Bandung, 2 Januari 2017 Ketua LP2M, Dr. Munir, MA NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bandung, 2 Januari 2017 Ketua LP2M, Dr. Munir, MA NIP"

Transkripsi

1 i COVER

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan nikmat yang tiada terhingga, shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa umat manusia, dari masyarakat jahiliyah yang tidak berdaya menuju masyarakat madaniyah yang semakin berdaya. Pada tahun akademik , UIN Sunan Gunung Djati melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat atau disebut KKN Sisdamas. Sejak tahun 1980-an KKN UIN SGD Bandung telah banyak melakukan pembinaan, pembelajaran dan advokasi terhadap masyarakat sebagai induk lahirnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Dari tahun ke tahun, pola, manajemen dan tujuan KKN senantiasa dilakukan perubahan guna menyahuti kebutuhan masyarakat agar kehadiran perguruan tinggi memberi manfaat yang luhur. Salah satu perubahan terhadap tata kelola KKN tahun 2017 terletak pada proses dan hasilnya, yang pada tahun ini disebut dengan KKN Sisdamas. KKN Sisdamas merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa yang mengintegrasikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu untuk turut melakukan pemberdayaan masyarakat dengan prinsip pembangunan partisipatif, demokratis dan berkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pemberdayaan masyarakat adalah strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mengembangkan masyarakat dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan agar masyarakat tersebut mencapai/ memperoleh kehidupan yang lebih baik. Pemberdayaan masyarakat merupakan tujuan akhir dari dharma pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, KKN mahasiswa dengan basis pemberdayaan masyarakat (sisdamas) merupakan upaya untuk melatih para mahasiswa bersama masyarakat menyusun agenda perubahan yang disusun dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan dan dosen selaku pembimbing lapangan. Kita semua berharap, kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat bukan hendak memberi bantuan dalam bentuk dana, memberikan hibah, dan memberi beragama fasilitas yang serba mudah, melainkan hendak belajar bersama masyarakat guna membangun kesadaran kritis mereka tentang arti perubahan yang mesti masyarakat sadari. ii

3 Akhirnya, kita berharap semoga keterlibatan mahasiswa dengan dosen sebagai pembimbing di lapangan melakukan pemberdayaan masyarakat menjadi titik baru bagi lahirnya kesadaran kritis masyarakat untuk melakukan perubahan yang mereka mimpikan. Bandung, 2 Januari 2017 Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si Nip iii

4 SAMBUTAN KETUA LP2M Bismilahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb., Segala puji bagi Allah Swt., atas rahmat dan inayah-nya Panduan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2017 dapat dirampungkan sesuai dengan rencana. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga dan sahabatnya, serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Kuliah Kerjanyata Mahasiswa (KKN), yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa sebelum mereka menyelesaikan studi jenjang S-1. Lebih dari itu, KKN sesungguhnya merupakan salah satu bentuk implementasi Tridarma Perguruan Tinggi, selain pendidikan dan penelitian. Karena itu, dibutuhkan persiapan sebaik mungkin, yang tidak saja oleh mahasiswa sebagai peserta, tetapi juga dosen sebagai pembimbing dan tenaga kependidikan lainnya sebagai operator bidang lainnya. Sebagai sebuah bentuk pelaksanaan Tridarma, KKN memiliki fungsi ganda (double function) dalam proses siklus pengetahuan (knowledge cycle). Di satu sisi, KKN dapat menjadi media penerapan ilmu yang diperoleh oleh sivitas akademika di masayarakat. Di sisi lain, ia dapat mengilhami mereka untuk mengembangkan ilmu yang selama ini digeluti di kampus. Dengan begitu diharapkan terjadi integrasi ilmu dan praktik (tawhid al- ilm wa al- amal), yang pada gilirannya akan tercipta masyarakat yang melek pengetahuan (knowledge-based society) dan pengetahuan berbasis masyarakat (society-based knowledge). Sesuai dengan perkembangannya, KKN sendiri telah mengalami peralihan orientasi, dari semula berbasis pembangunan (development) menuju basis pemberdayaan (empowerment). Dengan kata lain, diyakini bahwa masyarakat sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan untuk mengembangkan dirinya. Namun, untuk mempercepat pembangunan tersebut pendampingan diperlukan sesuai dengan kebutuhan yang semestinya. Karena itu, KKN diharapkan dapat membantu akselerasi bagi aktualisasi potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Panduan KKN Sisdamas Tahun 2017 ini merupakan sebuah ikhtiar menuju penyelenggaraan KKN yang lebih baik dan bermutu. Sebagian besar dari isi buku ini cukup banyak mengalami perubahan. Ini terlihat, antara lain, dari adanya KKN yang murni berbasis pemberdayaan masyarakat. Ke depan, tentu, lebih banyak lagi yang bisa diperbaiki, di antaranya, dengan menjadikan laporan KKN lebih bernilai akademik, ketimbang sekadar informatif. Akhirnya, ucapan terimakasih patut diberikan kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan panduan ini dengan cara mereka iv

5 masing-masing, dengan ucapan jazakumullah khayran katsiran. Meskipun demikian, kesalahan di sana-sini tetap menjadi tanggung jawab LP2M untuk diperbaiki di waktu yang akan datang. Untuk itulah kritik dan saran sangat diharapkan, dari manapun datangnya. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Bandung, 2 Januari 2017 Ketua LP2M, Dr. Munir, MA NIP v

6 SAMBUTAN REKTOR Bismilahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb., Puji dan syukur senantiasa kita haturkan kepada Allah Swt., atas limpahan nikmat dan karunia yang tidak berhingga. Shalawat dan salam semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., para keluarga dan sahabatnya, serta para pengikutnya. Kuliah Kerjanyata Mahasiswa (KKN) merupakan kegiatan akademik yang dari tahun ke tahun telah dilaksanakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Karena itu, saya berharap pelaksanaan KKN Tahun 2017 ini mengalami peningkatan dari aspek mutu layanan dan mutu akademiknya, sebagaimana saya berharap ada inovasi-inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa sebagai peserta dituntut untuk terlibat aktif dalam kegiatan ini sehingga mereka memiliki kompetensi sosial yang lebih tinggi. Dengan begitu, saya yakin mereka kelak dapat terjun mengabdi ke masyarakat dengan bekal yang memadai, selain kompetensi akademik yang telah mereka peroleh di kampus. Saya menyambut baik penerbitan Panduan KKN Sisdamas Tahun 2017, dengan harapan dapat mempermudah dan memperlancar seluruh kesiapan dan pelaksanaan KKN. Akhirnya, ucapan terimakasih patut kita berikan kepada LP2M dan seluruh pihak yang terlibat, tidak hanya dalam mempersiapkan buku ini, tetapi juga telah berkontribusi dalam penyelenggaran kegiatan ini. Wassalaamu alaikum Wr. Wb. Bandung, 2 Januari 2017 Rektor, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si NIP: vi

7 vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii SAMBUTAN KETUA LP2M... iv SAMBUTAN REKTOR... vi DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Pemikiran... 1 B. Landasan Hukum... 2 C. Ketentuan KKN Sisdamas Pengertian KKN Sisdamas (KKN Berbasis Pemberdayaan Masyarakat) Sekilas tentang KKN Sisdamas Status dan Beban SKS Tujuan dan Manfaat Peserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) D. Stuktur Pelaksana KKN Sisdmas E. Force majeure F. Waktu dan Lokasi G. Pembiayaan dan Fasilitas BAB II PERSIAPAN A. Sosialisasi Pelaksanaan KKN Mahasiswa B. Recruitmen Calon Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) C. Penentuan Lokasi KKN D. Ijin Lokasi KKN E. Survey Penentuan Lokasi KKN F. Pendaftaran Peserta KKN (secara daring/online) G. Pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) H. Observasi Partisipatif oleh DPL dan Peserta I. Pembekalan Peserta KKN J. Peresmian KKN BAB III PELAKSANAAN A. Pelepasan Peserta KKM B. Serah Terima Peserta di Kecamatan/Kabupaten C. Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas Soswal & RW (Sosialisasi Awal & Rembug Warga) Refso (Refleksi Sosial) Pesos (Pemetaan Sosial) Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat) Cantif (Perencanaan Partisipatif) Sipro (Sinergi Program)... 28

8 7. Pepro (Pelaksanaan Program) Monev (Monitoring dan Evaluasi) D. Pamitan dan penutupan KKN BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI A. Pemantauan B. Evaluasi BAB V PELAPORAN DAN PENILAIAN A. Laporan Akhir Kelompok B. Laporan Akhir Individual C. Pemberian Nilai LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Agenda Kegiatan KKN Sisdamas Tahun Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 2. Format Cover Laporan Kelompok.. Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 3. Lembar Pengesahan Laporan Akhir Kelompok Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 4. Sistematika Laporan Akhir Kelompok... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 5. Struktur Tubuh Laporan Kelompok Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 6. Sistematika Laporan Individu.. Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 7. Struktur Tubuh Laporan Individu.. Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 8. Cover Laporan Individual... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 9. Lembar Pengesahan Laporan Individu... Error! Bookmark not defined. viii

9 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (yang selanjutnya disingkat dengan KKN Mahasiswa) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan akademik mahasiswa yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih jauh, KKN merupakan bagian dari pembelajaran dengan masyarakat (learning with community) sebagai bentuk pengamalan IPTEKS yang telah dipelajari oleh para mahasiswa selama perkuliahan di kampus. Oleh karena itu, KKN harus berorientasi pada visi UIN Bandung, yaitu Menjadi universitas yang unggul dan kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah di Asean tahun Sedangkan misi UIN adalah: 1. Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan tinggi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing di tingkat nasional dan Asean dalam rangka memperkuat pembangunan nasional; 2. Menyelenggarakan proses perkuliahan, penelitian dan kajian ilmiah dengan bingkai akhlak karimah berbasis wahyu memandu imu untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi; 3. Menyelenggarakan pengabdian untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat menuju tatanan masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan; 4. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang berorientasi pada pembentukan jiwa enterpreneurship di kalangan civitas akademika. Sejalan dengan visi dan misi di atas, pelaksanaan KKN dimaksudkan agar mahasiswa belajar membantu dan mendampingi masyarakat secara profesional sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat, termasuk mengamalkan keilmuan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran di kampus sesuai dengan program studi (Prodi) masingmasing. Diharapkan, dengan kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat, problem dan kebutuhan nyata masyarakat secara perlahan dan berkelanjutan dapat diselesaikan. Program KKN Tahun 2017 ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan multidisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa Prodi. Oleh karena itu, pelaksanaan KKN diawali dengan sosialisasi awal (soswal) dalam bentuk observasi lapangan guna melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KKN. Hal ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan sebagai alternatif pemecahan masalah, dan kemudian dilakukan evaluasi program kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN. Di lokasi KKN, kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat ditemukan, seperti keagamaan, 1

10 PENDAHULUAN kemasyarakatan dan pembangunan. Dalam bidang keagamaan, misalnya, masalah tersebut dapat berupa Melek Aksara Al-Quran (MAQ), sedangkan yang terkait dengan masalah sosial-kemasyarakatan dapat berupa Ketahanan Keluarga, Pranata Sosial dan sebagainya. Adapun yang berhubungan dengan masalah pembangunan secara umum dapat berupa disparitas pecapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), yang indikatornya meliputi Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan, dan Indeks Daya Beli. Untuk membantu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan di atas, UIN SGD Bandung melalui LP2M menyelenggarakan KKN Sisdamas (berbasis pemberdayaan masyarakat) yang aktonya adalah mahasiswa di mana peran mahasiswa di dalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai fasilitator yang bersama masyarakat melakukan perubahan. B. Landasan Hukum Pennyelenggaraan KKN Sisdamas mengacu kepada berbagai regulasi, yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Tahun 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5336); 4. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Status dari Institut Agama Islam Negeri menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5007); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5157); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5157); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 2

11 PENDAHULUAN 9. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.01/2015 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.02/2015; 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2013 jo. Peraturan Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung; 13. Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung; 14. Keputusan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan; 15. Keputusan Menteri Agama Nomor B. II/3/ /2015 tanggal 6 Juli 2015 tentang Pengangkatan Rektor; 16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4834 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam; 17. Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Nomor... Tahun... tentang Rencana Strategis UIN SGD Bandung Tahun Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Nomor 117 Tahun 2015 tentang Panduan Pelaksanaan Kegiatan Akademik; 19. Surat Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Nomor Un.05/II.2/KP.076/152/2015 tentang Pengangkatan Ketua Lembaga dan Kepala Pusat di LP2M. 20. Surat Keputusan Rektor Nomor...tentang Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat. C. Ketentuan KKN Sisdamas 1. Pengertian KKN Sisdamas (KKN Berbasis Pemberdayaan Masyarakat) KKN Sisdamas adalah kegiatan pembelajaran yang memadukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di suatu daerah tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa untuk turut melakukan pemberdayaan masyarakat dengan prinsip pembangunan partisipatif, demokratis dan berkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur kemanusiaan. 3

12 PENDAHULUAN 2. Sekilas tentang KKN Sisdamas KKN Sisdamas merupakan kegiatan akademik dengan basis pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan supervisi dosen pembimbing lapangan. Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mengembangkan masyarakat dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi punya daya dengan tujuan agar masyarakat tersebut mencapai/memperoleh kehidupan yang lebih baik. Dalam program pemberdayaan ini, individu, kelompok maupun komunitas berusaha mengkontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Gagasan ini bermakna bahwa pemberdayaan sebagai upaya mendorong masyarakat menentukan sendiri apa yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan upaya mengatasi masalah yang sedang dihadapi sehingga masyarakat mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh di dalam menentukan hari depannya. Pemberdayaan masyarakat merupakan tujuan akhir dari dharma pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, KKN mahasiswa dengan basis pemberdayaan masyarakat (sisdamas) merupakan upaya untuk melatih para mahasiswa bersama masyarakat menyusun agenda perubahan yang disusun dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan dan dosen selaku pembimbing lapangan. Perlu diakui, capaian hasil pemberdayaan dalam kegiatan KKN bisa jadi menjawab kebutuhan masyarakat tentang problema kehidupan sosial, ekonomi, agama, pendidikan, teknologi dan sebagainya, baik terbentuk suatu program jangka pendek, seperti kegiatan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa KKN maupun program jangka menengah dan panjang yang hasilnya baru bisa dinikmati setelah mahasiswa pulang dari lokasi KKN. Walupun demikian, KKN sisdamas ini mendorong mahasiswa merancang suatu rencana aksi pemberdayaan di mana masyarakat bukan sebagai objek tetapi subjek dari pemberdayaan itu sendiri. Keberhasilan program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif solusinya, melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya. 4

13 PENDAHULUAN Sebagai fasilitator, mahasiswa peserta KKN akan membangun kesadaran kritis masyarakat. Ini menjadi penting, karena selama ini seringkali dalam berbagai program, masyarakat ditempatkan sebagai objek pembangunan dan masyarakat acapkali tidak diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui serta menyadari masalah yang sebenarnya (masalah dirumuskan oleh Orang Luar ). Kondisi tersebut menyebabkan dalam pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak Orang Luar atau karena tergiur dengan imingiming bantuan uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benarbenar menyadari bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan masalah mereka. Jika dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memiliki dua kecenderungan, antara lain : pertama, kecenderungan primer, yaitu kecenderungan proses yang memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan (power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun asset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi; dan kedua, kecenderungan sekunder, yaitu kecenderungan yang menekankan pada proses memberikan stimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Dua kecenderungan tersebut memberikan (pada titik ekstrem) seolah berseberangan, namun seringkali untuk mewujudkan kecenderungan primer harus melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu. Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ; pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena jika demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong, memotivasikan, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkahlangkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi berdaya. Pemberdayaan bukan hanya 5

14 PENDAHULUAN meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuan institusi-institusi sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat di dalamnya. Yang terpenting disini adalah peningkatan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan, pengamalan demokrasi. Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity). Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan pihak lain). Dengan demikian tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat, memampukan, dan membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan. Guna mewujudkan keberhasilan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan KKN ini, diperlukan berbagai langkah atau metode pemberdayaan. Siklus pemberdayaan masyarakat merupakan tahapan yang penting dilalui oleh mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL), yaitu: 1. Transect (penelusuran wilayah) atau observasi partisipatif. 2. Soswal & RW (Sosialisasi Awal & Rembug Warga) 3. Refso (Refleksi Sosial) 4. Pesos (Pemetaan Sosial) 5. Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat) 6. Cantif (Perencanaan Partisipatif) 7. Sipro (Sinergi Program) 8. Pepro (Pelaksanaan Program) 9. Monev (Monitoring Evaluasi) 6

15 PENDAHULUAN Penjelasan lebih rinci mengenai tahapan KKN Sisdamas ini dapat diliihat pada Bab III panduan ini. 3. Status dan Beban SKS a. Status KKN merupakan bagian dari kegiatan akademik, yang wajib diikuti oleh mahasiswa program Strata Satu (S1) Semester VII yang telah memenuhi syarat. b. Beban Kredit Beban kredit KKN Sisdamas adalah 2 SKS (Satuan Kredit Semester) sesuai dengan kurikulum yang wajib ditempuh mahasiswa angkatan bersangkutan. Penghitungan 2 SKS dalam matakuliah KKN setara dengan 5440 menit atau 91 jam dibagi 30 hari = 3 jam sehari (minimal). 4. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan 1) Menerapkan atau memanfaatkan ipteks secara multidisipliner bagi kepentingan masyarakat; 2) Meningkatkan interaksi, pemahaman dan kepedulian mahasiswa dari berbagai prodi dalam memberdayakan masyarakat; 3) Menerapkan beragam keterampilan memecahkan masalah berbasis kompetensi prodi, terpadu, dan interdisipliner yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat; 4) Mendorong mahasiswa peserta KKN untuk berperan menjadi Fasilitator, Motivator, Problem Solvers dan Konsultan yang profesional berlandaskan kesadaran Pengabdian Kepada Masyarakat; dan 5) Membantu penyelenggaraan program pemerintah dalam bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan pembangunan, memberikan dukungan riil terhadap peningkatan IPM, menjalin kemitraan, peningkatan akses, mutu, relevansi, dan daya saing serta akuntabilitas penyelenggaraan KKN. b. Manfaat 1) Bagi Mahasiswa a) Memperdalam penghayatan dan pengalaman mahasiswa tentang: (1) Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral; 7

16 PENDAHULUAN (2) Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya. (3) Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah. b) Terbentuk sikap rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat. c) Terbentuk beragam keterampilan yang dimiliki mahasiswa untuk melaksanakan program-program pemberdayaan dan pembangunan. d) Memberi pengalaman kepada mahasiswa agar menjadi seorang fasilitator, innovator, motivator dan problem solver. e) Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah. f) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pemberdayaan dan pembangunan. Mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat serta dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademik. Keberhasilan program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif solusinya, melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya. 2) Masyarakat dan pemerintah a) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan pengembangan masyarakat; b) Meningkatknya kemampuan berfikir, bersikap, dan bertindak dalam menyelesaikan permasalahan; c) Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pemberdayaan daerah; d) Membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat. 3) Perguruan tinggi a) Pengembangan ipteks di UIN Sunan Gunung Djati akan memperoleh umpan balik berdasarkan hasil pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum UIN SGD Bandung akan relevan dengan dinamika masyarakat; 8

17 PENDAHULUAN b) UIN SGD Bandung dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau lembaga lainnya dalam pengembangan ipteks; c) UIN SGD Bandung dapat mengembangkan ipteks yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di masyarakat. 5. Peserta a. Persyaratan 1) Mencantumkan matakuliah KKN dalam KRS; 2) Telah memenuhi sks 75% atau berada pada semester VII; 3) Melunasi SPP pada semester berjalan. b. Pendaftaran Peserta 1) Mahasiswa calon peserta KKN mendaftarkan diri secara daring (online) dalam website pusatpengabdian.uinsgd.ac.id; 2) Memilih lokasi/desa yang telah ditentukan dalam web LP2M; 3) Upload formulir, berupa surat keterangan telah melaksanakan perkuliahan setara 75 % SKS, pas foto dan bukti Lunas SPP sampai semester VIII/genap tahun c. Ketentuan Peserta: 1) Sebelum Pelaksanaan KKN a) Wajib mengikuti observasi partisipatif ke lokasi KKN bersama dengan DPL yang diwakili oleh perwakilan peserta; b) Wajib mengikuti orientasi dan pembekalan KKN Sisdamas oleh Dosen Pembimbing Lapangan; c) Wajib menghadiri peresmian KKN; 2) Saat Pelaksanaan KKN a) Wajib mengikuti seluruh tahapan kegiatan KKN Sisdamas yang terdiri dari Soswal & RW (Sosialisasi Awal & Rembug Warga), Refso (Refleksi Sosial), Pesos (Pemetaan Sosial), Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat), Cantif (Perencanaan Partisipatif), Sipro (Sinergi Program), Pepro (Pelaksanaan Program), Monev (Monitoring Evaluasi); b) Merencanakan, melaksanakan, dan menyusun laporan kegiatan lapangan KKN sebagaimana format pada Buku Laporan Harian (BLH) dan Buku Laporan Kelompok (BLK) dengan dibimbing DPL; c) Menjaga ketertiban dan ketentraman serta menghargai norma, peraturan dan keyakinan yang hidup di masyarakat, serta menjaga nama baik almamater; d) Wajib memakai Jaket Almamater pada setiap acara kegiatan resmi. 9

18 PENDAHULUAN e) Meng-upload setiap kegiatan kelompok dan individu ke dalam blog Kelompok KKN yang tersedia di web LP2M; 3) Setelah Pelaksanaan a) Menyerahkan laporan kelompok KKN Sisdamas dan laporan individu sesuai dengan format laporan kelompok dan individu kepada DPL (lihat lampiran); b) Menyerahkan Buku Laporan Harian (BLH) dan Buku Laporan Kelompok (BLK) kepada DPL; c) Wajib mengisi angket yang aplikasinya bisa didownload di web lp2m sebagai bahan evaluasi kepuasan masyarakat terhadap peserta KKN selama berada dilokasi KKN; d. Pengelompokan Peserta 1) Peserta dikelompokkan dalam satuan kelompok yang berasal dari berbagai Fakultas/Prodi berjumlah orang; 2) Dalam setiap kelompok terdapat KKP (Ketua Kelompok Peserta) 3) KKP dipilih dari dan oleh peserta. 4) Tugas KKP: a. Mengordinasikan kegiatan kelompok peserta dengan DPL, PP-KKN atau pihak lain selama kegiatan KKN; b. Menjadi utusan kelompok untuk mengikuti pertemuan teknis yang diselenggarakan PP-KKN. Jika berhalangan hadir pada pertemuan teknis, KKP mewakilkan kepada anggota; dan c. Bersama dengan DPL bertugas melaksanakan orientasi lokasi dan konsultasi sebelum pelaksanaan KKN; e. Tata Tertib di Lokasi KKN 1) Peserta KKN harus bersikap sopan, berpakaian rapi dan senantiasa menjunjung tinggi nama baik almamater; 2) Pada waktu melaksanakan kegiatan resmi peserta KKN harus mengenakan jaket almamater; 3) Dalam melaksanakan program kegiatan, dilarang mengangkat tema-tema sensitif dan mengandung masalah SARA yang membahayakan ukhuwah Islamiyah dan keutuhan NKRI; 4) Peserta KKN setelah berada di lokasi menjadi tanggungjawab DPL. Oleh karena itu peserta KKN tidak diperkenankan berhubungan langsung dengan Panitia Pelaksana KKN, tetapi harus melalui DPL (kecuali dalam keadaan darurat), begitu pula segala bentuk hubungan ke luar harus sepengetahuan/seizin DPL. Semua urusan surat menyurat yang penning yang berhubungan dengan kegiatan KKN baik ke luar maupun ke dalam harus diketahui dan ditandatangani oleh DPL; 10

19 PENDAHULUAN 5) Peserta KKN mengadakan pertemuan kelompok secara rutin dan terjadwal untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja, baik kolektif maupun individual. Pertemuan rutin dan terjadwal juga diadakan antarkelompok dalam satu desa di bawah koordinasi Kordes, antarkordes dalam satu kecamatan di bawah koordinasi Korcam; 6) Peserta KKN dibenarkan memberikan keterangan pers kepada wartawan/media massa secara individu maupun kelompok; 7) Peserta KKN harus mentaati peraturan dan ketentuan seperti yang tercantum dalam surat izin pelaksanaan KKN yang diberikan oleh Pemkab/Pemkot setempat, antara lain: a) Wajib menjaga tata tertib dan mentaati ketentuan yang berlaku; b) Tidak menyalahgunakan ijin untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan daerah setempat. f. Sanksi Sanksi diberikan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Peringatan tingkat I diberikan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran ringan seperti: a) Tidak mengisi presensi di lokasi yang telah disediakan. b) Meninggalkan lokasi tanpa izin pada waktu kegiatan yang seharusnya atau sedang dilakukan sebanyak 1 x (satu kali). c) Mengisi presensi harian melebihi tanggal/hari yang sedang berjalan. 2) Peringatan tingkat II diberikan kepada mahasiswa yang telah mendapatkan peringatan I tetapi masih tetap belum ada perbaikan atau tanpa peringatan tingkat I akan tetapi langsung diberikan peringatan II terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran sedang seperti: a) Meninggalkan lokasi melebihi izin yang diajukan, tetapi masih dalam batas toleransi; b) Meninggalkan lokasi tanpa izin pada waktu kegiatan seharusnya atau sedang dilakukan sebanyak 2 x (dua kali); c) Keluarga/teman dari mahasiswa peserta KKN menginap di lokasi 2 malam atau lebih dengan alasan apapun. d) Tidak dapat menghayati dan menyesuikan diri dengan kehidupan di lokasi. 3) Peringatan tingkat III diberikan kepada mahasiswa yang melakukan perbuatan yang termasuk kategori pelanggaran ringan dan sedang dan telah mendapat peringatan tingkat I 11

20 PENDAHULUAN dan II, tetapi belum ada perbaikan, atau tanpa peringatan terlebih dahulu akan tetapi langsung diberi Peringatan tingkat III terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran berat, seperti: a) Meninggalkan lokasi tanpa ijin pada waktu kegiatan seharusnya sedang dilakukan sebanyak 30% dari hari efektif pelaksanaan KKN; b) Melakukan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal, tindakan asusila, kegiatan yang menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat; c) Mengeluarkan perkataan, pernyataan (tertulis atau lisan), sikap dan perbuatan yang oleh pejabat yang berwenang dianggap sebagai tindakan yang mencemarkan nama baik pemerintah setempat maupun almamater UIN Sunan Gunung Djati. Prosedur pemberian sanksi dengan peringatan tingkat III ini dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut: 1. Mahasiswa yang bersangkutan akan dipanggil ke kantor Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati oleh Panitia Pelaksana KKN. Kemudian dilakukan sidang untuk menetapkan sanksi yang akan diberikan kepada mahasiswa tersebut. Persidangan dihadiri oleh mahasiswa, DPL, Ketua Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, dan Panitia Pelaksana KKN. 2. Apabila keadaan sangat memaksa maka sanksi terhadap pelanggaran berat ini dapat diberikan di lokasi dengan sekurang-kurangnya dihadiri oleh Panitia Pelaksana KKN, untuk mendapatkan pengesahan dari Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat; 3. Sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran berat ini dapat berupa, antara lain: a) Meneruskan kegiatan di lokasi, tetapi mendapatkan penurunan nilai; bila perlu sampai batas minimal kelulusan. b) Penarikan dari lokasi (drop out KKN) dan diwajibkan mengikuti KKN pada Angkatan berikutnya dengan hak dan kewajiban yang sama dengan peserta KKN lainnya. c) Direkomendasikan kepada Rektor dan tembusannya disampaikan kepada Dekan Fakultas yang bersangkutan untuk diberikan sanksi lainnya (skorsing dan sebagainya). Peringatan tingkat III hanya dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana KKN UIN Sunan Gunung Djati, setelah mendapat laporan DPL yang bersangkutan, dan atau diketahui sendiri oleh Panitia Pelaksana secara langsung. 12

21 PENDAHULUAN 6. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) a. Mekanisme Penentuan DPL 1) LP2M mengirimkan surat ke Dekan Fakultas untuk mengirim nama-nama calon dosen pembimbing lapangan (DPL) sesuai dengan permintaan LP2M dengan mempertimbangkan rasio jumlah mahasiswa peserta KKN; 2) LP2M dapat menambah jumlah calon DPL yang tidak dikirm oleh fakultas untuk diikutsertakan dalam pelatihan DPL dengan mempertimbangkan track record DPL selama ini; b. Syarat calon DPL 1) Dosen tetap pada UIN SGD Bandung dan diprioritaskan bagi dosen yang belum pernah menjadi DPL atau tidak menjadi DPL dalam 2 tahun terakhir; 2) Tidak sedang malaksanakan tugas belajar; 3) Membuat narasi singkat (paling sedikit 2 halaman) tentang desain pemberdayaan masyarakat di lokasi KKN dan di upload ke web LP2M; 4) Menandatangani komitmen kerja bagi DPL dan di upload ke web LP2M; c. Penetapan DPL 1) Calon DPL yang telah diusulkan oleh fakultas dan LP2M wajib mengikuti pelatihan/pembekalan DPL; 2) Calon DPL yang mengikuti pelatihan/pembekalan DPL dan segala ketentuan dalam kegiatan pembekalan DPL tersebut akan memperoleh sertifikat pelatihan; 3) Calon DPL yang telah memperoleh sertifikat diusulkan untuk menjadi DPL melalui SK rektor; 4) Rektor menetapkan nama-nama DPL yang bersertifikat. d. Kewajiban DPL 1) Sebelum KKN a) Mengahadiri rapat-rapat yang dilaksanakan oleh PP KKN; b) Menghadiri peresmian KKN; c) Melakukan Transect (penelusuran wilayah) atau observasi partisipatif dengan mahasiswa ke lokasi KKN; 2) Saat Pelaksanaan di lokasi KKN a) Menghadiri serah terima peserta di lokasi KKN (Kab/Kec/Desa); b) Melakukan sosialisasi awal, rembug warga dan refleksi sosial (minggu ke I); c) Memberikan bimbingan dan motivasi kepada peserta KKN dalam proses bermasyarakat dan membantu mendekatkan, mengarahkan, kerjasama mahasiswa 13

22 PENDAHULUAN dengan masyarakat, pemerintah setempat, dan stakeholders; d) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan peserta KKN demi terlaksanakannya program kerja sesuai dengan hasil soswal dan rembug warga; e) Menanamkan disiplin di kalangan peserta KKN selama melaksanakan KKN; f) Menampung, dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang timbul di lokasi KKN; g) Melakukan pemetaan sosial (diperkirakan minggu ke II); h) Melakukan pembimbingan di dalam Perencanaan Partisipatif (diperkirakan akhir minggu ii awal minggu iii); i) Melakukan pembimbingan di dalam pelaksanaan program (diperkirakan minggu III); j) Melakukan monitoring dan evaluasi atas program KKN sekaligus pamitan pulang (minggu ke iv); 3) Setelah Pelaksanaan KKN a) Mengisi angket pada website Error! Hyperlink reference not valid. sebagai bahan evaluasi pencapain program KKN mahasiswa Tahun 2017 dan evaluasi pencapaian kinerja LP2M; b) Menetapkan nilai akhir peserta KKN c) Menyerahkan laporan kegiatan pembimbingan KKN yang meliputi; sebelum KKN, saat KKN dan setelah KKN disertai dengan bukti pendukung berupa daftar hadir dan foto kegiatan yang diupload di blog pembimbing KKN Sisdamas di web lp2m. e. Hak DPL 1) Mendapatkan fasilitas dari LP2M sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2) Mengambil inisiatif demi keberhasilan program KKN dengan persetujuan LP2M. f. Pemberhentian DPL DPL diberhentkan dengan hormat apabila: 1) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri; 2) Telah selesai melaksanakan tugas sebagai DPL. DPL diberhentikan dengan tidak hormat apabila; 1) Melanggar 3 kewajiban sebagai DPL setelah diperingati terlebih dahulu; 2) Pemberhentian dilakukan melalui surat keputusan rektor. D. Stuktur Pelaksana KKN Sisdmas 14

23 PENDAHULUAN Struktur pelaksana KKN Sisdamas terdiri atas penanggungjawab kegiatan, pengarah dan anggota, DPL, penanggungjawab teknis, ketua pelaksana, sekretaris dan anggota serta Korkab/kota, Korcam dan Kordes. Penanggungjawab kegiatan adalah rektor, pengarah kegiatan adalah wakil rektor bidang akademik, DPL adalah dosen yang telah mengikuti pelatihan KKN Sisdamas, Penanggungjawab teknis adalah ketua LP2M, ketua pelaksana adalah kapus PkM, sekretaris adalah sekretaris LP2M dan anggota adalah unsur LP2M, ketua prodi dan tenaga kependidikan. Kordinator kabupaten/kota ditunjuk dari unsur pelaksana, koordinator kecamatan ditunjuk dari unsur DPL oleh Korkab/kota dan koordinator desa ditunjuk dari unsur ketua kelompok oleh DPL E. Force majeure Force majeure adalah kejadian atau keadaan yang terjadi di luar kuasa dari PP KKN. Bisa juga dinamakan dengan keadaan memaksa. Dalam hal kegiatan KKN terjadi keadaan yang memaksa, seperti kecelakaan, dan kerugian lain yang diakibatkan selama pelaksanaan KKN, maka dilakukan penyelesaian sebagai berikut: 1. DPL melakukan pertolongan pertama untuk menangani kejadian luar biasa ini sesuai dengan asas kemanusiaan; 2. Mengkordinasikan ke PP KKN telah terjadi kejadian luar biasa; 3. PP KKN memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia; Bentuk dan pola force majeure setiap pelaksanaan KKN senantiasa berubah disesuaikan dengan kejadian atau peristiwanya. F. Waktu dan Lokasi 1. Pemberangkatan ke lokasi : - Kabupaten Cianjur : Senin, 6 Februari Kabupaten Purwakarta : Senin, 6 Februari Kabupaten Garut : Selasa, 7 Februari Kota Banjar : Selasa 7 Februari Pemulangan dari lokasi : - Kabupaten Cianjur : Rabu, 8 Maret Kabupaten Purwakarta : Rabu, 8 Maret Kabupaten Garut : Kamis, 9 Maret Kota Banjar : Kamis, 9 Maret 2017 G. Pembiayaan dan Fasilitas 1. Pembiayaan a. Pembiayaan untuk penyelenggaraan kegiatan KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung diperoleh dari: 15

24 PENDAHULUAN 1) Dana DIPA UIN Tahun ) Sumber keuangan lainnya melalui jaringan kemitraan yang tidak mengikat, dan dibenarkan menurut perundangundangan yang berlaku. b. Pengelolaan dana operasional KKN diatur oleh PP-KKN sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan c. Pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan dana operasional KKN dilaporkan oleh PP-KKN kepada Rektor. 2. Penyediaan Fasilitas Fasilitas yang disediakan antara lain: a. Buku Panduan KKN; b. BLK (Buku Laporan Kelompok) c. BLH (Buku Laporan Harian) untuk setiap peserta; dan d. Piagam Penghargaan untuk Desa dan Tokoh masyarakat di lokasi. 16

25 BAB II PERSIAPAN A. Sosialisasi Pelaksanaan KKN Mahasiswa Sosialisasi pelaksanaan KKN dilaksanakan dalam bentuk pertemuan PP-KKN dengan Ketua Prodi dan Sosialisasi kegiatan KKN kepada mahasiswa oleh Ketua Prodi. B. Recruitmen Calon Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN SGD Bandung merekrut dosen untuk ikut serta menjadi Calon Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam penyelenggaraaan KKN Mahasiswa tahun 2017 yang ketentuannya sebagaimana di atur dalam BAB I C. Penentuan Lokasi KKN Penentuan lokasi KKN Mahasiswa Reguler didasarkan atas kabupaten dan kota yang telah melakukan MoU dengan UIN SGD Bandung. Kriteria lokasi KKN ditentukan atas permintaan kab/kota setempat atau lokasi KKN ditentukan dengan kriteria lokasi yang bisa dijangkau. Sedangkan D. Ijin Lokasi KKN 1. Konsultasi dan pengurusan surat permohonan perizinan penyelenggaraan KKN kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat c.q Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Jawa Barat; 2. Konsultasi dan pengurusan perizinan kepada Pemerintah Kota/Kabupaten c.q Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota/Kabupaten; 3. Konsultasi dan pengiriman tembusan perizinan penyelenggaraan KKN kepada Kecamatan; dan 4. Konsultasi dan konfirmasi lokasi kepada Kepala Desa/Kelurahan. E. Survey Penentuan Lokasi KKN Survey lokasi KKN dilakukan setelah memperoleh ijin dari Kesbangpol. Survey lokasi KKN dipergunakan untuk bahan dasar mengenal identitas desa termasuk di dalamnya tentang monografi desa. Instrumen survey tersedia dalam form khusus. F. Pendaftaran Peserta KKN (secara daring/online) 1) Mahasiswa calon peserta KKN reguler mendaftarkan diri secara daring (online); 17

26 PERSIAPAN 2) Tahapan pendaftaran dan penyusunan kelompok peserta KKN reguler: a) Mengisi form pendaftaran secara on line; dan b) Upload formulir, surat keterangan telah melaksanakan perkuliahan setara 75 % SKS, pas foto dan bukti Lunas SPP sampai semester VIII/genap tahun G. Pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Pembekalan DPL dilakukan selama dua hari sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dalam kegiatan pembekalan ini diberikan penjelasan mengenai : 1. Hak dan Kewajiban DPL 2. Metode KKN Sisdamas 3. Pelaporan KKN Sisdamas H. Observasi Partisipatif oleh DPL dan Peserta 1. Observasi dilakukan bersamaan dengan perkenalan peserta dan sosialisasi program KKN kepada masyarakat; 2. Observasi dan sosialisasi dilakukan secara simultan dan dalam bentuk partisipasi langsung dengan kegiatan masyarakat antara lain melalui aktivitas ibadah, dan silaturahmi; dan 3. Sasaran observasi meliputi: a) Potensi sosial dan keagamaan atau monografi yang menjadi lokasi KKN; b) Masalah agama dan kemasyarakatan dalam tiga aspek program garapan: yaitu pemahaman, pengamalan dan lembaga dan sarana; dan c) Problematika sosial yang dapat dipecahkan oleh peserta KKN. I. Pembekalan Peserta KKN 1. Diklat/Pembekalan peserta dilaksanakan oleh DPL di Kampus UIN Bandung. 2. Materi Diklat/Pembengkalan meliputi: a) Teori-teori Pemberdayaan b) Siklus KKN Sisdamas c) Teknis Pelaporan; d) Evaluasi dan Penilaian; dan e) Gambaran Obyektif Lokasi KKN berdasarkan hasil observasi partisipatif. J. Peresmian KKN Peresmian KKN merupakan kegiatan ceremonial yang berisi mengenai harapan dan dorongan bagi mahasiswa peserta KKN untuk memberdayakan masyarakat dengan pendekatan multidisplin berbasis pemberdayaan masyarakat (sisdamas). 18

27 BAB III PELAKSANAAN A. Pelepasan Peserta KKM Pelepasan mahasiswa peserta KKN dilakukan oleh rektor secara simbolik. Pelepasan dilakukan pada saat peserta KKN hendak berangkat dari kampus. Pemberangkatan direncanakan menggunakan bus dan atau kendaraan lain yang sudah disiapkan oleh PP KKN. B. Serah Terima Peserta di Kecamatan/Kabupaten Serah terima peserta KKN di kecamatan dilakukan oleh masingmasing DPL dan dikoordinir oleh Korcam (koordinator kecamatan). Sedangkan serah terima peserta di Kabupaten diselenggarakan atas koordinasi dengan Pemda setempat dengan dihadiri oleh masing-masing peserta yang terdekat dengan kabupaten. C. Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas KKN Sisdamas dilaksanakan selama 30 hari terhitung sejak kedatangan ke lokasi KKN. Berdasarkan hitungan waktu tersebut, peserta KKN dan DPL memastikan bahwa tahapan KKN Sisdamas dapat dilaksanakan menggunakan alokasi waktu yang tersedia. Secara terjadwal tahapan KKN sisdamas terdiri atas : 1. Soswal, RW, dan Refso (Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial) dilaksanakan pada minggu I, kegiatan tersebut dihadiri oleh DPL; 2. Pesos (Pemetaan Sosial) dilaksanakan pada Minggu II dan dihadiri oleh DPL; 3. Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat) dilaksanakan oleh peserta pada Minggu II; 4. Cantif (Perencanaan Partisipatif) dilaksanakan pada akhir minggu II dan atau pada awal minggu III yang dihadiri oleh DPL; 5. Sipro (Sinergi Program) dilaksanakan oleh peserta KKN pada Minggu III; 6. Pepro (Pelaksanaan Program) dilaksanakan pada minggu III dengan dihadiri oleh DPL; 7. Monev (Monitoring Evaluasi) dilaksanakan pada minggu ke IV sekalian melaksanakan penutupan KKN dengan dihadiri oleh DPL; Sekalipun jadwal tahapan KKN Sisdamas telah ditentukan waktunya, namun dalam pelaksanaannya sangat fleksibel dengan memperhatikan kondisi dan kesiapan warga di lokasi KKN. Guna keperluan pemahaman KKN Sisdamas, berikut dijelaskan secara singkat tahapan KKN Sisdmas. 19

28 PELAKSANAAN 1. Soswal & RW (Sosialisasi Awal & Rembug Warga) KKN Sisdamas merupakan upaya penanggulangan masalahmasalah sosial yang diintervensi oleh pihak luar (pemerintah), sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk mengambil keputusan berkehendak untuk menerima atau menolak KKN Sisdamas sebagai alternatif pemecahan masalah. Oleh karena itu Soswal dan RW merupakan proses awal dari pengejawantahan pembangunan partisipatif, karena masyarakatlah yang berhak untuk menentukan apakah mereka akan melakukan upaya penanggulangan masalah sosialnya sendiri. Apabila masyarakat memutuskan untuk menerima KKN Sisdamas, maka secara otomatis masyarakat harus mempunyai komitmen untuk melaksanakan upaya penanggulangan masalah sosial dengan koridor yang sudah dikembangkan oleh KKN Sisdamas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran dalam daur penanggulangan masalah sosial secara partisipatif yang diejawantahkan dalam tahapan siklus-siklus selanjutnya. Komitmen yang disepakati oleh masyarakat berimplikasi kepada beberapa konsekuensi yang harus dijalankan oleh mereka seperti: mengikuti pertemuan-pertemuan untuk melaksanakan setiap proses tahapan siklus, adanya motor penggerak yang bekerja dengan sukarela, kesediaan untuk bekerjasama dari berbagai pihak ( tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda aparat pemerintah setempat, dll ), menyediakan dana swadaya untuk berbagai pertemuan dan pelatihan, dan sebagainya. Dengan mengetahui segala konsekuensi yang harus dihadapi diharapkan masyarakat betul-betul siap untuk menerima intervensi KKN Sisdamas bukan karena iming-iming bantuan dana akan tetapi karena benar-benar mempunyai kehendak untuk melakukan upaya penanggulangan masalah sosial secara bersama-sama. 2. Refso (Refleksi Sosial) Refleksi Sosial dapat dilakukan secara paralel dengan Sosialisasi awal dan rembug warga yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah social. Kesadaran kritis ini menjadi penting, karena selama ini seringkali dalam berbagai program yang menempatkan masyarakat sebagai objek pembanguunan, acapkali masyarakat tidak diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya (masalah dirumuskan oleh Orang Luar ). Kondisi tersebut menyebabkan dalam pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak Orang Luar atau karena tergiur dengan iming-iming bantuan uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benar-benar menyadari bahwa kegiatan tersebut memang 20

29 PELAKSANAAN bermanfaat bagi pemecahan masalah mereka. Dalam pelaksanaannya, ada 2 hal penting yang harus dilakukan dalam Refleksi Sosial, yaitu Olah Pikir dan Olah Rasa sehingga pendalaman yang dilakukan melibatkan mental, rasa dan karsa. Olah pikir merupakan proses analisis kritis terhadap permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat, untuk membuka mekanismemekanisme yang selama ini sering tidak tergali dan tersembunyi di dalamnya. Analisa kritis terhadap permasalahan sosial sering juga disebut sebagai analisa sosial, artinya mencari secara kritis hubungan sebab akibat, sampai hal-hal yang paling dalam sehingga dapat ditemukan akar permasalahan Sosial yang sebenarnya. Setiap kondisi,baik itu eksternal maupun internal, harus ditelusuri dan kemudian dicari hubungan sebab akibatnya dalam suatu kerangka yang logis. Dalam hal ini setiap orang yang terlibat dalam refleksi belajar untuk berpikir analitis dan logis, sehingga diharapkan tumbuh kesadaran kritis terhadap berbagai penyebab sosial yang berakar pada lunturnya nilai-nilai kemanusiaan seperti dapat dilihat dalam bagan berikut: Gambar 1 Siklus Penyebab Sosial Penyebab 1 Penyebab 2 Penyebab 3 Penyebab 4 Dampak Orang dengan integrita s yang rendah Institusi pengambil kepu-tusan yang tidak mampu menerapkan nilai-nilai universal Kebijakan yang timpang dan tidak memberi rasa keadilan Aspek-aspek kehidupan yang tidak mendukung kepada kemajuan masyarakat pada bidang poleksos-dikbud Problemati ka sosial Sumber: diolah dari berbagai sumber Olah rasa adalah upaya untuk merefleksikan ke dalam terutama yang menyangkut sikap dan perilaku mereka terhadap permasalahan Sosial. Upaya olah rasa lebih menyentuh hati masing-masing orang yang terlibat dalam proses refleksi untuk merenungkan apa yang telah diperbuat, dilakukan, sumbangan apa yang telah diberikan untuk melakukan upaya penanggulangan Sosial dan bagi kesejahteraan dan perbaikan hidup masyarakat. Artinya dalam olah rasa lebih menitikberatkan kepada sikap dan perilaku yang berhubungan dengan nilai-nilai luhur manusia (memanusiakan manusia ). Diharapkan akan 21

30 PELAKSANAAN tumbuh kesadaran masing-masing bahwa manusia yang berdaya adalah manusia yang mampu menjalankan fitrahnya sebagai manusia, manusia yang berbeda dengan makhluk lain, yaitu manusia yang mampu memberi dan mengabdikan kehidupannya untuk kesejahteraan umat manusia. Berdasarkan olah pikir dan olah rasa di atas, diharapkan cara pandang peserta yang terlibat dalam diskusi akan berubah dan berimplikasi pada: a. Kesadaran bahwa seharusnya mereka tidak menjadi bagian yang menambah persoalan, tetapi merupakan bagian dari pemecahan masalah dengan cara berkehendak untuk memelihara nilai-nilai luhur kemanusiaan; b. Tumbuhnya pemahaman bahwa sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur, merupakan awal dari tumbuhnya modal sosial, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan pihak luar terhadap masyarakat setempat; c. Tumbuhnya kesadaran untuk malakukan upaya perbaikan, yang dimulai dari diri sendiri; d. Sehingga setiap anggota masyarakat seharusnya mampu untuk memberikan sumbangan (baik tenaga, waktu,pikiran, ruang bagi kelompok lain untuk berpartisipasi, berdemokrasi, dsb) untuk bersama-sama menanggulangi masalah Sosial (baca: untuk kesejahteraan masyarakat). 3. Pesos (Pemetaan Sosial) Dalam proses identifikasi kebutuhan masyarakat, siklus lanjutan dari Refleksi Sosial adalah Pemetaan Sosial. Dalam siklus ini para peserta KKN dan masyarakat melakukan proses belajar untuk: a. Menggali informasi, bagaimana kondisi nyata dari masalah-masalah yang dikemukakan dan dirumuskan pada saat refleksi sosial (sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan, kepemimpinan)? Masalahmasalah tersebut harus didukung oleh data dan fakta, sehingga diperlukan proses penelitian untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan; b. Mengkaji, informasi dan fakta yang sudah didapatkan dianalisa dan dikaji bersama. Proses ini merupakan analisa kritis terhadap berbagai kondisi yang ada berdasarkan informasi dan fakta tadi untuk dicari sebab akibatnya termasuk kelompok-kelompok yang terkena dampak dari masalah yang ada (kelompok sasaran). Setiap informasi yang muncul dianalisa apakah hal tersebut merupakan masalah yang sebenarnya atau hanya merupakan gejala saja. Merumuskan masalah: Pada tahapan ini masalah yang sudah ditemukan dan disepakati bersama dikelompokkan (pengorganisasian masalah), kemudian dianalisa hubungan sebab akibatnya dengan kembali membuat pohon masalah seperti yang dilakukan 22

31 PELAKSANAAN dalam refleksi Sosial. Dengan demikian dalam melakukan analisa kritis akan terjadi proses refleksi yang berulang ulang. Artinya refleksi Sosial tidak hanya terjadi pada saat siklus yang pertama akan tetapi terus dilakukan dalam siklus Pemetaan swadaya. Pada pelaksanaannya proses penggalian informasi, analisa masalah, dan perumusan masalah seringkali tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi merupakan proses yang dilaksanakan sekaligus. Metode dan teknik yang dikembangkan untuk Pemetaan Swadaya merupakan metode yang lebih menekankan pada proses diskusi masyarakat. Alat kajian (tools) yang dikembangkan adalah alat untuk mengajak masyarakat terlibat dalam proses penggalian informasi, analisa dan perumusan masalah/kebutuhan, sehingga melalui proses tersebut sebetulnya masyarakat yang terlibat menjadi peneliti bagi dirinya dan kehidupan lingkungannya sendiri. Dengan terlibat dalam proses Pemetaan Swadaya masyarakat diharapkan mampu untuk: a. Memahami persoalan nyata mereka sendiri yang berdasarkan kepada fakta dan informasi yang ada, sehingga yang mereka rumuskan bukan daftar keinginan tetapi daftar kebutuhan, masalah dan potensi yang bermanfaat untuk lingkungannya terutama dalam rangka penanggulangan Sosial. Berbagai kelengkapan dokumen dan alat yang dapat digunakan untuk merumuskan penyebab sosial tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Adapun contoh format: a. Tabel Pesos kebutuhan No Kebutuhan Vol Frek Lokasi (RT/RW) b. Tabel Pesos Masalah No Kebutuhan Vol Frek Lokasi (RT/RW) a. Tabel Potensi No Kebutuhan Vol Frek Lokasi (RT/RW) b. Pemecahan masalah (pemenuhan kebutuhan) tidak didasarkan kepada kehendak dan sematamata bantuan orang luar akan tetapi lebih banyak mengutamakan kemampuan sumberdaya dan swadaya masyarakat. c. Bagi orang dalam (masyarakat) kegiatan ini menjadi proses belajar 23

32 PELAKSANAAN dan penyadaran tentang keadaan kehidupan dan lingkungan yang mereka hadapi, sehingga diharapkan terjadi pemahaman terhadap kondisi warga di lingkungannya (mengapa si A miskin, bagaimana kondisi si B, dsb ). Penyadaran ini merupakan renungan terhadap permasalah dirinya dan orang lain di lingkungannya sehingga diharapkan tumbuh kepedulian terhadap warga sekitar dan mencari jalan keluar dari keadaan-keadaan yang dianggap mengganggu (masalah). d. Bagi orang luar (DPL dan peserta KKN). Kegiatan ini merupakan proses belajar dan penyadaran dalam memahami keadaan masyarakat serta cara pandang dan nilai-nilai masyarakat yang mempengaruhi kehidupan mereka. Proses belajar ini juga akan menimbulkan dukungan masyarakat terhadap program yang didampinginya, apabila benar-benar berdasarkan kebutuhankebutuhan masyarakat, serta program kemudian dikembangkan oleh masyarakat sendiri. Guna memvisualisasi dan memudahkan analisis pemetaan, orang luar dan orang dalam dapat bersama-sama menggunkan beberapa teknik sebagai berikut: a. Village History Vilage History atau sejarah desa/ kawasan merupakan kajian suatu keadaan dari waktu ke waktu meliputui manusia, sumber daya alam, lingkungan keadaan ekonomi budaya, social politik dan keadaan penting masa lalu. Mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk mengetahui sejarah Desa Baru dua sekaligus perkembangan keagamaan masyarakat Desa Barudua. b. Trends Analysis Analisis kecenderungan dan perubahan adalah penilaian interval waktu tertentu dalam lima tahunan, sepuluh tahunan atau lebih. Informasi yang diperoleh adalah jenis-jenis perubahaan keadaan masyarakat yang paling menonjol dan yang paling berpengaruh terhadap keadaan masa kini, kepada manusianya, sumberdaya alamnya, sosial budaya politik dan ekonomi kawasan, serta kecenderungan kedepannya. c. Seasonal Calender Kalender musiman dimaksud untuk menganalisis interval musiman, untuk mengkaji pola kegiatan musiman masyarakat. Mahasiswa dapat belajar bersama msyarakat untuk mengetahui musim tanam pertanian. d. Daily Lifes Kegiatan harian adalah bentuk analisis dengan variabel yang diperhatikan dalam hal ruang/wilayah kampung, atau kawasan ekosistem tertentu. Informasi yang diperoleh berupa pola kegiatan keluarga dan pembagian tugas antara ayah dan ibu sebagai 24

33 PELAKSANAAN gambaran kehidupan suatu keluarga dan pembagian peran gender yang berlaku didalamnya. Mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk mengetahui kegiatan harian masyarakat Desa barudua mulai bangun hingga tidur lagi. e. Village Map Analisis Sketsa desa kawasan mengandung variabel ruang/wilayah atau kawasan ekosisitem tertentu. Informasi yang didapat berupa hubungan antar manusia, kegiatan ekonomi, sosial budaya politik serta nilai hidup masyarakat yang berkait dengan alam lingkungannya. Mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk mengetahui peta wilayah, peta masalah dan kebutuhan serta peta potensi masyarakat Desa Barudua termasuk potensi bidang pendidikan, agama dan ekonomi. f. Transect Penelusuran wilayah dilakukan untuk mendapatkan variable yang hampir sama dengan bulir 5 tetapi dilakukan untuk membahas wilayah atau kawasan ekosistem. Informasi yang diperoleh adalah dalam bentuk topografi dan kondisi alam lingkungan seperti vegetasi yang terdapat di lokasi. g. Farm Sketch Sketsa kebun merupakan analisis untuk mengamati/ mengkaji kebun dan lahan pertanian masyarakat. Jenis informasi yang diperoleh berupa cara pengelolaan kebun (halaman), produktivitas, pemanfaatan lahan, pendapatan pendapatan pembagian kerja dsb. Mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara masyarakat bercocok tanam pada lahan-lahan pertanian. h. Diagram Venn Diagram Venn merupakan teknik yang bermanfaat untuk melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa (dan lingkungannya). Diagram venn memfasilitasi diskusi masyarakat untuk mengidentifikasi pihak-pihak apa berada di desa, serta menganalisa dan mengkaji perannya, kepentingannya untuk masyarakat dan manfaat untuk masyarakat. Lembaga yang dikaji meliputi lembaga-lembaga lokal, lembaga-lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga swasta (termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat). Diagram Venn bisa sangat umum atau topikal; mengenai lembaga-lembaga tertentu saja, misalnya yang kegiatannya berhubungan dengan penyuluhan pertanian saja, kesehatan saja atau pengairan saja. i. Linkage Diagram Analisis membangun alur dilakukan untuk mengkaji suatu system tertentu dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang 25

34 PELAKSANAAN system/subsistem yang bekerja dalam masyarakat seperti: alur produksi, pemasaran, pengelolaan air, system irigasi, drainase dsb. j. Livelihood Analysis Kajian mata pencaharian merupakan analisis untuk membuat urutan-urutan jenis mata pencaharian, mulai dari tingkat yang paling utama yang dilakukan. Informasi yang didapat berupa pola kegiatan ekonomi (mata pencaharian), keterkaitan antara kegiatan ekonomi dengan pengelolaan sumberdaya alam, tingkat pendapatan dan potensi pengembangan usaha dan rutinitas ritual ibadah. 4. Orgamas (Pengorganisasian Masyarakat) Siklus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat terhadap adanya organisasi masyarakat warga yang mampu menerapkan nilai-nilai luhur yang dimotori oleh pemimpin yang mempunyai kriteria yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagai jawaban dari hasil analisa kelembagaan dan refleksi kepemimpinan yang sudah dilaksanakan dalam siklus Pemetaan Sosial. Organisasi masyarakat warga yang dibangun bisa bersifat organik berbentuk paguyuban atau perhimpunan atau memanfaatkan organisasi atau lembaga yang sudah ada di masyarakat seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna dll selama dalam organisasi tersebut mempunyai ciri-ciri: a. Adanya kesetaraan dimana komunitas terbentuk sebagai himpunan warga yang setara di suatu kelurahan. b. Setiap anggota atau warga berhimpun secara proaktif, yaitu telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum bertindak, karena adanya ikatan kesamaan (commond bond ), seperti kepentingan, persoalan, tujuan, dsb c. Tiap anggota atau warga berhimpun secara sukarela, bukan karena terpaksa; d. Membangun semangat saling percaya; e. Bekerjasama dalam kemitraan; f. Secara damai memperjuangkan berbagai hal, termasuk dalam hal ini menanggulangi masalah-masalah sosial; g. Selalu menghargai keragaman dan dan hak azasi manusia sebagai dasar membangun sinergi; h. Menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam setiap keputusan yang diambil dan secara intensif melakukan musyawarah; i. Selalu mempertahankan otonomi atau kemerdekaan dari bebagai pengaruh kepentingan; j. Mampu bekerja secara mandiri; 26

35 PELAKSANAAN Organisasi ini diharapkan menjadi motor penggerak bagi masyarakat yang kemudian membentuk kelompok-kelompok kerja (Pokja) ditingkat basis/rt/komunitas sebagai pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pokja sebagai representasi kelompok swadaya masyarakat adalah kelompok sosial pada tingkat akar rumput, yang mempunyai kegiatankegiatan sosial kemasyarakatan, ekonomi dan pemeliharaan lingkungan. Dalam KKN Sisdamas diharapkan warga dapat terlibat dan menerima manfaat dari kelompok ini, dengan cara menjadi anggotanya dan diperlakukan adil seperti anggota masyarakat yang lainnya. Pengembangan Pokja sebagai tim teknis orgamas tidak harus membentuk baru, tetapi bisa menggunakan kelompok-kelompok sosial yang sudah ada di masyarakat asalkan warga mempunyai peluang untuk terlibat di dalam kelompok, dan penerima manfaat langsung (bantuan program) diprioritaskan warga miskin dan marginal (mustadh afiin). Oleh karena itu hasil identifikasi kelompok sosial, hubungan sosial, modal sosial dan hasil kajian ekonomi dan lingkungan dalam siklus pemetaan sosial menjadi dasar untuk pengelompokkan masyarakat, terutama bagaimana strategi agar warga terlibat. Kegiatan-kegiatan dalam satu kelompok bisa gabungan antara kegiatan ekonomi, kegiatan sosial maupun kegiatan lingkungan. Contohcontoh kegiatan yang dapat dikembangkan adalah: pembentukan koperasi atau Baitul Mal wa Tamwil (BMT) dengan kegiatan simpanpinjam anggota kelompok, bantuan pinjaman modal usaha untuk anggota kelompok tidak mampu, kartu sehat, tabungan pendidikan dan sebagainya. Paling penting adalah bahwa kelompok ini dibentuk atau dikembangkan bukan untuk menjadi pembenaran untuk mendapatkan bantuan uang dari pihak lain, akan tetapi menjadi wahana bersama untuk saling belajar memecahkan masalah, saling peduli dan menghargai di antara anggotanya dan kalau sudah semakin berkembang dapat menumbuhkan kepercayaan (trust) dari pihak luar. 5. Cantif (Perencanaan Partisipatif) Dokumen perencanaan partisipatif (dorantif) merupakan perencaan partisipatif warga untuk mengembangkan program penanggulangan Sosial, baik jangka pendek selama satu tahun maupun jangka menengah selama 3 tahun. Program yang dikembangkan berdasarkan hasil kajian masalah (kebutuhan) dan analisa potensi dalam Pemetaan Sosial secara swadaya. Walaupun siklus ini merupakan siklus lanjutan dari pemetaan sosial akan tetapi pelaksanaannya setelah pengorganisasian masyarakat dan pengembangan Pokja. Kegiatan ini dillakukan belakangan, dengan dasar pemikiran bahwa pengurus organisasilah yang akan mengambil keputusan untuk pengembangan program-program mana dari kebutuhan 27

36 PELAKSANAAN masyarakat yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. Di sisi lain penerima manfaat dari program ini diprioritaskan pada kantung masalah yang sudah diidentifikasi dalam pemetaan swadaya, dan tergabung dalam Pokja, sehingga Pokja dibentuk bukan karena adanya KKN Sisdamas tetapi justru sebaliknya penerima manfaat program didasarkan kepada Pokja yang sudah ada misalnya Pokja yang didaulat akan melaksanakan kegiatan adalah Pokja Mekar Jaya yang sebelumnya nama kelompok tani di Desa Mutiara Terpendam. Dalam pengembangan dorantif, sumberdaya baik manusia maupun sumberdaya lainnya diharapkan bukan hanya dari masyarakat, akan tetapi harus dipikirkan pemenuhannya dari kerjasama dengan pengusaha/ swasta dan dinas/pemerintah setempat dan lembagalembaga lain yang mempunyai program yang sejalan dengan dorantif yang disusun oleh masyarakat. Lebih baik lagi apabila dorantif dikomparasikan dengan dokumen musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Bahkan akan jauh lebih baik apabila dorantif hasil KKN Sisdamas menjadi rujukan utama musrenbang. Pada gilirannya, setelah satu tahun program berjalan, dilakukan evaluasi tahunan untuk melihat dan mengkaji kembali apakah program yang dikembangkan sudah tepat tujuan dan tepat sasaran dan bagaimana hasilnya. Kegiatan ini juga sekaligus untuk memperbaharui data-data yang ada, sehingga kesalahankesalahan akan segera dapat ditemukan dan dapat diperbaiki. Berdasarkan hasil evaluasi kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan program apabila diperlukan. Isi dorantif dapat dikembangkan dari contoh instrumen dengan menggunakan program Microsoft Excel sebagai berikut: No Kegiatan Vol Frek Lokasi Satuan Harga Jumlah Sumber Biaya Swadaya Anggaran Desa Sumber Biaya Lainnya (donatur/swasta) Nama Pokja Penanggung Jawab 6. Sipro (Sinergi Program) Hasil perencanaan partisipatif ditentukan prioritas program kegiatan yang disepakati bersama oleh seluruh stakeholder di desa lokasi KKN melalui semacam forum rapat paripurna. Rapat tersebut seyogyanya difasilitasi oleh organisasi masyarakat yang disepakati melalui 28

37 PELAKSANAAN pendampingan peserta KKN dan DPL. Pada forum itu hadir aparatur desa, ( Kades, LPMD, BPD dll) tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda. Kemudian forum tersebut membahas sinergi program yang memungkinkan kegiatan tersebut dapat masuk pada agenda musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) pada setiap bulan Januari dan atau memungkinkan dapat melakukan chaneling dengan pihak-pihak swasta atau pengusaha yang ada disekitar desa tersebut. Selain itu, forum tersebutpun menetapkan angka partisipasi swadaya masyarakat baik dalam bentuk tenaga, bahan material atau uang tunai yang dikapitalisasi. Kemudian tim yang ditunjuk sebagai penanggung jawab menyusun proposal kegiatan dengan angka yang riil dari hasil prioritas program dengan proses pendampingan oleh peserta KKN sebagaimana format terlampir. 7. Pepro (Pelaksanaan Program) Pada tahap ini semua pihak terlibat dalam kegiatan pelaksanaan program sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing panitia. Relawan diarahkan oleh pokja untuk mengisi pos-pos seksi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Nilai-nilai luhur kemanusiaan dalam bentuk sikap gotong royong, jujur, peduli, tanggungjawab dan sebagainya diimplementasikan bersama pada tahap ini. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi baik secara lisan dan tulisan. Secara lisan dapat dilakukan secara face to face atau melalui pengumuman pengeras suara milik masyarakat seperti dari masjid atau mushola dengan oleh tokoh masyarakat dan atas persetujuan bersama. Secara tulisan dapat berbentuk surat, leaflet atau spanduk, papan proyek dll. Tahap berikutnya pelaksanaan program perlu diatur ritme keterlibatan partisipan apabila waktu yang dibutuhkan lebih dari satu hari. Pojka dapat membuat jadwal relawan yang akan turut mengikuti kegiatan. Selain itu setiap sumbangan tambahan secara spontan dari warga dalam bentuk harus tercatat pada pembukuan pokja untuk dikapitalisasi dan bahan laporan. Sebagai manifestasi tridharma perguruan tinggi, peserta KKN dan DPL seyogyanya terlibat sebagai relawan dan bukan sebagai pelaku utama pada pelaksanaan program serta berusaha mendokumentasikan perilaku masyarakat pada proses dan hasil pelaksanaan program berlangsung. 8. Monev (Monitoring dan Evaluasi) Pada tahapan ini, organisasi masyarakat memfasilitasi pertemuan warga bersama pemerintahan desa untuk membentuk tim Monev. Kemudian tim melakukan tugas monitoring dan evaluasi dengan 29

38 PELAKSANAAN mengecek kembali hasil pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana yang terdapat dalam proposal. Hasil temuan monev direkomendasikan kepada organisasi masyarakat untuk bahan tindak lanjut pada program tahun berikutnya. Setelah dipandang selesai tim monev menerbitkan Berita Acara yang menerangkan bahwa pelaksanaan program telah dilaksanakan. Kemudian organisasi masyarakat membubarkan Pokja dan dan tim monev serta membentuk organisasi pemelihara seperti untuk menjaga keberlanjutan program tersebut. D. Pamitan dan penutupan KKN Setelah beberapa tahapan pelaksanaan KKN Sisdamas dilakukan oleh peserta KKN dan DPL, maka tahap berikutnya adalah tahap pemulangan peserta KKN dari lokasi KKN. Pastikan bahwa seluruh tahapan KKN Sisdamas sudah dilakukan dan produk dari kegiatan tersebut ada yang bisa dirasakan langsung pada saat peserta KKN dan DPL dilokasi KKN maupun ada program jangka panjang. Tahap ini ditandai dengan ceremonial kegiatan penutupan KKN dan bisa juga digabung dengan kegiatan tahap Monev (dalam tahap pelaksanaan KKN Sisdamas) sebagaimana diuraikan di atas. 30

39 BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI A. Pemantauan Pemantauan adalah kegiatan mengamati secara seksama mengenai keadaan, perilaku atau kegiatan tertentu dengan tujuan agar diperoleh masukan dan informasi yang dapat dijadikan landasan dalam mengambil tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan manakala hasil pengamatan menunjukkan adanya kondisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula. Tujuan dari pemantuan ini adalah mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya. Penanggungjawab Panita Pelaksana KKN (PP-KKN) menugasi unsur-unsur kepanitiaan melakuan pemantauan kegiatan KKN. Pemantauan dilakukan pada tahap pelaksanaan KKN yang berlangsung 30 hari. Tim Pemantau melakukan pemantauan ke lokasi KKN dengan instrumen pemantauan yang telah disediakan. Tim pemantau yang ditugasi melakukan pemantauan menyerahkan laporan pemantauan kepada sekrertariat PP KKN. B. Evaluasi Evaluasi adalah penilaian secara sistematis untuk menginvestigasi efektifitas suatu program atau dengan kata lain menilai kontribusi program terhadap perubahan serta menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi). Evaluasi bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan pengelolaan kegiatan melalui kajian terhadap manajemen dan output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi untuk selanjutnya menjadi bahan kinerja program dan kegiatan selanjutnya. Selain itu, evaluasi juga memberikan masukan dengan membandingkan antara yang terjadi dengan yang direncanakan serta mengaitkannya dengan kondisi lingkunga yang ada. Tujuan akhirnya dari evaluasi ini ialah memastikan benar atau tidaknnya strategi atau metode yang dipakai sehingga pada waktu mendatang tidak terjadi kekeliruan mengenai hal yang sama. Evaluasi dilakukan setelah berakhir seluruh tahapan pelaksanaan KKN. Arah dan tujuan dari evaluasi ini adalah mencari berbagai rumusan sistematis untuk menginvestigasi efektifitas suatu program atau menilai kontribusi program terhadap perubahan serta menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program KKN pada masa mendatang. Peserta evaluasi terdiri atas beberapa unsur, yaitu PP KKN, Pimpinan Fakultas, Pimpinan Universitas, DPL dan beberapa perangkat 31

40 PEMANTAUAN DAN EVALUASI desa. Kegiatan evaluasi dilakukan dalam sebuah lokakarya evaluasi KKN. Selain itu, evaluasi kegiatan KKN dilakukan juga oleh DPL dan mahasiswa terhadap LP2M, Mahasiswa terhadap DPL, dan Masyarakat di Lokasi KKN terhadap DPL dan Mahasiswa. Evaluasi tersebut dilakukan secara daring (online) dengan aplikasi yang terintegrasi dengan HP berbasis android. 32

41 BAB V PELAPORAN DAN PENILAIAN A. Laporan Akhir Kelompok Mengakhiri kegiatan KKN Sisdamas setiap kelompok diwajibkan menyusun laporan KKN Sisdmas selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan pemulangan dari lokasi KKN. Dalam laporan akhir kelompok KKN Sisdamas, yang dilaporakan merupakan kegiatan hasil pemberdayaan selama berada di lokasi KKN. Adapun ketentuan laporan akhir kelompok sebagai berikut: 1. Diketik menggunakan huruf time new roman 12 dengan 1,5 spasi dengan jumlah halaman minimal 70 halaman tidak termasuk lampiran; 2. Format laporan dibuat dlm bentuk B5 dengan jilid full color (Seperti buku); 3. DPL dicantumkan sebagai editor dalam laporan berbentuk buku tersebut; 4. Judul KKN Sisdamas disesuaikan dengan agenda pemberdayaan pada masyarakat setempat; 5. Dibuat dalam 3 rangkap, yaitu 1 rangkap untuk LP2M, 1 rangkap untuk DPL dan 1 rangkap untuk kelompok. 6. Format judul dan lembar pengesahan dapat dilihat dalam lampiran. Sedangkan sistematika laporan akhir kelompok dapat dilihat dalam lampiran. B. Laporan Akhir Individual Laporan akhir individual merupakan laporan kegiatan pelayanan (pengabdian kepada masyarakat) yang dilakukan oleh setiap individu mahasiswa selama berada di lokasi KKN. Kegiatan pelayanan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemanfaatan dan penerapan ipteks bagi kesejahteraan masyarakat. Basis kegiatan ini adalah penerapan keahlian dari disiplin ilmu yang dimiliki oleh setiap mahasiswa yang berasal dari setiap prodi. Tagihan laporan individu ini minimal 1 kegiatan. Dalam pelaksanannya, setiap mahasiswa dapat berkolaborasi dengan mahasiswa lain dalam satu prodi, baik dalam satu kelompok maupun dalam kelompok lain yang tinggal dalam satu desa. Sekalipun dilaksanakan secara kolaboratif, tagihan laporannya dilakukan secara individual. Adapun ketentuan laporan akhir individu sebagai berikut: 1. Diketik menggunakan huruf time new roman 12 dengan 1,5 spasi dengan jumlah halaman minimal 20 halaman tidak termasuk 33

42 PELAPORAN DAN PENILAIAN lampiran; 2. Format laporan dibuat dlm bentuk A4 dengan ketentuan warna sampul depan sesuai aturan fakultas sebagai berikut: a. Warna Hijau Muda (gradasi kode#90ee90) untuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan; b. Warna Hitam (gradasi kode #00000) untuk Fakultas Syariah dan Hukum; c. Warna Kuning (gradasi kode #FFFF00) untuk Fakultas Adab dan Humaniora; d. Warna Biru muda (gradasi kode #ADD8E6) untuk Fakultas Ushuluddin e. Warna Cokelat Muda (gradasi kode #A52A2A) untuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi f. Warna Kuning Tua (gradasi kode #FF88C00) untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik g. Warna Ungu (gradasi kode #80080) untuk Fakultas Psikologi; h. Warna kuning emas (gradasi kode #FFD700) untuk Fakultas Saintek 3. Dibuat dalam 3 rangkap, yaitu 1 rangkap untuk LP2M, 1 rangkap untuk DPL dan 1 rangkap untuk kelompok. 4. Sistematika laporan dapat dilihat dalam lampiran. C. Pemberian Nilai 1. Penilaian adalah penilaian dan evaluasi yang ditujukan kepada mahasiswa peserta KKN dalam melaksanakan tugasnya. 2. Tujuan penilaian adalah untuk memberikan angka prestasi terhadap aspek-aspek yang dinilai sehubungan dengan status KKN dalam kurikulum UIN Walisongo yang bersifat intrakurikuler. 3. Penilaian diberikan sejak peserta KKN mengikuti Orientasi KKN sampai pengumpulan laporan KKN. 4. Aspek-aspek penilaian KKN meliputi : a. Pelatihan/pembekalan (bobot 10 %) b. Kegiatan lapangan (bobot 80 %) yang meliputi aspek : - Kehadiran peserta di lokasi KKN - Kerjasama dalam pelaksanaan program KKN - Kontribusi dalam mensukseskan program KKN - Perilaku (akhlak) selama pelaksanaan KKN - Integritas dan kekompakan dalam tim KKN - Kreatifitas dan inovasi dalam pelaksanaan program c. Pembuatan laporan (bobot 10 %) terdiri dari: - Kesesuaian dengan sistematika yang ditentukan 34

43 PELAPORAN DAN PENILAIAN - Kelengkapan isi laporan - Ketepatan waktu penyerahan laporan 5. Penilai kegiatan KKN adalah DPL melalui pengamatan atau monitoring secara langsung di lapangan maupun tidak langsung melalui laporan. 6. Norma Penilaian Penilaian dilakukan dengan menjumlahkan semua aspek kegiatan yang dinilai terlebih dahulu disesuaikan dengan bobot masingmasing aspek. Jumlah nilai yang diperoleh dari masing-masing bobot tersebut kemudian dikonversikan ke dalam angka dan huruf sebagai berikut : NO INTERVAL NILAI BOBOT NILAI ,0 A ,5-3,9 B ,0-3,4 B ,5-2,9 C ,0-2,4 C 35

44 LAMPIRAN-LAMPIRAN 36

45 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. AGENDA KEGIATAN KKN SISDAMAS TAHUN 2017 No Tanggal Jenis Kegiatan Des 2016 Rekruitmen calon DPL 2. 3 Januari Pembentukan Panitia Penyelenggara - Penetapan Panduan KKN Sisdamas Januari 2017 Pengurusan Perizinan ke Kesbangpol Prov Januari 2017 Sosialisasi Pelaksanaan KKN Janurari 2017 Konsultasi perizinan ke Kab/Kota Januari 2017 Pengurusan perizinan ke Kab/kota Januari 2017 Observasi Lokasi Kecamatan Januari 2017 Observasi Lokasi Desa/Kelurahan Januari 2017 Pendaftaran Peserta KKN Januari 2017 Pelatihan Calon DPL Januari 2017 Penetapan DPL Januari 2017 Pertemuan PP-KKN dengan DPL Januari 2017 Pertemuan PP-KKN dengan KKP /26 Januari 2017 Observasi Lokasi KKN oleh DPL dan KKP Januari 2017 Koordinasi acara serah terima peserta KKN dengan Kabupaten dan kota Januari 2017 Pembekalan Peserta oleh DPL Februari 2017 Peresmian KKN Oleh Rektor Februari 2017 Rapat Kajian Teknis Pemberangkatan KKN Februari 2017 Pemberangkatan Peserta KKN ke Kab. Cianjur dan Purwakarta Februari 2017 Pemberangkatan Peserta KKN ke Kab. Garut dan Kota Banjar Februari 2017 Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial Februari 2017 Pemetaan Sosial Februari 2017 Pengorganisasian Masyarakat 37

46 LAMPIRAN-LAMPIRAN Februari 2017 Perencanaan Partisipatif Februai 2017 Sinergi Program Feb 6 Maret 2017 Pelaksanaan Program dan 8 Maret 2017 Evaluasi Program Maret 2017 Perpisahan pada Desa/Kelurahan Lokasi KKN Kab. Cianjur dan Purwakarta Maret 2017 Perpisahan pada Desa/Kelurahan Lokasi KKN Kab. Garut dan Kota Banjar Maret Pemulangan Peserta dari Desa/Kelurahan wilayah Kab. Cianjur dan Purwakarta - Pamitan ke Kabupaten Cianjur dan kecamatan di wilayah Kab. Cianjur dan Purwakarta oleh Panitia dan DPL Maret Pemulangan Peserta dari Desa/Kelurahan wilayah Kab. Garut Kota Banjar - Pamitan ke Kabupaten Purwakarta dan kecamatan di wilayah Kab. Garut dan Kota Banjar oleh Panitia dan DPL Maret 2017 Penyerahan Laporan Akhir Individu dan Kelompok kepada DPL Maret 2017 Batas Akhir Penyerahan Nilai oleh DPL kepada PP-KKN Maret 2017 Penyerahan nilai dari PP-KKN ke Jurusan Maret 2017 Evaluasi Program KKN oleh PP-KKN Maret 2017 Penyusunan Laporan Maret 2017 Pembubaran Panitia 38

47 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 2. Format Cover Laporan Kelompok LAPORAN KKN SISDAMAS 2017 Kelompok 10 MUTIARA TERPENDAM DI DESA HEGARMANAH Editor: Rohmanur Aziz, M.Ag Penulis: Muhammad Iqbal Zia Ulhaq dkk., PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 39

48 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 3. LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KELOMPOK LEMBAR PENGESAHAN Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) oleh Kelompok 10 di Desa Hegarmanah Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur yang berjudul Mutiara Terpendam di Desa Hegarmanah telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 15 Maret 2017 Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung Rohmanur Aziz, M.Ag Dr.H.Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag Nip Nip

49 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 4. SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR KELOMPOK Unsur Sistematika Judul Lembar Pengesahan Kata Penngantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Ringkasan Eksekutif Prolog BAB I Dasar Pemikiran Kondisi Umum Desa Permasalahan Fokus Program Sasaran dan Target Jadwal Pelaksanaan Program Pendanaan BAB II Konsep Pemberdayaan Masyarakat Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas BAB III Sejarah Singkat Desa Letak Geografis Monografi Desa BAB IV Kerangka Pemacahan Masalah Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masy Penjelasan Ditulis secara bebas, yg intinya mencerminkan kegiatan KKN Sisdamas. Lihat Contoh Lihat contoh Jelas Jelas Jelas Jelas Menjelaskan mengenai abstrak laporan KKN Kata Sambutan dari DPL Menjelaskan latar balakang urgensi KKN Penjasan ttg kondisi umum desa Problem utama desa tsb Prioritas program KKN Sisdamas Jelas Jelas Jelas Menjelaskan ttg konsep Pemberdayaan Menjelaskan ttg tahapan KKN sisdamas sbgmana disebut dalam panduan KKN Sisdmas Jelas Jelas Jelas Menjelaskan pemecahan masalah dgn Analisa SWOT Menjelaskan mengenai program pemberdayaan masy. Pada bagian ini masukan pula rincian program pengabdian pd masy yang dilaksanakan oleh masing2 individu dengan basis keilmuan prodi (masing2 individu menyusun dua program pengabdian). 41

50 LAMPIRAN-LAMPIRAN Faktor Pendukung dan Penghambat BAB V Kesimpulan Rekomendasi Daftar Pustaka Biodata Tim Penyusun Lampiran Uraikan faktor keberhasilan dan hambatan pelaksanaan KKN Sisdamas Jelas Uraian mengenai masukan scr internal bagi pelaksanaan KKN Sisdamas dan scr eksernal bagi pemberdayaan masyarakat Jelas Cantumkan biodata singkat masingmasing penulis/peserta KKN Sisdamas Foto kegiatan, mulai persiapan, pelaksanaan program. 42

51 LAMPIRAN-LAMPIRAN SISTEMATIKA LAPORAN KELOMPOK JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR RINGKASAN EKSEKUTIF PROLOG BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran B. Kondisi Umum Desa C. Permasalahan D. Fokus Program E. Sasaran dan Target F. Jadwal Pelaksanaan Program G. Pendanaan BAB II METODE PELAKSANAAN KKN SISDAMAS A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat 10. Tahapan Pelaksanaan KKN Sisdamas BAB III KONDISI WILAYAH DESA A. Sejarah Singkat Desa B. Letak Geografis C. Kondisi Geografi Desa D. Monografi Desa 1. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Pekerjaan 3. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama 4. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan E. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa F. Sarana dan Prasarana BAB IV PEMBAHASAN HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A. Kerangka Pemecahan Masalah B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan kepada Masyarakat C. Faktor Pengdukung dan Penghambat BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA BIODATA TIM PENYUSUN LAMPIRAN 43

52 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 5 COVER LAPORAN INDIVIDUAL LAPORAN INDIVIDUAL KKN TAHUN 2017 PENDAMPINGAN MEMPEROLEH IDENTITAS HUKUM BAGI MASYARAKAT TIDAK MAMPU Oleh: Ghaida Mazayyya Puteri Mumtaz Nim PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 44

Tim Penyusun. Panduan KKN Sisdamas. (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Tim Penyusun. Panduan KKN Sisdamas. (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tim Penyusun Panduan KKN Sisdamas (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Panduan KKN Sisdamas PANDUAN KKN SISDAMAS Hlm ii Tim Penyusun Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si. Rohmanur

Lebih terperinci

Bandung, 2 Juli 2017 Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si Nip

Bandung, 2 Juli 2017 Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si Nip 1 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan nikmat yang tiada terhingga, shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa

Lebih terperinci

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan BUKU 1 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan 3 Membangun BKM 2 Pemetaan Swadaya KSM 4 BLM PJM Pronangkis 0 Rembug Kesiapan Masyarakat 1 Refleksi Kemiskinan 7 Review: PJM,

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KKL D.3 PERBANKAN SYARI AH 1 BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian integral dari proses

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi mempunyai misi yang dinyatakan

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

SOSIALIASI BANTUAN PENGABDIAN DOSEN KEPADA MASYARAKAT

SOSIALIASI BANTUAN PENGABDIAN DOSEN KEPADA MASYARAKAT SOSIALIASI BANTUAN PENGABDIAN DOSEN KEPADA MASYARAKAT (BERBASIS KEMITRAAN) Ramdani Wahyu Sururie Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M-UIN Sunan Gunung Djati Bandung BAHASAN CAPAIAN TAHUN 2016 CAPAIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK. Penyusun : Agus Mulyanto, M.Kom. Shofwatul Uyun, M.Kom. Ade Ratnasari, M.T. Aulia Faqih Rifa i, M.Kom.

PEDOMAN KERJA PRAKTEK. Penyusun : Agus Mulyanto, M.Kom. Shofwatul Uyun, M.Kom. Ade Ratnasari, M.T. Aulia Faqih Rifa i, M.Kom. PEDOMAN KERJA PRAKTEK Penyusun : Agus Mulyanto, M.Kom. Shofwatul Uyun, M.Kom. Ade Ratnasari, M.T. Aulia Faqih Rifa i, M.Kom. Diterbitkan Oleh : PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO Menimbang : a. Bahwa dalam rangka kelancaran

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING 1 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2016 2 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING Cetakan ke 3 Diterbitkan oleh : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb.

PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Pada prinsipnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa merupakan salah satu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS KATA SAMBUTAN Institut Pemerintahan Dalam Negeri berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kompetensi peserta didik/praja. Selain memberikan materi pengajaran, pelatihan, pengasuhan dan praktek lapangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia memiliki karakterisktik adat yang berbeda. Dari sensus Badan

Lebih terperinci

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program

Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Upaya penanggulangan kemiskinan yang bertumpu pada masyarakat lebih dimantapkan kembali melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) mulai tahun Konsepsi Pemberdayaan

Lebih terperinci

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK UniversitasUbudiyah Indonesia Banda Aceh Indonesia 2014 VISI UNIVERSITAS Menjadi WORLD CLASS CYBER UNIVERSITY dalam penyelengaraan tridharma perguruan tinggii pada tahun 2025

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP A. Falsafah dan Pengertian KKP BAB I PENDAHULUAN a. Falsafah Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan bagian integral dan proses pendidikan di Perguruan Tinggi yang mempunyai kekhususan dalam pelaksanaannya.

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS KATA SAMBUTAN Institut Pemerintahan Dalam Negeri berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kompetensi peserta didikpraja. Selain memberikan materi pengajaran, pelatihan, pengasuhan dan praktek lapangan,

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK. Penyusun : Ira Setyaningsih, ST., M.Sc. Siti Husna Ainu Syukri, MT Yandra Rahardian, MT

PEDOMAN KERJA PRAKTEK. Penyusun : Ira Setyaningsih, ST., M.Sc. Siti Husna Ainu Syukri, MT Yandra Rahardian, MT PEDOMAN KERJA PRAKTEK Penyusun : Ira Setyaningsih, ST., M.Sc. Siti Husna Ainu Syukri, MT Yandra Rahardian, MT Diterbitkan Oleh : PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) i PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS HAMZANWADI 2016 ii VISI Visi Universitas adalah pada tahun 2041 menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing global berbasis budaya santri MISI Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa Edisi Desember 2016 PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM 1

BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM 1 BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM 1 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 12 Tahun 1997 Pasal 44 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan oleh kalangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)-UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Lebih terperinci

I. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PPL- KKN- TERINTEGRASI FKIP UNSYIAH

I. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PPL- KKN- TERINTEGRASI FKIP UNSYIAH I. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PPL- KKN- TERINTEGRASI FKIP UNSYIAH Tata tertib ini merupakan pedoman yang menyangkut etika dan tata krama yang harus dilaksanakan dan dihindari bagi para mahasiswa

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1170, 2015 BNPP. Garda Batas RI. Pembinaan. Pedoman. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH Bahwa Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga telah menghasilkan

Lebih terperinci

Tata Tertib,Penyusunan Program Kerja, Pelaporan, dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember 2016

Tata Tertib,Penyusunan Program Kerja, Pelaporan, dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember 2016 Tata Tertib,Penyusunan Program Kerja, Pelaporan, dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember 2016 Apa Saja Tata Tertib KKN Peserta KKN WAJIB : Mengikuti Pembekalan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat I NYOMAN WIJAYA KKN PPM KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM Suatu kegiatan intrakurikuler wajib, yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma PT dengan metode pemberian

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP)

Standard Operating Procedure (SOP) Standard Operating Procedure (SOP) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara SOP Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013 Tentang PERATURAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH KETUA SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa Universitas Baiturrahmah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah aset nasional yang lahir dari saham mahasiswa dalam pembangunan. Konsep ini muncul dari kesadaran mahasiswa sebagai calon

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG . BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Lingkup Pembahasan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Lingkup Pembahasan I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Proses pembelajaran yang dilaksanakan bersama-sama di perguruan tinggi, antara dosen dan mahasiswa, menggunakan beragam metode dengan tujuan agar tercapainya pemahaman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA SEJARAH KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu

Lebih terperinci

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i PEDOMAN KKN BER-BUDAI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2016 Kuliah Kerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP KATA PENGANTAR Puji Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kelancaran untuk menyelesaikan edisi keempat buku panduan ini dengan tepat waktu. Buku panduan ini pertama kali

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG KOTA MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG KOTA MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG KOTA MAGELANG Disusun oleh Nama : Titah Karminasari NIM : 3101409101 Prodi : Pendidikan Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar KUKERTA UMB Prinsip dasar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Muara Bungo adalah mahasiswa secara berkelompok dan interdisipliner

Lebih terperinci

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa Buku Bantu

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Revisi : 1 Tanggal : 31 Maret 2015 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan : Unit Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian Disetujui

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi kerja praktek Kerja praktek merupakan kegiatan akademik, berupa mata

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG. Disusun Oleh Nama : Aniqotun Nafi ah NIM : Prodi : Pend.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG. Disusun Oleh Nama : Aniqotun Nafi ah NIM : Prodi : Pend. LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun Oleh Nama : Aniqotun Nafi ah NIM : 7101407056 Prodi : Pend. Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 PENGESAHAN

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM MAGANG

PANDUAN PROGRAM MAGANG PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AHMAD DAHLANYOGYAKARTA PANDUAN PROGRAM MAGANG PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN TIM MAGANG EKONOMI PEMBANGUNAN (TIMEP) Panduan

Lebih terperinci

EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO

EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN 2003 Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO ABSTRAK Keberadaan Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Perguruan Tinggi dipermasalahkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang PENYUSUN LAPORAN 1. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu : Dr. Ary Susatyo Nugroho, M.Si. 2. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu : Drs. Djoko Purnomo, MM. 3. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal : Endah Rita

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA RAKTEK. Penyusun : Agus Mulyanto, M.Kom. Shofwatul Uyun, M.Kom. Ade Ratnasari, M.T. Maria Ulfah Siregar, M.IT.

PEDOMAN KERJA RAKTEK. Penyusun : Agus Mulyanto, M.Kom. Shofwatul Uyun, M.Kom. Ade Ratnasari, M.T. Maria Ulfah Siregar, M.IT. PEDOMAN KERJA RAKTEK Penyusun : Agus Mulyanto, M.Kom. Shofwatul Uyun, M.Kom. Ade Ratnasari, M.T. Maria Ulfah Siregar, M.IT. Diterbitkan Oleh : PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang PENYUSUN LAPORAN 1. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu : Dr. Ary Susatyo Nugroho, M.Si 2. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu : Drs. Djoko Purnomo, MM 3. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal : Endah Rita S.Dewi,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG BAB I PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) KKP adalah kegiatan perkuliahan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)-UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA A. DASAR HUKUM Pedoman KKN ini disusun berdasarkan SK Rektor Universitas MuhammadiyahYogyakarta No. 240/SK-UMY/V/2012 tentang

Lebih terperinci

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR PROSES Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR 1. Keterpaduan Aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi (aspek pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS RELIGI(PKBR) BAGI MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pengembangan Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas

Lebih terperinci

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN 1 PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN A. Penilaian KKN yang ditetapkan sebagai mata kuliah wajib, memiliki kriteria penilaian yang meliputi tiga aspek yaitu pengetahuan (cognitive), sikap (affective),

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KURIKULUM IAIN PURWOKERTO

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KURIKULUM IAIN PURWOKERTO PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KURIKULUM IAIN PURWOKERTO PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KURIKULUM IAIN PURWOKERTO LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM) IAIN PURWOKERTO 2015 i PEDOMAN MONITORING

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata dapat disingkat menjadi KKN. KKN merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG REVISI PERATURAN REGISTRASI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2017 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 045/SK/K/STIKOM-DB/VIII/2017 Tentang Perubahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1 KATA PENGANTAR Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Fakultas Kedokteran Unand dan Ketua Prodi Psikologi Universitas Andalas, telah membantu memberikan masukan sehingga Tim dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 6 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LaporanIni Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG MASA ORIENTASI DAN PENGADERAN MAHASISWA BARU DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia PPL BLOK WAKTU Oleh: 1. Pendahuluan a) Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa LPTK merupakan salah satu mata kuliah wajib dari kelompok MKPBM dengan bobot 4 SKS. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci