RENCANA KERJA DAN ANGGARAN. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KERJA DAN ANGGARAN. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2015"

Transkripsi

1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran R K A I T B

2 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2015 A. RENCANA STRATEGIS ITB A-1. Peran ITB Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pendiriannya dirintis sejak tahun 1920 sebagai De Techniche Hoogeschool (THS) dan diresmikan sebagai Institut Teknologi Bandung pada 2 Maret 1959, dalam perjalanan perkembangannya sebagai perguruan tinggi yang terkonsentrasi dalam bidang sains, teknologi dan seni telah mencetak ribuan lulusan yang berkarya di berbagai bidang dan merupakan pusat sains, teknologi dan seni terbaik di Indonesia. Tahun-tahun mendatang akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi ITB untuk meningkatkan reputasinya sebagai lembaga pendidikan tinggi dan pusat sains, teknologi dan seni terkemuka dunia. Pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia telah memotivasi banyak perguruan tinggi untuk memacu perkembangan institusi mereka untuk memenuhi kriteria World Class Universities. Dalam pengembangannya, ITB seyogyanya dapat melepaskan keterpakuannya hanya pada upaya mencetak lulusan bekualifikasi tinggi dan mengembangkan sains, teknologi dan seni semata, namun perlu secara arif mengarahkan upayanya pada memberikan jawaban atas tantangan pembangunan yang dihadapi bangsa. Abad 21 memberikan tantangan yang sangat besar bagi perguruan tinggi. Perkembangan sains dan teknologi serta budaya yang sedemikian cepat, perubahan praktek kerja yang dipicu oleh revolusi teknologi informasi dan komputer serta perubahan ekosistem ekonomi memberikan tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam mencari solusi inovatif terhadap permasalahan kompleks yang berkembang. Tantangan kemajuan sains dan teknologi serta budaya tersebut tidak terlepas dari tantangan pembangunan. Pola pembangunan masa lalu yang cenderung boros energi dan sumberdaya alam telah berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan pangan, energi dan sumber bahan baku bagi industri dan perekonomian secara keseluruhan. Pola pembangunan boros energi dan sumber daya alam yang berkontribusi pada perubahan iklim global bukan merupakan pola pembangunan masa depan. "Teknologi hijau" (green technology) dan "industri hijau" (green industry) yang efisien, tanpa kesalahan (no error), tanpa buangan(no waste) dan tanpa kecelakaan (no accident), sistem industri daur ulang, serta pencegahan dan penanggulangan dampak perubahan iklim global merupakan tantangan pengembangan sains dan teknologi ke depan. Tantangan perkembangan sains, teknologi dan budaya serta tantangan pembangunan abad 21 tersebut akan semakin besar bagi perguruan tinggi di negara berkembang seperti Indonesia. P r o p o s a l R K A T I T B

3 Lingkaran setan kemiskinan (poverty vicious circle) atau ketertinggalan yang bersifat menguatkan (reinforcing) kondisi ketertinggalan telah menyebabkan jurang kemajuan antara negara maju dan negara berkembang semakin besar. Dalam posisi ketertinggalan, kekuatan tawar untuk mendapatkan pasokan energi dan bahan baku untuk kegiatan ekonomi menjadi terbatas. Populasi Indonesia yang besar (234,181 juta pada tahun ) dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi (1,27 persen rata-rata per tahun 2 ) berkontribusi pada penguatan kondisi ketertinggalan Indonesia. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan mencapai 8,14 persen dan tingkat setengah pengangguran mencapai 31,36 persen pada awal Di dalam konstelasi kompetisi pembangunan antar negara, daya saing bangsa menjadi kunci keberhasilan untuk mengejar ketertinggalan dan menciptakan masa kritikal untuk menggerakkan rantai kemajuan (virtuous circle) secara berkelanjutan. ITB yang dipandang sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka Indonesia harus berani mengambil tanggung jawab sebagai pelopor kemajuan bangsa melalui perannya dalam mencetak sumber daya insani berkualitas yang mampu menjadi pemimpin dalam menciptakan solusi inovatif serta menghasilkan kemajuan sains dan temuan teknologi dan produk baru untuk memecahkan masalah-masalah kompleks yang berkembang dalam proses membangun daya saing dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Dalam menjalankan perannya, ITB berfungsi sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa (the engine of nation's prosperity). Guna dapat menjalankan perannya secara maksimal, ITB harus secara aktif menyampaikan gagasannya mengenai infrastruktur institusional perguruan tinggi dan bersama-sama dengan pemerintah dan kekuatan lain bangsa mengembangkan dan memperkuat infrastruktur institusional yang kokoh dan kondusif dalam mendukung berperannya ITB serta lembaga perguruan tinggi lainnya sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa. A-2. Rencana Strategis dan Program Strategis Utama ITB Untuk menjalankan peran ITB, telah disusun Rencana Strategis (RENSTRA) ITB yang disahkan melalui Keputusan Majelis Wali Amanat ITB nomor 004/SK/K01-MWA/2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis ITB Tahun dokumen RENSTRA ITB RENSTRA ITB merupakan panduan bagi unit kerja di ITB dalam pengelolaan dan pengembangan ITB. Lebih lanjut, untuk mensinergikan dan memberikan fokus utama dalam pengembangan bagi unitunit kerja di ITB, khususnya Unit Kerja Akademik (UKA) melalui Keputusan Rektor ITB nomor 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan Sasaran Institut Teknologi Bandung Tahun ditetapkam Program Strategis Utama yang tercantum dalam Rencana Strategis (RENSTRA) ITB sebagai rujukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap satuan kerja kerja di ITB. 1 BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, Oktober Idem. 3 Idem. P r o p o s a l R K A T I T B

4 Dalam surat keputusan tersebut ditetapkan hal-hal sebagai berikut. 1. Program Strategis Utama dan Sasaran Institut Teknologi Bandung meliputi 3 (tiga) bidang dibawah ini : a. Pendidikan, b. Penelitian, c. Pengabdian Kepada Masyarakat. 2. Program Strategis Utama dalam Surat Ketetapan ini dan Program Strategis yang tercantum dalam RENSTRA ITB , menjadi rujukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap satuan kerja di ITB. 3. Program Strategis Utama dalam Surat Ketetapan ini dan Program Strategis yang tercantum dalam RENSTRA ITB , menjadi rujukan dan pengendali utama bagi setiap unit kerja ITB dalam melakukan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan kegiatan, pemantauan, dan evaluasi serta dalam mengatur pemanfaatan sumber daya yang diperlukan. 4. Dalam rangka implementasi Program Strategis Utama dan Program Strategis, Ketua SatuanPenjaminan Mutu (SPM) ditugaskan untuk melakukan koordinasi secara sinergis dengan pimpinan-pimpinan satuan kerja dalam rangka menjabarkan langkah-iangkah strategis yang diperlukan demi tercapainya sasaran yang ditetapkan. 5. SPM ditugaskan untuk melakukan proses pemantauan, penilaian, dan evaluasi terhadap tercapainya sasaran ITB sebagai bahan dalam merumuskan perbaikan proses pelaksanaan penjaminan mutu ITB, termasuk melaksanakan Evaluasi Tahunan. 6. Dengan diterbitkannya Keputusan tentang Program Strategis Utama ITB ini, maka Kebijakan Mutu ITB Periode , sebagaimana dinyatakan di dalam Surat Keputusan Rektor ITB Nomor 202/SK/K01/0T/2006 dinyatakan telah berakhir masa berlakunya. 7. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggaj 31 Desember 2015, dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya. A-3. Sasaran Program Strategis Utama Majelis Wali Amanat ITB telah merumuskan garis-garis besar pengembangan ITB dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP) ITB Dokumen RENIP ini memberikan arah pengembangan jangka panjang ITB dengan membaginya kedalam tahapan yang terdiri dari 5 tahun. Dengan rentang waktu yang cukup panjang dan perkembangan yang mengandung banyak ketidakpastian, dokumen RENIP lebih bersifat memberikan obyektif dan arah pengembangan ITB secara umum. RENSTRA ITB disusun untuk mengimplementasikan rencana induk menjadi rencana yang lebih terperinci untuk dapat dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Akademik (UKA) dan Unit Kegiatan Pendukung (UKP). RENSTRA ITB juga merupakan rencana yang disusun untuk mewujudkan visi dan menjalankan Misi ITB. Untuk melaksanakan RENSTRA ITB, UKA dan UKP menyusun RENSTRA masing-masing. Guna memandu pelaksanaan kegiatan yang disusun, UKA dan UKP dapat merumuskan visi dan misi satuan kerja yang seyogyanya merupakan penjabaran visi, misi ITB. Dari P r o p o s a l R K A T I T B

5 RENSTRA ITB diturunkan sasaran-sasaran dan program-program strategis yang menjadi prioritas sehingga visi ltb dapat dicapai dan misi dapat terlaksana dengan baik. Visi ITB yang dirumuskan Senat Akademik: Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia. Dari pernyataan visi ini perlu digarisbawahi bahwa untuk menjadi perguruan tinggi yang dunggul dan diakui dunia, ITB harus berada dijajaran depan dalam produktivitas hasil penelitian, paling tidak di tingkat Asia. Hasil penelitian ini harus pula memiliki muara aplikasi yang dapat meningkatkan kesejahjeraan masyarakat. Misi ITB hasil perumusan Senat Akademik: Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. Sebagai suatu perguruan tinggi, ITB memiliki tugas utama untuk mendidik mahasiswa berbagai jenjang pendidikan yang setelah lulus akan berperan dalam membangun Indonesia dan dunia menjadi lebih baik. Dari pernyataan visi dan misi dan Program Strategis yang tercantum dalam RENSTRA ITB dipilih Program Strategis Utama. Seluruh UKA seyogyanya memasukkan Program Strategis Utama sebagai bagian RENSTRA karena merupakan perwujudan esensi Tridarma Perguruan Tinggi yang menggambarkan pelaksanaan Misi ITB dengan sasaran sebagai berikut. a. Bidang Pendidikan Sebagaimana ditetapkan pada Rencana Induk Pengembangan Jangka Panjang (Renip) ITB , objektif pengembangan ITB adalah terwujudnya ITB sebagai pusat pendidikan dan inovator & inkubator untuk kemandirian teknologi bagi industri strategis bangsa Indonesia. Indikator keberhasilan yang penting adalah: a. Terwujudnya program pascasarjana sebagai kekuatan pendidikan; b. Suasana akademik kampus yang semakin inspiring yang selain menarik kehadiran untuk belajar dan riset, juga membuat penghuninya semakin menikmati suasana belajar dan berkarya; c. Terwujudnya berbagai program yang menyatukan program pendidikan dan riset untuk memenuhi kebutuhan mewujudkan daya saing dan martabat bangsa Indonesia; d. Mampu mendatangkan program beasiswa riset (bagi mahasiswa) dari sumber dana luar negeri (bukan pinjaman); e. Terjadi aktivitas interaksi akademik internasional yang melibatkan mahasiswa maupun dosen dengan berbagai lembaga pendidikan pada kawasan regional/internasional. Untuk terwujudnya objektif program pendidikan seperti yang disebutkan di atas, strategi dalam bidang pendidikan diarahkan untuk mempercepat keunggulan dalam keskolaran (scholarship), inovasi, kreativitas dan pembangunan karakter. Hal ini dapat dicapai dengan: a. Lulusan dengan karakter dan kualifikasi yang relevan dengan kebutuhan dunia masa depan; b. Penyelenggaraan program pendidikan yang produktif dengan metoda pembelajaran inovatif berbasis teknologi informasi; P r o p o s a l R K A T I T B

6 c. Penyelenggaraan program pendidikan bertaraf internasional; d. Peningkatan aksesibilitas program pendidikan bagi talenta terbaik dari berbagai daerah dan lapisan masyarakat. b. Bidang Penelitian Dalam kerangka mewujudkan objektif ITB sebagai pusat pendidikan dan inovator dan inkubator, sasaran umum bidang penelitian ditetapkan sebagai berikut: a. Produk ilmu pengetahuan berkualitas; b. Peningkatan kualitas dan produktivitas program riset dan pengembangan; c. ITB sebagai simpul kerjasama penelitian dan pengembangan nasional dan internasional. Sasaran program-program penelitian diarahkan untuk mencapai sasaran berikut. a. Produk ilmu pengetahuan berkualitas; b. Peningkatan kualitas dan produktivitas program riset dan pengembangan; c. ITB sebagai simpul kerjasama penelitian dan pengembangan nasional dan internasional. c. Bidang Pengabdian pada Masyarakat Sebagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seyogyanya ITB ikut berperan aktif untuk mencari solusi bagi penyelesaian persoalan bangsa untuk membawa bangsa ini ke taraf kehidupan yang lebih maju, makmur, berbudaya, sejahtera, dan kompetitif secara global. Mengambil tanggung jawab dalam peran tersebut, maka sasaran bidang pengabdian masyarakat ITB harus memperhitungkan posisinya yang sangat strategis tersebut dengan mengoptimalkan segala potensi yang ada. Sasaran, program, dan indikator kinerja bidang pengabdian masyarakat ITB dirumuskan dengan mengacu pada Rencana Akademik ITB Dengan mempertimbangkan posisi strategis dan keunggulan ITB, dan kebutuhan nasional saat ini dan masa datang, beberapa sasaran umum bidang pengabdian pada masyarakat ITB adalah: a. Peningkatan pemanfaatan produk Ipteks ITB untuk peningkatan daya saing dan kesejahteraan bangsa; b. Pengembangan pusat-pusat binaan untuk pemberdayaan potesi masyarakat berbasis pada produk Litbang dalam bidang keilmuan ITB; c. Peningkatan dana dari hasil pemanfaatan produk Ipteks ITB oleh industri; d. Penyelenggaraan program pengabdian pada masyarakat yang berkualitas dan produtif. d. Bidang Inovasi dan Kewirausahaan (Enterpreneurship) Salah satu obyektif ITB adalah berkontribusi pada pembangunan kemandirian industri yang inovatif dan kreatif mengolah kekayaan alam dan budaya bangsa sendiri. Kunci dari keberhasilan ini adalah tumbuhnya inovasi dan entrepreneurship dari sivitas akademika ITB. Secara umum inovasi didefinisikan sebagai suatu proses atau hasil dari pengembangan atau pemanfaatan pengetahuan, keterampilan, dan/atau pengalaman untuk menciptakan atau P r o p o s a l R K A T I T B

7 memperbaiki suatu proses, produk, sistem, yang memberikan nilai tambah baik secara ekonomi maupun sosial. Inovasi sering muncul dari suatu keluaran hasil riset, dimana proses nilai tambah dari hasil riset tersebut telah diolah menjadi bentuk yang siap didifusikan kepada masyarakat. Salah satu proses mendifusikan hasil inovasi adalah melalui terbangunnya unit usaha (industri) baru (start-up company), ataupun terbentuknya kerjasama yang erat dengan dunia industri yang akan memanfaatkan hasil inovasi tersebut. Oleh sebab itu, keterkaitan antara hasil riset, inovasi, dan entrepreneurship sangat erat. Dengan mempertimbangkan objektif ITB maka sasaran umum bidang inovasi dan enterpreneruship ITB pada adalah: a. Peningkatan kemampuan inovasi dan kewirausahaan (entrepreneurship) civitas akademika ITB; b. Penumbuhan usaha baru (start-up company) hasil spin-off kegiatan penelitian dan pengembangan di ITB; c. Peningkatan daya manfaat hasil riset dan pengembangan ITB dalam masyarakat. e. Bidang Sumber Daya Manusia Sebagai sebuat perguruan tinggi, maka sumber daya manusia merupakan faktor kritikal dalam pencapaian visi dan pelaksanaan misi ITB. Sasaran yang ingin dicapai dalam bidang sumberdaya manusia pada periode adalah sebagai berikut: a. Tersedianya SDM dengan kompetensi dan jumlah yang dapat mendukung program pendidikan, riset dan pengabdian pada masyarakat yang berkualitas secara efektif. b. Tersedianya sistem manajemen SDM berbasis kompetensi dan meritokrasi yang mendukung budaya akademik yang produktif, kreatif dan inovatif. f. Bidang Organisasi dan Manajemen Dalam bidang organisasi dan manajemen, sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu adalah sebagai berikut: a. Terwujudnya sistem tata kelola yang baik (good university governance) dalam bidang akademik dan bidang pendukung; b. Peningkatan efisiensi dan produktivitas program, sistem dan organisasi kerja ITB; c. Peningkatan keefektifan dan efisiensi sistem alokasi dana. g. Bidang Sarana dan Prasarana Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu dalam bidang sarana dan prasarana adalah sebagai berikut: a. Peningkatan daya dukung sarana dan prasarana berkualitas untuk pelaksanaan program akademik dan pendukung secara produktif dan inovatif; b. Peningkatan keefektifan dan efisiensi sistem alokasi sarana dan prasarana; P r o p o s a l R K A T I T B

8 c. Peningkatan keefektifan dan efisiensi sistem pengoperasian, pemeliharaan/perawatan, rehabilitasi dan peningkatan fungsi sarana prasarana; d. Peningkatan keefektifan dan efisiensi sistem perencanaan, pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana. h. Bidang Pendanaan Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu dalam bidang pendanaan adalah sebagai berikut: a. Tersedianya sumber pendanaan yang berkelanjutan untuk berkembang; b. Peningkatan kapasitas pendanaan dengan penganekaragaman sumber pendanaan baik dalam maupun luar negeri; c. Tersedianya sistem alokasi dana yang efektif dan efisien. Indikator kinerja dan rencana capaian kinerja untuk kelima bidang tersebut dapat dilihat pada dokumen Rencana Strategis ITB yang terlampir pada dokumen ini. B. TARGET KINERJA ITB Mengacu pada Program Strategis Utama ITB dan RENSTRA ITB secara keseluruhan, serta capaian kinerja ITB pada akhir tahun 2013 dan pertengahan tahun 2014, maka ditetapkan target kinerja ITB pada tahun 2015 adalah sebagai berikut. B-1. Pendidikan PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN 1. Pengembangan research based learning pada Program 81 dan 82 (RENSTRA Bidang Pendidikan 5.1.) a. Jumlah program studi kelas internasional yang akan dibuka pada S1 b. Jumlah program studi kelas internasional yang akan dibuka pada S2 c. Jumlah mata kuliah yang akan dijalankan melalui program E- Learning d. Jumlah mata kuliah yang akan dijalankan melalui program PDITT e. Jumlah program S2 yang menjalankan program double degree dengan pihak luar negeri: 10 Program studi f. Bantuan Improvement Tata Bahasa Inggris dari Draf Paper Mahasiswa Pascasarjana g. Program Peningkatan kualitas penelitian mahasiswa S3 melalui kegiatan sandwich like h. Jumlah mahasiswa yang mengikuti seminar/konferensi internasional CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 2015 Program Studi Program Studi Mata Kuliah Mata Kuliah Program Studi Draft Paper Internasional Orang Orang N/A N/A 100 P r o p o s a l R K A T I T B

9 PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN 2. Meningkatkan efisiensi internal proses pembelajaran (RENSTRA Bidang Pendidikan 7.2.) 3. Studi kebutuhan tenaga kerja nasional dan tracer study (RENSTRA Bidang Pendidikan 7.4) 4. Meningkatkan pelaksanaan penjaminan mutu akademik (RENSTRA Bidang Pendidikan 7.1) 5. Integrasi Pendidikan S1, S2 dan S3 (RENSTRA Bidang Pendidikan 1.2) i. Jumlah program studi S1 kelas internasional yang siap dilaksanakan pada Program Sarjana (S1) a-1. Penerimaan Mahasiswa Baru S1 a-2. Rasio jumlah lulusan terhadap jumlah masukan program sarjana a-3. Waktu studi rata-rata mahasiswa program sarjana a-4. Persentase lulusan tepat waktu (dihitung relatif terhadap jumlah lulusan pada tahun tersebut) a-5. Rata-rata IP lulusan untuk program Sarjana 2. Program Magister (S2) b-1. Penerimaan Mahasiswa Baru S2 b-2. Rasio jumlah lulusan terhadap jumlah masukan program Magister b-3. Waktu studi rata-rata mahasiswa program Magister (semester) b-4. Persentase lulusan tepat waktu (dihitung relatif terhadap jumlah lulusan pada tahun tersebut) b-5. Rata-rata IP lulusan untuk program Magister 3. Program Doktor (S3) c-1. Penerimaan Mahasiswa Baru S3 c-2. Rasio jumlah lulusan terhadap jumlah masukan program Doktor c-3. Waktu studi rata-rata mahasiswa program Doktor (tahun) c-4. Presentase lulusan program Doktor yang mempunyai makalah yang dipublikasikan di Jurnal Internasional c-5. Rata-rata IP lulusan untuk program Doktor Jumlah program studi yang melaksanakan tracer study Persen program studi yang melaksanakan pelaksanaan penjaminan mutu secara efektif Jumlah lulusan S1 ITB yang melanjutkan ke S2, dan S2 ke S3 a. Jumlah mahasiswa S2 yang diterima melalui jalur Fast Track b. Jumlah mahasiswa S3 yang diterima melalui jalur Program Magister Doktor Sarjana Unggul (PMDSU) CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 2015 Program Studi orang ,81 0,84 0,86 Tahun 4,23 4,21 4,19 % 73 73, ,24 3,27 3,3 orang ,82 0,77 0,82 Semester 4,88 4,94 4,88 % 55,27 53,18 55,27 3,55 3,56 3,57 orang ,32 0,74 0,75 Tahun 5,2 5,36 5,2 % ,79 3,87 3,8 % % 66,4% 100% 100% Orang Orang P r o p o s a l R K A T I T B

10 PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN 6. Menerbitkan buku-buku teks dalam bidang sains, rekayasa, teknologi, dan seni karya para dosen (RENSTRA Bidang Pendidikan 3.2) 7. Memperoleh akreditasi internasional bagi program studi (RENSTRA Bidang Pendidikan 2.4) 8. Pengembangan program studi internasional jenjang S1 & S2 (RENSTRA Bidang Pendidikan 2.2) 9. Penyelenggaraan Seminar International Student Energy Summit 10. Prestasi Mahasiswa dalam Kompetisi *) Jumlah buku-buku teks yang diterbitkan Jumlah program studi terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional a. Jumlah mahasiswa asing yang akan diterima pada 2015 (termasuk exchange students): Total S1, S2, dan S3 b. Jumlah program gelar ganda dan sejenisnya c. Jumlah dosen tamu asing (> 2 minggu) a. Jumlah kegiatan seminar internasional (ISES) b. Jumlah peserta yang berasal dari luar negeri c. Jumlah negara yang berpartisipasi dalam seminar internasional d. Jumlah pembicara utama (Key Note Speaker) e. Jumlah makalah yang dipresentasikan f. Jumlah prosding seminar internasional a. Jumlah penghargaan sebagai juara dalam kompetisi nasional b. Jumlah penghargaan sebagai juara dalam kompetisi internasional CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 2015 Judul (kumulatif) Progam studi (kumulatif) Orang Program (kumulatif) Dosen na 5 10 kegiatan orang negara orang makalah buku penghargaan penghargaan Catatan: *) Daftar nama kompetisi, capaian kinerja 2013 dan 2014, serta target 2015 terlampir pada Lampiran 1. B-2. Penelitian PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN 1. Meningkatkan jumlah publikasi di jurnal internasional/(renstra Bidang Pendidikan 2.6) 2. Peningkatan produktivitas penelitian ITB dari segi kualitas dan kuantitas (RENSTRA Bidang Penelitian 1.1 ) 3. Peningkatan pendanaan penelitian ITB (RENSTRA Bidang Penelitan 1.5.) CAPAIAN 2013 PROGNOSA 2014 TARGET 2015 a. Jumlah publikasi Judul internasional b. Jumlah publikasi Judul internasional yang terindeks di Scopus / ISI Thompson Jumlah Sitasi Kali Pertambahan Jumlah IPR (Hak Cipta, Paten dll.) a. Daftar Judul b. Granted judul Jumlah dana penelitian dari sumber luar, baik nasional dan internasional a. Nasional Milyar Rp 45,89 M Rp 45,66 M Rp 75 M b. Internasional Milyar Rp 1,16 M Rp 5,07 M Rp 10 M P r o p o s a l R K A T I T B

11 B-3. Pengabdian pada Masyarakat PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN 1. Pengembangan produk teknologi tepat guna untuk membangun kekuatan perekonomian nasional (RENSTRA Bidang Pengabdian pada Masyaralat 1.2) Teknologi tepat guna yang dihasilkan Teknologi Tepat Guna CAPAIAN PROGNOSA TARGET B-4. Pengembangan PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN CAPAIAN PROGNOSA TARGET Bidang Sarana dan Prasarana Penambahan Luas lantai ruang kuliah di Kampus Ganesha m Nilai pengadaan peralatan Milyar laboratorium Bagian dari Kampus % Ganesha yang telah memiliki Hotspot Luas lantai ruang kuliah m Kampus Jatinangor Luas lantai perpustakaan m Kampus Jatinangor Jumlah judul buku/publikasi judul Perpustakaan Kampus Jatinangor Koneksi terpasang MBps (Broadband) Jumlah akses ke publikasi Jurnal elektronik Internasional Jumlah ruang kuliah/ seminar multimedia dengan akses ke informasi global (Ganesha dan Jatinangor) ruang C. PERUBAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RKAT ITB 2015 (ASUMSI) RKAT ITB 2015 ini disusun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penting, internal maupun eksternal, yang berdampak signifikan pada operasi dan pengembangan ITB. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. C-1. Faktor-faktor Internal Faktor internal yang mendasari penyusunan RKAT ITB 2015 adalah sebagai berikut. 1. Penyelenggaran program studi (prodi) baru di ITB. P r o p o s a l R K A T I T B

12 Menjawab tantangan yang berkembang dalam masyarakat, pada tahun 2012 ITB telah menetapkan penyelenggaraan enam (6) prodi baru dan saat ini tengah mempersiapkan pendirian 3 prodi baru. Penyelenggaraan keenam prodi baru serta penyiapan pendirian dan penyelenggaraan tiga prodi baru tersebut memerlukan sumber daya baru serta pengembangan sarana dan prasarana pendidikan baru. 2. Pengembangan Program Internasional Sejalan dengan upaya peningkatan peran ITB pada tingkat regional maupun global, ITB telah mendorong Fakultas/Sekolah untuk mengembangkan program pendidikan setara dengan mutu program sejenis di negara maju. Sebagai persyaratan pengembangan program internasional tersebut, sepuluh (10) prodi Sarjana dan satu (1) prodi Magister telah didorong dan berhasil mendapatkan akreditasi internasional. Pengembangan program internasional tersebut akan memerlukan pengembangan sumber daya serta pengembangan sarana dan prasarana pendidikan baru dengan taraf internasional. 3. Pengembangan Kampus ITB Ganesha Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan akademik ITB, sejak 3 tahun yang lalu, ITB mulai menata dan mengembangkan sarana dan prasarana kampus, baik di kampus Ganesha maupun di Kampus Jatinangor. Pembangunan empat (4) gedung baru melalui Proyek Pembangunan ITB Tahap III (JICA IP-553) dan 2 gedung baru lainnya di kampus Ganesha akan meningkatkan biaya operasi dan pemeliharaan pada tahun-tahun mendatang. 4. Peningkatan Kegiatan Akademik di Kampus ITB Jatinangor Pengembangan Kampus ITB di Jatinangor dapat membantu peningkatan kapasitas ITB yang disertai dengan peningkatan biaya operasional, mencakup biaya pelaksanaan kegiatan akademik, biaya utilitas, biaya operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana, serta kebutuhan investasi untuk pengembangan lebih lanjut sumber daya serta fasilitas kampus baru tersebut. 5. Pengembangan Tata Kelola ITB sebagai PTN BH Perubahan status ITB dari PTP menjadi PTN Badan Hukum (BH) menuntut penataan ulang organisasi dan tata kelola ITB untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dan pengembangan ITB. C-2. Faktor-faktor Eksternal Beberapa faktor eksternal yang mendasari penyusunan RKAT ITB 2015 adalah sebagai berikut. 1. Perubahan kondisi operasional ITB, yang meliputi: a. Kebijakan dan regulasi Pemerintah terhadap tujuh PTN dengan status Badan Hukum; b. Tuntutan peran yang besar terhadap PTN BH sebagai agen perubahan dan pembangunan melalui lulusan dan inovasi yang dihasilkan. c. Meningkatnya subsidi BOPTN bagi PTN BH yang harus disertai dengan akuntabilitas yang tinggi dalam pengelolaan proses, sumber daya dan kinerja PTN BH. P r o p o s a l R K A T I T B

13 2. Pergantian kepemimpinan nasional yang dapat berdampak pada kepastian komitmen jangka panjang Pemerintah terhadap kebijakan dalam pengelolaan dan pengembangan PTN BH. 3. Pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang berpotensi berdampak pada peningkatan biaya pengelolaan dan pengembangan ITB pada tahun 2015 dan tahun-tahun mendatang. D. RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA ITB 2015 Sebagai upaya mewujudkan visi dan menjalankan misi ITB, program kerja tahunan ITB disusun untuk menjaga kesinambungan program kerja tahun sebelumnya dan peningkatan kapabilitas ITB sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia (SK Rektor Nomor 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan Sasaran ITB ). Oleh karenanya, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, secara garis besar, program kerja tahunan ITB mencakup dua program kegiatan, yaitu: (1) Program Kelangsungan Operasi (KO) yang mencakup sembilan kelompok kegiatan operasional rutin, dan (2) Program Pengembangan (PB) yang mencakup kegiatan peningkatan kapabilitas institusi ITB sebagai lembaga pendidikan tinggi. D-1. Program Kelangsungan Operasi ITB 2015 Untuk menjaga kepentingan stakeholders ITB secara luas, RKA ITB 2015 disusun dengan tetap menempatkan kelangsungan operasi ITB sebagai program kerja yang harus diprioritaskan. Dengan perkataan lain, menjaga kelangsungan operasi ITB adalah merupakan suatu kondisi minimum yang harus dipenuhi untuk menjaga komitmen ITB pada kepentingan stakeholders-nya. Hal ini dijabarkan dalam Program KO yang mencakup sembilan akun kegiatan, yaitu: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, Pendukung Akademik, Pelayanan Mahasiswa, Operasi dan Pemeliharaan, Administrasi dan Umum, Beasiswa, dan Kemitraan dan Auxilliary Business. Rincian sub kegiatan dari sembilan kegiatan Program KO di atas dapat dilihat pada tabel berikut. Memenuhi pengelompokan kegiatan menurut Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti), maka dalam penyusunan Proposal RKAT ITB 2015 ini akun kegiatan KO ITB akan dikelompokkan kedalam 3 kelompok, yaitu (1) Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang diindikasikan pada kolom 3 pada tabel berikut, sedangkan seluruh Program Pengembangan akan dikelompokkan dalam Pengembangan menurut kelompok kegiatan Dikti. Tabel D.1 Pemetaan Akun Kegiatan Kelangsungan Operasi ITB pada Kelompok Kegiatan Dikti NO AKUN NAMA AKUN (KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN) ITB KELOMPOK KEGIATAN DIKTI 1100 PENDIDIKAN 1101 Tugas Akhir 1102 Praktikum 1103 Administrasi Pendidikan 1104 Kerja Praktek PENDIDIKAN 1105 Perkuliahan 1106 Kuliah Lapangan 1107 Perkuliahan Semester Pendek 1150 PENELITIAN PENELITIAN P r o p o s a l R K A T I T B

14 NO AKUN NAMA AKUN (KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN) ITB KELOMPOK KEGIATAN DIKTI 1151 Proposal dan Survey 1152 Survey Lapangan 1153 Presentasi 1154 Publikasi 1155 Administrasi Penelitian 1156 Penulisan Laporan 1157 Pengembangan Model 1158 Pengolahan Data 1159 Pelaksanaan Penelitian 1200 PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1201 Administrasi Pengabdian Pada Masyarakat 1202 Penyusunan Modul 1203 Pelaksanaan Pengabdian Pada masyarakat 1204 Presentasi dan Publikasi 1205 Pengembangan Model PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1206 Pengolahan Data 1207 Survey Lapangan 1208 Proposal dan Survey 1209 Pelatihan dan Pendidikan 1210 Penulisan Laporan 1250 PENDUKUNG AKADEMIK 1251 Pendidikan dan Latihan 1252 Layanan Laboratorium/Museum/Galeri 1253 Dukungan Komputasi/Multimedia/Buku PENDIDIKAN 1254 Pengembangan Kurikulum/Pembelajaran/Mutu Akademik 1255 Diversifikasi dan Penguatan Akademik 1300 PELAYANAN MAHASISWA 1301 Layanan Perpustakaan 1302 Bimbingan Penyuluhan (termasuk Bimbingan Karir) 1303 Seleksi/Pendaftaran 1304 Ko-Kurikuler 1305 Layanan Kesehatan dan Olahraga PENDIDIKAN 1306 Program Kualifikasi/Matrikulasi 1307 Wisuda/Penghargaan/Evaluasi DO 1308 Layanan Asrama 1309 Layanan Kursus Bahasa 1350 OPERASI DAN PEMELIHARAAN 1351 Pemeliharaan Bangunan 1352 Pemeliharaan Mesin dan Peralatan 1353 Pemeliharaan Kendaraan PENDIDIKAN 1354 Pemeliharaan Inventaris Kantor 1355 Operasional 1400 ADMINISTRASI DAN UMUM 1401 Monitoring dan Evaluasi 1402 Administrasi 1403 Perencanaan 1404 Kerumah-tanggaan PENDIDIKAN 1405 Umum 1406 Sumberdaya Manusia 1407 Pengembangan Sistem 1408 Sarana dan Prasarana 1450 BEASISWA 1451 Penyusunan Laporan 1452 Beasiswa 1453 Seleksi 1500 AUXILLIARY BUSINESS DAN KEMITRAAN 1501 Auxiliary Business PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1502 Kemitraan/Kerma Pendidikan PENDIDIKAN 1503 Kemitraan/Kerma Penelitian PENELITIAN 1504 Kemitraan/Kerma Pengabdian Pada Masyarakat PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Sejak ditetapkan arah pengembangan ITB menjadi Universitas Riset (SK Senat Akademik ITB Nomor 01/SK/K01-SA/2009 tentang ITB sebagai Universitas Riset), kegiatan rutin Penelitian ITB telah meningkat secara bertahap, tercermin pada alokasi anggaran penelitian ITB yang meningkat, akan tetapi kegiatan Pendidikan masih mendominasi Program KO ITB. Anggaran kegiatan rutin pendidikan ITB diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan komitmen ITB untuk P r o p o s a l R K A T I T B

15 meningkatkan kualitas dan fasilitas layanan pendidikan sehingga memenuhi standar akreditasi internasional. Hingga tahun September 2014, terdapat sepuluh (10) program studi Sarjana dan satu (1) program Magister yang telah mendapatkan akreditasi internasional, yaitu: Akreditasi ABET (Accreditation Board For Engineering and Technology): Teknik Elektro, Teknik Kelautan, Teknik Fisika, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Teknik Industri, Teknik Informatika. Akreditasi KAAB (Korea Architectural Accrediting Board): Arsitektur. Akreditasi RSC (Royal Society of Chemistry): Kimia. Akreditasi AUN-QA: Teknik Geodesi. Akreditasi ABEST21: Master of Business Administration. Volume kegiatan operasional ITB pada tahun 2015 juga akan meningkat sejalan dengan mulai beroperasinya program-program studi baru. Pada tahun 2012 telah disetujui pembukaan 6 program studi baru yang akan mulai menerima mahasiswa pada awal tahun akademik 2013/2014 pada tengah tahun Jumlah mahasiswa keenam program studi baru tersebut akan terus meningkat hingga mencapai kondisi relatif stabil pada tahun 2017 untuk program studi Sarjana dan pada tahun 2015 jika tidak ada penambahan jumlah intake per tahunnya. Keenam program studi baru tersebut adalah: 1. Program Studi Sarjana Rekayasa Infrastruktur Lingkungan pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). 2. Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). 3. Program Studi Sarjana Kewirausahaan pada Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). 4. Program Studi Magister Farmasi Industri pada Sekolah Farmasi (SF). 5. Program Studi Magister Arsitektur Lanskap pada Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK). 6. Program Studi Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). Selain keenam program studi baru tersebut di atas, untuk menjawab perkembangan dalam masyarakat, saat ini ITB tengah mempersiapkan pendirian tiga (3) prodi baru, yaitu: 1. Prodi Sarjana Teknik Pangan pada Fakultas Teknologi Industri (FTI). 2. Prodi Sarjana Bioenergi dan Kemurgi pada Fakultas Teknologi Industri (FTI). 3. Prodi Sarjana Teknik Biomedika pada Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). D-2. Program Pengembangan ITB 2015 Mengacu pada Program Strategis Utama dan Sasaran ITB yang ditetapkan dalam SK Rektor Nomor 271/SK/I1.A/PR/2011 4, Program Pengembangan ITB 2015 difokuskan pada tiga bidang dan fokus kegiatan berikut. 4 Daftar lengkap Program Strategis Utama dan Sasaran ITB dapat dilihat pada Lampiran 3. P r o p o s a l R K A T I T B

16 1. Pendidikan, dengan fokus: a. Program Internasionalisasi program studi melalui akreditasi internasional dengan target pada 1 Fakultas/Sekolah terdapat sedikitnya 1 program studi yang mendapat akreditasi internasional. b. Pengembangan program Double Degree minimum 1 program per Fakultas/Sekolah. c. Peningkatan mobilitas internasional mahasiswa melalui program pertukaran mahasiswa internasional (in-bound dan out-bound). d. Peningkatan mobilitas internasional staf ITB. e. Penyelesaian pembangunan kampus ITB Jatinangor. f. Peningkatan efisiensi internal dan kualitas proses pembelajaran. 2. Penelitian, dengan fokus: a. Peningkatan publikasi pada jurnal yang masuk dalam indeks Scopus. b. Peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian ITB. c. Peningkatan kemampuan penelitian SDM ITB. 3. Pengabdian pada Masyarakat, dengan fokus: a. Peningkatan pemanfaatan output Litbang ITB bagi masyarakat. b. Pengembangan pusat unggulan pendidikan dan pengembangan teknologi melalui kemitraan. Untuk mendukung kegiatan akademik, beberapa program pengembangan pada tahun 2015 mencakup program baru dan program yang merupakan kelanjutan dari program tahun Program Pengembangan Pendukung baru antara lain: 1. Bidang Organisasi dan Manajemen: Penataan ulang organisasi dan sistem pengelolaan ITB sejalan dengan perubahan-perubahan yang dihadapi ITB, yaitu: Perubahan status ITB menjadi PT BH (Badan Hukum). Pengesahan Statuta ITB. Peningkatan kegiatan di Kampus ITB-Jatinangor. 2. Bidang Sarana dan Prasarana: a. Penguatan fasilitas pembelajaran untuk mendukung internasionalisasi program studi. b. Pembangunan sarana dan prasarana di Kampus ITB Jatinangor dan Kampus Ganesha. c. Peningkatan fasilitas layanan perpustakaan ITB. Program PB 2015 yang merupakan kelanjutan program tahun 2014 adalah Program PB Bidang Sarana dan Prasarana, yaitu: 1. Pengembangan sarana dan prasarana Kampus ITB Jatinagor. 2. Proyek lanjutan Pembangunan ITB Tahap III (JICA) yang mencakup pembangunan 4 gedung baru, yaitu: a. Center for Advanced Studies (CAS); b. Center for Research and Community Services (CRCS); c. Center for Arts, Design and Language (CADL); d. Center for Infrastructure and Built Environment (CIBE). P r o p o s a l R K A T I T B

17 3. Pembangunan Gedung Riset dan Museum Energi dan Mineral Gedung Energi Tahap III. 4. Penyelesaian pembangunan gedung Lab. FTMD dengan sumber dana dari DIPA Kementerian Perindustrian. 5. Pembangunan Gedung Freeport Indonesia Business Center ITB di lahan eks Kantor UPT Olah Raga dan Kantin Barat Laut, Kampus Ganesha. Secara agregat, rencana kegiatan dan perkiraan biaya kegiatan ITB pada tahun 2015 adalah sebagai berikut. Tabel D.2. Rencana Kegiatan dan Rencana Biaya Keseluruhan ITB Tahun 2015 PROGRAM/KEGIATAN RENCANA BIAYA (RP RIBU) 1) PENDIDIKAN A. Program Sarjana B. Program S C. Program S PENELITIAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN A. NON PHLN 3) B. PHLN: Pengembangan ITB Tahap III (JICA Loan IP-553) 2) C. Hibah Freeport Indonesia Business Center ITB 4) - - * TOTAL *) Kurs 1 US$=Rp13.000,00 Keterangan: 1) Terdapat perbedaan pada angka-angka dalam tabel di atas dibandingkan dengan angka sebelumnya. Perubahan angka pada kolom tahun 2013 dan 2014 disesuaikan dengan data realisasi pada akhir tahun anggaran terkait, sedang perubahan pada kolom tahun 2015 disesuaikan dengan data rencana kegiatan dan anggaran yang telah disusun oleh unit-unit kerja ITB untuk tahun anggaran ) Anggaran Pengembangan ITB Tahap III (JICA Loan IP-553) pada tahun 2015 tidak dicantumkan pada tabel di atas, karena dialokasikan pada DIPA Dikti Usulan yang telah diajukan untuk anggaran Pengembangan ITB Tahap III semula berjumlah Rp ,00 terdiri atas: (1) PLN sebesar Rp ,00 dan (2) RM berjumlah Rp ,00. Mempertimbangkan luncuran anggaran tahun 2014, rencana anggaran semula diusulkan untuk direvisi menjadi berjumlah Rp ,00 terdiri atas: (1) PLN sebesar Rp ,00 dan (2) RM berjumlah Rp ,00. 3) Anggaran Definitif Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi. 4) Biaya pembangunan gedung Freeport Indonesia Business Center ITB SBM-Freeport beserta fasilitasnya senilai sekitar US$6,2 Juta, hibah dari PT. Freeport. E. USULAN INVESTASI ITB 2015 Dari rencana kegiatan dan anggaran yang disusun oleh unit-unit kerja ITB pada tahun 2015 direncanakan belanja modal secara keseluruhan berjumlah Rp ,00 (tidak termasuk belanja modal untuk proyek Pengembangan ITB Tahap III) dengan rincian seperti pada Tabel E.1. P r o p o s a l R K A T I T B

18 Tabel E.1. Usulan Investasi ITB Tahun 2015 KEGIATAN INVESTASI (RP RIBU) PENDIDIKAN PENELITIAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN A. NON PHLN B. PHLN: Pengembangan ITB Tahao III (JICA Loan IP-553) 1) C. Hibah Freeport Indonesia Business Center ITB TOTAL Keterangan: 1) Lihat keterangan 2) di bawah Tabel D.2 pada halaman sebelumnya. F. BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN KEGIATAN ITB 2015 F-1. Biaya Biaya penyelenggaraan dan pengembangan ITB pada tahun 2015 direncanakan berjumlah Rp ,00, menurun sebesar 11,9% dibandingkan dengan tahun Penurunan disebabkan anggaran PHLN untuk Pengembangan ITB tahap III (JICA) tidak lagi dikelola langsung oleh ITB. Penurunan juga disebabkan anggaran Sarana dan Prasarana yang dibiayai dari APBN mengalami penurunan yang signifikan. Biaya penyelenggaraan dan pengembangan ITB 2015 terdiri atas 40,52% belanja gaji dan tunjangan pegawai, 47,27% belanja non gaji, dan 12,21% merupakan investasi. Perkembangan biaya dari tahun dan rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel F.1. Rencana Biaya Penyelenggaraan dan Pengembangan ITB 2015 KOMPONEN BIAYA BIAYA (RP RIBU) ) ) ) F1.1. BELANJA GAJI DAN TUNJANGAN a. DOSEN PNS NON PNS b. TENAGA KEPENDIDIKAN (TENDIK) 2) PNS NON PNS F1.2. BELANJA NON GAJI F1.3. TOTAL BIAYA A. BELANJA GAJI DAN TUNJANGAN B. BELANJA NON GAJI C. INVESTASI Keterangan: 1) Terdapat perubahan angka pada tabel di atas dibandingkan dengan angka yang telah disampaikan pada tabel dengan nomor yang sama pada dokumen sebelumnya. Perubahan angka pada kolom tahun 2013 P r o p o s a l R K A T I T B

19 disebabkan faktor koreksi minor terhadap realisasi anggaran 2013, koreksi angka pada kolom tahun 2014 dilakukan dengan memindahkan belanja pegawai yang bersumber dari BOPTN 2014 yang semula pada kelompok Belanja Non Gaji (Belanja Barang) ke kelompok Belanja Gaji dan Tunjangan. Perubahan pada usulan biaya pada tahun 2015 didasarkan pada rencana kegiatan dan anggaran yang diajukan oleh unitunit kerja ITB. 2) Belanja gaji dan tunjangan tahun 2015 secara keseluruhan direncanakan berjumlah Rp ,00, naik sebesar 20,3% dibandingkan dengan tahun Belanja gaji dan tunjangan tersebut meliputi gaji dan tunjangan untuk dosen dan non dosen, baik PNS maupun non PNS. Pada kelompok belanja gaji dan tunjangan dosen, baik PNS maupun PNS mengalami peningkatan sebesar 32,2%, sedang belanja gaji dan tunjangan untuk tenaga kependidikan (tendik) PNS meningkat sebesar 68,1% dan untuk tendik non PNS menurun sebesar 19,8%. Peningkatan yang besar pada belanja gaji dan tunjangan tendik PNS dan penurunan pada belanja tersebut untuk tendik non PNS disebabkan pengangkatan sebanyak 462 tendik non PNS menjadi Calon PNS yang realisasinya diperkirakan pada tahun Lebih lanjut, belanja gaji dan tunjangan tahun 2015 disusun dengan mempertimbangkan perubahan struktur remunerasi dan kepegawaian yang direncanakan akan direalisasikan pada tahun Sistem remunerasi baru disusun berdasarkan metode Hay (Hay Grade Chart Profile) untuk penilaian jabatan dan metode FES (Factor Evaluation System) untuk pengelompokan grading fungsional dan struktural. Penjelasan secara lebih rinci mengenai sistem remunerasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. F-2. Sumber Pembiayaan SUMBER PEMBIAYAAN (Rp Ribu) F2.1. APBN a. GAJI PNS 1) b. NON GAJI (OPERASIONAL, BEASISWA, PHLN, dll) 2) * c. ALOKASI DANA KHUSUS SARPRAS c-1. Pembangunan Kampus Jatinangor (LABTEK 2A & 2B) c-2. Pembangunan ITERA 3) c-3. Pembangunan Gedung Riset Dan Museum Energi & Mineral c-4. Pengembangan Fasilitas Pendidikan Prodi Baru dan Prodi Internasional 4) c-5. Penguatan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Integrasi Sistem Informasi ITB d. SUBSIDI BOPTN d-1. Pendidikan 5) d-2. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat d-3. Beasiswa PPA F2.2. DANA MASYARAKAT e. UKT 6) f. KERJASAMA 7) g. HIBAH 8) h. SUMBER LAIN 9) i. HIBAH GEDUNG FREEPORT INDONESIA BUSINESS CENTER ITB 10) Keterangan: TOTAL ) Untuk tahun 2015 anggaran belanja pegawai PNS ITB dikelola dalam DIPA Satker Sesditjen Dikti (PTN BH ITB). P r o p o s a l R K A T I T B

20 2) Pada tahun 2015 anggaran Pengembangan ITB Tahap III (JICA IP-553) masuk dalam DIPA Dikti 2015 dan masih belum ada kejelasan mengenai alokasi anggaran belanja dari Pemerintah untuk belanja Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran (utilitas dan pemeliharaan) dan beasiswa (beasiswa KNB, Kerjasama Negara Berkembang), sehingga alokasi untuk komponen anggaran tersebut dikosongkan. 3) Karena telah menjadi Satker, anggaran pembangunan ITERA tidak dimasukkan dalam anggaran ITB ) ITB mendapat penugasan untuk menyelenggarakan 2 program studi baru untuk program Sarjana, yaitu Prodi Biomedika dan Prodi Teknologi Pasca Panen yang memerlukan penyiapan fasilitas pengajaran dan laboratorium. Selain itu, ITB memerlukan pengembangan fasilitas pendidikan untuk pengembangan program studi internasional sebagai tindaklanjut perolehan akreditasi internasional oleh beberapa prodi Sarjana. 5) Mengacu pada informasi yang disampaikan oleh Sesditjen Dikti pada pertemuan di Dikti pada Kamis, 22 Januari ) UKT (Uang Kuliah Tunggal) ITB pada tahun 2015 akan ditetapkan sama dengan tahun Kenaikan dari tahun 2014 hanya disebabkan oleh peningkatan jumlah mahasiswa yang membayar UKT. 7) Penerimaan Kerma hanya berasal dari kegiatan kerjasama yang dikelola oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) ITB. Penerimaan tersebut tidak termasuk penerimaan dari kegiatan kerjasama yang dikelola oleh unit-unit usaha ITB yang dikelola oleh BPUDL (Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari) ITB. Rencana pendapatan kotor unit-unit usaha BPUDL ITB pada tahun 2015 secara keseluruhan diperkirakan berjumlah Rp ,00 dengan perkiraan laba bersih berjumlah Rp ,00. Rincian rencana penerimaan dan laba bersih unit-unit usaha BPUDL ITB pada tahun dapat dilihat pada Lampiran 2. 8) ITB saat ini sedang melakukan penilaian aset guna pemisahan aset. 9) Penerimaan dari sumber lain terdiri atas penerimaan dari kegiatan auxilliary business, beasiswa sponsor, donasi bersyarat, kontribusi unit-unit usaha komersial melalui BPUDL (Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari) ITB, portofolio investasi dan jasa bank. Penerimaan ITB dari tahun anggaran sebelum tahun 2015 tidak dimasukkan dalam penerimaan dari sumber lain, sehingga terdapat perubahan jumlah dibandingkan dengan jumlah pada usulan sebelumnya. 10) Pembangunan direncanakan akan dimulai pada bulan Mei 2015 di lahan eks Kantor UPT Olahraga dan Kantin Barat Laut Kampus Ganesha, dengan luat lantai bangunan 5.482,45 m 2.. Pembangunan gedung ini dibiayai oleh PT. Freeport Indonesia. G. PENUTUP Manejemen Risiko Pada tahun 2015 diperkirakan akan terjadi sejumlah perubahan berkaitan dengan sistem pengelolaan ITB sejalan dengan perkembangan kebijakan pemerintah mengenai PTN Badan Hukum. Dalam implementasinya pada tahun anggaran 2014 berjalan, sejumlah perubahan terkait dengan sistem tata kelola ITB mungkin terjadi yang dapat berdampak pada kebutuhan pendanaan dan sistem pengelolaan anggaran dan keuangan ITB. Keberhasilan ITB dalam menjawab tantangan yang dihadapi sangat tergantung dari keberhasilannya dalam menyiapkan organisasi dan tata kelola ITB serta sumber daya yang diperlukan. Peningkatan kinerja ITB akan tercermin dan dipengaruhi oleh program yang berhasil dilakukan, dan hal ini dapat tercermin dari kelayakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) ITB. Namun demikian perencanaan penganggaran (budgeting) yang baik perlu disertai dengan rencana P r o p o s a l R K A T I T B

21 implementasi yang mencakup kegiatan evaluasi dan pengendalian. Usaha ini merupakan suatu bentuk jaminan atas tercapainya tujuan penganggaran. Sebagaimana disampaikan di atas, penganggaran ITB dilandasi oleh prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta mendorong peran dan otonomi di level pelaksana atau operasional (desentralisasi). Dengan prinsip transparansi, kebijakan anggaran dilaksanakan secara terbuka dan diketahui oleh pihak-pihak yang berwenang (lembaga normatif, badan pembina/pengawas horisontal) dan dilaporkan secara reguler kepada pimpinan (atasan) langsung. Akuntabilitas menjamin tersedianya pertanggungjawaban, serta mengikuti suatu sistem dan prosedur yang ditetapkan. Pengendalian anggaran adalah pemenuhan realisasi anggaran yang disertai dengan tanggung jawab pelaksana dan pengambil keputusan dalam memenuhi persyaratan kebijakan dan kesesuaian anggaran terhadap hasil secara aktual. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan penganggaran dan menjadi dasar yang kuat untuk melakukan revisi yang diperlukan. Dengan demikian, pengendalian penganggaran adalah sebuah rencana untuk masa depan (advanced planning) atas setiap kegiatan organisasi yang terkendali secara keseluruhan. Pengendalian anggaran ini dimulai dari tahap persiapan anggaran, koordinasi dengan pihak terkait yang mencerminkan bentuk tanggung jawab, penilaian kesesuaian kinerja aktual terhadap penyerapan anggaran, dan tindakan terhadap hasil yang dicapai agar sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, perlu disusun kebijakan untuk pengendalian anggaran, serta sistem untuk pengendaliannya. G-2. Kebijakan Pengendalian Anggaran Pengendalian anggaran (terutama yang bersifat rutin) dilakukan dengan upaya maksimum aplikasi standar pembiayaan (standard costing) yang diarahkan pada maksimasi efisiensi dan pengelolaan. Untuk mendapatkan kepastian tanggung jawab serta kewenangan, penggunaan standar pembiayaan ditetapkan oleh sebuah unit yang menjadi acuan dalam pengendalian anggaran yang beroperasi secara rutin. Pengendalian anggaran perlu dilandasi oleh penetapan sasaran termasuk indikatornya sebagai dasar dalam mengukur kinerja aktual sekaligus sebagai ukuran efisiensi penggunaan anggaran Evaluasi terhadap perbedaan (variance) antara kinerja aktual dan penggunaan anggaran diantisipasi sebelumnya dengan identifikasi faktor terkendali dan tidak terkendali yang mempengaruhinya. G.2 Sistem Pengendalian Anggaran Kegiatan pengendalian anggaran secara umum dapat dilakukan secara langsung (real time) dengan menggunakan bantuan teknologi informasi. Kegiatan ini mencakup informasi tentang anggaran yang direncanakan, anggaran yang sudah digunakan, anggaran yang akan digunakan, serta sisa anggaran (balance). Sistem Keuangan ITB telah dapat melaksanakan fungsi ini, namun setiap transaksi belum terkait dengan program. Dalam sistem pengendalian anggaran yang baik, setiap P r o p o s a l R K A T I T B

DOKUMEN REVISI 2. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2017

DOKUMEN REVISI 2. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2017 DOKUMEN REVISI 2 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2017 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2017 A. RENCANA STRATEGIS ITB 2016

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 Oleh: Wakil Rektor IV 1 1) Penyampaian Alokasi Pagu Anggaran Unand Tahun 2016 2 4 5 Isu Mendasar Anggaran Unand 2016 - Berkurangnya Alokasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : Mengingat : (a) bahwa

Lebih terperinci

KAMPUS ITB JATINANGOR Ruang Multimedia, 17 Desember 2015

KAMPUS ITB JATINANGOR Ruang Multimedia, 17 Desember 2015 KAMPUS ITB JATINANGOR Ruang Multimedia, 17 Desember 2015 ITB Kampus Jatinangor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Jatinangor sebagai salah satu bagian dari ITB Multikampus; Keberadaannya diawali oleh

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. Tahun Anggaran 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. Tahun Anggaran 2014 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2014 1 R KA ITB 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL...iii DAFTAR GAMBAR... iv KATA PENGANTAR... v BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR

RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE II. PERSPEKTIF SEBAGAI NOMINE CALON REKTOR RENCANA KERJA NOMINE CALON REKTOR ITB 2015-2019 MEMANDU ITB MENUJU THE CENTER OF EXCELLENCE Oleh : Indratmo Soekarno I. PENDAHULUAN Institut Teknologi Bandung mempunyai Visi : Menjadi lembaga pedidikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN

Lebih terperinci

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2012 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 3 KETENTUAN UMUM... 5 IMPLEMENTASI DANA BO-PTN... 9 Lampiran

Lebih terperinci

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas

4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas RIP ITENAS 2014-2030 RAPAT KERJA ITENAS 22 Desember 2014 H. Hilton - Bandung AGENDA PENDAHULUAN VISI ITENAS 2030 STRATEGI PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROGRAM PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROYEKSI POPULASI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. UMUM Institut Teknologi Bandung, pertama kali dideklarasikan oleh pemerintahan

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: (031) 5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik Universitas Sumatera Utara Senat Akademik PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ORGAN USU Majelis Wali Amanat Senat Akademik Rektor DGB

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat 2016-2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Kata Pengantar Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/IT3/KU/2012 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2012 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan V Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS 2015 2019 Menuju Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro Latar Belakang Visi ITS menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013 Institut Teknologi Bandung Maret 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 2 I. Latar Belakang... 3 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi DIKTI...

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG K E P U T U S A N REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 222/SK/K01/OT/2005 TENTANG PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM)

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM) Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Tahun 2018 Laporan lane/ja UM Tahun 2017 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik

Lebih terperinci

Program Riset Desentralisasi DIKTI

Program Riset Desentralisasi DIKTI Panduan Pengajuan Proposal Program Riset Desentralisasi DIKTI 2012 Institut Teknologi Bandung September 2011 Daftar Isi Daftar Isi... 1 I. Latar Belakang... 2 II. Deskripsi Program Riset Desentralisasi

Lebih terperinci

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Tahun 2016-2020 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI TAHUN 2016-2020 KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2013 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017 Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP BOPTN dan BPPTNBH Solo, 28 Februari 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 BOPTN Bantuan Operasional Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya Oleh : 1 Alldo Fellix Januardy 1 Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa

Lebih terperinci

KAMPUS ITB JATINANGOR. 27 Desember 2016

KAMPUS ITB JATINANGOR. 27 Desember 2016 KAMPUS ITB JATINANGOR 27 Desember 2016 Kampus ITB Jatinangor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Jatinangor sebagai salah satu bagian dari ITB Multikampus; Keberadaan Kampus ITB Jatinangor berdasarkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : (a) bahwa Peraturan

Lebih terperinci

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 1 STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO STANDAR MUTU Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta strategi pencapaian Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 A. Program Kerja 2018 2 Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM KERJA

VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM KERJA PROF. DR. NUHFIL HANANI, AR. Ranking UB di Asia 201-250, Dunia 700 +, Akreditasi Insitusi B 100 Citations per Paper Papers per Faculty 100 100 Academic Peer Review

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS Program Kerja Calon Dekan Dr. Hefrizal Handra Mendukung Pencapaian Visi Universitas dan Fakultas Sesuai Renstra Fakultas Visi Universitas Andalas Menjadi Universitas

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT GUGUS PENELITIAN DAN PENGABDIAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNNES 2015 KATA PENGANTAR Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh gugus Penelitian

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

Prof. Ir. Surya Hadi, MSc., Ph.D. Guru Besar Kimia dan Dekan Fakultas MIPA Universitas Mataram

Prof. Ir. Surya Hadi, MSc., Ph.D. Guru Besar Kimia dan Dekan Fakultas MIPA Universitas Mataram PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR PERIODE 2017 2021 MEMBANGUN SISTEM UNRAM YANG BERSTANDAR NASIONAL (Akreditasi Institusi A/BAN-PT) DAN INTERNASIONAL (Tersertifikasi AUN) MENUJU UNRAM BERDAYA SAING REGIONAL

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN

LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 029/SK/K01-SA/2002 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : (a) bahwa berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Geologi. Unpad

Fakultas Teknik Geologi. Unpad Fakultas Teknik Geologi P E N G A N T A R Sejalan dengan visi dan misi Universitas Padjadjaran, disusun rencana strategis Fakultas Teknik Geologi. Selain berisi tentang visi, misi, dan tujuan fakultas

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED.06-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 010/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Pengesahan Dokumen tersebut di bawah ini: RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2016-2020 Telah disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013 PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013 Pendahuluan Program studi merupakan lini terdepan penyelenggaraan kegiatan tri dharma, oleh karena itu prodi perlu diberikan

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2951 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2951 TAHUN 2017 TENTANG Menimbang Mengingat KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2951 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA BOPTN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu LEMBAR PENGESAHAN 1. Nama Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Universitas Dian Nuswantoro Semarang - 2016 untuk ke-1 2. Tim Monev Senat : Dr. St. Dwiarso Utomo, S.E.,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA Oleh Prof. Dr. Herri CALON DEKAN FEUA PERIODE TAHUN 2016-2020 Visi Menjadi Fakultas Ekonomi yang menghasilkan sumber daya insani yang kreatif, inovatif, profesional dan kompetitif,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4 di BPM UMY 3-4 Pebruari 2016 BOBOT PER SUBBUTIR PENILAIAN BORANG YANG DIISI OLEH PROGRAM STUDI I. 3,12 II. 6,24 III. 15,6 Visi, misi,

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu ITB

Kebijakan Mutu ITB Kebijakan Mutu ITB 2006-2010 (sebagaimana yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITB No. 202/SK/K01/OT/2006, tanggal 15 November 2006) SPM ITB Deny Juanda Puradimaja dan Satria Bijaksana Satuan

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu ITB

Kebijakan Mutu ITB Kebijakan Mutu ITB - (sebagaimana yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor ITB No. 202/SK/K01/OT/, tanggal 15 November ) SPM ITB Deny Juanda Puradimaja dan Satria Bijaksana Satuan Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi : Misi : "Pendidikan Program Sarjana Teknik Pertambangan

Lebih terperinci

Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kemristekdikti Tahun Anggaran 2019

Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kemristekdikti Tahun Anggaran 2019 Bandung, 27 April 2018 Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Kemristekdikti Tahun Anggaran 2019 Oleh : Akhmad Mahmudin Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : a. Bahwa pasal 35 ayat (1) butir (c)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2951 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA BOPTN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan

Lebih terperinci

Panduan Pengajuan Proposal

Panduan Pengajuan Proposal Panduan Pengajuan Proposal PROGRAM RISET PENINGKATAN KAPASITAS ITB 2010 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung 1 Latar Belakang Berdasarkan data kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4 LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI RENSTRA 2013-2017 TAHUN KE-1 SAMPAI KE-4 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JAKARTA 2017 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Monitoring dan Evaluasi Implementasi RENSTRA 2013-2017

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

U IVERSITAS AIRLA GGA

U IVERSITAS AIRLA GGA U IVERSITAS AIRLA GGA Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841 Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id SALINAN PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. [Type the company name]

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. [Type the company name] 2016-2017 RENCANA [Type the KERJA document BIDANG title] II UNIVERSITAS NGUDI WALUYO [Type the company name] 1 KATA PENGANTAR Pelaksanaan pengembangan Universitas Ngudi Waluyo perlu ditata dan diatur secara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004 SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004 Tentang PEDOMAN PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN AKADEMIK PIMPINAN INSTITUT Menimbang : b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR

AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR EDISI SOSIALISASI Oktober 2009 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2009 BAN-PT: Borang Unit Pengelola

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU 2.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN REVISI 1 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2016 1 R K A I T B 2 0 1 4 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Tahun Anggaran 2016 A. RENCANA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika. KATA PENGANTAR Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

Manual Mutu Pengabdian

Manual Mutu Pengabdian Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2013 BAN-PT: Buku IIIB Borang Unit Pengelola

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DOKUMEN FINAL RENCANA STRATEGIS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011-2015 2010 RENSTRA ITB 2011 2015 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iv BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. LANDASAN

Lebih terperinci

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN Standar nasional penelitian adalah kriteria minimal tentang system penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 5441/UN4/OT.04/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 5441/UN4/OT.04/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS HASANUDDIN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 5441/UN4/OT.04/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Menimbang

Lebih terperinci

II. REALISASI ANGGARAN SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2006

II. REALISASI ANGGARAN SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2006 Lampiran I Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor : 48A/MWA-IPB/2006 Tanggal : 29 November 2006 Tentang : Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Institut Pertanian Bogor Tahun Anggaran 2006

Lebih terperinci

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Teknologi Sepuluh November. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 172). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Bandung, 26 Mei 2016

Bandung, 26 Mei 2016 Bandung, 26 Mei 2016 PP No. 66 Tahun 2013 tentang Statuta IPB Statuta IPB adalah peraturan dasar pengelolaan IPB yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di IPB. Pola

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2015-2019 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO APRIL 2015 Rencana Strategis FMIPA-UHO, 2015-2019 1 KATA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG FUNGSI-FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG I. SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PENGANTAR KERJA TAHUN

PENGANTAR KERJA TAHUN PENGANTAR KERJA TAHUN 2004 Bahan Sajian Rektor ITB dalam Temu Awal Tahun 2004 8 Januari 2004, Aula Barat ITB Pokok Bahasan A. Berbagai Kegiatan dan Isyu Strategik ITB 2004 B. RKA ITB 2004 : Landasan Penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV. SKIM PENELITIAN DESENTRALISASI

BAB IV. SKIM PENELITIAN DESENTRALISASI BAB IV. SKIM PENELITIAN DESENTRALISASI A. PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI 1. Pendahuluan Sejalan dengan kebijakan desentralisasi penelitian oleh Ditjen Dikti yang salah satu tujuannya adalah untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Roadmap Program Strategis IPB

Tabel Lampiran 1. Roadmap Program Strategis IPB Tabel Lampiran 1. Roadmap Program Strategis IPB 2008-2013 No Pilar Program Sub Program Sasaran 1. Perluasan Akses dan Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kemahasiswaan Peningkatan mutu proses pendidikan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag MANUAL MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN 2015-2019 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas 2015 Manual Mutu FISIP Tahun 2015-2019 1 BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1 BAB 1 PENDAHULUAN Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undangundang Nomor 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011-2021 DAFTAR ISI Halaman KAMPUS UNHAS TAMALANREA JL. P. KemerdekaanKm. 10, MAKASSAR, 90245 TLP/FAX. 0411-580202 i DAFTAR ISI Visi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH BESAR 2013 Universitas Abulyatama KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS ABULYATAMA Nomor:../. /..

Lebih terperinci