Analisis Klasifikasi Sentimen dan Peringkasan pada Review Produk Menggunakan Metode Unsupervised

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Klasifikasi Sentimen dan Peringkasan pada Review Produk Menggunakan Metode Unsupervised"

Transkripsi

1 OPEN ACCESS ISSN socj.telkomuniversity.ac.id/indosc Ind. Symposium on Computing Sept 216. pp doi:1.2118/indosc Analisis Klasifikasi Sentimen dan Peringkasan pada Review Produk Menggunakan Metode Unsupervised Muhammad Husein Adnan #1, Warih Maharani #2, Anisa Herdiani #3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 1 husean96@gmail.com, 2 wmaharani@gmail.com, 3 anisaherdiani@gmail.com Abstract Improved e-commerce transaction has made market players switched buying and selling process to modern level via internet. Many online buying and selling website providers that arise until make consumer easy to argue about the product witch he bought. Unfortunately, an existing argument about a product have big number and make it difficult to conclude. So, in this experiment has been analyzed to make a system that can do sentiment classification and make product reviews summarization from that product. Product Reviews, generally not only about that product but also reviews about its fitur. So, analysis also do to get what feature that reviews in the argument and what opinion word that follow the feature using Noun Phrase Chunking and Double Propagation method. Aspect Classification and entity has been doing to decide the argument in the reviews to positif argument and negative argument. There are many methods to do this classification, but in this experiment has been used Unsupervised method based on polarity similarity assumption in every two adjective that appear together connected with and conjunction that capable give sentiment orientation exactly. Keywords: Sentiment, Classification, Noun Phrase Chunking, Double Propagation, Unsupervised, Review Product. Abstrak Peningkatan transaksi e-commerse telah membuat para pelaku pasar mengalihkan proses jual-beli ke arah modernisasi melalui internet. Banyak Website penyedia layanan jual-beli online yang bermunculan hingga memudahkan juga bagi konsumen untuk mengutarakan opininya mengenai produk yang dia beli serta produsen dalam mengetahui opini konsumen tersebut. Sayangnya opini mengenai review suatu produk yang dijumpai, jumlah nya sangat banyak dan menyulitkan untuk ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini dilakukan analisis untuk membuat sebuah sistem yang dapat memberikan klasifikasi dan ringkasan atas review produk tersebut. Review tehadap suatu produk, umumnya tidak hanya kepada produk itu sendiri namun lebih banyak kepada fiturfiturnya. Untuk itu dilakukan juga analisis untuk dapat mengambil fitur-fitur dari produk dan kata opininya menggunakan metode Noun Phrase Chunking dan Double Propagation. Klasifikasi ditingkat aspek dilakukan untuk menentukan opini opini pada review produk kedalam opini positif dan negatif. Ada banyak metode untuk melakukan klasifikasi tersebut, pada penelitian ini digunakan metode Unsupervised berbasis kesamaan polarity pada setiap kata opini yang muncul bersamaan yang dihubungkan dengan sebuah konjungsi and yang mampu memberikan orientasi opini dengan tepat. Received on August 216. Accepted on Sept 216

2 Muhammad Husein Adnan et.al. Analisis Klasifikasi Sentimen dan P Kata kunci: Sentimen, Klasifikasi, Noun Phrase Chunking, Double Propagation, Unsupervised, Review Product I. PENDAHULUAN ERTUMBUHAN transaksi e-commerse telah mendorong masyarakat memilih melakukan jual beli melalui media online. Hal ini mengakibatkan munculnya banyak website jual beli online yang juga memberikan ruang bagi pembeli dalam mengutarakan ulasan akan suatu produk yang telah dibelinya. Perusahaan survey asal Chicago yang bernama PowerReviews mengatakan dari 8 customer di Amerika Serikat, 95% diantaranya melaporkan ulasannya atas produk yang telah dibelinya [1]. Tren ini mengakibatkan jumlah review sangat besar dan menyulitkan pengguna dalam menarik suatu kesimpulan. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memberikan ringkasan opini tersebut. Dalam sebuah review, komentar yang diberikan berada pada level aspek sehingga dilakukan identifikasi fitur produk dan kata opini. Pada banyak kasus sentimen analisis, proses tersebut dilakukan menggunakan metode berbasis lexicon. Metode ini akan mengalami kendala ketika lexicon yang tersedia tidak mampu memberikan lexicon yang lengkap (universal) untuk setiap domain aspek fitur yang akan diambil [2]. Untuk itu digunakan metode ekstraksi fitur menggunakan metode Noun Phrease Chunking dan Double Propagation yang berbasis kepada struktur suatu kalimat itu sendiri. Dengan adanya kata opini yang orientasi sentimennya bergantung pada objek yang di komentari dan tidak selalu sama orientasinya pada semua objek maka, proses klasifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Unsupervised yang berbasis kesamaan polarity pada setiap dua adjective yang muncul bersamaan yang dihubungkan dengan konjungsi and untuk melakukan pemberian orientasi kata opini terhadap fitur produknya [3]. Proses analisis dilakukan pada tahap ekstraksi fitur, penanganan lanjutan terhadap metode ekstraksi fitur dan proses pemberian orientasi sentimen pada setiap kata opini yang melekat pada fitur produk. Penelitian menggunakan lima dataset dari lima produk yang berisi review produk berbahasa inggris yang berasal dari amazon.com dan digunakan sebelumnya pada penelitian Bing Liu tahun 24. Beberapa skema pengujian telah disiapkan untuk mengetahui pengaruh setiap skema pada proses yang dilakukan pada penelitian ini. A. Analisis Sentimen II. TINJAUAN PUSTAKA Analisis Sentimen Mining merupakan sebuah bidang studi yang menganalisis pendapat, sentimen, evaluasi, sikap dan emosi terhadap suatu entitas seperti produk, jasa, organisasi, individu, masalah, topik dan atribut dari entitas tersebut [4]. Ada banyak sebutan dari analis sentimen ini, seperti opinion mining, opinion extraction, sentimen mining, subjectivity analysis, affect analysis, emotion analysis, review mining dan lain sebagainya. Analisis sentimen dapat dilakukan pada beberapa level seperti: dokumen, kalimat, entitas/aspek. Masing-masing level tersebut akan menghasilkan sentimen positif dan sentimen negatif. Pada penelitian ini, analisis sentimen dilakukan pada level aspek karena dalam satu dokumen berisi banyak kalimat komentar dan dalam satu kalimat komentar terdapat beberapa aspek yang masing-masing memiliki sentimen yang berbedabeda. B. Lemmatization Lemmatization merupakan proses pembentukan sebuah kata kedalam bentuk lemma-nya [5]. Lemma sendiri merupakan bentuk kata paling dasar dari sebuah kata yang memiliki arti pada kamus. Proses yang dilakukan lemma dalam merubah suatu kata yaitu bukan dengan memotong awalan ataupun akhiran secara langsung melainkan dengan cara membandikan setiap kata dengan daftar kata yang berada di kamus sehingga hasilnya tetap memiliki makna bukan sekedar potongan bagian kata. Contoh proses lemmatization: Sebelum: this camera is perfect for an enthusiastic amateur photographer. Sesudah: this camera be perfect for a enthusiastic amateur photographer.

3 Ind. Symposium on Computing Sept C. Dependency Parsing Dependency Parsing pada sebuah kalimat merupakan sebuah proses penjabaran relasi dari bagian-bagian kalimat (kata-kata) tersebut berdasarkan Dependency Grammar. Dependency Grammar merupakan sebuah teori sintaksis yang mendasarkan pada Dependency Relation atau hubungan kata dalam kalimat. Proses Dependency Parsing dapat dilakukan dengan menggunakan Stanford Dependency Parser. Contoh: Input: Bell, based in Los Angeles, makes and distributes electronic, computer and building products Output: nsubj(makes-8, Bell-1) nsubj(distributes-1, Bell-1) vmod(bell-1, based-3) nn(angeles-6, Los-5) prep in(based-3, Angeles-6) root(root-, makes-8) conj and(makes-8, distributes-1) amod(products-16, electronic-11) conj and(electronic-11, computer-13) amod(products-16, computer-13) conj and(electronic-11, building-15) amod(products-16, building-15) dobj(makes-8, products-16) dobj(distributes-1, products-16) Gambar 1. Hasil Dependency Parsing Pada penelitian ini tag yang digunakan ada empat yaitu amod, dobj, subj dan conj. Berikut penjelasannya: 1. amod: adjectival modifier Sebuah adjectival modifier dari sebuah Noun Phrase merupakan setiap frase kata sifat yang berfungsi untuk mengubah arti Noun Phrase. Contoh: Sam eats red meat" menghasilkan amod(meat, red) [6]. 2. dobj: direct object Sebuah direct object dari sebuah Verb Phrase adalah frase kata benda yang merupakan akusatif objek dari kata kerja. Akusatif sendiri merupakan kata benda yang memiliki sesuatu dilakukan untuk itu. Contoh: She gave me a raise" menghasilkan dobj (gave, raise) [6] 3. nsubj: nominal subject Sebuah subjek nominal merupakan frase kata benda yang merupakan subjek sintaksis klausa. Hubungan ini belum tentu selalu menghasilkan kata kerja, ketika kata kerja merupakan kata kerja copular (kata kerja yang menghubungkan kata kerja kalimat dengan kata kerja komplemen atau pelengkap) akar klausa adalah komplemen dari kata kerja copular, maka dapat menghasilkan kata sifat atau kata benda. Contoh: Clinton defeated Dole" menghasilkan nsubj (defeated, Clinton) [6]. 4. conj: conjunct Sebuah konjungsi merupakan sebuah hubunganantara dua elemen yang dihubungkan oleh konjungsi koordinasi seperti and, or, dll. Bagian pertama merupakan element utama dalam relasi, sedangkan bagian kedua bergantung pada bagian pertama yang dihubungkan dengan penghubung konjungsi. Contoh: Bill is big and honest" menghasilkan conj (big, honest) [6]. D. Text Chunking Text Chunking adalah proses untuk membagi text kedalam bagian-bagian text yang berbentuk kata-kata yang berkorelasi secara siktaksis seperti Noun Group (kelompok kata benda), Verb Group (kelompok kata kerja) tetapi tidak menentukan stuktur atau role (peran) kelompok kata tersebut dalam kalimat utamanya [7]. Proses Chunking ini membutuhkan proses POS Tagging untuk dapat diketahui tag-tag setiap kata terlebih

4 Muhammad Husein Adnan et.al. Analisis Klasifikasi Sentimen dan dahulu pada sebuah teks. Hasilkan akan terlihat mana yang merupakan text chunk yang dapat berupa frase kata benda maupun frase kata kerja. Contoh dari hasil proses chunking ini adalah sebagai berikut: Input: this_dt camera_nn is_vbz perfect_jj for_in an_dt enthusiastic_jj amateur_jj photographer_nnp._. Output: this_dt B-NP an_dt B-NP camera_ NN I-NP enthusiastic_jj I-NP is_vbz B-VP amateur_jj I-NP perfect_jj B-ADJP photographer_nnp I-NP for_in B-PP._. O Noun Phrase : this camera, an enthusiastic amateur photographer Verb Phrase : is Contoh diatas menunjukkan hasil dari proses chunking dimana terdapat tiga tag tambahan untuk setiap kata. Tag tersebut disebut merupakan tag IOB, yang terdiri dari I-inside, O-outside, B-begin. B-begin merupakan kata awal dari chunk. I-inside merupakan kata bagian dari chunk setelah kata berlabel B. O- outside merupakan kata diluar chunk atau yang tidak merupakan bagian dari chunk. E. Nearest Opinion Word Nearest Opinion Word Merupakan salah satu cara yang simpel dalam proses Feature-Opinion Association Problem (FOA) yaitu dengan memasangkan kata opini dengan kandidat fitur terdekat [8]. Metode tersebut mencari nilai jarak kedekatan suatu kata opini dengan kata fitur, dimana kata opini yang paling dekat dengan salah satu kata fitur produk, maka akan menjadi kata opini dari kata fitur produk tersebut. Kedekatan dinyatakan dengan nilai rel(f,w) terbesar. rel(f,w) memiliki rumus perhitungan sebagai berikut: rel(f, w) = 1 dist(f, w) (1) rel(f,w) merupakan nilai invers dari jarak antara kata opini(w) dengan kata fitur produk(f) tertentu yang dinyatakan dengan dist(f,w). Dengan metode ini kata opini akan menjadi milik kata fitur yang jaraknya paling dekat dengan dirinya. Metode ini juga dilengkapi dengan sebuah threshold yang akan menjadi batas maksimum terjauh kedekatan antara suatu kata opini dengan kata fitur. Dengan kata lain, kata opini akan menjadi pasangan suatu kata fitur yang jaraknya paling dekat dan memenuhi batas maksimum terjauh jarak antar keduanya. F. Propagation Polarity Proses ini digunakan untuk melakukan pemberian label pada setiap node kata opini berdasarkan node yang telah memiliki label polarity. Metode ini memberikan nilai 1 untuk node kata opini berlabel positif dan nilai untuk node kata opini berlabel negatif. Dan untuk node yang belum memiliki label diberikan nilai.5. Selanjutnya digunakan rumus 2 untuk melalukan proses Propagation Polarity. p t (x) = y N(x) w(y,x) pt 1 (y) y N(x) w(y,x) (2) Dimana p t (x) merupakan nilai polarity adjective pada iterasi t. N(x) merupakan himpunan dari tetangga x. w(y,x) adalah nilai bobot antara x dengan tetangganya y dimana w(x. y) = 1 + log(#mod(y. x)). Nilai #mod(y. x) adalah nilai frekuensi kemunculan y dan x dalam modifier (muncul bersamaan/merepresentasikan polarity) dari satu Fitur Produk (sama) yaitu nilai yang terdapat edge yang menghubungkan kedua node. Iterasi akan terus dilakukan hingga nilai bobot pada node tidak berubah lagi.

5 Ind. Symposium on Computing Sept G. Evaluasi Pada penelitian ini evaluasi dilakukan berbasis kalimat, untuk setiap kalimat akan dihitung performansinya dan selanjutnya akan dihitung rata-ratanya dalam satu dokumen. Untuk ekstraksi fitur performansi dihitung melalui nilai precision, recall dan f-score. Untuk proses klasifikasi atau perberian orientasi opini performansi ditunjukkan dengan melalui nilai akurasi. Table 1. Evaluasi Ekstraksi Fitur No. Fitur Label Fitur Prediksi Prec Rec camera.. 3 autofocus scene mode camera camera photographer weight day.. Rata-Rata.3.4 Table 2. Evaluasi Klasifikasi No. Polarity Fitur Label Polarity Fitur Prediksi Akurasi camera[-] camera[-] 1. 4 camera[-] size[+] camera[-] camera[-] camera[-] camera[] size[+].5.5 Rata-Rata 4.5 / 7 = 64.3 % A. Gambaran Umum Sistem III. METODE PENELITIAN DAN ANALISA HASIL Sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah sebuah sistem yang dapat memberikan orientasi sentimen positif atau sentimen negatif pada aspek produk yang terdapat dalam kalimat opini. Selain memberikan orientasi sentimen, sistem ini juga dapat memberikan ringkasan terhadap opini-opini tersebut berdasarkan fitur-fitur produk. Task yang dilakukan pada sistem ini terbagi menjadi 3 proses utama, (1) ekstraksi pasangan aspek fitur produk dan opininya, (2) memberikan orientasi sentimen kepada setiap aspek fitur produk berdasarkan orientasi kata opininya, (3) pembangkitan ringkasan. Proses-proses tersebut digambarkan dalam bentuk flowchart sebagai berikut:

6 Muhammad Husein Adnan et.al. Analisis Klasifikasi Sentimen dan... 4 Preprocessing Start Dataset Stop Word Removal Lemmatization POS Tagging Dependecy Parser Dataset Hasil Preprocessing Stemming Penentuan Polaritas Opini pada Aspek Pemberian Orientasi Opini Propagation Polarity Pembangkitan Graph Pembangkitan Seeds Pembangkitan Konjungsi Opini Pasangan Aspek dan Opini Ekstraksi Fitur Postprocessing NP Chunking Ekstraksi Fitur Penghilangan Aspek tanpa Pasangan Opini Stop Word Removal Noun Phrase Chunking Pasangan Aspek dan Polaritasnya Peringkasan Conjunction Set Ringkasan Aspek dan Polaritasnya End Wordnet Pemilihan Pasangan Aspek dan Opini Postprocessing Double Propagation Rules Penghilangan Multiword Aspek tanpa Generation Pasangan Opini Double Propagation Rules Gambar 2. Gambaran Umum Sistem B. Ekstraksi Aspek Fitur Produk dan Opini Noun Frase Chunking Ekstraksi Fitur dilakukan dengan menjadikan Noun Frase sebagai kandidat fitur produk karena secara umum fitur produk berbentuk kata benda atau frase kata benda [9]. Digunakan juga proses Modifikasi Noun Frase Chunking yaitu dengan mengambil bagian dari Noun Frase yang berupa kata benda saja sebagai sebagai kandidat fitur produk. Setelah kandidat fitur produk terekstrak dilakukan postprocessing dengan melakukan Stop Word Removal untuk menghapus kandidat fitur produk yang masuk dalam daftar kata Stop Word. Pengambilan kata opini yang akan menjadi pasangan dari fitur produk dilakukan dengan metode Nearest Opinion Word dan berdasarkan pengujian min threshold yang digunakan adalah.5. Fitur yang tidak memiliki pasangan oipini akan dihapus karena tidak dapat diketahui orientasi opinininya. F-Score Perbandingan Metode NP Chunking dan Modif NP Chunking F-Score Perbandingan Penggunaan Postprocessing Apex AD26 Progressive-scan DVD player Canon G3 Creative Labs Nomad Jukebox Zen Xtra 4GB Tanpa Modifikasi Nikon coolpix 43 Dengan Modifikasi Nokia Apex AD26 Progressive-scan DVD player Canon G3 Tanpa Posprocessing Creative Labs Nomad Jukebox Zen Xtra 4GB Nikon coolpix 43 Nokia 661 Posprocessing (Stop Word Removal) Gambar 3. Hasil Pengujian Perbandingan NP Chunking dan Modif NP Chunking Gambar 4. F-Score Perbandingan Penggunaan Postprocessing Berdasarkan hasil pengujian, ekstraksi dengan metode penggunaan Noun Phrase sebagai kandidat fitur produk mengalami banyak kesalahan identifikasi, untuk itu digunakan modifikasi yang dapat memperbaiki kesalah ekstraksi fitur produk tersebut. Kandidat fitur yang dihasilkan berjumlah sangat banyak untuk itu digunakan Stop Word Removal untuk menyaring kandidat fitur yang salah identifikasi. Hasil ekstraksi dengan metode ini menghasilkan nilai f-score tertinggi sebesar 39.7% pada dokumen Nokia.

7 Ind. Symposium on Computing Sept C. Ekstraksi Aspek Fitur Produk dan Opini Double Propagation Ekstraksi Fitur dilakukan berbasis rules Double Propagation yang dapat mengambil fitur produk dan opini secara langsung. Ekstraksi ini menggunakan seeds dua kata opini yaitu good dan bad yang selanjutnya proses pengambilan fitur berlangsung secara terus menurus hingga tidak ada lagi fitur yang terambil [2]. Rules yang digunakan berjumlah delapan seperti tertera pada table 3. Table 3. Double Propagation Rules [2] Rule Observation Constraints Action R11 O amod W W is a noun W T R12 O dobj W1 subj W2 W2 is a noun W2 T R21 T amod W W is an adjective W O R22 T subj W1 dobj W2 W2 is an adjective W2 O R31 T conj W W is a noun W T R32 T subj W1 dobj W2 W2 is a noun W T R41 O conj W W is an adjective W O R42 O Dep1 W1 Dep2 W2 Dep1==Dep2, W2 is an adjective W2 O Table 4. Tambahan Rules Rules Constraints Action O subj W W is a noun W T T subj W W is an adjective W O W1 subj W2 W1 is a noun, W2 is verb W1 T Untuk dapat mengidentifikasi fitur yang lebih banyak, digunakan tambahan tiga rules yang ditunjukkan pada tabel 4. Kandidat fitur yang didapatkan pada proses ini berupa satu kata saja sehingga digunakan pembangkitan multiword yang mewadai fitur yang terdiri dari dua kata yaitu dengan mengambil gabugan dua kata yang muncul dan keduanya merupakan kata benda. Multiword akan dibangkitkan jika dari dua kata tersebut, kata yang dibelakang merupakan kandidat fitur F-Score Perbandingan dengan Penambahan Rules dan Tidak Apex AD26 Progressive-scan DVD player Canon G3 Tanpa Tambahan Rules Creative Labs Nomad Jukebox Zen Xtra 4GB Nikon coolpix 43 Dengan Tambahan Rules Nokia 661 Gambar 5. Hasil Pengujian Perbandingan Double Propagation dengan Penambahan Rules Apex AD26 Progressive-scan DVD player F-Score Perbandingan Penggunaan Postprocessing Canon G3 Tanpa Posprocessing Creative Labs Nomad Jukebox Zen Xtra 4GB Nikon coolpix 43 Multiword Geration Nokia 661 Gambar 6. Hasil Pengujian Perbandingan Penggunaan Postprocessing dan tanpa Posprocessing Berdasarkan pengujian dengan metode Double Propagation, kandidat fitur yang dihasilkan masih dirasa kurang sehingga diberikan penambahan rules dan meningkatkan performansi ekstraksi fitur. Dengan adanya pembangkitan multiword fitur produk yang terdiri dari dua kata dapat diidentifikasi sehingga meningkatkan performansi ekstraksi fitur juga. Nilai f-score yang tertinggi yang dapat dicapai pada proses ekstraksi fitur dengan menggunakan metode ini adalah 46.2% pada dokumen Nokia.

8 Muhammad Husein Adnan et.al. Analisis Klasifikasi Sentimen dan D. Kombinasi Ekstraksi Fitur Hasil Ekstraksi Fitur dari kedua metode dikombinasikan melalui sebuah Union dan Intersection. F-Score Kombinasi Dua Metode Apex AD26 Progressive-scan DVD player Canon G3 Creative Labs Nomad Jukebox Zen Xtra 4GB Nikon coolpix 43 Nokia 661 NP Chunker Only Double Propagation Only Union Intersection Gambar 7. Hasil Ekstraksi Fitur Kombinasi Kombinasi Union menghasilkan nilai f-score yang lebih rendah karena kandidat fitur yang diidentifikasi tertalu banyak, sedangkan Intersection mengurangi kandidat fitur yang teridentifikasi sehingga menaikkan performansi terutama karena banyak kalimat review yang tidak berlabel fitur. E. Pemberian Orientasi Opini Pemberian Opini dilakukan dengan metode Unsupervised berdasarkan anggapan bahwa dua adjective yang muncul bersamaan dan dihubungkan dengan konjungsi and mempunyai satu polaritas yang sama [3]. Ada empat tahapan dalam melakukan klasifikasi ini, berikut penjelasnnya: 1. Extracting Adjactive Conjunction Pada tahapan ini dilakukan ekstraksi pasangan (dua) adjective dari data yang digunakan untuk penelitian. Karena datanya sedikit dan tidak mencakup semua kata opini yang terekstrak pada proses ekstraksi fitur, digunakan 3. Electronics Reviews (objek sama) untuk dilakukan ekstraksi konjungsi adjective. 2. Pembangkitan Seeds Seeds yang digunakan untuk proses ini adalah pasangan adjective yang memiliki polaritas yang sangat jelas berlawanan. Pasangan ini merupakan pasangan yang satu dengan yang lainnya memiliki kata yang sama namun yang satu memiliki imbuhan un, in, dis, non, dan im yang berarti tidak. Contoh: clean dan unclean. Seeds yang didapatkan dari Wordnet berjumlah 62 dan sekaligus diberikan nilai polaritas menggunakan SentiWordnet. 3. Pembangkitan Graph Graph yang dibangkitkan berisi node yang merupakan adjective dari daftar konjungsi serta kata opini hasil ekstraksi fitur jika belum ada dalam daftar konjungsi adjective. Sebelum dibangkitkan, node akan diberikan bobot, jika masuk dalam seeds positif akan diberi nilai 1 (hijau), jika negatif akan diberikan nilai (merah) dan jika tidak terdaftar dalam seeds diberi nilai.5 (biru) yang berarti belum memiliki polaritas/orientasi sentimen. Antar node akan dihubungkan dengan edge yang menunjukkan dua node pernah muncul sebagi pasangan konjugsi adjective. Edge juga akan diberikan bobot berapa kali pasangan konjungsi tersebut muncul. Karena data yang digunakan belum cukup memberikan semua adjective yang menaungi setiap kata opini yang terektrak, digunakan pembangkitan nilai Hits dari Bing Search Engine pada setiap node yang dibandingkan kedekatannya dengan node Excellent dan node Poor. Sebagi contoh kata good, good near excellent: 11 dan good near poor: 98, maka good lebih dekat dengan Excellent, untuk itu akan ditarik edge antara good dan excellent (jika belum terhubung) dan akan diberikan penambahan bobot 1 untuk edge yang sudah ada.

