B. BIDANG ILMU C. PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B. BIDANG ILMU C. PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 A. JUDUL PENELITIAN : Peningkatan Kemampuan Menulis Skripsi Mahasiswa melalui Pengenalan Uslub-uslub Kalimat B. BIDANG ILMU : Pendidikan C. PENDAHULUAN Menulis ( Insya ) merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mesti dikuasai oleh setiap pembelajar bahasa. Menurut Abdul Alim Ibrahim (1962:145), dari aspek pentahapannya keterampilan ini merupakan keterampilan puncak dari proses pengajaran suatu bahasa. Kemampuan seorang pembelajar untuk menuliskan ide atau pikiran dengan bahasa yang dipelajarinya merupakan prestasi tersendiri dalam proses belajarnya. Bagi mahasiswa di perguruan tinggi keterampilan menulis merupakan keterampilan inti yang merupakan ciri khas yang membedakannya dari masyarakat lainnya. Selain itu pula, keterampilan ini dapat dijadikan sebagai modal utama bagi pengembangan diri setelah mereka menyelesaikan perkuliahan. Namun demikian menurut Alwasilah (1997 : 132), kemampuan menulis merupakan kemampuan yang disegani dibanding dengan kemampuankemampuan lainnya. Kebanyakan mahasiswa tidak menyukai menulis. Di dalam penelitiannya dia menunjukkan bahwa fenomena tersebut terjadi disebabkan oleh dua hal. Pertama, secara kognitif menulis lebih kompleks dari pada membaca dan berbicara. Orang yang banyak menulis karya ilmiah pastilah banyak membaca. Sebaliknya orang yang banyak membaca belum tentu banyak menulis. Kedua, kegiatan menulis memakan banyak waktu dari pada kegiatan berbahasa lainnya. Berdasarkan kurikulum IKIP Bandung ( sekarang UPI ) Tahun 1993 ( 1993 : 352 ), mata kuliah yang berfungsi mengembangkan kemampuan menulis adalah mata kuliah Insya I,II, dan III. Mata kuliah ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa. Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mereka mampu menulis kalimat, paragraf dengan berbagai jenisnya, dan mampu menulis karangan berbahasa Arab baik ilmiah maupun populer dengan uslub yang baku dan menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar. Target dan tujuan kurikulum di atas belum sepenuhnya bisa dilaksanakan. Para mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab masih mempunyai beberapa 1

2 kelemahan pada keterampilan tersebut. Hal ini dapat kita lihat dari dua indikasi, yaitu tingkat kesahihan tulisan dan tingkat kecepatan penulisan. Hal ini dapat kita lihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayan dkk. ( 2001 ) tentang kualitas penulisan skripsi mahasiswa yang mengikuti ujian tahun Data pada aspek tingkat kesahihan menunjukkan bahwa sebagian besar ( 72 % ) skripsi yang ditulis oleh para mahasiswa masih banyak mengandung kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi pada aspek diksi ( pemilihan kosa kata ) ( 61 %), struktur kalimat (35%), uslub ( gaya pengungkapan ) (67%), dan qawaid ( 26% ). Sedangkan pada aspek tingkat kecepatan dalam menulis skripsi dapat kita lihat data berikut ini : sebagian dari mereka ( 16 % ) menyelesaikan skripsi lebih dari tiga semester, sebagian besar dari mereka ( 56 %) menyelesaikan studi selama tiga semester, ( 22 % ) menyelesaikan skripsi selama dua semester, dan hanya ( 10 % ) yang dapat menyelesaikan penulisan skripsi selama satu semester. Dari data penelitian di atas menunjukkan bahwa perkuliahan Insya ( menulis ) masih harus ditingkatkan. Perbaikan kualitas perkuliahan terkait dengan banyak aspek, seperti materi perkuliahan, tingkat penguasaan dosen, sosio kultural siswa, dan aspek-aspek lainnya. Penelitian ini akan berupaya menemukan struktur dan model materi perkuliahan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasilnya berupa meningkatnya kualitas penulisan skripsi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab. D. PERUMUSAN MASALAH Fokus utama permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana teknik pengenalan uslub-uslub kalimat berkaitan dengan peningkatan kualitas penulisan skripsi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia?. Secara rinci permasalahan di atas tergambar pada aspek-aspek berikut ini : 3.1 Uslub-uslub kalimat manakah yang berkaitan secara signifikan dengan kemampuan menulis skripsi? 2

3 3.2 Kosa kata kosa kata manakah yang berkaitan secara signifikan dengan kemampuan menulis skripsi? 3.3 Bagaimana implementasi teknik pengenalan uslub-uslub kalimat kepada para mahasiswa? 3.4 Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap implementasi teknik pengenalan uslub-uslub kalimat yang berorientasi peningkatan menulis skripsi mahasiswa? 3.5 Apakah implementasi teknik pengenalan uslub-uslub kalimat mempunyai hubungan yang signifikan dengan peningkatan kemampuan menulis skripsi mahasiswa? E. KAJIAN PUSTAKA a. Kedudukan Menulis dalam Pengajaran Bahasa Menulis ( Insya ) mempunyai tempat tersendiri dalam kegiatan berbahasa. Dengan gaya bahasa yang berlebihan Abdul Alim Ibrahim ( 1962 : 145 ) mengatakan, bahwa menulis ( Insya ) merupakan ghayatul lughah ( tujuan akhir dari pengajaran bahasa ). Bidang-bidang kebahasaan lainnya merupakan media atau sarana untuk sampai ke puncak tersebut. Membaca membekali kita dengan berbagai pengetahuan. Qawa id ( Sintaksis dan Morfologi ) membekali kita agar tidak salah dalam pengucapannya. Imla membekali kita pengetahuan agar kita bisa menulis dengan tulisan yang baik dan benar. Demikian juga dengan pengetahuan sastra dapat membekali kita agar bisa menyampaikan ide dengan bahasa yang baik dan tinggi nilainya. b. Konsep Menulis ( Insya ) Dalam pengajaran bahasa Arab terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan keterampilan menulis. Beberapa pengajar bahasa Arab kadang-kadang tidak pernah membedakan di antara istilah-istilah tersebut. Istilah-istilah tersebut yaitu Khat, Naskh, Imla, Kitabah, dan Insya. Menurut Al Khuly ( 1986 : 110 ) keempat istilah tersebut saling terkait dan menunjukkan jenjang keterampilan dalam pengajaran menulis. Beliau menjelaskan keempat istilah tersebut sbb : 3

4 1. Khat Khat adalah pengajaran menulis pada tahap pertama. Menulis jenis ini melatih para pembelajar menulis huruf dengan benar. Pada tahap ini diajarkan kepada mereka teknik-teknik penulisan dan aturan-aturannya. Dalam teknik penulisan di dalamnya tercakup : Bagaimana cara memegang pena yang benar, bagaimana menggaris, bagaimana memulai menulis dan mengakhirinya. Sedangkan pada aspek aturan-aturannya kepada para pembelajar dibekali pengetahuan tentang aturan-aturan dalam penulisan Arab. Kepada mereka diajarkan bentuk-bentuk huruf, mana huruf yang bisa disambung dan mana yang tidak, dan aturan-aturan lainnya. 2. Nasakh ( Menyalin ) Nasakh adalah keterampilan menulis yang berupa menyalin suatu tulisan atau teks bacaan. Setelah para pembelajar selesai berlatih menulis huruf, baik yang bersambung maupun yang terpisah, sebaiknya mereka diminta untuk menyalin pelajaran membaca yang mereka pelajari ( buku pelajaran yang menjadi pegangan ). Menulis jenis ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu : 2.1 Menyalin merupakan latihan tambahan bagi para pembelajar dalam menulis huruf-huruf dengan tangan. Menyalin merupakan latihan untuk menulis indah. 2.2 Menyalin dapat menumbuhkan ketrampilan menggunakan ejaan yang benar. 2.3 Menyalin dapat melatih para pembelajar menggunakan tanda baca, seperti titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda kutip, dan tanda-tanda baca lainnya. 2.4 Menyalin dapat memantapkan penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajarinya berupa kosa kata dan pola-pola kalimat. 3. Imla ( Dikte ) Setelah para pembelajar dilatih menyalin tulisan dengan waktu yang cukup, mulailah mereka dilatih Imla ( dikte ). Latihan ini dilakukan untuk menguji kemampuan mereka menulis apa yang mereka dengar. Dengan mulainya mereka berlatih Imla tidak berarti mereka berhenti berlatih Nasakh 4

5 ( menyalin ). Kedua ketrampilan tersebut sebaiknya dikerjakan secara bersamasama. Imla biasanya diberikan pada materi pelajaran yang sudah dikenal, baik cara membacanya, menyalinnya, dan kosa katanya. Lebih utama lagi apabila guru terlebih dahulu menentukan materi bacaan yang akan dilatihkannya pada Imla, sehingga para pembelajar dapat mempersiapkannya terlebih dahulu dengan membaca. Hal ini lebih baik dari pada Imla yang diberikan secara tibatiba. Imla yang diumumkan sebelumnya dapat memberikan kesempatan kepada para pembelajar untuk mempersiapkan terlebih dahulu dengan berlatih. Sedangkan Imla yang diberikan secara tiba-tiba akan didahului dengan persiapan yang tidak memadai. 4. Insya ( Mengarang ) Setelah para pembelajar mempelajari menulis huruf-huruf, menyalin, dan dikte mulailah mereka dilatih menulis ( Insya ). Pengembangan keterampilan ini meliputi dua tahapan. Pertama kali para pembelajar diajarkan kitabah muqayyadah ( menulis terstruktur ) yang dinamai juga dengan kitabah muwajjahah. Jenis menulis ini diberikan terlebih dahulu sebelum kitabah hurriyyah ( menulis bebas ). Konsep menulis yang keempat inilah, yakni menulis yang dalam bahasa Arabnya dinamai Insya yang dijadikan salah satu variabel dalam penelitian ini. Keempat istilah di atas, yaitu Khat, Nasakh, Imla, dan Insya biasanya disebut dengan keterampilan Kitabah ( menulis ). b. Kompetensi Menulis dal am Kurikulum Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia Program Pendidikan Bahasa Arab merupakan salah satu program studi di Universitas Pendidikan Indonesia yang mempunyai misi dan tujuan yang luhur, yaitu mencetak sarjana-sarjana di bidang pengajaran bahasa Arab. Untuk bisa mencapai atribut tersebut diperlukan minimal dua kompetensi, yaitu kompetensi kependidikan dan kompetensi kebahasaaraban. 5

6 Dalam kurikulum Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia kedua kompetensi tersebut merupakan acuan dan tujuan dari setiap mata kuliah yang diberikan kepada para mahasiswa. Mata kuliah-mata kuliah yang berkaitan dengan pembentukan profesi kependidikan dan kebahasaaraban merupakan mata kuliah utama. Di samping itu juga terdapat mata kuliah tambahan yang sifatnya penujang dan pedalaman. Rumpun mata kuliah pada Program Pendidikan Bahasa Arab adalah : MKBS ( Mata Kuliah Bidang Studi), MKPBM ( Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar ), MKDK ( Mata Kuliah Dasar Kependidikan ), MKDU ( Mata Kuliah Dasar Umum ), MKPP ( Mata Kuliah Pendalaman dan Perluasan ), dan MKM ( Mata Kuliah Minor ). Dari rumpun mata kuliah di atas yang termasuk rumpun mata kuliah inti pada setiap program studi adalah MKBS. Pada Program Pendidikan Bahasa Arab MKBS dirancang untuk membekali para mahasiswa berupa keterampilan berbahasa Arab baik teoritik maupun praktik. Mahasiswa diharapkan mempunyai keterampilan dalam aspek Menyimak, Membaca, Berbicara, dan Menulis sesuai dengan target yang ditetapkan kurikulum. Pada kelompok MKBS keterampilan menulis ( Insya ) dikembangkan pada mata kuliah Insya I, Isya II, dan Insya III. Masing-masing mata kuliah dua sks sehingga seluruhnya berjumlah 6 sks. Deskripsi mata kuliah-mata kuliah tersebut adalah sbb : 1. Mata kuliah Insya I membekali para mahasiswa dengan beberapa kemampuan, yaitu : 1) menyusun kamilat Nominal ( jumlah ismiyyah ) dan kalimat Verbal ( jumlah fi liyyah ); 2) menyusun kalimat yang mengandung unsur mashdar; 3) menyusun kalimat manfy dan mujab serta perubahan di antara keduanya; 4) menyusun kalimat khobariyyah, istifham, dan ta ajjubiyyah; 5) menyusun kalimat ma lum dan majhul. 2. Mata kuliah Insya II membekali para mahasiswa dengan beberapa kemampuan, yaitu : 1) menyusun kalimat kompleks dalam bentuk paragraf; 6

7 2) menyusun pokok-pokok pikiran dan mngembangkannya dalam bentuk tulisan bebas; 3) menyusun kalimat dengan uslub-uslub baku; 3. Mata kuliah Insya III membekali para mahasiswa dengan beberapa kemampuan, yaitu : 1) menyusun berbagai jenis surat, seperti : surat pribadi, surat resmi, dan sebagainya; 2) menyusun suatu karangan bebas dalam bentuk cerita; 3) menyusun suatu karangan bebas dengan model lmiah c. Kemampuan Menulis Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab Kurikulum dirancang untuk mencapai target yang sebaik mungkin sesuai dengan visi dan misi lembaganya. Akan tetapi hasil dari suatu proses pegajaran tidak selamanya sesuai dengan harapan kurikulum. Ketidaktercapaian sasaran yang ditetapkan kurikulum disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dalam proses pencapaian tersebut, seperti metode, materi, media, dosen, dan mahasiswa itu sendiri. Berkaitan dengan kompetensi menulis mahasiswa setelahnya mereka mengikuti perkuliahan Insya dapat kita lihat dari prestasi mereka serta hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Prestasi rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada mata kuliah Insya I, II, dan III adalah nilai B ( 48 %), nilai C ( 33 % ), nilai A ( 13 %), dan nilai D ( 6 % ). Sedangkan hasil penelitian lain yang juga terkait dengan tingkat kemampuan menulis adalah yang dilakukan oleh Yayan Nurbayan dkk pada tulisan skripsi mahasiswa yang mengikuti ujian tahun Penelitian ini terfokus pada dua aspek, yaitu tingkat kesahihan dan tingkat kecepatan menulis. Data pada aspek tingkat kesahihan menunjukkan bahwa sebagian besar ( 72 % ) skripsi yang ditulis oleh para mahasiswa masih banyak mengandung kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi pada aspek pemilihan kosa kata ( diksi ) ( 61 %), struktur kalimat (35%), uslub ( gaya pengungkapan ) (67%), dan qawaid ( 26% ). Sedangkan pada aspek tingkat kecepatan dalam menulis skripsi 7

8 dapat kita lihat data berikut ini : sebagian dari mereka ( 16 % ) menyelesaikan skripsi lebih dari tiga semester, sebagian besar dari mereka ( 56 %) menyelesaikan studi selama tiga semester, ( 22 % ) menyelesaikan skripsi selama dua semester, dan hanya ( 10 % ) yang dapat menyelesaikan penulisan skripsi selama satu semester. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh beberapa masukan dari para mahasiswa. Masukan-masukan tersebut antara lain : 1 Sebagian mahasiswa ( 50% ) menyatakan bahwa faqroh-faqroh, contoh-contoh, dan tadribat-tadribat pada materi Insya kurang berkontribusi pada tugas mereka dalam menulis skripsi; 2 Latihan-latihan yang dianggap membantu para mahasiswa dalam menulis skripsi adalah : 1) menulis uslub dalam bentuk kalimat; 2) latihan langsung penulisan skripsi; 3) menulis wacana ilmiah aktual; 4) membuat ceritera; 5) penggunaan teks-teks berbahasa Arab asli dan penggunaan teks-teks berbahasa Indonesia. 3. Sebagian besar mahasiswa ( 90 % ) mengharapkan agar dosen mata kuliah Insya III lincah dan pandai berimprovisasi dalam memilih metode pengajaran. Mereka juga berharap agar lebih bervariasi dalam metode pengajarannya. Dan metode yang tepat untuk pengajaran uslub menurut mereka adalah metode langsung dan demonstrasi. 4. Para mahasiswa mengharapkan agar dalam perkuliahan Insya III diberikan buku suplemen. d. Pengenalan Uslub dalam Pengajaran Menulis ( Insya ) Kemampuan menulis seseorang sangat tergantung kepada tiga kemampuan utama : 1) penguasaan kosa kata yang memadai, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah yang terkait dengan tema; 2) pengetahuan struktur bahasa; 3) malakah ( kepandaian yang dihasilkan oleh pembawaan alami ). Dalam prakteknya, ketiga kemampuan tersebut tidak bisa dipisahpisahkan. Masing-masing dari ketiga kemampuan tersebut saling terkait dan harus 8

9 dimiliki oleh seorang pembelajar secara simultan. Kemampuan hanya pada satu aspek saja tidak akan menghasilkan ketrampilan menulis yang diharapkan. Dari pengalaman pembelajaran Insya ( menulis ) selama ini banyak mahasiswa yang hanya menguasai salah satu saja dari ketiga aspek tersebut. Mahasiswa yang merupakan alumni dari Pesantren Gontor atau pesantrenpesantren yang sejenis yang memaksakan para santrinya untuk berbicara bahasa Arab biasanya mereka menguasai banyak kosa kata. Akan tetapi mereka mempunyai kelemahan, yaitu pada penguasaan Qawaid, sehingga tidak jarang ungkapan-ungkapan dan tulisan-tulisan mereka menyalahi kaidah-kaidah baku tata bahasa Arab. Sedangkan para mahasiswa yang merupakan alumni dari pesantrenpesantren tradisional biasanya mereka menguasai ilmu Qawaid (ilmu tata bahasa ). Mereka telah menguasai aturan-aturan I rab, bentuk-bentuk kata, macam-macam kalimat, dan bidang-bidang Qawaid lainnya. Bahkan mereka telah menghafal Alfiah sebuah kitab yang memuat lengkap aturan-aturan bahasa Arab. Penguasaan aspek tersebut ternyata belum signifikan dengan kemampuan menulis mereka. Mereka masih sulit mengungkapkan ide dan fikirannya ke dalam bentuk lisan dan tulisan. Aspek ketiga yang merupakan bekal untuk memperoleh kemampuan menulis yang ideal adalah malakah ( bakat ). Seorang mahasiswa yang mempunyai malakah yang baik dalam menulis akan terlihat berbeda dari mahasiswa lainnya. Aristoteles secara ekstrim berpendapat bahwa yang menentukan kualitas seseorang adalah bakat pembawaan. Jika dua orang dilatih suatu keterampilan oleh guru yang sama dan waktu yang sama, maka hasilnya akan berbeda jika malakah ( bakat bawaannya ) berbeda. Proses pendidikan dan pelatihan merupakan upaya optimalisasi dari bakat yang telah dimilikinya. Salah satu bentuk latihan yang dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut secara simultan adalah melalui pengenalan uslub-uslub. Di dalam bahasa Arab terdapat banyak uslub-uslub yang dapat merangsang para mahasiswa untuk trampil mengeluarkan ide-idenya dalam tulisan bahasa Arab. 9

10 Secara leksikal uslub berarti model, cara, jalan atau gaya berbicara. ( Munawwir, 1986 : 691 ) Dalam penelitian ini uslub diartikan sebagai modelmodel ungkapan yang biasa digunakan pada awal, tengah atau akhir dari sebuah kalimat atau alinea. Di dalam bahasa Arab terdapat banyak uslub-uslub yang sering digunakan baik dalam bahasa ujaran maupun dalam bahasa tulisan. Uslubuslub tersebut bermacam-macam sesuai dengan situasi dan konteks yang dimasukinya. Dalam penelitian akan dikenalkan kepada para mahasiswa berupa uslub-uslub yang diprediksikan dapat membantu mereka dalam penulisan skripsi. Uslub-uslub yang akan dikenalkan kepada mereka sebanyak 15 uslub. F. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut : 1. Meminimalkan kesalahan mahasiswa dalam penulisan skripsi pada aspek penggunaan gaya pengungkapan kalimat melalui pengenalan uslubuslub yang berorientasi peningkatan menulis skripsi. 2. Meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab dalam menulis skripsi sehingga mereka bisa menyelesaikannya dalam waktu yang sesingkat mungkin. G. KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Bagi dosen : dengan penelitian ini dosen dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh mahasiswa maupun dosen dapat diminimalisir. 2. Bagi mahasiswa : hasil penelitian akan sangat bermanfaat bagi mereka yang merasakan adanya kesulitan dalam penulisan skripsi. Dengan penelitian tindakan ini mereka bisa terbantu dalam penyelesaian tugas akhirnya. Tulisan mereka diharapkan lebih baik dan dapat menyelesaikannya dalam waktu yang sesingkat mungkin. 10

11 3. Bagi Program Pendidikan Bahasa Arab : Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada program dalam bentuk masukan-masukan bagi perbaikan pembelajaran menulis ( Insya ) pada masa-masa yang akan datang. H. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab yang sudah mengajukan proposal penulisan skripsi. Jumlah mereka sebanyak sepuluh orang. 2. Prosedur Penelitian Secara umum, penelitian ini mengikuti prosedur kerja berikut : (1) Persiapan Tindakan yang mencakup identifikasi masalah di lapangan, (2) Pengembangan rancangan perbaikan, (3) Ujicoba pembelajaran yang disertai oleh monitoring proses, (4) Refleksi dan perbaikan rancangan, (5) Ujicoba rancangan yang sudah diperbaiki, dan (6) Penyempurnaan model pembelajaran yang didasarkan pada hasil ujicoba rancangan terakhir. Gambaran yang lebih menyeluruh tentang seluruh proses yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat melalui prosedur penelitian yang disajikan secara diagram seperti di bawah ini. 11

12 12

13 2.1 Persiapan Tindakan Langkah pertama berupa identifikasi masalah di lapangan, berupa berbagai hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan kemampuan menulis mahasiswa melalui pengenalan uslub-uslub kalimat. Langkah ini dilakukan melalui diskusi yang melibatkan seluruh tim peneliti. Dari tim peneliti yang semuanya merupakan dosen Insya digali berbagai pengalaman dan temuan mereka selama ini. Kesalahan-kesalahan apa yang sering terjadi pada mahasiswa serta model pembelajaran bagaimana yang lebih tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sedangkan dari para mahasiswa digali berbagai berbagai hal yang selama ini menjadi kesulitan mereka dalam menulis skripsi. 2.2 Pengembangan rancangan perbaikan Pengembangan rancangan pembelajaran ini didasarkan atas berbagai temuan pada tahap identifikasi masalah, kemudian diramu dengan hasil revieu dari berbagai penelitian yang berkaitan dengan pengajaran menulis ( Insya ). Rancangan ini berupa pengembangan model pembelajaran yang akan diimplementasikan dalam tindakan. Rancangan tersebut mencakup beberapa aspek antara lain bahan ajar yang akan disajikan, model penataan kelas, proses pembelajaran, serta model evaluasi yang akan digunakan. 2.3 Ujicoba pembelajaran yang disertai oleh monitoring proses Setelah rancangan pembelajaran selesai, selanjutnya dilakukan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah disiapkan. Peneliti menentukan tindakan pengajaran selama 9 ( sembilan ) kali pertemuan / 2 sks ( 100 menit ). Peneliti menjelaskan tujuan pengajaran Insya dan merumuskan tindakan pengajaran di kelas melalui bagan dan penjelasan secara detail. Setiap kali pertemuan diberikan kepada mereka 3 jenis uslub. Kemudian mereka dilatih mengaplikasikannya dalam kalimat, lima dalam bentuk kalimat sederhana dan satu dalam karangan bebas. Setelah selesai mereka diminta untuk mengumpulkan tugasnya. Peneliti memeriksa hasil-hasil latihan tersebut dan merevieu kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa. Setiap tindakan pada siklus tertentu diikuti oleh kegiatan observasi dan refleksi. Fokus observasi meliputi : prilaku dosen dan mahasiswa di dalam kelas, 13

14 interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas, struktur pengajaran, kegiatan belajar mengajar dan interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa. Metode observasi yang digunakan adalah metode onservasi terbuka dan terfokus. Observasi terbuka meliputi : 1) interaksi dosen-mahasiswa, 2) interaksi mahasiswa-mahasiswa, 3) kegiatan belajar-mengajar. 2.4 Refleksi dan perbaikan rancangan Hasil monitoring yang diperoleh saat melakukan ujicoba model dianalisis kembali untuk mengetahui beberapa kelemahan serta kelebihan yang ada. Berdasarkan analisis tersebut dilakukan penyempurnaan terhadap model pembelajaran yang sedang dikembangkan untuk kemudian diujicobakan kembali. Untuk proses penyempurnaan model selanjutnya, maka pada ujicoba kedua juga dilakukan monitoring. Berdasarkan hasil monitoring ini diharapkan dapat dilakukan proses penyempurnaan model sehingga berbagai kelemahan yang masih nampak bisa diperbaiki. 2.5 Ujicoba rancangan yang sudah diperbaiki Setelah tahap pertama selesai dilakukan peneliti mencoba kembali model rancangan pembelajaran yang sudah disempurnakan. Seperti pada tahap pertama, pada tahap kedua ini juga dilakukan melalui langkah-langkah seperti pada tahap pertama, yaitu melalui uji coba pertama, observasi, dan refleksi. 2.6 Penyempurnaan model pembelajaran yang didasarkan pada hasil ujicoba rancangan terakhir. Setelah uji coba dilakukan berulang-ulang akan tampak hasil berupa model pembelajaran Menulis ( Insya ) yang berorientasi meningkatkan kemampuan menulis skripsi. Model ini akan berisi bahan ajar, model penataan kelas, proses pembelajaran, serta model evaluasinya. I. JADWAL KEGIATAN Kegiatan B u l a n Mar Jun Jul Agst Sept Okt Nov 1. Identifikasi X 14

15 a. Observasi Kelas X b. Diskusi dan Wawancara X dengan Team dan Mahasiswa 2. Pengembangan Ran- X cangan a. Analisis hasil Identifi- X kasi b. Pengembangan Rancangan X Perbaikan model Pembelajaran 3. Pelaksanaan Tindakan X X X 4. Perbaikan Model Pembelajaran X a. Analisis hasil monitoring X b. Perbaikan Model Pembelajaran X 5. Ujicoba Model Pembelajaran X X 6. Penyempurnaan Model X 7. Inventarisasi hasil X X Monitoring dan Analisa Data 8. Penyusunan draf hasil penelitian X 9. Seminar draf hasil X penelitian 10. Pembuatan Laporan X 15

16 11. Pengumpulan Laporan akhir penelitian X J. PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti : a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Yayan Nurbayan, M.Ag. b. Golongan Pangkat/NIP : III-d/ c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Fakultas/Program Studi : FPBS/Pendidikan Bahasa Arab e. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia f. Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Arab g. Waktu untuk Penelitian : 10 jam / minggu 2. Susunan Tim Peneliti : Drs.H.Agus Salam Rahmat, M.Pd. 3. Tenaga Laboran/teknisi : - K. Rincian Usulan Biaya Penelitian I. Biaya Persiapan 1. Pengurusan ijin Rp ,- 2. Transport rapat persiapan, penentuan Rp ,- Rp ,- 3. Konsumsi rapat Rp ,- Jumlah Rp ,- II. Biaya Oprasional Perincian berikut berlaku untuk setiap siklus 1. Perencanaan dan tindakan a. Observasi awal - transport 2 Rp ,- Rp ,- - penyediaan alat-alat observasi Rp ,- b. Rapat tim peneliti 2 orang - Rp ,- Rp ,- - Rp ,- Rp ,- 16

17 c. Pembuatan alat-alat penelitian - transport pembuatan skenario pembelajaran Rp ,- - transport pembuatan alat-alat observasi Rp ,- - trasport pembuatan alat-alat evaluasi Rp ,- - biaya pembuatan media pengajaran Rp ,- d. ATK ( Kertas, spidol, dan lain-lain ) Rp ,- Jumlah Rp ,- 2. Biaya Implementasi Tindakan Pelaksanaannya sebanyak tiga kali oleh dosen - honor dosen Rp ,- Rp ,- Rp ,- 3. Biaya observasi dan evaluasi Dilakukan oleh tim peneliti - transport dan konsumsi 2 orang observer dalam 3 kali Rp ,- Rp ,- - transport dan konsumsi 2 orang evaluator 3 kali Rp ,- Rp ,- Jumlah Rp ,- 4. Biaya analisis dan refleksi - Transport & konsumsi tabulasi data 2 orang X 3 Rp ,- Rp ,- - Transport dan konsumsi analisis data 2 X 3 X Rp ,- Rp ,- - Transport dan konsumsi analisis data 2 X 3 X Rp ,- Rp ,- - Transport dan konsumsi analisis data 2 X 3 X Rp ,- Rp ,- 17

18 Rp ,- Biaya pelaksanaan satu siklus Rp ,- Biaya tiga kali siklus ( oprasional ) Rp ,- III. Biaya Pelaporan 1. Biaya penulisan draf laporan 4 bab 7 hari x 2 Rp ,- Rp ,- 2. Penggandaan naskah laporan untuk seminar Lokal 25 Rp ,- Rp ,- 3. Konsumsi seminar 25 Rp ,- Rp ,- 4. Transport peserta seminar 25 Rp Rp ,- 5. Pembelian alat-alat seminar Rp ,- 6. Penyebaran undangan dan surat-surat lainnya Rp ,- 7. Transport 2 orang Rp Rp ,- 8. Perbaikan draf laporan 2 Rp Rp ,- 1. Penggandaan, penjilidan, dan pengiriman laporan 25 Rp Rp ,- 10. Pembuatan artikel hasil penelitian Rp ,- Rp ,- Jumlah Biaya Penelitian seluruhnya : I. Biaya persiapan Rp ,- II. Biaya oprasional Rp ,- III. Biaya pelaporan Rp , Rp ,- Tertulis : Sepuluh juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah 18

19 DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, Chaedar ( 2002 ) dalam Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Vol.2 No.2. FPBS : UPI. Abdul Alim Ibrahim ( 1973 ) Fi Thuruqit- Tadris, Al-Muwajjahul-Fanny li Mudarrisil- Lughatil Arabiyyah. Mesir : Darul-Ma arif. Wafy, Abdul Wahid ( 1945 ) Fiqhul- Lughah, Kairo : Darun- andwah Ahmad Warson Munawwir ( 1986 ) Kamus Arab - Indonesia, Yogyakarta : Pesantren Krapyak. Khuly, Muhammad Ali ( 1986 ) Asalibut- Tadrisil- Lughah al- Arabiyyah, Al- Mamlakah al- Arabiyyah as-sa udiyyah. Luis Ma luf ( t.t ) Mu jamul- Lughah wal- A lam, Beirut : Darul-Fikri. Mc Keachie, Wilbert ( 1986 ) Teaching Tips, D.C Health and Company : Toronto. Rosyid Labib ( 1978 ) Asasul- Ammah lit-tadris, Darul-Fikr :Beirut. Yayan Nurbayan ( 2001 ) Pengembangan Materi Insya III yang berorientasi Peningkatan menulis Skripsi, Lemlit UPI. 19

20 CURRICULUM VITAE KETUA PELAKSANA Nama Lengkap dan gelar : Drs. Yayan Nurbayan, M.Ag. Jenis Kelamin : Laki-laki Fakultas / Jurusan : FPBS / Bahasa Asing-Arab NIP : Jabatan Sekarang : Lektor Pangkat / Golongan : Penata Tk.I/ III-d Bidang Keahlian : Pengajaran Bahasa Arab Pengalaman dalam bidang penelitian : 1. Perbedaan Penentuan Kinayah dalam Al-Quran dan Implikasi Hermeneutiknya ( Dikti, 2002 : Ketua) 2. Kesalahan-kesalahan dalam Menulis Skripsi Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab (OPF UPI, 1998 : Anggota) 3. Pengembangan Materi Kuliah Tafsir melalui Pengenalan Ayat-ayat Kinayah ( OPF UPI, anggota ) 4. Analisis Semantis Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan Penciptaan Manusia ( Mandiri, 1997 ) 20

21 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENULIS SKRIPSI MELALUI PENGENALAN MUTA ALLAQ PADA MATA KULIAH INSYA Oleh: Yayan Nurbayan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENULIS SKRIPSI MELALUI PENGENALAN MUTA ALLAQ PADA MATA KULIAH INSYA Oleh: Yayan Nurbayan PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENULIS SKRIPSI MELALUI PENGENALAN MUTA ALLAQ PADA MATA KULIAH INSYA Oleh: Yayan Nurbayan Abastrak Penyelenggaraan perkuliahan Insya tampaknya belum mencapai hasil

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN BAHASA ARAB. Disusun Oleh : Drs.H.M.Dzul Iman Drs.Yayan Nurbayan, M.Ag.

IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN BAHASA ARAB. Disusun Oleh : Drs.H.M.Dzul Iman Drs.Yayan Nurbayan, M.Ag. IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENERJEMAHKAN BAHASA ARAB Disusun Oleh : Drs.H.M.Dzul Iman Drs.Yayan Nurbayan, M.Ag. PROGRAM SEMI QUE V P2MPT DIKTI PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB FPBS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan bahasa karya tulis di negara-negara Arab. Ia telah menjadi salah satu bahasa resmi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah merupakan lembaga yang mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan Islam, tempat masyarakat mentransfer keterampilan, kebiasaan, cita-cita

Lebih terperinci

PROGRAM SEMI QUE V P2MPT DIKTI TAHUN KEDUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JPBA FPBS UPI TAHUN

PROGRAM SEMI QUE V P2MPT DIKTI TAHUN KEDUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JPBA FPBS UPI TAHUN HAND OUT Mata Kuliah : Tsaqofah Arabiyyah Kode Mata Kuliah : ARB Bobot SKS : 2 Penanggung Jawab : Drs. Mudzakkir As., M.Pd. Anggota : Drs. Yayan Nurbayan, M.Ag. PROGRAM SEMI QUE V P2MPT DIKTI TAHUN KEDUA

Lebih terperinci

PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FPBS UPI BERBASIS KOMPETENSI SASTRA DAN BUDAYA SUNDA1) Yayat Sudaryat2) ABSTRAK

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FPBS UPI BERBASIS KOMPETENSI SASTRA DAN BUDAYA SUNDA1) Yayat Sudaryat2) ABSTRAK JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FPBS UPI BERBASIS KOMPETENSI SASTRA DAN BUDAYA SUNDA1) Yayat Sudaryat2) ABSTRAK Setelah 45 tahun berdiri (20 Oktober 1957), Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah (Jurusan Sunda)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran berbahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan pengajaran keterampilan-keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang berbahasa. Keterampilan-keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. 1. Nama Kegiatan : Penulisan Kamus Istilah Fisika

LEMBAR PENGESAHAN. 1. Nama Kegiatan : Penulisan Kamus Istilah Fisika LEMBAR PENGESAHAN 1. Nama Kegiatan : Penulisan Kamus Istilah Fisika 2. Ketua Pelaksana : a. Nama : Drs. Sutrisno, M.Pd. b. NIP / Pangkat / Golongan : 131627873 / Penata TK 1 / III-D c. Jabatan fungsional

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Dasar-Dasar Menulis : IN203 Dra. Novi Resmini, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA Oleh : Marini., M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG Semester/ SKS : 1/2 Pertemuan Ke- : 1 Prasyarat

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 I. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A ) 0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

D. Kurikulum 1. Kesesuaian Kurikulum dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan Kurikulum yang dipergunakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

D. Kurikulum 1. Kesesuaian Kurikulum dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan Kurikulum yang dipergunakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra 50 D. Kurikulum 1. Kesesuaian Kurikulum dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Tujuan Kurikulum yang dipergunakan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI hingga tahun 2006 ini adalah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BUG1A2 BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Diyas Puspandari, S.S., M.Pd. PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTASI FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)

Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *) Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *) Pengantar Kurikulum merupakan cerminan dari filosofi, keyakinan, dan cita-cita suatu bangsa. Melalui dokumen tersebut, seseorang dapat mengetahui

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU SMP SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU SMP SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU SMP SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA Oleh: Dr. Suroso Prihadi, M. Hum. Yayuk Eny Rahayu, M. Hum. Kusmarwanti, M. Pd. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik potensi yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

Analisa Terhadap Hasil Belajar Melalui Metoda Pemberian Kuis Ternilai Khusus

Analisa Terhadap Hasil Belajar Melalui Metoda Pemberian Kuis Ternilai Khusus 1 A. Judul Penelitian Analisa Terhadap Hasil Belajar Melalui Metoda Pemberian Kuis Ternilai Khusus B. Abstrak Mengingat kemampuan mahasiswa yang cukup heterogen dan memiliki keinginan yang berbeda-beda,

Lebih terperinci

SILABUS NAHWU 2 AR 303. Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd.

SILABUS NAHWU 2 AR 303. Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd. SILABUS NAHWU 2 AR 303 Dr. Maman Abdurrahman, M. Ag. M. Zaka Alfarisi, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 67 SILABUS 1. Identitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam berbagai keperluan yang beragam yang disesuaikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan 18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif merupakan kompetensi dasar

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN

PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN A. Latarbelakang Minat penelitian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara kuantitas. Ini bisa dilihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu peningkatan

Lebih terperinci

ANALISIS AYAT-AYAT KINÂYAH DALAM AL-QURAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGAJARAN BALAGHAH. Oleh : Yayan Nurbayan. Abstrak

ANALISIS AYAT-AYAT KINÂYAH DALAM AL-QURAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGAJARAN BALAGHAH. Oleh : Yayan Nurbayan. Abstrak ANALISIS AYAT-AYAT KINÂYAH DALAM AL-QURAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGAJARAN BALAGHAH Oleh : Yayan Nurbayan Abstrak Di dalam al-quran terdapat ayat-ayat yang menggunakan gaya bahasa kinâyah. Jenis ayat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan komponen utama pembelajaran Bahasa Indonesia yang kurang diminati siswa. Hal itu tampak pada kegiatan menulis siswa kelas V MI Miftahul Huda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ihwal kerangka kerja penelitian dijelaskan dalam bab ini. Kerangka kerja ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ihwal kerangka kerja penelitian dijelaskan dalam bab ini. Kerangka kerja ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN Ihwal kerangka kerja penelitian dijelaskan dalam bab ini. Kerangka kerja ini sangat penting dalam upaya mengklasifikasi data, menentukan data, menganalisisnya dan menginterpretasikannya;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015

TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 A. Pendahuluan Setiap perguruan tinggi memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran masing-masing. Rumusan visi, misi, tujuan, dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2015

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2015 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Semester : Ganjil/Genap, Kode : 2110, Sks : 2 (dua) Progam Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

SILABUS ADAB ARABY AR 516. Dr. H.Agus Chodir Balyai, M.Pd Drs. Wagino Hamid Hamdani

SILABUS ADAB ARABY AR 516. Dr. H.Agus Chodir Balyai, M.Pd Drs. Wagino Hamid Hamdani SILABUS ADAB ARABY AR 516 Dr. H.Agus Chodir Balyai, M.Pd Drs. Wagino Hamid Hamdani JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 130 SILABUS 1.

Lebih terperinci

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran yang efektif dapat ditandai dengan adanya minat dan perhatian siswa dalam menjalani proses pembelajaran. Dengan adanya minat dalam diri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

BAB IV PEMBELAJARAN KITÃBAH DAN KEMAMPUAN IMLA SISWA KELAS XA MA MAZROATUL HUDA

BAB IV PEMBELAJARAN KITÃBAH DAN KEMAMPUAN IMLA SISWA KELAS XA MA MAZROATUL HUDA BAB IV PEMBELAJARAN KITÃBAH DAN KEMAMPUAN IMLA SISWA KELAS XA MA MAZROATUL HUDA A. Problematika Pembelajaran Latar belakang siswa sebelum masuk ke MA Mazroatul Huda sangat mempengaruhi pola pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan diadakannya pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu agar peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Di era informasi sekarang ini kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) A. VISI PS S2 PBISD menjadi penyelenggara pendidikan tinggi unggul dalam pengembangan ilmu kependidikan lanjut bidang

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X Peningkatan Kemampuan Menggunakan Tanda Baca Titik, Koma, Dan Titik Dua Dalam Kalimat Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN I Ogotua Kec. Dampal Utara Sri Dewi Astuti A., Gazali, dan Efendi Mahasiswa

Lebih terperinci

Sifat Mata Kuliah: Wajib. Kordinator Rumpun Mata Kuliah (RMK) Ketua Prodi

Sifat Mata Kuliah: Wajib. Kordinator Rumpun Mata Kuliah (RMK) Ketua Prodi KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO Fakultas. Jurusan.. Jl. Prof Hamka Kampus II UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah FORMULIR RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) No.

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih No. Revisi : 00 Tgl. 18 Februari 2012 Hal 1 dari 8 SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) SEMESTER : GASAL/GENAP PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

Lebih terperinci

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant)

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant) TERM OF REFERENCE (TOR) HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018 A.

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) OLEH

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) OLEH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII 1 SMP NEGERI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BUG1A2 BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Diyas Puspandari, S.S., M.Pd. PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTASI FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai media interaksi penulis dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara sosialisasi, bahasa merupakan media verbal yang paling penting bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa adanya pemahaman tentang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN. Hibah Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran

KERANGKA ACUAN. Hibah Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran KERANGKA ACUAN Hibah Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pusat Kajian dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (PKPAI) Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan (LKPP) Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari menggunakan katakata yang salah alias tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Ejaan yang salah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa itu penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan keinginan, pendapat, dan perasaan kita. Dengan bahasa pula, kita dapat memahami dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik terdiri empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam pelaksanaannya keempat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan dasar dari segala mata pelajaran di sekolah. Hal ini dikarenakan di dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan terampil berbahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, pikiran, gagasan

Lebih terperinci

C. PERUMUSAN MASALAH Melalui diskusi dengan supervisor dan teman sejawat dapat diketahui faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap

C. PERUMUSAN MASALAH Melalui diskusi dengan supervisor dan teman sejawat dapat diketahui faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap A. JUDUL PENELITIAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar dan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Pengetahuan Alam tentang Sifat Sifat Magnet Melalui Penggunaan Metode Eksperimen di Kelas VI SD Negeri 3 Siwarak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang penting dalam perkembangan pengetahuan dan dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

Lebih terperinci

REVIU KURIKULUM BAHASA ARAB PERGURUAN TINGGI. Oleh Syihabuddin [PS Pend. Bahasa Arab, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia]

REVIU KURIKULUM BAHASA ARAB PERGURUAN TINGGI. Oleh Syihabuddin [PS Pend. Bahasa Arab, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia] REVIU KURIKULUM BAHASA ARAB PERGURUAN TINGGI Oleh Syihabuddin [PS Pend. Bahasa Arab, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia] Pengantar Kurikulum merupakan cerminan dari filosofi, keyakinan, dan cita-cita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

Veterinary Scientific Competition 2016

Veterinary Scientific Competition 2016 I. MEKANISME PENDAFTARAN 1. Pendaftaran abstrak diadakan 2 Gelombang, yaitu : Gelombang I pada tanggal 1 Agustus 12 Agustus 2016 dan Gelombang II pada tanggal 15 Agustus 29 Agustus 2016 yang bersifat free

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

Katalog Universitas Terbuka

Katalog Universitas Terbuka Katalog Universitas Terbuka 2010 175 2) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni a) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra (S1) Para guru lulusan program S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra diharapkan dapat:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA 2016 (Analisis Deskriptif Kualitatif Terhadap Teks Dialog Siswa Kelas VI SD Negeri Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV MI MA ARIF NU LAMUK PURBALINGGA Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana, 2001: 1). Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar merupakan pelajaran yang wajib diikuti oleh setiap siswa dan pelajaran Bahasa Indonesia juga salah satu

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERORIENTASI SILANG WATAK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA MORAL/FABEL

2015 PENERAPAN TEKNIK COPY THE MASTER BERORIENTASI SILANG WATAK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA MORAL/FABEL 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, seorang siswa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa. Salah satu keterampilan berbahasa tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian, sumber data, waktu penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. 3.1 Definisi Operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pembelajaran Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Deskripsi sebagai Salah Satu Kegiatan Membaca Pemahaman 1. Pengertian Membaca Pemahaman Membaca merupakan

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam

Lebih terperinci

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Orang Indonesia pasti pandai berbahasa Indonesia, orang Belanda pasti pandai berbahasa Belanda, orang Jepang pasti pandai berbahasa Jepang, orang Korea tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari suatu bahasa ada empat keterampilan berbahasa yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Modul ke: BAHASA INDONESIA Ragam Bahasa Fakultas FEB Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik

Lebih terperinci

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang 91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu perubahan yang terjadi di dunia pendidikan dewasa ini yaitu dibentuknya kurikulum baru yang sering disebut dengan Kurikulum 2013. Dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berbahasa di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari pengembangan aspek kemampuan berbahasa. Hal tersebut memiliki tujuan untuk memperlancar dan mempermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu mengungkapkan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 5/09/2016 Tanggal revisi dd/bb/thn Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

TOR PPM KELOMPOK DOSEN TAHUN 2018

TOR PPM KELOMPOK DOSEN TAHUN 2018 TOR PPM KELOMPOK DOSEN TAHUN 2018 A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi (PT) yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus diusahakan sebaik mungkin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi 77 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi membaca cepat dengan menggunakan teknik membaca skimming dan scanning dalam meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, ide, dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci