Analisa Kinerja Sinkronisasi Uni-Direksional pada Learning Management System pada Jaringan Radio Paket

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Kinerja Sinkronisasi Uni-Direksional pada Learning Management System pada Jaringan Radio Paket"

Transkripsi

1 Analisa Kinerja Sinkronisasi Uni-Direksional pada Learning Management System pada Jaringan Radio Paket NURMAN FAUZI - NRP Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya ABSTRAK Sinkronisasi antar Learning Management System (LMS) diperlukan untuk memanfaatkan obyek-obyek pembelajaran yang ada. Sistem sinkronisasi yang digunakan yaitu uni-direksional dan bi-direksional. Pada sistem sinkronisasi uni-direksional tidak semuanya konten atau obyek pembelajaran. Salah satu kendala yang dihadapi dalam sinkronisasi adalah jarak antar aplikasi LMS yang jauh. Pada penelitian ini akan diimplementasikan sinkronisasi LMS menggunakan jaringan radio paket. Dari hasil implementasi, kinerja sistem akan dievaluasi. Pengujian pertama dilakukan terhadap ukuran maksimum file sinkronisasi yang bisa dikirim oleh modem radio dalam sekali pengiriman. Modem yang digunakan ada dua jenis yaitu Modem FSK dengan IC-TCM3105 dan MJ- dengan 1278B. Pengujian berikutnya dilakukan pengiriman file sinkronisasi yang ukurannya berbeda- pergeseran beda. Pengujian juga dilakukan terhadap frekuensi maksimal yang masih bisa ditolerir untuk pengiriman file sinkronisasi. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa ukuran maksimum file sinkronisasi yang mampu dikirimkan oleh Modem FSK dengan IC-TCM3105 sebesar 2 Kbyte dengan rata-rata waktu pengiriman adalah detik. Pergeseran frekuensi yang dapat ditolerir adalah 5 KHz di bawah frekuensi transmitter. Untuk modemm MFJ-1278B mode HP mendukung pengiriman file hingga 1 Kbyte dengan rata-rata waktu pengiriman adalah 30,35 detik. Pergeseran frekuensi yang dapat ditolerir adalah 5 KHz diatas dan dibawah frekuensi transmitter. Sedangkan untuk modem MFJ-1278B mode VP mendukung pengiriman file hingga 6 Kbyte dengan rata-rata waktu pengiriman adalah 48,98 detik. Pergeseran frekuensi yang dapat ditolerir adalah 5 KHz dibawah frekuensi transmitter. komputer lainnya sebagai salah satu sarana penyampaian mata kuliah. Teknologi ini biasanyaa disebut dengan istilah E-learning atau Electronic Learning. Dalam proses penyelenggaraan E Learning, maka dibutuhkan sebuah Learning Management System (LMS), yang berfungsi untuk mendukung implementasi pembelajaran elektronik (E-learning). LMS menyediakan materi pelajaran, instruksi-instruksisi proses belajar untuk siswa, materi evaluasi, dan penampilan hasil proses belajar. Agar dapat memanfaatkan obyek-obyek pembelajaran yang sama antar institusi diperlukan sebuah sistem sinkronisasi secara dinamis dan otomatis antara individual LMS. Sistem sinkronisasi yang digunakan yaitu sistem sinkronisasi uni-direksional dan bi-direksional. Pada kenyataannya lokasi masing-masing aplikasi LMS pasti dipisahkan oleh jarak. Untuk mengaksesnya tentu diperlukan media komunikasi yang mampu menjangkau masing-masing lokasi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah paket radio. Sistem komunikasi radio paket merupakan suatu teknik komunikasi yang menggunakan kanal radio bersama. Komunikasi radio paket juga dimaksudkan untuk mendukung komunikasi antara pengguna (user) dalam suatu wilayah yang sangat luas dan sangat sulit dijangkau oleh jaringan fisik. 2. DASAR TEORI 2.1 Sinkronisasi Uni-direksional Perbedaan konten LMS yang ada pada tiap institusi pendidikan merupakan suatu potensi pembelajaran yang menguntungkan apabila digunakan untuk saling melengkapi materi maupun konten yang diperlukan. Pada sinkronisasi uni-direksional tidak semua data disinkronisasikan termasuk data pribadi dosen maupun mahasiswa yang tersimpan di dalam tabel-tabel sendiri pada database. Keywords Learning Management System, Sinkronisasi direksional, Radio Paket. Uni- 1. PENDAHULUAN Teknologi internet yang berkembang pesat seiring dengan semakin baiknya sarana dan infrastruktur. Hal ini secara tidak langsung menjadikan penikmat teknologi meras dimanjakan dan dimudahkan dalam melakukan segalanya. Salah satu dampak dari perkembangan teknologi tersebut di atas adalah di bidang pendidikan. Muncul metode pembelajaran baru yang memanfaatkan media jaringan internet, intranet maupun media jaringan Gambar 1. Sinkronisasi Uni-direksional LMS Setiap LMS yang ada di tiap institusi yang sudah ada sebelumnya, sudah memiliki konten yang lebih banyak dan ukuran data yang besar untuk melakukan sinkronisasi di awal. 1/6

2 Modem Radio ` Transceiver Gambar 3 Komunikasi Radio Paket Gambar 2. Metode dan tahapan sinkronisasi LMS[1] Kompresi data perlu dilakukan melalui dump database yang dibuat sebelumnya. Metode tersebut dilakukan dengan mengekstraksi perubahan dari sumber database dari salah satu pengguna. Kemudian, perubahan tersebut dikompresi dan dikirim ke pengguna yang lain. Akhirnya, perubahan didekompresi dan direplika pada database di setiap pengguna yang lain tersebut. Metodee dan tahapan sinkronisasi ditunjukkan pada gambar 2. Identifikasi materi/konten pembelajaran yang tersimpan dalam format database diambil berdasarkan identifikasi angka dan key yang berasosiasi pada mata kuliah (pelajaran) tertentu. Kemudian dari konten pembelajaran yang diambil tersebut, perbedaan yang ada antara materi pembelajaran saat ini dan sebelumnya diekstraksi. Perbedaan ini kemudian disinkronisasikan dengan LMS yang disebut secara langsung atau pada jadwal yang ditentukan. 2.2 Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment (MOODLE) Moodle merupakan program aplikasi yang bersifat open source dan free (gratis) di bawah ketentuan GPL (General Public License). Moodle dapat berjalan di atas berbagai web server yang support bahasa pemrograman PHP dan sebuah database. Ia akan berjalan dengan baik di atas web server Apache dengan database MySQL. Moodle dapat disebut sebagai e-learning, karena selain bisa mengelola sebuah proses belajar berlangsung, juga mampu mengelola materi dari pembelajaran. Di dalam Moodle juga terdapat beberapa manajemen sistem yang terbagi atas: a. Site Management, meliputi website configuration, tampilan, dan modifikasi source code menggunakan PHP. b. User management, digunakan untuk mengurangi keterlibatan admin menjadi lebih minimum, ketika menjaga keamanan yang berisiko tinggi. c. Course Management, meliputi kewenangan di dalam mengatur pengajaran, metode pembelajaran, dan pembuatan forum, kuis, dan tugas-tugas lainnya. 2.3 Teknologi Radio Paket Sistem komunikasi radio paket merupakan suatu teknik komunikasi yang menggunakan kanal radio bersama. Komunikasi paket radio juga dimaksud untuk mendukung komunikasi antara pengguna (user) dalam suatu wilayah yang sangat luas dan sangat sulit dijangkau oleh jaringan fisik. Pada model komunikasi ini, paket data dikirimkan antara dua atau lebih terminal yang dilengkapi oleh radio penerima dan antena omnidirectional. Permasalahan yang selalu dijumpai dalam komunikasi ini adalah interferensi, keterbatasan jarak transmisi, atau adanya halangan (No Line Of Sight) [2]. Radio Paket umumnya menggunakan protokol TCP/IP yang ditumpangkan pada paket AX.25 (Amatir X.25) demi memudahkan komunikasi dan mempertahankan kompabilitas dengan aplikasi yang sudah tersedia. Dengan adanya protokol AX.25, di dalam satu frekuensi yang dipakai bisa digunakan oleh beberapa pihak dalam satu waktu untuk berkomunikasi secara bergantian. Dalam waktu yang sama, pada satu frekuensi mungkin ada lebih dari dua stasiun yang dapat bekerja sekaligus dan mengirimkan data secara simultan tanpa mengganggu satu sama lain. Protokol AX.25 mengikuti prinsip-prinsip X.25 yang dibuat oleh CCITT (International Telegrah And Telephone Consultive Comite ), kecuali dalam field alamat yang diperluas dan tersedianya fasilitas frame informasi bit yang tidak bernomor atau Unnumberred information (UI). Istilah DXE digunakan pada protokol AX.25 karena kedua ujung link yaitu ujung primer DCE (Data Circuit Terminal Equipment) dan perangkat DTE (Data Terminal Equipment) ) memiliki kedudukan sama dan hal ini berbeda dengan protokol X.25. Pada AX.25 level 2, informasi dikirim dalam bentuk blok-blok yang disebut frame. Frame tersusun atas bagian-bagian yang lebih kecil dan disebut field. Field terdiri dari sejumlah okted atau byte. Protokol AX.25 memiliki beberapa bagian pada setiap frame yaitu antara lain: Field Flag Pada field flag berfungsi sebagai penanda awal dan akhir dari sebuah frame, sehingga DXE penerima dapat mengetahui kapan sebuah frame dimulai dan kapan diakhiri. Field Alamat Berfungsi untuk mengidentifikasi terminal tujuan dan asal suatu frame,, juga untuk mengidentifikasi repeater yang harus dilalui oleh sebuah frame. Field Kontrol Berfungsi untuk mengidentifikasi jenis frame yang dikirim. Field Informasi Field ini berfungsi untuk membawa data yang sebenarnya dari DXE pengirim ke DXE penerima. Field FCS (Frame Check Sequence) 2/6

3 Gambar 4 Format data protokol AX..25[3] Bilangan 16 bit yang dihitung oleh pengirim maupun penerima sebuah frame berdasarkan isi field alamat, control, PID, dan informasi. Hal ini berfungsi untuk mengetahui apakah suatu frame mengalami kerusakan selama pengirimannya. Maka dari itu, DXE pengirim menempatkan FCS pada akhir frame, atau tepatnya sebelum flag penutup. Jika FCS hasil perhitungan dipenerima berbeda dengan FCS pada akhir frame, maka DXE penerima akan menyimpulkan bahwa frame tersebut telah mengalami kerusakan. DXE akan mengabaikan dan tidak akan memprosesnya. Server dan Client. Hal ini akan tergambar jelas pada dua gambar diagram alir pada gambar 5 dan gambar 6 yang merupakan metode implementasi sinkronisasi yang diterapkan pada tugas akhir ini. Gambar 7 menunjukkan topologi yang digunakan dalam implementasi. 3. METODOLOGI 3.1 Perancangan Sistem Pada tugas akhir ini, topologi jaringan radio paket yang digunakan adalah point to point. Topologi ini sudah mewakili untuk sistem sinkronisasi LMS yang terdiri dari LMS server dan LMS client. Untuk melakukan sinkronisasi melalui jaringan radio paket, LMS server dan LMS client akan dihubungkan ke sebuah gateway radio. Gateway radio dibangun dengan sebuah PC (Personal Computer), modem radio, transceiver VHF. Modem radio yang digunakan ada dua jenis yaitu Modem FSK dengan IC-TCM3105 dan MJ-1278B. 3.2 Disain GUI gateway client/server Program ini digunakan untuk pengiriman file sinkronisasi point to point pada jaringan radio paket yang akan dibangun. Program ini akan mengirimkan file sinkronisasi melewati port serial menuju modem radio yang digunakan. Dari modem, kemudian akan dikirimkan melalui radio yang terhubung. File sinkronisasi yang dikirimkan memiliki ukuran mulai dari 32 byte, 64 byte, 128 byte, 256 byte sampai batas kemampuan pengiriman modem radio. Konfigurasi dilakukan berdasarkan modem yang dipakai. Pertama konfigurasi port yang dipakai, kemudian disesuaikan baudratenya port. Baudrate untuk Modem FSK dengan IC TCM3105 adalah 1200 bps[4]. Modem MFJ-1278B menggunakan baudrate sebesar 9600 bps[5]. Program berikutnya digunakan padaa sisi receiver untuk menerima file sql yang dikirim oleh transmitter. Konfigurasi di program penerimaan juga perlu dilakukan seperti konfigurasi di program pengiriman file sql yaitu konfigurasi port dan baudrate. Gambar 5. Metodologi Implementasi Sinkronisasi pada Sisi Server Gambar 6. Metodologi Implementasi Sinkronisasi pada Sisi Client Site A LMS Server Sistem Radio Paket Modem Radio Site B Gambar 7 GUI gateway client/server ` Transceiver VHF Sistem Radio Paket LMS Client 3.2 Implementasi Sistem Sinkronisasi Konsep dasar metode sinkronisasi akan dapat terjadi dengan menjalankannya pada kedua sisi yaitu ` Transceiver Modem VHF Radio Gambar 7 Topologi Jaringan 3/6

4 3.3 Pengujian Ukuran Maksimum File sql File yang akan disinkronkan merupakan file dengan format sql. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar maksimum ukuran file sql yang dapat dikirim dalam sekali pengiriman. Pengukuran dilakukan dengan mengirimkan file-file dengan ukuran 32 byte, 64 byte, 128 byte, 256 byte, 512 byte, 1 Kbyte, 2 Kbyte, 3 Kbyte dan seterusnya hingga diketahui berapa besar maksimum file sql yang dapat dikirim oleh tiap-tiap modem. Pengiriman file sql dilakukan sebanyak 10 kali dan dilakukan dengan menempatkan gateway radio di Laboratorium B406 dan di daerah perumahan Keputih (Gang Makam E-17). File yang dikirim harus diterima dengan sempurna oleh gateway radio LMS client tanpa ada kesalahan karakter. Hal ini disebabkan karena sistem sinkronisasi LMS tidak bisa dijalankan apabila ada kesalahan karakter pada file sql yang dikirim. 3.4 Pengukuran Waktu Pengiriman File sql Pengukuran waktu pengiriman file sinkronisasi diperlukan untuk mengetahui waktu minimal yang dibutuhkan untuk melakukan sinkronisasi LMS dengan menggunakan jaringan radio paket. Pengukuran dilakukan dengan mengirimkan file-file sinkronisasi dengan ukuran 32 byte, 64 byte, 128 byte, 256 byte, 512 byte, 1 Kbyte, 2 Kbyte. Setiap file dikirimkan sebanyak 10 kali agar dapat diketahui berapa rata-rata waktu pengiriman file sql yang terjadi. Pengukuran dilakukan dua kali di dua tempat yang berbeda untuk tiap-tiap modem. Pengukuran dilakukan dengan dengan dua kondisi. Kondisi A, gateway radio ditempatkan di Laboratorium B406 dan di Taman Teknologi Jurusan Teknik Elektro ITS dengan jarak 85,26 meter. Sedangkan pada kondisi B, gateway radio ditempatkan di Laboratorium B406 Jurusan Teknik Elektro ITS dan di daerah perumahan Keputih ( Gang Makam E-17) dengan jarak 812,81 meter. 3.5 Pengukuran Pergeseran Frekuensi Pergeseran frekuensi merupakan suatu kejadian dimana frekuensi yang dipancarkan transmitter dengan frekuensi yang diterima receiver tidak sama. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui pergeseran frekuensi maksimum yang masih bisa ditolerir untuk pengiriman file sql. Pada sisi transmitter dan receiver dipasang transceiver dengan frekuensi 160 MHz. Pengukuran dilakukan dengan menggeser frekuensi receiver kemudian dilakukan pengiriman file sql sebanyak 10 kali. File yang dikirim oleh transmitter akan dilihat apakah dapat diterima dengan sempurna oleh receiver tanpa ada kesalahan karakter. Frekuensi receiver digeser dari frekuensi 160 MHz dengan perubahan 5 KHz keatas dan 5 KHz kebawah. 4. HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Ukuran Maksimum File sql Modem FSK (IC-TCM3105) yang digunakan mempunyai baudrate 1200 bps. Pada gambar 8 dapat dilihat bahwa ukuran maksimum file sql yang dapat dikirimkan dan diterima dengan sempurna pada Modem FSK (IC-TCM3105) adalah 2 Kbyte. Gambar 8 Pengujian Ukuran Maksimum File sql pada Modem FSK dengan IC-TCM3105 Gambar 9 Pengujian Ukuran Maksimum File sql pada Modem MFJ-1278B Pada gambar 9 dapat dilihat bahwa ukuran maksimum file sql yang dapat dikirimkan oleh Modem MFJ-1278B mode HP adalah sebesar 1 Kbyte. Sedangkan untuk Modem MFJ-1278B mode VP adalah sebesar 6 Kbyte. 4.2 Pengukuran Waktu Pengiriman File sql Rata-rata waktu pengiriman file sql Modem FSK dengan IC-TCM3105 ditunjukan pada gambar 10. Dari gambar 10, dapat dilihat bahwa semakin besar ukuran file sql yang dikirim, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman file tersebut. Untuk pengiriman file dengan ukuran 32 byte dan 2 Kbyte pada kondisi A dibutuhkan waktu rata-rata 2,58 detik dan 19,08 detik. Sedangkan untuk kondisi B dibutuhkan waktu ratarata 2,63 detik dan 19,16 detik. Gambar 11 menunjukkan rata-rata waktu pengiriman file sql dengan Modem MFJ-1278B mode HP. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk pengiriman file sql sebesar 32 byte dan 1 Kbyte pada kondisi A adalah 3,17 detik dan 29,68 detik. Pada kondisi B, waktu rata-rata yang dibutuhkan adalah 29,68 detik dan 30,35 detik. Gambar 12 menunjukkan waktu rata-rata pengiriman file sql Modem MFJ-1278B mode VP. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk pengiriman file sql sebesar 32 byte dan 1 Kbyte pada kondisi A adalah 1,69 detik dan 9,91 detik. Pada kondisi B, waktu rata-rata yang dibutuhkan adalah 1,81 detik dan 10,15detik. Untuk ukuran file sql sebesar 6 Kbyte, ukuran file sql maksimum yang mampu dikirimkan, diperlukan waktu rata-rata 48,05 detik untuk kondisi A dan 48,98 detik untuk kondisi B. Grafik perbandingan rata-rata waktu pengiriman file sql dengan modem MFJ-1278B mode HP/VP ditunjukkan pada gambar 13. Pada mode VP, Modem MFJ-1278B lebih cepat melakukan pengiriman file sql daripada dalam mode HP. Hal ini terjadi karena mode VP Modem MFJ-1278B memiliki baudrate 1200 bps yang mana lebih tinggi daripada baudrate mode HP, yaitu 300 bps. Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 4/6

5 4.3 Pengukuran Pergeseran Frekuensi Gambar 10 Rata-rata waktu pengiriman file sql Modem FSK dengan IC-TCM3105 Gambar 14 Pergesean Frekuensi Modem FSK dengan IC- TCM3105 Gambar 12 Rata-rata waktu pengiriman file sql Modem MFJ-1278B mode HP Gambar 11 Rata-rata waktu pengiriman file sql Modem MFJ-1278B mode VP Pada gambar 13 ditampilkan perbandingan standar deviasi yang dihasilkan oleh Modem FSK dengan IC-TCM3105 dan Modem MFJ-1278B untuk pengukuran B406-Keputih. Pengiriman file sql dengan menggunakan Modem FSK dengan IC-TCM3105 cenderung memiliki standar deviasi yang lebih kecil daripada pengiriman file sql dengan menggunakan Modem MFJ-1278B baik untuk mode HP maupun VP. Hali ini terjadi karena pada Modem FSK dengan IC-TCM3105 tidak ada mekanisme error control. Gambar 12 Grafik perbandingan rata-rata waktu pengiriman file sql Modem MFJ-1278B Gambar 13 Perbandingan Standar Deviasi modem radio Gambar 15 Pergesean Frekuensi MFJ-1278B Hasil pengukuran pergeseran frekuensi ditampilkan pada gambar 14 dan 15. Gambar 14 menunjukkan pergeseran frekuensi maksimum yang masih bisa ditolerir oleh Modem FSK (IC-TCM3105) untuk pengiriman file sql adalah 5 KHz dibawah frekuensi transmitter. Dari gambar 15, pergeseran frekuensi maksimum, untuk Modem MFJ-1278B mode HP, yang masih bisa ditolerir untuk pengiriman file sql adalah 5 KHz di atas dan di bawah frekuensi transmitter. Sedangkan untuk mode VP, pergeseran frekuensi maksimum yang masih bisa ditolerir untuk pengiriman file sql adalah 5 KHz di bawah frekuensi transmitter. 5. KESIMPULAN Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan di antaranya : 1. Ukuran file sql yang dapat dikirimkan oleh masing- masing modem dalam sekali pengiriman tanpa adanya kesalahan karekter adalah terbatas. Modem FSK (IC-TCM3105) = 2 Kbyte; MFJ-1278B (mode HP) = 1 Kbyte; MFJ-1278B (mode VP) = 6 Kbyte. 2. Modem FSK dengan IC-TCM3105 mengirimkan file sql dengan ukuran 1 Kbyte membutuhkan waktu ratarata 19,08 detik untuk jarak 85,26 meter. Sedangkan pada jarak 812,81 meter, rata-ratsebesar detik. waktu pengiriman 3. Modem MFJ-1278B mengirimkan file sql dengan ukuran 2 Kbyte membutuhkan waktu rata-rata 29,68 detik (mode HP) dan 9,91 detik (mode VP) untuk jarak 85,26 meter. Sedangkan pada jarak 812,81 meter, rata-rata waktu pengiriman sebesar detik (mode HP) dan 10,15 detik (mode VP). 4. Jarak antar gateway radio tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap waktu pengiriman file sql. Waktu pengiriman file sql lebih dipengaruhi oleh baudrate modem yang digunakan. 5. Pengiriman file sql menggunakan Modem FSK (IC- TCM3105) memiliki standar deviasi yang jauh lebih kecil dari standar deviasi Modem MFJ-1278B untuk 5/6

6 ukuran file sql yang sama. Hal ini terjadi karena tidak adanya mekanisme error control pada Modem FSK dengan IC-TCM Pergeseran frekuensi berpengaruh pada proses sinkronisasi LMS. Pergeseran frekuensi maksimum yang bisa ditolerir dalam pengiriman file sql pada Modem FSK (IC-TCM3105) adalah 5 KHz dibawah frekuensi transmitter. Untuk Modem MFJ-1278B mode HP adalah 5 KHz dibawah dan diatas frekuensi transmitter. Untuk mode VP adalah 5 KHz dibawah frekuensi transmitter. 6. SARAN Adapun beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan maupun saran dalam pelaksanaan tugas akhir ini guna pengembangan penelitian selanjutnya antara lain : 1. Proses sinkronisasi hendaknya dilakukan dengan menggunakan Modem MFJ-1278B karena memiliki mekanisme error control sehingga file sinkronisasi yang dikirim dapat diterima dengan sempurna oleh LMS client. 2. Untuk proses sinkronisasi menggunakan Modem FSK (IC-TCM3105) hendaknya dilakukan penyempurnaan pada modem sehingga modem tersebut dilengkapi dengan mekanisme error control. 3. Untuk mendukung proses sinkronisasi dengan database yang besar, hendaknya dibuat program pengiriman file sinkronisasi yang mampu memecah file sinkronisasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat dikirimkan menuju LMS client. 4. Untuk meningkatkan layanan sinkronisasi menjadi lebih optimal maka hendaknya digunakan pada layanan jaringan yang memiliki bandwidth yang lebar. 5. Untuk lebih membantu dan memudahkan administrator dalam melakukan sinkronisasi diperlukan pembenahan program sinkronisasi yang lebih familiar dan otomatisasi yang bersifat GUI, sehingga lebih efektif dan efisien. Karena pengerjaan program masih dilakukan secara manual pada bagian-bagian tertentu seperti sinkronisasi database. RIWAYAT PENULIS Nurman Fauzi, lahir di Tulungagung 16 Juli 1987, merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Suparman dan Nurhayatin. Memulai pendidikan formalnya di SD Negeri II Purworejo, kemudian meneruskan pendidikan di SLTP Negeri 1 Ngunut dan SMA Negeri 1 Boyolangu. Lulus SMA tahun 2005 dan melanjutkan studi di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengambil Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia dan aktif mengikuti berbagai macam kegiatan pelatihan dan seminar dibidang telekomunikasi, seperti Linux Networking, VoIP, dan lain sebagainya. Penulis juga aktif di berbagai kegiatan Laboratorium Jaringan Telekomunikasi seperti Lab Base Education (LBE), Asisten Laboratorium, Asisten Praktikum Pengantar Sistem Telekomunikasi, Asisten Praktikum Komunikasi Data, VoIP Developer, Training Season. DAFTAR PUSTAKA [1] Affandi, A., Usagawa, T., Jazidie, A., Chisaki. Y. "Sistem Sinkronisasi Untuk Membangun Lingkungan E-Learning Terdistribusi", Publication number: US (A1) Publication date: , Applicant(s): LPPM ITS. [2] Lami, Hendro F.J."Implementasi Teknik Roll Call Poling Pada Gateway Multi Terminal", Tesis Teknik Elektro ITS, Surabaya,2009. [3] Beech, William A."AX.25 Link Access Protocol for Amateur Packet Radio", The American Radio Relay League,1998. [4] Ardita, Michael."Perancangan Terminal Komunikasi Data Terintegrasi untuk Jaringan Ad-Hoc Vessel Messaging System (VMeS) ", Tesis Teknik Elektro ITS, Surabaya,2010. [5] MFJ Enterprises, Inc. MFJ-1278B Manual.Mississipi State,1994. Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 6/6

Analisa Kinerja Sinkronisasi Learning Management System (LMS) Melalui Jaringan Radio Paket

Analisa Kinerja Sinkronisasi Learning Management System (LMS) Melalui Jaringan Radio Paket Analisa Kinerja Sinkronisasi Learning Management System (LMS) Melalui Jaringan Radio Paket Farah Alin Nugrahani Laboratorium Jaringan telekomunikasi, Jurusan teknik Elektro, Fakultas teknologi Industri

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO PAKET NURMAN FAUZI NRP 2205100070 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Email: zeth@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

untuk dapat E-learning kebutuhan pada antar institusi agar dapat saling melengkapi berfungsi untuk content antar masing-masing permasalahan

untuk dapat E-learning kebutuhan pada antar institusi agar dapat saling melengkapi berfungsi untuk content antar masing-masing permasalahan PUTRA PRATAMA NRP 2205100126 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya 60111 ABSTRAK Learning Management

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

RoadMap Penelitian VMeS

RoadMap Penelitian VMeS Perancangan Terminal Komunikasi Data Terintegrasi Untuk Jaringan Ad Hoc Vessel Messaging System (VMeS) Oleh : Michael Ardita ( 2208 206 017 ) Pembimbing : Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Latar Belakang Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukan perkembangan teknologi sudah mempengaruhi

Lebih terperinci

Komunikasi Nirkabel Ad Hoc pada Kanal VHF dengan Memanfaatkan Platform SDR. Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA

Komunikasi Nirkabel Ad Hoc pada Kanal VHF dengan Memanfaatkan Platform SDR. Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA Komunikasi Nirkabel Ad Hoc pada Kanal VHF dengan Memanfaatkan Platform SDR Oleh : Primatar Kuswiradyo Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA Pascasarjana Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Rancang Bangun Modul PAD (Packet Assembler Dissassembler) menggunakan AX.25 pada Sistem Komunikasi ITS-SAT Pasang Arung Padang, Eko Setijadi, dan Gamantyo

Lebih terperinci

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning 1/6 Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning dalam Institusi Pendidikan FAUZAN SAIFUL HAQ M NRP 2206100018

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) A-241

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) A-241 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-241 Rancang Bangun Modul PAD (Packet Assembler Dissassembler) Menggunakan AX.25 pada Sistem Komunikasi ITS-SAT Pasang Arung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra Kurniawan dalam skripsi berjudul Analisis dan perancangan Aplikasi E-Learning

Lebih terperinci

PENGGUNAAN APLIKASI E-LEARNING (MOODLE)

PENGGUNAAN APLIKASI E-LEARNING (MOODLE) PENGGUNAAN APLIKASI E-LEARNING (MOODLE) Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sudah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pada bidang Pendidikan, dampak yang muncul ialah kegiatan belajar dan

Lebih terperinci

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SINKRONISASI FRAME DAN KONTROL KESALAHAN KOMUNIKASI DATA PADA SISTEM MODEM VHF

RANCANG BANGUN SINKRONISASI FRAME DAN KONTROL KESALAHAN KOMUNIKASI DATA PADA SISTEM MODEM VHF TUGAS AKHIR - RE 1599 RANCANG BANGUN SINKRONISASI FRAME DAN KONTROL KESALAHAN KOMUNIKASI DATA PADA SISTEM MODEM VHF Nuzril Alfansyah NRP 2205 109 638 Dosen Pembimbing Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) Husna Amalia, Achmad Affandi Email : husna.amalia@yahoo.com, affandi@ee.its.ac.id Laboratorium Jaringan

Lebih terperinci

soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1

soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1 soal tes + ujian asil + ujian BUKU PANDUAN SISTEM MANAJEMEN KONTEN PADA PLATFORM MOODLE Buku Panduan CMS pada Platform Moodle 1 Daftar Isi Daftar Isi...2 BAB I. PENDAHULUAN...3 1.1. Sekilas Tentang Moodle...3

Lebih terperinci

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Ahmad Budi Setiyawan 1, A.Subhan KH, ST 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

Judul B. Latar Belakang

Judul B. Latar Belakang Judul Judul Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian (PKM-P) yang disusun adalah Integrasi Voice Over Internet Protocol Dengan Learning Management System Server Untuk Sistem Pembelajaran Interaktif.

Lebih terperinci

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle 1

Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Moodle 1 I. Pendahuluan Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam ruang kelas digital

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA PENGENALAN KOMUNIKASI DATA Konsep Komunikasi Data Terminologi Komunikasi Data Bentuk Komunikasi Komponen Dasar Komunikasi Data Aplikasi Riil Sistem Komunikasi Data Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi,

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 1 No. 2 Nopember 2012

Jurnal Elektronik Ilmu Komputer - Universitas Udayana JELIKU Vol 1 No. 2 Nopember 2012 PERANCANGAN IMPLEMENTASI KONSEP ROUTING DAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK ANTARA WEBSERVER MOODLE DAN WEBSERVER DRUPAL I Made Agus Widiana Putra, Cokorda Rai Adi Paramartha Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN DIDIK ARIBOWO 2210 203 009 Dosen Pembimbing: DR. Ir. Achmad Affandi, DEA Pasca Sarjana Bidang Keahlian Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROSES HANDSHAKING PADA SATELIT NANO DENGAN STASIUN BUMI MENGGUNAKAN PROTOKOL AX.25

IMPLEMENTASI PROSES HANDSHAKING PADA SATELIT NANO DENGAN STASIUN BUMI MENGGUNAKAN PROTOKOL AX.25 IMPLEMENTASI PROSES HANDSHAKING PADA SATELIT NANO DENGAN STASIUN BUMI MENGGUNAKAN PROTOKOL AX.25 Yusuf Pradana Gautama ), Budi Syihabuddin 2), Inung Wijayanto 3) ),2),3 ) S Teknik Telekomunikasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini, mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan

Lebih terperinci

RANCANG DAN BANGUN WEB SERVER E-LEARNING PADA SMA NEGERI 19 PALEMBANG

RANCANG DAN BANGUN WEB SERVER E-LEARNING PADA SMA NEGERI 19 PALEMBANG RANCANG DAN BANGUN WEB SERVER E-LEARNING PADA SMA NEGERI 19 PALEMBANG Siti Munawaroh Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem belajar mengajar di SMA Negeri 19 Palembang masih

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNIK MULTIPLE ACCES PADA GATEWAY MULTI TERMINAL

PENGEMBANGAN TEKNIK MULTIPLE ACCES PADA GATEWAY MULTI TERMINAL PENGEMBANGAN TEKNIK MULTIPLE ACCES PADA GATEWAY MULTI TERMINAL H. Lami 1), A. Affandi 2) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111, email : f3rr1_63@elect-eng.its.ac.id 2) Jurusan Teknik Elektro ITS,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember

Adi Heru Utomo Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember Sistem Monitoring dan Evaluasi pada Moodle untuk kegiatan E-learning pada Program S-2 Pascasarjana Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Adi

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio telah digunakan masyarakat sejak zaman orde

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diinginkan. Dengan banyaknya penjual ikan secara konvensional untung yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat banyaknya bidang usaha ikan secara konvensional saat ini maka tidak mudah bagi penjual yang menjual ikannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dengan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG

BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG BAB III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI WEB LOG Pengembangan website telah menjadi tuntutan pemiliknya seiring dengan dinamika dan kemajuan teknologi internet. Website yang tidak mempunyai informasi dan tampilan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Jaringan Ad Hoc Berbasis Radio Paket pada Kanal Frekuensi Tinggi untuk Layanan Data Telemedika

Rancang Bangun Jaringan Ad Hoc Berbasis Radio Paket pada Kanal Frekuensi Tinggi untuk Layanan Data Telemedika JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Jaringan Ad Hoc Berbasis Radio Paket pada Kanal Frekuensi Tinggi untuk Layanan Data Telemedika Khoirul Fahmi 1, Atik Choirul Hidajah 2, dan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SINKRONISASI BIDIREKSIONAL ANTAR LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS MOODLE

RANCANG BANGUN APLIKASI SINKRONISASI BIDIREKSIONAL ANTAR LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS MOODLE RANCANG BANGUN APLIKASI SINKRONISASI BIDIREKSIONAL ANTAR LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS MOODLE Henning Titi Ciptaningtyas 1), Royyana Muslim Ijtihadie 1), Panji Arya Lumayung 1) 1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) Page 1 of 6 RANCANG BANGUN SISTEM BILLING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) Farah Ayu Bisono, Achmad Affandi Email : farah.vbee@yahoo.com, affandi@ee.its.ac.id Laboratorium Jaringan Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

Kata kunci : LMS synchronization, distributed LMS, Unidirectional

Kata kunci : LMS synchronization, distributed LMS, Unidirectional PEMBANGUNAN APLIKASI SINKRONISASI UNIDIRECTIONAL ANTAR LEARNING MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS MOODLE Risti Anggraini Kurniawati, Bekti Cahyo Hidayanto, Achmad Affandi Laboratory for Telecommunication Networks,

Lebih terperinci

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel

Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Implementasi Kolaborasi Node Pada Sistem Komunikasi Ad Hoc Multihop Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Angga Galuh Pradana 2204100005 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MOODLEBILE PADA M-LEARNING

PENGGUNAAN MOODLEBILE PADA M-LEARNING PENGGUNAAN MOODLEBILE PADA M-LEARNING oleh: Denny Wijanarko 1, Wahyu Kurnia Dewanto 2 1,2 JurusanTeknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember 68101 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER Roland Oktavianus Lukas Sihombing, Muhammad Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

Rancang Bangun Jaringan Ad Hoc Berbasis Radio Paket pada Kanal Frekuensi Tinggi untuk Layanan Data Telemedika

Rancang Bangun Jaringan Ad Hoc Berbasis Radio Paket pada Kanal Frekuensi Tinggi untuk Layanan Data Telemedika Rancang Bangun Jaringan Ad Hoc Berbasis Radio Paket pada Kanal Frekuensi Tinggi untuk Layanan Data Telemedika Oleh: Khoirul Fahmi (2208100049) Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Atik Choirul

Lebih terperinci

EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE

EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE M. Udin Harun Al Rasyid, Setiawardhana Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik ELektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS E-mail:

Lebih terperinci

Informasi Diklat. Kebijakan ini ditujukan untuk mengoptimalkan penerapan teknologi, khususnya teknologi informasi, dalam rangka meningkatkan efisiensi

Informasi Diklat. Kebijakan ini ditujukan untuk mengoptimalkan penerapan teknologi, khususnya teknologi informasi, dalam rangka meningkatkan efisiensi APLIKASI E-LEARNING PADA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL MENGGUNAKAN MOODLE 2.0.9 Trisya Savitri (12108287) trisya_savitri@yahoo.com Jurusan Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelaskan konsep jaringan komputer Mahasiswa mengerti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya.

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 4 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang perancangan sistem aplikasi E- Learning berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini penulis menyajikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO (D3) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Kampus Karangmalang Yogyakarta, Telp. (0274) 548161 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Lebih terperinci

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID Denny Wijanarko 1) 1) Teknik Komputer Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip PO. Box 164, Jember 6811, Jawa Timur Email : dennywijanarko@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat, khususnya teknologi informasi, Kebutuhan manusia akan segala sesuatu dituntut

Lebih terperinci

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( ) INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN PABX ANTARA KANTOR CABANG SURABAYA DENGAN KANTOR PUSAT JAKARTA PT. WIJAYA KARYA MELALUI Tujuan MengintegrasikanVoIP dan PABX pada kantor cabang Surabaya dan kantor

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LAYANAN SMS PADA TEKNOLOGI VMES (VESSEL MESSAGING SYSTEM) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI KAPAL LAUT

RANCANG BANGUN LAYANAN SMS PADA TEKNOLOGI VMES (VESSEL MESSAGING SYSTEM) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI KAPAL LAUT RANCANG BANGUN LAYANAN SMS PADA TEKNOLOGI VMES (VESSEL MESSAGING SYSTEM) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI KAPAL LAUT Adrian Imantaka 1, and Achmad Affandi 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing B. DASAR TEORI 1. Routing

Lebih terperinci

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER OLEH : Fakultas FASILKOM. Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika.

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER OLEH : Fakultas FASILKOM. Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika. Modul ke: APLIKASI KOMPUTER OLEH : Fakultas FASILKOM Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika http://mercubuana.ac.id Bagian Isi PENDAHULUAN PENGANTAR MOODLE SEPINTAS TENTANG MOODLE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan web pariwisata yang sudah pernah ada masih terdapat beberapa kekurangan dan penulis bermaksud mengambangkan aplikasi tersebut untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengetahui parameter sistem seperti langkah langkah pengumpulan pergerakan penumpang dan konfigurasi sistem pada

Lebih terperinci

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman to SMS dan. SMS to berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM.

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman  to SMS dan. SMS to  berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM. Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman E-mail to SMS dan SMS to E-mail berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM. 0534010137 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO

SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO Norma Hermawan 1), Muh. Farid Retistianto 2), Achmad Arifin 3) 1),3 ) Teknik Biomedik, Institut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai universitas yang berkembang pesat dan memiliki rencana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai universitas yang berkembang pesat dan memiliki rencana untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Bina Nusantara merupakan salah satu universitas yang menjadi panutan universitas lain dalam penerapannya terhadap dunia teknologi informasi. Sebagai universitas

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERBANGAN (AIRLINES) BERBASIS BREW DAN BROADCAST SMS

SISTEM INFORMASI PENERBANGAN (AIRLINES) BERBASIS BREW DAN BROADCAST SMS SISTEM INFORMASI PENERBANGAN (AIRLINES) BERBASIS BREW DAN BROADCAST SMS Wida Ekiyanti Putri, Mike Yuliana, EkoAdi Setiawan Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 Ahmad Makhsun¹, Idris Winarno, SST, M.Kom.² ¹Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, ²Dosen Jurusan Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Nila Feby Puspitasari 1. Source (Sumber) - Membangkitkan data untuk ditransmisikan Contoh : telepon dan PC (Personal Computer) 2. Transmitter (Pengirim) - Mengkonversi data

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-LEARNING DENGAN LMS MOODLE DAN TATAP MUKA VIA VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN GOOGLE HANGOUTS

PERANCANGAN E-LEARNING DENGAN LMS MOODLE DAN TATAP MUKA VIA VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN GOOGLE HANGOUTS PERANCANGAN E-LEARNING DENGAN LMS MOODLE DAN TATAP MUKA VIA VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN GOOGLE HANGOUTS oleh Zerlina Amelia Kalendesang NIM: 622009601 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia ditambah lagi kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia ditambah lagi kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi harus diakui masih terbatasnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia ditambah lagi kondisi demografis

Lebih terperinci

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER A. Tujuan Memahami cara kerja aplikasi web berbasis server Memahami perangkat pengembangan aplikasi web berbasis server Mengenal dan memahami pemrograman web berbasis teknologi server B. Dasar Teori Web

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI LAYANAN APLIKASI AGENT TELEFONI BERBASIS EMBEDDED EBOX-4300

RANCANG BANGUN APLIKASI LAYANAN APLIKASI AGENT TELEFONI BERBASIS EMBEDDED EBOX-4300 RANCANG BANGUN APLIKASI LAYANAN APLIKASI AGENT TELEFONI BERBASIS EMBEDDED EBOX-4300 Fajar Baskoro 1, Achmad Subhan Khalilullah 2, 1 Mahasisawa 2 Dosen Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

KINERJA MODEM ADHOC RADIO UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN TRANSPORTASI KAPAL TRADISIONAL

KINERJA MODEM ADHOC RADIO UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN TRANSPORTASI KAPAL TRADISIONAL KINERJA MODEM ADHOC RADIO UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN TRANSPORTASI KAPAL TRADISIONAL Michael Ardita 1 dan Achmad Affandi 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro FTI, ITS, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, email:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Muhamad Ali muhal.uny@gmail.com Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik - 1 - Frame Relay Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi

Lebih terperinci

APLIKASI MOBILE-CHATTING MENGGUNAKAN FASILITAS BLUETOOTH DENGAN J2ME

APLIKASI MOBILE-CHATTING MENGGUNAKAN FASILITAS BLUETOOTH DENGAN J2ME APLIKASI MOBILE-CHATTING MENGGUNAKAN FASILITAS BLUETOOTH DENGAN J2ME Satyani Karina Eka Putri Teknik Informatika Universitas Gunadarma akarin_chan86@yahoo.com ABSTRAK Saat ini teknologi komunikasi menggunakan

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pada bab ini berisi pendahuluan, tujuan, ruang lingkup proyek, definisi, dan gambaran produk. 1.1 PENDAHULUAN Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem interactive e-learning berbasis web dengan game dan animasi untuk pembelajaran materi bilangan berdasarkan SI dan SKL

Lebih terperinci

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Teknik Telekomunikasi Multimedia -Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri ITS Surabaya 2012 Arie Setiawan 2209106024 Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D. Latar Belakang Indonesian

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang

Lebih terperinci

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning

Pengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan

Lebih terperinci

LABORATORIUM KOMUNIKASI DATA

LABORATORIUM KOMUNIKASI DATA LABORATORIUM KOMUNIKASI DATA ADHOC COMMUNICATION KELOMPOK 3 Rekan Kerja : 1. Ade Eka Saputri 2. Iman Gema Kowara 3. Indah Dian Pratiwi 4. M. Alghifari Kelas : TT5B JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO Emil Salim (1), Kasmir Tanjung (2) Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)

Lebih terperinci