Transkripsi

1 w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id

2

3 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA WAISAI 2014

4 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA WAISAI 2014 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iii + 15 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat Gambar Kulit : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat Dicetak Oleh : Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

5 19 Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai 2014 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai 2014 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai 2014 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Waisai, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat Oktofianus Antaribaba, SE NIP Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai 2014 i

6

7 19 Desa Pesisir/Tepi Laut adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut (atau merupakan desa pulau). Desa Bukan Pesisir adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan laut atau tidak mempunyai pesisir. Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per Km 2. Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah). Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dimulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang berdasarkan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, termasuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Penjelasan Teknis Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak pernah atau belum pernah terdaftar/aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelayanan kesehatan milik pemerintah yang bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat, Tim Puskesmas juga dapat melakukan kegiatan Puskesmas Keliling ke tempat-tempat tertentu dalam wilayah kerjanya. Dalam wilayah Kabupaten Raja Ampat, puskesmas keliling menggunakan perahu, mobil, dan sepeda motor untuk memperlancar pelayanannya. Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan masyarakat yang membantu kegiatan Puskesmas di sebagian wilayah kerja. Produksi adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas yang dipanen pada bulan/triwulan laporan. Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai 2014 ii

8

9 19 1. Geografi dan Iklim 1 2. Pemerintahan 2 3. Penduduk 3 4. Pendidikan 5 5. Kesehatan 6 6. Pertanian 7 DAFTAR ISI 7. Perumahan 8 8. Transportasi dan Komunikasi 9 9. Perdagangan Ketenagakerjaan Hotel dan Pariwisata 13 Lampiran Tabel 15 Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai 2014 iii

10

11 19 GEOGRAFI DAN IKLIM Kota Waisai Merupakan Kecamatan Pemekaran Kecamatan Kota Waisai dimekarkan dari Kecamatan Waigeo Selatan dan terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 bersamaan dengan pembentukan 7 kecamatan baru lainnya 1 Kecamatan Kota Waisai merupakan Gambar 1.1 Peta Kabupaten Raja Ampat salah satu Kecamatan di Kabupaten Raja Ampat. Wilayah Kota Waisai di bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Waigeo Selatan, di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Mayalibit, di bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Waigeo Selatan, dan di bagian Timur berbatasan dengan Samudera Pasifik. Secara astronomis, Kecamatan ini terletak antara sampai Bujur Timur dan 0 23 sampai 0 34 Lintang Selatan. Luas wilayah Kecamatan Kota Waisai Tahukah Anda? adalah 54,84 Km 2. Kelurahan Bonkawir Kecamatan Kota Waisai adalah merupakan kelurahan terluas di Kecamatan kecamatan dengan luas wilayah Kota Waisai (39%), sedangkan kelurahan terkecil di Kabupaten Raja terkecil adalah Kelurahan Warmasen (10%). Ampat Berdasarkan topografinya, semua kelurahan Tabel 1.1 Statistik Geografi dan Iklim di Kecamatan Kota Waisai berbatasan dengan laut kecuali Kelurahan Waisai. Uraian Satuan 2013 Suhu udara rata-rata berkisar antara Luas Km 2 54,84 24,25 sampai dengan 31,5, sedangkan Rata 2 Suhu Udara Min. 24,25 kelembaban udara rata-rata bervariasi antara Rata 2 Suhu Udara Max. 31,5 82 sampai dengan 90 persen.curah hujan per Hari Hujan Hari 274 bulan terendah tercatat 122 mm pada bulan Curah Hujan Mm 3.349,0 Oktober. Sementara jumlah hari hujan selama Rata 2 Tekanan Udara Mbs 1.008,7 tahun 2013 tercatat sebanyak 274 hari. Rata 2 Kelembaban Udara % 86,5 Sumber: BMKG Kota Sorong Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

12 PEMERINTAHAN Ibukota Kecamatan di Kelurahan Waisai Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010, Kecamatan Kota Waisai mempunyai pusat pemerintahan di Kelurahan Waisai 2 19 Kecamatan Kota Waisai terdiri dari empat kelurahan, yaitu Kelurahan Waisai, Kelurahan Sapordanco, Kelurahan Bonkawir, dan Kelurahan Warmasen. Kecamatan Kota Waisai sebelumnya adalah sebuah kelurahan bernama Waisai yang tergabung dalam Kecamatan Waigeo Selatan, namun berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2010 diubah menjadi kecamatan tersendiri dengan nama Kecamatan Kota Waisai dengan pusat pemerintahan di Kelurahan Waisai. Untuk melengkapi terciptanya organisasi pemerintahan di wilayah kelurahan, setiap kelurahan di Kecamatan Kota Waisai dipimpin oleh Lurah, yang membawahi Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Kelurahan Waisai mempunyai RW terbanyak (5). Jumlah RT terbanyak yaitu di Kelurahan Waisai sebanyak 19 RT, sementara Kelurahan Warmasen dan Bonkawir mempunyai jumlah RW dan RT yang sama. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkantor di Kecamatan Kota Waisai pada tahun 2013 berjumlah 16 orang, terdiri dari 12 laki-laki dan 4 perempuan. Jumlah ini tidak mengalami perubahan apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Tabel 2.1 Jumlah Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) Menurut Kelurahan Kelurahan RW RT Waisai 5 19 Sapordanco 4 8 Bonkawir 1 5 Warmasen 1 5 Jumlah Sumber: Kantor Kelurahan Tahukah Anda? Semua kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Kota Waisai termasuk kelurahan swadaya. Gambar 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Tahun Sumber: BKD Kabupaten Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

13 19 PENDUDUK Jumlah Penduduk Kecamatan Kota Waisai jiwa Jumlah penduduk Kecamatan Kota Waisai tahun 2013 sebesar jiwa, Kelurahan Sapordanco adalah kelurahan dengan penduduk terbanyak sebesar jiwa 3 Jumlah penduduk di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi/ perpindahan penduduk. Ketiga faktor tersebutlah yang menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas terutama terkait dengan kemampuan dalam mengontrol jumlah kelahiran. Mortalitas terutama terkait dengan angka kematian bayi dan angka kematian ibu yang tinggi. Selain itu, peran migrasi juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk yang tinggi Komposisi penduduk Kecamatan Kota Waisai didominasi oleh penduduk usia muda. Kecamatan Kota Waisai Hal ini dapat dilihat dari piramida penduduk menurut kelompok umur, karakteristik yang dimiliki piramida ini yaitu umur median atau pertengahan sangat tinggi, jadi sebagian besar penduduk berumur produktif sehingga membuat beban tanggungan sangat rendah terutama pada kelompok-kelompok umur tua. Gambar 3.1 Piramida Penduduk Perempuan Laki-laki Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? mempunyai jumlah peserta KB aktif terbanyak di Kabupaten Raja Ampat (241 peserta) Gambar 3.2 Persentase Pemeluk Agama 50,7 48,9 Sebagian besar penduduk Kecamatan Kota Waisai beragama Islam (50,7%) dan Kristen (48,9%). Sedangkan penduduk yang beragama Katolik, Hindu, dan Budha 10 persentasenya tidak terlalu besar, tidak lebih 0 0,2 0 0,2 dari 5%. Islam Kristen Katolik Budha Hindu Sumber: Kantor Kemenag Kab. Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

14 19 PENDUDUK Sex Ratio Kecamatan Kota Waisai sebesar 125 Sex ratio penduduk di Kecamatan Kota Waisai pada tahun 2013 sebesar 125, angka ini merupakan angka sex ratio tertinggi di Kabupaten Raja Ampat 3 Jumlah penduduk Kecamatan Kota Waisai terus mengalami perkembangan setiap tahun. Berdasarkan estimasi hasil Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada tahun 2010, jumlah penduduk Kecamatan Kota Waisai mencapai jiwa. Dengan luas wilayah 54,48 Km², maka kepadatan penduduk di Kecamatan Kota Waisai sebesar 165 orang/ Km². Jumlah rumah tangga Kecamatan Kota Waisai tahun 2013 berdasarkan proyeksi SP 2010 mencapai rumah tangga, dengan Tahukah Anda? Kecamatan Kota Waisai adalah jumlah rata-rata banyaknya anggota sekitar 4 kecamatan terpadat di jiwa per rumah tangga. Jumlah rumah tangga Kabupaten Raja Ampat dengan paling banyak di Kelurahan Sapordanco tingkat kepadatan 165 jiwa per sebanyak ruta dan jumlah rumah tangga kilometer persegi paling sedikit di Kelurahan Warmasen sebanyak 147 ruta. Gambar 3.3 Sex Ratio Menurut Kelurahan Berdasarkan rasio jenis kelamin (sex ratio), penduduk Kecamatan Kota Waisai didominasi oleh laki-laki. Hal ini terbukti dengan besarnya sex ratio penduduk yang mencapai 125. Hal itu berarti jumlah penduduk laki-laki 25 persen lebih banyak dibanding penduduk perempuan. Dari semua kelurahan di Kecamatan ini, Kelurahan Waisai mempunyai sex ratio terbesar yaitu 133. Tabel 3.1 Indikator Kependudukan Uraian 2013 Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km 2 ) 165 Sex Ratio (L/P) (%) 125 Jumlah Rumah Tangga Rata-rata ART (Jiwa/Ruta) 4,3 Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

15 PENDIDIKAN Belum Semua Kelurahan Memiliki SMP Dari 4 kelurahan di Kecamatan Kota Waisai, hanya Kelurahan Waisai yang belum memiliki bangunan gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 19 Capaian di bidang pendidikan erat kaitannya dengan ketersediaan fasilitas. Jumlah Sekolah Dasar (SD) sederajat di Kecamatan Kota Waisai sebanyak 8 unit, dengan murid dan 58 guru. Bangunan gedung sekolah SD ini menyebar di seluruh Kecamatan Kota Waisai. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat terdapat di Kelurahan Sapordanco, Kelurahan Warmasen, dan Kelurahan Bonkawir. Sedangkan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, Kecamatan Kota Waisai mempunyai 1 SMA di Kelurahan Sapordanco dan 1 SMK di Kelurahan Bonkawir. Dua sekolah ini merupakan sekolah negeri. Semakin tinggi jenjang pendidikan biasanya semakin ringan beban guru. Namun, hal ini tidak berlaku di Kecamatan Kota Waisai. Seorang guru SMP di Kecamatan ini memiliki beban mengajar 12 murid sedangkan guru SMA mengajar 12 murid. Rasio jumlah murid terhadap jumlah sekolah pada jenjang SMA merupakan yang tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya (363 murid). Hal itu berarti rata-rata setiap sekolah SMA menampung 363 murid. Tabel 4.1 Indikator Pendidikan Uraian SD/MI SMP/ MTs SMA/ MA/ SMK Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio Murid Sekolah Rasio Murid Guru Sumber: Dinas P dan P Kab. Raja Ampat 93,06 91,96 Tahukah Anda? Kecamatan Kota Waisai adalah kecamatan dengan jumlah Sekolah Dasar (SD) terbanyak di Kabupaten Raja Ampat 92,54 77,02 79,16 87,09 95,43 92, ,28 Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

16 KESEHATAN Posyandu Terdapat di Semua Kelurahan Semua kelurahan di Kecamatan Kota Waisai telah mengadakan kegiatan posyandu di wilayahnya masing-masing 5 19 Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk. Untuk itu, fasilitas kesehatan memegang peranan dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kota Waisai berupa rumah sakit, puskesmas pembantu (pustu), dan puskesmas keliling. Rumah sakit di Kecamatan Kota Waisai dibangun di Kelurahan Bonkawir. Rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Raja Ampat. Puskesmas pembantu (Pustu) beroperasi di Kelurahan Sapordanco dan Kelurahan Bonkawir sedangkan pelayanan puskesmas keliling di Kecamatan ini dilakukan dengan menggunakan mobil. Kegiatan posyandu juga telah dilakukan di semua kelurahan di Kecamatan ini. Selain fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan juga memegang peranan penting dalam hal pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Tenaga kesehatan medis di Kecamatan Kota Waisai pada tahun 2013 terdiri dari 10 orang dokter, 13 orang bidan, 76 orang perawat, 1 orang apoteker, dan 3 orang tenaga medis lainnya. Tabel 5.1 Indikator Kesehatan Uraian 2013 Rumah Sakit 1 Puskesmas Pembantu 2 Puskesmas Keliling 2 Posyandu 4 Apotek/ Toko Obat 4 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? Kecamatan Kota Waisai adalah kecamatan di Kabupaten Raja Ampat yang memiliki dokter umum terbanyak (10) Gambar 5.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

17 19 PERTANIAN Tidak Ada Penduduk yang Memelihara Kerbau pada Tahun 2013 Sapi adalah ternak besar yang paling banyak dipelihara (77 ekor) sedangkan kerbau adalah ternak besar yang tidak dipelihara di Kecamatan Kota Waisai 6 Pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang diharapkan akan dapat bertahan dalam situasi ekonomi yang kurang menguntungkan, karena sektor ini pada umumnya relatif kecil dipengaruhi oleh faktor luar yang dapat berakibat memburuknya produksi ataupun harga dari komoditas tersebut. Pada tahun 2013, tidak ada padi, kedelai dan kacang hijau yang diproduksi di Kecamatan Kota Waisai. Tanaman pangan yang diproduksi oleh penduduk di Kecamatan ini adalah jagung, keladi, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar. Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang paling banyak diproduksi di Kecamatan ini (187,2 ton). Dari tabel 6.1, apabila dicermati terlihat bahwa keladi yang mempunyai produktivitas paling besar, yaitu 8,3 ton untuk setiap hektar luas panennya. Tidak semua sayuran diproduksi di Kecamatan Kota Waisai. Tomat menjadi sayuran yang paling banyak dihasilkan di Kecamatan ini dengan jumlah produksi sebesar 6 ton. Kangkung menjadi komoditi terbanyak kedua dilihat dari jumlah produksinya, dimana produksi untuk komoditi tersebut sebesar 5 ton. Tabel 6.1 Produksi Tanaman Palawija Komoditi Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Padi - - Jagung Kedelai - - Keladi 2 16,6 Kacang Tanah ,2 Kacang Hijau - - Ubi Kayu Ubi Jalar Sumber: Dinas Pertanian Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? Kelompok usaha tani di wilayah Kecamatan Kota Waisai semuanya berada Kelurahan Waisai Gambar 6.1 Produksi Sayur (Ton) Bayam Kangkung Sawi Kacang Panjang Terung Ketimun Tomat Cabe Merah Sumber: Dinas Pertanian Kab. Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

18 19 PERUMAHAN Tempat Ibadah Terdapat di Semua Desa Semua kelurahan di Kecamatan Kota Waisai telah memiliki tempat ibadah masing-masing bahkan ada yang mempunyai tempat ibadah lebih dari satu 7 Perumahan yang layak, sehat, aman, serasi, dan teratur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat mutu kehidupan serta kesejahteraan rakyat. Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati, menikmati, atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat aman, serasi dan teratur (Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1992 Bab III Perumahan Pasal 5). Sebagian besar rumah yang berada di Kelurahan Waisai, Kelurahan Sapordanco, dan Kelurahan Warmasen mempunyai lantai terluas yang terbuat dari semen sedangkan di Kelurahan Bonkawir sebagian besar tempat tinggal pernduduknya berlantaikan keramik atau ubin. Tempat ibadah juga merupakan salah satu sarana yang tidak bisa diabaikan dalam kehidupan bermasyarakat. Tercatat ada 4 masjid, 4 mushola, 9 gereja kristen, dan 1 gereja katolik yang berada di wilayah Kecamatan Kota Waisai. Masjid di Kecamatan ini berada di Kelurahan Waisai, Kelurahan Bonkawir, dan Kelurahan Sapordanco, sedangkan satu-satunya gereja katolik di Kecamatan ini berada di Kelurahan Waisai. Tabel 7.1 Persentase Jenis Lantai Terluas Tempat Tinggal Menurut Kelurahan Kelurahan Keramik/ Ubin Semen Kayu/ Bambu Lainnya Waisai 20,17 51,56 25,16 3,12 Sapordanco 12,44 50,62 35,96 0,99 Bonkawir 57,24 34,21 8,55 - Warmasen 17,39 39,75 39,13 3,73 Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? Setiap kelurahan di Kecamatan Kota Waisai telah mempunyai tempat ibadah di kelurahan masing-masing Tabel 7.2 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kelurahan Kelurahan Masjid/ Gereja Mushola Kristen Gereja Katolik Pura/ Vihara Waisai Sapordanco Bonkawir Warmasen Jumlah Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

19 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 19 Tidak Semua Kelurahan Mempunyai Dermaga Dari 4 kelurahan di Kecamatan Kota Waisai, hanya Kelurahan Sapordanco dan Kelurahan Bonkawir yang telah mempunyai dermaga 8 Laut sangat penting dalam menunjang arus lalu lintas untuk keluar dari wilayah Kecamatan Kota Waisai. Alat transportasi laut yang biasa digunakan oleh penduduk Kecamatan Kota Waisai adalah perahu bermotor, speed boat, dan kapal perintis. Oleh karena itu, dermaga menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan penduduk Kecamatan ini selain jalan raya. Pada tahun 2013, tercatat ada 5 dermaga yang ada di Kecamatan ini. Semua dermaga tersebut dalam kondisi baik. Sektor komunikasi berkembang dengan baik di Kecamatan Kota Waisai. Salah satu buktinya adalah sinyal telepon seluler yang menjangkau semua wilayah Kecamatan Kota Waisai. Namun, sinyal telepon seluler masih lemah di beberapa tempat. Untuk itu perlu ditambah lagi menara telepon (BTS). Pada tahun 2013, tercatat hanya ada 4 BTS yang berdiri di Kecamatan ini. Warung internet atau yang biasa disingkat warnet yang dulunya menjadi salah satu sarana yang digunakan penduduk untuk menggunakan internet tidak beroperasi lagi pada tahun Hal ini dikarenakan masyarakat lebih memilih menggunakan modem atau handphone yang sudah mendukung 3G. Tabel 8.1 Sarana Komunikasi Kelurahan Warnet Menara Telepon (BTS) Wartel Waisai Sapordanco Bonkawir Warmasen Jumlah Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? Semua warnet di Kecamatan Kota Waisai berada di Kelurahan Sapordanco Tabel 8.2 Keadaan Sinyal Telepon Seluler Kelurahan Ada Kuat Keadaan Ada Lemah Tidak Ada Waisai - - Sapordanco - - Bonkawir - - Warmasen - - Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

20 PERDAGANGAN Kecamatan Kota Waisai Mempunyai 3 Pasar Pasar yang dimiliki oleh Kecamatan Kota Waisai berada di Kelurahan Sapordanco, Kelurahan Warmasen, dan Kelurahan Bonkawir 9 19 Pasar merupakan pusat perdagangan dimana terjadi transaksi barang ataupun jasa antara penjual dan pembeli. Namun tidak selalu aktivitas perdagangan terjadi di pasar. Dari 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Kota Waisai, hanya Kelurahan Waisai yang tidak memiliki pasar. Namun, hanya pasar di Kelurahan Waisai yang telah digunakan oleh masyarakat. Perlu upaya pemerintah agar kedua pasar lainnya dipergunakan juga oleh masyarakat. Perdagangan dalam skala kecil dapat terjadi di toko, kios, maupun warung. Semakin banyak jumlah kios dan warung yang ada di suatu wilayah mengindikasikan bahwa aktivitas perekonomian di wilayah tersebut semakin baik. Kios dan warung paling banyak terdapat di Kelurahan Sapordanco (55 buah) sedangkan yang paling sedikit di Kelurahan Warmasen (6 buah). Selain pasar, kios, dan warung, perdagangan juga dapat terjadi di minimarket. Pembeli di minimarket dapat mengambil sendiri barang yang mereka butuhkan dan tidak ada tawar menawar karena harga sudah tercantum di barang tersebut. Minimarket di Kecamatan ini hanya ada 2, tepatnya di Kelurahan Sapordanco dan Kelurahan Waisai. Tabel 9.1 Jumlah Pasar dan Kios/warung Kelurahan Pasar Kios/ Warung Waisai - 42 Sapordanco 1 55 Bonkawir 1 9 Warmasen 1 6 Jumlah Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? Kelurahan Sapordanco dan Kelurahan Waisai adalah kelurahan yang mempunyai minimarket Tabel 9.2 Jumlah Minimarket dan Restoran/ Warung Makan Kelurahan Minimarket Restoran/ Warung Makan Waisai 1 13 Sapordanco 1 33 Bonkawir - - Warmasen - 3 Jumlah 2 49 Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

21 PERDAGANGAN Tidak ada Restoran dan Warung Makan di Kelurahan Bonkawir Kelurahan Bonkawir merupakan satu-satunya kelurahan di Kecamatan ini yang wilayahnya tidak ada restoran dan warung makan 9 19 Sedangkan jumlah restoran dan warung makan di Kecamatan Kota Waisai pada tahun 2012 adalah 49 buah, 33 buah diantaranya terletak di Kelurahan Sapordanco. Kelurahan Bonkawir merupakan satu-satunya kelurahan di Kecamatan ini yang wilayahnya tidak ada restoran dan warung makan. Beberapa jasa juga diperdagangkan di Kecamatan Kota Waisai. Bengkel merupakan salah satu jasa yang ada di Kecamatan ini, terdapat 15 bengkel yang beroperasi sampai dengan akhir tahun Sebagian besar berada di Kelurahan Sapordanco (60%). Penjahit dan tempat fotokopi juga sebagian besar berada di Kelurahan Sapordanco. Hal ini tidaklah mengherankan karena Kelurahan Sapordanco mempunyai jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan ini. Rata-rata harga beberapa bahan makanan di Kecamatan Kota Waisai pada dua tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 9.1. Beras, minyak goreng, dan gula merupakan beberapa komoditas yang harganya dicatat tiap bulan. Harga beras per kilogram dan minyak goreng per liter mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan harga gula pasir meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tabel 9.3 Jumlah Penyedia Jasa Kelurahan Bengkel Penjahit Fotokopi Waisai Sapordanco Bonkawir Warmasen Jumlah Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? Jasa rumah sewa dan kontrakan di Kecamatan Kota Waisai sebagian besar berada di Kelurahan Sapordanco (55%) Gambar 9.1 Harga Sembako Tahun Beras Minyak Goreng Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Gula Pasir Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

22 19 KETENAGAKERJAAN Sebagian Besar Penduduk Tidak Bekerja di Sektor Pertanian Persentase penduduk Kecamatan Kota Waisai yang bekerja di sektor pertanian hanya 11 persen, tidak seperti kecamatan lainnya yang sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor ini 10 Penduduk biasanya dikelompokkan menjadi tiga kelompok apabila dikaitkan dengan struktur umur dan kemampuan berproduksi secara ekonomi, yaitu: 1. Kelompok penduduk usia muda, yaitu penduduk yang berumur dibawah 15 tahun (0-14 tahun). 2. Kelompok penduduk usia produktif, yaitu penduduk yang berumur tahun. 3. Kelompok penduduk usia tua, yaitu penduduk yang berumur 65 tahun ke atas Semakin banyak penduduk kelompok umur produktif di suatu daerah semakin baik karena rasio ketergantungan (dependency ratio) daerah tersebut semakin kecil. Rasio ketergantungan Kecamatan Kota Waisai adalah 41,5. Artinya dari 100 penduduk usia produktif akan menanggung secara ekonomi sekitar 41,5 penduduk usia tidak produktif. Pertanian tidak menjadi lapangan kerja utama bagi penduduk Kecamatan Kota Waisai seperti di kecamatan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja di lapangan kerja ini persentasenya tidak lebih dari 11 persen dari penduduk yang bekerja. Bahkan persentase penduduk Kelurahan Sapordanco yang bekerja di sektor pertanian tidak lebih dari 9%. Gambar 10.1 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Produktif 70,66% Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Tabel 10.1 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Kerja Kelurahan 0,55% 0-14 Tahun Tahun 65 Tahun Lebih Lapangan Kerja Pertanian Non Pertanian Jumlah Waisai Sapordanco Bonkawir Warmasen Jumlah Sumber: BPS Kab. Raja Ampat 28,79% Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

23 HOTEL DAN PARIWISATA Hampir Semua Hotel Terletak di Kelurahan Sapordanco Dari 14 hotel dan penginapan yang beroperasi di Kecamatan Kota Waisai, 13 diantaranya terletak di Kelurahan Sapordanco Sebagai salah satu tujuan wisata utama di Provinsi Papua Barat, sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat, khususnya Kecamatan Kota Waisai yang merupakan ibukota kabupaten, terus berkembang. Salah satunya adalah hotel yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam industri pariwisata selain transportasi. Jumlah hotel dan penginapan di Kecamatan Kota Waisai pada tahun 2013 sebanyak 14 unit, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Hotel atau penginapan yang baru beroperasi pada tahun 2013 adalah Dormavra. Jumlah kamar yang tersedia pada tahun 2013 sebanyak 181 kamar, jumlah kamar ini mengalami peningkatan dari tahun 2012 (161 kamar) dan tahun 2011 (142 kamar) seiring dengan bertambahnya jumlah hotel dan penginapan di Kecamatan Kota Waisai. Begitu juga dengan jumlah tempat tidur yang tersedia, dari 294 tempat tidur di tahun 2011 menjadi 352 tempat tidur di tahun Tempat tidur yang dimaksud dalam publikasi ini bukanlah arti sebenarnya tetapi kemampuan menampung tamu yang menginap Gambar 11.1 Statistik Perhotelan Tahun Sumber: BPS Kab. Raja Ampat Tahukah Anda? 352 Hotel Kamar Tempat Tidur Jasa akomodasi yang ada di Kabupaten Raja Ampat sebagian besar berada di Kecamatan Kota Waisai (63%) Statistik Daerah Kecamatan Kota Waisai

24

25 Lampiran Tabel

26

27 Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Raja Ampat Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan Luas Wilayah 1. MISOOL SELATAN 619, MISOOL BARAT 268, MISOOL 420, KOFIAU 845, MISOOL TIMUR 532, KEP. SEMBILAN 163, SALAWATI UTARA 240, SALAWATI TENGAH 160, SALAWATI BARAT 133, BATANTA SELATAN 205, BATANTA UTARA 250, WAIGEO SELATAN 310, KOTA WAISAI 54, TELUK MAYALIBIT 106, TIPLOL MAYALIBIT 167, MEOSMANSAR 224, WAIGEO BARAT 1.669, WAIGEO BARAT KEP. 939, WAIGEO UTARA WARWABOMI 61, SUPNIN 63, KEPULAUAN AYAU 135, AYAU 203, WAIGEO TIMUR 161,349 Raja Ampat 8.034,440 Sumber : BPS Kabupaten Raja Ampat

28

29

30