HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK DAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK DAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK DAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON Pontoh Juan Champion Putera*, Angela F. C. Kalesaran*, Sekplin A. S. Sekeon* *Fakultas Kesehatan Masyarakat ABSTRAK Kualitas hidup masyarakat berhubungan dengan pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Kualitas hidup penduduk Indonesia belum begitu baik. Perilaku merokok merupakan salah satu faktor risiko penyakit dan masalah kesehatan yang menyebabkan kematian jutaan orang setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status merokok dan paparan asap rokok dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Desain dalam penelitian ini adalah croos-sectional (potong lintang) dengan jumlah responden 96 orang berusia 17 tahun. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon pada bulan April-Juni tahun Dalam penelitian ini responden diwawancarai menggunakan kuesioner tentang perilaku merokok dan kuesioner EQ5D tentang kualitas hidup. Analisis univariat dalam penelitian ini yaitu, status merokok, umur pertama kali merokok, perokok dalam keluarga dan paparan asap rokok. Analisis bivariat dalam penelitian ini yaitu hubungan antara status merokok dan paparan asap rokok dengan kualitas hidup dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Penelitian ini menunjukkan nonperokok memiliki kualitas hidup baik lebih banyak daripada perokok dan orang yang tidak terpapar asap rokok memiliki kualitas hidup baik lebih banyak daripada orang yang terpapar asap rokok. Dengan uji statistik chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup (p=0,252) dan terdapat hubungan antara paparan asap rokok dengan kualitas hidup (p=0,043). Kata Kunci : Status Merokok, Paparan Asap Rokok, Kualitas Hidup ABSTRACT The quality of life is related to health development which aims to create the highest degree of health. The quality of life of Indonesian people is not too good. Smoking behavior is one of the risk factors for illness and health problems that cause the death of millions people every years. This study aims to determine the relationship between smoking status and cigarette smoke exposure with the quality of life in the population in Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. This study design is cross-sectional study with 96 respondents aged 17 years. This study was conducted in Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon in April- June This study uses questionnaires about smoking behavior and EQ5D questionnaires about quality of life to interviews the respondents. Univariate analysis in this study is smoking status, age of first smoking, smoker in family and cigarette smoke exposure. Bivariate analysis in this study is the relationship between smoking status and cigarette smoke exposure with quality of life by using statistical test of chi-square with the level of meaning 95% (α=0,05). This study shows that non-smokers have a better quality of life than smokers and people who were not exposed to cigarette smoke have a better quality of life than people exposed to cigarette smoke. By using statistical test of chi-square showed that there is no relationship between smoking status with quality of life (p=252) and there is a relationship between cigarette smoke exposure with quality of life (p=0,043). Key word : Smoking Status, Cigarette Smoke Exposure, Quality Of Life

2 PENDAHULUAN Kualitas hidup masyarakat dan pembangunan kesehatan memiliki hubungan, dimana bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap individu sehingga dapat terciptanya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kualitas hidup dari sudut pandang kesehatan masyarakat sebagai satu rangkaian multidimensi yang mencakup fisik, mental dan sosial (Kemenkes RI, 2015; Centers for Disease Control and Prevention, 2016). Indeks kualitas hidup sampai pertengahan tahun 2017 saat ini menunjukkan negara-negara di kawasan Eropa memiliki ranking kualitas hidup yang tinggi. Jepang, Taiwan dan Korea Selatan adalah negara-negara di kawasan Asia yang memiliki peringkat indeks kualitas hidup terbaik sementara Indonesia berada di urutan ke 11 terbaik indeks kualitas hidup di kawsan Asia. Dalam regional Asia Tenggara, Indonesia menempati perinkat ketiga setelah Singapura dan Malaysia masingmasing di peringkat pertama dan kedua (Numbeo, 2017). Kualitas hidup penduduk Indonesia masih belum baik terutama bagi penduduk yang menderita penyakit menular, cedera, menderita gangguan mental emosional serta tinggal di rumah yang memiliki lingkungan terpapar (Pradono, dkk 2009). Perilaku merokok merupakan salah satu faktor resiko penyakit dan masalah kesehatan di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), perilaku merokok membunuh sekitar 6 juta orang per tahun, dimana lebih dari 5 juta orang meninggal akibat merokok aktif dan sekitar lebih dari orang meninggal akibat terpapar asap rokok atau merupakan perokok pasif (WHO, 2016). Perilaku merokok dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Dalam penelitian yang dilakukan di Tangerang dan Jawa Timur oleh Mustafa (2015) tentang peran rokok terhadap kualitas hidup menggunakan kuesioner SF-36v2, didapatkan merokok dapat berpengaruh terhadap skor kualitas hidup dengan perbedaan bermakna antara perokok berat dan bukan perokok. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Perdana (2014) di Yogyakarta tentang hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, didapatkan kualitas hidup non-perokok lebih tinggi dibandingkan perokok dan perokok ringan memiliki kualitas hidup lebih baik dibandingkan dengan perokok berat. Rokok bukan hanya mempengaruhi kualitas hidup perokok tapi paparan asap rokok orang yang tidak merokok juga

3 dapat mempengaruhi nilai kualitas hidup. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bridevaux, dkk (2007) menyatakan bahwa Orang yang terpapar asap rokok memiliki nilai kualitas hidup lebih rendah pada domain fisik dan kecenderungan lebih rendah pada domain lain. Pada responden wanita ditemukan bahwa paparan asap rokok di dalam rumah memiliki efek negatif lebih besar terkait kualitas hidup daripada paparan asap rokok di tempat kerja ataupun ruang publik. Masih tingginya angka perokok di Indonesia khususnya di wilayah Sulawesi Utara serta dampak rokok bagi kesehatan dan kualitas hidup, serta belum pernah ada penelitian tentang kualitas hidup khususnya mencari hubungan dengan status merokok, perokok dalam keluarga dan paparan asap rokok di Sulawesi Utara khususnya Kota Tomohon, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian hubungan antara status merokok dan paparan asap rokok dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. METODE PENELITIAN Desain penelitian dalam penelitian ini adalah cross-sectional (potong lintang). Penelitian dillaksanakan di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon pada bulan April-Juni tahun Responden dalam penelitian ini berjumlah 96 responden dengan usia 17 tahun. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan multistage random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tentang perilaku merokok dan kuesioner EQ5D tentang kualitas hidup. Analisis dalam penelitian ini yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat dalam penelitian ini adalah status merokok, umur pertama kali merokok, perokok dalam keluarga dan paparan asap rokok. Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup dan hubungan antara paparan asap rokok dengan kualitas hidup dengan nilai kemaknaan 95% (α=0,05) HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Penelitian Kelurahan Kinilow adalah salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Berada diantara kawasan hutan dan pegunungan dengan luas wilayah ±600 Ha yang terdiri dari kawasan pemukiman, hutan, kebun dan pertanian. Terbagi atas tujuh lingkungan, Kelurahan Kinilow memiliki jumlah penduduk 2094 jiwa dai 605 KK.

4 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 96 orang dengan 58 responden (60,41%) berjenis kelamin perempuan dan 38 responden (39,5%) berjenis kelamin laki-laki yang artinya lebih banyak responden perempuan dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan memiliki kualitas hidup baik lebih banyak daripada responden berjenis kelamin laki-laki namun juga responden berjenis kelamin perempuan memiliki kualitas hidup kurang yang paling banyak. Data dalam penelitian ini menunjukkan responden paling banyak berada di kelompok umur dewasa dan paling sedikit berada di kelompok umur remaja. Kualitas hidup baik paling banyak terdapat pada kelompok umur tahun dan kualitas hidup kurang paling banyak terdapat pada kelompok umur tahun. Distribusi responden berdasarkan lingkungan tempat tinggal di Kelurahan Kinilow terdiri dari 7 lingkungan dengan jumlah sampel merata di setiap lingkungan. Kualitas hidup baik paling banyak terdapat di lingkungan 5 dengan 11 responden dan kualitas kurang paling banyak terdapat di lingkungan 3 dan 7 yang memiliki jumlah responden dengan kualitas hidup kurang yang sama yaitu 6 responden. Status Merokok Rokok menjadi aspek sosial dan pergaulan di masyarakat bukan hanya sebagai sarana mencari ketenanggan (Suiraoka, 2012). Dalam Riskesdas tahun 2013 menjelaskan bahwa provinsi Sulawesi Utara berada di urutan 14 dengan proporsi perokok 24,6%, yang masih berada diatas proporsi nasional (24,3%). Dalam penelitian ini menyatakan bahwa dari 96 responden terdapat 25 perokok dan 71 nonperokok. Non-perokok memiliki kualitas hidup baik paling banyak daripada perokok dengan jumlah responden yang memiliki kualitas hidup baik 43 responden. Non-perokok juga memiliki kualitas hidup kurang paling banyak daripada perokok dengan jumlah 28 responden. Umur Pertama Kali Merokok Hampir 80% perokok mulai merokok ketika usianya belum mencapai 19 tahun. Umumnya orang mulai merokok sejak muda dan tidak tahu resiko mengenai bahaya adiktif rokok. Keputusan konsumen untuk membeli rokok tidak didasarkan pada informasi yang cukup tentang resiko produk yang dibeli, efek ketagihan dan dampak pembelian yang dibebankan pada orang lain (Riskesdas tahun 2013).

5 Dalam penelitian ini didapatkan umur pertama kali merokok paling muda pada usia 11 tahun dan paling banyak orang merokok pada saat berusia remaja yaitu tahun dengan jumlah responden 18 orang dari 30 responden yang mengaku pernah merokok. Hasil ini didukung oleh hasil Riskesdas tahun 2013, yang menunjukkan bahwa usia merokok pertama kali paling tinggi adalah pada kelompok umur tahun atau usia remaja. Perokok Dalam Keluarga Riset menunjukkan bahwa bukan perokok yang tinggal bersama seorang perokok memiliki risiko 24% lebih tinggi untuk mengidap kanker paru dibandingkan bukan perokok pada umumnya (Suiraoka, 2012). Dari penelitian ini didapatkan lebih banyaknya responden yang memiliki anggota keluarga yang merokok. Kualitas hidup baik responden yang tidak memiliki anggota keluarga yang merokok lebih banyak daripada responden dengan anggota keluarga yang merokok. Hal ini disebabkan anggota keluarga yang merokok dapat menjadikan anggota keluarga lainnya perokok pasif ketika merokok saat bersama-sama anggota keluarga lainnya. Paparan Asap Rokok Hampir seluruh rumah tangga di Indonesia terpapar asap rokok dengan estimasi delapan orang meninggal akibat merokok dan satu orang meninggal karena asap rokok orang lain. Sebanyak kematian di Indonesia terjadi karena asap rokok orang lain (Riskesdas tahun 2013) Rokok menghasilkan gas CO (karbonmonoksida) sebanyak 3-6%, gas ini dapat dihisap oleh siapa saja, baik perokok sendiri, orang yang sedang berada di dekat perokok atau orang yang berada dalam satu ruangan dengan perokok. Seorang yang merokok hanya akan menghisap sepertiga bagian saja, karena perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar (Irianto, 2014). Dalam penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kinilow ini paling banyak responden mengaku terpapar asap rokok. Responden yang terpapar asap rokok memiliki kualitas hidup yang kurang paling banyak dibandingkan dengan responden yang tidak terpapar asap rokok. Kualitas Hidup Kualitas hidup didefinisikan sebagai cara pandang individu dari posisi kehidupan mereka dalam konteks sistem budaya dan nilai di lingkungan mereka tinggal dan dalam hubungannya denga tujuan, harapan standard dan

6 kekhawatiran individu itu sendiri (WHO, 1996). Penilaian kualitas hidup dengan menggunakan kuesioner EQ5D meliputi beberapa dimensi kehidupan yaitu kemampuan berjalan, perawatan diri, kegiatan yang biasa dilakukan, rasa nyeri/tidak nyaman dan rasa cemas/depresi. Penelitian ini menemukan bahwa responden dengan kualitas hidup baik lebih banyak daripada responden dengan kualitas hidup yang kurang di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Hubungan antara Status Merokok dengan Kualitas Hidup Tabel 1. Hubungan antara Status Merokok dengan Kualitas Hidup Status Mero kok Perok ok Nonperok ok Total Kualitas Hidup Total Baik Kurang n % n % n % , 56 64, , 43 35, 5 p val ue 0,2 52 Data pada tabel 1 tentang hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup menyatakan bahwa nonperokok memiliki kualitas hidup baik lebih banyak daripada perokok. Dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup pada masyarakat Kelurahan Kinilow. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014) di Kabupaten Sleman tentang hubungan status merokok dengan kualitas hidup pada masyarakat di wilayah Kabupaten Sleman menunjukkan bahwa non perokok memiliki kualitas hidup yang lebih baik daripada perokok, namun tidak ada hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup. Penelitian juga yang dilakukan oleh Anwar (2016) menunjukkan bahwa non-perokok memiliki kualitas hidup lebih baik daripada perokok. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kinilow ini juga penelitian yang dilakukan Putri di Kabupaten Sleman, dimana terdapat hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh sedikitnya jumlah responden perokok dibandingkan non-perokok dan sampel penelitian yang berbeda, dimana Anwar (2016) memiliki sampel penelitian berjenis kelamin laki-laki saja dan pada penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kinilow ini mengambil sampel penduduk laki-laki maupun perempuan. Dalam Riskesdas tahun 2013 menjelaskan bahwa perokok berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Penelitian juga yang pernah dilakukan oleh Hays, dkk (2008) tentang perokok dan kualitas hidup yang

7 berkaitan dengan kesehatan, didapatkan hasil perokok saat ini memiliki kualitas hidup lebih buruk dari yang tidak pernah merokok meskipun sama-sama memiliki penyakit kanker, dari uji statistik didapatkan perbedaan signifikan antara perokok dan tidak pernah merokok dengan kualitas hidup. Dalam penelitian yang dilakukan Hays, dkk (2008), memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kinilow ini. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan multifaktorial lain selain status merokok, dimana dalam penelitian yang dilakukan Hays, dkk. sampel penelitian memiliki status penderita kanker sementara penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kinilow mengambil sampel populasi umum dengan tidak melihat status penyakit responden. rokok memiliki kualitas hidup kurang lebih banyak daripada responden yang tidak terpapar asap rokok. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan adanya hubungan antara paparan asap rokok dengan kualitas hidup pada penduduk Kelurahan Kinilow. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fadly (2013) tentang perbandingan status perokok pasif atau orang yang terpapar asap rokok dengan kualitas hidup domain psikologis (WHOQoL) pada penderita gagal ginjal kronik di RSUD Bantul, didapatkan bahwa responden yang terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif memiliki kualitas hidup kurang lebih banyak daripada yang tidak terpapar asap rokok. Penelitian juga yang dilakukan oleh Sarah, dkk. (2011), tentang paparan asap rokok dan kualitas hidup pada pasien penderita jantung Paparan Asap Rokok Hubungan antara Paparan Asap Rokok dengan Kualitas Hidup Tabel 2. Hubungan antara paparan asap rokok dengan kualitas hidup Kualitas Hidup Baik Kurang Total n % n % n % Ya 35 56, , Tidak 27 79, , Total 62 64, , Penelitian yang dilakukan di Kelurahan Kinilow ini menunjukkan bahwa responden yang terpapar asap p value 0,043 menunjukkan bahwa pasien mengaku yang terpapar asap rokok memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang jauh lebih rendah. Keterbatasan Penelitian Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian yang peneliti alami, yaitu : 1. Responden dalam penelitian ini paling banyak berjenis kelamin perempuan sehingga kemungkinan menyebabkan tidak memiliki

8 hubungan signifikan antara status merokok dengan kualitas hidup. 2. Adanya multifaktorial yang mempengaruhi kualitas hidup sehingga menyebabkan perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian lain. KESIMPULAN 1. Umur pertama kali merokok penduduk Kelurahan Kinilow paling banyak saat usia tahun dengan responden yang mengaku pertama kali merokok paling muda saat berusia 11 tahun dan paling tua 40 tahun. 2. Responden yang memiliki angggota keluarga yang merokok lebih banyak daripada responden yang tidak memiliki anggota keluarga yang tidak merokok di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. 3. Non-perokok memiliki kualitas hidup baik lebih banyak daripada perokok, tidak menunjukkan hubungan antara status merokok dengan kualitas pada masyarakat di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. 4. Responden yang tidak terpapar asap rokok memiliki kualitas hidup baik lebih banyak daripada yang terpapar asap rokok. Penelitian ini menunjukkan hubungan antara paparan asap rokok dengan kualitas pada penduduk di Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomomhon Utara Kota Tomohon. SARAN 1. Bagi masyarakat di Kelurahan Kinilow untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai kualitas hidup serta meningkatkan kesadaran tentang rokok bagi kesehatan. 2. Perlunya dilakukan pengembangan penelitian kualitas hidup dengan faktor-faktor lainnya. 3. Perlunya pemerintah untuk bisa mengembangkan regulasi dan kebijakan terkait perilaku merokok masyarakat dan melakukan penyuluhan kesehatan serta pembinaan secara berkala di masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan nilai kualitas hidup masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Anwar F Hubungan antara Merokok dengan Kualitas Hidup pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Syiah Kuala (online). Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. (

9 strak.php?biblio_id=18828 diakses pada 12 April 2017) Centers for Disease Control and Prevention Health- Related Quality of Life (HRQOL) (online). ( x.htm diakses pada 22 Maret 2017) EuroQol EQ-5D. Kuesioner Kesehatan versi Bahasa Indonesia untuk Indonesia: Euro Quality of Life Group Fadly A Perbandingan Status Perokok Pasif dengan Kualitas Hidup Domain Psikologi (WHOQoL) Penderita Gagal Ginjal Kronik Terminal Kategori Baik dan Buruk di RSUD Bantul (online). (diunduh dari =web&rct=j&url= ac.id/datapublik pada 20 Juni 2017) Hays RD, Smith AW, Reeve BB, Spritzer KL, Marcus SE, Clauser SB Cigarette Smoking and Health-Related Quality of Life in Medicare Beneficiaries (online). (diakses dari articles/pmc / pada 30 Juni 2017) Irianto K Epidemiologi Penyakit Menular & Tidak Menular. Bandung : Alfabeta. Kemenkes RI Riset Kesehatan Dasar (diunduh dari situs wnload/general/hasil%20riskes das% pdf pada 22 Maret 2017) Kemenkes RI Infodatin : Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia. (diunduh dari situs es/download/pusdatin/infodatin/ infodatin-hari-tanpa-tembakausedunia.pdf pada 22 Maret 2017) Numbeo South-Eastern Asia : Quality of Life Index by Country 2017 Mid-Year (online). ( y-oflife/rankings_by_country.jps?titl e=2017-mid&region=035 diakses pada 7 Mei 2017) Numbeo Asia: Quality of Life Index by Country 2017 Mid- Year (online). ( y-oflife/rankings_by_country.jps?titl e=2017-mid&region=142 diakses pada 7 Mei 2017) Numbeo Quality of Life Index by Country 2017 Mid-Year (online). ( y-of-

10 life/rankings_by_country.jps diakses pada 7 Mei 2017) Muzafa FY Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup (Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok lakilaki) (diunduh dari situs ace/bitstream/ /29497 /1/FARUQ%20YUFARRIQU% 20MUFAZA-FKIK.pdf pada 21 Maret 2017) Perdana SS Hubungan Status Merokok dengan Kualitas Hidup di Kota Yogyakarta. Online. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. ( ndex.php?mod=penelitian_detai l&sub=penelitiandetail&act=vi ew&typ=html&buku_id=72650 diakses pada 20 Maret 2017) Pardono J, Hapsari D, dan Sari P Kualitas Hidup Penduduk Indonesia menurut International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Analisis Lanjut Data RISKESDAS 2007). Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekologi dan Status Kesehatan: Jakarta. (diunduh dari situs index.php/bpk/article/view/2188 pada 13 Mei 2017) Suiraoka IP Penyakit Degeneratif : Mengenal, Mencegah dan Mengurangi Faktor Resiko 9 Penyakit Degeneratif. Yogyakarta. : Nuha Medika. World Health Organization WHOQOL-BREF : Introduction, Administration, Scoring and Generic Version of The Assessment. ( lth/media/en/76.pdf online) (diakses pada 20 Maret 2017). Programme on Mental Health WHO. Geneva World Heatlh Organization. Media Center : Tobacco ( e/factsheets/fs339/en/ online) (diakses pada 21 Maret 2017)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON Fera F. Liuw*, Grace D. Kandou*, Nancy S. H Malonda*

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DAN UMUR DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA TARABITAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Gloria J. Tular*, Budi T. Ratag*, Grace D. Kandou**

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN STATUS PEKERJAAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDUDUK DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON Sendy Wulan Lumanauw*, Sekplin A.S. Sekeon*, Angela F.C. Kalesaran*

Lebih terperinci

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA KELOMPOK LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON TAHUN

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA KELOMPOK LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON TAHUN GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA KELOMPOK LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON TAHUN 217 Mach Weber Sumbung*, Budi T. Ratag*, Sekplin A.S. Sekeon* *Fakultas

Lebih terperinci

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta

Kata kunci : asap rokok, batuk kronik, anak, dokter praktek swasta ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN ANGKA KEJADIAN BATUK KRONIK PADA ANAK YANG BEROBAT KE SEORANG DOKTER PRAKTEK SWASTA PERIODE SEPTEMBER OKTOBER 2011 Devlin Alfiana, 2011. Pembimbing I :

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN Militia K. Wala*, Angela F. C. Kalesaran*, Nova H. Kapantow* *Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok.

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan faktor resiko utama berbagai penyakit tidak menular, bahkan sampai saat ini telah dikenal lebih dari 25 penyakit berbahaya disebabkan oleh rokok. Merokok

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kualitas Hidup, Konsumsi Alkohol, Pendapatan

Kata Kunci : Kualitas Hidup, Konsumsi Alkohol, Pendapatan HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DAN PENDAPATAN DENGAN KUALITAN HIDUP PENDUDUK KELURAHAN KINILOW KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON Putrisia Londa*, Sekplin A. S. Sekeon*, Angela F. C. Kalesaran* *Fakultas

Lebih terperinci

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO Marsel V. Anto 1, Jootje.M.L. Umboh 2, Woodford Baren S. Joseph 3, Budi Ratag

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KUALITAS HIDUP PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KUALITAS HIDUP PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KUALITAS HIDUP PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON Megi Irene Wagiu*, Sekplin Sekeon *, Sulaemana Engkeng* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK LUH DEVI PRIYANTHI ASDIANA 1120025061 PROGRAM

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI (Studi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2014 ) Nurlia Savitri e-mail : savitri.nurlia@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN POLIKLINIK UMUM DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Giroth Linda Julia*, Angela F. C. Kalesaran*, Sekplin

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK

ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK ANALISIS FUNGSI FAKTOR KELUARGA DAN PERSEPSI FATWA HARAM MEROKOK PEGAWAI TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UMY TENTANG MEROKOK Arko Jatmiko Wicaksono 1, Titiek Hidayati 2, Sadar Santoso

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III Reinhard Yosua Lontoh 1), A. J. M. Rattu 1), Wulan P. J. Kaunang 1)

Lebih terperinci

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2014 Meisye S. Hanok*, Budi T. Ratag*, Reiny A. Tumbol** *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu

Lebih terperinci

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age. HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI DI WILAYAH MASYARAKAT PESISIR DESA MARINSOW KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017 Jessica J. Pinontoan*, Grace

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan epidemiologi kesehatan pada umumnya berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini dapat dilihat dari sejarah ilmu epidemiologi itu sendiri,

Lebih terperinci

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta The Relationship Between the Counseling of Smoking Dangers and the Adolescent Knowledge and Attitude Towards the Smoking Dangers in SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas

Lebih terperinci

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam

Lebih terperinci

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013 Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between

Lebih terperinci

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Frisca Kalangie* Dina V. Rombot**, Paul A. T. Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 THE COMPARISON BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR TO SMOKING OF PRIVATE SENIOR HIGH

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 I MADE RUMADI PUTRA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK Anna Erliana Oetarman, 2010; Pembimbing I : dr. J. Teguh Widjaja, SpP. Pembimbing II :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar masalah kesehatan didunia, bisa menyebabkan kematian sekitar 6 juta penduduk per tahun. Lebih dari 5 juta kematian akibat

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan rokok di Indonesia sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1 miliar yang terdiri dari 47% pria, 12% wanita dan 41% anak-anak (Wahyono, 2010). Pada tahun 2030, jumlah

Lebih terperinci

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT (FKM) UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH TAHUN 2016 FACTORS AFFECTING SMOKING HABITS ON FACULTY STUDENTS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi rokok merupakan salah satu penyebab utama kasus kematian di dunia yang dapat dicegah (Erdal, Esengun, & Karakas, 2015). Beberapa penelitian terkait risiko yang

Lebih terperinci

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK) J. Kesehat. Masy. Indones. 10(1): 2015 ISSN 1693-3443 PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK) Risti Dwi Arfiningtyas 1

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMPASO KECAMATAN TOMPASO KABUPATEN MINAHASA Pratiwi N. Wowor *, Nancy S. H. Malonda*, Shane H. R. Ticoalu** *Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rokok sudah dikenal manusia sejak 1.000 tahun sebelum Masehi. Sejak setengah abad yang lalu telah diketahui bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan pada perokok itu

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KONTAK SERUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Tiara Purba*, Sekplin A. S. Sekeon*, Nova H. Kapantow*

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE 2011-2012 ARTIKEL Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS 51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus

Lebih terperinci

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA Latar Belakang: Virus Hepatitis B atau (HBV) adalah virus DNA ganda hepadnaviridae. Virus Hepatitis B dapat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN TERJADINYA KANKER PARU DI DEPARTEMEN PULMONOLOGI FK USU/RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2014 Oleh: VINOTH VISWASNATHAN 110100518 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu di dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu di dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular pembunuh nomor satu di dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan bahwa terdapat 9,6

Lebih terperinci

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami

Bab 1 PENDAHULUAN. Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami oleh dunia. Rokok membunuh sekitar 6 juta orang setiap tahunnya. Lebih dari 5 juta kematian diakibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong penyakit yang penularannya melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.

Lebih terperinci

Kata kunci: Kualitas hidup, faktor sosiodemografi : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan., EQ- 5D.

Kata kunci: Kualitas hidup, faktor sosiodemografi : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan., EQ- 5D. HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI (UMUR, JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN) DENGAN KUALITAS HIDUP PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON Reza F. Tamatompol*, Sekplin A. S. Sekeon*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit pernapasan kronis yang merupakan bagian dari noncommunicable disease (NCD). Kematian akibat

Lebih terperinci

hari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010).

hari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG JURNAL VISIKES - Vol. 12 / No. 2 / September 2013 TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Kriswiharsi Kun Saptorini *), Tiara

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas di negara berkembang. WHO memperkirakan tiap

BAB I. PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas di negara berkembang. WHO memperkirakan tiap BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan faktor risiko terbesar yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas di negara berkembang. WHO memperkirakan tiap tahunnya merokok menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu bahaya yang mengancam anak, remaja dan wanita Indonesia. Mengkonsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di negara-negara maju. Berdasarkan data WHO (2013), pada tahun 2008 angka kematian Penyakit Tidak Menular

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO TAHUN 2014 Merry M. Senduk*, Ricky C. Sondakh*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius. Tingginya prevalensi obesitas di dunia, menyebabkan terganggunya kondisi fisik, psikososial dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,

Lebih terperinci

Sri Wulandari : Pengetahuan Siswa Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu 2017

Sri Wulandari : Pengetahuan Siswa Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu 2017 Pengetahuan Siswa Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Knowledge Students Teenagers About Danger Of Smoking In Junior High Schools 2 Rambah Hilir Kabupaten Rokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan permasalahan terkait kebiasaan merokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah batang rokok

Lebih terperinci

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG Diabetes mellitus DAN DETEKSI DINI DENGAN MINAT DETEKSI DINI PADA MASYARAKAT DI DESA DRONO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN 1 Tedy Candra Lesmana 2 Susi Damayanti 1,2 Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok di masyarakat menyebabkan tingginya

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR MINAHASA Trifena Manaroinsong*, Woodford B. S Joseph*,Dina V Rombot** *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE ABOUT THE DANGERS OF SMOKING FOR ORAL HEALTH AMONG THE

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN KOMANG YOGA BAWANTA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK. GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK 1 Valeria Legoh 2 J.S.M Saerang 2 Laya Rares 1 Kandidat Skripsi Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Meike N. R. Toding*, Budi T. Ratag*, Odi R. Pinontoan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan Hubungan antara Polusi Udara Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia Balita

Lebih terperinci

Kata Kunci: Merokok, Kepadatan Hunian, Ventilai, TB Paru

Kata Kunci: Merokok, Kepadatan Hunian, Ventilai, TB Paru ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI RSUD MERAUKE Maria Grizella Aldehaids Malelak*, Afnal Asrifuddin*, Grace. D. Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Tuberkulosis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado* *Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado* *Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado* HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON Fina A. Sendow*, Grace D. Kandou*, Windy Wariki** *Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat HUBUNGAN ANTARA UMUR, JENIS KELAMIN DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR ASAM URAT DARAHPADA MASYARAKAT YANG DATANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KOTA MANADO Jilly Priskila Lioso*, Ricky C. Sondakh*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok sudah menjadi kebudayaan di masyarakat sehingga kegiatan merokok ini dapat kita jumpai di banyak tempat. Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengatahui

Lebih terperinci

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara PREVALENSI PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS DENGAN RIWAYAT MEROKOK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK (RSUP HAM) MEDAN PERIODE JANUARI 2009 DESEMBER 2009 Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH 070100443

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang terbuat dari tembakau yang berbahaya untuk kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal (bakteri

Lebih terperinci

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, PERSEPSI KEPALA KELUARGA DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO Riyadi Kurniawan Agus*. Ardiansa A.T Tucunan*.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan masalah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan dapat menyebabkan kematian baik bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu, BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsure kesejahteraan yang harus diwujudkan bagi segenap bangsa Indonesia sesuai dengan

Lebih terperinci

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUAN-TUAN KABUPATEN KETAPANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan individu atau masyarakat yang mengkonsumsinya. Merokok dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 Maria Justitia Parantika, 2014 Pembimbing I : Dr. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU Kesehatan No.23/1992). Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan suatu hal yang tabu untuk ditinggalkan meski menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Peneliti sering menjumpai orang merokok di rumah, tempat umum

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DIHUBUNGKAN DENGAN KEBIASAAN MEROKOK MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, BANDUNG, 2006 Natalia Desiani, 2006. Pembimbing : Felix Kasim, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

*Bidang Minat Epidemiologi *, Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

*Bidang Minat Epidemiologi *, Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi* HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIFITAS FISIK DAN KONSUMSI ALKOHOL PADA LAKI-LAKI USIA 18 TAHUN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA PULISAN TAHUN 2017 Indah Hamadi*, Grace D. Kandou*,Afnal Asrifuddin*

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA ROKOK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SISWA SMA UNTUK MEWUJUDKAN RUMAH BEBAS ASAP ROKOK DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 I KADEK AGUS DARMA PUTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesakitan dan kematian yang diakibatkan rokok adalah bagian dari bentuk kelalaian atau kesalahan yang disengaja, karena itu identik dengan bunuh diri. Padahal

Lebih terperinci