Fakultas Kedokteran. Desember 2009, KBK FK USU

Transkripsi

1 Aznan Lelo_Tri Widyawati Dep. Farmakologi & Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas it Sumatera Utara Desember 2009, KBK FK USU

2 MENGAPA? Antibiotik obat yang lazim diresepkan Indonesia tropis kejadian infeksi sangat tinggi penggunaan antibiotik tinggi Kesalahan dalam penggunaan dan pemberiannya. Pasien akan sering mengalami efek samping yang tidak diinginkan.

3 Rational a Antimicrobial Therapy SOP INFECTION CULTURE SENSITIVITY TEST ANTIMICROBA EDUCATED GUESS THERAPY DOSAGE & ADM. EVALUATION resistance intolerable side effect high h cost

4 menguji kepekaan bakteri patogen secara in vitro terhadap antimikroba UJI KEPEKAAN mengukur konsentrasi obat yang diperlukan untuk menghambat perkembangan atau membunuh organisme tersebut

5 What does a 'culture and sensitivity' tell us? A 'culture and sensitivity' is the name given to the laboratory test that determines what bacteria or yeast may be present in a sample, and what drug will kill that bacteria/yeast. Sensitive or resistance It will tell us: Exactly which organism is causing the problem. What the best medication is to use. When your physician prescribes a medication for an infection without performing a culture or sensitivity, he or she is just making a "best guess" as to the type of infection and proper treatment.

6 Bagaimana antibiotik digunakan? Secara umum, antibiotik digunakan untuk tiga kepentingan, yaitu terapi empiris, definitif, dan pencegahan. Empiris biasanya merupakan terapi awal sebelum data laboratorium ada, dan ini yang paling sering dilakukan. berdasarkan educated guess (dugaan berbasis pengetahuan).

7 Bagaimana antibiotik digunakan? Definitif dilakukan setelah kuman ditemukan lewat biakan kuman atau uji kepekaan. Antibiotik yang dipilih idealnya dapat membunuh bakteri penyebab, tepat sasaran, bisa ditoleransi pasien, dengan mempertimbangkan umur anak, keadaannya, adanya penyakit atau komplikasi, fungsi ginjal, hati, dan sebagainya, namun kelemahannya adalah faktor waktu. Profilaksis (pencegahan) Biasanya digunakan pada infeksi saluran kemih berulang, pasien dengan transplantasi organ tubuh atau pasien dalam kemoterapi maupun tindakan bedah.

8 Selection of Antimicrobial Therapy Drug Factors Host Factors Pathogen Factors

9 Selection of Antimicrobial Therapy: Drug Factors Variable antibiotic tissue penetration Protected sites: pulmonary secretions, the central nervous system, eye, prostate, abscess, bone Drug clearance: many are renally cleared Exceptions: the macrolides, amphotericin, caspofungin, voriconazole, clindamycin, tetracyclines, moxifloxacin, linezolid, ceftriaxone, and the antistaphylococcal penicillins

10 Selection of Antimicrobial Therapy: Bioavailability Drug Factors Good absorption for most quinolones, linezolid, cotrimoxazole, metronidazole, fluconazole, voriconazole, clindamycin, cephalexin, doxycycline, minocycline Toxicity profile Cost truths: generic cheaper than brand name and oral/enteral l cheaper than parenteral, BUT: antimicrobial costs represent a small fraction of infection treatment

11 Failure of Antimicrobial Therapy Caused by drug selection Caused by host factors Caused by microorganisms Sensitivity or resistance

12 Pertimbangan Pemilihan Antibiotik Tipe infeksi Tempat infeksi Keadaan klinis pasien Sumber infeksi Faktor obat / antibiotik Sensitivitas kuman terhadap antibiotik tik

13 Bacteria by Site of Infection Mouth Peptococcus Peptostreptococcus Actinomyces Abdomen E. coli, Proteus Klebsiella Enterococcus Bacteroides sp. Skin/Soft Tissue S. aureus S. pyogenes S. epidermidis Pasteurella Urinary Tract E. coli, Proteus Klebsiella Enterococcus Staph saprophyticus Bone and Joint S. aureus S. epidermidis Streptococci N. gonorrhoeae Gram-negative rods Upper Respiratory S. pneumoniae H. influenzae M. catarrhalis S. pyogenes Lower Respiratory Lower Respiratory Meningitis Community S. pneumoniae H. influenzae K. pneumoniae Legionella pneumophila Mycoplasma, Chlamydia Hospital K. pneumoniae P. aeruginosa Enterobacter sp. Serratia sp. S. aureus S. pneumoniae N. meningitidis H. influenza Group B Strep E. coli Listeria

14 Culture and Sensitivity Culture of infected area is done to determine type of bacteria responsible for infection Sites: urine, wound, sputum, throat, blood, etc. Results show type of bacteria grown Sensitivity report specifies to which antibiotics the cultured bacteria are sensitive Used to guide antibiotic therapy choices Cultures should be obtained prior to initiation of antibiotic therapy

15 Classification of Antibiotics Bacteriostatic Bactericidal

16 Kasus Penderita X, 27 tahun, datang dengan keluhan batuk kronis yang sudah berlangsung setengah tahun, berdahak yang berwarna dan berbau. Dokter telah melakukan uji kepekaan terhadap pasien dengan hasil bahwa Klebsiellasp sp. yang ada dalam tubuh pasien masih sensitif terhadap Amoksisilin, Doksisiklin, Eritromisin, Kanamisin, dan Tetrasiklin seperti yang ditunjukkan pada jawaban ujikepekaan berikut. Klebsiella sp. adalah kuman yang susah dibunuh!

17 Contoh Jawaban Uji Kepekaan

18 Antibiotik yang Sensitif menurut Hasil Uji Kepekaan Amoksisilin Doksisiklin ikli Eritromisin Kanamisin Tetrasiklin Yang mana yang paling layak untuk diberikan? Pertimbangan farmakologi apa yang harus dikemukakan? Bagaimana caranya? spectrum kerja bakterisid atau b statik Farmakokinetik ki Tissue distribution

19 Amoksisilin Bakterisidal Spektrum sedang Lbih Lebih aktif terhadap kebanyakan kb k bakteri bkt gram positif daripada bakteri gram negatif Dapat tdidegradasi d i oleh lhbkt bakteri penghasil β laktamase sehingga dalam pemberiannya dapat diberikan bersama dengan asam klavulanat atau sulbaktam

20 Organisme yang peka atau resisten GRAM POSITIF Streptococcus pneumoniae yang peka terhadap penicillin Staphylococcus spp. yang tidak memproduksi β-laktamase, dan Enterococcus faecalis terhadap Amoksisilin PEKA GRAM NEGATIF TIDAK PEKA (RESISTEN) Streptococcus spp. Strain bakteri yang tidak Organisme penghasil memproduksi β- laktamase, yaitu: Haemophilus influenzae, Neisseria gonorrhoeae, Neisseria meningitidis, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella spp Penicillinase, umumnya Staphylococcus spp. penghasil Penicillinase, Neisseria gonorrhoeaei penghasil Penicillinase, dan juga Haemophilus influenzae penghasil Penicillinase Semua strain Pseudomonas spp., Klebsiella spp., Enterobacter spp., Proteus spp. indol positif, Serratia marcescens, dan Citrobacter spp.

21 Farmakokinetik Amoksisilin Biovalabilitas oral sebesar 95 %, Didistribusi luas dalam tubuh dan pengikatannya oleh protein plasma hanya 20 %. Apakah akan diresepkan amoksisilin? Apakah pasien akan dirawat inap atau rawat jalan? Berapakali sekalikah diberikan? p Time dependent antibiotic!

22 Doksisiklin Bakteriostatik Spektrum sedang Lebih aktif terhadap kebanyakan bakteri gram negatif daripada bakteri gram positif mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Shigella spp., Acinetobacter spp., Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia psittaci, Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Apakah akan diresepkan doksisiklin? infeksi saluran pernapasan Apakah pasien dan dalam saluran keadaan kemih kritis? akibat Klebsiella spp., Streptococcus Berapa kali pneumoniae sekalikah diberikan? dan infeksi Methicillin resistant Staphylococcus hl Long half life! hlflif aureus (MRSA)

23 Eritromisin Bakteriostatik Spektrum sempit, antibiotik makrolid yang memiliki spektrum yang sama atau lebih besar daripada golongan penicillin, dan sering dipakai oleh orang yang memiliki alergi terhadap penicillin S. viridans, S. pyogenes, S. pneumoniae mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus hanya sebagian peka terhadap obat ini (strain nosokomial). Batang gram positif yang peka Apakah terhadap akan diresepkan eritromisin eritromisin? ialah Clostridium perfringens, Apakah Corynebacterium pasien ada kelainan diphteriae, hati? dan Listeria monocytogenes. Nasehat apakah yang harus disampaikan? Eritromisin tidak dkaktif terhadap Time hddependent kb kebanyakan d kantibiotic! kuman i gram negatif

24 Bakterisidal Kanamisin Spektrum sempit, terutama gram negatif Farmakokinetik Sangat sukar diabsorpsi melalui saluran cerna. Namun dalampemberian parenteral, kanamisin dalam bentuk garam sulfat yang diberikan intramuskular memiliki absorbsi yang sangat baik. Apakah akan diresepkan kanamisin? Apakah pasien akan dirawat inap atau rawat jalan? Hati hati ototoksik dan nefrotoksik? Concentration dependent antibiotic!

25 Tetrasiklin Bakteriostatik, seperti doksisiklin Spektrum lebar Farmakokinetika: kki ik % tetrasiklin diserap dalam saluran cerna Adanya makanan dalam lambung menghambat penyerapan obat Apakah akan diresepkan Absorpsi tetrasiklin dihambat dalam derajat tetrasiklin? tertentu oleh ph tinggi dan pembentukan kelat Apakahbedanya dengan dosksisiklin?

26 KESIMPULAN Dalam pemberian antibiotik sebagai terapi pada pasien terdapat hal hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: kesesuaian dari hasil uji kepekaan tersebut dengan keadaan pasien kesesuaian hasil uji kepekaan tersebut dengan informasi informasi o yang ada mengenai bakteri yang menginfeksi kemungkinan adanya resistensi sekalipun dalam g y p uji sensitivitas bakteri tersebut masih sensitif

27 Thankyou for Listening