jika ditinggalkan, maka harus membayar Dam ( Denda )

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN KUISIONER PENELITIAN Kepada Yth Bapak / Ibu Di tempat Sehubungan dengan penelitian yang tentang pengembangan model pelatihan bimbingan ibadah haji maka kami mohon kesediaan bapak / Ibu untuk membantu kami

Lebih terperinci

Artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Haji adalah rukun Islam ke 5 (lima) Melaksanakan haji ke Baitullah merupakan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah yang mampu melaksanakannya. Firman Allah Surat Ali Imron ayat 97 : Artinya : mengerjakan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr. wb.

Assalamu alaikum wr. wb. Assalamu alaikum wr. wb. Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam Pokok Bahasan 1. Makna Ibadah 2. Fungsi Ibadah 3. Kewajiban Beribadah bagi Manusia 4. Bentuk-bentuk Peribadatan a. Shalat: Makna, Tata Cara, dan

Lebih terperinci

أعمال الحج باللغة اإلندونيسية

أعمال الحج باللغة اإلندونيسية AMALANAMALANHAJ I Ka r y a S y e k hmu h a mma db i nsh a l i h Al ' Ut s a i mi n I N D O N E S I A Kerajaan Arab Saudi Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan & Irsyad Deputi Urusan Publikasi dan Penelitian

Lebih terperinci

IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM

IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM IBADAH ASPEK RITUAL UMAT ISLAM IBADAH PENGERTIAN DAN HAKIKAT IBADAH BENTUK-BENTUK PERIBADATAN MAKNA IBADAH SHALAT SHAUM ZAKAT HAJI KEWAJIBAN IBADAH 1. PENGER- TIAN 1. PENGERTIAN 1. PENGER TIAN 1. MAKNA

Lebih terperinci

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI. Oleh: A. Faishal Haq

MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI. Oleh: A. Faishal Haq MANASIK HAJI BAGI PETUGAS TPHI/TPIHI Oleh: A. Faishal Haq Manasik haji adalah aturan-aturan ibadah haji yang harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan haji itu sendiri, lihat QS an-nisa (4): 71. Di antara

Lebih terperinci

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji). IBADAH UMROH 1. Pengertian Umroh Menurut bahasa umrah berarti ziarah ataun berkunjung, sedangkan menurut istilah syara, umrah adalah menziarahi ka bah di Mekah dengan niat beribadah kepada Allah di sertai

Lebih terperinci

Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke

Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Secara bahasa haji berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Baitullah (Ka'bah) di tanah suci Makkah untuk melakukan beberapa amalan atau ibadah,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, If Khoiru dkk Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, If Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya. Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Ananda Santoso.

Lebih terperinci

DALIL DASAR HUKUM HAJI

DALIL DASAR HUKUM HAJI PENGERTIAN HAJI Haji menurut bahasa : Maksud, arah dan tujuan. Sementara, menurut istilah syar i, haji adalah Niat mengunjungi Kota Makkah pada waktu tertentu untuk melaksanakan rangkaian amalan-amalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI

BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI BAB II TINJAUAN UMUM IBADAH HAJI 2.1. IBADAH HAJI 2.1.1. Pengertian Haji Terdapat beberapa pengertian dari haji, antara lain : a. Haji merupakan rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yg harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Manajemen sumber belajar dalam meningkatkan kualitas. pembelajaran PAI di SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta, sudah baik,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Manajemen sumber belajar dalam meningkatkan kualitas. pembelajaran PAI di SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta, sudah baik, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Manajemen sumber belajar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta, sudah baik, dari segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaanya, cara

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI

IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI IMPLEMENTASI APLIKASI TUNTUNAN IBADAH HAJI BERBASIS ANIMASI Evri Ekadiansyah Program Studi Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama evrie1409@gmail.com ABSTRAK Menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu

Lebih terperinci

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. و أتم وا الح ج و ال ع م ر ة ل ل ه ) البقرة : 196 ( dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. RUKUN UMRAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

Oleh: Abdurrahman G

Oleh: Abdurrahman G MANFAAT LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH (Studi Kasus di Kelas VII D MTs Negeri Surakarta II Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk

Lebih terperinci

HAJI PLUS UmrahSunnah

HAJI PLUS UmrahSunnah HAJI PLUS UmrahSunnah Perjalanan Penuh Hikmah Menggapai Ibadah Haji Mabrur Nabi shallallahu alaihi wa sallam ditanya, Amalan apa yang paling afdhol? Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Beriman

Lebih terperinci

PERAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA PADA EKSTRAKURIKULER TAPAK SUSCI. (Studi kasus di smp muhammadiyah 4 surakarta

PERAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA PADA EKSTRAKURIKULER TAPAK SUSCI. (Studi kasus di smp muhammadiyah 4 surakarta PERAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA PADA EKSTRAKURIKULER TAPAK SUSCI (Studi kasus di smp muhammadiyah 4 surakarta Tahun pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB I A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah kemelut dunia pendidikan Indonesia yang tak kunjung selesai, kahdiaran tekhnologi informasi menjadi salah satu titik cerah yang diharapkan mampu memberi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata pelajaran fiqih materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting, sebab kemungkinan terjadi ketidak-jelasan bagi siswa atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara. 1 Dalam mewujudkan kecerdasan bangsa yaitu dengan belajar, dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah Haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima. Kewajiban haji ini hanya sekali dalam seumur hidup dengan maksud mengunjungi ke Baitullah (ka bah)

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Pada Guru SMP Di Lingkungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten) NASKAH

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris

MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris MANASIK HAJI Untuk TKHI 1437 H/2016 M Oleh : Abd. Haris CURRICULUM VITAE Nama : Drs. H. ABD. HARIS, M.Pd.I.,M.HI. NIP : 196905121995031001 TTL : Gresik, 15 Mei 1969 Pangkat/Gol : IV a / Pembina Jabatan

Lebih terperinci

Oleh : ADE RIZQI FAUZIA NIM :

Oleh : ADE RIZQI FAUZIA NIM : COVER PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI MI AL-ITTIHAAD 01 PASIR KIDUL KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi

Lebih terperinci

MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.

MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M. MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.Ag Disusun Oleh: Iis Waliah (1153010048) JURUSAN AHWAL SYAKHSIYAH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Daya serap belajar siswa jurusan Teknik Gambar Bangunan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: SITI MARFU AH A 510 100 183

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses mengajar bukan hanya kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada subjek belajar atau siswa, melainkan memungkinkan subjek belajar merekonsrtruksi sendiri

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI. Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ;

BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI. Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ; 16 BAB II KONSEP DASAR IBADAH HAJI DAN PELAYANAN IBADAH HAJI A. Pengertian Haji Haji adalah rukun Islam yang ke-lima (yang dari bahasa Arab : ; transliterasi: Hajj) adalah rukun (tiang agama), setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIK A. Manasik Haji 1. Pengertian Manasik Haji Istilah manasik berasal dari kata manasik secara etimologi atau bahasa dari akar

BAB II KERANGKA TEORITIK A. Manasik Haji 1. Pengertian Manasik Haji Istilah manasik berasal dari kata manasik secara etimologi atau bahasa dari akar BAB II KERANGKA TEORITIK A. Manasik Haji 1. Pengertian Manasik Haji Istilah manasik berasal dari kata manasik secara etimologi atau bahasa dari akar kata النسك yang artinya ibadah (Munawwir, 1984: 1414).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah JPK 3 (2) (2017): 244-252 Jurnal Profesi Keguruan https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah Isnarto 1), Abdurrahman 2), Sugianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru

Lebih terperinci

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN BANTUAN SOFTWARE MACROMEDIA FLASH 8 UNTUK MEMPERMUDAH PENANAMAN KONSEP MATERI PELUANG SMK KELAS XII Rokhani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI PENGARUH MODEL TWO STAY TWO STRAY DIDUKUNG MEDIA NYATA TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI JENIS JENIS TANAH PADA SISWA KELAS V SDN BANGSAL 1 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah adalah ibadah yang dimulai dengan ihram dari miqat dilanjutkan dengan Tawaf di sekeliling Ka bah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah serta di akhiri dengan Tahallul. Perbedaan umrah dengan haji

Lebih terperinci

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Negeri Makassar MUSTARI Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG Oleh: SULFADLI.T Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA DI MI AL-ISLAM KARTASURA

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA DI MI AL-ISLAM KARTASURA EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TERHADAP KEBERHASILAN SISWA KELAS IV DI MI AL-ISLAM KARTASURA NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf

Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat,haji dan wakaf zakat Haji dan umrah wakaf zakat zakat adalah mengeluarkan sejumlah harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh orang Islam dan diberikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I JATIPURWO TAHUN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI RENDRA ARI PRABOWO A 510 080 095 Penguji : Drs. Muhroji, M.Si

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dengan kesimpulan oleh guru. 2. hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi ini tidak memuaskan

BAB V PENUTUP. dengan kesimpulan oleh guru. 2. hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi ini tidak memuaskan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian terdahulu, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan metode diskusi tidak efektif digunakan pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

Lebih terperinci

Imas Kurniasih, Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, Kata 2015,

Imas Kurniasih, Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, Kata 2015, DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999 Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran

Lebih terperinci

RINGKASAN PROGRAM* IBADAH HAJI KHUSUS PERCIK TOURS

RINGKASAN PROGRAM* IBADAH HAJI KHUSUS PERCIK TOURS RINGKASAN PROGRAM* IBADAH HAJI KHUSUS PERCIK TOURS HARI TANGGAL PROGRAM Ke-1 20 Dzulqa dah Bandung Jakarta Madinah Ke-2 21 Dzulqa dah Madinah Ke-3 22 Dzulqa dah City Tour Seputar Kota Madinah Ke-4 23 Dzulqa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas adalah sebuah karya yang harmonis dalam pembelajaran yang berdasarkan tiga aspek cipta, rasa dan karsa yang akan menghasilkan sesuatu yang baru agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang akan dikenai pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL NASKAH PUBLIKASI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 TANGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO 6 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M/1436 H

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M/1436 H HUBUNGAN KETERAMPILAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUMBER KABUPATEN CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Pengertian strategi menurut Stephanie K (seperti dikutip dalam Bernado Periangan 2011). Strategi didefinisikan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI JAMINAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT MISKIN DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus di Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Kota Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN ilmiah. 1 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis

Lebih terperinci

7. Sabar, Sabar, dan Sabar

7. Sabar, Sabar, dan Sabar 7. Sabar, Sabar, dan Sabar Sabar, sabar, dan sabar. Itu tiga nasihat yang sering diberikan pembimbing kepada calon jamaah haji sebelum berangkat Tanah Suci.Pada kenyataannya memang calon jamaah haji harus

Lebih terperinci

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. m UMRAH Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. و أتم وا الح ج و ال ع م ر ة ل ل ه ) البقرة : 196 ( dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. RUKUN UMRAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada poin ini akan membahas mengenai jenis penelitian serta tempat dan waktu penelitian, berikut adalah penjelasannya: 1. Jenis Penelitian Penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika ANALISIS KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA BERSERTIFIKASI DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI SE-KOTA MALANG TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GEBYOG MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN SIANG DAN MALAM (PASIMA) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN SIANG DAN MALAM (PASIMA) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN SIANG DAN MALAM (PASIMA) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI OLEH: DWI PRIYASTUTIK NIM: 201110430311081 PRPGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia (humanizing human being). Menurut Sirgodfrey Thomson yang dikutip oleh Ali Muhdi Amnur pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis, maka penulis menyimpulkan bahwa: Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5 Martapura, kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dewasa ini tidak dapat dipisahkan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan agar peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Aqidah Akhlak adalah salah satu aspek dalam pembelajaran agama Islam di Madrasah Aliyah. Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah merupakan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era informasi dan komunikasi yang kian maju telah mempengaruhi kehidupan manusia di segala bidang tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BIRRUL WALIDAIN SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

: : :

: : : [ ] Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin : Muh. Lutfi Firdaus Eko Haryanto Abu Ziyad : : : Fatawa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Ini adalah soal-soal yang datang dari para pendengar, dimulai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi di SD Negeri II Bangsri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. murid dalam memberikan ilmu disebut pembelajaran. Oleh karenanya, aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. murid dalam memberikan ilmu disebut pembelajaran. Oleh karenanya, aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang. Interaksi guru dan murid dalam memberikan ilmu disebut pembelajaran. Oleh karenanya, aktivitas belajar

Lebih terperinci

Kamus Istilah Haji dan Umroh

Kamus Istilah Haji dan Umroh Arafah Sebuah hamparan padang pasir yang terletak sekitar 25 km sebelah timur Makkah. Arafah akan dipadati ribuan jama'ah haji yang sedang melakukan wuquf di Arafah adalah bagian dari rukun haji sehingga

Lebih terperinci

Haji dan Umrah. Aspek Fikih

Haji dan Umrah. Aspek Fikih Aspek Fikih Haji dan Umrah 6 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa di harapkan dapat menyebutkan pengertian dan ketentuan haji dan umrah serta dapat memperagakan pelaksanaan ibadah haji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 168. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia.

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA KAHUBER (Kartu Huruf Bergambar) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA KAHUBER (Kartu Huruf Bergambar) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SKRIPSI PENERAPAN MEDIA KAHUBER (Kartu Huruf Bergambar) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SKRIPSI OLEH : SYEIKHAH HAMIDIYAH NIM: 201010430311364 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR 9 STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR Oleh: HUSNIA ARFAN Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar MUSTARI Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016 88 BAB IV ANALISIS PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016 A. Penyelenggaraan Bimbingan Ibadah Haji dan Keagamaan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI BANYUBIRU 1 NGAWI TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1436 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1436 H PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MAN 1 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh : SUGIONO Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI. 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram

HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI. 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram HADITH-HADITH BERKAITAN HAJI 1. Perkara yang dibenarkan dan tidak dibenarkan semasa ihram Hadith Riwayat Ibnu Umar RA: Bahawa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pakaian yang boleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN LARANGAN LUAR III PAMEKASAN SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN LARANGAN LUAR III PAMEKASAN SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN LARANGAN LUAR III PAMEKASAN SKRIPSI Disusun Oleh: F I T R I Y A H 201010480321147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar

BAB V PENUTUP. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif terhadap minat belajar BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media CD interaktif berpengaruh signifikan positif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan masyarakat sekarang ini tidak mungkin dicapai tanpa adanya kehadiran sekolah sebagai organisasi yang menyelenggarakan proses pendidikan secara formal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berisikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan 1. Belajar adalah suatu

Lebih terperinci

BPK SUGENG WURYANTO DIREKTUR UTAMA

BPK SUGENG WURYANTO DIREKTUR UTAMA BPK SUGENG WURYANTO DIREKTUR UTAMA DR. dr. ENDY M ASTIWARA AMIRUL HAJ / KOMISARIS UTAMA UST. SUBHAN BAWAZIER PEMBIMBING IBADAH UST. AGUS HENDRA PEMBIMBING IBADAH FASILITAS PESAWAT SAUDIA AIRLINES DIRECT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci