PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK PENGGUNA NOTEBOOK DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK PENGGUNA NOTEBOOK DI INDONESIA"

Transkripsi

1 PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK PENGGUNA NOTEBOOK DI INDONESIA Faradina Rizki Amalia 1, Nanda Agung Astrabawa Nugroho 2, Rizky Kaharuddin 3, Rida Zuraida 4 1 faradinamalia@yahoo.com, , 2 n_agung@rocketmail.com, , 3 rizky_bara08@hotmail.com, , 4 rzuraida@yahoo.com, , Industrial Enginering Bina Nusantara University, Jakarta Indonesia ABSTRAK Peningkatan penjualan notebook saat ini belum diiringi tersedianya meja kerja yang didesain khusus bagi pengguna notebook. Oleh sebab itu, perlu dibuat meja kerja untuk notebook yang nyaman dan ergonomis menurut ukuran tubuh orang Indonesia dan memiliki fitur yang mendukung kinerja notebook. Tahapan pendesainan meja kerja untuk notebook adalah menentukan kebutuhan dasar seperti data anthropometri orang Indonesia, sudut kemiringan alas notebook, ukuran alas notebook dan jumlah kipas pendingin. Tahap selanjutnya adalah eksperimen untuk menentukan sudut kemiringan alas notebook yang dinilai menggunakan (1) Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (2) Nordic Musculoskeletal Quetionnaire (NMQ). Berikutnya, merupakan proses pengembangan produk yang meliputi (1) desain produk, (2) arsitektur produk, (3) desain industri, (4) Design for Manufacturing, dan (5) pembuatan prototipe meja kerja dan perhitungan biaya untuk mendapatkan harga jual serta nilai breakeven point. Desain meja kerja untuk notebook memiliki ukuran tinggi meja 681 mm, panjang 1200 mm dan lebar 700 mm. Meja kerja memiliki fitur alas notebook yang dapat diatur kemiringan sudutnya dengan pilihan sudut 8, 10, dan 12. Alas notebook dirancang untuk notebook berukuran 11 inchi - 17,3 inchi. Untuk mendukung kinerja notebook, ditambahkan 2 buah kipas pendingin untuk mengurangi panas yang dihasilkan oleh notebook. Dalam pembuatan prototipe meja kerja, material yang digunakan adalah kayu Plywood yang merupakan kayu daur ulang yang di press, dan dilapisi HVL. Proses produksi meja kerja memerlukan waktu 6 jam 44 menit. Dari biaya produksi meja, harga jual produk ditetapkan sebesar Rp ,- dengan profit sebesar 10% per unit, sehingga breakeven point tercapai setelah terjual 14 unit produk. Kata Kunci: Data Anthropometri, Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), Design for Manufacturing, Prototipe. ABSTRACT In these recent days, the increase level of notebook selling point haven t supported by some dedicated working table for notebook user. Nevertheless an ergonomic and designated working table for notebook user based on Indonesian body measurement, is an important matter to be made in order to maximize the notebook usefulness. There are some steps have to be done to design the working table. First step is collecting basic data, such as Indonesia anthropometry data, notebook edge level, notebook measurement and chiller fan. The next step is doing some experiment to find the edge level of notebook s path

2 using the (1) Rapid Upper Limb Assessment (RULA), (2) Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The third step is product development, (1) designing product (2) product architecture (3) industrial design (4) manufacturing design, and (5) making the prototype and calculate the production cost for its selling price and breakeven point. The working table design for notebook has 681 mm height, 1200 mm long and 700 mm wide. It has some feature for adjusting the edge level of notebook s path for 8, 10 and 12. The 11 inch 17,3 inch notebook could using this feature. Two chiller fans have been added to reduce the heat which caused from the notebook. Plywood, the base material for the table prototype, is a recycle product which has been pressed and covered by HVL. The production process took 6 hours and 44 minutes and each table has selling price at Rp. 1,595,000.- with 10% profit. The breakeven point level could be reached after selling this products for 14 units. Keywords Anthropometry Data, Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ), Design for Manufacturing, Prototype. PENDAHULUAN Beberapa tahun belakang ini, perkembangan teknologi terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu barang elektronik yang memiliki perkembangan teknologi yang cukup pesat adalah komputer. Kini, komputer dikemas dengan lebih praktis namun tetap memiliki fungsi yang sama menjadi notebook. Menguatnya daya beli konsumen dan kebutuhan masyarakat terhadap notebook berdampak pada penurunan penjualan PC komputer dan kenaikan pada penjualan notebook. Di bawah ini merupakan gambaran penjualan komputer antara tahun Tabel 1 Penjualan PC dan Notebook Tahun Tahun Penjualan PC Penjualan Notebook Meskipun notebook lebih sedikit memerlukan energi, dan penggunaanya semakin meningkat, hal ini belum diikuti oleh ketersediaan meja dengan desain yang sesuai untuk pengguna notebook. Saat ini meja kerja yang digunakan di berbagai perkantoran ataupun meja komputer yang dijual untuk keperluan personal umumnya masih menggunakan rancangan untuk pengguna PC desktop. Secara umum, meja tersebut memiliki bagian meja yang lebih rendah yang digunakan untuk menyimpan keyboard dan mouse dibandingkan untuk monitor. Ukuran tinggi bagian ini disesuaikan dengan tinggi siku duduk sehingga cukup nyaman. Akan tetapi jika digunakan untuk notebook tidak sama dengan PC. Sebenarnya hal ini bisa disesuaikan dengan ketinggian kursi yang tepat agar terasa lebih nyaman bagi penggunannya. Akan tetapi meja tersebut memiliki kekurangan lain yaitu tidak tersedianya kipas pendingin yang merupakan salah satu kebutuhan konsumen. Sehingga banyak pengguna notebook yang membeli alat pendingin untuk notebook. Penggunaan alat pendingin untuk notebook menyebabkan notebook berada pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tidak menggunakan alat tambahan ini. Ketidaksesuaian tinggi dalam penggunan komputer dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan pada bagian pundak, tangan, bagian punggung bawah dan bagian atas, serta leher (Korhan & Mackieh, 2010). Funitur yang digunakan diperkirakan mempengaruhi postur pengguna saat memakai notebook dan hal ini mendorong kelelahan pada otot tertentu (Gold, Driban, Yingling, & Komaroff, 2012). Penelitian berkaitan dengan postur tubuh saat menggunakan komputer, atau penelitian lainnya berkaitan dengan penggunaan komputer atau notebook telah banyak dilakukan. Penelitian

3 yang telah dilakukan diarahkan pada tingkat kelelahan, tingkat ketidaknyamanan, atau pilihan postur yang telah ergonomis (Korhan & Mackieh, 2010) (Gold, Driban, Yingling, & Komaroff, 2012) (Asundi, Odell, Luce, & Dennerlein, 2012). METODE PENELITIAN Langkah penelitian diawali dengan melakukan pencarian data dan fakta terhadap penurunan penjualan produk PC desktop dan peningkatan penjualan notebook selama 3 tahun terakhir (Periode ) sebagai acuan untuk merancang dan mengembangkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk mendukung penelitian, dilakukan studi pustaka mengenai masalah yang akan diteliti. Produk yang akan dirancang adalah meja notebook yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan sebuah produk meja yang didesain khusus untuk penggunaan notebook dengan memperhatikan kenyamanan dan desain yang ergonomis. Langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan khusus seperti data anthropometri orang Indonesia, sudut kemiringan alas notebook, ukuran alas notebook dan jumlah kipas pendingin. Kemudian melakukan perancangan alas notebook yang merupakan fokus utama dalam pengambangan produk meja untuk notebook. Perancangan alas ini disesuaikan dengan jumlah kipas pendingin, ukuran notebook dan disesuaikan dengan beberapa sudut yang telah ditentukan sebelumnya untuk kemudian dapat dibuat prototipe dan dilakukan pengujian sudut untuk kenyamanan pengguna. Gambar 1 Langkah-langkah Penelitian Setelah menentukan ukuran dan fitur yang akan terdapat pada meja, selanjutnya adalah merancang desain meja untuk notebook yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Rancangan desain meja dibuat dengan menggunakan software Autocad 2010 lengkap dengan keterangan ukuran dipakai. Kemudian meja yang telah dirancang dibuat arsitektur produk yang bertujuan untuk menguraikan komponen fisik dasar sesuai dengan fungsinya. Sehingga dapat dilihat interaksi dari masing-masing komponen dan juga mempermudah merakit komponenkomponen tersebut dalam pembuatan prototipe. Pada tahap desain industri dapat ditentukan nilai

4 produk berdasarkan aspek estetika dan aspek ergonomisnya sehingga diharapkan produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang membuat produk dapat menarik perhatian dari konsumen. Selanjutnya adalah tahap Design for Manufacturing, pada tahap ini dilakukan pembuatan Assembly Chart (AC) yang berguna untuk mengetahui langkah-langkah perakitan komponen sebuah produk. Kemudian dibuat Operation Process Chart (OPC) untuk mengetahui lebih rinci proses yang harus dilakukan dalam pembuatan meja notebook. Selanjutnya adalah pembuatan struktur produk untuk mengetahui lebih rinci mengenai jumlah komponen yang diperlukan dalam pembuatan satu buah produk. Dan yang terakhir adalah pembuatan Bill of Material (BOM) untuk mengetahui jumlah komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan produk. Langkah berikutnya adalah pembuatan prototipe sesuai dengan ukuran-ukuran dan fiturfitur yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian melakukan analisis ekonomi yaitu melakukan perhitungan biaya-biaya untuk mendapatkan harga jual produk. Hasil perhitungan biaya juga dapat digunakan untuk mengetahui breakeven point terhadap produksi meja ini. Langkah terakhir adalah memberikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu perancangan dan pengembangan produk meja untuk notebook dan kemudian memberikan saran yang bersifat membangun. HASIL DAN BAHASAN Ukuran Meja Notebook Dalam merancang sebuah meja notebook maka diperlukan data pendukung agar meja yang dihasilkan ergonomis. Langkah pertama yang dilakukan menentukan ukuran meja yang dirancang sesuai dengan ukuran tubuh orang Indonesia (Nurmianto, 2008). Data anthropometri untuk ukuran meja notebook yang akan dirancang adalah sebagai berikut: Tabel 2 Ukuran Meja Tinggi popliteal + tinggi siku duduk + kelonggaran sepatu Jenis Tinggi popliteal Tinggi siku duduk Kelamin Kelonggaran Tinggi P95 P50 (sepatu) meja Pria Wanita Tinggi meja yang dipilih menggunakan tinggi meja yang ideal untuk pria, namun ntuk mendapatkan ukuran yang akan digunakan dalam rancangan meja untuk notebook, maka ketinggian meja dirumuskan (Nurmianto, 2008): Tinggi meja = Tinggi popliteal + tinggi siku duduk + kelonggaran sepatu ketebalan notebook = 445 mm mm + 25 mm 20mm = 681 mm Sedangkan untuk panjang dan lebar meja ini memiliki ukuran 1200 mm dan 700 mm sesuai dengan dimensi rentang tangan orang Indonesia. Pengukuran Suhu Notebook Pengukuran suhu yang dimaksud adalah pengukuran suhu notebook pada saat digunakan oleh pekerja, dengan kondisi tanpa kipas, dan dengan kipas pendingin. Tujuan pengukuran suhu ini adalah untuk menentukan jumlah optimum kipas pendingin yang akan digunakan dalam rancangan meja kerja. Berikut ini adalah hasil percobaan pengukuran suhu notebook dengan menggunakan satu kipas dan dua kipas.

5 Tabel 3 Hasil Percobaan Tingkat Suhu Notebook dengan 1 dan 2 Kipas Suhu Deskripsi Penggunaan Penggunaan Tanpa kipas Tanpa kipas satu kipas dua kipas ( 0 menit) ( menit) (30.29 menit) (16.41 menit) Suhu Harddisk 35 C 48 C 45 C 44 C Dapat dilihat bahwa waktu penurunan suhu dengan menggunakan dua kipas membutuhkan waktu yang lebih cepat dibanding dengan menggunakan satu kipas. Sehingga produk meja notebook ini memilih menggunakan dua buah kipas sebagai alat peredam panas dari notebook yang digunakan. Pengukuran Suhu Notebook Ukuran alas notebook pada meja rancangan ditentukan berdasarkan hasil pengamatan terhadap ketersediaan ukuran notebook dari beberapa merk ternama yang sering digunakan oleh konsumen di Indonesia. Berdasarkan hasil yang didapat, notebook sendiri terdiri dari berbagai macam ukuran, mulai dari 11 sampai dengan 17,3. Dari berbagai macam merk diatas, notebook yang sering diproduksi mulai dari 13,3 dan yang terbesar adalah 17,3. Oleh sebab itu, alas notebook yang dirancang akan mengacu pada ukuran notebook terbesar, yaitu 17,3 yang memiliki ukuran 380 mm x 290 mm agar alas tersebut dapat mencakup semua ukuran notebook yang umumnya digunakan di Indonesia. Perancangan, Pembuatan dan Pengujian Alas Notebook Melakukan percobaan untuk menentukan sudut kemiringan alas notebook yang direkomendasikan pada meja rancangan. Untuk menjalankan percobaan dibuat alas notebook sederhana yang memiliki kemiringan sudut 8, 10,12, dan 20 yang mengacu pada penelitian yang dilakukan (Asundi, Odell, Luce, & Dennerlein, 2012). Meskipun pada jurnal tersebut telah diperoleh sudut yang disarankan, atas pertimbangan bahwa ukuran postur orang Indonesia berbeda, maka percobaan dilakukan untuk mengetahui kemiringan mana yang paling nyaman bagi orang Indonesia terutama pekerjaan yang melibatkan kegiatan pengetikan. Untuk mendapatkan ukuran sudut untuk penggunaan notebook yang paling nyaman, dilakukan percobaan penggunaan alas oleh 20 orang responden. Alas notebook tersebut diletakkan pada meja percobaan yang memiliki ukuran yang telah disesuaikan dengan ukuran alas notebook dan meja yang akan dirancang nantinya. Kemudian, dalam melakukan percobaan, digunakan kursi yang dapat diatur ketinggiannya (adjustable) sesuai dengan keinginan dan kenyamanan penggunanya. Percobaan dilakukan dengan cara melakukan pengetikan selama 15 menit untuk masingmasing sudut kemiringan alas yang telah ditentukan. Posisi tubuh responden selama proses pengetikan dinilai dengan menggunakan RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan Nordic kuesioner digunakan untuk mengetahui keluhan dari responden saat mereka menggunakan meja standar dalam bekerja menggunakan notebook. Selain itu, responden diminta memberikan penilaian sudut kemiringan mana yang paling nyaman bagi mereka setelah percobaan dilakukan. Pengambilan Keputusan Sudut Setelah mendapatkan hasil terhadap percobaan sudut kemiringan alas untuk notebook, langkah selanjutnya adalah menentukan sudut terbaik yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna notebook. Terdapat tiga cara penentuan sudut untuk alas pada meja notebook, yaitu sebagai berikut : 1) Melihat hasil rata-rata total skor RULA dari masing-masing sudut yaitu sebesar nilai dari sudut 8 yaitu 2,25, nilai sudut 10 sebesar 2,33, nilai sudut 12 sebesar 2,33 dan nilai sudut 20 sebesar 3,00. Dari hasil rata-rata tersebut sudah dapat dilihat bahwa yang akan dipilih dalam penentuan sudut alas meja notebook yang akan dirancang yaitu sudut 8, 10, dan

6 12 dikarenakan hasil dari nilai rata-rata total skor dapat diterima dengan melihat rentang nilai 2, sesuai dengan hasil RULA bahwa dengan nilai 2 mempunyai hasil diterima. 2) Mengunakan pengujian statistik yaitu ANOVA Dalam pengujian perhitungan menggunakan ANOVA digunakan taraf nyata sebesar 1% dan diperoleh F hitung sebesar F hitung tersebut lebih kecil dari F tabel yang ada yaitu sebesar 5,29, maka kesimpulan yang diterima adalah menerima H0 yaitu menganggap sudut yang diujikan tidak beda signifikan sehingga semua derajat dianggap memiliki bobot yang sama. 3) Dari data pengamatan menggunakan RULA didperoleh hasil sebanyak 8 responden memilih sudut 8, 3 responden memilih sudut 10, 6 responden memilih sudut 12 dan 3 responden memilih sudut 20. Dapat dibuat dalam persentase dari tiap pemilihan sudut yaitu pada sudut 8 sebesar 40%, sudut 10 sebesar 15%, sudut 12 sebesar 30%, dan sudut 20 sebesar 15%. Berdasarkan dari hasil pengamatan dan perhitungan maka sudut kemiringan alas notebook adalah sudut 8, sudut 10, dan sudut 12 karena hasil dari rata-rata total skor RULA untuk sudut 8,10, dan 12 tidak mencapai angka 3 sehingga dapat diterima, dan dari perhitungan ANOVA didapatkan bahwa hipotesis awal diterima sehingga dapat dipilih sudut kemiringan yang sesuai dengan kenyamanan saat penggunaan tetapi melihat responden yang memilih sudut 8 dan sudut 12 lebih banyak maka pilihan dijatuhkan pada kedua sudut tersebut serta sudut 10 dapat diterima karena hasil rata-rata total skor RULA tidak mencapai nilai 3. Desain produk Gambar di bawah ini merupakan rancangan meja notebook berdasarkan hasil penelitian pada langkah sebelumnya. Rancangan meja notebook bertema atau bergaya modern minimalis. Gambar 2 Desain Meja Notebook 3D Gambar 3 Meja Notebook Tampak Atas Gambar 4 Meja Notebook Tampak Depan Gambar 5 Meja Notebook Tampak Samping Material yang digunakan pada meja notebook ini adalah plywood serta dilapisi oleh HVL. Penggunaan bahan baku plywood tersebut dikarenakan bahan baku tersebut ramah lingkungan dan plywood memiliki sifat fleksibel, murah, tahan retak dan dapat didaur ulang. Sedangkan

7 dalam melakukan finishing produk meja notebook akan menggunakan bahan HVL/Tacon Sheet karena HVL memiliki motif kayu sehingga terlihat alami dan memiliki berbagai varian warna. Dalam produk meja notebook terdapat komponen alumunium pada alas notebook yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara antara panas yang dihasilkan notebook dengan kipas pendingin. Pemilihan penggunaan bahan baku alumunium tersebut dikarenakan bahan alumunium memiliki sifat yang tidak mudah berkarat sehingga alas notebook tersebut tidak mudah rusak dan alumunium merupakan bahan isolator yang baik bagi panas yang ditimbulkan oleh udara yang keluar dari notebook yang digunakan. Desain Industri Berikut ini penjelasan mengenai konsep ergonomi dan estetika yang dibutuhkan sesuai dengan desain industri, berdasarkan pada tingkat kepentingan kriteria yang ada : Konsep Ergonomi Kemudahan pemakaian; bernilai tinggi karena meja mudah digunakan karena memiliki fitur alas yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudahan perawatan; bernilai menengah karena produk ini memerlukan sedikit perawatan dan mudah dibersihkan. Bagian yang perlu diperhatikan lebih dalam perawatan adalah bagian kipas pendingin Kuantitas interaksi pemakai; bernilai tinggi karena meja ini digunakan untuk pengguna notebook yang mengutamakan keergonomisan sehingga meja dapat menunjang kinerja pengguna. Pembaruan interaksi pemakai; bernilai menengah karena meja didesain memiliki alas notebook dan dapat diatur sudut kemiringannya sehingga pengguna dapat memilih posisi ternyaman. Keamanan; bernilai tinggi karena alas notebook dibuat dengan menambahkan karet/busa sehingga notebook tidak mudah bergeser. Konsep Estetika Diferensiasi produk; bernilai tinggi karena produk yang dibuat memiliki desain dan fitur yang berbeda dibanding dengan meja kantor yang belum disesuaikan dengan pengguna notebook. Gengsi kepemilikan, mode, atau kesan; bernillai tinggi karena meja notebook yang dirancang memiliki keunikan sehingga pengguna akan merasa bangga karena bentuk fisik meja yang berbeda dengan meja kantor lainnya. Motivasi tim; bernilai tinggi karena produk memiliki keunggulan dalam tingkat ergonomi dan memilki estetistika yang baik sehingga memberikan motivasi kepada tim untuk terus mengembangkan produk ini. Arsitektur Produk Dalam menentukan arsitekur produk maka sangat dibutuhkan pemahaman mengenai kondisi dan fungsi produk. Untuk langkah awal dalam pembuatan arsitektur produk adalah membuat skema produk. Berikut ini gambar chunk dari meja notebook. Gambar 6 Chunk Meja Notebook

8 Pada gambar skema produk menunjukan komponen-komponen utama pada produk meja notebook tersebut. Komponen utama pada produk ini adalah penutup depan meja, alas meja dan kaki meja. Pada komponen utama alas meja terdapat dua komponen yang memiliki fungsi tertentu, yaitu: 1. Kipas, berfungsi sebagai pendingin laptop, pada pemakaian laptop dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan laptop sering mengalami peningkatan panas yang cukup tinggi. 2. Alas kipas, dalam alas kipas ini memiliki bahan dasar alumunium yang dapat menjadi isolator panas pada laptop. Alas kipas berfungsi menyebarkan angin pada seluruh bagian bawah laptop. Setelah skema disusun, kemudian dilakukan pengelompokan komponen tersebut kedalam kelompok chunk. Pada masing-masing chunk memiliki fungsi yang berbeda-beda, untuk komponen-komponen yang memiliki fungsi yang sama dapat dijadikan dalam satu kelompok atau chunk. Pada produk meja notebook yang akan dibuat terdapat satu chunk yaitu kipas. Design for Manufacturing Dalam Design for Manufacturing ini akan dibahas mengenai Operation Process Chart (OPC), Assembly Chart (AC), Struktur Produk dan Bill of Material (BOM). Dimana keempat hal tersebut menerangkan secara detail langkah pembuatan, material yang dibutuhkan, alat-alat dan waktu pembuatan produk meja notebook. Dengan mengetahui proses pembuatan dapat diketahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan sehingga dapat digunakan untuk menghitung total biaya pembuatan 1 buah produk. 1. Assembly Chart (AC) AC terdiri dari 23 komponen utama yang digabungkan sehingga membentuk satu produk meja notebook. Assembly Chart meja notebook. 2. Operation Process Chart (OPC) OPC berisi urutan proses pembuatan meja notebook seperti operasi atau proses, inspeksi atau pemeriksaan, penggabungan dengan material tambahan, dan waktu masing-masing proses per komponen. Dari OPC yang dibuat, dihasilkan total waktu pembuatan satu buah meja notebook yang dihitung dengan penyesuaian dan kelonggaran, sehingga total waktu pembuatan meja notebook yang didapatkan yakni selama 6 jam 44 menit. 3. Struktur Produk Pada struktur produk ditampilkan penggabungan bahan baku mejadi 1 buah produk diikuti dengan penambahan bahan material lainya. Di struktur produk ditampilkan secara explotion yaitu dimana pada level 0 terdapat produk jadi, hingga pada level paling bawah menunjukkan komponen paling awal dirakit. 4. Bill Of Material (BOM) Pada BOM ditampilkan daftar dari material bahan baku, material tambahan, dan assembly serta kuantitas dari material dan assembly tersebut. Pembuatan Prototipe Setelah menentukan ukuran yang sesuai dan fitur yang dibutuhkan untu meja notebook, maka selanjutnya adalah pembuatan prototipe dari desain yang dirancang sebagai contoh produk dalam bentuk nyata. Pembuatan prototipe ini dilakukan disebuah bengkel furnitur dengan menggunakan bahan utama kayu meranti atau plywood. Berikut adalah gambar dari prototipe meja notebook.

9 Gambar 7 Prototipe Meja Notebook Tampak Atas Gambar 8 Prototipe Meja Notebook Tampak Depan Biaya Pembuatan Produk Dari pembuatan prototipe meja, diketahui biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp ,- Biaya ini merupakan biaya subkontrak atau biaya yang harus dibayar untuk pembuatan produk yang diinginkan. Biaya ini menjadi Harga Pokok Penjualan (HPP) karena biaya tersebut sudah mencakup biaya material, tenaga kerja, dan biaya overhead. Setelah memperoleh penjualan untuk menetukan harga jual, maka diperlukan penentuan profit yang diinginkan. Selanjutnya setelah mendapatkan harga jual produk, maka dapat dihitung nilai breakeven point. Tabel 4 Harga Jual dan Breakeven Point Meja Notebook Aktivitas Sub Total Total Fixed Cost Biaya research & development 2,000,000 Sub Total 2,000,000 Variable Cost Biaya subkontrak 1,450,000 Sub Total 1,450,000 Harga Pokok Penjualan (Biaya material, tenaga kerja & overhead) Harga Jual Produk (Profit 10%) Breakeven Point 1,450,000 IDR 1,595,000 IDR 14 Unit Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa harga jual untuk meja notebook sebesar Rp ,- dengan keuntungan yang didapat sebesar 10%. Sehingga, nilai breakeven point yang didapatkan sebesar 14 unit. Oleh karena itu, diperlukan 14 unit produk terjual untuk mencapai titik impas. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam menentukan rancangan meja kerja untuk notebook yang nyaman serta ergonomis, harus memenuhi kriteria-kriteria seperti; (a) ukuran meja yang harus disesuaikan dengan ukuran tubuh orang Indonesia (b) memiliki alas yang mempunyai sudut kemiringan sehingga dapat mengurangi efek kelelahan ketika pengguna melakukan pekerjaan dengan notebook (c) alas notebook yang dirancang memiliki ukuran yang dapat mencakup seluruh ukuran notebook yang terdapat dipasaran (d) memiliki kipas pendingin.

10 2. Ukuran meja kerja untuk notebook dirancang dengan menggunakan ukuran tubuh orang Indonesia. Data yang digunakan adalah ukuran tinggi popliteal, tinggi siku duduk, kelonggaran sepatu, serta ketebalan notebook untuk memperoleh ketinggian meja yaitu 681mm. Selain itu data ukuran panjang tangan juga diperlukan untuk memperoleh panjang dan lebar meja kerja yang dirancang yaitu 1200 mm dan 700 mm. 3. Untuk membuat sebuah meja notebook yang nyaman maka dalam penggunaan notebook didukung oleh alas notebook yang cukup besar dan memiliki sudut kemiringan sehingga dapat mengurangi resiko kelelahan pada beberapa bagian anggota tubuh. Sudut terbaik dalam penggunaan notebook di Indonesia yang dianjurkan adalah 8º, 10º dan 12º. Selanjutnya, meja notebook dirancang memiliki 2 buah kipas pendingin yang membantu mengurangi panas yang dihasilkan oleh notebook ketika digunakan. 4. Biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi meja rancangan sebesar Rp ,- yang mencakup biaya material, tenaga kerja dan overhead. Harga jual yang ditetapkan sebesar Rp ,- dengan profit 10%. Sehingga, breakeven point yang diperoleh sebesar 14 unit. Berdasarkan penelitian dan hasil pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah dalam memproduksi meja kerja sebaiknya dilakukan secara langsung dalam jumlah yang cukup banyak untuk menekan jumlah biaya yang dikeluarkan. Selain itu, melakukan penelitian lanjutan untuk penambahan fitur sehingga produk dapat bernilai komersil sehingga dapat dijual dipasaran. REFERENSI Asundi, K., Odell, D., Luce, A., & Dennerlein, J. T. (2012). Changes in posture through the use of simple inclines with notebook computers placed on a standard desk. Applied Ergonomics 43, Berkhout, A. L., Hendriksson-Larsen, K., & Bongers, P. (2004). The effect of using laptopstation compared to using a standard laptop PC on the cervical spine torque, perceived strain and productivity. Applied Ergonomics, Carter, W. K., & Usry, M. F. (2006). Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Crawford, J. O. (2007). The Nordic Musculoskeletal Questionnaire. Occupational Medicine 57, Dickinson, C. E., Campion, K., Foster, A. F., Newman, S. J., O'Rourke, A. M., & Thomas, P. G. (1992). Questionnaire development : an examination of the Nordic Musculoskeletal Questionnaire. Applied Ergonomics 23, Freivalds, A., & Niebel, B. (2009). Niebel's Methods< Standards, & Work Design, Twelfth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies. Gold, J., Driban, J., Yingling, V., & Komaroff, E. (2012). Characterization of posture and comfort in laptop users in non-desk settings. Applied Ergonomics 43, Hasan, I. (2009). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Korhan, O., & Mackieh, A. (2010). A model for occupational injury risk assessment of musculoskeletal discomfort and their frequencies in computer users. Safety Science 48, McAtamney, L., & Corlett, E. N. (1993). RULA: a survey method for the investigation of workrelated upper limb disorders. Applied Ergonomics 24, Nurmianto, E. (2008). Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya. Panero, J., & MartinZelnik. (2003). Dimensi Manusia & Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Pujawan, I. N. (2004). Ekonomi Teknik. Surabaya: Guna Widya. Straker, L., Pollock, C., Burgess-Limerick, R., Skoss, R., & Coleman, J. (2008). The impact of computer display height and desk on muscle activity during information technology work by young adults. Journal of Electromyography and Kinesiology, Ulrich, K. T., & Eppinger, S. D. (2012). Product Design and Development, Fifth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies.

11 Widodo, I. D. (2003). Perencanaan dan Pengembangan Produk. Yogyakarta: UII Press Indonesia. Wignjosoebroto, S. (2009). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga. Surabaya: Guna Widya. RIWAYAT PENULIS Faradina Rizki Amalia lahir di kota Jakarta pada tanggal 8 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Teknik Industri pada tahun Nanda Agung Astrabawa Nugroho lahir di kota Jakarta pada tanggal 25 November Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Teknik Industri pada tahun Rizky Kaharuddin lahir di kota Jakarta pada tanggal 25 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang Teknik Industri pada tahun Rida Zuraida lahir di kota Garut pada 12 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Pasundan (2001), dan S2 di Institut Teknologi Bandung (2004) dalam bidang Teknik Industri.

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 30 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Perencanaan Produk Sebelum dilakukan perancangan produk yang akan dibuat, terlebih dahulu pernyataan misi yang nantinya akan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Diagram alir dibuat untuk mempermudah urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian yaitu dalam melakukan perancangan dan pembuatan produk meja notebook

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Produk Proses pengembangan produk secara umum terdiri dari tahapan-tahapan atau sering juga disebut sebagai fase. Menurut Ulrich dan Eppinger (2012) dalam bukunya

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KELELAHAN DAN KETIDAKNYAMANAN PADA KARYAWAN FRONT LINER STUDI KASUS: CUSTOMER SERVICE SRSR BINUS

PENGUKURAN TINGKAT KELELAHAN DAN KETIDAKNYAMANAN PADA KARYAWAN FRONT LINER STUDI KASUS: CUSTOMER SERVICE SRSR BINUS PENGUKURAN TINGKAT KELELAHAN DAN KETIDAKNYAMANAN PADA KARYAWAN FRONT LINER STUDI KASUS: CUSTOMER SERVICE SRSR BINUS Andi Jorinatan Perum. Taman Sentosa Blok H3 no. 11, Cikarang Bekasi 0877 8080 1045, andijorinatan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom USULAN PERBAIKAN SPESIFIKASI ALAT BANTU DI STASIUN KERJA PENGIKISAN ALAT CAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE (RULA) RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) Yuvie Mutiarasari 1, Rino Andias

Lebih terperinci

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 119-130 Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Maria Puspita Sari, Rahmaniyah Dwi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING

Lebih terperinci

PERANCANGAN AREA MENGAJAR PADA RUANGAN KELAS KAMPUS SYAHDAN, BINUS UNIVERSITY DENGAN PENDEKATAN ANALISIS ASPEK ERGONOMI

PERANCANGAN AREA MENGAJAR PADA RUANGAN KELAS KAMPUS SYAHDAN, BINUS UNIVERSITY DENGAN PENDEKATAN ANALISIS ASPEK ERGONOMI PERANCANGAN AREA MENGAJAR PADA RUANGAN KELAS KAMPUS SYAHDAN, BINUS UNIVERSITY DENGAN PENDEKATAN ANALISIS ASPEK ERGONOMI Rezha Kurniawan BINUS University, Bekasi, Indonesia, +62 857 117 28339, rezha.kurniawan@rocketmail.com

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Dwi Nurul Izzhati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UDINUS Jl. Nakula I, No.5-11, Semarang E-mail: dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)

PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS) PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS) Rizki Wahyuniardi *), Dhia Malika Reyhanandar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Performa (2011) Vol. 10, No.1: 11-18 Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Muhammad Hanafi, Rahmaniyah Dwi Astuti, dan Irwan Iftadi Laboratorium

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT...

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang baru saja didirikan dijurusan Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom. Laboratorium

Lebih terperinci

93 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

93 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014 USULAN PERBAIKAN UKURAN MEJA PEWARNAAN DI STASIUN KERJA PEWARNAAN BATIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) 1 Rama Abdurrafi Mutaqi, 2 Rino Andias Anugraha,

Lebih terperinci

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ Muhammad Zein Anwar 1, Abdul Rahim Matondang 2, Anizar 3 Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

Perancangan Meja Pencekam dan Kursi Guna Memperbaiki Postur Kerja berdasarkan Pendekatan Anthropometri di Lathan Furniture

Perancangan Meja Pencekam dan Kursi Guna Memperbaiki Postur Kerja berdasarkan Pendekatan Anthropometri di Lathan Furniture Performa (2010) Vol. 9, No.2: 28-37 Perancangan Meja Pencekam dan Kursi Guna Memperbaiki Postur Kerja berdasarkan Pendekatan Anthropometri di Lathan Furniture Fitri Prasetyaningrum *, Taufiq Rochman, dan

Lebih terperinci

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X Krishna Tri Sanjaya 1 Staf Pengajar, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban krishnasanjaya@yahoo.com

Lebih terperinci

Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan

Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan Johanna Renny Octavia Hariandja 1, Dinda Utami Ishlah 2 1,2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi ini, informasi merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diketahui. Informasi dapat diperoleh melalui beberapa sarana, antara

Lebih terperinci

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) Indah Pratiwi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT Pindad (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi senjata untuk angkatan darat. Pada awalnya PT Pindad (Persero) bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk

Lebih terperinci

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Studi Kasus : UD. Dhiana Kali Ampo Batu - Malang Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Alat Bantu Penghitung Dop Berdasarkan Anthropometri dengan Analisis RULA

Perancangan Ulang Alat Bantu Penghitung Dop Berdasarkan Anthropometri dengan Analisis RULA Performa (2010) Vol. 9, No.1: 11-18 Perancangan Ulang Alat Bantu Penghitung Dop Berdasarkan Anthropometri dengan Analisis RULA Rahmaniyah Dwi Astuti * Laboratory of Works System Design and Ergonomics,

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata Working Facilities Improvements on a Sewing Work Station in Konveksi Permata

Lebih terperinci

Kata kunci: Meja pengikisan, Ergonomi, Usulan perbaikan, Pengembangan produk, Ulrich-Eppinger

Kata kunci: Meja pengikisan, Ergonomi, Usulan perbaikan, Pengembangan produk, Ulrich-Eppinger USULAN PERBAIKAN MEJA KERJA PADA STASIUN KERJA PENGIKISAN ALAT CAP BATIK DENGAN MENGGUNKAN PROSES PENGEMBANGAN PRODUK ULRICH-EPPINGER (STUDI KASUS RUMAH BATIK KOMAR) Muhammad Arya Mardiansyah 1, Rino Andias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan interaksi dari tenaga kerja, metode kerja, fasilitas kerja dan lingkungan kerja untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk. Peranan manusia

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT)

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT) ANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT) Rosma Hani Damayanti 1, Irwan Iftadi 2, dan Rahmaniyah Dwi Astuti 3 Abstract: Penggunaan teknologi informasi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN FASILITAS KERJA PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PAK SARYOTO

PERANCANGAN FASILITAS KERJA PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PAK SARYOTO PERANCANGAN FASILITAS KERJA PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH PAK SARYOTO Alvin Agustinus 1, Ayrein Camila 2, Bonifasius Yoga 3 1,2,,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei

Lebih terperinci

LAMPIRAN Kajian risiko cummulative..., Dieta Febriyanti, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

LAMPIRAN Kajian risiko cummulative..., Dieta Febriyanti, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia LAMPIRAN RULA Employee Assessment Worksheet based on RULA: a survey method for the investigation of work-related upper limb disorders, McAtamney & Corlett, Applied Ergonomics 1993, 24(2), 91-99 A. Arm

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah penyedia layanan jasa yang harus sadar akan pentingnya kualitas pelayanan terhadap pasien sebagai konsumen. Salah satu yang berperan penting dalam

Lebih terperinci

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN Isana Arum Primasari *, Muhammad Hindarto Teknik Industri, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta *email: i_prisa@yahoo.com

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z

USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z Jurnal Riset Industri Vol. 0 No., April 06, Hal. - USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z THE PROPOSED DESIGN OF WORK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, komputer merupakan perangkat yang dibutuhkan pada suatu perguruan tinggi, diantaranya digunakan untuk bagian administrasi, dosen, maupun para mahasiswa

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA Henny *, Iyan Andriana dan Jazim Alkhamidi 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer

Lebih terperinci

INSTRUMEN SURVEI GANGGUAN OTOT-RANGKA

INSTRUMEN SURVEI GANGGUAN OTOT-RANGKA INSTRUMEN SURVEI GANGGUAN OTOT-RANGKA PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA 2016 1. Latar belakang Gangguan otot-rangka mempengaruhi pekerja di berbagai jenis industri. Gangguan otot-rangka dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Rumpun: 163/Teknologi Pertanian HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS PADA BAGIAN PRODUKSI KERUPUK SAMILER DALAM RANGKA PENINGKATAN

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang baru saja didirikan di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Batik Komar merupakan badan usaha milik perseorangan yang dimiliki oleh H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. yang bergerak dibidang produksi kain batik. Batik Komar didirikan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK MURID TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS : TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Lina Dianati Fathimahhayati 1, Dutho Suh Utomo 2, Mifta Khurrohmah Mustari 3 Program Studi

Lebih terperinci

REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI: KASUS SD NEGERI X

REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI: KASUS SD NEGERI X REDESAIN MEJA DAN KURSI BERDASARKAN ANTROPOMETRI: KASUS SD NEGERI X Silvia 1, A. Rahim Matondang 2, Listiani Nurul Huda 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR II-21 II-22 II-24

DAFTAR GAMBAR II-21 II-22 II-24 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Postur Tubuh Bagian Lengan Atas (Upper Arm) II-21 Gambar 2.2 Postur Tubuh Bagian Lengan Bawah (Lower Arm) Gambar 2.3 Postur Tubuh Pergelangan Tangan (Wrist) II-22 II-23 Gambar

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini akan membantu menyelesaikan penelitian

Lebih terperinci

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Modul- 3 Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -4 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN APLIKASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI VARIABEL ANTROPOMETRI

Lebih terperinci

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Bambang Suhardi 1, Rahmaniyah D.A 2, M. Ivan Agung Saputra 2 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Metode Rapid Upper Limb Assesment Dan Antropometri Pada Stasiun Kerja Linking (Study Kasus: Sentra Industri

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI TUNGGU UNTUK IBU HAMIL DAN LANSIA PADA STASIUN KERETA SECARA ERGONOMIS

PERANCANGAN KURSI TUNGGU UNTUK IBU HAMIL DAN LANSIA PADA STASIUN KERETA SECARA ERGONOMIS PERANCANGAN KURSI TUNGGU UNTUK IBU HAMIL DAN LANSIA PADA STASIUN KERETA SECARA ERGONOMIS Adianto dan Afryan Yuda Pratama Program Studi Teknik Industri, Universitas Tarumanagara e-mail: afryanyuda21@gmail.com

Lebih terperinci

RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mampu merancang metode kerja berdasarkan pada prinsip-prinsip biomekanika. 2. Mengetahui postur kerja yang baik menurut prinsip-prinsip RULA. 3.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MEJA KOMPUTER YANG ERGONOMIS SKRIPSI OLEH : AGUS MAHARDIKA

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MEJA KOMPUTER YANG ERGONOMIS SKRIPSI OLEH : AGUS MAHARDIKA PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MEJA KOMPUTER YANG ERGONOMIS SKRIPSI OLEH : AGUS MAHARDIKA 0932010012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO ERGONOMI KERJA OPERATOR INSPEKSI ERGONOMIC RISK ANALYSIS OF INSPECTION OPERATOR. Benedikta Anna Haulian Siboro 1

ANALISA RESIKO ERGONOMI KERJA OPERATOR INSPEKSI ERGONOMIC RISK ANALYSIS OF INSPECTION OPERATOR. Benedikta Anna Haulian Siboro 1 PROFISIENSI, Vol 5 No. 2 ;61-68 Desember, 2017 P-ISSN 2301-7244 E- ISSN 2598-9987 ANALISA RESIKO ERGONOMI KERJA OPERATOR INSPEKSI ERGONOMIC RISK ANALYSIS OF INSPECTION OPERATOR Benedikta Anna Haulian Siboro

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK UNTUK HAUL TRUCK 793C CATERPILLAR PADA FUEL STATION DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Dyah Ika Rinawati, Karina Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 70 Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian (lanjutan) 71 2 Penentuan spesifikasi target Penyusunan dan Seleksi Konsep Pembuatan

Lebih terperinci

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA) .~5."':!>.~~ Computer.BasedSystems GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA) Farry Firman H., Rina Prisilia Laboratorium Teknik Industri Menengah Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA Sahria 1, Nilda Tri Putri E-mail: two_onenuardi@yahoo.com 1 Penulis Nilda Tri Putri adalah Dosen Pascasarjana

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja Anak Sekolah Dasar Saat Menggunakan Komputer: Sebuah Studi Kasus

Analisis Postur Kerja Anak Sekolah Dasar Saat Menggunakan Komputer: Sebuah Studi Kasus Performa (2013) Vol. 12, No.1: 19-24 Analisis Postur Kerja Anak Sekolah Dasar Saat Menggunakan Komputer: Sebuah Studi Kasus Martika Mayangsari,1), Irwan Iftadi 2), Taufiq Rochman 2) 1) Mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Prosiding Teknik Industri ISSN: Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Prinsip Ergonomi pada Stasiun Kerja Pemasangan Insole Sepatu di CV. Iruls Bandung Facility Design Based on The Principle

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN ALAT BANTU YANG ERGONOMIS UNTUK MENGEFISIENSIKAN PENGGANTIAN BATERAI FORKLIFT DI PT LINFOX LOGISTICS INDONESIA BEKASI

USULAN PERANCANGAN ALAT BANTU YANG ERGONOMIS UNTUK MENGEFISIENSIKAN PENGGANTIAN BATERAI FORKLIFT DI PT LINFOX LOGISTICS INDONESIA BEKASI USULAN PERANCANGAN ALAT BANTU YANG ERGONOMIS UNTUK MENGEFISIENSIKAN PENGGANTIAN BATERAI FORKLIFT DI PT LINFOX LOGISTICS INDONESIA BEKASI Diajukan oleh : SUGENG TRI SURYO 2012.10.215.060 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

Perbandingan Metode-Metode Evaluasi Postur Kerja

Perbandingan Metode-Metode Evaluasi Postur Kerja Petunjuk Sitasi: Jumeno, D. (2017). Perbandingan Metode-Metode Postur Kerja. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B112-117). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Perbandingan Metode-Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan dituntut untuk memperhatikan kinerja pekerjanya, karena pekerja merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat vital dalam kegiatan proses

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Ririn Regiana Dwi Satya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat, terutama teknologi komputerisasi. Hal ini terbukti dengan peningkatan kurikulum pendidikan

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di tempat kerja.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ABSTRAKSI Rinadi Mappunna Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma *Email : Rinaldi_aldimd@yahoo.com Perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meja merupakan salah satu fasilitas sekolah berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah sebuah fasilitas

Lebih terperinci

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium

Lebih terperinci

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR TUBUH DENGAN METODE RULA PADA PEKERJA WELDING DI AREA SUB ASSY PT. FUJI TECHNICA INDONESIA KARAWANG

ANALISIS POSTUR TUBUH DENGAN METODE RULA PADA PEKERJA WELDING DI AREA SUB ASSY PT. FUJI TECHNICA INDONESIA KARAWANG ANALISIS POSTUR TUBUH DENGAN METODE RULA PADA PEKERJA WELDING DI AREA SUB ASSY PT. FUJI TECHNICA INDONESIA KARAWANG LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Dewi Masitoh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Ada dua macam jenis layar komputer yang dikenal saat ini yaitu layar CRT dan LCD. Semua laboratorium komputer di Lantai 9 Grha Widya Maranatha masih menggunakan jenis layar CRT. Mahasiswa banyak

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang

Lebih terperinci

Systematic Layout Planning

Systematic Layout Planning Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET

PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN ANTHROPOMETRI PADA PEMILIHAN DESAIN FASILITAS RUANGAN WARNET vi Marlyana 1, Nurwidiana 2, Taufiq A. R. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci