SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI"

Transkripsi

1 SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB III HIDROSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

2 BAB III HIDROSFER Kompetensi Inti Kompetensi Dasar : Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi : Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfera Hidrosfer merupakan unsur yang sangat penting dalam geosfer, karena fenomenafenomena yang terjadi pada unsur-unsur geosfer yang lain (litosfer, atmosfer, biosfer, maupun antroposfer) sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrosfer. Hidrosfer terdiri dari laut, danau, rawa, sungai, air tanah, salju dan es, dan lain-lain. Dari seluruh air yang ada di bumi, sebagian besar berupa air laut, yaitu meliputi 97,22%, sedangkan sisanya sebanyak 2,78% merupakan air tawar. Distribusi di air samudera dan air tawar di bumi dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar: Distribusi di air samudera dan air tawar di bumi (Tarbuck,1998) Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar air di bumi terdapat disamudera, yaitu meliputi 97,22%, sedangkan air tawar sebanyak 2,78 %. Selanjutnya, dari air yang ada di samudera, sebagian besar di antaranya terdapat Samudera pasifik, yaitu meliputi 50%, sedangkan sisanya tersebar di samudera Atlantik sebanyak 26%, Hindia 20%, dan Artik 4%. Air tawar di bumi yang jumlahnya 2,78%, sebagian besar terdapat dipermukaan bumi, yaitu sebanyak 77,78% dan sisanya (22,12%) merupakan air tanah. Dari sebanyak 77,78% air 1

3 tawar yang ada di permukaan bumi, sebagian besar berujut es dan salju (99,35%), dan sisanya terdiri dari air tawar sebagian besar terdapat di danau, dan sisanya merupakan uap air yang ada di atmosfer dan aliran sungai. Gambaran jumlah air yang ada di permukaan bumi dapat dilihat pada tabel berikut. Di lautan/samudra Di danau dan sungai Didalam tanah Salju dan es Di atmosfer cubic milies cubic milies cubic milies cubic milies cubic milies Keberadaan air di atas tidak selalu tetap, namun volumenya secara keseluruhan di bumi tidak berubah. Air di suatu tempat akan berkurang karena adanya penguapan sepanjang tahun dan akan betambah jika terjadi hujan atau salju yang jatuh kepermukaan bumi. Kondisi temperatur dan tekanan uadara di atmosfer yang berubah-ubah, menyebabkan bentuk air di permukaan bumipun bisa berubah, bisa berupa benda padat (es dan salju), berupa cairan (air), dan berupa gas (uap air). Volume air di bumi tidak berubah dimungkinkan akibat adanya siklus hidrologi. Sikluas hidrologu adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi. Dalam hal ini, matahari menjadi motor terjadinya siklus hidrologi di bumi. Siklus hidrologi terjadi melalui serangkaian proses yang kondensasi, run off, dan infiltrasi. 2

4 Gambar: Siklus Hidrologi ( Diakses 23 Juli Penguapan Penguapan air dari permukaan bumi disebabkan oleh pemanasan dari matahari. Proses penguapan inilah yang mengawali terjadinya siklus hidrologi. Proses penguapan. merubah air dari wujut cair atau beku menjadi gas atau uap air. Penguapan dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu evaporasi, transpirasi, dan sublimasi. a. Evaporasi adalah penguapan air dari badan-badan air dipermukaan bumi, seperti laut, danau, rawa, sungai dan lain-lain. Badan-badan air ini menguap karena adanya panas dari matahari yang mengubah air menjadi gas (uap air). b. Transpirasi adalah adaah penguapan air yang terdapat pada jaringan makluk hidup, yaitu tumbuhan dan hewan. c. sublimasi adalah proses perubahan es menjadi uap air tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. 2. Kondensasi Uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, dan sublimasi naik hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu akan mengalami kondensasi berubah bentuk menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil. Perubahan wujud uap air 3

5 menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk terakumulasi sehingga membentuk awan. Semakin banyak partikel es yang terakumulasi membentuk awan yang tebal di atmosfer. Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan mengalami proses perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain terbawa oleh tiupan angin. Itulah sebabnya maka awan tidak hanya terdapat di atas lautan sebagai pemasok uap air yang paling banyak, tetapi juga diratakan di berbagai tempat di atas di permukaan bumi. 3. Presipitasi Semakin tinggi awan di atmosfer, temperaturnya semakin turun. Akibatnya terjadilah kondensasi dan terbentuklah butiran-butiran air atau Kristal-kristal es yang kemudian jatuh di permukaan bumi sebagai hujan. Suhu udara di sekitar awan yang terlalu rendah hingga < 0 derajat Celcius dapat memungkinkan turunnya hujan es atau hujan salju. 4. Run Off dan infiltrasi Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, sebagian membentuk run off dan sebagian lagi mengalami infiltrasi. Run off atau limpasan adalah suatu proses aliran air di permukaan bumi yang bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Pergerakan air tersebut misalnya dari daerah pegunungan menuju danau, rawa, atau dataran rendah, dan akhirnya bermuara di laut. Sebagian air hujan yang jatuh di permukaan bumi meresap melalui pori-pori tanah, terakumulasi dan kemudian membentuk air tanah. Air yang meresap ke dalam tanah ini disebut infiltrasi. Di beberapa tempat, air tanah ini bisa muncul kembali sebagai mata air yang kemudian membentuk aliran sungai yang selanjutnya bermuara ke laut. Air yang meresap ke dalam tanah, sebagian diserap oleh tumbuh-tumbuhan atau diminum oleh hewan. Melalui evaporasi dan transpirasi (evapotranspirasi), dari badan-badan air dan tumbuhan maupun hewan, akhirnya terjadi presipitasi lagi, demikian untuk seterusnya sehingga membentuk siklus hidrologi. 4

6 Berdasarkan panjang pendeknya proses, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang. 1. Siklus pendek Siklus pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi. Setelah terjadi evaporasi, dan terbentuk awan sampai jatuhnya hujan masih tetap di atas permukaan laut. 2. Siklus sedang Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang menghasilkan hujan di daratan. Setelah terjadi evaporasi terdapat angin yang bergerak menuju daratan. Di atas daratan uap air terakumulasi dan membentuk awan dan menimbulkan hujan di daratan. Air hujan yang jatuh di atas daratan sebagian akan mengalami infiltrasi, sedangkan sebagian besar yang lain membentuk run off kembali ke laut. Siklus sedang banyak terjadi di daerah tropis. 3. Siklus panjang Siklus panjang adalah siklus hidrologi yang terjadi ketika awan tidak mengalami kondensasi dan membentuk titik-titik air, namun mengalami sublimasi, yaitu dari awan langsung berubah menjadi Kristal-kristal es dan jatuh sebagai hujan salju. Selanjutnya salju tersebut terakumulasi menjadi gletser dan dari gletser yang mencair terbentuklan aliran sungai yang kemudian bermuara di laut. A. Samudera dan laut Sebagian besar permukaan bumi terdiri dari laut. Luas laut seluruhnya sekitar 362 juta km 2, sedang luas daratannya 149 juta km 2. Dengan demikian luas laut meliputi 71% dari seluruh permukaan bumi. Laut di belahan bumi selatan lebih luas dari pada belahan bumi utara. Di belahan bumi selatan laut meliputi 83% bagian. Sedang di belahan bumi utara meliputi 60%. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya karakteristik iklim benua. Dasar laut yang paling dalam terdapat di palung Mindanau yang mencapai 10,170 km, sedangkan kedalaman laut rata ratanya kurang lebih 3,7 km. Hampir semua tempat di permukaan bumi, air laut mengandung unsur-unsur kimia yang sama. Kadar gram (padat terlarut) air laut rata-rata sebesar 3,5% atau 0,35 permisal 5

7 artinya tiap satu liter air laut terkandung 35 gram larutan garam. Dalam posisi unsur-unsur kimia yang terkandungair laut, sodium khlorid (Na Cl) merupakan gram yang dominan yaitu 78,32% gram yang lain adalah magnesium khlorid (Mg Cl2) 9,44%, magnesium sulfat (mgso4) 6,4%, kalsium sulfat (CaSO3) 0,04%, bromine (mg Br2) 0,22%, jodium, mangan,seng, timah hitam, tembaga dan bahan lainya yang jumlahnya kecil. Selain garam, air laut juga banyak mengandung gas, terutama karbon dioksida, oksigen, dan amoniak. Karbon oksida terdapat dalam kadar yang terbanyak, kadarnya 27 kali lebih banyak di udara. Oleh sebab itu samudra dianggap sebagai suatu pengatur kadar Co2 udara. Oksigen (O2) juga terlarut dalam air laut, kadarnya akan makin besar dengan makin rendahnya temperature air laut,kadar garam yang lebih tinggi terdapat lautan pedalaman yang tidak mendapat masukan air tawar dari aliran sungai, misalnya laut mati. Perbedaan kadar garam air laut antara yang satu dengan yang lain relative kecil, tetapi perbedaan tersebut dapat menjadi besar apabila : 1. Pada air laut terjadi evaporasi/ penguapan secara local yang menghasilkan kadar garam lebih dari biasnya 2. Naik/bertambahnya hujan, masukan air dari sungai-sungai besar, penambahan air tawar dari pencairan es yang menghasilkan kadar garam lebih rendah. Suhu permukaan air laut tergantung kepada letak lintang suatu wilayah dan musim (penyebab suhu secara horizontal). Suhu permukaan air laut di kutub sekitar -3 C di musim panas, sedangkan diekuator suhunya sekitar 32 C. Makin ke dalam suhu air laut makin berkurang, mula mula penurunanya cepat, kemudian perlahan. Pada kedalaman m temperature air laut sekitar 4 C, makin kedalam turunya suhu secara perlahan lahan sehingga pada tempat terdalam di equator suhunya berkisar antara -2 C sampai +2 C. Untuk laut yang dikelilingi daratan suhunya reltif lebih tinggi, misalnya di laut Tengah, suhu air laut pada kedalaman 2.500m adalah 12 C. Tekanan air laut bertambah 1 atmosfer setiap pertambahan kedalaman 10m, sehingga dapat di simpulkan bahwa tekanan yang terjadi di dasar laut amat besar, paling besar di dasar palung mindanau yaitu atmosfer. Air laut dan samudra bergerak secara konstan 6

8 (terus menerus) akibat adanya angin, gaya tarik bulan dan matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pasang naik dan surut air laut. Aktivitas geologi pada laut meliputi kegiatan yang hampir sama dengan yang terjadi pada sungai, es dan angin, yaitu meliputi erosi, transportasi, pengasahan, sortasi dan deposisi. Angin, air dan es mengikis batuan yang ada di daratan dan kemudian diangkut dan diendapkan pada daerah yang lebih rendah. Aktifitas serupa terjadi juga di laut. Hempasan gelombang dapat mengikis batuan disepanjang pantai. Pengikisan batuan oleh gelombang laut dinamakan abrasi. Garis pantai yang terkikis oleh pengerjaan abrasi di seluruh dunia sepanjang kilometer. Dasar laut, bukanlah merupakan dataran yng rata. Gunung berapi, pegunungan, dataran, jurang dan lembah dapat ditemukan disini. Berdasarkan reliefnya, topografi dasar laut dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu continental margin dan ocean basin. a. Continental Margin Continental margin adalah dasar laut yang berdekatan dengan benua. Lebih lanjut, continental margin dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu continental shelf,continental slope dan continental rise. 1) Continental shelf Yaitu dasar laut yang berbatasan dengan benua, sehingga berhubungan langsung dengan benua. Kemiringan lerengnya landai yaitu kurang dari 1 0 dengan kedalaman kira-kira mencapai 130 meter. Lebih dari kedalaman tersebut dasar laut turun secara tiba-tiba. Lebar continental shelf ini sangat bervariasi, hal ini antara lain tergantung pada keadaan topografi. Pada pantai-pantai yang landai, continental shelf dapat sangat lebar, sebaliknya pada pantai-pantai yang curam, continental shelf dapat meliputi bagian dasar laut yang sempit. Continental shelf di Eropa Barat meliputi dasar laut sejauh 250 km ke arah barat, continental shelf Argentina mencapai 560 km. Tetapi di pantai Chili, continental shelf tersebut sangat sempit. Beberapa bagian dari continental shelf ini tersayat oleh adanya jurang-jurang dan trough-trough. 7

9 2) Continental slope Yaitu dasar laut yang terletak di bawah continental shelf. Kemiringan lerengnya berkisar antara dengan kedalaman berkisar antara meter. Continental slope bukanlah merupakan dasar laut yang rata. Pada bagian ini terdapat jurang-jurang yang dalam yang disebut dengan sub marine canyon. Sub marine canyon yang terdapat di continental slope california memilliki kedalaman yang serupa dengan grand Canyon. Gambar: Topografi dasar laut ( Diakses 23 Juli 2016 Continental shelf dan continental slope memiliki batuan dasar bersusun granit sebagaimana batuan dasar continen. Inilah sebabnya, continental shelf dan continental slope dianggap sebagian dari kontinen yang ada di dekatnya. 3) Continental Rise Adalah bagian dasar laut yang lebih dalam daripada continental slope. Kedalamannya berkisar antara meter dengan kemiringan lereng kurang 0,5 0. b. Ocean Basin Ocean basin merupakan dasar laut dengan relatif yang sangat bervariasi. Disini di jumpai kenampakan-kenampakan yang berupa abysal plain, trench, sub marine ridge, seamount, dan guyot. 8

10 1) Abysal Plain Adalah merupakan dasar laut yang paling rata. Dataran ini merupakan bagian terbesar dari topografi dasar laut. Di tempat-tempat tertentu, perbukitan muncul pada dataran ini, perbukitan ini dinamakan abysal hill. 2) Trench / Trough Adalah dasar laut yang sangat dalam, panjang dan sempit. Pada umumnya terdapat di tepian kontinen sejajar dengan deretan pegunungan yang bersifat vulkanik dan seismik seperti misalnya sirkum mediteran dan sirkum pasifik. Contoh trench-trench yang terkenal, antara lain Puerto Rico trench ( 7850 m ), Peru Chili trench ( 8055 m ), dan Jepang trench ( 6940 m. 3) Sub Marine Ridge Adalah pegunungan yang muncul dari dasar laut yang dalam. Pegunungan ini seolah-olah memisahkan laut menjadi dua bagian. Sub marine ridge yang terdapat ditengah-tengah samudra besar disebut mid oceanic ridge. Mid oceanic yang terdapat di tengah-tengah samudra Hindia dinamakan Mid Indian ridge, di Samudra Pasifik Mid Pasifik ridge, dan di samudra Atlantik dinamakan Mid Atlantik ridge. Dibagian tengah mid oceanic ridge terdapat lembah patahan (rift valley) dan banyak terdapat patahan yang memotonng secara tegak lurus jalur pegunungan tesebut. Dibeberapa tempat, mid oceanic ridge ini dapat muncul sampai diatas permukaan air laut, sehingga membentuk pulau-pulau kecil di tengah-tengah samudra yang luas. Pulau-pulau Azores, Ascension, Tristan da Chunca dan pulau Bouvat, adalah merupakan contoh dari pulau-pulau yang terbentuk dari mid oceanic ridge. 4) Seamount Adalah gunung berapi yang muncul dasar laut dengan puncak yang berada dibawah permukaan air laut. Jika puncak gunung berpi tersebut datar dinamakan guyot. Berdasarkan kedalamannya, dasar laut dibedakan sebagai berikut: a) Zone Litoral 9

11 Zone ini terletak dipantai, yaitu merupaka daerah yang terletak diantara permukaa air laut pasang naik dan pasang surut. b) Zone Neritik Yaitu dasar laut sejak dari pantai sampai kedalaman sekitar 200 meter. c) Zone Bathyal Yaitu dasar laut yang berada pada kedalaman antara meter. d) Zone Abysal Yaitu dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1800 meter. B. Sungai Air sungai berasal dari curahan air hujan dari atmosfer yang jatuh dan mengalir dipermukaan bumi membentuk saluran saluran kecil yang selanjutnya bergabung menjadi saluran yang lebi besar dan membentuk sungai. Daerah yang banyak hujan terdapat banyak aliran sungai yang sekaligus membawa material batuan menuju ke laut. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan sebagai berikut. a. Sungai yang airnya dari pencairan es dan salju b. Sungai yang airnya dari hujan c Sungai yang airnya dari pencairan es dan salju serta hujan Sungai terdiri dari sungai induk dan anak-anak sungai yang membentuk sebuah sistem yang disebut Daerah Aliran Sungai (DAS). Batas antara DAS satu dengan DAS yang lain biasanya terdiri atas punggung gunung atau perbukitan. DAS merupakan daerah tangkapan hujan atau catchment area. Makin besar DAS makin besar pula daya tampungnya. Hujan yang jatuh di atas DAS, sebagian akan mengalami infiltrasi dan sebagian lagi akan mengalir ke sungai-sungai. Bentuk DAS akan sangat menentukan karakteristik aliran sungai ketika hujan. Bentuk DAS yang melingkar, ketika hujan aliran sungainya akan lebih cepat meluap dibandingkan dengan DAS yang memanjang. 10

12 Gambar: Darah Aliran Sungai (DAS) Diakses 23 Juli 2016 Ada beberapa pola aliran sungai dalam DAS, yaitu sebagai berikut. a) Dendritik, yaitu pola aliran yang menyerupai percabangan pohon dengan percabangannya, Sebuah sungai induk mendapat aliran dari sejumlah anak sungai. Percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang pada wilayah yang memiliki batuan homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku yang homogen. b) Rectangular, yaitu pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk yang relatif tegak lurus. Sungai ini mengalir pada daerah yang berstruktur patahan. c) Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungaisungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai. 11

13 d) Trellis, yaitu pola aliran dengan percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di sepanjang lembah yang berstruktur sinklin/antiklin e) Radial Sentrifugal, yaitu pola aliran sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik. Pola aliran ini berkembang di daerah vulkan atau dome. f) Radial Centripetal, yaitu pola aliran sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah. Pola aliran ini berkembang di kaldera atau basin. g) Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras. h) Pinnate, yaitu pola aliran yang anak-anak sungainya membentuk sudut lancip dengan sungai induknya. Pola aliran ini ini biasanya terdapat perbukitan yang lerengnya terjal. i) Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst. Gambar: Pola aliran sungai ( Diakses 23 Juli

14 Berdasarkan debit airnya, sungai dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a) Sungai permanent, sungai yang airnya sepanjang tahun relative tetap. Contoh sungai Kapuas, Sungai Musi, sungai Batanghari, dll. b) Sungai periodic, sungai yang pada musim hujan airnya banyak sedang pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai Brantas, sungai Opak, sungai Bengawan Solo. c) Sungai episodic. Sungai yang pada musim kemarau kering sedangkan pada musim penghujan airnya banyak. Contoh sungai Loku Kalada di P. Sumba. Berdasarkan Asal Kejadian atau Genesisnya, sungai dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a) Sungai Konsekuen, sungai yang mengalir mengikuti arah lereng awal b) Sungai subsekuen, sungai yang mengikuti dip batuan c) Sungai obsekuen, sungai yang mengalir berlawanan dengan arah sungai konsekuen atau berlawanan dengan arah DIP (kemiringan lapisan batuan) dan bermuara di sungai subsekuen. d) Sungai resekuen, sungai yang mengalir mengikuti arah dip dan bermuara di sungai subsekuen. e) Sungai insekuen, sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh lapisan batuan maupun struktur geologi. Berdasarkan Struktur Geologinya, sungai dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a) Sungai anteseden, sungai yang tetap mempertahankan arahnya walau ada struktur gelogi yang melintang. Hal ini disebabkan karena kekuatan erosi lebih cepat dari pada kecapatan pengangkatannya b) Sungai Superposed, sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupi formasi batuan. C. Danau Danau adalah suatu genangan air di sebuah ledokan besar/depresi di permukaan bumi dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan laut. Ada danau yang airnya mengalir keluar melalui sungai dan ada juga yang tidak memiliki tempat keluar (outlet). Keadaan ini 13

15 makin lama mempengaruhi keadaan kadar garam air danau. Pada danau yang memilki jalan keluar (outlet) dan airnya mengalir umumnya kadar garamnya rendah (tawar) sedangakan pada danau yang tidak punya jalan keluar (outlet) dan airnya tidak mengalir, makin lama kadar garamnya makin naik (air asin). Hal ini disebabkan garam yang memasuki danau bertambah terus, tidak berkurang karena tidak mengalir sedangkan jumlah air dapat berkurang melalui penguapan, sehingga kandungan garam persatuan volume makin lama makin tinggi. D. Air Tanah Kerak bumi tidak semata-mata tersusun dari batuan yang benar-benar kompak dan padat. Sebagian diantaranya ada yang berrongga dan berlubang-lubang. Pada batuan ini, air dapat masuk dan meresap didalamnya. Air yang terdapat di dalam batuan dinamakan air bawah tanah atau underground water. Pada rongga-rongga atau lubang-lubang batuan, air bawah tanah dapat saling berhubungan dan kadang-kadang membentuk suatu aliran. Setiap batuan memiliki susunan fisika dan kimia yang khas, akibatnya tidak ada dua jenis batuan pun yang memiliki permeabilitas dan kapasitas terhadap air yang sama. Permeabilitas dari suatu batuan adalah kemampuan batuan untuk menyerapa air. Dalam hubungannya denga hal ini ada tiga macam jenis batuan yaitu, batuan permeabel, semi permeabel, adalah batuan yang memiliki daya serap yang tinggi terhadap air. Batuan sedimen yang tidak terkonsulidasi, seperti gravel, pasir dan lain-lain adalah merupakan contoh batuan yang permeabel. Batuan yang semi permeabel memiliki daya serap yang cukup terhadap air. contohnya loess, peat dan argillaceous sand. Sedangkan batuan impermeabel adalah batuan yang daya serapnya sangat kecil sehingga sering disebut batuan yang kedap air atau resisten. Contohnya adalah semua batuan kristalin tanpa belah, lempung dan lain-lain. Aspek lain yang penting pada batuan adalah kapasitas air atau moisture capacity, yaitu kemampuan batuan untuk menyimpan air yang telah diserapnya. Dalam hubungannya dengan hal ini batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1) Batuan dengan kapasitas tinggi, misalnya peat dan clyloam 14

16 2) Batuan dengan kapasitas rendah, misalnnya loess, argillaceous sandstone dan argillaceous sand. 3) Batuan yang tidak memiliki kapasitas, misalnya batuan beku. batuan sedimen yang kompak dan juga batuan sedimen yang terdiri dari fragmen-fragmen lepas sperti misalnya gravel. Kapasitas batuan sangat tergantung dari ukuran rongga-rongga atau lubang-lubang yang terdapat diantara partikel-partikel penyusunnya. Rongga-rongga dan penyusunya yang halus menyebabkan batuan memiliki moisture capasity yang tinggi, tetapi memiliki permeabilitas yang rendah. Air bawah tanah dapat berasal dengan berbagai cara, yaitu dapat berasal dari infiltrasi air hujan, salju yang mengalir dari magma, dan lain-lain. Di beberapa daerah, terjadinya air bawah tanah tidak berasal dari infiltrasi. Air bawah tanah yang terdapat pada tempat-tempat tertentu di gurun dengan kedalaman beberapa meter adalah permulaan contoh dari hal ini. Di daerah gurun, curah hujan sangat kecil sekali sementara penguapan sangat tinggi. Karena itu, air dapat terjadi dari pengembunan uap air secara langsung, baik yang berasal dari atmosfer maupun udara yang ada di dalam tanah. Uap air yang dapat dikandung udara jumlahnya sangat terbatas, yaitu dipengaruhi temperaturnya. Pada temperatur yang tinggi, udara dapat mengandung uap air yang lebih banyak. Setiap satu meter kubik udara pada temperatu 0 0 C, udara jenuh dapat mengandung sebanyak 4,5 gram air. Sedangkan 15 0 C, uap air yang dikandungnya dapat mencapai 12,7 gram dan pada 35 0 C dapat mengandung 40,3 gram. Biasanya udara berada dalam kedaan dibawah tingkat kejenuhannya. Demikian juga dengan udara di gurun. Udara di gurun biasanya memiliki kelembaban relatif berkisar antara 40-50%. Oleh karena itu pada temperatur 35 0 C udara di gurun mengandung sekitar 20 gram air. Perbedaan temperatur antara siang dan malam hari di daerah gurun sangat mencolok, yaitu pada siang hari temperatur sangat tinggi, sedang di malam hari temperaturnya sangat rendah. Akibatnya, pada malam hari udara gurun akan berada di atas titik jenuh. Kelebihan air yang dapat dikandung oleh udara di bebaskan dalam bentuk embun dan jatuh ke tanah. Demikian juga denga udara yang berada dalam tanah, air yang di 15

17 bebaskan langsung di serap oleh batuan. Proses ini terjadi secara berulangkali dalam jangka waktu yang sangat lama, tanah akan menjadi basah dan air dapat meresap kedalam batuan. Dengan cara demikian terbentuklah air bawah tanah di daerah gurun. Erupsi vulkanik sering di ikuti oleh semburan uap air, hal ini merupakan dasar pemikiran para ahli yang berpendapat bahwa magma didalam bumi mengandung uap air. Jika magma menyusup dalam kerak bumi yang lebih dingin, uap air uap air yang dikandung akan mengalami kondensasi dan memisahkan diri. Sehingga terbentuklah akumulasi air yang mengandung berbagai gas dan mineral. Jika tetap berada di dalam kerak bumi, air tersebut akan tetap panas dalam jangka waktu yang lama. Air yang berasal dari magma dinamakan air magmatik (magmatic water) atau air muda (young water). Air tanah dan air yang bersal dari air hujan dinamakan air vados. Banyaknya air hujan atau salju yang dapat meresap kedalam tanah, antara lain dipengaruhi oleh permeabilitas tanah, type vegetasi, topografi, posisi gradien dan keadaan musim. Keadaan air bawah tanah, baik tempat terdapatnya maupun kualitasnya sangat bervariasi. Berdasarkan tempat terdapatnya air bawah tanah dapat di bedakan menjadi tiga jenis, yaitu: soil waters, sub soil waters, dan interstrata waters. Soil waters, adalah air yang berada dalam lapisan tanah yaitu sampai kedalaman beberapa kaki dari permukaan tanah. Air ini masih dipengaruhi oleh perubahan iklim, pada musim panas temperaturnya akan naik sehingga mengalami penguapan secara intensif sedang pada musim dingin air tersebut akan membeku. Pada waktu hujan, keadaan air tanah sangat melimpah. Sehingga ditempat-tempat tertentu tanah menjadi jenuh dan berubah menjadi lumpur. Kualitas soil waters sangat bervariasi, di daerah arid penguapan terjadi sangat intensif, akibatnya soil waters disini mengandung garam dan tersa asin. Jika tanah di daerah ini kemudian kering akan dapat dijumpai adanya kristal-kristal garam. Sedang di daerah humid, soil watersnya mengandung substansi organik yang berlimpah. Di bawah soil waters terdapat sub soil waters. Sub soil waters ini di bagian bawah di batasi oleh lapisan batuan yang resisten dan hampir merupakan batuan yang impermeabel. Lapisan batuan ini dapat berupa tanah liat, skist dan lain-lain. Sub soil waters tidak 16

18 mengalami perubahan temperatur yang besar sebagaimana soil water. Sub soil yang terletak pada kedalaman beberapa meter dari permukaan tanah temperaturnya tidak banyak mengalami perubahan. Pada musim dingin temperaturnya tidak banyak turun dan tidak pernah mengalami pembekuan. Sedangkan pada musim panas temperaturnya juga tidak banyak meningkat. Dengan demikian sub soil waters akan tetap dingin pada musim panas dan tetap pada musim dingin. Permukaan sub soil waters dinamakan water table. Kedalaman water table ini sangat bervariasi, antara lain di pengaruhi oleh keadaan presifitasi, evapotranspirasi, infiltrasi, kedalaman lapisan batuan kedap air dan lain-lain. Interstrata waters adalah air bawah tanah yang terdapat antar lapisan batuan yang impermeabel, pada daerah yang memiliki struktur sebagai sinklin, intersrata water ini dapat menyebabkan timbulnya sumber air artesis. Gambar: Sumber air artesis Diakses 13 Juni 2016 Temperatur air tanah tergantung pada kondisi batuan yang ada disekitarnya yaitu litosfernya. Disamping itu juga dipengaruhi oleh kegiatan vulkanisme sehingga kadang kadang timbul sumber air panas dan gletser. Di antara peran yang sanggt penting yang dilakukan air adalah penghancur secara universal. Jika waktu mencukupi, hampir semua mineral secara umum di dalam lapisan kulit bumi dilarutkan ke dalam air. Mineral tersebut 17

19 merupakan padatan terlarut dari batuan/tanah, yang banyak kurang lebih2,75 miliard ton/thn ditransformasikan oleh sungai menuju ke laut. Hal inilah yang bertanggung jawab terhadap kadar garam air laut (sllinitas). Salah satu efek dari kapasitas air yang sangat signifikan dalam hubunganya dengan panas yang sangat besar adalah control dari lautan terhadap iklim di bumi. Lautan mempunyai efek yang sangat kuat dalam menahan fluktualisasi suhu yang sangat ekstrem di atas perbatasan antara daratan dan lautan dengan memindahkan panas yang sangat luar biasa dari daerah hangat ke daerah dingin dengan arus. 18

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : Siklus pendek : Air laut uap air embun awan hujan laut darat Siklus sedang : Air laut uap air embun

Lebih terperinci

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.

Lebih terperinci

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Proses penguapan air yang ada di permukaan bumi secara langsung melalui proses pemanasan muka bumi disebut a. Transpirasi b. Transformasi c. Evaporasi d. Evapotranspirasi e.

Lebih terperinci

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km

Lebih terperinci

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1 1. Keberadaan air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya... tetap semakin berkurang semakin bertambah selalu berubah-ubah

Lebih terperinci

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila AIR PERMUKAAN Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila 2 0 1 3 Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan),

Lebih terperinci

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari

Lebih terperinci

REKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU

REKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU SELASA 11.20 13.00 SABTU 12.00 13.30 MATERI 2 PENGENALAN HIDROLOGI DATA METEOROLOGI PRESIPITASI (HUJAN) EVAPORASI DAN TRANSPIRASI INFILTRASI DAN PERKOLASI AIR TANAH (GROUND WATER) HIDROMETRI ALIRAN PERMUKAAN

Lebih terperinci

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi.

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi. Sekitar 396.000 kilometer kubik air masuk ke udara setiap tahun. Bagian yang terbesar sekitar 333.000 kilometer kubik naik dari samudera. Tetapi sebanyak 62.000 kilometer kubik ditarik dari darat, menguap

Lebih terperinci

aptudika.web.ugm.ac.id

aptudika.web.ugm.ac.id aptudika.web.ugm.ac.id 41. Siklus hidrologi berperan serta dalam merubah bentuk permukaan bumi melalui proses: A. presipitasi dan evaporasi B. evaporasi dan transpirasi C. transpirasi dan infiltrasi D.

Lebih terperinci

score of correct answ er total score

score of correct answ er total score SMA KRI STEN TRI TUNGGAL JL. SEMARANG I NDAH BLOK F NO. 1 SEMARANG TELP. ( 024) 7606100, 7610634 FAX. 7626017 Total Score : Score= 100 score of correct answ er total score COMPETENCE ASSESSMENT (CA) Subject

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest. 1. Perhatikan gambar berikut! SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL BAB 6 Proses infiltrasi pada siklus air adalah nomor... 1 2 3 4 5 Kunci Jawaban : D Proses-proses

Lebih terperinci

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan

Lebih terperinci

BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran

BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer Kompetensi Dasar N N Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfera. Menyajikan hasil analisis

Lebih terperinci

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,

Lebih terperinci

07. Bentangalam Fluvial

07. Bentangalam Fluvial TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2. air freatik. air artesis. air fotic. air payau.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2. air freatik. air artesis. air fotic. air payau. 1. Air tanah dalam yang memancar disebut... SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2 air freatik air artesis air fotic air payau air permukaan Kunci Jawaban : B Air

Lebih terperinci

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami aktivitas aliran sungai. 2. Memahami jenis

Lebih terperinci

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami rawa, fungsi, manfaat, dan pengelolaannya.

Lebih terperinci

ANALISA BENTANG ALAM

ANALISA BENTANG ALAM ANALISA BENTANG ALAM A. Definisi Bentang Alam Bentang alam merupakam karakteristik dan juga bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses perubahan kimia serta fisika. Beberapa contoh yang dihasilkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI SIKLUS HIDROLOGI Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi

Lebih terperinci

ACARA IV POLA PENGALIRAN

ACARA IV POLA PENGALIRAN ACARA IV POLA PENGALIRAN 4.1 Maksud dan Tujuan Maksud acara pola pengaliran adalah: 1. Mengenalkan macam-macam jenis pola pengaliran dasar dan ubahannya. 2. Mengenalkan cara analisis pola pengaliran pada

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 05 SUMBERDAYA AIR SUMBERDAYA ALAM Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang bersifat terbarukan (renewable resources) ) maupun sumberdaya tak terbarukan (non-renewable

Lebih terperinci

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...) Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...) Disampaikan pada PELATIHAN PENGELOLAAN DAS (25 November 2013) KERJASAMA : FORUM

Lebih terperinci

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami jenis sungai berdasarkan formasi batuan dan

Lebih terperinci

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air.

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. BAB I SIKLUS HIDROLOGI A. Pendahuluan Ceritakan proses terjadinya hujan! Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. Tujuan yang ingin dicapai

Lebih terperinci

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS) Stadia Sungai Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata sungai. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal kata stream dan river.

Lebih terperinci

1. Alur Siklus Geohidrologi. dari struktur bahasa Inggris, maka tulisan hydrogeology dapat diurai menjadi

1. Alur Siklus Geohidrologi. dari struktur bahasa Inggris, maka tulisan hydrogeology dapat diurai menjadi 1. Alur Siklus Geohidrologi Hidrogeologi dalam bahasa Inggris tertulis hydrogeology. Bila merujuk dari struktur bahasa Inggris, maka tulisan hydrogeology dapat diurai menjadi (Toth, 1990) : Hydro à merupakan

Lebih terperinci

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Landforms of Fluvial Processes Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Proses Fluvial Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Pada hakekatnya aliran sungai

Lebih terperinci

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi Samudera Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 03 Perubahan Bentangalam Bentangalam Struktural Bentangalam Struktural Bentangalam a Gunungapiu 3 Bentangalam intrusi Bentangalam Intrusi (Intrusive landforms) adalah

Lebih terperinci

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok

Lebih terperinci

PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI. Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F

PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI. Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F14104021 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1 PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Geografi Tanggal : 07 Juni 2009 Kode Soal : 130 www.onlineschools.name 48. Perbedaan yang mendasar antara cuaca dan iklim ditentukan oleh A. temperatur udara

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. bumi Oleh Alinatul Khusna Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya

Lebih terperinci

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat

Lebih terperinci

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF BAB 3 LITOSFER PENGERTIAN LITOSFER Litosfer adalah lapisan kerak bumi, berasal dari bahasa latin litho yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lingkungan atau bola. Lapisan ini terdiri atas zat padat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BAB I

KATA PENGANTAR BAB I KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geomorfologi Dasar ini dengan judul Air Tanah /

Lebih terperinci

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile Geodinamika bumi 9. GEODINAMIKA Geodinamika adalah cabang ilmu geofisika yang menjelaskan mengenai dinamika bumi. Ilmu matematika, fisika dan kimia digunakan dalam geodinamika berguna untuk memahami arus

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA .1 PETA TOPOGRAFI..2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA . Peta Topografi.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini,

Lebih terperinci

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya 5. Peta Topografi 5.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini, disamping tinggi rendahnya permukaan dari pandangan

Lebih terperinci

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK Bentuklahan asal vulkanik merupakan bentuklahan yang terjadi sebagai hasil dari peristiwa vulkanisme, yaitu berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma naik ke permukaan

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME Oleh: Nama : Wulan Kartika Wardani NIM : 135040200111089 Kelas : D PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 TEKTONISME

Lebih terperinci

tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian (Sri Harto, 1993).

tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian (Sri Harto, 1993). batas topografi yang berarti ditetapkan berdasarkan aliran air permukaan. Batas ini tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian

Lebih terperinci

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN MAYOR BENTUK LAHAN MINOR KETERANGAN STRUKTURAL Blok Sesar Gawir Sesar (Fault Scarp) Gawir Garis Sesar (Fault Line Scarp) Pegunungan Antiklinal Perbukitan

Lebih terperinci

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas

hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas 2.3 suhu 2.3.1 Pengertian Suhu Suhu merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme di lautan. Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan dari organisme-organisme tersebut.

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Pelajaran

Ringkasan Materi Pelajaran Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

Hidrosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER HIDROSFER. run-off. materi78.co.nr

Hidrosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER HIDROSFER. run-off. materi78.co.nr materi78.co.nr Hidrosfer A. PENDAHULUAN Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di permukaan bumi yang mencapai 70%. Hidrosfer di bumi mengalami siklus, sehingga jumlahnya selalu tetap. B. SIKLUS Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG BAB 3 GEOLOGI SEMARANG 3.1 Geomorfologi Daerah Semarang bagian utara, dekat pantai, didominasi oleh dataran aluvial pantai yang tersebar dengan arah barat timur dengan ketinggian antara 1 hingga 5 meter.

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami

Lebih terperinci

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen Oleh : Upi Supriatna, S.Pd Tenaga Eksogen Tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umumtenaga

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus Hidrologi dan Neraca air Menurut Mori (2006) siklus air tidak merata dan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi (suhu, tekanan atmosfir, angin, dan lain-lain) dan kondisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. secara alamiah. Mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian

TINJAUAN PUSTAKA. secara alamiah. Mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian TINJAUAN PUSTAKA Daerah Aliran Sungai Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah. Mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian hilir. Air hujan

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Umum merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan

Lebih terperinci

II. PEMBENTUKAN TANAH

II. PEMBENTUKAN TANAH Company LOGO II. PEMBENTUKAN TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Isi A. Konsep pembentukan tanah B. Faktor pembentuk tanah C. Proses pembentukan tanah D. Perkembangan lapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim

BAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi tanah, di laut atau badan-

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah dari suatu tempat ke tempat lain melalui media air atau angin. Erosi melalui media angin disebabkan oleh kekuatan angin sedangkan

Lebih terperinci

HIDROSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER

HIDROSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER A. PENDAHULUAN Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di permukaan bumi yang mencapai 70%. Hidrosfer di bumi mengalami siklus, sehingga jumlahnya selalu tetap. B. SIKLUS Dalam siklus hidrosfer, air mengalami:

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi 1. Cara pandang atau metode untuk memecahkan permasalahan dalam persepsi geografi dapat digunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifat sifatnya dan hubungan dengan lingkungannya terutama

Lebih terperinci

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I Hidrometeorologi Pertemuan ke I Pengertian Pengertian HIDROMETEOROLOGI Adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur unsur meteorologi dengan siklus hidrologi, tekanannya pada hubungan timbal balik

Lebih terperinci

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam.

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng pasifik. Pertemuan tiga

Lebih terperinci

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 15. BUMI DAN ALAM SEMESTALatihan soal 15.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 15. BUMI DAN ALAM SEMESTALatihan soal 15.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 15. BUMI DAN ALAM SEMESTALatihan soal 15.2 1. Peristiwa dimana panas matahari mengakibatkan air dipermukaan bumi menguap disebut peristiwa. Kondensasi Evaporasi Presipitasi

Lebih terperinci

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR Daur Air/H 2 O (daur/siklus hidrologi) 1. Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air 2. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap (evaporasi) karena panas

Lebih terperinci

BAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR

BAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR www.bimbinganalumniui.com 1. Berdasarkan proses terjadinya Laut Banda adalah laut a. Transgresi b. Regresi c. Ingresi d. Tepi e. Pedalaman 2. Karena faktor tenaga endogen, dasar laut yang mengalami penurunan

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A. Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (solusi) 1. B. Terjadinya efek Ekman menyebabkan massa air umumnya bergerak menjauhi daratan ke arah barat sehingga menyebabkan terjadinya upwelling di Cape

Lebih terperinci

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN 4.1 Geomorfologi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara singkat mengenai geomorfologi umum daerah penelitian, dan pada bab ini akan dijelaskan secara lebih

Lebih terperinci

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal Temperatur Air Laut Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur

Lebih terperinci

HIDROGEOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TAMBANG

HIDROGEOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TAMBANG HIDROGEOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TAMBANG HIDROGEOLOGI Definisi Hidrogeologi berasal dari kata hidro yang berarti air dan geologi yaitu ilmu yang memepelajari tentang batuan. Hidrogeologi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1. URAIAN UMUM Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran luas 100 km x 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengah danau terdapat

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah atau kawasan yang di batasi oleh pembatas topografi yang menerima, mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2

K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2 K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2 1. P E N G E R T I A N H I D R O S F E R Lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi, dapat ditemukan dalam bentuk

Lebih terperinci

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM BANJARMASIN KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi : X (sepuluh)

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi : X (sepuluh) SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi Kelas : X (sepuluh) Semester : 2 (dua) Standar : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer. 3.1. Menganalisis dinamika kecenderung an perubahan litosfer

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung II. TINJAUAN PUSTAKA A. Geologi Umum Sekitar Daerah Penelitian Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung selatan Sumatra, yang mana bagian selatan di batasi oleh Kabupaten

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidrologi

TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidrologi 4 TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidrologi Siklus hidrologi merupakan perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang terjadi secara terus menerus, air

Lebih terperinci

LITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI

LITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI A. STRUKTUR BUMI Bumi tersusun atas tiga lapisan utama: inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi (lithosfer). 1) Inti bumi, terletak di kedalaman >2,900 km, tersusun atas besi dan nikel, serta sedikit silikat

Lebih terperinci

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hutan Hujan Tropis Hujan hujan tropis adalah daerah yang ditandai oleh tumbuh-tumbuhan subur dan rimbun serta curah hujan dan suhu yang tinggi sepanjang tahun. Hutan hujan tropis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Aliran Sungai Dalam konteksnya sebagai sistem hidrologi, Daerah Aliran Sungai didefinisikan sebagai kawasan yang terletak di atas suatu titik pada suatu sungai yang oleh

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL

SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL SMP kelas 9 - GEOGRAFI BAB 1. Lokasi Strategis Indonesia Berkait Dengan Kegiatan PendudukLATIHAN SOAL 1. Modal dasar terbaik bangsa Indonesia yang sangat berharga adalah... Letak Indonesia yang strategis

Lebih terperinci

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) Adipandang Yudono 12 GEOLOGI LAUT Geologi (geology) adalah ilmu tentang (yang mempelajari mengenai) bumi termasuk aspekaspek geologi

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4 1. Berdasarkan letaknya laut-laut yang berada di Indonesia merupakan contoh laut jenis... transgresi pedalaman pertengahan regresi

Lebih terperinci