ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PEMBERIAN KREDIT CEPAT AMAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PONTIANAK
|
|
- Ratna Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PEMBERIAN KREDIT CEPAT AMAN PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG PONTIANAK Sabaria, Bahtiar, Khosmas Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Abstrak : Judul Penelitian ini adalah Analisis Sistem Pengendalian Intern Dalam Pemberian Kredit Cepat Aman PT. Pegadaian (Persero) Cabang Pontianak. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur yang dilaksanakan oleh PT. Pegadaian (Persero) Cabang Pontianak dan Unit Pembantu Cabang, untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian intern dalam pemberian KCA pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Pontianak dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemberian KCA. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pemaparan evaluasi terhadap struktur organisasi meliputi pembagian wewenang dan tugas masingmasing bagian yang memisahkan fungsi operasi, akuntansi dan penyimpanan; evaluasi terhadap prosedur pemberian dan pelunasan KCA baik pada PT. Pegadaian (Persero) cabang Pontianak maupun UPC yang terkait prosedur dan wewenang yang dilakukan serta Flowchart pemberian dan pelunasan KCA. Kata Kunci : Sistem Pengendalian Intern, Kredit Cepat Aman (KCA) Abstract : The title of this research is Analysis of Internal Control System In Lending Quick Secure PT. Pawnshop (Limited) Branch Pontianak. The purpose of this research was to determine the procedures carried out by PT. Pawnshop (Limited) Pontianak Branch and Assistant Branch Unit, to determine the effectiveness of the internal control system in the provision of KCA on PT. Pawnshop (Limited) Pontianak Branch and to determine the factors that influence the KCA. The research method used is the method desktiptif. The results obtained were exposure evaluation of organizational structure include the division of powers and duties of each piece that separates the functions of operations, accounting and storage; evaluation of procedures for granting and repayment of KCA well on PT. Pawnshop (Limited) Pontianak branch or UPC associated procedures and authority to do and Flowchart granting and repayment of KCA. Key Words : Internal Control System, Quick Loans Safe (KCA)
2 Sistem pengendalian intern diartikan sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan managemen secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Menurut Mulyadi (2001) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Selain itu, Krismiaji (2005) sistem pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisien dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Ada beberapa penelitian mengenai penerapan sistem pengendalian intern antara lain penelitian Aryani(2006), Linda (2001) dan Setyawan (2007). Hasil penelitian tersebut menjukan penerapan sistem pengendalian intern di beberapa kegiatan perusahaan. Penerapan sistem pengendalian intern berhubungan dengan tercapainya tujuan perusahaan dan efektifitas serta efisiensi kinerja perusahaan. Dalam suatu sistem pengendalian intern memiliki beberapa unsur didalamnya yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya, ketika unsur-unsur tersebut terpenuhi maka suatu sistem pengendalian intern dapat dikatakan baik. Untuk itu PT. Pegadaian cabang Pontianak memerlukan suatu pengawasan yang baik terhadap unit cabang pembantu. Perusahaan dapat tercapai serta target penyaluran kredit dapat di penuhi oleh setiap unit pembantu cabang. Sistem pengendalian intern diartikan sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan managemen secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan. Keharusan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern untuk mencegah terjadinya penyelewengan dan tindak kecurangan-kecurangan yang merugikan, serta penerapan sistem pengendalian intern secara baik diharapkan dapat meningkatkan pencapaian yang telah ditetapkan oleh pegadaian cabang Pontianak kepada 5 unit cabang pembantunya. METODE Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis penerapan sistem pengendalian intern adalah deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 2007). Desain penelitian yang dianggap sesuai adalah studi kasus Dengan bentuk penelitian studi kasus ini, penulis ingin memaparkan secara intensif, terinci dan mendalam tentang
3 penerapan sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit cepat aman pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak. Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dokumen sejarah berdirinya PT. Pegadaian (persero), struktur organisasi, uraian deskripsi pekerjaan dari masing-masing bagian dalam proses pemberian kredit, formulir, bukti dan catatan yang berhubungan dengan proses pemberian kredit cepat aman. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pada penelitian ini yang menjadi sumber data adalah Pimpinan dan karyawan PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak dan Unit Cabang Pembantu. Peneliti menggunakan teknik yang dianggap relevan dengan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu teknik komunikasi langsung, teknik studi dokumenter dan Observasi. Adapun Alat Pengumpulan Data yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar catatan/dokumen-dokumen dan Check List. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: (1) Mengumpulkan data yang diperoleh melalui teknik dan alat pengumpulan data; (2) Melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak dan Unit Pembantu Cabang; (3) Struktur organisasi untuk melihat hubungan antara atasan dan bawahan serta pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian serta pembagian wewenang masing-masing bagian; (4) Melakukan evaluasi terhadap prosedur pemberian kredit cepat aman (KCA) di kantor cabang Pontianak dan unit pembantu cabang; (5) Evaluasi terhadap prosedur pemberian kredit cepat aman ini digunakan untuk mengetahui urutan-urutan pekerjaan dan dokumen-dokumen yang digunakan. Dalam penelitian ini penulis menganalisis prosedur dalam pemberian dan pelunasan kredit cepat aman (KCA); (6) Menganalisis SWOT faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kredit cepat aman (KCA). Analisis SWOT dimaksudkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil evaluasi Terhadap Struktur Organisasi menunjukan bahwa struktur organisasi merupakan suatu cara untuk melihat hubungan antar jenjang atasan dan bawahan serta pembagian tugas yang diberikan. Menurut George dan wiliam (2003) bahwa proses pengendalian intern membutuhkan penetapan tanggungjawab dalam organisasi. Orang tertentu harus diberi tanggungjawab untuk fungsi dan tugas tertentu. Alasannya ada dua yaitu tanggung jawab harus ditetapkan secara jelas untuk menggambarkan lingkup masalah dan mengarahkan perhatian kepada hal tersebut dan manakala karyawan telah memahami secara jelas ruang lingkup tanggung jawabnya, mereka akan terdorong bekerja lebih keras untuk mengendalikan tanggung jawabnya. Pada struktur organisasi PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak dipimpin oleh pimpinan cabang yang bertanggungjawab penuh atas tercapainya
4 misi perusahaan melalui program kerja yang dibuat. Dalam struktur organisasi PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak telah terdapat spesialisasi kegiatan yang ditunjukan dengan pembagian tugas antar individu, yang membentuk suatu kelompok yang tergabung dalam suatu unit bagian atau departemen seperti bagian operasional dan bagian tata usaha membawahi beberapa staf. Dalam kegiatan masing-masing bagian/departemen pada pegadaian telah memiliki prosedur kerja masing-masing sesuai dengan tugas dan wewenang dalam struktur organisasi.antara penaksir dan kasir tentunya memiliki aturan kerja masingmasing yang saling berhubungan. Dengan adanya penetapan tanggungjawab yang jelas maka karyawan terdorong untuk bekerja keras sehingga dapat memberikan kepuasaan untuk nasabahnya. Menurut Krismiaji (2005) bahwa wewenang dan tanggungjawab biasanya diatur dan ditetapkan dalam deskripsi jabatan (Job Description, pelatihan karyawan, rencana kegiatan, jadwal dan anggaran. Namun pada struktur organisasi PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak tidak adanya bagian khusus untuk melakukan pengawasan terhadap perkembangan UPC-UPC.Sehingga kegiatan ini dilakukan langsung oleh pemimpin cabang. Terlebih lagi tidak adanya wakil cabang yang dapat menggantikan saat pemimpin cabang berhalangan untuk melakukan waktu kunjungan sehingga manajer usaha lain atau bagian operasional yang telah memiliki kewenangan dan tugas tersendiri menggatikan tugas pimpinan cabang. Dari hasil evaluasi terhadap prosedur pemberian dan pelunasan kredit cepat aman (KCA) diketahui bahwa PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak telah menjalankan sistem dan prosedur sesuai dengan PT. Pegadaian (persero) pada umumnya. Pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak Bagian tata usaha disini membawahi kasir, penyimpan barang jaminan dan pemegang gudang. Bagian Tata usaha ini berkewajban untuk mengarsipkan dokumen-dokumen pemberian kredit, bagian kasir mencairkan pinjaman gadai, bagian penyimpan barang jamnan dan pemegang gudang mengelola barang jaminan. Secara umum berdasarkan hasil wawancara dan analisis terhadap struktur organiasi dan prosedur yang dijalankan, PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak telah menerapkan unsur-unsur dari sistem pengendalian intern dalam kegiatan pemberian kredit cepat aman. PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak dan Unit Pembantu Cabang (UPC) telah memiliki struktur organisasi yang didalamnya mengatur tentang pembagian tugas, wewenang serta tanggungjawab masing-masing bidang. Pada struktur organisasi ini juga telah dipisahkan antara fungsi operasi, fungsi akuntansi dan fungsi penyimpanan sehingga catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Pemantauan pemberian KCA ini dilakukan langsung oleh pimpinan cabang. Sistem otorisasi yang baik dan benar akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Seperti yang dikemukakan Bambang Hartadi (1992) bahwa sistem wewenang adalah sistem yang mengarah dapat dan tidaknya satu kegiatan dilaksanakan, sedangkan prosedur dapat diartikan sebagai urutan kegiatan tulis menulis yang biasanya
5 menyangkut beberapa orang dalam satu departemen atau lebih guna menjamin adanya penanganan yang seragam transaksi yang sering berulang. Selanjutnya prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang diteliti dan dapat menjaga kekayaan suatu organisasi. PT. Pegadaian (persero) menjalankan prosedur pencatatan di masing-masing bagian dimana antar masing-masing bagian ini memiliki keterkaitan. Dapat dilihat bahwa sistem wewenang yang dijalankan PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak memudahkan untuk dilakukannya pengawasan terhadap proses pemberian kredit dan pengelolaan terhadap barang jaminan. Formulir yang digunakan oleh PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak dan Unit Pembantu Cabang (UPC) telah bernomor urut. Pemeriksaan secara berkala dilakukan guna meningkatkan kinerja karyawan dan untuk UPC dilakukan pemeriksaan secara rutin oleh kantor cabang. Setiap kegiatan yang dilakukan berproses melalui beberapa bagian yang saling terkait dan melanjutkan kegiatan antar satu bagian dengan bagian yang lain. Hal ini menunjukan bahwa dari awal sampai akhir kegiatan tidak hanya dilakukan oleh satu orang atau satu unit organisasi saja tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain tetapi antar unit organisasi saling berkerjasama. Praktik yang sehat ini harus berlaku untuk seluruh prosedur sehingga pekerjaan suatu bagian akan berlangsung dicek oleh bagian lainnya. Pekerjaan mengecek seperti ini dapat terjadi bila struktur organisasi dan prosedur yang disusun itu sudah memisahkan tugas dan wewenang. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Dalam penyeleksian pegawai dilakukan beberapa tahap penyeleksian diantaranya seleksi administratif, akademik, bahasa Inggris, psikologi, wawancara dan kesehatan. Selain itu calon pegawai juga harus mengikuti diklat penaksir sebelum menjadi penaksir. Dalam jabatan sebagai penaksir pun tetap dilakukan pelatihan secara rutin guna meningkatkan kinerja sebagai penaksir dan menuju tingkatan sebagai seorang ahli taksir. Adapun faktor yang mendukung penyaluran kredit cepat aman yaitu brand image, persyaratan yang mudah, kualitas pelayanan, loyalitas pelanggan, promosi/periklanan, SDM yang terlatih, isu-isu yang beredar dimasyarakat tentang pegadaian, meningkatnya kegiatan ekonomi rumah tangga, kenaikan harga emas, segmen pasar, kebijakan pemimpin cabang tentang penurunan tarif sewa modal, hubungan dengan pelanggan, produk legal yang telah disertai Peraturan Pemerintah. Sedangkan faktor yang menghambat penyaluran Kredit cepat Aman (KCA) yaitu jumlah pesaing, lokasi yang kurang strategis, kenaikan tarif sewa modal, lokasi yang kurang strategis, bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada, meningkatnya jumlah pesaing yang datang dari diversifikasi produk perbankan konvensional berupa produk kartu kredit, kredit tanpa jaminan serta meningkatnya perkembangan perbankan syariah dan gadai syariah. Dari faktor-faktor diatas dapat diformulasikan dalam bentuk analisis SWOT untuk merumuskan strategi PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness,
6 Opportunities dan Threats. Metode ini digunakan dalam untuk evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi pada PT. Pegadaian (persero) bukan sebagai pemecah masalah. Berikut ini alalisis SWOT dari PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak berdasarkan Freddy Rangkuty (2008): DIAGRAM: Internal-Ekternal Matrik : TOTAL SKOR FAKTOR STRATEGI INTERNAL KUAT LEMAH RATA RATA TOTAL SKOR FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL TINGGI MENENGAH RENDAH I IV Stabilitas VII II V Stabilitas VIII III Penciutan VI Penciutan IX Likuidasi Sumber: Freddy Rangkuti Berdasarkan internal dan eksternal matrix di atas dengan nilai total skor Efas 3,50 dan Ifas 2,90, tampak bahwa strategi yang sesuai dengan PT. Pegadaian (persero) Cabang Pontianak adalah. Artinya perusahaan dapat terus melakukan peningkatan di setiap bidangnya, peningkatan layanan, periklanan agar dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas serta dapat memperluas jangkauan penyaluran kredit gadai dengan pembukan unit pembatu cabang. DIAGRAM 4.2: Matrik SWOT Ifas Efas Peluang (O) 1. Meningkatnya kegiatan ekonomi rumah tangga. Kekuatan (S) 1. Produk legal yang telah disertai Peraturan Pemerintah. 2. Produk jasa gadai dapat diperoleh dengan persyaratan yang sederhana 3. Bertambahnya jumlah kantor unit Cabang pembantu 4. Kualitas pelayanan 5. Loyalitas pelanggan 6. SDM yang terlatih Strategi (SO) 1. Peningkatan kualitas pelayanan untuk Kelemahan (W) 1. Lokasi yang kurang strategis 2. Kenaikan tarif sewa modal 3. Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada. Strategi (WO) 1. Meningkatnya merk 2. Meningkatnya harga emas
7 2. Segmen pasar. 3. Semakin banyaknya usaha kecil dan mikro yang membutuhkan modal. 4. Brand image. 5. Kenaikan harga emas Ancaman (T) 1. Meningkatnya jumlah pesaing yang datang dari diversifikasi produk perbankan konvensional berupa produk kartu kredit, kredit tanpa jaminan. 2. Meningkatnya perkembangan perbankan syariah dan gadai syariah. Sumber: Data Olahan 2012 mencapai loyalitas konsumen terhadap jasa pegadaian 2. Peningkatan kualitas SDM Strategi (ST) 1. Menjaga kualitas layanan dan meningkatkan emapati kepada nasabah. 2. Meningkatkan promosi Strategi (WT) 1. Mengembangkan kantor unit pembatu cabang agar dapat menggadaikan barang selain emas. Berdasarkan matrixs diatas dapat difomulasikan strategi yang telah digunakan dan sebaiknya untuk terus dipertahankan oleh PT Pegadaian Cabang Pontianak yaitu: (1) Brand image yang dimiliki oleh pegadaian baik dikalangan menengah atas maupun menengah kebawah; (2) Pelayanan dalam bertransaksi yang cepat dan aman. Strategi untuk menghadapi persaingan adalah; (1) Selalu menigkatkan kualitas layanan; (2) Menjaga hubungan dengan pelanggan; (3) Selalu menjaga kenyaman nasabah dalam bertransaksi; (4) Meningkatkan promosi; (5) Penyeleksian karyawan yang ketat guna menuju karyawan professional agar dapat lebih unggul. Menghadapi tantangan kejahatan atau keamanan-nya adalah dengan cara (1) Dengan tetap menjaga penyaluran kredit gadai, karyawan yang menghadapi kerja di lapangan harus selalu ramah dengan nasabah; (2) Mengintensifkan program pemasaran melalui peningkatan program promosi lewat media cetak, elektronik dan sponsor ship; (3) Pelatihan dan pengembangan SDM yang intensif dan berkesinam- bungan, sehingga tercipta tenaga kerja yang lebih profesional, yang dapat menunjang operasi perusahaan secara optimal dalam per saingan yang semakin kompetitif.(4) Pembukaan cabang di daerah potensial dan strategi untuk menghambat peluang masuk bagi pendatang baru di usaha yang sejenis dan memperluas jarkauan usaha PT. Pegadaian (persero). SIMPULAN Sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit cepat aman pada PT. Pegadaian cabang Pontianak dapat dilihat dari efektifitas penerapan sistem pengendalian intern yang telah dilaksanakan oleh pegadaian yang secara umum dinilai telah efektif. Dilihat dari struktur organisasi yang telah memadai, adanya sistem wewenang yang jelas antar masing-masing dan prosedur yang dipatuhi oleh karyawan, serta karyawan yang cakap yang secara rutin diberiakn pelatihan guna meningkatkan kinerjanya.
8 DAFTAR RUJUKAN Bambang Hartadi Sistem Pengendalian Intern dalam Hubungannya dengan manajemen dan audit. Yogyakarta: BPFE. Hadari Nawawi Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. George H. Bodnar & William S. Hopwood Sistem Informasi Akuntansi. (Penterjemah: Deddy Jacobus). Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia Krismiaji Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Linda Purwati Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Prosedur Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas Pada PT. ACM. Binus. Mulyadi Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Setyawan Bekti Analisis Sistem Pengendalian Intern Dalam Pemberian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Universitas Muhammadiyah Malang. Shinta Aryani Analisis Sistem Pengendalian Intern Dalam Penyaluran kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Malang Kawi. Universitas Muhammadiyah Malang. Y. Sri Susilo Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
1 PERTEMUAN KELIMA SISTEM PENGENDALIAN INTERN Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi sistem pengendalian intern. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK Uray Ari Yadi, F.Y. Khosmas, dan Okianna Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP Untan Email : uray.ariyadi@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten
36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT. SUN STAR MOTOR) Delima Danurdara Hapsari Nengah Sudjana Maria Goretti Wi Endang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang
BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,
Lebih terperinciTINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT
TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT Mirna Mardania Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api
Lebih terperincipengertian sistem pengendalian intern ada
24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinci"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak
"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah
Lebih terperinciPENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol
ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang
Lebih terperinciPERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya)
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya) Natalia Ruben, Tri Lestari, Arief Rachman Progam Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang. telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan awal yang telah direncanakan. Seperti yang kita ketahui dalam suatu keadaan perekonomian yang kompetitif tujuan
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN AGUNAN PADA PERUM PEGADAIAN
Jurnal Ekonomi MODERNISASI Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN AGUNAN PADA PERUM PEGADAIAN Rita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi
Lebih terperinciDalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan
Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented
91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian intern merupakan sesuatu yang sangat penting dalam aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk mencegah dan mendeteksi terjadinya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum
Lebih terperinciVolume II No. 1, Februari 2017 ISSN
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pengembangan suatu organisasi atau perusahaan sumbangan tenaga kerja atau sumber daya manusia tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lainnya seperti modal,
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan
Lebih terperinciPERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT
JURNAL PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus Koperasi Jaya Abadi Tulungagung) ROLE OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS IN SUPPORTING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh sistem yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dengan bertambah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, perusahaanperusahaan dituntut dapat efisien dan efektif dalam melaksanakan kegiatan perusahaan agar dapat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung
YANA [AKUNTANSI] 1 Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung Suci Apriyana 1), Destia Pentiana 2), Arif Makhsun 3) 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan perlu melakukan pengawasan pada setiap kegiatan yang terjadi didalam perusahaannya. Tujuannya adalah agar setiap kegiatan tersebut dapat berjalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperolah Gelar
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit
BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. objek penelitian yaitu pada PT. Agung Aquatic Marine. Adapun simpulan yang dimaksud adalah PT. Agung Aquatic Marine
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada sistem pengendalian intern atas prosedur persediaan, penulis akan memberikan ulasan secara garis besar atau kesimpulan mengenai apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis diera global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Maka Indonesia harus mampu bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan dunia bisnis akan selalu diikuti oleh perkembangan kebutuhan akan kredit, dan pemberian fasilitas kredit yang selalu memerlukan jaminan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu unit kegiatan usaha yang memerlukan sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat
Lebih terperinciII.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan
5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar
LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN Robert Paulus Binus University, Jl.Kebun Jeruk Raya No.27 Kebun Jeruk Jakarta Barat, 021-53696969, paul_rajaoloan@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus dicapai. Tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh laba seoptimal mungkin serta
Lebih terperinciDewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA
BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI
BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI A. Analisis Data Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA
ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA Dini Ayu Widayati, Tri Lestari, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), perusahaan turut
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN OBAT-OBATAN DALAM UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN
ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN OBAT-OBATAN DALAM UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada RSUD Prof. Dr. Soekandar, Kabupaten Mojokerto) Yossi Ahsanul Khuluq Muhammad Saifi Fakultas
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas
VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.
7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENUNJANG IMLEMENTASI PENGENDALIAN PROSEDUR BIAYA OPERASI
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENUNJANG IMLEMENTASI PENGENDALIAN PROSEDUR BIAYA OPERASI Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Responden di tempat Dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah
BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah
Lebih terperinciSistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT
STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang didirikan, baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur. Persaingan bisnis pun terasa semakin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat kalangan bawah sampai dengan menengah yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat, upaya yang dilakukan pemerintah
Lebih terperinciJournal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx
Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Sistem Pengendalian Internal dalam Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada PT. BFI Finance cabang Malang 2 Lailatul Khomariyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dihadapkan pada berbagai resiko. Paparan resiko (risk exposure)
BB PDHULU 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dihadapkan pada berbagai resiko. Paparan resiko (risk exposure) adalah ancaman terhadap aset dan kualitas informasi perusahaan akibat tidak memadainya
Lebih terperinciDewi Rosalina. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantara Semarang
Analisis Prosedur Penggajian Pada Home Industri Otak-otak Bandeng Mulya Semarang Berdasarkan Unsur Pengendalian Yang Baik Menurut Konsep Sistem Pengendalian (SPI) Dewi Rosalina Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT.SMART MULTI FINANCE KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT ABSTRACT
SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT.SMART MULTI FINANCE KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT Didik Setyadi,H Eddy Soegiarto,Imam Nazarudin Latif 11.11.1001.3408.137 Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian pada hari jatuh temponya terjadi aliran kas masuk atau cash inflow. yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penjualan merupakan aspek penting bagi perusahaan dalam memaksimalkan laba. Penjualan menjadi sangat penting bagi perusahaan karena keuntungan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA
STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA NAMA : GITA RACHMAWATI NPM : 13210024 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : Ir. TITIEK IREWATI, MM BAB I PENDAHULUAN Latar
Lebih terperinci