BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat berdampak pada terjadinya penurunan substansial dalam biaya penyimpanan data, peningkatan pesat dalam kinerja komputer, dan semakin populernya jaringan komputer. Hal tersebut berdampak pada terjadinya produksi data mentah dan informasi dalam volume besar yang dilakukan setiap hari dan dimana pun. Sejumlah besar data tersebut telah menyebabkan berkembangnya teknik pengolahan data yang berguna untuk data clustering atau data mining (Chi dan Yang, 2008). Clustering sebagai salah satu teknik pengenalan pola yang populer dan telah digunakan dalam berbagai bidang, seperti web mining, machine learning, segmentasi citra dan pengenalan biometrik, teknik elektro, teknik mesin, penginderaan jauh, dan genetika (Gu dan Lu, 2012). Clustering merupakan salah satu isu penelitian yang paling penting dalam domain data mining dan sangat berguna untuk banyak aplikasi, seperti pemasaran, teknik industri, biologi, kedokteran, dan image processing (Yang dan Chi, 2005). Clustering adalah pembagian data ke dalam kelompok homogen yang disebut cluster. Setiap kelompok terdiri dari objek yang memiliki kesamaan yang lebih besar antara objek lain dalam kelompoknya sendiri dibandingkan dengan objek dalam kelompok lain (Gu dan Lu, 2012). Permasalahan yang banyak ditemui dalam clustering adalah untuk menentukan jumlah k cluster yang paling tepat atau masalah pemilihan model cluster (Cabanes dan Bennani, 2010). Usaha dalam melakukan perbaikan model cluster, seperti jumlah cluster yang optimal dan hasil clustering yang paling baik masih terus dilakukan karena metode yang dikembangkan sekarang masih bersifat heuristik. (Santosa, 2007). Saat ini telah banyak algoritma clustering baru yang diciptakan dengan menggabungkan metode statistik tradisional dengan Artificial Intelligence (AI), seperti neural network, algoritma genetika, teori himpunan fuzzy, dan evolutionary programming (Chi dan Yang, 2008). 1

2 2 Pendekatan umum dari algoritma clustering adalah untuk menemukan pusat cluster yang akan mewakili setiap kelompok. Sebuah pusat cluster merupakan sebuah cara untuk mengatakan dimana letak titik pusat dari setiap cluster. Pusat cluster memungkinkan pengukuran kesamaan antara data dengan semua pusat cluster sehingga dapat menentukan cluster yang terdekat atau paling mirip. Beberapa algoritma clustering mengandalkan penentuan jumlah cluster terlebih dahulu. Dalam hal ini, algoritma mencoba untuk mengelompokkan data ke dalam sejumlah cluster tertentu. Beberapa contoh algoritma tersebut adalah K-means (Abdullah dan Feranie, 2008) dan Fuzzy C-Means (Abdullah dan Feranie, 2008). Dalam banyak aplikasi dunia nyata, dapat terjadi overlapping cluster karena sebuah data secara hakikatnya dapat menjadi anggota dari lebih dari 1 (satu) cluster, sebagai contoh seorang pengguna menjadi anggota dari beberapa komunitas di social network (Bonchi et al, 2011). Problem tersebut tidak dapat ditangani oleh hard clustering karena dilakukan pengelompokkan dimana setiap titik hanya menjadi milik dari dan hanya 1 (satu) cluster (Rokach dan Maimon, 2005). Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan fuzzy clustering (Oliveira dan Pedrycz, 2007). Pada pendekatan fuzzy clustering, setiap titik dihubungkan pada setiap cluster dengan membership function dimana setiap cluster merupakan himpunan fuzzy dari semua titik. Semakin besar membership function sebuah titik pada suatu cluster menunjukkan semakin tinggi tingkat kepercayaan titik tersebut menjadi anggota pada sebuah cluster (Rokach dan Maimon, 2005). Salah satu algoritma clustering yang menerapkan konsep neural network adalah Self-Organizing Map (SOM). SOM merupakan implementasi dari jaringan syaraf tiruan yang sangat bagus dan populer untuk berbagai tujuan yang berbeda termasuk clustering dan visualisasi data berdimensi tinggi (Luo dan Tang, 2010). Secara umum, algoritma clustering mencoba untuk mengelompokkan data dengan memaksimalkan jarak antar cluster dan meminimalkan jarak intra-cluster (Berry dan Linoff, 1996) (Musdholifah dan Hashim, 2010) tetapi SOM melakukan pengelompokan dengan sifat yang sedikit berbeda. SOM dapat dianggap sebagai proyeksi yang mempertahankan hubungan ketetanggaan dalam data (Sarlin dan Eklund, 2011). Keuntungan menggunakan SOM adalah ketahanannya terhadap

3 3 data noise, yaitu outlier yang mengganggu hasil karena mempengaruhi variansi dari data (Silva dan Marques, 2010). Kelemahan yang dimiliki pada SOM adalah keharusan untuk mendefinisikan struktur jaringan saraf dan jumlah neuron pada lapisan Kohonen (Morkris dan Forgac, 2004) (Engelbrecht, 2007). Fuzzy Subtractive Clustering (FSC) dapat memecahkan permasalahan SOM tersebut dengan menggunakan titik data sebagai calon pusat cluster (Abdullah dan Feranie, 2008). Pada algoritma FSC, titik data dengan potensi tertinggi yang merupakan fungsi dari pengukuran jarak akan dianggap sebagai pusat cluster (Sastria et al, 2008). Konsep dasar dari subtractive clustering adalah menentukan daerah-daerah dalam suatu variabel yang memiliki densitas tinggi terhadap titiktitik selanjutnya. Titik dengan jumlah tetangga terbanyak akan dipilih sebagai pusat cluster (Kusumadewi dan Purnomo, 2004). Selain menggabungkan metode statistik tradisional dengan AI, penelitian mengenai clustering yang banyak diteliti adalah menggabungkan lebih dari satu algoritma clustering (two level clustering atau two stage clustering). Two level clustering menggabungkan baik metode hierarchical clustering konvensional dengan metode partitioning clustering (Chi dan Yang, 2008). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Chi dan Yang (2008) dikatakan bahwa tujuan penggunaan two level clustering adalah untuk memperbaiki kelemahan utama dari metode partitional clustering, seperti K-means atau Fuzzy C-Means (FCM). Metode tersebut memiliki kepekaan terhadap prototipe awal dan kesulitan untuk menentukan jumlah cluster k yang sesuai. Beberapa penelitian menggunakan SOM pada two level clustering (Chi dan Yang, 2008) (Souza et al, 2009) (Sarlin dan Eklund, 2011) (Tarek dan Farouk, 2011). SOM digunakan pada level pertama untuk visualisasi data dengan mereduksi dimensi data yang akan dikelompokkan. Hasil reduksi dimensi data atau protocluster kemudian menjadi data pada algoritma clustering lainnya yang diimplementasikan pada level kedua (Cabanes dan Bennani, 2010). Sejauh ini belum ditemukan penelitian yang menerapkan SOM pada level yang kedua. Pada penelitian ini diusulkan penggunaan Fuzzy Subtractive Clustering (FSC) dan Self-Organizing Map (SOM) untuk two level clustering. FSC pada awalnya

4 4 akan digunakan untuk mencari jumlah cluster yang ideal dari data yang akan dikelompokkan. FSC kemudian mencari data yang memiliki densitas tertinggi yang berpotensi untuk menjadi pusat cluster. Hasil dari FSC yang berupa jumlah cluster dan nilai titik pusat setiap cluster kemudian akan menjadi jumlah neuron dan nilai bobot awal pada lapisan Kohonen di SOM. SOM kemudian melakukan proses update bobot sehingga bobot yang dihasilkan dapat menjadi pusat cluster yang ideal dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari FSC karena telah melalui 2 (dua) kali proses pembelajaran yaitu pada tahap FSC merupakan data yang memiliki densitas tinggi dan penyesuaian bobot dalam SOM. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana meningkatkan kualitas hasil clustering Fuzzy Subtractive Clustering dengan memperbaiki pusat cluster yang dihasilkan? 2. Apakah terdapat pengaruh kualitas hasil clustering dari two level clustering dengan Fuzzy Subtractive Clustering dan Self-Organizing Map jika dibandingkan dengan one level clustering? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk pengujian hasil clustering menggunakan dataset yang diperoleh dari UCI Machine Learning Repository, yaitu Iris (jenis tanaman iris), Wine (hasil analisis kimia dari anggur yang tumbuh pada daerah di Italia), Glass (data penyelidikan kriminologi), Wisconsin Diagnostic Breast Cancer, Contraceptive Method Choice, Yeast (data lokasi protein pada bakteri ragi), Optical Digit (hasil ekstraksi bitmaps tulisan tangan), Statlog (nilai multi-spektral dalam citra satelit), Thyroid (data pasien thyroid), dan Magic Gamma (simulasi pencatatan partikel gamma berenergi tinggi pada atmosfer melalui teleskop Cherenkov).

5 5 2. Nilai r (jari-jari setiap atribut data), squash ratio, accept ratio, dan reject ratio yang digunakan dalam FSC disesuaikan untuk mencapai jumlah cluster yang dengan kualitas terbaik. 3. Pengukuran kualitas hasil clustering menggunakan 4 (empat) alat ukur yang terbagi menjadi 2 (dua) alat ukur kualitas eksternal, yaitu F-Measure dan entropy serta 2 (dua) alat ukur kualitas internal, yaitu Silhouette Index dan Dunn Index. 1.4 Keaslian Penelitian Berdasarkan hasil studi literatur yang telah dibaca dan ditinjau, penelitian mengenai clustering telah banyak dikembangkan dengan menggabungkan beberapa metode optimasi dan metode clustering, seperti ACO dan SOM atau metode clustering dan metode clustering yang lain (two level clustering), seperti SOM dan FCM. Pada penelitian two level clustering, SOM digunakan pada level pertama untuk mereduksi dimensi data yang dikelompokkan. Penggabungan metode Fuzzy Subtractive Clustering dan Self-Organizing Map belum pernah dilakukan sebelumnya. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengusulkan two level clustering dengan Self-Organizing Map memperbaiki pusat cluster yang dihasilkan oleh Fuzzy Subtractive Clustering. 2. Menganalisis dan mengevaluasi kualitas dan waktu eksekusi hasil clustering dari two level clustering dengan Fuzzy Subtractive Clustering dan Self- Organizing Maps dibandingkan dengan one level clustering. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah diharapkan penggunaan Fuzzy Subtractive Clustering dan Self-Organizing Map dalam algoritma two level clustering yang diusulkan dapat menjadi salah satu alternatif algoritma clustering.

6 6 1.7 Metodologi Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi literatur, perancangan algoritma clustering, implementasi algoritma clustering, pengujian algoritma clustering, analisis hasil clustering, dan penarikan kesimpulan. 1. Studi Literatur Pada tahapan studi literatur dilakukan pencarian dan pembacaan paper dan buku yang terkait dengan topik penelitian, masalah yang diangkat, dan penulisan resensi untuk paper dengan kasus yang serupa. Paper dan buku yang dibaca mengenai FSC, SOM, dan two level clustering yang menggunakan metode berbeda. 2. Perancangan Algoritma Clustering Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma two level clustering. Pada algoritma two level clustering yang dirancang, FSC terlebih dahulu dikerjakan pada tahap pertama yang kemudian dilanjutkan dengan SOM. 3. Implementasi dan Pengujian Algoritma Clustering Pada tahap ini, hasil perancangan algoritma FSC-SOM diimplementasikan ke dalam bentuk program. Program algoritma FSC-SOM kemudian diimplementasikan untuk melakukan clustering terhadap beberapa dataset yang diperoleh dari UCI Machine Learning Dataset. Proses clustering dilakukan sebanyak 50 kali untuk setiap dataset dengan metode clustering yang berbeda. 4. Analisis Hasil Clustering Pada tahap ini dilakukan perbandingan kualitas hasil clustering dari algoritma FSC-SOM dengan beberapa algoritma lain, yaitu algoritma FSC dan SOM. Kemudian dilakukan analisis terhadap hasil pengukuran kualitas cluster untuk setiap dataset yang diuji dengan alat ukur yang digunakan adalah F-measure, entropy, Silhouette Index, Dunn Index dan waktu eksekusi. 5. Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan memenuhi tujuan penelitian yang telah dijabarkan. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan analisis kualitas terhadap hasil clustering yang diperoleh.

7 7 1.8 Sistematika Penulisan Tesis ini berisi 7 (tujuh) bab dengan rincian setiap bab adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan uraian singkat tentang latar belakang dan permasalahan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi uraian penelitian-penelitian yang berkaitan dengan FSC dan SOM yang telah dilakukan sebelumnya dan dijadikan referensi dalam penelitian ini. Bab III Landasan Teori Bab ini berisi uraian teori-teori dasar berkaitan dengan metode dan alat ukur kualitas hasil yang digunakan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah FSC dan SOM sedangkan alat ukur yang digunakan adalah F-Measure, Entropy, Dunn Index, Silhoutte Index, dan standar deviasi. Bab IV Analisis dan Rancangan Sistem Bab ini berisi analisis terhadap metode FSC yang digunakan untuk mengatasi salah satu kelemahan SOM dalam penentuan jumlah neuron dan bobot neuron awal pada layer output. Perancangan yang diuraikan dalam bab ini adalah perancangan metode two level clustering, antar muka, dan evaluasi hasil clustering. Bab V Implementasi Bab ini berisi implementasi metode clustering dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman. Bab VI Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi penentuan nilai parameter yang digunakan, hasil clustering yang diperoleh, dan perbandingan kualitas, karakteristik, perubahan membership function, serta waktu eksekusi hasil clustering metode FSC, SOM, dan FSC-SOM. Bab VII Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009, dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Clustering merupakan sebuah teknik pemrosesan data yang digunakan untuk menemukan pola-pola tersembunyi pada kumpulan data (Žalik, 2008). Clustering telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam manajemen informasi karena jumlah informasi yang semakin besar jumlahnya. Data mining sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan citra pada masa sekarang mempunyai suatu aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang antara lain bidang teknologi informasi, arkeologi, astronomi, biomedis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Pasar yang menyediakan tempat jual

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Network atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence. JST merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

P E N D A H U L U A N Latar Belakang

P E N D A H U L U A N Latar Belakang KLASIFIKASI KEKERAPAN KUNJUNGAN LOKASI BERBASIS LOCATION BASED SERVICE (LBS) MENGGUNAKAN SELF-ORGANIZING MAP (SOM) Oleh : Dhanang Fitra Riaji (NRP : 2208205737) PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat. Berbagai ragam jenis informasi dapat diakses dari berbagai jenis media. Image digital merupakan salah satu

Lebih terperinci

Training. Level Transformasi Wavelet. Banyak Fitur. Ukuran Dimensi. 0 40x x30 600

Training. Level Transformasi Wavelet. Banyak Fitur. Ukuran Dimensi. 0 40x x30 600 Citra asli Citra ya Inisialisasi: Topologi jaringan, Bobot awal, Lebar tetangga, Nilai laju awal pembelajaran Kriteria pemberhentian Training Error> -6 Epoch< 4 Alpha> HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kredit merupakan salah satu usaha sekunder yang dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Pada umumnya, proses kredit dapat dilayani melalui lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mobilitas adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam gaya hidup masyarakat sekarang ini. Serangkaian aktifitas menuntut seseorang untuk berada di suatu tempat bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan tersebut. Lembaga keuangan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

PEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS

PEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS PEMETAAN SEBARAN MUTU PENDIDIKAN DASAR MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAPS Ahmad Mulla Ali Basthoh 1, Surya Sumpeno 2, dan I Ketut Eddy Purnama 3 Jurusan Teknik Elektro FTI, ITS, Surabaya Kampus ITS

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Curah hujan merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap perubahan cuaca yang semakin memburuk. Curah hujan merupakan total air hujan yang terjatuh pada permukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika disodori sejumlah data dari suatu obyek atau kejadian, apa yang bisa dilakukan terhadap data untuk menindaklanjutinya? Data perlu diolah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI

KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, teknologi di bidang medis saat ini semakin berkembang. Teknologi sendiri sudah menjadi kebutuhan di segala bidang khususnya bidang biomedis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algorima Learning Vector Quantization yang dikembangkan oleh Kohonen merupakan metode pembelajaran terawasi (supervised learning) dan dikhususkan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-430

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-430 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-430 VISUALISASI SIMILARITAS TOPIK PENELITIAN DENGAN PENDEKATAN KARTOGRAFI MENGGUNAKAN SELF- ORGANIZING MAPS (SOM) Budi Pangestu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan syaraf tiruan merupakan bidang ilmu yang banyak digunakan dalam melakukan pengenalan pola suatu obyek. Banyak obyek yang dapat digunakan untuk pengenalan pola

Lebih terperinci

Pengelompokan Data DIPA Berbasis Penyerapan Anggaran Menggunakan Metode Self Organizing Map (SOM)

Pengelompokan Data DIPA Berbasis Penyerapan Anggaran Menggunakan Metode Self Organizing Map (SOM) Pengelompokan Data DIPA Berbasis Penyerapan Anggaran Menggunakan Metode Self Organizing Map (SOM) Haerul Harun, I Ketut Eddy Purnomo 2, Eko Mulyanto Y. 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, ITS, Surabaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman karet merupakan tanaman yang memiliki peran penting di bidang industri terutama sebagai bahan baku di bidang industri ban dan otomotif (Sinaga, 2011). Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak di era ini sangat mempengaruhi pola pemakaian komputer. Komputer dapat di program seolah-olah seperti manusia. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, logika samar telah digunakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, logika samar telah digunakan dalam berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir, logika samar telah digunakan dalam berbagai bidang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Walaupun logika samar adalah

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Fokus dalam bidang teknologi saat ini tidak hanya berada pada proses pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang dapat membantu manusia

Lebih terperinci

Perbandingan Metode SOM/Kohonen dengan ART 2 pada Data Mining Perusahaan Retail

Perbandingan Metode SOM/Kohonen dengan ART 2 pada Data Mining Perusahaan Retail Teknologi Elektro, Vol. 16, No. 02, Mei - Agustus 2017 55 Perbandingan Metode SOM/Kohonen dengan ART 2 pada Data Mining Perusahaan Retail Anak Agung Gede Bagus Ariana 1, I Ketut Gede Darma Putra 2, Linawati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi perangkat lunak dewasa ini tidak terlepas dari berkembangnya studi mengenai kecerdasan buatan. Ada dua hal yang termasuk dari kecerdasan buatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh pelanggan. Alat ini biasa diletakkan di rumah-rumah yang menggunakan penyediaan air

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI Royani Darma Nurfita, Gunawan Ariyanto, Implementasi Deep Learning Berbasis Tensorflow Untuk Pengenalan Sidik Jari IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI Royani Darma

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cepatnya perubahan fluktuasi harga index saham membuat para pemegang saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung. Saham yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti halnya semua algoritma dalam pattern recognition pada real-world domain, Support Vector Machine juga selalu mengalami masalah pada tingginya dimensi data yang

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori

BAB 2 Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Pengenalan manusia secara otomatis menggunakan mesin merupakan masalah yang menantang dan telah menjadi banyak perhatian selama beberapa tahun terakhir. (Jawad, Syed, dan Farrukh,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain. Makin intensifnya persaingan yang dihadapi, telah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 U n i v e r s i t a s T e l k o m

BAB I PENDAHULUAN. 1 U n i v e r s i t a s T e l k o m BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi merupakan hewan ternak yang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu kelompok sapi tropis dan sub tropis. Sapi juga hewan ternak anggota family Bovidae

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi

3. METODOLOGI. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi 3. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Penelitian dilakukan dalam tiga tahap utama : Persiapan, Evaluasi dan Pembuatan Prototipe Sistem (Gambar 3.1). Tahap Persiapan terdiri dari pengumpulan dokumen, input

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan hal yang sangat kompleks. Di wilayah Kecamatan Bantul, seorang warga disebut sebagai keluarga miskin berdasarkan beberapa aspek seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah proses mengeksplorasi dan menganalisis data dalam jumlah besar untuk menemukan pola dan rule yang berarti (Berry & Linoff, 2004). Klasifikasi adalah

Lebih terperinci

CLUSTERING TRAFO DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ALGORITMA SELF- ORGANIZING MAP

CLUSTERING TRAFO DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ALGORITMA SELF- ORGANIZING MAP CLUSTERING TRAFO DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ALGORITMA SELF- ORGANIZING MAP Tutik Khotimah Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika Universitas Muria Kudus Email: tutik.khotimah@umk.ac.id Abdul Syukur

Lebih terperinci

Pengelompokan Data Guru Untuk Pemilihan Calon Pengawas Satuan Pendidikan Menggunakan Metode Fuzzy C-Means dan Kohonen Self Organizing Maps

Pengelompokan Data Guru Untuk Pemilihan Calon Pengawas Satuan Pendidikan Menggunakan Metode Fuzzy C-Means dan Kohonen Self Organizing Maps Pengelompokan Data Guru Untuk Pemilihan Calon Pengawas Satuan Pendidikan Menggunakan Metode Fuzzy C-Means dan Kohonen Self Organizing Maps Muslem 1, Eko Mulyanto Yuniarno 2, I Ketut Eddy Purnama 3 Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja tercapai. STIKOM Surabaya merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja tercapai. STIKOM Surabaya merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Solusi pemanfaatan teknologi komputer sebagai alat bantu dalam mendukung kegiatan operasional suatu bidang usaha memudahkan manusia dalam mendapatkan data atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pengetahuan dibidang kecerdasan buatan sedemikian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pengetahuan dibidang kecerdasan buatan sedemikian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengetahuan dibidang kecerdasan buatan sedemikian pesatnya, seperti penelitian segmentasi dokumen. Segmentasi dokumen membuat pengguna menjadi mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keamanan (security) merupakan salah satu isu yang sangat penting akhir-akhir ini. Salah satu teknik yang diunggulkan bisa diterapkan untuk permasalahan tersebut

Lebih terperinci

SEMINAR PROGRESS TUGAS AKHIR

SEMINAR PROGRESS TUGAS AKHIR SEMINAR PROGRESS TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN SISTEM REKOMENDASI PEMINJAMAN BUKU BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE SELF ORGANIZING MAP CLUSTERING PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN (BAPERSIP) PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Data mining merupakan sebuah proses ekstraksi untuk mendapatkan suatu informasi yang sebelumnya tidak diketahui dari sebuah data (Witten et al., 2011). Mempersiapkan

Lebih terperinci

PENGKLASIFIKASIAN DATA SEKOLAH PENGGUNA INTERNET PENDIDIKAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS STUDI KASUS PT TELKOM SURABAYA

PENGKLASIFIKASIAN DATA SEKOLAH PENGGUNA INTERNET PENDIDIKAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS STUDI KASUS PT TELKOM SURABAYA Artikel Skripsi PENGKLASIFIKASIAN DATA SEKOLAH PENGGUNA INTERNET PENDIDIKAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLUSTERING DENGAN ALGORITMA K-MEANS STUDI KASUS PT TELKOM SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia yang diperoleh dari Lembaga Riset Pasar E-Marketer, populasi pengguna internet tanah air pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan pola (pattern recognition) dapat diartikan sebagai proses klasifikasi dari objek atau pola menjadi beberapa kategori atau kelas. Dan bertujuan untuk pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diatur di dalam otak sebagai pengendali utama tubuh manusia. Otak manusia

BAB I PENDAHULUAN. diatur di dalam otak sebagai pengendali utama tubuh manusia. Otak manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia telah diciptakaan oleh Tuhan dalam bentuk kesempurnaan. Salah satu ciptaan yang menakjubkan adalah otak manusia dimana semua kecerdasaan diatur di dalam otak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan clustering yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rismawan (2008). Pada penelitian ini, dibangun suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyimpanan dokumen secara digital berkembang dengan pesat seiring meningkatnya teknologi. Kondisi tersebut memunculkan masalah untuk mengakses informasi yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB 2 PENELITIAN TERKAIT DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 PENELITIAN TERKAIT DAN LANDASAN TEORI BAB 2 PENELITIAN TERKAIT DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Ada beberapa penelitian terkait dengan penggunaan Data Mining metode cluster dengan menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means untuk dapat mengelompokkan

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive Resonance Theory 2

UCAPAN TERIMA KASIH. Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive Resonance Theory 2 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

Gambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan

Gambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan Routing pada Jaringan Wireless Ad Hoc menggunakan teknik Soft Computing dan evaluasi kinerja menggunakan simulator Hypernet Tulisan ini menyajikan sebuah protokol untuk routing dalam jaringan ad hoc yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade ini. Kanker paru merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade ini. Kanker paru merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker paru telah menjadi salah satu kanker yang sering terjadi dalam beberapa dekade ini. Kanker paru merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal yang tak terkendali pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Clustering adalah proses di dalam mencari dan mengelompokkan data yang memiliki kemiripan karakteristik (similarity) antara satu data dengan data yang lain. Clustering

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Anatomi Ayam Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Budi Susanto ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami tipe-tipe data dalam clustering Memahami beberapa algoritma

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia

1.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian tugas akhir, pernyataan permasalahan yang timbul dari latar belakang tersebut, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, tahapan

Lebih terperinci

Segmentasi pada Citra Panoramik Gigi dengan Metode Two-Stage SOM dan T-CLUSTER

Segmentasi pada Citra Panoramik Gigi dengan Metode Two-Stage SOM dan T-CLUSTER Segmentasi pada Citra Panoramik Gigi dengan Metode Two-Stage SOM dan T-CLUSTER Khoirul Umam 1, Fidi Wincoko Putro 2, Gulpi Qorik Oktagalu Pratamasunu 3 Program Studi Magister Teknik Informatika, Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dalam penelitian ini berjudul Penentuan Wilayah Usaha Pertambangan Menggunakan Metode Fuzzy K-Mean Clustering

Lebih terperinci

ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) UNTUK PENENTUAN NILAI CENTER RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA KLASIFIKASI DATA PENYAKIT KARIES GIGI

ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) UNTUK PENENTUAN NILAI CENTER RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA KLASIFIKASI DATA PENYAKIT KARIES GIGI ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) UNTUK PENENTUAN NILAI CENTER RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA KLASIFIKASI DATA PENYAKIT KARIES GIGI Nur Astuti 1, Oni Soesanto, Dwi Kartini 3 1,3 Prodi Ilmu Komputer FMIPA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH TRAVELLING SALESMAN PROBLEM Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 5, No. 2, Desember 2011, 95-102 ISSN Pemanfaatan 1978-9629 Metode Self Organizing Map...(Yulistian S, Irawan A) PEMANFAATAN METODE SELF ORGANIZING MAP PADA OPTIMASI MASALAH

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Data Mining adalah proses pencarian pengetahuan dari suatu data berukuran besar melalui metode statistik, machine learning, dan artificial algorithm. Hal yang paling

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Menggunakan Metode Fuzzy C-Means Clustering, dapat diambil kesimpulan

BAB V PENUTUP. Menggunakan Metode Fuzzy C-Means Clustering, dapat diambil kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari serangkaian uji coba dan analisa yang telah dilakukan pada aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Buku Perpustakaan STIKOM Surabaya Menggunakan Metode Fuzzy C-Means

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan teknologi juga diikuti dengan berkembangnya penggunaan berbagai situs jejaring sosial. Salah satu jejaring sosial yang sangat marak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembentukan kelas belajar merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh setiap sekolah pada setiap tahun ajaran baru. Pembentukan kelas biasanya dilakukan dengan membagi

Lebih terperinci

(M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST

(M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST (M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST 1Nor Indah FitriyaNingrum, 2 Suwanda, 3 Anna Chadidjah 1Mahasiswa JurusanStatistika FMIPA UniversitasPadjadjaran 2Jurusan Statistika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi Internet. mudah dan gratis, mengakibatkan informasi berlimpah.

1. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi Internet. mudah dan gratis, mengakibatkan informasi berlimpah. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi Internet sebagai wadah untuk dapat dengan mudah menyebarkan informasi secara mudah dan gratis, mengakibatkan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER DAN DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

ANALISIS CLUSTER DAN DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Prosiding FMIPA Universitas Pattimura 03 ISBN: 978-60-975-0-5 ANALISIS CLUSTER DAN DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Zeth Arthur Leleury, Henry Willyam Michel Patty Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian

Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian Aplikasi Algoritma Competitive Network Untuk Clustering Minat Mahasiswa Terhadap Topik-Topik Penelitian Wiji Lestari, Singgih Purnomo STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Clustering adalah suatu metode

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Budi Susanto (versi 1.3) Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 2 Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 : Ilustrasi jaringan syaraf manusia yang diadaptasi untuk ANN (Kriesel, 2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rentannya kesalahan yang dapat terjadi oleh pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dalam menganalisa, atau ketika mencoba membangun relasi antar fitur yang berjumlah

Lebih terperinci

Farah Zakiyah Rahmanti

Farah Zakiyah Rahmanti Farah Zakiyah Rahmanti Latar Belakang Struktur Dasar Jaringan Syaraf Manusia Konsep Dasar Permodelan JST Fungsi Aktivasi JST Contoh dan Program Jaringan Sederhana Metode Pelatihan Supervised Learning Unsupervised

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat pada akhir-akhir ini mengingat perkembangan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat pada akhir-akhir ini mengingat perkembangan teknologi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan bidang yang berkembang pesat pada akhir-akhir ini mengingat perkembangan teknologi yang mengarah kepada bidang

Lebih terperinci

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software  For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya komputer beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Pesatnya perkembangan juga dirasakan di berbagai disiplin ilmu termasuk kedokteran.

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA Kamil Malik Jurusan Teknik Informatika STT Nurul Jadid Paiton nomor1001@gmail.com Andi Hutami Endang Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan konsep umum yang digunakan untuk semua permasalahan yang melibatkan perancangan rute optimal untuk armada kendaraan yang melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Clustering merupakan proses pengelompokan data menjadi kelompokkelompok atau klaster sehingga data-data yang berada dalam satu klaster

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 PENGENALAN KARAKTER ANGKA DARI SEGMENTASI CITRA PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE SOMs Winda Marlia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Phalaenopsis atau yang biasa disebut dengan anggrek bulan mempunyai banyak jenis. Ada 26 jenis yang sudah dikenali di Indonesia. Anggrek dapat diklasifikasikan berdasarkan

Lebih terperinci

PENDEKATAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN HEWAN VETEBRATA MENGGUNAKAN KOHONEN SELF ORGANIZING MAP (SOM)

PENDEKATAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN HEWAN VETEBRATA MENGGUNAKAN KOHONEN SELF ORGANIZING MAP (SOM) PENDEKATAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKLASIFIKASIKAN HEWAN VETEBRATA MENGGUNAKAN KOHONEN SELF ORGANIZING MAP (SOM) 1 Tursina 1 Prodi. Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian terdahulu telah banyak yang menerapkan data mining, yang bertujuan dalam menyelesaikan beberapa permasalahan seputar dunia pendidikan. Khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan

BAB I PENDAHULUAN. Maret hingga Agustus. Kondisi ini didukung oleh suhu rata-rata 21 0 C 36 0 C dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh iklim laut. Musim hujan jatuh pada bulan September hingga

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT MENGGUNAKAN SOM (SELF ORGANIZING MAPS) ARTIKEL SKRIPSI

IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT MENGGUNAKAN SOM (SELF ORGANIZING MAPS) ARTIKEL SKRIPSI IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT MENGGUNAKAN SOM (SELF ORGANIZING MAPS) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

JURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI)

JURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI) JURNAL PENGELOMPOKAN SKRIPSI MENGGUNAKAN SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING (STUDI KASUS : PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI) CLASSIFICATION OF THESIS USING SELF ORGANIZING MAPS CLUSTERING

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenali dan membedakan ciri khas yang dimiliki suatu objek (Hidayatno,

BAB I PENDAHULUAN. mengenali dan membedakan ciri khas yang dimiliki suatu objek (Hidayatno, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Saat ini pemanfaatan teknologi pengolaan citra untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu sudah banyak diterapkan, khususnya dibidang Identifikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada penelitian machine learning banyak sekali diperbincangkan tentang perilaku belajar mesin (komputer) agar mampu belajar dan berpikir cerdas layaknya manusia yang

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive Resonance Theory 2

UCAPAN TERIMA KASIH. Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive Resonance Theory 2 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul Perbandingan Metode SOM/Kohonen Dengan Adaptive

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Pola Pengenalan pola (pattern recognition) adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur atau sifat

Lebih terperinci

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I CLUSTERING Secara umum cluster didefinisikan sebagai sejumlah objek yang mirip yang dikelompokan secara bersama, Namun definisi dari cluster bisa beragam tergantung

Lebih terperinci

PEMETAAN PREFERENSI MAHASISWA BARU DALAM MEMILIH JURUSAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) DENGAN ALGORITMA SELF ORGANIZING MAPS (SOM)

PEMETAAN PREFERENSI MAHASISWA BARU DALAM MEMILIH JURUSAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) DENGAN ALGORITMA SELF ORGANIZING MAPS (SOM) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 53-60 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMETAAN PREFERENSI MAHASISWA BARU DALAM MEMILIH JURUSAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

KLASTERISASI DATA BAHAYA KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY KOHONEN CLUSTERING NETWORK SKRIPSI. Oleh

KLASTERISASI DATA BAHAYA KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY KOHONEN CLUSTERING NETWORK SKRIPSI. Oleh KLASTERISASI DATA BAHAYA KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY KOHONEN CLUSTERING NETWORK SKRIPSI Oleh Muhammad Faisal 1401125912 Verra Irawati 1401141481 Muhammad Ihsan 1401141632

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Alfa Ceria Agustina (1) Sri Suwarno (2) Umi Proboyekti (3) sswn@ukdw.ac.id othie@ukdw.ac.id Abstraksi Saat ini jaringan saraf tiruan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN ABSTRAK

KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN ABSTRAK KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN Safwandi. ST., M.Kom 1, Yenni Maulida, S.T ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan tentang suatu metode klasifikasi bentuk daun berdasarkan input berupa bentuk

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih Niska Ramadani Dosen Universitas Dehasen Bengkulu niskaramadani@gmail.com ABSTRAK Pertumbuhan penduduk harus

Lebih terperinci