DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PENGESAHAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. SURAT BEBAS PLAGIAT...
|
|
- Hartono Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi ABSTRAK... ix ABSTRACT... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR ISI TABEL... xv DAFTAR ISI GAMBAR... xvi DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL... xvii BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Rumusan masalah Tujuan penelitian Tujuan umum Tujuan khusus... 5 xi
2 1.4 Manfaat penelitian Manfaat praktis Manfaat akademis... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Kapnografi Monitoring ventilasi Fase fase kapnogram dan kelainan Proses pembentukan CO Ventilasi dan perfusi paru Pengaruh ventilasi mekanik terhadap gradien PaCO 2 -EtCO Curah jantung Definisi Metode pemantauan curah jantung Hubungan EtCO 2 dan curah jantung BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka berpikir Konsep penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan penelitian Lokasi dan waktu penelitian Penentuan sumber data Populasi target xii
3 4.3.2 Populasi terjangkau Sampel Kriteria inklusi Kriteria eksklusi Perhitungan sampel Teknik pengambilan sampel dan randomisasi Variabel penelitian Identifikasi variabel penelitian Definisi operasional variabel penelitian Intrumen penelitian Prosedur penelitian Cara kerja Bagan alur Penelitian Analisa data BAB V HASIL PENELITIAN Karakteristik sampel penelitian Uji normalitas Hasil analisis korelasi antara EtCO 2 dan curah jantung Analisis ROC kemampuan EtCO 2 dalam menilai penurunan curah jantung.. 58 BAB VI PEMBAHASAN BAB VII SIMPULAN DAN SARAN Simpulan xiii
4 7.2 Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran xiv
5 DAFTAR ISI TABEL Tabel 2.1 Kelainan kapnogram... 9 Tabel 2.2 Metode pemantauan curah jantung Tabel 2.3 Nilai normal USCOM pada orang dewasa dengan pulmonar view Tabel 2.4 Nilai normal USCOM pada orang dewasa dengan aortic view... 41` Tabel 5.1 Karakteristik subyek penelitian Tabel 5.2 Hasil uji Korelasi Antara EtCO 2 dan curah jantung Tabel 5.3 Hasil Analisis ROC EtCO 2 terhadap curah jantung Tabel 5.4 Hasil Analisis ROC kemampuan EtCO 2 dalam memprediksi adanya penurunan curah jantung Tabel 5.5 Kejadian EtCO 2 rendah dengan curah jantung menurun Tabel 5.5 Hasil validitas EtCO 2 terhadap curah jantung xv
6 DAFTAR ISI GAMBAR Gambar 2.1 Kapnogram Normal... 9 Gambar 2.2 Peningkatan CO Gambar 2.3 Penurunan CO Gambar 2.4 Rebreathing CO Gambar 2.5 Obstruksi ekspirasi atau bronkospasme Gambar 2.6 Terdapat usaha nafas Gambar 2.7 Kapnografi mainstream dan sidestream Gambar 2.8 Metode dan kurva termodilusi Gambar 2.9 Metode-metode yang berdasarkan analisis pulse contour Gambar 2.10 Aplikasi elektroda pada elektrikal bioimpedance Gambar 2.11 Bioreactance (NICOM system) Gambar 2.12 USCOM Gambar 2.13 Rekomendasi penggunaan alat monitoring curah jantung di rumah sakit Gambar 5.1 scatterplot korelasi antara EtCO 2 dan curah jantung yang diukur dengan USCOM Gambar 5.2 Kurva ROC kemampuan EtCO 2 dalam memprediksi penurunan curah jantung xvi
7 DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL µm : Micrometer ARDS CI CO CO 2 CPAP CVP EKG ET% : Acute respiratory distress syndrome : Cardio ouput index : Cardio output : Karbon dioksida : Continuous positive airway pressure : Central venous pressure : Elektrokardiogram : Ejection time per cent EtCO 2 : End-tidal CO 2 EVLW FT GEDV : Extravascular lung water : Flow time : Global end diastolic volume H+ : Hidrogen H 2 O HR ICU IMT IQR ISS : Hydrogen dioxide (air) : Heart rate : Intensive care unit : Indeks masa tubuh : Interquantil range : Injury severity score xvii
8 Kg L/menit L/menit/m 2 m 2 MAP MD ml/menit mmhg NDM NPN NPP : Kilogram : Liter per menit : Liter per menit per meter kuadrat : Meter kuadrat : Mean artery pressure : Minute distance : Mililiter per menit : Milimeter merkuri (hydrargyrum) : Non-depolarizing muscle relaxant : Nilai prediktif negatif : Nilai prediktif positif P(a-et)CO 2 : Gradien tekanan parsial CO 2 arteri dan end-tidal CO 2 PAC PaCO2 PACO 2 PEEP PEEP PIP Pmn PPV Rasio V/Q : Pulmonary artery catherter : Tekanan parsial CO2 arteri : Tekanan parsial CO 2 pulmonar : Positive end expiratory pressure : Positive end-expiratory pressure : Peak inspiratory pressure : Mean pressure gradient : Pulse pressure variation : Rasio ventilasi/perfusi xviii
9 ROC RSUP SD SOAP SV SVI SVR SVV TEE USCOM Vpk Vti : Receiver operating characteristic : Rumah sakit umum pusat : Standard deviation : Sepsis occurrence in acutely ill patient : Stroke volume : Stroke volume index : Systemic vascular resistance : Stroke volume variation : Transesophageal echocardiography : Ultrasound cardio output monitor : Peak velocity of flow : Velocity time integral xix
10 ABSTRAK KORELASI ANTARA END-TIDAL CO 2 (EtCO 2 ) DAN PENURUNAN CURAH JANTUNG YANG DIUKUR DENGAN ULTRASONIC CARDIAC OUTPUT MONITOR (USCOM) PADA PASIEN YANG TERINTUBASI DI ICU Penilaian curah jantung merupakan hal penting dalam menilai hemodinamik penanganan pasien kritis. Berbagai jenis alat yang tersedia untuk mengukur curah jantung memiliki keterbatasan seperti bersifat invasif, mahal, serta membutuhkan keahlian khusus. Penilaian End-tidal Carbon Dioxide (EtCO 2 ) diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif estimasi curah jantung. Hal ini didasarkan pada teori dimana pada kondisi curah jantung menurun, maka terjadi penurunan aliran darah pulmonar, dan difusi CO 2 ke alveolar menurun, sehingga meningkatkan ruang rugi alveoli dan menurunkan EtCO 2. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah EtCO 2 dapat digunakan sebagai alternatif lain yang noninvasif, mudah, murah, real time, dan dapat dilakukan secara kontinu dalam pemantauan curah jantung rendah pada pasien dirawat di ICU. Penelitian ini merupakan studi cross sectional, uji korelasi yang dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus 2016 di ICU RSUP Sanglah. Penelitian ini melibatkan 75 pasien yang eligibel dengan teknik total population sampling. Pasien yang terintubasi dirawat di ICU dalam 24 jam pertama dilakukan penilaian EtCO 2 dan pemeriksaan Ultrasonic Cardiac Output Monitor (USCOM) oleh peneliti secara bersamaan. Uji normalitas data yang digunakan adalah Shapiro-Francia dan uji korelasi yang digunakan adalah uji Pearson Correlation. Selanjutnya, analisa kurva receiver operating characteristic (ROC) digunakan untuk menilai kemampuan EtCO 2 dalam memprediksi penurunan curah jantung. Analisis datanya menggunakan program Strata SE Pada 75 pasien tersebut, didapatkan nilai EtCO 2 berkorelasi positif dengan nilai curah jantung (r = 0,373; p 0,001). Semakin rendah nilai EtCO 2 maka nilai curah jantung juga akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya. Hasil analisis ROC didapatkan nilai area under curve (AUC) 0,65 dengan titik potong terbaik EtCO 2 dalam memprediksi penurunan curah jantung adalah 33 mmhg. Pada penelitian ini juga didapatkan nilai sensitivitas 58,06% dengan dengan confidence interval 54,8%- 69,9%, spesifitas 54,8% dengan confidence interval 36%-72,7%, NPP 68,9%, dan NPN 56,7%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara nilai EtCO 2 dengan nilai curah jantung pada pasien yang terintubasi dirawat di ICU. Kata kunci: End-tidal CO 2, curah jantung, USCOM, korelasi, receiver operating characteristic ix
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Curah jantung didefinisikan sebagai jumlah darah (L/menit) yang dipompakan oleh jantung. Curah jantung merupakan produk dari frekuensi denyut jantung dan stroke volume, jumlah bersih darah yang diejeksi oleh jantung dalam satu siklus. Curah jantung bisa diukur dengan termodilusi melalui suatu pulmonary artery catheter (PAC) dan transesophageal echocardiography (TEE). Pemantauan curah jantung pada pasien kritis merupakan standar praktis untuk menjamin oksigenasi jaringan dan selama empat dekade sudah dilakukan dengan menggunakan PAC. Saat ini, nilai PAC telah menjadi pertanyaan oleh karena penggunaan yang tidak diperlukan dan juga potensi bahayanya seperti disritmia, infeksi, ruptur arteri pulmonal, embolisasi, dan sebagainya. Berbagai macam alat yang tersedia untuk mengukur atau memperkirakan curah jantung menggunakan metode yang berbeda. Diantaranya ada yang mengukur stroke volume secara kontinu dan memberikan indeks dinamik fluid responsiveness, mengukur variabel volumetric preload, dan juga mengukur saturasi vena sentral secara kontinu. Namun ada hal yang perlu diperhatikan bahwa terdapat keterbatasan dari alat tersebut dan tidak ada alat monitoring curah jantung yang bisa mengubah outcome pasien kecuali dilakukan intervensi sesuai hasil pemantauan dari alat tersebut (Alhashemi, dkk., 2011). 1
12 2 Teknologi Doppler noninvasif seperti ultrasonic cardiac output monitor (USCOM) menggunakan jalur aliran ultrasound Doppler transaortik atau transpulmonar untuk mengukur curah jantung sebagai hasil dari stroke volume dan frekuensi denyut jantung. Penggunaan USCOM menjadi sangat menarik seiring dengan waktu. Alat ini mudah digunakan, tidak invasif, dan aman digunakan berulang untuk pengukuran curah jantung, serta dapat digunakan pada pasien yang sadar. Pada studi yang dilakukan oleh Horster dkk. (2012), dalam membandingkan akurasi pengukuran curah jantung dengan USCOM terhadap teknik termodilusi PiCCO pada pasien dengan sepsis didapatkan koefisiensi korelasi adalah 0,89. Analisa data dengan metode Bland-Altman, rerata persentasi kesalahan menurut L.A.H Crithley dan J.A.H. Critchley adalah 29% untuk akses transaortik. Oleh karena ambang penerimaan adalah < 30%, sehingga bisa disimpulkan pengukuran curah jantung dengan USCOM transaortik dapat mencerminkan hasil pengukuran dengan PiCCO. Alat ini mahal dan tidak selalu tersedia di setiap rumah sakit (Anonim 2007). Pada studi yang dilakukan oleh Wong dkk. (2008), dalam membandingkan USCOM dan teknik termodilusi melalui kateter arteri pulmonar pada pasien yang menjalani transplantasi hati didapatkan koefisiensi korelasi sebesar 0,896. Pengukuran EtCO 2 dapat digunakan sebagai alternatif dari teknik termodilusi untuk penentuan curah jantung. Pada kondisi dimana curah jantung menurun, maka hal ini akan mengakibatkan aliran darah pulmonar menurun dan difusi karbon dioksida (CO 2 ) ke alveolar menurun, sehingga menyebabkan ruang rugi ventilasi/alveoli meningkat dan menurunkan end-tidal CO 2 (EtCO 2 ). Terdapat
13 3 perbedaan normal antara tekanan parsial CO 2 (PaCO 2 ) dan EtCO 2 adalah sekitar 2-5 mmhg yang menunjukkan ruang rugi ventilasi normal. Berdasarkan hubungan patofisiologi tersebut, maka pengukuran EtCO 2 dengan kapnograf dapat merupakan salah satu teknik penilaian curah jantung secara noninvasif. End-tidal CO 2 ditentukan oleh metabolisme, ventilasi, dan sirkulasi. Ketika kedua faktor pertama terkontrol, EtCO 2 mencerminkan aliran darah pulmonar dan juga curah jantung. Kapnograf merupakan alat noninvasif yang digunakan untuk pengukuran kontinu nilai level karbon dioksida (CO 2 ) yang diekshalasi selama siklus respirasi atau end-tidal CO 2 (ETCO 2 ). End-tidal CO 2 merupakan pengukuran tekanan parsial CO 2 alveolar (PACO 2 ) (Singla, dkk., 2014). Konsentrasi End-tidal CO 2 (ETCO 2 ) dipertimbangkan sama dengan konsentrasi CO 2 dalam alveoli (PACO 2 ). Nilai ETCO 2 secara signifikan lebih rendah pada curah jantung kurang dari 4,5 L/menit bila dibandingkan dengan curah jantung lebih dari 4,5 L/menit. Hal ini disebabkan penurunan curah jantung ventrikel kanan menyebabkan penurunan aliran darah pulmonal, dimana akan meningkatkan ruang rugi dan menyebabkan penurunan konsentrasi CO 2 alveolar ekshalasi atau ETCO 2 (Dunham, dkk., 2013). Pada pasien kritis yang dirawat di intensive care unit (ICU), pemantauan alirah darah dan oksigenasi jaringan merupakan bagian integrasi penanganan pasien tersebut. Penilaian curah jantung memiliki peranan penting dalam diagnosis banding dari status syok (Saugel, Dkk., 2015). Pengukuran curah jantung yang merupakan standar baku bersifat invasif dan mahal, serta membutuhkan keahlian khusus. Beberapa teknik yang kurang invasif atau noninvasif sedang dikembangkan. Seperti
14 4 yang telah disebutkan di atas salah satu teknik noninvasif monitoring curah jantung adalah dengan cara pengukuran EtCO 2 melalui kapnograf (Cecconi, dkk., 2014). Pada studi yang dilakukan pada ruang emergensi rumah sakit pendidikan dari Juni sampai Desember 2009 pada pasien dengan tanda klinis syok menunjukkan bahwa nilai EtCO 2 mampu mencerminkan kondisi hipoperfusi sistemik secara noninvasif. Nilai EtCO 2 dipengaruhi oleh curah jantung, dimana nilai EtCO 2 akan lebih rendah pada kondisi penurunan curah jantung. Nilai rata-rata EtCO 2 pada pasien dengan syok hipovolemik, syok kardiogenik, dan syok septik masing masing adalah 29,64 ± 11,49 mmhg, 28,60 ± 9,87 mmhg, dan 27,81 ± 7,39 mmhg. Pengukuran EtCO 2 adalah rendah secara signifikan pada pasien yang meninggal (p = 0,005) (Kheng dan Rahman, 2012). Pada studi lain pada 73 pasien trauma yang memerlukan intubasi endotrakea di ruang emergensi pada bulan Maret sampai Agustus 2011 ditemukan bahwa nilai EtCO 2 rendah berhubungan dengan curah jantung yang rendah, dimana nilai EtCO 2 secara signifikan menurun dengan curah jantung < 4,5 L/menit (P < 0,0001, r = 0,60). Nilai EtCO 2 rendah berhubungan dengan injury severity score (ISS) > 20, hipotensi, bradikardi, kehilangan darah, henti jantung, dan kematian (Dunham, dkk., 2013). Diperkirakan sekitar sepertiga pasien yang dirawat di ICU mengalami syok sirkulasi dan pengenalan dini terhadap kondisi tersebut sangat penting untuk menghindari cedera jaringan selanjutnya. Pada penelitian ini bertujuan mencari alternatif lain yang noninvasif, mudah, dan murah yang dapat digunakan dalam pemantauan curah jantung pada pasien dirawat di ICU. Penilaian curah jantung dengan EtCO 2 melalui kapnograf mudah
15 5 dilakukan, mudah dipelajari, selalu tersedia, real-time, dan dapat dilakukan secara kontinu tanpa memberikan beban biaya tambahan pada pasien, sehingga sangat baik digunakan sebagi alat penunjang untuk pemantauan atau deteksi adanya penurunan curah jantung, sehingga intervensi atau penanganan lanjutan bisa dilakukan segera mungkin. 1.2 Rumusan Masalah Apakah terdapat korelasi positif antara EtCO 2 Dan penurunan curah jantung yang diukur dengan USCOM pada pasien terintubasi di ICU? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum Untuk mengetahui adanya korelasi antara EtCO 2 dan penurunan curah jantung yang diukur dengan USCOM pada pasien yang terintubasi di ICU Tujuan khusus a. Menilai EtCO 2 pada pasien terintubasi di ICU RSUP Sanglah. b. Menilai curah jantung yang diukur dengan USCOM pada pasien terintubasi di ICU RSUP Sanglah c. Menilai korelasi antara EtCO 2 dan penurunan curah jantung yang diukur dengan USCOM pada pasien terintubasi di ICU RSUP Sanglah.
16 6 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat praktis Penelitian ini dapat memberikan masukan untuk mengevaluasi adanya penurunan curah jantung secara nonivasif pada pasien yang terintubasi dirawat di ICU. Hal ini membantu klinisi yang bekerja di ruang ICU untuk dapat memantau perubahan curah jantung secara cepat dan kontinu Manfaat akademis Dapat memberikan sumbangan kepada dunia kedokteran khususnya anestesi dan terapi intensif dalam penerapan kegunaan penilaian EtCO 2 untuk mendeteksi dini terhadap penurunan curah jantung.
UCAPAN TERIMA KASIH. dan rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur dipanjatkan kepada TUhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK
MONITORING HEMODINAMIK DEFINISI Hemodinamik adalah aliran darah dalam sistem peredaran tubuh, baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Monitoring
Lebih terperinciABSTRAK KORELASI ANTARA TEKANAN VENA SENTRAL
ABSTRAK KORELASI ANTARA TEKANAN VENA SENTRAL DENGAN COLLAPSIBILITY INDEX VENA KAVA INFERIOR PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG TERAPI INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR Latar belakang: Status
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks yang timbul akibat kelainan struktur dan atau fungsi jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel kiri dalam mengisi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
30 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Intensive Cardiovascular Care Unit dan bangsal perawatan departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler RSUD Dr. Moewardi
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I
MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di ruang perawatan anak RSUD Dr Moewardi Surakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret- September 2015 dengan jumlah
Lebih terperinci2. PERFUSI PARU - PARU
terapi oksigen TAHAPAN RESPIRASI 1. VENTILASI 2. PERFUSI PARU - PARU 3. PERTUKARAN GAS DI PARU-PARU 4. TRANSPORT OKSIGEN 5. EKSTRAKSI ( OXYGEN UPTAKE ) Sumbatan jalan nafas pasien tak sadar paling sering
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain uji diagnostik untuk membandingkan sensitivitas dan spesifisitas antara serum NGAL dan serum cystatin C dalam mendiagnosa
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN. ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi
5 BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Definisi ALI ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi yang luas dan parah dari parenkim paru. 10 ALI/ARDS merupakan kumpulan gejala akibat inflamasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat, untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Selama penelitian didapatkan subjek penelitian sebesar 37 penderita kritis yang mengalami hiperbilirubinemia terkonjugasi pada hari ketiga atau lebih (kasus) dan 37 penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propofol telah digunakan secara luas untuk induksi dan pemeliharaan dalam anestesi umum. Obat ini mempunyai banyak keuntungan seperti mula aksi yang cepat dan pemulihan
Lebih terperinciVALIDITAS STROKE VOLUME VARIATION
1 VALIDITAS STROKE VOLUME VARIATION DENGAN ULTRASONIC CARDIAC OUTPUT MONITOR (USCOM) UNTUK MENILAI FLUID RESPONSIVENESS I Nyoman Budi Hartawan*, Antonius H Pudjiadi**, Abdul Latief**, Rismala Dewi**, Irene
Lebih terperinciRESPIRATORY FAILURE. PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC)
RESPIRATORY FAILURE PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC) 1 DEFINIS I Gagal napas adalah ketidakmampuan paru-paru memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Hal ini dapat terjadi akibat kegagalan oksigenasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai kepentingan telah menjadi prosedur rutin di dunia kedokteran seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengunaan kateter vena sentral (Central venous catheter - CVC) untuk berbagai kepentingan telah menjadi prosedur rutin di dunia kedokteran seluruh dunia. Pemasangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika dan mengakibatkan kematian jiwa pertahun, peringkat ke-empat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) mempengaruhi 15 juta orang Amerika dan mengakibatkan kematian 160.000 jiwa pertahun, peringkat ke-empat sebagai penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari atau satu bulan,dimana pada masa ini terjadi proses pematangan organ, penyesuaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. permeabilitas mikrovaskular yang terjadi pada jaringan yang jauh dari sumber infeksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Sepsis merupakan suatu sindrom klinis infeksi yang berat dan ditandai dengan tanda kardinal inflamasi seperti vasodilatasi, akumulasi leukosit, dan peningkatan
Lebih terperinciEkokardiografi pada Penilaian Hemodinamika Sirkulasi di Ruang Perawatan Intensif dan atau Unit Gawat Darurat Seri I : Hipotensi dan Syok
Forum Ekokardiografi Jurnal Kardiologi Indonesia J Kardiol Indones. 2011;32:61-65 ISSN 0126/3773 Ekokardiografi pada Penilaian Hemodinamika Sirkulasi di Ruang Perawatan Intensif dan atau Unit Gawat Darurat
Lebih terperinciTERAPI OKSIGEN. Oleh : Tim ICU-RSWS. 04/14/16 juliana/icu course/2009 1
TERAPI OKSIGEN Oleh : Tim ICU-RSWS juliana/icu course/2009 1 Definisi Memberikan oksigen (aliran gas) lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah meningkat
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007
50 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian akan dilakukan di Bangsal Rawat Inap UPF Penyakit
Lebih terperinciA. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen
A. Pengertian Oksigen Oksigen adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel secara normal yang diperoleh dengan cara menghirup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. denyut/menit; 3. Respirasi >20/menit atau pa CO 2 <32 mmhg; 4. Hitung leukosit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepsis adalah SIRS (Systemic Inflamatory Respons Syndrome) ditambah tempat infeksi yang diketahui atau ditentukan dengan biakan positif dari organisme dari
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi
Lebih terperinciSistem Pernapasan - 2
Anatomi sistem pernapasan Proses inspirasi dan ekspirasi Definisi pernapasan Eksternal Internal Mekanik pernapasan Inspirasi dan ekspirasi Peran otot pernapasan Transport gas pernapasan Ventilasi, difusi,
Lebih terperinciCUT OFF POINT GAP SCORE
TESIS CUT OFF POINT GAP SCORE SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN MULTIPLE ORGAN DYSFUNCTION SYNDROME BERDASARKAN KADAR SITOKIN INTERLEUKIN-6 PADA PASIEN CEDERA MUSKULOSKELETAL MAYOR DENGAN MULTIPLE TRAUMA NYOMAN
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts /B00000/2013-S0 Tanggal 01 Juli 2013 PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA 2 0 1 3 BAB I 0 DEFINISI Beberapa definisi Resusitasi Jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply
BAB I PENDAHULUAN Darah memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Kekurangan oksigen dalam darah bisa membuat tubuh mengalami masalah serius. Selain olahraga dan transfusi darah, nutrisi tertentu
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. A. Latar Belakang Masalah. Analisis Gas Darah merupakan salah satu alat. diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Analisis Gas Darah merupakan salah satu alat diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk mengetahui status oksigenasi dan keseimbangan asam basa.
Lebih terperinciANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN
ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP FUNGSI PERNAFASAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK Juniartha Semara Putra ANALISIS JURNAL PENGARUH LATIHAN NAFAS DIAFRAGMA TERHADAP
Lebih terperinciFAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
WORKSHOP PIR 2017 FAAL PERNAPASAN Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta CURICULUM
Lebih terperinciMEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING
MEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING Anggi Faizal Handuto 22020111130034 Nunung Hidayati 22020111130086 Nurul Imaroh 22020111130044 Nur Alifah
Lebih terperinciValiditas Stroke Volume Variation dengan Ultrasonic Cardiac Output Monitor (USCOM) untuk Menilai Fluid Responsiveness
Validitas Stroke Volume Variation dengan Ultrasonic Cardiac Output Monitor (USCOM) untuk Menilai Fluid Responsiveness I Nyoman Budi Hartawan,* Antonius H Pudjiadi,** Abdul Latief,** Rismala Dewi,** Irene
Lebih terperinciHUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H.
HUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H. ADAM MALIK TESIS MAGISTER Oleh ARY AGUNG PERMANA NIM : 117115004
Lebih terperinciECHO-GUIDED HEMODYNAMIC INTERVENTION. April Retno Susilo RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
ECHO-GUIDED HEMODYNAMIC INTERVENTION April Retno Susilo RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Ekokardiografi di ICU Penggunaan echokardiografi di ICU meningkat, non-invasif Instabilitas HD
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain uji double blind, randomized controlled clinical trial. 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Pengumpulan data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Saturasi Oksigen 1. Pengertian Saturasi oksigen adalah presentasi hemoglobin yang berikatan dengan oksigen dalam arteri, saturasi oksigen normal adalah antara 95 100 %. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.
35 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf. III.2. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SHOCK HYPOVOLEMIK Setiawan, S.Kp., MNS KLASIFIKASI SHOCK HYPOVOLEMIC SHOCK CARDIOGENIC SHOCK SEPTIC SHOCK NEUROGENIC SHOCK ANAPHYLACTIC SHOCK TAHAPAN SHOCK TAHAP INISIAL
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TEKANAN PARSIAL END TIDAL CO 2 DAN TEKANAN PARSIAL ARTERIAL CO 2 PADA PASIEN KRANIOTOMI DENGAN ANESTESI UMUM TESIS
HUBUNGAN ANTARA TEKANAN PARSIAL END TIDAL CO 2 DAN TEKANAN PARSIAL ARTERIAL CO 2 PADA PASIEN KRANIOTOMI DENGAN ANESTESI UMUM TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemantauan intensif menggunakan metode seperti pulmonary arterial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ICU atau Intensive Care Unit merupakan pelayanan keperawatan khusus yang dikelola untuk merawat pasien sakit berat dan kritis, cidera dengan penyulit yang mengancam
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kisaran usia 5-14 tahun (Gerald dkk, 2004). Prevalens asma di Indonesia belum
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asma merupakan penyakit kronik yang paling umum di dunia, terdapat sekitar 300 juta penduduk dunia yang menderita penyakit ini. Asma dapat terjadi pada anak-anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multiorgan, ini disebut septic shock. Sepsis merupakan SIRS (Systemic. tempat infeksi, maka ini disebut dengan sepsis berat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Infeksi serius dan kelainan lain yang bukan infeksi seperti pankreatitis, trauma dan pembedahan mayor pada abdomen dan kardiovaskular memicu terjadinya SIRS atau sepsis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Hematologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Kejadian mengancam nyawa sering disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kejadian mengancam nyawa sering disebabkan oleh perdarahan. 1,2,3 Menurut data di Inggris (2010) sebanyak 80% kematian diakibatkan perdarahan yang menyebabkan syok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya. diakibatkan oleh sepsis > jiwa pertahun. Hal ini tentu menjadi
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Sepsis merupakan suatu respon sistemik yang dilakukan oleh tubuh ketika menerima sebuah serangan infeksi yang kemudian bisa berlanjut menjadi sepsis berat
Lebih terperinciNovianto Kurniawan SMF Anestesi RSUD Muntilan
Novianto Kurniawan SMF Anestesi RSUD Muntilan Laki-laki 54 th dengan keluhan sesak nafas A = bebas B = RR 40 X naffas cepat dangkal, SDV +/+ RBK +/+ Wzh +/+ SpO2 94 % dengan NRM 10 lpm C = TD 210/110 N
Lebih terperinciPengaruh Positive End Expiratory Pressure Terhadap NilaiCentral Venous Pressure
ARTIKEL PENELITIAN Pengaruh Positive End Expiratory Pressure Terhadap NilaiCentral Venous Pressure Titin Mulyati*, Sari Fatimah*, Fransisca Sri Susilaningsih** ABSTRACT Background: Positive end-expiratory
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk menilai hubungan linear peningkatan MPV dengan skor APACHE II sebagai prediktor mortalitas pasien sepsis
Lebih terperinciDAFTAR ISI. i ii iii iv v vi. viii. x x xi xii xiii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL. DAFTAR
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan Terapi Intensif.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan Terapi Intensif. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciCurriculum vitae. Pudjiastuti, dr., Sp. A(K) Pendidikan : S 1 : FK UNS Surakarta, lulus tahun 1986
Curriculum vitae Pudjiastuti, dr., Sp. A(K) Pendidikan : S 1 : FK UNS Surakarta, lulus tahun 1986 Spesialis : FK Undip Surakarta, lulus tahun 1997 Spesialis Anak Konsulen : FK UI RSCM, lulus tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis yang merupakan suatu respon tubuh dengan adanya invasi mikroorganisme, bakteremia atau pelepasan sitokin akibat pelepasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan pengobatan, memberikan pelayanan gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap (Kemenkes,2008).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlengkapan yang khusus dengan tujuan untuk terapi pasien - pasien yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Intensive Care Unit Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari Rumah Sakit yang mandiri (instalasi di bawah direktur pelayanan) dengan staf yang khusus dan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT Tanggal terbit: Disahkan oleh: Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Ns. Hikayati, S.Kep., M.Kep. NIP. 19760220 200212 2 001 Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepsis didefinisikan sebagai adanya infeksi bersama dengan manifestasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis didefinisikan sebagai adanya infeksi bersama dengan manifestasi sistemik dikarenakan adanya infeksi. 1 Sepsis merupakan masalah kesehatan dunia karena patogenesisnya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PENENTUAN KEMATIAN DAN PEMANFAATAN ORGAN DONOR
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PENENTUAN KEMATIAN DAN PEMANFAATAN ORGAN DONOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel diambil secara consecutive sampling dari data pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh kompensasi anti-inflamasi atau fenotip imunosupresif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Trauma pembedahan menyebabkan perubahan hemodinamik, metabolisme, dan respon imun pada periode pasca operasi. Seperti respon fisiologis pada umumnya, respon
Lebih terperinciEchocardiography Antibiotik
Sepsis berat dan syok septik umum, rumit & mematikan kondisi dalam spektrum patofisiologis yang sama. Seperti didefinisikan oleh American College of Chest Physicians / Society of Critical Care Konsensus
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. repository.unisba.ac.id. viii
DAFTAR ISI ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SINGKATAN... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK. Fatimah Zahrah
MONITORING HEMODINAMIK Fatimah Zahrah 23.37 913 2011 Pendahuluan Monitoring Hemodinamik monitoring aliran darah yang melalui sistem kardiovaskuler.1 Tujuan untuk mendeteksi insufisiensi kardiovaskuler,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesia. Lokasi penelitian ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh terhadap suatu infeksi. 1 Ini terjadi ketika tubuh kita memberi respon imun yang berlebihan untuk infeksi
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman Halaman Sampul Dalam... i Pernyataan Orisinalitas... ii Persetujuan Skripsi... iii Halaman Pengesahan Tim Penguji Skripsi... iv Motto dan Dedikasi... v Kata Pengantar... vi Abstract...
Lebih terperinciINSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )
1 INSUFISIENSI PERNAFASAN Ikbal Gentar Alam (131320090001) Pendahuluan 2 Diagnosa dan pengobatan dari penyakit penyakit respirasi tergantung pada prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas. Penyakit penyakit
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui faktor risiko untuk terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi pada
BAB IV METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk mengetahui faktor risiko untuk terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi pada pasien-pasien kritis di ruang perawatan intensif RSDK dilakukan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir ancaman dari pembunuh nomor satu di dunia belum pernah surut. Tidak lagi orang tua yang
Lebih terperinciMEMBRAN RESPIRATORIUS
PENDAHULUAN Fungsi utama paru adalah untuk memberikan oksigenasi darah yang memadai dan mengeluarkan karbondioksida (CO 2 ). Proses pertukaran gas melalui tiga tahapan yaitu ventilasi paru yang akan menentukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (potong lintang) untuk
3127 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (potong lintang) untuk membandingkan pemeriksaan mikroskopis dengan metode direct slide dan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral adalah penyakit kelainan katup jantung yang menyebabkan terlambatnya aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri pada fase diastolik disebabkan
Lebih terperinci4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi. Daftar Tabel...
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Bagan.. Daftar Singkatan i ii iii iv v vii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure (CHF) menjadi yang terbesar. Bahkan dimasa yang akan datang penyakit ini diprediksi akan terus bertambah
Lebih terperinciPERAWAT KLINIK I KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI SETUJUI KEMAMPUAN KLINIS N O ASUHAN KEPERAWATAN
PERAWAT KLIIK I KEPERAWATA GAWAT DARURAT Pemenuhan kebutuhan dasar: a. Kebutuhan oksigenasi dengan berbagai metode b. Kebutuhan makan dan minum seimbang enteral maupun parenteral c. Kebutuhan eliminasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peritonitis didefinisikan suatu proses inflamasi membran serosa yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peritonitis Peritonitis didefinisikan suatu proses inflamasi membran serosa yang membatasi rongga abdomen dan organ-organ yang terdapat didalamnya. Peritonitis dapat bersifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Saturasi oksigen 1. Oksigen Oksigen atau zat asam adalah salah satu bahan farmakologi, merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau digunakan untuk proses pembakaran dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan metode studi pre dan post, single blind dan randomized control trial (RCT). Pengambilan
Lebih terperinciPENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
PENDAHULUAN Hemotoraks adalah kondisi adanya darah di dalam rongga pleura. Asal darah tersebut dapat dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar. Normalnya, rongga pleura hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia adalah pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis, merupakan suatu respons
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis, merupakan suatu respons tubuh terhadap invasi mikroorganisme, bakteremia atau pelepasan sitokin akibat pelepasan endotoksin
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anemia Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb) di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. 11,12 Poplack dan Varat menyatakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pasien kritis adalah pasien dengan penyakit atau kondisi yang mengancam jiwa pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive Care
Lebih terperinciDenpasar, Desember Penulis
KATA PENGATAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-nya. Penelitian Elective Study Semester VII dengan judul Prevalensi Kematian Pasien di Ruang Terapi Intensif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh serta menarik darah kembali ke jantung. Ketidakmampuan jantung melakukan fungsinya
Lebih terperinciRINGKASAN. Penyakit hati kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat, tetapi sering tidak diketahui, karena tidak menunjukkan gejala untuk
RINGKASAN Penyakit hati kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat, tetapi sering tidak diketahui, karena tidak menunjukkan gejala untuk waktu yang sangat lama, dan baru terdeteksi ketika fibrosis telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi sasaran pada penelitian ini adalah orang sehat/normal, pasien SIRS, dan pasien sepsis dengan usia tahun.
BAB III METODE PENELITIAN III. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sepsis didefinisikan sebagai adanya mikroorganisme atau toksin /zat beracun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepsis didefinisikan sebagai adanya mikroorganisme atau toksin /zat beracun dari mikroorganisme di dalam darah dan munculnya manifestasi klinis yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Divisi Infeksi dan Mikrobiologi Klinik. Penelitian ini dilakukan di PICU dan HCU RS Dr. Kariadi Semarang pada
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Divisi Infeksi dan Mikrobiologi Klinik. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke masih menjadi pusat perhatian dalam bidang kesehatan dan kedokteran oleh karena kejadian stroke yang semakin meningkat dengan berbagai penyebab yang semakin
Lebih terperinciADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.
ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S. PENGERTIAN Cardiorespiratory -> kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan
Lebih terperincimekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.
B. HIPERKAPNIA Hiperkapnia adalah berlebihnya karbon dioksida dalam jaringan. Mekanisme penting yang mendasari terjadinya hiperkapnia adalah ventilasi alveolar yang inadekuat untuk jumlah CO 2 yang diproduksi
Lebih terperinciPATIENT ASSESSMENT [ Primary-Secondary ass.] Dr. Ugi Sugiri,Sp.EM
PATIENT ASSESSMENT [ Primary-Secondary ass.] Dr. Ugi Sugiri,Sp.EM 1 Pendahuluan Apakah yang dimaksud dengan Penilaian pasien? Mengapa Penilaian Pasien harus dilakukan? Mengapa diperlukan metoda Penilaian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
20 HASIL DAN PEMBAHASAN Katup aorta memiliki tiga daun katup berbentuk setengah bulan sehingga disebut sebagai katup semilunar. Ketiga daun katup terdiri atas: right coronary (RC), left coronary (LC),
Lebih terperinci