BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
|
|
- Fanny Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Sistem biometrika pada dasarnya bergantung pada bentuk yang bervariasi secara acak yang dimiliki manusia (Daugman, 2002). Berbeda dengan identifikasi personal sistem keamanan biometrika tidak membutuhkan password yang dibuat atau diberikan orang lain tetapi menggunakan pengukuran biometrika milik individu seperti sidik jari, geometri tangan, dan iris sehingga kemungkinan dicuri, hilang, dilupakan, atau dipalsukan sangat kecil (Zhou, 2009). Perbandingan dari berbagai sistem pengenalan biometrika menunjukkan bahwa iris sangat stabil, handal dan aman (Tiwari, dkk., 2012). Tujuan dari pengenalan iris sebagai teknologi berbasis biometrika untuk identifikasi manusia dan verifikasi adalah untuk mengenali seseorang dari cetak irisnya (Kayte, dkk., 2012). Kebutuhan akan akurasi identifikasi manusia telah berkembang dari waktuke waktu untuk tujuan keamanan dan pemeriksaan identitas (Khan, dkk., 2012). Namun ketika citra iris mengandung faktor-faktor non-ideal akan menyulitkan pada saat segmentasi iris (Roy, 2011) sehingga berakibat menurunnya akurasi sistem pengenalan iris (Rashad, dkk., 2007 ; Daugman, 2003; Ma, dkk., 2003). Citra iris non-ideal adalah citra iris yang mengandung faktor-faktor non-ideal (Vatsa, 2008 ; Roy, dkk., 2010 ; Roy, 2011) yang meliputi eyelid occlusion, eyelash occlusion, specular reflection, lighting reflections, poor focus, completely closed and partialy opened eye, off angle gaze, motion blur, nonelliptical/noncircular shapes of the iris/pupil (Zhou, 2009 ; Roy, dkk., 2010 ; Roy, 2011 ; Rashad, dkk., 2011 ; Suganthy, dkk., 2012). Oleh karena itu dibutuhkan metode segmentasi iris yang sesuai untuk citra iris non-ideal. Menurut Daugman (1993) dan Ezhilarasan, dkk.,(2010) informasi pola iris tersebar secara acak dan tidak merata pada wilayah iris, tetapi perlu diketahui bahwa terdapat karakteristik iris yang terkonsentrasi pada wilayah dekat pupil. 1
2 2 Oleh karena itu pengenalan iris yang baik dapat diperoleh dengan hanya menganalisis 50% atau kurang dari wilayah iris yang tersedia. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Vatsa, dkk., (2008) yang menggunakan sebagian wilayah iris yaitu bagian kiri dan bagian kanan, Gopikrishnan dan Santhanam (2011b) dalam penelitiannya menggunakan ¼ ukuran iris untuk mempercepat image processing. Murugan dan Savithiri (2010), Murugan dan Savithiri (2011a, 2011b) dalam penelitian mereka membagi wilayah iris dalam empat kategori yaitu internal region, external region, lower region dan upper region. Hasil penelitian mereka menunjukkan hasil yang baik namun pemilihan wilayah tersebut masih rentan terhadap noise/adanya faktor-faktor non-ideal misalnya specular reflection, lighting reflection, eyelid occlusion, eyelash occlusion, dll. Gangguan bulu mata (eyelash occlusion) dan kelopak mata (eyelid occlusion) merupakan masalah yang paling sering muncul dalam sistem identifikasi iris dikarenakan keduanya merupakan bagian dari mata, sama seperti iris. Sehingga diperlukan proses preprocessing yang lebih banyak dalam rangka menghilangkan gangguan tersebut agar tidak mengganggu proses segmentasi maupun proses selanjutnya yang dapat berakibat menurunnya akurasi sistem identifikasi iris. Oleh karena itu diperlukan pemilihan wilayah iris yang tidak rentan terhadap gangguan tersebut sehingga dapat mengurangi proses preprocessing dalam sistem identifikasi iris mata. Permasalahan lain yang sangat mempengaruhi kinerja pengenalan iris adalah pada proses pencocokan. Penggunaan algoritma yang tepat dalam proses pencocokan akan meningkatkan akurasi dan efisiensi proses pengenalan iris. Beberapa penelitian telah dilakukan menggunakan beberapa metode pencocokan yaitu HD, ED dan HDD yang dilakukan oleh Kayte, dkk., (2012), Roy, dkk., (2010) Gopikrishnan dan Santhanam (2011a), Raghavi dan Priya (2011), Ezhilarasan, dkk., (2010), Boyd, dkk., (2010), Chen, dkk., (2009), Harjoko, dkk., (2009) namun beberapa penelitian menggunakan machine learning seperti yang dilakukan oleh Khan, dkk., (2012), Chaudhary dan Mubarak (2012), Murugan dan Savitiri (2011b) dan Farouk, dkk., (2011) yang menggunakan JST/BP, Hosain dan Sarma (2012) menggunakan JST/SOM, Swain, dkk., (2012) menggunakan
3 3 MLFFNN/BP, Tallapragada dan Rajan (2012) menggunakan SVM, Rashad, dkk.,(2011) menggunakan combined LVQ Classifier, Chowhan dan Shinde (2011) menggunakan FMN, Gopikrishnan dan Santhanam (2011b) menggunakan HD, Feed Forward BP, Cascade Forward BP, Elman Forward BP, dan Perceptron menunjukkan hasil yang lebih baik. Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa JST telah banyak digunakan dalam sistem pengenalan iris terutama JST/BP yang merupakan salah satu algoritma JST yang sangat populer terutama untuk peramalan/prediksi dalam pengenalan pola namun JST/BP memiliki kelemahan yaitu sering terjebak dalam lokal minima selama proses pembelajaran sehingga proses pelatihan sangat sulit atau tidak akan pernah mencapai konvergensi dan tidak stabil. ERNN/LMA merupakan salah satu algoritma yang stabil dan sangat baik dalam pengenalan pola seperti ditunjukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Tanoto, dkk., (2010) dan Norviani (2011) dalam kasus berbeda, sehingga muncul pertanyaan apakah penerapan ERNN/LMA pada pengenalan iris dapat mempengaruhi kinerja identifikasi iris? 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut : Apakah pemilihan wilayah iris dengan pendekatan irisan internal region dengan lower region dari citra iris non-ideal meningkatkan kinerja identifikasi iris menggunakan ERNN/LMA? Apakah penerapan ERNN/LMA dapat meningkatkan kinerja identifikasi citra iris non-ideal 1.3 Batasan Masalah Untuk menjaga fokus dari penelitian ini, maka beberapa batasan yang diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Data yang dipakai sebagai data uji adalah data citra iris non-ideal dari database CASIA-Iris-Syn v4 dan CASIA-Iris v1 (CASIA, 2006). Penggunaan
4 4 database ini untuk mempermudah peneliti dalam membandingkan hasil pengujian dengan hasil pengujian dari peneliti sebelumnya. Output yang dihasilkan akan menyatakan identitas seseorang yang terdaftar dalam database. Dalam penelitian ini identitas seseorang dinyatakan dengan nama kelasnya. Metode segmentasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan modifikasi metode CHT karena metode tersebut dapat digunakan untuk segmentasi iris yang mengandung noise dengan asumsi bahwa iris mata berbentuk lingkaran. Pemilihan wilayah iris (ROI) dengan pendekatan irisan internal region dengan lower region. Metode ekstraksi ciri yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode 3D-GLCM (Chen, dkk., 2009). Metode identifikasi citra iris yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ERNN/LMA. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode identifikasi iris mata menggunakan ERNN/LMA. Tujuan khusus penelitian ini adalah : a. Mengetahui pengaruh pemakaian wilayah iris dengan pendekatan irisan internal region dengan lower region dari citra iris non-ideal terhadap hasil identifikasi iris menggunakan ERNN/LMA. b. Mengetahui pengaruh penerapan ERRN/LMA terhadap kinerja identifikasi iris dan membandingkan hasil pengujian metode identifikasi iris mata menggunakan ERRN/LMA dengan penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem biometrika menggunakan iris mata dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang identifikasi iris.
5 5 1.5 Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Langkah I : Studi pustaka. Melakukan studi pustaka tentang penelitian identifikasi iris, berbagai cara preprocessing citra untuk meningkatkan akurasi, serta identifikasi citra iris menggunakan ERNN/LMA. 2. Langkah II : Analisis, Perancangan dan Implementasi sistem. Merancang dan membangun sistem identifikasi iris menggunakan pendekatan yang diusulkan. 3. Langkah III : Pengujian. Menguji coba metode yang diusulkan menggunakan data citra CASIA-Iris- Syn v4 dan CASIA-Iris v1 kemudian mengevaluasi akurasi hasil identifikasi. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan tesis diorganisasikan dalam 7 bab dan diberi nomor I sampai VII. Deskripsi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: 1. BAB I. PENDAHULUAN, berisi penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan tesis. 2. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, berisi uraian sistematis tentang informasi hasil-hasil penelitian sebelumnya dan menghubungkannya dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. 3. BAB III. LANDASAN TEORI, berisi pembahasan mengenai iris mata, pengolahan citra iris mata, serta classifier ERNN/LMA. 4. BAB IV. ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM, berisi penjelasan mengenai kontribusi utama yang dilakukan peneliti dalam merancang identifikasi iris mata menggunakan ERNN/LMA. 5. BAB V. IMPLEMENTASI, berisi implementasi sistem identifikasi iris mata.
6 6 6. BAB VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi hasil penelitian yang digunakan untuk pengujian, skenario pengujian, indikator keberhasilan, hasil pengujian, dan analisis hasil pengujian. 7. BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan dari hasil pengujian dan analisis yang dilakukan dan membandingkannya dengan tujuan penelitian.
IDENTIFIKASI IRIS MENGGUNAKAN IMPROVED LEVENBERG-MARQUARDT
IDENIFIKASI IRIS MENGGUNAKAN IMPROVED LEVENBERG-MARQUARD Rocky Yefrenes Dillak Abstrak : Sistem biometrika adalah suatu sistem pengenalan diri menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia seperti sidik
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Keamanan data pribadi merupakan salah satu hal terpenting bagi setiap orang yang hidup di era dimana Teknologi Informasi (TI) berkembang dengan sangat pesat. Setiap orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan adalah masalah penting dalam kehidupan masyarakat pada saat ini. Terjadinya banyak tindak kejahatan dan pemalsuan identitas mengindikasikan bahwa masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya teknologi informasi, maka informasi menjadi suatu barang yang berharga di dalam masyarakat. Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi digital pada era ini berkembang sangat pesat. Hampir setiap tahun telah ditemukan ataupun dikembangkan sebuah inovasi teknologi baru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah
BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemalsuan identitas sering kali menjadi permasalahan utama dalam keamanan data, karena itulah muncul teknik-teknik pengamanan data seperti penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang !! "(!
"( BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda tangan (signature) adalah sebuah tanda (sign) atau symbol yang merupakan versi miniatur dari pemiliknya. Tanda tangan bukanlah sembarang tanda atau symbol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman dan teknologi, teknik pengenalan individu secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengontrol akses menuju suatu wilayah atau material yang dilindungi, dibutuhkan teknik pengenalan individu yang handal. Seiring dengan perkembangan zaman dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata adalah indra terbaik yang dimiliki oleh manusia sehingga citra (gambar) memegang peranan penting dalam perspektif manuasia. Namun mata manusia memiliki keterbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari, tanda tangan, DNA, telinga, wajah, infrared,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi telah memiliki pengaruh sampai ke fondasi kehidupan sehari-hari manusia.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DETEKSI BULUMATA UNTUK PENINGKATAN AKURASI PENGENALAN PERSONAL BERBASIS CITRA IRIS
PENERAPAN METODE DETEKSI BUUMATA UNTUK PENINGKATAN AKURASI PENGENAAN PERSONA BERBASIS CITRA IRIS Andi Patombongi*, Rully Soelaiman ** Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Identitas sangat penting sebagai bukti bahwasanya manusia yang satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Pada beberapa aplikasi yang membutuhkan pengidentifikasian seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu dapat dibedakan dengan individu yang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah Pemeriksaan identitas adalah pemeriksaan jati diri yang dimiliki oleh seseorang yang ia dapat sejak ia lahir, dimana setiap identitas yang dimiliki seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Universal (universality), dimana karakteristik yang dipilih harus dimiliki oleh setiap orang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasar dari ciri atau tanda dari seseorang maka identitas seseorang itu dapat diketahui. Permasalahan yang menyangkut identitas seseorang tersebut dapat dikategorikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat lunak dewasa ini tidak terlepas dari berkembangnya studi mengenai kecerdasan buatan. Ada dua hal yang termasuk dari kecerdasan buatan
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 PENGENALAN KARAKTER ANGKA DARI SEGMENTASI CITRA PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE SOMs Winda Marlia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan proses pengolahan citra digital (digital image processing), dimana data berupa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya, komputer hanya dapat digunakan untuk melakukan pemrosesan terhadap data numerik. Tetapi pada sekarang ini, komputer telah membawa banyak perubahan dan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Iris mata merupakan salah satu organ internal yang dapat di lihat dari luar. Selaput ini berbentuk cincin yang mengelilingi pupil dan memberikan pola warna pada mata
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION
IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION RULIAH Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Loktabat
Lebih terperinciPengenalan Citra Sidikjari Menggunakan Minutiae Dan Propagasi Balik
Pengenalan Citra Sidikjari Menggunakan Minutiae Dan Propagasi Balik Sri Heranurweni 1 1) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Semarang email : heranur@yahoo.com Abstrak : Teknik identifikasi konvensional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. identitas individu baik secara fisiologis, sehingga dapat dijadikan alat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi biometrik merupakan teknologi yang memanfaatkan identitas individu baik secara fisiologis, sehingga dapat dijadikan alat atau kunci dalam kontrol akses ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manuasia. Biometrika telah lama dikenal sebagai pendekatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Klasifikasi sidik jari merupakan bagian penting dalam sistem pengidentifikasian individu. Pemanfaatan identifikasi sidik jari sudah semakin luas sebagai bagian dari
Lebih terperinciIdentifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Cahya Hijriansyah 1, Achmad Solichin 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenali dan membedakan ciri khas yang dimiliki suatu objek (Hidayatno,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini pemanfaatan teknologi pengolaan citra untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu sudah banyak diterapkan, khususnya dibidang Identifikasi.
Lebih terperinciYOGI WARDANA NRP
PENGEMBANGAN ALGORITMA SISTEM IDENTIFIKASI MATA MANUSIA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DENGAN METODE GABOR PADA PERALATAN AOI ( AUTOMATED OPTICAL INSPECTION ) YOGI WARDANA NRP. 2107 100 115 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat
BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan
Lebih terperincikalangan yang berkecimpung di dalam sesuatu yang membutuhkan pengamanan (security) data yang sangat tinggi. Pengamanan akan data-data ini semakin dira
SIMULASI DAN ANALISA SISTEM BIOMETRIK BERBASIS IRIS MATA Job Richard Hasintongan Sibarani Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Sistem biometrik pada saat
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR M. RIZKY FAUNDRA NRP DOSEN PEMBIMBING: Drs. Daryono Budi Utomo, M.Si
APLIKASI FILTER LOG GABOR PADA SISTEM PENGENALAN IRIS MATA (Application Log-Gabor Filter in Iris Recognition System ) SEMINAR TUGAS AKHIR M. RIZKY FAUNDRA NRP 1206100051 DOSEN PEMBIMBING: Drs. Daryono
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada beberapa masalah yang terjadi secara nyata dimana pengenalan individu sangat diperlukan pada masa ini. Masalah-masalah tersebut dapat dilihat secara nyata di masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari membuat kita semakin dimanjakan dengan teknologi informasi. Faktor
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi, dengan beragam aplikasi dan manfaat pada kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun di IT Telkom mengakibatkan semakin banyak buku buku Tugas Akhir yang dibuat. Dengan semakin banyaknya buku
Lebih terperinciPEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK
PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah citra, sangat dimungkinkan terdapat berbagai macam objek. Objek yang ada pun bisa terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu objek yang mungkin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks, tetapi sangat dapat diandalkan. Sistem ini memberikan sarana pengenalan obyek yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini pengolahan citra digital telah mengalami perkembangan pesat dengan semakin banyak penelitian tentang pengenalan objek dari sebuah citra. Pengenalan suatu
Lebih terperinciPengembangan Sistem Identifikasi Telapak Tangan dengan Menggunakan Metode Filter Bank Gabor
1 Pengembangan Sistem Identifikasi Telapak Tangan dengan Menggunakan Metode Filter Bank Gabor Ricky Kurniadi dan Nurul Hidayat urusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION
J~ICON, Vol. 3 No. 2, Oktober 2015, pp. 89 ~ 95 89 IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION Rini Miyanti Maubara 1, Adriana Fanggidae
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keamanan (security) merupakan salah satu isu yang sangat penting akhir-akhir ini. Salah satu teknik yang diunggulkan bisa diterapkan untuk permasalahan tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian yang sering dialami oleh wanita pada usia lanjut. Tercatat bahwa pada tahun 2011, terdapat lebih
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak lahir, balita masih belum mengenal apapun yang dilihatnya. Dalam pertumbuhannya, balita mulai dapat mengenali sesuatu. Proses pengenalan pada balita dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. individu lain. Karakteristik ini perlu diidentifikasikan agar dapat digunakan untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang unik dan berbeda satu satu sama lain. Ia memiliki berbagai karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakan dirinya dengan individu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetic retinopathy merupakan komplikasi mikrovaskular penyakit diabetes melitus yang menyerang pembuluh darah di retina yang menyebabkan penurunan fungsi penglihatan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus
BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Gambar 2.1 Meter Air Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya mempunyai peran penting sebagai support untuk menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi perangkat digital telah berkembang secara pesat dan keberadaannya mempunyai peran penting sebagai support untuk menjalankan aktifitas keseharian. Kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses autentikasi itu sendiri adalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini proses autentikasi semakin banyak digunakan untuk berbagai macam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses autentikasi itu sendiri adalah proses untuk menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan teknologi juga diikuti dengan berkembangnya penggunaan berbagai situs jejaring sosial. Salah satu jejaring sosial yang sangat marak digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algorima Learning Vector Quantization yang dikembangkan oleh Kohonen merupakan metode pembelajaran terawasi (supervised learning) dan dikhususkan untuk klasifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis kelainan pada tulang punggung manusia bermacam-macam, bergantung pada faktor umur, kebiasaan, dan kecelakaan/virusbakteri. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang
Lebih terperinciPerbandingan Metode-Metode Pembangkitan Kunci Berdasarkan Fitur Biometrik
Perbandingan Metode-Metode Pembangkitan Kunci Berdasarkan Fitur Biometrik Eka Mukti Arifah - 13507100 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Lingkup Tugas Akhir, Metodologi Tugas Akhir dan Sistematika Penulisan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biometrik adalah salah satu teknologi cangih yang banyak dipakai untuk menjadi bagian dari system keamanan di berbagai bidang. Biometrik ini bahkan sudah digunakan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keamanan merupakan hal yang penting, terutama berkaitan dengan keamanan pribadi, baik dalam kemanan data pribadi maupun dalam keamanan barang berharga. Tidak sedikit
Lebih terperinciTugas Teknik Penulisan Karya Ilmiah. M.FAIZ WAFI Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Tugas Teknik Penulisan Karya Ilmiah Sistem Identifikasi Biometrik Finger Knuckle Print Menggunakan Histogram Equalization dan Principal Component Analysis (PCA) M.FAIZ WAFI 09121001043 Sistem Komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian,
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menjadi latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, mangaat yang diharapkan, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segmentasi citra (image segmentation) merupakan langkah awal pada proses analisa citra yang bertujuan untuk mengambil informasi yang terdapat di dalam suatu citra.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini komputer semakin mudah ditemui dan digunakan oleh beragam pengguna. Penelitian di bidang HCI (Human Computer Interaction) berperan penting dalam membuat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan dan ruang lingkup, dan sistematika penulisan laporan dari tesis ini. 1.1 Latar Belakang Di tempat umum seperti
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisis sistem. Pada pengujian akan dijelaskan tentang kriteria pengujian serta analisis dari pengujian 4.1. Kriteria Pengujian
Lebih terperinciPENENTUAN JENIS FRAKTUR BATANG (DIAFISIS) PADA TULANG PIPA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN SUPPORT VECTOR MACHINE
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan citra digital terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk memudahkan dan menyelesaikan masalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Pada penelitian ini, algoritma untuk identifikasi sidik jari tersusun dari 3 tahapan proses yakni tahap preprocessing fingerprint image, minutiae extraction, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami perkembangan sangat pesat dalam teknologi, Mubah (2011) menjelaskan Indonesia
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE GABOR WAVELET PADA EKSTRAKSI CIRI SKRIPSI PRISILIA LUKAS
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE GABOR WAVELET PADA EKSTRAKSI CIRI SKRIPSI PRISILIA LUKAS 081401039 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Pada pendahuluan ini, membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, maksud tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1. Latar belakang Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan syaraf tiruan merupakan bidang ilmu yang banyak digunakan dalam melakukan pengenalan pola suatu obyek. Banyak obyek yang dapat digunakan untuk pengenalan pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi image processing sekarang ini menyediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi image processing sekarang ini menyediakan kemungkinan manusia untuk membuat suatu sistem yang dapat mengenali suatu citra digital. Setiap
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem parkir khususnya untuk parkir mobil di tempat-tempat pusat perbelanjaan di Indonesia pada umumnya sudah menerapkan sistem otomatis. Setiap mobil yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Phalaenopsis atau yang biasa disebut dengan anggrek bulan mempunyai banyak jenis. Ada 26 jenis yang sudah dikenali di Indonesia. Anggrek dapat diklasifikasikan berdasarkan
Lebih terperinciAPLIKASI PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING DISTANCE
APLIKASI PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING DISTANCE Matheus Supriyanto Rumetna 1*, Marla Pieter, Monica Manurung 1 1 Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen, Universitas Sains
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warisan budaya yang ada di Bali yang perlu mendapatkan perhatian karena mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah kebudayaan yang ada pada setiap daerah adalah warisan dari nenek moyang serta leluhur yang hendaknya dijaga dan dilestarikan. Ada berbagai macam warisan budaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengenalan wajah adalah aplikasi dari pengolahan citra yang dapat mengidentifikasi seseorang melalui citra digital atau frame video. Sistem pengenalan wajah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian maupun pembuatan aplikasi mengenai pengenalan karakter / pengenalan pola ataupun yang berhubungan dengan Jaringan Syaraf Tiruan terlebih dengan metode Backpropagation
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI VERIFIKASI KEAMANAN MELALUI IRIS MATA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor jenis mobil ataupun sepeda motor tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder, melainkan telah menjadi
Lebih terperinciALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS Egi Badar Sambani 1), Neneng Sri Uryani 2), Rifki Agung Kusuma Putra 3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, dokumen penting masih tetap mutlak diperlukan dan dijaga keutuhannya. Huruf merupakan suatu elemen utama yang
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI PCA DAN GLCM
1 IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI DAN Ratna Dwi Jayanti A11.2011.05949 Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup sempurna karena telur mengandung zat zat gizi yang sangat baik dan. mempercepat proses kesembuhannya (Sudaryani,2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna
Lebih terperinciKLASIFIKASI CITRA SIDIK JARI DENGAN METODE TEMPLTE MATCHING
KLASIFIKASI CITRA SIDIK JARI DENGAN METODE TEMPLTE MATCHING SKRIPSI Oleh : DWI KUSMIATI J2A 605 036 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh pelanggan. Alat ini biasa diletakkan di rumah-rumah yang menggunakan penyediaan air
Lebih terperinciSEGMENTASI IRIS MATA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HOUGH
SEGMENTASI IRIS MATA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HOUGH Yanuangga G.H.L 1, YulianaMelita, M.Kom 2 MahasiswaPascaSarjanaTeknologiInformatika 1 Dosen Teknologi Informatika 2 STTS Surabaya e-mail: 1 yanuangga_id@yahoo.com,
Lebih terperinciKlasifikasi Identitas Wajah Untuk Otorisasi Menggunakan Deteksi Tepi dan LVQ
Klasifikasi Identitas Wajah Untuk Otorisasi Menggunakan Deteksi Tepi dan LVQ Gilang Ramadhan *, Esmeralda C Djamal, Tedjo Darmanto Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal Achmad Yani Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN UAV yang merupakan kepanjangan dari Unmanned Aerial Vehicles, atau dalam kata lain DRONE adalah tipe pesawat terbang yang beroperasi dengan sendirinya tanpa seorang
Lebih terperincipenyedia layanan server yang diakses atau dituju oleh pengguna. Pihak administrator jaringan di Universitas Pattimura, diperoleh informasi total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandwidth merupakan ukuran jumlah data yang dapat melakukan perjalanan lebih dari satu sistem komunikasi yang dialokasikan dalam rentang waktu atau disebut juga sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website adalah salah satu layanan yang bisa digunakan untuk melakukan pencarian berbagai informasi, sehingga sangat dibutuhkan untuk keperluan pengguna dalam pencarian
Lebih terperinciMuhammad Nasir. Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km Lhokseumawe
KLASIFIKASI DAN PNGNALAN SIDIK JAI TTUMPUK BBASIS MTOD LANING VCTO QUANTIZATION Muhammad Nasir Jurusan Teknik lektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280. Lhokseumawe 21 mail : masnasir_poli@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu memanfaatkan teknologi untuk melakukan kegiatannya. Ini dikarenakan teknologi membuat tugas manusia menjadi lebih ringan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang Teknologi Informasi sangat pesat. Hampir seluruh bidang-bidang dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya dalam bidang Teknologi Informasi sangat pesat. Hampir seluruh bidang-bidang dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun salah satunya telepon genggam yang semakin canggih, dari era telepon rumah dengan switching yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 U n i v e r s i t a s T e l k o m
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi merupakan hewan ternak yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu kelompok sapi tropis dan sub tropis. Sapi juga hewan ternak anggota family Bovidae
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia yang memiliki keunikan. Salah satu bagian sistem biometrika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turun-temurun oleh nenek moyang masyarakat suku jawa. Zaman dahulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aksara jawa merupakan khazanah budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang masyarakat suku jawa. Zaman dahulu masyarakat suku jawa menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang revelan dengan penelitian yang akan. antara metode Kohonen Neural Network dengan metode Learning ng Vector
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab ini akan menjelaskan tentang teori-teori o i serta hasil penelitian yang revelan dengan penelitian yang akan an dilakukan. an. A. Tinjauan an Pustaka Prabowo, o, Sarwoko
Lebih terperinciVERIFIKASI BIOMETRIKA TELAPAK TANGAN DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN PERSONALIA
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Vol.6 No. 2, Desember 2017 : 113-121 VERIFIKASI BIOMETRIKA TELAPAK TANGAN DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN PERSONALIA VERIFICATION OF
Lebih terperinciJARINGAN SARAF TIRUAN PADA BIOMETRIKA DETEKSI CITRA GARIS TELAPAK TANGAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION
1 JARINGAN SARAF TIRUAN PADA BIOMETRIKA DETEKSI CITRA GARIS TELAPAK TANGAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Satria Bagus Pamungkas A11.2009.05057 Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN (PALMPRINT) DENGAN EKSTRAKSI FITUR DIMENSI FRAKTAL DAN LACUNARITY ABSTRAK
IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN (PALMPRINT) DENGAN EKSTRAKSI FITUR DIMENSI FRAKTAL DAN LACUNARITY Suriyati Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya nuri_lewa@yahoo.com ABSTRAK Sistem pengenalan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat berdampak pada terjadinya penurunan substansial dalam biaya penyimpanan data, peningkatan pesat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar
Lebih terperinci