BAB II KERANGKA TEORITIK. a. Pengertian Komunikasi Massa. massa pada sejumlah besar orang. 7

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KERANGKA TEORITIK. a. Pengertian Komunikasi Massa. massa pada sejumlah besar orang. 7"

Transkripsi

1 10 BAB II KERANGKA TEORITIK A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Massa a. Pengertian Komunikasi Massa Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. 7 Pengertian lain dari komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar dan heterogen melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Secara sederhana, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yaitu surat kabar, majalah, radio, televise, film, dan juga internet. Sedangkan yang dimaksud dengan massa dalam komunikasi massa adalah pembaca surat kabar, pembaca majalah, pendengar radio, penonton televisi, pengguna internet yang memiliki sifat-sifat: banyak jumlahnya, saling tidak mengenal, heterogen, tidak diorganisasikan, tidak dikenal oleh si pengirim atau komunikator, serta tidak dapat memberikan umpan balik secara langsung Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005 ) hal. 10

2 11 b. Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1) Komunikasi Massa Berlangsung Satu Arah Komunikasi massa ini berlangsung satu arah, ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan atau berita yang disiarkannya itu. Yang dimaksud dengan tidak mengetahui dalam keterangan diatas adalah tidak mengetahui pada waktu proses komunikasi itu berlangsung. Mungkin saja komunikator mengetahuinya juga, melalui rubrik surat pembaca atau surat pendengar yang biasa terdapat dalam media surat kabar, majalah dan radio atau dengan jalan menelepon. Akan tetapi itu semua terjadi setelah komunikasi dilancarkan oleh komunikator. Sebagai konsekuensi dari situasi komunikasi seperti itu, komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan dan persiapan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikannya kepada komunikan harus komunikatif dalam arti kata dapat diterima secara inderawi dan secara rohani pada satu kali penyiaran. Dengan demikian pesan komunikasi selain harus jelas juga dapat dipahami maknanya seraya tidak bertentangan dengan kebudayaan komunikan yang menjadi sasaran komunikasi.

3 12 2) Komunikator pada Komunikasi Melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yaitu Institusi atau Organisasi. Oleh karena itu komunikatornya harus melembaga. Hal ini berbeda dengan komunikator lainnya misalnya kiai atau dalang yang munculnya dalam suatu forum bertindak secara individual, atas nama dirinya sendiri sehingga ia mempunyai lebih banyak kebebasan. Komunikator pada komunikasi massa misalnya wartawan surat kabar dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga, sejalan dengan kebijaksanaan surat kabar dan televisi yang diwakilinya. Ia tidak mempunyai kebebasan individual. Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain. Misalnya, wajah dan penyiar televisi tak mungkin dapat dilihat dan didengar jika tidak ditunjang oleh pekerjaan pengarah acara, juru kamera, juru suara dan sebagainya.. 3) Pesan Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Media massa tidak menyebarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum.

4 13 4) Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Poster dan papan pengumuman adalah media komunikasi, tetapi bukan media komunikasi massa sebab tidak mengandung ciri keserempakan, karena pesan yang disampaikan melalui poster atau papan pengumuman kepada khalayak tidak diterima oleh mereka dengan melihat poster atau papan pengumuman itu secara serempak bersama-sama tetapi secara bergantian. Sedangkan televisi adalah media komunikasi massa disebabkan ciri keserempakan yang dikandungnya. Pesan yang disebarkan dalam bentuk pidato, pidato presiden misalnya akan diterima oleh masyarakat secara serempak bersama-sama pada saat presiden berbicara.dalam jumlah jutaan. 5) Komunikan Komunikasi Massa bersifat heterogen Yang dimaksud dengan komunikan heterogen adalah dalam keberadaanya secara terpencar-pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masingmasing berbeda dalam berbagai hal: jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, pengalaman hidup, dan sebagainya.

5 14 2. Internet sebagai komunikasi Dengan melihat katakteristik komunikasi massa diatas maka internet juga termasuk salah satu diantaranya. Karena pesan yang di sampaikan melalui internet juga bersifat umum, komunikannya juga heterogen, komuikatornya juga melembaga, internet juga menimbulkan keserempakan, namun melalui internet, komunikasi tidak selalu berlangsung satu arah, tapi bias juga dan seringkali berlangsung memutar atau sirkuler. Artinya tidak dapat dipastikan mana komunikan dan mana komunikatornya. Karena jika yang satu mengirimkan pesan maka pesan itu akan langsung dibalas juga oleh pihak yang satunya. Internet tak ubahya sebuah master key. Pertama, untuk membuka semua pintu informasi dan data di seluruh dunia. Kedua untuk menelanjangi the managed news, berita maupun data yang direkayasa untuk tujuan-tujuan subyektif tertentu. Ketiga, untuk meluaskan bandingan, misalnya agar persepsi tentang kisah sukses tak melulu linier sifatnya Kajian Tentang Respon Menurut kamus besar bahasa indonesia (2005: 592) respon sama dengan tanggapan, reaksi, jawaban. Respon komunikasi adalah penamaan umum bagi respon subyek yang dibangkitkan oleh stimuli komunikasi. Stimuli komunikasi adalah penanaman umum bagi semua kekuatan yang 8 Randy Reddick dan Elliot King, Internet Untuk Wartawan, Jakarta: Yayasan Obor Idnesia, 1996, hal. xv

6 15 dipergunakan untuk memmbina (membangun, mendidik) manusia dengan tujuan merubah sikapnya. Kekuatan-kekuatan ini lazimnya digolongkan menjadi empat golongan, yaitu: komunikator, inovasi, media, dan konteks sosial. Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah berupa tanggapan, reaksi dan jawaban. 9 Dalam pembahasan teori respon tidak terlepas dari pembahasan proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi. Komunikasi dianggap berhasil jika respon yang terukur menunjukkan yang dikehendaki komunikator. Respon dapat digolongkan menjadi tiga kelas atau golngan, yaitu: 1) respon yang bersifat kognitif. Bersangkutan dengan masalah mengerti atau tidak mengarti; paham atau tidak paham 2) respon yang bersifat afektif. Bersagkutan dengan masaah suka atau tidak suka 3) respon yang bersifat perilaku (behavior). Bersangkutan dengan masalah melaksanakan atau tidak melaksaakan. Bagi komunikator, tujuannya yang utama dan terakhir adalah perubahan sikap subyek yang bersifat perubahan perilaku (behavioral); Plus A.Partanto &M.Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya : Arkala, 1994).hal

7 16 subyek melaksanakan dengan sebenarya apa yang menjadi keinginan komunikator. 10 Respon merupakan istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indera. Respon biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan. Teori behaviorisme menggunakan istilah respon yang dipasangkan dengan rangsang dalam menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Respon adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan. Jika rangsang dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang dikondisikan. 11 Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M Caffe respon dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 12 a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tetang seseorag atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pegetahuan dan memanipulasi pengetahuan mealui aktivitas mengingat, meganalisis, memahami, 10 Santoso S. Hamijoyo, Komunikasi Partisipatoris, Bandung: Humaniora, hal diakses 20 Juni Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004) hal.218

8 17 menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau intelegensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, diantaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan. Kepercayaan/ pegetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu. Merubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat merubah perilaku mereka. Gejala pengenalan (kognisi) dimulai ketika individu melakukan pegindraan dan pengamatan. Mulai saat itu idividu menerima secara langsung stimuli atau rangsang dari luar. Individu mengenal lingkungan sekitarnya baik berupa obyek maupun sesuatu yang bersifat abstrak, yakni dengan menggunakan alat inderanya. Individu dapat menyadari keadaan sekitar dengan pengindraan dan pegamatan (sensation and perceptin). Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi ketika individu akan dapat menyadari sesuatu. Antara lain: 1) Adaya obyek yang diamati. Obyek menimbulkan stimulus yang akan ditangkap oleh alat indra atau reseptor. Yang dimaksud stimulus ialah segala sesuatu yang bisa ditangkap alat indra atau reseptor. 2) Alat indra atau reseptor yang cukup baik yaitu alat untuk menerima stimulus.

9 18 3) Untuk meyadari atau untuk mengadakan pengamatan sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang merupakan langkah awal sebagai sesuatu persiapan dalam mengadakan pegamatan. Tanpa perhatian tidak akan terjadi pengamatan. Setelah terjadi proses pengindraan dan pengamatan selanjutnya akan terjadi prses tanggapan. Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok. Tanggapan diartikan sebagai gambaran ingatan dari hasil pengamatan, dalam mana obyek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Tanggapan berada di alam bawah sadar manusia. Setelah individu mengalami proses tanggapan, selanjutnya tanggapan tersebut akan dimunculkan. Pemunculan dari tanggapantanggapan dari keadaan dibawah sadar (tidak disadari) ke dalam keadaan disadari disebut dengan reproduksi. Reproduksi dapat juga terjadi oleh karena adanya perangsang atau pengaruh dari luar. Misalnya kerena melihat makanan maka jadi teringat lapar dan ingin makan. Dari proses reproduki maka proses berlanjut pada ingatan (memory). Ingatan atau memory ialah kekuatan jiwa untuk meerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Ada tiga unsur dalam aktivitas ingatan, ialah menerima kesan-kesan, menyimpan, mereproduksikan. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat, maka berarti ada sesuatu indikasi bahwa individu mampu menyimpan dan

10 19 menyimpulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhya dalam ingatan oleh karena ingatan merupakan kemampuan yang terbatas. b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap sesuatu. Respon afektif ialah respon yang timbul pada aspek perasaan atau tanggapan ataupun reaksi seseorang terhadap stimulus yang diterima dari pesan komunikasi yang ada pada aspek emosional dan bersifat subyektif. Perasaan seseorang berkembang sejak mengalami sesuatu. Karena itu mudah dimengerti bahwa keadaan yang pernah mempengaruhinya dapat memberikan corak dalam perkembangan perasaan. Dalam kehidupan modern banyak bermacam-macam alat yang dipergunakan untuk memperkaya rangsang emosi, seperti: televise, radio, film, gambar, majalah, serta media internet. 13 Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state) yang ada pada individu atau organisme pada suatu waktu. Menurut Caplin (1972) yang dimaksud dengan perasaan adalah keadaan individu sebagai akibat dari persepsi sebagai akibat stimulus baik eksternal maupun internal. Ada tiga sifat perasaan: 13 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, hal. 102

11 20 1) Pada umumnya perasaan berkaitan dengan persepsi, dan merupakan reaksi terhadap stimulus yang mengalaminya. Tetapi perasaan yang timbul pada masing-masing individu ternyata dapat berbeda satu dengan yang lain. Dengan demikian, sekalipun stimulusnya sama namun perasaan yang ditimbulkan oleh stimulus tersebut dapat berbeda-beda. 2) Perasaan bersifat subyektif, lebih subyektif apabila dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa psikis yang lain. Meskipun stimulusnya sama namun perasaan yang dialami individu yang ditimbulkan oleh stimulus tersebut dapat berbeda satu dengan yang lain. 3) Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang sekalipun tingkatanya dapat berbeda-beda. Namun demikian perasaan senang dan tidak senang bukanlah satu-satunya dimensi dari perasaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perasaan diantaraya ialah: jenis kelamin, pengalaman, prasangka, dan keadaan obyek. c. Behavioral, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan. Respon adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan. Jika rangsang dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang dikondisikan. Rangsang atau stimulus adalah istiah yang digunakan oleh psikologi untuk menjelaskan suatu hal yang

12 21 merangsang terjadinya suatu respon tertentu. Rangsang merupakan informasi yang dapat diindra oleh panca indra. Rangsang ialah suatu hal yang datang dari lingkungan yang dapat menyebabkan respon tertentu pada tingkah laku. Respon yang bersifat perilaku (behavior) bersangkutan dengan masalah melaksanakan atau tidak melaksanakan. Pada respon yang bersifat perilaku dilatar belakangi oleh aspek konasi yang meliputi komponen: adanya motif, adanya suatu usaha, adanya saat-saat memilih, adanya suatu keputusan, adanya perbuatan berdasarkan kemauan. Suatu perbuatan ini terjadi karena adanya suatu dorongan (motif) yang terdapat dalam diri manusia yang selalu berusaha mencari tujuan yang didahului oleh suatu pilihan perbuatan yang mungkin dapat menguntungkan diri, sehingga suatu keputusan untuk berbuat dapat dilaksanakan. (Dakir, 1993: 108). Dungkapkan oleh Bimo Walgito (2002: 168) motif sebagai pendorong pada umumya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor lain. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Kalau orang ingin mengetahui mengapa orang berbuat atau berperilaku kearah sesuatu yang dikerjakan, maka orang tersebut akan terkait dengan motivasi atau perilaku yang termotivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Dengan demikian

13 22 dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai tiga spek, yaitu: pertama, keadaan terdorong dalam diri organisme, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan. Misalnya kebutuhan jasmani karena keadaan lingkungan atau karena keadaan mental seperti berfikir dan ingatan; kedua, perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan; ketiga, goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut. 14 B. Kajian Teoritik hal. 6 Menurut Kerlinger, Teori adalah himpunan konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut 15. Atau dalam bahasa sederhana, teori adalah penjelasan dari suatu fenomena yang telah diuji kebenarannya. Dalam sebuah langkah penelitian acuan terhadap teori-teori juga harus diperhatikan. Masuknya teori komunikasi massa yang dapat diprediksi efekefek dari media yang digunakan dapat memberikan pengaruh terhadap penelitian yang dilakukan. Sesuai dengan fenomena yang ada, penelitian ini menggunakan teori S- O-R. Maksudnya adalah Stimulus-Organisme-Respon. Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. 14 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi, Yogyakarta: Andi, 2002, hal Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997,

14 23 Jadi unsur-unsur dalam teori ini adalah: Pesan (Stimulus, S); Komunikan (Organisme, O); dan Efek (Respon,R) Teori S-O-R sebagai singkatan dari stimulus-organism-response ini berasal dari kajian psikologi. Tidak mengherankan jika kemudian menjadi salah satu teori komunikasi, sebab material dari komunikasi dan psikologi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kogisi, afeksi da konasi. 16 Menurut teori S-O-R efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadapa stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Selain itu teori ini menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi. Dampak atau pengerauh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsang tertentu. Dengan demikian besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pegaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi pesan yang menyebebkan stimulus mahasiswa menanggapinya. Unsur-unsur dalam teori ini adalah: a. Pesan (stimulus), merupakan pesan yang disampaikanoleh komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa benda atau lambang. b. Komunikator (organisme), merupakan keadaan komunikan dan saat menerima pesan. Pesan yang disampaikan komunikator. Perhatian disini 16 Onong Uchayana Effendi, Imu Teori Dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT Citra Aditya bakti, 2000, hal. 253

15 24 diartikan bahwa komunikaan akan memperhatikan setiap pesan yang disampaikan melalui tanda atau lambang. Selanjutnya komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yag disampaikan. c. Efek (Respon), merupakan dampak dari komunikasi. Efek darikomunikasi adalah perubahan sikap, yaitu afektif, kognitif dan konatif. Efek kognitif merupakan efek yang ditimbulkan setelah adanya komunikasi. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan. 17 Teori ini dapat dijelaskan melalui gambar sebagai berikut: STIMULUS ORGANISM o Penerimaan o Perhatian o Pengertian RESPON Gambar diatas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan, mugkin dapat diterima atau ditolak. Apabila komunikan menerima pesan tersebut,maka ia akan memperhatikan pesan tersebut menjadi bahan informasi bagi dirinya. Proses selanjutnya komunikan mencoba mengerti pesan tersebut. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya, yaitu kesediaan untuk mengubah sikap. Secara umum akibat atau hasil komunikasi mencakup tiga aspek yaitukognitif afektif dan konatif. Efek kognitif terhubung dengan pegetahuan, yang melibatkan prses berpikir, memecahkan masalah, dan dasar keputusan. Sedagkan efek afektif berhubungan dengan perilaku atau tindakan. 17 Ibid, hal. 254.

16 25 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa respon muncul dari adanya proses berpikir dan memperhatikan individu terhadap obyek, dengan adanya proses tersebut maka timbullah kesadaran invividu terhadap obyek. Proses berpikir tersebut menunjuk pada kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang sebagai penggganti obyek dan peristiwa. 18 Pada tahap ini individu akan memberikan perhatian lebih tentang sesuatu yang disukainya, sesuai dengan pegalaman yang didapatkan dari apa yang telah dilihatnya. Pada tahap ini, ia sadar terhadap obyek yang dihadapinya tersebut. Dan pada tahap terakhir ia menyimpan kedalam ingatan dan dijadikan pengetahuan. Proses seanjutnya timbullah perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek. Individu akan menyeleksi atau memilih, dan daripilihan tersebut diyakininya. 19 Perhatian disini diartikan sebagai proses mental ketika stimuli lainnya melemah. Setelah individu menangkap stimulus, maka proses selanjutnya adalah menyimpannya dalam ingatan mereka. Proses psikologi ini lazim dikenal dengan memori, yang merupakan sistem yang sangat berstruktur, yang dapat menyebabkan organisme sanggup merekam fakta. Secara singkat memori melewati tiga proses, yaitu: perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. Merekam adalah pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkit saraf internal. Penyimpanan merupakan preses yang menentukan berapa lama informasi itu berada dalam ingatan, dan panggilan merupakan proses mengingat kembali informasi yang telah disimpan. 18 Jalaluddin rahmad, hal Dennis MC Quail, Teri Komuikasi Massa, Jakarta: Erlangga, 1987, hal 281

17 26 Dalam definisi diatas maka respon pemirsa tentang pesan-pesan yang disampaikan merupakan hasil individu dalam menerima stimuli dari lingkungan dan mengubahnya kedalam kesadaran psikologis. Efek kognitif terjadi apabila ada suatu perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dipersepsi oleh khalayak terkait dengan transmisi pengetahuan. Seorang cukup intens mengetahui informasi dari isu tertentu sehingga ia dapat secara jelas mengambil sikap terhadap isu tersebut. 20 Sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu masalah tergantung pada pengetahuan yang dimiliki seseorang masalah tersebut. Efek media dapat pula mempengaruhi seseorang dalam waktu pendek sehingga dengan cepat mempegaruhi mereka, namun juga memberi efek dalam waktu yang lama, sehingga memberi dampak pada perubahan-perubahan dalam waktu yang lama. Hal tersebut karena efek media massa terjadi secara disengaja, namun juga ada efek media yang diterima masyarakat tanpa disengaja. 21 Logikanya manusia sebagai mekanisme yang merespon seperti yang diterangkan pada teori belajar sosial yakni manusia adalah suatu produk kekuatan ekstera dalam lingkungan yang melingkupi mereka. Rangsangan dalam mereka mengkondisikan mereka untuk berperilaku dan memberikan respon terhadap peristiwa-peristiwa dengan cara yang dapat diramalkan dan tetap. Suatu jaringan hubungan kausal mengaitkan semua aspek penting perilaku kepada lingkungan. Meskipun persepsi manusia dapat mempengaruhi 20 Eriyanto, Metodologi Polling, Bandung: PT Rosda Karya, 1999, hal Burhan Bungin, Sosiologi Komuikaasi, Jakarta: Kencana, 207, hal. 317

18 27 proses ini hingga derajat tertentu, manusia selalu memberikan respon terhadap situasi dengan suatu cara yang berdasarkan hukum atau aturan yang berlaku. 22 C. Penelitian Terdahulu yang Relevan Telah banyak sekali penelitian-penelitian terdahulu yang membahas tentang respon. Baik di kampus IAIN sendiri maupun di kampus-kampus lain. Ada yang membahas respon mahasiswa, respon khalayak, respon masyarakat, respon pemirsa, respon pendengar dan lain sebagainya. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Rosadi dengan judul Respon Mahasiswa Terhadap Model Pelayanan Administrasi Akademik Dengan Sistem Informasi Akademik (Studi kasus pada mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi semester genap tahun akademik di fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya). Penelitian ini dilakukan di lingkungan fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa respon yang diberikan mahasiswa pada model pelayanan administrasi akademik dengan sistem informasi akademik dinilai sangat bermanfaat bagi operasional administrasi, karena lebih mudah mencari informasi. Mahasiswa menilai bahwa keberadaan sistem informasi akademik telah meringankan beban mahasiswa dalam mencari informasi tentang data-data studi. Namun berdasarkan data yang ditemukan ada beberapa yang masih menjadi kendala dari segi teknis dan nonteknis seperti penyajian informasi dan fasilitas. 22 R. Wayne Pace & Faules, Komunikasi Organisasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1993, hal. 8

19 28 Titik relevansi penelitian tersebut dengan penelitian yang penulis lakukan kali ini adalah sama-sama meneliti tentang respon mahasiswa. Namun perbedaannya jika penelitian tersebut meneliti model pelayaan akademik berbasis sistem informasi maka penelitian kali ini meneliti tentang jaringan internet nirkabel Wairles Fideliti (WiFi) sebagai fasilitas pendukung mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan proses belajarnya. Perbedaan lainnya adalah jika penelitian tersebut subyeknya mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah maka penelitian ini subyeknya adalah mahasiswa IAIN Sunan Ampel.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting peranannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan orang lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan orang lain dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia tentu membutuhkan orang lain dalam menjalankan hidup sehari-hari. Maksudnya, setiap manusia pasti berinteraksi dengan manusia

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Proses Komunikasi Massa. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Proses Komunikasi Massa. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 09 Proses Komunikasi Massa Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pengertian Komunikasi Massa 1. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah Islam dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi, hiburan dan kontrol sosial. Saat ini begitu banyak media massa yang beredar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut Effendy (2003:254) teori Stimulus-Organism-Responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Psychology: * The science

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi Intrapersonal Komunikasi

Lebih terperinci

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS 7 Oleh: Vegatia Kainde Desie. M. D. Warouw Ridwan Paputungan email : vegatia.kainde@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap penonton Surabaya terhadap tayangan E-News Net TV secara keseluruhan cenderung positif. Jika dilihat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI TENTANG TANGGAPAN, TAYANGAN DAN TELEVISI Deskripsi Teoritik Tentang Tangapan. gambaran ingatan dari pengamatan.

BAB II DESKRIPSI TENTANG TANGGAPAN, TAYANGAN DAN TELEVISI Deskripsi Teoritik Tentang Tangapan. gambaran ingatan dari pengamatan. BAB II DESKRIPSI TENTANG TANGGAPAN, TAYANGAN DAN TELEVISI 2.1. Landasan Kerangka Teori 2.1.1. Deskripsi Teoritik Tentang Tangapan a. Pengertian Tanggapan Hingga kini tanggapan belum bisa di definisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teoretis 1. Persepsi a. Pengertian Persepsi Menurut Slameto, persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia, melalui persepsi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Teori merupakan faktor yang sangat penting dalam proses penelitian. Seorang peneliti harus memilih dan menentukan teori apa yang digunakannya dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Persepsi Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak. Melalui persepsi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa kita pada era komunikasi massa. Komunikasi pada awalnya sederhana berubah menjadi kompleks. Sejak ditemukannya mesin cetak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rakhmad, persepsi adalah Pengalaman tentang objek peristiwa atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rakhmad, persepsi adalah Pengalaman tentang objek peristiwa atau 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Konsep Persepsi 2.1.1.1 Pengertian Persepsi Menurut Rakhmad, persepsi adalah Pengalaman tentang objek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa A-10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentuk teknologi sebagai alat penyampaian informasi diantaranya adalah radio, televisi, telepon, majalah dan lain-lain. Dalam komunikasi massa harus bisa menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab 60 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapat hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01 Rahmawati Z, M.I.Kom kontrak perkuliahan TUGAS : 40 % MID : 30 % UAS : 30 % KEAKTIFAN : BONUS NILAI TAMBAHAN TUGAS DIKUMPULKAN ON TIME darumzulfie@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemilihan media baru dalam dunia pendidikan di kalangan remaja di perumahan Kota Modern 2014-2015, tentunya tidak bisa lepas dari berbagai alasan rasional yang

Lebih terperinci

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: 3 & 4 Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi Proses Komunikasi Dalam Masyarakat Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

6/13/2012 EFEK KOMUNIKASI MASSA EFFECT KOMUNIKASI MASSA. Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh audien.

6/13/2012 EFEK KOMUNIKASI MASSA EFFECT KOMUNIKASI MASSA. Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh audien. EFEK KOMUNIKASI MASSA Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Dewanto Putra Fajar M.Si Zaza Fariza Yuniar S.I Kom EFFECT KOMUNIKASI MASSA Sbahwa efek media massa sejatinya berhubungan dengan pesan yang diterima oleh

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA (Studi Korelasional Tentang Hubungan antara Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan dan Pemberitaan Kekerasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI. Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : Rachmat Al Fajar F 100 950 017 /

Lebih terperinci

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani: methodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang

Lebih terperinci

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV. Oleh Herlina dan Diana Amalia Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim ABSTRAKSI

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV. Oleh Herlina dan Diana Amalia Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim ABSTRAKSI Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1. No.2 Oktober 2009 94 MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW Be A Man DI GLOBAL TV Oleh Herlina dan Diana Amalia Ilmu Komunikasi FISIP-UPNV Jatim ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Persepsi Membahas istilah persepsi akan dijumpai banyak batasan atau definisi tentang persepsi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain oleh: Jalaludin

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN 1 ABSTRAK Perkembangan dunia komunikasi dan media massa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Melalui media massa saat ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang tidak terbatas. Tidaklah heran

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja

Lebih terperinci

PRESS RELEASE SEBAGAI WAHANA PENYAMPAI INFORMASI KEPADA PUBLIK DALAM AKTIVITAS KAMPANYE POLITIK. Oleh : Novy Purnama N*)

PRESS RELEASE SEBAGAI WAHANA PENYAMPAI INFORMASI KEPADA PUBLIK DALAM AKTIVITAS KAMPANYE POLITIK. Oleh : Novy Purnama N*) PRESS RELEASE SEBAGAI WAHANA PENYAMPAI INFORMASI KEPADA PUBLIK DALAM AKTIVITAS KAMPANYE POLITIK Oleh : Novy Purnama N*) Abstraksi Posisi penting press relase, yang pada dasanya merupakan domain public

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN

PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN I Pendahuluan Rumah sakit sering kali harus melayani komunitas dengan berbagai keragaman. Ada pasien-pasien yang mungkin telah berumur, atau menderita cacat,

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Proses Komunikasi Intra Personal I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Markom & 85006 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis 1. Persepsi a. Pengertian Persepsi Pada pembahasan kerangka teoritis ini ada beberapa teori yang dianggap relevan untuk menjelaskan permasalahan sekitar judul

Lebih terperinci

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu

Lebih terperinci

1 Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hal. 127.

1 Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hal. 127. Pembahasan A. Pengertian Psikologi Dakwah Secara harfiah, psikologi artinya ilmu jiwa berasal dari kata yunani psyce jiwa dan logos ilmu. Akan tetapi yang dimaksud bukanlah ilmu tentang jiwa. Psikologi

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini informasi dapat di akses dengan sangat mudah. Informasi dapat di akses melalui media elektronik seperti televisi, radio,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang berbeda, meskipun keduanya mempunyai kemiripan untuk. komunikasi dan dakwah, maka komunikator selaku dai bisa dengan tepat

BAB I PENDAHULUAN. hal yang berbeda, meskipun keduanya mempunyai kemiripan untuk. komunikasi dan dakwah, maka komunikator selaku dai bisa dengan tepat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Komunikasi Massa Media massa telah muncul sebagai kekuatan yang berpengaruh. Penyebaran informasi melalui media massa telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN BROADCASTING SEBAGAI OBJEK STUDI ILMU KOMUNIKASI Apa sebenarnya komunikasi itu? Menurut pendapat Carl I Hovland yang mengetengahkan definisinya mengenai Science of Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat lainnya, BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Komunikasi merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi bisa dianalogikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya proses pengiriman pesan, baik verbal maupun non verbal oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya proses pengiriman pesan, baik verbal maupun non verbal oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan kita sehari-hari, proses komunikasi selalu terjadi dalam segala aspek. Selalu adanya sistem antara pertukaran tanda dan lambang, ataupun adanya proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI BELAJAR 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berawal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. motif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program

BAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tidak dapat dipungkiri bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2. Bagaimana pendapat Anda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah. Hal ini di mungkinkaan karena adanya berbagai media (Channel) yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah. Hal ini di mungkinkaan karena adanya berbagai media (Channel) yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia ini untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini di mungkinkaan karena adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif. Pengertian dari metode kuantitatif sendiri adalah penelitian yang sifatnya dapat dihitung jumlahnya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi bisa terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Harold

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 1. atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai

Lebih terperinci

STRUKTUR SIKAP Komponen Kognitif Komponen Afektif Komponen Konatif

STRUKTUR SIKAP Komponen Kognitif Komponen Afektif Komponen Konatif STRUKTUR DAN PEMBENTUKAN SIKAP STRUKTUR SIKAP Komponen Kognitif Komponen Afektif Komponen Konatif Komponen Kognitif Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Berisi persepsi,

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa Puri Kusuma D.Putriii 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengubah kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat memang sulit. Buktinya masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai, kriteria sehatnya suatu kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Informasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia karena informasi dapat dijadikan sebagai petunjuk kemajuan

Lebih terperinci

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10 GEJALA KONASI--MOTIVASI PERTEMUAN KE 10 aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id MOTIVASI Motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan peranan media. Media massa dianggap penting karena berfungsi sebagai pemberi informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Karena dengan pendidikan jasmani dapat mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

Kata Kunci: komunikasi interpersonal, implikasi, sikap individu

Kata Kunci: komunikasi interpersonal, implikasi, sikap individu IMPLIKASI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PERUBAHAN SIKAP INDIVIDU Siti Nurul Yaqinah 1 Abstrak Komunikasi interpersonal merupakan jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi dalam kehidupan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS

KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS Disampaikan dalam Orientasi Perguruan Tinggi dan Kehidupan Kampus Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2016 2017 Kamis, 15 September 2016 Oleh: SUGIARYO K.UPT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar. bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan

Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar. bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan kiranya mampu diaplikasikan dalam keseharian mereka. Efek

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 3 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Komunikasi Massa, Fungsi dan Peran Media Massa DESKRIPSI: Materi berupa uraian

Lebih terperinci

BAB 2 MODEL DAN KERANGKA KERJA PERILAKU KONSUMEN

BAB 2 MODEL DAN KERANGKA KERJA PERILAKU KONSUMEN BAB 2 MODEL DAN KERANGKA KERJA PERILAKU KONSUMEN Dalam bab ini dibahas mengenai model dan kerangka kerja perilaku konsumen yang dikaitkan dengan ruang lingkup perilaku konsumen pada bab sebelumnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat keterkaitannya dengan masyarakat luas, menjadi salah satu pilar perubahan suatu negara,

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI MASSA

SISTEM KOMUNIKASI MASSA SISTEM KOMUNIKASI MASSA Secara sederhana komunikasi massa adalah, komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televisi dan film, terdapat empat tanda pokok dalam komunikasi masa

Lebih terperinci

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 SUBTEMA 2 KELAS IV SD NEGERI 2 TRUCUK KLATEN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR SKRIPSI

SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR SKRIPSI SIKAP MAHASISWA DI SURABAYA TERHADAP GAME SHOW HAPPY SONG DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Sikap Mahasiswa Di Surabaya Terhadap Game Show Happy Song di Indosiar) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin diperkaya sumber dan media pembelajaran. 1

BAB I PENDAHULUAN. semakin diperkaya sumber dan media pembelajaran. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang berkualitas memerlukan tenaga pengajar atau guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, zaman pun semakin maju, modern dan berkembang khususnya dalam bidang komunikasi. Adapun fungsi komunikasi yang utama adalah menyampaikan

Lebih terperinci

2016 PERSEPSI PEMIRSA TENTANG OBJEKTIVITAS BERITA DI KOMPAS TV

2016 PERSEPSI PEMIRSA TENTANG OBJEKTIVITAS BERITA DI KOMPAS TV BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah feedback yang tertunda atau delayed, sehingga komunikator membutuhkan waktu untuk mengetahui tanggapan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan kehadiran berbagai macam media massa yang semakin hari semakin kompleks. Media massa berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang diekspresikan dalam wujud media tulis. Untuk itu, karya sastra dihasilkan melalui imajinasi dan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI MEDIA MASSA MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI MEDIA MASSA MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI MEDIA MASSA MATA KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI Disusun Oleh : Brigita Tyas Ratih K 210110150058 Fari Hashifah 210110150061 Vazzareyno Galih 210110150068 Lauditta Nurseptia 210110150067 Noor Dina

Lebih terperinci

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kajian Pustaka 1. Citra Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi yang sangat memahami perlunya member perhatian yang cukup untuk membangun suatu citra yang menguntungkan

Lebih terperinci