BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 3.1. Lokasi dan Jadwal Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman pada awal merupakan satu wilayah administratif yaitu kabupaten Padang Pariaman. Setelah lahir UU no 12 tahun 2002, maka lokasi ini menjadi terpisah menjadi kecamatan Sungai Limau masuk ke dalam wilayah Kabupaten Pariaman, sedangkan kecamatan Pariaman Tengah masuk ke dalam wilayah Kota Pariaman. Semenjak itu, kedua daerah ini mempunyai dua pemerintahan yaitu Kabupaten Padang Pariaman yang dipimpin oleh seorang Bupati dan Kota Pariaman dipimpin oleh seorang Walikota. Walaupun kedua daerah ini telah terpisah antara satu dengan yang lain, namun secara budaya, khususnya dalam pelaksanaan perkawinan tetap sama yakni memakai tradisi bajapuik. Tradisi bajapuik yang menjadi fokus penelitian ini dilaksanakan mulai dari Februari sampai Desember Dalam proses penelitian terbagi kedalam 4 tahap, dengan perinciannya sebagai berikut: Tahap pertama; Februari 2008 melakukan studi penjajakan dan membina hubungan baik dengan masyarakat di daerah penelitian. Mengumpulkan data sekunder ditingkat kabupaten, kecamatan dan kenegarian dalam rangka pelaksanaan tradisi bajapuik dalam perkawinan. Tahap kedua; Maret-April 2008 pembuatan kuesioner penelitian dan pedoman wawancara dan dilanjutkan dengan melakukan try out di daerah penelitian dengan menyebarkan daftar pertanyaan. Hal itu dilakukan untuk melihat sejauhmana daftar pertanyaaan dan pedoman wawancara dapat dipahami oleh responden dan informan penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan diskusi dengan perangkat kecamatan mengenai penetapan lokasi yang dijadikan sasaran penelitian. Tahap ketiga; Mei-Agustus 2008, melakukan penyebaran kuestioner pada lokasi-lokasi yang telah ditetapkan. Kemudian pada tahap ini dilakukan studi kasus (analisis peristiwa); dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan informan penelitian mengenai tradisi bajapuik yang

2 43 dilaksanakan dalam perkawinan di daerah ini. Studi kasus (riwayat hidup), berkaitan dengan identitas informan, jumlah anak, jumlah saudara yang dimiliki serta seperti: pendidikan, pekerjaan, dan keberlanjutan tradisi ini. Tahap keempat; September-Desember 2008 melakukan wawancara mendalam dengan informan dan responden yang terpilih tujuannya untuk memperdalam data yang diperoleh Unit Analisis Unit analisis dalam suatu penelitian dapat meliputi individu, rumahtangga, kelompok, organisasi, lembaga sosial dan sebagainya. Unit analisis apa yang akan diambil dalam suatu penelitian tergantung kepada permasalahan yang diteliti (Nugroho, 2001). Berkaitan dengan penelitian unit analisis yang diambil tentang eksisnya tradisi bajapuik adalah individu sebagai anggota masyarakat. Terdapat sejumlah pertimbangan mengapa individu dijadikan sebagai unit analisis dalam penelitian ini. Pertama, sebagai konsekuensi atas pilihan teori yang digunakan karena menerangkan fenomena individu dalam masyarakat lebih mengenai perilaku manusia individual daripada kelompok atau masyarakat. Individu-individu merupakan realitas konkrit dan obyektif dan kelompok (keluarga atau masyarakat) hanya merupakan nama yang menunjukkan asosiasi di antara mereka. Jadi, tindakan individu merupakan sumber informasi utama dalam rangka memahami fenomena sosial. Kedua, para pelaku tradisi bajapuik merupakan individu yang secara langsung mengalami tradisi bajapuik, sehingga menjadi sangat penting untuk mendapatkan informasi langsung dari mereka dan tidak hanya dari persepsi masyarakat. Meskipun para pelaku tradisi bajapuik merupakan sumber informasi utama, tetapi juga penting untuk menggali dari sumber informasi lain dari warga masyarakat lain untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang topik penelitian Responden dan Informan Penelitian Penelitian ini adalah menggunakan analisis kualitatif. Meskipun terdapat responden sebagai suatu karakteristik penelitian kuantitatif, namun penelitian ini tidak bertujuan untuk menguji suatu hipotesa, apalagi menggunakan suatu tes

3 44 statistik tertentu. Responden diperlukan dalam penelitian ini untuk memperoleh data awal, khusus melihat ke arah mana tradisi bajapuik dilaksanakan dalam masyarakat. Responden penelitian adalah individu yang mewakili tiga kelompok masyarakat. Tujuan agar setiap lapisan masyarakat dapat terwakili untuk melihat pandangannya terhadap tradisi bajapuik. Adapun lapisan masyarakat tersebut adalah; generasi muda, generasi menengah dan generasi tua. Masing-masing kelompok terdiri dari laki-laki dan perempuan, sehingga pada akhirnya menjadi enam sub kelompok. Adapun keenam sub kelompok responden tersebut adalah; Generasi Muda Laki-laki (GML); Generasi Muda Perempuan (GMP); Pelaku Laki-laki; (PL); Pelaku Perempuan (PP); Orang Tua Laki-laki (OTL) dan Orang tua Perempuan (OTP). Selain itu, untuk memperdalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam kepada informan penelitian. Informan yang dimaksud terdiri dari; KAN, LKAAM; dan tiga tungku sajarangan, yang terdiri dari Alim Ulama, ninik mamak 1 dan cerdik pandai 2. Semua responden dan informan penelitian adalah penduduk setempat yang berada dalam lingkup budaya tradisi bajapuik, dengan pertimbangan merekalah yang banyak mengetahui tradisi bajapuik dan berada di dalam lingkungan kehidupan sehari-hari mereka. Adapun teknik pengambilan responden dan informan penelitian dilakukan dengan purposif dan teknik bola salju (snowball sampling) 3. Dengan teknik purposif sampling, dimaksudkan agar semua responden dan informan penelitian diyakini benar-benar penduduk setempat, sehingga validitas data dapat tercapai. Dari responden dan informan pertama, selanjutnya didapat pula responden dan informan berikutnya (snowball sampling) dan begitulah seterusnya. Berdasarkan ketentuan di atas, responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah (totality sample) 360 orang, terdiri dari 180 orang untuk Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman dan 180 untuk Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman, dengan masing-masing sub kelompok orang. 1 Ninik mamak adalah orang yang mengetahui adat istiadat 2 Cerdik Pandai adalah orang yang mempunyai pendidikan 3 Dengan teknik ini, pertama peneliti datang pada seseorang yang menurut pengetahuannya dapat menjadi key informan. Setelah berbicara secara cukup, informan tersebut menunjuk subyek lain yang dipandang mengetahui lebih banyak masalah penelitian sehingga peneliti memilihnya sebagai informan baru, dan demonian seterusnya, sehingga data yang diperoleh semakin banyak lengkap dan mendalam. Proses yang demonian ini, ibarat bola salju yang mengelinding, semakin lama semakin besar (Bogdan & Biklen, 1982; Patton, M.Q., 1990; Babbie, 2004).

4 45 Sementara itu, informan penelitian ini berjumlah 20 orang, dengan masingmasing 10 orang untuk Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman dan 10 orang untuk Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman. Jumlah responden dan informan yang terlibat dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3. Kabupaten/Ke camatan 1. Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman 2. Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman Tabel : 3. Jumlah Responden dan Informan Penelitian Kategori Kelompok Sub Kelompok Jumlah Responden Generasi Muda Generasi Menengah Generasi Tua -Generasi Muda lakilaki (GML) - Generasi Muda Perempuan (GMP) -Pelaku laki-laki (PL) -Pelaku Perempuan (PP -Orang tua laki-laki (OTL) -Orang Tua Perempuan (OTP) Informan - KAN/Mantan KAN 2 Alim Ulama 2 Ninik Mamak 3 Cerdik Pandai 3 Responden Generasi Muda Generasi Menengah Generasi Tua -Generasi Muda lakilaki (GML) - Generasi Muda Perempuan (GMP) -Pelaku laki-laki (PL) -Pelaku Perempuan (PP -Orang tua laki-laki (OTL) -Orang Tua Perempuan (OTP) Informan - KAN/Mantan KAN 2 Alim Ulama 2 Ninik Mamak 3 Cerdik Pandai 3 Total 380 Sumber: Data Primer penelitian, Asumsi Dasar Penelitian Menurut Guba dan Lincoln (2000), mengemukakan empat paradigma penelitian yakni; positivisme, postpositivisme, teori kritis (critical theory), dan konstruktivisme. Dari empat paradigma, untuk kepentingan studi ini menggunakan paradigma postpositivisme. Pada hakikatnya penggunaan

5 46 paradigma dalam suatu penelitian bersifat menuntun dan tidak bersifat mutlak (Sitorus, 1999; Lubis 2004). Paradigma postpositivisme oleh para pengikutnya dianggap memiliki kemampuan untuk memecahkan sebagian persoalan yang belum sempurna dengan cara melakukan penelitian dalam setting yang lebih alami, mengumpulkan informasi yang lebih situasional. Kaidah ontologinya realisme kritis memposisikan realitas yang ada, namun tidak bisa dipahami secara sempurna karena pada dasarnya mekanisme intelektual manusia memiliki kekurangan, sedangkan fenomena itu sendiri secara fundamental memiliki sifat yang tak mudah diatur. Dengan demikian realitas sosial tidak lagi dipahami dalam perspektif tunggal-monolitik, tapi mereka percaya bahwa realitas sosial adalah ganda: subyektif dan obyektif. Oleh karena itu secara metodologi pendekatan experimen melalui observasi tidak cukup tetapi harus dibantu dengan metode lain (trianggulasi) yakni melalui wawancara mendalam (indept interview), dan observasi. Secara Epistimologis : Modified dualist/objectivist, hubungan peneliti dengan realitas yang diteliti tidak bisa dipisahkan tapi harus interaktif dengan subjektivitas seminimal mungkin. Kemudian secara metodologi paradigma ini bersifat modified experimental dan manipulatif. Paradigma ini selain menggunakan model pendekatan kualitatif secara dominan namun terkadang masih juga model pendekatan kuantitatif secara terbatas. (Denzin dan Lincoln, 2000; 2009; Salim, 2006: 55-56). Paradigma postpositivisme sebagai pilihan paradigma penelitian dapat dilihat dalam tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Paradigma Postpositivisme sebagai Pilihan Paradigma Penelitian Aspek Filosofis Paradigma Postpositivisme Ontologis Realisme kritis realitas nyata namun hanya bisa dipahami secara tidak sempurna dan secara probabilitik Epistomologis Dualis/objektif yang dimodifikasi; tradisi komunikasi tradisi/ komunitas kritis, temuan-temuan yang mungkin benar. Metodologis Modified Experiment/ Manipulative. Pengamatan secara natural, metode kualitatif dan tergantung pada teori yang dipergunakan. Kriteria kualitas penelitian : masih menggunakan Objectivity, Reliability dan validity (internal dan external validity). Aksiologis Nilai, etika merupakan pertimbangan penting yang harus diperhatikan dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian: untuk menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan fenomena alam. Sumber: Guba dan Lincoln, 2009

6 47 Dengan demikian untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, penulis menggunakan paradigma postpositivisme, yang bercirikan ontologi realisme kritis, epistomologi modifikasi dualisme/objetivisme dan metodologi falsifikasi hipotesa dan dukungan metode kualitatif. Hal ini berarti realitas perilaku kolektif eksis (keberadaan) tradisi bajapuik dalam masyarakat Pariaman merupakan konstruksi nyata tetapi pemahaman atas realitas tersebut bersifat probabilistik dan tidak sempurna. Untuk itu strategi yang digunakan selain menggunakan survey, juga menggunakan wawancara mendalam (indept interview) dengan wawancara langsung, dan pengamatan berpatisipasi. Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, penulis menggunakan metode survey dan wawancara dan pengamatan berpartisipasi. Metode survey digunakan untuk melihat kecenderungan ke arahmana keberadaan (eksistensi) tradisi bajapuik, khususnya siapa yang dijemput dan apa yang menjadi penilaian untuk penjemputan seorang laki-laki yang diterima sebagai menantu dalam masyarakat. Sementara itu wawancara mendalam dan partisipasi dilakukan untuk mendalami kasus-kasus dari pengalaman aktor yang melakukan tradisi bajapuik yang tidak terungkap melalui survey. Dalam menjawab pertanyaan penelitian kedua, penulis menggunakan pendekatan makna lokal (emic), berdasarkan kasus dalam penelitian. Untuk itu strategi yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data penulis riwayat dan wawancara mendalam. Caranya dengan pengamatan berpartisipasi, mendengarkan penuturan kisah hidup berdasarkan peristiwa penting dari pelaksanaan tradisi bajapuik, pengecekan kepada orang lain dan contoh-contoh relitas sekarang. Studi kasus penulisan riwayat hidup untuk dapat menjelaskan proses pelaksanaan tradisi bajapuik dalam masyarakat dari sisi pandang pelaku sendiri. Aktor yang diambil sebagai kasus berdasarkan keunikan atau spesifik tertentu para aktor dalam melakukan tradisi bajapuik. Dengan demikian, pemahaman mengenai tradisi bajapuik, berdasarkan sudut pandang individu yang melaksanakan dan berinteraksi (pengalaman subyektif) dengan tradisi itu. Dalam menjawab pertanyaan penelitian ketiga, masih mengunakan pendekatan makna lokal (emic), dengan menggunakan teknik pengumpulan data

7 48 wawancara mendalam (indept interview), dan pengamatan berpartisipasi. Strategi yang digunakan dengan mendengarkan penuturan informan, dengan mengecek kepada orang lain dan contoh-contoh relitas sekarang. Paradigma postpositivisme dan metode yang digunakan dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5. Metode yang Digunakan Dalam Penelitian Pertanyaan Penelitian Paradigma Metode Pengumpulan Data Apa nilai-nilai, dasar dan bentuk Postpositivisme o survey pertukaran perkawinan dalam o wawancara tradisi bajapuik dan faktor-faktor mendalam (indept yang mempengaruhi interview) perubahannya? o pengamatan berpartisipasi Siapa saja aktor yang terlibat dan bagaimana prilaku aktor dalam pertukaran perkawinan dalam tradisi bajapuik? Bagaimana tradisi bajapuik dapat eksis dalam perubahan masyarakat? Postpositivisme o wawancara mendalam interview) o pengamatan berpartisipasi o riwayat hidup Postpositivisme o wawancara mendalam intrview) o pengamatan berpartisipasi (indept (indept 3.5. Metode Penelitian Berdasarkan permasalah, tujuan dan asumsi penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Perpaduan metodologi tersebut (Guba dan Lincoln (2000; Howe, 2004); Branen, (1987), dapat berupa penekanan yang lebih kuat pada aspek kuantitatif maupun pada aspek kualitatif, hal ini menurut Creswell (1994) disebut dengan dominant-less atau dominant design. Perpaduan kedua metodologi ini bertujuan untuk mengakumulasi pengetahuan tentang apa saja intervensi yang telah bekerja dalam masyarakat yang diteliti. Secara implisit, yang dicari dari suatu intervensi input ialah ditemukannya hasil (outcome). Metode kuantitatif digunakan dalam mengungkap siapa aktor yang dijemput dalam tradisi bajapuik dan apa indikatornya. Untuk itu aktor yang dilibatkan adalah individu yang termasuk dalam struktur keluarga inti (nuclear family) dan keluarga luas (extended family). Kemudian setelah itu baru digunakan

8 49 metode kualitatif, yang digunakan untuk melihat proses dan pemaknaan yang terdapat dalam tradisi bajapuik. Baik metode kuantitatif, maupun metode kualitatif dimaksudkan untuk tidak diuji atau diukur secara ketat dari segi kuantitas, jumlah, intensistas maupun frekuensi. Penekanan diberikan pada sifat konstruksi sosial dan realitas sosial yang sedang terjadi dilapangan. Proses penelitian mengikuti yang dilakukan dapat dilihat dalam gambar 4 dibawah ini. Informasi Langsung Metode Kualitatif metode Kuantitatif Survey Wawancara Mendalam Observasi Partisipan Kuesioner Peneliti Peneliliti dan Enumerator Catatan Lapangan Informan Dokumen Anggota Masyarakat Kategorisasi Pengolahan Data Penafsiran/Interpretasi Data Uji Statistik (Persentase) Gambar 4. Proses Kombinasi Metode Kualitatif dan Kuantitatif (Diadopsi dari Saefullah, 1993:9, dengan modifikasi) Adanya perpaduan kedua pendekatan di atas yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendalam.

9 Pengumpulan Data Secara keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara yaitu studi literatur, observasi dan wawancara. Pertama, studi literatur dimaksud disini adalah studi dokumentasi dan studi pustaka. Studi ini dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah metode sejarah dengan cara melakukan penelusuran bahan dokumentasi dan pustaka yang berupa arsip, dokumentasi, hasil-hasil penelitian, buku-buku berbagai penerbitan pemerintah dan jurnal yang memiliki relevansi dengan objek kajian. Studi ini dilakukan diberbagai lembaga seperti di Perpustakaan Nasional di Jakarta, Perpustakaan IPB di Bogor, Perpustakaan UNAND di Padang, Perpustakaan Wilayah Sumatera Barat dan Pusat Kajian Adat Minangkabau di Padang Panjang dan sebagainya. Studi literatur ini dilakukan bertujuan untuk melihat dinamika perkembangan tradisi bajapuik. Oleh sebab itu diperlukan literatur-literatur yang membahas tentang tradisi bajapuik dari awal muncul sehingga dapat dibandingkan dengan yang berlaku saat ini. Kedua, observasi yang dimaksud disini adalah partisipant observation. Partisipant observation dalam konteks penelitian ini, tidak harus dimaknai bahwa peneliti harus menjadi pelaku tradisi bajapuik dalam arti yang sebenarnya. Sikap untuk merasa bagian dari mereka (being a part of) dan perasaan empati, kesanggupan merasa apa yang dirasakan oleh informan menurut peneliti sudah dapat dipahami sebagai partisipant observation. Untuk itu partisipant observation dalam penelitian ini adalah merupakan suatu cara di mana peneliti tidak bersifat pasif sebagai pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang mungkin dalam berbagai situasi atau bahkan dapat berperan mengarahkan peristiwa-peristiwa yang sedang diteliti (Spradley, 1980). Partisipant observation digunakan dengan maksud untuk mengamati secara langsung pengalaman dan kenyataan yang ada sehubungan dengan tradisi bajapuik yang berlaku hingga saat ini. Sekaligus sebagai triangulasi terhadap data yang dikumpulkan melalui cara lain khususnya melalui wawancara. Dalam observasi partisipan ini peneliti turut serta terlibat dalam kehidupan sehari-hari tineliti. Peneliti mengamati secara cermat segala tindakan tineliti dalam segala keadaan dan situasi yang terkait dengan pelaksanaan tradisi bajapuik. Selama berlangsungnya observasi partisipan, peneliti juga

10 51 melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang dipandang penting dan melakukan pengambilan foto yang relevan dengan permasalahan penelitian. Ketiga, wawancara dimaksud adalah wawancara berstruktur dan tidak berstruktur. Secara umum wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang eksistensi tradisi bajapuik sehubungan dengan terjadi berbagai perubahan dalam masyarakat Minangkabau dan Pariaman khususnya. Untuk itu akan diungkap bagaimana tradisi bajapuik tetap eksis dan dimaknai serta terintegrasi dalam masyarakat Pariaman, sehingga menjadi ciri khas daerah ini. Wawancara berstruktur dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data 4. Kemudian wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang menggunakan pedoman wawancara sebagai alat untuk melakukan wawancara mendalam (indept-interview) kepada informan perorangan dan telah dipersiapkan sebelumnya 5 dalam rangka menggali informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dari data yang dikumpulkan itu, dapat dikelompokan menjadi dua jenis data, yaitu: 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh oleh sipeneliti dari lapangan dengan metode pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara dan partisipant observation. Melalui metode pengumpulan data itu maka diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berupa kata-kata yang dituangkan dari hasil wawancara dan partisipan obeservasi, sedangkan data kuantitatif data yang berupa kategori-kategori yang dituangkan dari kuesioner. 2. Data sekunder, merupakan data yang dikumpulkan oleh sipeneliti dari lapangan yang bersumber dari literatur-literatur dari instansi seperti; dari Kantor Kecamatan dan BPS, yang terkait dengan ciri khas dan identitas daerah penelitian. 4 Isi lengkap tertuang dalam bentuk kuesioner. Kusioner ditujukan untuk tiga lapisan dalam masyarakat antara lain; untuk generasi muda, generasi sedang dan generasi tua dan dapat dilihat pada Lampiran 3. 5 Isi lengkap tertuang dalam pedoman wawancara dan dapat dilihat pada Lampiran 4

11 Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Data survey dianalisis dengan perhitungan statistik sederhana menggunakan tabel frekuensi dan persentase. Sementara itu data kualitatif dianalisis dengan mengikuti pendapat Patton (dalam Marvasti 2004), di mana data diorganisasikan ke dalam suatu pola kategori dan satuan uraian dasar. Artinya pengkategorian data disesuaikan dengan rumusan pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini dan dimaksudkan untuk memberikan kemudahan interpretasi, seleksi dan penjelasan dalam bentuk-bentuk deskripsi analisis. Selanjutnya analisis kualitatif terhadap data dan informasi tentang proses kejadian/peristiwa tentang motivasi yang melandasi tindakan sosial dari aktoraktor yang terlibat dalam tradisi bajapuik yang berkaitan dengan tindakan sosial. Dengan mengikuti pendapat Lewis (1988), analisis kualitatif dapat digunakan dalam mendeskripsikan pola-pola hubungan sosial yang berdimensi struktur (posisi dan peranan aktor), berdimensi pengaturan (prosedur) serta sistem-sistem makna yang melandasi dan memberi pedoman terhadap pola-pola hubungan di antara aktor. Dalam tahap analisis ini menurut Miles & Hubermas (1984) terdapat tiga komponen pokok yang harus disadari oleh peneliti yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing. Ketiga komponen tersebut menurut Miles & Hubermas disebutnya dengan model analisis interaktif; yaitu ketiga komponen tersebut aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data dilapangan sebagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen dengan komponen pengumpulan data selama proses pengumpulan data berlangsung. Demikian juga setelah pengumpulan data dilakukan, kemudian bergerak di antara data reduction, data display dan conclusion drawing untuk membangun pemahaman subtantif berdasarkan temuan empirik. Berikut mekanisme kerja model analisis interaktif dapat dilihat pada gambar 5.

12 53 Collecting Data Reduction Data DisplayData Conclusion Drawing Gambar 5. Interactive Model of Analysis (Miles & Hubermas, 1984) Dalam upaya memperoleh data yang kebenarannya dapat diyakini, keabsahan data diuji melalui teknik triangulasi sumber dan metode. Ini dilakukan dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan salah interpretasi. Menurut Stake (2000) triangulasi merupakan proses penggunaan banyak persepsi (multi perception) dalam mengklarifikasi arti (meaning) dan dalam memverifikasi pengulangan pelaksanaan observasi interpretasi. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan dengan mengklarifikasi atau membandingkan data dan informasi yang berasal dari sumber informasi dan cara pengumpulan data yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkawinan pada dasarnya merupakan manifestasi keinginan manusia untuk hidup berkelompok. Keinginan itu tercermin dari ketidakmampuan untuk hidup sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3. 1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih paradigma konstruktivisme sebagai landasan filosofis untuk memahami realitas sosial di masyarakat.

Lebih terperinci

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian deskriptif dilaksanakan dengan memfokuskan pada upaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Kota Surakarta, dimana di kota ini terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan oleh Peneliti adalah paradigma post positivisme. Munculnya gugatan terhadap positivisme di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mempertimbangkan : 1) realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri A Kota Bandung yang beralamat di jalan Pajajaran No. 50 Kota Bandung. Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk merupakan daerah asal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah sebagaimana Cress well mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nasution, membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, paradigma juga membantu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan apa yang mesti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigm tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini sasaran objek penelitian ini adalah meneliti pada komunitas anak langit yang merupakan sebuah komunitas anak jalanan saat melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung. Lokasi pelaksanaan penelitian di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana strategi studi kasus dipilih dan bersifat multi metode. Strategi studi kasus ini dianggap memadai dengan tiga dasar pertimbangan:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metodologi sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan

Lebih terperinci

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

commit to user BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. (Masyhuri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Lexy,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi. 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Seperti telah dikemukakan dalam tujuan dari penelitian ini,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Paradigma Penelitian Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Paradigma Penelitian Desain Penelitian METODE PENELITIAN Paradigma Penelitian Paradigma secara umum dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak di kehidupan sehari-hari (Salim,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam sebuah penelitian adalah salah satu bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data,

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini tentang metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data, teknik pengumpulan data, trianggulasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Nusa Tenggara Timur. Beberapa alasan yang mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping. Pemilihan tempat ini karena masyarakat di Dusun Modinan masih melestarikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Nazir (1986) dalam Husain (2013: 159) pendekatan kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Nazir (1986) dalam Husain (2013: 159) pendekatan kualitatif 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (1986) dalam Husain (2013: 159) pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode dan Pendekatan Penelitian 1.1.1 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Fraenkel dan Wallen (Uhar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian post positivisme. Salim (2001:40) menjelaskan Postpositivisme sebagai berikut: Paradigma ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dalam memperoleh data, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban dari permasalahan yang diangkat.

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban dari permasalahan yang diangkat. BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian, maka ada langkah-langkah yang akan dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan metode analitis. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010, hlm. 4) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme 123 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme Generasi Muda dalam Era Otonomi Khusus Papua ini adalah metode kualitatif. Digunakannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

Lebih terperinci

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) dengan bentuk penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi pada kasus yang terjadi saat pemilihan presiden tahun 2009 di Jemur Wonosari Surabaya RT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan di Tataran Empirik

BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan di Tataran Empirik BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan di Tataran Empirik Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang dirumuskan sebelumnya, maka pada bab ini dapat dibuat kesimpulan sebagai jawaban terhadap permasalahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Menurut Cresswell

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan kuantitatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan kuantitatif yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu bagian terpenting dalam melakukan penelitian. Keberadaan metode penelitian memberikan pedoman tentang cara seorang ilmuwan mempelajari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan dalam penelitian. Hal ini sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang turut menentukan keberhasilan dalam penelitian. Hal ini sesuai BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan faktor yang penting dalam pemecahan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian dipilih di Kabupaten Ponorogo karena Konflik antar dua perguruan pencak silat ini memang sering terjadi khususnya

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Fenomena kupu-kupu abu-abu sebagai bentuk penyimpangan sosial pada remaja siswi di Cianjur diteliti dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode berkaitan

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan di atas Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Sebab data yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. sekelompok orang. Penelitian ini didasarkan untuk membangun pandangan

BAB II METODE PENELITIAN. sekelompok orang. Penelitian ini didasarkan untuk membangun pandangan 31 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab tiga ini akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab tiga ini akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab tiga ini akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan metode dan teknik penelitian, yang berupa: persiapan pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan beberapa hal sebagai berikut. kawasan prioritas dalam hal pengelolaan sampah. memilih tempat tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan beberapa hal sebagai berikut. kawasan prioritas dalam hal pengelolaan sampah. memilih tempat tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi penelitian berada di Dusun Nglinggo, Desa Burun, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Adapun pemilihan lokasi tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk mendeskripsikan strategi jemput bola yang digunakan oleh 24 Mobile Spa dalam meraih calon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dari data penelitian yang didapat (Nawawi, 2001:240). Dalam penelitian

METODE PENELITIAN. dari data penelitian yang didapat (Nawawi, 2001:240). Dalam penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini deskriptif kualitatif. Tujuannya agar dapat menggambarkan, menjelaskan dan menjawab permasalahan di lapangan dengan teori dan konsep dari data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode secara umum diartikan suatu cara atau tahapan yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu.1 Metode penelitian mencakup beberapa kegiatan yang berhubungan dengan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang 31 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian dibutuhkan pemilihan metode yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

PENDEKATAN LAPANG Strategi Penelitian

PENDEKATAN LAPANG Strategi Penelitian PENDEKATAN LAPANG Strategi Penelitian Penelitian tentang karakteristik organisasi petani dalam tesis ini sebelumnya telah didahului oleh penelitian untuk menentukan klasifikasi organisasi petani yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (2009) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti harus menjaga jarak dengan informan. Akan tetapi pada post positivistik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti harus menjaga jarak dengan informan. Akan tetapi pada post positivistik, 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan Post Positivistik pada penelitian ini. Tujuannya sebagai cara pandang sebuah realitas. Post Positivistik sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus didefinisikan sebagai fenomena khusus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif 51 III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Adapun dalam penelitian ini,penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha menemukan pengetahuaan ilmiah, yang dimana penelitian tersebut merupakan aktifitas yang menggunakan kekuatan pikiran dan aktifitas observasi

Lebih terperinci