LAPORAN KERJA PRAKTEK CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR DI PT. HYDRAXLE PERKASA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KERJA PRAKTEK CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR DI PT. HYDRAXLE PERKASA"

Transkripsi

1 LAPORAN KERJA PRAKTEK CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR DI PT. HYDRAXLE PERKASA Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Ngarifin NIM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Nanang Ruhyat, ST, MT. PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011

2 LAPORAN KERJA PRAKTEK CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR DI PT. HYDRAXLE PERKASA Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Ngarifin NIM : Pembimbing : Nanang Ruhyat,ST,MT. PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011

3 LAPORAN KERJA PRAKTEK CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR DI PT. HYDRAXLE PERKASA Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Ngarifin NIM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Nanang Ruhyat,ST,MT. PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011 i

4 LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktek dari mahasiswa berikut ini : Nama : Ngarifin NIM : Program Studi : Teknik Mesin Judul : CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR DI PT. HYDRAXLE PERKASA Telah diperiksa dan disetujui sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Mengetahui, Dosen Pembimbing Koordinator Kerja Praktek Nanang Ruhyat,ST,MT. Nanang Ruhyat,ST,MT. Ketua Program Studi Teknik Mesin Abdul Hamid,ST,MT. ii

5 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. atas segala kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Laporan kerja praktek ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar sarjana S-1. Dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini, penyusun banyak mendapat bantuan, arahan dan dorongan dari banyak pihak, terutama dosen pembimbing, pembimbing lapangan, rekan sejawat dan keluarga. Pada kesempatan ini saya sampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Abdul Hamid,ST,MT. selaku ketua Program Studi Teknik Mesin 2. Bapak Nanang Ruhyat,ST,MT. selaku dosen pembimbing kerja praktek 3. Bapak Robinson P selaku kepala departemen PT Hydraxle Perkasa. 4. Bapak Sukasno sebagai pembimbing selama penyusun kerja praktek di PT Hydraxle Perkasa. 5. Kedua orang tua, yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materi. 6. Teman-teman PT Hydraxle Perkasa, yang memberikan data-data yang dibutuhkan penyusun. Laporan kerja praktek ini mungkin jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan. Akhirnya semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat kepada pengembangan Iptek di Indonesia terutama pada bidang teknik manufaktur dan machinery. Jakarta, 13 Juni 2011 Penyusun iii

6 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan dan manfaat Tempat dan Pelaksanaan Metode Penulisan Sistematika Penulisan... 2 BAB II. PT. HYDRAXLE PERKASA 2.1. Sejarah berdirinya Perusahaan Visi dan Misi PT.Hydraxle Perkasa Struktur Organisasi PT.Hydraxle Perkasa Latar Belakang Berdirinya MC PT.Hydraxle Perkasa Tenaga Kerja dan Jam Kerja Operasional PT.Hydraxle Perkasa Aktivitas Harian PT.Hydraxle Perkasa... 6 BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1. Mesin Perakit Radiator Unit Power Pack Pompa Unit Relief Valve Manifold Block Pressure Gauge Selang Hidraulik Directional Valve Check Valve Service Unit iv

7 3.12 Manifold Block Pressure Gauge Tubing Pun Flow Control Fitting Tube Directional Valve Kompresor Cara Kerja Mesin Perakit Radiator Operasi Manual Operasi Otomatis BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ACUAN v

8 vi

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini perkembangan tentang dunia otomotif sangat maju pesat. Terutama di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Seiring dengan perkembangan dunia otomotif tersebut maka dibangunlah sebuah perusahaan yang berstandart internasional. Untuk menjadikan perusahaan tersebut dapat berkembang pesat serta memenuhi kebutuhan dunia otomotif maka, para pengusaha serta pengelola perusahaan tersebut mengeluarkan atau menciptakan sebuah inovasi mesin produksi. Mesin-mesin ini sebelum dibuat, terlebih dahulu di design sedemikian rupa agar tercipta sebuah mesin yang dapat dipergunakan secara signifikan. Kebanyakan mesin disini mengadopsi atau menjiplak mesin dari cabang-cabang perusahaan yang ada di luar negeri. Contohnya Singapura, Jepang, Korea dan Malaysia. Mengapa mereka menjiplak dari negara-negara tersebut, sebab negara-negara tersebut memiliki teknologi serta cara pembuatan mesin yang cukup bagus dan sempurna. Pada dasarnya negara kita mempunyai banyak ide serta gagasan untuk memenuhi kebutuhan dunia otomotif tersebut. Oleh karena itu didirikanlah perusahaan yang memproduksi suku cadang otomotif.tidak sedikit yang di produksi perusahaan ini, dari suku cadang motor, mobil, hingga suku cadang mesin alat berat (escavator, bulldozer, forklift dan lain sebagainya). 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah penyusun memahami prinsip prinsip hidrolik dan pneumatik serta pengoperasian Mesin Perakit Radiator yang ada di PT. Hydraxle Perkasa. 1.3 Tempat dan Pelaksanaan Kerja Praktek ini di laksanakan di PT. Hydraxle Perkasa yang letaknya berada di Jl. Raya LPPU No.88 Curug Tangerang Banten. 1

10 1.4 Metode Penulisan Untuk menyusun laporan kerja praktek ini penyusun menggunakan metode dalam pengumpulan data adalah metode observasi yaitu penyusun terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan mencatat apa saja yang dianggap penting guna melengkapi datadata. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang penyusun lakukan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, manfaat, tujuan, tempat dan pelaksanaan serta metode penulisan. BAB II PT. HYDRAXLE PERKASA Bab ini berisi tentang sejarah umum, visi, misi serta sertifikasi, proyek, struktur organisasi perusahaan. BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR Bab ini menjelaskan tentang apa saja komponen serta bagaimana mesin dibuat ataupun dirangkai. Menyesuaikan gerakan serta cara kerja mesin tersebut. BAB IV PENUTUP Penutup berisikan tentang bagaimana kerja praktek tersebut dijalani, serta tidak lupa penulis melampirkan saran atau kritik kepada perusahaan serta ke akademik. Bab ini juga merupakan halaman terakhir dari pelaporan ini. 2

11 BAB II PT. HYDRAXLE PERKASA 2.1 Sejarah berdirinya Perusahaan Berdiri pada tahun Technical Assistant perusahaan ini adalah Shin Maywa Industrial Co.Ltd Jepang pada tahun Produk yang dihasilkan antara lain adalah hidraulic, Dump Truck, Body Dump, dan Trailer Axle. Produknya banyak digunakan pada truk angkutan batu pasir di pertambangan juga produknya yang lain adalah tangki air untuk di perkebunan dan pertambangan. Telah memperoleh sistem sertifikasi manajemen mutu dalam standarisasi ISO 9001 pada tahun Sedangkan tempat saya melakukan kerja praktek ada di Departemen HPME Factory 2, dari PT. Hydraxle Perkasa. Adapun kegiatan atau aktivitasnya adalah membuat mesin- mesin produksi. Selain itu untuk supporting atau pendukung kebutuhan tooling, alat- bantu kerja serta mesin-mesin spesifikasi yang dibutuhkan di pabrik tersebut. 2.2 Visi dan Misi PT. Hydraxle Perkasa Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi di masa depan di pandang dari berbagai aspek, yang merupakan arah dari organisasi yaitu : Menjadikan perusahaan kelas dunia dalam industri komponen otomotif. Misi adalah suatu pernyataan yang menunjukkan maksud didirikannya atau di bentuknya suatu organisasi dan lingkup kegiatan yang harus di jalankan. Misi PT. Hydraxle Perkasa. yaitu : Perbaikan berkesinambungan untuk memenuhi semua persyaratan dengan proses transformasi terbaik. 3

12 2.3 Struktur Organisasi PT. Hydraxle Perkasa Adapun struktur organisasi dari perusahaan tersebut akan kita bahas disini. Di dalam struktur organisasi terdapat berbagai elemen yang dapat kita lihat atau kita amati. Direktur Utama Rudi HL Machine Centre DFM Robinson P DIES Centre DFM Jaka S Mechanic Head Sukasno Electric Head Giana Dies Head M Iskandar Mould Head Irfan PIC Project Ngarifin PIC Project Ahmad Suyudi PIC Project Sugiantoro PIC Project Aris E Gambar 2.1 Daftar Struktur Organisasi Perusahaan PT. Hydraxle Perkasa ini dipimpin oleh Bapak Rudi yang juga membawahi beberapa bagian lain diantaranya ; Engineering, Sekretaris, Finance, Personalia. Untuk bidang sekretaris ataupun personalia tidak mempunyai bawahan, mereka berdiri sendiri. Dari sini kitadapat menganalisis bagaimana kegiatan mereka seharisehari, mulai mereka masuk sampai mereka pulang. 2.4 Latar Belakang Berdirinya Departemen MC PT. Hydraxle Perkasa Saat ini perkembangan PT. Hydraxle Perkasa semakin meningkat sehingga sangat membutuhkan mesin dan alat bantu yang spesifik dan yang berkaitan dengan produk PT. Hydraxle Perkasa itu sendiri. Padahal konsentrasi dibagian-bagian yang ada di PT. 4

13 Hydraxle Perkasa diutamakan pada proses produksi. Disamping itu juga sasaran dan konsistensi pencapaian target yang berkualitas juga harus stabil. Oleh sebab itu berdirinya Machinery dibutuhkan sebagai pendukung bagian-bagian yang ada di PT. Hydraxle Perkasa dapat meningkatkan produksinya. Apabila mesin dan alat bantu tersebut bila di beli di luar lingkungan PT. Hydraxle Perkasa membutuhkan harga yang sangat tinggi karena mesin tersebut mempunyai karakteristik yang khusus. Jadi pada intinya PT. Hydraxle Perkasa memanfaatkan SDM dan teknologi yang dimilikinya untuk membuat mesin dan alat bantu sesuai dengan karakter produk PT.Hydraxle Perkasa. 2.5 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Penulis mengikuti Kuliah Kerja Praktek ini karena bekerja di PT. Hydraxle Perkasa yang bergerak dalam bidang pembuatan raw component dan special purpose machine untuk kepentingan produksi dalam lingkungan perusahaan. Pada saat ini laporan tertulis Departemen Machinery PT. Hydraxle Perkasa memiliki 2 supervisori yang sudah berpengalaman dalam pembuatan produk-produk yang ada di PT. Hydraxle Perkasa dan berbagai operator yang melakukan machining dan assembling. Jam kerja yang berlaku di PT. Hydraxle Perkasa adalah sebagai berikut : Hari Senin- Kamis : , istirahat jam Hari Jum at : , istirahat jam Hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur, namun jika karyawan di butuhkan perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya maka di perhitungkan lembur. 2.6 Operasional PT. Hydraxle Perkasa Operasional di Departemen ini menyangkut sistem Input Output, dimana inputnya berupa atau perintah kerja dari bagian-bagian yang ada di PT. Hydraxle Perkasa berupa order pembuatan special purpose machine dan raw component. Sedangkan prosesnya adalah pembuatan design melalui drawing dengan memakai program Autocad yang menghasilkan gambar, part list dan bill of material, kemudian pengadaan material baik standart maupun material yang perlu di machining in house, di lanjutkan proses pengerjaan fitting, sub assy, general assy, pneumatic, hidraulik, 5

14 dan electrical. Yang terakhir yaitu output yang berupa barang jadi baik spesial purpose machine maupun raw component. 2.7 Aktivitas Harian PT. Hydraxle Perkasa Setiap pagi sebelum bekerja seluruh karyawan wajib mengikuti Briefing harian yang di laksanakan menit sebelum jam kerja di mulai. Briefing harian bertujuan untuk : 1. Memberikan pengarahan kepada karyawan secara intensif. 2. Menginformasikan pekerjaan yang kemarin dan hari ini. 3. Menginformasikan masalah- masalah yang timbul dan yang akan timbul. Dalam briefing tersebut juga membahas system kerja yang menjadi pedoman PT. Hydraxle Perkasa yaitu system kerja 5S (bahasa Jepang) dan 5R (bahasa Indonesia). System 5S / 5R mencakup seluruh aspek yang berkaitan erat dengan tujuan perusahaan untuk meniingkatkan produktivitas secara terus menerus serta menumbuhkan kebiasaan- kebiasaan atau etiket kerja yang baik. 5 S dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia diantaranya : Seiri (Ringkas) Seiton (Rapih) Shitsuke (Rajin) Seiketshu (Rawat) Seiso (Resik) Berikut ini adalah urutan pelaksanaan briefing harian PT. Hydraxle Perkasa: a. Pembukaan oleh staff, kemudian briefing di mulai dengan pembacaan Briefing Harian. b. Informasi, membahas pekerjaan (spesifikasi dan rutin) secara singkat dan padat. c. Feedback, karyawan menyampaikan saran dan kritik atau hambatan yang di hadapi di area kerja. d. Syukuran, karyawan di persilakan untuk berdo a dalam hati menurut agama serta kepercayaan masing-masing. e. Penutup, simbolis kerjasama atau ungkapan semangat bersama. 6

15 BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate. Pada bagian ini bergerak dengan hidrolik dan tersusun oleh 4 bagian yaitu Base Plate Part, Bottom Gripper unit, Side Gripper Unit, dan Top Gripper, setiap bagian tersusun dari beberapa bagian. Disini kita bahas tentang penjelasan kontrol mesin itu sendiri dari kontrol hidraulik, pneumatic serta elektric. Sistem Hidraulik sendiri terdiri berbagai bagian di antaranya : Unit Power Pack Pompa Unit Relief Valve Manifold Block Pressure gauge Selang Hidraulik Directional Valve Check Valve Sistem Pneumatik terdiri bergai bagian di antaranya : Service Unit Manifold block Pressure gauge Tubing Pun Flow control Fitting Tube Directional Valve 7

16 Kompressor Dari bagian tersebut kita akan mengaplikasikan sebagai aktuator ataupun penggerak sebuah mesin. Apabila kita menggunakan sistem hidraulik maka fluida yang di gunakan untuk kontrol adalah oli yang di sirkulasikan dengan pompa. Tetapi apabila dalam penggerak mesin kita menggunakan sistem pneumatik maka kita gunakan udara yang di pompa oleh kompresor sehingga udara tersebut menghasilkan tekanan. Dalam pneumatic ini udara bertekanan yang dapt menggerakkan actuator atau silinder berkisar antara 0-7 bar. Apabila tekanan udara tersebut kurang dari 7 bar maka system ini tidak akan berjalan sempurna, tetapi jika tekanan udara tersebut lebih dari 7 bar atau pun melebihi 12 bar maksimal maka yang terjadi adalah kerusakan pada komponen tersebut. Adapun pembahasan tentang komponen sistem hidraulik adalah sebagai berikut Unit Power Pack Terdiri dari motor 3 fasa, motor ini berfungsi sebagai pengubah energi listrik menjadi energi gerak mekanik (putaran), untuk penggerak pompa untuk menghasilkan aliran oli ke sistem hidraulik dari oli tanki (penyimpan oli). Adapun putaran pada motor yang di butuhkan untuk menggerakkan sebuah pompa sekitar 1890 rpm. Oli yang di alirkan sekitar 200 liter. Oli tersebut sebenarnya bukan sekedar dialirkan melainkan di sirkulasikan ke tanki, melalui selang hidraulik. Disini juga terdapat input serta outputnya oli apabila sudah di sirkulasi. Untuk tekanan oli yang di alirkan berkisar antara 10 ~ 300 bar. Tetapi disini kita menggunakan atau memakai tekanan oli sekitar 60 bar. Apabila tekanan oli terlalu besar maka yang kalah adalah seal atau O- ring pada silinder hidraulik, kemungkinan besar dapat jebol dan terjadi bocor. 8

17 Gambar 3.1 Simbol Motor 3 phase untuk hidrolik (Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company) Pump Unit Menghasilkan tekanan oli yang di gerakkan oleh pompa unit. Pompa ini dapat mengalirkan oli dari tanki hidraulik power pack ke seluruh actuator melalui selang hidraulik atau sering di sebut hose hidraulik. Media untuk mengalirkan oli biasanya di gunakan selang hidraulik ataupun pipa hidraulik. Gambar 3.2 Pump unit hidraulic (Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company) Relief Valve Komponen ini sebagai pengatur tekanan pada sistem dengan mengalirkan sebagai oli, kembali ke tangki. Relief valve ini berfungsi sebagai balance untuk tekanan yang di hasilkan ke rangkaian hidraulik pada sistem power pack. Gambar 3.3 Simbol Relief Valve (Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company) 9

18 3.1.4 Manifold Block Di gunakan untuk membagi aliran oli hidraulik dari sebuah pompa. Untuk menghubungkan antara pompa hidraulik dengan komponen actuator (silinder) melalui sebuah perantara yaitu selang hidraulik ataupun pipa hidraulik. Biasanya manifold block ini dibuat dari material aluminium pejal, yang di lubangi sedemikian rupa. Di manifold block ini terdapat lubang input maupun output. Disini kita tidak dapat menggambarkan bentuk fisik dari komponen tersebut Pressure Gauge Komponen ini merupakan salah satu bagian dari komponen system hidraulik yang cukup bermanfaat sekali sebagai penggunanya. Adapun fungsi dari pressure gauge ini adalah untuk mengidentifikasi tekanan oli atau udara yang mengalir dari sebuah sistem hidraulik. Biasanya pemasangan untuk komponen ini diantara pompa hidraulik, sebelum masuk ke manifold block. Kita dapat mengetahui seberapa besarnya tekanan yang di hasilkan dari pompa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pressure gauge, maka kita cantumkan gambarnya seabagai berikut : Gambar 3.4 Pressure Gauge (Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company) Selang Hidrolik Untuk mengalirkan oli dari satu komponen ke komponen yang lain. Selang hidraulik ini sering disebut dengan hose hidraulik. Ukuran sebuah bermacam-macam, sesuai dengan kebutuhan kita panjang pendeknya juga Directional Valve Penggunaan katub kontrol arah disini banyak menggunakan katub 4/3 dengan aktuasi yang berbeda : o Solenoid valve dengan aktuasi elektrik dengan menggunakan coil. 10

19 Pada solenoid ini banyak di gunakan di hidrolik. Gambar 3.5 Solenoid Valve (Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company) o Hand Valve katub dengan aktuasi manual, ini berfungsi sebagai penggerak sebuah aktuator yang di dorong oleh tekanan oli yang mengalir, dari pompa ke komponen aktuasi. Gambar 3.6 Hand Valve (Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company) Check Valve Digunakan untuk menyearahkan aliran fluida. Jadi fluida oli yang dari pompa hidraulik yang akan masuk ke silinder actuator di kontrokl dahulu tekanannya. Tekanan yang masuk tersebut di control menggunakan check valve ini. Gambar 3.7 Check Valve (Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company) Dari berbagai komponen tersebut kita telah sedikit banyak membahas tentang komponen hidrolik, setelah kita selesai membahas komponen hidrolik system selanjutnya kita masuk bahas tentang komponen pneumatik. Komponen pneumatik disini ada yang hampir sama dengan komponen hidrolik. Hanya saja jika hidrolik system lebih mendalam ke aktuasi berat. 11

20 3.1.9 Service Unit Service unit disini berfungsi sebagai pintu masuknya udara setelah melewati kompressor. Service unit ini fungsinya cukup vital sekali, sebab apabila tidak ada service unit ini sistem pneumatik tidak dapat berjalan. Didalam service unit juga di lengkapi pressure gauge sebagai pengukur tekanan yang di terima dari sebuah kompressor. Service unit itu sendiri juga dapat disebut pintu masuknya udara yang akan mengaktifkan sistem. Gambar dari sebuah service unit lengkap dengan alat pengukur tekanan sebagai berikut : Gambar 3.12 Service Unit (Books Pneumatic System, 2008,Festo Didactic Company) Manifold Block Bagian yang terpenting lagi dari sistem pneumatic yaitu manifold block. Fungsi dari manifold block itu sendiri adalah untuk membagi celah antara lubang udara masuk dan keluar. Manifold block di pneumatic berbeda dengan manifold block yang ada di system hidraulik. Bahan yang di buat untuk membuat sebuah manifold block pneumatic, bahan dasarnya adalah aluminium pejal. Mengapa dipilih aluminium untuk materialnya. Sebab sifat aluminium yang ringan serta tidak mudah berkarat.selain itu aluminium juga tidak menimbulkan kotoran, yang dapat menyumbat aliran udara ke sistem pneumatic Pressure Gauge Pressure gauge di sini fungsinya hampir sama dengan pressure gauge yang ada di sistem hidraulik. Untuk mengukur tekanan fuida yang masuk ke sistem sebelum ke kontrol. Jika di system hidraulik yang di ukur tekanannya adalah oli tetapi di sistem pneumatik yang di ukur tekanannya adalah udara. 12

21 Adapun gambar dari pressure gauge pneumatik sebagai berikut : Gambar 3.14 Pressure Gauge (Manometer) (Books Pneumatic System, 2008,Festo Didactic Company) Tubing Pun Tubing pun adalah salah satu dari bagian komponen sistem pneumatik, tubing pun adalah selang yang dapat menghubungkan antara input sebuah sistem ke dalam sistem. Jadi disini tubing pun sebagai perantara penghubung sistem dengan kontrol. Tubing pun terdiri dari bermacam-macam bentuk serta ukuran diameter yang membedakannya Flow Control Kontrol arah aliran di sistem pneumatik sama kegunaanya dengan yang ada sistem hidraulik. Untuk fungsinya sebagai pengatur tekanan fluida yang masuk ke aktuator. Flow kontrol diantaranya GRLA,QS,QSL di sistem pneumatik lebih kecil dan ringan di bandingkan dengan yang ada di sistem hidrolik Fitting Tube Fitting tube adalah suatu komponen yang akan di gunakan sebagai penyambung antara selang pneumatik dengan kompnen yang lain. Fitting tube ini di pasang jadi satu dengan komponen dasar. Macam dan bentuk fitting tube sesuai dengan kebutuhan Directional Valve Katub kontrol arah untuk sistem pneumatik, pada mesin ini cukup terbatas. Kebanyakan di mesin ini menggunakan semi elektrik untuk katub kontrol arahnya. Dari sekian banyak katub kontrol arah hanya sebagian yang di pakai. Di sini akan kita lampirkan beberapa katub kontrol arah yang sering di pakai pada pembuatan mesin ini. Diantaranya: 13

22 Katub kontrol arah 5/2 Jadi disini untuk lubang masukan 1, untuk keluaran 2, lubang yang 2 lagi berfungsi sebagai pembuangan ke udara bebas. Maksud dari 5/2, yaitu di komponen ini terdapat 5 lubang dalam 2 bilik / ruang. Gambar 3.18 Katub kontrol arah 5/2 (Books Pneumatic System, 2008,Festo Didactic Company) Katub kontrol arah 5/3 Untuk katub kontrol arah yang ke-2 sering di gunakan untuk pembuatn mesin perakit radiator adalah katub kontrol arah 5/3 dengan aktuasi spring serta semi elektrik. Adapun gambarnya sebagai berikut : Gambar 3.19 Katub kontrol arah 5/3 (Books Pneumatic System, 2008,Festo Didactic Company) Kompresor Kompresor terdiri dari beberapa bagian, kompressor berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan aliran udara. Udara bebas di hisap kemudian di sirkulasikan ke sistem pneumatik. Adapun crompressor ini sendiri dapat memisahakan antara udara yang mangandung air atau tidak. Disini kita akan melampirkan gambar sebuah kompressor. Didalam sebuah kompressor terdapat motor 1 fasa yang berfungsi sebagai penggerak pompa untuk menghisap udara dari luar / udara bebas. 14

23 3.2 Cara Kerja Mesin Perakit Radiator Operasi manual Gambar 3.11 Kompressor (Books Pneumatic System, 2008,Festo Didactic Company) Silinder pada posisi maksimal, pada saat itu silinder bagian indexing unit belum dapat bergerak. Kemudian apabila posisi selector switch di hidupkan kearah manual maka posisi mesin menggunakan sistem gerak secara manual. Tombol tekan manual dari panel kita tekan maka dari sini indexing unit mulai bergerak. Pergerakan ini ditimbulkan karena adanya aliran udara yang masuk mensuplai udara ke semua silinder. Udara-udara tersebut bersumber pada satu unit yaitu service unit. Dari bagian itu udara bertekanan dapat di bangkitkan. Selanjutnya udara-udara tersebut masuk ke silinder-silinder. Di mesin ini mungkin dominan ke penggerak udara atau pneumatik. Setelah tombol manual unit tersebut di tekan maka silinder akan bergerak maju. Dari sini material radiator yang lebih kita kenal dengan fin masuk. Kemudian diantaran masuknya fin tersebut ke area produksi bersama-sama tube masuk juga. Dari sini dari perpaduan fin dan tube tersebut dua material radiator di satukan menjadi 1 dengan format selang-seling.tetapi pada pergerakan fin masuk serta tube masuk tersebut mesin dengan jalan sistem manual. Setiap menggerakkan silinder indexing unit tersebut kita tetap menekan tombol tekan manual tersebut berulang-ulang, sehingga mencapai batas yang kita kehendaki. Setelah fin serta tube tersebut mencapai batas yang telah tertera di fin counter, maka dari sini unit mesin yang selanjutnya adalah fin transfer, bagian ini mengahantarkan fin serta tube tadi kearah area section Core Builder. Dari section ini maka silinder pada posisi maksimal, kemudian Bottom Gripper dan Top Gripper disetting dengan tinggi core yang diinginkan. Begitu juga dengan side Gripper di kunci, lebar alur pada side gripper disesuaikan dengan lebar tube. Kemudian top gripper diposisikan 15

24 minimal. Fin dan tube di susun dengan jumlah tertentu. Top gripper digerakkan maju dengan tombol tekan. Side gripper kiri digerakkan mundur dengan menggunakan hand valve. Posisi alur diganti dengan gripper dan side gripper di gerakkan maju kembali, begitu juga dengan side gripper kiri Operasi Otomatis Sekarang kita bahas cara kerja mesin yang secara otomatis (auto). Dari panel kontrol tertera pilihan selector switch yang menggunakan manual serta auto. Apabila selector switch tersebut kita arahkan ke posisi auto, kemudian kita tekan tombol tekan untuk tombol tekan start auto maka silinder-silinder pneumatik tersebut bergerak berdasarkan sensor fin (sensor auto). Maka bagian mesin yang disebut indexing unit tersebut akan bergerak sesuai dengan perintah sensor fin. Sensor ini dapat mengidentifikasi atau membaca logam. Sensor dapat respon dari logam kemudian mengalirkan aliran listrik ke input PLC. Fin serta tube masuk area mesin yang akan menggabungkan keduanya menjadi satu kesatuan. Sebuah radiator setengah jadi. Setelah fin serta tube masuk ke indexing unit maka counter fin akan mulai menghitung. Pencapaian counter tersebut sesuai dengan keinginan kita. Terkadang ada yang jumlah fin tersebut 72 pcs atau 36 pcs setiap satu buah sarang radiator. Setelah counter fin tersebut tercapai maka silinder fin transfer bergerak menghantarkan fin serta tube tersebut ke area bagian Core Builder. Dari area posisi ini silinder akan bergerak pada posisi maksimal. Pada bottom fin tersebut tercapai maka silinder fin transfer bergerak menghantarkan fin serta tube tersebut ke area Core Builder. Dari bagian ini silinder akan bergerak pada posisi maksimal. Bottom gripper dan top gripper disetting dengan tinggi core yang diinginkan. Begitu juga dengan side gripper kanan serta kiri di setting sesuai dengan lebar core, posisi top, bottom dan side gripper di kunci. Lebar alur pada side gripper di sesuaikan dengan lebar tube. Top gripper kiri di gerakkan maju dengan tombol tekan. Side gripper kiri digerakkan mundur hand valve. Posisi alur di ganti dengan gripper dan side gripper digerakkan maju kembali, begitu juga dengan side gripper kiri. Begitu seterusnya dengan berulang-ulang, pada proses produksi. 16

25 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah melaksanakan kerja praktek di PT. Hydraxle Perkasa, kesimpulan yang dapat diambil antara lain : a. Dalam kegiatan kerja ini penyusun memahami tentang cara dan prinsip kerja mesin perakit radiator. b. Penyusun lebih mengerti tentang sistem hidrolik yang terdapat dalam mesin tersebut. c. Penyusun memberikan usulan jika sistem pneumatik pada indexing unit dimodifikasi ke sistem servo motor hasil kerja mesin akan lebih meningkat. 4.2 Saran Setelah mengikuti kegiatan praktek kerja di perusahaan, penyusun ingin menyampaikan saran yang mungkin dapat bermanfaat : a. Pihak kampus seharusnya dapat menyesuaikan kurikulum yang diterapkan sekarang ini dengan dunia industri. b. Peningkatan kerjasama antara pihak kampus dengan perusahaan untuk penyaluran kerja praktek bagi mahasiswa. c. Peningkatan kerjasama antara pihak kampus dengan para alumni yang sudah sukses di dunia peridustrian, sehingga para alumni mudah memberikan informasi pekerjaan kepada adik kelasnya. 17

26 DAFTAR PUSTAKA 1. Charles G. Siskind, Electrical Machines, 1998, Mc. Graw-Hill Kogukusha Ltd. 2. Sularso, 1978 Dasar Dasar Hidrolik.Jakarta :Pradnya Paramita 18

27 DAFTAR ACUAN 1. Books Hydraulic System, 2008,Nachi Hydraulic Company. 2. Books Pneumatic System, 2008,Festo Didactic Company. 3. Books PLC, KGL Win, 2009,Company 19

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh

Lebih terperinci

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK LAPORAN LAB PNEUMATIK PRAKTIKUM DAC HIDROLIK Dikerjakan oleh: Lukman Khakim (1141150019) D4 1A PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK LENGAN WHEEL LOADER (SILINDER LENGAN)

PEMBUATAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK LENGAN WHEEL LOADER (SILINDER LENGAN) PEMBUATAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK LENGAN WHEEL LOADER (SILINDER LENGAN) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun

Lebih terperinci

MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER

MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER (MEKANISME SISTEM HIDROLIK PENGGERAK BUCKET) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK

PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK PERENCANAAN POWER PACK MESIN PRESS HIDROLIK SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi TEKNIK MESIN UN PGRI Kediri

Lebih terperinci

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK. SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC 200-8 DI PT. UNITED TRACTORS TBK. Nama : Ricko Pramudya NPM : 26411117 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST. MT Latar Belakang Penggunan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kotoran dari oli. Kotoran yang disaring dalam filter timbul akibat debu yang masuk dari lubang

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN SISTEMPNEUMATIK TRANSFER STATION

LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN SISTEMPNEUMATIK TRANSFER STATION LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN SISTEMPNEUMATIK TRANSFER STATION Oleh: PUTRA BINDO PAMUNGKAS NIM. I8610027 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika

Lebih terperinci

Lembar Latihan. Lembar Jawaban.

Lembar Latihan. Lembar Jawaban. DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan.. Tujuan Umum Pembelajaran.. Petunjuk Penggunaan Modul.. Kegiatan Belajar 1 : Penggambaran Diagram Rangkaian.. 1.1 Diagram Alir Mata Rantai Kontrol. 1.2 Tata Letak Rangkaian.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Mahmud

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK Oleh : 1. BAYU FEBRIANTO L0E 006 016 2. DANNY HARNANTO L0E 006 020 3. EKO WAHYU Y. L0E 006 033 4. HASBI ASIDIQI L0E 006 036 PROGRAM

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM HIDRAULIK PADA BACKHOE LOADER TYPE 428E Disusun oleh Nama : Wiwi Widodo Nim : 41305010007 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

ANALISA ALAT PNEUMATIK MESIN PEMOTONG SPON / GASKET DENGAN TEKANAN 60 PSI

ANALISA ALAT PNEUMATIK MESIN PEMOTONG SPON / GASKET DENGAN TEKANAN 60 PSI ANALISA ALAT PNEUMATIK MESIN PEMOTONG SPON / GASKET DENGAN TEKANAN 60 PSI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Pada Program studi Strata I Fakultas Teknik Mesin

Lebih terperinci

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan

Lebih terperinci

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik Pernahkah kalian memperhatikan orang yang mengganti ban mobil yang bocor dengan ban yang baru? Orang tersebut cukup menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam

KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia. 01. Berikut ini

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

PEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER ( PROSES PRODUKSI )

PEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER ( PROSES PRODUKSI ) PEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER ( PROSES PRODUKSI ) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: DRAJAT

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SPON/GASKET SISTEM PNEUMATIK

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SPON/GASKET SISTEM PNEUMATIK RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SPON/GASKET SISTEM PNEUMATIK TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Pada Program studi Strata I Fakultas Teknik Mesin Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK BAB III MEMBUAT STANDAR OPERA SIONA L PR OSEDUR PADA UNIT WA TER TRUC K MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK 1.1 Bagian-Bagian Utama water truck. Pada bagian ini dijelaskan nama-nama

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PENGHEMATAN WAKTU PROSES PEMASANGAN RING REINFORCEMENT DENGAN MODIFIKASI MESIN PRESS

TUGAS AKHIR ANALISA PENGHEMATAN WAKTU PROSES PEMASANGAN RING REINFORCEMENT DENGAN MODIFIKASI MESIN PRESS TUGAS AKHIR ANALISA PENGHEMATAN WAKTU PROSES PEMASANGAN RING REINFORCEMENT DENGAN MODIFIKASI MESIN PRESS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu Fakultas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Semakin berkembangnya industri terutama dibidang jasa dan produksi akan mempengaruhi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja yang dihasilkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR PERAKITAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER

LAPORAN PROYEK AKHIR PERAKITAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER LAPORAN PROYEK AKHIR PERAKITAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: JOKO SUSILO NIM. I8610018 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi,

Lebih terperinci

Komponen Sistem Pneumatik

Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN SOLUSI PENANGANAN MASALAH DOHC KENDARAAN RODA DUA PADA MOTOR SUZUKI SATRIA 150 FU

IDENTIFIKASI DAN SOLUSI PENANGANAN MASALAH DOHC KENDARAAN RODA DUA PADA MOTOR SUZUKI SATRIA 150 FU IDENTIFIKASI DAN SOLUSI PENANGANAN MASALAH DOHC KENDARAAN RODA DUA PADA MOTOR SUZUKI SATRIA 150 FU NURAKHMAN NIM: 41314110021 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN BENDING HIDROLIK (SISTEM HIDROLIK)

RANCANG BANGUN MESIN BENDING HIDROLIK (SISTEM HIDROLIK) RANCANG BANGUN MESIN BENDING HIDROLIK (SISTEM HIDROLIK) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh : WAHYU PRASETYA NIM. I8611034 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan alat berat seperti Volvo Excavator CrawlerEC460B, adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan alat berat seperti Volvo Excavator CrawlerEC460B, adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kendaraan alat berat seperti Volvo Excavator CrawlerEC460B, adalah salah satu produk yang di produksi oleh perusahaan Volvo Swedia dan di pasarkan oleh PT. INTRACO PENTA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK (Proses Pembuatan dan Perhitungan Waktu Permesinan) Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan

Lebih terperinci

INSTALASI MOTOR LISTRIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (Boom Cylinder)

PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (Boom Cylinder) PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (Boom Cylinder) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin

Lebih terperinci

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG Disusun Oleh : Nama : Tohim Purnanto Npm : 27411140 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan

Lebih terperinci

MEKANISME PENGGERAK PADA TROLLY ELECTRIC CRANE MANUAL

MEKANISME PENGGERAK PADA TROLLY ELECTRIC CRANE MANUAL MEKANISME PENGGERAK PADA TROLLY ELECTRIC CRANE MANUAL PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh : RISING SINGGIH W NIM. I 8611043 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol TUGAS AKHIR Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis Dengan Remote Kontrol Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Sudarmanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Auto Body - Tokai Extrusion merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi komponen kendaraan dengan bahan baku utama karet dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA)

PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA) PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA) Vinsensius Litmantoro 1), Joni Dewanto 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENGISIAN BULK SEDIAAN LIQUID CREAM DENGAN SISTEM PNEUMATIK MENGGUNAKAN KONTROL PLC AUTONIC TYPE LP

SKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENGISIAN BULK SEDIAAN LIQUID CREAM DENGAN SISTEM PNEUMATIK MENGGUNAKAN KONTROL PLC AUTONIC TYPE LP SKRIPSI PERANCANGAN MESIN PENGISIAN BULK SEDIAAN LIQUID CREAM DENGAN SISTEM PNEUMATIK MENGGUNAKAN KONTROL PLC AUTONIC TYPE LP DISUSUN OLEH: ADE NURYAMAN 41309120034 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT EJEKTOR BAHAN OTOMATIS PADA MESIN SERVO POWER PRESS DIAPHRAGM DENGAN SISTEM BIDANG AYUN PENDORONG SILINDER OLEH:

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT EJEKTOR BAHAN OTOMATIS PADA MESIN SERVO POWER PRESS DIAPHRAGM DENGAN SISTEM BIDANG AYUN PENDORONG SILINDER OLEH: SKRIPSI PERANCANGAN ALAT EJEKTOR BAHAN OTOMATIS PADA MESIN SERVO POWER PRESS DIAPHRAGM DENGAN SISTEM BIDANG AYUN PENDORONG SILINDER OLEH: PUPUN KURNIAWAN 41312120031 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

OPTIMISASI ENERGI LISTRIK PADA RANGKAIAN DUA AKTUATOR HIDROLIK MENGGUNAKAN VARIASI KATUP PEMBATAS TEKANAN DI HYDRAULIC TRAINING UNIT

OPTIMISASI ENERGI LISTRIK PADA RANGKAIAN DUA AKTUATOR HIDROLIK MENGGUNAKAN VARIASI KATUP PEMBATAS TEKANAN DI HYDRAULIC TRAINING UNIT Vokasi Volume XI, Nomor 3, November 2013 ISSN 1693 9085 hal 152-165 OPTIMISASI ENERGI LISTRIK PADA RANGKAIAN DUA AKTUATOR HIDROLIK MENGGUNAKAN VARIASI KATUP PEMBATAS TEKANAN DI HYDRAULIC TRAINING UNIT

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEKANISME ANGKAT PADA FORKLIFT MENGGUNAKAN HIDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKUT 500 KG TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MEKANISME ANGKAT PADA FORKLIFT MENGGUNAKAN HIDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKUT 500 KG TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEKANISME ANGKAT PADA FORKLIFT MENGGUNAKAN HIDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKUT 500 KG TUGAS AKHIR Diajaukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PERBAIKAN DAN PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (RE-MANUFACTURING AND MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK 200-8 di PT. MULTI HIDRACHROME INDUSTRI JAKARTA Laporan Kerja Praktek

Lebih terperinci

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200 3.1 Definisi Excavator secara umum Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk menggali dan mengangkut suatu material (tanah, batubara, dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun oleh : : Alkhotomi.

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun oleh : : Alkhotomi. TUGAS AKHIR Penerapan Autonomous Maintenance menggunakan pengukuran nilai Overall Equipment Efectivines (OEE) untuk mengurangi breakdown pada kendaraan Rubber Remover di Bandara Soekarno-Hatta Diajukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB III PERSIAPAN MERAKIT MESIN

BAB III PERSIAPAN MERAKIT MESIN BAB III PERSIAPAN MERAKIT MESIN 3.1 Persiapan Perakitan Mesin Hotmelt Gambar 3.1 Mesin Hotmelt PT. ISE Mesin Hotmelt adalah mesin yang berbasis robotika yang memanfaatkan control servo 3(tiga) Axis (X,

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA KETEPATAN TEKANAN PADA TUTUP RADIATOR BUS HINO R260

TUGAS AKHIR ANALISA KETEPATAN TEKANAN PADA TUTUP RADIATOR BUS HINO R260 TUGAS AKHIR ANALISA KETEPATAN TEKANAN PADA TUTUP RADIATOR BUS HINO R260 Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Ifsal

Lebih terperinci

PROJECT TEST BIDANG LOMBA INDUSTRIAL CONTROL KESELAMATAN DAN KESEHATAN

PROJECT TEST BIDANG LOMBA INDUSTRIAL CONTROL KESELAMATAN DAN KESEHATAN PROJECT TEST BIDANG LOMBA INDUSTRIAL CONTROL KESELAMATAN DAN KESEHATAN 1. Setiap kompetitor bertanggung jawab atas keselamatan dirinya 2. Setiap ckmpetitor wajib menjaga agar area kerjanya bebas dari kotoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang juga diiringi dengan laju pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan manusia dalam hal ketersediaan energi perlu ditingkatkan pula.

Lebih terperinci

PEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER

PEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER PEMBUATAN MINIATUR LENGAN WHEEL LOADER (DRAWING DESIGN) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: ADHITYA SETYA

Lebih terperinci

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur

Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur Syahril Ardi 1,a, Rudi Setiawan 1 1 Politeknik Manufaktur Astra, Komplek Astra International Jl. Gaya Motor Raya No.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Perhitungan Dengan Menggunakan Scoring REBA Berdasarkan data REBA hasil pengumpulan data, kemudian di olah dengan menggunakan scoring yang di tuangkan pada gambar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KATUP PENGATUR TEKANAN PADA SISTEM HIDROLIK ( PENGUJIAN )

RANCANG BANGUN KATUP PENGATUR TEKANAN PADA SISTEM HIDROLIK ( PENGUJIAN ) RANCANG BANGUN KATUP PENGATUR TEKANAN PADA SISTEM HIDROLIK ( PENGUJIAN ) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

ANALISA EFISIENSI TURBIN SUB UNIT PLTA BENGKOK UP SAGULING

ANALISA EFISIENSI TURBIN SUB UNIT PLTA BENGKOK UP SAGULING LAPORAN KERJA PRAKTIK ANALISA EFISIENSI TURBIN SUB UNIT PLTA BENGKOK UP SAGULING Disusun Oleh: Nama : Robi Suherman NIM : 41313010039 Program Studi : Tenkik Mesin DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT KELULUSAN

Lebih terperinci

4.4 Elektro Pneumatik

4.4 Elektro Pneumatik 4.4 Elektro neumatik 4.4. endahuluan neumatik mempunyai peranan yang penting dalam industri modern, penggunaannya meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di dunia industry, khususnya di bidang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PEMANTAU KELEBIHAN MUATAN TRUK BERBASIS ARDUINO VIA SMS

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PEMANTAU KELEBIHAN MUATAN TRUK BERBASIS ARDUINO VIA SMS RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PEMANTAU KELEBIHAN MUATAN TRUK BERBASIS ARDUINO VIA SMS Nama : Elisabet Safitri NIM : 41415120152 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Movable Bridge Movable Bridge (Jembatan bergerak) adalah jembatan yang difungsikan sebagai tempat sandar kapal laut serta sebagai jembatan penghubung antara pintu masuk dan keluar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT FD 30. Universitas Mercubuana

TUGAS AKHIR SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT FD 30. Universitas Mercubuana TUGAS AKHIR SISTEM HIDROLIK PADA FORKLIFT FD 30 Di susun Untuk Memenuhi Syarat Tugas Akhir Sarjana S-1 Di Jurusan teknik mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercubuana Disusun Oleh : Nama : Ali

Lebih terperinci

ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS LINE. SEAMING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk. Diajukan untuk memenuhi syarat

ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS LINE. SEAMING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk. Diajukan untuk memenuhi syarat ANALISA PROSES KERJA UNTUK MENENTUKAN KAPASITAS LINE SEAMING FILTER PADA PT. SELAMAT SEMPURNA, Tbk Diajukan untuk memenuhi syarat Mendapatkan gelar Sarjana Teknik DISUSUN OLEH : DENI SAPUTRA 4160412-049

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan macam lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan macam lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida yang mampu memampatkan gas atau udara. Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Studi Literatur. Identifikasi Masalah. Predesain mesin compression molding dan mekanisme kerjanya

BAB III METODOLOGI. Studi Literatur. Identifikasi Masalah. Predesain mesin compression molding dan mekanisme kerjanya BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Perancangan Perancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada diagram alir dibawah ini agar meminimalisir terjadinya kesalahan yang sering terjadi di lapangan. MULAI Studi

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 - BUKU PETUNJUK UNTUK TIPE: SP 127, SP 129A, SP 130A, SWP 100, SWP 250A, DWP 255A,DWP DWP 375A DWP 505A, DPC 260A - 1 - Pembukaan Sebelum menyalakan pompa harap membaca buku petunjuk ini terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur saat ini saling berkompetisi untuk menjadi industri yang terbaik dari segala segi. Baik kualitas maupun kuantitas dari produk

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

KERJA PRAKTEK SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 Disusun Oleh : AHMAD RIFA I Nim : 41310010035 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 Page i Page ii Page

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVEL MOTOR PADA EXCAVATOR (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVEL MOTOR PADA EXCAVATOR (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN SIMULASI TRAVEL MOTOR PADA EXCAVATOR (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : Nama : Hakim Abdau NIM : Pembimbing : Nur Indah. S. ST, MT.

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : Nama : Hakim Abdau NIM : Pembimbing : Nur Indah. S. ST, MT. LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Alat Simulasi Mesin Pneumatik Pemadat Sampah Plastik Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMINDAH BARANG

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMINDAH BARANG ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 16, No. 1, Mei 2016: 1-100 RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMINDAH BARANG Anhar Khalid (1), H. Raihan (1) (1) Stap Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

Gambar 2.32 Full pneumatik element

Gambar 2.32 Full pneumatik element 2. Two control valve Katup dua tekanan mempunyaidua saluran masuk X dan Y satu saluran keluar A. udara kempaan dapat mengalir melaluinya jika sinyal masukan ke X dan Y alirannya akan tertutup. Jika sinyal

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2)

Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2) Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM HIDROLIK PADA MESIN PRESS HIDROLIK PUNCH FORCE 100 KN ANIS AGUNG SETIAWAN NIM DOSEN PEMBIMBING

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM HIDROLIK PADA MESIN PRESS HIDROLIK PUNCH FORCE 100 KN ANIS AGUNG SETIAWAN NIM DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM HIDROLIK PADA MESIN PRESS HIDROLIK PUNCH FORCE 100 KN ANIS AGUNG SETIAWAN NIM. 201254026 DOSEN PEMBIMBING Ir. Masruki Kabib, M.T Qomaruddin, S.T., M.T PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL

RANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL RANCANG BANGUN VALVE SPRING REMOVAL SPECIAL TOOL LAPORAN AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Program Studi Alat Berat Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION 1.Rear suspension cylinder Hydro-pneumatic cylinder yang dipasang tegak pada bagian belakang unit, dimana bagian bawah cylinder dipasang dengan pin dan spherical bearing

Lebih terperinci

ANALISA KEKUATAN PAHAT RATA KANAN KARBIDE DENGAN PENGELASAN BRAZING TUGAS AKHIR. Disusun oleh: PURWADI

ANALISA KEKUATAN PAHAT RATA KANAN KARBIDE DENGAN PENGELASAN BRAZING TUGAS AKHIR. Disusun oleh: PURWADI ANALISA KEKUATAN PAHAT RATA KANAN KARBIDE DENGAN PENGELASAN BRAZING TUGAS AKHIR Disusun oleh: PURWADI 41308120009 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2010

Lebih terperinci

PERANCANGAN SILINDER PELEPAS BENDA KERJA PADA STAMPING EQUIPMENT

PERANCANGAN SILINDER PELEPAS BENDA KERJA PADA STAMPING EQUIPMENT PERANCANGAN SILINDER PELEPAS BENDA KERJA PADA STAMPING EQUIPMENT PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: RIFKI MA ARIF MUNANDAR NIM. I8610029 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK SISTEM KONTROL REJECT PRODUCT PADA MESIN PACKAGING BERBASIS ZELIO SMART RELAY DI PT.ULTRA PRIMA ABADI DIVISI DELICACIES ORANG TUA GROUP Di Susun Oleh : IMAM BUCHORI 41412120135 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur & Observasi Lapangan. Identifikasi & Perumusan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur & Observasi Lapangan. Identifikasi & Perumusan Masalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur & Observasi Lapangan Identifikasi & Perumusan Masalah 1) Penentuan Kebutuhan Alat 2) Preliminari (awal) Disain 3) Pengolahan

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK ALAT PRAKTIKUM RUBBISH COMPACTOR

PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK ALAT PRAKTIKUM RUBBISH COMPACTOR PERANCANGAN SISTEM PNEUMATIK ALAT PRAKTIKUM RUBBISH COMPACTOR PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: DWI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK Anthon de Fretes 1, Riccy Kurniawan 1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unika Atma Jaya, Jakarta Jalan Jenderal Sudirman

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik di laksanakan di PT. Hino Motor Sales Indonesia Tangerang, perusahaan ini bergerak dalam bidang Sales, Service, Spare parts

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Heavy Dump Truck (HD) merupakan produk Komatsu yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan salah satunya adalah Heavy Dump Truck Komatsu 465-7R, yang mempunyai arti:

Lebih terperinci