4 HASIL PENELITIAN 4.1 Kondisi Perikanan Tangkap di Lokasi Penelitian Teknologi alat penangkapan ikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4 HASIL PENELITIAN 4.1 Kondisi Perikanan Tangkap di Lokasi Penelitian Teknologi alat penangkapan ikan"

Transkripsi

1 35 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Kondisi Perikanan Tangkap di Lokasi Penelitian Teknologi alat penangkapan ikan Umumnya jenis teknologi penangkapan ikan yang digunakan nelayan Kecamatan Kao Utara Kabupaten Halmahera Utara adalah relatif sederhana. Alat tangkap yang rata-rata dipakai adalah pancing ulur dan jaring insang hanyut dan tetap (gillnet). Pancing ulur dapat digunakan dengan umpan atau dengan pemikat yang dibuat dari serabut kain, atau bulu ayam yang disebut lau. Pengoperasian alat penangkapan ikan dengan lau, biasanya dilakukan pada batas antara terumbu karang yang biasanya dangkal, dan perairan yang lebih dalam (pada kedalaman 40m 100 m). Ujung tali pancing dipasang pemberat (potongan besi), kait yang telah dipasangi lau diikat di tengah tali pancing (bisa 5 sampai dengan 25 kait dipasang berurutan dengan jarak cm), dan tali pancing diturunkan ke dalam air mengikuti pemberat sampai ke dasar perairan, dan ditarik kembali dengan gerakan turun naik. Lau yang terpasang pada kait memikat ikan (karena menyerupai ikan kecil yang sedang berenang), dan memakan pemikat tersebut, ikanpun terkait dan ditangkap. Pancing ulur yang menggunakan lau juga digunakan oleh nelayan hanya dengan 1 kait. Kait yang dipasang lau diikat di ujung tali pancing kemudian ditenggelamkan ke dasar perairan menggunakan batu yang diikat pada potongan daun kelapa, dan setelah batu menyentuh dasar, tali pancing ditarik dengan keras agar lepas dari potongan daun, kemudian tali pancing ditarik dengan cepat. Lau yang menyerupai ikan kecil sedang berlari ditangkap oleh ikan besar, ikan itupun terkait pada kait yang ada, dan ditarik naik ke atas perahu. Pancing ulur lainnya juga menggunakan kait, namun pemikat yang dipasang pada kait adalah potongan daging ikan, yang apabila dimakan oleh ikan sasaran akan terkait pada kait yang ada. Jenis alat tangkap ini sangat dominan digunakan oleh nelayan di Kecamatan Kao Utara. Perahu yang dipergunakan oleh nelayan setempat dalam mengoperasikan alat tangkap umumnya masih termasuk dalam skala tradisional yang dibuat dari

2 36 batang kayu yang digali dan dibentuk menjadi perahu, yang disebut jukung. Pada jukung ini dipasang penyeimbang yang disebut sema-sema. Pada beberapa nelayan tertentu, sudah ada yang mempergunakan perahu yang dibuat dari bahan kayu lapis anti air, yang ditempelkan menjadi badan perahu pada rangka yang telah dibuat, dan dipasang mesin ketinting di dalamnya. Mesin ini adalah mesin serba guna yang biasanya digunakan juga dalam usaha-usaha parutan kelapa atau singkong. Kapasitas mesin berkisar antara 3 5 horse power. Dalam melakukan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan pancing ulur, nelayan-nelayan di Kecamatan Kao Utara biasanya melakukannya secara sendiri-sendiri atau satu orang. Namun demikian, sebagian unit penangkapan ikan terdiri dari 2 orang anak buah kapal (ABK).. Alat tangkap yang juga dipergunakan oleh nelayan dalam melakukan operasi penangkapan ikan di lokasi penelitian adalah, jaring insang tetap dan jaring insang hanyut. Jaring insang tetap biasanya digunakan pada perairanperairan dangkal, seperti di atas terumbu karang dengan cara dilingkarkan pada gerombolan ikan yang ada, atau ditempatkan di sekitar hutan mangrove, untuk menghalau ikan-ikan pada saat air laut surut. Ikan yang terperangkap pada mata jaring kemudian diangkat bersama jaring ke atas perahu dan dilepaskan dari jeratan jaring yang ada. Penggunaan jaring hanyut biasanya dilakukan dengan cara jaring dilepas di perairan yang dalam, dan dibiarkan hanyut terbawa arus. Ujung jaring diikatkan pada pelampung, dan ujung jaring sebelahnya diikatkan pada perahu. Penggunaan alat tangkap ini dilakukan oleh nelayan antara 2 4 orang, dengan mempergunakan perahu yang cukup untuk memuat nelayan, alat tangkap dan hasil yang diperoleh. Apabila jumlah tangkapan melebihi dari daya muat perahu, terkadang para nelayan setempat meminta bantuan kepada nelayan lainnya yang sedang menangkap ikan untuk membantu mengangkat ikan yang ada keatas perahu nelayan tersebut. Pembagian hasil akan dilakukan oleh nelayan yang mempunyai jaring kepada nelayan yang menyertainya (ikut) dan kepada nelayan lain yang turut membantu, apabila hasilnya lebih. Hasil yang diperoleh oleh nelayan setelah melakukan operasi penangkapan ikan, biasanya dijual ke pasar tradisional di ibukota kecamatan yang berjarak kurang lebih 15 km, yang dibuka pada setiap hari Rabu dan Sabtu. Atau dijual

3 37 kepada penampung ikan (dibo-dibo) yang biasanya mengelilingi desa-desa di pesisir Teluk Kao untuk mengumpulkan ikan hasil tangkapan nelayan, yang akan dijual ke ibukota kabupaten, atau dijual kepada perusahaan tambang emas yang berjarak dari desa penelitian kurang lebih 80 km. Harga perkilogram ikan apabila dijual ke pasar, biasanya Rp sampai dengan Rp per kilogram, namun apabila dijual kepada pedagang pengumpul, kisaran harganya bisa turun sampai Rp per kilogram ikan. Jenis dan jumlah unit penangkapan yang terdapat di ketiga desa lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 13. Berdasarkan Tabel 13, jumlah nelayan yang paling banyak berada di Desa Pediwang, yakni sebanyak 148 orang, kemudian Desa Doro sebanyak 142, dan di Desa Bori sebanyak 111 orang. Penggunaan alat tangkap yang dominan adalah pancing ulur, sebanyak 69 unit di Desa Doro, 55 unit di Desa Pediwang dan 51 unit di Desa Bori. Alat tangkap lainnya adalah jaring insang yang terlihat sedikit di masing-masing desa, dimana yang terbanyak di Desa Pediwang 3 unit, di Desa Doro 2 unit, dan di Desa Bori 1 unit. Tabel 13 Jenis dan jumlah unit penangkapan ikan di tiga lokasi penelitian Desa Jumlah Jumlah alat tangkap (unit) Jumlah nelayan Pancing Ulur Jaring Insang Perahu Doro Bori Pediwang Jumlah Sumber: Kantor desa Doro, Bori dan Pediwang Pemerintah telah memberikan bantuan alat tangkap dan perahu untuk lebih memberdayakan nelayan di Kabupaten Halmahera Utara. Namun, jumlah nelayan yang menerima bantuan ini masih sangat terbatas. Berdasarkan hasil survei dan wawancara yang dilakukan terhadap nelayan responden di ketiga desa, ternyata nelayan di lokasi sampel penelitian ini juga sebagian kecil telah pernah menerima bantuan tersebut, yaitu sebanyak 14 orang. Bantuan yang diperoleh nelayan dalam bentuk perahu (pambut), alat tangkap jaring insang dan air compressor untuk penyelaman teripang atau mutiara.

4 38 Tabel 14 Persepsi responden terhadap bantuan Desa Menerima bantuan belum sudah Doro 17 3 Bori 18 2 Pediwang 11 9 Jumlah Penangkapan ikan dengan menggunakan bom Dalam melakukan operasi penangkapan ikan, nelayan pada tiga desa penelitian terkadang menggunakan bom sebagai alat penangkapannya. Hasil survei yang dilakukan terhadap 60 responden nelayan yang berasal dari 3 desa menunjukkan bahwa sebagian nelayan tidak melakukan pengeboman ikan lagi karena takut kepada petugas. Namun demikian, masih banyak di antara nelayan yang tetap menggunakan bom dalam penangkapan ikan. Nelayan ini hanya mengambil ikan-ikan ukuran besar dan bernilai ekonomis tinggi, sedangkan ikanikan ukuran kecil yang ikut mati atau terbius akibat bom dibiarkan, lalu pergi ke lokasi lain mencari daerah yang lebih potensial. Ketika nelayan yang melakukan pengeboman ikan pergi, biasanya ada nelayan lain yang mengambil ikan mati atau terbius yang ditinggalkan oleh nelayan yang melakukan pengeboman ikan. Adapun komposisi jumlah nelayan responden yang melakukan pengeboman ikan, nelayan yang hanya sekedar mengambil ikan yang mati/terbius, dan nelayan yang tidak melakukan pengeboman ikan disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Persepsi responden dalam penggunaan bom ikan Desa Penggunaan bom Melakukan Pengumpul sisa ikan Tidak lagi Doro Bori Pediwang Jumlah Penggunaan bom di Kecamatan Kao Utara pernah dilakukan oleh banyak nelayan dalam operasi penangkapan ikan. Berdasarkan Tabel 15, sebanyak 34 responden atau sebanyak 57% yang menyatakan bahwa mereka sudah tidak mau lagi melakukan pengeboman ikan. Nelayan yang masih menggunakan bom ikan

5 39 adalah sebanyak 18 orang atau sekitar 30%. Sedangkan nelayan yang tidak menggunakan bom dalam kegiatan penangkapan ikan tetapi mereka mengumpulkan sisa ikan yang telah mati/terbius sebanyak 8 orang, atau sebesar 13%. Pengumpulan hasil tangkapan ini biasanya hanya mengumpulkan sisa-sisa ikan, biasanya yang berukuran kecil untuk dijadikan umpan. Tren menurunnya nelayan menggunakan bom pada ketiga desa lebih kuat di desa Pediwang, karena tidak ada lagi nelayan responden yang mau ikut serta dalam kegiatan penggunaan bom ikan. Namun demikian, masih ada sebanyak 3 responden yang aktif melakukan pemboman ikan di desa tersebut dan 3 responden yang mengumpulkan sisa-sisa ikan yang dibom. Untuk Desa Bori, terdapat 8 orang responden atau 40% (dari total responden 20 orang) yang melakukan pengeboman ikan, hanya 1 responden sebagai pengumpul sisa ikan, dan yang lainnya tidak melakukan pengeboman ikan lagi. Sedangkan di Desa Doro, dari 20 responden, terdapat 7 orang yang masih melakukan pengeboman ikan, dan 4 orang sebagai pengumpul sisa ikan, dan 9 orang yang tidak mau melakukan lagi. Alasan nelayan di 3 desa penelitian menggunakan alat penangkapan ikan dengan bom berdasarkan hasil survei, menunjukkan bahwa dari 11 orang nelayan yang melakukan pengeboman menyatakan, penggunaan bom yang mereka lakukan dalam penangkapan ikan disebabkan karena: 1) bahan mudah ditemukan, 2) sederhana dalam proses perakitan dan penggunaannya, 3) memperoleh tangkapan lebih banyak, dan 4) resiko kecelakaan yang timbul terhadap diri merupakan kelalaian nelayan itu sendiri. Nelayan yang melakukan kegiatan pengeboman ikan menyatakan bahwa sebagian besar dari mereka telah berpengalaman melakukannya lebih dari 4 tahun, yakni sebanyak 16 orang (88 %), dan sebanyak 2 orang (12 %) menyatakan bahwa mereka telah berpengalaman selama 1 tahun. Responden nelayan yang memiliki pengalaman selama 2 tahun dan 3 tahun tidak ada (Tabel 16). Hal ini menunjukkan bahwa transfer pengalaman untuk menggunakan bom dalam penangkapan ikan tidak terjadi setiap tahun, namun dapat terjadi sewaktu-waktu tergantung keberanian dan dorongan tertentu yang menyebabkan seorang nelayan menggunakan bom ikan.

6 40 Tabel 16 Persepsi responden tentang lama menggunakan bom Desa Pengalaman menggunakan bom 1 tahun 2 tahun 3 tahun > 4 tahun Doro Bori Pediwang Jumlah Bom yang digunakan oleh nelayan di 3 desa penelitian dalam operasi penangkapan ikan, diperoleh dengan cara merakit sendiri, atau membeli dari nelayan lain. Sebagian besar dari nelayan yang menggunakan bom memiliki kemampuan untuk merakit bom ikan, walaupun sebagian kecil dari mereka hanya membeli bom yang sudah jadi dari nelayan lain. Namun sebagian nelayan melakukan penyelaman di dasar laut untuk mencari bom sisa waktu perang tempo dulu (Tabel 17). Tabel 17 Persepsi responden dalam memperoleh mesiu Desa Memperoleh mesiu beli menyelam Doro 3 1 Bori 4 0 Pediwang 2 1 Jumlah 9 2 Harga 4 buah bom yang sudah dirakit jika dijual kepada nelayan berkisar antara Rp sampai dengan Rp Hasil wawancara dengan responden, diperoleh informasi bahwa, bahan bom yang berupa bubuk mesiu dapat diperoleh dengan cara menyelam ke dasar laut menggunakan bantuan air compressor di sekitar perairan Teluk Kao yang banyak terdapat bom-bom bekas perang dunia kedua, yang banyak dibuang ke laut oleh tentara Jepang, setelah kalah dari tentara Sekutu. Bom yang telah lama berada di dasar laut tersebut, kemudian dibuka menggunakan gergaji besi sambil disiram air, atau bom tersebut telah terbuka akibat termakan karat. Berat bom yang diangkat, bisa berkisar antara 50 kg 100 kg. Isi bom tersebut (mesiu) adalah bahan utama dari pembuatan bom ikan yang dilakukan oleh nelayan di Kecamatan Kao Utara. Harga 1 kg. bubuk mesiu yang dijual kepada nelayan lain berkisar Rp

7 41 sampai dengan Rp , dimana untuk 1 kg bubuk mesiu, dapat dirakit antara 3 4 bom rakitan Proses pembuatan bom sangat sederhana dan bahan-bahan pendukungnya mudah diperoleh. Botol bekas atau pipa bekas (Ø ¾ inchi) yang dipotong sepanjang ± cm, disumbat ujung sebelahnya dengan erat menggunakan kayu, kemudian dimasukkan mesiu di dalamnya. Ujung sebelahnya kemudian ditutup dengan kayu atau karet sandal bekas yang telah dilobangi bagian tengahnya untuk dipasangi sumbu. Sumbu konfensional dibuat menggunakan pipa sempit (Ø 2 3 mm) dan dipotong sepanjang 3 4 cm, dan diisi dengan bahan kepala korek api yang digerus dan dipadatkan kedalam pipa sempit, kemudian dipasang ke dalam lubang yang telah disiapkan pada perangkat bom. Bom jenis ini adalah bom yang dilempar dari atas perahu setelah sumbu dibakar menggunakan bara rokok atau bara obat nyamuk. Sumbu terbaru yang saat ini juga digunakan oleh nelayan di Kecamatan Kao Utara adalah menggunakan bohlam lampu pijar yang biasanya digunakan untuk senter, dipecahkan tanpa merusak fillamen (yang berpijar dalam bohlam) bohlam. Fillamen tersebut kemudian dimasukkan secara hati-hati kedalam lubang sumbu pada perangkat bom, dan direkatkan agar kedap air, dimana pada kutub positif dan negatif bohlam disambungkan dengan seutas kabel positif dan negatif yang cukup panjang. Cara kerjanya, bom yang telah siap kemudian diturunkan ke kedalaman laut tertentu yang telah diamati oleh seorang nelayan yang melakukan penyelaman untuk melihat posisi ikan. Setelah bom diturunkan pada kedalaman yang diinginkan (terdapat banyak ikan), ujung kabel positif dan negatif yang berada di atas perahu kemudian disambungkan dengan kutub positif dan negatif pada beterai atau accu sepeda motor, dan menyebabkan sumbu (fillamen) yang terdapat di dalam mesiu menyala dan memicu bom meledak. Ikan-ikan yang telah ditangkap dengan bom kemudian dikumpulkan dengan cara menyelam oleh para nelayan yang ada, mempergunakan keranjang tali, ataupun dikumpulkan dengan tangan. Hasil wawancara dengan responden nelayan di ketiga desa menunjukkan bahwa korban akibat penggunaan bom selama kurun waktu 5 tahun terakhir tidak ada, baik yang cacat maupun meninggal. Korban pernah terjadi pada 10 sampai

8 42 15 tahun lalu yang menyebabkan cacat dan kematian pada beberapa nelayan (Tabel 18), seperti Desa Doro korban meninggal 1 orang, di Pediwang korban meninggal 1 orang dan cacat 1 orang, sedangkan korban di Desa Bori, 2 orang cacat parmanen. Tabel 18 Persepsi responden tentang korban penggunaan bom ikan Desa Korban bom cacat meninggal Doro 0 1 Bori 2 0 Pediwang 1 1 Jumlah Kondisi sosial budaya masyarakat nelayan Kondisi umum sosial budaya masyarakat nelayan dijelaskan dengan pendekatan responden. Variabel responden yang digunakan untuk meggambarkan karakteristik tersebut, yaitu: jumlah penduduk, budaya, umur dan pendidikan. Dengan mengetahui variabel kondisi responden tersebut diharapkan dapat menjelaskan struktur sosial budaya masyarakat nelayan di Kecamatan Kao Utara secara umum. Penduduk Desa Doro, Bori dan Pediwang rata-rata adalah petani dan nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil-hasil kebun dan hasil-hasil laut. Lokasi ketiga desa ini saling bersebelahan, apabila diurutkan dari bagian utara yaitu Desa Pediwang, Desa Bori, dan Desa Doro. Jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Doro, diikuti Desa Pediwang dan Desa Bori (Tabel 19). Tabel 19 Jumlah penduduk Desa Doro, Bori dan Pediwang Jumlah Desa Jiwa KK Doro Bori Pediwang Sumber: Data diolah dari Laporan Penduduk Kantor Kecamatan Kao Utara

9 % Responden 43 Variabel umur responden di tiga desa, menunjukkan 25-45% responden berumur antara tahun, 15-40% berumur tahun, 10-25% berumur tahun dan 15-20% berumur tahun. Variabel umur ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden nelayan berusia tahun. Kisaran tahun didominasi responden Desa Pediwang (45%), Desa Bori (35%) dan Desa Doro (25%), seperti disajikan pada Gambar 3. DORO BORI PEDIWANG 50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 5% 0% 45% 40% 35% 35% 25% 25% 20% 20% 15% 15% 15% tahun tahun tahun tahun Komposisi Umur Gambar 3 Sebaran umur responden di lokasi penelitian Sebaran umur responden nelayan sangat bervariasi dari sekolah dasar (SD) hingga lulusan sekolah lanjutan atas (SMA), bahkan ada sebagian dari mereka tidak pernah bersekolah (Gambar 4). Pendidikan responden tamatan SMA berkisar 40-60%, tamatan SMP sebanyak 5-15%, tamatan SD sebanyak 5-20%, tidak tamat SD sebanyak 5%, dan tidak sekolah sebanyak 10-35%. Responden untuk tamatan SMA didominasi responden Desa Bori dan Pediwang dan responden tidak sekolah banyak terdapat di Desa Doro dan Bori. Mayoritas tingkat pendidikan masyarakat nelayan (responden) adalah tamatan SMA dan tidak tamat sekolah. Kondisi tersebut di atas mengindikasikan bahwa SDM di ketiga desa tersebut dapat digolongkan masih rendah.

10 % Responden 44 70% 60% DORO BORI PEDIWANG 60% 60% 50% 40% 35% 35% 40% 30% 20% 0% 20% 15% 5% 5% 5% 0% 0% 0% Tidak sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tingkat Pendidikan Gambar 4 Sebaran tingkat pendidikan responden di lokasi penelitian 4.2 Kondisi Ekonomi Nelayan Kondisi ekonomi masyarakat nelayan di lokasi penelitian dijelaskan berdasarkan variabel tingkat pendapatan. Pendapatan dan tingkat kesejahteraan nelayan di Kabupaten Halmahera Utara seyogianya cukup besar karena potensi ikan cukup banyak, ikan memiliki nilai ekonomis/harga tinggi, dan permintaan cukup banyak. Namun fakta menunjukkan bahwa nelayan di daerah tersebut termasuk kelompok miskin. Bahkan atribut bagi mereka adalah termiskin di antara yang miskin the poorest of the poor. Kemiskinan itu terjadi karena nilai tukar nelayan yang rendah yang disebabkan komoditas yang mereka hasilkan dibayar murah (Nikijuluw, 2002). Hasil survey dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan responden di tiga desa lokasi penelitian mayoritas antara Rp ,00 hingga Rp ,00 per bulan (Gambar 5). Angka pendapatan ini diketahui dari rata-rata pengeluaran keluarga nelayan per bulan. Jumlah pendapatan diasumsikan sama dengan jumlah pengeluaran, karena dari sejumlah belanja nelayan, tidak ada yang dialokasikan untuk ditabung.

11 45 DORO BORI PEDIWANG 60% 50% 40% 35% 40% 20% 15% 0% 0 - < Rp Rp < Rp Rp < Rp Rp < Rp Gambar 5 Sebaran tingkat pendapatan responden di lokasi penelitian Disamping hasil yang diperoleh dari usaha penangkapan, responden nelayan di tiga desa lokasi penelitian juga mempunyai penghasilan dari usahausaha perkebunan. Tanaman yang menjadi andalan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah kelapa yang dibuat kopra. Dari hasil wawancara dengan responden diperoleh data bahwa rata-rata jumlah tanaman kelapa yang dimiliki oleh responden nelayan adalah 300 pohon kelapa dengan produksi sebanyak 2,1 ton per kwartal atau per empat bulan. Harga produk ini berkisar antara Rp sampai Rp per kilogramnya. Apabila masa panen kelapa, seorang nelayan memperoleh penghasilan kotor sebesar Rp sampai Rp tergantung harga kopra. Penghasilan ini akan dibuka untuk buruh tani yang melakukan pemetikan kelapa (nae), mengeluarkan daging kelapa (kore) sampai dengan pengasapan (fufu), yang dihitung ½ dari hasil penjualan kopra yang telah jadi. Hasil kebun nelayan di 3 desa lokasi penelitian berkisar antara Rp sampai dengan Rp per empat bulan. Dukungan permodalan yang biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga perekonomian tidak pernah dinikmati oleh responden nelayan, disebabkan karena rendahnya pengetahuan nelayan tentang hal tersebut. Dari responden yang diwawancarai, sebanyak 87% dari mereka menyatakan bahwa mereka tidak tahu caranya, dan sebanyak 13% dari responden takut melakukan pinjaman modal. Ironisnya, dari 60 responden yang ada, terdapat 42% yang tidak melakukan

12 46 pinjaman kepada koperasi simpan pinjam, namun 58% responden nelayan melakukan pinjaman kepada koperasi simpan pinjam yang dimiliki oleh orangorang tertentu secara pribadi dengan dikenakan bunga pinjaman sebesar 20% dari total pinjaman yang dikembalikan setiap hari. 4.3 Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Bom Ikan Tingkat penggunaan bom ikan dalam penangkapan ikan oleh nelayan di Kecamatan Kao Utara diduga dipengaruhi variabel umur, tingkat pendidikan dan pendapatan. Untuk melihat sejauh mana, setiap variabel tersebut mempengaruhi penggunaan bom ikan, dilakukan analisis regresi linier berganda Penggunaan bom ikan di Desa Doro Hasil analisis regresi linier berganda terhadap variabel bebas dan tidak bebas di Desa Doro pada taraf kesalahan < 5%, menunjukkan hasil nilai R 2 adalah 0,988 (Lampiran 2). Artinya, sebanyak 98,8% perubahan-perubahan pada variabel terkait (aktifitas penggunaan bom) dapat diterangkan dengan variabel bebas yang terlibat (umur, tingkat pendidikan dan pendapatan). Dengan kata lain, pengaruh variabel X terhadap Y cukup kuat. Hasil uji statistik anova disajikan pada Tabel 20. Tabel 20 Anova penggunaan bom ikan di Desa Doro Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 34, , ,017 0,000 a Residual 0, ,026 Total 34, Predictors: (Constant), pendapatan, pendidikan, umur Dependent Variable: aktifitas pengeboman ikan Hasil analisis regresi linier berganda pada setiap variabel bebas pada taraf < 5%, menunjukkan bahwa, variabel tunggal yang memberikan sumbangan nyata/signifikan terhadap perubahan Y adalah variabel pendidikan (p-value=0,000 < 0,05) seperti tersaji pada Tabel 21. Artinya bahwa, semakin tinggi pendidikan, semakin berkurang penangkapan ikan dengan bom, sedangkan

13 47 untuk umur dan pendapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hal ini bisa dipahami, karena tingkat pendidikan akan membuka wawasan dalam berpikir dan menganalisis resiko tinggi dari penggunaan bom. Bukan hanya kerusakan ekosistem dan lingkungan perairan, tetapi dapat mengancam keselamatan dirinya. Tabel 21 Hasil variabel, koefisien regresi, nilai t dan p-value di Desa Doro No. Varibel Koefisien Regresi T Sig. 1. (Constant) , X1 = Umur -0,108-1,892 0, X2 = Pendidikan X3 = Pendapatan 0,804 0,016 Keterangan: * signifikan pada taraf nyata < 5%. 22,959 0,334 0,000* 0,743 Berdasarkan dari analisis regresi berganda pada Tabel 21, maka dapat dituliskan model hubungan antara variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap perubahan tingkat aktifitas pengeboman ikan di Desa Doro. Model persamaan tersebut adalah: Y = 0,245-0,108X1 + 0,804X2 + 0,016X3 Keterangan: Y = Tingkat aktifitas penggunaan bom ikan X1 = Umur X2 = Pendidikan X3 = Pendapatan Penggunaan bom ikan di Desa Bori Hasil analisis regresi linier berganda terhadap variabel bebas dan tidak bebas di Desa Bori pada taraf kesalahan < 5%, menunjukkan hasil nilai R 2 adalah 0,982 (Lampiran 3). Artinya, sebanyak 98,2% perubahan-perubahan pada variabel terkait (aktifitas penggunaan bom) dapat diterangkan dengan variabel bebas yang terlibat (umur, tingkat pendidikan dan pendapatan). Dengan kata lain, pengaruh variabel X terhadap Y cukup kuat. Hasil uji statistik anova disajikan pada Tabel 22.

14 48 Tabel 22 Anova penggunaan bom ikan di Desa Bori Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 36, , , a Residual 0, ,042 Total 36, Predictors: (Constant), Pendapatan, Pendidikan, Umur Dependent Variable: Aktifitas pengeboman ikan Hasil analisis regresi linier berganda pada setiap variabel bebas pada taraf < 5%, menunjukkan bahwa, variabel tunggal yang memberikan sumbangan nyata/signifikan terhadap perubahan Y adalah variabel pendidikan (pvalue=0,000 < 0,05) seperti tersaji pada Tabel 23. Artinya bahwa, semakin tinggi pendidikan, semakin berkurang penangkapan ikan dengan bom, sedangkan untuk umur dan pendapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Tabel 23 Hasil variabel, koefisien regresi, nilai t dan p-value di Desa Bori No. Varibel Koefisien Regresi t Sig. 1. (Constant) 0,480 2,398 0, X1 = Umur 0,167 2,835 0, X2 = Pendidikan X3 = Pendapatan 0, Keterangan: * signifikan pada taraf nyata < 5%. 15,554-1,883 0,000* 0,078 Berdasarkan dari analisis regresi berganda pada Tabel 23, maka dapat dituliskan model hubungan antara variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap perubahan tingkat pengeboman ikan di Desa Bori, sebagai berikut: Keterangan: Y = 0,480 +0,168X1 + 0,746X2-0,225X3 Y = Tingkat aktifitas penggunaan bom ikan X1 = Umur X2 = Pendidikan X3 = Pendapatan

15 Penggunaan bom ikan di Desa Pediwang Hasil analisis regresi linier berganda terhadap variabel bebas dan tidak bebas di Desa Bori pada taraf kesalahan < 5%, menunjukkan hasil nilai R 2 adalah 0,565 (Lampiran 4). Artinya, sebanyak 56,6% perubahan-perubahan pada variabel terkait (aktifitas penggunaan bom) dapat diterangkan dengan variabel bebas yang terlibat (umur, tingkat pendidikan dan pendapatan). Dengan kata lain, pengaruh variabel X terhadap Y kuat. Hasil uji statistik anova disajikan pada Tabel 24. Hasil analisis regresi linier berganda pada setiap variabel bebas pada taraf < 5%, menunjukkan bahwa, variabel tunggal yang memberikan sumbangan nyata/signifikan terhadap perubahan Y adalah variabel pendidikan (p-value=0,008 < 0,05), seperti tersaji pada Tabel 25. Artinya bahwa, semakin tinggi pendidikan, semakin berkurang penangkapan ikan dengan bom, sedangkan untuk umur dan pendapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Tabel 24 Anova penggunaan bom ikan di Desa Pediwang Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 15, ,123 6,927 0,003a Residual 11, ,740 Total 27, Predictors: (Constant), Pendapatan, Pendidikan, Umur Dependent Variable: Aktifitas pengeboman ikan Tabel 25 Hasil variabel, koefisien regresi, nilai t dan p-value di Desa Pediwang No. Varibel Koefisien Regresi T Sig. 1. (Constant) 1,142 0,912 0, X1 = Umur 0,028 0,084 0, X2 = Pendidikan X3 = Pendapatan 0,632-0,357 Keterangan: * signifikan pada taraf nyata < 5%. 3,050-0,981 0,008* 0,341

16 50 Berdasarkan dari analisis regresi berganda pada Tabel 25, maka dapat dituliskan model hubungan antara variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap perubahan tingkat pengeboman ikan di Desa Pediwang, sebagai berikut: Y = 1,142 +0,028X1 + 0,632X2-0,357X3 Keterangan: Y = Tingkat aktifitas penggunaan bom ikan X1 = Umur X2 = Pendidikan X3 = Pendapatan

ANALISIS PENGGUNAAN BOM DALAM PENANGKAPAN IKAN DI KECAMATAN KAO UTARA KABUPATEN HALMAHERA UTARA

ANALISIS PENGGUNAAN BOM DALAM PENANGKAPAN IKAN DI KECAMATAN KAO UTARA KABUPATEN HALMAHERA UTARA ANALISIS PENGGUNAAN BOM DALAM PENANGKAPAN IKAN DI KECAMATAN KAO UTARA KABUPATEN HALMAHERA UTARA Analysis Using Bombs On Fishing in North Kao District North Halmahera Regency 1 Juril Charly Onthoni, Domu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

Berikut ini adalah gambar secara skematis karangka pemikiran penelitian :

Berikut ini adalah gambar secara skematis karangka pemikiran penelitian : 13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Potensi sumberdaya alam laut yang terdapat di Pulau Bali terdapat dua kegiatan yakni budidaya laut dan perikanan tangkap. Kedua potensi ini yang

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Karakteristik Nelayan Tangkap Kelurahan Untung Jawa. Pulau Untung Jawa yang berbasis sumberdaya perikanan menyebabkan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Karakteristik Nelayan Tangkap Kelurahan Untung Jawa. Pulau Untung Jawa yang berbasis sumberdaya perikanan menyebabkan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Nelayan Tangkap Kelurahan Untung Jawa Pulau Untung Jawa yang berbasis sumberdaya perikanan menyebabkan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Sekitar

Lebih terperinci

Alat Lain. 75 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

Alat Lain. 75 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap Gambar 4.11 Alat tangkap Pukat Harimau atau Trawl (kiri atas); alat Mini-Trawl yang masih beroperasi di Kalimantan Timur (kanan atas); hasil tangkap Mini-Trawl (kiri bawah) dan posisi kapal ketika menarik

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP

2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP 6 2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP Unit Penangkapan Ikan Kapal Pengoperasian kapal tonda atau yang dikenal dengan kapal sekoci oleh nelayan Sendang Biru dilakukan sejak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Wawancara Petani Pemilik Kebun

Lampiran 1. Kuisioner Wawancara Petani Pemilik Kebun Lampiran 1. Kuisioner Wawancara Petani Pemilik Kebun PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SURVEI PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KELAPA TERHADAP PERSENTASE SERANGAN Oryctes

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM :

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM : PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA Nama : Kurnia Pandu Wibowo NPM : 23210939 Jurusan : S1- AKUNTANSI Nama : Kurnia Pandu Wibowo Npm

Lebih terperinci

Bab IV Analisis Penelitian. Analisis penelitian dilakukan terhadap data, proses pengolahannya, hasil penelitian dan metode yang dipakai.

Bab IV Analisis Penelitian. Analisis penelitian dilakukan terhadap data, proses pengolahannya, hasil penelitian dan metode yang dipakai. Bab IV Analisis Penelitian Analisis penelitian dilakukan terhadap data, proses pengolahannya, hasil penelitian dan metode yang dipakai. IV.1 Analisis Data Data atribut yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik menggunakan kuesioner. Adapun kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMAK- BMN di lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG Nama : Santi Kusuma NPM : 16211598 Kelas : 3EA11 Pembimbing : Reni Anggraini, S.E., MMSI. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi 16 4 KEADAAN UMUM 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km dari Kota Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Palabuhnratu merupakan daerah pesisir di selatan Kabupaten Sukabumi yang sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Sukabumi. Palabuhanratu terkenal

Lebih terperinci

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM PENGARUH HARGA, IKLAN INTERNET, PELAYANAN, DAN KEAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA TRANSPORTASI OJEK ONLINE PADA PT. GOJEK INDONESIA Nama : Bayu Aprian NPM : 11212383 Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian di lapang dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juni 2009. Penelitian dilaksanakan di Perairan Pulau Karang Beras, Kepulauan Seribu (Lampiran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013 Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 yang berjumlah 37 mahasiswa yang terdiri dari 16 perokok laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan pendapatan nasional dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dikembangkan dan dikelola sumberdaya

Lebih terperinci

VI ANALISIS DPSIR DAN KAITANNYA DENGAN NILAI EKONOMI

VI ANALISIS DPSIR DAN KAITANNYA DENGAN NILAI EKONOMI 55 VI ANALISIS DPSIR DAN KAITANNYA DENGAN NILAI EKONOMI 6.1 Analisis DPSIR Analisis DPSIR dilakukan dalam rangka memberikan informasi yang jelas dan spesifik mengenai faktor pemicu (Driving force), tekanan

Lebih terperinci

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas. LAMPIRAN Hasil Uji SPSS :. Hasil Uji SPSS Regresi Berganda : Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson,986 a,973,969 8,474 2,022 a. Predictors: (Constant),

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10 (19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Sistem Perikanan Tangkap Ramah Lingkungan sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Perikanan di Cilacap

Sistem Perikanan Tangkap Ramah Lingkungan sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Perikanan di Cilacap Sistem Perikanan Tangkap Ramah Lingkungan sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Perikanan di Cilacap Kabupaten Cilacap sebagai kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah serta memiliki wilayah geografis berupa

Lebih terperinci

Jaring Angkat

Jaring Angkat a. Jermal Jermal ialah perangkap yang terbuat dari jaring berbentuk kantong dan dipasang semi permanen, menantang atau berlawanlan dengan arus pasang surut. Beberapa jenis ikan, seperti beronang biasanya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD) Nama : Karina Oktaviani NPM : 11209873 Pembimbing : Dr. Budi Prijanto Latar Belakang dan

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA Nama : SUNTORO AJI NPM : 17212198 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Toto

Lebih terperinci

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014 74/12/72/Th. XVII, 23 Desember 2014 JUMLAH BIAYA PER HEKTAR USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT, BANDENG, DAN NILA DI ATAS Rp. 5 JUTA JUMLAH BIAYA PER TRIP USAHA PENANGKAPAN

Lebih terperinci

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA) Tersedia online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/btl e-mail:btl.puslitbangkan@gmail.com BULETINTEKNIKLITKAYASA Volume 15 Nomor 2 Desember 2017 e-issn: 2541-2450 BEBERAPA JENIS PANCING

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah teritorial Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah pesisir dan laut kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam ini berpotensi untuk dimanfaatkan bagi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN Nama : Linda Saraswati NPM : 14211110 Kelas : 3EA18 Pembimbing : Reni Diah Kusumawati, SE., MMSi Latar Belakang

Lebih terperinci

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur)

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur) DONA WAHYUNING LAILY Dosen Agrobisnis Perikanan ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penghasilan

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia masih didominasi oleh perikanan rakyat dengan menggunakan alat tangkap yang termasuk kategori sederhana, tidak memerlukan

Lebih terperinci

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi 93 6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu Unit penangkapan bagan yang dioperasikan nelayan di Polewali, Kabupaten Polewali Mandar berukuran panjang lebar tinggi adalah 21 2,10 1,8 m, jika dibandingkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RESTI KARTIKA 3EA10 (15210768) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing: Sariyati, S.E., M.M. o o o Pada era

Lebih terperinci

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN Subsektor Perikanan - Tangkap

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN Subsektor Perikanan - Tangkap RAHASIA SPDT14-IT Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN 2014 Subsektor Perikanan - Tangkap PERHATIAN 1. Jumlah anggota rumah tangga

Lebih terperinci

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMBELIAN ONLINE PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2012 Depok) Nama : Intan Larasati

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

Disusun Oleh: : Echa Saefulloh Hermansyah NPM : Pembimbing : Titi Nugraheni, SE., MM.

Disusun Oleh: : Echa Saefulloh Hermansyah NPM : Pembimbing : Titi Nugraheni, SE., MM. PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Bekasi, Kalimalang) Disusun Oleh: Nama : Echa Saefulloh

Lebih terperinci

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM

Donny Prammono Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Donny Prammono 12211209 Dosen Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri SE, MM Latar Belakang Banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN TAHUN 2015

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN TAHUN 2015 RAHASIA SPDT15-IKT Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN TAHUN 2015 Subsektor Perikanan - Tangkap PERHATIAN 1. Jumlah anggota rumah

Lebih terperinci

Jumlah kapal (unit) pada ukuran (GT) >100

Jumlah kapal (unit) pada ukuran (GT) >100 34 2001, kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 91.881 jiwa. Luas wilayahnya adalah 26,25 km 2 dengan kepadatan penduduknya adalah 3.500,23 jiwa per km 2. PPS Belawan memiliki fasilitas pokok dermaga,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kabupaten Buton diperkirakan memiliki luas sekitar 2.509,76 km 2, dimana 89% dari luas wilayah tersebut merupakan perairan laut. Secara geografis Kabupaten Buton terletak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Tempilang Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) Oleh:

Lebih terperinci

Lampiran 1 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Bermesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun

Lampiran 1 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Bermesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun 189 Lampiran 1 Catch, Effort, dan CPUE Nelayan Bermesin di Kabupaten Maluku Tenggara dari Tahun 19972008 Jaring Insang Bagan Ikan Tahun Hanyut Pancing Uur Total C E CPUE C E CPUE C E CPUE C E CPUE 1997

Lebih terperinci

Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa

Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Pengetahuan dan Sikap tentang Koperasi serta Implikasinya terhadap Partisipasi Anggota Koperasi Mahasiswa Oleh A.Rony Yulianto Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP-Universitas Pancasakti Tegal email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan.

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT EKONOMI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kelurahan Cijantung Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2015) PENULISAN

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki luas wilayah 20.656.894 Km 2 terdiri dari luas lautan 14,877.771 Km 2 dan daratan 5,779.123 Km 2. Dengan luas

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB III. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PT. PALU No. 72/Pid.Sus/2015/PT PAL TENTANG TINDAK PIDANA PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK DALAM MENANGAP IKAN

BAB III. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PT. PALU No. 72/Pid.Sus/2015/PT PAL TENTANG TINDAK PIDANA PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK DALAM MENANGAP IKAN BAB III PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PT. PALU No. 72/Pid.Sus/2015/PT PAL TENTANG TINDAK PIDANA PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK DALAM MENANGAP IKAN A. Deskripsi Dasar Hukum yang Digunakan untuk Pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK Nama : Arindita Khairunnisa NPM : 21210098 Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum, SE, MM. LATAR BELAKANG Perbankan mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013 Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

ARGEN PURNAREZKA EA01

ARGEN PURNAREZKA EA01 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN KREDIT PADA BANK PERMATA (Studi kasus Bank PERMATA Djuanda Pecenongan) ARGEN PURNAREZKA 11210014 3EA01 LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Budidaya laut (marinecultur) merupakan bagian dari sektor kelautan dan perikanan yang mempunyai kontribusi penting dalam memenuhi target produksi perikanan. Walaupun

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM.. ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung

Lebih terperinci

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA Yumen Kristian Wau 1 dan Najid 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Wilayah laut Indonesia kaya akan ikan, lagi pula sebagian besar merupakan dangkalan. Daerah dangkalan merupakan daerah yang kaya akan ikan sebab di daerah dangkalan sinar

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI Bapak/ Ibu yang Saya Hormati, Saya Mahasiswi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM : 18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan kuningan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), 2007-2012**. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation PBS/Private Plantation Jumlah Pertumbuhan (%) 2007 38.937 81.250

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini adalah pembahasan analisa dai adat perusahaan yang telah di peroleh dari PT. MNC SKY VISON Tbk, sehingga nantinya hasil dari analisa data dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perikanan tangkap nasional masih dicirikan oleh perikanan tangkap skala kecil. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan perikanan tangkap di Indonesia yang masih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Instrumen dan Responden Data dikumpulkan melalui kuesioner seperti terlampir dalam lampiran A. Kuesioner tersebut terbagi dalam dua bagian. Di bagian pertama,

Lebih terperinci

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DIRI DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2014).

Lebih terperinci

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI 131 8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI 8.1 Pendahuluan Mewujudkan sosok perikanan tangkap yang mampu mempertahankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III AKAD KERJA SAMA DAN NISBAH BAGI HASIL ANTARA PEMILIK MODAL DENGAN PEMILIK PERAHU DI DESA PENGAMBENGAN

BAB III AKAD KERJA SAMA DAN NISBAH BAGI HASIL ANTARA PEMILIK MODAL DENGAN PEMILIK PERAHU DI DESA PENGAMBENGAN BAB III AKAD KERJA SAMA DAN NISBAH BAGI HASIL ANTARA PEMILIK MODAL DENGAN PEMILIK PERAHU DI DESA PENGAMBENGAN A. Sekilas tentang Kabupaten Jembrana dan Desa Pengambengan Kabupaten Jembrana memiliki luas

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE ) ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2011) NAMA : NURY INDRIYANI NPM : 22209083 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan (Archipelagic state) terbesar di dunia. Jumlah Pulaunya mencapai 17.506 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kurang lebih 60%

Lebih terperinci

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL, CELEBRITY ENDORSE, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH (Studi Kasus Pada Mahasiswi Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Jenis Kelamin

LAMPIRAN. Jenis Kelamin LAMPIRAN Lampiran 2. Karakteristik Umum Responden Jenis Kelamin Valid Laki-laki 50 50.0 50.0 50.0 Perempuan 50 50.0 50.0 100.0 Menjalankan Start-Up Bisnis yang Dirintis di Semester 2 Valid Ya 78 78.0 78.0

Lebih terperinci

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM Annisa Rafida 11213152 Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN J.CO DONUTS & COFFEE CABANG CIBUBUR JUNCTION TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah SMK Negeri 6 Malang yang beralamat di Jalan Ki Ageng Gribig 28 Malang, merupakan sekolah menengah kejuruan berstatus negeri yang resmi

Lebih terperinci

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR Ba b 4 KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR 4.1. Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kecamatan Kuala Kampar memiliki potensi perikanan tangkap dengan komoditas ikan biang, ikan lomek dan udang

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian, sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. 2.

DAFTAR PERTANYAAN. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. 2. Lampiran. Kuisioner Penelitian DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/Ibu. I. Identitas Responden. Tempat Tinggal Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Chandra Super Store merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang telah tersebar di berbagai kota. Chandra menjual berbagai produk dan merek mulai

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dicapai semaksimal mungkin maka perusahaan akan melakukan berbagai usaha untuk

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dicapai semaksimal mungkin maka perusahaan akan melakukan berbagai usaha untuk 54 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PT. Antam Tbk merupakan produsen dan sekaligus distributor yang melakukan pendistribusian dan penjualan Nikel. Dalam kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI Perairan Selat Bali merupakan perairan yang menghubungkan Laut Flores dan Selat Madura di Utara dan Samudera Hindia di Selatan. Mulut selat sebelah Utara sangat sempit

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesisir dan laut Indonesia merupakan wilayah dengan potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Sumberdaya pesisir berperan penting dalam mendukung pembangunan

Lebih terperinci