BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh kelengkapan data-data yang diperlukan bagi usaha pemecahan masalah yang diteliti dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti. Kedua faktor tersebut adalah penerapan model Mapping Activity (MA) (sebagai faktor penyebab) dan kemampuan membaca siswa (sebagai faktor akibat). Pola langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penelitian eksperimen ini adalah sebagai berikut (Arikunto, 2002: 125): Langkah 1 Memilih masalah Langkah 2 Studi pendahuluan Langkah 3 Merumuskan masalah Langkah 4 Merumuskan anggapan dasar 27

2 28 Langkah 4-a hipotesis Langkah 5 Memilih pendekatan Langkah 6-a Menentukan variabel Langkah 6-b Menentukan sumber data Langkah 7 Menentukan dan menyusun instrumen Langkah 8 Mengumpulkan data Langkah 9 Analisis data Langkah 10 Menarik kesimpulan Langkah 11 Menyusun laporan Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan dengan teknik random kelas melalui Tes Awal-Tes Akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design). Dalam rancangan ini peneliti melakukan teknik random kelas karena teknik penjodohan terhadap subjek seperti yang dikemukakan dalam teori Syamsuddin dan Vismaia (2007: 163), tidak memungkinkan untuk dilakukan di lapangan. Pola rancangan menurut Arikunto (2002: 80) digambarkan sebagai berikut. E O 1 X O 2 K O 3 Y O 4

3 29 Keterangan: E K X Y = kelompok eksperimen = kelompok kontrol = perlakuan dengan model Mapping Activity (MA) = model pembelajaran non-mapping Activity (MA) O 2 O 1 = perbedaan pencapaian kelompok eksperimen O 4 O 3 = perbedaan pencapaian kelompok kontrol 3.2 Teknik Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini ada dua yaitu teknik tes dan teknik observasi. 1) Teknik Tes Teknik tes dijelaskan oleh Nurgiyantoro (2009: 58-59) bahwa teknik tes merupakan suatu bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa (testi, tercoba) yang sedang dites. Jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan itu dianggap sebagai informasi terpercaya yang mencerminkan kemampuannya. Informasi tersebut dinyatakan sebagai masukan yang penting untuk mempertimbangkan kemampuan siswa. Instrumen yang digunakan dalam teknik tes ini adalah soal-soal tes. Penggunaan teknik tes dalam pengumpulan data dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X jurusan

4 30 Administrasi Perkantoran SMKN 3 Bandung yang dapat diukur secara kuantitatif. 2) Teknik Observasi Teknik observasi merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan peneliti (guru) dan siswa dalam penerapan model Mapping Activity (MA) di kelas Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Pengolahan data yang digunakan adalah pengolahan kuantitatif (hasil pretes dan postes) dan pengolahan hasil observasi dan angket. Teknik pengolahan data dilakukan beberapa tahap, yaitu sebagai berikut a. Pengolahan data kuantitatif Data kuantitatif terdiri atas data hasil pretes dan postes. Kedua data tersebut diteliti dan ditabulasikan untuk mengetahui rata-rata dan standar deviasinya. Setelah itu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas mengindikasikan kenormalan data pada tiap sampel, sedangkan homogenitas mengindikasikan kehomogenan data dalam mewakili populasi yang sama. Apabila data terbukti normal dan homogen, maka pengolahan data dilanjutkan dengan uji-t atau t-test. Namun, apabila data tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dilanjutkan dengan penghitungan statistika nonparametrik. Berikut adalah cara perhitungannya,

5 31 1) Uji normalitas data dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat = ( ) Keterangan: = harga chi-kuadrat yang dicari = frekuensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai dengan keadaan = frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori Data dikatakan normal apabila X hitung < Xtabel 2) Uji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus Varian (F hitung F tabel ): = Varian = (sd) 2 Data dikatakan homogen apabila F hitung < F tabel 3) Uji hipotesis dengan menghitung perbedaan rata-rata (gain) pada dua kelompok dengan rumus t-test t= M M keterangan: M = nilai rata-rata hasil per kelompok N = banyaknya subjek

6 32 x = deviasi setiap nilai x 2 dan x 1 y = deviasi setiap nilai y 2 dari mean Y 1 (Arikunto, 2002: 280) Pengujian hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut, Jika t hitung < t tabel maka Ho atau hipotesis nol diterima dan Ha atau hipotesis kerja ditolak. Hal tersebut membuktikan bahwa Model Mapping Activity (MA) tidak efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman wacana di SMK. Namun, jika t hitung > t tabel Ho ditolak dan Ha diterima, artinya model Mapping Activity (MA) efektif diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman wacana di SMK. Adapun acuan penilaian dan predikat nilai hasil pretes-postes kemampuan membaca pemahaman yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah penilaian dan predikat nilai yang ditetapkan oleh SMK Negeri 3 Bandung, yaitu sebagai berikut : amat baik : baik : cukup baik 0 59 : kurang baik b. Pengolahan data kualitatif Data kualitataif hanya diperoleh dari kegiatan observasi. Data hasil observasi yang diperoleh dari hasil pengamatan observer, diakumulasikan untuk mengetahui nilai total dan nilai rata-rata yang diberikan observer.

7 33 Selanjutnya, nilai tersebut diinterpretasikan dengan interval penilaian yang beracuan pada Buku Biru Program Latihan Profesi (PLP) yang dikeluarkan oleh UPT PLP UPI, yaitu sebagai berikut. 3,5 4,0 = A (Amat baik) 2,5 3,4 = B (Baik) 1,5 2,4 = C (Cukup) 0,5 1,4 = D (Kurang) < 0,5 = E (Gagal) 3.3 Instrumen Penelitian Berikut adalah beberapa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti Instrumen Perlakuan Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. RPP disusun untuk tiga kali pertemuan, sedangkan pertemuan untuk pelaksanaan pretes dan postes dilaksanakan di luar tiga pertemuan tersebut. Berikut merupakan RPP yang telah disusun untuk pelaksanaan pembelajaran.

8 34 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penelitian Nama Sekolah : SMKN 3 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester: X/2 Alokasi Waktu : 2x45 menit selama 3 pertemuan A. Standar Kompetensi Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia Setara Tingkat Semenjana. B. Kompetensi Dasar Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks. C. Indikator Siswa dapat: a) Mengidentifikasi gagasan pokok dalam suatu paragraf. b) Memahami informasi pokok dari berbagai jenis teks wacana. c) Memilih fakta dan opini dengan menggunakan cara/teknik membuat catatan. d) Menyimpulkan informasi dari isi teks wacana yang dibaca 1. Tujuan Pembelajaran a. Siswa mampu menunjukkan gagasan pokok, subgagasan pokok, dan sub-subgagasan pokok dari satu paragraf wacana. b. Siswa mampu membuat Mind Map dengan satu anak cabang, cucu cabang, sampai dengan cicit cabang dari wacana yang telah dibaca. c. Siswa mampu menyimpulkan kembali isi wacana yang telah dibaca berdasarkan Mind Map yang telah digambar. 2. Materi Ajar 1) Jenis Teks Tertulis dan Teknik Mencatat Informasi dari Teks Secara umum, bentuk tulisan atau karangan terbagi menjadi lima jenis, yaitu: narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Dalam sebuah teks wacana terdapat informasi penting yang harus diketahui dan dipahami. Informasi tersebut akan lebih lama diingat apabila dicatat. Ada beberapa hal yang perlu dicatat dan dijadikan bahan catatan dalam sebuah teks wacana, yaitu sebagai berikut: a) ide pokok atau gagasan sentral setiap paragraf; b) informasi penting dan menarik untuk diketahui atau diingat;

9 35 c) kata/frasa/kalimat yang merupakan kata kunci yang bermakna luas atau dalam; d) pendapat atau asumsi mengenai sesuatu; e) detail atau fakta-fakta hasil survei atau penelitian ilmiah; f) pemikiran, cara, atau metode baru serta tanggapan atau jalan keluar sebuah persoalan. 2) Menemukan ide pokok dengan rumus 5W + 1H Dalam sebuah wacana biasanya termuat beberapa ide/gagasan pokok. Salah satu cara untuk mempermudah menemukan gagasan utama dalam paragraf adalah dengan menggunakan rumus 5W+1H, yaitu what (apa) yang diceritakan dalam wacana, who (siapa) yang dibicarakan dalam wacana, where (di mana) tempat yang sedang dibicarakan dalam wacana, when (kapan) kejadian yang diceritakan dalam wacana terjadi, why (mengapa) masalah itu muncul, how (bagaimana) peristiwa dalam wacana tersebut berlangsung/terjadi. 3) Mapping Activity (MA) Model Mapping Activity (MA) adalah model pembelajaran yang menggunakan teknik mind map. Mind map adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja otak dan membantu untuk berpikir, membayangkan, mengingat, dan merencanakan serta memilah informasi. Melalui mind map penggunaan otak kanan akan lebih maksimal sehingga daya ingat terhadap fakta dan ide akan lebih mudah karena menggunakan gambar dan warna. Berikut adalah tips menyusun urutan informasi pada Mind Map dari Tony Buzan sehingga informasi ditempatkan dalam susunan yang benar: a. tempatkan tema atau gambar sentral di bagian tengah; b. tempatkan berbagai gagasan utama atau topik utama di cabangcabang utama; c. tempatkan berbagai subgagasan atau subtopik di cabang-cabang kedua;

10 36 d. tempatkan berbagai sub-subgagasan atau sub-subtopik di cabangcabang yang lebih kecil. Alat-alat yang dapat digunakan hanya kertas putih polos, spidol, dan otak masing-masing. Dalam pembuatannya, gunakan sebanyak mungkin warna dan gambar, karena hal ini akan membantu otak mengingat fakta-fakta. Berikut adalah contoh mind map tentang rencana liburan. No. 3. Metode Pembelajaran a. Mapping Activity (MA)/Mind Mapping b. Ceramah c. diskusi D. Skenario Pembelajaran Pertemuan pertama Kegiatan 1. Pendahuluan - Melaksanakan apersepsi. - Membangkitkan motivasi belajar siswa Alokasi Waktu 5 menit

11 Inti - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang agar selama proses pembelajaran terjalin kerjasama antarsiswa. - Gambar mind map yang telah jadi diperlihatkan kepada siswa melalui LCD (situasional), kemudian menjelaskan cara-cara membuat mind map yang baik, menjelaskan keuntungan belajar dengan menggunakan mind map. - Guru menjelaskan rumus 5W + 1H sebagai rumus yang dapat membantu mempermudah merancang ide pokok dan sub-sub ide pokok menjadi mind map. - Satu contoh wacana dipakai untuk latihan menemukan ide pokok dan sub ide pokok wacana (wacana terlampir). Penutup - Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. - Memberi tugas berupa latihan menemukan ide pokok dan sub ide pokok dari suatu wacana dengan rumus 5W+1H yang telah dipelajari. - Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 35 menit 5 menit No Pertemuan kedua Kegiatan Pendahuluan - Melakukan apersepsi. - Membangkitkan motivasi belajar siswa. Inti - Situasi duduk siswa disesuaikan dengan kelompok belajar yang telah dibentuk pada pertemuan awal. - Setiap siswa mengeluarkan tugas yang diberikan pada pertemuan pertama untuk dituangkan ke dalam bentuk mind map. - Pembuatan mind map dimulai oleh guru di papan tulis agar perhatian siswa terfokus. - Setelah siswa melihat guru membuat mind map di Alokasi Waktu 5 menit 35 menit

12 38 3. papan tulis, selanjutnya mereka diminta untuk mulai latihan menggambar mind map dengan ekspresi gambar sebebas-bebasnya sesuai kreativitas masingmasing siswa. - Salah satu hasil mind map siswa diperiksa oleh guru dan ditanggapi di depan kelas agar siswa-siswa yang lain mendapat masukan mengenai pembuatan mind map yang benar. - Agar terjalin kerjasama antarsiswa, mind map siswa yang sudah jadi dapat dikomentari oleh teman sekelompok. - Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk mengontrol keadaan kelas. Penutup - Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan. - Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 5 menit No Pertemuan ketiga Kegiatan Pendahuluan - Melaksanakan apersepsi. - Membangkitkan motivasi belajar siswa. Inti - Siswa membuat parafrasa dari mind map yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk melatih siswa dalam memahami kembali isi wacana yang disampaikan oleh penulis. Setiap kelompok bertukar mind map teks wacana yang telah dibuat, agar memperoleh informasi lain dari teks wacana yang berbeda. - Guru berperan sebagai fasilitator dan pengontrol keadaan kelas. Setiap kelompok dikunjungi dan ditanya mengenai kesulitan yang dihadapi. Penutup Melakukan refleksi dan simpulan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Alokasi Waktu 5 menit 35 menit 5 menit

13 39 E. Bahan Pembelajaran - Modul Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X semester 2 Tingkat Semenjana. - Tony Buzan Buku Pintar Mind Map untuk Anak agar Anak Lulus Ujian dengan Nilai Bagus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. - Tony Buzan Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. - Contoh wacana dari media cetak (terlampir). F. Penilaian (evaluasi) 1) Prosedur penilaian : proses 2) Jenis penilaian : tulis 3) Bentuk penilaian : uraian Instrumen Tes dan Nontes 1) Soal-Soal Tes Soal-soal tes yang digunakan adalah soal-soal untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretes dan postes. Pretes dilakukan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan postes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa setelah perlakuan. Butir tes kemampuan membaca pemahaman yang dilakukan dimaksudkan untuk memahami isi bacaan, mencari hubungan antarhal, sebab akibat, perbedaan dan persamaan antarhal, dan sebagainya. Soal tes terdiri atas 30 soal objektif, keseluruhan soal tersebut diujicobakan di kelas yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan sumber data.

14 40 Pembuatan soal-soal tersebut didasarkan pada kisi-kisi soal menurut taksonomi Bloom sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman (pretes dan postes) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMK Negeri 3 Bandung : Bahasa Indonesia : X/II (genap) Jenjang Soal No. Materi Ujian K1 K2 K3 K4 K5 K6 1. Wacana Wacana Wacana , 4. Wacana Wacana 5 14, Wacana Wacana Wacana Wacana Wacana 10 Keterangan: 26, 27 28, 29, 30 Jumlah Jumlah Soal 30 K1 = Pertanyaan ingatan K4 = Pertanyaan analisis K2 = Pertanyaan pemahaman K5 = Pertanyaan sintesis K3 = Pertanyaan penerapan K6 = Pertanyaan evaluasi

15 41 Berdasarkan kisi-kisi soal instrumen tes di atas, berikut adalah butir-butir soal yang telah disusun. Wacana 1 Soal-Soal Instrumen Tes KANKER PAYUDARA Di Indonesia, di antara beberapa jenis kanker yang paling sering menyerang, pada perempuan ataupun laki-laki, kanker payudara menempati posisi teratas. Kondisi seperti ini diketahui berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Angka penderita memperlihatkan kecenderungan menaik. Selain jumlah kasusnya mengalami peningkatan, pergeseran usia yang diserang juga terjadi. Saat ini, banyak kasus kanker payudara ditemui pada mereka yang berusia tiga puluh tahun. Padahal, sebelumnya kanker tersebut lebih banyak menyerang usia tahun. Yang menyedihkan, sekitar lima puluh persen lebih, pasien datang ke tempat pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut, sehingga angka harapan hidupnya kian menipis. Padahal, bila mereka datang dalam stadium dini, kemungkinan untuk sembuh lebih besar. Menurut ketua tim penanggulangan Kanker Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dr. Drajat Suardi, kepada PR, Kamis (31/12), banyak penderita yang mendatangi fasilitas medis, ketika terapi pengobatan alternatif gagal menyembuhkan kanker yang diidapnya. (sumber: Pikiran Rakyat, 3 Januari 2010) Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Menurut pemahaman kamu, gagasan pokok paragraf 1 pada teks tentang kanker payudara adalah a. Kanker payudara banyak menyerang usia tua. b. Kanker payudara lebih dominan menyerang manusia terutama wanita dibandingkan dengan kanker lain. * c. Kanker payudara menempati posisi teratas. d. Penderita kanker payudara semakin bertambah. 2. Padahal, bila mereka datang dalam stadium dini, kemungkinan untuk sembuh lebih besar.

16 42 Dengan menggunakan dasar gagasan yang tertuang pada kalimat di atas (paragraf 2), maka a. Angka kematian akibat kanker payudara dapat diperkecil apabila dirawat sejak dini. * b. Harapan hidup akan semakin menipis. c. Angka kematian akan bertambah. d. Akan semakin membuka peluang pekerjaan pada pelayan kesehatan 3. Dari bacaan di atas, berikut adalah kalimat-kalimat yang berisi fakta, kecuali a. Saat ini, banyak kasus kanker payudara ditemui pada mereka yang berusia tiga puluh tahun. b. Sekitar lima puluh persen lebih, pasien datang ke tempat pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut, sehingga angka harapan hidupnya kian menipis. c. Padahal, bila mereka datang dalam stadium dini, kemungkinan untuk sembuh lebih besar.* d. Di Indonesia, di antara beberapa jenis kanker yang paling sering menyerang, pada perempuan ataupun laki-laki, kanker payudara menempati posisi teratas. Wacana 2 INTERNET KIAN BERJAYA Internet semakin menancap-kan posisinya di puncak teratas dunia informasi. Televisi dan surat kabar tampaknya harus berjuang keras merebut kembali porsinya di hati peminat informasi. Penelitian oleh sebuah lembaga di AS, Harvard's Shorenstein Center on The Press, Politics, and Public Policy menunjukkan penggunaan internet untuk mencari informasi terus meningkat, sebaliknya penggunaan surat kabar dan televisi menurun. Tahun lalu saja, sirkulasi surat kabar turun 3%, siaran berita di TV dan radio kehilangan jutaan pemirsa. Lalu lintas situs-situs yang menampilkan berita terus meningkat pada kurun waktu April 2006 hingga April Google, Yahoo, AOL, dan MSN yang juga menampilkan berita serta mesin pencari berita dikunjungi hampir 100 juta orang per bulan. Situs berita yang berasal dari koran ternama seperti New York

17 43 Times dan Washington Post juga mendapat kunjungan yang tak kalah banyak, 8,5 juta orang setiap bulan. (Sumber: Media Indonesia, 20 Agustus 2007) 4. Pokok paragraf wacana di atas adalah a. Internet semakin merambah dunia informasi. b. Surat kabar menempati posisi teratas di dunia informasi. c. Hasil penelitian oleh sebuah lembaga di AS tentang internet. d. Internet menempati posisi teratas dalam dunia informasi.* 5. Kesimpulan dari wacana di atas adalah a. Masyarakat cenderung lebih suka memanfaatkan media internet dibandingkan dengan surat kabar dan televisi untuk mendapatkan informasi. b. Situs berita dari Koran ternama seperti New York Times dan Washington Post mendapat kunjungan yang banyak. c. Surat kabar harus terus meningkatkan daya tarik pada masyarakat. d. Media internet lebih digandrungi oleh masyarakat dibandingkan dengan media televisi dan surat kabar. * Wacana 3 PENYESALAN MARNI Karya Humam S. Chudori Sejak di-pehaka, Himawan sering sekali dirawat di rumah sakit. Penyakit asma yang dideritanya sering kambuh. Padahal, sebelum kena pehaka, ia jarang dirawat di rumah sakit kendati tiap bulan mesti mengunjungi dokter. Tragisnya, setelah empat kali dirawat di rumah sakit, Marni mengalami nasib serupa dengan suaminya, yaitu kena pehaka. Sejak itu, neraca keuangan keluarga Himawan mulai goncang. "Jadi orang itu jangan penyakitan," kata Marni, tatkala suaminya pulang dari rumah sakit, setelah kesekian kalinya ia dirawat. Himawan diam. Betapa tidak, baru dua langkah pasangan suami-istri itu masuk ke dalam rumah, Marni sudah melontarkan kalimat ketus. "Kalau sudah begini, apalagi yang harus dijual?" kata Marni lagi. Himawan tak menyahut. Hatinya terasa sakit mendengar kalimat yang dilontarkan istrinya. Rasanya ia ingin mendaratkan tamparan ke muka perempuan itu jika tidak ingat tubuhnya sendiri masih lemah.

18 44 (sumber: buku Kumpulan Karya Pemenang Lomba Menulis Cerpen Remaja (LMCR- 2009) Tingkat Nasional Mencari Wajah Ibu dan 15 Cerita Pendek Lainnya ) 6. "Jadi orang itu jangan penyakitan," kata Marni. Kutipan kalimat di atas menunjukkan bahwa Marni a. Perhatian terhadap suminya. b. Menghawatirkan suaminya. c. Kesal terhadap suaminya. * d. Sangat sayang terhadap suaminya. 7. Berdasarkan wacana di atas, perbedaan karakter antara Marni dan Himawan adalah a. Marni berkarakter sebagai seorang istri yang banyak menuntut sedangkan Himawan seorang suami yang sabar. b. Marni berkarakter sebagai seorang istri yang banyak menuntut sedangkan Himawan seorang suami yang temperamen. * c. Marni berkarakter sebagai seorang istri yang sabar sedangkan Himawan seorang suami yang temperamen. d. Marni berkarakter sebagai seorang istri yang banyak menuntut begitu pun dengan Himawan. 8. Rasanya ia ingin mendaratkan tamparan ke muka perempuan itu jika tidak ingat tubuhnya sendiri masih lemah. Pahami kembali kalimat tersebut! Apabila Himawan dalam keadaan sehat, maka a. Ia akan membiarkan istrinya. b. Ia akan melaporkan istrinya ke polisi. c. Ia akan menampar istrinya. * d. Ia akan menceraikan istrinya Wacana 4 DAUR ULANG SAMPAH Sampah yang setiap harinya dibuang terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makanan

19 45 dan sampah basah yang dapat membusuk. Sampah anorganik ialah sebaliknya yang tak dapat membusuk seperti kaca, karet, kulit dan sebagainya. Jika setiap harinya sampah dibuang oleh setiap orang, dapat dibayangkan berapa puluh dan ribu ton akan terkumpul. Tidak semuanya dapat didaur ulang. Oleh sebab itu, kita dapat membantu memilah sampah, untuk mengurangi tumpukan sampah, yaitu dengan cara sampah yang organik dapat dikubur di dalam tanah ukuran 3 x 3 m. Kemudian sampah yang anorganik dapat diberikan kepada pemulung untuk didaur ulang. Dengan demikian, kita telah membantu mengurangi tumpukan sampah setiap harinya di pembuangan sampah akhir. (sumber: Dikutip dari buku BSE, Bahasa Indonesia 1 untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian Kelas X, Irman) 9. Dalam wacana di atas, kalimat yang mengandung makna ajakan secara halus adalah a. Kalimat pertama b. Kalimat kedua c. Kalimat kalimat ketujuh d. Kalimat kedelapan * 10. Ide pokok wacana di atas adalah a. Pemanfaatan sampah. b. Memilih sampah organik dan anorganik. c. Mengurangi tumpukan sampah dengan daur ulang sampah. * d. Membantu kesejahteraan pemulung. 11. Kesimpulan dari wacana tersebut adalah a. Kita dapat membantu mengurangi tumpukan sampah dengan cara memisahkan sampah organik dan anorganik untuk kemudian didaur ulang. * b. Kita dapat berpartisipasi dalam emnjaga lingkungan. c. Kita diwajibkan untuk mendaur ulang sampah. d. Sampah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sampah organik dan anorganik. 12. Perbedaan antara sampah organik dan anorganik adalah a. Sampah organik dapat membusuk sedangkan sampah anorganik tidak.*

20 46 b. Sampah organik tidak dapat membusuk sedangkan sampah anorganik dapat membusuk. c. Sampah organik dapat diperbarui sedangkan sampah anorganik tidak. d. Sampah organik berasal dari hewan sedangkan sampah anorganik berasal dari tumbuhan. Wacana 5 DRAMA SAMPEK ENGTAY Engtay : Ibu, betulkah perempuan dilahirkan untuk menjadi makhluk lemah, dan tidak berdaya memilih sendiri jalan nasibnya? Nyonya Ciok : Kita boleh memilih, tapi keputusan biasanya tidak ada di tangan kita. Itulah kodrat. Engtay: Dan apa itu tidak bisa diubah? Nyonya Ciok: Banyak yang berusaha mengubahnya, tapi tak ada yang sanggup. Engtay : Betul, tidak ada yang sanggup. Tadinya aku pikir, aku sanggup. Aku berhasil melewati masa-masa sekolah dan langsung menganggap diriku kuat. Tapi nyatanya aku tetap harus patuh kepada putusan orangtua dan tidak berani melenceng dari garis kodrat. Selalu kalahkah kaum kita, Ibu? Nyonya Ciok: Bersedia kawin dengan Macun jangan kau pandang sebagai kekalahan. Harus kau anggap sebaliknya. Kalau kau sebagai anak, berhasil mengangkat derajat orangtua, itulah kemenangan. Kalau kau berhasil membuat dirimu patuh pada kehendak orangtua, itulah kemenangan. Dan hal itu sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu, oleh para leluhur kita. Kau tidak bisa lari dari kebiasaan turun-temurun ini. (Sumber: naskah drama Sampek & Engtay, karya Nano R.) 13. Tema penggalan drama di atas adalah. a. Obrolan ibu dan anak b. Penyesalan Engtay karena dilahirkan sebagai perempuan c. Perjodohan * d. Persiapan perkawinan

21 Dari wacana penggalan drama di atas, karakter Engtay adalah a. Pemarah b. Manja c. Pemberontak d. Patuh pada orangtua * 15. Kita boleh memilih, tapi keputusan biasanya tidak ada di tangan kita. Itulah kodrat. Pernyataan tersebut menyiratkan makna bahwa a. Setiap manusia memiliki takdir hidup masing-masing. b. Manusia boleh menentang takdir. c. Manusia tidak dapat mengubah takdir. * d. Manusia boleh memilih takdir. 16. Bentuk wacana tersebut adalah a. Monolog b. Dialog * c. Narasi d. Prolog Wacana 6. Di dermaga, ratusan warga telah menunggu kedatangan satu-satunya kapal penumpang yang melayani jalur Gresik-Bawean itu. Mereka umumnya adalah warga yang menjemput sanak kerabatnya yang pulang dari merantau. Pulau Bawean terletak di Laut Jawa dan secara administratif masuk wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pulau yang terdiri atas dua kecamatan, Sangkapura dan Tambak ini sungguh kaya objek wisata. Salah satu yang dituju adalah Pantai Tanjung Anyar di Dusun Tenggen, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura. Di Tanjung Anyar terdapat juga kampung nelayan yang dihuni sekitar 300 penduduk. Di sepanjang pantainya terdapat pohon-pohon kelapa dan beberapa pohon besar berbagai jenis. Keindahan pantai Tanjung Anyar akan lebih terasa pada senja menjelang matahari terbenam. Suguhan kesenian tradisional oleh penduduk dan sajian berbagai jenis ikan laut bakar melengkapi keindahan itu.

22 48 (sumber: dikutip dari contoh wacana dalam buku Membaca Cepat dan Efektif, Nurhadi) 17. Letak Pulau Bawean adalah di a. Jawa Timur b. Laut Jawa * c. Sangkapura d. Gresik 18. Judul yang tepat sesuai dengan isi wacana adalah a. Tanjung Anyar b. Derrmaga Tanjung Anyar c. Keindahan Tanjung Anyar * d. Pantai Tanjung Anyar 19. Gagasan pokok paragraf ketiga pada wacana di atas adalah a. Terdapat Kampung Nelayan di Tanjung Anyar. * b. Keindahan pantai Tanjung Anyar terasa pada senja hari. c. Kampung Nelayan dihuni oleh sekitar 300 penduduk. d. Suguhan kesenian tradisional oleh penduduk. Wacana 7 R.A. KARTINI Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari semua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran

23 49 Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. (sumber: [online]) 20. Ibunda R.A. Kartini bernama a. M.A. Ngasirah * b. Siti Aminah c. R.A. Woerjan d. Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat 21. Kesimpulan dari penggalan wacana di atas adalah a. R.A. Kartini adalah seorang wanita yang cerdas dari keturunan bangsawan. b. Walaupun R.A. Kartini seorang wanita keturunan bangsawan, namun beliau harus tetap menjalankan kodratnya sebagai wanita yaitu dipingit, sesuai dengan tradisi waktu itu. * c. R.A. Kartini dibesarkan dalam lingkungan priyayi dan beliau merupakan anak tertua dalam keluarganya. d. Keluarga besar R.A. KArtini. Wacana 8 Shahab yang meneliti masyarakat Betawi melihat bahwa wanita mempunyai kesempatan amat terbatas dalam peningkatan pendidikan. Hal itu disebabkan keterbatasan fasilitas pendidikan di Jakarta dan kondisi ekonomi mereka. Walau ada peningkatan sikap terhadap arti pendidikan, perubahan itu belumlah memadai. Situasi ini menjadi lebih penting dari pendidikan. Ia mengatakan bahwa pendidikan dapat meningkatkan posisi wanita. Sebab, pendidikan membekali pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan dalam kehidupan modern yang memungkinkan mereka bisa bersaing dengan pria. Tetapi, hanya segelintir wanita Betawi yang mengenyam pendidikan tinggi. Kebanyakan mereka pergi ke sekolah-sekolah agama, namun tak dapat mengubah

24 50 posisi mereka karena tidak mendapatkan bekal yang dibutuhkan untuk memainkan peran dalam kehidupan modern. (sumber: dikutip dari contoh wacana dalam buku Membaca Cepat dan Efektif, Nurhadi) 22. Dilihat dari segi penempatan ide pokok, paragraf kedua di atas termasuk paragraf yang bersifat a. Induktif b. Deduktif * c. Deduktif-induktif d. Menyebar 23. Keterbatasan pendidikan wanita Betawi disebabkan oleh a. Fasilitas pendidikan b. Kondisi ekonomi c. Fasilitas pendidikan dan kondisi ekonomi * d. kebodohan 24. ide pokok paragraf pertama terletak pada kata-kata yang berbunyi a. wanita mempunyai kesempatan amat terbatas dalam peningkatan pendidikan.* b. Keterbatasan fasilitas pendidikan di Jakarta dan kondisi ekonomi mereka. c. Ada peningkatan sikap terhadap arti pendidikan. d. Kawin usia muda dianggap lebih penting dari pendidikan. Wacana 9 TIN : Ton, selamat ya! Saya ikut berbangga atas keberhasilan ujianmu. TON : Terima kasih, Tin! Semua ini terjadi karena adanya dorongan dari berbagai pihak. Dan Kau, terlebih lagi. TIN : Ah kau ini, ada-ada saja. Apa rencanamu kini? Mau mendaftar kuliah dimana?

25 51 TON : Itulah masalahnya, Tin! Sebetulnya aku sangat berminat. Tapi, aku sadar keadaan orang tuaku. Lagi pula, apakah hanya dari bangku perkuliahan saja yang menjamin masa depan kita? TIN : tentu saja tidak, Ton! Tetapi sayang kalau kau tak berkuliah. Bukankah NEM-mu tertinggi di sekolahmu? TON : apa gunanya NEM tinggi, Tin, jika kita tak mampu mengatasi masalah sendiri? Bukankah ada seribu jalan untuk sampai di Mekah? (sumber: dikutip dari contoh wacana dalam buku Membaca Cepat dan Efektif, Nurhadi) 25. Ton tidak dapat memenuhi keinginannya berkuliah sebab a. Menyadari keadaan orang tuanya yang miskin. * b. Banyak cara hidup yang dapat ditempuh selain berkuliah. c. NEM-nya kecil. d. Tidak disetujui orang tuanya. 26. Bagaimana sikap Ton terhadap NEM-nya yang tertinggi? a. Tidak meyakini bahwa perkuliahan merupakan satu-satunya jalan yang menjamin kehidupan masa depan. b. Menunjukkan bahwa dia dapat menyelesaikan masalah sendiri dengan tidak usah selalu mendambakan berkuliah.* c. NEM yang tinggi sudah tentu menjamin bahwa yang besangkutan dapat mengatasi permasalahan sendiri. d. Menyadari betul bahwa banyak cara dan jalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 27. Kata-kata Ton yang membuktikan bahwa ia memandang tingginya prestasi lebih merupakan beban daripada kebanggaan ialah a. Sebetulnya aku sangat berminat. Tapi, aku sadar keadaan orang tuaku. b. Apakah hanya dari bangku perkuliahan sja yang mnjamin masa depan kita? c. Apa gunanya NEM tinggi, Tin, jika kita tak mampu mengatasi masalah sendiri? * d. Bukankah ada seribu jalan untuk sampai di Mekah?

26 52 Wacana 10 Sejak Kamis hingga Sabtu lalu lintas di kawasan Puncak Kab. Bogor, masih terus dilanda kemacetan. Berdasarkan pemantauan PR, kepadatan lalu lintas di Kota Bandung mulai terjadi di pintu keluar tol Pasteur sejak siang. Antrean kendaraan sepanjang sekitar lima ratus meter di pintu keluar terjadi sekitar pukul WIB. Kepala sif Gerbang Tol Pasteur Daryanto menuturkan, kondisi arus kendaraan yang masuk ke Kota Bandung lewat Pasteur masih terbilang normal. Dia mengatakan, pada Sabtu (2/1) dari pukul , tercatat kendaraan yang keluar pintu tol Pasteur, sedangkan yang masuk pintu tol Pasteur kendaraan. angka ini masih terbilang normal untuk liburan seperti ini, katanya. (sumber: Koran Pikiran Rakyat, edisi 3 Januari 2010) 28. Yang termasuk kalimat pendapat dari wacana di atas adalah a. Sejak Kamis hingga Sabtu lalu lintas di kawasan Puncak Kab. Bogor, masih terus dilanda kemacetan. b. Berdasarkan pemantauan PR, kepadatan lalu lintas di Kota Bandung mulai terjadi di pintu keluar tol Pasteur sejak siang. c. Kepala sif Gerbang Tol Pasteur Daryanto menuturkan, kondisi arus kendaraan yang masuk ke Kota Bandung lewat Pasteur masih terbilang normal.* d. Pada Sabtu (2/1) dari pukul , tercatat kendaraan yang keluar pintu tol Pasteur, sedangkan yang masuk pintu tol Pasteur kendaraan. 29. Paragraf ketiga termasuk jenis paragraf a. Induktif b. Induktif-deduktif c. Menyebar d. Deduktif * 30. Ide pokok paragraf kedua adalah a. Kepadatan lalu lintas di Kota Bandung mulai terjadi di pintu keluar tol Pasteur sejak siang.*

27 53 b. Antrean kendaraan sepanjang sekitar lima ratus meter di pintu keluar terjadi sekitar pukul WIB. c. Kepadatan lalu lintas. d. Hasil pemantauan tim Pikiran Rakyat di Bandung. (Keterangan: *) kunci jawaban) 2) Lembar Observasi/Check-list Lembar observasi merupakan instrumen nontes yang digunakan dalam pengumpulan data untuk menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa, serta penampilan guru selama proses belajar-mengajar berlangsung. Observasi dilakukan oleh observer atau pengamat. Berikut adalah format lembar obsevasi penelitian. Format Observasi Aktivitas Guru Sekolah : SMK Negeri 3 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/II Observer : No. ASPEK YANG DINILAI NILAI 1. Kemampuan Membuka Pelajaran a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan c. Mengaitkan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan 2. Sikap Pengajar dalam Proses Pembelajaran a. Kejelasan suara b. Antusiasme mimik dalam penampilan c. Mobilitas posisi tempat dalam kelas

28 54 3. Penguasaan Bahan Pembelajaran a. Bahan pembelajaran yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan. b. Kejelasan dalam menerangkan materi tentang parafrasa an model pembelajaran mind map. c. Kejelasan dalam memberikan contoh mind map yang baik. 4. Proses Pembelajaran a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP b. Penyajian bahan belajar relevan dengan indikator c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respon daari siswa 5. Kemampuan menggunakan media a. Memperhatikan prinsip penggunaan media b. Tepat saat penggunaan c. Membantu kelancaran proses pembelajaran 6. Evaluasi a. Menggunakan jenis ragam penilaian yang relevan dengan indikator b. Melaksanakan penilaian sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan 7. Kemampuan Menutup Pelajaran a. Menyimpulkan kegiatan pembelajaran b. Memberikan kesempatan bertanya pada siswa c. Menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya JUMLAH Bandung, Maret 2010 OBSERVER Format Observasi Aktivitas (Respon) Siswa No. ASPEK YANG DINILAI NILAI 1. Siswa menunjukkan rasa/sikap senang terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan teknik

29 55 mind mapping. 2. Siswa menyimak dengan baik setiap penjelasan guru tentang penggunaan mind map dalam membaca pemahaman dan membuat parafrasa. 3. Siswa aktif dalam mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab Siswa mengikuti kegiatan belajar dengan antusias. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius. Bandung, April 2010 OBSERVER Validitas dan Reliabilitas Instrumen Dalam pengujian validitas dan reliabilitas instrumen, peneliti tidak menggunakan uji validitas empiris, yaitu mengujicobakan tes tersebut, melainkan hanya melakukan uji validitas logis dan konstruk. Kevalidan instrument tes tersebut diujikan melalui judgement pakar dalam bidang membaca. Ada tiga orang ahli yang dipilih oleh peneliti sebagai judger instrumen penelitian (butir soal) untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa, diantaranya yaitu: 1) Dra. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. Beliau merupakan salah satu dosen tetap bidang pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia. Beliau tercatat sebagai

30 56 dosen UPI selama 24 tahun, dari masa pengangkatan hingga sekarang. Beliau pun memiliki otoritas di bidang keterampilan membaca. Hasil analisis dan penelitian beliau terhadap soal instrumen tes menyatakan bahwa instrumen sudah valid. Beliau memberikan masukan mengenai jumlah wacana yang asalnya 5 wacana menjadi 10 wacana dengan jumlah soal sebanyak 3-4 butir untuk setiap wacana, dengan variasi isi wacana yang berbedabeda. Untuk memperkuat bukti pengesahan mengenai validitas dan reliabilitas instrumen tes ini, berikut adalah pernyataan yang disahkan oleh ahli kesatu, bahwa soal instrumen pengukur kemampuan membaca pemahaman valid dan reliabel. PERNYATAAN TIM AHLI Ahli kesatu : Dra. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. Saya sebagai salah seorang tim ahli di bidang membaca, menyatakan bahwa instrumen tes yang berupa soal-soal untuk mengukur kemampuan membaca siswa di SMK Negeri 3 Bandung, sebanyak 30 soal pilihan ganda dengan 10 buah wacana, sudah valid dan reliabel. Bandung, Mei 2010 Dra. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP

31 57 2) Drs. Encep Kusumah, M.Pd. Beliau merupakan salah satu dosen tetap bidang pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia. Beliau tercatat sebagai dosen di UPI selama 19 tahun, dari masa pengangkatan hingga sekarang. Kompetensi keahlian beliau adalah di bidang keterampilan membaca dan fonologi. Berikut adalah pernyataan yang disahkan oleh ahli kedua, bahwa soal instrumen pengukur kemampuan membaca pemahaman valid dan reliabel. PERNYATAAN TIM AHLI Ahli kedua: Drs. Encep Kusumah, M.Pd. Saya sebagai salah seorang tim ahli di bidang membaca, menyatakan bahwa instrumen tes yang berupa soal-soal untuk mengukur kemampuan membaca siswa di SMK Negeri 3 Bandung, sebanyak 30 soal pilihan ganda dengan 10 buah wacana, sudah valid dan reliabel. Bandung, Mei 2010 Drs. Encep Kusumah, M.Pd. NIP ) Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih Beliau merupakan salah satu dosen tetap bidang pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia. Beliau tercatat sebagai dosen di UPI selama 24 tahun, dari masa pengangkatan hingga sekarang. Kompetensi keahlian beliau adalah di bidang keterampilan membaca.

32 58 Berikut adalah pernyataan yang disahkan oleh ahli ketiga, bahwa soal instrumen pengukur kemampuan membaca pemahaman valid dan reliabel. PERNYATAAN TIM AHLI Ahli ketiga: Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih Saya sebagai salah seorang tim ahli di bidang membaca, menyatakan bahwa instrumen tes yang berupa soal-soal untuk mengukur kemampuan membaca siswa di SMK Negeri 3 Bandung, sebanyak 30 soal pilihan ganda dengan 10 buah wacana, sudah valid dan reliabel. Bandung, Mei 2010 Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih NIP Populasi dan Sampel Menurut Arikunto (2002: 108) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMKN 3 Bandung, yang terdiri atas beberapa jurusan yaitu jurusan Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, Usaha Perjalanan Wisata, dan Multimedia. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002: 109). Dalam penelitian ini sampel diambil dari kelas X jurusan Administrasi Perkantoran (AP). Dari seluruh kelas jurusan Administrasi Perkantoran tersebut akan diambil dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas X Administrasi Perkantoran 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Administrasi Perkantoran 2 sebagai kelas kontrol.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat hal tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat hal tersebut mendapat porsi seimbang dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan siswa sebagai subjek penelitian dalam setting

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan siswa sebagai subjek penelitian dalam setting BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini melibatkan siswa sebagai subjek penelitian dalam setting persekolahan. Setiap siswa sudah dikelompokan ke dalam kelas-kelas, sehingga keacakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, 21 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design, yaitu sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, pengukuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental Design). Pada dasarnya desain quasi eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi 9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian, yaitu suatu cara yang digunakan untuk memperoleh kelengkapan data-data yang diperlukan bagi usaha pemecahan masalah yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen karena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen karena BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen karena peneliti sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pre-eksperimental design. Desain ini dikatakan belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi. Menurut Arikunto (2006:3) dalam penelitian eksperimen penulis sengaja membangkitkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau dikenal juga dengan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, metode sangat diperlukan untuk membantu peneliti dalam memecahkan masalah dan mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:72) mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimen ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan menguraikan tentang metode penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, paradigma penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data. Tahap tersebut digambarkan dalam bagan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Eksperimen kuasi ini merupakan metode penelitian yang peneliti gunakan. Penelitian ini membutuhkan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Metode penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk mencari kebenaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10).

BAB 3 METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) secara kuantitatif maupun kualitatif. (Arikunto, 2006: 10). 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2011 : 2) Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau disebut juga quasi eksperimental research.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04

BAB III METODE PENELITIAN. Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir E O1 X1 O2 K O3 X2 04 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode eksperimen semu atau quasi experimental design dalam penelitian ini. Alasan penggunaan metode eksperimen kuasi ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIKIH MATERI PUASA RAMADHAN SISWA KELAS III DI MI MIFTAHUL ULUM

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dirumuskan sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen semu dengan tujuan menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sutedi (2011:53) merupakan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap 36 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan. Tahap-tahap tersebut digambarkan dalam bagan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memecahkan masalah penelitian dengan terencana dan cermat, sehingga dapat diperoleh suatu fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti 67 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengujicobakan suatu metode pembelajaran dengan sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksana-kan suatu perkerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sehubung-an dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun desain

Lebih terperinci

Kelas Pratest Perlakuan Pascates

Kelas Pratest Perlakuan Pascates 26 BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode yang mengujicobakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan desain penelitian, subjek penelitian, teknik penelitian, instrumen penelitian, dan persiapan pembelajaran sebagai berikut. 3.1 Desain Penelitian Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT AN- NUR Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil 5 tahap pengembangan multimedia menurut Munir (2003), yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran storyboard telling dan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dalam penelitian ini kita tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen Pretest-posttest Control Group Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 Y O4 23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design). Adapun variabel-varibel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam proses pengambilan data untuk mencapai suatu tujuan harus dilakukan secara ilmiah, yakni dengan menggunakan ciri-ciri keilmuan yang meliputi kerasionalan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diangkat dalam penelitian ini diantaranya adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diangkat dalam penelitian ini diantaranya adalah hasil belajar siswa kelas eksperimen 94 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah yang diangkat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran menganalisis teks biografi dengan menggunakan model Cooperative Integrated,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batasbatas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan open-ended terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik pada materi Persamaan Garis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan metode pembelajaran PQ4R pada hasil belajar siswa dengan mengambil pokok bahasan program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian terhadap keefektifan media film pendek versi Eagle Awards memerlukan metode yang tepat untuk mencapai keberhasilan. Oleh sebab itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

A. Deskripsi Proses Penelitian

A. Deskripsi Proses Penelitian BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION (GI) A. Deskripsi Proses Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 28 April sampai dengan 28 Mei 2014, bertempat

Lebih terperinci

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh

O 1 X O 2. Keterangan: O 1 = nilai pretest O 2 = nilai posttest X = pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ilustrasi tokoh BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen semu dengan desain one-group pretest-posttest design. Pada tipe ini, siswa diberikan pretest

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermunculan di sekitar kita. Seperti diantaranya, Winaerno (Prastowo, 2011: 17),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermunculan di sekitar kita. Seperti diantaranya, Winaerno (Prastowo, 2011: 17), BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Mengenai pengertian metode penelitian, ada berbagai pendapat yang bermunculan di sekitar kita. Seperti diantaranya, Winaerno (Prastowo, 2011: 17), mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Kondisi Sebelum Penelitian Dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran di MTs Al-Ma arif Gembong yang dilakukan sebelum penelitian, menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 88 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan pemerolehan data penelitian. Adapun hal yang dimaksud meliputi metode penelitian, data (populasi dan sampel),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara kerja untuk meneliti dan memahami objek dengan prosedur yang masuk akal dan bersifat logis serta terdapat perolehan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal

Lebih terperinci