Oleh Suci Lestari Guru SDN Wakah 1. Kata Kunci : Hasil Belajar, Gerak benda, Penemuan Terbimbing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Suci Lestari Guru SDN Wakah 1. Kata Kunci : Hasil Belajar, Gerak benda, Penemuan Terbimbing"

Transkripsi

1 Peningkatan Hasil Belajar Materi Gerak Benda Melalui Metode Penemuan Terbimbing Siswa Kelas III SDN Wakah 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Suci Lestari Guru SDN Wakah 1 Abstrak. Metode penemuan terbimbing adalah sebuah model proses pembelajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Penemuan terbimbing merupakan suatu proses yang ditempuh guru untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan teknik observasi secara langsung terhadap siswa pada saat proses pembelajaran. Pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berhasil meningkatkan keaktifan siswa saat pembelajaran dan juga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Saat menerapkan penemuan terbimbing guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode ini sehingga diperoleh hasil yang optimal. Kata Kunci : Hasil Belajar, Gerak benda, Penemuan Terbimbing A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan tujuan utama untuk mencapai terciptanya pendidikan yang berkualitas sehingga bisa mencetak generasi yang berkualitas pula. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan komptensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Berdasarkan hasil observasi di kelas III SDN Wakah 1 diketahui bahwa hasil belajar siswa untuk pelajaran IPA ternyata masih belum menjangkau tingkat keberhasilan pada pokok bahasan Gerak Benda yang rata-rata nilainya hanya 6,1. Menurut pedoman penilaian kelas dalam KTSP ketuntasan klasikal adalah 80% dengan nilai yang dicapai adalah 70. Mencermati data tersebut, ternyata hasil belajar siswa Kelas III SDN Wakah 1 masih belum optimal, dari 12 siswa hanya 6 siswa saja yang faham dengan konsep Gerak Benda. Dari hasil observasi peneliti hal ini disebabkan karena interaksi antara guru dan siswa selama pembelajaran masih kurang efektif, siswa terkadang ramai sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Sementara itu guru hanya membacakan materi kepada siswa, dan terkadang hanya memberikan sedikit penjelasan atau mencatat di papan tulis. Hal inilah yang menyebabkan rata-rata JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

2 siswa mengalami kejenuhan pembelajaran. Oleh sebab itu penulis merasa perlu melakukan penelitian kelas (clasroom action research) dalam rangka memperbaiki hasil belajar dengan menerapkan pembelajaran berbasis penemuan terbimbing untuk materi Gerak Benda. B. KAJIAN TEORI Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh setelah melakukan proses belajar. Hal tersebut senada dengan Sudjana, (2005:22) menjelaskan bahwa Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya. Dimyati (2002:3) menjelaskan bahwa Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dalam proses belajar dan mengajar timbul suatu interaksi antara siswa dan pendidik. Oemar Hamalik, (2001) menjelaskan bahwa Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh baik kemampuan atau tingkah laku setelah orang tersebut menerima pembelajaran. Hasil belajar dapat diidentifikasi melalui penilaian tes belajar dan observasi kegiatan belajar siswa dan observasi kemampuan mengajar guru. Observasi kegiatan belajar siswa dan kemampuan mengajar guru digunakan untuk peningkatan proses belajar siswa. Sedangkan penilaian tes belajar digunakan untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajar siswa, (b) mendiagnosis kesulitan belajar, (c) memberikan umpan balik proses belajar mengajar, (d) penentuan kenaikan kelas, dan (e) memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan suatu perbaikan. Metode Penemuan Terbimbing. Metode penemuan terbimbing didefinisikan oleh (Sund dan Trowbridge, 1973) dalam (Putrayasa, 2001) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin menggunakan simbulsimbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lain, membadingkan apa yang ditemukan orang lain. Dahar (1988) mendefinisikan Metode penemuan terbimbing sebagai pengajaran dimana guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan. Pengajaran berdasarkan penemuan terbimbing adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok-kelompok siswa diharapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan didalam suatu prosedur dan struktur krlompok yang digariskan secara jelas. Menurut (Trowbrige, 1990) dalam (Putrayasa, 2001) menyatakan bahwa Metode penemuan terbimbing adalah sebuah Metode proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Penemuan terbimbing JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

3 merupakan suatu cara mengajar siswa bagaimana belajar dengan mengggunakan ketrampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional. Berdasarkan definisi-difinisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penemuan terbimbing merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam Metode penemuan terbimbing ini siswa terlibat secara mental maupun fisikuntuk memcahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa terbiasa bersikap seperti para ilmuwan IPA, yaitu teliti, tekun, ulet, objektif, jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain. Langkah-langkah Metode Penemuan Terbimbing Soedjadi (dalam Julie Susilowati, 2008, 15-16), menjelaskan langkah-langkah dalam metode pembelajaran dalam penemuan terbimbing adalah sebagai berikut: Penemuan soal atau masalah, siswa diminta memahami masalah tersebut. Pengembangan data, siswa diminta mencari atau menunjuk kemungkinan-kemungkinan lain. Penyusunan data, siswa diminta memasukkan perolehan dari butir-butir dalam suatu tabel. Penambahan data, (bila belum terdapat modelnya, siswa diminta menambah data). Prompting (bila masih belum dipandang lengkap, siswa diminta menambah data secara tidak urut). Pemeriksaan hasil, siswa diminta memeriksa ulang hasil langkah demi langkah yang telah dilakukan. Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya: Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya: Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing tersebut maka hasil-hasil belajar akan menjadi JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

4 optimal. Makin tepat metode yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan penemuan terbimbing siswa Kelas III SDN Wakah 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi pada materi Gerak Benda dan untuk mengetahui sejauh mana penerapan penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III SDN Wakah 1 Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi pada materi Gerak Benda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, peneliti, guru, dan sekolah. Bagi siswa penelitian ini memberikan pengalaman baru dan diharapkan memberikan kontribusi terhadap peningkatan belajar siswa sehingga siswa memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya serta dapat meningkatkan interaksi siswa saat kegiatan belajar berlangsung, meningkatkan keberanian siswa bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapat. Bagi Peneliti dapat meningkatkan ketrampilan pengembangan metode atau model pembelajaran di kelas maupun diluar kelas, serta meningkatkan pendekatan pembelajaran dengan siswa. Bagi guru dapat meningkatkan hasil belajar tentang penelitian dan menumbuhkan minat untuk melakukan penelitian. Dan bagi sekolah Memberikan bahan masukan dalam rangka pengembangan kurikulum sekolah agar tidak terpaku dengan cara-cara yang biasa. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas karena penelitian ini dilaksanakan berdasarkan adanya temuan masalah di kelas. Sedangkan model PTK yang akan digunakan adalah model PTK bersiklus yang mengacu pada model John Elliot. PTK tersebut dilaksanakan secara bersiklus, setiap siklus penelitian terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, obrservasi, dan refleksi. Tahap perencanaan yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan.tahap pelaksanaan tindakan yaitu merupakan suatu hal yang dilakukan sebagai upaya perubahan yang dilakukan.tahap observasi/ pengamatan yaitu mengamati secara sistematis hasil/ dampak tindakan terhadap proses belajar-mengajar, dan tahap refleksi yaitu mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan yang dilakukan. Peneliti dalam penelitian kualitatif berperan sebagai instrument penelitian, kehadiran peneliti mutlak diperlukan, dalam hal ini peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksanaan pengajaran, pengumpul data, penganalisis, penafsir dan sebagai pelapor hasil penelitian.peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV sebagai observer dan juga dengan teman sejawat sebagai pendominasi. Perbaikan ini bertempat di SDN Wakah 1, Desa Wakah, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Perbaikan dilakukan pada mata pelajaran IPA materi Gerak Benda dengan subjek dalam penelitian adalah Kelas III dengan jurnlah siswa 12 anak, terdiri dari 5 siswa lakilaki dan 7 siswa perempuan. Siswa Kelas III SDN Wakah 1 mempunyai ciri khas JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

5 yaitu saat proses pembelajaran berlangsung siswa ramai, berbicara atau bercanda dengan ternannya, bermain sendiri, berjalan-jalan rneninggalkan tempat duduknya untuk kepentingan yang tidak jelas, serta sulit konsentrasi terhadap materi yang diberikan oleh guru. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa yang meliputi produk dan keterlaksanaan pembelajaran penemuan terbimbing. Secara rinci dijelaskan antara lain : (1) Data proses belajar siswa yang berupa keterlaksanaan pembelajaran Penemuan Terbimbing; (2) Data hasil belajar siswa berupa pemahaman materi yang dibelajarkan diperoleh dari skor hasil belajar siswa dalam mengerjakan evaluasi pada setiap siklus. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN Wakah 1 Ngrambe, Ngawi dan peneliti sebagai guru. Prosedur penelitian dapat dilakukan beberapa tahap diantaranya perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/ observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, angket, dokumentasi, tes, wawancara, dan catatan lapangan.teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu menggambarkan kenyataan atau data sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Gerak Benda serta sejauh mana siswa mampu memunculkan sikap rasa tanggung jawab dalam pembelajaran. Langkah-langkah analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan. Pada kegiatan reduksi data, peneliti mengumpulkan pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran penemuan terbimbing, hasil belajar siswa, karakter tanggung jawab siswa yang diseleksi, difokuskan, dan disederhanakan sesuai dengan kebutuhan untuk memudahkan peneliti dalam penarikan kesimpulan. Kegiatan penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi, dengan menyusun secara narasi sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi hingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Informasi yang dimaksud adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, serta hasil yang diperoleh sebagai akibat dari pemberian tindakan. Sajian data selanjutnya ditafsirkan dan dievaluasi untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Kegiatan penarikan kesimpulan mencakup pencarian arti dan makna data serta memberi penjelasan. Makna dan arti yang diperoleh tersebut harus di uji kebenarannya serta kecocokannya melalui kegiatan verifikasi. Verifikasi tersebut merupakan validitas data yang disimpulkan. Hasil analisis data ini akan dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan pemberian tindakan. Selain itu analisis data ini akan digunakan dasar untuk melaksanakan tindakan selanjutnya, jika pemberian tindakan sebelumnya tidak berhasil. Berdasarkan analisis maka akan ditentukan mana yang perlu dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Penarikan kesimpulan dilihat dari hasil ketuntasan siswa baik secara JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

6 individu maupun klasikal selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing. Patokan penilaian yang digunakan adalah Standar Ketuntasan Minimal (SKM) mata pelajaran IPA di SDN Wakah 1, dimana seorang siswa disebut tuntas belajar jika pada nilai akhir siswa mencapai 65, sedangkan patokan penilaian penerapan model Pembelajaran Penemuan terbimbing pada mata pelajaran IPA dikatakan keberhasilan jika persentase klasikal pembelajaran mencapai 75%. Evaluasi dilaksanakan setelah diperoleh hasil analisis yang akurat. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan penelitian dalam meningkatkan hasil belajar dan tanggung jawab siswa melalui model pembelajaran penemuan terbimbing pada materi Gerak Benda, jika hasil penelitian belum sesuai dengan harapan, maka akan dicari penyebabnya. Untuk itu dalam penelitian juga diperlukan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan memikirkan atau merenungkan kembali semua kegiatan yang telah dilakukan, kemudian mencari solusi perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan tindakan yang dilakukan. D. HASIL PENELITIAN Dalam perencanaan kegiatan pada siklus I adalah: 1) Menganalisis kurikulum untuk menentukan kompetensi dasar. Pada tanggal 15 April 2014 peneliti menganalisis kurikulum KTSP kelas III yang tercantum: Standar Kompetensi: Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber, Kompetensi Dasar: Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran, Indikator: Mengidentifikasi berbagai gerak benda melalui percobaan, dan Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus pertama dilakukan 1 kali pertemuan dan membutuhkan waktu 2 jam pelajaran. 3) Menyiapkan materi pembelajaran dan sumber belajar. Materi perbaikan pembelajaran ini diambil dari buku kurikulum KTSP melelui pengembangan silabus dan penilaian yang terdapat dalam materi semester I yaitu Gerak Benda dengan menggunakan sumber belajar dari buku IPA kelas III. 4) Menyiapkan evaluasi pembelajaran. Evaluasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil, yang didasarkan pada observasi dan test tulis. Pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran difokuskan pada proses pembelajaran dalam bentuk kegiatan, siswa belajar dan menemukan sendiri masalah yang dipelajari. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 April Pembelajaran pada siklus I berlangsung selama 2 x 35 menit mulai pukul WIB. Berdasarkan aktivitas yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran tentang gerak benda, siswa terlihat tertarik pada penyajian materi yang disampikan guru, akan tetapi mereka masih malu bertanya dan enggan untuk memahami. Dalam diskusi kelompok terlihat pasif, dari sini tampak sekali bahwa minat belajar siswa masih rendah. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

7 Dari data yang dikumpulkan dapat diketahui proses pembelajaran dan hasil belajar siswa sebagai berikut : Tabel 1: Analisis Keaktifan Siswa Siklus I Aspek yang dinilai No Klp Nama siswa Bertanya Menjawab Keaktifan Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 1 Sinta Ariska 2 Titis Wahyu S 3 Devi Novita Sari 4 Elsa Widyaningsih 1 2 Vina Dwi Okta 2 Karisma Asitasari 3 Chelvin Juneva 4 Narko Setiawan 1 3 Rico Setiawan 2 Septiyan Dwianto 3 Mella Yulia Sari 4 Sintiasari Jumlah Presentase ( % ) Jumlah Skor = = 19 50% + 58% + 50% Ketuntasan Siswa = 3 = 158% 3 = 53% Tabel 2 : Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I No Kel Nama Siswa Keterangan Nilai KKM Tidak Test Tuntas Tuntas 1 Sinta Ariska Titis Wahyu S Devi Novita Sari Elsa Widyaningsih Vina Dwi Okta Karisma Asitasari Chelvin Juneva Narko Setiawan Rico Setiawan Septiyan Dwianto Mella Yulia Sari Sintiasari Jumlah Rata Rata 66,25 Nilai tertinggi 80 Nilai terendah 50 Nilai diatas rata-rata 7 Nilai dibawah rata-rata 5 JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

8 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi tentang hasil belajar siswa pada siklus I yaitu rata-rata nilai 66,25, dari 12 siswa kelas III SDN Wakah 1 yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 7 siswa (58%), sedang 5 siswa (42%) dinyatakan belum tuntas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar belum mencapai KKM secara klasikal yang dikehendaki, yakni 80% dengan nilai rata-rata 70. Sehingga proses pembelajaran masih perlu di tingkatkan lagi. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I dapat direfleksikan hal-hal yang terjadi selama pembelajaran IPA yang menerapkan model penemuan terbimbing sebagai berikut: Tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti sudah cukup memuaskan, terlihat dari adanya peningkatan aktifitas siswa. Demikian juga bila dilihat dari hasil belajar juga ada peningkatan kemampuan siswa. Namun secara klasikal baik aktifitas belajar siswa maupun hasil belajar siswa belum mencapai target yang ditentukan yakni sebesar 80% dengan rata-rata nilai 70, oleh karena itu peneliti akan melanjutkan dengan siklus ke II. Pada tahap siklus II peneliti menelaah hasil pertemuan siklus I yang dilakukan pada tanggal 22 April 2014 pada materi Gerak Benda. Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan siklus II. adapun langkah-langkah dalam perencanaan sebagai berikut: 1) Menentukan Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyusun Lembar Kerja Kelompok. 4) Mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran. 5) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar aktifitas siswa. 6) Mempersiapkan soal evaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 April Pembelajaran pada siklus II berlangsung selama 2 x 35 menit mulai pukul WIB. Kegiatan awal Guru membuka pelajaran dengan salam, do a, dan presensi. Setelah itu guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab tentang pelajaran yang telah lalu yaitu macam-macam gerak benda, semua anak terlihat mengangkat tangannya, beberapa menjawab dengan tepat. Setelah itu guru menyampaikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan inti Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca buku pelajaran tentang hal-hal yang mempengaruhi gerak benda untuk persiapan kerja kelompok. Setelah 5 menit membaca buku pelajaran, siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

9 Pada kegiatan akhir, guru menyampaikan beberapa pertanyaan yang dapat menggiring siswa untuk dapat menyimpulkan pembelajaran, 7 anak mencoba menyampaikan kesimpulan. 5 anak dapat menyimpulkan dengan benar, 2 anak mendekati benar. setelah itu siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dimengerti. ada 2 anak yang menanyakan materi yang belum dimengerti. selanjutnya guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah selesai, tugas dikumpulkan, kemudian guru menutup pelajaran dengan penguatan dan salam. Saat peneliti melaksanakan perbaikan, peneliti berkolaborasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Kolaborator mencatat berbagai peristiwa pembelajaran yang terjadi. Teman sejawat bertugas mengamati aktifitas siswa dengan berpedoman pada lembar pengamatan. Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa. Pengamatan yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3 : Analisis Keaktifan Siswa Siklus II Aspek yang dinilai No Klp Nama siswa Bertanya Menjawab Keaktifan Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 1 Sinta Ariska 2 Titis Wahyu S 3 Devi Novita Sari 4 Elsa Widyaningsih 1 2 Vina Dwi Okta 2 Karisma Asitasari 3 Chelvin Juneva 4 Narko Setiawan 1 3 Rico Setiawan 2 Septiyan Dwianto 3 Mella Yulia Sari 4 Sintiasari Jumlah Presentase ( % ) Jumlah skor = = 30 75% + 92% + 83% Ketuntasan Siswa = 3 Dari data diatas diketahui bahwa secara klasikal prosentase keaktifan siswa sebesar 83%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar IPA mengalami peningkatan, dan sudah mencapai KKM secara klasikal yang ditentukan, yakni 80%. Sehingga proses pembelajaran dianggap sudah berhasil. Sedangkan hasil pengamatan dari = 250% 3 = 83% evaluasi hasil belajar yang dilakukan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

10 Tabel 4 : Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II No Kel Nama Siswa Keterangan Nilai KKM Tidak Test Tuntas Tuntas 1 Sinta Ariska Titis Wahyu S Devi Novita Sari Elsa Widyaningsih Vina Dwi Okta Karisma Asitasari Chelvin Juneva Narko Setiawan Rico Setiawan Septiyan Dwianto Mella Yulia Sari Sintiasari Jumlah Rata Rata 77,9 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 65 Nilai diatas rata-rata 7 Nilai dibawah rata-rata 5 Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi tentang hasil belajar siswa pada siklus II yaitu ratarata nilai Dari 12 siswa, dinyatakan tuntas belajar sebanyak 10 siswa (83%), sedang 2 siswa (17%) dinyatakan belum tuntas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses sudah mencapai KKM secara klasikal yang dikehendaki, yakni 80%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pertemuan siklus II dapat direfleksikan, tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan peneliti ternyata cukup memuaskan, terlihat dari adanya peningkatan nilai aktifitas siswa yaitu 83%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar IPA pada materi Gerak Benda sudah mencapai KKM secara klasikal yang ditentukan, yakni 80% dan rata-rata nilai sudah melebihi 70. Sehingga proses pembelajaran di anggap sudah berhasil. Berdasarkan hasil observasi, diskusi dengan teman sejawat dan hasil latihan siswa ditemukan bahwa dengan pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa terlihat pasif dan kurang bergairah dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswapun kurang memuaskan dengan nilai ketuntasan klasikal sebesar 50%, akhirnya peneliti bersama teman sejawat memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I. Berdasarkan penemuan peneliti dari hasil observasi siklus pra tindakan, peneliti bersama dengan teman sejawat memutuskan untuk mengadakan JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

11 perbaikan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing mata pelajaran IPA kompetensi dasar menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran. Pertemuan I dilakukan pada hari selasa tanggal 22 April 2014, berdasarkan data observasi aktifitas siswa dibanding siklus pra tindakan, terjadi peningkatan aktifitas siswa secara klasikal selama proses pembelajaran yakni menjadi 58% dengan rata-rata nilai 66,25. Ketuntasan klasikal minimal yang ditentukan yaitu sebesar 80% dan ratarata nilai 70. Berdasarkan penemuan peneliti dari hasl observasi siklus I, peneliti bersama dengan teman sejawat memutuskan untuk mengadakan perbaikan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing mata pelajaran IPA kompetensi dasar menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukurandengan mempertahankan kekuatan pada siklus I dan memperbaiki kekurangannya. Pertemuan siklus II dilakukan pada hari senin tanggal 29 April 2014.Berdasarkan data pada lembar observasi, aktifitas siswa terus meningkat, dibandingkan pelaksanaan pada siklus I, yakni sebesar 83% dari ketuntasan minimal yang ditentukan sebesar 80%. Sama halnya dengan hasil belajar siswa, ketuntasan klasikal mencapai 83% dari ketuntasan minimal yang ditentukan sebesar 80% dan ratarata nilai mencapai 77,9 dari rata-rata minimal yang ditentukan yaitu 70. Dari hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II, terlihat bahwa pembelajaran IPA dengan model penemuan terbimbing berhasil meningkatkan keaktifan siswa yakni dari 58% ketuntasan klasikal pada pra tindakan menjadi 83% pada akhir siklus II, dan rata-rata hasil belajar siswa dari 66,25 meningkat menjadi 77,9 dengan ketuntasan klasikal dari 58% pada siklus pertama menjadi 83% pada akhir siklus. E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing termasuk metode yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian materi Gerak Benda pada siswa kelas III SDN Wakah 1 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dan dapat dipertimbangkan penggunaannya untuk pembelajaran yang sejenis. Pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (58%), dan siklus II (83%). JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

12 Saran Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Peneliti hendaknya meningkatkan ketrampilan pengembangan metode atau model pembelajaran di kelas maupun diluar kelas, serta meningkatkan pendekatan pembelajaran dengan siswa. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. Untuk melaksanakan metode pembelajaran penemuan terbimbing memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan bahan masukan dalam rangka pengembangan kurikulum sekolah agar tidak terpaku dengan caracara yang biasa. F. DAFTAR PUSTAKA Dahar, R.W Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press. Ngalim, Purwanto M Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Purwanto, N Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung. Remaja Rosda Karya. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Alam Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta. Balai Pustaka. Sudjana, N dan Ibrahim Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Suryabrata Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta. Usman, Moh. Uzer Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Lebih terperinci

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

RICO RASMARA NIM : A54 A100158 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN 01 PLUMBON KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres Terpencil Baina a Rosita, Vanny Maria Agustina T., dan Lestari M.P Ali Basyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Agreistin E. Peole, Vanny Maria Agustina, dan Lestari Alibasyah Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 6 ISSN 2354-614X PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU Saatima

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA DAN GERAK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Kanti Sukowati 9 Abstrak. Ilmu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Moh. Abdi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Barat III Desa Cikampek Barat Kec. Cikampek Kab. Karawang. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk mengubah perilaku

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( classroom action Reserch ) yang di kembangkan oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Dinamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Edi Suprapto SD Negeri Margamulya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Jigsaw untuk Peningkatkan Hasil Belajar Ketrampilan Pengolahan Hasil Samping Seralia dan Umbi

Penerapan Metode Jigsaw untuk Peningkatkan Hasil Belajar Ketrampilan Pengolahan Hasil Samping Seralia dan Umbi Penerapan Metode Jigsaw untuk Peningkatkan Hasil Belajar Ketrampilan Pengolahan Hasil Samping Seralia dan Umbi Katmi Rahayu (1) 1 SMP Negeri 2 Ngunut, Tulungagung Email: 1 katmi.rahayu@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN Shaleh Aksha Dosen Program Studi Teknik Informatika FIKOM Universitas Almuslim ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Rismawati, Ratman, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

Jasmanyah76.wordpress.com

Jasmanyah76.wordpress.com BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG 13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE BERBASIS INKUIRI Lulus Yuliastuti 23 Abstrak. Pembelajaran PKn

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Nursam, Mestawaty, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Yayuk Jatining Rahayu 4

Yayuk Jatining Rahayu 4 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,69-76 Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom Action Reserch). Penelitian tindakan kelas (PTK)

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Suarni, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. 3 Toaya Amaliah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo Ruslan, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5 Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5 Kalsum, Imran, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura Penerapan Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 4 Kombo Kecamatan Dampal Selatankabupaten Tolitoli Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti adalah jenis kualitatif yaitu penelitian tindakan kelas. Adapun model PTK yang akan peneliti adopsi pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang

Lebih terperinci

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SD Toriapes Kasimbar Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang Mersilia Busoso, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI Halija, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga Wirda, Muhammad Jamhari, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI BUAHKAPAS KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action Research). Menurut Wardhani (2008:1.15) Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci