RENANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014"

Transkripsi

1 RENANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Gaya bebas putra 50m 2. Gaya bebas putri 50m 3. Gaya dada putra 50m 4. Gaya dada putri 50m II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS 1. Masing-masing fakultas hanya dapat mengirimkan wakilnya maksimal 2 orang, dengan ketentuan 1 putra dan 1 putri di tiap nomor pertandingan. 2. Peserta adalah mahasiswa Universitas Brawijaya angkatan Tiap Peserta Menyerahkan Pas Foto 3 X 4 berwarna, sebanyak 3 lembar. 4. Penyerahan formulir pendaftaran paling lambat pada saat TM. SW 1 PENYELENGGARAAN PERTANDINGAN (Management of Competitions) SW 1,1 Panitia penyelenggara yang ditunjuk oleh badan keolahragaan yang berwenang, memiliki yurisdiksi atas segala hal yang tidak ditetapkan oleh peraturan sebagai wewenang wasit, Juri atau petugas lainnya dan harus memiliki kekuasaan untuk menunda acara dan memberikan petunjuk yang konsisten dengan aturan yang diterapkan untuk melakukan kegiatan apapun.

2 SW 1,2 Pada Olimpiade dan Kejuaraan Dunia FINA Biro harus menunjuk petugas perlombaan, sekurang kurangnya sebagai berikut : wasit (Referee) = 1 Orang Juri Gaya ( judges of Stroke ) = 4 Orang Pemberi Isyarat Start (starters) = 2 Orang Kepala Pengawas Pembalikan (Chief Inspectors of Turn) = 2 Orang ( 1 Orang ditiap ujung kolam ) Pengawas Pembalikan ( Inspectors of Turn) = 1 Orang ( I Orang disetiap ujung Lintasan ) Kepala Pencatat/ Kepala Sekretariat (Chief Recorder) = 1 Orang Pencatat/ Petugas Sekretariat (Recorder) = 1 Orang Pengatur Lintasan (Clerk of Course) = 2 Orang Pengatur Tali Salah Start (False Start Rope Personel) = 1 Orang Penyiar/ Pembawa Acara (Announcer) = 1 Orang SW Untuk semua perlombaan internasional lainnya, Induk Organisasi yang berwenang, menunjuk petugas-petugas dengan jumlah yang sama atau kurang dari itu, tergantung pada persetujuan badan keolahragaan regional atau Internasional yang berwenang sesuai keperluan. SW Apabila peralatan Penjurian Otomatik tidak tersedia, maka harus ada 1 orang Kepala Pengambil Waktu. Pengambil waktu 3 Orang untuk tiap lintasan dan tambahan 2 Orang pengambil waktu. SW Seorang Kepala Juri Kedatangan dan Juri Juri Kedatangan harus ada bila tidak mempergunakan peralatan penjurian Otomatik dan/ atau tidak ada 3 (tiga) buah jam ( alat pengambil waktu) digital ditiap lintasan.

3 SW 1.3 Kolam renang dan peralatan penjurian Otomatik guna penyelenggaraan Olympiade dan Kejuaraan Dunia, sebelum waktu penyelenggaraan pertandingan terlebih dahulu harus diperiksa dan disetujui oleh Delegasi FINA bersana seorang anggota Komisi Teknik Renang FINA. SW 1,4 Bilamana peralatan video bawah air digunakan oleh televisi, peralatan harus dioperasikan dengan remote control dan tidak akan menghambat penglihatan atau lintasan dari perenang dan tidak harus mengubah konfigurasi dari kolam renang atau mengaburkan tanda tanda garis yang ditetapkan oleh peraturan FINA. SW 2 PETUGAS PETUGAS (Officials) SW 2,1 Wasit (Referee) SW Wasit melakukan pengawasan seluruhnya dan mempunyai wewenang penuh atas semua petugas, menyetujui penempatan mereka serta member petunjuk kepada mereka mengenai setiap hal yang khusus ataupun peraturan peraturan yang berkaitan dengan perlombaan. Dia akan menegakkan semua peraturan dan keputusan dari FINA dan akan memutuskan semua persoalan yang berkaitan dengan cara yang sebenarnya dalam melaksanakan pertandingan, nomer perlombaan atau acara perlombaan serta cara penyelesaiannya termasuk yang tidak tercakup dalam peraturan. SW Wasit dapat campur tangan dalam setiap tahap pertandingan, untuk memastikan bahwa peraturan FINA diamati, dan akan mengadili semua protes yang berhubungan dengan kompetisi dalam penyelesaian. SW Bila menggunakan Juri kedatangan tetapi tidak ada pengambil waktu dengan 3 (tiga) buah jam digital ditiap lintasan, maka jika diperlukan

4 wasit dapat menentukan kedudukan kedudukan. Bila peralatan penjurian Otomatik ada dan dipergunakan, harus diperhatikan agar sesuai dengan yang dimaksud dalam SW 13. SW wasit harus memastikan bahwa semua pejabat yang diperlukan sudah berada pada tempatnya masing-masing untuk pelaksanaan perlombaan. Dia dapat menunjuk pengganti untuk setiap orang yang tidak hadir, tidak mampu bertindak atau ditemukan tidak efisien Dia dapat menunjuk pejabat tambahan jika dianggap diperlukan. SW Pada saat akan dimulainya nomer perlombaan, wasit harus member tanda kepada para perenang dengan membunyikan peluit pendek pendek yang menyuruh para perenang menanggalkan semua pakaian kecuali celana/ pakaian renang, disusul dengan bunyi peluit panjang yang memberitahukan agar mereka harus segera mengambil/ naik ketempat start (atau untuk nomer gaya punggung dan estafet gaya ganti, harus segera turun ke air. Khusus untuk perenang nomor gaya punggung dan estafet gaya ganti, bunyi peluit panjang kedua wasit mengharuskan mereka untuk segera mengambil posisi untuk start. Bila para peserta dan petugas petugas sudah siap untuk start, wasit harus member isyarat dengan merentangkan satu lengannya, yang menandakan bahwa para peserta berada dibawah pengawasan petugas pemberi isyarat start. Lengan yang terentang tersebut harus tetap terentang sampai aba-aba start telah diberikan. SW Wasit harus mendiskualifikasi setiap perenang untuk setiap pelanggaran aturan-aturan yang ia lihat sendiri. Wasit juga akan mendiskualifikasi setiap perenang untuk pelanggaran yang dilaporkan kepadanya oleh pejabat yang berwenang lainnya. Semua diskualifikasi tergantung pada keputusan wasit.

5 SW 2,2 Pengawas Ruangan Pengatur (Control Room Supervisor) SW pengawas harus mengawasi penggunaan alat pengambil waktu elektronik, termasuk memperhatikan hasil dari camera camera pendukung (back-up caneras) dari alat pengambil waktu. SW Pengawas bertanggung jawab untuk memeriksa hasil dari cetakan komputer. SW Pengawas bertanggung jawab untuk memeriksa hasil rekaman dari penggantian perenang dalam nomer estafet dan melaporkan kepada wasit bila ada loncatan yang dilakukan lebih dahulu (early take-off) SW Pengawas dapat mengulang kembali hasil rekaman dari video guna mendukung adanya dilakukan loncatan lebih dahulu (early take-off) SW Pengawas harus mengawasi pembatalan (withdrawals) setelah tiap seri atau Final, memasukkan (menulis) hasil hasil pada formulir formulir hasil. SW 2,3 Pemberi Isyarat Start ( Starter) SW Pemberi Isyarat Start memperoleh pengawasan penuh atas semua perenang sejak wasit menyerahkan mereka kedalam wewenangnya (SW 2.1.5) sampai perlombaan sudah dimulai. Start harus diberikan sesuai dengan SW 4. SW Pemberi Isyarat Start harus melaporkan kepada wasit bila ada perenang yang memperlambat Start, dengan sengaja tidak mematuhi perintah, atau berkelakuan tidak wajar pada waktu start. Tetapi hanya wasit yang boleh mendiskualifikasi perenang karena memperlambat start, sengaja tidak mematuhi perintah ataupun berkelakuan tidak wajar.

6 SW Pemberi isyarat Start mempunyai wewenang untuk memutuskan bahwa start telah dilakukan dengan benar, dan hanya dapat dirobah oleh keputusan Wasit. SW Ketika memulai aktivitas, starter akan berdiri di samping kolam renang kurang lebih lima meter dari ujung kolam tempat start, di mana pengambil waktu (timekeepers) dapat melihat dan atau mendengar aba aba start dan para perenang dapat mendengarnya. SW 2,4 Pengatur Lintasan SW Pengatur Lintasan harus mengatur perenang sebelum setiap nomer perlombaan dilaksanakan SW Pengatur Lintasan harus melaporkan kepada wasit bila melihat pelanggaran atas peraturan periklanan FINA (GR 6) dan jika perenang tidak hadir saat dipanggil. SW 2,5 Kepala Pengawas Pembalikan (Chief Inspector of Turn) SW Selama perlombaan berlangsung, kepala pengawas pembalikan harus memperhatikan dengan seksama bahwa semua pengawas pembalikan melaksanakan tugasnya. SW Kepala pengawas pembalikan menerima laporan dari pengawas pembalikan bila terjadi pelanggaran dan harus segera menyampaikan kepada Wasit.

7 SW 2,6 Pengawas Pembalikan (Inspector of Turn) SW Seorang pengawas pembalikan ditugaskan pada setiap ujung lintasan disetiap ujung Kolam. Setiap 2.6.Setiap pengawas pembalikan harus memastikan bahwa perenang perenang melakukan pembalikan sesuai dengan peraturan yang berlaku, mulai dari permulaan gerakan tangan terakir sebelum menyentuh dinding dan berakhir setelah selesainya gerakan pertama tangan sesudah pembalikan. Pengawas pembalikan yang bertugas diujung kolam tempat start, harus memastikan bahwa para perenang melakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku mulai dari saat start dan berakhir setelah selesainya gerakan tangan pertama. Para pengawas pembalikan yang bertugas diujung kolam tempat finish juga harus memastikan bahwa para perenang menyelesaikan renangannya/ finish sesuai dengan peraturan yang berlaku. SW Pada nomer perorangan 800 dan 1500 meter, setiap pengawas pembalikan yang bertugas diujung kolam tempat pembalikan, harus mencatat jumlah bagian jarak (laps) yang telah diselesaikan oleh perenang dalam lintasannya dan tetap memberitahukan kepadanya berapa jumlah bagian jarak (laps) yang masih harus direnangkannya, dengan cara memperagakan tanda bagian jarak. Peralatan semi otomatik dapat dipergunakan, termasuk yang bisa memperagakan dibawah permukaan air. SW Tiap pengawas pembalikan yang bertugas diujung kolam tempat start harus member tanda peringatan bila perenang dalam lintasannya tinggal berenang dua panjang kolam tambah 5 meter lagi sebelum finish, dalam nomer nomer perorangan 800 dan 1500 meter. Tanda peringatan boleh diulang sampai dengan selesainya pembalikan dan telah mencapai

8 tanda batas 5 meter pada tali lintasan. Tanda peringatan ini boleh dengan peluit atau lonceng. SW Dalam Nomer Estafet, setiap pengawas pembalikan yang bertugas diujung kolam tempat start harus menentukan bahwa peserta yang akan start tidak melepaskan diri/ meloncat dari tempat start sebelum peserta terlebih dahulu telah menyentuh dinding tempat start. Bila peralatan penjurian otomatok untuk menilai lepas landas (take-off) estafet disediakan, penggunaannya harus sesuai SW SW Pengawas pembalikan harus melaporkan setiap pelanggaran pada kartu laporan yang ditanda tanganinya, dengan menjelaskan nomer perlombaan, nomer lintasan berikut pelanggarannya, dan disampaikan kepada kepala pengawas pembalikan yang selanjutnya harus segera meneruskan laporan tersebut kepada wasit. SW 2,7 Juri-juri Gaya (Judges of Stroke) SW Juri juri gaya ditempatkan pada setiap sisi panjang kolam. SW Setiap juri gaya harus memastikan bahwa peraturan yang menyangkut gaya berenang yang dilakukan perenang dalam suatu nomor perlombaan, benar benar dilakukan/ dipatuhi dan harus mengawasi pembalikan dan finis untuk membantu pengawas pembalikan. SW Juri gaya harus melaporkan setiap pelanggaran kepada wasit dengan mengisi dalam kartu yang ditanda tangani dimana dijelaskan nomer pertandingan, nomer lintasan, dan pelanggaran yang telah dilakukan.

9 SW 2,8 Kepala Pengambil Waktu (Chief Timekeeper) SW Kepala Pengambil Waktu harus menetapkan posisi tempat tugas untuk semua pengambil waktu (timekeepers) dan lintasan yang menjadi tanggung jawab mereka. Dalam setiap lintasan harus ada tiga (3) orang pengambil waktu. Bila tidak mempergunakan peralatan penjurian otomatik, juga harus ada 2 (dua) orang pengambil waktu tambahan yang masing masing dapat ditugaskan untuk menggantikan pengambil waktu yang jamnya tidak dijalankan atau tidak dihentikan saat perlombaan berlangsung, atau menggantikan pengambil waktu yang karena sesuatu hal tidak dapat mengambil waktu. Jika mempergunakan 3 (tiga) buah jam digital disetiap lintasan, waktu akhir dan kedudukan ditentukan oleh waktu. SW Kepala Pengambil waktu harus mengumpulkan kartu kartu yang menunjukkan catatan waktu dari setiap pengambil waktu di tiap tiap lintasan, dan bilamana perlu juga memeriksa jam-jam mereka. SW Kepala Pengambil waktu harus mencatat atau memperhatikan catatan waktu resmi pada kartu untuk setiap lintasan. SW 2,9 Pengambil Waktu (Timekeepers) SW Setiap Pengambil waktu harus mengambil waktu perenang yang berenang di lintasan dan yang ditetapkan menjadintanggung jawabnya sesui dengan SW Jam jam yang akan dipergunakan terlebih dahulu harus sudah dinyatakan laik sesuai dengan keinginan Panitia Pelaksana. SW Setiap Pengambil waktu harus menjalankan jamnya pada saat tanda start diberikan dan harus menghentikannya pada saat perenang yang berenang di lintasannya telah menyelesaikan renangnya (saat ada bagian tubuhnya menyentuh dinding kolam tempat finis). Para pengambil waktu dapat ditugaskan oleh Kepala Pengambil Waktu untuk mencatat

10 waktu waktu pada jarak jarak antara ( split time) dalam perlombaan yang berjarak lebih dari 100 meter. SW Segera setelah suatu nomer perlombaan selesai, para pengambil waktu ditiap lintasan harus mencatat hasil catatan waktu dari jam mereka masing masing pada kartu dan menyerahkannya kepada Kepala Pengambil Waktu. Bila diminta tiap pengambil waktu harus menunjukkan jamnya guna diperoleh kepala pengambil waktu. Jam pengambil waktu harus dikembalikan ke angka Nol bila ada bunyi peluit pendek dari wasit yang mengisyaratkan dimulainya nomer perlombaan berikutnya. SW Kecuali bila menggunakan Camera Video pembantu (Back-Up), adalah perlu menggunakan para pengambil waktu sepenuhnya, walaupun mengunakan alat pengambil waktu otomatik. SW 2.10 Kepala Juri Kedatangan (Chief Finish Judge) SW Kepala Juri kedatangan harus menetapkan tempat bertugas setiap juri kedatangan serta tugas penentuan kedatangan yang menjadi tanggung jawabnya. SW Setelah satu nomer perlombaan selesai, kepala juri kedatangan harusnmengumpulkan kartu hasil yang telah ditanda tangani dari masing masing juri kedatangan serta menetapkan hasil perlombaan berikut urutan kedudukan perenang dan langsung menyampaikannya kepada Wasit. SW Bila mempergunakan Peralatan Penjurian Otomatis yang juga memberikan/ mencatat urutan kedatangan suatu jarak berenang, kepala juri kedatangan harus melaporkan kepada Wasit hasil urutan kedatangan

11 yang dicatat oleh peralatan penjurian otomatik tersebut setelah suatu nomer selesai diperlombakan. 2,11 SW Juri Juri Kedatangan (Finish Judge) SW Juri juri kedatangan harus ditempatkan pada tempat yang tinggi (tangga) yang terletak segaris dengan garis finish, dari mana setiap saat mereka dapat melihat dengan jelas lintasan dan garis finis, kecuali bila menggunakan peralatan penjurian otomatik disetiap lintasan yang ditunjuk bagi mereka dimana mereka harus menekan tombol pada saat perenang mencapai finish (bagian tubuh perenang menyentuh dinding kolam tempat finis). SW Setelah suatu nomer perlombaan selesai, juri juri kedatangan harus menetapkan dan melaporkan urutan kedatangan perenang sesuai dengan penempatan yang telah ditentukan. Juri kedatangan selain bertugas sebagai penekan tombol (push buttom) kedatangan, tidak boleh bertugas sebagai pengambil waktu pada acara/ nomer (seri/final) yang sama. SW 2,12 Meja Pengatur/ Sekretariat Pertandingan (Desk Control) (selain untuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia) SW Kepala Sekretariat bertanggung jawab untuk memeriksa hasil (print-out) computer atau hasil catatan waktu dan kedudukan perenang tiap nomer perlombaan yang diterima dari wasit. Kepala Sekretariat harus menyaksikan wasit menandatangani setiap hasil tersebut. SW Petugas secretariat harus memeriksa/ mencatat pengunduran diri perenang setelah seri atau final, memasukkan hasil hasil ke dalam formuir formulir resmi, menyusun daftar rekor atau rekor rekor baru yang berhasil diciptakan, dan mencatat perolehan nilai bila diperlukan.

12 2,13 SW Pejabat 'Pengambilan Keputusan (Officials Decision Making) SW Pejabat harus membuat keputusan mereka secara otonom dan independen satu sama lain kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Perlombaam Renang. SW 3 Pengaturan Seri, Semi Final dan Final (Seeding oh Heats, Semifinal and Final) PengaturanStart perenang perenang untuk semua nomer perlombaan dalam olympiade, Kejuaraan Dunia Pertemuan Olahraga Regional dan perlombaan perlo lainnya, harus diatur sebagai berikut : SW 3,1 Seri ( Heats) SW Catatan waktu terbaik perenang dalam perlombaan selama 12 bulan terakhir (dihitung dari tanggal pendaftaran berakhir), harus dicantumkan dalam formulir pendaftaran dan oleh Panitia Pelaksana didaftar secara berurutan. Perenang yang tidak mencantumkan catatan waktunya, harus dianggap sebagai perenang dengan waktu terlambat dan harus ditempatkan pada urutan paling akhir dalam daftar. Penempatan dalam urutan bagi perenang dengan catatan waktu yang sama atau bila lebih dari satu perenang tidak memberikan catatan waktunya, haruslah ditentukan dengan undian. Penempatan perenang perenang dalam lintasan harus dengan mengikuti ketentuan yang diatur dalam SW dibawah. Perenang haruslah ditempatkan dalam seri seri penyisihan berdasarkan catatan waktu yang diberikan dengan pengaturan sebagai berikut : SW Bila hanya satu seri maka diatur sebagai suatu final.

13 SW Bila 2 Seri, perenang tercepat (1) harus ditempatkan dalam seri kedua, yang tercepat berikutnya (2) dalam seri pertama, yang tercepat berikutnya lagi (3) dalam seri kedua, yang berikutnya lagi (4) dalam seri pertama, dan seterusnya. SW Bila tiga seri perenang tercepat (1) harus ditempatkan dalam seri ketiga, yang tercepat berikutnya (2) dalam seri kedua, yang tercepat berikutnya (3) dalam seri pertama. Perenang tercepat (4) harus ditempatkan dalam seri ketiga, yang tercepat (5) dalam seri kedua, dan yang tercepat (6) dalam seri pertama, yang tercepat (7) ditempatkan dalam seri ketiga, dan seterusnya. SW Bila 4 seri atau lebih, tiga seri terakhi Dari nomer perlombaan ini, penempatan perenang perenang harus diatur sesuai dengan SW di atas. Seri yang mendahului tiga seri terakhir hendaklah terdiri dari perenang perenang tercepat berikutnya; seri yang sebelum empat seri terakhir hendaklah terdiri dari perenang perenang tercepat selanjutnya lagi, dan demikian seterusnya. Lintasan-lintasan diatur secara menurun dari daftar urutan waktu yang disampaikan dalam tiap tiap seri, sesuai dengan cara/ pola yang diatur dalam SW dibawah. SW Pengecualian: Bila ada dua seri atau lebih dalam satu perlombaan, sekurang kurangnya terdapat tiga perenang baik yang ditempatkan dalam setiap seri terdahulu. Tetapi bila ada pencoretan kemudian akan dapat mengurangi jumlah perenang demikian dalam seri tersebut menjadi kurang dari tiga perenang. SW Bila ada kolam dengan 10 Lintasan dan ada 2 waktu yang sama untuk urutan 8 pada acara seri nomer perlombaan 800 meter dan 1500 meter gaya bebas, untuk lintasan 8 dan 9 dilakukan undian. Jika ada tiga waktu yang sama pada urutan 8, maka untuk urutan 9 dan 10 (0) dilakukan undian guna ditempatkan pada lintasan 8,9 dan 0 (10).

14 SW Bila Tidak ada kolam dengan 10 lintasan maka akan menggunakan SW SW Kecuali untuk perlombaan nomer 50 meter, maka pengaturan lintasan haruslah lintasan (nomer 1 adalah paling kanan (nomer 0 jika kolam dengan 10 lintasan) bila menghadap kearah panjang kolam dari tempat Start) dengan menempatkan perenang atau regu tercepat dilintasan tengah pada kolam renang dengan jumlah lintasannya ganjil, atau dilintasan 3 atau 4 masing masing untuk kolam yang jumlah lintasannya 6 atau 8. Perenang yang mempunyai waktu tercepat berikutnya ditempatkan disebelah kirinya, kemudian yang lain lain bergantian disebelah kanan dan kiri sesuai dengan urutan catatan waktu yang disampaikan. Bagi perenang perenang yang catatan waktunya sama, penentuan lintasan mereka harus dilakukan berdasarkan undian. Dengan pola seperti yang disebutkan sebelumnya. SW Pada pertandingan nomer 50 meter, perlombaan boleh dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan Panitia Pelaksana, apakan dari ujung kolam tempat biasanya Start sampai keujung kolam tempat pembalikan, atau dari ujung tempat pembalikan ke ujung tempat Start, tergantung pada factor factor seperti adanya peralatan otomatik, posisi petugas pemberi Isyarat Start,dll. Panitia Pelaksana harus memberitahukan kepada para perenang mengenai arah yang akan dipergunakan jauh sebelum pertandingan dimulai. Tanpa mempersoalkan kearah mana Berenang akan dilakukan, pengaturan lintasan perenang perenang sama seperti bila mereka melakukan Start dan Finish diujung kolam tempat Start.

15 SW 3,2 Semi-Final dan Final (Semifinals and Finals) SW Dalam seleksi semi-final akan ditetapkan seperti dalam SW SW Apabila tidak perlu ada seri pendahuluan, pengaturan lintasan harus sesuai dengan SW diatas. Bila ada seri seri pendahuluan atau semi final, pengaturan lintasan sesuai dengan SW tetapi didasarkan atas hasil catatan waktu yang diperoleh dalam seri seri pendahuluan tersebut. SW Bila terdapat catatan waktu yang sama hingga 1/100 detik antara perenang perenang dari seri yang sama ataupun seri berlainan untuk urutan kedelapan/ kesepuluh, atau urutan keenam belas/ dua puluh, maka harus dilakukan renang ulangan (antara perenang yang sama catatan waktunya) harus dilaksanakan tidak kurang dari satu jam setelah semua perenang yang memperoleh catatan waktu yang sama menyelesaikan renangan serinya. Renang ulangan akan dilakukan kembali bila masih diperoleh lagi catatan waktu yang sama. SW Bila seorang perenang atau lebih dicoret untuk suatu nomer semifinal atau final, penggantinya diambil dari urutan berikutnya dalam seri atau semifinal. Nomer perlombaan tersebut harus diatur kembali penempatan perenang perenangnya dilintasan, dan harus diedarkan pemberitahuan tambahan yang menjelaskan rincian perubahan atau penggantian, seperti dimaksud dalam SW SW 3.3 Dalam perlombaan lain, boleh dipergunakan system undian untuk menentukan penempatan perenang perenang dalam lintasan.

16 SW 4. S T A R T (The Start) SW 4.1 Start dalam Gaya Bebas, Gaya Dada, Gaya Kupu kupu dan Gaya Ganti Perorangan harus dilakukan dengan meloncat. Pada bunyi peluit panjang dari Wasit ( SW 2.1.5), para perenang harus naik ke tempat start dan tetap disana. Pada aba aba dari pemberi aba aba start A W A S, para perenang harus segera mengambil sikap start setidaknya dengan satu kaki berada dibagian depan bidang tempat start. Sikap tangan tidak ditentukan. Bila perenang sudah tidak bergerak, isyarat start harus segera memberikan isyarat Start. SW 4.2 Start dalam perlombaan gaya Punggung dan Gaya ganti estafet harus dilakukan dari air. Pada peluit panjang pertama dari wasit (SW 2.55) perenang perenang harus segera masuk air. Pada peluit panjang kedua dari wasit, para perenang harus secepatnya keposisi Start (SW 6.1). Bila semua perenang sudah mengambil sikap Startnya, pemberi isyarat Start harus memberikan aba aba A W A S. Bilamana semua perenang sudah tidak bergerak, pemberi isyarat start harus segera memberikan tanda Start. SW 4.3 Dalam Olympiade, kejuaraan dunia dan perlombaan perlombaan FINA lainnya, aba aba A W A S harus dalam bahasa Inggris TAKE YOUR MARKS dan tanda Start disuarakan melalui banyak pengeras suara, yang dipasang ditiap tempat Start. SW 4.4 Setiap perenang yang melakukan Start sebelum aba-aba Start diberikan, harus disiskualifikasi. Bila Diskualifikasi dinyatakan setelah aba aba start berbunyi, perlombaan tetap diteruskan dan perenang yang bersalah, harus didiskualifikasi setelah perlombaan selesai. Bila Diskualifikasi dinyatakan sebelum aba aba start diberikan, aba aba start tidak boleh diberikan, dan perenang perenang lainnya (tidak termasuk yang didiskualifikasi), harus dipanggil kembali/ dikumpulkan. Wasit

17 mengulang kembali Start sesuai prosedur start dimulai dengan peluit panjang ( bunyi peluit kedua untuk Start gaya punggung) sesuai dengan SW SW 5 GAYA BEBAS ( Freestyle) SW 5.1 Gaya bebas berarti bahwa dalam suatu nomer perlombaan yang disebutkan demikian, perenang boleh melakukan renangan gaya apa saja, kecuali dalam nomer perlombaan gaya ganti perorangan dan gaya ganti estafet, gaya bebas berarti gaya lain apa saja yang bukan gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu kupu. SW 5.2 Ada bagian tubuh perenag yang harus menyentuh dinding kolam saat selesai melakukan renangan satu jarak ( sepanjang kolam/ lintasan) dan pada saat finis. SW 5.3 Bagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air selama perlombaan, kecuali disaat melakukan pembalikan dan sepanjang 15 meter setelah melakukan Start dan setelah melakukan pembalikan, diperkenankan tenggelam sama sekali. Pada jarak tersebut (15 M), kepala harus sudah memecah permukaan air. SW 6 GAYA DADA ( Breaststroke) SW 6.1 Setelah Start dan setelah suatu pembelikan, perenang boleh melakukan tarikan/ gerakan tangan kebelakang sampai kaki saat mana perenang boleh tenggelam. Satu gerakan kaki gaya kupu kupu diperbolehkan pada saat gerakan pertama tangan dilanjutkan dengan satu gerakan kaki gaya dada.

18 SW 6.2 Sejak mulai gerakan pertama tangan setelah start dan setelah suatu pembalikan, posisi badan harus telungkup. Setiap saat tidak diperbolehkan berguling ke telentang. Sejak Start dan selama perlombaan siklus gerakan (Stroke cycle) harus satu gerakan tangan dan satu gerakan kaki dan demikian seterusnya. Gerakan kedua tangan selamanya harus serempak dan dalam bidang horizontal yang sama tanpa ada gerakan yang bergantian. SW 6.3 Kedua tangan harus didorong bersama sama dari dada ke depan pada permukaan atau dibawah permukaan air. Kedua siku harus berada dibawah permukaan air kecuali saat gerakan terakhir untuk melakukan pembalikan, saat pembalikan dan gerakan terakhir untuk finis. Kedua tangan harus ditarik kebelakang pada permukaan atau dibawah permukaan air. Kedua tangan tidak boleh ditarik kebelakang melampaui garis pinggul ( hip), kecuali pada saat melakukan gerakan tangan pertama setelah start dan setelah melakukan pembalikan. SW 6.4 Selama satu siklus gerakan, ada bagian kepala dari perenang yang memecah permukaan air. Kepala harus memecah permukaan air setidaknya saat melakukan gerakan kedua sebelum ujung kedua tangan masuk ke air pada gerakan dimana jarak antara kedua lengan paling lebar. Semua Gerakan kedua kaki selamanya harus serempak dan dalam bidang horizontal yang sama, tanpa gerakan yang bergantian. SW 6.5 Dalam gerakan menendang kedua kaki harus diarahkan keluar. Tidak diperkenankan gerakan kaki menggunting (scissors), tendangan beralun (flutter) atau tendangan kebawah (lumba-lumba) kecuali sebagaimana yang diatur dalam SW 7.1. Memecah permukaan air dengan kedua kaki diperkenankan, kecuali bila diikuti dengan gerakan kaki kebawah dalam bentuk gerakan kaki gaya kupu kupu.

19 SW 6.6 Saat pembalikan atau waktu finis, sentuhan ke dinding kolam harus dilakukan serempak dengan kedua tangan, baik pada permukaan, diatas atau dibawah permukaan air. Sebelum menyentuh dinding kepala boleh tenggelam setelah tarikan tangan terakhir. Tetapi harus ada sesaat kepala memecah permukaan air sewaktu melakukan satu siklus gerakan lengkap terakhir maupun pada saat gerakan tidak lengkap erakhir tersebut (sebelum menyentuh dinding). SW 7 PERLOMBAAN ( The Race ) SW 7,1 Semua Nomer perlombaan perorangan ( Individual races) harus dipisah antar Gender ( Jenis Kelamin) SW 7,2 Perenang yang berenang sendirian untuk memperoleh Kualifikasi, harus menyelesaikan seluruh jarak renangan. SW 7,3 Seorang perenang harus menyelesaikan suatu perlombaan pada lintasan yang sama sejak start hingga Finis. SW 7,4 Dalam semua nomer perlombaan, seorang perenang saat melakukan pembalikan harus melakukan sentuhan fisik dengan dinding ujung kolam/ lintasan. Pembalikan harus dilakukan dari dinding dan tidak diperkenankan bertolak atau melangkah dari dasar kolam. SW 7,5 Berdiri didasar kolam dalam nomer gaya bebas atau bagian renangan gaya bebas dalam gaya ganti, tidak mengakibatkan diskualifikasi perenang bersangkutan, tetapi tdak boleh berjalan. SW 7,6 Menarik Tali lintasan tidak diperbolehkan.

20 SW 7,7 Mengganggu perenang lain dengan berenang menyeberang/ melintasi lintasan lain atau mengganggu dalam bentuk lainnya, akan mengakibatkan diskualifikasi atas perenang bersangkutan. Bila kesalahan tersebut dengan sengaja dilakukan, wasit harus melaporkan peristiwa ini kepada panitia penyelenggara perlombaan dan kepada seluruh perkumpulan/ organisasi dimana perenang tersebut terdaftar. SW 7,8 Sewaktu perlombaan tidak ada perenang yang diperkenankan menggunakan atau memakai sesuatu alat yang dapat membantu kecepatan berenang, daya apungnya maupun daya tahannya (seperti sarung tangan berselaput, sirip, fin dan sebagainya). Kacamata Renang boleh digunakan. Segala macam tempelan (tape) pada badan perenang tidak diperbolehkan kecuali disetujui oleh Komite Kesehatan Olahraga FINA ( FINA Sport Medicene Committee) SW 7,9 Perenang yang tidak terdaftar dalam suatu nomer perlombaan, masuk ke air dimana perlombaan sedang berlangsung dan belum semua perenang menyelesaikan perlombaan itu, harus didiskualifikasi untuk nomer perlombaan berikutnya dimana ia akan turut serta. SW 7,10 Bila suatu pelanggaran mengancam kesempatan untuk berhasil bagi seorang perenang, wasit berwenang memperkenankan perenang yang bersangkutan untuk turut serta lagi dalam seri yang berikutnya. Apabila pelanggaran terjadi dalam acara Final, wasit dapat memerintahkan untuk direnangkan kembali. SW 7,11 Tidak diperkenankan mempergunakan penarik, atau alat bantu lainnya maupun rencana yang mempunyai efek demikian.

21 SW 8 PENGAMBILAN WAKTU ( Timing) SW 8.1 Pengoperasian Peralatan Penjurian Otomatik harus dibawah pengawasan petugas-petugas yang ditunjuk. Catatan waktu yang dicatat oleh peralatan Penjurian Otomatik harus digunakan untuk menentukan pemenang, semua kedudukan serta catatan waktu yang bisa ( applicable) untuk setiap lintasan. Urutan kedudukan waktu yang diperoleh dengan cara ini harus merupakan yang pertama-tama dipergunakan mendahului keputusan para pengambil waktu. Bila terjadi kerusakan atas Peralatan Penjurian Otomatik atau benar diketahui bahwa terjadi kegagalan dari peralatan tersebut atau ada perenang tidak berhasil mengaktifkan peralatan tersebut sehingga tidak dapat mencatat waktu, maka catatan waktu dari para pengambil waktu adalah resmi SW 8.2 Bila peralatan penjurian Otomatik digunakan, hasil harus dicatat hanya sampai 1/100 detik. Bila catatan waktu bisa diperolah sampai 1/1000 detik, maka digit ketiga harus tidak dicatat dan tidak digunakan untuk menentukan waktu maupun kedudukan. Bila terdapat catatan waktu yang sama, semua peserta yang catatan waktunya sama sampai 1/100 detik, dianggap memperoleh hasil kedudukan yang sama. Catatan waktunya yang diperagakan pada papan nilai/ skor elektronik harus menunjukkan sampai 1/100 detik saja. SW 8,3 Setiap alat pengambil waktu yang telah ditetapkan sebagai alat resmi, akan dianggap sebagai jam. Waktu waktu manual demikian harus diambil oleh tiga pengambil waktu yang ditunjuk atau disetujui oleh Federasi Anggota ( Induk Organisasi) Negara yang bersangkutan. Pengambilan waktu secara manual harus mencatat hingga 1/100 detik. Dimana tidak mempergunakan Peralatan Penjurian Otomatik waktu waktu manual resmi harus ditentukan sebagai berikut :

22 SW Bila dua dari tiga jam yang mencatat waktu yang sama dan yang ketiga tidak sama, maka dua waktu yang sama adalah catatan waktu yang resmi/ syah. SW Jika tiga jam mencatat tidak sama, jam yang mencatat waktu ditengah-tengah harus ditetapkan sebagai waktu yang syah. SW Dengan hanya dua dari tiga jam yang dapat bekerja, waktu rata rata adalah waktu Syah. SW 8,4 Apabila seorang perenang kena diskualifikasi pada waktu nperlombaan atau sebelumnya, diskualifikasi demikian harus dicatat dan dicantumkan dalam hasil resmi. SW 8,5 Bila diskualifikasi dalam nomer estafet, catatan waktu sebagian (split) sampai waktu terjadinya diskualifikasi, harus dicatat dan dicantumkan dalam hasil resmi. SW 8,6 Semua catatan waktu sebagian (split) untuk nomer 50 meter dan 100 meter harus dicatat dan diterbitkan dalam hasil resmi, guna mengetahui perenang perenang yang berenang terdepan dalam acara estafet. SW 9 PROSEDUR PENJURIAN OTOMATIK ( Automatic Officiating Procedure ) SW 9,1 Bila mempergunakan peralatan penjurian Otomatik dalam suatu perlombaan, urutan kedudukan dan waktu yang dicatat serta Start dalam estafet yang juga diawasi oleh peralatan demikian, maka hasil itulah yang harus terlebih dahulu dipergunakan mendahului hasil yang diperoleh dari pengambilan waktu manual.

23 SW 9,2 Dalam suatu perlombaan bila peralatan penjurian otomatik gagal mencatat kedudukan dan atau waktu dari seorang perenang atau lebih, maka harus dilakukan : SW Catat semua waktu dan kedudukan dari peralatan Otomatik SW Catat semua waktu dan kedudukan yang diperoleh secara manual. SW Hasil kedudukan yang resmi diperoleh sebagai berikut : SW Seorang perenang dengan waktu dan kedudukan dari peralatan penjurian Otomatik harus dipegang kedudukannya, bila dibandingkan dengan para perenang lainnya, yang memperoleh waktu dan kedudukan dari peralatan penjurian Otomatik dalam perlombaan tersebut. SW Seorang perenang yang tidak mempunyai kedudukan tetapi hanya mempunyai catatan waktu dari peralatan penjurian otomatik, untuk menentukan kedudukannya ialah dengan membandingkan hasil catatan waktunya dari peralatan penjurian otomatik dengan catatan waktu perenang lainnya yang juga diperoleh dari peralatan penjurian otomatik. SW Seorang perenang yang tidak memperoleh kedudukan dan waktu dari peralatan penjurian otomatik akan memperoleh kedudukan dan waktunya yang diperoleh dari hasil peralatan penjurian semi otomatik atau dari tiga jam digital pengambil waktu. 9,3 SW Waktu resmi akan ditentukan sebagai berikut:

24 SW Catatn waktu resmi bagi semua perenang yang memperoleh catatan waktu dari peralatan penjurian Otomatik, adalah catatan waktu tersebut. SW Seorang perenang yang tidak mempunyai kedudukan tetapi hanya mempunyai catatan waktu dari peralatan penjurian otomatik, untuk menentukan kedudukannya ialah dengan membandingkan hasil catatan waktunya dari peralatan penjurian otomatik dengan catatan waktu perenang lainnya yang juga diperoleh dari peralatan penjurian otomatik. SW 9,4 Untuk menentukan urutan kedudukan finis dari gabungan seri seri suatu nomer perlombaan, adalah sebagai berikut : SW Urutan kedudukan semua perenang diperoleh dari hasil membandingkan hasil semua catatan waktu. SW Bila seorang perenang mempunyai waktu resmi yang sama dengan waktu resmi dari perenang lainnya, semua perenang yang mempunyai waktu yang sama tersebut adalah sama kedudukan finisnya. PERATURAN KELOMPOK UMUR RENANG (Age Group Rules Swimming) SWAG 1 Setiap federasi boleh membuat Peraturan Kelompok Umurnya masing masing, dengan memperhatikan peraturan teknik renang FINA PERATURAN MENGENAI PAKAIAN RENANG/ CELANA RENANG GR 5. PAKAIAN RENANG (Swim Wear) GR 5.1 Pakaian Renang (swimsuit, cap and goggles) pakaian, topi dan kacamata semua peserta harus yang baik dipandang dari segi moral dan

25 sesuai untuk cabang olahraga yang bersangkutan, dan tidak diperbolehkan memakai atau membawa symbol yang dapat dianggap bertentangan. GR 5.2 Semua pakaian renang harus yang tidak tembus pandang (non transparent) GR. 5.3 Wasit dari suatu perlombaan mempunyai wewenang untuk tidak mengikut sertakan peserta yang memakai pakaian yang tidak sesuai dengan peraturan ini. GR. 5.4 Sebelum Pakaian/ celana renang yang model, bentuk baru, atau dengan bahan yang baru. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN - Technical Meeting Hari / Tanggal : Selasa, 16 September 2014 Waktu : WIB Tempat : Lobby EM lantai 2 - Perlombaan Hari / Tanggal : 2-3 Oktober 2014 Waktu : WIB - selesai Tempat : Kolam Renang Gajayana

PART III SWIMMING RULES (SW) PERATURAN RENANG

PART III SWIMMING RULES (SW) PERATURAN RENANG 1 PART III SWIMMING RULES (SW) PERATURAN RENANG PERUBAHAN BERDASAR MEMORANDUM 2015 Oleh: TRI TUNGGAL SETIAWAN Peraturan Lomba Renang 2017-2021 2 PENGANTAR Fina Rules khususnya Swimming ini merupakan perubahan

Lebih terperinci

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG

10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG 10 PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR RENANG A. UMUM 1. Ketentuan Umum sesuai dengan Peraturan POMNAS XIV Tahun 2015 ACEH. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis perlombaan mengacu sebagian atau

Lebih terperinci

LARI GAWANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

LARI GAWANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS LARI GAWANG OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN a. Lari Gawang 110 M Putra b. Lari Gawang 100 M Putri II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS a. Setiap fakultas dapat mengirimkan

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN RENANG (FINA HAND BOOK )

PERATURAN PERLOMBAAN RENANG (FINA HAND BOOK ) PERATURAN PERLOMBAAN RENANG (FINA HAND BOOK. 2005 2009) CONSTITUTON FINA adalah organisasi olahraga renang diseluruh dunia C.1 NAMA C.2 KEDUDUKAN C.3 DEFINITIONS C.3.1 FINA BUREAU C.3.2 FINA EXECUTIVE

Lebih terperinci

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA

PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA PENCAK SILAT OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Perorangan Putra Dewasa a. Kelas A Berat 45 50 kg b. Kelas B Berat 51 55 kg c. Kelas C Berat 56 60 kg d. Kelas D Berat 61 65 kg e. Kelas E

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016

PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 PERATURAN LOMBA 2 3 SEPTEMBER 2016 Peraturan lomba MONASTANA JAKARTA OPEN 2016 di adopsi dari peraturan yang sudah sering digunakan pada kejuaraan di Indonesia dan FIRS (Federation Internationale de Roller

Lebih terperinci

PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS

PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS PANJAT TEBING OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS a. Setiap fakultas dapat mengirimkan maksimal 3 orang putra perwakilannya. b. Setiap Peserta mengirimkan Pas Foto

Lebih terperinci

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BASKET OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN 1. Putra 2. Putri II. PERSYARATAN PESERTA UNTUK MASING-MASING FAKULTAS 1. Tiap Fakultas mengirimkan 2 Tim, yaitu Tim putra dan Tim Putri. 2. Tiap tim

Lebih terperinci

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN Putra : 1. Kata Perseorangan Putra 2. Kumite Perseorangan 60 kg Putra 3. Kumite Perseorangan + 60 kg Putra Putri : 1. Kata Perseorangan Putri 2. Kumite

Lebih terperinci

BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 BULUTANGKIS OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 I. NOMOR PERTANDINGAN Pertandingan olahraga Bulutangkis Beregu Campuran : - Tunggal Putra - Tunggal Putri - Ganda Putra - Ganda Putri - Ganda Campuran Perseorangan

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA. 7-8 November Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA. Bekerjasama dengan :

PERATURAN LOMBA. 7-8 November Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA. Bekerjasama dengan : PERATURAN LOMBA 7-8 November 2015 Diselenggarakan oleh : DISORDA DKI JAKARTA PORSEROSI PENGPROV DKI JAKARTA Bekerjasama dengan : Peraturan lomba JAKARTA ANTAR MASTER 2015 di adopsi dari peraturan yang

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017 INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017 DESKRIPSI KEGIATAN Futsal CFC 2017 adalah kompetisi futsal kedua yang diselenggarakan oleh HM-PS Kimia UIN Sunan Kalijaga. Kompetisi ini mempertandingkan

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta

PERATURAN LOMBA Desember Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta PERATURAN LOMBA 26-27 Desember 2015 Diselenggarakan oleh : MONASTANA Speed Skating Club - Jakarta Bekerjasama dengan : DISORDA DKI JAKARTA PENGPROV SEPATU RODA DKI JAKARTA Peraturan lomba JAKARTA ANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18

Lebih terperinci

PERATURAN LOMBA INLINE SKATE OPEN VENI VIDI VICI APRIL 2011 A. PERSYARATAN PESERTA

PERATURAN LOMBA INLINE SKATE OPEN VENI VIDI VICI APRIL 2011 A. PERSYARATAN PESERTA PERATURAN LOMBA INLINE SKATE OPEN VENI VIDI VICI APRIL 2011 A. PERSYARATAN PESERTA 1. Peserta lomba adalah para pemain inline skate : a. umum b. terdaftar pada klub sepatu roda c. ekstra kurikulum pada

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA WALIKOTA MALANG KE 2 TANGGAL 9-10 APRIL 2011 BUKU PANDUAN LOMBA PETUNJUK UMUM : 1. Kejuaraan memperebutkan : - Piala Walikota Malang - Kategori sepatu

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.00 28 MARET 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX

KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX KETENTUAN INVITASI RENANG ANTAR PERGURUAN TINGGI SELURUH INDONESIA KE-IX UMUM PENYELENGGARA Panitia Penyelenggara Invitasi Renang Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia IX (IRAPTSI IX) adalah Unit Renang

Lebih terperinci

PANDUAN OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN) SEKOLAH DASAR TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2015

PANDUAN OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN) SEKOLAH DASAR TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2015 PANDUAN OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (O2SN) SEKOLAH DASAR TINGKAT KABUPATEN TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah sebagai pengelola

Lebih terperinci

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN

INDONESIA PERATURAN PERMAINAN INDONESIA ------------------------------ PERATURAN PERMAINAN VER 1.10 31 JULI 2017 DAFTAR ISI 1. INFORMASI UMUM ROLLER CROSS (RX) 1.1 Kategori Permainan 1.2 Kelompok Umur 1.3 Arena dan Perlengkapan Resmi

Lebih terperinci

PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING

PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING PERATURAN KOMPETISI RC ROCK CRAWLING Pengantar Panduan peraturan ini bertujuan untuk menstandarisasikan peraturan kompetisi Radio Control jenis Rock Crawling yang diselenggarakan di Indonesia. Peraturan

Lebih terperinci

LISCA Liga Akuatik Antar Sekolah & Perguruan Tinggi Tahun 2013 Seri ke-1 dari 3 seri Dengan hormat,

LISCA Liga Akuatik Antar Sekolah & Perguruan Tinggi Tahun 2013 Seri ke-1 dari 3 seri Dengan hormat, LISCA Liga Akuatik Antar Sekolah & Perguruan Tinggi Tahun 2013 Seri ke-1 dari 3 seri Dengan hormat, Bersama ini kami JAQ Swimming mengundang Sekolah Menengah Umum/Atas dan Universitas untuk berpartisipasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK

PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK PERATURAN DAN KETENTUAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK A. UMUM 1. Pelaksanaan Perlombaan Jam : 07.00 - S.D 18.00 WIB Tanggal : 18-21 November 2015 Tempat : Stadion Harapan Bangsa 2. Technical Meeting Umum Tanggal

Lebih terperinci

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016. Persyaratan Lomba Ifuto Futsal : 1. Peserta berdomisili di Indonesia dan berasal dari kategori umur 17 23 tahun. 2. Setiap peserta diwajibkan melampirkan fotokopi Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa dan Kartu

Lebih terperinci

KETENTUAN TURNAMEN BOLA BASKET

KETENTUAN TURNAMEN BOLA BASKET KETENTUAN TURNAMEN BOLA BASKET Peraturan Pertandingan 1. Peraturan pertandingan yang digunakan mengacu pada peraturan FIBA 2014. 2. Setiap peserta diharapkan memahami peraturan yang dimaksud. 3. Pemain

Lebih terperinci

` PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA KOTA SEMARANG

` PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA KOTA SEMARANG ` PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA KOTA SEMARANG Periode Semarang, 8 November 2017 2015-2019 Afiliasi Nomor : 01/PRSIKTSMG/1117 Pengprov PRSI Jateng Perihal : Undangan Partisipasi Kejuaraan

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN MEI 2012 KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN 2012 21 26 MEI 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL SGS PLN JAWA BARAT OPEN 2012 2. WAKTU DAN TEMPAT:

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law

Lebih terperinci

PROPOSAL KEJUARAAN RENANG DASAR ANTAR PELAJAR SD DAN SMP SE WILAYAH III CIREBON WIJAYA CUP

PROPOSAL KEJUARAAN RENANG DASAR ANTAR PELAJAR SD DAN SMP SE WILAYAH III CIREBON WIJAYA CUP PROPOSAL KEJUARAAN RENANG DASAR ANTAR PELAJAR SD DAN SMP SE WILAYAH III CIREBON WIJAYA CUP CUP Kolam Renang Pemuda Sport Center Cirebon KOTA CIREBON 2016 PANITIA KEJUARAAN RENANG DASAR SD & SMP SE-WILAYAH

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012 KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 5 10 NOPEMBER 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BALI OPEN 2012 2. PELAKSANAAN a. Waktu : Tanggal 5 10 Nopember 2012

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Debat Ekonomi Islam 2018, adalah kegiatan perlombaan debat mahasiswa tingkat Nasional

Lebih terperinci

EST BRAWIJAYA 2016 INFORMASI UMUM

EST BRAWIJAYA 2016 INFORMASI UMUM EST BRAWIJAYA 2016 INFORMASI UMUM DESKRIPSI KEGIATAN Economic Sport and Talents (EST) Brawijaya 2016 adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh BEM FEB UB yang bekerja sama dengan Lembaga Semi Otonom di

Lebih terperinci

PERATURAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK

PERATURAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK PERATURAN PERLOMBAAN CABOR ATLETIK A. UMUM 1. Pelaksanaan Perlombaan Pelaksanaan Perlombaan Atletik Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNas) XV Tahun 2017 Sulawesi Selatan dilaksanakan pada : Hari : Senin s/d

Lebih terperinci

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

6 TH INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 6 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan selanjutnya akan disebut

Lebih terperinci

GANDA CAMPURAN 1 PEMULA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- - TUNGGAL PUTRI

GANDA CAMPURAN 1 PEMULA Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- - TUNGGAL PUTRI KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TENGAH LI-NING OPEN 2013 Semarang, 21 26 Oktober 2013 (RANKING POINT) Sekretariat Pengprov PBSI Jawa Tengah Gd. KONI Prov. Jateng Lt. III, Komp. Gelora

Lebih terperinci

TOR THEME OF REFERENCE

TOR THEME OF REFERENCE TOR THEME OF REFERENCE A. FUTSAL 1. NAMA KEJUARAAN : Pertandingan Futsal Mahasiswa Kesehatan se- Sumatera Barat. 2. PELAKSANAAN : a) Waktu : Tanggal 14-15 Oktober 2017 mulai pukul : 09.00 WIB b) Tempat

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi mini soccer IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswa program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK KETENTUAN UMUM 1. ITechno Cup adalah acara tahunan yang berisi rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

INDONESIAN JUNIOR GOLF

INDONESIAN JUNIOR GOLF KETENTUAN PERTANDINGAN 1. PERATURAN GOLF Turnamen Fun Game ini akan dimainkan mengacu kepada Peraturan Golf yang diberlakukan oleh the R & A Rules Limited yang terkini, Ketentuan Kompetisi, Lampiran serta

Lebih terperinci

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL BINUS University Deskripsi Futsal Internal merupakan kompetisi olahraga yang ditujukan kepada mahasiswa Bina Nusantara yang berjurusan SIstem Informasi.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Olimpiade Ilmiah Mahasiswa

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 4 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 4 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

1 st INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 1 st Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI Bidang Pertandingan untuk melaksanakan pertandingan tersebut dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Lomba debat lingkungan fakultas pertanian IPB, yang selanjutnya

Lebih terperinci

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

LARI JARAK PENDEK (SPRINT) LARI JARAK PENDEK (SPRINT) Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan gerak pada sprint

Lebih terperinci

Ketentuan Perlombaan

Ketentuan Perlombaan Peraturan Umum 1. Peserta lomba adalah siswa/i kelas X, XI, dan XII SMA/MA/SMK atau sederajat se-sumbagsel. 2. Peserta berkelompok, satu regu terdiri dari tiga orang, dan setiap sekolah dapat mengirim

Lebih terperinci

(SMP) Babak I Putra Undian 1 vs 2. (SMP) Babak I Putri Undian 1 vs 2 (SMP) Babak I Putra Undian 3 vs 4. (SMP) Babak I Putri Undian 3 vs 4

(SMP) Babak I Putra Undian 1 vs 2. (SMP) Babak I Putri Undian 1 vs 2 (SMP) Babak I Putra Undian 3 vs 4. (SMP) Babak I Putri Undian 3 vs 4 Hari/tanggal : Selasa Sabtu, 13 17 Septermber 2016 Waktu : Pukul 08.00 15.00 WIB Tempat : Lapangan Basket Lt 3 Lighthouse Campus 2 VITA School Jalan Arief Rahman Hakim 189-191, Surabaya. - SUSUNAN ACARA

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO

PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO PERATURAN PERTANDINGAN CABOR KEMPO Pasal 1. PENDAHULUAN 1.1 Pekan Olahraga Mahasiswa Tingkat Nasional XV Tahun 2017 merupakan Kejuaraan Nasional multi event antar Mahasiswa yang diselenggarakan oleh BAPOMI

Lebih terperinci

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN

2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 2 ND INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP 1. Pelaksana Pertandingan 2 nd Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI untuk melaksanakan pertandingan

Lebih terperinci

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT NASIONAL MARKETING MANAGEMENT OLYMPIAD (MMO) TINGKAT SMA/SEDERAJAT TELKOM UNIVERSITY KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Kompetisi Debat Mahasiswa

Lebih terperinci

DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015

DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015 I. Syarat Dan Ketentuan 1. Peserta Debat Nasional Kefarmasian yang telah lolos tahap seleksi essai wajib mengikuti debat langsung yang diadakan di Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor. 2. Anggota

Lebih terperinci

EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013

EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 EDARAN KEJUARAAN BULUTANGKIS WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 SWASTA TINGKAT NASIONAL (RANGKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : WALIKOTA CILEGON OPEN 2013 2. PELAKSANAAN : a. Waktu Pelaksanaan : - Tanggal 28 Mei

Lebih terperinci

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT )

KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL MEI 2013 ( RANKING POINT ) KETENTUAN KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAKARTA OPEN 2013 TANGGAL 13 18 MEI 2013 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL BULUTANGKIS JAKARTA OPEN 2013 2. PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KEJUARAAN RENANG KELOMPOK UMUR PARI SAKTI CUP 2015 DKI JAKARTA Jakarta, 16 s.d 17 Mei 2015

KEJUARAAN RENANG KELOMPOK UMUR PARI SAKTI CUP 2015 DKI JAKARTA Jakarta, 16 s.d 17 Mei 2015 I. UMUM 01. PENANGGUNG JAWAB Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) DKI Jakarta. 02. PENYELENGGARA Panitia Penyelenggara Pari Sakti Swimming Club Jakarta Contact Person : Kevin Rose

Lebih terperinci

Ketentuan Kejuaraan Bulutangkis DJARUM SIRKUIT NASIONAL LI NING JAWA TIMUR OPEN 2013 Surabaya, November 2013 (RANKING POINT)

Ketentuan Kejuaraan Bulutangkis DJARUM SIRKUIT NASIONAL LI NING JAWA TIMUR OPEN 2013 Surabaya, November 2013 (RANKING POINT) Ketentuan Kejuaraan Bulutangkis Surabaya, 11-16 November 2013 (RANKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : 2. PELAKSANAAN : a. Waktu : 11-16 November 2013 mulai pukul 08.00 WIB b. Tempat : 1. Gedung Bulutangkis

Lebih terperinci

BASKET. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke Sekretariat Liga Merah Maroon atau transfer melalui nomor rekening : a.n. Nur Sehah.

BASKET. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke Sekretariat Liga Merah Maroon atau transfer melalui nomor rekening : a.n. Nur Sehah. BASKET 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maro on wajib mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018 PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, 24-25 MARET 2018 TUJUAN KEGIATAN - Menjalin hubungan yang baik antar peserta didik sekolah dasar - Memperkenalkan pertandingan sepakbola

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan

Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan 1. Ketentuan Umum a. Kegiatan lomba dilaksanakan hari selasa, 17 Maret 2015. b. Peserta adalah tim

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM 1. Lomba Debat Pangan 3 adalah acara kompetisi debat tingkat SMA/Sederajat yang diselenggarakan oleh BEM FTP UGM. 2.

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA I. PELAKSANAAN KEGIATAN Technical Meeting Tanggal : 21 September 2016 Pukul Tempat : 14.00 Wita s/d selesai : Rumah

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS MINISOCCER LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi mini soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk

Lebih terperinci

VIOLET COMPETITION 8 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN FUTSAL VCOM 8

VIOLET COMPETITION 8 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN FUTSAL VCOM 8 PERATURAN FUTSAL VCOM 8 PERATURAN UMUM 1. Keputusan panitia dan wasit tidak dapat diganggu gugat. 2. Peserta futsal VCom 8 wajib hadir ketika Technical Meeting. Setiap tim dihadiri perwakilan maksimal

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN DATA DIRI TIM PESERTA

FORMULIR PENDAFTARAN DATA DIRI TIM PESERTA Nama Tim : Sekolah : Alamat Sekolah : Telepon : Faksimile : E-mail : Guru Pembimbing : Nama Lengkap : N I P : TTL : Alamat rumah : Telepon/HP : E-mail : FORMULIR PENDAFTARAN DATA DIRI TIM PESERTA (Form

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law Fair IX,

Lebih terperinci

TATA TERTIB KOMET 2018

TATA TERTIB KOMET 2018 TATA TERTIB KOMET 2018 1. Peserta KOMET merupakan pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat. 2. Peserta Komet wajib hadir ditempat 30 menit sebelum pelaksanaan berlangsung. 3. Peserta yang terlambat diperkenankan

Lebih terperinci

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at :

PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax us at : Semarang, 12 Desember 2017 PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA Pengurus Provinsi Jawa Tengah Jalan A Yani 132B Semarang Phone / Fax +62 24 8316883 E-Mail us at : aity78@yahoo.com Nomor : 24/PRSIJTG/2117

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta bulutangkis Liga Medika 2017 adalah sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa/i strata 1 Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Volume F3U-INA Radio Control Drone Racing Edisi 2017

Volume F3U-INA Radio Control Drone Racing Edisi 2017 FEDERASI AERO SPORT INDONESIA PORDIRGA AEROMODELLING Volume F3U-INA Radio Control Drone Racing Edisi 2017 Efektif November 2017 F3U (FAI Provisional Class) - RC Multi-rotor FPV Racing Ref. SC4_Vol_F3_FPVRacing_15-3-17

Lebih terperinci

MENEMBAK OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

MENEMBAK OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 MENEMBAK OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014 1. Kelas yang Dilombakan a. Metal Shilohuette 3 posisi 15 meter putra-putri b. Air Rifle Hunting (ARH) 10 meter putra-putri c. Bench Rest 25 meter putra-putri 2. Peserta

Lebih terperinci

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM

SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM SEPAK BOLA 1. PERATURAN UMUM 1A. Sifat Peraturan Keputusan Panitia Liga Merah Maroon adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Semua peserta Liga Merah Maroon wajib mengikuti semua aturan yang telah

Lebih terperinci

DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, November 2012 (RANKING POINT)

DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, November 2012 (RANKING POINT) DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 Surabaya, 19 24 November 2012 (RANKING POINT) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAWA TIMUR OPEN 2012 2. PELAKSANAAN : a. Waktu : 19 24 November 2012

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN KETENTUAN UMUM

PELAKSANAAN DAN KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN DAN KETENTUAN UMUM 1. Pendaftaran: Hari, tanggal : Senin, 5 Oktober 2015 Jumat, 30 Oktober 2015 Tempat : SMA Santa Ursula Jakarta Waktu : 14.00 15.30 WIB ( Senin Jumat) 11.30 13.00 WIB ( Sabtu

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN BASKET HIPPOCRATES CUP KE XXVIII FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PASAL 1 DASAR PELAKSANAAN

PERATURAN PERTANDINGAN BASKET HIPPOCRATES CUP KE XXVIII FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PASAL 1 DASAR PELAKSANAAN PERATURAN PERTANDINGAN BASKET HIPPOCRATES CUP KE XXVIII FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PASAL 1 DASAR PELAKSANAAN Peraturan ini berpedoman pada: 1. Program kerja BEM UNUD secara berkesinambungan.

Lebih terperinci

KOMPETISI DEBAT HUKUM

KOMPETISI DEBAT HUKUM KOMPETISI DEBAT HUKUM PEKAN KAJIAN HUKUM (PKH 2017) PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI Kompetisi Debat Hukum merupakan salah satu bagian dari

Lebih terperinci

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan Peraturan Administrasi 1. Peserta Sport Invitation terdaftar sebagai distributor K-Link aktif yang mempunyai peringkat minimal Manager. 2. Peserta dalam kondisi sehat secara Jasmani dan Rohani. 3. Menyerahkan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Sasana Debat Mahasiswa, yang selanjutnya disebut dengan SADEWA adalah acara kompetisi debat tingkat

Lebih terperinci

SYARAT & KETENTUAN. The Color Run Presented by CIMB Niaga

SYARAT & KETENTUAN. The Color Run Presented by CIMB Niaga SYARAT & KETENTUAN 1. Definisi "Charity" berarti mitra amal resmi acara tersebut. "Ketentuan" berarti syarat dan ketentuan mendaftar dalam acara. "Formulir Pendaftaran" berarti halaman web yang harus diselesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017 PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017 A. Peraturan Umum 1. Seluruh peserta WAJIB mematuhi semua tata tertib dan peraturan lomba yang telah ditentukan panitia. 2. Seluruh

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 7 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 7 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA Nama Sekolah/Vihara/Cetiya :........................................ Alamat :........................................... Tingkat lomba yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Piala Wali Kota Bekasi 2018 [Revised V/ ]

DAFTAR ISI. Piala Wali Kota Bekasi 2018 [Revised V/ ] DAFTAR ISI B. INFORMASI UMUM... 4 B.1. TEMPAT PELAKSANAAN... 4 B.2. WAKTU PELAKSANAAN... 4 B.3. JADWAL PERLOMBAAN... 4 B.4. PENDAFTARAN... 5 B.5. TECHNICAL MEETING... 5 B.6. MATA LOMBA... 6 C. PERATURAN

Lebih terperinci

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK Mei 2016 Siak, Riau

KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK Mei 2016 Siak, Riau KEJUARAAN SEPATU RODA ANTAR KLUB TINGKAT NASIONAL PIALA BUPATI SIAK 2016 20 22 Mei 2016 Siak, Riau 1. PERATURAN a. UMUM Peraturan pada Kejuaraan Sepatu Roda Antar Klub Tingkat Nasional Piala Bupati Siak

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Lomba debat lingkungan fakultas pertanian IPB, yang selanjutnya

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) Jalan Kiai Haji Agus Salim 181,Telepon 8802538,Faximile 8803854,Bekasi Timur 17112 Website : sman1bekasi.sch.id, E-mail : sman1bekasi@yahoo.com PETUNJUK

Lebih terperinci

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC)

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) Jalan Kiai Haji Agus Salim 181,Telepon 8802538,Faximile 8803854,Bekasi Timur 17112 Website : sman1bekasi.sch.id, E-mail : sman1bekasi@yahoo.com PETUNJUK

Lebih terperinci

KEJUARAAN NASIONAL GOLF JUNIOR 2017

KEJUARAAN NASIONAL GOLF JUNIOR 2017 1. PERATURAN GOLF Turnamen Junior ini akan dimainkan mengacu kepada Peraturan Golf yang diberlakukan oleh the R&A Rules Limited & the USGA yang terkini, Ketentuan Kompetisi, Lampiran serta Peraturan Setempat

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Olimpiade Ilmiah Mahasiswa

Lebih terperinci

PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017

PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017 PERATURAN PANITIA TARUNA JAYA BASKETBALL EAST JAVA 2017 SIFAT PERATURAN 1. Keputusan panitia penyelenggara Taruna Jaya Basketball East Java 2017 adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. 2. Semua peserta

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014 PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014 Demi keteraturan dan keseragaman permainan futsal, maka pelaksanaan Futsal Psycho Cup 2014 berdasarkan

Lebih terperinci

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya

Peraturan Ambassador Cup Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya Peraturan Ambassador Cup 2013 Ketentuan Kontingen, Tim/Atlet dan Pendukungnya 1. Kontingen adalah kumpulan tim/atlet pertandingan yang mewakili masing-masing komunitas Indonesia di Belanda ditambah dengan

Lebih terperinci

INFORMASI PERTANDINGAN

INFORMASI PERTANDINGAN 5 th INDONESIA ELITE AMATEUR CHAMPIONSHIP INFORMASI PERTANDINGAN 1. Pelaksana Pertandingan 5 th Indonesia Elite Amateur Championship akan dilaksanakan oleh sebuah Panitia yang telah ditunjuk oleh PB PGI

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION TAHUN 2017 NOMOR: 006/TAP/BUSINESS LAW COMPETITION/BLS/FHUI/I/2017 TENTANG PERATURAN BATTLE OF BRAINS COMPETITION HUKUM BISNIS ANTAR MAHASISWA FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 TANGGAL MARET 2012 ( RANKING POINT )

KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 TANGGAL MARET 2012 ( RANKING POINT ) KEJUARAAN BULUTANGKIS DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 TANGGAL 27 31 MARET 2012 ( RANKING POINT ) 1. NAMA KEJUARAAN : DJARUM SIRKUIT NASIONAL JAMBI OPEN 2012 2. PELAKSANAAN a. Waktu : Tanggal 27

Lebih terperinci

Oleh: Agus Supriyanto

Oleh: Agus Supriyanto Oleh: Agus Supriyanto Email: Agus_Supriyanto@uny.ac.id Gaya kupu- kupu (butterfly) adalah suatu variasi dari gaya katak (gaya dada ortodox) Menurut S.P.J. Borsten, Penulis buku De Zwemsport, pada tahun

Lebih terperinci

LNG BADAK BONTANG OPEN 2012 BONTANG

LNG BADAK BONTANG OPEN 2012 BONTANG KEJUARAAN RENANG antar PERKUMPULAN LNG BADAK BONTANG OPEN 2012 BONTANG 09 11 November 2012 Alamat Town Center PT. Badak NGL Bontang. Telp. (0548) 55 2497 2453 KALIMANTAN TIMUR email : lngbadakswimclub@yahoo.com

Lebih terperinci

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan

Peraturan Administrasi Peraturan Umum Peraturan Pertandingan Peraturan Administrasi 1. Peserta Sport Invitation terdaftar sebagai distributor K-Link aktif yang mempunyai peringkat minimal Manager. 2. Peserta dalam kondisi sehat secara Jasmani dan Rohani. 3. Menyerahkan

Lebih terperinci