JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016
|
|
- Utami Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penggunaan Peta Elektronik Prezi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Tunarungu Kelas V Di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi Andung Pardila, Tati Hernawati, Sunardi Departemen Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia tatianwar@yahoo.com Abstrak Anak tunarungu membutuhkan cara yang lebih baik untuk mendapatkan informasi dari lingkungan sekitar secara optimal akibat dari keterbatasan pada indera pendengarannya termasuk dalam proses pembelajaran. Ketika pendengaran tidak berfungsi dengan optimal maka penglihatan menjadi cara yang efektif guna memperoleh informasi dari lingkungan sekitar. Dalam dunia pendidikan Mata Pelajaran IPS banyak berisikan halhal yang bersifat abstrak dan deskriptif, oleh karena itu peta elektronik prezi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi tunarungu untuk mengoptimalkan penerimaan informasi dari lingkungan belajarnya dengan keunggulannya yang menampilkan hal-hal abstrak menjadi konkrit dengan cara visualisasi. Peneliti menggunakan Peta Elektronik Prezi sebagai media pembelajaran khususnya di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa tunarungu kelas V SDLB khususnya pada materi keragaman suku bangsa suatu wilayah di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan Metode Penelitian Pre-Experimental Design, One Group Pretest-Posttest. Dalam pelaksanaannya desain penelitian ini melakukan tes awal sebelum memberikan perlakuan dan tes akhir setelah memberikan perlakuan, adapun perlakuan diberikan kepada peserta didik sebanyak tiga kali dengan jumlah sampel sebanyak enam siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda, tes tindakan, dan angket yang masing-masing digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan di SLB B Prima Bahkti Mulia Cimahi ini berhasil menjawab hipotesis dalam penelitian ini karena skor posttest lebih besar dibandingkan dengan skor pretest. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peta elektronik prezi dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa tunarungu kelas V SDLB. Kata Kunci : Hasil Belajar IPS, Peta Elektronik Prezi, Tunarungu Pendahuluan Sebagai makhluk ciptaan Tuhan manusia memiliki berbagai macam kelebihan dan kekurangan. Manusia hidup secara berdampingan tanpa memandang kelebihan dan kekurangannya. Tidak terkecuali dengan anak tunarungu yang hadir ditengah-tengah kehidupan kita. Akibat dari ketidakmampuan pada indera pendengarannya, anak tunarungu memiliki hambatan pada proses belajarnya. Seorang pendidik membutuhkan prinsipprinsip khusus dalam memberikan sebuah materi pelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung, diantaranya adalah siswa tunarungu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat atau dengan komunikasi total (komtal), keterarahwajahan dan keterarahsuaraan.. Berbicara mengenai salah satu mata pelajaran yaitu pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tingkat SDLB kelas V, penulis menemukan sebuah permasalahan 41
2 terkait rendahnya hasil belajar siswa pada materi keragaman suku bangsa di wilayahnya (provinsi/kabupaten/kota). Rendahnya hasil belajar siswa yang terjadi di lapangan dapat dilihat dari nilai yang didapat oleh siswa yang berada di bawah Kriteria ketuntasan minimum (KKM). Dari enam siswa yang ada di kelas hanya dua siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM, sedangkan empat siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Faktor penting yang menjadi pendukung dalam mengatasi rendahnya hasil belajar siswa adalah media pembelajaran. Menurut Criticos (dalam Daryanto, 215, hlm. 4) media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Beberapa kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (dalam Daryanto, 215, hlm. 5) adalah penyampaian pesan dapat lebih terstandar, pembelajaran dapat lebih menarik, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.. Penulis berinisiatif untuk memberikan intervensi terhadap rendahnya hasil belajar siswa dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi keragaman suku bangsa. Aplikasi (software) bernama Prezi menjadi sebuah inisiatif dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Aplikasi Prezi adalah sebuah perangkat lunak presentasi berbasis internet. Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi unggul karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka. Adapun dengan menggunakan aplikasi Prezi, dapat diolah sebuah media yang bernama Peta Elektronik Prezi. Peta Elektronik Prezi adalah suatu output dari aplikasi bernama Prezi yang diolah oleh penulis. Kedudukan Peta Elektronik Prezi dalam penelitian ini adalah sebagai media pembelajaran. Peta Elektronik Prezi berbentuk software yang di dalamnya menampilkan komposisi suku dan budaya dari suatu wilayah. Komposisi yang dimaksud adalah menampilkan rumah adat, pakaian adat, tarian adat, hingga makanan khas dari suatu daerah yang berbentuk sebuah peta Indonesia. Berbagai komposisi diletakkan berdasarkan letak geografis yang sebenar-benarnya pada peta. Peta Elektronik Prezi banyak memanfaatkan indera penglihatan, sehingga penulis berinisiatif untuk menerapkannya pada pembelajaran IPS materi keragaman suku bangsa. Metode Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah Pre-Experimental Designs (kuantitatif) yang merupakan suatu bentuk eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest Design. Pada desain ini hanya menggunakan satu kelompok eksperimen tanpa menggunakan kelompok pembanding, atau biasa disebut dengan desain kelompok tunggal. Penelitian dengan desain ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu melakukan pretest, memberikan perlakuan (treatment), dan melakukan posttest. Setelah perlakuan diberikan kepada subjek kemudian peneliti membuat sebuah perbandingan antara hasil pretest dan hasil post test, hal ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari perlakuan yang telah diberikan kepada suatu kelompok tersebut. 42
3 Menurut Sugiyono (214, hlm. 74) one-group pretest-posttest design dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest 1 X 2 Keterangan : 1 : Pretest (Tes awal sebelum diberikan perlakuan) X : Perlakuan 2 : Posttest (Tes akhir setelah diberikan perlakuan) Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 214, hlm. 85). Tabel 2 Identitas Subjek Penelitian No. Inisial Nama Jenis Kelamin 1. HM L 2. HA P 3. KR L 4. MB L 5. MM L 6. HH L Hasil Penelitian 1. Data Hasil Tes Pretes Grafik 1 Skor Pre test Mata Pelajaran IPS Ranah Afektif Pada grafik 1 dapat diketahui adanya perbedaan kemampuan berdasarkan hasil tes pada ranah afektif dari setiap individu. Nilai pre test paling tinggi yang diperoleh peserta didik dari skor maksimal 4 adalah 29, sedangkan nilai paling rendah yang didapatkan oleh peserta didik adalah 22. Berdasarkan grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang diperoleh menunjukkan kestabilan dan pada kriteria yang baik, hanya terdapat satu peserta didik mendapatkan kriteria cukup. 43
4 Grafik 2 Skor Pre test Mata Pelajaran IPS Ranah Kognitif Pada grafik 2 dapat diketahui adanya perbedaan kemampuan berdasarkan hasil tes pada ranah kognitif dari setiap individu. Nilai pre test paling tinggi yang diperoleh peserta didik dari skor maksimal 2 adalah 13, sedangkan nilai paling rendah yang didapatkan oleh peserta didik adalah 6. Grafik 3 Skor Pre test Mata Pelajaran IPS Ranah Psikomotor Pada grafik 3 dapat diketahui adanya perbedaan kemampuan berdasarkan hasil tes pada ranah psikomotor dari setiap individu. Nilai pre test paling tinggi yang diperoleh peserta didik dari skor maksimal adalah 5, sedangkan nilai paling rendah yang didapatkan oleh peserta didik adalah 3. Grafik 4 Skor Pretest Hasil Belajar IPS (Rekapitulasi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor) Pada grafik 4 adalah rekapitulasi data skor pre test. Berdasarkan tabel dan grafik di atas nilai terendah yang didapatkan oleh siswa dari skor maksimal 7 adalah 31, sedangkan nilai tertinggi yang didapatkan oleh siswa adalah
5 2. Data Hasil Tes Posttest Berikut ini terdapat skor posttest hasil belajar IPS pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor materi tentang keragaman suku bangsa suatu wilayah di Indonesia : Grafik 5 Skor Posttest Mata Pelajaran IPS Ranah Afektif Pada grafik 5 jika dibandingkan dengan pre test menunjukkan adanya peningkatan skor hasil belajar pada ranah afektif dari semua peserta didik setelah mendapat 3 kali perlakuan. Nilai posttest paling tinggi yang diperoleh peserta didik dari skor maksimal 4 adalah 38, sedangkan nilai paling rendah yang didapatkan oleh peserta didik adalah 35. Grafik 6 Skor Posttest Mata Pelajaran IPS Ranah Kognitif Pada tabel dan grafik 6 jika dibandingkan dengan pre test menunjukkan adanya peningkatan skor hasil belajar pada ranah kognitif dari semua peserta didik setelah mendapat 3 kali perlakuan. Nilai posttest paling tinggi yang diperoleh peserta didik dari skor maksimal 2 adalah 2, sedangkan nilai paling rendah yang didapatkan oleh peserta didik adalah 17. Grafik 7 Skor Posttest Mata Pelajaran IPS Ranah Psikomotor
6 Pada grafik 7 jika dibandingkan dengan pre test menunjukkan adanya peningkatan skor hasil belajar pada ranah psikomotor dari semua peserta didik setelah mendapat 3 kali perlakuan. Nilai prosttest paling tinggi yang diperoleh peserta didik dari skor maksimal adalah 9, sedangkan nilai paling rendah yang didapatkan oleh peserta didik adalah 8. Grafik 8 Skor Posttest Hasil Belajar IPS (Rekapitulasi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor) Pada grafik 8 adalah rekapitulasi data skor posttest. Berdasarkan tabel dan grafik di atas nilai terendah yang didapatkan oleh siswa dari skor maksimal 7 adalah 6, sedangkan nilai tertinggi yang didapatkan oleh siswa adalah 67. a. Pengujian Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPS Ranah Afektif Kriteria pengujian hipotesis. Jika J hitung lebih kecil atau sama dengan J tabel dengan taraf nyata tertentu, maka H ditolak dan sebaliknya. Taraf nyata atau signifikansi yang digunakan adalah α,5. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jumlah harga mutlak yang diambil (terkecil) adalah J =. Sedangkan harga J pada tabel dengan taraf nyata α =,5 diperoleh harga J tabel =. Dari kriteria pengujian yang telah ditetapkan, maka harga J hitung J tabel yaitu maka H ditolak, artinya hipotesis yang diajukan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa peta elektronik prezi dapat meningkatkan hasil belajar IPS ranah afektif pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi. b. Pengujian Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPS Ranah Kognitif Taraf nyata atau signifikansi yang digunakan adalah α,5. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jumlah harga mutlak yang diambil (terkecil) adalah J =. Sedangkan harga J pada tabel dengan taraf nyata α =,5 diperoleh harga J tabel =. Dari kriteria pengujian yang telah ditetapkan, maka harga J hitung J tabel yaitu maka H ditolak, artinya hipotesis yang diajukan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa peta elektronik prezi dapat meningkatkan hasil belajar IPS ranah kognitif pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi. c. Pengujian Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPS Ranah Psikomotor Taraf nyata atau signifikansi yang digunakan adalah α,5. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jumlah harga mutlak yang diambil (terkecil) adalah J =. Sedangkan harga J pada tabel dengan taraf nyata α =,5 diperoleh harga J tabel =. Dari kriteria pengujian yang telah ditetapkan, maka harga J hitung J tabel yaitu maka H ditolak, artinya hipotesis yang diajukan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa peta elektronik prezi dapat meningkatkan hasil belajar IPS ranah psikomotor pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi. 46
7 d. Pengujian Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPS Taraf nyata atau signifikansi yang digunakan adalah α,5. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap jumlah harga mutlak yang diambil (terkecil) adalah J =. Sedangkan harga J pada tabel dengan taraf nyata α =,5 diperoleh harga J tabel =. Dari kriteria pengujian yang telah ditetapkan, maka harga J hitung J tabel yaitu maka H ditolak, artinya hipotesis yang diajukan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa peta elektronik prezi dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa tunarungu kelas V di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi. Pembahasan Penggunaan peta elektronik prezi ini diberikan kepada siswa dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa tunarungu yang banyak memanfaatkan indera visualnya akibat dari keterbatasan indera pendengarannya. Seperti yang dikemukakan oleh Somantri (27, hlm. 94) bahwa anak tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagian (hard of hearing) maupun seluruhnya (deaf) yang menyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsionaldi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila anak tidak mampu untuk mendengar dengan baik, maka anak kurang dapat memahami informasi yang bersifat abstrak dan verbalistik. Pernyataan ini diperkuat oleh Somad dan Hernawati (1995, hlm. 13) yang menyatakan bahwa anak tunarungu sering dikatakan kurang daya abstraksinya jika dibandingkan dengan anak yang mendengar akibat dari keterbatasan dalam kemampuan berbahasanya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah cara untuk mengatasi permasalahan tersebut, inisiatif yang diambil adalah dengan mengubah hal-hal yang bersifat abstrak menjadi konkrit. Adapun cara yang dapat digunakan untuk mengkonversi hal-hal yang bersifat abstrak menjadi konkrit adalah dengan menunjukkannya secara kasat mata atau dapat dilihat melalui indera visual manusia. Artinya tunarungu memiliki gaya belajar visual. Jika dikaitkan dengan pernyataan Yamashita (dalam Komalasari, 211, hlm. 116) bahwa gaya belajar (learning style) siswa salah satunya adalah visual perseptual yaitu para siswa yang memperoleh hasil belajar secara optimal dengan penglihatannya. Hal ini telah menggambarkan anak tunarungu yang banyak memanfaatkan penglihatannya dibandingkan pendengarannya. Berdasarkan penjelasan tersebut inisiatif yang dapat diberikan kepada anak agar dapat mengkompensasikan pendengarannya yang kurang berfungsi kepada indera visualnya, artinya penggunaan peta elektronik prezi yang banyak menampilkan materi pelajaran IPS dalam bentuk visual ini secara teori telah sejalan dengan kebutuhan anak tunarungu itu sendiri.pengaruh penggunaan Peta Elektronik Prezi terhadap peningkatan hasil belajar IPS pada siswa tunarungu ini dibuktikan oleh peneliti di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi. Hasil posttest menunjukkan bahwa peserta didik telah menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh peneliti dengan menggunakan peta elektronik prezi. Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi skor posttest (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang meningkat dibandingkan skor pre test. (rekapitulasi skor post test dapat dilihat pada tabel dan grafik 4.9). Hal ini dapat terjadi karena kebutuhan atau gaya belajar anak tunarungu telah terpenuhi yaitu banyak memanfaatkan indera visualnya. Hasil temuan postttest ini sejalan dengan teori sebelumnya yang menyatakan bahwa gaya belajar (learning style) siswa salah satunya adalah visual perseptual yaitu para siswa yang memperoleh hasil belajar secara optimal dengan penglihatannya (Yamashita dalam Komalasari, 211, hlm. 116) 47
8 Selanjutnya, hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara peta elektronik prezi dengan hasil belajar IPS yaitu dengan mengolah dan menganalisis data hasil pre test dan posttest. Terdapat perbedaan antara skor pre test dan posttest dimana skor posttest lebih besar daripada skor pre test. Hal ini terbukti dengan skor terendah dan tertinggi pada pre test yang didapatkan oleh peserta didik adalah 31 dan 4 dari skor maksimal 7, sedangkan untuk hasil posttest skor terendah dan tertinggi yang didapatkan oleh peserta didik adalah 6 dan 67. Pada saat dilakukan pengujian hipotesis melalui Uji Wilcoxon dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, artinya terdapat pengaruh antara peta elektronik prezi dengan hasil belajar IPS pada siswa tunarungu, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan peta elektronik prezi dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa tunarungu. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya dari Mei Lisa Hardi (213), bahwa dalam penelitiannya mengungkapkan media prezi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPS. Daftar Pustaka Daryanto. (215). Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Komalasari, K. (211). Media Pembelajaran IPS. Bandung : Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Somad, P dan Hernawati, T. (1995). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Somantri, S. (212). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT. Refika Aditama. Sugiyono. (214). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV. 48
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen ini digunakan karena sesuai dengan permasalahan
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di SLB B Negeri Cicendo Bandung Fika Damayanti, Budi Susetyo, Tati Hernawati
Lebih terperinciBAB III MEDOTE PENELITIAN
BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya berubah-ubah. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Tunarungu Kelas V SDLB Tira Haemi Ramadhani dan Iding Tarsidi Departemen Pendidikan Khusus Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 lembang menjadi tempat penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yang mana sekolah ini terletak
Lebih terperinciAbstrak. Nurina Rahma
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GAYA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SEKOLAH BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAS KASIH SURABAYA Nurina Rahma E-mail: nurina_rahma@yahoo.com
Lebih terperinciPenggunaan Balok Sempoa dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian pada Siswa
Rise! Penggunaan Balok Sempoa Irma Oclavia Damayanti Penggunaan Balok Sempoa dalam Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Perkalian pada Siswa Tunarungu Irma Octavia Damayanti SLB Al-Ishlah Kabupaten Subang
Lebih terperinciMukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari
PENGARUH SIMULASI PHYSICS EDUCATION OF TECHNOLOGY (PhET) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat
Lebih terperinciLearning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain eksperimen.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 6 Bandung yang bertempat di Jl. Suakagalih Gg. H. Gojali No. 134 telepon (022) 2036179
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas deskripsi data, pengolahan data, pengujian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas deskripsi data, pengolahan data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. A. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui penerapan suatu pendekatan pembelajaran, maka dalam pelaksanaannya penelitian harus dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini merupakan wujud nyata dari Undang-Undang Republik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre-experimental. Desain penelitian ini disebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jalan Kliningan No. 6 Buah Batu Bandung, Jawa Barat. Populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Kita dapat mengembangkan kemampuan pribadi, daya pikir dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak menggunakan metode yang akan digunakan. Karena denggan menggunakan metode, maka terdapar cara untuk menyelesaikan sebuah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih jelas lagi
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA KEMASAN MAKANAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI KELAS IV SD
PENGARUH MEDIA KEMASAN MAKANAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DI KELAS IV SD Resa Rahmatunnisa, Dra. Yasbiati, M.Pd., Dr. Dian Indihadi, M.Pd. Program Study PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38 SURABAYA
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal 10 20 PENGGUNAAN MODEL PEMBELEJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII DI SMPN 38
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan 1 pada organ pendengarannya sehingga mengakibatkan ketidakmampuan mendengar, mulai dari tingkatan yang ringan sampai
Lebih terperinciJURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP
JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK KATA BERANTAI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP THE EFFECTIVNESS OF KATA BERANTAI TECHNIQUE ON COUNSELING GROUP TO IMPROVE STUDENTS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Pada Siswa Tunarungu
Riset PenerapanMetodeDemonstrasi Ida, Permanarian, Sunaryo Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Pada Siswa Tunarungu Ida
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017
Penggunaan Metode Value Clarification Technique (VCT) untuk Meningkatkan Kedisiplinan Anak dengan Hambatan Emosi dan Perilaku di SLB E Handayani Fadhisya Radzkymurti Sekarnegari dan Nandi Warnandi Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Ketika akan melakukan penelitian terdapat beberapa objek yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti berupa variabel. Ketika melakukan penelitian akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berhitung selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Keterampilan berhitung harus dimiliki oleh setiap orang karena keterampilan berhitung selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dasar dari keterampilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental
Lebih terperinciMULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
207 MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Bangkit A. Setyo 1, Mumu Komaro 2, Ariyano 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006 hal. 26) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitian. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) lembaga utama internasional untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya dan komunikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Adapun hasil penelitian meliputi: aktivitas pendidik dan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan mulai tanggal 9 November sampai dengan 7 Desember 2015, yang bertempat di MIT Nurul Islam Ngaliyan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran
Lebih terperinciWahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan
Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI
Lebih terperinciPERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,
Lebih terperinci62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI
6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN
PENERAPAN METODE RESITASI BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN WEB DESIGN Arief Zuhud R (zuhudtz_arief@yahoo.co.id) Drs. Waslaluddin, M.T. (waslaluddin@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar dapat terjadi kapan saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak, proses belajar terjadi karena ada interaksi individu dengan lingkungannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian yang dipilih adalah salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Bandung.. Populasi Adapun yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, instrumen penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian oleh Arikunto (2002:136) adalah cara yang digunakan oleh penliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD
PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD Ahmad Fauzi, Sugiyono, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: Ahmadfauzi_pgsd@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Elah Nurlaelah Sari, Reni Bakhraeni, Ade Rokhayati Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya 2014 Abstrak Penelitian
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA BOCI
KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI (BONEKA CITA-CITAKU) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KUTOSARI 1 KABUPATEN BATANG Oleh : Mei Fita Asri Untari, Ariestiyani Kartikawati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTOPIK PERKALIAN BENTUK ALJABAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta di Kota Bandung. Pemilihan sekolah tersebut dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)
Lebih terperinciOleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI TAJUK RENCANA OLEH KELAS XI SMA NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015 Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut
Lebih terperinciSatrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada
PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PENGUKURAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016
Efektivitas Model Value Clarification Technique (VCT) Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Tunalaras Di kelas 3 SDLB Bhina Putera Surakarta Andini Novianti Hatomi, Nandi Warnandi, dan Sunaryo Departemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan one group pre-test and post-test design, (desain kelompok tunggal dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Lokasi dari penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kota Bandung, jalan Ciliwung No. 4 Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
Lebih terperinciPenggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Riset Penggunaan Model Pembelajuran Kooperatif* Ria, Permanarian Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Team Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Tunarungu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu sifat yang hendak diteliti atau dipelajari dalam sebuah penelitian. Sugiyono (013, hlm. 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SLB Negeri Surakarta. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah di SMK Bhakti Nusantara Nasional Cisarua dengan subjek penelitian
Lebih terperinciJASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017
Efektivitas Teknik Pembelajaran Think Pair Share untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Tunalaras di SLB E Handayani Wiwiet Purwitawati Sholihah dan Dedy Kurniadi Departemen Pendidikan Khusus Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK
PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. VariabelPenelitian 1. Definisi konsep varibel a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan teka-teki silang bergambar. Teka-teki silang bergambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk membentuk karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS
Yulita Dewi Purmintasari, Ayu Lestari Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS YULITA DEWI PURMINTASARI, AYU LESTARI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Selanjutnya, Syaodih (2007: 52) menjelaskan bahwa metode penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 3), metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya, Syaodih
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil
13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. O₁ x O₂. X : Perlakuan (treatment)
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Adapun pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sindanggalih yang bertempat di Jl. Noenoeng Tisna Saputra Kelurahan
Lebih terperinciKata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,
Lebih terperinciJURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd.
JURNAL PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN TRUTH OR DARE (JUJUR ATAU TANTANGAN) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinci= Hasil/keadaan awal kemampuan berpikir kritis kelompok middle.
BAB III METODE PENELITIAN A Desain Penelitian Diperlukan tiga kelompok untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, kelompok pertama yaitu kelompok
Lebih terperinciPENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA
19 PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA Oleh : Agustin Rachmawati Purlina 1 Gantina Komalasari 2 Aip Badrujaman 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL KATA (FLANKAT) TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SMALB-B
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL KATA (FLANKAT) TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SMALB-B Utami Nur Karimah Endro Wahyuno Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : VICKA AYU KRISTIANINGTYAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN TARI BAMBU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL DI DAERAHNYA PADA SISWA KELAS IV SDN 08 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah
Lebih terperinci