BAB IV PENELITIAN DAN HASILNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENELITIAN DAN HASILNYA"

Transkripsi

1 BAB IV PENELITIAN DAN HASILNYA 4.1. Penentuan Cabang untuk Sampel Penelitian Jumlah cabang Bank Mega pada saat penelitian dilakukan adalah 310 (tiga ratus sepuluh) buah yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karena itu perlu ditentukan cabang mana yang dapat dipakai sebagai sampel penelitian. Persyaratan cabang yang akan dijadikan sampel penelitian harus memenuhi kriteria yaitu : - Mengoperasikan aplikasi banking yang digunakan dalam penelitian ini - Semua Unit Operasionalnya bekerja aktif dalam arti semua bisnis bank dilakukan - Segmen Jaringan dengan kantor pusat merupakan bagian dari online banking system, dan menggunakan provider telekomunikasi yang diteliti yaitu jaringan MPLS-XL - Lokasinya relative dekat dengan kantor pusat agar mudah dalam koordinasi pelaksanaan penelitian - Ukuran cabang cukup besar dan telah beroperasi lebih dari 5 (lima) tahun, sehingga jumlah staf pengguna system dan jumlah transaksinya signifikan - Komputer dan semua device dalam status operasional, termasuk mesin ATM (automated teller machine) Berdasarkan kriteria tersebut diatas kemudian ditentukan cabang yang menjadi sampel penelitian adalah Cabang Tanah Abang Profil Cabang yang Diteliti Kantor Cabang Tanah Abang berlokasi di Jl. Fachrudin Tanah Abang Bukit Blok C no.49 Jakarta Pusat dan pertama kali beroperasi pada tanggal 44

2 16 Oktober Adapun jumlah staf yang bekerja sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang dengan pembagian unit kerja dan staf dapat dilihat pada table T sebagai berikut : Tabel T4.1. Komposisi Unit Kerja dan Staf Cabang Tanah Abang JENIS Jumlah PC HP 27 Server HP DL3806S 1 Router Cisco 24 port 10/100 1 Hub 3Com Super Stack 1 Quick Van LUU 1 Router EP ii Modem Motorola ATM NCR Infrastruktur, Komputer dan Peralatan Data Komunikasi Cabang Infrastruktur yang dimaksudkan disini adalah perlengkapan IT yang diinstalasi di cabang. Terdiri dari perangkat jaringan banking online yang dapat dilihat pada table T4.2. Data Infrastruktur Cabang dibawah ini : Tabel T4.2. Data Infrastruktur Cabang Tanah Abang UNIT KERJA Jumlah Staf Pemimpin Cabang 1 Sekretariat / Umum 1 Customer Service 2 Teller 4 Back Officer 3 Marketing 5 Treasury Officer 2 Forex Gallery 3 Account Officer 3 Credit Administration 3 Jumlah 27 45

3 Data Rate dan Biaya Sewa Jaringan Komunikasi Data Cabang Setting data rate untuk cabang Tanah Abang adalah sebesar 256 Kbps dengan besarnya harga sewa jaringan setiap bulan adalah sebesar Rp 6,160, (enam juta seratus enam puluh ribu rupiah). Dalam setahun cabang ini harus membayar sebesar Rp 73,920, (tujuh puluh tiga juta Sembilan ratus dua puluh ribu rupiah) Periode Penelitian Pengamatan transmisi data pada segmen jaringan antara kantor pusat dan cabang Tanah Abang berlangsung selama 7 (tujuh) hari, dimulai pada pukul 12:00 AM tanggal 16 Maret 2011 sampai dengan pukul 12:00 AM tanggal 23 Maret Pertimbangan dilakukannya penelitian awal ini pada periode tersebut adalah karena pada periode tersebut aktivitas bank dan transaksi dalam keadaan normal, serta mencakup hari kerja dan hari libur. Sedangkan lama periode dalam 7 (tujuh) hari ditentukan dengan alasan besarnya data yang diteliti masih dapat ditampung dan diolah dengan cepat namun masih memenuhi kebutuhan penelitian Peralatan Bantu yang Digunakan Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung pada data riil yang ditransmisikan pada segmen jaringan antara kantor pusat dan cabang, sehingga diperlukan alat bantu (tools) yang dapat merekam semua transmisi data dan data tersebut harus dapat diolah sesuai kebutuhan penelitian ini. Adapun persyaratan alat bantu yang digunakan adalah sebagai berikut : 46

4 - Dapat merekam jumlah seluruh paket data yang ditransmisikan pada segmen jaringan, - Dapat menghitung nilai throughput untuk semua paket data (baik aplikasi, conversation, dan URLs), dan dapat menyajikan fluktuasi throughput selama periode penelitian - Dapat menghitung besarnya paket data yang ditransmisikan diantara 2 (dua) IP address (misal antara server dengan client, atau antara server dengan server lainnya) - Dapat dilakukan pemisahan antara data resmi (aplikasi) dan data yang tidak dikehendaki Berdasarkan persyaratan yang harus dipenuhi dari alat bantu tersebut diatas maka dipilih EXINDA Networks Monitor Reporter System versi sebagai alat bantu untuk penelitian ini Konfigurasi Alat Bantu Penelitian Konfigurasi instalasi peralatan bantu penelitian (Exinda) dapat dilihat pada gambar dibawah ini : F@ST Server IBM AS/400 HUB MPLS-XL SWITCH CORE SWITCH ATM EXINDA Server Gambar 4.1. Konfigurasi System Exinda Networks Monitor Reporter System 47

5 4.3. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dibantu oleh staf IT Infrastructure Bank Mega bekerja sama dengan PT Astra Graphia dan PT XL Axiata. Instalasi peralatan dilakukan di sisi cabang (Tanah Abang) pada hari Sabtu tanggal 5 Februari 2011, dipilih hari libur untuk instalasi peralatan agar tidak mengganggu operasional bank Setting Parameter Pengamatan Parameter yang diset harus mencerminkan persyaratan dan kebutuhan penelitian ini, antara lain : - Parameter perekaman besarnya paket data antara IP address server cabang dan IP address server pusat untuk setiap aplikasi banking system yang diamati - Parameter perekaman lalulintas paket data dan fluktuasi throughput untuk total keseluruhan, masing-masing aplikasi, dan conversation - Parameter penghitungan jumlah paket data yang ditransmisikan pada segmen jaringan dan parameter identifikasi paket data dari aplikasi banking system Konfigurasi port data komunikasi pada penelitian awal ini tidak ada pengesetan dan dibiarkan seperti apa yang selama ini digunakan Bank Mega, yaitu dibagi menjadi 2 (dua) prioritas yaitu : banking application dan non application banking Penyimpanan Data Pengamatan Dengan menggunakan system Exinda sebagai alat bantu penelitian, data akumulasi dari hasil rekaman transmisi data segmen jaringan yang diamati disimpan dalam harddisk pada SQL server yang berbeda dari server cabang. Dengan demikian pengambilan data rekaman transmisi ini tidak mengganggu operasional bank. 48

6 Pengolahan Data Hasil Pengamatan Data akumulasi dari hasil rekaman transmisi data segmen jaringan yang diamati diolah dengan reporting system Exinda menggunakan SQL server. Pembuatan laporan dapat dilakukan dalam kondisi online atau ddisebut juga active monitoring report system. Hasil pengolahan data dapat berupa tabel maupun grafis / diagram dalam bentuk softcopy dengan format pdf Hasil Penelitian Awal Hasil pnelitian awal pada segmen jaringan komunikasi data antara kantor pusat dan cabang Tanah Abang dapat dilihat dari tabel dan gambar-gambar yang disajikan dibawah ini Jumlah Paket Data yang Ditransmisikan Jumlah paket data yang ditransmisikan dari 30 protocol aplikasi terbanyak dapat dilihat pada table T dibawah ini. 49

7 Tabel T4.3. Jumlah Paket dan Nilai Throughput pada Kondisi Awal Paket Data Banking dan Non-Banking System Paket data yang dikehendaki adalah paket data protokol aplikasi yang termasuk dalam jenis HTTP, Telnet, CIFS, FTP, FTP, Flash, Print, ICMP, SSL, dan HTTPS. Protokol-protokol inilah yang digunakan oleh aplikasi banking system. Sedangkan paket diluar jenis aplikasi tersebut adalah paket data yang tidak dikehendaki. 50

8 Tabel T.4.3. menunjukkan jumlah paket data banking system maupun paket data non-banking system secara keseluruhan. Pada tabel tersebut tidak tercantum protocol TCP Port karena jumlah paket data sangat kecil sehingga tidak masuk ranking, walaupun protocol aplikasi tersebut sebenarnya ada dan digunakan oleh Fast Teller System dan ATM system Ukuran Data dari Aplikasi Banking System Ukuran besarnya data satu transaksi dari masing-masing aplikasi banking system yang diteliti dan beberapa aplikasi banking lainnya dapat dilihat pada table T.4.4. dibawah ini. Tabel T4.4. Ukuran Paket Data dari Aplikasi Banking System Aplikasi Banking System Ukuran Data (kb)/transaksi Utama : ATM 0.54 Fast Teller System 0.54 AS/400 (terminal) 5,2 EMX Treasury System 32 CardPro System 20 Lain-lain : Money Gram 7.4 UKM System 15.7 Appraisal System 11.1 AutoPay 5.6 KYC System 10.9 Webmail Besarnya Nilai Throughput Besarnya nilai throughput untuk 30 protokol aplikasi terbesar dapat dilihat pada table T.4.3 diatas. Sedangkan gambar 4.2. dibawah ini menunjukkan diagram pie untuk 8 protocol aplikasi terbesar yang digunakan. 51

9 Gambar 4.2. Diagram Pie Throughput dari 8 Protokol Aplikasi terbesar Fluktuasi Arus Data dan Besarnya Transmisi Data Banking System Fluktuasi arus data dicerminkan oleh grfik throughput dari 8 protokol aplikasi terbesar, 10 conversation terbesar, dan 10 URLs terbesar seperti berikut. Sedangkan besarnya data dari banking system dapat dilihat di Tabel T4.3 diatas. 52

10 Gambar 4.2. Grafik Fluktuasi Throughput dari 8 Protokol Aplikasi terbesar Gambar 4.3. Grafik Fluktuasi Throughput dari 10 Conversation terbesar 53

11 Gambar 4.4. Grafik Fluktuasi Throughput dari 10 URLs terbesar 4.5. Analisa Hasil Penelitian Awal (Kondisi Existing Jaringan) Berdasarkan data-data yang disajikan pada point 4.4. diatas maka dapat dilakukan analisa hasil pengamatan yang dilakukan untuk kemudian akan didapatkan nilai-nilai KPI (Key Performance Indicator) yang akan dibahas pada point Analisa Biaya Transmisi per Paket Data dan Biaya per Byte Data a) Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.3 diatas, dapat dihitung jumlah seluruh paket data (P) dan jumlah paket data untuk aplikasi banking system (Pa) yang ditransmisikan pada segmen jaringan bersangkutan sebagai berikut. P = Total dari seluruh paket data yang melewati protokol aplikasi 54

12 Pa = Total dari seluruh paket data yang melewati protokol aplikasi yang digunakan oleh banking system (HTTP, Telnet, CIFS, FTP, Flash, Print, ICMP, SSL, HTTPS) P = 2,607,964 Pa = 2,600,196 Biaya jaringan dalam satu bulan = Rp 6,160, Biaya jaringan dalam 7 hari = S = (7/30) x Rp 6,160, S = Rp 1,437, Biaya jaringan per paket data = Sp = S / Pa = Rp 1,437,333.33/ 2,600,196 Sp = Rp Sp = Rp b) Berdasarkan data yang disajikan pada tabel Tabel 4.3 diatas, juga dapat dihitung jumlah total besarnya data (D) dan besarnya data untuk aplikasi banking system (Db) yang ditransmisikan pada segmen jaringan bersangkutan sebagai berikut. D = Total besarnya data yang melewati segmen jaringan Db = Total besarnya data yang melewati protokol aplikasi yang digunakan oleh banking system (HTTP, Telnet, CIFS, FTP, Flash, Print, ICMP, SSL, HTTPS) D = 896,905 byte Db = 896,049 byte Biaya jaringan dalam satu bulan = Rp 6,160, Biaya jaringan dalam 7 hari = S = (7/30) x Rp 6,160, S = Rp 1,437, Biaya jaringan per byte data = Dp = S / Db = Rp 1,437, / 896,049 Dp = Rp Dp = Rp

13 Nilai Sp menunjukkan besarnya biaya yang harus dibayar oleh cabang untuk mentransmisikan satu paket data dari banking system yang dioperasikan. Nilai Dp menunjukkan besarnya biaya yang harus dibayar oleh cabang untuk mentransmisikan satu byte data dari banking system yang dioperasikan. Semakin besar nilai Sp dan Dp berarti semakin besar biaya transmisi data yang harus ditanggung cabang dalam operasionalnya. Besarnya nilai Sp dan Dp dapat menurun apabila jumlah transaksi banking system bertambah banyak atau biaya sewa turun dalam arti digunakan data rate yang lebih rendah Analisa Paket Data Non-Banking System Pada point telah dijelaskan bahwa protocol aplikasi yang digunakan oleh beberapa aplikasi banking system yang diteliti, dimana secara langsung berdampak kepada pelayanan kepada nasabah. Namun pada operasional bank sehari-hari beberapa protocol aplikasi digunakan juga untuk beberapa system pendukung yang bersifat non-banking system. Beberapa protocol aplikasi yang digunakan untuk pendukung banking system dan operasional bank adalah : HTTP, Telnet, CIFS, FTP, Flash, Print, ICMP, SSL, dan HTTPS. Paket data diluar protocol tersebut digolongkan sebagai paket data non-banking system. Jumlah paket data non-banking system (V) adalah sebagai berikut : V = 7,768 Prosentase paket data non-banking system (% V) adalah sebesar : V/P x 100 % = 7,768/2,607,964 x 100 % % V =

14 Nilai % V menunjukkan besarnya jumlah paket data non-banking system terhadap total paket data yang ditransmisikan. Semakin kecil nilai % V berarti penggunaan jaringan untuk transmisi data semakin optimal. Artinya semakin kecil jumlah paket data yang sebenarnya bukan data banking system atau data-data yang tidak dikehendaki. Untuk memperkecil nilai % V harus dilakukan proteksi terhadap kemungkinan penggunaan aplikasi-aplikasi yang tidak diperbolehkan yang dilakukan oleh cabang bersangkutan. Penyebab lain adalah kemungkinan adanya gangguan oleh virus komputer pada jaringan cabang yang mengirimkan data-data sampah Analisa Ukuran Data Transaksi Banking System Pada point disajikan ukuran data transksi masing-masing aplikasi banking system yang diteliti (lihat Tabel T4.4.). Aplikasi banking system yang diamati adalah Core Banking System (AS/400), Fast Teller System, ATM System, EMX Treasury System, CardPro Credit Card System. Jika diasumsikan bahwa dalam waktu yang bersamaan (simultan) semua system ini melakukan transmisi data, maka besarnya data total adalah N. Jumlah Total Data semua aplikasi (yang harus disediakan ) = N N = ( ) Kb N = Kb Bila transmisi terjadi secara simultan bersamaan dengan aplikasi pendukung, maka diperlukan data rate (R) R = Kbps + ( ) Kbps R = Kbps 57

15 Nilai R menunjukkan kebutuhan data rate sesungguhnya yang diperlukan oleh banking system dan aplikasi pendukungnya di cabang bersangkutan dengan asumsi bahwa semua aplikasi banking system secara bersamaan (simultan) melakukan transmisi semua paket datanya. Nilai R akan membesar apabila ada penambahan aplikasi banking baru. Dengan mengetahui besarnya nilai R tersebut, maka dapat dilakukan nilai terkecil data rate yang masih bisa melayani banking system dengan baik sesuai kebutuhan faktualnya. Dalam kondisi seperti cabang yang diamati, sebenarnya banking system cukup diberikan data rate sebesar 128 Kbps Analisa Nilai Throughput Nilai Throughput rata-rata dan maksimal untuk masing-masing protocol aplikasi dan berdampak secara langsung kepada pelayanan nasabah adalah sbb : Tabel T4.5. Throughput pada Protocol Aplikasi Banking System Protocol Average (Kbps) Maximum (Kbps) HTTP Telnet TCP Port << < CIFS FTP Flash Print ICMP SSL HTTPS Besarnya nilai throughput menunjukkan besarnya kecepatan riil transmisi paket data pada saat tertentu. Data throughput yang ditunjukkan diatas berdasarkan protokol aplikasi yang digunakan semua banking system. 58

16 Nilai throughput bergantung kepada kepadatan lalu-lintas transmisi data yang melalui jaringan pada suatu saat. Semakin padat lalu-lintas data akan memperkecil nilai throughput. Apabila nilai % V menurun dapat diartikan kepadatan lalu-lintas data juga berkurang, dan hal ini dapat memperbesar nilai throughput untuk banking system. Selain itu nilai throughput juga dipengaruhi besarnya data rate yang disediakan Analisa Fluktuasi Arus Data dan Besarnya Transmisi Data Banking System Berdasarkan gambar 4.2. diatas, dapat diketahui bahwa aktivitas aplikasi banking system yang menggunakan protocol aplikasi FTP selalu ada pada waktu tertentu secara periodik termasuk pada hari libur (sabtu 19/3 dan minggu 20/3-2011). Pada tanggal 19/ terdapat aktivitas aplikasi banking system menggunakan protocol HTTP namun tidak ada di tanggal 20/3/2011. Diantara jam malam hingga jam pagi setiap hari kerja adalah waktu dimana hampir tidak ada transmisi paket data dari aplikasi banking system. Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat dihitung prosentase besarnya data banking system ( % B ) terhadap total keseluruhan data yang ditransmisikan sebagai berikut ( lihat juga poin bagian b ): % B = Db / (D + Db) x 100% = % % B =

17 4.6. Nilai Key Performance Indicator (KPI) Berdasarkan analisa yang dijelaskan pada point 4.5. diatas, maka didapatkan KPI (Key Performance Indicator) Awal untuk masing-masing nilai sebagai berikut, lihat tabel T4.5. dibawah ini. Tabel T4.6. Key Performance Indicator Awal No. Key Performance Indicator (KPI) Parameters Value 1 Cost Efficiency Cost per Packet Data ( Sp ) Rp Cost per Byte Data ( Dp ) Rp Service Assurance 3 Network Security Access 4 Service Availability 5 User Requirements Average Throughput ( T ) % Non-Banking System Packet Data ( % V ) % Data Banking System Transmitted ( % B ) Minimum Data Rate Need ( R ) HTTP = 11.30, Telnet = 3.23, TCP Port < 0.5, CIFS = 0.43, FTP = 87.32, Flash = 19.62, Print = 10.41, ICMP = 0.15, SSL = 7.33, HTTPS = 6.39 (Kbps) % % Kbps Cost Efficiency Nilai KPI ini menunjukkan tingkat efisiensi dari segmen jaringan, dengan variable harga sewa dan jumlah paket data yang ditransmisikan. Nilai KPI ini dicerminkan oleh nilai P yaitu biaya transmisi per paket data atau cost per packet data. Semakin kecil nilai ini berarti jaringan akan semakin efisien. Hasil penghitungan Cost Efficiency pada segmen jaringan antara kantor pusat dan cabang Tanah abang didapatkan nilai Sp dan Dp sebesar masing-masing dan dalam satuan mata uang rupiah. Nilai ini 60

18 diharapkan bisa diturunkan lagi dengan perubahan setting pada percobaan yang akan dilakukan Service Assurance Nilai KPI ini menunjukkan jaminan kecepatan transmisi data riil yang bisa diberikan oleh segmen jaringan. Dicerminkan dengan nilai throughput rata-rata paket data yang digunakan oleh aplikasi banking system ( T ).Lihat Tabel T4.6 diatas. Pada kenyataannya nilai throughput pada transmisi masing-masing paket data dapat melebihi atau kurang dari nilai throughput rata-rata tersebut. Nilai throughput rata-rata dari segmen jaringan antara pusat dan cabang Tanah Abang untuk masing-masing protocol aplikasi disajikan pada tabel T4.5 diatas Pada percobaan yang akan dilakukan nilai T ini diharapkan naik atau minimal tetap agar layanan jaringan tidak menurun Network Security Access Nilai KPI ini menunjukkan berapa besar paket data yang tidak dikehendaki telah ditransmisikan pada segmen jaringan ini. Dicerminkan dengan prosentasi dari jumlah paket data yang tidak dikehendaki (Un- Authorized / Non-Banking) terhadap jumlah total paket data yang ditransmisikan ( % V ). Pada kondisi existing segmen jaringan didapatkan % V sebesar %. Nilai % V semakin besar berarti semakin banyak gangguan yang disebabkan banyaknya paket data yang dianggap mengganggu layanan banking system. Perubahan yang akan dilakukan pada percobaan yang akan dilakukan diharapkan nilai % V ini menurun. 61

19 Service Availability Nilai KPI ini menunjukkan berapa prosentase data banking system terhadap total keselurhan data yang ditransmisikan oleh segmen jaringan tersebut. Nilai Service Availability ini ditunjukkan dengan % B dan diapatkan sebesar %. Nilai % B semakin besar berarti tingkat Readiness (kesiapan) jaringan semakin besar pula User Requirement Nilai KPI ini menunjukkan berapa besarnya data rate yang dibutuhkan pada saat semua aplikasi banking system bekerja secara simultan. Nilai ini menunjukkan besarnya data rate minimal yang harus disediakan. Dicerminkan dengan nilai R pada tabel T4.5. diatas. Pada percobaan yang akan dilakukan nilai R ini harus dipenuhi namun dipertimbangkan dengan ketersediaan data rate yang bisa disewa dari service provider, dalam hal ini PT XL Axiata Rencana Perubahan Berdasarkan nilai-nilai KPI (Key Performance Indicator) yang didapatkan dari penelitian kondisi awal, menunjukkan bahwa angka kebutuhan minimum data rate untuk aplikasi banking system (user requirements) adalah maksimal Kbps (Tabel T4.6), dengan asumsi semua aplikasi melakukan transmisi data secara bersamaan. Sedangkan dalam realitasnya hampir tidak mungkin terjadi. Dengan demikian nilai setting data rate dapat diturunkan ke 128 Kbps dimana harga sewanya adalah Rp 3,575, per bulan. Pada segmen jaringan tersebut juga ditemukan banyaknya paket data non-banking system yang tidak dikehendaki dan mengurangi jatah pemakaian 62

20 data rate untuk banking system. Nilai % V sebesar (Tabel T4.6) menunjukkan masih banyaknya aplikasi atau paket data selain banking system yang perlu dibatasi data ratenya. Data rate maksimal untuk aplikasi non-banking system akan dibatasi tidak boleh lebih dari 4 Kbps. Sedangkan rata-rata throughput yaitu nilai T pada tabel T4.6 harus tetap dipenuhi pada perubahan yang akan dilakukan, atau paling tidak mendekati angka-angka throughput dari KPI awal tersebut. Nilai toleransi diambil tidak boleh berbeda +/- 7 Kbps dari nilai KPI nya agar pelayanan bank tidak terganggu. Sedangkan untuk mengurangi transmisi Un-Authorized / Non- Banking data, maka di cabang akan dilakukan instalasi software Anti-Virus terbaru berlisensi dari Kaspersky Hasil Penelitian Akhir dan Nilai Key Performance Indicator (KPI) Baru Pelaksanaan penelitian akhir sesuai perubahan yang dijelaskan pada point 4.7. diatas dilakukan mulai tanggal 25 Mei 2011 pukul 00:00 hingga tanggal 1 Juni 2011 pukul 00:00 WIB. Tabel T4.7 dibawah ini menunjukkan jumlah paket data yang ditransmisikan lewat segmen jaringan yang diteliti : 63

21 Tabel T4.7. Jumlah Paket dan Nilai Throughput Setelah Perubahan Biaya Transmisi per Paket Data dan Biaya Transmisi per Byte Data a) Berdasarkan data yang disajikan pada tabel T4.7. diatas, dapat dihitung jumlah seluruh paket data (P) dan jumlah paket data untuk aplikasi banking system (Pa) yang ditransmisikan pada segmen jaringan bersangkutan sebagai berikut. 64

22 P = Total dari seluruh paket data yang melewati segmen jaringan Pa = Total dari seluruh paket data yang melewati protokol aplikasi yang digunakan oleh banking system (HTTP, Telnet, CIFS, FTP, Flash, Print, ICMP, SSL, HTTPS) P = 2,361,720 Pa = 2,359,684 Biaya jaringan dalam satu bulan = Rp 3,575, Biaya jaringan dalam 7 hari = S = (7/30) x Rp 3,575, S = Rp 834, Biaya jaringan per paket data = Sp = S / Pa = Rp 834,166.67/ 2,359,684 Sp = Rp Sp = Rp b) Berdasarkan data yang disajikan pada tabel T4.7. diatas, juga dapat dihitung jumlah total besarnya data (D) dan besarnya data untuk aplikasi banking system (Db) yang ditransmisikan pada segmen jaringan bersangkutan sebagai berikut. D = Total besarnya data yang melewati segmen jaringan Db = Total besarnya data yang melewati protokol aplikasi yang digunakan oleh banking system (HTTP, Telnet, CIFS, FTP, Flash, Print, ICMP, SSL, HTTPS) D = 585,689 byte Db = 585,626 byte Biaya jaringan dalam satu bulan = Rp 3,575, Biaya jaringan dalam 7 hari = S = (7/30) x Rp 3,575, S = Rp 834, Biaya jaringan per byte data = Dp = S / Db = Rp 834,166.67/ 585,626 Dp = Rp Dp = Rp

23 Paket Data Un-Authorized / Non-Banking System Berdasarkan tabel T.4.7. diatas dapat diketahui jumlah paket data nonbanking system (V) yang menggunakan protokol HTTP, Telnet, CIFS, FTP, Flash, Print, dan ICMP adalah sebagai berikut : V = 2036 Prosentasi paket data non-banking system (% V) adalah sebesar : V/P x 100 % = 2,036/2,361,720 x 100 % % V = % V = Troughput Rata-Rata Banking System Nilai Throughput rata-rata dan maksimal untuk masing-masing protocol aplikasi dan berdampak secara langsung kepada pelayanan nasabah adalah sbb : Tabel T4.8. Throughput Protokol Aplikasi Banking System Setelah Perubahan Protocol Average (Kbps) Maximum (Kbps) HTTP Telnet TCP Port << < CIFS FTP Flash Print ICMP SSL HTTPS << < Nilai Throughput untuk Protocol TCP Port tidak masuk kedalam ranking pelaporan karena lebih kecil dari

24 Fluktuasi Arus Data dan Besarnya Transmisi Data Banking System Pola frekuensi dan waktu penggunaan operasional banking system tidak mengalami perubahan. Sedangkan prosentasi besarnya data banking system yang ditransmisikan pada segmen jaringan ( % B ) adalah sebesar : % B = Db / (D + Db) x 100% = % % B = Nilai Key Performance Indicator (KPI) Akhir Nilai KPI hasil penelitian akhir dapat disajikan sebagai berikut : Tabel T4.9 Key Performance Indicator Akhir No. Key Performance Indicator (KPI) Parameters Value 1 Cost Efficiency 2 Service Assurance 3 Network Security Access 4 Service Availability 5 User Requirements Cost per Packet Data ( Sp ) Rp Cost per Byte Data ( Dp ) Rp Average Throughput ( T ) % Non-Banking System Packet Data ( % V ) % Data Banking System Transmitted ( % B ) Minimum Data Rate Need ( R ) HTTP = 6.82, Telnet = 3.19, TCP Port <, CIFS = 0.40, FTP = 84.61, Flash = 19.80, Print = 16.66, ICMP = 0.19, SSL = 6.32, HTTPS < (Kbps) % % 128 Kbps 67

25 Tabel T4.10 Perbandingan Key Performance IndicatorAwal dan Akhir 4.9. Analisa Hasil Perubahan Setelah dilakukan perubahan setting pada segmen jaringan antara Kantor Cabang Tanah Abang dan Kantor Pusat, sesuai dengan rencana pada point 4.7. diatas maka dihasilkan KPI (Key Performance Indicator) seperti tercantum pada tabel T4.9 diatas. Sedangkan perbandingan KPI dapat dilihat pada tabel T4.10. Nilai Cost Efficiency (Sp) akhir adalah sebesar Rp jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai awal yaitu sebesar Rp Nilai Cost Efficiency (Dp) akhir adalah sebesar Rp juga jauh lebih kecil 68

26 dibandingkan dengan nilai awal yaitu sebesar Rp Hal ini disebabkan oleh penurunan setting data rate dari 256 Kbps menjadi 128 Kbps. Nilai Service Assurance yang diwakili oleh nilai throughput (T) masing-masing protokol aplikasi menunjukkan nilai yang mendekati nilai awal walaupun terdapat perbedaan namun tidak melebih 7 Kbps. Hal ini terbukti dengan tidak adanya keluhan dari cabang selama uji coba penelitian berlangsung. Nilai Network Security Access yang diwakili nilai % V pada KPI akhir didapatkan sebesar % jauh lebih kecil dari nilai % V awal yaitu %. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan pemakaian data rate oleh paket-paket data tak dikehendaki (un-authorized/ non-banking system), dan menaikkan jumlah paket data banking system pada segmen jaringan yang diteliti. Nilai Service Availability mengalami kenaikan sedikit, dimana KPI Awal ( % B ) didapatkan adalah % dan setelah perubahan KPI Akhir adalah %. Boleh dikatakan bahwa Service Availability tetap terjaga. Nilai User Requirement ( R ) atau nilai minimum dari data rate yang harus disediakan, telah ditetapkan mendekati besarnya transmisi data total transaksi semua aplikasi banking system yaitu 128 Kbps Investasi Yang Dibutuhkan Investasi yang dibutuhkan manajemen bank untuk mendapatkan informasi seperti yang dilakukan pada penelitian ini (termasuk keseluruhan segmen jaringan komunikadi data yang ada), adalah sebagai berikut : Instalasi Software Exinda Network Management System seharga USD 20, atau sekitar Rp 180,000, pada kurs Rp 9,

27 Apabila dibebankan kepada cabang secara merata, maka beban setiap cabang adalah : Rp 180,000, / 310 = Rp 580, Sedangkan untuk memperkuat pengamanan jaringan (network security) bank juga perlu melakukan : Instalasi Software Anti-Virus dari Kaspersky yang dapat mendeteksi serangan virus terhadap semua jaringan yang terhubung dan secara otomatis melakukan update berkala ke seluruh jaringan.seharga USD 4, atau sekitar Rp 36,000, pada kurs Rp 9, Apabila dibebankan kepada cabang secara merata, maka beban setiap cabang adalah : Rp 36,000, / 310 = Rp 116, Harga-harga yang dicantumkan diatas adalah harga pada saat penelitian ini dilakukan yaitu harga periode Maret Juni

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Disain jaringan komunikasi data antara kantor pusat dan cabang-cabang Bank Mega saat ini adalah wide area network (WAN) yang terkoneksi secara terpusat (centralized),

Lebih terperinci

EFISIENSI BIAYA DAN OPTIMASI DATA RATE PADA JARINGAN SYSTEM BANKING ONLINE (STUDI KASUS : PT BANK MEGA, Tbk.)

EFISIENSI BIAYA DAN OPTIMASI DATA RATE PADA JARINGAN SYSTEM BANKING ONLINE (STUDI KASUS : PT BANK MEGA, Tbk.) EFISIENSI BIAYA DAN OPTIMASI DATA RATE PADA JARINGAN SYSTEM BANKING ONLINE (STUDI KASUS : PT BANK MEGA, Tbk.) TESIS Oleh : ANDI ROSANO 55409110013 PROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Efisiensi Biaya dan Optimasi Data Rate pada Jaringan System Banking Online (Studi Kasus PT Bank Mega Tbk.)

Efisiensi Biaya dan Optimasi Data Rate pada Jaringan System Banking Online (Studi Kasus PT Bank Mega Tbk.) Efisiensi Biaya dan Optimasi Data Rate pada Jaringan System Banking Online (Studi Kasus PT Bank Mega Tbk.) Andi Rosano, Bambang Setiawan, Mudrik Alaydrus Magister Teknik Elektro, Manajemen Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN.

BAB 1. PENDAHULUAN. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan layanan data dengan kecepatan tinggi memerlukan suatu jaringan yang mempunyai kehandalan, efisiensi dan mampu memberikan kepuasaan akan layanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN UMUM DAN STUDI KEPUSTAKAAN

BAB II LANDASAN UMUM DAN STUDI KEPUSTAKAAN BAB II LANDASAN UMUM DAN STUDI KEPUSTAKAAN 2.1. Enhanced Telecom Operation Map (etom) Enhanced Telecom Operation Map atau etom adalah suatu kerangka kerja proses bisnis yang merupakan model referensi untuk

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep firewall Mengimplementasikan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat melakukan pengolahan sistem informasi bisnis secara cepat dan aman, tapi semua pemrosesan tersebut

Lebih terperinci

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN Feature Mengatur download dan upload computer lain untuk data trafik. Prioritas bagi computer atau beberapa computer untuk mengaccess data pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP

ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP ANALISIS MEKANISME REDUNDANCY GATEWAY DENGAN MENGGUNAKAN PROTOKOL HSRP DAN VRRP Rendy Munadi 1, Rumani M 2, Kukuh Nugroho 3 1 IT Telkom, Jl. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot, Bandung, rnd@ittelkom.ac.id 2

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS

BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS BAB IV IMPLEMETASI DAN ANALISIS QOS Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3, mengenai beberapa parameter yang akan diamati telah diilustrasikan dengan jelas. Adapun jaringan yang diamati pada tugas akhir

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/4/PBI/2008 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung PENGATURAN QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN UNTUK MENDUKUNG LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) (Studi Kasus: Lab.Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa simpulan : monitoring lalu lintas data, dan monitoring client.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa simpulan : monitoring lalu lintas data, dan monitoring client. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis, perancangan dan implementasi aplikasi Ketapang Monitoring Tool yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa simpulan : 1. Dari hasil ujicoba yang dilakukan

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak

LAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak LAMPIRAN Availability Checklist 1 Apakah memiliki SLA(Service Level Agreement) untuk ketersediaan network? 2 Apakah memiliki Disaster Recovery Plan untuk network yang 3 Apakah setiap link/jalur dalam network

Lebih terperinci

MENGENAL PROTOCOL TCP IP

MENGENAL PROTOCOL TCP IP MENGENAL PROTOCOL TCP IP Ary Mulianto ary.mulianto92@gmail.com Abstrak Pada jaringan wired LAN, protocol TCP IP adalah protocol yang banyak dipakai pada jaringan baik itu PC to PC, jaringan local berskala

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. dibidang usaha jasa pengecekan dan maintenance VSAT dan perangkat jaringan. PT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. dibidang usaha jasa pengecekan dan maintenance VSAT dan perangkat jaringan. PT 24 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT Cakrawala Lintas Media didirikan di Jakarta pada bulan Agustus 2008. Perusahaan ini beralamat di Kompleks Mutiara Taman Palem Blok

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Sistem Jaringan Pada tahap implementasi sistem, dilakukan semua konfigurasi perangkat keras untuk membangun jaringan manajemen bandwidth didukung dengan akses data

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media server adalah sebuah komputer khusus atau server perangkat lunak mulai dari enterprice atau database yang menyediakan Video on Demand ( VOD ). Secara singkatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan Your Logo Here FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER Media presentasi ini menggunakan APA ITU ROUTER? ADA YANG TAHU ATAU TEMPE? Fiqih Nuari, S.Kom Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private

Lebih terperinci

BAB III SYSTEM BANKING ONLINE DAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA BANK MEGA System-System Operasional pada Banking Online

BAB III SYSTEM BANKING ONLINE DAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA BANK MEGA System-System Operasional pada Banking Online BAB III SYSTEM BANKING ONLINE DAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA BANK MEGA 3.1. System-System Operasional pada Banking Online Dalam menjalankan operasi sehari-hari Bank Mega menggunakan beberapa system yang

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

KEAMANAN KOMPUTER. Pertemuan 11

KEAMANAN KOMPUTER. Pertemuan 11 KEAMANAN KOMPUTER Pertemuan 11 Sebab Masalah Keamanan Harus Selalu Dimonitor Ditemukannya lubang keamanan (security Hole) yang baru -> biasanya akibat kecerobohan implementasi Kesalahan konfigurasi Penambahan

Lebih terperinci

Gambar 3.28 Informasi Profil dan Konfigurasi Jaringan Radius UNY Gambar 3.29 Informasi Profil dan Konfigurasi Jaringan Radius UGM...

Gambar 3.28 Informasi Profil dan Konfigurasi Jaringan Radius UNY Gambar 3.29 Informasi Profil dan Konfigurasi Jaringan Radius UGM... xi DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng TCP/IP Architecture TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) for its packet

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII 1. Apa fungsi dan peran ID-SIRTII? Indonesia Security Incident Response Team on Information Infrastructure (disingkat ID-SIRTII) dibentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

LAN, VLAN, WLAN & WAN

LAN, VLAN, WLAN & WAN LAN, VLAN, WLAN & WAN Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Local Area Network (1/2) Merupakan jaringan komputer yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM JARINGAN YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Trisula Corporation Didirikan pada tahun 1968, Trisula Corporation telah berkembang secara mantap untuk menjadi sebuah perusahaan garment

Lebih terperinci

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Dengan keterbatasan waktu, tempat, dan biaya yang ada, serta terlalu banyakmya jaringan di kantor-kantor dan laboratorium BPPT yang perlu dihubungkan dengan interkoneksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

Firewall. Pertemuan V

Firewall. Pertemuan V Firewall Pertemuan V Definisi Firewall Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Network System PT Mandiri Inti Perkasa Pada skripsi ini akan dianalisa sebuah Network yang menggunakan jaringan VSAT SCPC dengan Bandwidth 64 kbps, digunakan untuk komunikasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA UNIVERSITAS GUNADARMA Sistem Pengamanan Menggunakan Firewall Oktaviani, Skom., MMSI 2008 Sistem Pengamanan Menggunakan Firewall Oktaviani, Skom., MMSI Universitas Gunadarma oktaviani@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK: JARINGAN KOMPUTER ANTAR GEDUNG UNTUK OTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

LOCAL AREA NETWORK: JARINGAN KOMPUTER ANTAR GEDUNG UNTUK OTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LOCAL AREA NETWORK: JARINGAN KOMPUTER ANTAR GEDUNG UNTUK OTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH Makalah Disampaikan dalam Diklat Otomasi Perpustakaan Sekolah Bagi Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGAMANAN PESAN PADA MAIL CLIENT MENGGUNAKAN ALGORITMA RC6

APLIKASI PENGAMANAN PESAN PADA MAIL CLIENT MENGGUNAKAN ALGORITMA RC6 APLIKASI PENGAMANAN PESAN PADA MAIL CLIENT MENGGUNAKAN ALGORITMA RC6 Dede Yusuf Munandar E-Mail: Dziewa@yahoo.com Pembimbing I : Nana Juhana,M.T Pembimbing II : Khusnul Novianingsih, M.Si Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

MODUL 11 QoS pada MPLS Network MODUL 11 QoS pada MPLS Network A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep QoS 2. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara jaringan IP dengan jaringan MPLS. B. DASAR TEORI Multi Protocol

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu : 1. Merancang dua topologi jaringan, yaitu topologi jaringan

Lebih terperinci

FIREWALL dengan Iptables

FIREWALL dengan Iptables FIREWALL dengan Iptables Pendahuluan Firewall merupakan bagian perangkat keamanan jaringan dan merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap perangkat keras (hardware), perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK

TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK TUGAS JARINGAN KOMPUTER IMPLEMENTASI VLAN DENGAN PERANGKAT JARINGAN MIKROTIK DI SUSUN OLEH NAMA : NURUL AULIAH NIM : 14121003 KELAS : Pagi/21 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

Model OSI. Diambil dari /tutorial/linux/osi.html

Model OSI. Diambil dari  /tutorial/linux/osi.html Model OSI Diambil dari http://www.geocities.com/indoprog /tutorial/linux/osi.html 1 Apa yang dimaksud dengan model- OSI? Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan, karena

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT Materi : Strategi Merancang Sistem Keamanan Peningkatan Keamanan Jaringan Variasi Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 70 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan perancangan dan konfigurasi jaringan berbasis IP dan VPN MPLS beserta estimasi peralatan yang akan digunakan, menganalisa masalah serta

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service

Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service (QoS) Pada Jaringan Vitual Private Network (VPN) Lamhot

Lebih terperinci

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT

BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT 41 BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT 4.1. Konfigurasi Umum Galeri PT. Indosat Gambar 4.1. Konfigurasi umum galeri PT. Indosat Secara umum

Lebih terperinci

Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan Jaringan Komputer Keamanan Jaringan Komputer Michael S. Sunggiardi michael@sunggiardi.com Agenda Workshop Keamanan Jaringan Komputer Parameter dasar TCP/IP Membuat web server dari Microsoft Windows XP Melihat ketidak amanan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Biaya dan Manfaat Biaya-biaya operasional yang diperhitungkan mulai dari Januari 2008 sampain dengan Desember 2010 adalah sebagai berikut : 4.1.1 Kategori Biaya 4.1.1.1

Lebih terperinci

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer)

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer) .: BAB II :. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer) --- Modul TKJ 15 (hal 34-37) --- Sesi 1 Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN

DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN CCTV : Closed Circuit Television adalah surveillance camera system / kamera pengawas, yang terdiri dari kamera dan system DVR (Digital Video Recording) untuk menampilkan dan

Lebih terperinci

Gambar 4.1. router cisco

Gambar 4.1. router cisco BAB 4. IMPLEMENTASI Pada bab ini menjelaskan implementasi sistem monitoring network dengan nagios : 4.1. Komponen Sistem Pada Analisa sistem monitoring terdapat beberapa komponen dalam proses menganalisanya,

Lebih terperinci

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan VLAN A. TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan B. PERALATAN 1. Switch 2. Kabel UTP 3. PC Client 4. Program Simulasi C. TEORI

Lebih terperinci

PROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM.

PROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM. PROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM www.bestapplication.web.id PADA LEMBAGA-LEMBAGA JASA KEUANGAN & PERBANKAN DI INDONESIA TENTANG BEST CORE BANKING SYSTEM

Lebih terperinci

Firewall. Pertemuan V

Firewall. Pertemuan V Firewall Pertemuan V Definisi Firewall Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus

BAB IV ANALISA. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus BAB IV ANALISA 4.1 ANALISA TOPOLOGI Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus difungsikan sebagai router penghubung dengan jaringan internet. Masing-masing server dihubungkan

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:

A. TUJUAN PEMBELAJARAN: A. TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah mempelajari materi dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami perbedaan Physical Address dan Logical Address. 2. Memahami tentang ARP Table. 3. Mampu menerapkan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS

PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS PRAKTIKUM JARINGAN NIRKABEL MODUL 1 GPRS LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2008-2009 Modul 1 Transmisi Data pada Jaringan Seluler dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN.

BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic VLAN. BAB 4 RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Pemilihan Jenis VLAN Setelah melihat kondisi jaringan di kantor pusat PT Lion Super Indo, maka kami memilih untuk menerapkan static VLAN dibandingkan dynamic

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci