Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking"

Transkripsi

1 Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking Sartika Sari Ayu Tjini Zaki Baridwan Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang atau Abstract: The Impact of Trust, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Perceived Enjoyment to Intention Usage Internet Banking System. This study purposes to examine the factors that influence intention to use internet banking services by modified a model of Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis in This research was conducted at Economic and Business Faculty of Brawijaya University in Malang by use a sample survey methodology. Researcher has got response from 125 students of Accounting Majors who ever use internet banking. The data were analyzed by using Partial Least Square (PLS) software. The result of analysis for this model shows that the construck attitude affect the intention to use internet banking, along with the construct trust and perceived enjoyment affect the attitude to use internet banking. Even though that perceived usefulness construct and perceived ease of use construct did not influence the attitude to use internet banking. This means that the intention to use internet banking is influenced by the construct attitude and the attitude to use internet banking is influenced by the trust and perceived enjoyment. The implication of this research is relevant to the management banking company and internet banking analyst to consider factor of attitude, trust and enjoyment in applying and developing internet banking transaction in the banking system. Abstrak: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi minat untuk menggunakan layanan internet banking dengan memodifikasi model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis pada tahun Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan metode survei. Peneliti memperoleh respon sebanyak 125 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi yang menggunakan layanan internet banking. Analisis dilakukan dengan menggunakan Software Smart PLS. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa konstruk sikap berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan layanan internet banking, serta konstruk kepercayaan dan persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap untuk menggunakan layanan internet banking. Sebaliknya, konstruk persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap sikap digunakannya 1

2 layanan internet banking. Hal ini berarti bahwa minat untuk menggunakan layanan internet banking dipengaruhi oleh sikap, serta variabel sikap dipengaruhi oleh persepsi kepercayaan dan persepsi kenyamanan. Implikasi dari penelitian in relevan bagi pihak manajemen bank dan analis internet banking agar memperhatikan kembali faktor sikap, kepercayaan dan kenyamanan dalam menerapkan dan mengembangkan transaksi internet banking pada sistem perbankannya. Kata Kunci: Technology Acceptance Model (TAM), internet banking, minat, sikap, kepercayaan, persepsi kenyamanan. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi, dengan adanya teknologi yang canggih segalanya menjadi mudah dan sederhana. Teknologi dimanfatkan oleh berbagai pihak dalam usaha dan bisnisnya untuk mengoptimalkan pelayanan mereka bagi para penggunanya dan juga untuk membuat lebih efektif dan efisien pekerjaannya. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan semakin modern, maka komunikasi yang efektif dan efisien pun semakin dibutuhkan sehingga banyak orang ingin untuk menciptakan alat yang dapat membantu manusia dalam mengatasi masalahnya terhadap komunikasi sehingga terciptalah internet. Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah sistem yang memiliki jaringan global yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) yang digunakan oleh banyak orang (Wikipedia, 2012). Internet memiliki penyiaran yang terakses ke seluruh dunia dan merupakan media yang dapat berinteraksi antara individu dengan komputernya tanpa dibatasi oleh ruang, waktu, tenaga, dan biaya. Internet dapat dimanfaatkan dalam segala bidang, misalnya bidang pendidikan, pemerintah maupun bidang perbankan. Sekarang telah banyak pelaku ekonomi yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan atau perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online atau sering disebut dengan internet banking. Internet banking merupakan suatu cara untuk melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan jaringan internet yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi. Al-Somali et al. (2008) menyebutkan bahwa internet banking adalah cara nasabah dapat melakukan transaksi keuangan mereka secara elektronik melalui internet, komputer pribadi ataupun laptop dengan waktu yang sesuai dengan keinginan mereka, tanpa harus dibatasi waktunya. Pelayanan internet banking meliputi aktivitas pengecekan saldo rekening, transfer dana antar rekening, atau antar bank hingga pembayaran tagihantagihan rutin bulanan, seperti: listrik, telepon, dan kartu kredit. Secara garis besar, dengan memanfaatkan internet banking banyak keuntungan yang akan diperoleh penggunanya terutama apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena internet banking jelas dapat dilakukan di mana saja sepanjang penggunanya memiliki sarana pendukung untuk melakukan layanan internet banking tersebut. Dengan berbagai manfaat yang diciptakan internet banking, tentunya para pengguna 2

3 internet banking dari tahun ke tahun akan semakin meningkat. Namun, fasilitas ini tidak sepenuhnya digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia masih menyukai untuk melakukan transaksi secara manual. Pihak bank dalam mempromosikan internet banking menyebutkan bahwa kecilnya resiko yang akan muncul, tetapi apabila diselidiki lebih lanjut, layanan ini juga mempunyai risiko yang dapat menurunkan minat pengguna layanan internet banking. Pihak perbankan sendiri perlu untuk mengkaji ulang dan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki layanan ini. Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti ingin mengetahui persepsi individu apa saja yang berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) serta penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2004). Al-Somali et al. 2008) melakukan penelitian tentang beberapa persepsi yang memengaruhi sikap dan minat diadopsinya internet banking di negara Saudi Arabia. Penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2004) yang menyelidiki tentang beberapa persepsi dalam penerimaan internet banking di Finlandia. Peneliti melakukan penelitian yang sama, yaitu beberapa persepsi yang berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Apabila kedua penelitian sebelumnya meneliti negara Saudi Arabia dan Finlandia, peneliti ingin melakukan penelitian di Indonesia dan memperbandingkan hasilnya dengan kedua penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008), peneliti mengambil beberapa variabel yang dapat memengaruhi sikap diadopsinya internet banking. Variabel tersebut adalah kepercayaan, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan, sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2004) peneliti menambahkan variabel persepsi kenyamanan sebagai salah satu variabel yang juga memengaruhi sikap dan minat penggunaan internet banking. Penelitian ini merupakan pengembangan kedua penelitian sebelumnya karena peneliti menggabungkan kedua penelitian tersebut. Peneliti mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) dengan menambahkan satu variabel baru yang diambil dari model penelitian Pikkarainen et al. (2004) yaitu persepsi kenyamanan. Model untuk penelitian ini didasarkan pada teori Technology Acceptance Model (TAM) sama dengan kedua penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pikkarainen et al. (2004) menyatakan bahwa Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang menjelaskan sebagian besar varians (sekitar 40 %) dalam minat dan perilaku penggunaan sistem informasi. Pernyataan tersebut di dukung oleh studi yang dilakukan Eriksoon et al. (2005) yang mengadaptasi TAM untuk mempelajari sikap penerimaan internet banking di Estonia. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model yang dibangun untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan terhadap suatu teknologi dalam suatu organisasi. Technology Acceptance Model (TAM) ini paling banyak digunakan dalam penelitian karena TAM mempunyai tujuan untuk menjelaskan penerimaan pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh penggunanya dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi kegunaan dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi (Amijaya, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) menjelaskan bahwa kepercayaan mempunyai kontribusi dalam memengaruhi sikap peneriman internet banking. Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suh dan Han (2003) yang menghasilkan bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap penggunaan internet banking. Faktor kepercayaan merupakan faktor yang memberi pengaruh terhadap penerimaan internet banking sehingga bank 3

4 harus membentuk sikap yang positif yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap teknologi yang diterapkan. Menurut Davis (1989) persepsi kegunaan (perceived of usefulness) merupakan sejauh mana seseorang itu percaya bahwa dengan menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan kinerja mereka. Penelitian tentang persepsi kegunaan juga dilakukan oleh Al- Somali et al. (2008) yang menjelaskan bahwa persepsi ini mempunyai dampak positif terhadap sikap diterimanya internet banking. Penelitian tentang persepsi kemudahan dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008) yang menjelaskan bahwa persepsi ini mempunyai dampak positif terhadap sikap diterimanya internet banking. Namun, hasil ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Noor dan Pearson (2007) yang menyebutkan bahwa tidak adanya pengaruh yang diberikan oleh persepsi kemudahan terhadap minat untuk dilakukannya penerimaan internet banking. Menurut Pikkarainen et al. (2004) yang mendasarkan pada Davis et al. (1992) menyebutkan bahwa kenyamanan berarti bahwa sejauh mana individu melakukan aktivitas menggunakan suatu teknologi yang dianggap menyenangkan dirinya sendiri. Penelitian yang dilakukan Qureshi et al. (2004) menjelaskan bahwa persepsi kenyamanan mempunyai dampak positif terhadap sikap diterimanya internet banking. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 2) Apakah persepsi kegunaan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 3) Apakah persepsi kemudahan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 4) Apakah persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking? 5) Apakah sikap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Telaah Literatur Teori Sikap Penggunaan Internet Banking Wibowo (2008) menyebutkan bahwa sikap dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Davis (1989) mendefinisikan sikap, yang dipakai dalam TAM sebagai suatu tingkat penilaian terhadap dampak yang dialami oleh seseorang bila menggunakan suatu sistem tertentu dalam pekerjaannya. Tompson dalam Rahadi (2007) menjelaskan tentang faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas komponen Kognisi (cognitive), Afeksi (affective), dan komponen komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Annamalai (2006) menjelaskan bahwa sikap adalah perasaan seseorang positif atau negative dalam hal melakukan perilaku tertentu. Sikap terdiri dari kepercayaan bahwa seseorang terakumulasi selama masa hidupnya. Beberapa keyakinan tersebut terbentuk dari pengalaman langsung, beberapa informasi dari luar ataupun dari kesimpulan yang dihasilkan oleh diri sendiri. Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap penggunaan interent banking oleh para nasabah bank, yaitu kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan persepsi kenyamanan. 4

5 Kepercayaan Kepercayaan digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif (misalnya, bentuk pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi atau orang akan berperilaku dalam cara tertentu), afektif (misalnya masalah perasaan) atau konatif (misalnya masalah pilihan atau keinginan) ( Nazar dan Syahran, 2008). Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan risiko tertentu. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Al-Somali et al. (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi diadopsinya internet banking dengan menggunakan TAM. Berdasarkan studi empiris dari Al-Somali et al. (2008) yang mengambil subyek penelitian di Saudi Arabia, menunjukkan bahwa kepercayaan mempengaruhi sikap pengguna dari internet banking. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Saudi Arabia yang terpilih secara acak. Artha (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi sikap penggunaan e-commerce dengan menggunakan tiga model, subyek penelitian dilakukan di Universitas Brawijaya Malang dan sampel yang diambil adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang yang minimal mengetahui tentang penggunaan e-commerce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan e- commerce. Penelitian Artha (2011) mendukung penelitian Suh dan Han (2002). Suh dan han (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Hasil penelitian dari Suh dan Han (2002) menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : H1: Kepercayaan (Trust) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Persepsi Kegunaan Persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan sesuatu yang menyatakan individu percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja dari individu. Wibowo (2008) menjelaskan bahwa persepsi kegunaan merupakan persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Chau dan Lai (2003) meneliti studi investigasi empiris yang menentukan penerimaan penggunaan internet banking. Chau dan Lai (2003) mengambil subjek penelitian di Hongkong, populasinya adalah mahasiwa yang ada di universitas Hongkong dan sampel yang dipilih adalah para eksekutif pengguna internet banking. Berdasarkan studi empiris yang dilakukan oleh Chau dan Lai (2003) menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berhubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan internet banking. Suh dan han (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Subyek penelitian berfokus di Korea dimana sampel yang diambil adalah nasabah bank pengguna internet banking di Korea. Hasil penelitian dari Suh dan Han (2002) menunjukkan bahwa persepsi kegunaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : 5

6 H2 : Persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Persepsi Kemudahan Persepsi kemudahan (perceived ease of use) merupakan kepercayaan seseorang dimana dalam penggunaan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami. Ramadhani (2008) menjelaskan bahwa kemudahan menggunakan internet banking yang telah disediakan oleh bank mudah untuk dipahami dan mudah untuk digunakan sehingga akan mengurangi usaha nasabah untuk mempelajari bagaimana cara bertransaksi menggunakan internet banking. Menurut Amijaya yang mendasar pada iqbaria (2000) persepsi kemudahan ini kemudian akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Al-Somali et al. (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi diadopsinya internet banking dengan menggunakan TAM. Berdasarkan studi empiris dari Al-Somali et al. (2008) yang mengambil subyek penelitian di Saudi Arabia, menunjukkan bahwa persepsi kemudahan mempengaruhi sikap pengguna dari internet banking. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Saudi Arabia yang terpilih secara acak. Penelitian ini konsisten dengan peneilitian yang dilakukan oleh Chau dan Lai (2003) dan Suh dan Han (2002). Chau dan Lai (2003) meneliti studi investigasi empiris yang menentukan penerimaan penggunaan internet banking. Chau dan Lai (2003) mengambil subjek penelitian di Hongkong, populasinya adalah mahasiwa yang ada di universitas Hongkong dan sampel yang dipilih adalah para eksekutif pengguna internet banking. Berdasarkan studi empiris yang dilakukan oleh Chau dan Lai (2003) menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berhubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : H3 : Persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Persepsi Kenyamanan Pikkarainen et al. dalam Davis (2004) menjelaskan bahwa kenyamanan merupakan keadaan dimana seorang individu menggunakan suatu teknologi dalam melakukan aktivitasnya dan dianggap menyenangkan untuk dirinya sendiri. Kenyamanan transaksi melalui internet merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh nasabah sebelum mengadopsi internet banking. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Penelitian dilakukan oleh Qureshi et al. (2008). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan penerimaan konsumen terhadap online banking dalam ekonomi berkembang di Pakistan. Variabel yang diangkat oleh Qureshi et al. (2008) salah satunya adalah persepsi kenyamanan yang dikaitkan sikap terhadap penggunaan online banking. Hasil penelitian dari Qureshi et al. (2008) menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. penelitian yang dilakukan oleh lee et al. (2005). Penelitian ini mengambil konteks penerimaan internet dengan basis media pembelajaran. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 544 kuesioner dengan respondennya adalah mahasiswa 6

7 dari universitas yang terdapat di Hongkong. Hasil penelitian dari lee et al. (2005) menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebahai berikut : H4: Persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Minat Penggunaan Internet Banking Minat merupakan kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi (wibowo,2008). Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek tersebut (kusumah, 2009). Seorang individu apabila menilai sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maka di saat itu lah dia akan berminat untuk menggunakannya lagi dan akan mendatangkan kepuasan. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sikap penggunaan internet banking berpengaruh positif terhadap minat penggunaan internet banking. Suh dan han (2002) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Subyek penelitian berfokus di Korea dimana sampel yang diambil adalah nasabah bank pengguna internet banking di Korea. Hasil penelitian dari Suh dan Han (2002) menunjukkan bahwa sikap penggunaan internet banking berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan internet banking. Nor dan Pearson (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh kepercayaan terhadap penerimaan internet banking. Subyek penelitian dilakukan di Malaysia. Studi empiris yang dilakukan oleh Nor dan Pearson (2007) menyatakan bahwa sikap secara signifikan mempengaruhi niat untuk menggunakan suatu teknologi. Sampel yang diambil adalah 1164 mahasiswa bisnis dan magister di empat universitas di Malaysia.Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut : H5 : Sikap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Metode Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang berstatus aktif pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah orang ( 25 Juni 2012). Dipilihnya seluruh mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai populasi penelitian ini didasarkan pada alasan utama karena peran mahasiswa sebagai pengamat dan pengguna teknologi dan juga termasuk konsumen yang sangat berpengaruh terhadap keberadaan layanan internet banking. Pemilihan lokasi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang didasarkan pada lokasi yang berdekatan dengan peneliti, adanya keterbatasan waktu, serta biaya dari pihak peneliti menjadi pertimbangan dalam pemilihan populasi. Pengambilan sampel dari populasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling, dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 5% dari daftar pengambilan sampel yang dianggap representatif. Convenience sampling merupakan salah satu tipe dari non 7

8 probability sampling yang mengutamakan aspek kemudahan dalam pengambilan sampel, sehingga peneliti dapat meneliti mahasiswa manapun yang ditemui di lingkungan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin dan menghasilkan jumlah sampel sebanyak 289 mahasiswa. Metoda pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metoda survei. Menurut Hartono (2007), survei adalah metoda pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para responden yang menjadi sampel penelitian. Peneliti menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden selama kurang lebih dua minggu. Terdapat enam konstruk dalam penelitian ini, yaitu kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kenyamanan, sikap penggunan internet banking, dan minat penggunaan internet banking. Dari keenam konstruk tersebut, akan diuraikan indikator dari masing-masing konstruk. Item pertanyaan yang tertera dalam kuesioner pada penelitian ini merupakan itemitem pertanyaan yang mendasarkan pada penelitian Al-Somali et al. (2008) dan Pikkarainen et al. (2004). Konstruk kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, sikap penggunaan, dan minat penggunaan mendasarkan pada penelitian Al-Somali et al. (2008). Konstruk persepsi kenyamanan mengacu kepada penelitian Pikkarainen et al. (2004). Pengukuran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ke-tidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Cara pengukuran skala ini yaitu dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan kemudian diminta menjawab pertanyaan dengan pilihan: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS), Netral (N), Cukup Setuju (CS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jawaban ini diberi skor 1 sampai 7 dimulai dari skala 1 yang menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) hingga skala 7 yang menyatakan Sangat Setuju (SS). Untuk menganalisis penelitian ini digunakan beberapa pengujian hipotesis dengan menggunakan Partial Least Square (PLS), yaitu evaluasi model pengukuran (outer model) dan evaluasi model struktural (inner model). Evaluasi model pengukuran dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Sedangkan model struktural dievaluasi dengan menggunakan R 2 dan nilai koefisien path atau t-values. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyanto, 2007). Validitas variabel menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu variabel. Penelitian ini melakukan uji validitas yang terdiri dari validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen merupakan validitas yang terjadi jika skor yang diperoleh dari dua instrument yang berbeda yang mengukur konstruk yang sama mempunyai korelasi tinggi. Validitas ini berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi (Hartono dan Abdillah, 2009). Validitas diskriminan merupakan validitas yang terjadi jika dua instrument yang berbeda yang mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak berkorelasi menghasilkan skor yang memang tidak berkorelasi. Validitas ini berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi (Hartono dan Abdillah, 2009). 8

9 Reliabilitas suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan-error free) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument (Sekaran, 2006). Uji ini untuk menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Hartono dan Abdillah, 2009). Uji reliabilitas dalam PLS dapat menggunakan dua metode, yaitu cronbach s alpha dan composite reliability. Cronbach s alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk dan dikatakan reliable apabila nilainya harus > 0,6. Composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk dan metode ini diyakini lebih baik dalam melakukan pengestimasian konsistensi internal suatu konstruk dan dikatakan reliable apabila nilainya harus > 0,7. Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R 2 untuk konstruk dependen dan nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural (Hartono dan Abdillah, 2009). Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. semakin tinggi nilai R 2 mengartikan bahwa semakin baik model prediksi dari model penelitianyang diajukan. Namun, model ini bukanlah parameter absolute dalam mengukur ketepatan model prediksi (Hartono dan Abdillah, 2009). Nilai koefisien path atau t-values tiap path digunakan untuk menunjukkan tigkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen, jika nilai koefisien path yang ditunjukkan oleh nilai statistik T (T-statistic) =Ð1,96 maka hipotesis alternatif dapat dinyatakan didukung (Hartono dan Abdillah, 2009). Analisis Data dan Hasil Penelitian Seperti yang telah disebutkan di bagian sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode survey yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Pengumpulan data dilakukan peneliti kurang lebih selama satu bulan dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara langsung. Berikut adalah rincian hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 1. Pengumpulan Data Jumlah sampel Jumlah kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali Kuesioner yang digugurkan Kuesioner yang digunakan Tingkat Pengembalian (respon rate) Tingkat Pengembalian yang digunakan (usable respon rate) Sumber: Data Primer (diolah) % 43 % Selanjutnya, gambaran profil responden pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa, jumlah responden wanita lebih banyak daripada pria. Umur responden terbanyak yaitu dibawah 20 tahun. Jurusan SMA responden didominasi oleh responden yang menempuh jurusan IPS. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa penyebaran kuisioner pada penelitian ini dilakukan secara merata, hal ini ditunjukkan dari persentase 9

10 semester responden yang tidak terpaut terlalu jauh antara persentase responden yang menempuh semester satu hingga semester tujuh. Indeks Prestasi Kumulatif responden terbanyak adalah sebesar 3,00-3,50. Responden sebagian besar menggunakan internet banking selama < 1 tahun. Setelah melakukan pengujian statistik deskriptif, hal yang dilakukan selanjutnya adalah analisis data. Analisis terhadap evaluasi model pada penelitian ini menggunakan program Partial Least Squares (PLS). Evaluasi model dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengujian terhadap validitas konvergen, pengujian terhadap validitas diskriminan, serta pengujian terhadap reliabilitas. Penilaian dalam pengujian validitas konvergen didasarkan pada nilai AVE, communality dan nilai faktor loading. Rule of thumb untuk parameter AVE dan communality yaitu lebih dari 0,50 dan lebih dari 0,70 untuk nilai faktor loading. Tahap selanjutnya adalah mengukur validitas diskriminan. Dalam validitas diskriminan penilaian didasarkan pada nilai dari Cross Loading yang lebih dari 0,7 dalam satu variabel atau konstruk. Setelah melakukan pengujian terhadap validitas konstruk dan memperoleh data yang valid, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap reliabilitas. Dalam uji reliabilitas dapat dilakukan dengan dua metode yaitu nilai Cronbach s Alpha yang nilainya harus > 0,6 dan nilai Composite Reability yang harus > 0,7. Hasil uji terhadap ketiga pengujian tersebut dapat dilihat dari tabel 3, tabel 4, dan tabel 5. Tabel 2. Profil Responden 1. Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria Wanita % 56 % 2. Umur <18 tahun 18 14,4 % tahun % tahun 32 25,6 % >23 tahun 0 0,00 % 3. Jurusan SMA 4. IPA IPS Bahasa Semester Semester satu Semester tiga ,74 % 55,03 % 0,53 % 39,2 % 14,4 % Semester lima Semester tujuh 5. Indeks Prestasi Kumulatif < 3,00 3,00-3,50 3,51-4,00 Lainnya 6. Bank yang Digunakan 7. BCA BNI Mandiri Lainnya Lama Penggunaan Internet banking < 1 tahun 1-3 tahun 3-6 tahun % 30,4 % 4 % 36 % 20,8 % 39,2 % 34,4 % 12 % 45,6 % 8 % 62,4 % 35,2 % 2,4 % 0,00 % 10

11 >6 tahun Sumber: Data Primer (diolah) AVE Composite Reliability Tabel 3. Tabel Alogaritma R Square Cronbachs Alpha Communality Redundancy att 0, , , , , , bi 0, , , , , , pe 0, , , , peou 0, , , , pu 0, , , , t 0, , , , Sumber: data primer (diolah) att1 0, att2 0, att3 0, att4 0, Tabel 4. Tabel Outer Loading att bi pe peou pu t bi1 0, bi2 0, bi3 0, pe1 0, pe2 0, pe3 0, pe4 0, pe5 0, peou1 0, peou2 0, peou3 0, peou4 0, pu1 0, pu2 0, pu3 0, pu4 0, t1 0, t2 0, t3 0,75495 t4 0, t5 0, Sumber: data primer (diolah) Tabel 5. Tabel Cross Loading att bi pe peou pu t att1 0, , , , , ,66897 att2 0, , , , , ,

12 att3 0, , , , , , att4 0, , , , , , bi1 0, , , , , , bi2 0, , , , , , bi3 0, , , , , , pe1 0, , , , , , pe2 0, , , , , ,52822 pe3 0, , , , , , pe4 0, , , , , , pe5 0, , , , , , peou1 0, , , , , , peou2 0, , , , , , peou3 0, , , , , , peou4 0, , , , , , pu1 0, , , , , , pu2 0, , , , , ,50726 pu3 0, , , , , , pu4 0, , , , , , t1 0, , , , , , t2 0, , , , , , t3 0, , , , , ,75495 t4 0, , , , , , t5 0, , , , , , Sumber: data primer (diolah) Setelah melakukan pengujian terhadap validitas konvergen, validitas diskriminan, serta pengujian reliabilitas, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil pengolahan data berupa Tabel 6 berikut. Original Sample (O) Sample Mean (M) Tabel 6. Tabel Total Efek Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) att -> bi 0, , , , , pe -> att 0, , , , ,03574 peou -> att 0, , , , ,41673 pu -> att 0, , , , ,81343 t -> att 0, , , , ,00616 Sumber: data primer (diolah) Selanjutnya dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa : a. Hipotesis 1 Hipotesis 1 menyakatan bahwa konstruk kepercayaan (trust) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk kepercayaan terhadap sikap penggunaan internet banking adalah sebesar 4,00616 atau =Õ 1,96, menunjukkan bahwa kepercayaan (trust) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat 12

13 dinyatakan bahwa Hipotesis 1 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan dilakukan Al-Somali et al. (2008), Suh dan Han (2002) dan Artha (2011). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan faktor-faktor yang menentukan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking di Arab Saudi. Variabel yang diangkat oleh Al-somali et al. (2007) salah satunya adalah kepercayaan yang dikaitkan dengan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking. Teknik penelitian menggunakan survei kuesioner dan mengambil sampel 400 orang dari masyarakat Saudi Arabia. Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini sebagian besar berumur tahun dengan rata-rata pendidikan terakhir Strata 1 (S-1). Hasil uji pada penelitian ini menyatakan bahwa kepercayaan merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi sikap individu terhadap penggunaan internet banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa sikap pelanggan dalam menggunakan internet banking didorong oleh faktor kepercayaan. Kepercayaan disini memegang peran penting dalam meningkatkan kegunaan dalam lingkungan internet banking. Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Suh dan Han (2002). Penelitian ini mengambil konteks efek kepercayaan pada penerimaan konsumer terhadap internet banking. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 845 kuesioner dengan responden adalah nasabah pengguna internet banking dari lima bank besar yang terdapat di Korea. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan memperoleh hasil bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan sikap individu terhadap penggunaan internet banking. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kepercayaan dan risiko memiliki hubungan yang erat karena kepercayaan akan sulit timbul apabila masih terdapat risiko yang terlalu besar.oleh karena itu kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap penggunaan internet banking. Penelitian ketiga adalah yang dilakukan oleh Artha (2011). Penelitian ini mengambil konteks sikap penggunaan e-commerce. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 300 kuesioner dengan responden adalah mahasiswa. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, memperoleh hasil bahwa kepercayaan merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi sikap terhadap penggunaan e-commerce. Penelitian ini menjelaskan bahwa semakin tinggi kepercayaan yang ada dalam diri nasabah maka akan semakin tinggi pula loyalitas yang diberikan nasabah pada penyedia layanan e-commerce. b. Hipotesis 2 Hipotesis 2 menyakatan bahwa konstruk persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk persepsi kegunaan terhadap sikap penggunaan internet banking adalah sebesar 0,81343 atau =X1,96, menunjukkan bahwa persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) tidak berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 2 tidak didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Artha (2011) serta Kusuma dan Susilowati (2007). Penelitian yang dilakukan oleh Artha (2011) mengambil konteks sikap penggunaan e-commerce. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 300 kuesioner dengan responden adalah mahasiswa. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, memperoleh hasil bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh secara signifikan 13

14 terhadap sikap penggunaan e-commerce. Menurut Artha (2011) ketidakkonsistenan hasil penelitian ini apabila dibandingkan dengan sebagian besar hasil penelitian terdahulu karena responden yang merupakan mahasiswa hanya sekedar mengikuti trend tanpa melihat manfaat yang diberikan oleh e-commerce. Responden yang merupakan mahasiswa lebih senang untuk mengikuti trend yang berkembang di lingkungannya. Mereka lebih senang untuk mengikuti selera yang sedang populer di komunitasnya. Mahasiswa lebih mudah untuk mengikuti trend yang ada karena masih tergolong labil. Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Susilowati (2007) mengambil konteks mengenai pengadopsian internet banking di Daerah Istimewa Jogjakarta dari konsumen terhadap sikap penggunaan layanan internet banking dihubungkan dengan beberapa variabel determinan salah satunya persepsi manfaat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner pada orang yang saat ini sedang menggunakan internet banking yang secara kebetulan ditemui oleh penulis. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebagian besar berusia antara tahun. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa persepsi manfaat tidak mempunyai hubungan yang positif dengan sikap penggunaan internet banking. Peneliti mengungkapkan bahwa ketidakkonsistenan hasil ini apabila dibandingkan dengan penelitian lain dikarenakan para nasabah tidak dapat mengoptimalkan daya guna atau pemanfaatan internet banking meskipun mereka tau manfaat dalam menggunakannya. Dengan demikian kemanfaatan yang seharusnya bisa digunakan secara optimal perlu disosialisasikan kembali secara lebih detail oleh pihak Bank pada calon nasabahnya agar tujuan dari layanan ini dapat terpenuhi secara utuh. Ketidakkonsistenan hasil penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya diduga karena beberapa hal. Pertama, responden yang dipilih dalam penelitian saat ini merupakan mahasiswa Strata 1 (S1) yang berumur antara tahun. Mahasiswa disini akan lebih cenderung untuk lebih mengikuti trend saat itu tanpa memahami manfaat secara utuh dari pengadopsian layanan yang digunakannya. Mahasiswa lebih cenderung untuk melihat trend daripada manfaat yang sesungguhnya ingin ditawarkan pada suatu layanan agar tidak dianggap remeh dalam komunitasnya. Kedua, adanya perbedaan kebiasaan dalam pemakaian layanan internet banking. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008), Suh dan Han (2002) serta Widyarini dan Putro (2008) sebagian besar respondennya telah masuk dalam usia pekerja sedangkan responden pada penelitian saat ini adalah mahasiswa. Seorang pekerja dan mahasiswa tentu memiliki perbedaan mendasar terhadap aktivitas perbankan yang dilakukan. Seorang mahasiswa masih memiliki banyak waktu untuk melakukan aktivitas perbankannya seperti melakukan penarikan uang di ATM, transfer, menabung sehingga manfaat yang didapat tidak banyak dibandingkan dengan pekerja.para pekerja atau pebisnis disini tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan aktivitas perbankannya, apalagi seorang pebisnis yang mempunyai mobilitas tinggi sehingga mereka merasa membutuhkan layanan yang mempunyai manfaat yang tinggi tanpa mengurangi waktu mereka untuk melakukannya secara manual. c. Hipotesis 3 Hipotesis 3 menyakatan bahwa konstruk persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk persepsi kemudahan terhadap sikap penggunaan internet banking adalah 14

15 sebesar 0,41673 atau ={ 1,96, menunjukkan bahwa persepsi kemudahan (Perceived Ease of Use) tidak berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 3 tidak didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Artha (2011), Irmadhani dan Nugroho (2012), serta Wibowo (2007). Penelitian pertama dilakukan oleh Artha (2011). Penelitian ini mengambil konteks sikap penggunaan e-commerce. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 300 kuesioner dengan responden adalah mahasiswa. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, memperoleh hasil bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sikap penggunaan e-commerce. Artha (2011) menjelaskan bahwa hasil ini dapat disebabkan oleh tiga hal. Pertama, karena responden yang merupakan mahasiswa akuntansi telah terbiasa berhubungan dengan internet. Melalui internet mahasiswa dapat dengan cepat mengikuti perkembangan informasi yang tidak diperoleh selama berkuliah. Kedua, selain digunakan untuk mencari bahan perkuliahan, internet juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan seperti situs pertemanan, game online, dan layanan lainnya yang dapat menarik perhatian responden untuk sering berinteraksi dengan internet. Dengan seringnya berinteraksi dengan internet membuat responden tidak merasa kesulitan untuk melakukan berbagai kegiatan melalui internet. Ketiga, ratarata responden yang telah menggunakan internet selama lebih dari tiga tahun membuat responden terbiasa dan tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam bertransaksi melalui internet, sehingga responden tidak memiliki kesulitan untuk berhubungan dengan layanan e-commerce. Dengan demikian, mudah tidaknya transaksi e-commerce tidak mempengaruhi sikap penggunaan layanan tersebut. Penelitian kedua dilakukan oleh Irmadhani dan Nugroho (2012). Penelitian yang dilakukan oleh Irmadhani dan Nugroho (2012) mempelajari tentang pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan computer self efficacy terhadap pengunaan online banking. Responden kuesioner adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini menghasilkan pernyataan bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of use) tidak mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap dari konsumen atau nasabah. Irmadhani dan Nugroho (2012) menjelaskan bahwa hasil ini dapat disebabkan karena faktor terkuat yang dipertimbangkan oleh responden dalam menggunakan online banking adalah Keamanan dan Privasi (Security and Privacy) dan Informasi atas Online Banking (The Amount of Information). Meskipun sistem yang digunakan dalam online banking telah dibuat sesederhana dan mudah untuk dioperasikan, namun responden tetap mempertimbangkan segi keamanan dan privasi sebagai faktor fundamental saat bertransaksi menggunakan online banking. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2007). Penelitian ini mengambil konteks penggunaan terhadap sistem informasi layanan akademik berbasis web yang mengkaji perilaku pengguna sistem informasi di sebuah institusi pendidikan tinggi berdasarkan faktor persepsi kemudahan. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan respondennya adalah mahasiswa di perguruan tinggi sebagai pengguna sistem informasi layanan akademik berbasis web sekaligus sebagai pelanggan bagi institusi perguruan tinggi. Hasil pada penelitian ini adalah persepsi kemudahan penggunaan terbukti belum menunjukkan pengaruhnya terhadap sikap penggunaan suatu teknologi. Hasil ini 15

16 disebabkan karena mengacu pada kenyataan bahwa para responden (mahasiswa) memang dituntut untuk mengakses Web karena sebagian besar fitur web meliputi prosedur Kartu Rencana Studi, informasi bimbingan tugas akhir, tugas-tugas perkuliahan, pemilihan kelompok, dan berbagai fitur lainnya harus digunakan selama mereka studi. Dengan demikian mudah atau tidaknya web digunakan tidak akan mempengaruhi sikap responden terhadap penggunaan teknologi tersebut. Peneliti menduga ketidakkonsistenan hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena responden dipilih dalam penelitian saat ini telah terbiasa dengan penggunaan internet. Responden terbiasa dengan berbagai sistem yang diterapkan untuk mempermudah kegiatan mereka, sehingga tidak ada hambatan sedikitpun dalam penggunaan internet banking. Kedua, karena faktor keamanan dan privasi yang dirasa kurang pada sistem internet banking. Responden disini menyadari bahwa internet banking merupakan sistem yang mudah untuk digunakan dan tidak rumit, namun responden tetap merasa bahwa internet banking belum menjadi sebuah sistem yang cukup aman sebagai media untuk melakukan transaksi perbankan. d. Hipotesis 4 Hipotesis 4 menyakatan bahwa konstruk persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari konstruk ini terhadap sikap penggunaan internet banking adalah sebesar 6,03574 atau =W1,96, menunjukkan bahwa persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap sikap penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 4 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan dilakukan Qureshi et al. (2008), Teo et al. (1999). Penelitian yang pertama dilakukan oleh Qureshi et al. (2008). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan penerimaan konsumen terhadap online banking dalam ekonomi berkembang di Pakistan. Variabel yang diangkat oleh Qureshi et al. (2008) salah satunya adalah persepsi kenyamanan yang dikaitkan sikap terhadap penggunaan online banking. Teknik penelitian menggunakan survei kuesioner dan mengambil sampel 300 orang yang dipilih secara acak dari masyarakat pengguna layanan internet banking di Pakistan. Hasil uji pada penelitian ini menyatakan bahwa persepsi kenyamanan merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi sikap penggunaan online banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa apabila seorang individu merasa nyaman terhadap layanan internet banking misalnya seperti proses transaksi yang cepat maka akan memotivasi mereka menggunakan internet banking lebih sering dan lebih lama. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh lee et al. (2005). Penelitian ini mengambil konteks penerimaan internet dengan basis media pembelajaran. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 544 kuesioner dengan respondennya adalah mahasiswa dari universitas yang terdapat di Hongkong. Hasil pada penelitian ini adalah persepsi kenyamanan terbukti menunjukkan pengaruhnya terhadap sikap penggunaan suatu teknologi. Penelitian ini menjelaskan seorang individu akan terus ingin mengulang dan terlibat dalam melakukan suatu hal tertentu apabila merasa senang dan nyaman. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Teo et al. (1999). Penelitian ini mengambil konteks motivasi intinsik dan ekstrinsik dalam 16

17 penggunaaan internet berdasarkan faktor persepsi kenyamanan. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan elektronik kuesioner dengan respondennya adalah masyarakat yang menggunakan internet di Singapura.Responden dalam penelitian ini rata-rata berumur tahun. Hasil pada penelitian ini adalah persepsi kenyamanan terbukti menunjukkan pengaruhnya terhadap sikap penggunaan internet banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa apabila suatu teknolgi menyediakan tingkat kenyamanan yang tinggi maka pengguna akan merasa senang dan merasa mudah untuk menggunakan teknologi tersebut sehingga kemungkinan untuk menggunakannya akan semakin besar. e. Hipotesis 5 Hipotesis 5 menyatakan bahwa sikap terhadap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai statistik T (T-Statisctic) dari veriabel sikap ini adalah sebesar 10, atau =ç 1,96, menunjukkan bahwa sikap terhadap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 5 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2008), Suh dan Han (2002), dan Nor dan Pearson (2007) serta Nazar dan Syahran (2008). Penelitian pertama adalah yang dilakukan Al-somali et al. (2008). Penelitian ini menggambarkan pembahasan terkait dengan faktor-faktor yang menentukan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking di Arab Saudi. Variabel yang diangkat oleh Al-somali et al. (2007) salah satunya adalah kepercayaan yang dikaitkan dengan sikap pelanggan terhadap penerimaan internet banking. Teknik penelitian menggunakan survei kuesioner dan mengambil sampel 400 orang dari masyarakat Saudi Arabia. Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini sebagian besar berumur tahun dengan rata-rata pendidikan terakhir Strata 1 (S-1). Hasil uji pada penelitian ini menyatakan bahwa sikap penggunaan Internet Banking merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa munculnya minat untuk menggunakan layanan internet banking dipengaruhi oleh munculnya sikap awal terhadap layanan tersebut. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Suh dan han (2002). Penelitian ini mengambil konteks mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan respondennya adalah nasabah bank pengguna internet banking di Korea. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan memperoleh hasil bahwa bahwa sikap penggunaan Internet Banking merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking. Penelitian ini menjelaskan bahwa sikap awal yang positif akan dapat mendorong minat yang semakin besar untuk menggunakan layanan tersebut, namun apabila sikap awal yang terbentuk adalah negatif akan dapat mengurangi minat dan niatan seseorang untuk menggunakan layanan internet banking. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Nor dan Pearson (2007). Penelitian ini mengambil konteks mengenai pengaruh kepercayaan pada penerimaan pelanggan internet banking. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 1164 dengan respondennya adalah mahasiswa yang terdapat di empat perguruan tinggi besar di Malaysia. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan memperoleh hasil 17

Determinan Sikap dan Pengaruhnya Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking. Retania Astia Dr. Zaki Baridwan SE., MSi., Ak.

Determinan Sikap dan Pengaruhnya Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking. Retania Astia Dr. Zaki Baridwan SE., MSi., Ak. Determinan Sikap dan Pengaruhnya Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking Retania Astia Dr. Zaki Baridwan SE., MSi., Ak. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Jl.MT.Haryono 165, Malang Email:

Lebih terperinci

Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kepercayaan, Persepsi Kenyamanan, dan Persepsi Kecocokan Terhadap Sikap Pengguna Internet Banking

Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kepercayaan, Persepsi Kenyamanan, dan Persepsi Kecocokan Terhadap Sikap Pengguna Internet Banking Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kepercayaan, Persepsi Kenyamanan, dan Persepsi Kecocokan Terhadap Sikap Pengguna Internet Banking Oleh : Bobby Kurniawan Santosa 115020305111010 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 40 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden masyarakat yang berdomisili di Semarang dengan kriteria mengetahui dan pernah mengunjungi

Lebih terperinci

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Resiko, Persepsi Manfaat, dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Penggunaan Sistem E-Commerce

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Resiko, Persepsi Manfaat, dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Penggunaan Sistem E-Commerce Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Resiko, Persepsi Manfaat, dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Penggunaan Sistem E-Commerce Safina Novitasari Dr. Zaki Baridwan, Ak., CA. Universitas Brawijaya, Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah berpengaruh besar terhadap

Lebih terperinci

Nama / NIM :... : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Nama / NIM :... : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Dibawah ini adalah daftar pertanyaan dan pernyataan pernyataan identitas responden dan item-item mengenai faktor-faktor penerimaaan teknologi. Untuk itu mohon memberi tanda tickmark

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan zaman. Dalam kehidupan ekonomi pun sudah berkembang pesat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci

MINAT INDIVIDU TERHADAP PENGGUNAAN INTERNET BANKING: PENDEKATAN MODIFIED THEORY OF PLANNED BEHAVIOR. Restu Guriting Panggalih Zaki Baridwan

MINAT INDIVIDU TERHADAP PENGGUNAAN INTERNET BANKING: PENDEKATAN MODIFIED THEORY OF PLANNED BEHAVIOR. Restu Guriting Panggalih Zaki Baridwan MINAT INDIVIDU TERHADAP PENGGUNAAN INTERNET BANKING: PENDEKATAN MODIFIED THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Restu Guriting Panggalih Zaki Baridwan Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang Email: restuguriting@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan digunakan untuk meneliti penerimaan penerapan PARIS (Parking Information System) dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang dan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan pada penelitian ini yang meliputi objek penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kampus Universitas Islam Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

Faktor Determinan Minat Individu Menggunakan M-Commerce : Technology Acceptance Model yang Dimodifikasi

Faktor Determinan Minat Individu Menggunakan M-Commerce : Technology Acceptance Model yang Dimodifikasi Faktor Determinan Minat Individu Menggunakan M-Commerce : Technology Acceptance Model yang Dimodifikasi Marisca Dwitasari Dr. Zaki Baridwan, SE.,Msi.,Ak. Universitas Brawijaya, Jl. MT.Haryono 165, Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Objek / Subjek Peneletian Objek dalam penelitian ini adalah situs Traveloka, subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari populasi (Sekaran,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Salah satu tahap dalam penelitian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data. Pada tahap ini berisikan penjelasan mengenai jenis data yang diperlukan, teknik dan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Profil BLP Sistem informasi Blended Learning Poltekba mulai digunakan sejak tahun 2012. BLP adalah sebuah sistem informasi berbasis web yang hanya dapat diakses melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era persaingan global saat ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat, baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor pendidikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir penelitian ini : Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan pada Gambar 3.1 Kerangka pikir 34 35 Penulis memulai penelitian ini dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online Disusun Oleh: Tania Yolandia Larasati Kuswanto Dr. Zaki Baridwan, Ak., CA.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sebagai sumber data. Jumlah yang diperoleh dengan metode accidental sampling

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sebagai sumber data. Jumlah yang diperoleh dengan metode accidental sampling BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4. Gambaran Umum Responden Populasi yang digunakan untuk penelitian adalah mahasiswa unika soegijapranata semarang. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah accidental

Lebih terperinci

Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking

Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking Hadyan Farizi Syaefullah, MM., Ak. Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet saat ini sudah menjadi sesuatu yang familiar bagi semua kalangan masyarakat. Perkembangan dalam bidang tekhnologi informasi menjadikan internet tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap 7 variabel laten yang terdiri atas: subjective norm (SNORM), image

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana struktur penelitian yang mengarahkan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana struktur penelitian yang mengarahkan proses dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian saat ini merujuk pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Akan tetapi dalam penelitian ini berfokus pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali yang dikenal sebagai pulau Dewata dan pulau dengan sejuta keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh masyarakat baik lokal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota 25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m-

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menyebutkan bahwa populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti.

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah seluruh aparatur sipil negara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X) 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Uma Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, ( Sugiyono, 2010:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN INTERNET BANKING PADA BANK MANDIRI WILAYAH X MAKASSAR

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN INTERNET BANKING PADA BANK MANDIRI WILAYAH X MAKASSAR SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN INTERNET BANKING PADA BANK MANDIRI WILAYAH X MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk memeroleh gelar Sarjana Ekonomi disusun dan diajukan oleh BUDI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung, sedangkan subyeknya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Jenis Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan terlebih

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Online Banking Pikkarainen et. al., (2004) mendefinisikan online banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai layanan perbankan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. 1. Model penelitian yang dikembangkan adalah cukup baik (marginal fit)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. 1. Model penelitian yang dikembangkan adalah cukup baik (marginal fit) BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut. 1. Model penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian kausal karena bertujuan untuk mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Gita Febrila Cahyaningtyas Putri Nurlita Novianti, MSA., Ak.,CA

Disusun Oleh: Gita Febrila Cahyaningtyas Putri Nurlita Novianti, MSA., Ak.,CA Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kenyamanan, Kepercayaan, Kepuasan, dan Loyalitas Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Kembali Secara Online Disusun Oleh: Gita Febrila Cahyaningtyas Putri

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahsan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Variabel kenyamanan dan risiko memiliki pengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

Determinan Kepercayaan Individu: Studi Empiris Konteks Sistem E-Payment

Determinan Kepercayaan Individu: Studi Empiris Konteks Sistem E-Payment Determinan Kepercayaan Individu: Studi Empiris Konteks Sistem E-Payment Dita Widya Putri ditawputri@gmail.com Dr. Zaki Baridwan, Ak., CA. zakibarid1@yahoo.com Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci