BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
|
|
- Hartono Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) didirikan pada tahun 15 September 1971, merupakan gabungan dari dua perusahaan, yaitu PN.Pertjetakan Kebajoran dan PN. Artha Yasa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 60 tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun Sebagai satu-satunya Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Percetakan Uang di Indonesia, tugas utama PERUM PERURI adalah menyelenggarakan usaha mencetak uang rupiah Republik Indonesia (baik uang kertas maupun uang logam) untuk Bank Indonesia serta mencetak produk kertas berharga non uang sesuai pesanan perusahaan pemesan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) satu-satunya yang dipercaya oleh Negara untuk mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakan kertas berharga non-uang dan logam non uang. Penyajian informasi yang cepat, tepat dan akurat merupakan suatu kebutuhan di era keterbukaan informasi. Menyadari hal tersebut, Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) melalui media komunikasi dan informasi berbasis internet, berupaya menyajikan informasi yang tidak saja cepat, tepat dan akurat, tetapi juga up to date sesuai dengan perkembangan perusahaan. 31
2 32 Pembentukan anak Perusahaan, Perum Peruri Group: 1. PT Kertas Padalarang (PTKP), Perusahaan yang berlokasi di Padalarang, Jawa Barat, ini bergerak di bidang produksi kertas dokumen sekuriti. Sejak tahun 2012 menjadi salah satu anak perusahaan Perum Peruri. 2. PT Sicpa Peruri Securink (SPS), merupakan perusahaan joint venture antara perusahaan tinta sekuriti SICPA SA di Switzerland dan Peruri, Indonesia, yang bergerak di bidang produksi tinta sekuriti untuk pencetakan uang. Dibentuk pada 27 April 2009, berlokasi di Karawang. 3. PT Peruri Wira Timur (PT PWT), anak perusahaan Peruri berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Didirikan pada 19 Januari 2011, merupakan peningkatan status dari Kerja Sama Operasi (KSO) antara Peruri dan perusahaan daerah Jawa Timur. 4. PT Peruri Digital Security (PDS), bergerak di bidang pengembangan teknologi sekuriti digital, merupakan anak perusahaan Peruri yang didirikan pada 15 September 2011, berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 5. PT Peruri Properti (PEPRO), Peruri memiliki aset baik berupa lahan tanah maupun bangunan yang sangat strategis. Maka dibentuklah anak perusahaan Peruri pada 15 September 2012, yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Visi Dan Misi Visi PERUSAHAAN BERKELAS DUNIA DI BIDANG INTEGRATED SECURITY PRINTING AND SYSTEM Misi MENGHASILKAN PRODUK BERKUALITAS DAN BERNILAI SEKURITI TINGGI KEBANGGAAN BANGSA
3 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia DIREKTORAT UTAMA Corporate Affair Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Satuan Pengawas Internal Direktorat Pemasaran dan Pengembangan Usaha Direktorat Teknik dan Produksi Direktorat SDM dan Umum Direktorat Keuangan Divisi Keuangan dan Akuntansi Divisi Pengelolaan Aset dan Pembinaan Anak Perusahaan Departemen Keuangan Departemen Akuntansi Departemen Pengelolaan Aset Departemen Administrasi Anak Perusahaan Seksi Akuntansi Umum Seksi Akuntansi Biaya Seksi Pajak dan Analisa keuangan Sumber: Keputusan Nomor KEP-1/II/2013 tentang struktur organisasi Perum Peruri
4 34 Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi: 1. Direktorat Utama Memiliki fungsi mengkordinasi aktivitas yang dijalankan perusahaan, serta mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap segala aktivitas perusahaan. 2. Corporate Affair a. Sekretaris 1. Mempersiapkan dokumen dan mengatur akomodasi untuk dinas. 2. Mengelola administrasi dokumen dan korespondensi perusahaan. 3. Mengkoordinir fungsi administrasi dan kesekretariatan perusahaan. 4. Mengkoordinir kegiatan seremonial perusahaan. 5. Mengatur kegiatan dan jadwal Direksi. b. Biro Komunikasi Perusahaan 1. Mempersiapkan materi komunikasi dan publikasi perusahaan. 2. Mengkoordinir program kepedulian sosial. 3. Mengkoordinir program untuk membangun citra perusahaan. 4. Memelihara hubungan dengan media massa. 5. Melaksanakan rekomendasi terkait dengan kriteria dan kebijakan Good Corporate Governance. c. Biro Hukum Perusahaan 1. Memantau kesesuaian aspek hukum terhadap kegiatan perusahaan 2. Memberikan pandangan hukum. 3. Menyediakan panduan untuk hukum perusahaan. 3. Perencanaan Perusahaan dan Manajemen Resiko a. Perencanaan Strategis dan Kebijakan Perusahaan 1. Penyusunan rencana strategis dan kebijakan perusahaan. 2. Identifikasi kebutuhan sistem manajemen perusahaan. 3. Memonitor dan mengevaluasi perkembangan perusahaan. b. Biro Tinjauan Risiko 1. Identifikasi risiko perusahaan.
5 35 2. Menetapkan ukuran kinerja risiko dan tinjauan pengelolaan risiko. 3. Melakukan analisis risiko. 4. Pengelolaan data/dokumen risiko. c. Biro Pelaporan Risiko 1. Melakukan risk proses dan mengevaluasi penerapannya. 2. Melakukan kordinasi, konsultasi dan monitoring penerapan risiko. 4. Satuan Pengawas Internal Perusahaan a. Pengawasan Keuangan 1. Memantau dan memastikan terpenuhinya prosedur yang berlaku. 2. Mengkoordinir kegiatan audit rutin dan insidentil. 3. Melakukan rekomendasi atas penyimpangan prosedur keuangan. 4. Memberikan rekomendasi peningkatan fungsi kontrol. b. Pengawasan Operasional 1. Memastikan terpenuhinya aturan dan prosedur perusahaan. 2. Mengkoordinir kegiatan audit rutin dan insidentil. 3. Melakukan investigasi atas penyimpangan operasional manajemen. c. Kebijakan dan Perencanaan Audit 1. Menangani audit planning dan audit charter. 2. Memberikan rekomendasi terkait kriteria dan kebijakan audit. 3. Memberi saran dalam menciptakan standar dan kualifikasi audit. 4. Mengkompilasi hasil dan temuan audit. 5. Direktorat Pemasaran dan Pengembangan Usaha a. Seksi Penunjang Penjualan 1. Mempersiapkan dukungan administrasi untuk kegiatan penjualan. 2. Mengkoordinir proses pengiriman produk jadi ke konsumen. 3. Mengelola database pelanggan dan pemesanan. b. Departemen Penjualan 1. Melaksanakan persiapan, negosiasi sampai dengan pengesahan dokumen dengan Bank Indonesia.
6 36 2. Melaksanakan persiapan, negosiasi sampai dengan pengesahan dokumen dalam rangka melaksanakan pencetakan keimigrasian, pita cukai, meterai, dan dokumen pertanahan. 3. Melakukan pendekatan bisnis negosiasi dan pelengkapan proses dokumen dalam rangka pelaksanaan pencetakan dokumen securiti, uang dan dokumen negara lain. 4. Menyediakan jasa yang bernilai securiti tinggi, dan usaha lain sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. c. Pemasaran dan Pengembangan Usaha 1. Menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam desain produk, spesifikasi material dan proses produksi. 2. Menghitung estimasi biaya produksi suatu pesanan pelanggan. 3. Memelihara komunikasi dengan pelanggan. 6. Direktorat Teknik dan Produksi a. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi 1. Merencanakan jadwal dan kebutuhan material produksi. 2. Mengkoordinir pemenuhan sumber daya untuk produksi. 3. Memantau pelaksanaan produksi dan penanganan masalah. 4. Memantau kinerja unit produksi. 5. Memberikan informasi kemajuan pengerjaan pesanan. 6. Menyiapkan laporan yang berkaitan dengan produksi. b. Departemen Pemeliharaan Teknik 1. Melakukan pemeliharaan preventive dan corrective untuk mesin dan peralatan produksi. 2. Memberikan layanan bengkel/workshop. 3. Membantu kajian untuk investasi mesin. 4. Melakukan kalibrasi mesin dan peralatan serta sertifikasinya. 7. Direktorat SDM dan Umum a. Departemen Pengadaan dan Pergudangan 1. Melakukan vendor manajemen dan menyusun kebijakan. 2. Merencanakan pengadaan barang dan jasa serta mengendalikan tingkat sediaan material.
7 37 3. Mengawasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa baik investasi maupun non-investasi serta lokal maupun impor. b. Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Membuat perencanaan SDM serta mengkoordinir dan memantau proses pemenuhannya. 2. Mengembangkan kebijakan dan sistem manajemen SDM mengelola proses rekrutmen karyawan dan pelatihan karyawan. 3. Memonitor perkembangan karir, kinerja, dan kompetensi. 8. Direktorat Keuangan a. Departemen Keuangan 1. Menyusun anggaran dan mengendalikan anggaran perusahaan. 2. Mengelola pendanaan, kas perusahaan, hutang dan piutang perusahaan, penagihan. b. Departemen Akuntansi 1. Mengelola akuntansi umum, akuntansi biaya dan perpajakan. 2. Membuat analisa dan laporan keuangan. c. Departemen Pengelolaan Aset 1. Memelihara data aset. 2. Mengkoordinir kegiatan penilaian aset. 3. Melaksanakan pengelolaan asuransi. d. Departemen Administrasi Anak Perusahaan 1. Mengelola kerjasama dan joint venture dalam pemanfaatan dan pengembangan aset. 2. Menjembatani pelaporan organisasi non struktural.
8 Bidang Usaha Perum Peruri menyediakan berbagai macam produk dan layanan antara lain: 1. Uang Kertas Dalam pencetakan uang kertas, Perum Peruri menerapkan teknologi cetak dengan fitur sekuriti yang tinggi, dimulai dari desain, kertas, tinta maupun proses cetaknya. Fitur sekuriti yang dikenal oleh masyarakat umum dan dapat dilihat dengan mata adalah penggunaan watermark, hasil cetak intaglio, benang pengaman dan tinta sekuriti. Selain fitur-fitur sekuriti yang mudah dikenali oleh masyarakat umum tersebut juga diterapkan unsur pengaman tertentu yang hanya dapat diketahui oleh petugas laboratorium atau forensik. 2. Uang Logam dan Logam non Uang Ukuran pengamanan atau sekuriti pada cetakan uang logam berbeda dengan uang kertas yang memiliki banyak fitur. Aspek sekuriti pencetakan uang logam pada prinsipnya lebih banyak ditentukan oleh kualitas bahan, kerumitan desain, dan ketajaman pencetakan. 3. Kertas Berharga Non Uang a. Paspor Paspor Republik Indonesia sebagai salah satu dokumen sekuriti negara yang penting atau vital, selama ini digunakan sebagai bukti kewarganegaraan Indonesia bagi pemiliknya dan berfungsi sebagai dokumen pendukung perjalanan khususnya keluar negeri atau antar negara. Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia mempercayakan pencetakan dan pembuatan Paspor Republik Indonesia kepada Perum Peruri, karena hasil produknya yang selalu mengutamakan unsur sekuriti. Kini Perum Peruri tidak hanya mencetak pesanan Paspor RI dari Direktorat Jenderal Imigrasi
9 39 Republik Indonesia saja, tetapi juga pesanan Paspor dari Luar Negeri, diantaranya dari Sri Lanka. b. Pita Cukai Pita Cukai yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan bukti pembayaran cukai atas penjualan tembakau berbentuk rokok kretek dan cigarette. Produk yang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dipercayakan pencetakannya ke Perum Peruri tersebut, memiliki unsur sekuriti yang cukup handal dalam rangka meminimalkan pemalsuan. Salah satunya adalah pemberian hologram pada cetakan pita cukai. Pita Cukai dicetak sesuai pesanan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, berdasarkan nilai pajak yang dikenakan untuk produk yang terkena pajak. c. Sertifikat Sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional sebagai tanda bukti kepemilikan dan hak seseorang atas tanah adalah salah satu dokumen negara yang vital. Atas dasar itulah Badan Pertanahan Nasional mempercayakan pencetakan dokumen Sertifikat Tanah kepada Perum Peruri. Sertifikat Tanah yang dicetak oleh Perum Peruri mempunyai ciri khusus yang lebih mengutamakan unsur pengamanan (security feature), sehingga dapat memperkecil resiko pemalsuan. d. Meterai Meterai Republik Indonesia sebagai salah satu dokumen sekuriti negara yang dipergunakan sebagai tanda keabsahan dan legalitas dokumen surat perjanjian dan penjualan, dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia dan pencetakannya dipercayakan kepada Perum Percetakan Uang RI. Kepercayaan yang diberikan kepada Perum Percetakan Uang RI, mengingat produk dokumen sekuriti yang dicetak oleh Perum Peruri selama ini mengandung unsur-unsur security feature, diantaranya penggunaan hologram sekuriti dan teknik cetak Intaglio, sebagaimana yang terdapat pada uang kertas Republik Indonesia. Meterai yang dicetak oleh Perum Peruri atas pesanan dari Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia saat ini bernilai Rp 3.000,- dan Rp 6.000,-
10 40
11 41 e. Sertifikasi Lainnya Dokumen sekuriti kertas berharga non uang lainnya yang dicetak oleh Perum Percetakan Uang RI antara lain: Perangko, tiket penerbangan nasional maupun manca negara, dan buku paspor negara-negara sahabat, soal-soal ujian dan ijazah pendidikan atau tanda kelulusan berbagai institusi pendidikan dalam negeri, dokumen perbankan nasional maupun manca negara seperti cek, bilyet giro, cek perjalanan, dsb Kebijakan Akuntansi Perum Peruri Meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Penyajian Laporan Keuangan : Mengatur jenis-jenis laporan keuangan yang meliputi laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan. 2. Prinsip-prinsip konsolidasian: Mengatur prinsip konsolidasian yang mencakup laporan keuangan perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh perusahaan. 3. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi: Mengatur definisi pihak-pihak berelasi yaitu orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor (perusahaan), dan kriteria-kriteria pihak berelasi. 4. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing: Mengatur pengukuran dan penyajian transaksi dalam mata uang asing, penggunaan kurs yang berlaku dan pengakuan laba rugi yang timbul dari transaksi tersebut. 5. Kas dan setara kas: Mengatur kriteria kas dan setara kas serta penyajian kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai jaminan.
12 42 6. Piutang usaha dan piutang lain-lain: Mengatur penyajian piutang usaha dan piutang lain-lain, penyisihan penurunan nilai piutang serta penghapusan piutang usaha berdasarkan analisa atas kolektibilitas saldo piutang pada tanggal neraca. 7. Persediaan: Mengatur pengukuran persediaan sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih, metode persediaan yang digunakan serta penyisihan persediaan using dan penurunan nilai persediaan berdasarkan analisa umur. 8. Sewa: Mengatur definisi, pengukuran, penyajian sewa dan jenis-jenis sewa yang meliputi sewa operasi dan sewa pembiayaan serta pengakuan penghasilan sewa dalam laporan laba rugi. 9. Investasi: Mengatur dalam bentuk saham dengan persentase kepemilikan tertentu dan pengukuran serta penyajian penurunan nilai investasi yang bersifat permanen. 10. Aset tetap: Mengatur kriteria unsur-unsur biaya perolehan aset tetap, biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, biaya yang dikapitalisir serta metode penyusutan yang berlaku. 11. Ventura bersama: Mengatur kriteria dan jenis perjanjian kontraktual antar dua atau lebih ventura yang menciptakan pengendalian bersama. 12. Asset Tak berwujud: Mengatur kriteria aset non moneter yang dapat diidentifikasikan tanpa wujud fisik dan timbul dari kontrak atau hak legal. 13. Properti investasi: Mengatur kriteria property investasi, model pengukuran yang digunakan serta pencatatan untuk properti yang masih dalam proses pembangunan dan pengembangan.
13 Biaya pinjaman: Mengatur kriteria biaya pinjaman, jenis transaksi yang termasuk biaya pinjaman dan kriteria aset yang dapat dicatat sebagai aset kualifikasian. 15. Penurunan nilai asset: Mengatur kriteria jenis aset yang harus ditelaah penurunan nilainya, identifikasi penurunan nilai, pengakuan kerugian dalam laporan laba rugi tahun berjalan dan prosedur untuk mengukur penurunan nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount). 16. Pembayaran dimuka: Mengatur kriteria transaksi yang termasuk biaya dibayar dimuka dan uang muka serta pengakuan dan penilaian serta penyajiannya. 17. Beban tangguhan: Mengatur kriteria pengeluaran tertentu yang ditangguhkan dan metode amortisasinya. 18. Aset lain-lain: Mengatur kriteria aset yang tidak dapat digolongkan dalam aset lancer / tetap. 19. Utang Usaha: Mengatur kriteria transaksi yang timbul dari kegiatan utama perusahaan serta jenis-jenisnya berdasarkan jatuh tempo. 20. Pajak Penghasilan: Mengatur perhitungan beban pajak kini, aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara aset dan kewajiban menurut fiscal dan laporan keuangan. 21. Biaya yang masih harus dibayar: Mengatur kriteria dan rincian biaya yang masih harus dibayar serta penyajiannya. 22. Pendapatan diterima dimuka: Mengatur kriteria penerimaan uang muka dari relasi dalam hal kegiatan utama perusahaan serta penyajiaannya.
14 Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo: Mengatur kriteria utang jangka panjang yang akan jatuh tempo yaitu utang yang telah jatuh tempo serta pelunasan yang kurang dari satu tahun. 24. Utang lain-lain: Mengatur kriteria utang yang tidak dapat dikelompokan sebagai usaha. 25. Liabilitas jangka panjang: Mengatur liabilitas pada pihak ketiga yang pelunasannya lebih satu tahun buku. 26. Liabilitas imbalan kerja pegawai: Mengatur imbalan jasa masa kerja sesuai Undang-undang, estimasi kewajiban yang diakui di neraca, metode projected unit credit, serta keuntungan dan kerugian actuarial. 27. Penggunaan saldo laba berdasarkan persetujuan dari pemilik modal: Mengatur penentuan saldo laba dan penggunaanya yang meliputi pembagian dividend dan penyisihan cadangan sesuai UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 28. Instrumen keuangan: Mengatur definisi instrumen keuangan yang meliputi aset keuangan dan kewajiban keuangan, prosedur pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal, klasifikasi instrumen keuangan, serta teknik pengukuran nilai wajar. 29. Pengakuan pendapatan dan beban: Mengatur kriteria untuk menentukan saat pendapatan dan beban diakui sesuai PSAK terkait dan prinsip yang mengacu pengkaitan antara pendapatan dan beban. 30. Penggunaan estimasi: Mengatur penggunaan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam penyusunan laporan keuangan, contoh: denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan dan garansi atau jaminan produk.
15 Metode Penelitian Jenis data yang digunakan untuk penelitian dalam penulisan ini adalah data kualitatif. Data kualitatif yaitu penelitian yang cenderung kepada analisis terhadap objek penelitian berupa keterangan secara tertulis maupun lisan dari pemikiran dan aktifitas lembaga. Sumber data yang digunakan yaitu data primer. Data yang diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Penelitian Kepustakaan Metode ini digunakan untuk memperoleh data sekunder untuk memperkuat landasan teori yang digunakan. Dilakukan dengan membaca dan mempelajari sejumlah literatur berupa buku, peraturan undangundang serta bahan lain yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam penulisan. 2. Metode penelitian lapangan Penelitian lapangan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan di Kantor Perum Peruri untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian dengan teknik-teknik sebagai berikut: a. Observasi Dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap penerapan perhitungan, penyetoran, pelaporan Pajak Penghasilan Pasal (PPh) 22 atas impor dan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23. b. Wawancara Dilakukan dengan sistem tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk mengetahui segala informasi yang diperlukan dalam penelitian. c. Dokumentasi Merupakan kegiatan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan, berupa dokumen dengan menelusuri dokumen SPT masa Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 serta bukti pemungutan. Menelusuri
16 46 SPT masa Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 serta bukti pemotongannya.
30 Juni 31 Desember
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah
Lebih terperincid1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinci30 September 31 Desember Catatan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000
Lebih terperinciPT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Lebih terperinci1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR
Lebih terperinciPT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,
Lebih terperinciPT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka
Lebih terperinciPT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568
Lebih terperinciPT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciJUMLAH ASET LANCAR
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI ANALISIS
59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses
Lebih terperinciPT GARUDA METALINDO Tbk
LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016
Lebih terperinciASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga
Lebih terperinci1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900
NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125
Lebih terperinciKas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,
ASET Kas 2c, 2g 15.286.190 11.357.523 9.521.713 Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, 4 38.272.155 36.152.674 24.856.699 Giro pada Bank Lain 2c, 2f, 2g, 2h, 5 Pihak berelasi 54 16.079 44.516 14.386 Pihak
Lebih terperinciPEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren
PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,
Lebih terperinciASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas
Lebih terperinciLampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah
Lebih terperinciANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan
ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak
Lebih terperinciPedoman Tugas Akhir AKL2
Pedoman Tugas Akhir AKL2 Berikut adalah pedoman dalam penyusunan tugas akhir AKL2: 1. Tugas disusun dalam bentuk format berikut ini: No Perihal LK Emiten Analisis 1 Pengungkapan Pihak Berelasi (PSAK 7)
Lebih terperinciMEMBACA LAPORAN KEUANGAN
MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa
BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1.726.219 3. Penempatan pada bank lain 988.082 4. Tagihan spot dan derivatif 16.719
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9.089 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.826.555 3. Penempatan pada bank lain 1.928.587 4. Tagihan spot dan derivatif 35.715
Lebih terperinci- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9,471 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,809,222 3. Penempatan pada bank lain 882,630 4. Tagihan spot dan derivatif 21,247
Lebih terperinciBAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire
BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.087 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.680.914 3. Penempatan pada bank lain 1.451.922 4. Tagihan spot dan derivatif 14.824
Lebih terperinciJUMLAH AKTIVA
NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi
Lebih terperinciBANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 18,172 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 166,785 168,240 3. Penempatan pada bank lain 1,128,825 1,118,035 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba
Lebih terperinciPT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)
NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah
Lebih terperinciPT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)
LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN UNTUK TAHUN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun
Lebih terperinciBANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 16,800 17,859 2. Penempatan pada Bank Indonesia 271,059 168,240 3. Penempatan pada bank lain 507,862 1,118,200 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Posisi Tanggal POS POS ASET 1. Kas 17,985 2. Penempatan pada Bank Indonesia 400,137 3. Penempatan pada bank lain 48,646 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10.486.630 2. Penempatan pada Bank Indonesia 49.714.819 3. Penempatan pada bank lain 20.132.802 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9.300.575 2. Penempatan pada Bank Indonesia 40.665.033 3. Penempatan pada bank lain 20.128.708 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9,917,585 2. Penempatan pada Bank Indonesia 45,967,392 3. Penempatan pada bank lain 18,194,806 4. Tagihan spot dan derivatif 517,945 5. Surat
Lebih terperinciPT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA
Lebih terperinciBANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET 1. Kas 21,457 2. Penempatan pada Bank Indonesia 106,107 3. Penempatan pada bank lain 60,002 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a. Diukur pada nilai
Lebih terperinciPT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk
PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September
Lebih terperinciAKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,
NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Per 31 Maret 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Per POS POS ASET 1. Kas 404,688 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,264,556 3. Penempatan pada bank lain 2,500,347 4. Tagihan spot dan derivatif 134,574 5. Surat
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: ASET 1. Kas 89,302 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,868,972 3. Penempatan pada bank lain 2,118,676 4. Tagihan spot dan derivatif 597,596 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Desember 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10,991,946 2. Penempatan pada Bank Indonesia 54,511,144 3. Penempatan pada bank lain 10,991,847 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Oktober 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 8,974,304 2. Penempatan pada Bank Indonesia 27,151,229 3. Penempatan pada bank lain 21,862,811 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Januari 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9,457,847 2. Penempatan pada Bank Indonesia 36,278,608 3. Penempatan pada bank lain 16,536,185 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciLIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 126,249, Tabungan 150,395, Simpanan berjangka 176,843, Dana investasi revenue sharing
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10,326,542 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39,913,302 3. Penempatan pada bank lain 35,944,882 4. Tagihan spot dan
Lebih terperinciLIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 140,517, Tabungan 169,907, Simpanan berjangka 177,035, Dana investasi revenue sharing
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 11,330,043 2. Penempatan pada Bank Indonesia 45,606,169 3. Penempatan pada bank lain 30,593,245 4. Tagihan spot dan
Lebih terperinciLIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 127,892, Tabungan 151,961, Simpanan berjangka 171,717, Dana investasi revenue sharing
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 11,422,254 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,800,757 3. Penempatan pada bank lain 27,104,141 4. Tagihan spot dan
Lebih terperinciNERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015
NERACA BULANAN Tanggal : 31 Mei 2015 No. POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi Tgl. Laporan ASET 1. Kas 13,594 2. Penempatan pada Bank Indonesia 279,777 3. Penempatan pada bank lain 10,687 4. Tagihan spot
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited)
LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 28.470.316 2. Penempatan pada Bank Indonesia 95.635.319 3. Penempatan pada bank lain 24.146.273 4. Tagihan spot dan derivatif 13.102 5. Surat berharga a. Diukur
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited)
LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.110.663 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.527.736 3. Penempatan pada bank lain 17.394.631 4. Tagihan spot dan derivatif 281 5. Surat berharga a. Diukur
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 18.819.152 2. Penempatan pada Bank Indonesia 79.253.524 3. Penempatan pada bank lain 16.633.391 4. Tagihan spot dan derivatif 722 5. Surat berharga a. Diukur
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 258,339 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,342,932 3. Penempatan pada bank lain 682,217 4. Tagihan spot dan derivatif 1,379,129 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 218,353 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,136,091 3. Penempatan pada bank lain 1,266,599 4. Tagihan spot dan derivatif 1,337,163 5. Surat
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,736 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,487,295 3. Penempatan pada bank lain 835,588 4. Tagihan spot dan derivatif 1,335,674 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,065 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,838,433 3. Penempatan pada bank lain 1,540,080 4. Tagihan spot dan derivatif 1,292,070 5. Surat
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 242,104 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,227,297 3. Penempatan pada bank lain 1,182,927 4. Tagihan spot dan derivatif 1,263,817 5. Surat
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 225,519 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,858,624 3. Penempatan pada bank lain 3,248,948 4. Tagihan spot dan derivatif 982,947 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,890 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,459,225 3. Penempatan pada bank lain 840,906 4. Tagihan spot dan derivatif 918,812 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 340,986 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,168,772 3. Penempatan pada bank lain 1,323,770 4. Tagihan spot dan derivatif 998,706 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 381,279 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,883,109 3. Penempatan pada bank lain 2,626,732 4. Tagihan spot dan derivatif 634,232 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012
PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL P.T. RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI - LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Halaman
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 248,071 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,253,934 3. Penempatan pada bank lain 2,071,318 4. Tagihan spot dan derivatif 1,467,778 5. Surat
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 192,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,705,671 3. Penempatan pada bank lain 1,009,313 4. Tagihan spot dan derivatif 701,783 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 153,176 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,126,301 3. Penempatan pada bank lain 3,505,058 4. Tagihan spot dan derivatif 327,757 5.
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 157,319 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,325,607 3. Penempatan pada bank lain 2,586,248 4. Tagihan spot dan derivatif 331,150 5.
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 156,848 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,696,413 3. Penempatan pada bank lain 1,306,415 4. Tagihan spot dan derivatif 321,745 5.
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 127,300 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,573,635 3. Penempatan pada bank lain 2,831,923 4. Tagihan spot dan derivatif 280,677 5.
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 14,035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,027,339 3. Penempatan pada bank lain 555,780 4. Tagihan spot dan derivatif 628,229 5. Surat
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga
Lebih terperinciASET Catatan 31 Maret Desember 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Exhibit A ASET Catatan 31 Maret 2013 31 Desember 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,f,4,32 81,718,963,534 66,142,222,074 Piutang
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: (Tidak Diaudit) ASET 1. Kas 153.416 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.178.915 3. Penempatan pada bank lain 1.658.607 4. Tagihan spot dan derivatif 634.406
Lebih terperinciii. Kredit 4,251,765 iii. Pembiayaan Syariah 40,726
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF Periode 1 Januari - 31 Desember 2016 (Audited) No. POS-POS 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Bunga 1. Pendapatan Bunga a. Rupiah
Lebih terperinciBANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA Tanggal 31 Januari 2014 dan 31 Desember 2013
BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA ASET 1. Kas 12,988 2. Penempatan pada Bank Indonesia 108,124 3. Penempatan pada bank lain 38,698 4. Tagihan spot dan derivatif - 5. Surat berharga a.
Lebih terperinciPT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK
PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) DAN UNTUK PERIODE 9 (SEMBILAN)
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 November 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN POS POS ASET 1. Kas 20.057.179 2. Penempatan pada Bank Indonesia 75.083.342 3. Penempatan pada bank lain 15.603.121 4. Tagihan spot dan derivatif 3.646 5. Surat berharga a. Diukur
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 247,900 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,956,541 3. Penempatan pada bank lain 840,697 4. Tagihan spot dan derivatif 980,182 5. Surat berharga
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Juli 2016 (Unaudited)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per POS POS ASET 1. Kas 19.388.698 2. Penempatan pada Bank Indonesia 67.181.864 3. Penempatan pada bank lain 19.416.060 4. Tagihan spot dan derivatif 10.901 5. Surat berharga a.
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 219,153 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,642,683 3. Penempatan pada bank lain 1,024,072 4. Tagihan spot dan derivatif 931,484 5. Surat berharga
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 198,661 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,601,278 3. Penempatan pada bank lain 2,041,048 4. Tagihan spot dan derivatif 1,229,373 5. Surat
Lebih terperinciPT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,233 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,002,762 3. Penempatan pada bank lain 4,093,650 4. Tagihan spot dan derivatif 932,799 5. Surat berharga
Lebih terperinci