BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Latar Belakang Berdirinya Televisi Edukasi (TVE)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Latar Belakang Berdirinya Televisi Edukasi (TVE)"

Transkripsi

1 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Latar Belakang Berdirinya Televisi Edukasi (TVE) Potensi televisi untuk pendidikan tidak diragukan lagi. Pengalaman dari negara lain baik negara maju maupun negara berkembang yang memanfaatkan media televisi untuk pendidikan, telah memetik manfaat yang tidak sedikit sebagai upaya menunjang peningkatan dan perluasan akses pendidikan. Negara yang telah memetik manfaat TV pendidikan salah satunya adalah Hongkong. Hongkong mengadakan siaran pendidikan dimulai pada tahun 1971 dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat SD, SMP, SMA serta sertifikasi dan kualifikasi guru, dan mulai tahun 2000 dilengkapi dengan internet (Web TV Pendidikan) sehingga siswa dan guru dapat berkomunikasi (interaktif). Di Indonesia sendiri, keinginan untuk mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi untuk pendidikan sesungguhnya telah lama muncul, paling tidak pada tahun Pada saat itu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kajian tentang potensi satelit untuk keperluan pendidikan, yang kemudian dijadikan salah satu alasan kuat dalam pembelian satelit komunikasi domestik (Palapa) pada tahun 1976, yaitu salah satu alasan utamanya adalah pemerataan pendidikan melalui media televisi mengingat kondisi geografis 49

2 50 Indonesia, yang memiliki luas wilayah km 2, pulau, km 2 garis pantai dan penduduk sekitar 250 juta. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Pustekkom sejak tahun 1978 telah merintis pengembangan program video pendidikan sebagai persiapan untuk digunakan sebagai materi siaran televisi pendidikan. Sebagai langkah awal menuju penyiaran program pendidikan, pada tahun 1980-an Pustekkom melakukan kerjasama penyiaran program televisi pendidikan dengan TVRI. Program yang disiarkan dan sangat pupolar saat itu adalah serial Aku Cinta Indonesia (ACI). Selanjutnya pada tahun , Pustekkom melakukan kerjasama di bidang penyiaran dengan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), yaitu sebuah televisi swasta yang pada awalnya dirancang sebagai televisi yang mengemban misi pendidikan. Meskipun kerjasama ini cukup berhasil, namun karena satu dan lain hal tidak bisa berlanjut dan harus berakhir karena pihak TPI telah mengubah kebijakan menjadi sebuah stasiun televisi komersial. Sebagai Upaya untuk mendapatkan pengalaman dalam penyelenggaraan siaran langsung melalui pemanfaatan satelit, Pustekkom menangani kegiatan teleconference yang berupa koordinasi dalam manajemen pendidikan antara Menteri dengan Kanwil Pendidikan di seluruh propinsi, yang diadakan pada tahun Bahkan pada 2 Mei 1994 dalam rangka hari Pendidikan Nasional diadakan teleconference antara Wakil Presiden (Tri Sutrisno) di Yogyakarta dengan 4 Dinas Pendidikan. Pengalaman memanfaatkan satelit, bertambah ketika

3 51 pada tahun Pustekkom bekerjasama dengan Cakarwarta (Indovision) untuk menyiarkan materi pendidikan di Quick Channel. Setelah dirasakan kemampuan untuk menyelenggarakan siaran televisi berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut, maka pada tanggal 2 November 2004, Mendiknas Malik Fajar, meresmikan Stasiun Televisi Pendidikan yang diberi nama Televisi Edukasi (TVE). Status TVE sendiri saat ini merupakan sebuah stasiun TV lokal atau stasiun TV daerah ciputat, pamulang dan sekitarnya Filosofi Logo TVE Tipografi/ huruf - Logo TV Edukasi mengunakan Font Frutiger LT Std dan telah dimodifikasi sehingga menghasilkan logotype yang memiliki karakter khas dan mudah dikenali. Agar terkesan dinamis logo TV Edukasi dibuat serong kekanan memberi arti menuju arah yang lebih baik, selalu berfikir ke depan atau maju dalam menghadapi era globalisasi. - Warna kuning emas pada logo memberi arti kemegahan, keluhuran, melambangkan cita-cita yang luhur, dan juga prestasi terbaik. Melalui warna

4 52 kuning emas TV Edukasi ingin merangsang pemirsa untuk selalu berprestasi dan menjadi yang terbaik untuk memajukan bangsa. Pada visual logo TV Edukasi menampilkan visual yang sederhana namun memiliki makna atau filosofi yang luar biasa dan di dalamnya terkandung Visi Misi dari TV Edukasi sebagai televisi pendidikan yang santun dan mencerdaskan Visi dan Misi TVE Visi : Menjadi siaran televisi pendidikan yang santun dan mencerdaskan. Misi : a. Mencerdaskan masyarakat. b. Menjadi tauladan masyarakat. c. Menyebarluaskan informasi dan kebijakan- kebijakan Depdiknas. d. Mendorong masyarakat gemar belajar Target Audiens TVE a. Peserta didik dari semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. b. Praktisi pendidikan. c. Masyarakat

5 Struktur Organisasi PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN RUMAH TANGGA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERBASIS RADIO, TELEVISI, DAN FILM BIDANG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DAN WEB BIDANG PENGEMBANGAN JARINGAN SUBBIDANG PERANCANGAN DAN PRODUKSI SUBBIDANG PENYIARAN DAN PENGENDALIAN SUBBIDANG PERANCANG DAN PRODUKSI SUBBIDANG APLIKASI DAN PENGENDALIAN SUBBIDANG PENGKAJIAN DAN PERANCANGAN SUBBIDANG PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN Program TVE o Kihajar o Bincang Cerdas o Ujian Nasional Untuk SMP o English Corner o Siaran Pendidikan Interaktif o Informasi Pendidikan o Redaktion-D o E-Flash o Fisika Itu Asyik o Kreatifnya Anak Indonesia

6 Gambaran Umum Siaran Pendidikan Interaktif Siaran Pendidikan Informasi merupakan program yang memberikan kesempatan siswa-siswi SD hingga SMA/ SMK dan setingkatnya selama 60 menit untuk bertanya segala kesulitan dalam memahami suatu materi pelajaran, baik yang telah diberikan di sekolah maupun yang telah disiarkan TVE secara langsung (live) dan di-relay TVRI setiap senin - jum at pukul dan disiarkan kembali (siaran ulang) pada pukul setiap hari senin minggu. Program ini bertujuan untuk membantu siswa-siswi untuk memahami suatu materi dan membantu siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Semester ataupun Ujian Nasional. Program. Siaran Pendidikan Interaktif menghadirkan guru-guru terpilih yang akan membantu siswa-siswi dalam memahami materi pelajaran yang nantinya akan diuji nasionalkan seperti Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Fisika, Sejarah dan lainnya. Format program ini berdurasi satu jam dan terdiri dari 5 segmen dimana segmen pertama dan kedua merupakan pembahasan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan soalsoal dan sesi interaktif yang dilakukan melalui saluran telepon, sms, facebook, maupun , pada segmen ketiga dan keempat dan dilanjutkan kuis pada segmen kelima. Acara dipandu oleh seorang guru penyaji yang didampingi oleh seorang presenter. Guru penyajilah yang nantinya akan membahas materi dan soal-soal. Setiap episode dibahas satu macam materi dari satu pelajaran. Materi disediakan berbagai macam sesuai mata pelajaran dan jenjangnya. Contoh : Siaran Pendidikan Interaktif SMA episode Matematika, Aljabar, Siaran Pendidikan Interaktif SMP episode Bahasa Indonesia, Kalimat Majemuk. Seting studio dalam

7 55 program Siaran Pendidikan Interaktif menggunakan teknik green screen dan menggunakan virtual sehingga tampilan terlihat seperti di sebuah ruangan dengan layar besar di belakang presenter dan guru penyaji sebagai penggambaran sebuah papan tulis yang biasanya terdapat dalam sebuah ruang kelas. 4.3 Hasil Penelitian Pada dasarnya Program Siaran Pendidikan Interaktif dibuat untuk membantu siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menghadapi Ujian Nasional, seperti yang dikatakan oleh Amar, salah satu staff produksi TVE: Yang mendasari dibuatnya program Siaran Pendidikan Interaktif adalah dengan adanya kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pustekkom yang dibawahnya Pustekkom mengelola Televisi Edukasi (TVE) mengeluarkan program unggulan yang diberi nama Siaran Pendidikan Interaktif yang ditujukan kepada siswa-siswi seluruh Indonesia dari jenjang SD sampai SMA dan SMK untuk membantu persiapan Ujian Nasional. Namun lebih dari itu, ada misi lain yang tidak kalah pentingnya dibalik penyelenggaraan program Siaran Pendidikan Interaktif itu sendiri, seperti yang dikatakan oleh Kusdianto Hilman selaku Kepala Penyiaran dan Pengendalian Bidang Pengembangan Radio, Televisi, dan Film Pustekkom : Program ini dibuat pada awalnya karena adanya penyelenggaraan Ujian Nasional. Jadi, dengan diselenggarakannya Ujian Nasional, siswasiswi, terutama di daerah-daerah perlu dibantu dalam hal penguatan materi. Karena kita tahu bahwa tidak semua guru dan siswa mempunyai kemampuan yang sama, sedangkan Ujian Nasional soalnya sama secara nasional.

8 56 Berdasarkan latar belakang itulah TVE melalui Program Siaran Pendidikan Interaktif membantu siswa-siswi di seluruh Indonesia dalam hal tayangan pembahasan soal-soal guna menghadapi Ujian Nasional. Berbicara tentang program Siaran Pendidikan Interaktif ini yang awalnya dibuat untuk membantu siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama atau SMP, Kusdianto Hilman menerangkan alasannya : Pertama karena kehadiran TVE di awalnya adalah untuk menunjang wajib belajar 9 tahun. Kedua, karena SMP di hampir seluruh Indonesia sudah kita berikan TV 29 dan parabola. Untuk daerah yang tidak ada listrik kita juga beri bantuan genset. Tetapi di daerah yang bisa menangkap siaran TVRI tidak kita berikan parabola. Kita telah berikan kepada sekitar SMP di seluruh Indonesia. Kusdianto menambahkan bahwa sesungguhnya tujuan utama dibuatnya program Siaran Pendidikan Interaktif adalah untuk pendidikan yang merata di Indonesia : Tujuannya sudah sangat jelas, yaitu supaya terjadi keadilan dalam hal penyebaran konten pendidikan. Contoh, siswa Jakarta dengan siswa di NTT misalnya, pasti kemampuannya berbeda, yang di NTT pasti kekurangan akses, informasi dan bahkan daerah-daerah lain kekurangan guru dan sebagainya jika dibandingkan dengan Jakarta pasti jomplang. Nah, dengan dihadirkannya Siaran Pendidikan Interaktif ini kita ingin mencoba membantu menyebar luaskan informasi materi-materi pembelajaran terutama materi Ujian Nasional. Dan media televisi itulah yang kita anggap cocok untuk membantu siswa-siswa didaerah itu.

9 57 Program ini sendiri dipandu oleh seorang presenter dan seorang guru penyaji yang dimana sang guru akan membahas pelajaran sesuai tema yang akan di ajarkan. Guru yang dihadirkan pun dari berbagai sekolah sesuai jenjang dan mata pelajarannya. Seperti yang dikatakan oleh Amar, salah satu staff produksi TVE : Formatnya seperti dialog, antara narasumber yang notabene adalah seorang guru serta didampingi oleh seorang presenter,nah guru itu akan membahas materi-materi yang khususnya membahas tentang materi ujian nasional. Kemudian Kusdianto menambahkan dengan lebih terperinci mengenai format program Siaran Pendidikan Interaktif : Formatnya, kita menghadirkan guru di studio di dampingin oleh satu presenter, lalu guru menjelaskan materi dalam bentuk Power Point, lalu di tunjang oleh insert-insert dalam bentuk visual untuk memperjelas materi yg dibahas dan durasinya itu 1 jam dibagi menjadi 5 segmen. Awalnya Siaran Pendidikan Interaktif hanya bersiaran 3 bulan sebelum Ujian Nasional, karena diperuntukan untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional dengan jam tayang 2 jam per hari yaitu dari jam 1 sampai jam 2 dan jam 2 sampai jam 3. Program Siaran Pendidikan Interaktif bisa dibilang sebagai satu-satunya program televisi yang menyajikan sebuah tontonan berbeda untuk pemirsanya. Siaran Pendidikan Interaktif menghadirkan sebuah ruang untuk pemirsanya menambah khasanah ilmu pengetahuan khusunya dibidang pendidikan formal layaknya belajar di sekolah dengan materi-materi yang tentunya sangat bermanfaat membantu siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Nasional di sekolah.

10 58 Adapun pemilihan materi yang akan ditayangkan melalui beberapa proses, seperti yang diungkapkan oleh Kusdianto : Kalo materi ini yang kita utamakan yang di Ujian Nasional-kan dari setiap jenjangnya dan pelajarannya, nah itulah yang nanti kita garap menjadi sebuah tayangan interaktif. Kita disini memiliki forum guru, sehingga dalam penentuan materi yang akan ditayangkan melibatkan guru-guru serta mengadakan kerjasama dengan pusat penyelenggaraan Ujian Nasional, karena mereka akan memeberikan kisi-kisinya. Jadi dari kisi-kisi itu kita bedah, sehingga materinya tidak sembarangan di pilih. Dari pembedahan itu kita membuat contoh contoh soal yang menjadi topik-topik bahasan yang nantinya bakal keluar di Ujian Nasional. Demi menyajikan yang terbaik TVE tidak sembarangan menayangkan materi yang akan ditayangkan. Semua materi melalui beberapa proses sebelum akhrinya nanti disiarkan, seperti yang diuraikan oleh Amar : Berawal dari identifikasi topik dahulu yang notabene bukan dari divisi produksi, ini dari perencanaan. Nah dari situ disusun GBIM atau Garis Besar Isi Media ditambah jabaran materi. Materi tersebut dibuat oleh guru, kemudian dikaji oleh dosen. Baru kemudian di terjemahkan kedalam Power Point untuk materi siaran. Lalu dikirim ke produksi, dan oleh produksi kemudian divisualkan lah soal-soal tadi sesuai materi yang ada, jadi produksi membantu mengembangkan konteks visualnya. Penjelasan itu diamini oleh salah seorang narasumber yang juga guru SMA N 39 Jakarta, Dwi Harmelia : Kebetulan kalo disini untuk materi pelajaran biologi SMA saya yang membuat. Prosesnya sama seperti kita membuat materi di kelas. Tetapi kalo di kelas kan kita membuat RPP Garis Besar Pengajaran, nah kalo disini kita membuat RPP Garis Besar Penyiaran. Jadi disini kita membuat RPP-nya, kita bikin Power Point-nya. Nah, setelah kita buat semua, materi tadi dikoreksi oleh Dosen, dan kebetulan materi yang saya buat

11 59 dikoreksi oleh Dosen dari Universitas Negeri Jakarta dan kemudian untuk media visualnya seperti insert-insert yang akan ditayangkan dikoreksi dari pihak Televisi Edukasi itu sendiri. Setelah materi dimiliki, tim produksi Televisi Edukasi melakukan pemilihan atau casting narasumber untuk menyajikan materi pelajaran. Demi menyajikan program yang interaktif dan menarik maka sangat perlu memilih narasumber yang baik, seperti yang dijelaskan oleh Amar : Jadi kami melakukan casting. Kami membuka casting setiap tahunnya kepada narasumber yang disini adalah para guru dari sekolah unggulan seluruh JABODETABEK. Kami menilai pertama dari fisiknya tentu, yang kedua kemampuan dia berbicara didepan kamera, ketiga kemampuan dia menguasai teknologi, keempat bertanggung jawab dan disiplin karena berkaitan dengan siaran yang waktunya sangat ketat jadi tidak bisa seenaknya harus sesuai jadwal. Setelah semua lengkap, barulah semua dirangkum dalam sebuah kemasan program Siaran Pendidikan Interaktif yang bisa dinikmati oleh seluruh siswasiswi diseluruh Indonesia. Penyelenggaran Siaran Pendidikan Interaktif dirasa sangatlah bermanfaat bagi siswa-siswi diseluruh penjuru Indonesia, terutama daerah-daerah yang memang kurang dalam akses pendidikan maupun SDM-nya itu sendiri. Hal itu lah yang membuat TVE mempunyai mimpi menjadi televisi publik yang mampu bersiaran sendiri tanpa di-relay oleh televisi manapun seperti yang dikatakan oleh Kusdianto :

12 60 Kita ini sebenernya ingin siaran kami ini bisa ditonton oleh seluruh Indonesia dengan mudah, tetapi kita selama ini hanya bekerja sama dengan TVRI selain juga melalui satelit, jadi kalo kita bisa bersiaran sendiri atau teresterial itu mungkin akan jauh lebih efektif karena manajemen dan sebagainya kita yang mengendalikan. Hanya saja kendala terbesar dalam penyelenggaraan teresterial adalah kita terganjal oleh regulasi UU Penyiaran, karena TV publik itu hanya TVRI sehingga kita hanya bisa bekerja sama dengan TVRI dan tv lokal. Namun persoalan itu tidak menjadi halangan TVE untuk terus menyajikan program terbaiknya yaitu Siaran Pendidikan Interaktif sebagai media untuk membantu penyebaran dan pemerataan pendidikan lewat televisi. Kusdiato yakin bahwa Siaran Pendidikan Interaktif merupakan salah satu program yang memiliki kelebihan dari program-program lain dan memiliki kekuatan untuk tetap diminati oleh pemirsanya : Sebenarnya kalau berbicara format, format Siaran Pendidikan Interaktif ini sangat sederhana karena hanya pembahasan soal. Cuma kelebihannya karena program ini sangat segmented. Jadi sasarannya memang sasaran yang benar-benar dituju, yaitu siswa yang memang sedang ingin menjalankan Ujian Nasional dan juga karena pembahasan prediksi materi soal-soalnya yang akan diujikan di Ujian Nasional dibedah disitu, terus juga disini menjelaskan materi tidak seperti di kelas biasa karena tidak semua sekolah memiliki sarana bantuan seperti visual seperti di Siaran Pendidikan Interaktif. Jadi lewat media televisi ini visual itulah yang banyak berbicara dan menjelaskan lebih clear. Dan satu lagi, Televisi Edukasi melalu Siaran Pendidikan Interaktif merupakan satu-satunya program di Indonesia yang menyiarkan program interaktif untuk Ujian Nasioal, Tidak ada TV lain yang menyelenggarakan hal yang sama. Begitu pula yang disampaikan Dwi Harmelia mengenai tanggapannya soal program Siaran Pendidikan Interaktif :

13 61 Acara ini bagus untuk membantu memberi alternatif lain selain di sekolah. Tetapi kalo di Jakarta kan banyak sekali media-media, jadi tidak terlalu pokok. Berbeda dengan daerah-daerah lain yang mungkin tidak terlalu bisa mengakses banyak hal jadi dengan adanya siaran ini mampu memberi nilai lebih untuk daerah-daerah lain. Beliau juga menambahkan bahwa Siaran Pendidikan mempunyai beberapa kelebihan, seperti dikutip dalam wawancaranya : Kelebihan dari program ini menurut saya adalah pertama, program ini ada interaksi antara presenter dengan pemirsa. Kemudian program ini memiliki tayangan-tayangan yang mungkin banyak siswa yang merasa wah saya belum sempat mendapat visualnya tetapi lewat siaran ini ternyata mereka mendapatkannya. Jadi insert-insert atau visual-visual ini mampu member pemahaman lebih. Pemanfaatan program Siaran Pendidikan Interaktif pun dirasa cukup baik dengan adanya respon yang baik dari pemirsa yang bertanya langsung ke studio sebagai bentuk interaksi, yang memang itulah tujuan dari program ini yaitu interaksi antara presenter atau penyaji dengan pemirsanya yaitu para siswa. Hal ini diutarakan oleh Kusdianto dalam wawancaranya : Kalo dilihat dari feedback yang menelepon, sms, mengirim , facebook dan sebagainya, luar biasa sekali dan sebarannya juga secara nasional jadi tidak hanya untuk wilayah tertentu tetapi seluruh Indonesia, dan datanya ada di kita. Dari data yang kita miliki baik dari pemirsa yang menelepon, sms mengirim dan facebook itu menunjukan bahwa program kita tepat sasaran dan benar-benar terjadi sebuah interaksi. Bukan itu saja. Manfaat dari Siaran Pendidikan Interaktif pun dirasakan sangat baik menurut Dwi Harmelia :

14 62 Bagi saya program Siaran Pendidikan Interaktif memang menjadi alternatif media belajar. Karena saya bisa membawanya ke sekolah dan saya putar di kelas. Dwi Harmelia sebagai penyaji, guru serta orang yang memanfaatkan program Siaran Pendidikan Interaktif sebagai sarana media belajar alternatif pun mengutarakan harapannya terhadap program ini seperti yang di ungkapkannya dalam sesi wawancara : Saya harap program ini bisa terus berlanjut, dengan dukungan dari seluruh pihak yang ada sehingga terselenggarannya program ini. Dan dari saya sendiri sebagai narasumber juga terus mengembangkan diri serta penambahan insert-insert dan visual yang lebih bagus lagi serta penambahan jam tayang agar semua pelajaran bisa ter-cover. 4.4 Pembahasan Setelah mengumpulkan berbagai data dari hasil penelitian, maka pada bab ini peneliti akan membahas hasil penelitian berdasarkan dari berbagai data yang diperoleh dari berbagai narasumber. Penulis akan menguraikan hasil penelitian mengenai peran program siaran pendidikan interaktif di Televisi Edukasi sebagai media belajar alternatif dengan mendasari rumusan masalah pada Bab I dan teori yang terkait pada Bab II dengan hasil yang diperoleh melalui wawancara secara mendalam dengan narasumber yang kompeten dibidangnya. Dibuatnya Siaran Pendidikan Interaktif berawal dari adanya kebijakan pemerintah pada saat itu untuk membantu siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Nasional serta mensukeskan program pemerintah wajib belajar 9 tahun. Jadi,

15 63 dengan adanya Ujian Nasional dan program wajib belajar 9 tahun, siswa-siswi di daerah-daerah perlu dibantu untuk penguatan materi pelajaran, karena dirasa kemampuan SDM di daerah tidak sama dengan di kota besar sedangkan Ujian Nasional dilaksanakan secara nasional. Program ini dibuat sebagai alat pemerataan penyebaran materi-materi pelajaran agar merata keseluruh Indonesia. Kehadiran Siaran Pendidikan Interaktif merupakan sebuah angin segar bagi dunia pendidikan. Karena dapat membantu siswa-siswi dalam memahami sebuah pelajaran lebih mendalam dan mendapat latihan soal sebagai persiapan menghadapi Ujian Nasional dengan berbagai visualisai dengan gratis hanya dengan menonton televisi. Tidak hanya itu, hadirnya program Siaran Pendidikan Interaktif juga sebagai satu-satunya program di televisi yang memenuhi fungsi televisi sebagai sumber pendidikan bagi pemirsanya. Apalagi pendidikan disini pendidikan formal. Program ini berisikan pelajaran-pelajaran di sekolah dan sesuai dengan kurikulum. Berbeda dengan program pendidikan lainya seperti bolang, rangking satu dan lainnya yang tidak menyentuh pendidikan formal yang mampu membantu siswa-siswi dalam pelajaran di sekolah. Manfaat yang sangat besar dirasakan begitu mendalam dengan adanya program seperti Siaran Pendidikan Interaktif ditengah banyaknya programprogram televisi yang sangat kurang memberi manfaat terhadap perkembangan kemampuan anak khususnya dibidang pendidikan. TVE sebagai penyelenggara program Siaran Pendidikan Interaktif sebenarnya memiliki mimpi agar program tersebut dapat di saksikan oleh seluruh masyarakat khususnya para siswa-siswi di seluruh Indonesia secara regular seperti program-program di televisi swasta yang

16 64 ada atau seperti program-program yang ada di TVRI yang disiarkan secara nasional. Namun keinginan mulia tersebut terganjal oleh regulasi Undang-undang Penyiaran yang mengesahkan hanya TVRI lah TV publik satu-satunya di negeri ini, sehingga Siaran Pendidikan Interaktif melalui TVE hanya dapat di-relay oleh TVRI. Status TVE sendiri saat ini merupakan sebuah stasiun TV lokal atau stasiun TV daerah ciputat, pamulang dan sekitarnya. Program ini disiarkan secara langsung dan pemirsanya dapat berinteraksi langsung dengan guru penyaji di studio, sehingga mampu memenuhi rasa keingintahuannya terhadap sesuatu hal atau materi yang sedang dibahas yang mungkin tidak Ia dapatkan di sekolah baik dari segi visualisainya maupun segi penjelasan materi. Berdasarkan teori difusi inovasi yang telah dijelaskan peneliti pada Bab II, bahwa teori ini adalah dimana adanya penemuan (inovasi), kemudian disebarkan (difusi) melalui media massa. Dalam hal ini, Siaran Pendidikan Interaktif merupakan sebuah inovasi yang kemudian disebarkan melalui media massa yaitu TVE. Siaran Pendidikan Interaktif merupakan sebuah terobosan baru di dunia pendidikan dan dunia penyiaran dimana sebuah program dibuat khusus untuk memberikan pendalaman dan pemahaman yang lebih terhadap sebuah materi pelajaran yang biasa dilakukan di dalam kelas secara konvensional kedalam bentuk siaran atau program acara yang disiarkan di televisi.

17 65 Dalam teori difusi inovasi pun diterangkan adanya agen perubahan yang biasanya mempunyai pendidikan yang lebih tinggi daripada individu-individu yang dicoba untuk mereka pengaruhi, yang membuat mereka berbeda dari pada klien mereka yang dimana dalam kasus ini bisa dijelaskan bahwa guru penyaji atau presenter dalam acara Siaran Pendidikan Interkatif merupakan sosok sang agen perubahan itu sendiri. Program Siaran Pendidikan Interaktif dirasakan sendiri oleh guru penyaji yang sekaligus guru di salah satu sekolah menengah atas sebagai suatu alternatif pembelajaran untuk anak didiknya selain belajar disekolah. Peran TVE dalam mendukung program pemerintah dilakukan melalui penyebaran materi pelajaran bagi siswa-siswi dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK diseluruh Indonesia melalui jaringan televisi lokal yang kemudian di-relay oleh TVRI pusat yang kemudian di-relay kembali oleh seluruh stasiun TVRI daerah diseluruh Indonesia untuk nantinya dapat dinikmati oleh pemirsa di daerah-daerah, khususnya para siswa-siswi SD hingga SMA.

BAB I PENDAHULUAN. wawasan. Di sini jugalah tempat kita membina bangsa kita. Tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. wawasan. Di sini jugalah tempat kita membina bangsa kita. Tanggung jawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan institusi sosial yang memainkan peranan amat penting dalam merubah kehidupan masyarakat. Di sinilah tempat awal kita menuju wawasan. Di sini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada tahun 2003, Kemdikbud (Pustekkom) mulai melakukan persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada tahun 2003, Kemdikbud (Pustekkom) mulai melakukan persiapan 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Televisi Edukasi Menyadari begitu pentingnya siaran televisi pendidikan bagi bangsa Indonesia, sesuai amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa. Rekatama Media : Bandung

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa. Rekatama Media : Bandung DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media : Bandung. 2005. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta selama kurang lebih satu bulan. praktek di Televisi Edukasi ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta,

BAB V PENUTUP. ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta selama kurang lebih satu bulan. praktek di Televisi Edukasi ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta, 152 BAB V PENUTUP Dalam bab kelima ini merupakan bab penutup dari penulisan laporan hasil kerja praktek yang sebelumnya penulis laksanakan di Televisi Edukasi ( TV.E ) PUSTEKKOM Depdiknas Jakarta selama

Lebih terperinci

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 A. Latar Belakang Mengingat kondisi geografi, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia, maka salah satu media yang sangat tepat untuk menyediakan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

TRANSKRIP WAWANCARA. 5. Apa tujuan diadaknnya Bincang Edukasi?

TRANSKRIP WAWANCARA. 5. Apa tujuan diadaknnya Bincang Edukasi? TRANSKRIP WAWANCARA NAMA : SITTI LESTARI MARTIKA JABATAN : EKSEKUTIF PRODUSER BINCANG EDUKASI TEMPAT : TV EDUKASI TANGGAL : 18 JANUARI 2017 WAKTU : 10.00 WIB 1. Apa itu Bincang Edukasi? Jawab : talkshow,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai produksi program Fun With

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai produksi program Fun With 137 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai produksi program Fun With English, dapat disimpulkan bahwa, secara alur produksi sebuah media pembelajaran, perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar bagi masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah mudahnya mengakses informasi dan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan 92 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KUIS KIHAJAR Penghargaan Tertinggi TIK untuk Pendidikan bagi Siswa Indonesia

PETUNJUK TEKNIS KUIS KIHAJAR Penghargaan Tertinggi TIK untuk Pendidikan bagi Siswa Indonesia PETUNJUK TEKNIS KUIS KIHAJAR 2017 Penghargaan Tertinggi TIK untuk Pendidikan bagi Siswa Indonesia PETUNJUK TEKNIS KUIS KIHAJAR 2017 Kuis Kihajar (Kita Harus Belajar) merupakan ajang kompetisi untuk siswa

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Penyampaian pesan tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang kompleks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan yang terus berubah dan hampir semua orang melaksanakan pendidikan karena pendidikan itu tidak pernah terpisahkan dalam kehidupan manusia. Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang dengan pesat, begitu juga dengan teknologi informasi dan komunikasi yang perkembangannya mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah informasi kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari sehingga materi menjadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, melalui media sebagai alat yang menjembatani pesan untuk sampai kepada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Memilih jargon Memang Beda sepertinya sudah dipikirkan betul oleh

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Memilih jargon Memang Beda sepertinya sudah dipikirkan betul oleh BAB V KESIMPULAN & SARAN A. KESIMPULAN Memilih jargon Memang Beda sepertinya sudah dipikirkan betul oleh stasiun televisi swasta nasional Indonesia, TV One. Gebrakan demi gebrakan sebagai strategi memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi dan hiburan secara instan menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini sangat dirasakan semakin cepat dan menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat, Komunikasi pun dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu dari sekian banyak sumber hiburan yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari kita. Televisi juga merupakan bagian yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman dan tekhnologi komunikasi,maka kebutuhan akan informasi pun semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN Wawancara. Foto: Peniliti dan Informan

LAMPIRAN Wawancara. Foto: Peniliti dan Informan LAMPIRAN Wawancara Foto: Peniliti dan Informan Bagaimana memperoleh siaran TV streaming TVE? Dengan saluran khusus atau peralatan Khusus (decode atau parabola) sajakah? Jadi TV Edukasi ada saluran, saluran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep manajemen produksi program acara televisi Bincang-Bincang Sore mengenai proses produksi televisi swasta lokal yang berjaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkembangan media pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari semakin maju, hal ini dikarenakan mutu dari sumber daya manusia (SDM) itu sendiri memiliki tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi sekarang ini media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Pustekkom pada saat ini mengelola yaitu Jaringan Pendidikan Nasional, yang menjadi Jembatan Informasi Digital Dunia Pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 74 BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 4.1. Analisis Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara Zona Religi di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi modern, yang dalam perkembanganya televisi menjadi barang pokok atau kebutuhan pokok sebab dalam kenyataanya setiap individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sudah pasti melakukan kegiatan komunikasi, karena manusia adalah mahluk sosial, dimana artinya manusia tidak bisa hidup sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1. Profil Singkat TRANS7 TRANS7 yang pada awalnya bernama TV7 berdiri dengan izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari semua media massa, televisi menjadi media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Hal itu karena karakter televisi yang audio visual sehingga membuat orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa dijadikan suatu alat dalam mencapai kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production

Lebih terperinci

BAB 1. stasiun televisi swasta nasional. Globalisasi informasi setiap media massa

BAB 1. stasiun televisi swasta nasional. Globalisasi informasi setiap media massa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi, hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebagai kata yang abstrak, pada dasarnya sulit didefinisikan. Komunikasi memiliki sejumlah arti. Banyak para pakar yang telah berupaya mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah televisi yang menyiarkan acaraacara yang menjunjung tinggi konten acara yang bermanfaat bagi masyarakat dan negaranya. Televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Di era ini perkembangan dunia Teknologi Informasi sangatlah pesat, pertukaran data dalam dunia digital ini hampir dikatakan sebagai sebuah kebutuhan primer,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini manusia tidak lagi hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk yang besar. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan telah semakin maju, peserta didik semakin berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat ini umumnya lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini Media massa adalah sumber informasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. secara tetap dimulai tanggal 12 November 1962.

BAB IV GAMBARAN UMUM. secara tetap dimulai tanggal 12 November 1962. BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum TVRI 4.1.1 Sejarah TVRI TVRI resmi berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962 dan beberapa kali mengalami perubahan status hukum institusinya sesuai dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya

BAB II LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. baik industry, perdagangan dan pariwisata maupun perkembangan sector lainnya 1 BAB II LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Yayasan Pendidikan Lancang Kuning Dumai (YPLK) dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menunjang perkembangan berbagai sector

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Dalam deskripsi obyek penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum kuis maupun perusahaan dan partai yang menjadi sponsor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV) dilaksanakan dengan mendirikan PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name KOMPASTV. KOMPASTV adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang berfungsi untuk memperkuat identitas suatu perusahaan pada masyarakat, Video Corporate profile

Lebih terperinci