PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UKM DI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA. Oleh: Alex Wibowo NIM : SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UKM DI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA. Oleh: Alex Wibowo NIM : SKRIPSI"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UKM DI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA Oleh: Alex Wibowo NIM : SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS PROGRAM STUDI : EKONOMIKA DAN BISNIS : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i

2

3

4 ii

5 iii

6 MOTTO Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada- Nya (Ratapan 3:22-25) Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih,pasti pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya (Mazmur 126:6) Hidup Ini Indah Bila Kau Tahu. Jalan Mana Yang Benar. (Nc. De La Vita) iv

7 ABSTRACT The success of a small business can not be separated from the hard work of the owners who manage it. Accounting information has a significant influence on the achievement of business success, including small businesses. With the lack of knowledge in bookkeeping, automatically prevents them from running the financial bookkeeping. Small businessman considers that the accounting process is not too important to be applied. In addition they also assume that they have a business purpose is to make a living, so they do not need a recording system that is too complicated, if it is allowed by employers, especially small and medium enterprises do not rule out the possibility in the long run no company can expand its business as a result of we did not measure or assessment of any business activity. This study aims to determine and demonstrate empirically the effect of the use of accounting information to business success. The sample used in this research are 60 employers in the District Tingkir convection Salatiga. The data obtained were analyzed using the Simple Linear Regression Test, which using SPSS For Windows. From the analysis it can be concluded that the hypothesis which states that the alleged use of accounting information leads to successful small businessman, verified. Keyword : The use of accounting information and business succes v

8 SARIPATI Keberhasilan usaha kecil tidak lepas dari kerja keras pemilik yang mengelolanya. Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk usaha kecil. Dengan kurangnya pengetahuan dalam pembukuan, otomatis menghambat mereka menjalankan kegiatan pembukuan keuangan. Pengusaha kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Selain itu mereka juga beranggapan bahwa tujuan mereka mempunyai usaha yaitu untuk menyambung hidup, jadi mereka tidak memerlukan sistem pencatatan yang terlalu rumit, kalau hal itu dibiarkan oleh para pengusaha terutama pengusaha kecil dan menengah tidak menutup kemungkinan dalam jangka panjang perusahaan tidak bisa mengembangkan usahanya akibat dari tidak dilakukan pengukuran atau penilaian dari setiap aktivitas usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan usaha. Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah 60 pengusaha konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana, yang menggunakan program SPSS For Windows. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya. Keyword : Penggunaan informasi akuntansi dan Keberhasilan usaha. vi

9 KATA PENGANTAR Pada umumnya peranan akuntansi memberikan informasi untuk digunakan oleh manajer dalam menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan. Dari informasi akuntansi tersebut, setiap pemilik usaha dapat mempertimbangkan dan memutuskan kegiatan usahannya. Keputusan tersebut akan berperan dalam mencapai keberhasilan dalam menjalankan usaha. Dengan melihat uraian tersebut maka penulis uraikan pada Bab Pendahuluan, dijabarkan latar belakang penelitian, masalah penelitian, persoalan penelitian. Bab berikutnya menjabarkan Landasan Teori. Metode penelitian mencakup jenis dan sumber data serta teknik analisis yang digunakan. Bab selanjutnya merupakan inti dari penelitian, yang terdiri dari analisis dan bahasan analisis. Bab terakhir menyajikan kesimpulan penelitian beserta imlikasinya. Penulis berharap, kiranya penelitian sederhana ini bermanfaat bagi pembaca umum dan pihak-pihak yang bersangkutan khususnya, maupun peneliti lain. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran sangat penulis hargai dengan suka cita, karena semuanya akan menyempurnakan karya ini dan berguna untuk penelitian lanjut dalam topik yang sama. Salatiga,November 2013 penulis vii

10 UCAPAN TERIMAKASIH Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah menuntun, melimpahkan berkahnya, memberikan segala yang telah penulis perlukan, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai kelengkapan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu ekonomi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, petunjuk, serta kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ucapan rasa syukur dan terimakasih hambamu ucapkan kepada Tuhanku Yesus Kristus dan Allah Bapa, atas petunjukmu untuk hambamu yang kurang ini. Amin. 2. Elisabeth Penti Kurniawati, SE., M.Ak selaku dosen pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, arahan, ide serta dorongan dari awal penulisan skripsi ini sampai skripsi ini terselesaikan. 3. Selaku wali studi Paskah Ika Nugroho, SE, M.si sekaligus dosen pengajar yang telah mengarahkan penulis dalam menyelesaikan perkuliahan. 4. Para dosen pengajar FEB, yang telah memberikan ilmunya 5. Ayahku tercinta yang selalu memberikan pendidikan dan kasih sayang. viii

11 6. Ibundaku tersayang yang telah menemani dan memberikan dorongan baik moril maupun materil, dan sabar dalam mendidikku. 7. Buat saudara-saudaraku tercinta, terima kasih atas dukungan serta doanya. 8. Maya Alvia atas semangat dan doanya serta rasa sayang dan cintanya kepadaku. 9. Temen-temen kos serta temen- temen yang gak mungkin penulis sebut satu persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini jauh dari sempurna, Oleh karena itu penulis berterima kasih apabila ada kritik dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. ix

12 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya peranan akuntansi memberikan informasi untuk digunakan oleh manajer dalam menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan (Warren and Reeve, 2008 :9). Dari informasi akuntansi tersebut, setiap pemilik usaha dapat mempertimbangkan dan memutuskan kegiatan usahannya. Keputusan tersebut akan berperan dalam mencapai keberhasilan dalam menjalankan usaha. Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi UKM. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan UKM, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga, dan lain-lain (Megginson et al., 2000 dalam Pinasti, 2007:322). UKM tidak lepas dari masalah sulitnya melakukan proses akuntansi dalam mencatat keuangan guna mengelola usaha. Hal tersebut karena para pengusaha merasa sulit dalam melakukan pencatatan keuangannya. Seperti yang diulas pada ( kesulitan tersebut menyangkut aktivitas dan penilaian atas hasil yang dicapai oleh setiap usaha. Apalagi kalau harus dilakukan pengukuran dan penilaian atas aktivitas yang terjadi dalam kegiatan usaha. 1

13 Dalam Praktek akuntansi, khususnya akuntansi keuangan pada UKM di Indonesia masih rendah dan memiliki banyak kelemahan (Suhairi, 2004). Kelemahan itu, antara lain disebabkan rendahnya pendidikan, kurangnya pemahaman terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari manajer pemilik dan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UKM (Suhairi, 2004). Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk usaha kecil. Hal tersebut didukung oleh penelitian Utomo (2010), mengungkapkan bahwa penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya pada pengusaha tanaman hias di kota Surabaya). Menurut Pinasti (2007) mengemukakan bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan, karena tidak begitu menunjang keberhasilan usaha. Hal tersebut disebabkan karena di dalam pencatatan pembukuan dilakukan hanya dengan melihat berapa uang yang masuk diselisihkan dengan uang yang keluar, dan apabila uang yang masuk, lebih besar dari uang yangkeluar, maka mereka untung, atau sebaliknya (Pinasti, 2007:321).Selain itu juga pengusaha beranggapan bahwa tujuan mempunyai usaha yaitu untuk menyambung hidup, jadi mereka tidak memerlukan sistem pencatatan yang terlalu rumit (Pinasti 2007:322) Dari hasil penelitian Pinasti (2007), dapat disimpulkan jika pengusaha terutama pengusaha kecil kurangnya pengetahuan dalam pembukuan, otomatis 2

14 menghambat mereka menjalankan kegiatan usahanya, dan tidak menutup kemungkinan dalam jangka panjang usahanya tidak bisa mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan UKM. Untuk melihat pengaruh penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan UKM, maka peneliti mengambil wilayah UKM di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat penelitian. Pemilihan sentra industri konveksi Kecamatan Tingkir sebagai obyek penelitian dikarenakansentra industri ini merupakan salah satu industri yang masih eksis yang berada di Kecamatan Tingkir di Kota Salatiga, Kecamatan tingkir memberikan kontribusi sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 26,65 persen (BPS, Kota Salatiga, 2012:3). Selain itu Kacamatan Tingkir juga merupakan tempat yang memiliki fasilitas yang tidak ada di Kecamatan lain di kota Salatiga, diantaranya terminal Bus Tingkir, serta berada ditempat yang strategis yaiti di Jalan Lingkar Kota Salatiga serta berdekatan dengan Pasar Tradisional. Dari strategisnya tempat tersebut akan menunjang keberhasilan usaha konveksi di Kecamatan Tingkir, karena dapat mempermudah akses pendistribusian dan penjualan produk konveksi. Dengan keberhasilan usaha tersebut setidaknya akan menjadikan pemilik usaha konveksi untuk mengatur atau menjalankan usahannya lebih baik lagi, terutama dalam menggunakan informasi akuntansi untuk menunjang kelangsungan usaha kedepannya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan realita penggunaan informasi akuntansi oleh pengusaha konveksi, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi 3

15 keberhasilan usaha yang ditinjau dari penggunaan informasi akuntansi dalam aktivitas keseharian dalam mendukung keberhasilan usaha di masa mendatang II. Kerangka Teoritis 2.1 Penggunaan Informasi Akuntansi Penggunaan merupakan proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu dan pemakaian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2013). Belkaoui (2000:38) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan penggunaan informasi akuntansi merupakan proses, cara, pembuatan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan impelementasi keputusankeputusan perusahaan (Holmes dan Nicholls, 1988). Penggunaan informasi akuntansi sangat di butuhkan untuk menilai kinerja perusahaan. karena dapat digunakan pemilik atau manager untuk mengukur kinerja perusahaan. Informasi akuntansi juga berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang, mengontrol biaya, mengukur dan meningkatkan. Produktivitas dan memberikan dukungan terhadap proses produksi (Johnson & Kaplan, 1987). Sedangkan menurut (Gordon dan Miller dalam Gudono, 2007) 4

16 Informasi akuntansi memungkinkan manajemen untuk mengimplementasikan strategi dan melakukan aktivitas operasional yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Informasi akuntansi merupakan informasi yang digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja sehingga dapat dijadikan tolok ukur dalam memberikan reward atas kinerja manajerial (Hirst, 1986). Agar data keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu (Belkaoui, 2000:39): 1). Informasi Operasi Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi yang terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain: informasi produksi; informasi pembelian dan pemakaian bahan baku; informasi penggajian; informasi penjualan. 2). Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi yang khusus ditujukan untuk kepentingan manajemen disebut informasi akuntansi manajemen. Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu: (1) perencanaan; (2) implementasi; (3) pengendalian. Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai laporan, seperti: laporan 5

17 anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain. 3). Informasi Akuntansi Keuangan Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Holmes dan Nicholls (1988) dalam Tania, 2008 : 5) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai, yaitu: 1). Statutory accounting information, merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. 2). Budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan. 3). Additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Konsep informasi akuntansi Holmes dan Nicholls (1988) dan Belkaoui (2000) inilah yang digunakan dalam penelitian ini. Karena konsep penggunaan informasi 6

18 akuntansi tersebut sesuai dan dapat diterapkan pada sentra industri konveksi di Wilayah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Konsep penggunaan informasi akuntansi Belkaoui (2000:38) mencakup informasi pembelian, informasi penjualan, informasi yang digunakan sebagai perencanaan, implementasi dan pengendalian usaha. Informasi akuntansi dapat dijadikan sebagai laporan anggaran, laporan penjualan, laporan biaya menurut aktivitas. Selain itu juga informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan konsep informasi akuntansi menurut Holmes dan Nicholls (1988) mencakup informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan, serta informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan pemilik UKM. 2.2 Usaha Kecil dan Menengah Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Kecil dan Menengah, maka didapat pengertian Usaha Kecil dan Menegah sebagai berikut: 1. Definisi Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau 7

19 menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Mikro atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Kriteria Bedasarkan kriterianya UKM dapat dibagi berdasarkan kepemilikan asset dan Omszet. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Table 2.1 Kriteria UKM No Kriteria Aset Omset 1 Usaha Kecil > 50 juta 500 juta > 300 juta 2,5 M 2 Usaha Menengah > 500 juta 10 M > 2,5 M 50 M Sumber: UU No. 20 Tahun Keberhasilan Usaha Keberhasilan usaha biasanya diartikan dengan membesarnya skala usaha yang dimilikinya hal tersebut bisa dilihat dari volume produksi yang tadinya bisa menghabiskan sejumlah bahan baku perhari meningkat menjadi mampu mengolah bahan baku yang lebih banyak.(haryadi, 1998:78). Sedangkan menurut (Suryana, 8

20 2003:285).Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Kriteria keberhasilan usaha dapat di bagi sebagai berikut (Haryadi, 1998): 1. Jumlah karyawan a. Banyaknya karyawan yang bekerja b. Rendahnya turn over karyawannya c. Tingkat lamanya bekerjanya karyawan d. Tingkat pendidikan karyawan 2. Peningkatan Omzet Penjualan a. Tingkat banyaknya order b. Tingkat promosi pesanan c. Tingkat harga yang ditawarkan d. Tingkat penghasilan dari penjualan Berikut kriteria keberhasilan usaha menurut (Suryana, 2003:85): 1) Meningkatnya Modal 2) Meningkatnya Pendapatan 3) Meningkatnya Volume penjualan 4) Meningkatnya Output produksi 5) Meningkatnya Tenaga Kerja Sedangkan kriteria keberhasilan usaha menurut (Sabot ; 1994 :15).kemampuan bertahan hidup dan semakin berkembangnya suatu perusahaan antara lain : a. Adanya peningkatan volume produksi 9

21 b. Adanya tambahan tenaga kerja c. Adanya tambahan alat produksi dengan berharap adanya peningkatan kemampuan produksi. d. Adanya tambahan modal yang berasal dari laba di tahan. 2.4 Nalar Konsep Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan usaha, termasuk UKM. Dengan kurangnya pengetahuan dalam pembukuan, otomatis menghambat mereka menjalankan kegiatan pembukuan keuangan.informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan UKM. Informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi UKM untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan UKM antara lain untuk keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga dan perluasan jaringan usaha. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan pengusaha kecil, teruji kebenarannya (Utomo, 2010). Hal ini tidak didukung penelitian (Pinasti, 2007: ), yang mengungkapkan bahwa penggunaan informasi akuntansi dalam pengelolaan UKM tidak memiliki pengaruh kepada kegiatan usaha. Karena terjadi perbedaan penilaian ini saya tertarik untuk membuktikan kebenarannya dengan cara melakukan penelitian di Kecamatan Tingkir dengan memfokuskan pada industri Konveksi. 10

22 Berpengaruhnya informasi akuntansi berupa catatan keuangan terhadap keberhasilan usaha karena tidak lepas dari pengusahadalammemanfaatkan informasi akuntansi tersebut.dengan melakukan pencatatan keuangan di setiap kegiatan usaha sangat membantu dalam perencanaan kegiatan selanjutnya dalam mencapai keberhasilan usaha.hal ini sesuai dengan pendapat (Megginson et al., 2000 dalam Pinasti, 2007:322) yang mengungkapkan bahwa keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh informasi akuntansi. Dengan mengunakan informasi akuntansi dengan baik berupa catatan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi UKM untuk pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha, antara lain keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga, dan lain-lain. Informasi akuntansi menyediakan sumber informasi bagi pemilik UKM. Terutama informasi akuntansi yang berkualitas yang dimanfaatkan oleh pelaku usaha nantinya dapat digunakan untuk menentukan keputusan terhadap bisnis. dan untuk memprediksi masa depan kegiatan UKM. Hal tersebut dilakukan dengan mengevaluasi perbandingan kegiatan keuangan usaha.dengan menggunakan informasi akuntansi berupa catatan keuangan dengan baik akan dirasakan manfaatnya oleh UKM. Sehingga semua kegiatan usaha dapat terkontrol dengan baik, dan kedepannya akan menunjang keberhasilan dalam menjalankan usaha (Suhairi, 2004). 11

23 Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini: Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan UKM Ha : Ada pengaruh penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan UKM 2.5 Model penelitian: Penggunaan informasi akuntansi Keberhasilan UKM Gambar 2.1 Model Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari individu-individu yang diselidiki (Sugiyono, 2010:137). Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner serta wawancara terhadap para pemilik UKM di Wilayah Kecamatan Tingkir. 3.2 Populasi dan Sampling Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana purposive sampling adalah metode penetapan sampel dengan cara menentukan responden dari 12

24 populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya (Sugiyono, 2010:81). Pengambilan sampel diperoleh dengan kriteria yang dianggap oleh peneliti penting dan dapat mewakili populasi, yaitu UKM memiliki catatan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha konveksi yang ada di Kecamatan Tingkir Salatiga. Sedangkan sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 60 orang dengan pengambilan sampel diukur menggunakan formula untuk menentukan ukuran sampel(yamane, 1973 Dalam Tania, 2008:20-21). N n Nd 2 1 Dimana: n = jumlah sampel N = ukuran populasi sebanyak 130 pengusaha konveksi (Salatiga dalam Angka, 2012) d = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi (0,1%) 130 n = 56, 52 pembulatan (0,1) Pengukuran Variabel Skala pengukuran ordinal selain memiliki nama (atribut),juga memiliki peringkat atau urutan angka yang diberikan memiliki tingkatan dan juga untuk mengurutkan objek dari yang rendah sampai yang paling tinggi,atau sebaliknya.skala 13

25 ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek,tetapi hanya memberikan peringkat saja.peneliti menggunakan skala Likert yaitu 1 sampai 5, dimana angka 1 mewakili pernyataan tidak pernah sama sekali hingga skala 5 mewakili pernyataan sangat sering untuk variabel penggunaan informasi akuntansi. Sementara itu untuk variabel keberhasilan usaha menggunakan skala 1 mewakili pernyataan sangat tidak setuju dan angka 5 untuk pernyataan sangat setuju. Skala ini dipergunakan peneliti karena ingin mendapatkan data mengenai bobot dari setiap jawaban yang diberikan oleh responden. 3.4 Konsep dan Indikator Empirik Definisi Operasional Dalam penelitian ini, terdapat dua konsep yang dikemukakan oleh peneliti, diantaranya penggunaan informasi akuntansi dan keberhasilan UKM. Dari kedua konsep tersebut peneliti memiliki definisi yang telah dikemukakan, dimana nantinya memiliki hubungan dengan indikator yang akan dibuat sebagai acuan untuk masingmasing dalam penelitian ini. Konsep tersebut akan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut ini. 14

26 Tabel 3.1 Tabel Konsep dan Indikator Empirik Definisi OperasionalPenggunaan Informasi Akuntansi Konsep Definisi Indikator Indikator Empirik 1. Informasi akuntansi yang digunakan untuk melakukan proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. 2. Informasi akuntansi yang Penggunaan informasi akuntansi Penggunaan informasi akuntansi merupakan proses, cara, pembuatan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatifalternatif tindakan 1. Proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang, 2. Mengontrol biaya, 3. Mengukur biaya 4. Meningkatkan Produktivitas 5. Memberikan dukungan terhadap proses produksi 6. Melakukan aktivitas operasional yang diperlukan untuk mencapai tujuan 7. Perencanaan strategis, 8. Pengawasan manajemen 9. Pengawasan opreasional digunakan untuk mengontrol biaya dalam menjalankan usaha 3. Informasi akuntansi yang digunakan untuk mengukur biaya yang digunakan dalam menjalankan usaha 4. Informasi akuntansi yang digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan dalam proses produktivitas 5. Informasi akuntansi yang digunakan dapat memberikan dukungan terhadap proses produksi 6. Informasi akuntansi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas operasional yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha 7. Informasi akuntansi yang digunakan untuk melakukan perencanaan strategis dalam menjalankan usaha. 8. Informasi akuntansi yang digunakan untuk melakukan pengawasan dan mengontrol keuangan dan kinerja 15

27 Informasi akuntansi informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihanpilihan diantara alternatif-alternatif tindakan Belkaoui (2000:38) Informasi akuntansi merupakan suatu data yang telah diolah dan menghasilkan sebuah informasi finansial sebagai alat bantu pihak manajemen agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dimanfaatkan oleh pemakai informasi akuntansi lainnya (Reeve, dkk, 2009) Informasi akuntansi merupakan informasi yang diberikan kepada perusahaan yang diwajibkan oleh undangundang atau peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia untuk disediakan oleh setiap perusahaan (Handayani: 2011). Informasi operasi merupakan informasi yang menyediakan data mentah bagi informasi keuangan seperti informasi produksi; informasi pembelian dan pemakaian bahan baku; informasi penggajian; informasi penjualan Informasi akuntansi manajemen merupakan informasi yang khusus ditujukan untuk kepentingan manajemen seperti perencanaan, implementasi dan pengendalian dalam bentuk laporan laporan anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain. Informasi akuntansi keuangan merupakan usaha 9. Informasi akuntansi yang digunakan untuk melakukan pengawasan produksi 1. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui jumlah produksi setiap hari 2. Menggunakan informasiakuntansi untuk mengetahui jumlah pembelian bahan baku 3. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui jumlah pemakaian bahan baku 4. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui penggajian/upah ke karyawan 5. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui jumlah penjualan tiap harinya 1. Menggunakan informasi akuntansi untuk merencanakan kegiatan usaha 2. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui proses usaha 3. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengendalikan usaha 1. Menggunakan informasi akuntansi untuk 16

28 informasi yang digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Statutory accounting information merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Budgetary information merupakan informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan. Additional accounting information yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. mengetahui keuangan posisi 2. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui kinerja perusahaan 3. Menggunakan informasi akuntansi untuk mengetahui kenaikan atau penurunan modal 1. Menggunakan informasi akuntansi sesuai dengan standar peraturan dari Bank,koperasi,paguyuban. 2. Menggunakan informasi akuntansi untuk menganggarkan usaha yang mendatang 3. Menggunakan informasi akuntansi guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan 17

29 Tabel 3.2 Tabel Konsep dan Indikator Empirik Definisi Operasonal Keberhasilan Usaha Konsep Definisi Indikator Empirik Keberhasilan Usaha Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih dari pada yang lainya yang sederajat/ sekelasnya (Andari, 2011:21). Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuanya (Suryana, 2003:285). Betambahanya karyawan (Haryadi 1998, Suryana 2003, Sabot 1994) Meningkatnya penjualan (Haryadi 1998,) omset Meningkatnya Modal (Suryana 2003 dan Sabot, 1994) Meningkatnya Pendapatan (Suryana 2003) Meningkatnya volume penjualan (Suryana 2003) Meningkatnya jumlah produksi (Suryana 2003 dan Sabot, 1994) Meningkatnya alat produksi ( Sabot, 1994) jumlah Semakin lama usaha yang saya jalani mengalami pertambahan jumlah karyawan 1. Usaha yang saya jalankan selalu mengalami peningkatan jumlah pesanan (order) 2. Usaha yang saya jalankan selalu perkembangan dalam hal promosi 3. Usaha yang saya jalankan selalu mengalami peningkatan harga jual 4. Usaha yang saya jalankan selalu mengalami peningkatan penghasilan dari hasil penjualan Usaha saya mengalami perkembangan modal dari awal berdiri sampai sekarang Usaha yang saya jalani dapat menghasilkan pendapatan tiap harinya. Usaha saya mengalami peningkatan jumlah penjualan dari awal berdiri sampai sekarang Usaha saya mengalami peningkatan jumlah produksi dari awal berdiri sampai sekarang Usaha saya mengalami pertambahan alat produksi dari awal berdiri sampai sekarang 18

30 3.4 Teknik dan Langkah Analisis Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan uji statistik non parametrik yang merupakan alat analisis untuk data nominal atau ordinal sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai pengaruh penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan usaha. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik deskriptif dan alat analisis menggunakan regresi sederhana. Regresi sederhana digunakan karena model ini yang paling sederhana untuk menjelaskan pengaruh antara variabel dependen dengan satu variabel independen. Sebelum melangkah ke uji regresi sederhana data diuji keabsahanya sehingga dapat di uji lebih lanjut yaitu menggunggunakan Uji Validitas dan reliabilitas. Uji Validitas : Uji ini untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan sudah memadai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau penilaian ahli yang berkompeten dengan masalah yang diteliti. Data dikatakan valid jika memiliki r hitung lebih besar 0.5. Uji reliabilitas : Uji reliabilitas diperlukan untuk menunjuk sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi berapa kali. Instrumen dikatakan reliable bila memiliki nilai Alpha (α) lebih besar dari 0,6. Uji regresi sederhana Y x 19

31 dimana: Y X : Keberhasilan Usaha : Penggunaan informasi akuntansi : konstanta : koefisien regresi : residual Selanjutnya dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows, akan dihasilkan output regresi yang akan dijelaskan mengenai: R square (R 2 ) yaitu kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Uji t, uji signifikansi apakah variabel independen (informasi akuntansi) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keberhasilan usaha). Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi. Jika p-value lebih besar dari tingkat signifikansi maka Ho diterima demikian sebaliknya. 20

32 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Berikut penjelasan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama menjadi pengusaha Jenis kelamin responden Tabel 4.1 Jenis kelamin responden Jenis Kelamin Responden Jumlah Prosentase Perempuan 41 68,33% Laki-laki 19 31,67% Total ,00% Sumber: data primer, 2013 Tabel di atas memperlihatkan bahwa, sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan sebesar 68,33% dan laki-laki sebesar 31,67%. Hal ini bias dipahami karena usaha ini umumnya merupakan tumpuan kehidupan keluarga dimana seorang perempuan membantu suami dalam menafkahi keluarga Usia responden Tabel 4.2 Usia responden Usia responden Jumlah Prosentase Dibawah usia 30 tahun 6 10,00% Usia 31 tahun s/d usia 40 tahun 14 23,33% Usia 41 tahun s/d usia 50 tahun 16 26,67% Diatas usia 50 tahun 24 40,00% Total ,00% Sumber: data primer,

33 Berdasarkan data yang ada pada Tabel 4.2, di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu 24 orang atau 40,00% responden berusia diatas 50 tahun. Hal ini bisa dimengerti pada range umur tersebut merupakan usia dengan kematangan yang cukup untuk berusaha. Mereka umumnya mempunyai ketrampilan sebagai pengusaha secara turun temurun Pendidikan terakhir responden Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase SD/Sederajad 7 11,67% SMP/Sederajad 13 21,67% SMA/Sederajad 26 43,33% Diploma 6 10,00% Sarjana 8 13,33% Total ,00% Sumber: data primer, 2013 Tabel 4.3 Menunjukan bahwa sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMA kebawah. Menurut responden, sebagian besar pengusaha konveksi melanjutkan usaha orang tuanya. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan usaha konveksi tidak memiliki jenjang pendidikan tinggi, dengan pendidikan wajib 12 tahun atau kurang bisa menjalankan kegiatan usaha asalkan ada kemauan, ulet serta memiliki ketrampilan dalam proses dan pengetahuan produk yang baik. 22

34 4.1.4 Lama menjadi pengusaha konveksi Tabel 4.4 Lama Usaha Lama Usaha Jumlah Prosentase < 10 tahun 7 11,67% 11 tahun - 15 tahun 14 23,33% 16 tahun - 20 tahun 18 30,00% > 20 tahun 21 35,00% Total ,00% Sumber: data primer, 2013 Gambar di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar usaha yang telah dirintis adalah selama lebih dari 20 tahun sebesar 35,00 %. Para responden adalah pengusaha-pengusaha kecil yang tersentra di Desa Tingkir Lor. Tingkir Lor adalah sentra industri konveksi yang telah lama berdiri, sehingga responden penelitian yang tertuapun tidak tahu persis waktunya. Para responden berada di lingkungan bisnis konveksi yang terbuka, sehingga sejak kecil telah melihat dan belajar tentang produk dan proses produksi, baik dari usaha orang tuanya maupun tetangganya Aset dan Omset Perbulan Tabel 4.5 Aset dan Omset Perbulan Keterangan Aset Jumlah Prosentase Omset Perbulan Jumlah Prosentase Mikro 50 juta 3 5,00% Rp. 25 juta 44 73,33% > Rp. 50 juta s/d > Rp. 25 juta s/d 45 75,00% Rp. 200 juta Rp 125 juta 16 26,67% Kecil > Rp. 200 juta s/d > Rp. 125juta s/d 8 13,33% Rp. 350 juta Rp 208 juta 0 0,00% > Rp. 350 juta s/d Rp. 500 juta 4 6,67% Total ,00% ,00% Sumber: data primer,

35 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar, pengusaha konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga memiliki aset yang masuk dalam kriteria usaha kecil dengan aset > Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 200 juta. Namun dengan aset yang tergolong kriteria usaha kecil, untuk omset tiap bualan cenderung ke usaha mikro dengan omset Rp. 25 juta perbulannya. 4.2 Persiapan Data Untuk Uji Hipotesa Sebelum melangkah ke uji regresi akan terlebih dahulu dilakukan uji persiapan untuk uji data, adapun uji yang dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator Penggunaan Informasi Akuntansi Hasil uji validitas penggunaan informasi akuntansi menunjukkan nilai Item- Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,30. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua indikator yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. Dengan demikian, maka semua indikator dari penggunaan informasi akuntansi dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. 24

36 Tabel 4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator Penggunaan Informasi Akuntansi Corrected Alpha Indikator Penggunaan Informasi Akuntansi Item-Total Cronbach Correlation Melakukan proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Mengontrol biaya dalam menjalankan usaha Mengukur produktivitas Meningkatkan produktivitas Memberikan dukungan terhadap proses produksi Mengimplementasikan strategi Melakukan aktivitas operasional yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha Mengevaluasi kinerja karyawan Mengetahui jumlah produksi setiap hari Mengetahui jumlah pembelian bahan baku Mengetahui jumlah pemakaian bahan baku Mengetahui penggajian / pengupahan kekaryawan Mengetahui jumlah penjualan tiap harinya Merencanakan kegiatan usaha Mengimplementasi/menjalankan usaha Mengendalikan usaha Mengetahui posisi keuangan Mengetahui kinerja perusahaan Mengetahui kenaikan atau penurunan modal Memenuhi standar peraturan dari Bank, koperasi, paguyuban Menganggarkan usaha yang mendatang Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan Sumber: olahan SPSS

37 4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator Keberhasilan Usaha Hasil uji validitas keberhasilan usaha menunjukkan nilai Item-Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,30. Hasil uji reliabilitas didasarkan pada nilai Alpha Cronbach (α), menunjukkan semua indikator yang diteliti memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Alpha Cronbach (α) lebih besar dari 0,60. Dengan demikian, maka semua indikator dari keberhasilan usaha dapat digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator Keberhasilan Usaha Indikator Keberhasilan Usaha Corrected Item-Total Correlation Alpha Cronbach Jumlah karyawan saya meningkat Pesanan pelanggan saya meningkat Omset saya meningkat Promosi produk saya meningkat Harga jual produksinya meningkat (karena kualitas produk meningkat) Modal saya bertambah Pendapatan saya bertambah Penjualan saya meningkat Jumlah produksi saya meningkat Alat produksi saya (mesin, peralatan) meningkat Sumber: olahan SPSS

38 4.3 Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Usaha Untuk menguji hipotesis tentang adanya pengaruh faktor kepemilikan jaringan sosial terhadap keputusan berprofesi menjadi wirausaha digunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi Hasil uji regresi disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Keberhasilan Usaha (N=60) Variabel Independen Hipotesis t hitung Sig Ket Penggunaan Informasi Akuntansi H Diterima R Sumber: olahan SPSS Hasil analisis regresi memperlihatkan variabel penggunaan informasi akuntansi, terbukti berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan usaha pada industri konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dengan tingkat signifikansi 0,018 yang lebih kecil dari 0,05 (5 %). Hasil uji R 2 = 0,593 yang berarti 59,30% dari model penelitian ini dijelaskan oleh variabel - variabel yang diteliti. 27

39 4.4 Pembahasan Penggunaan Informasi Akuntansi Tabel berikut menyajikan penggunaan informasi akuntansi oleh pemilik UKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tabel 4.9 Penggunaan Informasi Akuntansi Oleh Pemilik UKM No Indikator Tidak Pernah Sama Sekali Sekalikali Kadangkadang Sering Sangat Sering Total Melakukan proyeksi kebutuhan uang kas 1 di masa yang akan datang. 0 0,00% 0 0,00% 14 23,33% 35 58,33% 11 18,33% ,00% Mengontrol biaya dalam menjalankan 2 usaha 0 0,00% 1 1,67% 6 10,00% 27 45,00% 26 43,33% ,00% 3 Mengukur produktivitas 0 0,00% 13 21,67% 21 35,00% 22 36,67% 4 6,67% ,00% 4 Meningkatkan produktivitas 1 1,67% 6 10,00% 10 16,67% 24 40,00% 19 31,67% ,00% Memberikan dukungan terhadap proses 5 produksi 1 1,67% 0 0,00% 19 31,67% 20 33,33% 20 33,33% ,00% 6 Mengimplementasikan strategi 0 0,00% 1 1,67% 16 26,67% 32 53,33% 11 18,33% ,00% Melakukan aktivitas operasional yang 7 diperlukan untuk mencapai tujuan usaha 0 0,00% 1 1,67% 5 8,33% 28 46,67% 26 43,33% ,00% 8 Mengevaluasi kinerja karyawan 1 1,67% 0 0,00% 18 30,00% 23 38,33% 18 30,00% ,00% 9 Mengetahui jumlah produksi setiap hari 0 0,00% 1 1,67% 17 28,33% 39 65,00% 3 5,00% ,00% 10 Mengetahui jumlah pembelian bahan baku 0 0,00% 0,00% 12 20,00% 27 45,00% 21 35,00% ,00% Mengetahui jumlah pemakaian bahan 11 baku 0 0,00% 1 1,67% 7 11,67% 25 41,67% 27 45,00% ,00% Mengetahui penggajian / pengupahan 12 kekaryawan 1 1,67% 0 0,00% 5 8,33% 28 46,67% 26 43,33% ,00% 13 Mengetahui jumlah penjualan tiap harinya 0 0,00% 1 1,67% 13 21,67% 34 56,67% 12 20,00% ,00% 14 Merencanakan kegiatan usaha 0 0,00% 0,00% 22 36,67% 18 30,00% 20 33,33% ,00% 15 Mengimplementasi/menjalankan usaha 0 0,00% 1 1,67% 18 30,00% 20 33,33% 21 35,00% ,00% 16 Mengendalikan usaha 0 0,00% 0,00% 5 8,33% 26 43,33% 29 48,33% ,00% 17 Mengetahui posisi keuangan 4 6,67% 1 1,67% 17 28,33% 17 28,33% 21 35,00% ,00% 18 Mengetahui kinerja perusahaan 2 3,33% 1 1,67% 12 20,00% 33 55,00% 12 20,00% ,00% Mengetahui kenaikan atau penurunan 19 modal 1 1,67% 2 3,33% 17 28,33% 19 31,67% 21 35,00% ,00% Memenuhi standar peraturan dari Bank, 20 koperasi, paguyuban 0 0,00% 1 1,67% 15 25,00% 33 55,00% 11 18,33% ,00% 21 Menganggarkan usaha yang mendatang 0 0,00% 0 0,00% 8 13,33% 25 41,67% 27 45,00% ,00% Meningkatkan efektifitas pengambilan 22 keputusan 0 0,00% 0 0,00% 23 38,33% 17 28,33% 20 33,33% ,00% Total 11 0,83% 31 2,35% ,73% ,33% ,76% ,00% 28

40 Tabel 4.9 di atas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar pemilik UKM konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga sering menggunakan informasi akuntansi berupa catatan akuntansi sebesar 43,33 % dan jawaban sangat sering sebesar 30,76 %. Sementara itu pemilik UKM konveksi di Kecamatan Tingkir Kota salatiga sekali-kali menggunakan informasi akuntansi untuk mengukur produktivitas (21,67 %) dan kadang-kadang menggunakan informasi akuntansi untuk meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan. Hal tersebut jarang dilakukan karena pemilik UKM menggunakan informasi akuntansi untuk mengontrol biaya dalam menjalankan usaha serta untuk melakukan perencanaan keuangan usaha untuk masa yang akan datang Keberhasilan Usaha Tabel berikut menyajikan keberhasilan usaha menurut pemilik UKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. 29

41 Tabel 4.10 Keberhasilan Usaha Menurut Pemilik UKM Tabel 4.10 di atas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar pemilik UKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Salatiga setuju dengan pernyataan keberhasilan usaha yang disajikan dalam kuesioner sebesar 37,42 %. Dan hal tersebut sesuai sesuai dengan yang di kemukakan oleh Haryadi (1998), Sabot (1994,) dan Suryana

42 4.4.3 Distribusi Usia Responden Dan Pendidikan Terakhir Responden Tabel berikut menyajikan karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dan usia. Tabel 4.11 Pendidikan Terakhir Pendidikan Responden SD/ SMP/ SMA/ Usia Responden Sederajad Sederajad Sederajad Diploma Sarjana Total < 30 tahun Usia tahun Usia tahun > 50 tahun Total Sumber: data primer, 2013 Tabel 4.11 menunjukan bahwa sebagian besar responden berusia diatas 50 tahun dengan tingkat pendidikan terakhir SMA kebawah. Selain itu, sebagian besar wirausaha konveksi melanjutkan usaha orang tuanya. Para responden adalah pengusha kecil yang tersentra di Desa Tingkir Lor. Tingkir Lor adalah sentra industri konveksi yang telah lama sekali berdiri, sebelum Indonesia merdeka, sehingga responden penelitian yang tertuapun tidak tahu persis waktunya. Para responden berada di lingkungan bisnis konveksi yang terbuka, sehingga sejak kecil telah melihat dan belajar tentang produk dan proses produksi, baik dari usaha orang tuanya maupun tetangganya. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan usaha konveksi tidak memiliki jenjang pendidikan tinggi, dengan pendidikan wajib 12 tahun atau kurang bisa menjalankan kegiatan usaha asalkan ada kemauan, ulet serta memiliki ketrampilan dalam proses dan pengetahuan produk yang baik. 31

43 4.4.4 Penggunaan Informasi Akuntansi Berdasarkan Lama Usaha dan Omset usaha. Tabel berikut menyajikan penggunaan informasi akuntansi berdasarkan lama Tabel 4.12 Penggunaan Informasi Akuntansi Berdasarkan Lama Usaha Penggunaan Informasi Akuntansi Tidak Lama Usaha Pernah Sekali- Kadang- Sangat Sering Sama Kali kadang Sering Total sekali 5 tahun - 10 tahun 0,00% 0,30% 1,13% 4,99% 5,29% 11,72% 11 tahun - 15 tahun 0,00% 0,68% 5,67% 8,47% 8,31% 23,13% 16 tahun - 20 tahun 0,53% 0,38% 7,79% 11,11% 10,20% 30,01% > 20 tahun 0,23% 0,53% 8,09% 18,82% 7,48% 35,15% Total 0,76% 1,89% 22,68% 43,39% 31,29% 100,00% Sumber: data primer, 2013 Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar pemilik UKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota salatiga sering menggunakan informasi akuntansi sebesar 43,39 %. Jika dilihat dari lama usaha, usaha diatas usia 16 tahun sering dan sangat sering menggunakan informasi akuntansi sebesar 47,62 % dibandingkan dengan lama usaha dibawah 16 tahun. Sedangan jika dilihat dari omset perbulan dapat dilihat pada tabel berikut. 32

44 Tabel 4.13 Penggunaan Informasi Akuntansi Berdasarkan Omset Perbulan Penggunaan Informasi Akuntansi Tidak Omset Perbulan Pernah Sekali- Kadang- Sangat Sering Sama Kali kadang Sering Total sekali < 25 juta 0,00% 0,69% 4,29% 19,73% 19,04% 43,74% > 25 juta s/d 125 juta 0,00% 1,54% 6,86% 13,89% 12,18% 34,48% > 125 juta s/d 208 juta 1,20% 0,86% 4,29% 6,86% 8,58% 21,78% Total 1,20% 3,09% 15,44% 40,48% 39,79% 100,00% Sumber: data primer, 2013 Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, berdasarkan omset perbulan sebagian besar pemilik UKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga sering menggunakan informasi akuntansi sebesar 40,48 %. Jika dilihat dari omset usaha, sebagian besar UKM memiliki omset di bawah 25 juta sering dan sangat sering menggunakan informasi akuntansi sebesar 38,77 % Keberhasilan Usaha Berdasarkan Lama Usaha Tabel berikut menyajikan keberhasilan usaha berdasarkan lama usaha. Lama Usaha Tabel 4.14 Keberhasilan Usaha Berdasarkan Lama Usaha Keberhasilan Usaha Sangat Tidak setuju Tidak Setuju Raguragu Setuju Sangat Setuju Total 5 tahun - 10 tahun 0,47% 0,94% 1,26% 6,59% 4,87% 14,13% 11 tahun - 15 tahun 0,16% 1,73% 4,08% 9,42% 6,59% 21,98% 16 tahun - 20 tahun 0,00% 0,63% 5,49% 13,03% 11,93% 31,08% > 20 tahun 0,94% 2,67% 1,73% 12,87% 14,60% 32,81% Total 1,57% 5,97% 12,56% 41,92% 37,99% 100,00% Sumber: data primer,

45 Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar pemilik UKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga setuju dengan pengaruh penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan usaha yang dijalani saat ini sebesar 41,92 %. Jika dilihat dari lama usaha, usaha diatas usia 16 tahun lah yang cenderung setuju dan sangat setuju bahwa penggunaan informasi akuntansi mempengaruhi keberhasilan usaha dengan jawaban sebesar 52,43 %. Sedangan jika dilihat dari omset perbulan dapat dilihat pada tabel berikut. Lama Usaha Tabel 4.15 Keberhasilan Usaha Berdasarkan Omset Perbulan Sangat Tidak setuju Tidak Setuju Keberhasilan Usaha Raguragu Setuju Sangat Setuju Total < 25 juta 2,22% 3,06% 5,83% 24,72% 19,72% 55,56% > 25 juta s/d 125 juta 1,39% 1,39% 4,17% 11,39% 8,33% 26,67% > 125 juta s/d 208 juta 0,56% 0,83% 3,89% 6,67% 5,83% 17,78% Total 4,17% 5,28% 13,89% 42,78% 33,89% 100,00% Sumber: data primer, 2013 Tabel diatas dapat menjelaskan bahwa, berdasarkan omset sebagian besar pemilik UKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga setuju dengan pengaruh penggunaan informasi akuntansi terhadap keberhasilan usaha yang dijalani saat ini sebesar 42,78 %. Jika dilihat dari omset usaha, omset dibawah 25 juta yang cenderung setuju dan sangat setuju bahwa penggunaan informasi akuntansi mempengaruhi keberhasilan usaha dengan jawaban sebesar 44,44 %. 34

46 4.4.4 Distribusi Lama Usaha Dengan Omset Perbulan Tabel berikut menyajikan distribusi lama usaha dengan omset perbulan pada industry konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Keterangan Tabel 4.16 Distribusi Lama Usaha Dengan Omset Perbulan Lama usaha Omset Perbulan < 10 tahun 11 tahun s/d 15 tahun 16 tahun s/d 20 tahun > 20 tahun Mikro < Rp. 25 juta > Rp. 25 juta s/d Rp 125 juta Kecil > Rp. 125juta s/d Rp 208 juta Total Sumber: data primer, 2013 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebagian besar, Pemilik konveksi yang dijadikan responden telah menjadi wirausaha konveksi lebih dari 20 tahun. Dengan omset < 25 juta rupiah perbulan, sehingga termasuk dalam kriteria usaha mikro. Dengan omset tersebut, maka wirausaha konveksi tidak dikenakan pajak. Ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 soal penarikan pajak penghasilan (PPh) 1% kepada Wirausaha atau perusahaan berskala kecil dan menengah (UKM), dengan omzet hingga Rp 4,8 miliar per tahun. Total 35

KESESUAIAN KARAKTERISTIK PRODUK DAN KARAKTERISTIK PASAR DENGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DI SENTRA INDUSTRI KONVEKSI KOTA SALATIGA

KESESUAIAN KARAKTERISTIK PRODUK DAN KARAKTERISTIK PASAR DENGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DI SENTRA INDUSTRI KONVEKSI KOTA SALATIGA KESESUAIAN KARAKTERISTIK PRODUK DAN KARAKTERISTIK PASAR DENGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DI SENTRA INDUSTRI KONVEKSI KOTA SALATIGA Oleh : ENDANG LESTARI 212007017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KECIL MENENGAH (STUDI PADA SENTRA KONVEKSI DI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA)

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KECIL MENENGAH (STUDI PADA SENTRA KONVEKSI DI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA) PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KECIL MENENGAH (STUDI PADA SENTRA KONVEKSI DI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA) Alex Wibowo Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

Oleh: MEIDA CAHYA WIBOWO NIM : SKRIPSI

Oleh: MEIDA CAHYA WIBOWO NIM : SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN MEMBAYAR PAJAK PADA PEMILIK UMKM (Studi Kasus pada Centra Industri Konveksi Kecamatan Tingkir Kota Salatiga) Oleh: MEIDA CAHYA WIBOWO NIM : 232008214

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UMKM (Studi Kasus Pada Industri Konveksi Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus)

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UMKM (Studi Kasus Pada Industri Konveksi Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus) PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UMKM (Studi Kasus Pada Industri Konveksi Desa Padurenan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus) PENDAHULUAN Latarbelakang Penelitian Perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN MEMBERSHIP CARD ORIFLAME TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA KOSMETIKA ORIFLAME DI YOGYAKARTA. Oleh:

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN MEMBERSHIP CARD ORIFLAME TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA KOSMETIKA ORIFLAME DI YOGYAKARTA. Oleh: PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN MEMBERSHIP CARD ORIFLAME TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA KOSMETIKA ORIFLAME DI YOGYAKARTA Oleh: TAN DANNY STEVANO NIM : 212008033 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UKM. (Studi Kasus pada Sentra Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga)

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UKM. (Studi Kasus pada Sentra Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga) PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN UKM (Studi Kasus pada Sentra Konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga) Alex Wibowo, alexmurni23@gmail.com Elisabeth Penti Kurniawati, bet@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JASA PENGINAPAN BERTARAF KECIL. *

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JASA PENGINAPAN BERTARAF KECIL. * PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JASA PENGINAPAN BERTARAF KECIL Ayu Dwi Yulianthi 1)*, Ni Putu Wiwiek Ary Susyarini 2) 1,2) Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali,

Lebih terperinci

PENGETAHUAN AKUNTANSI PELAKU USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI

PENGETAHUAN AKUNTANSI PELAKU USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI 145 PENGETAHUAN AKUNTANSI PELAKU USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) ATAS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI Evi Linawati, MI Mitha Dwi Restuti Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga mitha.restuti@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL. (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya)

PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL. (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya) PENGARUH PERSEPSI DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN PENGUSAHA KECIL (Studi Kasus pada Pengusaha Tanaman Hias Di Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN, UKURAN USAHA, LAMA USAHA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AKUNTANSI TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UMKM (Studi pada UMKM Industri Jenang di Kabupaten Kudus)

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel,

BAB 4 METODE PENELITIAN. meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, 33 BAB 4 METODE PENELITIAN Bab IV ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian meliputi: Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Unit Analisis, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang merupakan penggabungan dari tiga unit Kantor Pelayanan Pajak,

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Septiaji NPM : 15210100 LATAR BELAKANG Dalam kondisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Pengumpulan data dalam penelitian

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka dan dianalisis berdasarkan statistik, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995:16).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey langsung dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden. Penelitian yang dilakukan bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah survei, sedangkan metodenya adalah deskriptif analitis, adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH. Yunita Sinurat

SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH. Yunita Sinurat 1 SKRIPSI PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM IMELDA MEDAN OLEH Yunita Sinurat 110522182 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode kausatif.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEAHLIAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat BAB III Metodologi 3.1 Jenis dan Desain Penelitian a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI 3 SALATIGA SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI 3 SALATIGA SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI 3 SALATIGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-12 Pengaruh Literasi dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya Oktavianti, V., Hakim,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Penilaian kinerja dan Kompensasi terhadap Produktivitas kerja (Studi Pada PT Sinar Sakti Matra Nusantara). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B a b I V H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n 148 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Besarnya pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan ketegasan sanksi pajak dalam meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA) Oleh : IRINE STEPHANIE ARJOWO NIM :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPEKTASI KLIEN DALAM AUDIT JUDGEMENT OLEH: DANIEL PARHUSIP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPEKTASI KLIEN DALAM AUDIT JUDGEMENT OLEH: DANIEL PARHUSIP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPEKTASI KLIEN DALAM AUDIT JUDGEMENT OLEH: DANIEL PARHUSIP 3203008324 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengelola atau pemilik di seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI I SALATIGA

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI I SALATIGA PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI I SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN KUDUS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN KUDUS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN KUDUS (Studi Empiris Pada UMKM Konveksi Di Kabupaten Kudus) DiajukanOleh : WINATA

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA GRISSEE COFFEE & RESTO

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA GRISSEE COFFEE & RESTO PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA GRISSEE COFFEE & RESTO Oleh : Susi Sasi 13051025 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau dikenal juga dengan sebutan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pendorong terdepan dan

Lebih terperinci

PENGARUH JOB SATISFACTION, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN TURNOVER INTENTION. Oleh: FEBRU RIDA NINGSIH NIM : KERTAS KERJA

PENGARUH JOB SATISFACTION, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN TURNOVER INTENTION. Oleh: FEBRU RIDA NINGSIH NIM : KERTAS KERJA PENGARUH JOB SATISFACTION, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN TURNOVER INTENTION Oleh: FEBRU RIDA NINGSIH NIM : 212009090 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan Sudirman No.199 Kota Pekanbaru yang dimulai pada tanggal 25 april 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validatas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam membuat item pernyataan kuesioner, peneliti terlebih dahulu melakukan uji item pernyataan atau try out dengan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB IV Analisa Hasil Penelitian 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Wilayah

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Oleh: INDAH KURNIATI

LAPORAN AKHIR. Oleh: INDAH KURNIATI PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH SIAP MINUM DALAM KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA) LAPORAN AKHIR Disusun

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI Oleh : RANNY NOVIKASARI 0613010252/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Partisipan Penelitian Riset partisipan dalam penelitian ini adalah penderita Tuberkulosis yang sedang menjalankan pengobatan di Instalasi Rawat Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal. Riset kausal merupakan riset yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan

Lebih terperinci

OLEH : EVELYN SHARLICA

OLEH : EVELYN SHARLICA PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI OLEH : EVELYN SHARLICA 3203011145 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.Hexindo Adiperkasa Tbk Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.Hexindo Adiperkasa Tbk Pekanbaru yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di PT.Hexindo Adiperkasa Tbk Pekanbaru yang bergerak dibidang keagenan tunggal dan distributor alat-alat berat. beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai jenis penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : Gunawan Noviyansyah NIM :

Diajukan Oleh : Gunawan Noviyansyah NIM : PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI LINGKUNGAN KERJA AUDITOR, NILAI INTRINSIK, DAN PENGHARGAAN FINANSIAL TERHADAP PILIHAN KARIR SEBAGAI AUDITOR INTERNAL (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERKOMPUTERISASI ( STUDI PADA KSP DI KAB.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERKOMPUTERISASI ( STUDI PADA KSP DI KAB. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERKOMPUTERISASI ( STUDI PADA KSP DI KAB. SEMARANG ) Oleh : TUNING MEY WIGYARINGTYAS NIM : 232010075 KERTAS KERJA Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dianjukan Oleh: Anas Firmansyah /FE/EA

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dianjukan Oleh: Anas Firmansyah /FE/EA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI MANAJER ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN PADA PT SUKANDA JAYA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM PENGARUH SUMBER DAYA, INFORMASI, ORIENTASI TUJUAN, DAN PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI ASPEK RASIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA ( Studi Empiris pada Universitas Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci