PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI WERDHA WISMA MULIA KELAS EKSKLUSIF DI BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI WERDHA WISMA MULIA KELAS EKSKLUSIF DI BOGOR"

Transkripsi

1 PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI WERDHA WISMA MULIA KELAS EKSKLUSIF DI BOGOR Tiana Pertiwi Universitas Bina Nusantara (Tiana Pertiwi, Oktaviana Sylvia Caroline, S.T., M.Arch., Anita Dian Ekawati, S.Sn.) ABSTRAK Keinginan untuk membangun kesadaran masyarakat akan hak para lansia yaitu kehidupan yang layak, bahagia dan sejahtera. Serta keinginan untuk menunjukan minat dan perhatian masyarakat akan keberadaan panti werdha di Indonesia. Maka disusunlah laporan ini untuk memenuhi tujuan dari itu semua. Data kebutuhan fasilitas berdasarkan aktifitas yang dibutuhkan pada panti werdha berupa ruang perpustakan, ruang meditasi dan ruang perawatan untuk para lansia yang didapat dari survey dan wawancara. Serta analisa dengan memperhatikan kondisi sebuah kota yang bising dan panas, serta fasilitas yang seharusnya menjadi pokok utama dalam pembangunan panti werdha. Perhatian secara khusus ini setidaknya dapat membantu para lansia memenuhi kebutuhannya. Kesimpulannya dapat ditarik dari apakah seluruh perancangan ini dapat memenuhi kebutuhan para lansia yang hidup di panti werdha.(tp) Kata Kunci: Lansia, Fasilitas, Kenyamanan. ABSTRACT A desire to build a public awareness of the rights to the elderly to the decent living, happy and prosperous. As well as a desire to show interest and concern societies will be the existence of a nursing home in Indonesia. Then this report has been arranged to fulfill the purpose of it all. Data needs for facilities based on the required activities on the nursing home in the form of libraries, space meditation room and space to care for the elderly that are obtained from the survey and interviews. As well as analysis by observing the condition of Jakarta a noisy and hot, as well as the facilities that should be the main point in the construction of the Nursing Home. Attention specifically to this at least can help the elderly meet their needs. The conclusion can be drawn from what the whole design is able to meet the needs of the elderly living in nursing home.(tp) Key words: Elderly, Facilities, Ease

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan populasi masyarakat di Indonesia ini di ikuti dengan perkembangan teknologi, fasilitas dan kebudayaan yang begitu lekat di kehidupan masyarakat urban. Perkembangan inilah yang menjadikan pola pikir masyarakat pada masa ini terkesan individualistik. Pola pikir inilah yang menjadi dampak negatif yang luas dan persoalan muncul katika kebutuhan pelayanan dan fasilitas bagi lanjut usia tidak diperdulikan. Pemerintah telah berupaya menciptakan program kebijakan untuk kesejahteraan lansia yaitu pembangunan panti werdha. Pengertian panti werdha atau panti jompo menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai tempat merawat dan menampung para jompo atau lansia. Fasilitas panti werdha diatur pula dalam Undang-undang Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan Penyandang Cacat (2002: Pasal 12). Yaitu mencangkup akses dalam bangunan dengan kewajiban pendirian lift, tangga, tempat parkir, toilet dan lain-lain dalam usaha pemenuhan akses bangunan umum. Ada tiga golongan lansia di Indonesia, 15% lansia di Indonesia merupakan lansia dari keluarga yang tidak berada bahkan terlantar, 25% diantaranya merupakan lansia dari keluarga sederhana dan 60 % lansia di Indonesia merupakan lansia dari keluarga berada atau mampu (Gemari, 2009 : 47). Awalnya, keberadaan panti werdha untuk kelas ekslusif dan di peruntukan oleh para lansia dari golongan berada di Indonesia sangat minim keberadaannya karena kebanyakan orang beranggapan bahwa panti werdha hanya untuk orang tua yang terlantar atau bahkan di telantarkan oleh keluarganya. Pemilihan yang cukup tepat untuk para lansia dari golongan berada untuk tinggal di panti werdha. Alasan ini karena banyaknya anak-anak mereka yang sibuk akan pekerjaannya dan sulit untuk membagi waktu untuk merawat orang tuanya, hal ini menjadikan alasan beberapa dari mereka memilih panti werdha. Selain itu para lansia juga berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru dan para lansia juga mendapatkan perawatan eksklusif dari panti. Prinsip green design juga sangat diperlukan dalam ruang lingkup sebuah desain interior termaksud desain interior panti werdha. Penggunaan prinsip green design ini diharapkan akan diaplikasikan hingga 90 %. Selain itu prinsip local content juga akan diaplikasikan dalam perancangan panti werdha ini. Tetapi hal yang penting dalam pengaplikasian Local Content dalam proyek ini adalah dengan menjadikan Local Content sebagai SubPrinsip dari Green Design, yang dimaksud dengan hal ini yaitu penerapan local content atau konten local seperti material lokal yaitu material yang dapat ditemui disekitar panti seperti contohnya bambu dan kayu bekas. Keuntungan dalam prinsip green design dalam local content ini dapat membantu mengatasi dan tercapainya cost-efficient dan penghematan energi. Karena dari itulah dibutuhkan kehadiran sebuah panti werdha kelas eksklusif untuk para lansia yang ingin merasakan hidup nyaman dan menyenangkan. Selain itu keberadaan panti werdha kelas eklusif juga bertujuan untuk dapat mengembalikan fungsi utama panti werdha itu sendiri yaitu untuk mensejahterakan kehidupan para lansia. Fungsi utama ini merupakan kunci dari bagaimana sebuah panti werdha dikatakan sempurna atau tidaknya. Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang sebuah panti werdha untuk kelas eksklusif yang dapat mengembalikan fungsi utama panti werdha yaitu mensejahterakan para lansia? 2. Bagaimana merancang panti werdha yang dapat memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan kenyamanan para lansia? 3. Bagaimana merancang sebuah panti werdha yang juga menerapkan konsep green design dengan menitik beratkan pada local content jawa barat dan keamanan untuk lansia?

3 Tujuan & Manfaat Penelitian Tujuan Perancangan: 1. Pemenuhan fungsi awal dari Panti Werdha yaitu mensejahterakan para lansia. 2. Pemenuhan fasilitas sesuai kebutuhan panti, seperti fasilitas utama (kamar tidur, kamar mandi, ruang makan dan ruang kesehatan) dan tambahan (ruang hiburan, ruang aktifitas dan salon) 3. Mampu memenuhi kriteria sebuah panti yang mampu menerapkan konsep green design dengan menitik beratkan pada local content jawa barat dan keamanan untuk lansia Manfaat Perancangan : 1. Diharapkan perencanaan panti werdha ini bermanfaat bagi desainer untuk mempelajari secara keseluruhan terkait dengan panti werdha. 2. Diharapkan perancangan ini bermanfaat bagi para mahasiswa dalam memecahkan suatu permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan panti werdha kelas eksklusif. 3. Diharapkan perencanaan ini bermanfaat bagi masyarakat untuk mempelajari kembali kebutuhan dan kesesuaian sebuah panti werdha? 4. Diharapkan perancangan ini bermanfaat bagi para masyarakat dalam menilai kelayakan sebuah panti werdha yang dapat dijadikan pilihan penting untuk masa tuanya. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan Panti Werdha ini adalah metode data/fakta penelitian kualitatif yaitu dengan observasi/survey lapangan dan wawancara. Dan berikut yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini: 1. Survey Dibutuhkannya survey langsung ke beberapa tempat antara lain ke Panti Werdha Wisma Mulia Jelambar, Panti Werdha Graha Kusuma Lestari dan Rukun Senior Living Bogor. Data survey ini merupakan metode paling penting dalam pengumpulan data karena berhubungan langsung dengan panti werdha. Data yang diambil dari survey ini berupa aktifitas panti, fasilitas panti, struktur organisasi ruang, kebutuhan ruang dan kebutuhan para lansia di dalam panti. 2. Studi Literatur Studi literature adalah suatu bentuk pengumpulan data yang berubungan lansung dengan Panti Werdha, kebutuhan ruang dan fasilitas pendukung. Data-data di dapat melalui buku, majalah dan artikel. Studi literatur berfungsi sebagai data tambahan untuk memberikan pengetahuan akan panti lebih luas lagi. 3. Wawancara Pencarian data dengan mewawancarai pengurus Panti Werdha dan menarik kesimpulan berdasaran data narasumber. Hasil wawancara ini bertujuan juga sebagai data tambahan untuk memberikan pengetahuan akan panti secara langsung. 4. Observasi Lapangan Pengamatan dari lapangan secara langsung untuk mendapatkan data makro dan data mikro. Data makro dan mikro ini bertujuan untuk mengenali bagaimana seharusnya sebuah panti di dirikan seperti pemilihan lokasi yang tepat, kondisi udara sekitar, kondisi kebisingan sampai kontur tanah yang baik. 5. Dokumentasi Melakukan pengambilan foto dari setiap ruangan yang akan digunakan sebagai data visual. Pengambilan foto ini berupa apa saja yang ada di dalam panti dan menganalisanya.

4 KERANGKA BERFIKIR 1.1 Kerangka Berpikir PANTI WERDHA KELAS EKSKLUSIF PEMERINTAH NON-PEMERINTAH YAYASAN/SWASTA Panti Werdha Wisma Mulia Panti Werdha Kusuma Lestari Rukun Senior Living METODE PENELITIAN KUALITATIF SURVEY STUDI LITERATUR WAWANCARA OBSERVASI LAPANGAN DOKUMENTASI IDENTIFIKASI MASALAH - Mengembalikan fungsi awal panti werdha mensejahterakan kehidupan para lansia - Memenuhi fasilitas berdasarkan kesehatan dan kenyamanan para lansia - Panti werdha dengan konsep green design dan local content jawa barat Konsep Perancangan Citra Ruang HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Warna Konsep Bentuk Konsep Material Konsep Pencahayaan Konsep Penghawaan Konsep Akustik Ruang Konsep Keamanan Green Design DIAGRAM 1.1 Kerangka Berpikir

5 HASIL DAN BAHASAN ASPEK PENGGUNA Lansia Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Batasan lanjut usia (lansia) dapat ditinjau dari aspek biologi, sosial, dan usia atau batasan usia, yaitu: 1. Aspek Biologi Lansia ditinjau dari aspek biologi adalah orang/individu yang telah menjalani proses penuaan (menurunnya daya tahan fisik yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap serangan berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian). Hal ini disebabkan seiring meningkatnya usia terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. 2. Aspek Sosial Dari sudut pandang sosial, lansia merupakan kelompok sosial tersendiri. Di negarabarat, lansia menduduki strata sosial di bawah kaum muda. Bagi masyarakat tradisional di Asia, lansia menduduki kelas sosial yang tinggi yang harus dihormati oleh masyarakat. 3. Aspek Umur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), lanjut usia adalah tahap masa tua dalam perkembangan individu dengan batas usia 60 tahun ke atas. ASPEK AKTIFITAS Aktifitas lansia dimulai pada bangun tidur. Pada umumnya lansia memulai aktifitas rutinnya pada pukul tetapi untuk aktifitas bangun tidur dirasa akan lebih baik jika dibebaskan untuk bangun tidur pukul berapa saja. Aktifitas rutin seperti cek tekanan darah pada umumnya dimulai pada pukul pagi. Aktifitas ini akan ditemani oleh para perawat pengasuh dan perawat pendamping dokter. Pola aktifitas lansia weekdays : Diagram Pola Aktifitas Lansia Weekdays

6 ASPEK FASILITAS Berikut adalah klasifikasi fasilitas yang ada di dalam panti werdha secara umum menurut penggunanya: Fasilitas Lansia 1. Ruang tidur 2. Kamar mandi 3. Ruang makan 4. Ruang hiburan 5. Ruang kesehatan Kamar Tidur. Kamar tidur dalam panti werdha kelas eksekutif bersifat residen, atau biasa dikenal dengan bentuk apartment. Kamar residen biasanya diisi hanya untuk satu penghuni karena kebutuhan privasi untuk para warga panti. Di dalam kamar bentuk residen sudah termasuk kamar mandi di dalamnya. Aktifitas di dalamnya antara lain tidur, memakai baju dan mandi. Faktor penting dalam pendesainan kamar tipe residen ini agar pencahayaan dan penghawaan langsung diterima oleh hanya satu orang. Komponen kamar penghuni panti antara lain: 1. Single Resident Bedroom Berisi satu kamar tidur, dan kamar mandi. 2. Bariatric Single Bedroom Berisi satu kamar tidur, ruang tv dan kamar mandi. 3. Double Resident Bedroom Berisi dua kamar tidur, ruang tv, dapur dan kamar mandi. Area Makan Gambar Contoh Layout Kamar Tipe Single Resident Bedroom Area makan ini dibuat menjadi ruangan yang fleksibel, dan dapat mengakomodasi meja. Ruang sirkulasi dibuat dengan mengkalkulasi ruang untuk troli makanan, kursi roda. Persyaratan lain yang harus dipenuhi antara lain akses ke area makan harus se fleksibel mungkin, area makan diusahakan dapat melihat ke arah eksterior ruangan, ruangan untuk para lansia yang menggunakan kursi roda sebisa mungkin berada di sisi dekat pintu masuk area makan. komponen di dalam area makan termasuk dapur. Area sosial dan Hiburan Area sosial dan hiburan ini termasuk ruang keluarga, ruang aktivitas, dan ruang hiburan. Area ini sebisa mungkin dibuat untuk dapat mengawasi para lansia yang sedang beraktifitas seperti membaca, mengobrol, menerima tamu warga dan menonton televisi.

7 MINDMAP KONSEP Konsep yang akan diambil untuk pengerjaan panti werdha ini adalah eclectic parahyangan, yaitu perpaduan gaya tradisional parahyangan dan art deco. Konsep yang diambil dari segi local content yaitu parahyangan dari kepercayaan pada tatar sunda akan para hyang atau leluhur dan dewa-dewa yang tinggal di tempat yang paling tinggi yaitu pada pegunungan. Bentuk gunung ini akan dijadikan sebagai bentuk konsep pada perancangan Panti Werdha Wisma Mulia Kelas Eksklusif ini. KONSEP MOOD RUANG Gambar Mindmap Konsep Pemilihan konsep golden fancy ini karena mengingat para lansia juga harus bisa merasakan golden age atau usia emasnya di usia yang sudah lanjut. Dengan memberikan kesan yang elegant dan mewah dengan mengimbangi dengan warna-warna dan bentuk yang simpel dan sederhana. Warna biru tosca diambil karena hasil analisa sebelumnya para lansia kebanyakan lebih menyukai warna biru dari pada warna lainnya karena dapat memberikan efek menenangkan dan segar. Gambar Konsep Moodboard

8 KONSEP WARNA Warna-warna yang akan dominan di praktikan pada interior antara lain warna-warna hangat dan terang seperti hijau, emas, cokelat dan biru. Pemilihan warna ini akan memberikan suasana ruangan menjadi homie dan mewah. Efek-efek warna-warna tersebut antara lain: 1. Hijau, memberikan kesan rileks dan natural 2. Emas, memberikan kesan hangat dan mewah 3. Cokelat, memberikan kesan nyaman dan hangat. 4. Biru, memberikan kesan sejuk. Gambar Skema Warna Konsep KONSEP BENTUK Bentuk yang diambil dari local content parahyangan yaitu sebuah daerah di jawa barat yang memiliki sejarah penting di dalam tatar sunda. Parahyangan merupakan sebutan para hyang atau leluhur dan dewa-dewa yang tinggal di tempat yang tinggi seperti pegunungan. Dan mereka para leluhur dan dewa-dewa ini dianggap penting dan berpengaruh dalam kesuburan tanah di jawa barat. Gambar Konsep Bentuk KONSEP KEAMANAN DAN SIGNAGE Hal yang paling penting untuk ada di setiap ruangan adalah alarm, CCTV, smoke detector dan fire detector. Dalam setiap kamar para lansia diperlukan tombol darurat karena jika sewaktu-waktu para lansia membutuhkan pertolongan maka tombol ini akan sangat diperlukan dan langsung tersambung ke pos perawat. Untuk Signage warna yang digunakan akan lebih kontras karena untuk para lansia yang mengalami rabun mata akan sangat membantu jika warna signage lbih kontras daripada warna sekitarnya. GREEN DESIGN Konsep Green Design yang dibutuhkan para panti ini lebih ke arah material, pemilihan furniture dan penghematan energi. Pemilihan material haruslah mengikuti standart material ramah lingkungan dan jika untuk material seperti ceiling akan menggunakan bahan yang dapat memantulkan cahaya berbahan mineral fiber, fiberglass, ceiling daur ulang, fiber daur ulang, dan perlite (kaca vulkanik amorf) dan bahan ceiling yang mampu memantulkan cahaya lebih dari 75 %. Karena

9 HASIL DESAIN Gambar Hasil Desain Lobby Gambar Hasil Desain Ruang Makan Gambar Hasil Desain Kamar Tidur

10 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kebanyakan orang menganggap panti werdha adalah tempat dimana seseorang menempatkan orang tuanya ke panti karena di anggap merepotkan dan indonesia khususnya perilaku tersebut dianggap durhaka. Keinginan untuk menghapus idealisme kolot seseorang akan panti werdha dan memperbaikinya dengan membangun panti werdha eksklusif dengan fasilitas terbaik untuk para lansia. Keinginan ini bertujuan untuk mengundang para lansia untuk tinggal di panti werdha karena fungsi panti werdha yang paling utama adalah mensejahterakan para lansia. Panti werdha eksklusif ini memberikan banyak fasilitas yang menyenangkan dan dibuat sesuai dengan kebutuhan para lansia. Fasilitas-fasilitas tambahan dibuat bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan hiburan untuk para lansia. Pembangunan interior panti werdha ini berdasarkan perhitungan aktifitas, fasilitas dan pembagian zona yaitu public, semi public, semi private, private dan service. Zona ini akan berpengaruh pada pembagian ruang di dalam panti. Ruangan-ruangan ini dibuat berdasarkan fasilitas kebutuhan para lansia. Konsep yang dibuat dalam perancangan panti werdha ini berdasarkan filosofi bentuk kepercayaan dari daerah parahyangan akan tempat tinggal para leluhur di tempat yang tinggi yaitu di pegunungan. Dan memberikan konsep green design dalam pemilihan material dan elektrikal interior. Saran Dalam perancangan panti werdha ini diharapkan mahasiswa dapat berpegang teguh akan fungsi panti werdha itu sendiri yaitu mensejahterakan para lansia terutama pada pemenuhan fasilitas panti. Selain itu penerapan interior harus memperhatikan pemilihan material untuk dinding, lantai dan ceiling. Serta mampu mengaplikasikan konsep dan elemen interior bagi para lansia berdasarkan analisa kenyamanan dan kesehatan para lansia. REFERENSI Maryam, R.S. Ekasari, Mia F. Rosidawati. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Indonesia. Jakarta: Salemba Medika. Andrist, Linda C. Nicholas, Patrice K. Wolf, Karen A. (2006) A History of Nursing Ideas. Canada: Jones & Bartlett Learning Marchand, B. (2014). Architecture for the Elderly. Swiss: Press Polytechniques Brunswick. (2010). Design Standart for Nursing Homes. Inggris: Department of Supply and Service Benbow. WA, (2014) Best Practice Design Guidlines: Design Complex care. United States: Deparment Veteran Affairs. Goldsmith, S. (1997). Designing for Disable (Facilities For Disabled and Elderly). New York: Architectural Press Ebdi, Sudjiman. (2005). Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran. Vallero. Brasier (2008), Sustainable Design: The Science of Sustainability and Green Engineering. Ner Jersey: John Wiley & Sons, Inc

11 Raffles, Thomas Stamford. (2008), The History of Java (Terjemahan Eko Prasetaningrum). Yogyakarta: Narasi. Mubirman. (1970). Keris and Other Weapons of Indonesia. Jakarta: Yayasan Pelita Wisata. Taesler, R. (1990) Climate and Building Energy Management. United Kingdom : Elgar RIWAYAT PENULIS Tiana Pertiwi lahir di kota Jakarta pada tanggal 2 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun Saat ini bekerja aktif sebagai desainer interior di Yasir Construction.

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG Yosephine Brenda Mathovani Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530 (021) 53696969 brenda_mathovani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Lansia Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu dan merupakan kenyataan yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia 5.1.1. Gaya Perancangan Gaya arsitektur yang dipakai pada bangunan Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Setia ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN a. Property Size Bangunan Karst Research Center memiliki property size sebagaimana tertulis pada tabel 5.1 di bawah ini. Tabel 5.1 Property Size Karst Research Center Semi- Basement Ground Floor 1st Floor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Lansia Terlantar di Jakarta. Sumber: Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Lansia Terlantar di Jakarta. Sumber: Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek UN, World Population Prospects: The 2010 Revision memprediksikan bahwa secara global populasi lansia akan terus mengalami peningkatan. Pada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merawat kesehatan gigi memang sangat penting. Dengan gigi yang baik juga dapat menambah kepercayaan diri orang tersebut saat menjalani aktifitas sehari-hari. Saat masih

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Aplikasi Konsep Aplikasi konsep recreative design diaplikasikan pada bentukan masa yang terpisah untuk setiap fungsi yang berbeda. Setiap masa bangunan dipisahkan oleh ruang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

Kata kunci : lansia, panti wreda, home not alone, American classic.

Kata kunci : lansia, panti wreda, home not alone, American classic. ABSTRAK Proses penuaan adalah suatu proses yang pasti dilalui oleh setiap manusia. Setiap hari manusia semakin bertambah tua, dengan bertambah tua maka manusia memiliki kemunduran fungsi-fungsi tubuh seperti

Lebih terperinci

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior pada Tempat Perawatan Kulit dan Tubuh Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki

Lebih terperinci

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Nazilah Abdullah NIM : 1200998990 JURUSAN DESAIN INTERIOR SCHOOL OF DESIGN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota metropolitan, dimana hampir seluruh aktifitas masyarakat Indonesia berpusat di kota tersebut. Masyarakat urban yang tinggal di Jakarta menghabiskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. DESKRIPSI PROYEK Pemilihan lokasi proyek berada di Jln Gudang air No. 14 C Kampung Dukuh, Jakarta Timur, karena lokasi tersebut sesuai Implementasi kebijakan provinsi DKI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: aksesibilitas, desain, ergonomi, lansia, ruang makan. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: aksesibilitas, desain, ergonomi, lansia, ruang makan. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dasar pemikiran yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah fasilitas hunian untuk lansia, karena kita ketahui panti jompo adalah salah satu tempat menampung atau merawat lansia, dan panti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan masa kini yang telah modern ditandai oleh era globalisasi di dalam berbagai hal. Salag satunya dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dan berkembang

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial untuk membantu anakanak yang sudah tidak memiliki orang tua. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011),

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu reaksi dari krisis lingkungan adalah munculnya konsep Desain Hijau atau green design yang mengarah pada desain berkelanjutan dan konsep energi. Dalam penelitian ini mengkajiupaya terapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase penduduk lansia di dunia, Asia dan Indonesia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase penduduk lansia di dunia, Asia dan Indonesia tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang proyek Indonesia termasuk negara dengan proses penuaan penduduk cepat di Asia Tenggara. Upaya pembangunan dalam mengurangi angka kematian berdampak pada perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Proyek Pembangunan perekonomian Jakarta sebagai ibu kota semakin meningkat.seiring dengan pembangunan ini telah menjadikan jakarta dan menuntut ibu kota ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Lansia Usia lanjut sebagai tahap akhir kehidupan merupakan sebuah tahap perkembangan yang normal dan akan dialami oleh setiap manusia dan merupakan suatu hal

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan wisata Indonesia berkembang dengan sangat cepat, begitu banyaknya penginapan dan tempat wisata baru dapat dijumpai tersebar hampir di seluruh

Lebih terperinci

MEMPERINDAH SEBUAH INVESTASI. Fotografer Tri Rizeki Darusman. Penulis Qisthi Jihan. Vol. 17 No. 09 September 2016

MEMPERINDAH SEBUAH INVESTASI. Fotografer Tri Rizeki Darusman. Penulis Qisthi Jihan. Vol. 17 No. 09 September 2016 MEMPERINDAH SEBUAH INVESTASI 1 Penulis Qisthi Jihan Fotografer Tri Rizeki Darusman 2 Interior 2 Apartemen merupakan salah satu bentuk investasi yang bernilai tinggi. Angkanya terus meningkat seiring dengan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN

DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP NIDN DESKRIPSI KARYA PATRIA PARK APARTMENT NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A NIP. 198502082009122004 NIDN. 008028501 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) DENPASAR 2013 1 DAFTAR ISI HALAMAN

Lebih terperinci

LINGKUNGAN TERAPETIK PADA PANTI WERDHA

LINGKUNGAN TERAPETIK PADA PANTI WERDHA LINGKUNGAN TERAPETIK PADA PANTI WERDHA Juwita Ayu Putri Siregar Universitas Bina Nusantara, juwita-siregar@hotmail.com ABSTRAK This research explained about physical therapeutic environment that elderly

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber: BAB I PENDAHULUAN Pengertian panti jompo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata panti jompo diartikan sebagai tempat merawat dan menampung jompo. Perda No, 15 Tahun 2002 mengenai Perubahan atas Perda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel merupakan fasilitas akomodasi yang menyediakan sarana penginapan sekaligus pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km² dengan penduduk berjumlah kurang lebih 10.187.595 jiwa. Jakarta merupakan metropolitan

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan mulai bergesernya nilai-nilai gaya hidup masyarakat, bekerja adalah suatu kewajiban bagi hampir setiap golongan

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK PADA PELAYANAN PANTI ASUHAN DENGAN STUDI KASUS RUANG INTERIOR

OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK PADA PELAYANAN PANTI ASUHAN DENGAN STUDI KASUS RUANG INTERIOR Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK PADA PELAYANAN PANTI ASUHAN DENGAN STUDI KASUS RUANG INTERIOR Citra Lestari Oktaviana Andriyanto Wibisono Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat penampungan untuk manusia lanjut usia. Sebuah sarana dimana manula diberikan fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktifitas,

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dewasa ini kesadaran

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN ANAK KASIH MULIA SEJATI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2012/2013

PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN ANAK KASIH MULIA SEJATI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2012/2013 PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN ANAK KASIH MULIA SEJATI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2012/2013 Disusun Oleh : Nama : Yovita Anggraini NIM : 1301059153 JURUSAN DESAIN

Lebih terperinci

PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PANTI WERDHA DI JAKARTA BARAT

PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PANTI WERDHA DI JAKARTA BARAT PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PANTI WERDHA DI JAKARTA BARAT Angelina, Augustina Ika Widyani, Gatot Suharjanto Jurusan Arsitektur Universitas Bina Nusantara, Kampus Syahdan Jl. K.H. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK... ABSTRAK Dalam penulisan makalah yang berjudul Laporan Perancangan Desain Interior Hotel Bisnis Bintang Lima dengan Tema Urban Oasis ini, penulis memaparkan seperti apa perancangan yang dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia dan merupakan salah satu kota dengan penduduk terpadat di dunia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN MILIK YAYASAN KATOLIK

PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN MILIK YAYASAN KATOLIK PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN MILIK YAYASAN KATOLIK Rini Jayanti, Octaviana Sylvia Caroline Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat, Rin_Chan_Yap@yahoo.com ABSTRAK Seiring berkembangnya zaman, pergaulan

Lebih terperinci

Keywords: Accessible Design, circulation, public spaces, wheelchair users

Keywords: Accessible Design, circulation, public spaces, wheelchair users ABSTRAK Dalam laporan penelitian ini, terdapat masalah accessible design untuk pengguna kursi roda dalam hal melakukan aktifitas pada Mal Bandung Supermal yang berada di jalan Gatot Subroto, Bandung. Pengguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penitipan orang tua ke panti jompo menjadi alternatif pilihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penitipan orang tua ke panti jompo menjadi alternatif pilihan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penitipan orang tua ke panti jompo menjadi alternatif pilihan bagi anak yang memiliki kegiatan yang padat atau bekerja dalam waktu yang lama. Di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai alasan yang membuat para lansia ditempatkan pada panti lansia, diantaranya mereka merasa lebih senang ketika berkumpul dengan teman-teman segenerasinya (seusia),

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

18 HOME LIVING desember 2013

18 HOME LIVING desember 2013 18 desember 2013 Passive Solar Home Design FOTOGRAFER IRKHAM AR LOKASI PANTAI INDAH KAPUK, JAKARTA BARAT Memiliki lokasi rumah yang kaya akan sinar matahari tentu menjadi kelebihan yang harus dioptimalkan.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan rangkuman dari ide-ide pokok dari bab-bab sebelumnya, pada tahap ini penyajian telah sampai pada tahap akhir. 5.1 SIMPULAN Desain melalui kajian empirik ( yang

Lebih terperinci

ASRAMA MAHASISWA BINUS UNIVERSITY DI JAKARTA BARAT

ASRAMA MAHASISWA BINUS UNIVERSITY DI JAKARTA BARAT ASRAMA MAHASISWA BINUS UNIVERSITY DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Periode Febuari 2008 Juli 2008 Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Jurusan Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di zaman yang dimana umur bumi sudah tidak lagi muda terjadi isuisu mengenai pemanasan global yang menyebabkan kerusakan pada bumi semakin parah. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Manusia mengalami proses penuaan semenjak lahir. Seiring berjalannya waktu, manusia akan menjadi lebih tua sebelum akhirnya meninggal. Bantuan dari orang tua mereka

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu perusahaan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

PENGAPLIKASIAN KONSEP HEMAT ENERGI DI WISMA ATLET SENAYAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2010/2011

PENGAPLIKASIAN KONSEP HEMAT ENERGI DI WISMA ATLET SENAYAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2010/2011 PENGAPLIKASIAN KONSEP HEMAT ENERGI DI WISMA ATLET SENAYAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2010/2011 Disusun Oleh : Nama : Rendy Hasan Sazali NIM : 1100051463 JURUSAN

Lebih terperinci

Pusat Kesejahteraan Lansia di Batang

Pusat Kesejahteraan Lansia di Batang TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Pusat Kesejahteraan Lansia di Batang Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: DEWI

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017)

BAB III ANALISIS. RINI SUGIARTI, S.Ars Gambar 10. Denah Dan Ukuran Bangunan Eksisting (Sumber : Data Penulis, 2017) BAB III ANALISIS BAB III ANALISIS 3.1 ANALISIS BATAS DAN BENTUK TAPAK 3.1.1 Desain Eksisting Lahan dengan luas netto 445,5 m² seluruhnya di gunakan sebagai perancangan bangunan Rumah Kost tanpa Lahan Parkir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Surga Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep B. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan salah satu negara dengan proses penuaan paling cepat di

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo merupakan tempat dimana anak-anak terlantar dapat tinggal, terpenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seni menurut Ki Hajar Dewantara merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya. Dapat disimpulkan juga pengertian

Lebih terperinci

sebaya, dan masyarakat. Hubungan ini dikaji sebagai bentuk kegiatan yang diikuti para lansia dalam kehidupan sehari hari. Pada umumnya, hubungan sosia

sebaya, dan masyarakat. Hubungan ini dikaji sebagai bentuk kegiatan yang diikuti para lansia dalam kehidupan sehari hari. Pada umumnya, hubungan sosia BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Lansia (lanjut usia) merupakan periode dimana seorang individu telah mencapai kematangan dalam ukuran, fungsi, dan telah menunjukan kemunduran baik fisik, maupun

Lebih terperinci

Kata kunci (keywords): arsitektur tropis, apartemen sewa

Kata kunci (keywords): arsitektur tropis, apartemen sewa JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA Nama Mahasiswa Judul Jumlah Halaman : Lindawati : Apartemen di Kemanggisan, Jakarta Barat : 105 halaman ABSTRAK Perkembangan kota Jakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR TK BUDI MULIA DUA SETURAN YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN. Diah Septiana Angreini NIM

PERANCANGAN INTERIOR TK BUDI MULIA DUA SETURAN YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN. Diah Septiana Angreini NIM PERANCANGAN INTERIOR TK BUDI MULIA DUA SETURAN YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN Diah Septiana Angreini NIM 1211880023 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA Bab II Tinjauan Fasilitas Pelayanan Anak Kanker di Yogyakarta merupakan bab yang berisi penjelasan terkait tipologi proyek fasilitas kanker

Lebih terperinci

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. APARTEMEN LU: 140 m² Cozy Urban Loft Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI DESAIN INTERIOR

Lebih terperinci