: Rifdaturahmi NPM : Pembimbing : Dr. Muhammad Fakhrurrozi, Psikolog

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": Rifdaturahmi NPM : Pembimbing : Dr. Muhammad Fakhrurrozi, Psikolog"

Transkripsi

1 Nama : Rifdaturahmi NPM : Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dr. Muhammad Fakhrurrozi, Psikolog

2 Latar Belakang Masalah

3 Latar Belakang Masalah Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara forgiveness dan happiness pada remaja dari keluarga broken home

4 Tinjauan Pustaka 1. Definisi Happiness Happiness adalah perasaan atau emosi positif dari kualitas atau pencapaian keseluruhan hidup manusia yang ditandai dengan adanya kesenangan, suka cita, ceria, tentram dan memiliki kedamaian. 2. Aspek Happiness a. Ikatan atau rasa kekeluargaan b. Prestasi atau pencapaiaan pribadi c. Relasi sosial d. Kebutuhan spiritual Happiness Anggoro dan Widhiarso (2010)

5 Tinjauan Pustaka 1. Definisi Forgiveness Forgiveness Forgiveness adalah proses melepaskan rasa sakit, kemarahan, motivasi melakukan perlawanan dan dendam yang disebabkan orang lain untuk membebaskan diri dari hidup yang dipenuhi perasaan tersakiti. 2. Dimensi Forgiveness a. b. Avoidance motivations Revenge motivations McCullough, Sandage, Brown, Rachal, Worthington dan Hight (1998)

6 Tinjauan Pustaka Remaja Remaja adalah peralihan masa perkembangan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa yang berlangsung sejak usia sekitar 11 sampai 23 tahun. Broken Home Broken home adalah keluarga yang mengalami disharmonis yang mengakibatkan ketidakstabilan di rumah.

7 Berdasarkan penelitian sebelumnya: a. Karremans, Paul, Ouwerkerk dan Kluwer (2003) menyatakan bahwa forgiveness berdampak pada happiness atau kebahagiaan psikologis baik itu terhadap individu yang memberikan maaf maupun individu yang dimaafkan. b. Putri (2012) menunjukkan alasan remaja dari keluarga broken home memaafkan orang tuanya karena merasakan perilaku memaafkan atau forgiveness mendatangkan rasa lega dan tenang. Muncul perasaan empati, rasa tidak enak maupun kesedihan, akibat kondisi hubungan orang tua di rumah yang tidak nyaman yang dirasakan subjek dan berharap agar orang tuanya tidak mengulangi kesalahannya terhadap diri subjek maupun orang lain. Hubungan c. antara forgiveness dan happiness pernah dilakukan oleh Maltby, Liza dan Louise (2005) yang memberikan hasil signifikan dengan arah positif antara forgiveness dan happiness. Hubungan positif antara kedua variabel menunjukkan semakin tinggi tingkat forgiveness maka akan semakin tinggi pula tingkat happiness seseorang.

8 Hipotesis Ada hubungan antara forgiveness dan happiness pada remaja dari keluarga broken home

9 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif Teknik Pengumpulan Data a. Variabel Bebas (X): Forgiveness Skala Transgression-Related Interpersonal Motivations (TRIM) Disusun berdasarkan dimensi forgiveness menurut McCullough, Sandage, Brown, Rachal, Worthington dan Hight (1998) yang terdiri atas: Avoidance motivations & Revenge motivations dan telah dimodifikasi oleh peneliti. Terdiri dari 14 item menggunakan skala Likert b. Variabel Terikat (Y): Happiness Skala Happiness Disusun berdasarkan aspek happiness menurut Anggoro dan Widhiarso (2010), yaitu ikatan atau rasa kekeluargaan, prestasi atau pencapaiaan pribadi, relasi sosial dan kebutuhan spiritual. Terdiri dari 26 item.

10 Validitas Menggunakan validitas isi melalui professional judgement Daya Diskriminasi Menggunakan teknik Corrected Item-Total Correlation dengan nilai koefisien daya diskriminasi item > 0,3 Reliabilitas Menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan batas koefisien reliabilitas > 0,7 Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi bivariate two tailed dan diuji dengan Product Moment Pearson

11 Hasil dan Pembahasan Uji Asumsi: Uji Normalitas Variabel Sig. P Keterangan Forgiveness 0,000 < 0,05 Tidak Normal Happiness 0,000 < 0,05 Tidak Normal Uji Linieritas Variabel Sig. P Keterangan Forgiveness dan happiness 0,009 < 0,05 Linier

12 Hasil dan Pembahasan Uji Hipotesis Variabel Sig. r Keterangan Forgiveness dan happiness 0,009 0,310** Ada hubungan yang sangat signifikan Ada hubungan antara forgiveness dan happiness pada remaja dari keluarga broken home.

13 Pembahasan Remaja dari keluarga broken home memaafkan karena merasakan memaafkan atau forgiveness mendatangkan rasa lega dan tenang. Hasil temuan dari penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Setiyana (2013) mengatakan bahwa forgiveness merupakan kunci happiness yang mampu memutuskan lingkaran kebencian, permusuhan, dendam, maupun amarah, sehingga dapat membuat hati seseorang menjadi damai, sejahtera dan penuh rasa cinta. Afif (2015) mengatakan keputusan seseorang untuk memaafkan muncul dari kebutuhannya untuk segera terbebas dari ketidaknyamanan psikologis akibat belenggu amarah dan dorongan untuk menuntut keadilan. Apabila forgiveness hanya diterima sebagai ajaran yang meninggikan kepentingan orang lain, dan menomor sekiankan kepentingan diri sendiri, maka mudah dipastikan bahwa orangorang yang tersakiti tidak akan memilihnya sebagai jalan menuju kebahagiaan.

14 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan antara forgiveness dan happiness pada remaja dari keluarga broken home. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi kedua variabel sebesar 0,310 dengan taraf signifikan sebesar 0,009 (p<0,01). Berdasarkan hasil perhitungan mean empirik total pada variabel happiness dan forgiveness dapat diketahui masing-masing mean empirik sebesar 104,86 dan 19,06.

15 a. Bagi Subjek Penelitian Saran Remaja dari keluarga broken home agar memaafkan orang tua mereka dan tidak menjadikan istilah anak broken home sebagai alasan untuk tidak berprestasi atau terpuruk. b. Bagi Orang Tua Menghindari perdebatan dengan suami atau istri ketika sedang bersama anak-anak serta menyiapkan waktu luang untuk berbagi hati dan pikiran dalam menjaga kehangatan keluarga. c. Bagi Masyarakat Tidak menjauhi remaja dari keluarga broken home dan mengajak para remaja tersebut untuk mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan positif, seperti keagaaman, pentas seni, bakti sosial atau kegiatan sosial lainnya. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk melakukan penelitian dengan subjek yang berbeda, penelitian di masa mendatang memiliki lingkup penelitian yang lebih luas lagi sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal.

16 Terima Kasih

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Happiness pada Remaja Wanita yang Menikah Muda

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Happiness pada Remaja Wanita yang Menikah Muda Hubungan antara Kematangan Emosi dan Happiness pada Remaja Wanita yang Menikah Muda Nama : Rifka Putri Kusuma NPM : 16512337 Jurusan Pembimbing : Psikologi : Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.psi, Psikolog LATAR

Lebih terperinci

Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta. Dini Amalia Ulfah Dr. Intaglia Harsanti

Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta. Dini Amalia Ulfah Dr. Intaglia Harsanti Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta Dini Amalia Ulfah 12512192 Dr. Intaglia Harsanti BAB 1: Latar Belakang Masa remaja adalah masa dimana individu mulai menyukai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah dengan memaafkan. Memaafkan adalah salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah dengan memaafkan. Memaafkan adalah salah satu cara untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar dari individu pernah terluka dan memerlukan cara untuk mengatasi luka tersebut. Cara untuk mengatasi luka salah satunya adalah dengan memaafkan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional yakni suatu jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

Hubungan employee engagement dan burnout pada karyawan divisi IT

Hubungan employee engagement dan burnout pada karyawan divisi IT Hubungan employee engagement dan burnout pada karyawan divisi IT Nama : Farid Hikmatullah NPM : 12512773 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Dr. Intaglia Harsanti, Msi LATAR BELAKANG MASALAH Karyawan divisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif korelasional. Carmies dan Zeller (dalam Sangadji dan Sopiah, 2010, h.26) mengemukakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN

HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Disusun Oleh Nama : Pandu Perdana NPM : 15512631 Kelas : 4PA05 Keluarga Perceraian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada Bab ini, akan dibahas mengenai hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur pilot study dan penelitian, serta metode analisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. tidaknya sebaran skor variable serta linier atau tidaknya hubungan. antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. tidaknya sebaran skor variable serta linier atau tidaknya hubungan. antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilaksanakan terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini menyangkut normalitas dan linieritas yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik koresional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif 1. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif 1. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat dikalsifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebenarnya ada dibalik semua itu, yang jelas hal hal seperti itu. remaja yang sedang berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebenarnya ada dibalik semua itu, yang jelas hal hal seperti itu. remaja yang sedang berkembang. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini marak terjadi kasus perkelahian antar siswa sekolah yang beredar di media sosial. Permasalahannya pun beragam, mulai dari permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasional yang melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, remaja akan selalu mengadakan kontak denganorang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, remaja akan selalu mengadakan kontak denganorang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, remaja akan selalu mengadakan kontak denganorang lain. Penyesuaian pribadi dan sosial remaja ditekankan dalam lingkup teman sebaya. Sullivan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii

DAFTAR ISI. PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii DAFTAR ISI Hal PERNYATAAN i ABSTRAK. ii KATA PENGANTAR. iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI. viii BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah. 6 C. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. korelasional. Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. korelasional. Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah

BAB III METODE PENELITIAN. karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan unsur paling penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM : HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X Nama Disusun Oleh : Dyah Anggraini NPM : 10507067 Jurusan : Psikologi Dosen Pembimbing : Intaglia Harsanti, S.Psi., M.Si Diajukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi data hasil penelitian tersebut. Setelah dilakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan linieritas selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan komunisi dan stress kerja pegawai, di mana data yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan data demografi ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan data demografi ibu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah 32 ibu rumah tangga yang bekerja di PT Sinar Karya Duta Abadi. Dari 35 wanita yang bekerja di bagian kantor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya SMPN 3 Kepanjen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya SMPN 3 Kepanjen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMPN 3 Kepanjen SMP Negeri 3 Kepanjen merupakam salah satu dari lima SMP Negeri yang ada di Kecamatan Kepanjen (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, yang ingin mengukur hubungan variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA Ayu Redhyta Permata Sari 18511127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Latar belakang masalah -Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan suami, ibu dan ayah, anak perempuan dan anak laki-laki, saudara perempuan

BAB I PENDAHULUAN. dan suami, ibu dan ayah, anak perempuan dan anak laki-laki, saudara perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga ialah sekelompok orang yang terhubungkan oleh ikatan pernikahan, darah atau adopsi; membentuk suatu rumah tangga tunggal; saling berinteraksi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR BAGAN... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR BAGAN... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI..... i ii iv v vi DAFTAR TABEL..... viii DAFTAR BAGAN.... DAFTAR GRAFIK... x xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui. Rizky Wijayanti

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui. Rizky Wijayanti Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui Rizky Wijayanti 18513012 BAB I Latar Belakang Masalah Tuntutan Kebutuhan Hidup Wanita Bekerja Wanita Bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no. 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Bandung di Jalan Mutiara no. 15 Kota Bandung. SMP Negeri 13 Bandung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan oleh penelitian adalah persiapan penelitian terlebih

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a. 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF PEER SOCIAL SUPPORT TO THE STUDENTS LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI

LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI 87 LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pemaafan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pemaafan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemaafan 1. Pengertian Pemaafan Pemaafan sebagai kesediaan seseorang untuk meninggalkan kemarahan, penilaian negatif, dan perilaku acuh tidak acuh terhadap orang lain yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT This study was aimed to investigate the relationship between social

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Persiapan awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah mematangkan konsep

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN ORANGTUA DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN ORANGTUA DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN ORANGTUA DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SKRIPSI ZITA PUTRI ANINDA CHRISTI 09.40.0197 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2014 DAFTAR

Lebih terperinci

Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan

Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan Hubungan Kesepian Dengan Keterbukaan Diri Pengguna Online Dating Pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan Oleh : Nurliah Dosen Pembimbing : Dr. Mahargyantari Purwani Dewi, M.Si BAB 1 Tugas perkembangan:

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Produktivitas. Cengkareng Paper Tangerang

Analisis Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Produktivitas. Cengkareng Paper Tangerang Analisis Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pelita Cengkareng Paper Tangerang Nama : Siti Wulandari NPM : 19210954 Fakultas / Jurusan : Ekonomi /Manajemen Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dari skala kepuasan perkawinan dan keterbukaan diri peneliti melakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian. 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, alat maupun bentuk penelitian yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan, mengkaji

Lebih terperinci

Hubungan antara kepuasan konsumen dengan kepercayaan konsumen dalam memilih produk susu bayi pada ibu

Hubungan antara kepuasan konsumen dengan kepercayaan konsumen dalam memilih produk susu bayi pada ibu Hubungan antara kepuasan konsumen dengan kepercayaan konsumen dalam memilih produk susu bayi pada ibu Disusun Oleh: Nama : Debby Kumala Putri NPM : 11510724 Jurusan : Psikologi LATAR BELAKANG Survei demografi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Forgiveness Pada Siswa di SMA Islam Cikal Harapan BSD-Tangerang Selatan

Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Forgiveness Pada Siswa di SMA Islam Cikal Harapan BSD-Tangerang Selatan Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Forgiveness Pada Siswa di SMA Islam Cikal Harapan BSD-Tangerang Selatan Yossi Kalista Dwityaputri 1, Hastaning Sakti 2 * 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN Penetapan metode dalam suatu penelitian merupakan langkah yang sangat penting. Sebab terjadinya kesalahan dalam pengambilan data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan,

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI MEDIA FACEBOOK DENGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI MEDIA FACEBOOK DENGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI MEDIA FACEBOOK DENGAN KETERBUKAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat 3 Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma Kalimalang Nama : Novela Ayu Ratna Puri NPM : 16513511 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas skala yang digunakan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah uji asumsi yang terdiri dari uji linieritas. Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH OTORITATIF DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH OTORITATIF DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH OTORITATIF DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Nama : Arin Hananira NPM : 11512133 Pembimbing : Dr. Ira Puspitawati, MSi., Psi Latar Belakang Masalah Kurangnya kepedulian Remaja

Lebih terperinci

TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU 0 - Z

TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU 0 - Z LAMPIRAN 1 TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU dari 0 - Z Sumber : http://saiamoelia.blogspot.com/2013/01/tabel-distibusi-t.html LAMPIRAN 2 KOORDINAT KURVA NORMAL BAKU z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,0 0,3989 0,3989

Lebih terperinci

Hubungan Sense of Humor dan Psychological Well Being Pada Komunitas Stand Up Comedy. Nama : Sharen Ruth Christianty NPM :

Hubungan Sense of Humor dan Psychological Well Being Pada Komunitas Stand Up Comedy. Nama : Sharen Ruth Christianty NPM : Hubungan Sense of Humor dan Psychological Well Being Pada Komunitas Stand Up Comedy Nama : Sharen Ruth Christianty NPM : 16511726 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II : Praesti Sedjo, S.Psi., M.Si. :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus sesuai

Lebih terperinci