Jl. Ciptayasa KM. 01 Ciruas Serang-Banten 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan.
|
|
- Hadian Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengukuran Rendemen Beras dengan Penjemuran Sistem Oven Dryer pada Usaha Penggilingan Padi di Kabupaten Serang (Studi Kasus pada Gapoktan Harapan Makmur Desa Singarajan Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Provinsi Banten) Sri Lestari 1 dan Susi Lesmayati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM. 01 Ciruas Serang-Banten 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan sri_lestari0581@yahoo.co.id Abstrak Penggilingan padi memiliki peran yang strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Tujuan dari kajian ini yaitu untuk untuk mengetahui rendemen beras yang dihasilkan pada salah satu usaha penggilingan padi yang ada di kabupaten Serang Provinsi Banten. Pengkajian dilakukan pada usaha penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur desa Singarajan kecamatan Pontang kabupaten Serang pada bulan Mei Hasil pengkajian menunjukkan bahwa berdasarkan kapasitas giling maka penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur termasuk ke dalam kriteria penggilingan padi skala menengah karena memiliki kapasitas giling 1 ton/jam. Rendemen yang dihasilkan pada usaha penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur untuk varietas Mekongga MT 2015/2016 dengan pengeringan oven dryer menghasilkan tingkat rendemen yang rendah yaitu rata-rata sebesar 56,4%. Hal ini disebabkan karena mutu gabah yang digunakan kurang baik. Secara umum, di Provinsi Banten pada MT 2015/2016 mengalami kendala berupa kekurangan air. Beras yang dihasilkan memiliki kadar air sesuai dengan SNI No mengenai kualitas beras giling yaitu rata-rata sebesar 14,5%. Kata kunci : padi, penggilingan, rendemen Pendahuluan Penggilingan padi memiliki peran yang strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Penggilingan padi merupakan proses pengolahan gabah menjadi beras dengan batas kadar air % (Umar, 2011). Menurut Wimbley (1983) penggilingan padi dapat dikatagorikan antara lain penggilingan skala besar (kapasitas 2-4 ton beras /jam), skala menengah (kapasitas 1-2 ton beras/jam) dan skala kecil (kapasitas < 1 ton beras/jam). Keberadaan Penggilingan Padi Kecil (PPK) turut berperan dalam penyediaan pangan masyarakat. Konfigurasi mesin yang ada di PPK biasanya masih sangat sederhana yaitu a) one pass dimana konfigurasi alat terdiri dari mesin pecah kulit ( husker) dan mesin penyosoh (polisher) yang menyatu/ tidak terpisahkan sehingga proses dari gabah langsung keluar menjadi beras putih/sosoh; b) two pass dengan konfigurasi yang terdiri dari mesin pecah kulit ( husker) dan mesin penyosoh ( polisher) yang terpisah melewati dua macam proses yaitu proses pemecahan kulit gabah ( huskering) dari gabah menjadi butir pecah kulit, dilanjutkan dengan proses penyosohan (polishing) dari butir pecah kulit menjadi beras. Badan Pusat Statistik 2012 menyebutkan bahwa industri penggilingan padi Indonesia masih didominasi oleh usaha penggilingan padi skala kecil, yaitu mencapai 94,13 persen. Usaha penggilingan padi skala sedang dan besar hanya mencapai 4,74 persen dan 1,14 persen. Umumnya unit usaha penggilingan padi skala kecil merupakan investasi pada tahun 1960-an sampai awal 1980-an (Sawit (2011) dalam 418 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
2 Putri et al). Teknologi yang sederhana di penggilingan padi kecil sering mengakibatkan kualitas dan rendemen beras yang dihasilkan rendah (Maryana et al, 2014). Secara biologis, gabah yang baru dipanen masih hidup sehingga masih berlangsung proses respirasi yang menghasilkan CO 2, uap air, dan panas sehingga proses biokimiawi berjalan cepat. Jika proses tersebut tidak segera dikendalikan maka gabah menjadi rusak dan beras bermutu rendah. Salah satu perawatan gabah adalah melalui proses pengeringan dengan cara dijemur atau menggunakan mesin pengering (oven dryer) (Hasbi, 2012). Menurut Thahir (2010) rendemen beras giling ( milling recovery) adalah presentase bobot/ bobot beras giling yang dapat diperoleh dari sejumlah gabah bernas, dalam keadaan bersih, tidak mengandung gabah hampa dan kotoran pada kadar air 14%. Menurut SNI No mengenai kualitas beras giling (Badan Standarisasi Nasional, 1999), kadar air beras giling yang sesuai standar yaitu berkisar antara 14%-15%. Adapun tujuan dari pengkajian ini yaitu untuk mengetahui rendemen beras yang dihasilkan pada usaha penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur. Metodologi Kajian dilaksanakan pada bulan Mei 2016 pada usaha penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur desa Singarajan kecamatan Pontang kabupaten Serang. Bahan yang digunakan dalam kajian ini yaitu padi varietas Mekongga MT 2015/2016, timbangan digital, moisture tester, stop watch, 1 set mesin penggiling padi two pass. Sampling penelitian dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan masing-masing ulangan Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak kurang lebih 500 kg. Prosedur Penelitian 1. Lakukan pengukuran kadar air setiap GKG dengan menggunakan moisture tester sebanyak 5 kali secara acak. 2. Lakukan penggilingan GKG sebanyak 3 kali ulangan dengan masing-masing ulangan sebanyak ± 500 kg. 3. Lakukan penimbangan beras hasil giling. 4. Hitung rendemen beras giling dengan formula sebagai berikut : Rendemen giling (%) = Berat total beras (kg) x 100% Berat GKG (kg) 5. Lakukan pengukuran kadar air pada setiap ulangan sampel beras menggunakan moisture tester sebanyak 5 kali secara acak (sampel beras hasil giling didiamkan terlebih dahulu minimal 15 menit sebelum dilakukan pengukuran kadar air). Hasil dan Pembahasan Keterangan Umum Usaha Penggilingan Padi Lokasi pengkajian terletak di lokasi penggilingan padi yang ada di wilayah gapoktan Harapan Makmur desa Singarajan kecamatan Pontang kabupaten Serang provinsi Banten. Usaha penggilingan padi beroperasi sejak tahun 2011 dan merupakan penggilingan padi skala menengah karena memiliki kapasitas terpasang mesin 1 ton GKG per jam. Usaha penggilingan ini rata-rata per hari mampu menggiling gabah sebanyak 8 ton GKG. Dikarenakan keterbatasan lantai jemur yang dimiliki, sebagian besar gabah juga dikeringkan dengan menggunakan oven dryer dengan Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 419
3 kapasitas oven 6 ton GKP dengan lama pengeringan 6 jam. Fasilitas yang dimiliki usaha penggilingan padi gapoktan Harapan Makmur tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Fasilitas yang dimiliki usaha penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur No. Nama Fasilitas Volume Satuan 1 Lantai Jemur 2000 m 2 2 Pengering 1 unit 3 Husker/Pemecah kulit 2 unit 4 Separator 1 unit 5 Polisher 3 unit 6 Elevator 4 unit 7 Ayakan 1 unit Pengukuran Kadar Air GKG Hasil pengukuran kadar air dari ketiga sampel GKG seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Kadar air rata-rata GKG yaitu sebesar 14,8%. Nilai ini melebihi nilai kadar air yang optimal untuk GKG yaitu 13-14% (Umar, 2011). Nilai yang melebihi 14% ini disebabkan karena proses pengarungan gabah setelah pengeringan dengan oven dryer. Selain itu, meningkatnya kadar air dapat disebabkan karena waktu penyimpanan sebelum gabah digiling kedalam mesin penggiling. Tabel 2. Kadar air gabah yang akan digiling (GKG) dengan 5 kali pengukuran per ulangan Kadar Air GKG (%) Rata-rata I 14,2 14,6 14,1 14,0 14,7 14,3 II 15,8 15,0 15,5 14,0 14,1 14,9 III 15,7 14,3 15,1 16,1 15,2 15,3 Rata-rata 14,8 Rendemen Penggilingan Menurut Putri et al (2013), usaha penggilingan padi tidak hanya menghasilkan beras sebagai output utama melainkan juga produk samping lainnya seperti dedak, sekam, menir, dan broken rice. Rendemen yang dihasilkan pada penelitian ini ditunjukkan oleh Tabel 3. Dihasilkan rata-rata rendemen sebesar 56,4%. Jumlah rendemen ini memang tergolong rendah. Menurut Gaybita (2009) dalam Maryana et al (2014), konfigurasi penggilingan padi one pass biasanya akan menghasilkan rendemen yang rendah (<60%) dengan tingkat broken yang cukup tinggi (>25%). Menurut Thahir (2010), rendemen giling bisa dikatakan baik apabila sama atau lebih besar dari 65%. Menurut Winarno (2004), rendemen merupakan salah satu faktor yang sangat penting pada pengukuran kinerja penggilingan padi karena menunjukkan jumlah beras yang dihasilkan oleh penggilingan. Rendemen giling sangat tergantung pada bahan mentah gabah, varietas, derajat kematangan, cara penanganan awal (pre handling) serta tipe mesin penggiling. Artinya, rendahnya rendemen pada pengkajian ini kemungkinan disebabkan oleh bahan mentah gabah, varietas, 420 Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
4 derajat kematangan serta cara penanganan awal. Untuk penanganan awal, gabah dikeringkan dengan dengan oven dryer. Pada pengeringan gabah dengan mesin pengering ( dryer) memiliki risiko kehilangan hasil lebih rendah (2,30%) daripada penjemuran (2,98%) (Hasokawa, 1995). Jadi, penyebab rendahnya rendemen kemungkinan besar bukan disebabkan karena sistem pengeringan. Rendahnya rendemen bisa disebabkan karena mutu gabah dan jenis varietas. Mutu gabah pada MT 2015/2016 memang relatif kurang baik dikarenakan kondisi air yang kurang memadai. Hasil penelitian Kobarsih et al (2011) juga menunjukkan hasil survei terhadap usaha penggilingan padi yang ada di kabupaten Kulonprogo (Yogyakarta) menghasilkan rendemen sebesar 52,17% meskipun tipe penggilingan yang dipergunakan yaitu tipe two pass. Tabel 3. Rendemen beras giling yang dihasilkan Berat GKG (kg) Lama Giling (menit) Parameter Berat Total Beras (kg) Rendemen Giling (%) I ,2 58,2 II ,5 53,7 III ,1 57,2 Rata-rata 56,4 Kadar air beras yang dihasilkan pada pengkajian ini rata-rata 14,5% (Tabel 4). Hal ini menandakan bahwa kadar beras yang dihasilkan telah sesuai dengan SNI No mengenai kualitas beras giling (Badan Standarisasi Nasional, 1999). Tabel 4. Kadar air beras yang dihasilkan dengan 5 kali pengukuran per ulangan Kadar Air Beras (%) Rata-rata I 13,8 13,8 14,1 14,0 14,3 14,0 II 15,5 14,8 14,5 14,7 14,9 14,9 III 14,2 14,7 14,7 14,6 14,2 14,5 Rata-rata 14,5 Kesimpulan Hasil pengkajian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan kapasitas giling maka penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur termasuk ke dalam kriteria penggilingan padi skala menengah karena memiliki kapasitas siling 1 ton/jam. 2. Rendemen yang dihasilkan pada usaha penggilingan padi Gapoktan Harapan Makmur untuk varietas Mekongga MT 2015/2016 dengan pengeringan oven dryer menghasilkan tingkat rendemen yang rendah yaitu rata-rata sebesar 56,4%. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 421
5 3. Beras yang dihasilkan memiliki kadar air sesuai dengan SNI No mengenai kualitas beras giling yaitu rata-rata sebesar 14,5%. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih ditujukan kepada Bapak Dr. Ir. Muchammad Yusron, M.Phil dan Bapak Syahrizal Muttakin, S.TP, M.Sc atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan pengkajian ini. Terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Suryadi dan Bapak Destia yang telah membantu proses pengambilan data pengkajian. Sumber dana penelitian berasal dari dana APBN Litbang Kementerian Pertanian. Daftar Pustaka Badan Standarisasi Nasional Standar Mutu Beras Giling SNI Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Hasbi Perbaikan teknologi pascapanen padi di lahan suboptimal. Jurnal Lahan Suboptimal Vol.1 (2): Hasokawa A Rice Postharvest Technology. The Food Agency, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries, Japan Yoshihito Makao, ACE Corporation, Tokyo. p 566. Kobarsih M, Siswanto N, Hatmi RU Karakteristik penggilingan padi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosiding Semiloka Penguatan Tanaman Terpadu dan Antisipasi Perubahan Iklim untuk Peningkatan Produksi Pangan. p Maryana YE, Raharjo B. Kinerja penggilingan padi kecil di lahan kering kecamatan Lempuing. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal; Palembang, September Sumatera Selatan. p Putri TA, Kusnadi N, Rachmina D Kinerja usaha penggilingan padi, studi kasus pada tiga usaha penggilingan padi di Cianjur, Jawa Barat. Jurnal agribisnis Indonesia Vol 1 (2): Thahir R Revitalisasi penggilingan padi melalui inovasi penyosohan mendukung swasembada beras dan persaingan global. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian Vol 3 (3) : Umar S Pengaruh sistim penggilingan padi terhadap kualitas giling di sentra produksi beras lahan pasang surut. Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7(1): Wimbley JE Philippines. Paddy Post Harvest Industry in Development Countries. IRRR Los Banos, Winarno FG GMP dalam industri penggilingan padi. Prosiding Lokakarya Nasional Upaya Peningkatan Nilai Tambah Pengolahan Padi; Jakarta, Juli Jakarta. P Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian
Kinerja Penggilingan Padi Kecil di Lahan Kering Kecamatan Lempuing. Small Milling Performances In Lempuing Jaya District Dry Land
Kinerja Penggilingan Padi Kecil di Lahan Kering Kecamatan Lempuing Small Milling Performances In Lempuing Jaya District Dry Land Yeni E Maryana 1*), Budi Raharjo 2) 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN ACARA V PENGENALAN RICE MILL UNIT Disusun Oleh: Nama : Arif Ardiawan NIM : A1L008062 Rombongan : B Kelompok : 4 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Terminologi Pasca Panen Padi. A. Kualitas Fisik Gabah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terminologi Pasca Panen Padi Kegiatan pascapanen padi perontokan, pengangkutan, pengeringan, penggilingan, penyimpanan dan pengemasan (Patiwiri, 2006). Padi biasanya dipanen pada
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: padi, konfigurasi penggilingan, susut penggilingan, rendemen giling PENDAHULUAN
Konfigurasi Mesin Penggilingan Padi Untuk Menekan Susut dan Meningkatkan Rendemen Giling (Rice Milling Machine Configuration to Reduce Losses and Increase Milling Yield) Rokhani Hasbullah, Anggitha Ratri
Lebih terperinciLaporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani
84 Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Pascapanen Upaya pemerintah untuk mencapai swasembada beras ditempuh melalui berbagai cara, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara agraris maka sebagian besar penduduknya. konsumsi untuk seluruh penduduk di Indonesia (Adiratma, 2004).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai Negara agraris maka sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Bahan makanan seperti padi atau beras dan jagung hanya diproduksi oleh pertanian
Lebih terperinciUNJUK KERJA MESIN PENGGILING PADI TIPE SINGLE PASS 1
UNJUK KERJA MESIN PENGGILING PADI TIPE SINGLE PASS 1 Hanim Zuhrotul A 2, Nursigit Bintoro 2 dan Devi Yuni Susanti 2 ABSTRAK Salah satu faktor yang mengakibatkan kehilangan hasil pada produk pertanian tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sulit diperoleh. Di Indonesia kondisi ini masih diperburuk dengan adanya kendala
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di sebagian besar Negara Asia, beras mempunyai nilai politik strategis, yang mempunyai implikasi, pemerintahan akan labil jika beras harganya tidak stabil
Lebih terperinciPROGRAM & KEBIJAKAN REVITALISASI PENGGILINGAN PADI DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN 2012
PROGRAM & KEBIJAKAN REVITALISASI PENGGILINGAN PADI DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN 2012 1 LATAR BELAKANG Kementerian Pertanian mengemban amanat untuk terus berupaya meningkatkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Pengolahan Padi 1.2. Penggilingan Padi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Pengolahan Padi Umumnya alat pengolahan padi terdiri dari berbagai macam mesin, yaitu mesin perontok padi, mesin penggiling padi, mesin pembersih gabah, mesin penyosoh beras,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha pada Tahun * (Miliar Rupiah)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang telah berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk
Lebih terperinciMETODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan. Metode Penelitian
15 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama ±3 bulan dimulai dari Februari sampai April 2013 yang berlokasikan di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Alat dan Bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang paling
Lebih terperinciPerhimpunan Teknik Pertanian Indonesia Yogyakarta, 5-6 September 2014
Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia Yogyakarta, 5-6 September 2014 PERUBAHAN SIFAT FISIK DAN TINGKAT KECERAHAN BERAS GILING (ORYZA SATIVA L.) PADA BERBAGAI PENGGILINGAN BERAS Budidarmawan Idris 1, Junaedi
Lebih terperinciEVALUASI MUTU BERAS DI PROPINSI JAWA BARAT, JAWA TENGAH, DAN JAWA TIMUR HASIL PANEN MUSIM KEMARAU 2007
EVALUASI MUTU BERAS DI PROPINSI JAWA BARAT, JAWA TENGAH, DAN JAWA TIMUR HASIL PANEN MUSIM KEMARAU 2007 Sigit Nugraha Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian ABSTRAK Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan komoditas pangan unggulan Provinsi Lampung. Produksi padi yang dihasilkan di Provinsi Lampung secara
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kilang Padi Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan padi menjadi beras atau penggilingan padi (Rice Milling
Lebih terperinciMahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universita Lampung 2,3
Artikel Ilmiah Teknik Pertanian Lampung: 7-12 ANALISIS MUTU BERAS PADA MESIN PENGGILINGAN PADI BERJALAN DI KABUPATEN PRINGSEWU THE ANALYSIS OF RICE QUALITY PRODUCED BY COMMUTING RICE MILLING MACHINE IN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengangkutan Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan padi setelah panen dari sawah atau rumah ke Pabrik Penggilingan Padi (PPP). Tingkat kehilangan hasil dalam tahapan pengangkutan
Lebih terperinciKARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH
KARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH Zahara Mardiah dan Siti Dewi Indrasari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi ABSTRAK Permintaan beras berkualitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - April 2014 di Kabupaten Pringsewu
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - April 2014 di Kabupaten Pringsewu dan Laboratorium Rekayasa dan Bioproses Pascapanen, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pascapanen adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pemanenan, pengolahan, sampai dengan hasil siap konsumsi (Hasbi, 2012:187). Sedangkan penanganan pascapanen adalah
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN MESIN PENGGILING MOBILE TERHADAP MUTU BERAS UNTUK BEBERAPA VARIETAS PADI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
JRPB, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, Hal. 53-59 DOI: https://doi.org/10.29303/jrpb.v6i1.72 ISSN 2301-8119, e-issn 2443-1354 Tersedia online di http://jrpb.unram.ac.id/ KAJIAN PENGGUNAAN MESIN PENGGILING MOBILE
Lebih terperinciPeningkatan Mutu Beras Petani Melaui Penambahan Alat Pengkabut di Penggilingan
Peningkatan Mutu Beras Petani Melaui Penambahan Alat Pengkabut di Penggilingan Yogi P Rahardjo 1, Sukarjo 2 dan Sumarni 1 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah 2 Balai Penelitian Lingkungan
Lebih terperinciKINERJA USAHA PENGGILINGAN PADI, STUDI KASUS PADA TIGA USAHA PENGGILINGAN PADI DI CIANJUR, JAWA BARAT
Jurnal Agribisnis Indonesia (Vol 1 No 2, Desember 2013); halaman 143-154 143 KINERJA USAHA PENGGILINGAN PADI, STUDI KASUS PADA TIGA USAHA PENGGILINGAN PADI DI CIANJUR, JAWA BARAT Tursina Andita Putri 1,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PENGGILINGAN PADI. Disusun oleh: Kelompok 3
LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PENGGILINGAN PADI Disusun oleh: Kelompok 3 Arya Widura Ritonga Najmi Ridho Syabani Dwi Ari Novianti Siti Fatimah Deddy Effendi (A24051682) (A24051758)
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara Agraris dimana sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Hal ini di dukung dengan kenyataan bahwa di Indonesia tersedia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Mekar Tani, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang dan Balai Besar Penelitian dan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
44 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Wilayah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Raman Utara Kecamatan Raman Utara merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung Timur dan berpenduduk 35.420 jiwa dengan luas
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI MOBILE DI KECAMATAN PANTAI LABU DAN KECAMATAN PANTAI CERMIN
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI MOBILE DI KECAMATAN PANTAI LABU DAN KECAMATAN PANTAI CERMIN Indriani, Satia Negara Lubis dan Sinar Indra Kusuma Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap
Lebih terperinciTabel 1. Standar Mutu Beras Berdasarkan SNI
Model Penggilingan Padi Terpadu untuk Meningkatkan Nilai Tambah Penggilingan padi merupakan industri padi tertua dan tergolong terbesar di Indonesia, yang mampu menyerap lebih dari 10 juta tenaga kerja,
Lebih terperinciANALISIS MODEL PENGOLAHAN PADI (Studi Kasus di Kabupaten Lombok Timur, NTB)
Jurnal Enjiniring Pertanian ANALISIS MODEL PENGOLAHAN PADI (Studi Kasus di Kabupaten Lombok Timur, NTB) (Analysis of Rice Processing Models) (Case Study in Est. Lombok, West Nusa Tenggara) Sigit Nugraha
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2011. Penelitian dilaksanakan di laboratorium LBP (Lingkungan dan Bangunan Pertanian) dan
Lebih terperinciSTUDI UNJUK KERJA MESIN PENGGILINGAN PADI DI KANDANGHAUR, INDRAMAYU, JAWA BARAT NURUL RIZQIYYAH
STUDI UNJUK KERJA MESIN PENGGILINGAN PADI DI KANDANGHAUR, INDRAMAYU, JAWA BARAT NURUL RIZQIYYAH DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN
Lebih terperinciPENANGANAN PASCA PANEN BERBAGAI VARIETAS PADI DENGAN RICE MILLING UNIT (RMU)
Jurnal Galung Tropika, Januari 2013, hlmn. 55-59 PENANGANAN PASCA PANEN BERBAGAI VARIETAS PADI DENGAN RICE MILLING UNIT (RMU) 1) Ashar dan 2) Muh. Iqbal 1) Mahasiswa Prodi Agroteknologi Fapetrik UMPAR
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Kelayakan 1. Investor 2. Analisis 3. Masyarakat 4. Pemerintah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak suatu gagasan usaha yang direncanakan. Pengertian layak
Lebih terperinciTeknik Penanganan Pascapanen Padi untuk Menekan Susut dan Meningkatkan Rendemen Giling
A R T I K E L Teknik Penanganan Pascapanen Padi untuk Menekan Susut dan Meningkatkan Rendemen Giling Rokhani Hasbullah a dan Anggitha Ratri Dewi b a Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PROSES PENGOLAHAN BERAS PRATANAK Gabah yang diperoleh dari petani masih bercampur dengan jerami kering, gabah hampa dan kotoran lainnya sehingga perlu dilakukan pembersihan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena pangan menempati urutan terbesar pengeluaran rumah tangga. Tanaman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi manusia. Ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial, stabilitas politik dan keamanan atau ketahanan
Lebih terperinciRATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 1,32 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 1,32 PERSEN Harga gabah di tingkat petani Isikan tag line (kata unik yang menarik ) naik sebesar 1,32 persen dari Rp. 5.197,92
Lebih terperinci2017, No menyebabkan berkurangnya pendapatan petani dan turunnya penyerapan gabah dan beras; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dima
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.364, 2017 KEMTAN SELAKU KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN. Pembelian Harga Gabah dan Beras Diluar Kualitas Oleh Pemerintah. Pedoman. Perubahn Ketiga. PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciPengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Mutu Fisik Beberapa Beras Aromatik
Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Mutu Fisik Beberapa Beras Aromatik Beras aromatik adalah beras yang popular saat ini baik di dalam dan luar negeri karena mutu yang baik dan aroma yang wangi. Banyak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Rantai Pasok Rantai pasok adalah sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasi pemasok, manufaktur, gudang, jasa transportasi, pengecer,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi merupakan tanaman pertanian. Padi termasuk genus oryza L yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asal Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman pertanian. Padi termasuk genus oryza L yang meliputi kurang lebih 25 species yang tersebar di seluruh daerah tropik dan subtropik
Lebih terperinciSELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciPEMANFATAAN TEKNOLOGI PENGERING GABAH TIPE RESIRKULASI DI DESA CEPOKO SAWIT KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI
PEMANFATAAN TEKNOLOGI PENGERING GABAH TIPE RESIRKULASI DI DESA CEPOKO SAWIT KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI Syahid 1), Subuh Pramono 2), Yusuf Herlambang 3) 1,2 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Lebih terperinciJember, Juli, 2011 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2011] Rokhani Hasbullah 1), Riska Indaryani 1) Abstrak
Penggunaan Mesin Perontok untuk Menekan Susut dan Mempertahankan Kualitas Gabah (The Use of Power Thresher to Reduce Losses and Maintain Quality of Paddy) Rokhani Hasbullah 1), Riska Indaryani 1) 1) Departemen
Lebih terperinciKajianKehilangan Hasil Pada Pengeringan dan Penggilingan Padi di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan
Jurnal Lahan Suboptimal. ISSN2252-6188 Vol. 1, No.1: 72-82, April 2012 KajianKehilangan Hasil Pada Pengeringan dan Penggilingan Padi di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan Study of Yield Losses during
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa dari 13 (tiga belas) desa yang terdapat di kecamatan Ciampea, dan wilayahnya masuk dalam Kabupaten
Lebih terperinciRATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 10,59 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 10,59 PERSEN Harga gabah di tingkat petani Isikan tag line (kata unik yang menarik ) naik sebesar 10,59 persen dari Rp.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan (gramineae) yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia sejak lama. Beras merupakan kebutuhan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam dalam bidang pertanian merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia dan perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Pertanian merupakan aset
Lebih terperinciKeywords : Paddy, postharvest, steps postharvest, loss
KAJIAN PENANGANAN PASCAPANEN PADI UNTUK MENGURANGI SUSUT MUTU BERAS (Paddy Postharvest Handling to Decrease Rice Quality Loss) Desy Nofriati Dan Yenni Yusriani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 IKHTISAR EKSEKUTIF
IKHTISAR EKSEKUTIF, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lebih terperinciTeknologi Penanganan Beras Berkualitas Melalui Penerapan GMP dan GWP
Teknologi Penanganan Beras Berkualitas Melalui Penerapan GMP dan GWP Ir. Linda Yanti M.Si BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBI 2 0 1 7 1 Teknologi Penanganan Beras Berkualitas Melalui Penerapan GMP
Lebih terperinciInovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional
Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber
Lebih terperinciPenanganan Susut Panen dan Pasca Panen Padi Kaitannya dengan Anomali Iklim di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
Planta Tropika Journal of Agro Science Vol 3 No 2 / Agustus 2015 Penanganan Susut Panen dan Pasca Panen Padi Kaitannya dengan Anomali Iklim di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta DOI 10.18196/pt.2015.046.100-106
Lebih terperinciSKRIPSI EKA NOVIANTI H
KELAYAKAN INVESTASI USAHA PENGGILINGAN PADI PADA KONDISI RISIKO (Studi Kasus di Penggilingan Padi Skala Kecil Sinar Ginanjar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat) SKRIPSI EKA NOVIANTI H 34077016 DEPARTEMEN
Lebih terperinciPeran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten
Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten Eka Rastiyanto Amrullah¹ dan Sholih Nugroho Hadi² ¹Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten Jl. Ciptayasa KM 01 Ciruas Serang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok yang sangat strategis dalam tatanan kehidupan dan ketahanan pangan nasional. Kekurangan beras dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PENGERINGAN DAN TEMPERING TERHADAP MUTU BERAS PADA PENGERINGAN GABAH LAPISAN TIPIS
PENGARUH WAKTU PENGERINGAN DAN TEMPERING TERHADAP MUTU BERAS PADA PENGERINGAN GABAH LAPISAN TIPIS Totok Prasetyo *, Kamaruddin. A **, I. Made. K.D ***, Armansyah. H.T ****, & Leopold. N ***** * Program
Lebih terperinciRATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 5,03 PERSEN
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 5,03 PERSEN harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 5,19 persen dari Rp. 4.567,08 per kg menjadi Rp. 4.804,17
Lebih terperinciII. MENEKAN KEHILANGAN HASIL
II. MENEKAN KEHILANGAN HASIL 1. Faktor-faktor penyebab kehilangan hasil panen Selama waktu panen, susut dapat terjadi karena ada gabah yang rontok di lahan akibat cara panen yang tidak benar atau akibat
Lebih terperinciUJI KINERJA MESIN PEMECAH KULIT GABAH DENGAN VARIASI JARAK ROL KARET DAN DUA VARIETAS GABAH PADA RICE MILLING UNIT (RMU)
UJI KINERJA MESIN PEMECAH KULIT GABAH DENGAN VARIASI JARAK ROL KARET DAN DUA VARIETAS GABAH PADA RICE MILLING UNIT (RMU) Performance Test of Machine Breaking Skin Grain With Rubber Rollers Distance Variation
Lebih terperinciBudijanto, S.,dan Azis, B.S. (2011). Produktivitas dan Proses penggilingan padi terkait dengan Pengendalian Faktor Mutu Berasnya. Jurnal Pangan.
DAFTAR PUSTAKA Adiratma, E. Roekasah. (2004). Stop Tanam Padi?: Memikirkan Kondisi Petani Padi Indonesia dan Upaya Meningkatkan Kesejahteraannya. Penebar Swadaya. Afzalina, S., M. Shaker, and E. Zare.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dan beras adalah salah satu hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara agraris dan beras adalah salah satu hasil pertaniannya utamanya. Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, produksi beras dalam negeri
Lebih terperinciANALISIS ENERGI OPERASIONAL PADA PABRIK PENGGILINGAN PADI (KAPASITAS KECIL, MENENGAH DAN BESAR)
ANALISIS ENERGI OPERASIONAL PADA PABRIK PENGGILINGAN PADI (KAPASITAS KECIL, MENENGAH DAN BESAR) (Analysis of Operational Energy at Rice Milling Pabric (Small, Medium and Big Capacity)) Indriyani 1, Tamrin
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/04/18/Th. III, 1 April 2015 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKG) DI PETANI TURUN 17,26 PERSEN Selama Maret 2015,
Lebih terperinciRICE ESTATE + SRI Ha Mendukung Prog. Kemandirian Pangan KABUPATEN PPU
RICE ESTATE + SRI 30.000 Ha Mendukung Prog. Kemandirian Pangan KABUPATEN PPU Januari 2011 Data BPS tahun 2009; Jumlah Luas Panen di Kab. PPU adalah. ha. Tingkat Produktivitas ton GKG/ha. Total Produksi
Lebih terperinciISSN No Vol.23, No.2, OKtober 2009
ISSN No. 0216-3365 Vol.23, No.2, OKtober 2009 Jurnal Keteknikan Pertanian merupakan publikasi resmi Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA) yang didirikan 10 Agustus 1968 di Bogor, berkiprah dalam
Lebih terperinciAnalisis Beban Kerja pada Proses Penggilingan Padi, Studi Komparasi antara Penggilingan Padi Skala Kecil dan Besar
Analisis Beban Kerja pada Proses Penggilingan Padi, Studi Komparasi antara Penggilingan Padi Skala Kecil dan Besar 1) Atiqotun Fitriyah, 2) Sam Herodian 1), 2) Laboratorium Ergonomika, Departeman Teknik
Lebih terperinciKajian Model Agroindustri Padi Berbasis Klaster. Study of Cluster-Based Rice Agroindustry Models
Kajian Model Agroindustri Padi Berbasis Klaster Study of Cluster-Based Rice Agroindustry Models Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 12, Cimanggu, Bogor
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Lokasi Penggilingan Padi Kelurahan Situ Gede adalah suatu kelurahan yang berada di Kecamatan Bogor Barat. Berdasarkan data monografi Kelurahan Situ Gede pada
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN HARGA PEMBELIAN GABAH OLEH PEMERINTAH KOTA PASURUAN DARI PETANI/KELOMPOK TANI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan beras di Indonesia pada masa yang akan datang akan meningkat. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi dengan besarnya konsumsi beras
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/10/18/Th. IV, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 4,12 PERSEN Selama September 2016,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/09/18/Th. II, 1 September 2014 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 4,85 PERSEN Selama Agustus 2014,
Lebih terperinciPROSES PENGGILINGAN PADI MENGGUNAKAN RICE MILLING UNIT DI PT. MERTJUBUANA KAB. SUMEDANG-JAWA BARAT ELRADHIE NOUR AMBIYA SI
PROSES PENGGILINGAN PADI MENGGUNAKAN RICE MILLING UNIT DI PT. MERTJUBUANA KAB. SUMEDANG-JAWA BARAT ELRADHIE NOUR AMBIYA SI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN POLITEKNIK AGROINDUSTRI SUBANG 2011 PROSES
Lebih terperinciDukat Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon
PENGARUH UMUR PANEN DAN KULTIVAR PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP MUTU FISIK BERAS GILING Dukat Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh interaksi umur panen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/09/18/Th. V, 4 September 2017 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 0,90 PERSEN Selama Agustus 2017,
Lebih terperinciAnalisis Harga Gabah Maret 2013
Analisis Harga Gabah Maret 2013 Pergerakan Harga Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa rerata harga seluruh kelompok kualitas gabah mengalami penurunan pada Maret 2013 di bandingkan Februari 2013.
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN PERBERASAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka stabilitas ekonomi nasional, meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciPENGARUH KETEBALAN DAN JENIS ALAS PENJEMURAN GABAH (Oryza Sativa L.) TERHADAP MUTU FISIK BERAS GILING KULTIVAR CIHERANG
PENGARUH KETEBALAN DAN JENIS ALAS PENJEMURAN GABAH (Oryza Sativa L.) TERHADAP MUTU FISIK BERAS GILING KULTIVAR CIHERANG R. Hempi Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk
Lebih terperinciSTATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH
ht tp :// yo gy ak ar ta.b ps.g o.id Katalog BPS : 7103005.34 STATISTIK HARGA PRODUSEN GABAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA .id ps.g o ta.b ar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan. diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai sumber karbohidrat. Kebutuhan pangan pokok beras
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sub sektor pertanian tanaman pangan memiliki peranan sebagai penyedia bahan pangan bagi penduduk Indonesia yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/02/18/Th. V, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. JANUARI 2017, RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 0,07 PERSEN. Selama
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/06/18/Th. V, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 5,84 PERSEN Selama Mei 2017, Survei
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/01/18/Th. IV, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 1,96 PERSEN Selama Desember 2015,
Lebih terperinciPerbaikan Teknologi Pascapanen Padi di Lahan Suboptimal. The Improvement of Rice Postharvest Technology in Sub-Optimal Land
Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online) Vol. 1, No.2: 186-196, Oktober 2012 Perbaikan Teknologi Pascapanen Padi di Lahan Suboptimal The Improvement of Rice Postharvest
Lebih terperinciKAJIAN KONFIGURASI MESIN PENGGILINGAN UNTUK MENINGKATKAN RENDEMEN DAN MENEKAN SUSUT PENGGILINGAN PADA BEBERAPA VARIETAS PADI
KAJIAN KONFIGURASI MESIN PENGGILINGAN UNTUK MENINGKATKAN RENDEMEN DAN MENEKAN SUSUT PENGGILINGAN PADA BEBERAPA VARIETAS PADI OLEH: ANGGITHA RATRI DEWI F14051034 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/07/18/Th. IV, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 0,04 PERSEN Selama Juni 2016, Survei
Lebih terperinciKajian Rendemen danmutu Giling Beras di Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan 232
ARTIKEL Kajian Rendemen dan Mutu Giling Beras di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan Assessment on Milling Yield and Milling Quality ofmilled Rice in Kota Baru District, South Kalimantan Province
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA. Tim UPBS BPTP Sumatera Utara
PENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA Tim UPBS BPTP Sumatera Utara LATAR BELAKANG Pencapaian swasembada beras berkelanjutan dapat terwujud melalui peningkatan produksi padi nasional. Secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 11/04/18/Th. II, 1 April 2014 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN A. RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI TURUN 2,37 PERSEN Selama Maret 2014, Survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah negara pengekspor beras. Masalah ketahanan pangan akan lebih ditentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen beras yang besar, tetapi kebutuhan konsumsi beras dan pertumbuhan penduduk yang besar menyebabkan Indonesia tidak mampu menjadi
Lebih terperinciISSN eissn Online
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 17 (1):66-76 http://www.jptonline.or.id ISSN 1410-5020 eissn Online 2047-1781 Evaluasi Kualitas Beras Giling Beberapa Galur Harapan Padi Sawah (Oryza Sativa L.)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.
35 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Terminologi Pascapanen Padi Pengertian pascapanen padi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh petani dan juga oleh lembaga tata niaga atau swasta, setelah padi dipanen sampai
Lebih terperinci