*Diterima : 16 Oktober 2013; Disetujui : 3 Maret 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "*Diterima : 16 Oktober 2013; Disetujui : 3 Maret 2014"

Transkripsi

1 REHABILITASI LAHAN DI AREAL PENAMBANGAN EMAS MENGGUNAKAN JENIS LOKAL DAN PEMANFAATAN TAILING (Land Rehabilitation in Gold Mining Areal using Local Species and Tailing Utilization)* I Wayan Susi Dharmawan dan/and Chairil Anwar Siregar Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 165; Telp ; Fax Bogor salifa03@yahoo.co.id; siregarca@yahoo.co.id *Diterima : 16 Oktober 2013; Disetujui : 3 Maret 2014 ABSTRACT Fast growing local adaptive species that produce high biomass are suitable for developing rehabilitation strategies and restoration in gold mining area. This study aims to determine the growth quality and the level of cu and Pb heavy metal uptake of some trial plants. Field experiment using 4 species of plants as treatments were arranged in a randomized block design (3 replications). The media used was mixed tailings (gold mining waste) and manure (1:1, v/v). Plant growth responses observed were high, diameter, and survival percentage. To determine the level of uptake of Cu and Pb from tailings media, heavy metals analysis from the trial plant leaves was carried out. The results indicated that jamuju (Podocarpus imbricatus Blume) yield the best growth response compared to other species of suren (Toona sureni (Blume) Merr.), sonokeling (Dalbergia latifolia Roxb.), and kayu afrika (Maesopsis eminii Engl.). Jamuju, suren, and sonokeling showed promising species to absorb the heavy metal content of Cu and Pb in the tailing. Keywords: Species selection, rehabilitation, tailing ABSTRAK Jenis-jenis adaptif dari spesies lokal, dengan pertumbuhan cepat dan memiliki kemampuan memproduksi biomassa yang tinggi, merupakan jenis-jenis yang dapat digunakan dalam mengembangkan strategi rehabilitasi dan restorasi lahan bekas tambang emas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pertumbuhan beberapa tanaman uji coba dengan menggunakan media tailing (limbah bekas penambangan emas) dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 (v/v). Uji coba di lapangan menggunakan empat jenis tanaman sebagai perlakuan yang disusun dalam rancangan acak blok (tiga ulangan). Media yang digunakan adalah tailing yang dicampur dengan pupuk kandang kotoran kerbau (1 : 1, v/v). Respon pertumbuhan tanaman yang diamati adalah tinggi, diameter, dan persentase hidup. Untuk mengetahui tingkat serapan logam berat Cu dan Pb dari media tailing, maka dilakukan analisis logam berat pada daun tanaman uji coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman jamuju (Podocarpus imbricatus Blume) memberikan respon pertumbuhan terbaik jika dibandingkan dengan jenis lainnya yaitu suren (Toona sureni (Blume) Merr.), sonokeling (Dalbergia latifolia Roxb.), dan kayu afrika (Maesopsis eminii Engl.). Jenis tanaman jamuju, suren, dan sonokeling selain memberikan pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter, dan persen tumbuh yang baik, juga memiliki potensi dalam menyerap kandungan logam berat Cu dan Pb pada limbah tailing bekas penambangan emas. Kata kunci: Pemilihan jenis, rehabilitasi, tailing I. PENDAHULUAN Kegiatan penanaman dan pembangunan vegetasi pada tapak lahan terdegradasi, karena aktivitas tambang, merupakan kewajiban bagi Kuasa Penambangan (KP). Kewajiban ini perlu dilakukan sebelum periode pinjam-pakai kawasan berakhir, dan terus berlangsung sampai kawasan tersebut diterima kembali oleh pemerintah dalam keadaan baik. Pada tahapan ini diharapkan tercipta keseimbangan antara intervensi manusia dengan ekosistem yang dapat merancang sendiri (ecosystem self design, supporting natural succession). Jika 55

2 Indonesian Forest Rehabilitation Journal Vol. 2 No. 1, Maret 2014: keseluruhan proses rehabilitasi dan restorasi dilakukan dengan tepat, maka kondisi tapak yang rusak diharapkan akan pulih kembali mendekati kondisi awal. Dalam hal ini jenisjenis lokal yang adaptif menjadi pilihan paling tepat dalam melakukan kegiatan rehabilitasi dan restorasi lahan bekas tambang. Secara ekologis, spesies tanaman lokal dapat beradaptasi dengan iklim setempat, tetapi belum tentu dapat beradaptasi dengan baik pada kondisi substrat yang sub optimum. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian beberapa jenis pohon yang cocok dengan kondisi sub optimum tersebut, terutama untuk jenis-jenis lokal yang cepat tumbuh dan menghasilkan biomassa besar. Untuk menunjang keberhasilan dalam restorasi lahan bekas tambang, maka dilakukan langkah-langkah seperti perbaikan lahan pra-tanam, pemilihan spesies yang cocok, dan penggunaan pupuk organik (Suprapto, 2008). Hasil-hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa penggunaan spesies tanaman tertentu dan pupuk organik dalam rehabilitasi lahan bekas tambang emas di Pongkor telah memberikan hasil yang baik (Wasis & Fathia, 2011; Wasis & Sandrasari, 2011; Istantini, 2012; Fauziah, 2009; Noviani, 2010; Setyaningsih et al., 2009; Mandella, 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tailing dapat dimanfaatkan sebagai media tanam manglid (Manglieta glauca Bl.) dengan campuran tailing dan pupuk organik, komposisi 1 : 1 (v/v) (Siregar & Dharmawan, 2009). Pertumbuhan manglid dengan menggunakan campuran media tersebut, baik pada skala penelitian rumah kaca maupun skala penelitian di lapangan. Untuk memperoleh jenis-jenis tanaman lain yang sesuai pada lokasi bekas penambangan emas, maka telah diuji coba jenis-jenis tanaman bernilai ekonomis sonokeling/sonobrits (Dalbergia latifolia Roxb.), kayu afrika (Maesopsis eminii Engl.), jamuju (Podocarpus imbricatus Blume), dan suren (Toona sureni (Blume) Merr.). Pilihan keempat jenis tersebut didasarkan pada kesesuaian tumbuhnya yang secara lokal (local site) telah cocok, karena merupakan jenis lokal setempat yang banyak tumbuh di sekitar lokasi penambangan emas (kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak). Di lokasi penelitian areal penambangan emas Pongkor telah diuji coba juga pertumbuhan suren, jamuju, dan sonokeling tanpa menggunakan media tailing dan ternyata menunjukkan hasil pertumbuhan yang baik. Jenis kayu afrika banyak tumbuh di kebunkebun masyarakat sekitar areal penambangan dan menunjukkan kualitas pertumbuhan yang baik. Dengan melihat kualitas pertumbuhan keempat jenis tersebut di lapangan, maka dalam penelitian uji coba dengan media tailing digunakan jenis-jenis suren, jamuju, sonokeling, dan kayu afrika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pertumbuhan beberapa tanaman jenis lokal dengan menggunakan media tailing dan pupuk kandang serta untuk mengetahui potensi jenis tanaman tersebut dalam menyerap konsentrasi logam berat media tailing. Dengan penelitian ini tailing dapat dimanfaatkan dan dapat mengurangi dampak logam berat pada sistem perairan. II. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di lokasi bekas penambangan emas PT ANTAM, Pongkor, Jawa Barat pada tahun B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan peralatan yang diperlukan meliputi penggaris/meteran, kaliper, media tailing, pupuk kandang, pupuk NPK, bambu, dan buku catatan. Jenis-jenis tanaman lokal yang diujicobakan meliputi sonokeling/sonobrits, kayu afrika, jamuju, dan suren. 56

3 C. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rehabilitasi Lahan di Areal Penambangan (I W.S. Dharmawan; C.A. Siregar) Uji coba di lapangan menggunakan empat jenis tanaman sebagai perlakuan yang disusun dalam rancangan acak kelompok (tiga ulangan blok). Media yang digunakan adalah tailing yang dicampur dengan pupuk kandang kotoran kerbau (1 : 1, v/v). Aplikasi pupuk NPK diberikan pada tanaman sebagai perlakuan dasar. Model matematika dari rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ik = µ + A i + U ik + e ik Keterangan: Y ik = Respon pengamatan pengaruh jenis tanaman taraf ke-i pada ulangan ke-k µ = Nilai rata-rata umum A i = Pengaruh faktor jenis tanaman taraf ke-i U ik = Komponen acak dari faktor jenis tanaman yang menyebar normal e ik = Pengaruh kesalahan percobaan yang disebabkan oleh faktor jenis tanaman taraf ke-i pada ulangan ke-k Ilustrasi atau layout rancangan penelitian lapangan disajikan pada Gambar 1. Blok 1 Sonokeling/ sonobrits (Dalbergia latifolia) Perlakuan Kayu afrika (Maesopsis eminii) Jamuju (Podocarpus imbricatus) Suren (Toona sureni) Blok 2 Jamuju (Podocarpus imbricatus) Suren (Toona sureni) Perlakuan Sonokeling/ sonobrits (Dalbergia latifolia) Kayu afrika (Maesopsis eminii) Blok 3 Kayu afrika (Maesopsis eminii) Perlakuan Sonokeling/ sonobrits (Dalbergia latifolia) Suren (Toona sureni) Jamuju (Podocarpus imbricatus) Gambar (Figure) 1. Ilustrasi tata letak rancangan penelitian lapangan (Illustration of field experimental design layout) Kegiatan penelitian uji coba di lapangan menggunakan lubang tanam dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, jarak tanam 2 m x 2 m. Satu unit percobaan terdiri dari plot berisi 120 tanaman untuk setiap jenis yang diuji. Dengan demikian jumlah tanaman yang diperlukan adalah tiga blok x empat jenis tanaman x 120 bibit tanaman = bibit tanaman. 2. Analisis Data Perlakuan dalam penelitian ini adalah jenis tanaman dengan rancangan percobaan acak kelompok. Pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diukur dianalisis dengan prosedur analisa sidik ragam dan diuji perbedaan nilai tengahnya menggunakan Tukey test. Apabila nilai p-value (nilai peluang p) < nilai selang kepercayaan 5% atau 1%, maka tolak H 0 dan terima H 1, sebaliknya apabila nilai p-value (nilai peluang p) > nilai selang kepercayaan 5% atau 1%, maka terima H 0 dan tolak H 1. Pengukuran dan pencatatan data dilakukan pada umur 1 bulan, 3 bulan, dan 5 bulan terhadap parameter-parameter tinggi, diameter, dan persentase hidup. Pengukuran tinggi dan diameter tanaman dilakukan pada ketinggian 20 cm di atas permukaan tanah. Penghitungan persentase hidup tanaman dilakukan sebagai berikut: 57

4 Indonesian Forest Rehabilitation Journal Vol. 2 No. 1, Maret 2014: Jumlah tanaman hidup x100% Persentase hidup tanaman Jumlah total tanaman Analisis data dengan menggunakan bantuan software komputer program Microsoft Office Excel (2010) dan SAS Institute (2011). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah diameter, tinggi, persentase hidup tanaman serta hasil analisis kandungan logam berat Cu (tembaga) dan Pb (timbal) pada daun tanaman indikator. Untuk keperluan analisis kandungan logam berat pada daun tanaman, sebanyak 120 lembar daun tanaman pada setiap jenis dan setiap blok diambil (contoh daun untuk analisis per jenis tanaman sebanyak 120 lembar daun x tiga blok = 360 lembar daun per jenis tanaman) untuk selanjutnya dianalisis kandungan logam berat Cu dan Pb di Laboratorium Tanah Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak, Bogor). Untuk mengetahui kualitas media yang digunakan, maka dilakukan analisis karakteristik kimia tanah lengkap terhadap media tailing 100% dan media tailing : pupuk kandang (1 : 1, v/v) di Laboratorium Tanah Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslittanak, Bogor). III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Kimia Tanah Tabel 1 memperlihatkan analisis karakteristik kimia tanah media yang digunakan dalam penelitian. Tabel (Table) 1. Analisis karakteristik kimia tanah media yang digunakan dalam penelitian (Soil chemical properties analysis of media used in the research) Analisis karakteristik kimia tanah (Soil chemical properties analysis) Media (Media) Tailing : pupuk kandang (Tailing : manure) (1 : 1, volume/volume) Tailing 100% ph (H 2 O) 8,4 7,3 ph (KCl) 8,1 7,2 C-organik (C-organic), % 0,15 1,74 N Kjeldahl, % 0,01 0,13 Rasio C/N (C/N ratio) P potensial (P potential) (HCl 25%, P 2 O 5 ), ppm K potensial (K potential) (HCl 25%, K 2 O), mg/100 g 1 13 P tersedia (P Available) (Olsen, P 2 O 5 ), ppm K tersedia (K Available) (Morgan, K 2 O), ppm Ca (1 N NH 4 Oac, ph 7.0 Ekstraksi (Extraction)), me/100 g 17,05 17,70 Mg (1 N NH 4 Oac, ph 7.0 Ekstraksi (Extraction)), me/100 g 0,71 3,17 K (1 N NH 4 Oac, ph 7.0 Ekstraksi (Extraction)), me/100 g 0,02 0,10 Na (1 N NH 4 Oac, ph 7.0 Ekstraksi (Extraction)), me/100 g 0,06 0,28 Total (1 N NH 4 Oac, ph 7.0 Ekstraksi (Extraction)), me/100 g 17,84 21,25 Kapasitas tukar kation (Cation exchangeable capacity) (1 N 5,09 6,03 NH 4 Oac, ph 7.0 Ekstraksi (Extraction)), me/100 g Kejenuhan basa (Base saturation), % > 100 > 100 KCl 1 N, Al 3+, me/100 g 0,00 0,00 KCl 1 N, H +, me/100 g 0,02 0,02 Cu total, ppm 54,6 42,7 Pb total, ppm 103,9 95,1 Tekstur (Texture) (%) : Pasir (Sandy) Debu (Silty) Liat (Clay)

5 Rehabilitasi Lahan di Areal Penambangan (I W.S. Dharmawan; C.A. Siregar) Dari Tabel 1 terlihat bahwa pemberian pupuk kandang pada media tailing terbukti dapat meningkatkan kandungan hara media dan meningkatkan tingkat kesuburan media tanaman. Hal ini karena pupuk kandang mengandung berbagai macam mineral, vitamin, enzim, asam-asam organik seperti asam humat dan sumber nutrisi lainnya, sehingga dapat merangsang hidupnya mikroba tanah, seperti mikoriza maupun mikroba lainnya dan dapat mengikat ion-ion logam berat (sebagai chelating agent), meningkatkan agregasi tanah dan memperbaiki struktur tanah (Setyaningsih et al., 2009; Juliana, 2011; Russo, 1994; Turk, 1995). Penggunaan pupuk kandang akan meningkatkan kualitas kesuburan tanah yang miskin hara melalui pemenuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan serapan hara sebagai hasil perkembangan akar tanaman yang tumbuh optimal (Handayani, 2009). Jenis pupuk kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk dari kotoran kerbau yang memiliki karakteristik kimia sebagai berikut: rasio C/N = 10; Ca = 30,52 me/100 g; Mg = 13,57 me/100 g; K = 7,00 me/100 g; Na = 1,22 me/100 g; jumlah basa-basa dapat ditukar = 52,31 me/100 g; KTK (Kapasitas Tukar Kation) = 45,76 me/100 g, dan KB (Kejenuhan Basa) = > 100%. B. Uji Pertumbuhan Hasil analisis sidik ragam pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1) terhadap parameter pertambahan tinggi (cm) dan diameter (mm) tanaman di lapangan umur lima bulan disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel (Table) 2. Hasil analisis sidik ragam pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1, volume/volume) terhadap parameter pertambahan tinggi tanaman di lapangan umur 5 bulan (Analysis of variance on the effect of plant species to the height growth 5 months after planting using media tailing : manure (1 : 1, volume/volume) in the field) Sumber (Source) Derajat bebas (Degree of freedom) Jumlah kuadrat (Sum of squares) Kuadrat nilai tengah (Mean square) Rasio nilai F (F ratio) Nilai peluang (Probability > F) Jenis tanaman 3 34, ,3742 1,4190 0,3265ns (Plant species) Blok (Block) 2 14, ,3858 0,9214 0,4478ns Galat (Error) 6 48, ,0158 Total terkoreksi (Corrected total) 11 96, Keterangan (Remarks): ns = Tidak berbeda nyata pada taraf 5% dan 1% (Not significantly different at 5% and 1% levels) Tabel (Table) 3. Hasil analisis sidik ragam pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1, volume/volume) terhadap parameter pertambahan diameter tanaman di lapangan umur 5 bulan (Analysis of variance on the effect of plant species to the diameter growth 5 months after planting using media tailing : manure (1 : 1, volume/volume) in the field) Sumber (Source) Derajat bebas (Degree of freedom) Jumlah kuadrat (Sum of squares) Kuadrat nilai tengah (Mean square) Rasio nilai F (F ratio) Nilai peluang (Probability > F) Jenis tanaman 3 0, , ,6483 0,6122ns (Plant species) Blok (Block) 2 1, , ,8340 0,2390ns Galat (Error) 6 2, , Total terkoreksi (Corrected total) 11 4, Keterangan (Remarks): ns = Tidak berbeda nyata pada taraf 5% dan 1% (Not significantly different at 5% and 1% levels) Tabel 4 menunjukkan pengaruh antar jenis tanaman terhadap pertambahan tinggi dan diameter umur lima bulan di lapangan. 59

6 Indonesian Forest Rehabilitation Journal Vol. 2 No. 1, Maret 2014: Tabel (Table) 4. Pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1, volume/volume) terhadap parameter pertambahan tinggi dan diameter tanaman di lapangan umur lima bulan (Effect of plant species to the height and diameter growth five months after planting using media tailing : manure (1 : 1, volume/volume) in the field) Jenis tanaman (Plant species) Tinggi (Height) (cm) 3,1a* 6,3a 2,4a 5,9a Diameter (Diameter) (mm) 1,3a* 0,7a 0,9a 1,1a Persen hidup (Survival percentage) (%) 85% 80% 55% 90% Sonokeling (Dalbergia latifolia) Suren (Toona sureni) Kayu afrika (Maesopsis eminii) Jamuju (Podocarpus imbricatus) Keterangan (Remarks): *Angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaaan yang nyata pada taraf 5% dan 1% menurut uji nilai tengah Tukey (Number followed by the same letter showing not significantly different at 5% and 1% levels according to the Tukey mean test) Kecenderungan pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman umur satu bulan, tiga bulan, dan lima bulan pada masing-masing jenis ditampilkan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Kondisi awal penanaman dan tampilan pertumbuhan tanaman sonokeling umur lima bulan setelah tanam dapat dilihat pada Gambar 4. Sampai dengan umur lima bulan di lapangan, berdasarkan uji beda nyata pertambahan tinggi dan diameter jenis-jenis sonokeling, suren, kayu afrika, dan jamuju menunjukkan bahwa antar keempat jenis tersebut tidak saling berbeda nyata. Untuk pertambahan tinggi, jenis suren dan jamuju memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan jenis sonokeling dan kayu afrika. Untuk pertambahan diameter, jenis sonokeling dan jamuju memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan jenis suren dan kayu afrika. Hildalita (2009) menyatakan bahwa pertumbuhan diameter suatu tanaman akan berlangsung Gambar (Figure) 2. Kecenderungan pertumbuhan tinggi tanaman pada masing-masing jenis tanaman pada umur satu, tiga, dan lima bulan setelah tanam (Trend of plant height growth in each plant species of one, three and five months after planting) 60

7 Rehabilitasi Lahan di Areal Penambangan (I W.S. Dharmawan; C.A. Siregar) Gambar (Figure) 3. Kecenderungan pertumbuhan diameter tanaman pada masing-masing jenis tanaman pada umur satu, tiga, dan lima bulan setelah tanam (Trend of plant diameter growth in each plant species of one, three and five months after planting) A B Gambar (Figure) 4. Kondisi awal penanaman (A) dan tampilan pertumbuhan tanaman sonokeling umur lima bulan setelah tanam (B) (Planting early condition (A) and performance of sonokeling growth five months after planting (B)) optimal jika keperluan hasil fotosintesis untuk respirasi, pertumbuhan akar dan tinggi tanaman telah terpenuhi dengan baik. Dari hasil uji statistik tersebut terindikasi bahwa jenis-jenis suren, jamuju, dan sonokeling memberikan respon pertumbuhan yang sangat baik pada media tailing yang dicampur dengan pupuk kandang (perbandingan 1 : 1, v/v). Sementara itu, jenis kayu afrika memberikan respon pertumbuhan yang jelek dibandingkan 61

8 Indonesian Forest Rehabilitation Journal Vol. 2 No. 1, Maret 2014: dengan ketiga jenis lainnya. Secara keseluruhan, jenis jamuju memberikan respon pertumbuhan dan kemampuan hidup yang terbaik di antara semua jenis yang diujicobakan. Pertumbuhan keempat jenis tersebut sampai dengan umur lima bulan sangat dipengaruhi oleh media tanam di lapangan. Hal ini karena secara fisiologis keempat jenis tersebut termasuk jenis yang cepat tumbuh di lapangan dan sangat tergantung kepada jumlah hara yang tersedia dalam media tanam. Pengamatan keempat jenis tersebut secara kontiniu sampai berumur dewasa perlu dilakukan untuk melihat tingkat pertumbuhannya di lapangan dengan menggunakan media tailing, apakah semakin lambat atau tidak. C. Analisis Logam Berat Hasil analisis sidik ragam pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1, volume/volume) terhadap parameter kandungan logam berat Cu (tembaga) dan Pb (timbal) pada daun tanaman di lapangan umur lima bulan disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Tabel (Table) 5. Hasil analisis sidik ragam pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1, volume/volume) terhadap parameter kandungan logam berat Cu (tembaga) pada daun tanaman di lapangan umur lima bulan (Analysis of variance on the effect of plant species to the Cu heavy metal content in the plant leaves five months after planting using media tailing : manure (1 : 1, volume/volume) in the field) Sumber (Source) Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat nilai tengah (Degree of (Sum of squares) (Mean square) free) Rasio nilai F (F ratio) Nilai peluang (Probability > F) Jenis tanaman 3 11, , ,1250 0,1984ns (Plant species) Blok (Block) 2 2, , ,5625 0,5972ns Galat (Error) 6 10, ,77778 Total terkoreksi (Corrected total) 11 24, Keterangan (Remarks): ns = Tidak berbeda nyata pada taraf 5% dan 1% (Not significantly different at 5% and 1% levels) Tabel (Table) 6. Hasil analisis sidik ragam pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1, volume/volume) terhadap parameter kandungan logam berat Pb (timbal) pada daun tanaman di lapangan umur lima bulan (Analysis of variance on the effect of plant species to the Pb heavy metal content in the plant leaves five months after planting using media tailing : manure (1 : 1, volume/volume) in the field) Sumber (Source) Derajat bebas Jumlah kuadrat (Degree of (Sum of squares) free) Kuadrat nilai tengah (Mean square) Rasio nilai F (F ratio) Nilai peluang (Probability > F) Jenis tanaman 3 0, , ,0000 0,4547 (Plant species) Blok (Block) 2 1, , ,4533 0,1665 Galat (Error) 6 1, , Total terkoreksi (Corrected total) 11 4, Keterangan (Remarks): ns = Tidak berbeda nyata pada taraf 5% dan 1% (Not significant at 5% and 1% levels) Tabel 7 memperlihatkan pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1:1) terhadap kandungan logam berat Cu (tembaga) dan Pb (timbal) pada daun tanaman di lapangan umur lima bulan. 62

9 Rehabilitasi Lahan di Areal Penambangan (I W.S. Dharmawan; C.A. Siregar) Tabel (Table) 7. Pengaruh jenis tanaman pada media tailing : pupuk kandang (1 : 1, volume/volume) terhadap kandungan logam berat Cu (tembaga) dan Pb (timbal) pada daun tanaman di lapangan umur lima bulan (Effect of plant species to the Cu and Pb heavy metal contents in the plant leaves five months after planting using media tailing : manure (1 : 1, volume/volume) in the field) Jenis tanaman (Plant species) Kandungan logam berat Cu Kandungan logam berat Pb (Cu content) (ppm) (Pb content) (ppm) Sonokeling (Dalbergia latifolia) 5,7a* 0,0021a* Suren (Toona sureni) 5,7a 0,0021a Kayu afrika (Maesopsis eminii) 5,3a 0,7000a Jamuju (Podocarpus imbricatus) 3,3a 0,3000a Keterangan (Remarks) : *Angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaaan yang nyata pada taraf 5% dan 1% menurut uji nilai tengah Tukey (Number followed by the same letter showing not significantly different at 5% and 1% levels according to the Tukey mean test) Tabel 7 mengindikasikan bahwa jenis tanaman suren, kayu afrika, dan sonokeling memiliki kemampuan yang hampir sama dalam menyerap logam berat Cu yaitu berkisar antara 5,3 ppm sampai dengan 5,7 ppm. Jenis tanaman jamuju memiliki kemampuan menyerap logam berat Cu yang lebih rendah daripada jenis tanaman suren, kayu afrika, dan sonokeling yaitu sebesar 3,3 ppm. Sementara itu, tanaman jamuju dan kayu afrika memiliki potensi serapan logam berat Pb yang lebih tinggi daripada tanaman suren dan sonokeling. Setyaningsih et al. (2009) juga melaporkan bahwa upaya rehabilitasi lahan bekas tambang emas mampu meningkatkan serapan logam berat Pb pada jaringan semai tanaman mindi. Hasil penelitian ini jika dibandingkan dengan hasil penelitian dengan menggunakan tanaman manglid, ternyata memberikan hasil yang jauh lebih besar dalam hal serapan logam berat Cu. Sebaliknya, tanaman manglid memberikan serapan logam berat Pb yang lebih besar daripada tanaman jamuju, suren, kayu afrika, dan sonokeling (Siregar & Dharmawan, 2009) (Gambar 5 dan Gambar 6). Akar (Root) Batang (Stem) Daun (Leaves) Keterangan (Remarks): = Media tailing 100% (100% Tailing media) = Media tailing : pupuk kandang (1:1) (Tailing media : manure, 1:1) Gambar (Figure) 5. Analisis uji beda nyata kandungan logam berat Cu pada jenis tanaman manglid (Significance analysis of Cu heavy metal content at plant species of manglid) (Siregar & Dharmawan, 2009) 63

10 Indonesian Forest Rehabilitation Journal Vol. 2 No. 1, Maret 2014: Akar (Root) Batang (Stem) Daun (Leaves) Keterangan (Remarks): Gambar (Figure) 6. Analisis uji beda nyata kandungan logam berat Pb pada jenis tanaman manglid (Significance analysis of Pb heavy metal content at plant species of manglid) (Siregar & Dharmawan, 2009) Hasil analisis uji beda nyata dengan menggunakan uji berpasangan t (paired t test) terhadap kandungan logam berat Cu dan Pb pada jaringan akar, batang, dan daun tanaman manglid disajikan pada Gambar 5 dan Gambar 6. Siregar & Dharmawan (2009) melaporkan bahwa pada penelitian tanaman manglid dengan penambahan pupuk kandang ke dalam media tailing (1 : 1, volume/volume) dapat menurunkan kandungan logam berat Pb pada bagian akar, batang, dan daun masingmasing sebesar 7,6 ppm; 0,57 ppm; dan 2,63 ppm. Selain itu, penambahan pupuk kandang ke dalam media tailing (1 : 1, volume/volume) juga dapat menurunkan kandungan logam berat Cu pada bagian akar, batang, dan daun masing-masing sebesar 3,63 ppm ppm; 0,33 ppm; dan 0,14 ppm. Berdasarkan hasil analisis ini maka media tailing dari limbah pengolahan emas dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan dengan penambahan pupuk kandang karena pupuk kandang dapat menurunkan kandungan logam berat Pb dan Cu. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan = Media tailing 100% (100% Tailing media) = Media tailing : pupuk kandang (1:1) (tailing media : manure, 1:1) 1. Media tailing dari limbah pengolahan emas dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan dengan penambahan pupuk kandang, karena pupuk kandang dapat menurunkan kandungan logam berat Pb dan Cu. Penambahan pupuk kandang ke dalam media tailing (1 : 1, volume/volume) dapat meningkatkan kandungan hara dan tingkat kesuburan tanah. 2. Jenis tanaman jamuju (Podocarpus imbricatus Blume) memberikan respon pertumbuhan yang terbaik jika dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya, yakni suren (Toona sureni (Blume) Merr.), sonokeling (Dalbergia latifolia Roxb.), dan kayu afrika (Maesopsis eminii Engl.). 64

11 Rehabilitasi Lahan di Areal Penambangan (I W.S. Dharmawan; C.A. Siregar) 3. Jenis tanaman jamuju, suren, dan sonokeling memiliki potensi dalam menyerap kandungan logam berat Cu dan Pb pada limbah tailing bekas penambangan emas.. B. Saran 1. Pemilihan jenis dalam upaya rehabilitasi di penambangan emas sangat penting, sehingga perlu dilakukan lebih banyak upaya rehabilitasi dengan jenis-jenis setempat adaptif dan memberikan pertumbuhan yang baik seperti jenis jamuju, suren, dan sonokeling. 2. Ketiga jenis tanaman ini direkomendasikan sebagai tanaman untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis di Pongkor dengan menggunakan media tailing DAFTAR PUSTAKA Fauziah, A.B. (2009). Pengaruh asam humat dan kompos aktif untuk memperbaiki sifat tailing dengan indikator pertumbuhan tinggi semai Enterolobium cyclocarpum Griseb dan Altingia excelsa Noronhae. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor. Handayani, M. (2009). Pengaruh dosis pupuk NPK dan kompos terhadap pertumbuhan bibit salam (Eugenia polyanthawight). (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hildalita. (2009). Penggunaan sludge pabrik kopi dalam produksi semai jabon (Anthocephalus Cadamba Roxb Miq.). (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor. Istantini, A. (2012). Aplikasi arang tempurung kelapa dan kotoran sapi (bokashi) terhadap pertumbuhan semai jabon pada media tanam tailing tambang emas. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor. Juliana, M. (2011). Karakteristik fisik dan kimia kompos bokasih, arang sekam, dan arang kayu terhadap penyerapan gas amoniak (NH 3 ). (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor. Mandella, A.B.M. (2012). Pengaruh pupuk limbah agar-agar terhadap pertumbuhan semai mahoni (Swietenia macrophylla King) di media tailing tambang emas PT ANTAM UBPE Pongkor. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor. Microsoft Inc. (2010). Microsoft Office Excel. United States of America: Microsoft Inc. Noviani, D. (2010). Pengaruh pemberian pupuk NPK dan kompos terhadap pertumbuhan semai jabon (Anthocephalus cadamba Roxb Miq.) pada media tanah bekas tambang emas (Tailing). (Skripsi). Institut Pertanian Bogor, Bogor. Russo, R.O. (1994). Effects of a new humic-algal-vitamin biostimulant (Roots TM ) on vegetative growth of coffee seedlings. (Dissertation abstract). Yale University, School of Forestry and Environmental Studies. New Haven, Connecticut. SAS Institute. (2011). JMP statistical analysis. Cary, NC: SAS Inst. Setyaningsih, L., Setiadi, Y., & Wilarso, S. (2009). Potensi f'ungi mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach LINN) pada media tailing tambang emas. Prosiding Seminar Nasional Silvikultur Rehabilitasi Lahan: Pengembangan strategi untuk mengendalikan tingginya laju degradasi hutan. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Siregar, C.A. & Dharmawan, I W.S. (2009). Teknik rehabilitasi lahan bekas tambang emas melalui perbaikan kesuburan tanah. (Laporan Hasil Penelitian). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Suprapto, J.S. (2008). Tinjauan reklamasi lahan bekas tambang dan aspek konservasi bahan galian. Bandung: Pusat Sumber Daya Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 65

12 Indonesian Forest Rehabilitation Journal Vol. 2 No. 1, Maret 2014: Turk, C.M. (1995). The effect of microorganisms on soil structure development in copper mine tailing. (Dissertation abstract), The University of Arizona. Wasis, B. & Fathia, N. (2011). Pertumbuhan semai gmelina dengan berbagai dosis pupuk kompos pada media tanah bekas tambang emas. Jurnal Manajemen Hutan Tropika XVII(1), Wasis, B. & Sandrasari, A. (2011). Pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan semai mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada media tanah bekas tambang emas (tailing). Jurnal Silvikultur Tropika 03(01),

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm ISSN

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm ISSN Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm. 14-19 ISSN 0853 4217 Vol. 15 No.1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI JABON (Anthocephalus cadamba Roxb Miq) PADA MEDIA

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil) PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus (Roxb) Havil) EFFECT OF PLANTING MEDIA ON RED JABON (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil) Yusran Ilyas ¹, J. A.

Lebih terperinci

Kenapa arang? Temuan ilmiah:

Kenapa arang? Temuan ilmiah: PEMANFAATAN ARANG KAYU SEBAGAI SOIL CONDITIONER UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN HUTAN Hotel Royal, 1 Desember 2015 Chairil Anwar Siregar siregarca@yahoo.co.id Puslitbang Hutan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) pada Media Tailing PT ANTAM Unit Bisnis Pongkor dengan Penambahan Top Soil dan Kompos

Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) pada Media Tailing PT ANTAM Unit Bisnis Pongkor dengan Penambahan Top Soil dan Kompos JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA 6 Basuki Wasis et al. J. Silvikultur Tropika Vol. 0 No. 0 Desember 0, Hal. 6 4 ISSN: 086-87 Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) pada Media Tailing PT ANTAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 sampai Januari 2012. Lokasi pengambilan tailing dilakukan di PT. Antam UPBE Pongkor dan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH ASAM HUMAT DAN KOMPOS AKTIF UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT TAILING DENGAN INDIKATOR PERTUMBUHAN TINGGI SEMAI

PENGARUH ASAM HUMAT DAN KOMPOS AKTIF UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT TAILING DENGAN INDIKATOR PERTUMBUHAN TINGGI SEMAI PENGARUH ASAM HUMAT DAN KOMPOS AKTIF UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT TAILING DENGAN INDIKATOR PERTUMBUHAN TINGGI SEMAI Enterolobium cyclocarpum Griseb dan Altingia excelsa Noronhae ATU BADARIAH FAUZIAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SEMAI Shorea seminis (de VRIESE) SLOOTEN PADA KANDUNGAN AIR TANAH YANG BERBEDA (Growth of Shorea seminis (de Vriese) Slooten Seedling at

PERTUMBUHAN SEMAI Shorea seminis (de VRIESE) SLOOTEN PADA KANDUNGAN AIR TANAH YANG BERBEDA (Growth of Shorea seminis (de Vriese) Slooten Seedling at PERTUMBUHAN SEMAI Shorea seminis (de VRIESE) SLOOTEN PADA KANDUNGAN AIR TANAH YANG BERBEDA (Growth of Shorea seminis (de Vriese) Slooten Seedling at Different Soil Moisture Content) Tabel (Table) 1.

Lebih terperinci

POTENSI EMPAT JENIS TANAMAN KEHUTANAN DALAM PENYERAPAN LOGAM BERAT PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS (TAILING) WIRRAHMA

POTENSI EMPAT JENIS TANAMAN KEHUTANAN DALAM PENYERAPAN LOGAM BERAT PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS (TAILING) WIRRAHMA POTENSI EMPAT JENIS TANAMAN KEHUTANAN DALAM PENYERAPAN LOGAM BERAT PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS (TAILING) WIRRAHMA DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King.) pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing) JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA Vol. 03 Agustus 2011 Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Vol. 03 No. 01 Agustus 2011, Hal. 109 112 109 ISSN: 2086-8227 Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos terhadap Semai Mahoni (Swietenia

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana RINGKASAN

PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana RINGKASAN PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana Marza Ayu Dea Ranti Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Tanah Awal Data hasil analisis tanah awal disajikan pada Tabel Lampiran 2. Berdasarkan Kriteria Penilaian Sifat Kimia dan Fisika Tanah PPT (1983) yang disajikan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA DAN NAUNGAN TERHADAP MUTU BIBIT SUREN ( Toona sureni MERR.) The Effect of Media and Shading on the Seedling s Quality of Suren

PENGARUH MEDIA DAN NAUNGAN TERHADAP MUTU BIBIT SUREN ( Toona sureni MERR.) The Effect of Media and Shading on the Seedling s Quality of Suren PENGARUH MEDIA DAN NAUNGAN TERHADAP MUTU BIBIT SUREN ( Toona sureni MERR.) The Effect of Media and Shading on the Seedling s Quality of Suren ( Toona sureni Merr.) Rina Kurniaty, Budi Budiman dan/ and

Lebih terperinci

Basuki Wasis 1 dan Hafiizh Baskara 1

Basuki Wasis 1 dan Hafiizh Baskara 1 JURNAL Vol. 04 April SILVIKULTUR 2013 TROPIKA Vol. 04 No. 01 April 2013, Hal. 1 5 Pertumbuhan Semai Nyatoh (Palaquium spp.) pada Media Tailing 1 ISSN: 2086-8227 Pertumbuhan Semai Nyatoh (Palaquium spp.)

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA JENIS AKASIA (Acacia spp) TERHADAP FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA JENIS AKASIA (Acacia spp) TERHADAP FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA JENIS AKASIA (Acacia spp) TERHADAP FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA SKRIPSI Oleh : ROMMEL PARDOSI 041202018/BUDIDAYA HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KESESUAIAN TEMPAT TUMBUH BEBERAPA JENIS TANAMAN HUTAN PADA LAHAN BERGAMBUT TERBUKA DI KEBUN PERCOBAAN LUBUK SAKAT, RIAU

KESESUAIAN TEMPAT TUMBUH BEBERAPA JENIS TANAMAN HUTAN PADA LAHAN BERGAMBUT TERBUKA DI KEBUN PERCOBAAN LUBUK SAKAT, RIAU Kesesuaian Tempat Tumbuh Beberapa Jenis (Kamindar Ruby) KESESUAIAN TEMPAT TUMBUH BEBERAPA JENIS TANAMAN HUTAN PADA LAHAN BERGAMBUT TERBUKA DI KEBUN PERCOBAAN LUBUK SAKAT, RIAU (Site Suitability of Several

Lebih terperinci

UJICOBA TEKNIK REHABILITASI LAHAN KRITIS DI GUNUNG BATUR, BANGLI (HASIL AWAL) Oleh: Gunardjo Tjakrawarsa Budi Hadi Narendra

UJICOBA TEKNIK REHABILITASI LAHAN KRITIS DI GUNUNG BATUR, BANGLI (HASIL AWAL) Oleh: Gunardjo Tjakrawarsa Budi Hadi Narendra UJICOBA TEKNIK REHABILITASI LAHAN KRITIS DI GUNUNG BATUR, BANGLI (HASIL AWAL) Oleh: Gunardjo Tjakrawarsa Budi Hadi Narendra Latar Belakang Lava G.Batur batuan vulkanis beku dan pasir kesuburan rendah (kritis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Unsur Hara Lambang Bentuk tersedia Diperoleh dari udara dan air Hidrogen H H 2 O 5 Karbon C CO 2 45 Oksigen O O 2

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah Inceptisol Indramayu Inceptisol Indramayu memiliki tekstur lempung liat berdebu dengan persentase pasir, debu, liat masing-masing 38%,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tinggi, diameter, berat kering dan NPA dari semai jabon pada media tailing dengan penambahan arang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi, diameter, berat kering total (BKT) dan nisbah pucuk akar (NPA). Hasil penelitian menunjukkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik 14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga dan komposisi kimia pupuk organik yang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap

Lebih terperinci

Pertumbuhan Semai Gmelina dengan Berbagai Dosis Pupuk Kompos pada Media Tanah Bekas Tambang Emas

Pertumbuhan Semai Gmelina dengan Berbagai Dosis Pupuk Kompos pada Media Tanah Bekas Tambang Emas Pertumbuhan Semai Gmelina dengan Berbagai Dosis Pupuk pada Media Tanah Bekas Tambang Emas Growth of Gmelina Seedling with Various Compost Fertilizer in Ex-Gold Mining Land Media Basuki Wasis* dan Nuri

Lebih terperinci

Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa

Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Maliangkay Ronny Bernhard Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI Oleh Ahmad Fitriyanto NIM 091510501143 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) SKRIPSI OLEH : HENDRIKSON FERRIANTO SITOMPUL/ 090301128 BPP-AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di tahun 2006 menjadi lebih dari 268,407 juta ton di tahun 2015 (Anonim, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. di tahun 2006 menjadi lebih dari 268,407 juta ton di tahun 2015 (Anonim, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil tambang merupakan salah satu kekayaan alam yang sangat potensial. Penambangan telah menjadi kontributor terbesar dalam pembangunan ekonomi Indonesia selama lebih

Lebih terperinci

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN [STUDY ON THREE EGG PLANT VARIETIES GROWN ON DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA, ITS EFFECT ON GROWTH

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN CACING Pontoscolex corethrurus PADA MEDIA KULTUR DENGAN BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK DAN TEKSTUR TANAH SKRIPSI OLEH :

PERKEMBANGAN CACING Pontoscolex corethrurus PADA MEDIA KULTUR DENGAN BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK DAN TEKSTUR TANAH SKRIPSI OLEH : PERKEMBANGAN CACING Pontoscolex corethrurus PADA MEDIA KULTUR DENGAN BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK DAN TEKSTUR TANAH SKRIPSI OLEH : ANDI 120301004 Ilmu Tanah PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SEMAI Bakau Minyak (Rhizopora apiculata BI) TERHADAP SALINITAS DAN KANDUNGAN LIPIDNYA PADA TINGKAT POHON

RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SEMAI Bakau Minyak (Rhizopora apiculata BI) TERHADAP SALINITAS DAN KANDUNGAN LIPIDNYA PADA TINGKAT POHON RESPON PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SEMAI Bakau Minyak (Rhizopora apiculata BI) TERHADAP SALINITAS DAN KANDUNGAN LIPIDNYA PADA TINGKAT POHON HASIL PENELITIAN Oleh: PRAYUNITA 081202033/BUDIDAYA HUTAN PROGRAM

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Saat Ini Faktor Fisik Lingkungan Tanah, Air, dan Vegetasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kondisi umum saat ini pada kawasan pasca tambang batubara adalah terjadi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 8. KTK (me/100 g) 30,40 Tinggi - 9. C-organik (%) 12,42 Sangat Tinggi - 10. N-Total (%) 0,95 Sangat Tinggi - 11. P-tersedia (ppm) 34,14 Tinggi - 12. C/N 13,07 Sedang - * Dianalisis di Laboratorium Kimia

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI.

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI Oleh: BENLI MANURUNG 050303003 ILMU TANAH DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Aplikasi Kandang dan Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Application of Farmyard Manure and SP-36 Fertilizer on Phosphorus Availability

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 5 Rumah kaca Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, IPB (koleksi pribadi)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 5 Rumah kaca Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, IPB (koleksi pribadi) 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lingkungan Pemeliharaan dan pengamatan semai mahoni dalam penelitian ini dilakukan di rumah kaca. Rumah kaca digunakan untuk melindungi tanaman dari suhu panas dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA SAPIH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI ( Swietenia macrophylla King)

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA SAPIH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI ( Swietenia macrophylla King) PENGARUH KOMPOSISI MEDIA SAPIH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI ( Swietenia macrophylla King) DI PERSEMAIAN (Effects of the Composition Media and NPK Fertilizer Dosage on the Growth

Lebih terperinci

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at : Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 797 805 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj SERAPAN NITROGEN DAN FOSFOR TANAMAN ECENG GONDOK SEBAGAI SUMBER DAYA PAKAN PADA PERAIRAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Pemberian dan Terhadap Sifat sifat Kimia Tanah Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pemberian amelioran bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan hara tanah

Lebih terperinci

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara IV. HASIL 4.. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Data fisikokimia tanah awal percobaan disajikan pada Tabel 2. Andisol Lembang termasuk tanah yang tergolong agak masam yaitu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Karakteristik Latosol Cikabayan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bahan tanah yang digunakan dalam percobaan pupuk organik granul yang dilaksanakan di rumah kaca University Farm IPB di Cikabayan, diambil

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Karakteristik Tanah Awal Podsolik Jasinga Hasil analisis kimia dan fisik Podsolik Jasinga disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan kriteria PPT (1983), Podsolik Jasinga

Lebih terperinci

Pemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq) pada Media Subsoil

Pemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq) pada Media Subsoil 24 JURNAL Supriyanto SILVIKULTUR dan Fidryaningsih TROPIKA Fiona Vol. 01 No. 01 Desember 2010, Hal. 24 28 ISSN: 2086-8227 Pemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocephalus

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 PEMANFAATAN KOMPOS TANDAN KOSONG SAWIT (TKS) SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN PEMBERIAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MINDI (Melia azedarach L.) SKRIPSI Oleh Nina Astralyna 051202017/ Budidaya Hutan

Lebih terperinci

PENDUGAAN POTENSI BIOMASSA TEGAKAN DI AREAL REHABILITASI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT MENGGUNAKAN METODE TREE SAMPLING INTAN HARTIKA SARI

PENDUGAAN POTENSI BIOMASSA TEGAKAN DI AREAL REHABILITASI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT MENGGUNAKAN METODE TREE SAMPLING INTAN HARTIKA SARI PENDUGAAN POTENSI BIOMASSA TEGAKAN DI AREAL REHABILITASI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT MENGGUNAKAN METODE TREE SAMPLING INTAN HARTIKA SARI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara

Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 6, Nomor 1, Januari 2014 Hal. 26-37 Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi

Lebih terperinci

KRITERIA DAN INDIKATOR MUTU BIBIT TERHADAP PERSEN HIDUP DAN PERTUMBUHAN TIGA JENIS MERANTI MERAH DI AREAL HPH PT. SARI BUMI KUSUMA, KALIMANTAN TENGAH

KRITERIA DAN INDIKATOR MUTU BIBIT TERHADAP PERSEN HIDUP DAN PERTUMBUHAN TIGA JENIS MERANTI MERAH DI AREAL HPH PT. SARI BUMI KUSUMA, KALIMANTAN TENGAH KRITERIA DAN INDIKATOR MUTU BIBIT TERHADAP PERSEN HIDUP DAN PERTUMBUHAN TIGA JENIS MERANTI MERAH DI AREAL HPH PT. SARI BUMI KUSUMA, KALIMANTAN TENGAH (Criteria and Indicator Seedling Quality to Survival

Lebih terperinci

Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing)

Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) Pada Media Tanah Bekas Tambang Emas (Tailing) JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA Vol. 14 02 Basuki No. 01 Wasis April et 2011, al. Hal. 14 18 ISSN: 2086-8227 Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) Pada Media Tanah Bekas Tambang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Karakteristik Tanah di Lahan Percobaan Berdasarkan kriteria Staf Pusat Penelitian Tanah (1983), karakteristik Latosol Dramaga yang digunakan dalam percobaan disajikan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi 4.1.1. Kakteristik Ultisol Gunung Sindur Hasil analisis pendahuluan sifat-sifat kimia tanah disajikan pada tabel.1.

Lebih terperinci

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN A. LAPORAN HASIL PENELITIAN B. DRAF ARTIKEL ILMIAH C. LAMPIRAN RINGKASAN DAN SUMMARY RINGKASAN Pembibitan Mangrove secara Ex Situ dengan Air Tawar Telah dilakukan penelitian pembibitan Bruguiera gymnorrhiza,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN ZEOLIT DAN KOMPOS TERHADAP SIFAT-SIFAT KIMIA TAILING DAN PERTUMBUHAN TANAMAN SENGON (Paraserianthes falcataria L.

PENGARUH PEMBERIAN ZEOLIT DAN KOMPOS TERHADAP SIFAT-SIFAT KIMIA TAILING DAN PERTUMBUHAN TANAMAN SENGON (Paraserianthes falcataria L. PENGARUH PEMBERIAN ZEOLIT DAN KOMPOS TERHADAP SIFAT-SIFAT KIMIA TAILING DAN PERTUMBUHAN TANAMAN SENGON (Paraserianthes falcataria L. Nielsen ) KHARISMA SUZANA K A24103030 PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Analisis Tanah Awal Karakteristik Latosol Cimulang yang digunakan dalam percobaan disajikan pada Tabel 2 dengan kriteria ditentukan menurut acuan Pusat Peneltian Tanah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Jumlah Tandan Pemberian bahan humat dengan carrier zeolit tidak berpengaruh nyata meningkatkan jumlah tandan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Bibit Cempaka (Magnolia elegans (Blume.) H.Keng) pada Tempat Sapih Politub dan Polibag 1

Pertumbuhan Bibit Cempaka (Magnolia elegans (Blume.) H.Keng) pada Tempat Sapih Politub dan Polibag 1 Pertumbuhan Bibit Cempaka (Magnolia elegans (Blume.)H.Keng). Hanif Nurul Hidayah dan Arif Irawan Pertumbuhan Bibit Cempaka (Magnolia elegans (Blume.) H.Keng) pada Tempat Sapih Politub dan Polibag 1 Hanif

Lebih terperinci

Pengaruh Penambahan Zeolit pada Media Tumbuh Tanaman pada Tanaman Melon dan Semangka dalam Sistem Hidroponik

Pengaruh Penambahan Zeolit pada Media Tumbuh Tanaman pada Tanaman Melon dan Semangka dalam Sistem Hidroponik Pengaruh Penambahan Zeolit pada Media Tumbuh Tanaman pada Tanaman Melon dan Semangka dalam Sistem Hidroponik M. Bagus Pangestu 1, Suwardi 2, dan Widiatmaka 2. 1 Alumni Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MIKORIZA DAN PUPUK P DALAM PERTUMBUHAN BIBIT MIMBA DAN SUREN UMUR 5 BULAN

PENGGUNAAN MIKORIZA DAN PUPUK P DALAM PERTUMBUHAN BIBIT MIMBA DAN SUREN UMUR 5 BULAN PENGGUNAAN MIKORIZA DAN PUPUK P DALAM PERTUMBUHAN BIBIT MIMBA DAN SUREN UMUR 5 BULAN The Usage of Mycorrhizae and P-feltilizer on the Gowth of Mimba's and Suren's Seedling at 5 Months age Rina Kurniaty

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN BENIH ASAL KALIMANTAN BARAT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT Shorea leprosula DI PERSEMAIAN

PENGARUH UKURAN BENIH ASAL KALIMANTAN BARAT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT Shorea leprosula DI PERSEMAIAN PENGARUH UKURAN BENIH ASAL KALIMANTAN BARAT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT Shorea leprosula DI PERSEMAIAN (Effect of Seed Size From West Kalimantan on Seed Growth of Shorea leprosula in Nursery) Oleh/By :

Lebih terperinci

Respon Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba) terhadap Pemupukan Lanjutan (NPK)

Respon Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba) terhadap Pemupukan Lanjutan (NPK) JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA Vol. 03 Agustus 2011 Vol. 03 No. 01 Agustus 2011, Hal. 71 77 Respon Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba) 71 ISSN: 2086-8227 Respon Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba) terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus) PADA MEDIA CAMPURAN TANAH PMK, KOMPOS DAN PASIR

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus) PADA MEDIA CAMPURAN TANAH PMK, KOMPOS DAN PASIR PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus) PADA MEDIA CAMPURAN TANAH PMK, KOMPOS DAN PASIR (The Effect Of Npk Fertilizers Doses To Growth Of Red Jabon

Lebih terperinci

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah Oleh: A. Madjid Rohim 1), A. Napoleon 1), Momon Sodik Imanuddin 1), dan Silvia Rossa 2), 1) Dosen Jurusan Tanah dan Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN GAMBUT DAN SEKAM PADI PADA MEDIA TANAM ALLUVIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI

PENGARUH PENAMBAHAN GAMBUT DAN SEKAM PADI PADA MEDIA TANAM ALLUVIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI PENGARUH PENAMBAHAN GAMBUT DAN SEKAM PADI PADA MEDIA TANAM ALLUVIAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MAHONI (Swietenia mahagoni) DI PERSEMAIAN Influence of Adding Peat and Rice Husk on Alluvial Planting Media

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang memiliki prospek pengembangan cukup cerah, Indonesia memiliki luas areal

Lebih terperinci

Makalah Penunjang pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian : Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September

Makalah Penunjang pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian : Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September PENGARUH UMUR SEMAI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SUREN DI PERSEMAIAN 1) Oleh: Agus Sofyan 2) dan Syaiful Islam 2) ABSTRAK Suren (Toona sureni Merr), merupakan jenis yang memiliki pertumbuhan cepat dan kegunaan

Lebih terperinci

Perubahan Karakteristik Kimia Tanah pada Model Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Perubahan Karakteristik Kimia Tanah pada Model Reklamasi Lahan Bekas Tambang Vol. JURNAL 04 Desember SILVIKULTUR 2013 TROPIKA Perubahan Karakteritik Kimia Tanah 141 Vol. 04 No. 3 Desember 2013, Hal. 141 149 ISSN: 2086-8227 Perubahan Karakteristik Kimia Tanah pada Model Reklamasi

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH DAMPAK PEMBERIAN PUPUK TSP DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN FOSFOR SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA TANAH INCEPTISOL KWALA BEKALA SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA 120301078

Lebih terperinci

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut,

Lebih terperinci

UJI PERTUMBUHAN DAN KEMAMPUAN EMPAT JENIS TANAMAN DALAM MENYERAP LOGAM BERAT PADA MEDIA TAILING PT ANTAM UBPE PONGKOR ROISATUZ ZAKIYAH

UJI PERTUMBUHAN DAN KEMAMPUAN EMPAT JENIS TANAMAN DALAM MENYERAP LOGAM BERAT PADA MEDIA TAILING PT ANTAM UBPE PONGKOR ROISATUZ ZAKIYAH UJI PERTUMBUHAN DAN KEMAMPUAN EMPAT JENIS TANAMAN DALAM MENYERAP LOGAM BERAT PADA MEDIA TAILING PT ANTAM UBPE PONGKOR ROISATUZ ZAKIYAH DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia. 49 Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza Asal Tanaman Golongan Umur Batang Tinggi Tanaman Tinggi letak tongkol Warna daun Keseragaman tanaman Bentuk malai Warna malai Warna sekam

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi awal blotong dan sludge pada penelitian pendahuluan menghasilkan komponen yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Karakteristik blotong dan sludge yang digunakan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA LADA DI LAHAN BEKAS TAMBANG

TEKNOLOGI BUDIDAYA LADA DI LAHAN BEKAS TAMBANG 110 PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN 2011 TEKNOLOGI BUDIDAYA LADA DI LAHAN BEKAS TAMBANG Yulius Ferry dan Kurnia Dewi Sasmita Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Sifat Kimia Tanah Data sekunder hasil analisis kimia tanah yang diamati yaitu ph tanah, C-Org, N Total, P Bray, kation basa (Ca, Mg, K, Na), kapasitas

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Lahan 4. 1. 1. Sifat Kimia Tanah yang digunakan Tanah pada lahan penelitian termasuk jenis tanah Latosol pada sistem PPT sedangkan pada sistem Taksonomi, Tanah tersebut

Lebih terperinci

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU

PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU Oleh : Sri Utami Lestari dan Azwin ABSTRAK Pemilihan

Lebih terperinci

Ulfah J. Siregar Irdika Mansur

Ulfah J. Siregar Irdika Mansur Ulfah J. Siregar Irdika Mansur Pendahuluan Kebanyakan areal pertambangan berada pada kawasan hutan konservasi Pada proses penambangan terbuka: -hutan dihilangkan, kemudian -top soil beserta bebatuan lapisan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 15 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Paremeter pertumbuhan tanaman yang diukur dalam penelitian ini adalah pertambahan tinggi dinyatakan dalam satuan cm dan pertambahan diameter tanaman dinyatakan dalam satuan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PLANT GROWTH AND PRODUCTION MUSTARD (Brassica juncea L) WITH GRANT OF MICROORGANISMS

Lebih terperinci

PERBAIKAN SIFAT FISIK DAN KIMIA TAILING MELALUI PEMBERIAN AMELIORAN BERBASIS BAHAN ORGANIK

PERBAIKAN SIFAT FISIK DAN KIMIA TAILING MELALUI PEMBERIAN AMELIORAN BERBASIS BAHAN ORGANIK 130 PERBAIKAN SIFAT FISIK DAN KIMIA TAILING MELALUI PEMBERIAN AMELIORAN BERBASIS BAHAN ORGANIK IMPROVEMENT ON PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES OF TAILING USING ORGANIC MATTER AMELIORANT Tommy D. Sondakh

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Kering di desa Cibadung Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Tanah di lokasi penelitian masuk dalam sub grup Typic Hapludult.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang di analisis adalah tekstur tanah, bulk density, porositas, air tersedia, serta permeabilitas. Berikut adalah nilai masing-masing

Lebih terperinci

PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SEMAI NON-SEKRESI Ceriops tagal DAN KANDUNGAN LIPID PADA TINGKAT POHON

PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SEMAI NON-SEKRESI Ceriops tagal DAN KANDUNGAN LIPID PADA TINGKAT POHON PENGARUH SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA SEMAI NON-SEKRESI Ceriops tagal DAN KANDUNGAN LIPID PADA TINGKAT POHON RAMAYANI 081201030 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Analisis Tanah yang digunakan dalam Penelitian Hasil analisis karakteristik tanah yang digunakan dalam percobaan disajikan pada Tabel 5. Dari hasil analisis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penelitian pembuatan pupuk organik cair ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Limbah Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Secara

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel

Lebih terperinci

Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos

Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Yuli Astuti Hidayati, Eulis Tanti Marlina, Tb.Benito A.K, Ellin Harlia 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9 PENGARUH JENIS DAN DOSIS BAHAN ORGANIK PADA ENTISOL TERHADAP ph TANAH DAN P-TERSEDIA TANAH Karnilawati 1), Yusnizar 2) dan Zuraida 3) 1) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanah marginal merupakan tanah yang memiliki mutu rendah karena

BAB I PENDAHULUAN. Tanah marginal merupakan tanah yang memiliki mutu rendah karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah marginal merupakan tanah yang memiliki mutu rendah karena adanya beberapa faktor pembatas seperti topografi yang miring, dominasi bahan induk, kandungan unsur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Kimia Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada lampiran 2. Penilaian terhadap sifat kimia tanah yang mengacu pada kriteria Penilaian

Lebih terperinci

PENGARUH ASAM HUMAT DAN KOMPOS AKTIF UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT TAILING DENGAN INDIKATOR PERTUMBUHAN TINGGI SEMAI

PENGARUH ASAM HUMAT DAN KOMPOS AKTIF UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT TAILING DENGAN INDIKATOR PERTUMBUHAN TINGGI SEMAI PENGARUH ASAM HUMAT DAN KOMPOS AKTIF UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT TAILING DENGAN INDIKATOR PERTUMBUHAN TINGGI SEMAI Enterolobium cyclocarpum Griseb dan Altingia excelsa Noronhae ATU BADARIAH FAUZIAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Unit Lapangan Pasir Sarongge, University Farm IPB yang memiliki ketinggian 1 200 m dpl. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan waktu Penelitian lapangan dilaksanakan di areal IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Propinsi Kalimantan Tengah. Areal penelitian merupakan areal hutan yang dikelola dengan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Bioorganik Campuran Pakis Gleichenia linearis (Burm.) Clarke dan Serasah Daun Pinus merkusii

Pemanfaatan Bioorganik Campuran Pakis Gleichenia linearis (Burm.) Clarke dan Serasah Daun Pinus merkusii JURNAL 114 Yadi SILVIKULTUR Setiadi et al. TROPIKA J. Silvikultur Tropika Vol. 03 No. 02 Agustus 2012, Hal. 114 120 ISSN: 2086-8227 Pemanfaatan Bioorganik Campuran Pakis Gleichenia linearis (Burm.) Clarke

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas Tahun Luas Area (ha) Produksi (ton) (ton/ha)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas Tahun Luas Area (ha) Produksi (ton) (ton/ha) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa

Lebih terperinci

Jurnal Belantara [JBL] Vol. 1, No. 1, Maret 2018 (30-34) E-ISSN

Jurnal Belantara [JBL] Vol. 1, No. 1, Maret 2018 (30-34) E-ISSN Jurnal Belantara [JBL] Vol. 1, No. 1, Maret 2018 (30-34) E-ISSN 2614-3453 http://belantara.unram.ac.id Jurnal Belantara [JBL] Vol 1, No 1, Maret P-ISSN 2018 (30-34) 2614-7238 PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNOLOGI REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATU BARA DI PROVINSI JAMBI. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

KAJIAN TEKNOLOGI REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATU BARA DI PROVINSI JAMBI. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi KAJIAN TEKNOLOGI REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATU BARA DI PROVINSI JAMBI Rima Purnamayani, Jon Hendri, Hendri Purnama, Busyra, Nur Imdah, Salam Lubis Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi www.jambi.litbang.pertanian.go.id

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 16 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Tambang Batubara PT KPC (Kaltim Prima Coal) khususnya Pit J Swampy bagian Reclamation Department Environmental,

Lebih terperinci

KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru ABSTRACT

KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru ABSTRACT 26 KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI PADA BEBERAPA WAKTU SIMPAN Lena Walunguru Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jl. Adi Sucipto Penfui, P. O. Box.

Lebih terperinci

YOHANNA MARIA ROTINSULU 1), DADDY RUHIYAT 2) DAN MAMAN SUTISNA 2) ABSTRACT

YOHANNA MARIA ROTINSULU 1), DADDY RUHIYAT 2) DAN MAMAN SUTISNA 2) ABSTRACT 138 Rotinsulu dkk. (2002). Pengaruh Pemupukan terhadap Pertumbuhan Rotan PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN ROTAN TAMAN (CALAMUS CAESIUS BL.) PADA LAHAN TERBUKA DAN TERNAUNG DI KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK NPK DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI GMELINA (Gmelina arborea Roxb.) PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS (TAILING)

PENGARUH PUPUK NPK DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI GMELINA (Gmelina arborea Roxb.) PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG EMAS (TAILING) Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Agustus 2010, hlm. 123129 ISSN 0853 4217 Vol. 16 No.2 PENGARUH PUPUK NPK DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI GMELINA (Gmelina arborea Roxb.) PADA MEDIA TANAH BEKAS TAMBANG

Lebih terperinci