Ekonomi Hijau (1) Tjipto Juwono. May TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
|
|
- Sukarno Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Ekonomi Hijau (1) Tjipto Juwono May 2017 TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
2 Pembangunan Berkelanjutan
3 Kemana Arah Pembangunan Indonesia? Menurut analisa Yayasan Indonesia Forum, pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi ekonomi ke 5 terbesar di dunia. *)Sumber: Yayasan Indonesia Forum TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
4 Kemana Arah Pembangunan Indonesia? Menurut model yang digunakan Yayasan Indonesia Forum indonesia sedang bergerak menuju negara dengan GNP per kapita tinggi Model yang digunakan memperlihatkan tiga tahap menuju Indonesia Jaya di tahun 2030, yaitu: 1 Persiapan 2 Akselerasi 3 Keberlanjutan TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
5 Model Pembangunan Indonesia Persiapan. Mengubah sistem pertumbuhan, adopsi teknologi, desain pertumbuhan. Akselerasi. Industrialisasi, teknologi mutakhir, pertumbuhan sektor jasa. Keberlanjutan. Nilai tambah pada industrialisasi, ekonomi domestik dan kesejahteraan sosial. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
6 Bagaimana dengan masalah kemiskinan? Bukan hanya kekurangan sandang, pangan, dan papan, tetapi juga kekurangan akses pada pendidikan, akses sarana kesehatan, ketidaksetaraan gender, kesenjangan, akses air bersih dan sanitasi, pekerjaan yang baik? Bagaimana dengan masalah lingkungan? Biodeversity? Keadilan sosial, penegakkan hukum, penanggulangan kekerasan dan konflik sosial, korupsi, partisipasi politik? TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
7 17 Goals To Transform Our World Pada Tanggal 15 September 2015 Negara-negara yang tergabung dalam PBB menetapkan sejumlah goal untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet bumi, dan memastikan kesejahteraan untuk semua dalam sebuah agenda pembangunan berkelanjutan. (People, Planet, Prosperity, Peace). *) Sidang Umum PBB, September 2015, di New York, USA. Yang juga sangat penting adalah COP21 di Paris tanggal 30 November s/d 11 Desember 2015 yang membahas tentang Agenda Global Climate Change. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
8 17 Goals To Transform Our World Ini adalah variabel-variabel yang harus ikut diperhitungkan dalam suatu model pembangunan yang berkelanjutan. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
9 Bagaimana Model Pembangunan Berkelanjutan Dapat Bekerja? Pelajaran dari Dunia Saham TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
10 Bagaimana Model Pembangunan Berkelanjutan Dapat Bekerja? Pelajaran dari Dunia Saham TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
11 Bagaimana Model Pembangunan Berkelanjutan Dapat Bekerja? Pelajaran dari Simulasi Saham Pelaku Saham yang saling berinteraksi satu sama lain. Perilaku pasar saham adalah perilaku kolektif dari semua pelaku. Keputusan setiap pelaku dipengaruhi oleh: 1 Interaksi dengan pelaku lain yang berdekatan 2 Informasi tentang situasi global 3 Hasil analisanya sendiri 4 Pemain Besar 5 Kekuatan sentral yang mempengaruhi keputusan kolektif. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
12 Bagaimana Model Pembangunan Berkelanjutan Dapat Bekerja? Pelajaran dari Simulasi Saham. Semua pengaruh dibiarkan bekerja, termasuk pemain besar dan kekuatan sentral. Terjadi Krisis! TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
13 Bagaimana Model Pembangunan Berkelanjutan Dapat Bekerja? Pelajaran dari Simulasi Saham. Semua pengaruh dibiarkan bekerja, TIDAK termasuk pemain besar dan kekuatan sentral. Krisis Menghilang! TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
14 Bagaimana Model Pembangunan Berkelanjutan Dapat Bekerja? Pembangunan Berkelanjutan merupakan Kerja Kolektif Dari Semua Orang Apabila setiap orang bekerja sama dengan semua orang yang lain, namun mempunyai kemampuan untuk memahami tentang masa depan manusia dan planet bumi, kesadaran akan keberlanjutan, mengambil keputusan tanpa dikendalikan oleh kekuatan terpusat atau kepentingan-kepentingan terpusat, maka kita akan dapat mencapai tujuan kolektif kita. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
15 Krisis
16 Mengapa Penting Mempelajari Krisis Ekonomi? Negara-negara asia yang cepat pulih dari krisis tahun 1998 adalah negara-negara dengan pondasi kuat. Negara-negara yang cepat pulih melalui krisis adalah juga negara-negara yang mempunyai landasan yang kuat untuk menjadi negara maju. Dengan kata lain: kemampuan menghadapi krisis berkorelasi kuat dengan kemampuan untuk menjadi negara maju. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
17 Puncak Krisis: Crash CRASH A crash occurs because the system has entered an unstable phase. Any small disturbance or process will create dramatic changes or even a collapse. The collapse is fundamentally due to the unstable phase of the system. The instantaneous cause of the collapse in the form of the disturbances is secondary. The real process that leads to the unstable phase may take a very long time. - Didier Sornette TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
18 Krisis Ekonomi di Indonesia Krisis Tahun 1998 Walaupun Indonesia pernah mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi di tahun 80-an, tetapi krisis toh tidak dapat dihindari. Jika krisis hanya dipandang sebagai krisis ekonomi yang juga menimpa banyak negara lain, lalu mengapa negara-negara lain itu lebih cepat pulih? TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
19 Krisis Ekonomi di Indonesia Apa Yang Selalu Ada? Di balik pertumbuhan ekonomi maupun kemunduran ekonomi, ada hal yang selalu ada, yaitu: Kesenjangan. Krisis 98 bukan hanya sekedar krisis ekonomi, melainkan merupakan krisis dalam segala bidang. Artinya: Kesenjangannya bukan hanya sekedar kesenjangan di bidang ekonomi, tetapi kesenjangan di segala bidang. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
20 Krisis Ekonomi Apa hubungan kesenjangan dengan krisis? Kesenjangan menciptakan fluktuasi. Fluktuasi menciptakan krisis, dan puncak krisis adalah crash. Tidak ada satu negara pun yang 100% terbebas dari kesenjangan, fluktuasi, dan krisis, bahkan crash. Tetapi daya tahan dan daya pulihnya membedakan satu negara dan negara lain TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
21 Krisis Ekonomi Apa hubungan kesenjangan dengan krisis? Kesenjangan dapat didefinisikan sebagai perjumpaan antara dua kondisi yang berbeda jauh. Perlu dicatat bahwa krisis bukanlah terjadi hanya karena kondisi psikologis dari individu-individu yang berada dalam keadaan yang jauh lebih buruk ketika berhadapan dengan kelompok yang kondisinya lebih baik. Namun ada alasan yang lebih fundamental lagi, yaitu kesenjangan menciptakan kondisi ketidakseimbangan sistem, yang menyebabkan fluktuasi yang semakin intens dan meluas, yang lalu menyebabkan krisis. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
22 Krisis? Sebuah sistem dalam keadaan krisis dapat diumpamakan sebagai bola yang diletakkan di puncak bukit yang runcing. Gangguan sedikit saja akan menyebabkan bola meluncur ke bawah. Bandingkan dengan apabila bola itu diletakkan di dasar lembah. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
23 Memahami Krisis dengan Bantuan Simulasi Simulasi 1 Dinamika intensitas dan struktur kesenjangan dapat diciptakan dalam simulasi 2 Kesenjangan sistem dikendalikan oleh sifat-sifat sistem itu sendiri 3 Fluktuasi diukur, dan krisis maupun crash akan emerge dengan sendirinya 4 Kita memperlajari hubungan antara struktur dan dinamika kesenjangan dengan probabilitas krisis dan crash. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
24 Kesenjangan Rendah vs Kesenjangan Tinggi Kesenjangan Rendah Kesenjangan Tinggi TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
25 Probabilitas Terjadinya Krisis vs Kesenjangan TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
26 Probabilitas Terjadinya Krisis vs Kesenjangan TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
27 Kebahagiaan
28 Indeks Kebahagiaan Pada tahun 2011 Majelis Umum PBB mengajak negara-negara anggota untuk mengukur kebahagiaan dari rakyatnya. Pada tahun 2012, PBB untuk pertama kalinya merilis laporan kebahagiaan dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) pertama kali merilis Indeks Kebahagiaan (IK) pada tahun Hasilnya, IK = %. Dalam Laporan PBB tahun 2013, Indonesia menempati urutan 76 dari 156 Negara (dalam laporan tahun 2016, Indonesia menempati urutan 79 dari 157 Negara). Sepuluh besar teratas tahun 2013: Denmark, Norwegia, Swiss, Belanda, Swedia, Kanada, Finlandia, Austria, Islandia, Australia. Sepuluh terendah tahun 2013: Senegal, Siria, Komoros, Guinea, Tanzania, Rwanda, Burundi, Republik Afrika Tengah, Benin, Togo. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
29 Indikator Indikator Kebahagiaan Ada 10 indikator kebahagiaan yang digunakan BPS dalam melakukan survey, yaitu: pekerjaan, pendapatan, rumah tangga, kondisi rumah dan aset, pendidikan, kesehatan, keharmonisan keluarga, hubungan sosial, ketersediaan waktu luang, kondisi lingkungan dan kondisi keamanan. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
30 TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
31 TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
32 Indeks Pembangunan Manusia WIKIPEDIA The Human Development Index (HDI) is a composite statistic of life expectancy, education, and per capita income indicators, which are used to rank countries into four tiers of human development. A country scores higher HDI when the lifespan is higher, the education level is higher, the GDP per capita is higher, the fertility rate is lower, and the inflation rate is lower. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
33 Life Expectancy Index (LEI) LEI = LE LEI = 1, jika Life Expectancy = 85 pada saat kelahiran, dan 20 pada saat kelahiran. (1) TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
34 Education Index (EI) EI = MYSI+EYSI 2 MYSI = MYS 15 EYS = EYS 18 MYSI = Mean Years of Schooling Index. Pada tahun 2025 diproyeksikan bahwa nilai maksimumnya adalah 15 EYSI = Expected Years of Schooling Index. Di banyak negara dibutuhkan rata-rata 18 tahun untuk mencapai gelar Master. (2) TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
35 Income Index (II) II = ln(gni pc) ln(100) ln(75000) ln(100) II =1, jika GNI per kapita adalah $75000, dan 0 jika GNI per kapita adalah $100 (3) TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
36 Human Development Index HDI adalah geometric mean dari LEI, EI dan II. HDI = 3 LEI EI II (4) TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
37 Konektivitas
38 Kesenjangan dan Konektivitas Salah satu cara untuk menggambarkan kesenjangan adalah dengan mengukur konektivitas. Konektivitas positip: win-win (Pemerataan) Konektivitas negatip: eksploitasi (Kesenjangan) Tidak ada konektivitas Kestabilan dan Pertumbuhan Di dalam menelaah ekonomi, kita melihat dua hal: kestabilan dan pertumbuhan. 1 Pertumbuhan tanpa kestabilan dapat membawa pada krisis. 2 Kestabilan tanpa pertumbuhan berarti stagnansi. Dengan mengukur konektivitas, kita dapat memastikan bahwa pertumbuhan dan kestabilan dapat berjalan selaras. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
39 Simulasi Apa Yang Mau Diukur? 1 Stabilitas sistem sebagai fungsi waktu. Stabilitas adalah fungsi dari semua yang terjadi dalam sistem, termasuk konektivitas baik, buruk, atau netral. 2 Konektivitas positip. 3 Korelasi antara keduanya. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
40 Bagaimana Cara Melakukan Simulasi? Simulasi 1 Ciptakan sebuah sistem fisis, terdiri dari obyek-obyek yang dapat membentuk konektivitas satu sama lain. Dua variabel fisis yang mengendalikan sistem adalah: Energi dan Temperatur. 2 Sistem diawali dengan menciptakan sejumlah konektivitas awal secara random. 3 Biarkan sistem melakukan dinamikanya sendiri. Dengan menggunakan Monte Carlo Simulation, konektivitas positip dan negatip diciptakan atau dihancurkan. 4 Jika konektivitas positip tercipta, energi sistem turun. Jika konektivitas negatip tercipta, energi sistem naik. 5 Temperatur divariasi sampai ditemukan temperatur di mana stabilitas tinggi dan stabilitas rendah dapat terjadi berganti-ganti dengan berjalannya waktu. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
41 Bagaimana Cara Melakukan Simulasi? Simulasi 1 Kita misalkan obyek-obyek dalam simulasi adalah desa-desa yang dikelompokkan dalam kabupaten-kabupaten. 2 Dalam simulasi ini, desa dikelompokkan dalam 256 kabupaten. 3 Konektivitas positip: desa-desa yang saling terhubung dan bekerja sama, sehingga keduanya menjadi makmur. 4 Konektivitas negatip: yang satu maju, yang lainnya tidak. Terjadi eksploitasi yang satu terhadap lainnya. 5 Konektivitas netral: tidak terjadi apa-apa. 6 Hasil simulasi direpresentasikan setelah dilakukan pengelompokkan atas kabupaten-kabupaten. TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
42 Salah Satu Hasil Simulasi Tipikal TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
43 Sampling A TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
44 Sampling B TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
45 Sampling C TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
46 Sampling D TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
47 Indonesia Jaya TJ (SU) Ekonomi Hijau (1) May / 47
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU H.Nevi Hendri, S.Si Soreang, 1 Oktober 2015 Pendahuluan Metodologi IPM Hasil Penghitungan IPM Metode Baru Penutup Pendahuluan SEJARAH PENGHITUNGAN IPM 1990:
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan dewasa ini, pembangunan manusia senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development) dirumuskan sebagai perluasan
Lebih terperinciKORUPSI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
54 IV. KORUPSI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Selanjutnya pada bab ini akan memberikan uraian secara rinci terkait dengan aspek-aspek korupsi, pembangunan manusia dan investasi di delapan negara kawasan ASEAN
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 38/07/34/Th.XVIII, 1 Juli 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Pembangunan manusia di Daerah Istimewa Yogyakarta pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi wilayah atau regional merupakan salah satu bagian penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciDari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi
Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya
Lebih terperinciChapter 2 Comparative Economic Development
Chapter 2 Comparative Economic Development Karakter Umum dari Negara sedang Berkembang Tingkat yang rendah dari kehidupan dan produktivitas Tingkat rendah dari modal manusia Tingkat yang tinggi dari ketidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDG s), yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di negara berkembang seperti Indonesia, peranan sumber daya manusia mengambil tempat yang sentral, khususnya dalam setiap pencapaian pembangunan ekonomi, di
Lebih terperinciNama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang
Nama:bayu prasetyo pambudi Nim:1106341 Analisis negara maju negara berkembang Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang
Lebih terperinciData Mining untuk Indeks Pembangunan Manusia
Data Mining untuk Indeks Pembangunan Manusia Nabilah Izatani - 18209024 1 Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada atau membuat suatu perubahan yaitu membuat sesuatu menjadi lebih baik atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia, sepakat untuk mengadopsi deklarasi Millenium Development Goals (MDG) atau Tujuan Pertumbuhan
Lebih terperinciNEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Kelas 9 semester 1 NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG 1 2 PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA METODE BARU UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT PENGETAHUAN STANDAR HIDUP LAYAK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI Pembangunan Manusia Perubahan Metodologi IPM Implementasi IPM Metode
Lebih terperinciDIMENSI PEMBANGUNAN. Anie Eka Kusumastuti. Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang
DIMENSI PEMBANGUNAN Anie Eka Kusumastuti e-mail: anieeka@ub.ac.id Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang Konsep Pembangunan No society can surely be flourishing and happy of which the
Lebih terperinciPEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)
9 BAB 2 PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS) SEBAGAI SALAH SATU DAMPAK DARI PROSES MAKRO GLOBALISASI (MACROPROCESS OF GLOBALIZATION) 2.1 Globalisasi Munculnya arus migrasi
Lebih terperinciLOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 A. Dasar Pemikiran Tanggal 10 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah mengundangkan Peraturan Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun
Lebih terperinciCorruption Perception Index Metode Berubah, Indonesia Masih Tetap di Bawah
Corruption Perception Index 2012 Metode Berubah, Indonesia Masih Tetap di Bawah Apakah CPI? CPI is an aggregate indicator that ranks countries in term of the degree to which corruption is perceived to
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, keamanan ekonomi dan keselamatan personal dan harapan hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan indikator untuk mengukur kesejahteraan secara umum. Namun, pada Konferensi Bretton Woods tahun 1944, Produk Domestik Bruto (PDB)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state of mind) dari suatu masyarakat yang telah melalui kombinasi tertentu dari proses sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan manusia merupakan paradigma baru yang menempatkan manusia sebagai kunci pembangunan. Pergeseran paradigma tersebut terjadi pada tahun 1960-an,
Lebih terperinciANALISIS STRESS TESTING VAR PADA RISIKO PASAR PORTOFOLIO EFEK PT DA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS STRESS TESTING VAR PADA RISIKO PASAR PORTOFOLIO EFEK PT DA TESIS A. PAWITRA INDRIATI 0806432000 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA JULI 2010 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010,
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia termasuk negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan daerah lain di pulau Jawa yang merupakan pusat dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarah perjalanan sistem kepemerintahannya, Indonesia sempat mengalami masa-masa dimana sistem pemerintahan yang sentralistik pernah diterapkan. Di bawah rezim
Lebih terperinciDAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA (MENGHADAPI ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA)
DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA (MENGHADAPI ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) Hery Winoto Tj. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: In the Year of 2010 faced tough challenges
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MOBILITAS PENDUDUK Senin, 19 Oktober 2009
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MOBILITAS PENDUDUK Senin, 19 Oktober 2009 Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciIndonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016
Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia menuntut peranan negara-negara G-20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sejumlah isu dibahas dalam 'working
Lebih terperinciIndeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia Kuliah Pengantar: Indeks Pembangunan Sub Bidang Pembangunan Perdesaan Di Program Studi Arsitektur, ITB Wiwik D Pratiwi, PhD Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia
Lebih terperinciPerempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women
Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Stand Alone Goal Prinsip Stand Alone Goal: 1. Kesetaraan Gender 2. Hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia. 3. Pemberdayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada atau membuat suatu perubahan yaitu membuat sesuatu menjadi lebih baik atau meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Soembodo (2011),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
Lebih terperinciMakalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN
Makalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan komitmen setiap orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Indeks Pembangunan Manusia Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan
Lebih terperinciAplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs)
45 Aplikasi System Dynamic pada Model Perhitungan Indikator Millennium Development Goals (MDGs) A Mufti Kepala Bagian Data & Informasi Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium
Lebih terperinciPENGENTASAN KEMISKINAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGENTASAN KEMISKINAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA Kemiskinan di Indonesia Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
Lebih terperinciKESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013
KESEMPATAN KERJA MENGHADAPI LIBERALISASI PERDAGANGAN Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 5 Juli 2013 1 MATERI PEMAPARAN Sekilas mengenai Liberalisasi Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka pangjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami dunia belakangan
Lebih terperinciINDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN. Minggu 13
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN Minggu 13 Continuum of family welfare Satiety Affluence Deprivation The common man Poverty TODAY S TOPICS Berapa ukuran pembangunan ekonomi: HDI GDI dan GEM GII HPI PMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata baik materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengartikan pembangunan ekonomi. Secara tradisional, pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah pembangunan ekonomi bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lain, negara satu dengan negara lain.
Lebih terperinciPercepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil
Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil Climate Summit 2014 merupakan event penting dimana negara-negara PBB akan berkumpul untuk membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu memecahkan masalah-masalah sosial ekonomi yang mendasar, khususnya dalam memperluas kesempatan kerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciEKONOMIKA PEMBANGUNAN: INDIKATORPEMBANGUNAN
EKONOMIKA PEMBANGUNAN: INDIKATORPEMBANGUNAN Sekilas Indikator Pembangunan Indikator Pembangunan merupakan tolak ukur yang digunakan dalam mengukur performa suatu negara dalam pencapaian pembangunannya,
Lebih terperinciMakalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti
Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti KELAS 9B SMPI AL AZHAR 8 KEMANG PRATAMA TAHUN AJARAN 2009/2010 Kata Pengantar Assalamu alaikun Wr. Wb. Puji
Lebih terperinciKemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia
Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia Kemiskinan sangat identik dengan beberapa variabel berikut ini: Kepemilikan modal Kepemilikan lahan Sumber daya manusia Kekurangan gizi Pendidikan Pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dengan berbagai daerah dan kepulauan yang tersebar dalam 34 provinsi, tentu memiliki peluang dan hambatannya masing-masing. Sehingga dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Keadaan sumber daya alam yang melimpah inilah yang menjadi keunggulan
Lebih terperinciIndikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan
Indikator Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Perlunya Indikator Pembangunan Indikator Moneter Indikator Sosial Kelemahan Indikator pendapatan per kapita Indikator
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang teori teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan juga hasil hasil penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1
MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala bidang yang dilakukan pemerintah bersama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di segala bidang yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat melalui tahapan pelita demi pelita telah banyak membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Namun
Lebih terperinciPenerimaan Mahasiswa Baru Universitas di Belanda Naik 11 Persen
Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas di Belanda Naik 11 Persen DEN HAAG, ALAMISLAMI.COM, 14 Mei 2016 Lebih dari 73.000 calon mahasiswa baru telah mendaftar di berbagai universitas di Belanda yang akan
Lebih terperinciIndeks Kebahagiaan Papua Tahun 2014
Indeks Kebahagiaan Papua Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN PAPUA TAHUN 2014 SEBESAR 60,97 PADA SKALA 0 100 Indeks Kebahagiaan Papua tahun 2014 sebesar 60,97 pada skala 0-100. Indeks kebahagiaan merupakan rata-rata
Lebih terperinciMembangun Generasi Sehat dan Cerdas
Membangun Generasi Sehat dan Cerdas Melalui Peningkatan Akses dan Keterjangkauan Pelayanan Sosial Dasar Disampaikan oleh: dr. Hanibal Hamidi, M.Kes Direktur Pelayanan Sosial Dasar, Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan tidak mengenal batasan, baik di pedesaan ataupun perkotaan. Saat ini kemiskinan di Indonesia menjadi sorotan dunia, tingkat ekonomi Indonesia pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses terjadinya kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan kekuatan ekonomi potensial yang diarahkan menjadi
Lebih terperinciII. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 II. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu orientasi pembangunan berubah dan berkembang pada setiap urutan waktu yang berbeda. Setelah Perang Dunia Kedua (PDII), pembangunan ditujukan untuk mengejar pertumbuhan
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh: NOVIAN TRIANGGARA
PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENGGUNAKAN SPATIAL PANEL FIXED EFFECT (Studi Kasus: Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Jawa Tengah Periode 2008-2013) SKRIPSI Disusun oleh: NOVIAN TRIANGGARA 24010211130045
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA METODE BARU UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT PENGETAHUAN STANDAR HIDUP LAYAK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DAFTAR ISI Pembangunan Manusia Perubahan Metodologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu negara sangat tergantung pada jumlah penduduk miskinnya. Semakin banyak jumlah penduduk miskin, maka negara itu disebut negara miskin. Sebaliknya semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain seperti tingkat kesehatan,
Lebih terperinciKERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.
Lebih terperinciHUMAN DEVELOPMENT INDEX
HUMAN DEVELOPMENT INDEX Oleh : 1. ITRA MUSTIKA (135030201111117) 2. YUSRIN RIZQI FARADITA (135030201111119) 3. DINAR DWI PURNAMASARI (135030201111135) 4. ERVINGKA RAHMA Y.S (135030207111101) Jurusan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia turut serta dan berperan aktif dalam setiap kegiatan dan program-program pembangunan yang menjadi agenda organisasi negara-negara
Lebih terperinciSIMULASI: Deterministik dan Monte Carlo
SIMULASI: Deterministik dan Monte Carlo Tjipto Juwono, Ph.D. April 2017 TJ (SU) SIMULASI: Deterministik dan Monte Carlo April 2017 1 / 14 Apa itu yang dimaksud dengan simulasi? Apabila semua data diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini disebabkan oleh potensi sumber daya yang dimiliki daerah berbeda-beda. Todaro dan Smith (2012: 71)
Lebih terperinciMonte Carlo Simulation (1)
Monte Carlo Simulation (1) Tjipto Juwono, Ph.D. November 17, 2016 TJ (SU) Monte Carlo Simulation (1) Nov 2016 1 / 15 Apa itu yang dimaksud Monte Carlo Simulation? Eksperimen di dalam komputer Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. OKI dan Kawasan Afrika sub-sahara Sumber : www.sesric.org (Economic Cooperation and Development Review, 2014) Gambar 4.1 Peta Negara Anggota OKI Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
Lebih terperinciPENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) YULIANI *) *) Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) YULIANI *) *) Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK merupakan ukuran ringkasan untuk menilai kemajuan jangka panjang dalam tiga dimensi dasar
Lebih terperinciStatement INFID Menyambut UN High Level Event on MDGs, 25 September 2008
( NGO in Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations, Ref. No : D1035 ) Jl. Mampang Prapatan XI No. 23, Jakarta 12790- Indonesia * Phone (62-21) 79196721, 79196722,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidak seimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, artinya perubahan yang terjadi pada sebuah ketidakseimbangan
Lebih terperinciPOINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016
POINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016 Yang saya hormati: 1. Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur; 2. Para
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 No. 33/05/51/Th. II, 5 Mei 2017 IPM Provinsi Bali Tahun 2016 Progres pembangunan manusia pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus
Lebih terperinciPengertian Autokorelasi: Penyebab Autokorelasi
Pengertian : Penyebab Tjipto Juwono, Ph.D. Oct 28, 2015 Korelasi yang terjadi antara serangkaian pengamatan yang tersusun menurut waktu (time series) atau tersusun menurut ruang (cross section). merupakan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
-62- BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005-2025 4.1. Visi Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi Kabupaten Bangkalan sampai saat ini, isuisu strategis dan dengan memperhitungkan
Lebih terperinci3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN
Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals PEMBANGUNAN adalah usaha yang terus menerus dilakukan untuk menuju perubahan yang lebih baik menuju terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana suatu negara dapat meningkatkan pendapatannya guna mencapai target pertumbuhan. Hal ini sesuai
Lebih terperinciKondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan
Lebih terperinciRINGKASAN UNTUK MEDIA
LIVING PLANET REPORT 2012 RINGKASAN UNTUK MEDIA Living Planet Report 2012 adalah laporan berbasis analisis Ilmiah tentang kesehatan planet Bumi serta dampaknya terhadap aktivitas manusia. Latar Belakang
Lebih terperinci2014 PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemiskinan merupakan masalah sosial yang saling berkaitan dengan faktor lainnya seperti ekonomi, sosial dan budaya. Kemiskinan bukan hanya menjadi masalah
Lebih terperinciBAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Struktur Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir
Lebih terperinciLatar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah
STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan perhatian khusus pada kualitas sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu wilayah tidak terlepas dari sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, untuk membangun suatu wilayah diperlukan perhatian khusus pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di berbagai daerah dan di segala bidang. Pembangunan ini sendiri bertujuan
Lebih terperinciPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN
IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE Bali, 4 November 2016 Outline Konsep dan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan Perbandingan
Lebih terperinciOleh Sugeng Bahagijo. International NGO Forum on Indonesian Development-INFID
MDGs dan Post MDGs: PELUANG UNTUK PEMBANGUNAN YANG LEBIH BERMARTABAT BERKELANJUTAN DAN ADIL PASKA 2015 Presentasi untuk forum Konsultasi Agenda Pembangunan Post 2015 oleh Diselenggarakan oleh Komite Nasional
Lebih terperinciKemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia
Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan indikator dan faktor-faktor penyebab kemiskinan Mahasiswa mampu menyusun konsep penanggulangan masalah kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besarnya campur tangan pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang paling penting dalam perekonomian Indonesia adalah besarnya campur tangan pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, dimana dalam awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya melakukan perbaikan perbaikan untuk mencapai taraf hidup dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
Lebih terperinciPeran Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Cinta Produk Indonesia. Dipresentasikan Oleh : Suryani SF Motik, PhD 27 November 2012
Peran Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Cinta Produk Indonesia Dipresentasikan Oleh : Suryani SF Motik, PhD 27 November 2012 adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN BRIC. signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar.
BAB II PERKEMBANGAN BRIC BRIC merupakan organisasi yang mengalami perkembangan yang signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. Sejak saat itu BRIC mulai dikenal sebagai
Lebih terperinciSecara lebih sederhana tentang IPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Angka harapan hidup pd saat lahir (e0)
Lampiran 1. Penjelasan Singkat Mengenai IPM dan MDGs I. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 1 Sejak 1990, Indeks Pembangunan Manusia -IPM (Human Development Index - HDI) mengartikan definisi kesejahteraan secara
Lebih terperinci