Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK
|
|
- Yandi Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMINDAH TENAGA BERJENIS TIMING BELT DAN RANTAI DENGAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP TORSI DAN DAYA KENDARAAN PADA MOTOR VIXION TAHUN 2009 Oleh I W. Dalem Mahayana 1 N. Arya Wigraha 2 Gede Widayana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Ganesha 1 wayandalemmahayana@yahoo.co.id, 2 arya_wigraha@yahoo.co.id, 3 gedewidayana@gmail.com ABSTRAK Sistem pemindah tenaga merupakan suatu system yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin sampai ke roda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan torsi pada motor vixion tahun cc dengan penggunaan pemindah tenaga berjenis timing belt dengan rantai dan untuk mengetahui perbandingan daya pada motor vixion tahun cc dengan penggunaan pemindah tenaga berjenis timing belt dengan rantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan parameter uji Dynotest Sport Device 3.8. Dari hasil pengujian dari rpm 4500 sampai rpm 9500 dengan kelipatan 500 rpm torsi yang dihasilkan dapat dirata ratakan menjadi N.m pada penggunaan rantai dan 9.09 N.m pada penggunaan timing belt. Dan dari hasil pengujian dari rpm 4500 sampai rpm 9500 dengan kelipatan 500 rpm daya yang dihasilkan dapat dirata ratakan menjadi HP pada penggunaan rantai dan HP pada penggunaan timing belt. Data yang didapat diolah menggunakan SPSS 17.0 dengan analisa paired sampel t-test dengan membandingkan data daya yang disalurkan rantai dengan daya yang disalurkan timing belt dan membandingkan torsi yang disalurkan rantai dengan torsi yang disalurkan timing belt dimana hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Dan dapat disimpulkan bahwa penggunaan timing belt dapat meneruskan daya dan torsi lebih baik dari rantai dan perbedaannya dinyatakan signifikan Kata Kunci : pemindah tenaga, daya, torsi, rantai, timing belt ABSTRACT Power transfer system is a system that serves to continue the engine power to the wheels. The purpose of this research is to know the ratio of torsi to motorcycle vixion in cc with the use of power transfer manifold timing belt with chain and to know the power ratio in motorcycle vixion year cc with the use of power transfer manifold timing belt with chain. The method used in this research is an experiment using Dynotest Sport Device 3.8 test parameters. From the test results from 4500 rpm to 9500 rpm with a multiple of 500 rpm torsi can be averaged to N.m on the use of chains and 9.09 N.m on the use of timing belt. And from the test results from 4500 rpm to 9500 rpm with a multiple of 500 rpm the power generated can be averaged to HP on the use of chains and HP on the use of timing belt. The data obtained was processed using SPSS 17.0 with paired sample t-test analysis by comparing power data channeled by power channeled timing belt and compare torsi channeled by torsi which channeled timing belt where the result of this research is presented in table and graph form. And it
2 can be concluded that the use of timing belt can continue power and torsi better than chain and the difference is significant Keywords: power transfer, power, torsi, chain, timing belt PENDAHULUAN Sepeda motor merupakan gabungan dari berbagai macam komponen yang bekerja saling mendukung dan terpadu sehingga berfungsi sebagaimana mestinya. Banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang perancang dalam perancangan komponen sepeda motor, hal tersebut antara lain : komponen sesuai fungsi, keamanan, ekonomis, dan berdimensi optimum. Sepeda motor dapat berjalan dengan sempurna apabila semua komponen dalam keadaan baik. Dalam perkembangan dunia otomotif banyak sekali mengembangkan penerus tenaga contohnya yang pertama shaft yang kedua rantai dan yang ketiga belt. Dimana dari ketiga jenis penerus tenaga dimana masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Diamana dalam pengguanaan shaft akan terjadi lost power / kehilangan tenaga yang diakibatkan oleh adanya gardan pada system pemindah tenaga yang digunakan untuk perubah sudut putaran mesin. Yang kedua rantai, merupakan pemindah tenaga yang dianggap paling bagus oleh masyarakat karena sedikit terjadi lost power sedangkan yang terakhir yaitu belt, belt yang sering digunakan adalah tipe V atau yang sering disebut dengan V- belt. Jadi ada beberapa masalah yang ditemukan oleh peneliti dalam penggunaan rantai maupun timing belt diantaranya pada penggunaan rantai kekurangannya: 1. Gaya gesek kinetic antara rantai dengan gear yang besar diketahui dari F = μ x w dimana koefisien gesek pada baja dan baja adalah 0,57 dengan gaya normal sebesar sehingga menghasilkan gaya gesek sebesar N dibandingkan dengan timing belt yang gaya geseknya sebesar N. 2. Suara berisik, ini timbul akibat gaya gesek yang terjadi akibat gerak engsel pada rantai, apabila pelumas pada rantai kering maka suaranya akan semakin keras. 3, Perpindahan gigi kasar, perpindahan gigi kasar karena rantai tidak bisa meredam hentakan yang terjadi pada saat perpindahan gigi percepatan 4.Perlu perawatan secara terus menerus, seperti halnya yang diatas rantai perlu perawatan seperti pelumasan, pembersihan, dan penyetelan Gesekan antar rantai dengan gear besar, gesekan menjadi besar karena berat rantai itu sendiri, semakin berat rantai semakin besar pula gaya gesek yang terjadi Pada pengguanaan timing belt ada pula kendala diantaranya 1. Sistem pemindah tenaga yang menggunakan timing belt, 2. Jika putus tidak bisa disambung, tidak sama halnya dengan rantai, jikan timing belt putus maka tidak bisa disambung/harus diganti ini karena bahan dan konstruksi timing belt yang tidak saling sambung seperti rantai, 3. Lebih rentan retak, retak terjadi pada timing belt disebabkan karena umur, dan cuaca, sehingga kalau retak akan rentan putus. Torsi Mesin Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah: T = F x d (N.m)....(a) dimana: T = Torsi benda berputar (N.m) F= adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N) d= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m) Daya Mesin (Power)
3 Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai hubungan erat dengan torsi. Power dirumuskan sbb : Power = torsi x angular speed. Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi : Power = torsi x 2 phi x rotational speed (RPM). untuk mengukur Power (HP) adalah sbb : Power (HP) = torsi (lbs. ft) x (RPM) / (a) Sistem Pemindah Tenaga Pada saat putaran mesin tinggi karena katup throttle atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus diubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak memerlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan tersebut, sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindah tenaga. Sabuk (Belt) Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah pulley yang digunakan untuk mentransmisikan daya. Sabuk digunakan dengan pertimbangan jarak antar poros yang jauh, dan biasanya digunakan untuk daya yang tidak terlalu besar. Kelebihan transmisi sabuk jika dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi adalah 1. Harganya murah 2. Perwatan mudah, tidak memerlukan pelumasan dan pengencanagan 3. Tidak berisik, karena karet mampu meredam hentakan kekuranganya : 1. Umurnya pendek/mudah aus, karet yang digunakan ditahan cuca extreme 2. Terjadi sliding / tidak akurat, karena tidak dilengkapi dengan gigi 3. Efisiensi rendah,karena rentan sliding Transmisi sabuk gilir bekerja atas dasar gesekan belitan dan mempunyai beberapa keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya, dan mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah banyak digunakan dalam semua bidang industri, seperti mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat kedokteran, mesin kantor, alat-alat listrik, dll. Namun transmisi sabuk (flat) tersebut mempunyai kekurangan dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi, yaitu terjadinya slip antara sabuk dan pulley, sehingga transmisi ini tidak dapat dipakai bilamana dikehendaki putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap. Rantai Untuk menghindari terjadinya slip maka digunakan rantai baja. Rantai yang terdiri dari sejumlah link kaku yang berengsel dan di sambung oleh pin untuk memberikan fleksibilitas yang diperlukan. Rantai digunakan untuk mentransmisikan daya dimana jarak kedua poros besar dan dikehendaki tidak terjadi slip. Dibandingkan dengan transmisi roda gigi, rantai jauh lebih murah akan tetapi brisik serta kapasitas daya dan kecepatanya lebih kecil. Rantai sebagian besar digunakan untuk mengirimkan gerakan dan daya dari satu poros ke poros yang lain, seperti ketika jarak pusatantara poros pendek seperti pada sepeda, sepeda motor, mesin pertanian, konveyor, dll dan juga rantai mungkin dapat juga digunakan untuk jarak pusat yang panjang(sampai 8 meter). Keuntungan: 1. Tidak slip selama rantai bergerak, di sini rasio kecepatan yang sempurna dapat dicapai. 2. Karena rantai dibuat dari logam, maka rantai menempati ruang yang kecil dalam lebar dari pada belt.
4 3. Dapat digunakan untuk jarak pusat yang pendek dan panjang. 4. Memberikan efisiensi transmisi yang tinggi (sampai 98%). 5. Memberikan beban yang kecil pada poros. 6. Mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan gerak ke beberapa poros hanya dengan satu rantai. 7. Mentransmisikan daya yang lebih besar disbanding belt. 8. Rasio kecepatan yang tinggi dari 8 sampai 10 dalam satu tahap. 9. Dapat dioperasikan pada kondisi atmosfer dan temperatur yang lebih besar. Kerugian : 1. Biaya produksi rantai relatif lebih tinggi (harga lebih mahal). 2. Rantai membutuhkan pemasangan yang akurat dan perawatan yang hati-hati, pelumasan yang istimewa dan memperhatikan kelonggaran. Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. (Sugiono,2014) Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Pelaksanaan penelitian diawali dengan pengadaan bahan dan peralatan pegujian. Mesin yang dipakai pada penelitian ini adalah sepeda motor 4 tak yaitu Yamaha Vixion150cc tahun Belt yang digunakan berjenis timing belt dan ukuran pulley yang digunakan sama besarnya dengan ukuran standar dengan berpatokan pada hitungan ratio Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Trimurti Abiyasa Motor (TAM). Waktu penelitian ini dilakukan pada semester genap 2016/2017. Dalam penelitian ini secara sederhana prosedur penelitian ini dapat di diagramkan sebagai berikut Bahan dan alat Gambar 1. Diagram Alir Bahan yang digunakan pada penelitian yang akan dilaksanakan ini dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Tool Box b. Rantai dan gear standar c. Pulley dan timing belt d. Mesin motor yang digunakan utnuk penelitian adalah sepeda motor dengan merk Yamaha Vixion 150cc tahun 2009 Instrumen Dynotest memang lebih dikenal di dunia kendaraan roda 4, akan tetapi peranti pengetesan ini juga digunakan pada sepeda motor. Pada dasarnya, Dyno atau Dynamometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tenaga/kekuatan, gaya puntir (torsi), atau tenaga. Contohnya adalah, tenaga yang dihasilkan oleh mesin, yang
5 TORSI (N.M) Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) dapat dihitung dengan mengukur secara simultan torsi dan kecepatan rotasi per menit (RPM - Revolutions Per Minute). Hasil dan Pembahasan Hasil Pengujian Torsi Tabel Rata-rata pengujian torsi dari rpm 4500 sampai Tabel 1.Hasil Pengujian Torsi TORSI TORSI RPM RANTAI T(s) BELT T(s) (N.m) (N.m) PENGUJIAN TORSI TORQUE RANTAI TORQUE BELT X 100 RPM Gambar 2. Grafik Pengujian Torsi Analisa Torsi Pada Penggunaan Rantai Dengan Timing Belt Motor Yamaha Vixion menghasilkan torsi dari kecil kemudian naik dan turun lagi, torsi maksimal yang dihasilkan pada rpm 7500 karena Penurunan torsi pada putaran tinggi ini terjadi karena pengaruh volume campuran udara bahan bakar yang cenderung berkurang dengan naiknya putaran. Volume campuran udara bahan bakar di sini berkaitan dengan derajat pengisian silinder yang tidak sempurna pada putaran tinggi. Katup hisap dan buang cenderung mengalami floating yaitu tidak dapat menutup secara sempurna yang diakibatkan waktu yang sangat singkat. Selain disebabkan adanya penurunan
6 volume bahan bakar, penurunan torsi ini juga diakibatkan oleh kenaikan torsi gesek (torsi untuk mengatasi hambatan gesek di dalam mesin) yang bertambah besar seiring meningkatnya kecepatan piston bergerak naik turun. Jika melihat pada grafik 4.2 maka efisiensi pembakaran yang paling baik terjadi pada rpm Jika pembakaran terjadi diatas rpm 7500 maka ada campuran bahan kabar yang belum terbakar sempurna karena gerakan piston terlalu cepat sehingga torsi yang dihasilkan akan menurun. Hal ini akan berdampak kepada daya kendaraan Tabel 2. Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Std. Error Difference Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 belt rantai Pada pengujian paired t test sample tampak nilai t sebesar dengan signifikansi (sig) sebesar Apabila ditetapkan taraf signifikansi 0.05, pada t tabel df 10 = maka nilai signifikan jauh lebih kecil dari pada 2.228, sehingga hipotesis nol ditolak karena t hitung ( ) > t tabel (2.228). Dengan kata lain terdapat perbedaan torsi motor yang signifikan antara menggunakan rantai dengan timing belt Pembahasan Analisa penggunaan pemindah tenaga rantai dengan timing belt terhadap torsi dan daya. Berdasarkan dari data yang diperoleh perbedaan torsi antara penggunaan pemindah tenaga menggunakan rantai dengan timing belt. Motor yang menggunakan pemindah tenaga timing belt lebih baik dari pada motor yang menggunakan rantai baik dari daya maupun torsi meskipun jarak nya tidak terlalu jauh. Dari pengolahan data yang dilakukan pada aplikasi SPSS 17.0 menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antar daya yang dihasilkan antar penggunaan rantai dengan timing belt dan torsi antara penggunaan rantai dengan timing belt. Daya yang dihasilkan pada penggunaan rantai adalah HP pada rpm 8500 dan daya yang dihasilkan pada penggunaan timing belt adalah HP pada rpm Demikian juga pada torsi menyatakan torsi yang dihasilkan pada penggunaan rantai adalah 9.63 N.m pada rpm 7500 dan torsi yang dihasilkan pada penggunaan timing belt adalah 10.1 pada rpm 7500 Hasil Pengujian Daya Tabel Rata-rata daya pada penggunaan rantai dan timing belt dari rpm 4500 sampai 9500
7 DAYA (HP) Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM) Tabel 2. Hasil Pengujian Daya DAYA DAYA RPM RANTAI T(s) BELT T(s) (HP) (HP) PENGUJIAN DAYA X 100 RPM DAYARANTAI DAYA BELT Gambar 3. Grafik Pengujian Daya Analisa Daya Pada Penggunaan Rantai Dengan Timing Belt Daya yang dihasilkan oleh suatu kendaraan dipengaruhi oleh torsi dan rpm pada. kendaraan tersebut. Jika torsi naik maka daya akan naik pula, tapi jika setelah mendapatkan torsi maksimal torsi turun daya yang dihasilkan belum tentu akan turun karena rpm yang masih tinggi
8 Tabel 4. Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Std. Error Difference Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 belt - rantai Pada Pengujian Paired t test sample tampak nilai t sebesar dengan signifikansi (sig) sebesar Apabila ditetapkan taraf signifikansi 0.05, pada t tabel df 10 = maka nilai signifikan jauh lebih kecil dari pada 2.228, sehingga hipotesis nol ditolak karena t hitung (9.654) > t tabel (2.228). Dengan kata lain terdapat perbedaan daya motor yang signifikan antara menggunakan rantai dengan timing belt Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat penulis berikan dari pengaruh perbandingan penggunaan pemindah tenaga rantai dan timing belt terhadap daya dan torsi pada motor Yamaha vixion adalah sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan torsi pada penggunaan pemindah tenaga rantai dan timing belt adalah pada rantai torsi maksimal yang di dapatkan adalah 9.63 N.m pada rpm 7500 dan torsi maksimal yang didapatkan pada penggunaan timing belt adalah 10.1 N.m pada rpm Jadi terdapat perbedaan yang signifikan dengan penggunaan timing belt dengan rantai terhadap torsi dan daya motor vixion tahun 2009 yang 2. dinyatakan dalam pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 dengan analisis paired sample t-test dimana t hitung (20.444) > t tabel (2.228) Terdapat perbedaan daya pada penggunaan pemindah tenaga rantai dan timing belt adalah pada rantai daya maksimal yang di dapatkan adalah HP pada rpm 8500 dan daya pada rpm maksimal yang didapatkan pada penggunaan timing belt adalah HP pada rpm Jadi terdapat perbedaan yang signifikan dengan penggunaan timing belt dengan rantai terhadap daya dan daya motor vixion tahun 2009 yang dinyatakan dalam pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 dengan analisis paired sample t-test dimana t hitung (9.654) > t tabel (2.228) Saran dan Harapan Adapun saran yang penulis dapat sampaikan sehubungan dengan pengaruh analisa perbandingan penggunaan pemindah tenaga berjenis timing belt dan rantai dengan variasi putaran mesin terhadap torsi dan daya kendaraan pada motor vixion tahun 2009 ini yaitu penggunaan timing belt lebih bagus dibandingkan dengan rantai baik dari torsi maupun daya yang disalurkan, disamping itu daya dan torsi yang dihasilkan dengan penggunaan pemindah tenaga timing belt lebih halus jika dibandingkan dengan penggunaan rantai jika dilihat dari grafik hasil pengujian, namum dari segi harga timing belt lebih mahal dari rantai Selain itu harapan terbesar dari penulis, semoga penelitian ini dapat dikembangkan
9 lagi mengingat penelitian ini hanya meakukan pengujian pada torsi dan daya. Untuk kekuatan dari rantai maupun timing belt belum diketahui secara pasti. Dan semoga sebagian ataupun seluruh isi dari skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis, industry, lembaga, adik tingkat, maupun masyarakat lainnya. Daftar Pustaka Basselo, D 2010 Optimasi Diameter Poros Terhadap Variasi Diameter Sproket Pada Roda Belakang Sepeda Motor Universitas Sam Ratulangi. Volume 3 Nomor 1 Hariyanto Teknologi Dasar Otomotif. Tersedia pada content/uploads/2014/10/teknologi- Dasar Otomotif-Hariyanto.pdf (diakses tanggal 3 Juni 2016) Jac.Stoi.K dan C.Kros Elemen Konstruksi Dari Bangunan Mesin. Jakarta : Erlangga N. Dwi, Prasetyo Pembuatan Alat Praktikum Perawatan Sistem Transmisi I. (hlm.17-23) Sularso Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : PT.Pradnya Paramita Wanda,A 2010 Analisa Perbandingan Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Belt Dan Roda Gigi Pada Kapal Keruk 30 M (hlm.11-12) Zainuri, Achmad Elemen Mesin II. Mataram: Universitas Mataram
BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya
Lebih terperinciPEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies
PEMBAHASAN 1. Mean Effective Pressure 2. Torque And Power 3. Dynamometers 4. Air-Fuel Ratio (AFR) and Fuel-Air Ratio (FAR) 5. Specific Fuel Consumption 6. Engine Effeciencies 7. Volumetric Efficiency 1.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.
Lebih terperinciMAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin
MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin Oleh: Rahardian Faizal Zuhdi 0220120068 Mekatronika Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan dan pembahasan dimulai dari proses pengambilan dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data dan spesifikasi obyek penelitian dan hasil pengujian. Data-data
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinciMESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A
MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI 2711100129 MUHAMMAD SAYID D T 2711100132 REIGINA ZHAZHA A 2711100136 PENGERTIAN Mesin dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi
BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.
Lebih terperinciPengaruh Ukuran Katup Terhadap Torsi Dan Daya Pada Sepeda Motor Honda Supra Fit
Pengaruh Ukuran Katup Terhadap Torsi Dan Daya Pada Sepeda Motor Honda Supra Fit M. Debi Rahman 1, N. Arya Wigraha 2, G. Widayana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Email : debirahma188@gmail.com 1,
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,
Lebih terperinciPengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc
E1 Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc Irvan Ilmy dan I Nyoman Sutantra Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciAnalisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100
TUGAS AKHIR Analisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi
Lebih terperinciRANCANG DAN BANGUN TRANSMISI CHASSIS ENGINE TEST BED SEPEDA MOTOR 10 kw
RANCANG DAN BANGUN TRANSMISI CHASSIS ENGINE TEST BED SEPEDA MOTOR 10 kw PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh : IZZUL HUDA NIM I8612026 PROGRAM
Lebih terperinciEdi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal
STUDY EXPERIMENTAL PENGARUH SPARK PLUG CLEARANCE TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC Edi Sarwono 1, Toni Dwi Putra 2, Agus Suyatno 3 ABSTRAK Pada internal combustion engine dipengaruhi oleh proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Identifikasi Engine Honda Beat PGM-FI Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder head (mekanisme katup) : Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme
Lebih terperinci2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Chassis Dynamometer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Chassis Dynamometer Dinamometer, adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan kecepatan putaran (rpm) dari tenaga yang diproduksi oleh suatu mesin, motor atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Literatur Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan mempelajari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Mesin-mesin dan Alat Uji Untuk mengetahui Perbandingan atau Pengaruh Pegas Katup Standar Dengan Pegas Katup XR dan EDR Terhadap Laju Aliran Bahan Bakar dan Kecepatan maka
Lebih terperinci3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Tahap Pengujian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul Tune Up Roller CVT Diameter 15mm Roller CVT Diameter 16mm Roller CVT Diameter 17mm Variasi Putaran Mesin Pengukuran Daya
Lebih terperinciFungsi katup Katup masuk Katup buang
MEKANISME KATUP FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian CVT (Continously Variable Transmision) Sistem CVT (Continously Variable Transmission) adalah sistem otomatis yang dipasang pada beberapa tipe sepeda motor saat ini.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian
Lebih terperinciGambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batok Kelapa Batok Kelapa (endocrap) merupakan bagian buah kelapa yang bersifat keras yang diselimuti sabut kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa (Lit.5 diunduh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM
RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM Oleh: WICAKSANA ANGGA TRISATYA - 2110 039 005 NEVA DWI PRASTIWI 2110 039 040 Dosen Pembimbing: Ir. SYAMSUL HADI, MT. Instruktur Pembimbing:
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif
76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan
Lebih terperinciRancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram Desrial 1), Y. Aris Purwanto 1) dan Ahmad S. Hasibuan 1) 1) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, FATETA, IPB. Email: desrial@ipb.ac.id, Tlp.
Lebih terperinciUNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rizki Npm : 24411960 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : 1. Dr. Rr.
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Teknis dan Ekonomis Penggunaan Belt dan Roda Gigi pada Kapal Keruk 30 m
Analisa Perbandingan Teknis dan Ekonomis Penggunaan Belt dan Roda Gigi pada Kapal Keruk 30 m Oleh : Wanda Astri Riandini 4211 105 001 Dosen Pembimbing 1 : Ir. Agoes Santoso, M.Sc, M.Phil, C.Eng Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil pengujian flowbench 1.1.1. Pengambilan data awal airflow (cfm) pada lubang intake standar Pengujian dilakukan untuk mencari data banyaknya campuran bahan bakar yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk
85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan
Lebih terperinciUNJUK KERJA MOBIL BERTRANSMISI MANUAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LIQUIFIED GAS FOR VEHICLE (LGV)
Jurnal METTEK Volume 2 No 2 (2016) pp 75 82 ISSN 2502-3829 ojs.unud.ac.id/index.php/mettek UNJUK KERJA MOBIL BERTRANSMISI MANUAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LIQUIFIED GAS FOR VEHICLE (LGV) I Dewa Gede Ari
Lebih terperinciAndik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi
KARAKTERISTIK UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH DENGAN VARIASI VOLUME SILINDER DAN PERBANDINGAN KOMPRESI Oleh : ANDIK IRAWAN dan ADITYO *) ABSTRAK Perbedaan variasi volume silinder sangat mempengaruhi
Lebih terperinciKOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap
KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Matic motor matic adalah suatu kendaraan yang aman dan nyaman saat dikendarai dengan hanya menarik gas kemudian motor langsung jalan. yang pada dasa rnya kinerja motor matic
Lebih terperinciBAB III ANALISA DATA
BAB III ANALISA DATA 3.1 Prosedur Pengujian Untuk melakukan pengujian, motor harus memiliki prosedur tersendiri. Berikut prosedur yang harus dipenuhi sebagai berikut : a. Motor harus dalam kondisi standar
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 2, OKTOBER 2016 1 PENGARUH PENGGUNAAN INJECTOR VIXION DAN ECU RACING PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J TERHADAP DAYA MOTOR Oleh: Virjiawan Tristianto, Paryono, Sumarli Jurusan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan
BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Bakar Bahan bakar yang dipergunakan motor bakar dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni : berwujud gas, cair dan padat (Surbhakty 1978 : 33) Bahan bakar (fuel)
Lebih terperinciTugas Akhir TM
Tugas Akhir TM 090340 REDESAIN PERENCANAAN SISTEM CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DAN PENGARUH BERAT ROLLER TERHADAP KINERJA PULLEY PADA SEPEDA MOTOR MATIC Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX
PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX THE INFLUENCE OF INDUCT PORTING INTAKE AND EXHAUST FOR THE 4 STROKES 200 cc PERFORMANCE
Lebih terperinciLampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)
38 Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian Jarak Mata Pisau (mm) Ulangan Kapasitas efektif alat (kg/jam) Persentase singkong yang tertinggal di alat (%) A(1)
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skematik Chassis Engine Test Bed Chassis Engine Test Bed digunakan untuk menguji performa sepeda motor. Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1, skema pengujian didasarkan
Lebih terperinciBAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.
3.1 Diagram Alir Modifikasi BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN Mulai Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z Target Desain Modifikasi Perhitungan Modifikasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya
Lebih terperinciPerformansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan
Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan Ainul Ghurri 1)*, Ketut Astawa 1), Ketut Budiarta 2) 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)
3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dinamometer Dinamometer adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan daya (power) yang diproduksi oleh suatu mesin motor atau penggerak berputar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Motor Bakar Motor bakar torak merupakan salah satu mesin pembangkit tenaga yang mengubah energi panas (energi termal) menjadi energi mekanik melalui proses pembakaran
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERFORMA MESIN YAMAHA VEGA R DENGAN MELAKUKAN BORE UP DAN STROKE UP
UPAYA MENINGKATKAN PERFORMA MESIN YAMAHA VEGA R DENGAN MELAKUKAN BORE UP DAN STROKE UP Dwi Supriyanto Lestari Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya Dwisupriyanto558@gmail.com Imam Syofii, Darlius
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram alir Metodologi Pengujian STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI DYNO TEST DYNOJET PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN MESIN SERVICE MESIN UJI KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori
Lebih terperinciARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic
ARTIKEL Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic Analysis Of The Influence Of The Kind Of Pegas, A Roller Against Torsi And Consumption Of Fuel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Alat Pencacah plastik Alat pencacah plastik polipropelen ( PP ) merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini memiliki
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar
Lebih terperinciBAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR
BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang 1 7 2 6 5 3 4 Gambar 4.1. Desain Mesin Pengupas Kulit Kentang Komponen-komponen inti yang ada pada mesin pengupas kulit kentang
Lebih terperinciKONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang. Alat pengupas kulit kentang yang dijual di pasaran memiliki jenis
Lebih terperinciANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL
ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta e-mail : ismanto_ujb@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN
BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian
Lebih terperinciDESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)
DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) Oleh : Raga Sapdhie Wiyanto Nrp 2108 100 526 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bambang Sampurno,
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah
BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih terperinci3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara mengadakan penelitian agar pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penelitian ini
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG
UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG Mohamad Hakam (1), Lukman Handoko (2), dan Arik Eko P (3) 1,2 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Jalan Teknik kimia
Lebih terperinciKonstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat
Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 9I 1 10 J A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) G. Clutch housing/rumah kopling C. Weight / Pemberat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Motor bakar adalah suatu tenaga atau bagian kendaran yang mengubah energi termal menjadi energi mekanis. Energi itu sendiri diperoleh dari proses pembakaran. Pada
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc Untuk mendapatkan hasil torsi motor dilakukan pengujian menggunakan metode dynotest atau dynamometer. Setelah dilakukan
Lebih terperinciPERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASSIS
Momentum, Vol. 9, No. 2, Oktober 2013, Hal. 25-30 ISSN 0216-7395 ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASSIS
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )
RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: MUHAMMAD HUSNAN EFENDI NIM I8613023 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK
Lebih terperinciBAB III. Metode Rancang Bangun
BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TIORI
BAB II LANDASAN TIORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Pemecah Kedelai Mula-mula biji kedelai yang kering dimasukkan kedalam corong pengumpan dan dilewatkan pada celah diantara kedua cakram yang salah satunya
Lebih terperinciANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE
ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE Sena Mahendra Pendidikan Teknik Mesin Otomotif IKIP Veteran Semarang E-mail : sena.mahendra@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Serabut Kelapa Sebagai Negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Menurut
Lebih terperinciMENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA
MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA BAB 3 MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA Kompetensi Dasar : Memahami Dasar dasar Mesin Indikator : Menerangkan komponen/elemen mesin sesuai konsep keilmuan yang terkait Materi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART 4.1. Analisa Performa Perhitungan ulang untuk mengetahui kinerja dari suatu mesin, apakah kemampuan
Lebih terperinciUJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG
UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG Nana Supriyana Program Studi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto Email: Nana.sttw@gmail.com Taufiq
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah
BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR 4.1 Sketsa rencana anak tangga dan sproket Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah horizontal adalah sebesar : A H x 1,732 A
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Dyno Test 3Dara menggunakan Dynamometer Chassis. dyno test yang menggunakan software yang dipakai di scanner,
59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dyno Test 3Dara menggunakan Dynamometer Chassis Sebagai data acuan untuk mengetahui tingkat akurasi data dari hasil dyno test yang menggunakan software yang dipakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia otomotif (khususnya sepeda motor) berkembang semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan berbagai komponen pendukungnya. Selain sebagai alat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciSISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR
SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil pemeriksaan dan pengukuran 4.1.1 Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Bagian primary fixed
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Sepeda Motor Untuk penelitian ini sepeda motor yang digunakan YAMAHA mio sporty 113 cc tahun 2007 berikut spesifikasinya : 1. Spesifikasi Mesin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya Perkembangan Teknologi khususnya dalam dunia otomotif telah memberikan sarana yang mendukung serta kebebasan bagi konsumen untuk memilih produk-produk teknologi
Lebih terperinci