Gambar 2.32 Full pneumatik element
|
|
- Yuliani Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2. Two control valve Katup dua tekanan mempunyaidua saluran masuk X dan Y satu saluran keluar A. udara kempaan dapat mengalir melaluinya jika sinyal masukan ke X dan Y alirannya akan tertutup. Jika sinyal masuk tidak diberikan secara serempak pada kedua sisi masukannya, sinyal yang terakhir diberikan melalui saluran keluar. Katup ini juga dikenal sebagai katup fungsi logika AND. Gambar 2.29 kontruksi two pressure valve 3. Shuttle valve Katup ini juga disebut katup fungsi logika OR. Kiatup ini mempunyai dua saluran masukan dan satu saluran keluaran. Jika udara bertekanan bertekanan diberikan pada salah satu saluran masukan, maka dudukan seal katup menutup saluran masukann yang lain sehingga sinyal dilewatkan ke saluran keluaran. Ketika arah aliran udara dibalik, katup terhubung ke saluran pembuangan. Kedudukan seal tetap dalam posisi sebelumnya. Gambar 2.30 kontruksi shuttle valve 4. Quick exhaust valve Quick Exhaust Valve dipasang antara silinder dan directional control valve untuk mempertahankan exhaust besar dibandingkan supply udara dengan mengeluarkan udara exhaust dari silinder secara langsung, tanpa melalui directional control valve supaya dapat menjalankan silinder dengan kecepatan tinggi. 32
2 Katup buang cepat ini digunakan untuk meningkatkan kecepatan piston silinder. Waktu balik yang lama bias dipersingkat. Katup ini mempunyai sambungansuplai tekanan (p), sebuah saluran keluaran (A) dan saluran pembuangan (R). prinsip pengoperasiannya adalah membolehkan batang silinder untuk keluar atau masuk hamper pada kecepatan maksimumnya, dengan mengurangi tahanan aliran udara pembuangan selama silinder bergerak. Jika udara bertekanan masuk ke saluran P, cakra penutup menutup celah pembuengan R. sehingga dengan demikian udara mengalir kesaluran A. apabila udara dihilangkan pada P, udara masuk dari saluran A menggerakkan cakra meunutup melawan saluran P dan menutupnya. Udara pembuangan dapat mengalir bebas ke atmosfir. Gambar 2.31 Quick exhaust valve Sistem kontrol pneumatik Aktuator pneumatik dapat bergerak dengan gerakan tertentu karena adanya sistem control yang dirancang untuk menggerakkannya. Dalam dunia otomasi, gerakan peralatan pneumatik dapat dikontrol dengan menggunakan beberapa cara pengontrol, yaitu : 1. Full pneumatik controller 2. Electro pneumatik controller 3. Programmable logic controller (plc) 1. Full pneumatik controller Dalam sistem Full Pneumatik Controller semua gerakan rangkaian peralatan pneumatik juga. Sistem ini juga disebut sistem pneumatik murni. Di sini rangkaian peralatan pneumatik dapat bergerak karena adanya sinyal udara dari peralatan pneumatik lainnya. 33
3 Gambar 2.32 Full pneumatik element 2. Elektro pneumatik element Cara lain untuk mengontrol gerakan rangkaian peralatan pneumatik adalah dengan menggunakan rangkaian listrik. Sistem control pneumatik jenis ini disebut Electro Pneumatik Controller. Pada system control ini untuk menggerakkan rangkaian peralatan pneumatik menggunakan sinyal listrik (AC atau DC) dari peralatan kelistrikan lainnya. 34
4 ACTUATORS Pneumatik cylinder rotary Actuator lamp/buzzer CONTROL ELEMENT Selenoid actuated directional Control valve relavs PROSESSOR Selenoid actuated directional control valve logic element Pneumatic/electric converter relay SENSOR Limit switches push buttons Proximity sensors ENERGY SUPPLY Compressor receiver Pressure regulator air Service equipment AC dan DC Power supply Gambar 2.33 Elektro pneumatik element Beberapa peralatan listrik yang sering digunakan dalam mengontrol rangkaian peralatan pneumatik yaitu : solenoid, relay, push button switch. Solenoid merupakan salah satu peralatan utama conrol elektronik dalam rangkaian pneumatik. Dalam bekerja solenoid biasanya dipasangkan pada katup directional. Biasanya katup ini disebut dengan katup elektro pneumatik atau katup solenoid, seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya. Dengan adanya katup ini 35
5 memungkinkan mengontrol suatu rangkaian pneumatik dengan menggunakan rangkaian listrik. Keuntungan menggunakan katup solenoid dalam electro pneumatik adalah sebagai berikut : 1. Jangkauan pengiriman siknyal listrik lebih jauh daripada sinyal udara. 2. Sinyal listrik lebih bereaksi daripada sinyal udara. 3. Sinyal elaktrik lebih efisien daripada sinyal udara. Karena energi yang digunakan untuk pengontrolan dengan sinyal listrik lebih sedikit daripada pengotrolan dengan sinyal udara. 4. Komponen komponen yang digunakan dalam rangkaian pengontrolan dengan listrik (elekktronik) lebih murah dan lebih hemat ruangan daripada komponen komponen pneumatik. Adapun layout rangkaian elektro pneumatik berbeda dari rangkaian pneumtik murni. Contoh layout dari rangkaian elektro pneumatik adalah seperti gambar berikut : Gambar 2.34 Contoh layout elektro pneumatik controller 36
6 METODOLOGI 3.1. Diagram alir Pada gambar barikut ditunjukan diagram alir : Start Tinjauan Pustaka Pengamatan Lapangan Perencanaan Kerja Pengujian Benda Kerja Gaya Pemotongan Perencanaan Sistem Pneumatik Pengujian Sistem Pneumatik Tidak Ya Perbaikan Alat Selesai Gambar 3.1. Flow Chart Perencanaan dan Penyempurnaan Alat 37
7 3.2. Metodelogi Perencanaan Untuk membuat alat pemotong spon sandal dengan sistem pneumatik melalui beberapa tahapan proses sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan penelitian penulis mencari dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan penelitian ini yang didapat dari perpustakaan, internet, buku-buku dan, di industri kecil di Wedoro sidoarjo. 2. Benda uji yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah spon yang digunakan pada umumnya. 3. Silinder pneumatik yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah silinder pneumatik dengan diameter silinder 100 mm. 4. Pipa saluran yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah pipa saluran jenis polyurethane dengan diameter dalam 8 mm dan diameter luar 12 mm Pengujian Spon Standar Uji Tarik Untuk membuat suatu perencanaan alat pemotong spon sandal dengan sistem pneumatik, maka perlu diketahui besarnya tegangan tekan dari material yang akan dipotong (Spon). Dengan mengetahui besarnya tegangan tekan dari bahan maka akan diketahui besarnya gaya pemotongan dan diameter silinder pneumatik yang diperlukan untuk pemotongan tersebut. Untuk mengetahui besarnya tegangan tekan dari bahan maka dipilih metode JIS K 7113 untuk pengujian. Dan pengujian dilakukan dilaboratorium uji tarik. Gambar 3.2 Alat uji tarik 38
8 Bahan UJI Tarik Bahan yang digunakan dalam pengujian adalah spon sandal yang ada dipasaran dengan tebal 4 mm Dimensi Bahan Uji Gambar 3.3 spon Dimensi dari bahan uji dibentuk sesuai dengan standart JIS K Adapun dimensi dari bahan uji adalah : Gambar 3.4 Dimensi uji tarik standart JIS K 7113 Keterangan : A = 175 mm B = 20 ± 0,5 mm C = 60 ± 0,5 mm D = 10 ± 0,5 mm E = 4 mm F = 50 ± 0,5 mm G = 115 ± 5 mm Prosedur Uji Tarik Langkah awal adalah penyiapan bahan, dilanjutkan dengan membentuk sesuai dengan standar JIS K Lalu spesimen diklem pada mesin uji tarik kemudian ditarik dengan beban yang semakin lama semakin bertambah hingga spesimen patah. Lalu dicatat gaya tarik maksimumnya. 39
9 Hasil Pengujian Hasil pengujian dapat dilihat pada jarum penunjuk yang ada pada alat uji tekan. Sehingga besarnya gaya tekan maksimum yang dapat diterima bahan diketahui dalam satuan Kgf. Spesimen 1 = gaya tarik maksimum 10 Kgf Spesimen 2 = gaya tarik maksimum 10,1 Kgf Spesimen 3 = gaya tarik maksimum 12,5 Kgf Hasil pengujian Sehingga gaya tekan maksimum rata-rata dari bahan adalah 10,87 Kgf. 3.4 Penyempurnaan Alat Gambar 3.5 Kerangka Alat Pemotong Spon 40
10 Keterangan : 1. Silinder Pneumatik 2. Top Plat 3. Pisau Potong Spon Sandal 4. Ejektor 5. Guide Way 6. Spon Sandal 7. Tatakan/Teflon 8. Bottom Plat 9. Kerangka 10. Pipa Saluran 11. Contorl Valve 12. FRL (Filter Pneumatik, Regulator, dan Lurikator 13. Katub Pedal 14. Pressure Regulator 15. Kompresor 3.5. Pengujian Alat Setelah penyempurnaan alat selesai, maka alat tersebut dilakukan pengujian dan selanjutnya diambil kesimpulan dari pengujian tersebut. 41
11 BAB IV PERENCANAAN dan PERHITUNGAN 4.1. Perhitungan dan Pemilihan Peralatan Pneumatik Pada sub bab ini dilakukan perhitungan perencanaan untuk memilih peralatan pneumatik sesuai dengan beban yang telah diketahui Gaya Pemotongan Spon Pada Dies Berdasarkan proses pembentukan produk maka terdapat beberapa langkah perlakuan pada beda kerja, yaitu : Meletakkan benda kerja pada dies Memotong benda kerja Mengambil benda kerja dari dies Dari langkah-langkah di atas dapat direncanakan suatu pengerak dengan menggunakan sistem pneumatik, tetapi perlu dicari gaya pemotongan terlebih dahulu. σ = 0,7 = = 15,52 Dimana : = Tegangan geser (N/ ) F = Gaya potong spon (N) = Bidang geser dari spon ( Sehingga : = = = 42175,6 Jadi gaya yang dibutuhkan untuk pemotongan spon sebesar = 42175, Perencanaan Diameter Silinder Pneumatik Untuk mencari diameter minimal dari silinder pneumatik, maka perencanaan awal, diambil tekanan operasi dari sistem sebesar 60 Psi dan gaya pembentukan yang terjadi pada produk sebesar 42175,6. Dan ini kemudian dipakai dalam perencanaan silinder pneumatik untuk pengepresan benda kerja. Diameter minimal silinder dapat dicari dengan persamaan : F =. D 2. P - (Tenaga Fluida Pneumati,:hal 77) 42
ANALISA ALAT PNEUMATIK MESIN PEMOTONG SPON / GASKET DENGAN TEKANAN 60 PSI
ANALISA ALAT PNEUMATIK MESIN PEMOTONG SPON / GASKET DENGAN TEKANAN 60 PSI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Pada Program studi Strata I Fakultas Teknik Mesin
Lebih terperinciKomponen Sistem Pneumatik
Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk
Lebih terperinciσ = 0,7 = = 15,52 Dimana : = Tegangan geser (N/ ) F = Gaya potong spon (N) = Bidang geser dari spon ( Sehingga : = = = 42175,6
BAB IV PERENCANAAN dan PERHITUNGAN 4.1. Perhitungan dan Pemilihan Peralatan Pneumatik Pada sub bab ini dilakukan perhitungan perencanaan untuk memilih peralatan pneumatik sesuai dengan beban yang telah
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinci4.4 Elektro Pneumatik
4.4 Elektro neumatik 4.4. endahuluan neumatik mempunyai peranan yang penting dalam industri modern, penggunaannya meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di dunia industry, khususnya di bidang
Lebih terperinci4.2.2 Perencanaan Diameter Pipa Saluran Diameter pipa saluran dapat dicari persamaan kerugian tekanan :
Sehingga: F =. D 2. P - 42175,6 = D 2 = D 2 = 995,64 D = D = 31,55 mm Dari perencanaan diatas didapat diameter minimal silinder pneumatik sebesar 31,55 mm. Maka untuk perencanaan ini dipilih silinder dengan
Lebih terperinciMekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik
Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan praktikum Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai penerapan komponen Pneumatik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SPON/GASKET SISTEM PNEUMATIK
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SPON/GASKET SISTEM PNEUMATIK TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana Pada Program studi Strata I Fakultas Teknik Mesin Universitas Wijaya
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam
KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia. 01. Berikut ini
Lebih terperinciSISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON
POLITEKNOLOGI VOL. 9, NOMOR 2, MEI 2010 SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON Syaprudin Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baru-UI Depok 16425 W_mail : syap_pnj@yahoo.com
Lebih terperincia. Pressure Control Valve (Katup Pengontrol Tekanan) b. Directional Control Valve (Katup Control Arah) c. Flow control valve (katup pengontrol aliran)
2.1.14 Katup Sistem control pneumatik terdiri dari komponenkomponen sinyal dan bagian kerja. Komponen-komponen sinyal dan control mempergunakan rangkaian atau urut-urutan operasi dari bagian kerja, dan
Lebih terperinciPneumatik Bab B4 1. Bab 4 Katup katup
Pneumatik Bab B4 1 Bab 4 Katup katup 4.1 Katup Satu Arah Katup satu arah adalah bagian yang menutup aliran ke satu arah dan melewatkannya ke arah yang berlawanan. Tekanan pada sisi aliran membebani bagian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN ELEKTRO PNEUMATIK BLANKING PROFIL SANDAL
RANCANG BANGUN MESIN ELEKTRO PNEUMATIK BLANKING PROFIL SANDAL Disusun Oleh : Achmad Nizar Sholihuddin ( 2110039003 ) Joko Kariyono ( 2110039020 ) Dosen Pembimbing Rivai Wardhani ST, MSc Instruktur Pembimbing
Lebih terperinciMEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh
Lebih terperinciLembar Latihan. Lembar Jawaban.
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan.. Tujuan Umum Pembelajaran.. Petunjuk Penggunaan Modul.. Kegiatan Belajar 1 : Penggambaran Diagram Rangkaian.. 1.1 Diagram Alir Mata Rantai Kontrol. 1.2 Tata Letak Rangkaian.
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Mahmud
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR
PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam tugas akhir ini kami memberikan suatu perencanaan alat untuk memotong spon dari spon sandal pada jenis umumnya. Penggunaan peralatan pemotongan untuk membuat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG
24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi
Lebih terperinciElektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan
Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian
Lebih terperinciBAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR
BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK Anthon de Fretes 1, Riccy Kurniawan 1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unika Atma Jaya, Jakarta Jalan Jenderal Sudirman
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER SYSTEM SETTINGS FOR STORAGE AND DELIVERY WITH PNEUMATIC
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN PRESS SOL SEPATU. Rahmat Hadi Sukarno ( ) Ir. Hari Subiyanto, MSc. DENGAN SISTEM PNEUMATIK
BIDANG STUDI TEKNIK PRODUKSI MODIFIKASI MESIN PRESS SOL SEPATU DENGAN SISTEM PNEUMATIK Oleh : Rahmat Hadi Sukarno ( 2106.030.048 ) Dosen Pembimbing : Ir. Hari Subiyanto, MSc. PROGRAM STUDI D III TEKNIK
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN HOT EMBOSSING SANDAL DENGAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK
RANCANG BANGUN MESIN HOT EMBOSSING SANDAL DENGAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK Agung Setyo Wicaksono 1), Novan Effendi ), Apriandi Simaindra Sitorus ), Bias Ramadhan ), Muhammad Fahrizal 5), Suhariyanto 6)
Lebih terperinciMONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC
MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC N A M A : A D I T Y O Y U D I S T I R A N A M A : F A H M I H I D A Y A H N R P : 2 2 0 8 0 3 0 0 1 9 N R P : 2 2 0 8 0 3 0 0 7 8 D O S E N P E
Lebih terperinciKompleks Maha Vihara Duta Maitreya, Sungai Panas, Batam ABSTRAK
PROFISIENSI, Vol 5 No. 1 ;51-60 Juni 2017 ISSN Cetak: 2301-7244 PERANCANGAN DAN SIMULASI ELEKTRO PNEUMATIK HOLDER MECHANISM PADA SHEET METAL SHEARING MACHINE DESIGN AND SIMULATION OF ELECTRO PNEUMATIC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.
Lebih terperinciGambar 4.19 Sket Benda Kerja 10
Tabel 4.11 Benda Kerja 8 Gambar 4.16 Benda Kerja 9 Gambar 4.17 Sket Benda Kerja 9 Dari hasil tabel diatas didapatkan pada P = 30 Psi t = 0,3 detik hasil pemotngannya kurang sempurna, sedangkan pada P =
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
23 BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN Mulai Studi Pustaka Kapasitas mesin press, F = 30 kn Daftar kehendak rangkaian EH Perencanaan Rangkaian elektro Hidrolik dg Simulator Perhitungan
Lebih terperinciPERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA)
PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA) Vinsensius Litmantoro 1), Joni Dewanto 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131,
Lebih terperinciBAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER
BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER Secara fisik, mesin terdiri dari bagian mekanik dan elektronik. Bagian mekanik berfungsi untuk menarik plastik
Lebih terperinciDESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015 Disusun Oleh : Nama : Ananda Mauludi Rachman Npm : 20411691 Jurusan : Teknik Mesin
Lebih terperinciINSTRUMENT EVALUASI. MATA KULIAH : PNEUMATIK & HIDROLIK KODE / SKS : MSN 326 / 2 SKS SEMESTER : GENAP (IV) DOSEN/ASISTEN : PURNAWAN,S.Pd.
INSTRUMENT EVALUASI MATA KULIAH : PNEUMATIK & HIDROLIK KODE / SKS : MSN 326 / 2 SKS SEMESTER : GENAP (IV) DOSEN/ASISTEN : PURNAWAN,S.Pd. 1 / 1 A.Karakteristik Pneumatik TUP : Mampu menjelaskan pengertian,
Lebih terperinciMekatronika Modul 12 Pneumatik (2)
Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Prinsip Kerja Kegunaan Macam-macam Silinder Kerja Tunggal. 1.3 Silinder Kerja Ganda Konstruksi..
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan Tujuan Umum Pembelajaran Petunjuk Penggunaan Modul Kegiatan Belajar 1 : Silinder Pneumatik. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Silinder Kerja Tunggal. 1.2.1 Konstruksi.. 1.2.2 Prinsip
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran umum Model alat yang kami rancang adalah sebuah alat pendeteksi alumunium foil pada tutup botol susu dengan menggunakan tenaga pneumatik, dilihat dari mekanisme
Lebih terperinciOleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito
Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan
Lebih terperinciBAB II STUDI LITERATUR
BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kotoran dari oli. Kotoran yang disaring dalam filter timbul akibat debu yang masuk dari lubang
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK
BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan
Lebih terperinciELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil)
Jawaban ( Katup Solenoid Tunggal dan Silinder Kerja Tunggal ) Alat Penyortir ( Sorting Device ) Soal : Dengan menggunakan alat penyortir, benda ditransfer dari ban berjalan satu ke ban berjalan lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi yang berkembang dengan pesat sangat menunjang pertumbuhan dunia industri, khususnya dalam efektifitas kerja. Dengan memanfaatkan peralatan berteknologi tinggi
Lebih terperinciSIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN
MATERI DEFINISI PNEUMATIK SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN HUKUM-HUKUM FISIKA DALAM PNEUMATIK PEMAHAMAN DAN PENGGAMBARAN SIMBOL KOMPONEN PNEUMATIK SESUAI DENGAN STANDARISASI ISO 1219 PENGENALAN
Lebih terperinciSession 11 Steam Turbine Protection
Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk
Lebih terperinciRekayasa rancang bangun sistem pemindahan material otomatis dengan sistem elektro-pneumatik
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 1, Juni 2008 (42 47) Rekayasa rancang bangun sistem pemindahan material otomatis dengan sistem elektro-pneumatik Riccy Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciBAB III MODIFIKASI MESIN DAN PROSES PRODUKSI. Mulai. Studi Literatur. Pengamatan di Lapangan. Data. Analisa. Kesimpulan. Selesai
BAB III MODIFIKASI MESIN DAN PROSES PRODUKSI 3.1 Flowchart Penelitian Mulai Studi Literatur Pengamatan di Lapangan Data Analisa Kesimpulan Selesai Penelitian dimulai dari studi literatur seperti yang telah
Lebih terperinciOTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC
OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 1.1 Implementasi 1.1.1 Sistem Gerbang Bendungan Perancangan Kontrol otomatis sistem bendungan menggunakan Programble logic Control (PLC) sebagai alat pengendali yang menggerakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK
PENGERTIAN DAN PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PNEUMATIC DALAM BIDANG ROBOTIC DALAM KAITANNYA DENGAN OTOMATISASI PROSES INDUSTRI
PENGEMBANGAN SISTEM PNEUMATIC DALAM BIDANG ROBOTIC DALAM KAITANNYA DENGAN OTOMATISASI PROSES INDUSTRI Djohar Syamsi 1) Staf Peneliti Bidang Otomasi, Pusat Penelitian Informatika LIPI Jl. Sangkuriang, Komplek
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem
Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem Sasaran : Mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Mendefinisikan istilah istilah yang berhubungan dengan automasi dan PLC Mengetahui macam macam input dan output device PLC
Lebih terperinciPERANCANGAN SILINDER PELEPAS BENDA KERJA PADA STAMPING EQUIPMENT
PERANCANGAN SILINDER PELEPAS BENDA KERJA PADA STAMPING EQUIPMENT PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: RIFKI MA ARIF MUNANDAR NIM. I8610029 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1. Flow chart Pembuatan Hybrid powder spray CNC 2 axis dengan pengendali Software Artsoft Mach3 Start Studi Literatur Penentuan Spesifikasi Mesin Perancangan Desain Tidak
Lebih terperinciPERHITUNGAN DAYA DAN PENGUJIAN MESIN PENGEPRESS SANDAL
PERHITUNGAN DAYA DAN PENGUJIAN MESIN PENGEPRESS SANDAL Oleh : FIDYA GHANI PUTRA 08 030 06 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Suhariyanto, MT. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELIPAT BAJU DENGAN PENGONTROL SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK DAN PLC UNTUK INDUSTRI KONVEKSI
JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1 No.2, 46-55, Desember 2017 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELIPAT BAJU DENGAN PENGONTROL SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK DAN PLC UNTUK INDUSTRI KONVEKSI M.
Lebih terperinciANALISA SISTEM PNEUMATIK ALAT PEMOTONG SERAT ALAM
ANALISA SISTEM PNEUMATIK ALAT PEMOTONG SERAT ALAM Oleh : Ismet Eka Putra, M. Haris Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang Abstract Pada era otomatisasi, pekerjaan secara manual
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Studi Literatur. Identifikasi Masalah. Predesain mesin compression molding dan mekanisme kerjanya
BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Perancangan Perancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada diagram alir dibawah ini agar meminimalisir terjadinya kesalahan yang sering terjadi di lapangan. MULAI Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur & Observasi Lapangan. Identifikasi & Perumusan Masalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur & Observasi Lapangan Identifikasi & Perumusan Masalah 1) Penentuan Kebutuhan Alat 2) Preliminari (awal) Disain 3) Pengolahan
Lebih terperinciBAB I SISTEM KONTROL TNA 1
BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MEDIA PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PLC
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 RANCANG BANGUN MEDIA PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PLC Ahyar M. 1, Zulkarnain Arifin 2 Akademi Teknik Soroako 1,2 ahyar@ats-sorowako.ac.id
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : Nama : Hakim Abdau NIM : Pembimbing : Nur Indah. S. ST, MT.
LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Alat Simulasi Mesin Pneumatik Pemadat Sampah Plastik Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasanya digunakan pada suatu perusahaan. STIKOM memiliki Laboratorium
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Programmable Logic Control (PLC) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULASI MESIN SORTIR BARANG BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC SIEMENS LOGO! SOFT 230 RCL
RANCANG BANGUN SIMULASI MESIN SORTIR BARANG BERDASARKAN BERAT BERBASIS PLC SIEMENS LOGO! SOFT 230 RCL DESIGN AND CONSTRUCTION OF WEIGHT BASED GOODS SORTING MACHINE SIMULATION USING SIEMENS LOGO! SOFT 230
Lebih terperinciRANGKAIAN DASAR PNEUMATIK
RANGKAIAN DASAR PNEUMATIK KOMPONEN KONTROL PNEUMATIK Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika Kompetensi Keahlian : Teknik mekatronika Berdasarkan Kurikulum 2013 Penyusun : TRI MARYONO, S.Pd DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciSIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM
Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL
Lebih terperinciGambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL
28 RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL D. L. Zariatin *, E. H. O. Tambunan, A. Suwandi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Pancasila * Email:
Lebih terperinciB. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA
A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA Dalam dunia industri media kerja merupakan salah satu komponen penggerak yang digunakan dalam menghasilkan produk selama proses produksi berlangsung. Adapun macam macam media
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak
Lebih terperinciINSTALASI MOTOR LISTRIK
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.
3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Proses perancangan suatu alat ataupun mesin yang baik, diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan pemilihan bahan, kekuatan, ukuran dan harga. Teori-teori yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan karena berperan dalam berbagai kegiatan manusia seperti mandi, mencuci, minum, memasak, dll. Selain itu,
Lebih terperinciPRAKTIKUM DAC HIDROLIK
LAPORAN LAB PNEUMATIK PRAKTIKUM DAC HIDROLIK Dikerjakan oleh: Lukman Khakim (1141150019) D4 1A PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL
BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Pemborosan Energi Compressor. membutuhkan energi selama beroperasi. Gambar 2.1. Diagram Flow Energi Compressor
BAB II DASAR TEORI 2.1. Pemborosan Energi Compressor Mesin dengan penggerak pneumatic bekerja berdasakan dorongan atau tekanan dari udara yang bertekanan. Untuk mendapatkan udara yang bertekanan, dimanfaatkannya
Lebih terperinciKISI-KISI INSTRUMEN EVALUASI
KISI-KISI INSTRUMEN Mata Kuliah : Pneumatik & Hidroulik Kode / SKS : MSN 326 / 2 ( dua ) SKS Semester : 4 ( genap ) Dosen / Asisten : Purnawan,S.Pd. POKOK / 1 / 1 A.Karakteristik Pneumatik a. Pengertian
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN WEIGH CHECKER OTOMATIS DENGAN SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
PERANCANGAN MESIN WEIGH CHECKER OTOMATIS DENGAN SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Yasir Ismail, Adi Purwanto, Saiful Huda Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciMAKALAH JENIS-JENIS AKTUATOR ELEKTRONIK, PNEUMATIK DAN HIDROLIK. Disusun sebagai tugas mata kuliah Mekatronika dan Robotika.
MAKALAH JENIS-JENIS AKTUATOR ELEKTRONIK, PNEUMATIK DAN HIDROLIK Disusun sebagai tugas mata kuliah Mekatronika dan Robotika Disusun Oleh Rian Glori Suseno 521 512 2629 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengujian Lengkung (Bending Test) Pengujian lengkung merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang dilakukan terhadap speciment dari bahan baik bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciHidrolik & Pneumatik
DIKTAT KULIAH Hidrolik & Pneumatik (MES304) (Untuk Kalangan Sendiri) Oleh : Dhimas Satria, ST., M.Eng JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2013 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah,
Lebih terperinciSistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 1
Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 1 Pengantar Kata pneumatik diturunkan dari kata bahasa Yunani Pnema yang berarti udara. Lebih jauh, pneumatik didefenisikan sebagai suatu ilmu mengenai sistim-sistim
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciSISTEM PENYELEKSI DAN PENGELOMPOKAN PRODUK BERDASARKAN WARNA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Tommy ng, Melisa Mulyadi, Sistem Penyeleksi dan Pengelompokan Produk 31 SISTEM PENYELEKSI DAN PENGELOMPOKAN PRODUK BERDASARKAN WARNA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Tommy ng 1, Melisa Mulyadi 2
Lebih terperinciSISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.
SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC 200-8 DI PT. UNITED TRACTORS TBK. Nama : Ricko Pramudya NPM : 26411117 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST. MT Latar Belakang Penggunan
Lebih terperinciMESIN BOR OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR
MESIN BOR OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR Oleh : Eddy Joko Martono 32106014 Marulak Olo S 32106055 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi
Lebih terperinci1. Pengenalan Otomasi Sistem
Pertemuan 1 1. Pengenalan Otomasi Sistem Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Mendefinisikan istilah istilah yang berhubungan dengan
Lebih terperinciSISTEM KONTROL PADA MODUL ALIRAN DISTRIBUSI BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER
ITEM KONTROL PADA MODUL ALIRAN DITRIBUI BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER Didi Widya Utama Jl. Let. Jend.. Parman No. 1 Jakarta 11440 Telp. (021) 5672548 Fax. (021) 5663277 e-mail:
Lebih terperinciBAB IV ANALISA / PEMECAHAN MASALAH
BAB IV ANALISA / PEMECAHAN MASALAH 4.1 Perhitungan Gaya 4.1.1 Perhitungan Gaya Silinder A Untuk Pemadatan Produk Gaya yang membebani silinder A adalah gaya pegas, berat beban total dan gaya gesek. Silinder
Lebih terperinciMODUL ELEKTROPNEUMATIK DAN PLC SIEMENS
B U K U S E R I A L R E V I TA L I S A S I S M K M O D U L E L E K T R O N I K A D A N M E K AT R O N I K A E L E K T R O P N E U M AT I K DA N P LC S I E M E N S O L E H M O H A M A D R O I S U L FATA
Lebih terperinciBAB III REALISASI DAN PERANCANGAN
BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN 3.. Pendahuluan Rancangan yang baik dan matang dari sebuah sistem amat sangat diperlukan. Sebelum melakukan pembuatan alat, maka langkah awal adalah membuat suatu rancangan
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBab 3 Katup Kontrol Arah
1 Bab 3 Katup Kontrol Arah Katup kontrol arah adalah bagian yang mempengaruhi jalannya aliran udara. Biasanya ini meliputi satu atau keseluruhan dari uraian berikut Mem; perbolehkan udara m elewati dan
Lebih terperinciMesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi
Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciMekatronika Modul 11 Pneumatik (1)
Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah perancangan alat dilakukan, analisa dan pengujian alat pun dilakukan guna meneliti apakah alat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KONTROL MESIN STEMPEL MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) CP1E-E30
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL MESIN STEMPEL MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) CP1E-E30 LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan
Lebih terperinci