Hubungan Perilaku Makan Ibu dan Faktor Lainnya Dengan Perilaku Picky Eating

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan Perilaku Makan Ibu dan Faktor Lainnya Dengan Perilaku Picky Eating"

Transkripsi

1 Hubungan Perilaku Makan Ibu dan Faktor Lainnya Dengan Perilaku Picky Eating Pada Anak Usia Pra-Sekolah Di Sekolah Islam Al-Azhar 10 Dan Evfia Land School Di Kota Serang Tahun 2013 Samsiyah, Asih Setiarini Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum perilaku makan ibu serta faktor lainnya, yaitu interaksi saat makan, variasi makanan anak, riwayat ASI eksklusif dan riwayat BBLR, serta hubungannya dengan perilaku picky eating pada anak usia pra-sekolah di sekolah Islam Al-Azhar 10 dan EvFiA Land School, di Kota Serang tahun Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 151 sampel dengan rentang usia antara 2-6 tahun. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan catatan makanan anak. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 35,1% siswa berperilaku picky eating. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat 38,4% ibu yang berperilaku picky eating. Uji statistik menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara variabel perilaku makan ibu, interaksi saat makan dan variasi makanan anak dengan perilaku picky eating pada anak. Namun uji tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel ASI eksklusif dan riwayat BBLR dengan perilaku picky eating pada anak. Penelitian ini menyarankan agar orang tua memberikan contoh perilaku makan yang baik kepada anak, meluangkan waktu makan bersama, menghindari perilaku memaksa atau merayu saat anak sulit makan, dan meningkatkan variasi makanan anak. Kata kunci: Anak usia pra-sekolah; picky eating; perilaku makan ibu. Abstract This research is aim to understand the description of mothers eating behavior and other factors, such as interaction during meals, children's food variety, history of exclusive breastfeeding and history of low birth weight, as well as the relation with picky eating behaviors of preschooler children at Al-Azhar 10 Islamic School and EvFiA Land School in Serang, This research was quantitative with cross-sectional design. The number of samples in this study was 151 with ages ranging between 2-6 years of age. This study was conducted on April-May use questionnaire and children food diary. The results found that there were 35,1% of students with picky eating behavior. The study also found that there were 38,4% of mother with picky eating behavior. Statistical test using the chi square test showed that there was relation between maternal eating behavior variables, interaction during meals, variety of children s food and picky eating behavior in children. However, the test showed that there was no association between history of exclusive breastfeeding and history of low birth weight variables with picky eating behavior in children. This study suggests parents to

2 2 provide a good example of eating behavior to the children, spare time to eat together, avoid forcing or seducing when a child is not eating properly, and increase children food variety. Keywords: Eating Behavior of Mothers; Picky Eating; Preschooler Children. Pendahuluan Picky eating merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku anak yang membatasi pilihan makanan, tidak mau mencoba makanan baru, benar-benar menolak kelompok makanan tertentu, dan menunjukkan preferensi makanan yang kuat termasuk dalam penampilan makanan dan teknik penyajian (Carruth et al., 1998). Perilaku picky eating ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi anak. Hal ini dikarenakan, umumnya pada anak picky eating asupan makanan menjadi tidak adekuat. Sebuah penelitian oleh Dubois et al. (2007a) menyatakan bahwa anak dengan perilaku picky eating memiliki angka konsumsi energi, lemak dan protein yang lebih rendah dibandingkan anak yang tidak picky eating. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Carruth et al. (1998) yang menemukan bahwa anak picky eating mengonsumsi makanan dengan variasi yang lebih terbatas dibanding anak yang tidak picky eating. Jika perilaku picky eating terus berlanjut, asupan makanan yang tidak adekuat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wright dan kawan-kawan pada tahun 2007, didapatkan bahwa anak-anak yang dianggap berperilaku picky eating oleh orang tuanya memiliki tubuh yang lebih kurus dan lebih pendek dibandingkan anak-anak lainnya (Wright et al., 2007). Perilaku picky eating dijumpai saat anak mulai mengenal makanan keluarga (Saraswati, 2012). Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika, ditemukan bahwa sebesar 50% anak usia bulan berperilaku picky eating (Carruth, Ziegler, Gordon dan Barr, 2004). Di London, sebanyak 12% anak berusia 3 tahun mengalami picky eating (Richman et al., 1975; dalam Wright et al., 2007). Pada tahun 2012, penelitian yang dilakukan di Singapura mendapatkan 29,9% responden menganggap anaknya memiliki perilaku picky eating pada usia 3-5 tahun (Goh dan Jacob, 2012). Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Saraswati (2012), menemukan 82% anak usia pra-sekolah pada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Kasih Ananda, Bekasi mengalami picky eating.

3 3 Perilaku anak dalam menerima dan mengembangkan makanannya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang multikompleks (Soetardjo, 2011). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari tahu gambaran kejadian picky eating pada anak usia pra-sekolah dan gambaran perilaku makan ibu, interaksi saat makan, variasi makanan anak, riwayat ASI eksklusif dan riwayat BBLR serta hubungan antara perilaku picky eating dengan kelima faktor tersebut. Tinjauan Teoritis Perilaku makan ibu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku picky eating anak (Cathey dan Gaylord, 2004). Penelitian telah menemukan bahwa 90% orang yang memilihkan dan menawarkan makanan pada anak adalah ibu (Carruth et al., 2004). Ibu mempengaruhi preferensi makanan dan pola makan anak melalui makanan yang ibu sediakan untuk anak, praktik yang diterapkan saat memberi makan dan perilaku makan ibu sendiri (Fisher et al., 2002). Howard et al. (2012) melalui penelitiannya menyatakan bahwa kesukaan ibu terhadap buah dan makanan pendamping memiliki hubungan positif dengan kesukaan anak terhadap makanan tersebut. Konsumsi ibu akan makanan tertentu, seperti buah dan sayuran juga dapat meningkatkan akses dan ketersediaan makanan tersebut di rumah, sehingga memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba dan membuat anak lebih familiar dengan buah dan sayur (Birch, 1999). Mencontohkan konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran memiliki efek positif terhadap konsumsi makanan tersebut pada anak-anak (Fisher et al., 2002). Saat ibu menyontohkan perilaku makan yang sehat sambil berbagi makanan dengan anak di meja makan, anak akan menikmati pengalaman berbagi makanannya tersebut sehingga tercipta emosi yang positif yang mendorong anak untuk mau mencoba makanan baru (Gregory et al., 2010). Disisi lain, studi telah mengidentifikasi bahwa ibu cenderung untuk menghindari memperkenalkan makanan yang mereka tidak sukai kepada anak-anak mereka. Hal ini memberikan dampak yang merugikan terhadap variasi asupan anak-anak dan meningkatkan picky eating (Cathey dan Gaylord, 2004). Carruth dan Skinner (2000) menyatakan bahwa anak kecil akan cenderung memiliki keinginan yang kurang untuk mencoba makanan baru jika ayah dan ibunya tidak mencoba makanan tersebut. Anak kecil juga akan sulit menerima makanan yang tidak familiar jika mereka mengamati perilaku picky eating pada ayah dan ibunya.

4 4 Interaksi saat makan, salah satu yang akan membentuk perilaku makan dan preferensi makanan anak (Yi dan Stein, 2005). Beberapa interaksi yang terjadi saat waktu makan antara anak dan orang tua antara lain adalah orang tua bersikeras agar anak makan sesuai anggapan mereka, kedua orang tua berdebat mengenai apa yang dimakan anak, orang tua membatasi makanan manis dan tidak manis, orang tua merayu anak untuk makan, orang tua menawarkan hadiah agar anak mau makan, orang tua mengancam jika anak tidak mau makan, dan orang tua menyiapkan makanan secara terpisah untuk anak (Mascola et al., 2010). Menekan anak dengan cara memberi hukuman atau hadiah akan membentuk perilaku yang salah pada anak dan menghalangi kemampuan anak untuk mengontrol dirinya sendiri. Hukuman akan menguatkan pandangan negatif anak terhadap makanan. Semakin banyak tekanan yang diberikan akan semakin turun minat anak terhadap makanan dan semakin tinggi kerewelan anak (Tseng dan Biagioli, 2009). Satter (1986) menyatakan bahwa anak yang secara konsisten mendapat hukuman atau didesak untuk makan akan menghubungkan rasa lapar dan waktu makan dengan perasaan gelisah dan frustasi. Semakin lama, perasaan gelisah dan frustasi ini berlanjut dan semakin besar dan memperburuk perilaku pilih-pilih makanan pada anak. Sebaliknya, orang tua sebaiknya tidak memanjakan anak dan menyediakan apa yang anak inginkan, karena hal ini akan membatasi jenis makanan yang terpapar pada anak (Tseng dan Biagoli, 2009). Perilaku makan anak juga ditentukan oleh variasi makanan yang dikenalkan pada anak. Jumlah paparan makanan yang terbatas pada anak-anak, baik di rumah atau di luar rumah, membuat anak tidak dapat banyak mempelajari makanan tersebut. Paparan merupakan fase kritis untuk anak agar mereka dapat belajar menerima makanan baru dan makanan yang tidak familiar. Membatasi paparan makanan hanya akan menimbulkan penolakan terhadap makanan tersebut dan juga makanan lain yang memiliki penampilan serupa dengan makanan tersebut (Carruth et al., 1998). Dikatakan bahwa memiliki variasi makanan yang kurang dapat menyebabkan timbulnya perilaku picky eating pada anak (Dubois et al., 2007a). Selain itu, anak yang terpapar oleh berbagai jenis sayuran selama masa penyapihan lebih mungkin menerima jenis sayuran baru daripada anak yang hanya terpapar oleh satu jenis sayuran (Gerrish dan Mennella, 2001). Masa satu tahun pertama kehidupan merupakan periode kritis perkembangan pola penerimaan makanan pada anak. Beberapa studi menyugesti bahwa paparan rasa pada masa postnatal melalui air susu ibu dapat mempengaruhi penerimaan terhadap rasa (Mennela,

5 5 Jagnow dan Beauchamp, 2001). Selain itu sebuah studi telah menemukan bahwa durasi pemberian ASI eksklusif dan waktu pengenalan makanan pendamping ASI pada 6 bulan pertama kehidupan, memiliki hubungan dengan perilaku picky eating pada masa kanak-kanak. ASI meningkatkan kesempatan untuk mempelajari rasa melalui makanan yang dikonsumsi ibu (Beauchamp dan Mennella, 2009). Faktanya, anak-anak yang diberi ASI familiar dengan rasa dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya, seakan-akan makanan ibu dicerminkan melalui pergantian rasa dari air susunya (Sullivan dan Birch, 1994). Di sisi lain, riwayat berat badan lahir rendah atau BBLR pada anak juga mempengaruhi perilaku picky eating anak. Berat badan lahir rendah atau BBLR didefinisikan sebagai berat badan bayi saat lahir kurang dari 2500 gram (WHO). Menurut WHO, BBLR bisa disebabkan karena kelahiran prematur (usia kehamilan < dari 37 minggu) atau terhambatnya pertumbuhan janin di dalam kandungan. BBLR juga terjadi terutama karena status gizi ibu yang kurang dimasa sebelum dan selama kehamilan, status kesehatan jangka panjang ibu, infeksi atau komplikasi selama kehamilan yang didukung dengan status ekonomi yang rendah. Kejadian BBLR sangat erat kaitannya dengan kematian janin dan bayi, morbiditas (kesakitan), terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak serta penyakit kronis di kemudian hari. Penelitian terbaru mengenai BBLR dilakukan oleh Dubois pada tahun 2007 mencoba melihat hubungan antara BBLR dan perilaku picky eating pada anak. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak picky eating cenderung memiliki berat badan yang rendah saat lahir (Dubois et al., 2007b). Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di KB dan TK sekolah Islam Al-Azhar 10 Serang dan PAUD dan TK EvFiA Land School. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei tahun Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuesioner hasil modifikasi dari Goh & Jacob, 2012; Galloway, et al., 2005; Carruth dan Skinner, 2000; Mascola et al., 2010; dan Jae et al., 2011 serta catatan makanan anak. Kedua instrumen tersebut diisi dengan metode self administered yaitu orang tua siswa mengisi kuesioner dan catatan makanan anak secara mandiri. Variabel yang diteliti meliputi perilaku picky eating anak, perilaku makan ibu, interaksi saat makan, variasi makanan anak, riwayat ASI eksklusif dan riwayat BBLR.

6 6 Sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebesar 150 sampel. Penarikan sampel dilakukan dengan cara accidental samping yaitu seluruh responden yang mengembalikan kuesioner dan memenuhi kriteria akan dijadikan sampel. Dalam penelitian ini, berhasil diperoleh sebanyak 151 sampel yang dapat digunakan. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan sebesar 90% atau α sama dengan 0,1%. Hasil Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 151 sampel dan merupakan siswa dari KB dan TK sekolah islam Al-Azhar 10 Serang serta PAUD dan TK EvFiA Land School. Gambaran sampel dan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 1. Gambaran Sampel Gambaran Sampel n % Asal Sekolah EvFiA Land School Al-Azhar 10 Serang Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Umur 6 tahun tahun tahun tahun tahun Table 1 diatas menunjukkan sebanyak 93 sampel (61,6%) merupakan siswa EvFiA Land School dan 58 sampel (38,4%) merupakan siswa dari Al-Azhar 10 Serang. Berdasarkan jenis kelamin, 81 sampel (53,6%) adalah anak laki-laki dan 69 sampel (45,7%) adalah anak perempuan. Berdasarkan umur, sebanyak 63 sampel (41,7%) berumur 6 tahun, 47 sampel (31,1%) berumur 5 tahun, 29 sampel (19,2%) berumur 4 tahun, 10 sampel (6,6%) berumur 3 tahun dan terdapat seorang sampel yang berumur 2 tahun. Namun ada seorang sampel yang tidak diketahui usia dan jenis kelaminnya karna ibu atau responden tidak mengisi biodata anak tersebut.

7 7 Tabel 2. Gambaran Responden Gambaran Responden n % Pendidikan Terakhir S S D1/D2/D3/D SMA/SMK SMP SD Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil Lain-lain (swasta, wiraswasta, dokter, hakim, pegawai BUMD, atau honorer) Responden dalam penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat pendidikan terakhir hingga S1 (73 ibu atau 48,3%) dan SMA/SMK (33 ibu atau 21,9%), sedangkan sisanya memiliki pendidikan terakhir hingga SD, SMP, D1/D2/D3/D4 dan S2. Dua orang responden lainnya tidak menyebutkan pendidikan terakhir mereka. Status pekerjaan responden sebagian besar merupakan ibu rumah tangga (74 ibu atau 49%) dan pegawai negeri sipil (40 ibu atau 26,4%), sedangkan sisanya merupakan pegawai perusahaan swasta, wiraswasta, dokter, hakim, pegawai BUMD dan pegawai honorer. Namun terdapat seorang responden yang tidak menyebutkan pekerjaaannya. Hasil univariat yang ditemukan dalam penelitian ini terdapat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 2. Rekapitulasi hasil univariat Variabel n % Perilaku picky eating anak Anak picky eating Anak tidak picky eating Perilaku makan ibu Ibu picky eating Ibu tidak picky eating Interaksi saat makan Ibu memaksa anak Ibu tidak memaksa anak Ibu merayu anak Ibu tidak merayu anak Variasi Makanan Anak Makanan anak tidak bervariasi Makanan anak bervariasi

8 8 Riwayat ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif ASI Eksklusif < 6 bulan ASI Eksklusif 6 bulan Riwayat BBLR BBLR Tidak BBLR Tabel 2 menunjukkan bahwa anak yang berperilaku picky eating pada siswa KB dan TK Islam Al-Azhar 10 Serang dan EvFiA Land School adalah sebanyak 53 anak atau sebesar 35,1%. Sebanyak 58 ibu (38,4%) memiliki perilaku picky eating, sebanyak 36 ibu (23,8%) memaksa anak dan sebanyak 86 ibu (57%) merayu anak saat anak sulit makan, sebanyak 109 anak (72,2%) memiliki asupan yang tidak bervariasi, sebanyak 137 anak (90,7%) tidak ASI eksklusif, dan sebanyak 29 anak (19,2%) memiliki riwayat BBLR. Hasil tabulasi silang antara variabel perilaku picky eating anak dengan perilaku makan ibu, interaksi saat makan, variasi makanan anak, riwayat ASI eksklusif dan riwayat BBLR ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3. Rekapitulasi hasil bivariat Variabel Anak picky eating Anak tidak picky eating n % n % Perilaku Makan Ibu Ibu picky eating Ibu tidak picky eating Interaksi Saat Makan Ibu memaksa Ibu tidak memaksa Ibu merayu Ibu tidak merayu Variasi Makanan Anak Tidak bervariasi Bervariasi Riwayat ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif ASI Eksklusif Riwayat BBLR BBLR Tidak BBLR p value < < OR (90% CI) ( ) ( ) ( ) ( )

9 9 Tabel 3 menunjukkan bahwa anak picky eating lebih banyak terdapat pada ibu yang picky eating dengan persentase sebesar 46,6% dibandingkan pada ibu yang tidak picky eating. Interaksi saat makan dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok interaksi 1 untuk ibu yang memaksa dan tidak memaksa anak dan kelompok interaksi 2 untuk kelompok ibu yang merayu dan tidak merayu anak. Pada kelompok interaksi 1 anak picky eating lebih banyak terdapat pada ibu yang memaksa anak dengan persentase sebesar 66,7% dibandingkan pada ibu yang tidak memaksa anak. Pada kelompok interaksi 2, anak picky eating juga terdapat lebih banyak pada ibu yang merayu anak dengan persentase sebesar 48,8% dibandingkan pada ibu yang tidak merayu anak. Anak picky eating juga lebih banyak terdapat pada anak dengan asupan yang tidak bervariasi dengan persentase sebesar 42,2%, pada anak yang tidak ASI eksklusif dengan persentase sebesar 36,5%, dan pada anak riwayat BBLR dengan persentase sebesar 41,4% dibandingkan pada anak dengan asupan yang bervariasi, pada anak yang ASI eksklusif 6 bulan dan pada anak yang tidak memiliki riwayat BBLR. Analisis chi square dengan p value 0,1 menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku makan ibu, interaksi saat makan dan variasi makanan anak dengan perilaku picky eating pada anak, namun tidak terdapat hubungan antara riwayat ASI eksklusif dan riwayat BBLR dengan perilaku picky eating pada anak. Pembahasan Seperti yang terlihat pada tabel 3, hasil bivariat menggunakan uji chi square dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara perilaku makan ibu dengan perilaku picky eating pada anak. Hasil ini sejalan dengan penelitian Galloway et al. (2003) yang menyatakan bahwa ibu picky eating cenderung memiliki anak yang juga picky eating. Dari hasil analisis tersebut juga diperoleh nilai OR sebesar 2,244, artinya ibu picky eating mempunyai peluang 2,244 kali lebih besar dari ibu yang tidak picky eating untuk membentuk perilaku picky eating pada anak. Orang tua, khususnya ibu memiliki peran penting dalam mengatur sekaligus mempengaruhi asupan anak. Ibu memilih makanan untuk dikonsumsi dan menjadi contoh perilaku terhadap makanan yang disukai dan yang tidak disukai. Studi telah mengidentifikasi bahwa ibu cenderung untuk menghindari memperkenalkan makanan yang mereka tidak sukai kepada anak-anak mereka. Hal ini memberikan dampak yang merugikan terhadap variasi asupan anak-anak dan meningkatkan picky eating (Cathey dan Gaylord, 2004). Howard et al. (2012) melalui penelitiannya menyatakan bahwa kesukaan ibu terhadap

10 10 buah dan makanan pendamping memiliki hubungan positif dengan kesukaan anak terhadap makanan tersebut. Sedangkan dalam penelitian lain ditemukan bahwa ibu yang memiliki asupan buah dan sayur yang rendah cenderung lebih sering menekan anak untuk makan. Tekanan atau paksaan untuk makan yang diberikan pada anak diketahui memiliki hubungan negatif dengan asupan anak. Sehingga, dapat dikatakan perilaku picky eating pada ibu bisa mempengaruhi perilaku picky eating pada anak baik secara langsung maupun tidak langsung (Fisher et al., 2002). Menurut Brown dan Ogden (2004), sebaiknya orang tua fokus untuk memberi contoh perilaku makan yang sehat daripada fokus terhadap jenis dan jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh anak. Tekanan atau paksaan yang diberikan pada anak untuk makan memiliki hubungan negatif dengan asupannya (Fisher et al., 2002). Batsell dan Brown (1998 dalam Gregory et al., 2010) menyatakan bahwa anak yang dipaksa untuk makan akan mengembangkan perasaan enggan terhadap makanan tersebut. Keengganan ini muncul karena anak menghubungkan makanan tersebut dengan pengalaman yang didapat saat makan. Rasa enggan itu juga muncul pada saat anak mencoba makanan baru. Anak-anak seakan berpikir jika mereka mencoba makanan tersebut atau makanan baru lainnya, mereka akan dipaksa untuk makan seperti sebelumnya. Hal ini lah yang kemudian akan menyebabkan rasa ketertarikan anak pada makanan baru menjadi kurang di masa mendatang. Penelitian ini juga mendapatkan OR sebesar 5,931 pada kelompok ibu yang memaksa anak, artinya ibu yang memaksa mempunyai peluang 5,931 kali lebih besar dari ibu yang tidak memaksa anaknya untuk membentuk perilaku picky eating pada anak. Kebalikan dari sifat memaksa adalah merayu. Ibu yang merayu anaknya mempunyai peluang 4,686 kali lebih besar dari ibu yang tidak merayu anaknya untuk membentuk perilaku picky eating pada anak (OR 4,686). Perilaku merayu yang umum dilakukan ibu biasanya berupa dengan sengaja menyediakan makanan yang anak sukai secara terus menerus atau mengiming-imingi hadiah atau makanan penutup yang anak sukai. Padahal menggunakan makanan sebagai hadiah akan menimbulkan efek yang merugikan pada pengaturan nafsu makan anak dikemudian hari. Hal ini terjadi karena status makanan yang dijadikan hadiah akan meningkatkan nilai afektifnya. Sehingga anak ingin terus-menerus mengonsumsi makanan tersebut dan memakannya secara berlebihan pada saat makanan tersebut tersedia secara bebas (Puhl dan Schwartz, 2003; Birch, Zimmerman & Hind, 1980; Baugchum et al., 1998 dalam Mitchell et al., 2012). Menurut Carruth et al. (1998), ucapan yang menyenangkan

11 11 lebih efektif dibandingkan makanan penutup yang dijadikan sebagai hadiah. Di sisi lain, membujuk anak makan dengan mengiming-imingi hadiah jalan-jalan keluar juga akan menurunkan preferensi makanan anak (Fisher et al., 2002). Variasi makanan yang dikonsumsi anak menjadi faktor yang saling mempengaruhi dengan perilaku picky eating pada anak. Pada penelitian ini, variasi makanan dijadikan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku picky eating. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kelompok makanan yang paling sering dikonsumsi anak pada kelompok ini (diluar kelompok padi-padian dan minyak) adalah kelompok susu dan olahannya, sedangkan kelompok makanan yang paling jarang berada dalam makanan adalah kelompok kacang-kacangan dan kelompok sayur dan buah yang kaya akan vitamin A. Selain itu, anak dengan makanan yang tidak bervariasi mempunyai peluang 3,651 kali untuk menjadi picky eating dibanding anak dengan makanan yang bervariasi (OR 3,651). Paparan di usia dini pada anak-anak dapat mempengaruhi penerimaan makanan dimasa yang akan datang. Ditemukan bahwa paparan buah-buahan pada usia 2 tahun pertama anak merupakan prediksi dari variasi buah-buahan yang dimiliki anak pada usia sekolahnya (Skinner et al. 2002). Gerrish dan Mennella (2001) menemukan anak-anak yang terpapar oleh sayuran yang bervariasi lebih mudah menerima jenis sayuran baru dibandingkan anak-anak yang hanya terpapar satu atau dua jenis sayuran. Pernyataan ini sejalan dengan pernyataan Dubois et al. (2007a) bahwa pengalaman anak mengenai makanan akan memicu perilaku makan anak. Pengalaman dalam hal ini mengacu pada jumlah variasi makanan yang diperkenalkan pada anak. Pada penelitian Gerrish dan Mennella (2001), paparan sayur yang bervariasi terbukti dapat meningkatkan penerimaan anak terhadap jenis sayuran baru yang diperkenalkan kepadanya. Sehingga dapat dikatakan bahwa mengenalkan atau memaparkan makanan yang bervariasi pada anak dapat memperkecil resiko picky eating. Paparan merupakan proses yang penting untuk memperkenalkan makanan pada anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carruth et al. (2004), jumlah paparan yang dibutuhkan untuk bisa meningkatkan penerimaan anak terhadap makanan tersebut adalah sekitar 8-15 kali pengulangan. Namun, ditemukan dalam penelitian tersebut sebesar 25% pengasuh memberikan paparan hanya 1-2 kali untuk menentukan apakah makanan tersebut diterima atau ditolak dan hanya 6-9% pengasuh yang benar-benar mencoba memaparkan makanan hingga 10 kali. Padahal, terbatasnya jumlah paparan makanan yang baru diperkenalkan pada anak baik di dalam atau di luar rumah tidak bisa memberikan kesempatan pada anak untuk

12 12 mempelajari makanan tersebut. Selain itu, hal ini bisa menimbulkan penolakan anak terhadap makanan tersebut dan juga makanan yang mirip dengan makanan tersebut (Carruth et al., 1998). ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang jika diberikan dapat memberikan banyak manfaat pada bayi. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain, termasuk air putih, kecuali larutan rehidrasi oral, atau vitamin tetes/sirup, mineral atau obat-obatan (WHO). The American Dietetic Association menganjurkan pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi mencapai usia 6 bulan. Analisis lebih lanjut menggunakan uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara ASI eksklusif dengan perilaku picky eating pada anak. Hasil ini berbeda dengan hasil yang ditemukan oleh Jae et al. (2011) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara ASI eksklusif 6 bulan dan perilaku picky eating pada anak. Perbedaan ini terjadi kemungkinan karena adanya perbedaan desain yang digunakan. Penelitian Jae et al. (2011) menggunakan desain longitudinal, sedangkan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Selain itu, penelitian ini memiliki jumlah sampel sekaligus jumlah anak ASI eksklusif yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian Jae et al. Namun dalam penelitian ini, terdapat kecenderungan bahwa anak picky eating lebih banyak terdapat pada anak tidak ASI eksklusif dibandingkan pada anak ASI eksklusif. Mennella et al. (2001) menyatakan bahwa paparan rasa pada masa postnatal melalui air susu ibu dapat mempengaruhi penerimaan rasa pada anak. Dibandingkan susu formula, ASI memperkenalkan variasi makanan yang lebih beragam pada bayi karena ASI membawa variasi rasa makanan yang dikonsumsi oleh ibu (Galef dan Clark, 1972). Hal ini memungkinan bayi mempersiapkan diri dalam menerima makanan padat pertamanya (Sullivan dan Birch, 1994; Fisher et al., 2000). Selain itu, tidak ASI eksklusif berkaitan dengan pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini pada anak. Menurut Saraswati (2012) makanan yang dikenalkan ibu pada bayi hanya satu jenis dalam waktu yang lama. Sehingga, di awal mengenal rasa, anak tidak banyak mengenal aneka rasa. Hal ini dapat mempersempit preferensi pilihan rasa bagi anak ketika besar. Birch pada 1998 menyampaikan mekanisme learned safety yang menyatakan bahwa pengenalan makanan pendamping yang terlalu dini diduga bisa meningkatkan kemungkinan alergi makanan dan ketidak-nyamanan pada sistem pencernaan yang belum siap menerima makanan (Ziol-Guest dan Hernandez, 2010 dalam Jae et al., 2011). Fortunato dan Scheimann (2008 dalam Jae et al., 2011)

13 13 menambahkan bahwa semakin banyak frekuensi anak menerima makanan pendamping dan mengalami pengalaman tidak menyenangkan akibat pencernaan yang belum siap, semakin tinggi kemungkinan anak menjadi picky eating. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan perilaku picky eating pada anak. Padahal menurut Dubois et al. (2007b) sangat mungkin bahwa pada ibu dari anak BBLR terdapat perubahan metabolik pada uterusnya yang selanjutnya menyebabkan anak menjadi picky eating, meski dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme tersebut. Salah satu penyebab terjadinya BBLR pada anak adalah status gizi ibu kurang sebelum dan selama masa kehamilan. Status gizi ini akan mempengaruhi status gizi janin dalam kandungan. Mengenai hal tersebut, Hales dan Barker (2001) menyampaikan sebuah hipotesis yang dikenal dengan thrifty phenotype. Hipotesis tersebut menjelaskan bahwa bayi yang mengalami kekurangan gizi di dalam kandungan, dan telah melakukan adaptasi metabolik dan endokrin secara permanen, akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi pada lingkungan kaya gizi pasca lahir, sehingga menyebabkan obesitas dan mengalami gangguan toleransi terhadap glukosa. Sehingga, menjadi mungkin bahwa BBLR tidak memiliki hubungan dengan perilaku picky eating pada anak, namun hanya memiliki sedikit kecendrungan. Dilanjutkan dalam hipotesis tersebut, bahwa risiko obesitas akan lebih kecil apabila pasca lahir bayi tetap mengonsumsi makanan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapat 35,1% siswa berperilaku picky eating, terdapat 38,4% ibu yang berperilaku picky eating. Dalam menghadapi perilaku sulit makan anak, 23,8% ibu memilih untuk memaksa anaknya agar mau makan, sedangkan 57% ibu memilih untuk merayu anaknya agar mau makan. Sebanyak 72,2% siswa memiliki asupan yang tidak bervariasi dan sebesar 90,7% siswa tidak mendapat ASI eksklusif 6 bulan dengan rincian 24,5% siswa (37 anak) ASI eksklusif < 6 bulan dan 66,2% siswa (100 anak) tidak ASI sejak usia 1 bulan. Terakhir, terdapat 19,2% siswa yang memiliki riwayat BBLR. Hasil analisis menunjukkan perilaku makan ibu, interaksi saat makan dan variasi makanan anak berhubungan dengan perilaku picky eating pada anak. Hasil analisis pada ASI eksklusif dan riwayat BBLR anak menunjukkan tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut dengan perilaku picky eating pada anak.

14 14 Saran Untuk mencegah atau menanggulangi perilaku picky eating pada anak, maka sebaiknya orang tua memberikan contoh perilaku makan yang baik serta tidak memperlihatkan perilaku picky eating di depan anak, meluangkan waktu untuk makan bersama untuk menarik minat anak dalam mencoba makanan. Menghindari perilaku negatif dalam menghadapi perilaku sulit makan anak seperti memaksa anak untuk makan atau mengiming-imingi hadiah agar anak mau makan dan meningkatakan variasi jenis makanan anak dan memperbanyak jumlah paparan makanan agar anak tertarik untuk mencoba makanan tersebut. Daftar Pustaka Birch, L.L. (1998). Development of Food Acceptance Patterns in The First Years of Life. Proceedings of the Nutrition Society, 57, Brown, R., Ogden, J. (2004). Children's Eating Attitudes And Behaviour: A Study Of The Modelling And Control Theories Of Parental Infuence. Health Education Research, 19, Carruth, B.R., Skinner, J., Houck, K., Moran, J., Coletta, F., Ott, D. (1998). The Phenomenon of Picky Eater : A Behavioral Marker in Eating Patterns of Toddlers. Journal of the American College of Nutrition, 17, Carruth, B.R., Ziegler, P.J., Gordon, A., Barr, S.I. (2004). Prevalence of Picky Eaters among Infants and Toddlers and Their Caregivers Decision about Offering a New Food. American Dietetic Association, 104, S57-S64. Carruth, B.R., Ziegler, P.J., Gordon, A., Barr, S.I. (2004). Prevalence of Picky Eaters among Infants and Toddlers and Their Caregivers Decision about Offering a New Food. American Dietetic Association, 104, S57-S64. Cathey, M., Gaylord, N. (2004). Picky Eating: Approach to Mealtime. Pediatric Nursing, 30, Dubois, L., Farmer, A.P., Girard, M., Peterson, K. (2007a). Preschool Childrens Eating Behaviours are Related to Dietary Adequacy and Body Weight. European Journal of Clinical Nutrition, 61, Dubois, L., Farmer, A.P., Girard, M., Peterson, K., Tatone-Tokuda, F. (2007b). Problem Eating Behaviors Related to Social Factors and Body Weight in Preschool Children:

15 15 a Longitudinal Study. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 4, Fisher, J.O., Birch, L.L., Smiciklas-Wright, H., Picciano, M.F. (2000). Breast-feeding Trough the First Year Predicts Maternal Control in Feeding and Subsequent Toddler Energy Intakes. Journal of American Dietetic Association, 100, Fisher, J.O., Mitchell, D.C., Smiciklas-Wright, H., Birch, L.L. (2002). Parental Influences on Young Girls Fruit and Vegetable, Micronutrient, and Fat Intakes. Journal American Deitetic Assosiation, 102, Galef, B.G., Calrk, M.M. (1972). Mother Milk and Adult Presence Two Factors Determining Initial Dietary Selection by Weanling Rats. Journal of Comparative and Physiological Psychology, 78, Galloway, A.T., Fiorito, L.M., Lee, Y., Birch, L.L. (2005). Parental Pressure, Dietary Patterns, and Weight Status among Girls Who Are Picky Eater. Journal American Dietetic Association, 105, Gerrish, C.J., Mennella, J.A. (2001). Flavor Variety Enhances Food Acceptance in Formula- Fed Infants. American Journal Clinical Nutrition, 73, Goh, D.Y.T., Jacob, A. (2012). Perception of Picky Eating Among Children in Singapore and Its Impact on Caregivers: a Questionnaire Survey. Asia Pacific Family Medicine, 11, Gregory, J.E., Paxton, S.J., Brozovic, A.M. (2010). Maternal Feeding Practices, Child Eating Behaviour and Body Mass Index in Preschool-aged Children: a Prospective Analysis. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 7, Hales, C.N., Barker, D.J.P. (2001). The Thrifty Phenotypr Hypotesis. British Medical Buletin, 60, Howard, A.J., Mallan, K.M., Byrne, R., Magarey, A., Daniels, L.A. (2012). Toddler s Food Preferences. The Impact of Novel Food Exposure, Maternal Preferences and Food Neophobia. Appetite, 59, Jae, E.S., Juhee, K., Mathai, R.A. (2011). Association of Infant Feeding Practices and Picky Eating Behaviors of Preschool Children. American Dietetic Association, 111, Mennella, J.A., Jagnow, C.P., Beauchamp, G.K. (2001). Prenatal and Postnatal Flavor Learning by Human Infants. Pediatrics, 107, e88-e93.

16 16 Mitchell, G.L., Farrow, C., Haycraft, E., Meyer, C. (2013). Parental Influences on Childrens Eating Behaviour and Characteristics of Successful Parent-Focussed Intervention. Appetite, 60, Saraswati, Dian Putri Mumpuni Gambaran Perilaku Picky Eater dan Faktor yang Melatar Belakanginya Pada Siswa PAUD Kasih Ananda Bekasi Tahun Skripsi. Gizi Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat. UI, Depok. Skinner, J., Carruth, B.R., Bounds, W., Ziegler, P., Reidy, K. (2002). Do Food-Related Experiences in the First 2 Years of Life Predict Dietary Variety in School-Aged Children? Journal of Nutrition Education and Behavior, 34, Soetardjo, S Gizi Anak dalam Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia. Sullivan, S.A., Birch, L.L. (1994). Infant Dietary Experience and Acceptance of Solid Foods. Pediatrics, 93, WHO. (n.d.). Low Birthweight. 24 Juni, Wright, C.M., Parkinson, K.N., Shipton, D., and Drewett, R. (2007). How Do Toddler Eating Problems Relate To Their Eating Behavior, Food Preferences, And Growth?. Pediatrics, 120, e1069-e1075. Yi, H.L., Stein, M.T. (2005). Feeding Behaviour of Infants and Young Children and Its Impact on Child Psychosocial and Emotional Development. Encyclopedia on Early Childhood Development.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia 1-3 tahun berada pada masa pertumbuhan cepat setelah masa bayi. Meskipun lajunya menurun dibanding saat bayi, pada masa ini berat dan panjang badan

Lebih terperinci

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256. ABSTRACT ERNY ELVIANY SABARUDDIN. Study on Positive Deviance of Stunting Problems among Under five Children from Poor Family in Bogor City. Under direction of IKEU TANZIHA and YAYAT HERYATNO. The objectives

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,

Lebih terperinci

ANALISIS PILIH PILIH MAKAN PADA ANAK USIA 1 SAMPAI 3 TAHUN DI DESA SUCI KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PILIH PILIH MAKAN PADA ANAK USIA 1 SAMPAI 3 TAHUN DI DESA SUCI KABUPATEN JEMBER ANALISIS PILIH PILIH MAKAN PADA ANAK USIA 1 SAMPAI 3 TAHUN DI DESA SUCI KABUPATEN JEMBER SELECT ANALYSIS CHOOSE EATING ON CHILDREN AGE 1 TO 3 YEARS IN VILLAGE HOUSE IN JEMBER DISTRICT Zuhrotul Eka Yulis

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS, KECAMATAN SAPE, KABUPATEN BIMA

HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS, KECAMATAN SAPE, KABUPATEN BIMA HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS, KECAMATAN SAPE, KABUPATEN BIMA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Silaen P, Zuraidah R, Larasati TA. Medical Faculty

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status nutrisi Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan manfaat zat zat gizi. Perubahan pada dimensi tubuh mencerminkan keadaan kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-5 TAHUN Volume, Maret - HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA - TAHUN Isti Istianah*; Maryuni** *Penulis Utama **Postgraduate

Lebih terperinci

BAB I : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencapaian MDGs yaitu status gizi balita. Masalah gizi utama di Indonesia saat ini

BAB I : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencapaian MDGs yaitu status gizi balita. Masalah gizi utama di Indonesia saat ini BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kesehatan pada anak dinilai dari keberhasilan pencapaian MDGs yaitu status gizi balita. Masalah gizi utama di Indonesia saat ini tidak

Lebih terperinci

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI HUBUNGAN ANTARA WAKTU PENYAPIHAN, POLA PEMBERIAN MAKAN DAN FREKUENSI KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12-60 BULAN DI DESA GARI, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012 Yelli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faltering yaitu membandingkan kurva pertumbuhan berat badan (kurva weight for

BAB I PENDAHULUAN. faltering yaitu membandingkan kurva pertumbuhan berat badan (kurva weight for BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Growth faltering adalah sebuah keadaan gangguan pertumbuhan yang ditandai dengan laju pertumbuhan yang melambat dibandingkan dengan kurva pertumbuhan sebelumnya. 1

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian kesehatan umum pada populasi dunia, jauh dari target yang diharapkan di tahun 2020 (Balaban, 2011). Sekitar

Lebih terperinci

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Relationship Nursing Mothers Work With Exclusive Breastfeeding In Public Health Mojolaban Sukoharjo Nuri

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY LAPORAN HASIL PENELITIAN Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang pada Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2011 Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY 080100424 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG 2011 Jimmy Andre, 2011 Pembimbing I : Dani, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengetahuan, dan nilai nilai yang dianggap paling tepat bagi orang tua agar anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengetahuan, dan nilai nilai yang dianggap paling tepat bagi orang tua agar anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola asuh adalah suatu keseluruhan interaksi orang tua dan anak, di mana orang tua yang memberikan dorongan bagi anak dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan adalah periode kritis sekaligus unik dari seluruh daur hidup manusia. Ibu dan janin merupakan satu kesatuan yang erat, sejak konsepsi hingga masa kelahiran.

Lebih terperinci

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif Gambaran Pengetahuan Wanita pada Usia Produktif tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Knowledge of Women on Childbearing Age about Exclusive Breastfeeding Daniel 1, Murniati Manik 2 1 Mahasiswa F. Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi sehari-hari. Anak usia prasekolah merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah gizi. Pada masa ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA NELLA DESTARI 145102044 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN Naskah Publikasi diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta) HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN DAN MP- DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta) Atikah*, R. Djoko Nugroho**,Siti Fatimah P** * ) Mahasiswa Peminatan

Lebih terperinci

LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA

LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA AUTISME DI PUSAT TUMBUH KEMBANG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2012 LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PICKY EATER PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PICKY EATER PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PICKY EATER PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Umi Arifah G0011203 FAKULTAS

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: SY.A isyatun Abidah Al-Idrus 20151010273 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Pesyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN ABSTRAK HUBUNGAN KETAHANAN PANGAN (FOOD SECURITY) DENGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAME KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) PENGETAHUAN IBU TENTANG KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Leonardus Waghe 1), Atti Yudiernawati

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG Albrian Hizkia Lumentah, Nova H. Kapantouw, Dina V. Rombot *Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif HUBUNGAN PENGETAHUAN,SIKAP DAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENGKOL. Niamarsha Mokodompit*, Adisti A Rumayar*, Sulaemana Engkeng*.

Lebih terperinci

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif PENGARUH LAMA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOJATI KECAMATAN METRO BARAT Immawati Akper Dharma Wacana Metro ABSTRACT Background: Infant mortality rate

Lebih terperinci

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS 013 1 Rini Rupida, Indriani 3 ABSTRACK Background : one of the important elements of health is

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI Media Gizi Pangan, Vol. X, Edisi, Juli Desember 00 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI A.Esse Puji ), Sri Satriani ), Nadimin

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN USIA IBU DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PESAN-PESAN GIZI (PEMBERIAN MP-ASI) DI BUKU KIA DI DESA BULUSULUR KABUPATEN WONOGIRI Disusun Oleh : SRI REJEKI J 300 090 022

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KELUARAHAN SEI. PUTRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI RELATIONSHIP AWARENESS BREASTFEEDING MOM ABOUT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Glorio F. Kawulur*, Franckie R. R. Maramis*, Ardiansa A. T. Tucunan*

Lebih terperinci

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22 HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below

Lebih terperinci

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri HUBUNGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri) Endah Retnani

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG. 50 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN Penelitian Dilakukan di Puskesmas I Denpasar Barat OLEH: OLEH: LUH GEDE INTAN KENCANA PUTRI

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Gizi Disusun oleh Nama :

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU PICKY EATER PADA BALITA DI POSYANDU RW 1 NOTOPRAJAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU PICKY EATER PADA BALITA DI POSYANDU RW 1 NOTOPRAJAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN PERILAKU PICKY EATER PADA BALITA DI POSYANDU RW 1 NOTOPRAJAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Niken Damayanti 201410104063 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling sering terjadi pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Picky Eater Istilah picky eater memang belum begitu dikenal, namun terdapat beberapa definisi yang menjelaskan tentang picky eater, sebagai berikut: Picky eater adalah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan masalah yang banyak dijumpai baik di negara maju maupun di negara berkembang. Obesitas merupakan suatu masalah serius pada masa remaja seperti

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Correlation Of Energy Consumption Level, Protein and Food Consumerism With Nutritional Status

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO. HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 1 KOTA MANADO. Puput Dewi Purwanti 1), Shirley E.S Kawengian 1), Paul A.T. Kawatu 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Febriana 201410104049 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Gambaran Karakteristik (Usia, Jumlah Anak, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan) dan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Bandung

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 5 Nomor 01 Maret 2014 Artikel Penelitian FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace Puspasari,dr.,M.Gizi Pembimbing II: Penny Setyawati M,dr.,SpPK.MKes

ABSTRAK. Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace Puspasari,dr.,M.Gizi Pembimbing II: Penny Setyawati M,dr.,SpPK.MKes ABSTRAK PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI BAYI MENURUT ANTROPOMETRI KURVA STANDAR PERTUMBUHAN WHO DI PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2016 Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan orang tua yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut memengaruhi perilaku menyikat gigi pada anak. Kebiasaan menyikat gigi diperkenalkan kepada anak oleh orang tua, dan biasanya

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. indikator dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs).

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. indikator dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan ibu dan anak merupakan masalah yang serius dan menjadi indikator dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Pada tahun 2011 jumlah anak-anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah perempuan dalam keluarga utuh (dua orangtua) sebagai tenaga kerja berbayar, meningkat secara drastis dalam 50 terakhir (Frediksen-Goldsen & Scharlach, 2001).

Lebih terperinci

ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN

ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN PERBEDAAN INTAKE ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya Tahun 2013) Maya Nurmalasari 1) Nurlina, SKM.,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN PILIH-PILIH MAKANAN (PICKY EATERS) PADA BALITA DI BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN PILIH-PILIH MAKANAN (PICKY EATERS) PADA BALITA DI BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN PILIH-PILIH MAKANAN (PICKY EATERS) PADA BALITA DI BANTUL YOGYAKARTA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan perkembangan pada anak ( Hockenberry dan Wilson, 2011), mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan perkembangan pada anak ( Hockenberry dan Wilson, 2011), mencakup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nutrisi pada awal kehidupan ini berperan untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan pada anak ( Hockenberry dan Wilson, 2011), mencakup perkembangan otak, perkembangan

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO GIZI LEBIH PADA ANAK UMUR 9-11 TAHUN DI SEKOLAH DASAR MARSUDIRINI SEMARANG TAHUN 2016

FAKTOR RISIKO GIZI LEBIH PADA ANAK UMUR 9-11 TAHUN DI SEKOLAH DASAR MARSUDIRINI SEMARANG TAHUN 2016 FAKTOR RISIKO GIZI LEBIH PADA ANAK UMUR 9-11 TAHUN DI SEKOLAH DASAR MARSUDIRINI SEMARANG TAHUN 2016 ` Herliana Endang Supriyatini* ), dr. Siti Fatimah P.** ), M. Zen Rahfiludin ** ) * ) Mahasiswa Peminatan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi 1) 1) Dosen STIK Makassar ABSTRACT Background: Based on data from health centers Tamamaung

Lebih terperinci

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT (THE RELATION BETWEEN THE CHARACTERISTICS OF PREGNANT WOMEN WITH CHRONIC SHORTAGE OF ENERGY IN THE EVENT OF HEALTH ABORTION BANJARHARJO BREBES DISTRICT YEAR 2013) Dea Riskha Fitriliana 1 1 ) Dosen tetap

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG Oleh : TAN WEE YEN 110100464 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

SANITAS: JURNAL TEKNOLOGI DAN SENI KESEHATAN ISSN : 1978-8843 (PRINT) Vol. 09 No. 01, 2018 : 1-5 THE ROLE OF INTAKE OF ENERGY, PROTEIN AND PARENTING WITH NUTRITION STATUS OF AGE 12-24 MONTHS IN SOUTHERN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SYLVA MEDIKA PERMATASARI G0010186 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Fikri Ulil Albab NIM 092310101007 PROGRAM

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA USIA PERTAMA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI 6-12 BULAN DI PUSKESMAS TUMINTING Tudus Gabriella Estrelita*, Shirley Kawengian*,Nova Kapantow* *Fakultas

Lebih terperinci

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS PERBEDAAN STATUS GIZI PADA BAYI BERUMUR 4 6 BULAN YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGANN ASI NONN EKSKLUSIF NASKAH PUBLIKASI untuk memenuhi sebagian persyarata an mencapai derajat sarjana kedokteran Diajukan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah gizi di Indonesia yang menjadi perhatian utama saat ini adalah anak balita pendek (stunting). Prevalensi stunting cenderung meningkat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI (Air Susu Ibu) merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi dan zat zat yang diperlukan dalam pertumbuhan bayi. Selain itu, menyusui juga berfungsi untuk menunjang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT ABSTRAK Asupan gizi sangat penting untuk diperhatikan terutama pada saat masa kanakkanak. Asupan gizi yang baik akan rnernpengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mencarijrnengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian yang sangat penting. Usia tersebut merupakan landasan yang membentuk masa depan kesehatan, kebahagiaan, pertumbuhan,

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015 Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015 The correlation of mother's knowledge with nutritional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator gizi klinis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator gizi klinis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator gizi klinis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama yang terbaik bagi bayi. Pemberian ASI pada bayi, terutama pemberian kolostrom dapat melindungi bayi dari risiko

Lebih terperinci

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SARAPAN PAGI PADA ANAK DI SD ST.THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2013 Rindika Christiani Siregar 1, Eddy Syahrial 2, Alam Bakti Keloko 2 1 Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI Diajukan Oleh: M. Fadhil Ilhami J500110079 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban) Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia 36 48 Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban) Relationship Between The Type And Frequency Of Eating

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menjadi kesepakatan global dalam Sustainable Development

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menjadi kesepakatan global dalam Sustainable Development BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi dan balita akibat gizi buruk masih menjadi perhatian dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan prevalensi kejadian gizi kurang dan gizi buruk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan anak dalam siklus kehidupannya untuk perkembangan dan menjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan anak dalam siklus kehidupannya untuk perkembangan dan menjaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asupan nutrisi yang cukup merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan anak dalam siklus kehidupannya untuk perkembangan dan menjaga fungsi tubuh (Orem,

Lebih terperinci

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TELUK KARANG KECAMATAN BAJENIS KOTA TEBINGTINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015

Lebih terperinci

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo Knowledge About ASI Exclusive Breastfeeding in Rural Rambah Samo Samo I Rambah District of Rokan Hulu EKA YULI HANDAYANI*LILIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia remaja merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, salah satunya ialah remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi karena peningkatan pertumbuhan fisik

Lebih terperinci

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ABSTRAK

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ABSTRAK PERBANDINGAN HASIL UJI EXACT FISHER DAN UJI KOREKSI YATES DALAM MENELITI HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN BAYI DENGAN KEJADIAN INFEKSI (STUDI KASUS PADA BAYI 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DI PUSKESMAS SUNGGAL

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) TERHADAP PERTUMBUHAN BALITA USIA 6-24 BULAN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) TERHADAP PERTUMBUHAN BALITA USIA 6-24 BULAN 27 HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) TERHADAP PERTUMBUHAN BALITA USIA 6-24 BULAN CORRELATION OF BREAST-FEEDING SUPPLEMENT FOOD S INTAKE AND THE DEVELOPMENT OF 6-24 MONTHS INFANTS

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAYI DI KELURAHAN BIRA KOTA MAKASSAR TAHUN 2010

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAYI DI KELURAHAN BIRA KOTA MAKASSAR TAHUN 2010 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BAYI DI KELURAHAN BIRA KOTA MAKASSAR TAHUN 2010 Sri Syatriani 1) 1) Dosen STIK Makassar ABSTRACT Background: Nutritional status of infants is influenced by many

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI (Studi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2014 ) Nurlia Savitri e-mail : savitri.nurlia@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH. ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA GIZI KURANG DI KELURAHAN MALEBER KOTA BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2011 JANUARI 2012 Annisa Denada Rochman, 2012. Pembimbing I : Dani

Lebih terperinci

Maria Kareri Hara. Abstract

Maria Kareri Hara. Abstract PERILAKU ASUPAN NUTRISI BALITA BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN STATUS GIZI DARI BALITA KURANG GIZI YANG MENDAPAT PROGRAM PMT-P, PUSKESMAS KAWANGU SUMBA TIMUR Maria Kareri Hara Abstract Ekstra feeding for

Lebih terperinci

ABSTRAK TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I

ABSTRAK TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN... i SAMPUL DALAM... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN...

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci