BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian diperoleh data skor untuk konsentrasi belajar siswa di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian diperoleh data skor untuk konsentrasi belajar siswa di"

Transkripsi

1 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Dari hasil penelitian diperoleh data skor untuk konsentrasi belajar siswa di ruang yang memenuhi standar (X 1 ) dan konsentrasi belajar siswa di ruang yang memenuhi standar (X 2 ). Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Standar Ruang Kelas Data ini berguna untuk menilai standar ruang kelas. Data diperoleh melalui hasil observasi langsung pada ruang kelas yang akan dijadikan ukuran kelas yang memenuhi standar dengan yang tidak memenuhi standar. Observasi dilakukan sebanyak satu kali. Observasi dilakukan untuk menilai kondisi fisik kelas. Observasi dilakukan pada hari Senin tanggal 21 Juli 2009 oleh tiga orang observer. Dua orang bertugas untuk mengukur dengan media meteran dan satu orang bertugas untuk mencatat hasil ukuran dan kondisi fisik kelas. Penentuan standar atau tidaknya ruang kelas disesuaikan dengan panduan observasi yang berasal dari sumber ahli yang telah menetapkan standar ruang

2 53 kelas sekolah. Data tersebut berasal dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Pusat Penelitian Bangunan (Puslitbang) PU, dan lain-lain. A Deskripsi Hasil Observasi Standar Kelas Ruang PKN 1 Gubahan Ruang Kelas Ruang kelas yang digunakan oleh siswa SMK Negeri 6 Bandung beraneka ragam. Dari hasil observasi yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh sebuah gambaran apakah ruang kelas yang digunakan sudah sesuai dengan standar ruang kelas yang dikeluarkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) atau tidak. Dalam buku pedoman Standar Kelas untuk Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan BSNP, diperoleh data bahwa kapasitas maksimum ruang kelas adalah 32 peserta didik. Dari hasil observasi didapat bahwa ruang kelas normatif untuk mata pelajaran PKN dapat menampung 40 peserta didik. Untuk ukuran standar, BSNP telah menetapkan bahwa minimal ukuran ruang kelas yang harus dimiliki adalah 32 m 2 dengan ketentuan minimum untuk 16 orang rombongan belajar dan memiliki lebar 4 m. Dari hasil observasi didapat bahwa ruangan tersebut memiliki panjang dan lebar sebesar 720 cm x 900 cm untuk kapasitas 40 orang. Besar ruang kelas yang mencapai 64,8 m 2 ini dapat diklasifikasikan sebagai kelas yang memenuhi standar.

3 54 2 Perabot Kelas (Meja dan Kursi Siswa) Ukuran meja belajar yang dimiliki siswa adalah 125 cm x 65 cm x 75 cm. Sedangkan untuk ukuran bangku atau kursi yang dimiliki siswa adalah 120 cm x 28 cm 46 cm. Jarak sirkulasi antar meja siswa adalah 65 cm sehingga memudahkan sirkulasi peserta didik dan guru berjalan dari depan ke bagian kelas belakang atau sebaliknya. Jarak antar meja ke meja adalah 50 cm. Area ini yang dipergunakan siswa untuk duduk dan bersandar ke meja di belakangnya. 3 Media Pendidikan (Papan Tulis) Untuk ukuran standar, BSNP telah menetapkan bahwa syarat sebuah media pendidikan (papan tulis) adalah kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 200 cm x 90 cm dan ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas. Dari hasil observasi, data yang diperoleh adalah papan tulis yang ada memiliki ukuran 250 cm x 125 cm. Ditempatkan di depan kelas dengan posisi berada di tengah dan memiliki jarak 85 cm dari lantai. Jarak antara papan tulis dan meja siswa terdepan adalah 310 cm. 4 Perlengkapan Perlengkapan yang dimaksud adalah perlengkapan penunjang yang seharusnya dimiliki tiap kelas sebagai pelengkap kelas yaitu terdiri dari alat kebersihan, tempat sampah dan stop kontak. Di kelas ini, tempat sampah berada di luar kelas. Adapun sarana kebersihan lainnya adalah

4 55 sapu ijuk. Untuk keberadaan stop kontak, penulis tidak menemukan satu pun di dalam ruang PKN. B Deskripsi Hasil Observasi Standar Kelas Ruang Ukur Tanah 1 Gubahan Ruang Kelas Ruang kelas yang digunakan oleh siswa SMK Negeri 6 Bandung beraneka ragam. Dari hasil observasi yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh sebuah gambaran apakah ruang kelas yang digunakan sudah sesuai dengan standar ruang kelas yang dikeluarkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) atau tidak. Dalam buku pedoman Standar Kelas untuk Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan BSNP, diperoleh data bahwa kapasitas maksimum ruang kelas adalah 32 peserta didik. Dari hasil observasi didapat bahwa ruang kelas prduktif untuk mata diklat Ukur Tanah dapat menampung 40 peserta didik. Untuk ukuran standar, BSNP telah menetapkan bahwa minimal ukuran ruang kelas yang harus dimiliki adalah 32 m 2 dengan ketentuan minimum untuk 16 orang rombongan belajar dan memiliki lebar 4 m. Dari hasil observasi didapat bahwa ruangan tersebut memiliki panjang dan lebar sebesar 600 cm x 1190 cm untuk sekitar 40 orang. Besar ruang kelas yang mencapai 71,4 m 2 ini dapat diklasifikasikan sebagai kelas yang kurang memenuhi standar. Dikarenakan bentuk kelas yang terlalu panjang sehingga tidak memudahkan siswa yang berada di barisan belakang

5 56 mengikuti pelajaran dengan baik karena jarak pandang pada guru dan media ajar terlalu jauh. 2 Perabot Kelas (Meja dan Kursi Siswa) Ukuran meja belajar yang dimiliki siswa adalah 125 cm x 65 cm x 75 cm. Sedangkan untuk ukuran bangku atau kursi yang dimiliki siswa adalah 120 cm x 28 cm 46 cm. Jarak sirkulasi antar meja siswa adalah 30 cm sehingga menyulitkan sirkulasi peserta didik dan guru berjalan dari depan ke bagian kelas belakang atau sebaliknya. Jarak antar meja adalah 50 cm. Area ini yang dipergunakan siswa untuk duduk dan bersandar ke meja di belakangnya. 3 Media Pendidikan (Papan Tulis) Untuk ukuran standar, BSNP telah menetapkan bahwa syarat sebuah media pendidikan (papan tulis) adalah kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 200 cm x 90 cm dan ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas. Dari hasil observasi, data yang diperoleh adalah papan tulis yang ada memiliki ukuran 250 cm x 125 cm. Ditempatkan di depan kelas dengan posisi berada di tengah dan memiliki jarak 90 cm dari lantai. Jarak antara papan tulis dan meja siswa terdepan adalah 485 cm. 4 Perlengkapan Perlengkapan yang dimaksud adalah perlengkapan penunjang yang seharusnya dimiliki tiap kelas sebagai pelengkap kelas yaitu terdiri dari

6 57 alat kebersihan, tempat sampah dan stop kontak. Di kelas ini, tempat sampah berada diluar kelas. Adapun sarana kebersihan lainnya adalah sapu ijuk. Untuk keberadaan stop kontak, penulis menemukan empat buah stop kontak yang tersebar di dalam kelas. Satu stop kontak berada di depan kelas, dua stop kontak berada di dinding sebelah kiri kelas, dan satu stop kontak berada di dinding belakang kelas. Dari hasil deskripsi hasil observasi di atas, maka ditetapkan ruang PKN sebagai kelas ruang kelas yang memenuhi standar dan ruang Ukur Tanah sebagai ruang kelas yang kurang memenuhi standar Konsentrasi Belajar Siswa Data ini berguna untuk menilai konsentrasi belajar siswa di ruang yang memenuhi standar (X 1 ), dan konsentrasi belajar siswa di ruang yang kurang memenuhi standar (X 2 ). Data ini diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada siswa kelas XI TGB 2 dengan responden sebanyak 29 orang. Angket disebarkan sebanyak dua kali. Penyebaran pertama untuk menghitung validitas dan reliabilitas dari instrumen yang telah dibuat sesuai dengan indikator dari masing-masing variabel. Penyebaran angket uji coba dilakukan pada hari Selasa tanggal 21 Juli Angket tersebut diujicobakan kepada 20 responden yang merupakan siswa Jurusan Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Bandung yaitu siswa XI TGB 2. Penyebaran angket yang kedua dilakukan pada hari Senin tanggal 27 Juli Angket ini disebarkan kepada siswa XI TGB 2 sebanyak 29 orang.

7 58 A Uji Validitas Angket Pengujian validitas pada penelitian dilakukan pada konsentrasi belajar siswa. Uji validitas angket ditentukan dengan rumus rumus koefisien r xy dengan menggunakan Product Moment. Setelah harga r xy diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam rumus uji t dimana harga t hitung > t tabel dengan taraf kepercayaan 95% dan dk = n-2 maka item soal tersebut valid dan jika sebaliknya maka item soal tersebut tidak valid. Pada perhitungan uji validitas angket ini, penulis menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS. Dari hasil analisis, maka didapat : Pada uji coba angket konsentrasi belajar siswa (dapat dilihat pada lampiran perhitungan uji validitas), dari ke 30 item soal yang diujicobakan terdapat 4 item yang tidak valid yaitu item no 3, 13, 16, dan 19. Keempat item ini dihilangkan karena waktu penelitian yang sempit dan indikator dalam pertanyaan masih terwakili oleh pertanyaan lainnya, sehingga untuk angket kondisi ruang kelas yang awalnya berjumlah 30 item berkurang menjadi 26 item. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.1 Perubahan pada Angket Konsentrasi Belajar Siswa No Item T-hitung T-tabel Keterangan Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

8 Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Invalid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid (Sumber : Lampiran Hasil Pengujian Validitas) B Uji Reliabilitas Angket Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau keajegan alat dalam mengukur apa yang diukur. Uji reliabilitas angket uji coba dilakukan pada konsentrasi belajar siswa. Tingkat reliabilitas dihitung menggunakan rumus Alpha, kemudian didistribusikan ke dalam rumus uji t dengan harga t hitung > t tabel pada taraf kepercayaan 95% dan dk = n 2 maka butir pertanyaan tersebut reliabel. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas maka didapat :

9 60 Perhitungan uji realibilitas angket konsentrasi belajar siswa : r 11 = ( σ2 ( 1 (1 σ 2 = ( 30 (30 1 (1 15,61 68,49 = 0,798 Setelah harga r 11 diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment. Reabilitas angket akan terbukti jika harga r 11 > r tabel, dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila harga r 11 < r tabel, pada taraf signifikan di atas, maka angket tersebut tidak reliabel. Untuk lebih jelasnya beliau menjabarkan interpretasi sebagai berikut : 0,00 r 11 0,20 : sangat rendah 0,20 < r 11 0,40 : rendah 0,40 < r 11 0,60 : cukup/sedang 0,60 < r 11 0,80 : tinggi 0,80 < r 11 1,00 : sangat tinggi Nilai r 11 pada angket variabel X (konsentrasi belajar siswa) ini sebesar 0,798, maka jika ditafsirkan tingkat reliabilitas angket ini termasuk kategori tinggi yaitu pada indeks 0,60 0,80.

10 Analisis Data Gambaran Umum Standar Ruang Kelas A Hasil Data Observasi Ruang PKN Berdasarkan hasil data observasi yang diperoleh dalam penelitian untuk ruang PKN dapat diuraikan pada tabel berikut : Tabel 4.2 Daftar Hasil Observasi Standar Ruang PKN Aspek Gubahan Kelas No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 1 Bentuk ruangan Bujur sangkar/ Persegi panjang A persegi panjang 2 Dimensi ruang 7 x 8 m 7,2 x 9 m A 7 x 9 m 3 Jumlah kapasitas siswa Maks. 32 orang 29 orang A 4 Material penutup lantai Keramik 30x30 cm Keramik 30x30 cm A 5 Kemiringan lantai 0-12 % 0 % A 6 Podium 30cm 18 cm A 7 Pencahayaan Luas bukaan efektif 5,4-13,5 m 2 A 20% s/d 50% 8 Kebisingan db Tidak bising A 9 Tinggi plafond 2,8-3 m 3 m B 10 Jarak sirkulasi deret cm 65 cm A meja 11 Jarak antar meja (zona cm 50 cm A aktivitas) 12 Jarak pandang murid ke papan tulis cm 310 cm D

11 62 Aspek Perabotan Kelas No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 13 Panjang meja belajar/siswa cm 61,5 cm B 14 Lebar meja belajar cm 65 cm A 15 Tinggi meja belajar cm 75 cm A 16 Desain meja belajar Terdapat laci dan Tidak terdapat laci, C tumpuan kaki ada tumpuan kaki 17 Panjang bangku/siswa cm 60 cm B 18 Lebar bangku cm 28 cm D 19 Tinggi bangku cm 46 cm A 20 Desain bangku Sandaran punggung cm Aspek Media Pendidikan Tidak ada sandaran punggung No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 21 Ukuran papan tulis 200 x 90 cm 250 x 125 cm A 22 Penggunaan media elektronik Selalu Kadang-kadang C Aspek Perlengkapan No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 23 Jumlah tempat sampah/kelas 24 Jumlah kotak kontak (stop kontak) 25 Alat kebersihan lain (sapu) Min 1 buah/kelas 1 buah/kelas A Min 1-2 buah/ kelas Tidak ada kotak kontak Min 2-3 buah 2 buah B (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis) D D

12 63 Dari hasil data observasi yang diperoleh dalam penelitian di atas terdapat 25 indikator yang dapat menjadi patokan untuk menentukan standar ruang kelas. Pada aspek gubahan kelas, pada setiap indikatornya sebagian besar dikatagorikan sangat baik karena hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Pada aspek perabotan kelas, pada setiap indikatornya dikatagorikan sangat baik dan baik. Pada indikator yang dikatagorikan sangat baik berdasarkan hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Sedangkan pada indikator yang dikatagorikan baik karena dari hasil observasi dinilai mendekati standar yang ditentukan dengan sedikit kekurangan. Pada aspek media pendidikan, pada indikatornya dikatagorikan sangat baik karena hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Pada aspek perlengkapan, pada setiap indikatornya dikatagorikan sangat baik dan kurang baik. Pada indikator yang dikatagorikan sangat baik berdasarkan hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Sedangkan pada indikator yang dikatagorikan kurang baik karena dari hasil observasi dinilai kurang memenuhi standar yang ditentukan karena tidak terdapatnya stop kontak di dalam kelas. Stop kontak ini berguna sebagai sarana untuk media pendidikan yang menggunakan listrik dan sebaiknya ditempatkan di depan ruang kelas untuk memudahkan pengoperasian. Berdasarkan hasil perhitungan pembobotan hasil observasi kondisi fisik ruang kelas berdasarkan aspek penilaian dapat dilihat pada tabel berikut :

13 64 Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata Hasil Observasi pada Ruang PKN No Aspek Penilaian Nilai Rata-Rata Kategori 1 Gubahan Kelas 3,67 Sangat baik 2 Perabotan Kelas 2,75 Baik 3 Media Pendidikan 3 Baik 4 Perlengkapan 2,67 baik (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis) Dari uraian di atas maka ruang PKN dikatagorikan sebagai ruang kelas yang memenuhi standar dengan jumlah nilai rata-rata 3,2 dan termasuk dalam kategori sangat baik. B Hasil Data Observasi Ruang Ukur Tanah Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dalam penelitian untuk ruang Ukur Tanah dapat diuraikan pada tabel berikut : Tabel 4.4 Daftar Hasil Observasi Standar Ruang Ukur Tanah Aspek Gubahan Kelas No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 1 Bentuk ruangan Bujur sangkar/ Persegi panjang A persegi panjang 2 Dimensi ruang 7 x 8 m 6 x 12 m B 7 x 9 m 3 Jumlah kapasitas siswa Maks. 32 orang 29 orang A 4 Material penutup lantai Keramik 30x30 cm Keramik 30x30 cm A 5 Kemiringan lantai 0-12 % 0 % A 6 Podium 30cm Tidak ada podium D 7 Pencahayaan Luas bukaan efektif 7,7-38,5 m 2 C 20% s/d 50% 8 Kebisingan db Terlalu bising D

14 65 9 Tinggi plafond 2,8 3 m 3,5 m A 10 Jarak sirkulasi deret meja 11 Jarak antar meja (zona aktivitas) 12 Jarak pandang murid ke papan tulis cm 30 cm D cm 50 cm A cm 485 cm D Aspek Perabotan Kelas No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 13 Panjang meja belajar/siswa cm 61,5 cm B 14 Lebar meja belajar cm 65 cm A 15 Tinggi meja belajar cm 75 cm A 16 Desain meja belajar Terdapat laci dan tumpuan kaki Tidak terdapat laci, ada tumpuan kaki 17 Panjang bangku/siswa cm 60 cm B 18 Lebar bangku cm 28 cm D 19 Tinggi bangku cm 46 cm A 20 Desain bangku Sandaran punggung cm Aspek Media Pendidikan Tidak ada sandaran punggung No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 21 Ukuran papan tulis 200 x 90 cm 250 x 125 cm A 22 Penggunaan media elektronik Selalu Kadang-kadang C Aspek Perlengkapan No Indikator Standar Hasil Observasi Nilai 23 Jumlah tempat sampah/kelas Min 1 buah/kelas 1 buah/kelas A C D

15 66 24 Jumlah kotak kontak (stop kontak) 25 Alat kebersihan lain (sapu) Min 1-2 buah/ Ada 4 buah B kelas Min 2-3 buah 4-5 buah A (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis) Dari hasil data observasi yang diperoleh dalam penelitian di atas terdapat 25 indikator yang dapat menjadi patokan untuk menentukan standar ruang kelas. Pada aspek gubahan kelas, pada setiap indikatornya dikatagorikan dari sangat baik hingga kurang baik. Pada indikator yang dikatagorikan sangat baik berdasarkan hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Pada indikator yang dikatagorikan kurang baik hasil observasi dinilai kurang memenuhi standar yang ditentukan. Pada aspek perabotan kelas, pada setiap indikatornya dikatagorikan sangat baik dan baik. Pada indikator yang dikatagorikan sangat baik berdasarkan hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Sedangkan pada indikator yang dikatagorikan baik karena dari hasil observasi dinilai mendekati standar yang ditentukan dengan sedikit kekurangan. Pada aspek media pendidikan, pada indikatornya dikatagorikan sangat baik karena hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Pada aspek perlengkapan, pada setiap indikatornya dikatagorikan sangat baik karena hasil observasi dinilai memenuhi standar yang ditentukan. Berdasarkan hasil perhitungan pembobotan hasil observasi kondisi fisik ruang kelas berdasarkan aspek penilaian dapat dilihat pada tabel berikut :

16 67 Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Hasil Observasi pada Ruang Ukur Tanah No Aspek Penilaian Nilai Rata-Rata Kategori 1 Gubahan Kelas 2,75 Sangat baik 2 Perabotan Kelas 2,75 Baik 3 Media Pendidikan 3 Baik 4 Perlengkapan 3,66 Baik (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis) Dari uraian di atas maka ruang Ukur Tanah dikatagorikan sebagai ruang kelas yang memenuhi standar dengan jumlah nilai rata-rata 2,88 dan termasuk dalam kategori baik Konsentrasi Belajar Siswa A Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang PKN (Variabel X 1 ) Berdasarkan hasil perhitungan gambaran umum konsentrasi belajar siswa pada Ruang PKN pada setiap responden dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6 Gambaran Umum Jawaban Siswa terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang PKN Interval Kategori f % Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis)

17 68 Secara visual gambaran umum konsentrasi belajar siswa di ruang PKN setiap responden dapat dilihat sebagai berikut : Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa frekuensi f Gambar 4.1 Gambaran Umum Jawaban Siswa terhadap Konsentrasi Belajar Siswa pada Ruang PKN Dari gambaran di atas dapat diketahui bahwa pada umumnya konsentrasi belajar siswa di ruang PKN di SMK Negeri 6 Bandung termasuk ke dalam katagori baik, hal ini terlihat dari frekuensi jawaban siswa terdapat 19 orang siswa dari 29 siswa dengan persentase 66% menilai ruang PKN termasuk ke dalam kategori baik sedangkan 10 orang lainnya dengan persentase 34% menilai ruang PKN tremasuk ke dalam katagori cukup baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa gambaran umum konsentrasi belajar siswa termasuk ke dalam kategori baik. Gambaran mum konsentrasi belajar siswa di ruang PKN pada setiap indikator instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

18 69 Tabel 4.7 Persentase Per Indikator (Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang PKN) No Indikator Persentase 1 Fokus Pandangan 80,46 2 Konsentrasi Perhatian 63,10 3 Sambutan Lisan 62,76 4 Menyanggah/Membandingkan 55,63 5 Menjawab Pertanyaan 54,94 6 Memberikan Pernyataan 61,84 7 Sambutan Psikomotorik 60,69 8 Sambutan Ekspresi Perserta 55,86 Kategori Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis) Secara visual gambaran umum konsentrasi belajar siswa di ruang PKN pada setiap indikatornya adalah : Persentase ,46 63,1 62,76 55,63 54,94 61,84 60,69 55,86 Persentase Gambar 4.2 Gambaran Persentase Per Indikator (Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang PKN)

19 70 Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator pertama pada konsentrasi belajar siswa yaitu fokus pandangan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki fokus pandangan di ruang PKN dengan katagori baik yaitu dengan persentase 80,46%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator kedua pada konsentrasi belajar siswa yaitu konsentrasi pandangan, yang terdiri dari empat item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki konsentrasi pandangan pada ruang PKN dengan katagori baik dengan persentase 63,10%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator ketiga pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan lisan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki sambutan lisan pada ruang PKN dengan katagori baik dengan persentase 62,76%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator keempat pada konsentrasi belajar siswa yaitu menyanggah/membandingkan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan dalam menyanggah/membandingkan pada ruang PKN dengan katagori cukup baik dengan persentase 55,63%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator kelima konsentrasi belajar siswa yaitu menjawab pertanyaan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan dalam menjawab pertanyaan pada ruang PKN dengan katagori cukup baik dengan persentase 54,94%.

20 71 Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator keenam pada konsentrasi belajar siswa yaitu memberikan pernyataan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan dalam memberikan pernyatan pada ruang PKN dengan katagori baik dengan persentase 61,84%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator ketujuh pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan psikomotorik, yang terdiri dari empat item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki sambutan psikomotorik pada ruang PKN dengan katagori baik dengan persentase 60,69%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator kedelapan pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan ekspresi peserta, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki sambutan ekspresi pada ruang PKN dengan katagori cukup baik dengan persentase 55,86%.

21 72 B Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang Ukur Tanah (Variabel X 2 ) Berdasarkan hasil perhitungan gambaran umum konsentrasi belajar siswa pada ruang Ukur Tanah pada setiap responden dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Gambaran Umum Jawaban Siswa terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang Ukur Tanah Interval Kategori f Sangat baik 0 Baik 15 Cukup baik 14 Tidak baik 0 Sangat tidak baik 0 % (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis) Secara visual gambaran umum konsentrasi belajar siswa di ruang Ukur Tanah setiap responden dapat dilihat sebagai berikut : 20 Gambaran Umum Jawaban Tiap Siswa 15 Frekuensi f Gambar 4.3 Gambaran Umum Jawaban Siswa terhadap Konsentrasi Belajar Siswa pada Ruang Ukur Tanah

22 73 Dari gambaran di atas dapat diketahui bahwa pada umumnya konsentrasi belajar siswa di ruang Ukur Tanah di SMK Negeri 6 Bandung termasuk ke dalam katagori baik, hal ini terlihat dari frekuensi jawaban siswa terdapat 15 orang siswa dari 29 siswa dengan persentase 52% menilai ruang Ukur Tanah termasuk ke dalam kategori baik sedangkan 14 orang lainnya dengan persentase 48% menilai ruang Ukur Tanah termasuk ke dalam katagori cukup baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa gambaran umum konsentrasi belajar siswa termasuk ke dalam kategori baik. Gambaran umum konsentrasi belajar siswa di ruang Ukur Tanah pada setiap indikator instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9 Persentase Per Indikator (Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang Ukur Tanah) No Indikator Persentase Kategori 1 Fokus Pandangan 71,26 Baik 2 Konsentrasi Perhatian 63,10 Baik 3 Sambutan Lisan 62,07 Baik 4 Menyanggah/Membandingkan 58,16 Cukup Baik 5 Menjawab Pertanyaan 53,79 Cukup Baik 6 Memberikan Pernyataan 60,00 Cukup Baik 7 Sambutan Psikomotorik 66,90 Baik 8 Sambutan Ekspresi Perserta 46,67 Cukup Baik (Sumber : Lampiran Hasil Observasi Penulis) Secara visual gambaran umum konsentrasi belajar siswa di ruang Ukur Tanah pada setiap indikatornya adalah :

23 74 Persentase ,26 63,1 62,07 58, ,79 66,9 46,76 Persentase2 Gambar 4.4 Gambaran Persentase Per Indikator (Konsentrasi Belajar Siswa di Ruang Ukur Tanah) Gambaran mum jawaban siswa untuk indikator pertama pada konsentrasi belajar siswa yaitu fokus pandangan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki fokus pandangan di ruang Ukur Tanah dengan katagori baik yaitu dengan persentase 71,26%. Gambaran mum jawaban siswa untuk indikator kedua pada konsentrasi belajar siswa yaitu konsentrasi pandangan, yang terdiri dari empat item pertanyaan. Pada mumnya siswa memiliki konsentrasi pandangan pada ruang Ukur Tanah dengan katagori baik dengan persentase 63,10%. Gambaran mum jawaban siswa untuk indikator ketiga pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan lisan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki sambutan lisan pada ruang Ukur Tanah dengan katagori baik dengan persentase 62,07%.

24 75 Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator keempat pada konsentrasi belajar siswa yaitu menyanggah/membandingkan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan dalam menyanggah/membandingkan pada ruang Ukur Tanah dengan katagori cukup baik dengan persentase 58,16%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator kelima konsentrasi belajar siswa yaitu menjawab pertanyaan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan dalam menjawab pertanyaan pada ruang Ukur Tanah dengan katagori cukup baik dengan persentase 53,79%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator keenam pada konsentrasi belajar siswa yaitu memberikan pernyataan, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan dalam memberikan pernyatan pada ruang Ukur Tanah dengan katagori cukup baik dengan persentase 60,00%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator ketujuh pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan psikomotorik, yang terdiri dari empat item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki sambutan psikomotorik pada ruang Ukur Tanah dengan katagori baik dengan persentase 66,90%. Gambaran umum jawaban siswa untuk indikator kedelapan pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan ekspresi peserta, yang terdiri dari tiga item pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki sambutan ekspresi pada ruang Ukur Tanah dengan katagori cukup baik dengan persentase 46,67%.

25 76 Adapun pembahasan hasil penelitian secara rinci tentang perbandingan konsentrasi belajar siswa dapat penulis uraikan di bawah ini : a Fokus Pandangan Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator pertama pada konsentrasi belajar siswa yaitu fokus pandangan. Pada umumnya fokus pandangan yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 80,46% : 71,26%. b Konsentrasi Perhatian Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator kedua pada konsentrasi belajar siswa yaitu konsentrasi perhatian. Pada umumnya konsentrasi perhatian yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN sama baiknya dengan ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 63,10% : 63,10%. c Sambutan Lisan Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator ketiga pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan lisan. Pada umumnya sambutan lisan yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 62,76% : 62,07%. d Menyanggah/Membandingkan Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator keempat pada konsentrasi belajar siswa yaitu menyanggah/membandingkan. Pada umumnya siswa

26 77 memiliki keaktifan dalam menyanggah/ membandingkan ketika berada di ruang PKN lebih rendah daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 55,63% : 58,16%. e Menjawab Pertanyaan Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator kelima pada konsentrasi belajar siswa yaitu menjawab pertanyaan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan menjawab pertanyaan ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 54,94% : 53,16%. f Memberikan Pernyataan Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator keenam pada konsentrasi belajar siswa yaitu memberikan pernyataan. Pada umumnya siswa memiliki keaktifan memberikan pernyataan ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 61,84% : 60,00%. g Sambutan Psikomotorik Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator ketujuh pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan psikomotorik. Pada umumnya sambutan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih rendah daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 60,69% : 66,90%.

27 78 h Sabutan Ekspresi Peserta Perbandingan hasil perhitungan untuk indikator kedelapan pada konsentrasi belajar siswa yaitu sambutan ekspresi peserta. Pada umumnya sambutan ekspresi peserta yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Dengan perbandingan persentase 55,86% : 46,67%. 4.3 Pembahasan Penelitian Pembahasan hasil penelitian merupakan suatu kajian terhadap hasil temuan yang ada hubungannya dengan jawaban penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini : Siswa kelas XI di SMK Negeri 6 Bandung yang menggunakan ruang kelas yang memenuhi standar memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan yang kurang memenuhi standar. Hal tersebut didukung oleh hasil perhitungan data penelitian bahwa perbandingan konsentrasi belajar siswa pada ruang yang memenuhi standar memiliki persentase lebih besar daripada kelas yang kurang memenuhi standar. Adapun pembahasan hasil penelitian secara rinci dapat penulis uraikan sebagai berikut :

28 Standar Ruang Kelas Ruang kelas yang dipilih dan ditentukan menjadi sampel yang memenuhi standar dan yang kurang memenuhi standar adalah ruang PKN dan ruang Ukur Tanah. Dari hasil observasi, secara umum observer menilai bahwa kondisi untuk ruang PKN telah memenuhi standar dan ruang Ukur Tanah kurang memenuhi standar. Observer menentukan standar ruang kelas ini berdasarkan kondisi secara fisik yang disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan BNSP. Hal-hal yang di observasi pada variabel ini adalah : 1 Gubahan Ruang Kelas Kondisi ruang kelas pada ruang PKN dinilai memenuhi standar karena kapasitas siswa, dimensi kelas, tata letak perabotan, jarak pandangan dan sirkulasi serta penampang ruang kelasnya dikatagorikan baik. Ruang kelas PKN memiliki podium sehingga fokus pandangan siswa dapat tertuju pada guru dan guru dapat secara leluasa memandang semua murid ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Kondisi ruang kelas pada ruang Ukur Tanah dinilai kurang memenuhi standar karena dimensi kelas, tata letak perabotan, jarak pandangan dan sirkulasi dikatagorikan kurang baik. Untuk kapasitas siswa dikatagorikan baik dan penampang ruang kelas dikatagorikan cukup baik karena ruang Ukur Tanah tidak memiliki podium sehingga pandangan siswa kurang dapat terfokus pada guru dan

29 80 pandangan guru terhadap murid dapat terbatas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. 2 Perabotan Kelas Perabotan kelas pada ruang PKN dan ruang Ukur Tanah dikatagorikan baik karena ukuran perabotan sesuai dengan kebutuhan hanya terdapat kekurangan pada desain bangku yang tidak memiliki sandaran. 3 Media Pendidikan Media pendidikan berupa papan tulis pada ruang PKN dan ruang Ukur Tanah dinilai memenuhi standar dan dikatagorikan baik. Karena ukuran, bentuk dan penempatannya pun sudah sesuai. 4 Perlengkapan Perlengkapan berupa alat kebersihan kelas pada ruang PKN dan ruang Ukur Tanah memenuhi standar dan dikatagorikan baik. Keberadaan kotak kontak pada ruang PKN tidak ditemukan dan pada ruang Ukur Tanah ditemukan sebagai sarana pelengkap untuk media pembelajaran yang memerlukan tenaga listrik Konsentrasi Belajar Siswa Konsentrasi belajar siswa yang dinilai oleh responden adalah konsentrasi belajar siswa di ruang PKN dan konsentrasi belajar siswa di ruang Ukur Tanah. Dari hasil penyebaran angket, secara umum responden menilai bahwa konsentrasi belajar siswa di kedua ruang tersebut sudah berjalan baik. Konsentrasi belajar siswa tersebut dinilai dari beberapa indikator sebagai berikut :

30 81 1 Fokus Pandangan Pada umumnya fokus pandangan yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. 2 Konsentrasi Perhatian Pada umumnya konsentrasi perhatian yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN sama baiknya dengan ketika berada di ruang Ukur Tanah. 3 Sambutan Lisan Pada umumnya sambutan lisan yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. 4 Menyanggah/Membandingkan Pada umumnya siswa memiliki keaktifan dalam menyanggah/ membandingkan ketika berada di ruang PKN lebih rendah daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. 5 Menjawab Pertanyaan Pada umumnya siswa memiliki keaktifan menjawab pertanyaan ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. 6 Memberikan Pernyataan Pada umumnya siswa memiliki keaktifan memberikan pernyataan ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. 7 Sambutan Psikomotorik Pada umumnya sambutan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih rendah daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah.

31 82 8 Sambutan Ekspresi Peserta Pada umumnya sambutan ekspresi peserta yang dimiliki oleh siswa ketika berada di ruang PKN lebih baik daripada ketika berada di ruang Ukur Tanah. Perbandingan konsentrasi belajar siswa pada ruang kelas yang memenuhi standar dengan yang kurang memenuhi standar untuk Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Bandung berada pada kategori baik berbanding kategori cukup baik dan keduanya berpengaruh positif Uji Normalitas Hasil uji normalitas distribusi skor variabel X 1 dan variabel X 2 dilakukan dengan uji chi kuadrat dapat dilihat pada tabel berikut : Table Hasil Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan Chi Kuadrat Variabel Hitung Taraf Kepercayaan Tabel Tafsiran X 1-23,15 95 % 7,86 Normal X 2-17,96 95 % 7,86 Normal Sesuaikan dengan criteria pengujian, jika hitung total < tabel maka data berdistribusi normal. Ternyata hasil perhitungan seperti table di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 dan variabel X 2 berdistribusi normal dengan taraf kepercayaan 95%.

32 Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang telah dilakukan pada penelitian ini diterima atau tidak. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dua variabel bebas yang bertujuan untuk membandingkan apakah kedua variabel sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil penelitian) yang berupa perbandingan kedua variabel dari dua rata-rata sampel. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan uji t, didapat bahwa p = 0,055 > 0,05 maka H o diterima sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsentrasi belajar siswa yang menempati ruang yang memenuhi standar dengan yang kurang memenuhi standar. Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kondisi standar ruang kelas bukan menjadi faktor satu-satunya yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Karena menurut teori, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa dapat berasal dari proses pembelajaran, motivasi dan minat siswa, gaya mengajar guru, lingkungan, modalitas belajar, pergaulan atau dari psikologis anak itu sendiri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Penelitian tentang Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Lingkungan Pendidikan di Rumah terhadap Prestasi Belajar di Kelas V MIN Kalibalik, Kec. Banyuputih, Kab. Batang Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3)

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3) 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3) Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun variabel yang dianalisi diperoleh dari responden melalui penyebaran angket.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu Penelitian, dan Latar belakang Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi gedung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2015. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang Hubungan Lingkungan Keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (00:160) Penentuan dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan penalaran, koneksi matematis serta kemandirian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 4 kelas, terdiri dari kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang akan dibandingkan sudah ada,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu 3.1.1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Batudaa Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian startegi, yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan, untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian

Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian 126 127 Lampiran 2 Instrumen Penelitian 128 INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Kadipaten yang berada di Jalan Siliwangi No. 30, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka didapatkan suatu hasil penelitian. Dalam bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Hartono (2004 :68) menyatakan bahwa penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab dan diuji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2005: 271). Menurut Sugiyono (2007:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297).

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297). 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode anaisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung tepatnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, baik itu sebelum diberikan teknik role playing maupun setelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PERILAKU AGRESI SISWA KELAS X TEKNIK OTOMOTIF DI SMK TAMAN SISWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PERILAKU AGRESI SISWA KELAS X TEKNIK OTOMOTIF DI SMK TAMAN SISWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PERILAKU AGRESI SISWA KELAS X TEKNIK OTOMOTIF DI SMK TAMAN SISWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Proses pendidikan manusia tidak selamanya akan berjalan lancar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Industri. Penelitian dilakukan di SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

2008). Hal ini merupakan indikator memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

2008). Hal ini merupakan indikator memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. KONTRIBUSI HASIL BELAJAR DAN INFORMASI TENAGA KERJA TERHADAP MINAT SISWA MASUK DUNIA KERJA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI NUSAWUNGU,CILACAP TH 2011 Tingginya angka pengangguran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 23 Agustus sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Metode penelitian yang saya gunakan disini adalah metode deskriftif yang bermaksud untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan bimbingan dan konseling pribadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan soft skills yang dihasilkan dari pembelajaran di kampus dan pelaksanaan Program Latihan Profesi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.2 Tipe/ Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui tingkat korelasi disiplin belajar dengan prestasi, sehingga peneliti termasuk peneliti korelasional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah dalam proses penyelidikan. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoreh pemecahan terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci