BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tingkat perguruan tinggi, di Indonesia dilaksanakan ujian masuk perguruan tinggi. Ujian masuk perguruan tinggi merupakan bentuk penyelenggaraan ujian atau tes yang ditanggapi sangat serius oleh mereka yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Ujian tersebut merupakan bentuk pengukuran kompetensi kognitif yang menghasilkan predikat keberhasilan atau kegagalan (Azwar, 2009). Paling tidak terdapat empat alasan perguruan tinggi harus bersifat selektif dalam penerimaan mahasiswa baru. Alasan pertama adalah bahwa perguruan tinggi merupakan ajang penyiapan calon pemimpin masyarakat di masa yang akan datang, yang karena itu diperlukan semacam 'kepastian' bahwa para mahasiswa di perguruan tinggi sebagai calon pemimpin tersebut benar-benar memiliki kualitas yang diperlukan, yang tidak semua calon mahasiswa memilikinya. Alasan yang kedua adalah langkanya kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, sehingga perguruan tinggi menginginkan peluang yang kecil tersebut diberikan kepada calon yang paling berkualitas. Ketiga, dengan adanya sistem seleksi dimungkinkan terjaringnya human talent yang berharga, sehingga penyia-nyiaan potensi manusiawi termaksud dapat dihindari. Keempat adalah kenyataan bahwa pendidikan tinggi merupakan upaya yang sangat mahal yang harus dimanfaatkan secara efisien oleh mereka (calon mahasiswa) yang paling besar kemungkinannya untuk berhasil dalam belajar (Suryabrata, 2005). Seleksi masuk perguruan tinggi bertujuan untuk menjaring dan menyaring calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi sesuai dengan 1

2 2 batas waktu yang ditetapkan. Dengan demikian seleksi tersebut pada hakekatnya adalah semacam prediksi, dan biasanya dikaitkan dengan masalah dan hasil-hasil praktis. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Kerlinger (2000), bahwa banyak pihak yang mempergunakan tes untuk tujuan-tujuan prediksi guna menyaring serta memilih calon-calon yang berpotensi sukses di bidang pendidikan dan pekerjaan-pekerjaan lain. Oleh karena itu, pertimbangan efektivitas prediksi menuntut terpenuhinya fungsi ujian masuk sebagai prediktor keberhasilan mahasiswa setelah diterima untuk belajar di perguruan tinggi. Artinya, mereka yang dinyatakan diterima dikarenakan berhasil memperoleh skor tertinggi dalam ujian masuk perguruan tinggi memang ternyata kemudian memperlihatkan keberhasilan akademik yang memuaskan, yang secara operasional sering dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi kumulatif yang tinggi. Landasan pertimbangan ini adalah bahwa calon yang paling besar kemungkinannya untuk berhasil harus diterima, karena mereka inilah human talent yang lebih berhak untuk memperoleh kesempatan menikmati pendidikan tinggi yang terbatas Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta ingin menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang bermutu yang nantinya dapat berkompetisi di dunia kerja. Oleh karena itu, salah satu usaha untuk memenuhi hal tersebut adalah mengadakan sistem seleksi secara ketat bagi calon mahasiswa baru melalui proses Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Tes SPMB adalah tes bagi calon mahasiswa baru yang terdiri tes kemampuan dasar (bahasa dan agama Islam) dan tes kemampuan IPA/IPS, sedangkan khusus calon mahasiswa fakultas kedokteran, dilengkapi dengan tes kesehatan dan tes kepribadian yang telah diterapkan sejak tahun Penerimaan mahasiswa baru (maba) di Universitas Muhammadiyah Makassar dilaksanakan secara terpusat di tingkat universitas dan

3 3 diselenggarakan oleh panitia khusus yang melibatkan keterwakilan fakultas kedokteran. Panitia khusus penerimaan maba Fakultas Kedokteran dibentuk untuk beberapa tugas seperti: penyiapan soal-soal ujian kedokteran, tes kesehatan, tes wawancara, dan penyambutan maba dengan disain seleksi penerimaan mahasiswa baru yang terbagi atas: tes akademik, tes kesehatan, dan tes psikologi, berupa tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Profesi dokter merupakan bidang yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia secara menyeluruh. Oleh karena itu, seorang dokter tidak hanya dituntut untuk mengandalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja dalam menjalankan profesinya, tetapi juga dari segi kepribadiannya yang akan tampak antara lain dalam berempati dan berkomunikasi interpersonal dalam menjalankan profesinya. Di samping itu, tujuan tes MMPI ini diharapkan dapat mencerminkan kepribadian mahasiswa, dia mampu mengikuti proses pembelajaran atau tidak (Syamsuddin, Limoa & Syauki). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi Selain lulus seleksi penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon mahasiswa harus lulus tes bakat dan tes kepribadian. Dengan dikeluarkannya undang-undang tersebut, berarti setiap penyelenggara pendidikan kedokteran diharuskan dalam pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru, mengikutsertakan tes kepribadian. Selama masa berdirinya, Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar telah melakukan enam kali penerimaan mahasiswa baru, yaitu mulai tahun ajaran 2008/2009 sampai tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah peminat dan yang diterima menjadi mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

4 Peminat Diterima Gambar 1. Diagram rasio peminat dan yang diterima sebagai mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Unismuh Keputusan yang menentukan lulus atau tidaknya calon mahasiswa, yaitu mereka mampu melewati jenjang tes tersebut. Ketiga bentuk tes ini dianggap sudah memenuhi kompetensi yang dimiliki sebagai calon mahasiswa kedokteran di Universitas Muhammadiyah Makassar. Analisis dan segala tingkat kesukaran dari hasil tes khususnya telah dilakukan pada tingkat reliabilitas dan validitas soal, sehingga calon mahasiswa dapat diterima harus didukung oleh data hasil tes yang tepat dan akurat. Salah satu tolok ukur nyata dalam keberhasilan proses belajar mengajar adalah indeks prestasi mahasiswa setiap semester maupun indeks kumulatif, sehingga adanya tes seleksi masuk merupakan faktor penentu lain yang dianggap dapat memprediksikan prestasi akademik mahasiswa. Hasil dari SPMB tersebut akan dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan belajar mengajar. Mahasiswa yang memiliki hasil tes SPMB yang tinggi akan meraih prestasi belajar yang tinggi pula setelah kuliah pada Fakultas Kedokteran Unismuh, sehingga kualitas mahasiswa baru sebelum masuk dalam proses pembelajaran akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengevaluasi mutu pendidikan. Kedudukan hasil SPBM ini menjadi penting karena dapat menentukan nasib seseorang untuk diterima atau ditolak

5 5 melanjutkan pendidikannya di universitas. Mahasiswa yang diterima diprediksikan akan berhasil dengan sukses, sedangkan yang ditolak diprediksikan gagal bila mahasiswa tersebut diterima. Prestasi belajar sebagai indikator keberhasilan proses belajar dapat merefleksikan adanya permasalahan yang terjadi apabila prestasi belajar terjadi tidak sesuai yang diharapkan. Kegunanan utama dari penilaian prestasi belajar adalah sebagai landasan untuk pengambilan berbagai macam keputusan pendidikan, misalnya keputusan untuk meningkatkan cara pengajaran, keputusan untuk menyatakan seorang mahasiswa lulus atau tidak dan keputusan-keputusan lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Selain itu, hasil penilaian dapat memberikan informasi yang akurat apabila diperoleh hasil pengukuran prestasi belajar yang dilakukan secara cermat dengan menggunakan alat ukur yang disebut tes prestasi. Selain alat ukurnya yang baik, juga dipengaruhi oleh perhitungan atau pengelolahan nilai yang cermat dan objektif, sehingga dapat mencerminkan hasil prestasi belajar. Dari data evaluasi lima tahun berjalan, diperoleh data indeks prestasi akademik mahasiswa sampai tahun ajaran 2013/2014, dijabarkan sebagai berikut : Tabel 1. Sebaran indeks prestasi kumulatif tiap angkatan Angkatan < 2,75 >2,75-3,5 >3,5 2008/ / / / /

6 6 Sebaran indeks prestasi akademik dapat pula dilihat dalam bentuk diagram di bawah ini; < 2,75 >2,75-3,5 >3,5 0 Gambar 2. Diagram sebaran indeks prestasi kumulatif mahasiswa angkatan Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa prestasi belajar mahasiswa masih rendah. Fenomena yang terlihat selama pelaksanaan proses pembelajaran adalah bahwa beberapa mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian blok karena rekapitulasi kehadiran tidak memenuhi persyaratan dan ada pula yang belum bisa menyesuaikan diri dalam pelaksanakan self directed learning. Di sisi lain, yang menjadi tolok ukur tingkat keberhasilan atau prestasi mahasiswa adalah proses belajar mengajar, yang meliputi berbagai komponen yang mendukung, yaitu : fasilitas dan kualitas sumber daya pengajar dan motivasi dari mahasiswa. Oleh karena itu, penulis tertarik mengangkat tema tersebut, karena melalui penelitian ini, diharapkan mampu memberikan rekomendasi dalam peningkatan proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Unismuh

7 7 khususnya melihat keterkaitan hubungan antara hasil SPMB dengan prestasi mahasiswa selama mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Unismuh. Penelitian mengenai hubungan hasil tes seleksi penerimaan mahasiswa dengan prestasi akademik telah banyak dilakukan, beberapa penelitian tersebut antara lain adalah: (1) Rahmawaty & Ahmad, meneliti hubungan antara hasil uji potensi calon mahasiswa (UPCM) dengan Indeks Prestasi Akedemik (IPK), (2) Suswanti, ingin mengetahui korelasi antara nilai seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan prestasi akademik, (3) Syamsuddin, dkk. meneliti profil MMPI dan indeks prestasi (IP) mahasiswa kedokteran. Berdasar beberapa hasil penelitian (Dharmady, 2005; Syamsuddin, 2006; Lusiana, 2009) menyatakan adanya hubungan antara profil kepribadian dengan keberhasilan belajar mahasiswa dan hubungan antara kualifikasi penerimaan mahasiswa, profil siswa dengan prestasi akademik, sedangkan hasil penelitian Rahmawaty (2008) dan Suswanti (2009) menunjukkan tidak adanya hubungan antara nilai ujian masuk dengan indeks prestasi mahasiswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah : apakah hasil evaluasi ujian masuk pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar dapat memprediksikan prestasi belajar mahasiswa? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum a. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara hasil tes seleksi mahasiswa baru dengan prestasi belajar mahasiswa, dan dapat tidaknya hasil tes tersebut memprediksikan prestasi belajar

8 8 b. Untuk mengukur kapasitas mental dan kepribadian dasar yang selanjutnya dapat memprediksi prestasi belajar. 2. Tujuan khusus a. Menentukan tingkat korelasi dan daya prediksi hasil tes ujian masuk dengan prestasi akademik mahasiswa. b. Menentukan prediktor yang tepat untuk mengetahui prestasi akademik calon mahasiswa c. Mengetahui hubungan antara kapasitas mental dan profil kepribadian berdasarkan pengukuran MMPI-A dengan prestasi belajar. D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi kepada para pendidik bahwa prestasi akademik anak didik dapat diramalkan sebelumnya bila komponen peramal (prediktor) telah diketahui. 2. Memberikan informasi kepada dosen maupun fakultas tentang perlunya objektivitas dalam melaksanakan penilaian terhadap prestasi belajar, sehingga hasil evaluasinya mampu memprediksi keberhasilan belajar. 3. Memberikan informasi kepada lembaga pendidikan dalam hal ini institusi Unismuh untuk lebih memperhatikan persyaratan kelulusan dan sistem penerimaan calon mahasiswa. E. Keaslian Penelitian Telah banyak penelitian yang mengaji sistem seleksi penerimaan mahasiswa kedokteran. Demikian pula penelitian mengenai tes kepribadian, antara lain menggunakan instrumen Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Beberapa penelitian yang membahas penggunaan tes MMPI dalam sistem seleksi penerimaan mahasiswa, memberikan inspirasi kepada penulis untuk meneliti daya prediksi hasil ujian masuk perguruan tinggi dengan prestasi akademik mahasiswa.

9 9 Pada pembahasan keaslian penulisan ini, penulis menyajikan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan tentang daya prediksi ujian masuk terhadap prestasi akademik, antara lain : 1. Rachmawaty & Akhmad (2008) meneliti hubungan antara hasil uji potensi calon mahasiswa (UPCM) dengan indeks prestasi akademik kumulatif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Subjek penelitian tersebut adalah semua angkatan 2005 yang terlibat aktif dalam peoses belajar mengajar. Penentuan angkatan 2005 dalam subjek penelitian karena mulainya kurikulum berbasis kompetensi dan mulai berlakunya sistem DO. Jumlah mahasiswa sebanyak 131 orang. Pengambilan data secara cross sectional dan data dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Data yang diambil berupa data sekunder dengan melihat data UPCM dan IPK mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan yang berkebalikan antara nilai (UPCM) dengan IPK mahasiswa FK UII angkatan 2005 dengan kekuatan hubungan yang rendah. 2. Suswati (2009) meneliti korelasi antara nilai seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan prestasi akademik mahasiswa dengan metode pembelajaran PBL. Rancangan penelitian menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian mahasiswa FK-UMM angkatan tahun ajaran 2008/2009. Data primer menggunakan: penilaian ujian masuk tes-1 (tes skolastik), tes-2 (matematika, biologi, fisika, kimia), nilai DANEM/Ijazah sebagai variabel bebas dan indeks prestasi semester sebagai variabel tergantung. Analisis data menggunakan uji korelasi spearmans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ujian masuk tes-1, tes-2 dan nilai Danem/ijazah tidak memiliki hubungan dengan indeks prestasi semester pada mahasiswa FK-UMM dengan metode pembelajaran PBL.

10 10 3. Syamsuddin, dkk. (2006) meneliti profil MMPI dan indeks prestasi (IP) mahasiswa kedokteran. Tujuan penelitian tersebut untuk melihat hubungan profil kepribadian (MMPI) dengan indeks prestasi kumulatif fase akademik mahasiswa kedokteran. Penelitian tersebut merupakan studi cross sectional, dengan menggunakan instrumen MMPI 2 versi Indonesia (Rudi Salan). Dengan jumlah responden 87 orang mahasiswa kedokteran menjalani fase profesi di Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Unhas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna skala Sc MMPI pada mahasiswa dengan IPK baik dan kurang, juga terlihat kecenderungan meningginya skala Mf, Do, Es dan Re pada mahasiswa IPK baik. Hal ini menunjukkan bahwa profil MMPI mempunyai hubungan dengan keberhasilan belajar mahasiswa dan tes ini dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar di perguruan tinggi. 4. Collins et. al. (1978) meneliti variabel kognitif dan non kognitif untuk memprediksi kinerja mahasiswa preklinik. Variabel kognitif yang dipergunakan adalah kumulatif nilai rata-rata mahasiswa dan kemampuan verbal, dan nilai College Admission Test (MCAT) atau nilai dari ujian National Board of Medical Examiners (NBME), sedangkan variabel non kognitif ialah: (1) tingkat kepercayaan diri, (2) Skala 15 dan skala validitas dari Edward Personal Preference Schedule, (3) skala impilsivity Barratt, (4) penyimpangan psikopatik dan skala kekuatan ego dari Minnesota Multipahasic Personality Inventory, dan (5) kemampuan untuk toleransi, intelektual, soaialisasi dan skala komunaliti (berkaitan hal-hal yang umum) dari California Phychological Inventory. Dengan menggunakan uji statistik Pearson Product-Moment peneliti menyimpulkan bahwa variabel kognitif dan non kognitif dapat memprediksi performa/ kinerja dari mahasiswa.

11 11 5. Hod (2006) melakukan penelitian yang berjudul Selection Medical Student: The relationship between pre admition academic achievements & students profiles to performance in medical school. Sebuah studi retrospektif untuk menemukan hubungan antara pencapaian akademik sebelum masuk fakultas kedokteran, profil siswa dan prestasi mereka selama mengikuti kuliah di fakultas kedokteran. Variabel akademik sebelum masuk fakultas kedokteran adalah Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), yaitu mata pelajaran bahasa Malaysia, bahasa Inggris, biologi dan fisika dan sistem penerimaan mahasiswa baru, matriculation or Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia (STPM), sedangkan profil siswa merangkum variabel demografi dan faktor-faktor motivasi. Jumlah subyek penelitian 147 orang, dengan uji statistik yang digunakan variabel-n, untuk menentukan hubungan adalah uji chi-square dan Fisher s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang berasal dari seleksi penerimaan STPM menunjukkan prestasi akademik yang lebih baik ditahun ke-2 perkuliahan. Kesimpulan dari penelitian tersebut, bahwa ada hubungan antara kualifikasi penerimaan mahasiswa, profil siswa dengan prestasi akademik. 6. Herpratiwi (2005) meneliti faktor faktor penentu tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dilihat dari nilai tes masuk siswa kelas 1 SMKN 3 Bandar Lampung. Dengan menggunakan intrumen berupa kuesioner dan dokumentasi peneliti ingin mengetahui yang menjadi penyebab tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas 1, dengan jumlah sampel penelitian 69 siswa. Metode analisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa: (1) Aspek motivasi belajar dilihat dari kompenen perhatian siswa terhadap pelajaran sebesar 27,80%, komponen pandangan siswa tentang keterkaitan materi dan keinginan

12 12 dan kehidupan sehari-hari 26,45%, komponen keyakinan atau kepercayaan diri siswa 20,69%, komponen kepuasan dan ketekunan siswa 23,71%, (2) Aspek minat belajar, dilihat dari komponen perhatian siswa 24,15%, penilaian terhadap pelajaran 25,54%, (3) Aspek disiplin belajar dilihat dari komponen disiplin siswa dalam belajar di rumah 17,81%, komponen siswa dalam menghargai dan memanfaatkan waktu 30,7%. Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dilihat dari nilai tes masuk, yaitu dari hasil seleksi perlu ditindaklanjuti dengan tes psikologi dan atau tes wawancara, sehingga dapat melacak motivasi, minat dan disiplin calon siswa yang selanjutnya dapat memprediksi prestasi belajar. 7. Supriatna (2009) meneliti daya prediksi nilai rapor terhadap prestasi belajar mahasiswa jalur PMDK di FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Populasi penelitian adalah semua mahasiswa FPTK-UPI yang diterima melalui jalur PMDK. Penentuan sampel dilakukan secara proportional stratified random sampling. Jumlah sampel adalah 119 mahasiswa. Data nilai rapor dan prestasi belajar mahasiswa dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Daya prediksi nilai rapor terhadap prestasi belajar mahasiswa jalur PMDK termasuk dalam kategori sedang. Besarnya daya prediksi (R) nilai rapor = 0,450 terhadap indeks prestasi belajar selama dua semester (p. = 0,01), sedangkan terhadap indeks prestasi belajar selama empat semester, besarnya daya prediksi (R) nilai rapor = 0,395 (p. = 0,05); (2) Rerata nilai mata pelajaran komponen adaptif dalam rapor merupakan sub-prediktor yang memiliki bobot regresi terbesar.

13 13 8. Muhadi (2005) Penelitian ini dilaksanakan di FT-UNY dengan menggunakan teknik survei. Populasi penelitian adalah mahasiswa baru program D-3 FT-UNY tahun 2005 yang diterima melalui tes seleksi sebanyak 219 orang. Semua populasi dijadikan sampel penelitian. Data penelitian diambil dengan dokumentasi untuk menjaring informasi indentitas mahasiswa yang mencakup hasil tes seleksi masuk dan pencapaian indeks prestasi semester I pada tahun akademik 2005/2006. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan korelasional dengan menggunakan bantuan program SPSS 10. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut bahwa tes seleksi masuk program D-3 reguler tahun 2005 memiliki korelasi positif terhadap pencapaian indeks prestasi mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,68. Dengan kata lain, skor tes seleksi masuk memberikan kontribusi sebesar 46,24% terhadap capaian indeks prestasi. Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis berharap tidak terjadi persamaan, baik judul maupun isi penelitian, dan penulis berharap agar peneliti yang akan datang dapat menyempurnakan penelitian serupa sebagai upaya peningkatan kualitas.

14 14 Tabel 2. Keaslian penelitian Peneliti Rachmawaty & Akhmad (2008) Judul penelitian Hubungan antara hasil uji potensi calon mahasiswa (UPCM) dengan indeks prestasi akademik kumulatif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Tempat penelitian Persamaan Perbedaan UII Yogyakarta 1. Tema: hubungan antara hasil ujian masuk dengan prestasi akademik 2. Metode: korelasi 2. Komponen ujian masuk tidak menggunakan tes kepribadian Suswati, (2009) Korelasi antara nilai seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan prestasi akademik mahasiswa dengan metode pembelajaran PBK UMM Malang 1. Tema; hubungan antara hasil ujian masuk dengan prestasi akademik 2. Metode : Korelasi 2. Komponen tes ujian masuk Syamsuddin, dkk. (2006) Collins et. all. (1978) Profil MMPI dan indeks prestasi (IP) mahasiswa kedokteran Cognitive and Noncognitive variables in the Prediction of Preclinical Performance UNHAS Makassar Baylor College of Medicine, Houston Instrumen MMPI 1. Tema: memprediksi performa dengan Variabel kognitif dan 2. Metode penelitian 2. Menggunakan beberapa instrumen kepribadian

15 15 nonkognitif. 2. Instrumen kepribadian salah satunya MMPI 3. Metode: korelasi Hod (2006) Herpratiwi (2005) Selection Medical Student: The relationship between pre admition academic achievements & students profiles to performance in medical school Faktor faktor Penentu Tinggi Rendahnya Prestasi Belajar Siswa (dilihat dari nilai tes masuk) Siswa kelas 1 SMKN 3 Universiti Putra Malaysia SMKN Bandar Lampung 1. tema : hubungan antara hasil ujian masuk dengan prestasi akademik. 2. Metode: Korelasi Tema : Hubungan antara hasil ujian masuk dengan prestasi akademik 2. Komponen tes seleksi mahasiswa 2. Komponen tes seleksi mahasiswa 3. Instrumen Kuesioner Supriatna (2009) Daya Prediksi Nilai Rapor terhadap prestasi belajar mahasiswa jalur PMDK di FPTK Universitas Pendidikan Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia Tema; Daya prediksi nilai terhadap prestasi belajar 2. Instrumen Muhadi (2005) Analisis daya prediksi tes seleksi masuk Program D-3 reguler Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap prestasi akademik mahasiswa.d-3 Teknik FT- UNY Universitas Negeri Yogyakarta Tema : Daya prediksi tes seleksi terhadap prestasi akademik mahasiswa 2. Komponen tes seleksi

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : HUBUNGAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA. Ade Kiki Riezky Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Amirulloh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Amirulloh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan suatu pola seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan secara nasional. Seleksi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perguruan tinggi merupakan unsur pendidikan bagi siswa setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perguruan tinggi merupakan unsur pendidikan bagi siswa setelah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan unsur pendidikan bagi siswa setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Memiliki pendidikan di perguruan tinggi merupakan hal penting

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data tentang nilai UN mata pelajaran kimia dan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang, diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fakultas kedokteran sedangkan kuota yang tersedia terbatas. Seleksi masuk. masing-masing mahasiswa baru (Hasibuan, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. fakultas kedokteran sedangkan kuota yang tersedia terbatas. Seleksi masuk. masing-masing mahasiswa baru (Hasibuan, 2002). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fakultas kedokteran selalu menjadi fakultas favorit dari calon mahasiswa baru. Hal ini dibuktikan dengan tingginya angka peminat fakultas kedokteran sedangkan kuota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman melalui globalisasi, perubahan teknologi dan informasi membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan harapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif non-eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif non-eksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif non-eksperimental yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan rancangan cross sectional dengan cara pendekatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini walaupun dilahirkan kembar (Sunaryo, 2004). Manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. ini walaupun dilahirkan kembar (Sunaryo, 2004). Manusia sebagai makhluk BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap individu adalah unik, artinya bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada manusia yang sama persis dimuka bumi ini walaupun dilahirkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL Imelda Martina GS STIK Immanuel Abstrak Keefektifan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan. Dalam arti lain, penilaian

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan. Dalam arti lain, penilaian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evaluasi akademik merupakan penilaian terhadap pelaksanaan dan keberhasilan pembelajaran dalam suatu pendidikan. Dalam arti lain, penilaian akademik merupakan penghubung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu semua variabel terikat maupun variabel bebas diukur pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setingkat dengan perguruan tinggi (Siswoyo, 2007). Berdasarkan Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. setingkat dengan perguruan tinggi (Siswoyo, 2007). Berdasarkan Indonesian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa adalah individu yang memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir, serta kerencanaan dalam bertindak dan sedang menuntut ilmu

Lebih terperinci

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH.

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH. EDUFORTECH 2 (1) 2017 24-32 EDUFORTECH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DALAM PEMILIHAN KARIR Internal Factors Affecting Students of Agro-industry Technology

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut manusia untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Meliputi jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER Chindy Avilla Romadhina, M. Sulthon Masyhud, Muhtadi Irvan 1) Program Studi PGSD, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan formal yang menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional dan mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

Lebih terperinci

Nandan Supriatna 2 DAYA PREDIKSI NILAI RAPOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JALUR PMDK DI FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1

Nandan Supriatna 2 DAYA PREDIKSI NILAI RAPOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JALUR PMDK DI FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 DAYA PREDIKSI NILAI RAPOR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JALUR PMDK DI FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 Nandan Supriatna 2 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: daya prediksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu semua data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat persaingan yang semakin ketat dalam bidang jasa, terutama jasa psikologi. Masyarakat psikologi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan/manipulasi terhadap variabel-variabelnya, tetapi hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi tertentu.

III. METODE PENELITIAN. suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi tertentu. III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan peneltiian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan prinsip expost facto dengan teknik korelasional. Metode survey adalah

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara strategi manajemen kelas dan prestasi akademik mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi pada siswa kelas XI-IPA SMAN X di Bandung. Teori

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Medan, Medan Estate Deli Serdang dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian mengenai Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Mata Kuliah PSBT Pada Mahasiswa JPTS FPTK UPI ini digunakan instrumen berupa angket (kuesioner). Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, pengaruh globalisasi bukan hanya membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan juga membawa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ismaulidia Nurvembrianti NIM: 201010104149

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

KEMAMPUAN AWAL, MINAT OLAHRAGA, DAN PRESTASI BELAJAR OLAHRAGA

KEMAMPUAN AWAL, MINAT OLAHRAGA, DAN PRESTASI BELAJAR OLAHRAGA KEMAMPUAN AWAL, MINAT OLAHRAGA, DAN PRESTASI BELAJAR OLAHRAGA Amrozi Khamidi Universitas Negeri Surabaya, Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya e-mail: amrozik110@gmail.com Abstract: Entry Behavior, Interest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilakukan di FK Universitas Lampung. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilakukan di FK Universitas Lampung. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. 35 BAB III METODE PENELITIAN 31 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Pendidikan Kedokteran Penelitian ini dilakukan di FK 32 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak setiap warga Negara yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 adalah Tiap- Tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara langsung akan berpengaruh tehadap hidup dan kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan meminta data hasil psikotest IST dan motif berprestasi ke pihak Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

Dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan. dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengamhi penyerapan

Dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan. dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengamhi penyerapan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan keterkaitan antara satu atau lebih variabel terhadap variabel lainnya yang dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Korelasional. Menurut Azwar (2012) Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir menjelaskan filosofi dari gagasan (ide) riset yang diajukan, sehingga memerlukan suatu model penelitian, yang ditampilkan dalam suatu

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kampus V UNS Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Creswell (dalam Alsa, 2014 h.13) metode kuantitatif adalah

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung dengan mengambil subjek populasi seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA Oleh: Irwan Dwis Hasta Setiyawan *), dan Setya Hadi, M.Pd. **) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian survei observational potong lintang (cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian survei observational potong lintang (cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survei observational potong lintang (cross sectional) untuk mengetahui hubungan keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel BAB III METODE PEELITIA Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan

Lebih terperinci

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010. 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 009/010. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang dicapai seseorang yang telah melakukan usaha belajar. Dalam belajar seseorang selalu mempunyai keinginan atau harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. PISA atau Program for International Student Assessment yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. PISA atau Program for International Student Assessment yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PISA atau Program for International Student Assessment yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) adalah sebuah program internasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yaitu langkah atau cara yang digunakan untuk mendapatkan data, menganalisis data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Tinggi rendahnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka pikir berisikan tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanankan penelitian. Penelitian di dalam penelitian ini terbagai ke dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. September Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. September Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam hidup manusia, karena pendidikan bagi manusia berpengaruh terhadap dinamika sosial budaya masyarakatnya. Pendidikan pada

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NISA RIZKI NURFITA 201210104311

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (anonim,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan pendapat Sumadi Suryabrata (2006:82) bahwa : Metode penelitian korelasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman disiplin berdasarkan norma atau nilai yang telah dimiliki masyarakat Indonesia yang majemuk, baik dalam lingkungan tradisi maupun dalam lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. Identifikasi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN JALUR SELEKSI MASUK JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN JALUR SELEKSI MASUK JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Yenni Claudya dkk (2017). Perbedaan Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan 321 PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BERDASARKAN JALUR SELEKSI MASUK JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Yenni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci