BAB III PEMBAHASAN. puluh juta rupiah) yang terbagi atas 500 helai saham, masing-masing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. puluh juta rupiah) yang terbagi atas 500 helai saham, masing-masing"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. BPR Kurnia Sewon 1. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT. BPR Kurnia Sewon berdiri pada tanggal 20 Maret 1995 dengan modal untuk memulai usaha sebesar Rp (Dua ratus lima puluh juta rupiah) yang terbagi atas 500 helai saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp (lima ratus ribu rupiah). Ada lima pemilik saham BPR Kurnia Sewon sekaligus pendiri BPR Kurnia Sewon, yaitu : a. Drs. Albert Maruli Hutapea b. Hapsoro Soeryowidianto c. Maruap Tobing d. Ratna Sihandari Hapsoro e. Rosy Anna Hutapea Beberapa kali terjadi perubahan kepemilikan sejak pertama kali perusahaan ini didirikan. Pada tanggal 19 November 1999 perubahan kepemilikan sebagaimana dalam Akta Notaris Nomor 9 oleh Notaris Christ Arya Minarka, SH. Kemudian pada bulan Juni 2007 sesuai dengan Akta No 132 tanggal 23 Juli 2007 terjadi perubahan kepemilikan saham. Terjadi beberapa kali perubahan pengurus dan kepemilikan saham, yang terakhir bulan Desember Pemegang saham Tri Utami Ririn W dan Sarah Persaulian serta pemegang saham pengendali adalah Soeharjanto. 32

2 Setelah mendapatkan izin operasional pada tanggal 7 Juli 1995 berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Nomor : C HT TH.95 dan surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep.048/KM.07/1996, maka PT.BPR Kurnia Sewon mulai beroperasi untuk melayani masyarakat pada tanggal 1 April 1996 dengan menyewa gedung di Jalan Imogiri Barat 125, Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Kantor BPR Kurnia Sewon sejak awal berdiri hingga sekarang terjadi beberapa kali perpindahan tempat. Diketahui BPR Kurnia Sewon pada tanggal 1 November 1999 pindah alamat di Jl. Imogiri Barat KM 5,5 Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Kemudian pada tanggal 4 November 2002 pindah alamat di Jl. Imogiri Barat Km 4 No 16, Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul hingga saat ini. Selain kantor pusat, PT. BPR Kurnia Sewon memiliki satu kantor pelayanan kas untuk membantu kegiatan transaksi keuangan yang beralamat di Jl. Imogiri Timur Km 15, Dukuh, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. 2. Visi dan Misi Visi : Tumbuh dan Berkembang menjadi BPR yang Sehat dan Terpercaya dengan Dilandasi Nilai-Nilai Pengabdian, Kerakyatan dan Solidaritas. Misi : a. Berperan aktif dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 33

3 b. Meningkatkan kualitas SDM yang memiliki integritas dan kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya. c. Meningkatkan layanan masyarakat (service excellent). d. Menyempurnakan ketentuan intern terkait dengan aktivitas pemasaran, operasional dan pengawasan intern. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Dengan adanya struktur organisasi akan menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi dalam operasional BPR Kurnia Sewon. Dibawah ini merupakan struktur organisasi di PT. BPR Kurnia Sewon. 34

4 Front Office CS Hervina P.A Teller Risna D.Y. Tutik Dewan Komisaris W. Boni Fredianto, S.TP. Dewan Komisaris Daryadi S.E Direktur Subandi S.E Manajer Operasional Sumarhadi Purwanto SE Credit Support Dedi S. Personalia Umum A Dianawati Funding Munfaridah Akunting Eny Anita Eko P. Legal Erwin E.A Dokumen Rini K. Yogi P. Umum Kadis Subenu Didit FO Sri B. Kartikawati Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BPR Kurnia Sewon SPI Coento Wibowo Manajemen Pemasaran Sri Andaryati SE Lending Remedial Karyadi Dedi K. Singgih T. Sujatmiko AO Dian A. Heni M. Izudin Andika P. Staf Remedial Agus R. 35

5 Berdasarkan struktur organisasi yang ada di PT. BPR Kurnia Sewon, bagian teratas adalah Dewan Komisaris. Dewan Komisaris tersebut bertugas melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direktur Utama. Susunan organisasi berikutnya adalah Direktur Utama dan Direktur yang bekerjasama dengan SPI. Selanjutnya Direktur membawahi Manajer yang terbagi menjadi beberapa staf atau divisi. Secara keseluruhan BPR Kurnia Sewon memiliki 33 karyawan yang bekerja sesuai dengan divisinya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah jumlah karyawan berdasarkan divisi kerja yang ada di PT. BPR Kurnia Sewon. Tabel 3.1 Jumlah Karyawan Berdasarkan Satuan Kerja Tahun 2015 No. Jabatan Jenis kelamin L P Jumlah 1 Direktur Utama Direktur SPI Manajer Kepala Bagian Kepala Staf Staf AO Staf Remedial Staf Umum dan Personalia Staf Administrasi Kredit / Legal Staf FO CS / Teller Pengemudi Jaga Malam 1-1 Jumlah Sumber : BPR Kurnia Sewon (2015) 36

6 4. Job Description Di dalam spesifikasi jabatan ditentukan kemampuan dan bakat dasar yang harus dimiliki untuk menjalankan pekerjaan. Tugas masing-masing jabatan di BPR Kurnia Sewon yaitu sebagai berikut : Tabel 3.2 Spesifikasi Jabatan di BPR Kurnia Sewon No Jabatan Keterangan 1 Komisaris 1) Menyusun laporan untuk Bank Indonesia 2) Bersama-sama dengan Direktur Utama : a) Menindaklanjuti hasil evaluasi BI b) Membuat kebijakan operasional BPR sesuai dengan peraturan perundang-undang. 3) Memberikan masukan kepada direktur utama dalam upaya meningkatkan kinerja BPR. 4) Menyetujui kebijakan penerapan Prinsip Mengenai Nasabah (Know Your Customer Prinsiples). 5) Mengawasi pelaksanaan Prinsip Mengenai Nasabah oleh Direksi. 2 Direktur Utama 1) Menyusun anggaran 2) Menyusun strategi untuk mencapai anggaran. 3) Mengkoordinasi aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran kredit serta keseimbangan likuiditas secara optimal. 4) Memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar. 5) Mengkoordinasi aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6) Melakukan penilaian dan pembinaan seluruh karyawan. 7) Memastikan system/ prosedur operasional dan perkreditan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. 8) Mereview aplikasi kredit sebelum menyetujui dan merekomendasi untuk direalisasi. 37

7 No Jabatan Keterangan 9) Melakukan penilaian secara menyeluruh untuk mengetahui kelayakan usaha calon debitur. 10) Menindak lanjuti hasil evaluasi / pemeriksaan BI dan Komisaris. 11) Menjaga keseimbangan penghimpunan dana penyaluran kredit serta keseimbangan likuiditas secara optimal. 12) Memastikan prosedur operasional dan perkreditan dilakukan sesuai ketentuan. 13) Meningkatkan, memelihara dan mengamankan harta BPR. 14) Merekomendasi penyelesaian pinjaman bermasalah melalui jalur hukum dengan tetap berpedoman pada cost and benefit. 15) Meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme sumber daya manusia. 16) Menggunakan sumber daya yang dimiliki BPR secara optimal untuk mencapai efisiensi dan produktifitas yang telah ditetapkan. 3 Direktur 1) Bekerjasama dengan direktur utama dalam menyusun anggaran. 2) Bekerjasama dengan direktur utama dalam menyusun strategi dan rencana kerja untuk mencapai anggaran. 3) Mengkoordinasi pelayanan dan proses operasional dengan baik, aman, dan lancar. 4) Mengontrol laporan keuangan dan laporan terkait lainnya untuk disampaikan kepada Bank Indonesia, Komisaris, serta pihak terkait lainnya, bekerjasama dengan Direktur Utama. 5) Memastikan bahwa sistem dan prosedur operasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. 6) Menjaga keseimbangan likuiditas, pendanaan dan perkreditan secara optimal untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. 7) Menindaklanjuti hasil evaluasi BI dan Komisaris. 8) Memelihara keharmonisan kerja antar bagian. 38

8 No Jabatan Keterangan 4 Satuan Pengendalian Intern (SPI) 9) Menjaga keseimbangan likuiditas, pendanaan dan perkreditan secara optimal untuk mencapai tingkat kesehatan yang baik. 10) Mengusulkan besarnya suku bunga pendanaan dan tarif jasa lainnya. 11) Mengusulkan karyawan untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan. 12) Mengusulkan mutasi dan promosi karyawan. 1) Mengevaluaasi dan mengawasi : a) Pelaksanaan tata kerja perusahaan. b) Pelaksanaan sistem akutansi perusahaan. c) Kebenaran laporan keuangan. d) Pelaksanaan prosedur perjanjian kredit. 2) Membantu Direktur dalam pengawasan operasional perusahaan. 3) Memberikan saran, pertimbangan dan rekomendasi kepada Direktur mengenai masalah nasabah. 4) Melakukan prosedur audit yang dibutuhkan. 5 Manajer 1) Mengawasi kinerja setiap bagian. 2) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian. 3) Bersama-sama dengan kepala bagian menyusun rencana kerja bulanan/ triwulan untuk masing-masing bagian berdasarkan situasi actual perusahaan. 4) Mengadakan evaluasi kinerja bulanan untuk setiap kepala bagian. 5) Membuat laporan hasil evaluasi kinerja bagian Operasional dan Personalia Umum kepada Direktur. 6) Membuat laporan hasil evaluasi kinerja bagian Marketing dan Legal Admin kepada Direktur Utama. 7) Menindaklanjuti keputusan Direksi. 39

9 No Jabatan Keterangan 6 Analisis / Remidial / Appraiser 7 Kepala Bagian Marketing Lending 1) Menerima, menganalisa, mereview dan mengadministrasi setiap usulan kredit. 2) Membuat laporan masalah perkreditan ke Direktur. 3) Mengevaluasi kelayakan atas usulan kedit dari AO serta melakukan tindakan lebih lanjut atas usulan data yang tidak lengkap / tidak jelas. 4) Membuat memorandum dan memberi rekomendasi kepada Direksi atas usulan kredit yang diterima. 5) Bersama-sama dengan AO melakukan kunjungan penilaian jaminan kredit serta keabsahan dokumen perkreditan yang diperlukan. 6) Memberikan saran dan atau pendapat kepada AO mengenai kelengkapan serta keabsahan dokumen perkreditan yang diperlukan. 7) Mempersiapkan pengikatan kredit dan jaminan. 8) Mencari rumusan pengmbangan strategi dalam melakukan penagihan angsuran kredit bermasalah. 9) Mengkoordinasi penagihan angsuran kredit khususnya kredit bermasalah. 1) Mengkoordinasi kegiatan pemasaran, perkreditan dan penagihan serta customer service. 2) Menetapkan target pemasaran sampai ke tingkat Account Officer. 3) Memonitor pelaksanaan tugas pemasaran, perkreditan dan penagihan. 40

10 No Jabatan Keterangan 8 Account Officer 1) Memasarkan produk kredit dan jasa lainnya untuk mencapai target yang ditetapkan. 2) Menjelaskan keunggulan produk kredit dan produk lainnya kepada calon nasabah. 3) Melayani jemputan setoran / angsuran kredit. 4) Bersama-sama dengan appraisal melakukan kunjungan penilaian jaminan kredit. 5) Mencari nasabah-nasabah potensial, memantau suku bunga pesaing. 6) Melaporkan hasil pencapaian target kepada Kepala Bagian Marketing. 7) Mencari informasi keberadaan barang jaminan. Membantu bagian collection dalam membuat Laporan Bulanan Status Kredit Nasabah khususnya untuk analisa Nasabah berstatus Kredit Bermasalah. 9 Kepala Bagian Marketing Funding 1) Memasarkan produk penghimpun dana dan jasa lainnya untuk mencapai target yang ditetapkan. 2) Menjelaskan keunggulan produk deposito, tabungan dan produk lainnya kepada calon nasabah. 3) Melayani jemputan setoran / angsuran tabungan/ deposito. 4) Mencari nasabah-nasabah potensial, memantau suku bunga pesaing. 5) Melakukan koordinasi masing-masing account officer funding. 6) Melaporkan hasil pencapaian target kepada Kepala Manager. 7) Menjaga keseimbangan komposisi dana deposito dan tabungan. 8) Membuat dan memantau Maturity Propifile dana guna menjaga kecukupan dana dan likuiditas. 9) Mengembangkan produk penggalangan dana yang menarik. 10) Melaporkan pelaksanaan dan perkembangan kegiatan penghimpunan dana kepada Direksi secara periodik. 11) Membuat target setoran simpanan dan 41

11 No Jabatan Keterangan memantau hasilnya. 12) Menjaga portofolio simpanan tetap dalam kondisi cukup dana dan likuiditasnya. 13) Membuat laporan perkembangan simpanan dan portofolio simpanan minimal sebulan sekali kepada Direksi. 10 Account Officer Funding 11 Staf Bagian Legal 1) Memasarkan produk penghimpunan dana dan jasa lainnya untuk mencapai target yang ditetapkan. 2) Menjelaskan keunggulan produk deposito, tabungan dan produk lainnya kepada calon nasabah. 3) Melayani jemputan setoran / angsuran tabungan / deposito. 4) Mencari nasabah-nasabah potensial, memantau suku bunga pesaing. 5) Melaporkan hasil pencapaian target kepada Kepala Bagian Funding. 1) Melakukan proses kredit lanjutan setelah adanya persetujuan kredit dari komite kredit, yang terdiri dari : a) Pengecekan kelengkapan dan validitas dokumen kredit. b) Melakukan order dan kerjasama dengan notaris untuk proses penandatanganan akad atau pengikatan kredit. 2) Melakukan proses terkait masalah legal untuk kredit bermasalah, yang terdiri dari : a) Untuk kredit bermasalah yang memiliki jaminan berbentuk BPKB motor/ mobil, membuat laporan kredit bermasalah kepada pihak kepolisian. b) Untuk kredit bermasalah yang memiliki jaminan berbentuk sertifikat, membuat laporan kredit bermasalah ke pengadilan atau balai lelang. 3) Membantu bagian collectioni melakukan monitoring kredit bermasalah. 4) Membantu bagian Funding dalam penerapan KYC. 5) Melakukan proses penyiapan realisasi kredit. 42

12 No Jabatan Keterangan 12 Kepala Bagian Operasional 13 Kepala Bagian Personalia dan Umum 6) Melaksanakan proses penyiapan kartu kredit, slip transaksi droping kredit dan berbagai bukti dan catatan lainnya. 7) Mengadministrasi kartu pinjaman. 1) Membantu Direktur mengkoordinasi pelayanan dan pemrosesan operasional dengan baik, aman, dan lancar. 2) Membantu Direktur mengontrol laporan keuangan dan laporan terkait lainnya untuk disampaikan kepada Bank Indonesia, Komisaris, serta pihak terkait lainnya. 3) Mengkoordinir, memantau dan membantu tugas Teller, Staf Akuntansi dan Customer Service Officer. 4) Melakukan evaluasi kinerja bagian operasional minimal sebulan sekali dan membuat laporan kepada Direksi. 1) Melakukan administrasi korespondensi dan komunikasi kepentingan kantor. 2) Melakukan proses dan fungsi kepegawaian, meliputi : penerimaan tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, pembayaran gaji/ tunjangan karyawan, sampai pada pemutusan hubungan kerja. 3) Melaksanakan efisiensi di bagian karyawan. 4) Pencatatan harta BPR. 5) Pengadaan alat tulis kantor dan kebutuhan umum kantor. 6) Mengelola kas kecil dan membuat laporan pengeluaran biaya umum. 7) Mengelola, mengawasi, dan mengontrol kebersihan serta keamanan kantor. 8) Mengkoordinir tugas staf umum, satpam dan sopir. 9) Bertanggungjawab atas pengawasan, pemeliharaan dan pengarsipan harta tetap dan inventaris alat tulis kantor. 10) Melakukan evaluasi kinerja bagian personalia dan umum minimal sebulan sekali dan menyampaikan hasil evaluasi kepada Direksi. 43

13 No Jabatan Keterangan 14 Staf Umum 1) Membersihkan dalam dan luar kantor. 2) Membantu dalam pengiriman surat menyurat dan transfer. 3) Menyediakan makanan dan minuman karyawan dan tamu. Membersihkan segala inventaris perusahaan. 15 Sopir 1) Mengantar karyawan perusahaan untuk dinas serta untuk tujuan setoran dan penarikan dana Bank lain didampingi karyawan yang lain. 2) Mengambil / menyetor dana masyarakat yang membutuhkan pelayanan cepat dengan radius cukup jauh. 3) Mengantar jemput tamu perusahaan yang memerlukan. 4) Melayani bagian kredit untuk melakukan on the spot secara team. 5) Menjaga merawat dan membersihkan kendaraan perusahaan. 6) Mengusulkan perbaikan kendaraan. 7) Mengontrol dan memastikan kesiapan kendaraan/ mobil kantor. 16 Kepala Kantor Kas 1) Menjaga keseimbangan penghimpunan dana dan penyaluran kredit serta keseimbangan likuiditas di kantor kas secara optimal. 2) Memastikan prosedur operasional dan perkreditan dikantor kas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. 3) Meningkatkan, memelihara, dan mengamankan harta kantor kas BPR. 4) Membantu tugas kepala bagian kredit untuk ruang lingkup daerah operasional kantor kas. 5) Mencapai target kinerja yang ditentukan dan ditetapkan oleh manajemen BPR yang mencakup kredit, penghimpunan dana, laba, dan NPL. 6) Melakukan evaluasi kinerja kantor kas dan membuat laporan kepada Direksi. Sumber : BPR Kurnia Sewon (2015) 44

14 5. Produk PT. BPR Kurnia Sewon Untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat dan menunjang usaha BPR, maka produk yang ditawarkan kepada masyarakat pun disesuaikan dengan karakteristik masyarakat menengah kebawah dan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Adapun produk produk kredit yang ada di PT. BPR Kurnia Sewon adalah sebagai berikut : 1) Kredit Karyawan Adalah kredit yang dikhususkan bagi karyawan baik yang swasta maupun pegawai negri sipil yang penggunaan kreditnya untuk keperluan konsumtif. Dalam membayar angsuran kredit, maksimal hanya mengangsur 40 persen dari jumlah gaji dengan bunga 0,6 persen perbulan. Jangka kredit yang diberikan untuk yang kolektif maksimal 2 tahun dan untuk perorangan maksimal 3 tahun. 2) Kredit Umum Adalah kredit khusus untuk pengusaha baik pengusaha mikro maupun pengusaha kecil menengah. Biasanya kredit umum digunakan untuk menambah modal kerja dan investasi. Jangka kredit yang diberikan untuk kredit umum ini mulai dari 1satu tahun sampai empat tahun tergantung dari jumlah plafon kredit yang diajukan oleh pemilik usaha tersebut. dengan bunga 1,5 persen perbulan. Agunan yang menjadi syarat kredit adalah sertifikat tanah untuk agunan tetap 45

15 dan BPKB kendaraan bermotor. Plafon kredit yang dapat diajukan maksimal sebesar Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). B. Pembahasan 1. Kebijakan BPR untuk Meningkatkan Penyaluran Kredit UKM BPR Kurnia Sewon memiliki kebijakan dalam menyalurkan kredit ke Usaha Kecil dan Menengah. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran BPR dalam mengembangkan UKM di D.I. Yogyakarta khususnya di Kabupaten Bantul. Dalam mewujudkan tujuan BPR tersebut, dari hasil wawancara dengan Bapak Andhika posisi sebagai Account officer BPR menetapkan kebijakan, yaitu: meningkatkan pelayanan perkreditan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, dan meningkatkan kopetensi SDM di seluruh lini. Kebijakan pertama BPR Kurnia Sewon untuk mendukung perkembangan pelaku UKM yaitu mengenai pelayanan perkreditan. Dalam penyaluran kredit, BPR mempermudah para nasabah untuk membayar kewajibannya. Cara yang digunakan marketing untuk mempermudah para nasabah yaitu mendatangi nasabah yang tidak dapat secara langsung datang ke kantor untuk melakukan penyetoran. Pelayanan ini digunakan untuk membantu nasabah yang bekerja sebagai pedagang pasar. Sehingga, cara ini dapat membantu nasabah membayar kewajiban tepat waktu. 46

16 Kebijakan ke dua yaitu efisiensi dan efektifitas operasional dengan memperhatikan sasaran pasar. Dengan efisiensi yang dilakukan, BPR dapat meminimalisir angka pengeluaran dan sebaliknya memaksimalkan angka pendapatan. Efisiensi dan efektifitas operasional di BPR Kurnia Sewon yaitu menekan biaya transportasi untuk keperluan kredit. Salah satu dari efisiensi yang dilakukan adalah BPR mengutamakan penyaluran kredit ke sektor perdagangan terutama pedagang pasar. Letak BPR yang dekat dengan pasar dan pedagang membuat kredit sektor tersebut menjadi kredit tertinggi. BPR Kurnia Sewon memiliki kebijakan memaksimalkan biaya pelatihan kerja bagi karyawan dan mengadakan pelatihan rutin. Kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kopetensi SDM di BPR. Pelatihan kerja dilakukan bukan hanya di luar kantor namun juga di Kantor BPR. Pelatihan yang dilakukan di kantor merupakan kegiatan rutin. Kegiatan rutin tersebut adalah pelatihan marketing yang dilakukan sekali dalam seminggu setiap hari Jumat. Pelatihan ini diberikan bukan hanya untuk bagian marketing, namun juga dilakukan pada unit supporting dan operasional. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM agar menjadi SDM yang kuat, terlatih, dan berintegritas tinggi. 47

17 2. Peran BPR Kurnia Sewon dalam Pembiayaan Kredit UKM per Sektor Ekonomi Kredit produktif yang disalurkan BPR Kurnia Sewon selalu meningkat setiap tahunnya. Gambar 3.2 di bawah ini menunjukkan perkembangan kredit BPR Kurnia Sewon selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2013 hingga tahun Gambar 3.2 Total Kredit Produktif BPR Kurnia Sewon Tahun (Rp. Ribu) Sumber : BPR Kurnia Sewon, diolah. Dari gambar tersebut terlihat bahwa dalam tiga tahun yaitu kredit produktif yang disalurkan BPR Kurnia Sewon selalu meningkat. Meskipun kredit investasi turun di tahun 2015, namun tidak mempengaruhi total penyaluran kredit BPR. Total kredit yang disalurkan tetap meningkat hingga 50 persen di tahun 2015 dimana kredit modal kerja mendominasi hingga 95,7 persen dari total kredit yang disalurkan BPR 48

18 atau mencapai Rp50,6 miliar. Selain mendominasi penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon, perkembangan kredit modal kerja di tahun 2015 juga meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 78,2 persen. Penyaluran kredit modal kerja yang semakin meningkat akan semakin mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat. Begitu pula dengan memudahkan akses permodalan UKM dapat mendukung dan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya. Sehingga pinjaman tersebut dapat digunakan untuk modal pembelian barang-barang atau alatalat yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi produk UKM tersebut. Pertumbuhan kredit BPR Kurnia Sewon yang selalu meningkat tersebut konsisten dengan pertumbuhan kredit UKM BPR Konvensional di Kabupaten Bantul yang menunjukkan kenaikan tiga tahun terakhir. Dibawah ini merupakan gambar pertumbuhan kredit UKM BPR konvensional di Kabupaten Bantul. 49

19 Gambar 3.3 Perkembangan Kredit UKM 14 BPR Konvensional di Kabupaten Bantul Tahun (Rp. Ribu) Sumber: BPR Kurnia Sewon dalam menyalurkan kredit cukup baik di Kabupaten Bantul. Kantor Cabang BPR Kurnia Sewon yang berjarak ±15 km dari kantor pusat sangat membantu administrasi nasabah. Dari tabel diatas dapat dilihat penyaluran kredit BPR selalu meningkat dimana total penyaluran kredit UKM BPR Konvensional di Bantul juga meningkat. Penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon di tahun 2015 mencapai 15,4 persen dari total kredit yang disalurkan BPR Konvensional di Kabupaten Bantul. Sedangkan jumlah BPR Konvensional di Bantul sebanyak 13 berupa Perusahaan Terbuka (PT) dan satu Perusahaan Daerah (PD). Apabila dilihat dari sektor ekonominya, selama tiga tahun terakhir penyaluran kredit oleh BPR Kurnia Sewon yang paling mendominasi adalah kredit perdagangan besar dan eceran. Dibawah ini merupakan 50

20 persentase penyaluran kredit per sektor ekonomi BPR Kurnia Sewon tahun 2013 hingga Gambar 3.4 Perkembangan Penyaluran Kredit Per Sektor Ekonomi BPR Kurnia Sewon Tahun Sumber : BPR Kurnia Sewon, diolah. Penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon di tahun 2015 sama dengan dua tahun sebelumnya, dimana sektor perdagangan besar dan eceran selalu mendominasi penyaluran kredit. Penyaluran kredit sektor perdagangan besar dan eceran di tahun 2015 mencapai Rp47,8 miliar atau 90,20 persen dari total kredit yang disalurkan. Sedangkan di tahun sebelumnya, yaitu tahun 2013 penyaluran kredit sebesar 59,27 persen dan tahun 2014 turun 58,03 persen. Letak geografis BPR Kurnia Sewon yang berada di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul dan berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta menyebabkan penyaluran kredit sektor perdagangan besar dan 51

21 eceran lebih dominan dan juga peningkatannya lebih tinggi dibanding dengan sektor lainnya. BPR Kurnia Sewon berada dekat dengan berbagai pabrik, pasar tradisional, berbagai warung makan, toko-toko kelontong, kios-kios pedagang kaki lima dan sebagainya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Struktur perekonomian Kabupaten Bantul tahun 2014 didominasi oleh sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan sektor penyedia akomodasi dan makan minum. Secara keseluruhan dari 17 sektor, ketiga sektor tersebut menyumbang PDRB sekitar 40 persen. Di bawah ini merupakan persentase kontribusi sektor perekonomian di Kabupaten Bantul tahun

22 Gambar 3.5 Kontribusi Sektor Perekonomian Terhadap PDRB Kabupaten Bantul Tahun 2014 Sumber: BPS Kabupaten Bantul (2015) Keterangan: 1. Industri Pengolahan 2. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 3. Penyediaan Akomodasi dan Makan 4. Konstruksi 5. Perdagangan Besar dan Eceran 6. Informasi dan Komunikasi 7. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8. Jasa Pendidikan 9. Real Estate 10. Transportasi dan Pergudangan 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 12. Jasa Lainnya 13. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 53

23 14. Pertambangan dan Penggalian 15. Jasa Perusahaan 17. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur ulang. 16. Pengadaan Listrik dan Gas Dari Gambar 3.5 di atas dapat dilihat bahwa kontribusi tertinggi PDRB terhadap perekonomian Kabupaten Bantul terbesar adalah Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 15,25 persen atau sekitar Rp2,2 triliun. Industri Pengolahan merupakan usaha pengubahan bahan dasar menjadi barang jadi/setengah jadi. Jenis industri pengolahan di Kabupaten Bantul dengan subsektor tertinggi yaitu industri makanan dan minuman yang mencapai Rp1,1 triliun. Tabel 3.3 Persentase Kredit BPR Kurnia Sewon Tahun 2015 No Lapangan Usaha 2015 Persentase 1 Perdagangan Besar dan Eceran ,20% 2 Jasa Lainnya ,41% 3 Konstruksi ,15% 4 Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ,09% 5 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0,07% 6 Jasa Pendidikan ,05% 7 Transportasi dan Pergudangan ,01% 8 Industri Pengolahan ,01% 9 (9 sektor lainnya) - 0% Jumlah Sumber : BPR Kurnia Sewon, diolah % Sektor ekonomi yang memiliki kontribusi tertinggi PDRB Kabupaten Bantul adalah industri pengolahan, namun justru penyaluran kredit industri pengolahan di BPR Kurnia Sewon sangat kecil. BPR 54

24 Kurnia Sewon belum memaksimalkan penyaluran kredit ke sektor tersebut. Penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon hanya sebesar 0,01 persen di tahun 2015 dari total kredit yang disalurkan. Hal tersebut menunjukkan penyaluran kredit BPR Kurnia Sewon belum sepenuhnya menjangkau sektor industri pengolahan. Kontribusi sektor perdagangan besar dan eceran terhadap PDRB di Kabupaten Bantul tahun 2013 ke 2014 mengalami penurunan dengan selisih -0,02 persen atau kontribusinya sekitar Rp1,2 triliun. Meskipun di tahun 2014 kontribusi sektor tersebut turun dan juga kredit BPR Kurnia Sewon menurun, namun laju pertumbuhan PDRB di tahun tersebut meningkat. Dibawah ini adalah gambar laju PDRB sektor perdagangan besar dan eceran di Kabupaten Bantul. Gambar 3.6 Laju PDRB Lapangan Usaha Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Kabupaten Bantul Sumber: BPS Kabupaten Bantul (2015) 55

25 Sektor perdagangan besar dan eceran di tahun 2014 mengalami percepatan pertumbuhan dibandingkan tahun Walaupun laju pertumbuhan PDRB tahun 2014 naik dari tahun sebelumnya sebesar 6,55 persen, namun pertumbuhannya masih dibawah pertumbuhan tahun 2012 yang mencapai 8,92 persen. Semakin tinggi PDRB suatu daerah maka semakin besar pendapatan masyarakat. Dengan demikian, meningkatnya PDRB akan mendukung pertumbuhan UKM di suatu daerah. Gambar 3.7 Perkembangan Kontribusi Sektor Perdagangan Besar dan Eceran terhadap PDRB Kabupaten Bantul Sumber: BPS Kabupaten Bantul (2015) Perdagangan Besar dan Eceran memberikan kontribusi sebesar Rp1,2 triliun di tahun 2014 dimana kontribusi tahun tersebut turun dibandingkan 2 tahun sebelumnya, namun lebih baik dari tahun 2010 dan Kategori perdagangan besar dan eceran sebagian besar disumbangkan oleh subkategori perdagangan besar dan eceran bukan 56

26 mobil dan sepeda motor, sisanya disumbang oleh perdagangan mobil dan motor. BPR Kurnia Sewon telah menyalurkan kredit sektor perdagangan besar dan eceran hingga 90 persen dari total penyaluran 17 sektor kredit. Penyaluran kredit perdagangan terutama untuk pedagang pasar berpotensi sangat tinggi walaupun dana yang disalurkan tidak besar. Letak BPR lebih dekat dengan sektor perdagangan eceran dan besar menjadi salah satu alasan mayoritas pemberian kredit sektor tersebut. 3. Hambatan BPR Kurnia Sewon dalam Penyaluran Kredit UKM Hambatan yang sering dihadapi oleh BPR Kurnia Sewon dalam menyalurkan kredit untuk usaha kecil dan menengah dari hasil wawancara dengan Bapak Andhika posisi sebagai Account officer yaitu mengenai : a. Persyaratan pengajuan kredit Persyaratan pengajuan kredit oleh nasabah sering tidak memenuhi prinsip kredit 5C. Sehingga, proses pengajuan kredit tidak dapat dilanjutkan atau akan dilanjutkan setelah persyaratan pengajuan kredit memenuhi prinsip 5C. Penggunaan prinsip 5C tersebut digunakan untuk memperkecil resiko kredit macet. b. Penggolongan pemberian kredit pada sektor tertentu Alokasi pemberian kredit BPR didasarkan atas pertimbangan lokasi kantor pusat. Fakta di lapangan menunjukkan banyak industri kecil 57

27 yang tercampur dengan kegiatan perdagangan atau jasa. Sektor industri kecil pada umumnya lebih dominan digolongkan pada sektor perdagangan. Hal tersebut membuat marketing harus lebih teliti dalam mengklasifikasikan kredit antara sektor industri kecil, perdagangan atau jasa. 58

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPR KURNIA SEWON YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPR KURNIA SEWON YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPR KURNIA SEWON YOGYAKARTA A.Identitas Perusahaan Berawal dari keinginan untuk membantu para petani, pegawai, dan buruh untuk melepaskan diri dari jerat pelepas uang (rentenir)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perdagangan serta pembangunan nasional hingga internasional. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perdagangan serta pembangunan nasional hingga internasional. Pada BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan penting dalam aktivitas perdagangan serta pembangunan nasional hingga internasional. Pada ekonomi modern saat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT. BPR ARTHA MAKMUR LESTARI. susunan pengurus dan anggaran dasar sebagai berikut :

BAB II DESKRIPSI PT. BPR ARTHA MAKMUR LESTARI. susunan pengurus dan anggaran dasar sebagai berikut : BAB II DESKRIPSI PT. BPR ARTHA MAKMUR LESTARI 2.1. Sejarah Perusahaan PT. BPR Artha Makmur Lestari telah mengalami tiga kali perubahan nama, susunan pengurus dan anggaran dasar sebagai berikut : a) PT.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN 7 Desember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN EKONOMI TAHUN 2015 TUMBUH 4,06 PERSEN MELAMBAT SEJAK EMPAT TAHUN TERAKHIR Perekonomian Kabupaten Bangka Selatan tahun 2015 yang diukur

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

SURVEI PERBANKAN * perkiraan SURVEI PERBANKAN TRIWULAN IV-217 PERTUMBUHAN KREDIT TAHUN 218 DIPERKIRAKAN MENINGKAT Hasil Survei Perbankan mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV- 217 secara triwulanan (qtq) meningkat.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra 46 BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra Rakyat Riau Bank Perkreditan Rakyat Mitra Rakyat Riau adalah perusahaan dagang Bank Perkreditan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang Bank Sarimadu PD. BPR Bangkinang yang berada di Jalan DI. Panjaitan No. 96 Bangkinang tidak lahir dengan sendirinya.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru PT. Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) Provinsi Riau Pekanbaru adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Sejarah perusahaan PT. BPR KARYAJATNIKA SADAYA berdiri pada tanggal 14 September 1990 berdasarkan Akta Pendirian yang dibuat oleh notaris

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), 2010-2016 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4 848 847.7 5 422 596.4 6 137 535.9 6 879 709.2 7 610 994.1 8 399 150.1

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Triwulan I - 2015 SURVEI PERBANKAN Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat. Pada Triwulan

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BATU BARA

BPS KABUPATEN BATU BARA BPS KABUPATEN BATU BARA No. 01/07/1219/Th.VI, 24 Juli 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT No.01/10/3174/Th.IX, 3 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015 TUMBUH 5,96 PERSEN Trend laju pertumbuhan ekonomi Jakarta

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN MALINAU

BPS KABUPATEN MALINAU BPS KABUPATEN MALINAU No. 03/07/6501/Th.I, 19 Juli 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI MALINAU TAHUN 2016 EKONOMI MALINAU TAHUN 2016 TUMBUH 1,71 PERSEN Perekonomian Malinau tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. No.609/IX/1986,ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. No.609/IX/1986,ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor: BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PD. BPR Sarimadu Bangkinang PD. BPR Sarimadu pada awalnya merupakan salah satu Badan Kredit Kecamatan (BKK) didirikan dengan Surat Keputusan Gubernur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016 BPS KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016 No. 01/08/03/Th. V, 1 Agustus 2017 Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 14 kecamatan dan 248 desa/kelurahan Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT No.01/10/3174/Th.VIII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014 EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014 TUMBUH 5,85 PERSEN Trend laju pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014 No. 11/02/15/Th.IX, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN TUMBUH 7,9 PERSEN KINERJA POSITIF YANG TERUS TERJAGA DALAM KURUN LIMA TAHUN TERAKHIR Perekonomian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Sumut Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 1995 adalah merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh Indonesia.

Lebih terperinci

https://binjaikota.bps.go.id

https://binjaikota.bps.go.id BPS KOTA BINJAI No. 1/10/1276/Th. XVI, 10 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kota Binjai tahun 2015 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I 2017 TUMBUH 5,37 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA No.01/10/31/75/Th. VI, 7 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015 Ekonomi Jakarta Utara Tahun 2015 tumbuh 5,61 persen. Pada tahun 2015, besaran Produk

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT. BPRS) KOTA JUANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% SURVEI PERBANKAN Y jg brg dia TRIWULAN I-2015 PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1% Secara keseluruhan tahun 2015, optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit semakin meningkat.

Lebih terperinci

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VIII, 7 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2015 TUMBUH 5,41 PERSEN Perekonomian Jakarta Timur tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA No.01/10/31/75/Th. V, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Ekonomi Jakarta Utara Tahun 2014 tumbuh 6,24 persen. Pada tahun 2014, besaran Produk

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Riset

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016 BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA No.01/08/31/75/Th.VII, 10 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016 Ekonomi Jakarta Utara Tahun 2016 tumbuh 4,65 persen. Pada tahun 2016, besaran Produk

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI LABUHANBATU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI LABUHANBATU TAHUN 2015 BPS KABUPATEN LABUHANBATU No. 01/10/1207/Th. IX, 6 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI LABUHANBATU TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Labuhanbatu Tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 288 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 64/11/16/Th.XVII, 5 November 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015 EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015 TUMBUH 4,89 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah. Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat hingga

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian daerah. Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat hingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan pelaku bisnis yang memiliki peran penting terhadap perekonomian daerah. Dinas

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017 No. 26/05/75/Th.XI, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017 EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017 TUMBUH 7,27 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN I-2016 Perekonomian Gorontalo yang diukur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Pinjaman Yang Diberikan 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2015 BPS KOTA TANJUNGBALAI No. 01/10/1272/Th.XVI, 10 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kota Tanjungbalai Tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014 No. 17/05/31/Th.IX, 15 MEI 2010 No. 7/10/3171/Th.VII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014 Release PDRB tahun 2014 dan selanjutnya menggunakan tahun dasar 2010 berbasis SNA 2008

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55. BAB II PROSES BISNIS Untuk menggambarkan proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perlu dipahami ketentuan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah melalui Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2017 No. 26/05/15/Th.XI, 5 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I- EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I- TUMBUH 4,27 PERSEN DIBANDING TRIWULAN I- Perekonomian Provinsi Jambi yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016 No. 010/0/15/Th.XI, 6 Februari 017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN TUMBUH,37 PERSEN Perekonomian Provinsi Jambi tahun yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th.XIV, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III 2016 TUMBUH 5,61 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN III-2015

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015 BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 02/12/1204/Th. XIX, 1 Desember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2015 sebesar 5,08 persen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen No. 11/02/75/Th.XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen Perekonomian Gorontalo tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 54/08/35/Th.XIV, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2016 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II 2016 TUMBUH 5,62 PERSEN MENINGKAT DIBANDING TRIWULAN II-2015 Perekonomian

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA

V GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA V GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA Bank Danamon Indonesia didirikan pada tanggal 30 September 1958 di Jakarta, pada awalnya bank tersebut bernama PT Bank Kopra Inonesia yang selajutnya berubah menjadi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2016 Tumbuh 6,98 Persen Meningkat Dibanding dengan Triwulan II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2016 Tumbuh 6,98 Persen Meningkat Dibanding dengan Triwulan II-2016 No. 62/11/75/Th.X, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2016 Tumbuh 6,98 Persen Meningkat Dibanding dengan Triwulan II-2016 Perekonomian Gorontalo

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015 No. 09/02/31/Th.XVIII, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015 TUMBUH 5,88 PERSEN MELAMBAT SEJAK TIGA TAHUN TERAKHIR Perekonomian Jakarta tahun 2015 yang diukur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2015 BPS KABUPATEN DAIRI No. 01/10/1210/Th. IX, 3 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2015 Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi tahun 2015, diukur berdasarkan laju pertumbuhan Produk

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta A. PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN 1-2017 Perekonomian Jakarta triwulan I-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar

Lebih terperinci

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq) (%, SBT) (%, qtq) 98.1 39.2 5 85.6 83.4 73.7 78.8 77.9 75 66.7 62.6 25 56.9 24.9 52.9 22.6 5 12.7-15. 31.3-4. -5.2 25 13.7-14.5-25 -18.3 * perkiraan -32.2-5 I II III IV I II III IV I II III IV* SBT Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 65/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015 TUMBUH 5,03 PERSEN Perekonomian Jawa Barat pada Triwulan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Koperasi ini bernama Koperasi Patra yang berkedudukan di Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Jenderal Gatot Soebroto Kav.32-34. Koperasi Patra didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan III-2017

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan III-2017 Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara N o. 61/11/Th.IX, 6 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan III-2017 Provinsi Sulawesi Tenggara

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 No. 09/09/12.77/Th.XII, 1 September 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Padangsidimpuan tahun 2015 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun karyawan seluruh

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 76/11/35/Th.XIII, 5 November PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III- EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III TUMBUH 5,44 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN III-2014 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015 No. 11/02/15/Th.X, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN TUMBUH 4,21 PERSEN Perekonomian Provinsi Jambi tahun yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq) (%, SBT) (%, qtq) 99.3 0 87.9 39.2 75.3 84.0 73.7 78.8 85.6 84.8 35 56.9 24.9 52.9 60 17.2.1 66.7 12.7 62.6 5 31.3 21.7-4.0-5.2 - -9.0 13.7-15.9-15.0-14.5-25 -18.3-35.8 0 - I II III IV I II III IV I II

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. atau beroperasi pada tanggal 14 april Kantor PT. BPR (Bank Perkreditan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. atau beroperasi pada tanggal 14 april Kantor PT. BPR (Bank Perkreditan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat Unisritama menyambut kesempatan yang diberikan oleh pemerintah republik indonesia melalui kebijakan paket oktober

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 HALAMAN SAMPUL DEPAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016 No. 01/08/12.77/Th.XVII, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016 Pertumbuhan Ekonomi Padangsidimpuan tahun 2016 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 10/02/32/Th.XIX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016 EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN IV-2016 TUMBUH 5,45 PERSEN EKONOMI JAWA BARAT 2016 TUMBUH 5,67 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 9 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN LANGKAT No. 01/11/1213/Th. IX, 1 Nopember 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat tahun 2015 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015 2 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 29/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015 EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I 2015 TUMBUH 0,16 PERSEN MELAMBAT DIBANDING

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 90/11/21/Th.X, 5 November 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III-2015 EKONOMI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN TRIWULAN III-2015 TUMBUH 6,37 PERSEN (C-TO-C) Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015 No. 29/5/13/Th.XVIII, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015 EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015 TUMBUH 5,46 PERSEN Perekonomian Sumatera Barat yang diukur berdasarkan besaran

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 10/02/61/Th.XX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN IV- TUMBUH 3,77 PERSEN TERENDAH SELAMA TAHUN EKONOMI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 47/08/12/Th.XIX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016 EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016 TUMBUH 5,34 PERSEN Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015 No. 64/11/13/Th.XVIII, 5 November PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III- EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III- TUMBUH 4,71 PERSEN Perekonomian Sumatera Barat yang diukur berdasarkan besaran Produk

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017 BPS KOTA TANJUNGBALAI No. 01/07/1272/Th.X, 5 Juli 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017 Pertumbuhan Ekonomi Kota Tanjungbalai Tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan Laju Pertumbuhan (persen) PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II-2017 EKONOMI RIAU TRIWULAN II-2017 TUMBUH 2,41 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 No. 37/08/14/Th. XVIII, 7 Agustus 2017 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 11/02/61/Th.XIX, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015 TUMBUH 4,81 PERSEN MELAMBAT DIBANDINGKAN TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT.BPR KARYAJATNIKA SADAYA berdiri pada tanggal 14 September 1990 berdasarkan Akta Pendirian yang dibuat oleh

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang Kecamatan Kubu PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir didirikan berdasarkan peraturan daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN No. 09/02/31/Th.XIX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 EKONOMI JAKARTA TAHUN 2016 TUMBUH 5,85 PERSEN Perekonomian Jakarta tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 No. 05/11/Th.IX, 5 Februari 2015 No. 11/02/63/Th.XIX/ 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014 TUMBUH 4,85 PERSEN MELAMBAT SEJAK TIGA TAHUN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016 Laju Pertumbuhan (persen) PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016 EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016 TUMBUH 1,11 PERSEN LEBIH BAIK DIBANDING TRIWULAN III/2015 No. 054/11/14/Th.XVII, 7 November 2016 Perekonomian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA No. 28/05/Th. IX, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA EKONOMI SULAWESI TENGGARA TRIW. I-2017 TUMBUH 8,39 PERSEN (YEAR ON YEAR) Perekonomian Sulawesi Tenggara triwulan I-2017 yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 12/02/61/Th.XVIII, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN TUMBUH 5,02 PERSEN MELAMBAT DIBANDINGKAN TAHUN 2013 Perekonomian

Lebih terperinci

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR No. 01/10/3172/Th.VII, 1 Oktober 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 EKONOMI JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 TUMBUH 5,98 PERSEN Release PDRB tahun 2014 dan selanjutnya

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2017

Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-217 Ekonomi Gorontalo Triwulan III- 217 tumbuh 5,29 persen Perekonomian Gorontalo berdasarkan besaran Produk Domestik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA No. 01/08/1205/Th. VIII, 16 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara

Lebih terperinci

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS Final Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO I. KETENTUAN UMUM 1 Dalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman kepada visi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016 BADAN PUSAT STATISTIK No. 7/5/Th.XVIII, Mei 16 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-16 EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-16 TUMBUH,9 PERSEN Perekonomian Provinsi Sumatera

Lebih terperinci