BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Transkripsi

1 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Nusa Tenggara Timur. Beberapa alasan yang mendukung terhadap peneliti memilih lokasi penelitian ini adalah : 1) Upaya pembinaan olahraga prestasi di NTT khususnya pada cabang olahraga atletik ini perlu untuk di tangani secara serius dan ditingkatkan serta di tumbuh kembangkan demi sebuah prestasi yang maksimal. 2) Lokasi penelitian tersebut merupakan wilayah asal peneliti yang mudah di jangkau oleh peneliti yang dengan demikian bisa menghemat waktu,biaya dan tenaga tentunya. 2. Waktu Penelitian Adapun jadwal penelitian tertera sebagai berikut : No Bulan / Tahun 2015/2016 Jenis Kegiatan Juli Agust Septm Oktbr Nov De br s 1 Penyusunan V v Proposal 2 Konsultasi dan V v v Ujian Proposal 3 Pengajuan Ijin v 4 Observasi v v Kegiatan Kerja PASI 5 Observasi v v Latihan Atlet meter 6 Pengumpulan Data Lapangan v v v 7 Pengolahan Data v v Jan 59

2 60 Penelitian yang tertera dalam tabel di atas di lakukan selama ± 4 bulan yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Desember Waktu tersebut digunakan untuk menyusun proposal, melakukan konsultasi, mengurus perijinan yang berkenaan dengan penelitian, pengumpulan data dan pengolahan data. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan kualitatif naturalistik mengingat penelitian ini lebih menekankan pada kegiatan maupun informasi tentang keadaan secara natural yang sedang berlangsung dan lebih menekankan pada proses dan makna. Sifat kualitatif jelas lebih cocok untuk menghadapi realitas yang jamak dan multiperspektif. Sifat penelitian ini semacam ini mampu memperlihatkan secara langsung hubungan transaksi antara peneliti dengan sesuatu yang diteliti, yang memudahkan pencarian kedalaman makna. Sifat semacam ini lebih peka dan dapat disesuaikan dengan bentuk pengaruh dan pola nilai-nilai yang mungkin dihadapi peneliti (Lincoln dan Guba dalam Sutopo,2006:40). Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan melukiskan kondisi yang ada pada situasi tertentu saat penelitian dilakukan dan tidak bermaksud menguji hipotesis (Donald Ary,1982:415). Menurut Sutopo (1996:136) penelitian kualitatif akan mampu mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskriptif, teliti, dan penuh nuansa yang lebih berharga dari sekedar statement kuantitatif maupun dalam bentuk angka. Sutopo (2002:155) memaparkan berkaitan dengan penelitian kualitatif, maka yang menjadi salah satu kriterianya adalah peneliti sebagai instrument utama (humaninstrument). Bogdan & Taylor (dalam Moleong, 2002:3) menjelaskan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari manusia dan perilakunya yang dapat diobservasi.

3 61 Dijelaskan lebih lanjut oleh Kirk & Miller (dalam Moleong 2002:3) bahwa penelitian kualitatif sebagai salah satu jenis penelitian yang berkembang secara cepat dewasa ini merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara mendasar sangat di tentukan oleh observasi pada manusia dalam diri sendiri dan berelasi dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan dalam peristilahannya. C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian merupakan komponen yang sangat penting, karena berkaitan dengan informasi yang akan diperoleh. Mengenai pentingnya sumber data ini dijelaskan oleh Sutopo (2006:56), bahwa pemahaman tentang berbagai sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti sebab berkaitan dengan ketepatan dan kekayaan data yang diperoleh. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Informan atau nara sumber kunci yang terdiri dari ketua umum PASI NTT, pelatih lari jarak jauh, pengurus organisasi, dan atlet lari jarak jauh meter, mantan ketua harian, mantan pelatih, mantan atlet, Kasubid pembinaan prestasi Dispora, Kasie Sarpras Dispora tentunya. 2. Aktivitas berupa proses kegiatan latihan atlit atletik dari proses awal hingga akhir latihan dan aktifvitas kerja dari para pengurus pada sekretariat PASI NTT. 3. Dokumen atau arsip yaitu berupa arsip PASI NTT data program latihan harian, rencana kerja pengurus, data kegiatan kerja dari organisasi PASI NTT, data profil pelatih dan atlet, data peristiwa dan kejuaraan serta prestasi yang pernah diikuti atlet atletik NTT. 4. Dalam memperjelas penelitian ini menggunakan peralatan seperti kamera foto, perekam suara guna mengumpulkan data-data di lapangan.

4 62 D. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik non-tes (survey), sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian terdiri atas: 1. Mengkaji Dokumen dan Arsip (content analysis) Dokumen tertulis dan arsip merupakan data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif, terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi dimasa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti (Sutopo,2006:80). Teknik ini berfungsi untuk menggali dan menganalisis data yang berupa dokumen misalnya jenis dokumen meliputi : program latihan harian, program kerja PASI NTT. Sedangkan arsip meliputi daftar profil pelatih, atlet serta para pengurus organisasi dan sejumlah daftar peristiwa dan kejuaraan serta prestasi yang pernah diikuti atlet lari jarak jauh propinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Observasi (observation) Observasi yang akan dilakukan dalam pengumpulan data ini adalah observasi langsung berperan pasif. Teknik ini dilakukan peneliti untuk mengamati dan menggali informasi dan kondisi lingkungan penelitian menurut kondisi yang sebenarnya (Sutopo, 2006:76). Seperti dijelaskan oleh Spradley (dalam Sutopo, 1996:56), pada teknik observasi langsung berperan pasif peneliti tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan sebenarnya, tetapi hanya berperan sebagai penonton yang mengamati. Objek diamati secara formal (kegiatan latihan di lapangan) maupun tidak formal (kunjungan ke sekretariat PASI NTT). Data yang diperoleh dari teknik observasi adalah deskripsi faktual, cermat, dan terinci tentang kondisi di lapangan, kegiatan manusia (atlet, pelatih, pengurus), dan situasi pada saat kegiatan latihan berlangsung, serta konteks di mana kegiatan terjadi. 3. Wawancara Mendalam (in-depth interviewing)

5 63 Sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai nara sumber atau informan (Sutopo,2006:67). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Burton & Moleong, 1995: 35). Tujuan utama melakukan penelitian adalah untuk bisa menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan dan sebagainya untuk merekonstruksi beragam hal seperti bagian dari pengalaman masa lampau dan memproyeksikan hal-hal itu yang berkaitan dengan harapan yang bisa terjadi dimasa yang akan datang (Sutopo, 2006: 68). E. Teknik Cuplikan (Sampling) Demi menunjang keberhasilan penelitian ini maka teknik cuplikan (sampling) yang digunakan adalah snowball sampling. Teknik snowball sampling ini merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar (Sugiyono,2007). Cara ini banyak dipakai manakala peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya, peneliti hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penelitiannya bisa dijadikan sampel. Sebab peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu meminta kepada sampel pertama untuk menunjukkan orang-orang lain yang sekiranya bisa dijadikan sampel penelitiannya. F. Validitas Data Untuk menjamin validitas data yang telah dikumpulkan maka dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Validitas data menurut Patton

6 64 (dalam Moleong,2002:178) sangat penting untuk memperoleh keabsahan dengan cara membandingkan derajat kepercayaan data yang didapat melalui waktu dan alat yang berbeda,dengan membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara maupun catatan arsip dan dokumen. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu (Sutopo, 1996:60). Tujuan daripada triangulasi seperti yang tertulis di atas adalah dalam rangka mengkonfirmasikan kebenaran data tertentu dengan mengkomparasikan melalui data lain yang diperoleh dari sumber yang berbeda, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada saat yang berbeda serta menggunakan metode yang berbeda pula (Nasution,1996:115). a. Triangulasi sumber/data Agar data yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya, maka data diuji melalui trianggulasi. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi validitas data dalam penelitian kualitatif, sesuai dengaan teori tersebut maka dalam penelitian ini validitas data akan diuji dengan menggunakan trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh, juga diperoleh dari Huberman,1992:16. Model ini meliputi tiga komponen analisis aktifitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan data peneliti aktfitasnya tetap bergerak di antara komponen analisis dengan pengumpulan data berlangsung (Sutopo, 2006:9). Teknik triangulasi sumber dapat digambarkan sebagai berikut:

7 65 Data Wawancara Content Analisis Aktifitas /Perilaku Dokumen/arsip Observasi Informan Gambar 3.1. Triangulasi Sumber Data (Sutopo,2006 :94) b. Triangulasi Metode Penelitian ini juga menggunakan trianggulasi metode. Dalam megumpulkan data yang sejenis peneliti menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda, yang mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasi. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan analisis dokumen dan arsip. Data-data yang diambil dari berbagai metode tersebut selanjutnya dianalisis untuk mencapai kebenaran dan mencermati data-data yang sama. Wawancara Data Content Sumber Data Observasi Gambar 3.2. Triangulasi Metode (Sutopo, 2006:96) G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian digunakan teknik analisis model interaktif melalui tiga komponen yang harus dimengerti yaitu reduksi data, sajian data, dan

8 66 penarikan kesimpulan atau verifikasi. Selanjutnya peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen analisis tersebut sesudah pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa dalam penelitian. Langkah-langkah teknik analisis interaktif tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut : Pengumpulan data/data collection I Reduksi Data II Sajian Data III Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Gambar 3.3. Model Analisis Interaktif (Sutopo2006:120) Secara rinci berbagai langkah yang ditempuh peneliti dalam menerapkan analisis interaktif sebagai berikut : 1. Reduksi Data Diartikan sebagai proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan (field notes) dan berlangsung terus-menerus selama penelitian dan penulisan ini akan berlangsung sampai pada taap laporan terakhir selesai. Dengan demikian reduksi dapat dikatakan merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membimbing, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sehingga pada akhirnya nanti kesimpulan akan diperoleh dan diverifikasi.

9 67 2. Sajian Data Merupakan penyajian data hasil deskripsi dalam bentuk informasi lengkap dan selanjutnya akan dilakukan penarikan kesimpulan penelitian. Penyajian data yang akan dilakukan peneliti adalah merakit kata-kata atau kalimat dengan menggunakan bahasa secara logis dan sistematis sehingga memudahan dalam membaca dan memahaminya. 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Merupakan tahap akhir penelitian. Penelitian yang sudah ada merupakan suatu hasil penelitian yang mantap dan dapat dipertanggungjawabkan secara benar. Seandainya hasil simpulan dianggap kurang mantap, maka peneliti mencari data lagi dalam fieldnote atau peneliti mengumpulkan data ulang terutama data yang dianggap kurang memadai atau meragukan; dan Siklus pengumpulan data sampai verifikasi untuk data-data tersebut tetap dilakukan oleh peneliti selama data yang didapat meragukan atau diragukan.

10 68