9 Ind. Symposium on Computing Sept Propagation Polarity Proses ini melakukan proses pemberian polaritas pada node-node yang belum memiliki polaritas menggunakan rumus propagation polarity. Hasil dari proses ini setiap node memiliki polaritas kecuali node biru yang mempunyai tetangga positif dan negatif yang sama sehingga tidak memiliki polaritas. Graph dapat digunakan untuk merubah kata opini menjadi sebuah orientasi sentimen positif atu negatif. Akurasi Pemberian Orientasi Opini Apex AD26 Progressive-scan DVD player Creative Labs Nomad Jukebox Zen Xtra 4GB Nokia 661 NP Chunker Only Double Propagation Only Union Intersection Gambar 8. Graph Sebelum dan Sudah Proses Propagation Polarity Gambar 9. Hasil Akurasi Pemberian Orientasi Opini Metode ini mampu memberikan nilai akurasi tertinggi % dalam melakukan pemberian oerientasi opini. Metode ini mempunyai keunggulan dapat memberikan orientasi tepat pada opini yang bergantung pada objeknya namun akan memberikan hasil yang lebih baik ketika data yang digunakan merupakan data yang besar. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode Noun Phrase Chunking dimana Noun Phrase digunakan sebagai kandidat fitur produk mengalami banyak kesalahan identifikasi fitur produk. Penggunaan modifikasi dan Stop Word Removal sebagai proses lanjutan mampu memberikan perbaikan pada metode ini. 2. Penggunaaan metode Nearest Opinion Word pada proses pengekstrakan opini hasil ekstraksi fitur produk dengan Noun Phrase Chunking menghasilkan nilai akurasi tertinggi pada threshold.5 atau kata opini terjauh berjarak dua kata. 3. Penggunaan metode Double Propagation untuk melakukan prose Ekstraksi Fitur mampu menghasilkan nilai f-score yang lebih tinggi dibandingkan metode Noun Phrase Chunking. Penambahan rules pada metode ini mampu memberikan hasil ekstraksi fitur yang lebih baik dimana fitur yang lain dapat teridentifikasi. Penggunaan pembangkitan multiword mampu menangani pengekstrakan fitur produk yang terdiri dari dua kata. 4. Kombinasi Union menghasilkan performansi yang lebih buruk untuk dataset ini karena terlalu banyak fitur terkestrak. Kombinasi Itenrsection menghasilkan performansi lebih baik karena mengurangi fitur yang salah terekstrak 5. Penggunaan metode Unsupervised menghasilkan nilai akurasi tertinggi sebesar 76.97%. Dengan adanya bantuan dari nilai Hits dari Bing, maka didapatkan nilai akurasi tertinggi 91.21%. Metode ini memiliki keunggulan mampu memberikan orientasi dengan tepat pada kata opini yang orientasinya ditentukan oleh objeknya. Namun, penggunaanya akan lebih tepat untuk data yang besar karena membutuhkan kumpulan konjungsi kata sifat yang mampu mencakup semua kata opini yang terekstrak. Untuk data yang relatif lebih kecil, penggunaan nilai Hits dari Bing mampu membantu metode ini dalam melakukan pemberian orientasi yang lebih tepat.

10 Muhammad Husein Adnan et.al. Analisis Klasifikasi Sentimen dan ACKNOWLEDGMENT Penulis mengucapkan banyak terima kasih terhadap setiap pihak yang telah membantu hingga penelitian ini dapat diselesaikan. REFERENSI [1] PowerReviews. (215, Feb.) [Online]. [2] M. Cuadros, A. G. Pablos, S. Gaines, and G. Rigau, "V3: Unsupervised Generation of Domain Aspect Terms for," Proceedings of the 8th International Workshop on Semantic Evaluation (SemEval 214), p , Aug [3] S. Brody and N. Elhadad, "An Unsupervised Aspect-Sentiment Model for Online Reviews," Human Language Technologies: The 21 Annual Conference of the North American Chapter of the ACL, pp , Jun. 21. [4] B. Liu, Sentiment Analysis Opinion Mining. Morgan & Claypool Publishers, 212. [5] S. Nirenburg, Ed., Language Engineering for Lesser-studied Languages. IOS Press, 29, p. 31. [6] M. C. de Marneffe and C. D. Manning, "Stanford Typed Dependencies Manual," Dec [7] A. O. D. Community. (216, Mar.) the Apache Software Foundation. [Online]. [8] K. T. Chan, "Improving Opinion Mining with Feature-Opinion Association and Human Computation," p. 31, 29. [9] S. H. Ghorashi, R. Ibrahim, S. Noekhah, and S. N. Dastjerdi, "A Frequent Pattern Mining Algorithm for Feature Extraction of Customer Reviews," IJCSI International Journal of Computer Science Issues, p. 3, Jul. 212.

ANALISIS KLASIFIKASI SENTIMEN LEVEL ASPEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERVISED

ANALISIS KLASIFIKASI SENTIMEN LEVEL ASPEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERVISED ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3654 ANALISIS KLASIFIKASI SENTIMEN LEVEL ASPEK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERVISED ASPECT LEVEL SENTIMENT CLASSIFICATION

Lebih terperinci

ANALISIS SENTIMEN DAN PERINGKASAN OPINI PADA ULASAN PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA RANDOM FOREST

ANALISIS SENTIMEN DAN PERINGKASAN OPINI PADA ULASAN PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA RANDOM FOREST ANALISIS SENTIMEN DAN PERINGKASAN OPINI PADA ULASAN PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA RANDOM FOREST SENTIMENT ANALYSIS AND SUMMARIZATION IN PRODUCT REVIEW USING RANDOM FOREST ALGORITHM Asep Aprianto 1, Warih

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 5323

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 5323 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 5323 PERINGKASAN REVIEW PRODUK BERBASIS FITUR MENGGUNAKAN SEMANTIC SIMILARITY SCORING DAN SENTENCE CLUSTERING SUMMARIZING PRODUCT

Lebih terperinci

PERINGKASAN REVIEW PRODUK BERBASIS FITUR DENGAN MENGGUNAKAN USER SCORE FEATURE BASED REVIEW PRODUCT SUMMARIZATION USING USER SCORE

PERINGKASAN REVIEW PRODUK BERBASIS FITUR DENGAN MENGGUNAKAN USER SCORE FEATURE BASED REVIEW PRODUCT SUMMARIZATION USING USER SCORE ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4623 PERINGKASAN REVIEW PRODUK BERBASIS FITUR DENGAN MENGGUNAKAN USER SCORE FEATURE BASED REVIEW PRODUCT SUMMARIZATION USING

Lebih terperinci

ANALISIS SENTIMEN REVIEW PRODUK MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS KAMUS

ANALISIS SENTIMEN REVIEW PRODUK MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS KAMUS ANALISIS SENTIMEN REVIEW PRODUK MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS KAMUS Fairuz Ahmad Hirzani 1, Warih Maharani 2, Moch. Arif Bijaksana 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI FITUR DALAM DOKUMEN REVIEW PRODUK DENGAN METODE LOCAL POINTWISE MUTUAL INFORMATION

KLASIFIKASI FITUR DALAM DOKUMEN REVIEW PRODUK DENGAN METODE LOCAL POINTWISE MUTUAL INFORMATION KLASIFIKASI FITUR DALAM DOKUMEN REVIEW PRODUK DENGAN METODE LOCAL POINTWISE MUTUAL INFORMATION Yufis Azhar Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Email : yufis.az@gmail.com

Lebih terperinci

EKSTRAKSI OPINI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ASSOCIATION RULE MINING

EKSTRAKSI OPINI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ASSOCIATION RULE MINING EKSTRAKSI OPINI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ASSOCIATION RULE MINING OPINION EXTRACTION USING ASSOCIATION RULE MINING APPROACH Kurniawan Adina Kusuma 1, Warih Maharani, S.T., M.T. 2, Moch. Arif Bijaksana,

Lebih terperinci

Analisis dan Klasisifikasi Opini pada Review Product Menggunakan Metode Semi-Supervised

Analisis dan Klasisifikasi Opini pada Review Product Menggunakan Metode Semi-Supervised OPEN ACCESS ISSN 2460-3295 socj.telkomuniversity.ac.id/indosc Ind. Symposium on Computing Sept 2016. pp. 197-206 doi:10.21108/indosc.2016.141 Analisis dan Klasisifikasi Opini pada Review Product Menggunakan

Lebih terperinci

Identifikasi Fitur Laptop beserta Orientasinya dengan Metode Apriori dan Lexicon-Based

Identifikasi Fitur Laptop beserta Orientasinya dengan Metode Apriori dan Lexicon-Based Journal of Applied Informatics and Computing (JAIC) Vol.1, No.1, Desember 2017 e-issn: 2548-6861 33 Identifikasi Fitur Laptop beserta Orientasinya dengan Metode Apriori dan Lexicon-Based Try Satria Amanattullah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran teknologi web yang interaktif telah merubah cara orang mengekspresikan pandangan dan opininya. Saat ini pengguna dapat menulis ulasan suatu produk pada situs

Lebih terperinci

Analisis Sentimen Menggunakan Lexicalized-Hidden Markov Model(L-HMM)

Analisis Sentimen Menggunakan Lexicalized-Hidden Markov Model(L-HMM) Analisis Sentimen Menggunakan Lexicalized-Hidden Markov Model(L-HMM) Virani Kartika Satrioputri 1, Warih Maharani 2, Jondri 3 Abstrak Saat ini semakin banyak produsen yang menawarkan produknya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website adalah salah satu layanan yang bisa digunakan untuk melakukan pencarian berbagai informasi, sehingga sangat dibutuhkan untuk keperluan pengguna dalam pencarian

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 5097

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 5097 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 5097 Perancangan Sistem Pemeringkatan Jawaban Pada Forum Tanya Jawab Menggunakan Textual Feature dan Semantic Similarity Answer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terkait 2.1.1. Implementasi Opinion Mining Pernah dilakukan penelitian tentang opinion mining membahas tentang ekstraksi data opini publik pada perguruan tinggi.

Lebih terperinci

ANALISIS SENTIMEN LEVEL KALIMAT PADA ULASAN PRODUK MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORKS

ANALISIS SENTIMEN LEVEL KALIMAT PADA ULASAN PRODUK MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORKS ANALISIS SENTIMEN LEVEL KALIMAT PADA ULASAN PRODUK MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORKS SENTENCE LEVEL SENTIMENT ANALYSIS ON PRODUCT REVIEWS USING BAYESIAN NETWORKS Desi Mayasari Sitompul 1, Adiwijaya 2, M.Syahrul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terkait Penelitian terkait dengan topik analisis sentimen cukup banyak, berikut beberapa penelitian yang tekait dengan analisa sentimen yang menggunakan seleksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media dan teknologi informasi, terutama pada perkembangan internet dan media sosial, menjadikan fungsi internet dari suatu media informasi biasa, bertambah

Lebih terperinci

Pendekatan Rule Handmade untuk Menentukan Klausa Bahasa Indonesia

Pendekatan Rule Handmade untuk Menentukan Klausa Bahasa Indonesia Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Pendekatan Rule Handmade untuk Menentukan Klausa Bahasa Indonesia Abd Wahab Syahroni 1), Joan Santoso 2), Endang Setyati

Lebih terperinci

yang diterapkan dalam proposal. Studi literatur dilakukan pada kajian seperti jurnal maupun buku terkait 2. Pengumpulan dan pengolahan data Bahan

yang diterapkan dalam proposal. Studi literatur dilakukan pada kajian seperti jurnal maupun buku terkait 2. Pengumpulan dan pengolahan data Bahan Daftar Istilah Dataset Fitur Polaritas Cluster Centroid Kumpulan data berisi informasi terkait Atribut dominan yang dimiliki produk karena memiliki kelebihan atau daya tarik yang diambil dari kalimat Orientasi

Lebih terperinci

Klasifikasi Akun Prostitusi Berdasarkan Skoring Tweet

Klasifikasi Akun Prostitusi Berdasarkan Skoring Tweet Klasifikasi Akun Prostitusi Berdasarkan Skoring Tweet Yufis Azhar Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Email : yufis.az@gmail.com ABSTRAK Keberadaan media sosial

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA STEMMING VEGA PADA INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA STEMMING VEGA PADA INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA STEMMING VEGA PADA INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Lusianto Marga Nugraha¹, Arie Ardiyanti Suryani², Warih Maharani³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Stemming

Lebih terperinci

ANALISIS SENTIMEN PADA DATA ULASAN PRODUK TOKO ONLINE DENGAN METODE MAXIMUM ENTROPY

ANALISIS SENTIMEN PADA DATA ULASAN PRODUK TOKO ONLINE DENGAN METODE MAXIMUM ENTROPY ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4632 ANALISIS SENTIMEN PADA DATA ULASAN PRODUK TOKO ONLINE DENGAN METODE MAXIMUM ENTROPY SENTIMENT ANALYSIS ON ONLINE STORE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sentimen Analisis Analisis sentimen juga dapat dikatakan sebagai opinion mining. Analisis sentimen dapat digunakan dalam berbagai kemungkian domain, dari produk konsumen, jasa

Lebih terperinci

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL Rudy Adipranata 1), Meliana Ongkowinoto 2), Rolly Intan 3) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan rangkaian dari langkah-langkah yang diterapkan dalam penelitian, secara umum dan khusus langkah-langkah tersebut tertera pada Gambar flowchart

Lebih terperinci

EKSTRAKSI FITUR PRODUK DENGAN MENGGALI ULASAN PENGGUNA

EKSTRAKSI FITUR PRODUK DENGAN MENGGALI ULASAN PENGGUNA EKSTRAKSI FITUR PRODUK DENGAN MENGGALI ULASAN PENGGUNA Faza Nailul Maziya 1, Rully A Hendrawan 2, Renny P Kusumawardani 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Ektraksi Opini Berbasis Fitur untuk Review Produk Berbahasa Indonesia dengan Algoritma FP-Growth

Ektraksi Opini Berbasis Fitur untuk Review Produk Berbahasa Indonesia dengan Algoritma FP-Growth Ektraksi Opini Berbasis Fitur untuk Review Produk Berbahasa Indonesia dengan Algoritma FP-Growth Feature-based Opinion Extraction for Indonesian Product Reviews using FP-Growth Algorithm Tetya Arum Dhahyani

Lebih terperinci

SKRIPSI RANTI RAMADHIANA

SKRIPSI RANTI RAMADHIANA EKSTRAKSI KATA KUNCI OTOMATIS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE TEXTRANK SKRIPSI RANTI RAMADHIANA 121402056 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan media online mendorong munculnya informasi tekstual yang tidak terbatas, sehingga muncul kebutuhan penyajian tanpa mengurangi nilai dari informasi tersebut.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : klasifikasi, musik digital, jenis musik, support vector machine, fitur ekstraksi, daftar putar musik digital

ABSTRAK. Kata Kunci : klasifikasi, musik digital, jenis musik, support vector machine, fitur ekstraksi, daftar putar musik digital ABSTRAK Kemudahan dalam mendapatkan musik digital membuat orang-orang dapat memiliki banyaknya koleksi musik digital. Terkadang orang-orang menikmati musik dengan jenis musik tertentu berdasarkan kondisi

Lebih terperinci

Analisis dan Implementasi Graph Clustering pada Berita Digital Menggunakan Algoritma Star Clustering

Analisis dan Implementasi Graph Clustering pada Berita Digital Menggunakan Algoritma Star Clustering Analisis dan Implementasi Graph Clustering pada Berita Digital Menggunakan Algoritma Star Clustering Aufa Bil Ahdi P 1, Kemas Rahmat Saleh W, S.T., M.Eng 2, Anisa Herdiani, S.T., M.T 3 1.2.3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mengeluarkan pendapat dan ekspresi secara bebas. Itu artinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mengeluarkan pendapat dan ekspresi secara bebas. Itu artinya perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan media sosial menawarkan pengguna kesempatan untuk bisa mengeluarkan pendapat dan ekspresi secara bebas. Itu artinya perusahaan tidak lagi memiliki

Lebih terperinci

Stemming pada Preprocessing Twit Berbahasa Indonesia dengan Mengimplementasikan Algoritma Fonetik Soundex untuk Proses Klasifikasi

Stemming pada Preprocessing Twit Berbahasa Indonesia dengan Mengimplementasikan Algoritma Fonetik Soundex untuk Proses Klasifikasi Stemming pada Preprocessing Twit Berbahasa Indonesia dengan Mengimplementasikan Algoritma Fonetik Soundex untuk Proses Klasifikasi Stemming in Indonesian Language Twit Preprocessing Implementing Phonetic

Lebih terperinci

Perbandingan Klasifikasi Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Menggunakan Metode Naïve Bayes Classifier dan K-Nearest Neighbor

Perbandingan Klasifikasi Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Menggunakan Metode Naïve Bayes Classifier dan K-Nearest Neighbor Perbandingan Klasifikasi Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Menggunakan Metode Naïve Bayes Classifier dan K-Nearest Neighbor Yusra 1, Dhita Olivita 2, Yelfi Vitriani 3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era big data, pertumbuhan data berbentuk dokumen teks semakin tinggi. Sehingga diperlukan text processing untuk pengolahan data yang sangat besar. Dokumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Lama Pada sistem peringkasan dokumen sebelumnya sistem sudah bisa dijalankan namun masih adanya kekurangan pada sistem tersebut yaitu penginputan dokumen

Lebih terperinci

DETEKSI SUBJEKTIFITAS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE LEXICON RULE BASED

DETEKSI SUBJEKTIFITAS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE LEXICON RULE BASED DETEKSI SUBJEKTIFITAS TEKS BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE LEXICON RULE BASED Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6665

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6665 ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6665 Analisis Efektifitas Pengukuran Keterkaitan Antar Teks Menggunakan Metode Salient Semantic Analysis Dengan TextRank for

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian terdahulu sangat penting bagi penulis untuk mengetahui referensi dan hubungan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini, sehingga hal duplikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Informasi, Information Retreival, Ant Colony Optimization, Graph, Fitur dokumen. vii

ABSTRAK. Kata kunci : Informasi, Information Retreival, Ant Colony Optimization, Graph, Fitur dokumen. vii ABSTRAK Untuk mendapatkan sebuah informasi pada saat ini sangatlah mudah. Dengan adanya internet orang dengan mudah untuk berbagi informasi. Informasi yang dibagikan biasanya dalam bentuk dokumen, artikel,

Lebih terperinci

Pengukuran Happiness Index Masyarakat Kota Bandung pada Media Sosial Twitter Menggunakan Pendekatan Ontologi Top-Down Hierarchy

Pengukuran Happiness Index Masyarakat Kota Bandung pada Media Sosial Twitter Menggunakan Pendekatan Ontologi Top-Down Hierarchy OPEN ACCESS ISSN 2460-3295 socj.telkomuniversity.ac.id/indosc Ind. Symposium on Computing Sept 2016. pp. 17-22 doi:10.21108/indosc.2016.113 Pengukuran Happiness Index Masyarakat Kota Bandung pada Media

Lebih terperinci

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram)

Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use Case Diagram) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-71 Pembuatan Kakas Bantu untuk Mendeteksi Ketidaksesuaian Diagram Urutan (Sequence Diagram) dengan Diagram Kasus Penggunaan (Use

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sentimen dari pengguna aplikasi android yang memberikan komentarnya pada fasilitas user review

Lebih terperinci

REKOMENDASI PAKET PEMBELIAN BARANG PADA TOKO ONLINE DENGAN COLLABORATIVE FILTERING

REKOMENDASI PAKET PEMBELIAN BARANG PADA TOKO ONLINE DENGAN COLLABORATIVE FILTERING REKOMENDASI PAKET PEMBELIAN BARANG PADA TOKO ONLINE DENGAN COLLABORATIVE FILTERING Devi Dwi Purwanto Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya devi@stts.edu ABSTRACT Currently there are many case

Lebih terperinci

TESIS PENENTUAN MAKNA KATA DARI FRASE DALAM KALIMAT BAHASA INGGRIS

TESIS PENENTUAN MAKNA KATA DARI FRASE DALAM KALIMAT BAHASA INGGRIS TESIS PENENTUAN MAKNA KATA DARI FRASE DALAM KALIMAT BAHASA INGGRIS Jeany Harmoejanto (5109201011) Pembimbing: Daniel O. Siahaan S.Kom, M.Sc, P.D.Eng Ahmad Saikhu, S.Si., M.T OUTLINE Tujuan Penelitian Sebelumnya

Lebih terperinci

FEATURE-BASED OPINION MENGGUNAKAN ALGORITMA HIGH ADJECTIVE COUNT DAN MAX OPINION SCORE (STUDI KASUS REVIEW DI GOOGLE PLAY)

FEATURE-BASED OPINION MENGGUNAKAN ALGORITMA HIGH ADJECTIVE COUNT DAN MAX OPINION SCORE (STUDI KASUS REVIEW DI GOOGLE PLAY) FEATURE-BASED OPINION MENGGUNAKAN ALGORITMA HIGH ADJECTIVE COUNT DAN MAX OPINION SCORE (STUDI KASUS REVIEW DI GOOGLE PLAY) Eri Angga Pradana 1, Shaufiah,ST.,MT 2, Nungki Selviandro, S.Kom.,M.Kom 3 1,2,3

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ASSOCIATION RULE MINING DALAM MEMBANTU PENCARIAN DOKUMEN-DOKUMEN BERITA YANG SALING BERKAITAN

PEMANFAATAN ASSOCIATION RULE MINING DALAM MEMBANTU PENCARIAN DOKUMEN-DOKUMEN BERITA YANG SALING BERKAITAN PEMANFAATAN ASSOCIATION RULE MINING DALAM MEMBANTU PENCARIAN DOKUMEN-DOKUMEN BERITA YANG SALING BERKAITAN Hermawan Andika Institut Informatika Indonesia andika@iii.ac.id Suhatati Tjandra Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

ARSITEKTUR APLIKASI TWITTER OPINION MINING UNTUK MENGETAHUI SENTIMEN PUBLIK TERHADAP MEREK PRODUK

ARSITEKTUR APLIKASI TWITTER OPINION MINING UNTUK MENGETAHUI SENTIMEN PUBLIK TERHADAP MEREK PRODUK ARSITEKTUR APLIKASI TWITTER OPINION MINING UNTUK MENGETAHUI SENTIMEN PUBLIK TERHADAP MEREK PRODUK Agus Sasmito Aribowo Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta E-mail: sasmito_skom@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Sentiment Analysis Twitter dengan Kombinasi Lexicon Based dan Double Propagation

Sentiment Analysis Twitter dengan Kombinasi Lexicon Based dan Double Propagation Sentiment Analysis Twitter dengan Kombinasi Lexicon Based dan Double Propagation Ghulam Asrofi Buntoro 1, Teguh Bharata Adji 2, Adhistya Erna Purnamasari 3 Jurusan Teknik Elektro FT UGM Jln. Grafika 2

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Stanford Recognizing Textual Entailment Pada Kalimat Mengandung Aritmatika

Perbaikan Metode Stanford Recognizing Textual Entailment Pada Kalimat Mengandung Aritmatika Perbaikan Metode Stanford Recognizing Textual Entailment Pada Kalimat Mengandung Aritmatika Rakhmat Arianto 1), Daniel ranova Siahaan 2), Ahmad Saikhu 3) Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

KLASIFIKASI OPINI PADA FITUR PRODUK BERBASIS GRAPH OPINION CLASSIFICATION FOR PRODUCT FEATURE BASED ON GRAPH

KLASIFIKASI OPINI PADA FITUR PRODUK BERBASIS GRAPH OPINION CLASSIFICATION FOR PRODUCT FEATURE BASED ON GRAPH ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3148 KLASIFIKASI OPINI PADA FITUR PRODUK BERBASIS GRAPH OPINION CLASSIFICATION FOR PRODUCT FEATURE BASED ON GRAPH I Kadek Bayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Liu opini merupakan pernyataan subyektif yang mencerminkan sentimen orang atau persepsi tentang entitas dan peristiwa [1]. Opini atau pendapat orang lain terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian awal dalam bidang automatic text summarization dimulai dengan pembuatan metode term frequency oleh Luhn pada tahun 1958. Metode ini berasumsi bahwa frekuensi kata di

Lebih terperinci

Analisis Opini Terhadap Fitur Smartphone Pada Ulasan Website Berbahasa Indonesia

Analisis Opini Terhadap Fitur Smartphone Pada Ulasan Website Berbahasa Indonesia IJCCS, Vol.10, No.2, July 2016, pp. 183~194 ISSN: 1978-1520 Analisis Opini Terhadap Fitur Smartphone Pada Ulasan Website Berbahasa Indonesia 183 Doni Setyawan* 1, Edi Winarko 2 1 Program Studi S2 Ilmu

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia

Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Penerapan Algoritma Genetika pada Peringkasan Teks Dokumen Bahasa Indonesia Aristoteles Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung aristoteles@unila.ac.id Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah meringkas

Lebih terperinci

Peringkasan Teks Otomatis Pada Artikel Berita Kesehatan Menggunakan K-Nearest Neighbor Berbasis Fitur Statistik

Peringkasan Teks Otomatis Pada Artikel Berita Kesehatan Menggunakan K-Nearest Neighbor Berbasis Fitur Statistik Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1198-1203 http://j-ptiik.ub.ac.id Peringkasan Teks Otomatis Pada Artikel Berita Kesehatan

Lebih terperinci

SENTIMEN ANALYSIS TERHADAP NILAI KEPERCAYAAN SEBUAH ONLINE SHOP DI INSTAGRAM

SENTIMEN ANALYSIS TERHADAP NILAI KEPERCAYAAN SEBUAH ONLINE SHOP DI INSTAGRAM SENTIMEN ANALYSIS TERHADAP NILAI KEPERCAYAAN SEBUAH ONLINE SHOP DI INSTAGRAM Universitas Widyatama Jalan Cikutra No. 204A Bandung yan.puspitarani@widyatama.ac.id Abstrak Instagram menjadi tempat yang menarik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN berikut. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai Indentifikasi Masalah Merumuskan Masalah Study Literatur Perancangan : 1. Flat Teks 2. Database

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis dokumen, yaitu dokumen training dan dokumen uji. Kemudian dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis dokumen, yaitu dokumen training dan dokumen uji. Kemudian dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Dokumen yang digunakan Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis ini menggunakan dua jenis dokumen, yaitu dokumen training dan dokumen uji. Kemudian dua jenis dokumen

Lebih terperinci

OPTIMASI TEKNIK KLASIFIKASI MODIFIED K NEAREST NEIGHBOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI TEKNIK KLASIFIKASI MODIFIED K NEAREST NEIGHBOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI TEKNIK KLASIFIKASI MODIFIED K NEAREST NEIGHBOR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Optimization Techniques Modi ed k Nearest Neighbor Classi cation Using Genetic Algorithm Siti Mutro n 1, Abidatul

Lebih terperinci

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER

NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER NATURAL LANGUAGE PROCESSING DENGAN TEKNIK STATE MACHINE PARSER Hanif Al Fatta Abstraksi Aplikasi konsep AI terus berkembang. Salah satunya adalah bagaimana membuat komputer memahami perintah yang diberikan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TWITTER SENTIMENT ANALYSIS UNTUK REVIEW FILM MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE

IMPLEMENTASI TWITTER SENTIMENT ANALYSIS UNTUK REVIEW FILM MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X IMPLEMENTASI TWITTER SENTIMENT ANALYSIS UNTUK REVIEW FILM MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE Faisal Rahutomo 1, Pramana Yoga Saputra 2, Miftahul Agtamas

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Text Mining Text mining merupakan suatu teknologi untuk menemukan suatu pengetahuan yang berguna dalam suatu koleksi dokumen teks sehingga diperoleh tren, pola, atau kemiripan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan teknologi juga diikuti dengan berkembangnya penggunaan berbagai situs jejaring sosial. Salah satu jejaring sosial yang sangat marak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini smartphone telah berevolusi menjadi komputer pribadi kecil dan portabel yang memungkinkan pengguna untuk melakukan penjelajahan internet, mengirim e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

PERINGKASAN TEKS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MODIFIED DISCRETE DIFFERENTIAL EVOLUTION ALGORITHM. Jurnal

PERINGKASAN TEKS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MODIFIED DISCRETE DIFFERENTIAL EVOLUTION ALGORITHM. Jurnal PERINGKASAN TEKS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MODIFIED DISCRETE DIFFERENTIAL EVOLUTION ALGORITHM Jurnal Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

INTEGRASI PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS SEBAGAI FEATURE REDUCTION PADA CLUSTERING DOKUMEN

INTEGRASI PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS SEBAGAI FEATURE REDUCTION PADA CLUSTERING DOKUMEN INTEGRASI PERINGKAS DOKUMEN OTOMATIS SEBAGAI FEATURE REDUCTION PADA CLUSTERING DOKUMEN Abu Salam 1, Catur Supriyanto 2, Amiq Fahmi 3 1,2 Magister Teknik Informatika, Univ. Dian Nuswantoro Email: masaboe@yahoo.com

Lebih terperinci

Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia

Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6353 Analisis dan Implementasi Pengklasifikasian Pesan Singkat pada Penyaringan SMS Spam Menggunakan Algoritma Multinomial Naïve

Lebih terperinci

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Text mining

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Text mining BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Text mining Text mining adalah proses menemukan hal baru, yang sebelumnya tidak diketahui, mengenai informasi yang berpotensi untuk diambil manfaatnya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teks naratif menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah teks yang berisikan deretan sejarah, peristiwa atau kejadian dan sebagainya. Kata naratif sendiri berasal

Lebih terperinci

Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB dengan Metode Natural Language Processing

Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB dengan Metode Natural Language Processing Jurnal Telematika, vol.8 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung, Indonesia Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB Harry Hartanto #1, The Houw Liong

Lebih terperinci

PART-OF-SPEECH TAGGING UNTUK DOKUMEN BAHASA BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA BRILL TAGGER KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI PUTU MERI SRIYATI NIM.

PART-OF-SPEECH TAGGING UNTUK DOKUMEN BAHASA BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA BRILL TAGGER KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI PUTU MERI SRIYATI NIM. PART-OF-SPEECH TAGGING UNTUK DOKUMEN BAHASA BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA BRILL TAGGER KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI PUTU MERI SRIYATI NIM. 1208605026 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, setiap orang dituntut untuk bisa memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi dan dapat menggunakan di dalam kehidupan

Lebih terperinci

Akhmad Arif Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc.

Akhmad Arif Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc. SISTEM TUTOR CERDAS DENGAN PENDEKATAN BERBASIS ATURAN UNTUK MEMPELAJARI KALIMAT MAJEMUK DALAM BAHASA INGGRIS Akhmad Arif 2209105085 Dosen Pembimbing: Diah Puspito Wulandari, ST., MSc. Daftar Isi Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membaca merupakan bagian kebutuhan manusia, baik membaca buku, surat kabar, dan majalah. Dengan kebutuhan tersebut melalui perkembangan teknologi informasi diantaranya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan topik taksonomi yang merupakan pengorganisasian informasi yang penting karena merupakan dasar dalam memahami suatu informasi. Taksonomi membantu memahami

Lebih terperinci

PERINGKASAN OPINI UNTUK REVIEW PRODUK MENGGUNAKAN FORMULASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING

PERINGKASAN OPINI UNTUK REVIEW PRODUK MENGGUNAKAN FORMULASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3226 PERINGKASAN OPINI UNTUK REVIEW PRODUK MENGGUNAKAN FORMULASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING OPINION SUMMARIZATION FOR PRODUCT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Text Mining Text Mining merupakan penerapan konsep dan teknik data mining untuk mencari pola dalam teks, proses penganalisaan teks guna menemukan informasi yang bermanfaat untuk

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Bahasa Alami 1

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Bahasa Alami 1 Bahasa Alami 1 Peranan Pengetahuan dalam Bahasa Masalah Bahasa Alami Proses Sintaksis Grammar dan Parser Automated Transition Network Referensi Luger & Stubblefield : bab-3 Rich & Knight : bab 15 Bahasa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PARAFRASA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES

IDENTIFIKASI PARAFRASA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4978 IDENTIFIKASI PARAFRASA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES Bayu Indrawarman Julianto 1, Adiwijaya 3, Mohamad Syahrul

Lebih terperinci

SENTIMENT ANALYSIS DENGAN NAIVE BAYES UNTUK MELIHAT PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BATIK PADA JEJARING SOSIAL TWITTER

SENTIMENT ANALYSIS DENGAN NAIVE BAYES UNTUK MELIHAT PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BATIK PADA JEJARING SOSIAL TWITTER SENTIMENT ANALYSIS DENGAN NAIVE BAYES UNTUK MELIHAT PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BATIK PADA JEJARING SOSIAL TWITTER Anindya Apriliyanti P. Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran a.apriliyanti.p@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kata kunci (keyword) merupakan kata-kata singkat yang dapat menggambarkan isi suatu artikel ataupun dokumen (Figueroa,et al. 2014). Kata kunci memberikan kemudahan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEPOPULARITASAN PARTAI POLITIK DI INDONESIA BERDASARKAN DATA DARI TWITTER

PENGUKURAN TINGKAT KEPOPULARITASAN PARTAI POLITIK DI INDONESIA BERDASARKAN DATA DARI TWITTER PENGUKURAN TINGKAT KEPOPULARITASAN PARTAI POLITIK DI INDONESIA BERDASARKAN DATA DARI TWITTER TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MULTINOMIAL NAÏVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENENTUKAN REVIEW POSITIF ATAU NEGATIF PELANGGAN WEBSITE PENJUALAN

MULTINOMIAL NAÏVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENENTUKAN REVIEW POSITIF ATAU NEGATIF PELANGGAN WEBSITE PENJUALAN MULTINOMIAL NAÏVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENENTUKAN REVIEW POSITIF ATAU NEGATIF PELANGGAN WEBSITE PENJUALAN Devi Dwi Purwanto dan Joan Santoso Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya devi@stts.edu

Lebih terperinci

Text Pre-Processing. M. Ali Fauzi

Text Pre-Processing. M. Ali Fauzi Text Pre-Processing M. Ali Fauzi Latar Belakang Latar Belakang Dokumen-dokumen yang ada kebanyakan tidak memiliki struktur yang pasti sehingga informasi di dalamnya tidak bisa diekstrak secara langsung.

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, sangatlah mudah untuk mendapatkan informasi, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Akan tetapi, banyaknya informasi yang ada belum tentu

Lebih terperinci

Analisis Sentimen berdasarkan Aspek Pada Review Restoran Menggunakan Bayesian Networks Untuk Dokumen Berbahasa Inggris

Analisis Sentimen berdasarkan Aspek Pada Review Restoran Menggunakan Bayesian Networks Untuk Dokumen Berbahasa Inggris OPEN ACCESS ISSN 2460-3295 socj.telkomuniversity.ac.id/indosc Ind. Symposium on Computing Sept 2016. pp. 307-318 doi:10.21108/indosc.2016.162 Analisis Sentimen berdasarkan Aspek Pada Review Restoran Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Berita pada media massa online bertambah banyak setiap waktu karena selalu ada sesuatu yang patut untuk diberitakan kepada khalayak. Hal ini membuat pembaca harus menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak informasi yang tersedia di internet, maka akan semakin sulit juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak informasi yang tersedia di internet, maka akan semakin sulit juga untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan salah satu media hiburan bagi masyarakat luas. Film sendiri dapat juga berarti sebuah industri, yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER DALAM KLASIFIKASI USER BERDASARKAN TWEET

IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER DALAM KLASIFIKASI USER BERDASARKAN TWEET IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER DALAM KLASIFIKASI USER BERDASARKAN TWEET TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

Analisis Sentimen pada Twitter untuk Mengenai Penggunaan Transportasi Umum Darat Dalam Kota dengan Metode Support Vector Machine

Analisis Sentimen pada Twitter untuk Mengenai Penggunaan Transportasi Umum Darat Dalam Kota dengan Metode Support Vector Machine Analisis Sentimen pada Twitter untuk Mengenai Penggunaan Transportasi Umum Darat Dalam Kota dengan Metode Support Vector Machine Anita Novantirani 1, Mira Kania Sabariah S.T., M.T 2, Veronikha Effendy,

Lebih terperinci

Analisis Sentimen Menggunakan Support Vector Machine dan Maximum Entropy. Sentiment Analysis Using Support Vector Machine and Maximum Entropy Method

Analisis Sentimen Menggunakan Support Vector Machine dan Maximum Entropy. Sentiment Analysis Using Support Vector Machine and Maximum Entropy Method ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2389 Abstrak Analisis Sentimen Menggunakan Support Vector Machine dan Maximum Entropy Sentiment Analysis Using Support Vector

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK EKSTRAKSI KALIMAT OPINI PADA ARTIKEL BERBAHASA INDONESIA. Tugas Akhir

IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK EKSTRAKSI KALIMAT OPINI PADA ARTIKEL BERBAHASA INDONESIA. Tugas Akhir IMPLEMENTASI ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK EKSTRAKSI KALIMAT OPINI PADA ARTIKEL BERBAHASA INDONESIA Tugas Akhir Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

SENTIMENT ANALYSIS FOR REVIEW MOBILE APPLICATIONS USING NEIGHBOR METHOD WEIGHTED K-NEAREST NEIGHBOR (NWKNN)

SENTIMENT ANALYSIS FOR REVIEW MOBILE APPLICATIONS USING NEIGHBOR METHOD WEIGHTED K-NEAREST NEIGHBOR (NWKNN) Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology JEEST http://jeest.ub.ac.id SENTIMENT ANALYSIS FOR REVIEW MOBILE APPLICATIONS USING NEIGHBOR METHOD WEIGHTED K-NEAREST NEIGHBOR (NWKNN) Indriati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah situs web (website) di Internet berdasarkan hasil survey dari Netcraft (2013) menunjukkan peningkatan pesat dari 18 juta website pada tahun 2000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis sentimen merupakan proses dalam mengolah, memahami, dan mengekstrak data dalam bentuk teks terhadap suatu topik, kejadian ataupun individu untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan

Lebih terperinci