Endorser dalam Periklanan
|
|
- Veronika Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN Endorser dalam Periklanan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 06, S.Sos, MM Abstract Membahas peranan endorser dan daya Tarik dalam periklanan. Kompetensi Mampu memahami pernanan endorser selebritis serta daya Tarik dalam periklanan. (Endorser and Message Appeals in Advertising)
2 Endorser Peranan Celebrity Endorser dalam Periklanan Endorser adalah orang yang terlibat dalam komunikasi penyampaian pesan pemasaran sebuah produk. Dapat secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam iklan, endorser digunakan sebagai juru bicara agar merek cepat melekat dibenak konsumen sehingga konsumen mau membeli merek produk tersebut. Fungsi Endorser Menurut Sumarwan (2003:258) endorser selebriti dalam sebuah iklan mempunyai fungsi, yaitu : a) Memberikan kesaksian (testimonial) Berdasarkan pengalaman selebriti dalam menggunakan produk. b) Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement) Selebriti meminjamkan namanya digunakan untuk promosi, walaupun selebriti bukan ahli. Jenis-Jenis Endorser Sumarwan (2003:258) membagi endorser menjadi 6 jenis yaitu : a) Selebriti : kelompok selebriti adalah para artis film, sinetron, penyany, musisi, pelawak, dan semua orang-orang terkenal yang bergerak di bidang hiburan. Para selebriti bisa juga para pemain olah raga yang terkenal, tokoh politik, para pejabat pemerintah, para pakar pengamat ekonomi, sosial dan politik. b) Ahli atau pakar : perusahaan sering menggunakan para ahli untuk mengiklankan produknya yang relevan. Para ahli dianggap sebagai seorang pakar karena pekerjaannya, pendidikannya atau pengalamannya. Para ahli digunakan untuk membantu konsumen dalam mengevaluasi produk dan jasa. Para ahli diharapkan dapat memberi keyakinan kepada konsumen mengenai produk dan jasa yang diiklankan tersebut. c) Orang biasa : perusahaan yang menampilkan atau menggunakan konsumen yang puas terhadap produknya dalam iklan. 2
3 d) Para eksekutif dan karyawan : adalah orang-orang yang dianggap sebagai tokoh yang sukses dalam bidangnya. Mereka memiliki popularitas di kalangan media dan sebagian masyarakat. e) Karakter dagang atau juru bicara : adalah simbol dari perusahaan yang digunakan dalam komunikasi pemasaran. f) Penguatan lainnya sebagai kelompok acuan : para pemasar sering memasang suatu simbol tanda persetujuan (seals of approval) dari sebuah lembaga pada kemasan produknya atau iklan produknya. Pemilihan selebriti sebagai endorser dalam iklan merupakan salah satu strategi yang digunakan agar mendapatkan perhatian yang lebih besar dari masyarakat. Sehingga ketika seorang selebritis tampil sebagai endorser di dalam suatu iklan, maka masyarakat akan lebih cepat tanggap dalam penerimaan isi pesan yang ditampilkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarwan (2003:258) bahwa endorser di atas yaitu bahwa dengan penggunaan selebriti sebagai endorser pada suatu iklan dinilai lebih efektif bila dibandingkan dengan endorser yang bukanlah dari kalangan selebriti. Sehingga selebriti sebagai endorser tersebut diharapkan dapat memberikan serta mampu meningkatkan kesadaran merek (brand awareness). Daya Tarik Endorser Pada umumnya sebelum pengadaan pemilihan model iklan, pihak pengiklan terlebih dahulu melakukan pengidentifikasian karakteristik model iklan yang akan dipakai. Ini dilakukan yaitu dengan tujuan agar model iklan di dalam penyampaian pesan nanti diharapkan dapat memberikan dampak positif yang cepat kepada khalayak dalam hal kesadaran akan merek (brand awareness). Penting untuk melakukan pengamatan kredibilitas endorser harus mencerminkan citra suatu produk, memiliki kepribadian yang menunjang karakter suatu produk, serta dapat bekerjasama secara professional. Di dalam pembuatan sebuah kampanye iklan yang baik diperlukan berbagai unsur atau atribut yang dapat mendukung iklan tersebut agar memiliki daya tarik yang kuat. Menurut Suyanto (2007:158), bahwa periklanan haruslah inovatif dan juga estetis sehingga dapat lebih diingat daripada promosi dengan aktivitas lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan 3
4 daya tarik agar pesan yang disampaikan memiliki dampak. Daya tarik pesan iklan menurut Suyanto (2007:158) antara lain yaitu salah satunya adalah daya tarik selebritis. Produk dan merek dapat menonjol dalam periklanan, salah satunya menggunakan daya tarik para figur masyarakat. Penggunaan selebritis dalam sebuah iklan dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen terhadap kualitas, pertimbangan lainnya adalah popularitasnya, kemenarikan secara fisik, dan sebagainya. Endorser menurut Terence A. Shimp (1993:329) adalah pendukung iklan atau yang dikenal juga sebagai bintang iklan dalam mendukung iklan produknya. Shimp juga membagi endorser dalam 2 (dua) jenis, yaitu : 1. Typical-Person Endorser adalah orang-orang biasa yang tidak terkenal untuk mengiklankan suatu produk. 2. Celebrity Endorser adalah penggunaan orang terkenal (Public Figure) dalam mendukung suatu iklan. Kedua jenis endorser di atas memiliki atribut dan karateristik yang sama tetapi dibedakan hanya dalam penggunaan orang sebagai pendukungnya, apakah tokoh yang digunakan seorang tokoh terkenal atau tidak. Pemakaian selebriti dipilih terutama dari dunia showbiz dan amat disukai oleh para agen periklanan. Definisi Celebrity Endorser sendiri menurut Shimp (1993:329) adalah seorang aktor atau artis, entertainer atau atlet yang mana dikenal atau diketahui umum atas keberhasilannya dibidangnya masing-masing untuk mendukung sebuah produk yang diiklan. Sedangkan Typical Person Endorser adalah orang biasa yang tidak terkenal untuk mengiklankan suatu produk. Selebriti sering digunakan karena atribut kesohorannya termasuk kecantikan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan dan daya tarik seksual yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan perusahaan iklankan. Yang membuat selebriti efektif sebagai pendukung produk tertentu dalam suatu iklan adalah apabila terdapat hubungan yang berarti (meaningful relationship) atau kecocokan (match-up) antara selebriti dengan produk yang diiklankannya. Atribut (Performance) endorser menurut Terence A. Shimp (2003:468) terjemahan Revyani Sjahrial yaitu : 4
5 1. Attractiveness (kemenarikan) Kemenarikan tidak hanya berkaitan dengan daya tarik fisik tetapi jug a terrmasuk karakter yang luhur yang dipersepsikan oleh konsumen dalam diri endorser, seperti : kemampuan intelektual, kepribadian, karateristik, gaya hidup dan keahlian dalam bidang atletik. Konsep umum kemenarikan terdiri dari 3 (tiga ) gagasan yang berhubungan dengan kesamaan (similarity), keakraban (familiarity), dan perasaan suka (liking). Jadi, seorang endorser dianggap atraktif bagi konsumen jika konsumen dapat memberikan perasaan kesamaan dan keakraban (sense of similarity or familiarity), dengan catatan apabila konsumen terdapat kemiripan. Pada saat konsumen menemukan sesuatu yang mereka anggap menarik dalam diri endorser, hal tersebut terjadi melalui proses identifikasi, yaitu : pada saat konsumen mempersepsikan endorser menarik, konsumen akan memihak kepada (identify with) endorser. Tetapi bagaimana pun endorser yang menarik akan lebih efektif hanya apabila image dari sang endorser cocok dengan sifat dari produk yang diiklankan. Perusahaan yang memutuskan untuk menggunakan selebriti sebagai penyampai pesan iklannya dan mempromosikan produknya memiliki beberapa peran antara lain : a) Testimonial (kesaksian) Yaitu jika seorang selebriti secara pribadi telah menggunakan produk atau jasa tertentu dalam posisi untuk membuktikan kualitas produk tersebut, contoh iklan Attack, Sunlight, dan sejenisnya. b) Endorsement (dukungan) Selebriti yang sering diminta untuk meminjamkan nama untuk mengiklankan produk atau jasa suatu perusahaan, contoh Michael Jordan Nike, Cindy Crawford Revlon, Tamara Blezenski - LUX, dan lain sebagainya. c) Actor (aktor) Seorang selebriti diminta untuk menggunakan produk atau jasa sebagai bagian dari suatu akting, contohnya adalah iklan kebanyakan saat ini misalnya iklan kosmetik Ponds, Vit C 1000, dan lain-lain. d) Spoke person Seorang selebriti yang mewakili suatu merek atau perusahaan dalam periode tertentu contoh produk LUX. 5
6 2. Credibility (kepercayaan) Pada pengertian yang paling mendasar, kredibilitas mengarah kepada kecenderungan untuk meyakini mempercayai seseorang. Pada saat sumber infomasi, seperti seorang endorser dipersepsikan kredibel, sumber tersebut dapat mengubah sikap melalui proses psikologis yang dinamakan interbalisasi. Dua peran penting dari kredibilitas endorser adalah : a) Keahlian (expertise) Keahlian mengarah kepada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan topik yang dikomunikasikan. Keahlian adalah sesuatu yang dipersesikan bukan merupakan fenomena yang absolut. b) Layak dipercaya (Trustworthiness) Hal ini berhubungan dengan kejujuran, integritas, dan kepercayaan atas diri endorser. Kelayakan dapat dipercaya pada endorser tergantung kepada persepsi konsumen atas motivasi sang endorser. Celebrity endorser sebagai penyampai iklan merupakan salah satu komunikator yang digunakan oleh perusahaan untuk mengiklankan dan mempromosikan produk-produknya. Menurut Terence A. Shimp terjemahan Revyani Sjahrial dalam bukunya Promotion Management And s (1993:329) endorser adalah pendukung iklan atau yang lebih dikenal juga sebagai bintang iklan dalam mendukung iklan pro dukungan. Dalam buku Integrated s menyebutkan bahwa Pesan yang dibawakan oleh sumber yang terkenal dan menarik, umumnya menjaring perhatian dan recall yang lebih tinggi. Dan merek yang menggunakan selebriti sebagai endorser lebih tinggi daya bujuknya terhadap minat beli konsumen ketimbang merek yang memakai model (cantik atau ganteng tapi tidak terkenal), pakar, atau orang biasa sebagai endorser. Entertainment and Supporting Celebritis Menggunakan sosok selebritis tidak hanya untuk membangun kredibilitas, khususnya untuk high involvement dan low involvement, tetapi juga bisa untuk menarik perhatian individu.tetapi dalam menggunakan selebritis, biasanya ditemukan banyak masalah seperti: a) Kecocokan image selebritis tersebut dengan produk yang mereka wakili dan reaksi target audiens terhadap selebritis tersebut. Apakah audiens menerima selebritis tersebut atau tidak? 6
7 b) Gaya hidup selebritis yang berubah-ubah dikhawatirkan membawa dampak buruk juga terhadap berubahnya image sebuah brand. c) Audiens lebih mengingat selebritisnya, daripada produk yang mereka wakili. Atribut-atribut Source dan cara Pemrosesan Pesan Elemen-elemen yang harus diperhatikan untuk membuat sebuah pesan promosi yaitu: Keefektifan pesan dalam sebuah iklan tergantung pada beberapa isu. Dalam Isu dari perspektif penerima iklan, didalamnya terdapat dua elemen yaitu: o a. Jumlah dan kualitas pesan yang dikomunikasikan, serta o b. Penilaian setiap individu terhadap cara pesan tersebut dikomunukasikan Sehingga dari perspektif ini, bahwa sebuah iklan seharusnya dapat menyeimbangkan antara kebutuhan informasi setiap individu dan kebutuhan mendapatkan kesenangangan dalam mengonsumsi pesan tersebut. Pengemasan pesan dalam sebuah iklan dapat berorientasi pada produk dan rasional (high involvement), serta berorientasi pada konsumen yang berdasarkan pada fikiran dan emosi (low involvement). Dalam high involvement, pesan berorientasi terhadap produk, berisi informasiinformasi yang berasosiasi terhadap keuntungan-keuntungan sebuah produk. Sedangkan dalam low involvement, pesan focus pada image yang ditanamkan pada penerima pesan. Sebuah bagian penting dalam menyusun sebuah strategi pengemasan sebuah iklan adalah dengan mempertimbangkan cara mengkomunikasikan poin-poin kunci atau inti pesan yang ingin ditampilkan kepada target audiens. yaitu: Struktur-struktur yang perlu diperhatikan dalam membuat pola sebuah pesan iklan 1. Conclusion Drawing Berawal dari adanya yang mempertanyakan tentang siapa yang seharusnya menyimpulkan sebuah pesan iklan. Apakah dari pesan iklannya, ataukah audiens yang menyimpulkan sendiri pesan iklannya. Sebuah kesimpulan yang dibuat secara eksplisit dinilai lebih efektif karena lebih mudah dipahami sehingga efektifitasan pesan menjadi lebih besar. 7
8 2. Pesan Humor dalam Perklanan Penggunaan humor sangat atraktif karena dapat menarik perhatian penonton. Alasan penggunaan humor karena humor dapat membuat mood penonton menjadi positif. Dengan mood yang positif, iklan dapat dicerna dengan positif juga. 3. Daya Tarik Fear daan Guilt dalam periklanan Daya tarik emosional negative berusaha menimbulkan emosional negative antara lain rasa takut untuk mendorong konsumen untuk membeli produknya.ada dua tipe dari fear and guilt appeals ini: a) Menekankan pada aspek negatif atau ancaman pada fisik dan perilaku yang dikaitkan dengan kegunaan sebuah produk. Contohnya : pesan asuransi, pasta gigi, dsb. b) Menekankan pada ketakutan akan penolakan social jika tidak menggunakan sebuah produk tersebut. Contohnya: sampo anti ketombe, deodorant. Daya Tarik Sex dalam Iklan Penggunaan sindiran-sindiran seksual atau tema seksual dalam tampilan iklan sudah sangat biasa dan juga kontroversial. Banyak iklan berdaya tarik seksual yang menuai protes dari masyarakat. Tapi perlu diakui disini bahwa penggunaan daya tarik seks memang sangat ampuh untuk menarik perhatian khalayak. Sehingga tak jarang pemasar menggunakan unsur-unsur seksual dalam mengiklankan produknya Digunakan untuk menarik perhatian audiens. Biasa digunakan untuk iklan parfum. Pesan Subliminal dan Simbolik Pada dasarnya subliminal message adalah suatu pesan yang diselipkan pada sebuah objek untuk mempengaruhi pola pikir audience (dalam pengaruh alam bawah sadar), subliminnal message ini biasa digunakan dalam dunia Periklanan (advertising) atau digunakan dalam dunia politik sebagai bahan propaganda. Penelitian Herbert Krugman menyatakan bahaya #kartelmedia di televisi, orang tua harus mewaspadai apa yang disebut program #MindControl -Pengendalian Pikiran. 8
9 Subliminal message berarti sinyal atau pesan yang digabungkan dengan objek lain yang di desain sedemikian rupa untuk melewati batas normal persepsi kita. Pesan ini tidak dapat ditangkap oleh alam sadar kita tetapi dalam beberapa situasi dapat mempengaruhi alam bawah sadar atau alam terdalam kita untuk menciptakan sebuah aksi atau sikap seseorang. Pesan-pesan sengaja dibuat tidak terlalu jelas atau tidak kita sadari pada saat pertama kali melihatnya. Pesan-pesan tersebut akan terekam di dalam otak kita dan akan bekerja seperti hipnotis, pengaruh yang ditimbulkan oleh pesan-pesan tersebut bisa berakibat positif maupun negatif tergantung pesan yang disembunyikan, apakah itu bernada positif atau negatif, dan saya tambahkan sedikit dari situs wikipedia : bahwa subliminal tehnik ini telah banyak dipergunakan dalam iklan dan propaganda. Contohnya : simbol-simbol dan gambar-gambar yang ingin diasosiasikan dengan tujuan tertentu. Fungsi Musik dalam Periklanan Dapat menghubungkan sekuen-sekuen antar bagian iklan. Music yang dimainkan dapat membentuk asosiasi terhadap produk sehingga membuat audiens tertarik. Berfungsi untuk membedakan satu produk dengan produk lain. Tujuan penggunaan musik : menciptakan mood dan menyampaikan pesan yang diinginkan, selain itu juga dapat menjadi brand equity. Contoh: mobil.. Peranan Iklan Komparasi (Comparative Advertising) Pesan yang dibuat fokus untuk membandingkan sebuah brand dengan competitor utama atau membandingkan dengan seluruh kompetitior. Tujuannya untuk menunjukkan siperioritas brand tersebut dibandingkan dengan brand yang lain. 9
10 Daftar Pustaka Belch, George E & Belch, Michael A, 2004, Advertising and Promotion: An Integrated Perspective, The McGraw-Hill Companies, 6th Edition Fill, Chris, 1999, : Context, Contents, and Strategies, Prentice Hall Europe, 2nd Edition. Shimp, Terence A and J.C. Adrews, 2013, Advertising, Promotion and Other aspects of Integrated, International Edition, South Western, Cengage Learning. ( ( 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembahasan pada bab ini dimaksudkan untuk memberi penjelasan mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan variabel-variabel yang menjadi objek
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
10 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 2.1 Periklanan 2.1.1 Definisi Periklanan Periklanan adalah alat promosi yang terdiri dari komunikasi nonpribadi, yang dibayar, yang digunakan oleh suatu sponsor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE
PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE Achmad Munif Irawan (achmadmunif23@gmail.com) Endah Pri Ariningsih, S.E., M.Sc (rienendah@gmail.com) Wijayanti, S.E., M.Sc (wijayantiaq2@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini dirasakan semakin ketat seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dan kegiatan bisnis yang semakin pesat saat ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menyebabkan persaingan di dunia bisnis semakin kompetitif. Kompetisi ini tidak hanya memberikan peluang tetapi juga menimbulkan tantangan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas dan globalisasi di tandai dengan semakin meluasnya produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling umum digunakan dalam upaya mengarahkan komunikasi persuasif pada konsumen.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak tantangan yang harus dihadapi perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar.setiap perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak persaingan antar perusahaan untuk dapat tetap bertahan. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini dirasakan semakin ketat seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk atau jasa yang serupa,
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit
II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas pemasaran global merupakan topik penting untuk perusahaan-perusahaan multinasional, namun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Celebrity Endorser Celebrity endorser adalah salah satu metode promosi yang paling popular di dunia, dengan menggunakan celebrity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan merupakan salah satu strategi komunikasi yang seringkali digunakan dalam menyampaikan pesan. Agar penyampaian pesan dapat diterima konsumen dengan baik maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September 2008, banyak dari kalangan pebisnis mengalami dampaknya. Misalnya belakangan ini, di
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal sekaligus paling umum digunakan dalam upaya mengarahkan komunikasi persuasif pada konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam fenomena saat ini pertumbuhan perekonomian dalam bidang bisnis bergerak semakin cepat. Banyaknya pesaing dalam bisnis yang menawarkan berbagai macam produk kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Periklanan Periklanan membuat konsumen tidak kehilangan informasi dan menyadari adanya produk baru. Membujuk dan mempengaruhi konsumen agar mencoba produk baru tersebut. 2.1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun mengingatkan kembali kepada konsumen tentang
Lebih terperinciCELEBRITY ENDORSEMENT KUKU BIMA ENER-G
CELEBRITY ENDORSEMENT KUKU BIMA ENER-G (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Konsumen Terhadap Celebrity Endorsement Kuku Bima Ener-G Pada Karyawan Pabrik Ambassador Garmindo) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk B dan produk-produk yang lain, dan penentuan keputusan sangat. stimulus-stimulus yang diberikan dalam bentuk iklan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen memiliki peran penting dalam dunia marketing dan iklan. Masing-masing konsumen pastilah memiliki alasan yang berbeda-beda dalam mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam pemasarannya untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Dewasa ini, konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin bertambahnya perusahaan yang memasuki pasar barang maupun pasar jasa. Hal ini ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk atau jasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Perusahaan harus pintar dalam memperhatikan situasi persaingan dan cermat mencari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan
Lebih terperinciPENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO Iwan Widodo email: iwanchelski@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat: (1) pengaruh faktor trustworthiness
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk dan pelayanan jasa saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Konsumen dengan mudah memenuhi kebutuhannya karena semakin beragamnya produk. Keberagaman produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di
BAB 1 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di Indonesia sudah sangat maju dan tidak kalah dengan negara lain. Begitu juga dengan selebriti baru yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan menyebabkan tingginya kompetisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Endorser Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang menyampaikan informasi mengenai suatu produk dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut menjadi perhatiaan yang begitu serius bagi para wanita. Para wanita ingin memiliki rambut yang sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung, sebagai salah satu pusat fashion di Indonesia tidak pernah mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini membuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan merek suatu produk. Menurut Terence A. Shimp (2003) pemasar harus menyesuaikan endorser dengan karakter produk serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para pemasar atau pelaku iklan dalam rangka membentuk citra suatu produk adalah dengan cara menghadirkan endorser
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang
BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang memproduksi pakaian jadi dibawah brand mereka sendiri. Dalam kata lain clothing merupakan kategori untuk brand/merk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan produk telekomunikasi saat ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu produk sarana telekomunikasi yang saat ini mengalami perkembangan pasar cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain di sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana komunikasi itu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu hubungan Celebrity Endorsers sebagai penyampaian pesan iklan dengan minat beli konsumen pada produk Shampo Sunsilk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis identik dengan persaingan. Persaingan yang terjadi bahkan semakin ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi ekonomi dunia sekarang ini, banyak perusahaan yang bersaing untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan menunjukkan semaksimal mungkin kompetensi
Lebih terperinciPERAN CELEBRITY ENDORSER DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI PRODUK HONDA VARIO
PERAN CELEBRITY ENDORSER DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI PRODUK HONDA VARIO Oleh : Estu Widarwati, SE. M.Si. *) *) Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA 1. Latar Belakang Abstrak Fenomena persaingan yang ketat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam, perusahaan berlomba-lomba untuk menawarkan merek mereka kepada konsumen yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antar perusahaan sangatlah ketat. Banyak orang berlomba-lomba untuk menggunakan dan menyusun strategi pemasaran untuk
Lebih terperinciiklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan
RINGKASAN Dengan kondisi tingkat persaingan yang tinggi dewasa ini, perusahaan menghadapi tantangan yang berat untuk menarik perhatian konsumen, terlebih lagi mendapatkan konsumen yang mau dan mampu mengkonsumsi
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II
Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Membuat Pesan Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta pertumbuhan industri yang semakin pesat, menyebabkan situasi semakin tajam persaingan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecendrungan hidup masyarakat dalam bidang pengobatan sepertinya sudah mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional. Masyarakat mulai menyukai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam hal persaingan antar perusahaan. Perusahaan harus mampu menciptakan inovasi dan menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang berkualitas, menentukan harga
Lebih terperinciperlu dirancang sedernikian rupa untuk seluruh segmen pasar yang dituju.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini persaingan antar produk sabun cukup tinggi. Kondisi tersebut juga dirasakan oleh produk sabun cuci pada umumnya, termasuk didalamnya sabun cair
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua kegiatan pemasaran yang diterapkan dalam perusahaan diarahkan untuk dapat mempengaruhi konsumen, sehingga mereka menjadi tertarik pada produk yang ditawarkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik. Masyarakat terutama kaum wanita, semakin sadar akan pentingnya kosmetik sebagai kebutuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan
Lebih terperinciPENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)
PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) Cahyo Wibowo email: c.w1bi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin ketat mengakibatkan setiap perusahaan harus berjuang keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial dalam membentuk profit dan kemajuan suatu perusahaaan. Perusahaan yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis produk melakukan berbagai macam strategi dalam menarik minat konsumen. Strategi ini dilakukan
Lebih terperincipertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran (Basu Sawsta, 2002, hal.234).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi pemasaran merupakan suatu kegiatan yang merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan dalam berbagai jenis usaha di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX
PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX (Studi Pada Penduduk Kelurahan Giripurwo, Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciPENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN HERJUNOT ALI SEBAGAI CELEBRITY ENDORSER DALAM IKLAN TVC NU GREEN TEA MADU VERSI HAUS BANDEL
PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN HERJUNOT ALI SEBAGAI CELEBRITY ENDORSER DALAM IKLAN TVC NU GREEN TEA MADU VERSI HAUS BANDEL (Survey kepada Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina angkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang (www.kominfo.go.id, diakses pada 7 September
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada zaman modern ini membuat persaingan dalam hal pemasaran suatu produk semakin ketat. Ketatnya persaingan dunia bisnis memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam modernisasi masyarakat perkotaan penggunaan berbagai sarana transportasi sangat banyak dan beragam, mulai dari angkutan umum sampai dengan kendaraan
Lebih terperinciPENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN. Nadira Artantie.
PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN Nadira Artantie (nadiraart@yahoo.co.id, 105020200111061@students.ub.ac.id) Menurut (Sumarwan: 2003) menyebutkan : Kelompok referensi (reference
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, semakin hari dunia perekonomian semakin cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang dapat bertahan dan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan serba tidak pasti. Perubahan serta pertumbuhan ekonomi dan kegiatan bisnis yang pesat semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas saat ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat, dinamis, dan kompleks. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang kompetitif dalam dunia usaha membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Menurut Levitt
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif di Indonesia sangatlah berkembang pesat dalam beberapa tahun ini. Terbukti dengan semakin ramainya jalanan kota dan lalu lintas yang semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pada saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin gencar. Semua perusahaan berusaha menjadi yang terbaik di bidangnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk. Semua perusahaan berlomba-lomba menerapkan strategi pemasaran untuk dapat mempengaruhi
Lebih terperinci10/2/2012. Advertising appeals ADVERTISING APPEALS AND EXECUTION STYLE. Execution style. 1. Humor appeals. 2. Fear appeals
Advertising appeals daya tarik periklanan merupakan pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan atau untuk mempengaruhi perasaan mereka terhadap produk, jasa atau ide. D_avina@ub.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan mulai memperkenalkan merek yang dimiliki sampai ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan mulai memperkenalkan merek yang dimiliki sampai ke mancanegara seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan luar negeri yang menembus pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pemasaran sebuah produk tidak hanya tergantung dari konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk bintang iklannya. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah Indonesia sejak tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah Indonesia sejak tahun 1983 dalam bentuk deregulasi dan debirokrasi menyebabkan dunia usaha di Indonesia berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang. Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh
Lebih terperinci