Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015"

Transkripsi

1 Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015 Oleh: Khilyatus Shiyam Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) proses morfologis Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015, (2) perubahan makna akibat proses morfologis Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun Data penelitian adalah bentuk kata yang mengalami proses morfologis Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun Teknik pengumpulan data meliputi teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dan tabel. Teknik keabsahan data yaitu validitas logis dengan uji kredibilitas meningkatkan ketekunan. Analisis data dengan metode agih, dan data disajikan dengan teknik penyajian informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) afiksasi meliputi prefiks {N-} {ny-, m-, ng-, n-} membentuk tembung kriya tanduk, {sa-} membentuk tembung wilangan, {pa-, pan-, pi-, pra-} membentuk tembung aran, {dak-/tak-, di-, ka-} membentuk tembung kriya tanggap, {ke-} membentuk tembung kriya tanggap, {a-} membentuk tembung kriya tanduk tanpa lesan dan {kuma-} membentuk tembung kaanan; infiks {-um-} membentuk tembung kriya tanduk tanpa lesan dan kaanan, {-in-} membentuk tembung kriya tanggap; sufiks {-e/-ne} membentuk tembung aran, {-an} tembung aran dan kriya, {-en, -i, -a, -ana, -na} membentuk tembung kriya; konfiks {ka- + -an} tembung aran, {ka- + (-ake,-ana,-en)} tembung kriya dan kaanan, {ke- + -en} membentuk tembung kaanan, {pan- + -an, pa- + -e, pra-+-an} membentuk tembung aran, {N- + -i/-ni, -ake/-aken} membentuk tembung kriya tanduk, {N- + - a} tembung kriya, {N- + -ne} tembung aran, {di- + -i, -ni, -ake, -in- + -an-ake} tembung kriya tanggap, {sa- + (-e, -ne)} tembung katrangan; (2) reduplikasi: dwilingga membentuk tembung aran dan kriya, dwilingga salin swara membentuk tembung kriya dan kaanan, lingga semu membentuk tembung aran, dwipurwa membentuk tembung aran dan kriya, dwipurwa salin swara membentuk tembung kriya dan aran, dwiwasana tembung kriya; (3) komposisi meliputi camboran wutuh dan camboran tugel membentuk satu kesatuan kata dan memiliki makna yang berbeda dengan bentuk dasarnya. Kata kunci: morfologis, Wacan Bocah Pendahuluan Bahasa merupakan alat bagi manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Kedudukan bahasa sebagai alat interaksi sangatlah penting. Masyarakat dalam aktivitas kesehariannya tidak pernah bisa terlepas dari pemakaian bahasa, baik untuk berinteraksi, menyampaikan gagasan, dan lain-lain. Maka dari itu, masyarakat dituntut untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar, sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa yang berlaku. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 87

2 Bahasa Jawa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Jawa mempunyai keunikan yaitu dalam penggunaannya, seorang penutur harus memperhatikan tingkatan-tingkatan dalam berbahasa atau yang disebut dengan unggah-ungguh bahasa. Penggunaan Bahasa Jawa dapat berwujud lisan maupun tulisan. Salah satu contoh penggunaan Bahasa Jawa yang berwujud tulisan adalah dalam suatu karya sastra tulis yang terdapat dalam majalah Djaka Lodang yaitu Wacan Bocah. Seperti halnya dengan bahasa lisan, dalam suatu karya sastra tulis seperti Wacan Bocah juga terdapat aspek morfologi bahasa. Menurut Mulyana (2011: 1), morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari mengenai susunan atau bagian-bagian kata secara gramatikal. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa morfologi mempelajari mengenai bagaimana proses pembentukan suatu kata yang berasal dari bentuk dasar yang mengalami proses morfologis seperti pengimbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan (kompositum), sehingga menciptakan suatu bentuk kata yang baru. Dalam Wacan Bocah ini banyak sekali kata yang mengalami proses morfologis Bahasa Jawa. Tujuan dilakukannya proses morfologis ini adalah untuk menyesuaikan setiap kata yang digunakan dalam Wacan Bocah, sehingga cerita yang disajikan dapat dimengerti oleh pembaca dan untuk mendukung keindahan Wacan Bocah tersebut dari segi kebahasaannya. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa analisis morfologi Bahasa Jawa terhadap suatu karya sastra tulis sangat penting untuk dilakukan supaya pembaca mengetahui secara jelas asal-mula atau proses terbentuknya kata-kata yang menjadi pembangun kalimat dalam Wacan Bocah serta mengetahui secara jelas mengenai perubahan makna yang terjadi akibat proses morfologis, karena banyak pembaca yang masih belum mengerti atau faham tentang proses morfologis Bahasa Jawa dalam suatu karya sastra tulis. Selain itu, hal yang menjadi alasan penting mengapa Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 yang menjadi objek penelitian dalam penelitian morfologi ini yaitu : (1) karena belum pernah ada peneliti yang mengkaji analisis Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 88

3 morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah, (2) karena Wacan Bocah merupakan salah satu rubrik dalam majalah Djaka Lodang tahun 2015 yang bahasanya mudah dipahami, isi ceritanya menarik, (3) karena dalam penelitian terdahulu Wacan Bocah sering diteliti dari segi pesan moralnya saja, maka dalam penelitian ini peneliti memilih untuk mengkaji Wacan Bocah dilihat dari sudut bahasa yaitu tentang proses morfologis yang terjadi dalam Wacan Bocah, (4) dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 banyak terdapat kata-kata yang mengalami proses morfologis Bahasa Jawa yang meliputi afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan (Ismawati, 2011: 112). Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2013: 172). Sumber data penelitian ini berupa Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka (Arikunto, 2013: 161). Data dalam penelitian ini meliputi bentuk kata yang mengalami proses morfologis Bahasa Jawa yang meliputi afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Menurut Arikunto (2013: 203), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Sugiyono (2015: 222) juga berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan tabel guna mempermudah penyajian kata-kata yang mengalami proses morfologis Bahasa Jawa. Teknik keabsahan data menggunakan validitas logis dengan uji kredibilitas meningkatkan ketekunan. Validitas logis adalah validitas yang diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 89

4 dikehendaki (Arikunto, 2013: 212). Teknik analisis data menggunakan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Menurut Sudaryanto (1993: 31) teknik BUL adalah cara yang digunakan pada awal kerja analisis dengan membagi satuan data menjadi beberapa bagian atau unsur. Teknik penyajian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Menurut Sudaryanto (2015: 241), metode penyajian informal yaitu perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya. Hasil Penelitian 1. Afiksasi dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 Proses afiksasi adalah proses pengimbuhan dengan membubuhkan afiks pada bentuk dasar. Proses afiksasi dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 terdiri dari prefiks (ater-ater), infiks (seselan), sufiks (panambang), dan konfiks (imbuhan sesarengan). a) Prefiks (ater-ater) dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 jumlahnya sangat banyak yaitu 571 kata. Berikut akan dijelaskan salah satu contohnya: {N-} {ny-} + susuh sarang nyusuh membuat sarang Semut ireng kang nyusuh ora adoh saka susuhe Blekithi. (DL, 7 Februari 2015, JWB Blekithi Kang Kumlinthi 1 : 6) Kata nyusuh di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa prefiks {N} {ny-} + susuh sarang nyusuh membuat sarang. Kata nyusuh mengalami perubahan makna dari kata susuh sarang merupakan tembung aran yang bermakna leksikal mendapat prefiks {ny-} menjadi nyusuh membuat sarang berubah menjadi tembung kriya tanduk yang bermakna gramatikal. b) Infiks (seselan) dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 berjumlah 69 kata. Berikut ini akan dijelaskan salah satu contohnya: {-um-} + gedhe besar gumedhe sombong Saiki wiwit nuduhake laku kibir lan gumedhe (DL 7 Februari 2015, JWB Blekithi Kang Kumlinthi 1 : 6) Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 90

5 Kata gumedhe di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa infiks {- um-} + gedhe besar gumedhe sombong. Kata gumedhe berasal dari kata gedhe besar merupakan tembung kaanan yang bermakna leksikal mendapat infiks {-um-} menjadi gumedhe sombong, sehingga tetap merupakan tembung kaanan namun maknanya berubah menjadi makna gramatikal. c) Sufiks (panambang) dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 jumlahnya sangat banyak yaitu 574 kata. Berikut ini akan dijelaskan salah satu contohnya: gulu leher + {-ne} gulune lehernya Yen banyak durung nyosorkake gulune kang dawa, durung padha leren anggone mbebedha. (DL 3 Januari 2015, JWB Dendam Turunan : 1) Kata gulune di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa gulu leher + {-ne} gulune lehernya. Kata gulune berasal dari kata gulu leher merupakan tembung aran yang bermakna leksikal mendapat sufiks {-ne} menjadi gulune lehernya, sehingga tetap merupakan tembung aran namun berubah makna menjadi gramatikal. d) Konfiks (imbuhan sesarengan) dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang tahun 2015 terdapat 521 kata. Berikut akan dijelaskan contohnya: {pa-} + lungguh duduk + {-ne} palungguhane tempat duduknya Sega sewungkus kang kabuntel tas kresek, isih sinandhing ing sisih palungguhane Rudi (DL 17 Januari 2015, JWB Sega Sewungkus Kanggo Emak : 3) Kata palungguhane di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa {pa-} + lungguh duduk + {-ne} palungguhane tempat duduknya. Kata palungguhane berasal dari kata lungguh duduk merupakan tembung kriya yang bermakna leksikal mendapat konfiks {pa- + -ne} menjadi palungguhane tempat duduknya, sehingga menjadi gramatikal. tembung aran yang bermakna Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 91

6 2. Reduplikasi dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 Reduplikasi yaitu perulangan bentuk dasar, baik perulangan penuh maupun sebagian, bisa dengan perubahan bunyi maupun tanpa perubahan bunyi. Proses reduplikasi dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 terdiri dari dwilingga, dwilingga salin swara, lingga semu, dwipurwa, dwipurwa salin swara, dan dwiwasana. a) Dwilingga dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 berjumlah 317 kata. Berikut akan dijelaskan salah satu contohnya: alon pelan alon-alon pelan-pelan Kanthi langkah alon-alon dheweke ninggalake wit Mahoni iku. (DL 24 Januari 2015, JWB Kethek lan Pemburu : 4) Kata alon-alon di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa alon pelan alon-alon pelan-pelan. Kata alon-alon berasal dari kata alon pelan merupakan tembung kaanan yang bermakna leksikal mengalami proses dwilingga menjadi alon-alon pelan-pelan, sehingga tetap merupakan tembung kaanan namun berubah makna menjadi gramatikal. b) Dwilingga salin swara dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 berjumlah 28 kata. Berikut ini akan dijelaskan contohnya: bali pulang bali-bali bola-bali berulang kali Hem, Lutung, bola-bali Lutung! Kondhang yen murka, sarak, mbujung menange dhewe, janji weruh woh-wohan karepe dipek dhewe, celathune manuk Deruk karo amping-amping godhong pelem papan pandhelikane ora adoh saka wit wuni (DL 10 Januari 2015, JWB Kemaruk : 2) Kata bola-bali di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa bali pulang bali-bali bola-bali berulang kali. Kata bola-bali berasal dari kata bali pulang merupakan tembung kriya yang bermakna leksikal mengalami proses dwilingga salin swara menjadi bola-bali berulang kali, sehingga tetap merupakan tembung kriya namun berubah makna menjadi gramatikal. c) Lingga semu dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 berjumlah 7 kata. Berikut akan dijelaskan salah satu contohnya: ali ali ali-ali cincin Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 92

7 Pranyata kantong saka kain mau isine ali-ali emas. (DL, 5 September 2015, JWB Nggawa Getun Ora Nggawa Getun : 35) Kata ali-ali di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa ali ahli ali-ali cincin. Kata ali-ali berasal dari kata ali ahli merupakan tembung aran yang bermakna leksikal mengalami proses lingga semu menjadi ali-ali cincin, sehingga tetap merupakan tembung aran namun berubah makna menjadi gramatikal. d) Dwipurwa dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 berjumlah 6 kata. Berikut akan dijelaskan contohnya: wengkon daerah wewengkon daerah kekuasaan Ing wewengkon susuh canthang kono saiki ora ana kewan sing wani saba (DL 7 Februari 2015, JWB Blekithi Kang Kumlinthi 1 : 6) Kata wewengkon di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa wengkon wilayah wewengkon wilayah yang dikuasai. Kata wewengkon berasal dari kata wengkon wilayah merupakan tembung aran yang bermakna leksikal mengalami perulangan pada silabe awal atau pertama menjadi wewengkon wilayah yang dikuasai, sehingga tetap merupakan tembung aran namun berubah makna menjadi gramatikal. e) Dwipurwa salin swara dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 berjumlah 47 kata. Berikut akan dijelaskan contohnya: tulung tolong tutulung tetulung memberi pertolongan Kabeh sato trenyuh, keduwung amarga ngrumangsani kasep anggone tetulung (DL 10 Januari 2015, JWB Kemaruk : 2) Kata tetulung di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa tulung tolong tutulung tetulung memberi pertolongan. Kata tetulung berasal dari kata tulung tolong merupakan tembung kriya yang bermakna leksikal mengalami perulangan pada silabe awal atau pertama dengan penggantian bunyi menjadi tetulung memberi pertolongan, sehingga tetap merupakan tembung kriya namun berubah makna menjadi gramatikal. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 93

8 f) Dwiwasana dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 berjumlah 1 kata. Berikut akan dijelaskan contohnya: cekak pendek cekakak cekakak + {-an} cekakakan tertawa terbahakbahak Pemburu iku malah ngguyu cekakakan (DL 24 Januari 2015, JWB Kethek lan Pemburu : 4) Kata cekakakan di atas mengalami proses morfologis yaitu berupa cekak pendek cekakak cekakak + {-an} cekakakan tertawa terbahak-bahak. Kata cekakakan berasal dari kata cekak pendek merupakan tembung kaanan yang bermakna leksikal mengalami perulangan pada suku kata terakhir menjadi cekakakan tertawa terbahak-bahak, sehingga berubah menjadi tembung kriya bermakna gramatikal. 3. Pemajemukan dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 Pemajemukan adalah proses bergabungnya dua atau lebih morfem asal, baik dengan imbuhan atau tidak. Dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 ini wujud pemajemukan ada dua macam, yaitu camboran wutuh dan camboran tugel. a) Camboran wutuh dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 terdapat 16 kata. Berikut ini akan dijelaskan salah satu contohnya: adus mandi + kringet keringat adus kringet bekerja sangat keras Lho kok malah ora sinau? pitakone simbok adus kringet ana ngarep keren (DL 10 Oktober 2015, JWB Omah Suwung : 40) Kata adus kringet di atas mengalami proses morfologis yaitu adus mandi + kringet keringat adus kringet bekerja sangat keras. Kata adus kringet mengalami perubahan makna dari kata adus mandi merupakan tembung kriya bermakna leksikal dan kringet keringat merupakan tembung aran yang bermakna leksikal, mengalami proses camboran wutuh menjadi adus kringet bekerja sangat keras, sehingga membentuk tembung kriya yang bermakna gramatikal. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 94

9 b) Camboran tugel dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015 terdapat 3 kata. Berikut ini akan dijelaskan salah satu contohnya: bapak bapak + cilik kecil paklik adik laki-laki orang tua kita Kuwi mau merga anggonku dolan kerepe bareng karo paklikku, Samsul kang umure sapantaran (DL 3 Januari 2015, JWB Dendam Turunan : 1) Kata paklik di atas mengalami proses morfologis yaitu bapak bapak + cilik kecil paklik adik laki-laki orang tua kita. Kata paklik mengalami perubahan makna dari kata bapak bapak merupakan tembung aran bermakna leksikal dan cilik kecil merupakan tembung kaanan yang bermakna leksikal, mengalami proses camboran tugel menjadi paklik adik laki-laki orang tua kita, sehingga membentuk tembung aran yang bermakna gramatikal. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa (1) proses afiksasi yang ditemukan meliputi: (a) prefiks (ater-ater) yang meliputi {N-} {ny-} 62 indikator, {N-} {m-} 42 indikator, {N-} {ng-} 134 indikator, {N-} {n-} 62 indikator, {sa-} 36 indikator, {pa-} 3 indikator, {pan-} 9 indikator, {pi-} 5 indikator, {pra-} 3 indikator, {dak-/tak-} 28 indikator, {di-} 131 indikator, {ka-} 32 indikator, {ke-} 20 indikator, {a-} 3 indikator, dan {kuma-} 1 indikator; (b) infiks (seselan) yang meliputi {-um-} 47 indikator dan {-in-} 22 indikator; (c) sufiks (panambang) yang meliputi {-e/-ne} 453 indikator, {-an} 80 indikator, {-en} 7 indikator, {-i} 5 indikator, {-a} 13 indikator, {-ana} 3 indikator, dan {- na} 13 indikator; (d) konfiks (imbuhan sesarengan) meliputi {ka- + -an} 34 indikator, {ka- + (-ake, -a, -ana, -na, -en)} 4 indikator, {ke- + -en} 5 indikator, {pan- + -an} 4 indikator, {pa- + (-e, -ne)} 4 indikator, {pra- + -an} 1 indikator, {N- + -i/-ni} 152 indikator, {N- + -ake/-aken} 117 indikator, {N- + -a} 1 indikator, {N- + -ne} 1 indikator, {di- + (-i, - ni)} 86 indikator, {di- + -ke/-ake} 78 indikator, {-in- + (-an, -ake)} 8 indikator, dan {sa- + (-e, -ne)} 26 indikator; (2) proses reduplikasi yang ditemukan meliputi : dwilingga 317 indikator, dwilingga salin swara 28 indikator, lingga semu 7 indikator, dwipurwa 6 indikator, dwipurwa salin swara 47 indikator, dan dwiwasana 1 indikator; (3) proses Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 95

10 pemajemukan yang ditemukan meliputi : tembung camboran wutuh 16 indikator dan tembung camboran tugel 3 indikator. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta Ismawati, Esti Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka Mulyana Morfologi Bahasa Jawa (Bentuk dan Struktur Bahasa Jawa dilengkapi Peristilahan Paramasastra Jawa). Yogyakarta: Kanwa Publisher Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana University Press Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Sanata Dharma University Press Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 96

Analisis Morfologis dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan Lan Esai Bengkel Dan Sastra Jawa 2012)

Analisis Morfologis dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan Lan Esai Bengkel Dan Sastra Jawa 2012) Analisis Morfologis dalam Antologi Geguritan Sapu (Antologi Geguritan Lan Esai Bengkel Dan Sastra Jawa 2012) Oleh: Rindiantika Fresti Apriliana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rindydayra@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh:Nur Aini Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh:Nur Aini Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Afiksasi, Reduplikasi, dan Komposisi Bahasa Jawa dalam Cerbung Getih Sri Panggung karya Kukuh S. Wibowo pada Majalah Panjebar Semangat Edisi 12 Bulan Maret Sampai Edisi 26 Bulan Juni Tahun 2013 Oleh:Nur

Lebih terperinci

BENTUK DAN MAKNA VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA DALAM SARIWARTA PADA PANJEBAR SEMANGAT EDISI TAHUN 2011

BENTUK DAN MAKNA VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA DALAM SARIWARTA PADA PANJEBAR SEMANGAT EDISI TAHUN 2011 BENTUK DAN MAKNA VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA DALAM SARIWARTA PADA PANJEBAR SEMANGAT EDISI TAHUN 2011 Oleh: Dwi Cahyaningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa cuwy_cahyu79@yahoo.co.id Abstrak:

Lebih terperinci

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014 Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014 Oleh: Siti Mudrikah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sitimudrikah645@gmail.com

Lebih terperinci

Bentuk dan Makna Verba Denominal Bahasa Jawa dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat Edisi Juli-Desember Tahun 2014

Bentuk dan Makna Verba Denominal Bahasa Jawa dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat Edisi Juli-Desember Tahun 2014 Bentuk dan Makna Verba Denominal Bahasa Jawa dalam Rubrik Sariwarta pada Panjebar Semangat Edisi Juli-Desember Tahun 2014 Oleh: Menik Marisawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa menik_marisawati@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA ANALISIS MORFOFONEMIK NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Desi Fatmawati Program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa dessy.fatmawaty@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODHANG EDISI JULI SAMPAI SEPTEMBER TAHUN 2008

VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODHANG EDISI JULI SAMPAI SEPTEMBER TAHUN 2008 VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODHANG EDISI JULI SAMPAI SEPTEMBER TAHUN 2008 Zuly Qurniawati, Santi Ratna Dewi S. Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Majalah merupakan bagian dari

Lebih terperinci

Analisis Morfofonemik Cerita Bersambung Pedhalangan Aswatama Anglandhak dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2012 Karya Mulyantara

Analisis Morfofonemik Cerita Bersambung Pedhalangan Aswatama Anglandhak dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2012 Karya Mulyantara Analisis Morfofonemik Cerita Bersambung Pedhalangan Aswatama Anglandhak dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2012 Karya Mulyantara Oleh: Ani Rahayu program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anirahayu758@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. gabungan kata morphe yang berarti bentuk, dan logos yang artinya ilmu. Chaer

BAB II KAJIAN TEORI. gabungan kata morphe yang berarti bentuk, dan logos yang artinya ilmu. Chaer BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Morfologi Morfologi merupakan suatu cabang linguistik yang mempelajari tentang susunan kata atau pembentukan kata. Menurut Ralibi (dalam Mulyana, 2007: 5), secara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan 191 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap verba berafiks bahasa Jawa dalam rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Proses

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Berbahasa Jawa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2014/2015

Analisis Kesalahan Berbahasa Jawa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2014/2015 Analisis Kesalahan Berbahasa Jawa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Mujilestari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa moedjilestari09@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia dalam berkomunikasi. Bahasa mempunyai hubungan yang erat dalam komunikasi antar manusia, yakni dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO

ANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO ANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO Oleh: Heru Tafiyanto program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Heruponyoel@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kriya. (Nurhayati, 2001: 69) menyatakan bahwa verba atau tembung kriya

BAB I PENDAHULUAN. kriya. (Nurhayati, 2001: 69) menyatakan bahwa verba atau tembung kriya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja (verba) dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah tembung kriya. (Nurhayati, 2001: 69) menyatakan bahwa verba atau tembung kriya merupakan kata yang

Lebih terperinci

AFIKS GABUNG DALAM NOVEL GROMBOLAN GAGAK MATARAM KARYA ANY ASMARA SKRIPSI

AFIKS GABUNG DALAM NOVEL GROMBOLAN GAGAK MATARAM KARYA ANY ASMARA SKRIPSI AFIKS GABUNG DALAM NOVEL GROMBOLAN GAGAK MATARAM KARYA ANY ASMARA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012 PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO

ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO ANALISIS KESALAHAN ORTOGRAFI PADA KARANGAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA SISWA KELAS X TKR A SMK YPT PURWOREJO Oleh : Afiani Dwi Lestari program pendidikan bahasa dan sastra jawa Afiani.dwi.lestari@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010 ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh LISDA OKTAVIANTINA

Lebih terperinci

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh: Imroati Hasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Oleh: Rinda Aprilia Eka Wati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rindaapriliaekawati@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Oleh : Febry Puspita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Febrypuspita08@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA

ANALISIS PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA ANALISIS PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Yuliana Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa y.adinda@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan:

Lebih terperinci

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah

ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA. Naskah Publikasi Ilmiah ANALISIS MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII D SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Edi Subroto (1992:7) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pengguna bahasa selalu menggunakan bahasa lisan saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi manusia dalam berinteraksi di lingkungan sekitar. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini harus benar-benar

Lebih terperinci

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Oleh: Siyam Thohiroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa siyam_thohiroh@yahoo.com

Lebih terperinci

Kata Sifat pada Antologi Novel Emas Sumawur ing Baluarti (Kajian Morfologi) SKRIPSI

Kata Sifat pada Antologi Novel Emas Sumawur ing Baluarti (Kajian Morfologi) SKRIPSI Kata Sifat pada Antologi Novel Emas Sumawur ing Baluarti (Kajian Morfologi) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

INTERFERENSI MORFOLOGIK BAHASA JAWA DALAM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK SMS 24 JAM RADAR BANYUMAS EDISI JANUARI-MEI 2016

INTERFERENSI MORFOLOGIK BAHASA JAWA DALAM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK SMS 24 JAM RADAR BANYUMAS EDISI JANUARI-MEI 2016 1 INTERFERENSI MORFOLOGIK BAHASA JAWA DALAM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK SMS 24 JAM RADAR BANYUMAS EDISI JANUARI-MEI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu tidak akan pernah luput dari komunikasi antarsesama, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu tidak akan pernah luput dari komunikasi antarsesama, baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu tidak akan pernah luput dari komunikasi antarsesama, baik dalam kehidupan sehari-hari di keluarga maupun lingkungan masyarakat tempat mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup dan bekerja sama satu dengan lainya tanpa menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup dan bekerja sama satu dengan lainya tanpa menggunakan bahasa sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana vital dalam berkomunikasi dan berinteraksi antarsesama manusia. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan dan memahami pesan atau maksud

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN VERBA TURUNAN BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KAMUS SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

PEMBENTUKAN VERBA TURUNAN BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KAMUS SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni PEMBENTUKAN VERBA TURUNAN BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KAMUS (ANALISIS KONTRASTIF) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1 ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Diajukan Oleh: AGUS

Lebih terperinci

VERBA RESIPROKAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2011 SKRIPSI

VERBA RESIPROKAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2011 SKRIPSI VERBA RESIPROKAL BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan 94 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Proses morfologi yang ditemukan dalam penelitian ini ada dua yaitu afiksasi dan reduplikasi. Afiksasi yang ditemukan berupa prefiksasi, sufiksasi, konfiksasi dan simulfiksasi.

Lebih terperinci

VERBA BERAFIKS BAHASA JAWA DALAM RUBRIK CERITA RAKYAT PASIR LUHUR CINATUR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI

VERBA BERAFIKS BAHASA JAWA DALAM RUBRIK CERITA RAKYAT PASIR LUHUR CINATUR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI VERBA BERAFIKS BAHASA JAWA DALAM RUBRIK CERITA RAKYAT PASIR LUHUR CINATUR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo

Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Analisis Kesalahan Kebahasaan pada Lembar Kerja Siswa Kuncaraning Widya Bagelen Kelas X SMA Kabupaten Purworejo Oleh: Mahasih Hesti Rochayati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa mahesti0509@gmail.com

Lebih terperinci

VERBA RESIPROKAL BAHASA JAWA PADA RUBRIK MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TAHUN 2010 SKRIPSI

VERBA RESIPROKAL BAHASA JAWA PADA RUBRIK MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TAHUN 2010 SKRIPSI VERBA RESIPROKAL BAHASA JAWA PADA RUBRIK MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Progdi Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS PEROLEHAN BAHASAA JAWA ANAK PLAYGROUP AULIYAA KENDAL USIA 3-4 TAHUN SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama NIM : Elok Wahyuni : 2102407065 Program studi :Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikal. Penggunaan kata-kata dalam

BAB I PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikal. Penggunaan kata-kata dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam berbahasa, kita sebagai pengguna bahasa tidak terlepas dari kajian fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikal. Penggunaan kata-kata dalam berbahasa adalah sesuatu

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

NOMINA TURUNAN BAHASA JAWA DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA TAHUN 2007 SKRIPSI

NOMINA TURUNAN BAHASA JAWA DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA TAHUN 2007 SKRIPSI NOMINA TURUNAN BAHASA JAWA DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN 2010-2011 Vania Maherani Universitas Negeri Malang E-mail: maldemoi@yahoo.com Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominalisasi sebagai salah satu fenomena kebahasaan, mesti mendapatkan perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai peran yang

Lebih terperinci

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata Oleh: Ervina Novitasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ervinan08@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena dengan bahasalah manusia berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Di dalam komunikasi manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Banyumas Desa Serang-Purbalingga Tahun 2016 (Kajian Proses Morfologis dan

BAB II LANDASAN TEORI. Banyumas Desa Serang-Purbalingga Tahun 2016 (Kajian Proses Morfologis dan 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Penelitian mengenai Perbedaan Dialek Pemalang Desa Pulosari dengan Dialek Banyumas Desa Serang-Purbalingga Tahun 2016 (Kajian Proses Morfologis dan Struktur

Lebih terperinci

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo

Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo Oleh: Titis Widarningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa titis_widarningsih@yahoo.co.id

Lebih terperinci

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Gumilang Laksana program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa laksanagumilang@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial

Lebih terperinci

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Oleh: Dina Kurniawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dinakurniawati131@gmail.com

Lebih terperinci

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B Oleh: Ismatul Firdaus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ismafrds@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST Oleh: Sri Sukaesih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa sri.sukaesih@gmail.com Abstrak : Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30

Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30 Analisis Semantik Geguritan dalam Majalah Panjebar Semangat Periode Januari-Juli 2013 Edisi 1-30 Oleh: CandraDwi Pravitasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa candra_dwipravitasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu penelitian, maka dibutuhkan sebuah metode penelitian. Metode ini dijadikan pijakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sugihastuti menyatakan bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Dalam berbagai macam situasi, bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

KAJIAN FONOLOGI DAN LEKSIKON BAHASA JAWA DI DESA WANAYASA KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA

KAJIAN FONOLOGI DAN LEKSIKON BAHASA JAWA DI DESA WANAYASA KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA KAJIAN FONOLOGI DAN LEKSIKON BAHASA JAWA DI DESA WANAYASA KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Fita Andriyani Eka Kusuma pendidikan bahasa dan sastra jawa phitaandriyani@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata

Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata Oleh: Abdul Kholiq Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kholiqabdul510@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh

Lebih terperinci

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH

PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN JURNAL ILMIAH PROSES MORFOLOGIS KARANGAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011-2012 JURNAL ILMIAH CLAUDI DOMINICO PANGGONING SALARASATI A310 080 057 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan berbahasa meliputi mendengar, berbicara, membaca, menulis. Keempat kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang diterapkan dalam melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja Oleh: Fattrika Susseptiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Fattrika29@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan suatu ide, gagasan, pikiran, perasaan, pengalaman dan pendapat. Oleh karena itu bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Siti Nurlaela, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya, beberapa bahasa di dunia, dalam penggunaannya pasti mempunyai kata dasar dan kata yang terbentuk melalui suatu proses. Kata dasar tersebut

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia mampu melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan akal dan pikiran

Lebih terperinci

Kesalahan Ejaan dan Penggunaan Kosa Kata dalam Menulis Surat Berbahasa Jawa pada Siswa Kelas VIII MTs KHR Ilyas Tambakrejo Tahun Pelajaran 2013/2014

Kesalahan Ejaan dan Penggunaan Kosa Kata dalam Menulis Surat Berbahasa Jawa pada Siswa Kelas VIII MTs KHR Ilyas Tambakrejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Kesalahan Ejaan dan Penggunaan Kosa Kata dalam Menulis Surat Berbahasa Jawa pada Siswa Kelas VIII MTs KHR Ilyas Tambakrejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Ika Fitrianisasi Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan melalui bahasa atau tuturan yang diucapkan oleh alat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan melalui bahasa atau tuturan yang diucapkan oleh alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia sangat erat hubungannya dengan berkomunikasi. Komunikasi dilakukan melalui bahasa atau tuturan yang diucapkan oleh alat indera yaitu mulut. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Penelitian yang Relevan Sri Lestari (2003) dalam laporan penelitian yang berjudul Interferensi Bahasa Sunda dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Karangan Narasi Siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi sesama manusia. Dengan bahasa,

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 2, Nomor 2, Juli Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda (Studi Kontrastif)

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 2, Nomor 2, Juli Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda (Studi Kontrastif) Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda (Studi Kontrastif) Muhamad Romli, S.S. 1 M. Wildan, S.S., M.A. 2 ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tentang persamaan dan perbedaan afikasasi yang

Lebih terperinci

Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Oleh : Prastiti Setyaningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Prastitiningrum@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS Nuraeni, Shinta Yunita Tri. 2017. Abreviasi dalam Menu Makanan dan Minuman di Kota Semarang: Suatu Kajian Morfologis.

Lebih terperinci

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: FRISKA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Indonesia pada rubrik SMS 24 Jam Radar Banyumas edisi Januari - Mei 2016.

BAB II LANDASAN TEORI. Indonesia pada rubrik SMS 24 Jam Radar Banyumas edisi Januari - Mei 2016. 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai interferensi morfologik bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada rubrik SMS 24 Jam Radar Banyumas edisi Januari - Mei 2016. Penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DIKSI DALAM NOVEL CLEMANG-CLEMONG KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Ria Hutaminingtyas NIM : 2102405609 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013 ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013 ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana (S-1) Pada Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE

PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE PEMBENTUKAN KATA PADA LIRIK LAGU EBIET G. ADE Ni Made Suryaningsih Wiryananda email: nanananda41ymail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstracts This study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat pemakainya dalam berkomunikasi. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan sistem, yaitu seperangkat

Lebih terperinci

Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook

Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook oleh : Sundari Andayani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sundari0492@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar kata dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa komponen yang berbeda. Proses pembentukan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan fonem dalam suatu bahasa merupakan hal yang umum, hampir semua bahasa di dunia ini memiliki konsep mengenai perubahan fonem tersebut. Begitu juga

Lebih terperinci

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X Oleh: Isnani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang

Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang Oleh: Amelinda Putri Widya Sony Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

JURNAL. Javanese Language Interferance in Language Essay of Fifth Grader in MI Yaa Bunayya Dandong Srengat Blitar

JURNAL. Javanese Language Interferance in Language Essay of Fifth Grader in MI Yaa Bunayya Dandong Srengat Blitar JURNAL INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V MI YAA BUNAYYA DANDONG SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 Javanese Language Interferance in Language Essay of

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang ada dalam dunia ini di bekali kelebihan berupa akal beserta pikiran yang sempurna oleh Allah swt. Dari bekal tersebut manusia mampu melahirkan

Lebih terperinci

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 Oleh: Agus Suraningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga perkembangan bahasa Indonesia saat ini

Lebih terperinci

MAKNA ASPEKTUALITAS REDUPLIKASI VERBA BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODANG EDISI JANUARI-MARET 2012 SKRIPSI

MAKNA ASPEKTUALITAS REDUPLIKASI VERBA BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODANG EDISI JANUARI-MARET 2012 SKRIPSI MAKNA ASPEKTUALITAS REDUPLIKASI VERBA BAHASA JAWA PADA MAJALAH DJAKA LODANG EDISI JANUARI-MARET 2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci