Lampiran 1 Nilai koefisien muatan biomasa (fuel load) dan efisiensi pembakaran (burning effieciency) menurut Seiler and Crutzen (1980)
|
|
- Surya Hamdani Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 38 Lampiran 1 Nilai koefisien muatan biomasa (fuel load) dan efisiensi pembakaran (burning effieciency) menurut Seiler and Crutzen (1980) Kode Penutupan Lahan Koefisien Bahan Bakar Efisiensi (ton/ha) Pembakaran SSH Semak belukar rawa 30 0,5 USF Hutan gambut primer 70 0,4 DSF Hutan gambut sekunder 50 0,4 UDF Hutan primer 70 0,4 DIF Hutan sekunder 50 0,5 TPL Hutan tanaman industri 50 0,5 MTC Kebun campuran 20 0,7 RPL Kebun karet 10 0,6 OPL Kelapa sawit 40 0,5 DIM Mangrove 30 0,5 GRS Rumput 10 0,8 SGR Rumput rawa 20 0,7 SCH Semak belukar 25 0,8 RCF Sawah 10 0,9 DCL Lahan tegalan 30 0,7 SET Pemukiman 5 0,8 WAB Tubuh air 0 0 MIN Pertambangan 5 0,8
3 Lampiran 2 Matriks luas perubahan tutupan lahan tahun SSH DIF DSF TPL MTC RPL OPL GRS SGR SCH RCF DCL SET MIN X5 a SSH b c % 25% 42% - 16% - 15% 44% a UDF b c - 13% - 25% - 3% 56% % - 22% 0% - - a USF b c 24% - 14% % - 34% % a DIF b c % 29% - 38% 0% - 18% - 34% 45% 14% - a DSF b c 30% % % 17% a TPL b c % 75% % % 22% a MTC b c % % - RPL a b c %
4 57 Lampiran 2 (lanjutan) SSH DIF DSF TPL MTC RPL OPL GRS SGR SCH RCF DCL SET MIN X5 a GRS b c % 34% 18% % - 35% a SGR b c 27% % % a SCH b c % 20% 27% 40% % 32% 8% 16% - a RCF b c % - - a DCL b c % 15% 2% % - 0% - - a = luas tutupan lahan (ha), b = luas area terbakar (ha), c = b/a 40 40
5 58 Lampiran 3 Matriks luas perubahan tutupan lahan tahun SSH DIF DSF TPL MTC RPL OPL GRS SGR SCH RCF CFP DCL SET MIN a SSH b c % - 23% - 14% - 0% 0% % a UDF b c - 7% - 0% 24% - 36% 12% - 13% % 0% 36% a USF b c 29% - 23% % 44% - 43% a DIF b c % 25% 85% 24% 15% - 16% % 0% - a DSF b c 18% % - 59% - 0% % - - a TPL b c % 25% - 0% a MTC b c %
6 59 Lampiran 3 (lanjutan) 2005 SSH DIF DSF TPL MTC RPL OPL GRS SGR SCH RCF CFP DCL SET MIN RPL a b c % a GRS b c % a SGR b c 48% a SCH b c % 15% 13% 31% % 0% 19% a RCF b c % % 0% - a DCL b c % 9% 29% % a MIN b c % a = luas tutupan lahan (ha), b = luas area terbakar (ha), c = b/a
7 39 Lampiran 4 Matriks emisi karbon pada perubahan penutupan lahan di tanah mineral Kalimantan Tengah tahun SSH DIF DSF TPL MTC RPL OPL SGR SCH RCF DCL SET MIN SSH M(C) Emisi karbon % 0,01% UDF M(C) Emisi karbon - 8% - 0,01% - 0,2% 0,7% - 9% - 2% - - USF M(C) Emisi karbon 0,4% - 5% % 0,01% - - 0,3% - - DIF M(C) Emisi karbon ,3% 0,5% - 5% - 18% - 2% 0,02% 0,03% DSF M(C) Emisi karbon 2% ,1% - - 0,04% TPL M(C) Emisi karbon ,1% 4% - 5% ,002% MTC M(C) Emisi karbon ,2% ,3% RPL M(C) Emisi karbon ,3% GRS M(C) Emisi karbon ,2% 0,2% 0,1% - 0,3% - 3% - - SGR M(C) Emisi karbon 0,1% ,1% % - - SCH M(C) Emisi karbon % 1% 2% 11% - - 0,4% 5% 0,004% 0,06% DCL M(C) Emisi karbon ,04% 0,2% 1% - - 0,1% MIN M(C) Emisi karbon ,0003%
8 40 Lampiran 5 Matriks emisi karbon pada perubahan penutupan lahan di tanah mineral Kalimantan Tengah tahun SSH DIF DSF TPL MTC RPL OPL GRS SGR SCH DCL MIN SSH M(C) Emisi karbon % - 0,4% - - 0,05% UDF M(C) Emisi karbon - 10% - - 0,3% - 18,1% 0,1% - 3,1% 0,2% 0,2% USF M(C) Emisi karbon 3% - 5% - - 0,1% 2% - 0% DIF M(C) Emisi karbon ,1% 0,2% 9% 0,1% - 7% 1% - DSF M(C) Emisi karbon 6% ,1% 1% - 0,003% - 0,2% - TPL M(C) Emisi karbon % 0,4% MTC M(C) Emisi karbon ,2% RPL M(C) Emisi karbon % GRS M(C) Emisi karbon ,01% SGR M(C) Emisi karbon 0,5% SCH M(C) Emisi karbon ,1% 0,2% 0,2% 22,7% ,2% 0,1% RCF M(C) Emisi karbon ,02% ,002% - DCL M(C) Emisi karbon ,02% 0,05% 4,5% ,2% MIN M(C) Emisi karbon ,0003%
9 45 39 Lampiran 6 Matriks emisi karbon pada perubahan penutupan lahan di gambut Kalimantan Tengah tahun SSH DSF MTC RPL OPL SGR RCF DCL SSH M(C) Emisi karbon - - 0,2% 1,2% 5,2% 0,3% 0,5% 1% USF M(C) Emisi karbon 11% 23% - - 7% 2% - 10% DSF M(C) Emisi karbon 18% % - - 0,4% SGR M(C) Emisi karbon 5% ,2% - - 9% DCL M(C) Emisi karbon ,1% 4% Lampiran 7 Matriks emisi karbon pada perubahan penutupan lahan di gambut Kalimantan Tengah tahun SSH DSF MTC RPL OPL SGR DCL SSH M(C) Emisi karbon - - 0,4% 8% 1% - USF M(C) Emisi karbon 14% 15,2% - 1% 14% 2% - DSF M(C) Emisi karbon 8% ,1% 0,02% 8% MTC M(C) Emisi karbon ,001% - - RPL M(C) Emisi karbon ,3% - - SGR M(C) Emisi karbon 3% DCL M(C) Emisi karbon - - 0,1% - 10% - -
10 46 40 Lampiran 8 Langkah pengolahan data 1. Membuka Arc View GIS 3.3 Membuka software Arc View GIS 3.3 dilakukan dengan langkah: a. Buka software Arc View GIS 3.3 dengan memilih ikon Arc View GIS 3.3 pada start menu. b. Pilih with a new view pada kotak dialog yang muncul c. Pilih ikon add theme. Data pertama yang akan diproses adalah data administrasi wilayah Indonesia. Hasil berupa peta Kalimantan Tengah. 2. Seleksi data Seleksi data terbagi menjadi dua bagian yaitu seleksi data area Kalimantan Tengah dan seleksi data penutupan lahan Kalimantan Tengah. Seleksi data area Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut : a. Buka data administrasi peta wilayah Indonesia, yang berformat shp (shape) dengan cara memilih ikon add theme, kemudian pilih data administrasi Indonesia. b. Pilih ikon open theme table lakukan seleksi data KalimantanTengah. c. Pilih menu table lalu start editing kemudian drag Provinsi Kalimantan Tengah. Pilih menu edit, dan pilih switch one selection. Pilih menu edit lalu pilih delete records. d. Data yang terhapus adalah data-data selain data Kalimantan Tengah. Simpan project dengan memilih menu table, dan pilih save edit as. Proses seleksi data penutupan lahan Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut: a. Buka data penggunaan lahan wilayah Indonesia, yang berformat shp (shape) dengan cara memilih ikon add theme, pilih data penggunaan lahan di Indonesia. b. Pilih ikon open theme table lakukan seleksi data Kalimantan Tengah. c. Pilih menu table lalu start editing kemudian drag Provinsi Kalimantan Tengah. Pilih menu edit, dan pilih switch one selection. Pilih menu Edit lalu pilih delete records.
11 47 41 d. Data yang terhapus adalah data-data selain data Kalimantan Tengah. Kemudian simpan project, dengan mengklik menu table, dan pilih save edit as. 3. Overlay Proses overlay berfungsi untuk menggabungkan dua data, yaitu data penutupan lahan di Kalimantan Tengah dan peta wilayah Kalimantan Tengah sehingga menghasilkan satu data yang memuat keterangan dari data yang digabungkan. Proses overlay tersebut adalah sebagai berikut: a. Pilih menu view. b. Pilih geoprocessing wizard, kemudian pilih intersect two theme. c. Masukkan data yang akan dilakukan overlay, yaitu data penggunaan lahan Kalimantan Tengah dan data wilayah administrasi Kalimantan Tengah. d. Beri nama tema dan simpan. 4. Seleksi data penutupan lahan Setelah dilakukan overlay, kemudian dilakukan seleksi data berdasarkan jenis penutupan lahan di Kalimantan Tengah pada tahun-tahun yang berbeda, yaitu tahun 2000, 2005, Langkah proses seleksi data adalah sebagai berikut: a. Buka data penggunaan lahan wilayah Kalimantan Tengah, yang berformat shp (shape) dengan cara mengklik ikon add theme. b. Pilih ikon open theme table lakukan seleksi data salah satu penutupan lahan di Kalimantan Tengah. c. Pilih menu table lalu start editing lakukan proses drag pada data penutupan lahan yang akan diseleksi. Setelah itu pilih menu edit dan pilih switch one selection. Pilih menu edit kembali dan pilih delete records. d. Data yang terhapus adalah data-data selain data salah satu jenis penggunaan lahan di Kalimantan Tengah yang dipilih di awal. e. Simpan project, dengan memilih menu table, dan pilih save edit as. Lakukan hal yang sama pada semua jenis penutupan lahan.
12 Clipping hotspot Proses clipping hotspot menggabungkan antara data sebaran hotspot dengan data penutupan lahan. Data yang akan ditampilkan antara lain adalah data peta wilayah Kalimantan Tengah, data penggunaan lahan dengan berbagai jenis penggunaan lahan pada 2000, 2005, 2009 dan data sebaran hotspot pada tahun 2000, 2005, Proses clipping hotspot adalah sebagai berikut: a. Aktifkan tema wilayah Kalimantan Tengah yang telah dilakukan overlay dengan jenis penggunaan lahannya. b. Kemudian aktifkan pula data hotspot seluruh Indonesia. Pilih menu view, pilih geoprocessing wizard. Jika dalam menu view belum ada pilihan tersebut, maka geoprocessing wizard harus diaktifkan terlebih dahulu dengan memilih menu file, pilih extension, aktifkan geoprocessing wizard dan pilih make default. Pilihan geoprocessing wizard akan muncul pada menu view. c. Setelah memilih geoprocessing wizard, maka akan tampil kotak dialog dan pilih clip one theme based on another, pilih next dan masukkan data yang akan dilakukan clipping. Data yang akan dilakukan clipping adalah data hotspot dan data salah satu jenis penggunaan lahan. Setelah dilakukan clipping maka akan muncul data hostpot yang hanya ada di salah satu jenis penggunaan lahan tersebut. d. Proses tersebut dilakukan sampai sebaran hotspot berdasarkan tipe penutupan lahan di Kalimantan Tengah selesai dilakukan. 6. Buffering Proses buffering dilakukan untuk meningkatkan radius dari sedaran data hotspot. Hal ini terkait dengan estimasi luas area terbakar dari radius data hotspot yang digunakan. Hotspot terdeteksi dengan luasan 1 km 2. Proses buffering dilakukan setelah proses clipping, dengan langkah sebagai berikut : a. Pilih menu Theme, kemudian pilih create buffer. b. Masukkan data yang akan dilakukan buffer, yaitu data sebaran hotspot yang telah diproses clipping dengan data tipe penutupan lahan.
13 49 43 c. Gunakan skala 0,56433 untuk at a specified distance. Nilai didapatkan dari luas lingkaran yang harus bernilai 1 km 2, sehingga nilai jarijarinya bernilai dengan nilai π sebesar d. Gunakan distance units are dengan satuan kilometer. e. Pilih save dan finish. 7. Clipping hasil buffer Proses clipping dilakukan untuk menghilangkan area buffer yang tidak masuk area penggunaan lahan yang terpilih. Proses clipping sama dengan proses sebelumnya. Setelah memilih geoprocessing wizard, maka akan tampil kotak dialog dan pilih clip one theme based on another, pilih next dan masukkan data yang akan dilakukan clipping. Data yang akan dilakukan clipping adalah data buffer dan data salah satu jenis penggunaan lahan. Setelah dilakukan clipping maka akan muncul data luas area terbakar di salah satu jenis penggunaan lahan. 8. Pengukuran luas area terbakar Area terbakar yang terdeteksi dihitung dengan menggunakan extension yang terdapat pada Arcview 3.3. Langkah penghitungan luas area terbakar adalah sebagai berikut. a. Aktifkan tema clipping terakhir lalu pilih change projection, lalu pilih satuan meter pada projector. b. Pada pilihan standar pilih category UTM-1983 dan type zona 49. Zona 49 merupakan zona yang telah ditetapkan untuk Kalimantan Tengah dan daerah disekitarnya. Perbedaan wilayah akan berpengaruh pada zona. c. Pada pilihan column pilih projector transverse mercator dan spheroid WGS 84 menggunakan false northing Hasil akan berupa theme baru. d. Sorot theme tersebut lalu pilih x-tools dan update area, perimeter, hectare and length. e. Tentukan theme yang akan dilakukan calculate feature area. f. Pilih open theme table, sorot ke field hectare, lalu pilih field kemudian statistic. Luasan area terbakar dapat dilihat pada bagian sum.
14 Pemisahan jenis tanah Setelah diperoleh data luas area terbakar dari sebaran hotspot maka perlu dilakukan pemisahan jenis tanah yang terdiri atas tanah mineral dan gambut. Hal ini dilakukan untuk menghitung emisi karbon karena terdapat perbedaaan pada penghitungan emisi karbon menurut Seiler and Crutzen (1980) berdasarkan jenis tanah mineral dan gambut. Langkahnya adalah sebagai berikut. a. Pilih theme penggunaan lahan yang akan dipisahkan jenis tanahnya, lalu pilih open them table, kemudian sorot di bagian ket_1, pilih start editing kemudian pisahkan berdasarkan sort descending atau ascending. Seleksi jenis tanah contohnya mineral, kemudian pilih edit dan switch selection lalu delete records. Hal ini akan menghasilkan data jenis tanah mineral kemudian save edit as. Hal yang sama juga dilakukan pada seleksi jenis tanah gambut. b. Pilih add theme, masukan theme jenis tanah mineral dan gambut yang telah diseleksi Kemudian lakukan proses clipping dengan theme clipping terakhir yang telah dikerjakan. Setelah memperoleh hasil clipping maka dapat dilakukan penghitungan luas dengan langkah change projection seperti sebelumnya. c. Total luas area terbakar harus bernilai sama dengan penjumlahan luas area terbakar jenis tanah mineral dengan jenis tanah gambut.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Penutupan Lahan Penutupan lahan yang terdapat di Kalimantan Tengah terdiri atas 18 jenis penutupan lahan. Tabel 1 menyajikan penutupan lahan di Kalimantan Tengah.
Lebih terperinciKlik menu pulldown View GeoProcessing Wizard... kemudian setelah itu akan muncul kotak dialog GeoProcessing berikut dengan fungsi-fungsinya.
GEOPROCESSING Geoprocessing merupakan salah satu extensions ArcView yang mempunyai beberapa fungsi dalam analisis spasial seperti : Dissolve, Merge, Clip, Union, Intersect dan Spatial Join. Pilih menu
Lebih terperinciPRAKTIKUM-4 GEOPROCESSING DI ARCVIEW
PRAKTIKUM-4 GEOPROCESSING DI ARCVIEW Tujuan: - Mahasiswa dapat mengenal software Arcview beserta menu-menu yang terkait dengan geoprocessing - Mahasiswa dapat melakukan tahapan geoprocessing dengan software
Lebih terperinciGEOPROCESSING. Geoprocessing
GEOPROCESSING Geoprocessing Geoprocessing adalah sekumpulan fungsi yang melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input. Ada 6 fungsi dalam geoprocessing yaitu Dissolve Merge
Lebih terperinciPendugaan Emisi Karbon (CO 2 ) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Propinsi Riau Tahun
JURNAL 130 Bambang SILVIKULTUR Hero Saharjo TROPIKA et al. J.Silvikultur Tropika Vol. 04 No. 3 Desember 2013, Hal. 130 135 ISSN: 2086-8227 Pendugaan Emisi Karbon (CO 2 ) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
Lebih terperinciPendugaan Emisi CO 2 sebagai Gas Rumah Kaca akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Berbagai Tipe Penutupan Lahan di Kalimantan Tengah, Tahun
JURNAL Vol. 03 Desember SILVIKULTUR 2012 TROPIKA Pendugaan Emisi Gas CO 2 143 Vol. 03 No. 03 Desember 2012, Hal. 143 148 ISSN: 2086-8227 Pendugaan Emisi CO 2 sebagai Gas Rumah Kaca akibat Kebakaran Hutan
Lebih terperinciPENDUGAAN EMISI CO2 SEBAGAI GAS RUMAH KACA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE PENUTUPAN LAHAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN
PENDUGAAN EMISI CO 2 SEBAGAI GAS RUMAH KACA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE PENUTUPAN LAHAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2000-2009 UMAR ATIK DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SPASIAL
BAB V ANALISIS SPASIAL Setelah data spasial parameter penentu lahan kritis disusun dengan cara ataupun prosedur seperti telah dijelaskan dalam bagian I, data tersebut selanjutnya dianalisis untuk memperoleh
Lebih terperinciGeoProsessing merupakan fasilitas yang paling sering digunakan dalam mengolah data spasial. Melalui GeoProsessing kita dapat membuat data baru
5 GeoProsessing merupakan fasilitas yang paling sering digunakan dalam mengolah data spasial. Melalui GeoProsessing kita dapat membuat data baru melalui manipulasi theme pada view. Dalam banyak kasus,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Geografi Prediksi Banjir ini
Lebih terperinciSCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik)
SCREEN DIGITIZING Screen digitizing merupakan proses digitasi yang dilakukan di atas layar monitor dengan bantuan mouse. Screen digitizing atau sering disebut juga dengan digitasi on screen dapat digunakan
Lebih terperinciDigitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1
Digitasi Peta Tujuan 1. Mampu membuat peta baru di Aplikasi Arcview 3.3 & mengetahui proses pen-digitasi-an 2. Memahami konsep shape file (*shp) 3. Mampu menginput data attribute ( field dan record) ke
Lebih terperinciRegistrasi Image dengan ARC VIEW
MODUL 5 DIGITASI dengan Arc View Registrasi Image dengan ARC VIEW Aktifkan extension image analysis, TIFF or JPEG Add Theme, pilih gambar yang mau didigitasi. Tool Align akan aktif. Pilih Tool Align Klik
Lebih terperinciPENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA (CO 2 ) AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN DI PROVINSI SUMATRA SELATAN TAHUN
i PENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA (CO 2 ) AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN DI PROVINSI SUMATRA SELATAN TAHUN 2000-2009 NURSYAMSI SYAM DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN
Lebih terperinciSpesifikasi: Ukuran: 11x18 cm Tebal: 144 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Juni 2005 Sinopsis singkat:
Spesifikasi: Ukuran: 11x18 cm Tebal: 144 hlm Harga: Rp 19.800 Terbit pertama: Juni 2005 Sinopsis singkat: Membahas teknik pembuatan aplikasi database menggunakan Microsoft Access Project 2003 dan SQL Server
Lebih terperinciPENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN
Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 06 No. 2, Agustus 2015, Hal 132-138 ISSN: 2086-8227 PENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPE TUTUPAN LAHAN DI PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinci3. DIGITASI ON SCREEN. 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing
D i g i t a s i o n S c r e e n 20 3. DIGITASI ON SCREEN A. Persiapan File 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing 2. Sebelum malakukan digitasi pada layar ArcMap,
Lebih terperinciMenggambar dengan ArcView. Oleh : Tantri Hidayati S, M.Kom
Menggambar dengan ArcView Oleh : Tantri Hidayati S, M.Kom Digitasi sederhana dengan Arcview Jalankan Arcview 3.3 dan buka jendela view yang akan digunakan sebagai tempat digitasi. Tambahkan Extensions
Lebih terperinciBAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile
BAB 4 DIGITASI 4.1. Membuat Data Spasial Baru Pada bagian ini, akan dipelajari bagaimana membuat data spasial baru dengan format shapefile yang merupakan format standard Arc View. Buka ArcCatalog Tentukan
Lebih terperinciMasukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe
Epi Info Instalasi File Installer Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe File installer versi terbaru dapat diperoleh melalui situs
Lebih terperinciBAB VII. Ringkasan Modul:
BAB VII MENAMPILKAN DATA SPASIAL Ringkasan Modul: Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Attribut Menampilkan Data dalam Semua Kategori Menampilkan Data Berdasarkan Kategori yang Diinginkan Membuat
Lebih terperinciadalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler
159 Selain alat Bantu (tool) seperti yang telah disebutkan di atas, ada juga tomboltombol (buttons) yang berfungsi untuk melakukan beberapa analisis peta. Di bawah ini adalah jenis-jenis tombol-tombol
Lebih terperinciI. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS
Daftar Isi Hal I Digitasi (Digitizing) 1 II Pemberian Atribut (Attributing) 5 III Pemberian Koordinat (Coordinate Transformation) 8 IV Proyeksi Koordinat (Coordinate Projection) 15 V Design Peta (Map Layout)
Lebih terperinci3 MEMBUAT DATA SPASIAL
3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3.1 Pengertian Digitasi Peta Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah
Lebih terperinciLAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS
LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS Prosedur Pengolahan Pemetaan Dengan ArcGIS Software Arcgis berperan penting dalam analisis perhitungan sedimentasi pada penelitian ini, dikarenakan data-data yang
Lebih terperinciC. Prosedur Pelaksanaan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan peta-peta digital beserta data tabulernya, yaitu peta administrasi, peta tanah, peta geologi, peta penggunaan Lahan (Landuse), peta lereng,
Lebih terperinciM O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH
M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH MENGGUNAKAN QUANTUM GIS 1.8.0 LISBOA 2013 PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SULAWESI DAN MALUKU KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Membuat Folder Baru di Windows
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor
Lebih terperinciMembuat File Database & Tabel
Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2013 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang
Lebih terperinci2. GEO REFERENCING. A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog.
G e o r e f e r e n c i n g 12 2. GEO REFERENCING Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem
Lebih terperinciLAMPIRAN Menggabungkan Citra dari Wikimapia dengan metode Panavue; Metode Panavue. 2. Kemudian pilih File, lalu New Project
LAMPIRAN Menggabungkan Citra dari Wikimapia dengan metode Panavue; Metode Panavue 1. Buka Logo Panavue 2. Kemudian pilih File, lalu New Project 3. Pada kotak dialog New Project, pastikan Project Types
Lebih terperinciBAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN
BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN Untuk keperluan penelitian ini, sangat penting untuk membangun basis data SIG yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan variabel yang
Lebih terperinciBAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING
BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF BATAS KAWASAN DAN WILAYAH ADMINISTRASI DIREKTORAT PENGUKURAN DASAR DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN BADAN PERTANAHAN
Lebih terperinciPANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3
PANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3 Prolog Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah
Lebih terperinci2.1.1 Macam-macam Data pada GIS
Introduction to GIS GIS singkatan dari Geographic Information System atau Sistem informasi Geografis()SIG. GIS merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses, dan output)
Lebih terperinciPengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS
Software SIG/GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Spesifikasi Hardware ArcGIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Pengenalan Hardware dan Software GIS Table Of
Lebih terperinciPENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA (CO 2 ) AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPETUTUPAN LAHAN DI PROVINSI RIAU TAHUN
i PENDUGAAN EMISI GAS RUMAH KACA (CO 2 ) AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA BERBAGAI TIPETUTUPAN LAHAN DI PROVINSI RIAU TAHUN 2000-2009 RENANDO MEIKO PUTRA DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN
Lebih terperinciSistem Tampilan Data
PENGENALAN ARCVIEW runi_asmaranto@ub.ac.id Sistem Tampilan Data Konsep layer data dan atribut Yang dimaksud dengan konsep layer data adalah, representasi data spasial menjadi sekumpulan peta thematik yang
Lebih terperinciKOMPUTER APLIKASI BISNIS
PANDUAN PERKULIAHAN KOMPUTER APLIKASI BISNIS Dengan Menggunakan Microsoft Access 2007 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG MEMBUAT APLIKASI PENJUALAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT ACCESS
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1. Data Penelitian Data yang digunakan dalam pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Tata Letak Bangunan Terhadap Sempadan Jalan Di Kawasan Central Business District Kota Semarang
Lebih terperinciLampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun
LAMPIRAN 78 79 Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun 1999-2009 Luas Penggunaan Lahan (Ha) No. Penggunaan Lahan Tahun 2004 Rencana Tahun
Lebih terperinciTUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA
TUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA Disusun oleh : NAMA : Ema Setiyaningrum (NIM : 141051109) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS
Lebih terperinciTOPOLOGY GEODATABASE 1. Menyiapkan Geodatabase A. Membuat Tema atau Feature Dataset di ArcCatalog
TOPOLOGY GEODATABASE Geodatabase merupakan database relasional yang mencakup informasi geografis. Geodatabase memuat kelas kelas/golongan feature dan table. Kelas kelas feature dapat diorganisasikan ke
Lebih terperinciBAB XI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK REHABILITASI DAN REKLAMASI HUTAN BAB XI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DR RINA MARINA MASRI, MP KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciLAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
LAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TI3205 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PENGENALAN MICROSOFT ACCESS 2007 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011 LAMPIRAN : PENGENALAN MICROSOFT
Lebih terperinciAhmad Zidni, S.T. SMK Gondang 2011
Ahmad Zidni, S.T. SMK Gondang 2011 Buka aplikasi Microsoft Access Klik File New Pilih Blank Database Create nama file database Buat tabel dengan create table in design view klik 2 x sehingga terbuka jendela
Lebih terperinciPRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS QUERY OLEH : Lili Somantri, S.Pd, M.Si
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS QUERY OLEH : Lili Somantri, S.Pd, M.Si 1. query dengan tools select by location 2. query dengan tools select by atribut 3. field calculator 4. calculate geometri I.
Lebih terperinciMODUL PENGENALAN ArcView Untuk Dasar Analisis Sistem Informasi Geografi (SIG)
MODUL PENGENALAN ArcView Untuk Dasar Analisis Sistem Informasi Geografi (SIG) Oleh: Abd. Rahman As-syakur DENPASAR 2006 30 1. PENDAHULUAN Perangkat lunak sistem informasi geografi saat ini telah banyak
Lebih terperinciExcel dan Microsoft Query
BAB 6 Excel dan Microsoft Query 6.1 Microsoft Query Microsoft query merupakan program yang dipakai untuk mengambil data external ke dalam aplikasi Office, khususnya Excel. Dengan demikian, jika ada suatu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VII Buffer, Dissolve, Union, Intersect
LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VII Buffer, Dissolve, Union, Intersect Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : SELASA, 28 APRIL 2014 JAM : 07.30-10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS
Lebih terperinciARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3
ARCVIEW GIS 3.3 1. Pengantar GIS GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi
Lebih terperinciPengenalan. Microsoft Access. TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III. Perancangan Basis Data
Pengenalan Microsoft Access TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III Perancangan Basis Data PENDAHULUAN Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi untuk mengolah database (basis data)
Lebih terperinciPenyusunan PETA RISIKO
Penyusunan PETA RISIKO LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM NAHDATUL ULAMA Humanitarian OpenStreetMap Team 1 PETA RISIKO adalah peta yang menunjukkan tingkat risiko suatu wilayah dan/atau
Lebih terperinciPENGANTAR : GEODATABASE 2. Personal Geodatabase 3 Komponen Geodatabase 3 Feature Class 4 ShapeFile 5 Tabel 6 LATIHAN : MEMBANGUN GEODATABASE 7
PENGANTAR : GEODATABASE 2 Personal Geodatabase 3 Komponen Geodatabase 3 Feature Class 4 ShapeFile 5 Tabel 6 LATIHAN : MEMBANGUN GEODATABASE 7 Menyiapkan hasil desain Skema Database 7 Membuat Struktur Database
Lebih terperinciLaporan Praktikum III KLASIFIKASI CITRA SATELIT MENGGUNAKAN ERDAS IMAGINE
Mata Kuliah Dasar Sistem Informasi Geografi dan Lingkungan [PSL640] Dosen : Prof.Dr.Ir. Lilik B. Prasetyo Laporan Praktikum III KLASIFIKASI CITRA SATELIT MENGGUNAKAN ERDAS IMAGINE Oleh : Muhammad Ramdhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini dilakukan di Bandar Udara di Kota Bandung, yaitu Bandar Udara Husein Sastranegara yang berlokasi di Jalan Pajajaran Nomor 156 Bandung,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini. Tahapan dimulai dengan pengumpulan data dan alat yang
Lebih terperinciKSI B ~ M.S. WULANDARI
1 MODUL I : TABEL Microsoft Access adalah perangkat lunak database management system (DBMS). Database dalam Microsoft Access dapat terdiri atas satu atau beberapa tabel, query, form, report, makro, dan
Lebih terperinci5 BEKERJA DENGAN FEATURES
5 BEKERJA DENGAN FEATURES 5.1 Tujuan: 1. Mahasiswa dapat mengubah data koordinat dalam bentuk tabel menjadi spasial 2. Mahasiswa mampu untuk melakukan geoprocessing 3. Mahasiswa dapat melakukan konversi
Lebih terperinciTUTORIAL ARCVIEW BAB 1. Amir Rachman Syarifudin
TUTORIAL ARCVIEW Amir Rachman Syarifudin deathbody21185@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
Lebih terperinciDekstop Mapping (Bagian 1)
II. DEKSTOP MAPPING ARCGIS (Bagian I) Pada modul ini akan dijelaskan tentang jenis data dan karakteristik software ArcGis yang terdiri dari beberapa modul utama, yaitu: - ArcCatalog - ArcMap - ArcToolBox
Lebih terperinciGeoprocessing adalah kemampuan GIS untuk analysis data dan mengaplikasi fungsi-fungsi pada data spasial.
Bab 6 Geoprocessing Geoprocessing adalah kemampuan GIS untuk analysis data dan mengaplikasi fungsi-fungsi pada data spasial. Di Quantum GIS banyak fungsi Geoprocessing anda bisa temuka di Menu Vektor Geoprocessing
Lebih terperinciMicrosoft Access 2007
Microsoft Access 2007 Alam Santosa 2011 MENGENAL QUERY Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 114 Bandung 1 Query Query adalah permintaan untuk menampilkan informasi dari database.
Lebih terperinciMembuat Layer dan Digitasi Peta
TUTORIAL 2 Membuat Layer dan Digitasi Peta Subjek Matter: 1.1 LAYER PETA 1.2 DIGITASI A. Dasar Teori Model data geografi adalah gambaran abstraksi dari dunia nyata untuk satu set data agar dapat di display,
Lebih terperinciSistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 Oleh: Deni Ratnasari 3513100040 Rizky Annisa Putri 3513100041 Cristian Febrianto 3513100051 Dody Pambudhi 3513100054 Kelas : Sistem Informasi
Lebih terperinciTutorial ArcGIS 10. BAB Digitasi On Screen
Tutorial ArcGIS 10 BAB Digitasi On Screen Pada Bab ini membahas mengenai Cara melakukan digitasi on screen citra atau peta raster dan pembuatan Peta penggunaan lahan ArcGIS 10 Author: Irwan, ST Kerjasama
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA II TRANSFORMASI PROYEKSI DAN DIGITASI ON SCREEN
LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA II TRANSFORMASI PROYEKSI DAN DIGITASI ON SCREEN Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : Kamis, 13 MARET 2014 JAM : 08.00 10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS
Lebih terperinciMembuat File Database & Tabel
Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2010 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2009 sampai Januari 2010 yang berlokasi di wilayah administrasi Kabupaten Bogor. Analisis data dilaksanakan
Lebih terperinciBAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut
BAB VI MENGEDIT DATA VEKTOR Ringkasan Modul Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut 6.1. Mengedit Data Vektor Langkah awal
Lebih terperinciSistem Informasi Geografi
1 Sistem Informasi Geografi Sistem informasi geografi merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan,
Lebih terperinciModul Praktikum Basis Data 5 Query
Modul Praktikum Basis Data 5 Query Pokok Bahasan : - Membuat query - Menjalankan query - Memberikan criteria query - Menghapus query - Studi Kasus query Tujuan : - Mahasiswa mampu membuat query pada database
Lebih terperinciBAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY
BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY Query adalah sarana untuk mengatur data yang disimpan dalam tabel, sehingga hanya data-data tertentu yang akan dimunculkan dalam tabel. Secara fisik, query berupa tabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada daerah kajian Provinsi Kalimantan Barat. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Fisik Remote Sensing dan Sistem
Lebih terperinciBAB XI BEKERJA DENGAN QUERY
DIKTAT MATA KULIAH SOFTWARE TERAPAN II BAB XI BEKERJA DENGAN QUERY IF Query Query merupakan objek database yang dapat digunakan untuk memasukkan data yang berupa rumus. Selain itu, kita juga dapat melakukan
Lebih terperinciRegistrasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1
Registrasi Peta Tujuan 1. Memahami Membuat Peta di Aplikasi Arcview 3.3 2. Mengetahui Konsep Koordinat 3. Mampu Melakukan Registrasi Citra Raster Alat dan Bahan 1. PC/Laptop 2. Modul Praktikum 3. Aplikasi
Lebih terperinciMengenal Query Base. Pada Bab ini anda akan mempelajari cara:
BAB Mengenal Base 15 32 Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Mengenal Lingkungan Base Membuat Base Mengedit Base Menggunakan Designer Mengedit Base Menggunakan Wizzard Mengedit Base Menggunakan SQL
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN: Pengantar Aplikasi Arcview 3.3
PETUNJUK KULIAH PRAKTEK SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN: Pengantar Aplikasi Arcview 3.3 Dwi Priyo Ariyanto JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 Petunjuk Kuliah
Lebih terperinciBab I Pengenalan ArcGIS Desktop
Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab ini akan membahas tentang: - Pengenalan ArcGIS Desktop - Pembuatan project pada ArcMap - Penambahan layer pada ArcMap 1.1 Sekilas tentang ArcGIS Desktop ArcGIS Desktop
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN III.1 Persiapan Penelitian Dalam bab ini akan menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir yang telah dilakukan. III.1.1 Sumber Data Penelitian
Lebih terperinciBAB IX. Ringkasan Modul:
BAB IX LAYOUT DAN PENCETAKAN PETA Ringkasan Modul: Menampilkan/Mengatur Peta Mengatur Proyeksi Mengatur Halaman Layout Langkah-langkah untuk Menambahkan Koordinat Peta Langkah-langkah untuk Menambahkan
Lebih terperinciInstruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3
INSTRUKSI KERJA PROGRAM ArcGIS 9.3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 i Instruksi Kerja PROGRAM ArcGIS 9.3 Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 PEMBUATAN PETA TEMATIK QUERY DATA. Oleh: Andri Oktriansyah
PERTEMUAN 12 PEMBUATAN PETA TEMATIK QUERY DATA Oleh: Andri Oktriansyah JURUSAN SURVEI DAN PEMETAAN UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2017 1. QUERY DATA 1.1 Bekerja dengan Data Atribut Seperti yang
Lebih terperinciIX. DIGITASI ON SCREEN (Bagian I)
IX. DIGITASI ON SCREEN (Bagian I) Create Data Sekarang kita akan latihan kecil untuk membuat jalan berdasarkan hasil survey. Data yang ada adalah Jalan.dbf yang terdiri dari kolom X (posisi X), Y (posisi
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG
MODUL PERKULIAHAN KOMPUTER AKUNTANSI Dengan Menggunakan Microsoft Access 2007 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG MEMBUAT APLIKASI AKUNTANSI SEDERHANA DENGAN MICROSOFT ACCESS 2007 STUDI
Lebih terperinciPEMBUATAN NETWORK DATABASE
NETWORK ANALYST NETWORK ANALYSIS Jaringan (network) biasa dianggap sebagai suatu akses arus, dimana banyak kenyataan di muka bumi pergerakan atau arus secara logis hanya dapat melalui jaringan tersebut.
Lebih terperinciBAB 6 EDITING. Mengedit kesalahan dengan fasilitas Advance Editing
BAB 6 EDITING 6.1 Kesalahan pada digitasi garis 1. Over Shoot Kesalahan ini terjadi apabila terdapat dua garis yang tidak terhubung tetapi saling berpotongan 2. Under Shoot Kesalahan ini terjadi apabila
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Persiapan 3.1.1. Data Penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Data Spasial a. Citra Quickbird Terektifikasi Kota Semarang Tahun 2010 dan 2013 b.
Lebih terperinciInput dan Mengolah Data Atribute
TUTORIAL 4 Input dan Mengolah Data Atribute Subjek Matter: 4.1 Membuat dan Menambah Field dan Record 4.2 Mengolah data atribute A. Dasar Teori Sistim Informasi Geografis memiliki dua elemen data yaitu
Lebih terperinciMODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA
MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA A. Tujuan Praktikum - Praktikan memahami dan mampu melakukan register peta raster pada MapInfo - Praktikan mampu melakukan digitasi peta dengan MapInfo B. Tools MapInfo
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA V MEMBUAT LAYOUT PETA
LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA V MEMBUAT LAYOUT PETA Disusun oleh : NAMA : NUR SIDIK NIM : 11405244001 HARI : KAMIS, 3 APRIL 2014 JAM : 07.30-10.00 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS
Lebih terperinciCara Membuat Mail Merge di Word 2010
Cara Membuat Mail Merge di Word 2010 Mail merge membantu kita untuk membuat sebuah dokumen (misalnya surat) yang isinya sama untuk penerima yang berbeda secara cepat dan mudah. Fitur ini sangat membantu
Lebih terperinciVIEW. Menampilkan Data Spasial. - Mahasiswa dapat menampilkan data-data spasial dengan menggunakan software Arcview
Arc View Documents VIEW Menampilkan Data Spasial Tujuan: - Mahasiswa dapat menampilkan data-data spasial dengan menggunakan software Arcview Pendahuluan Dengan menggunakan ArcView, kita dapat bekerja dengan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan ArcGis 9.3. a. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan ArcGis 9.3 a. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi b. Memory
Lebih terperinciMicrosoft Access 2007
Microsoft Access 2007 Alam Santosa 2011 MENGENAL MICROSOFT ACCESS Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 1114 Bandung 1 Memulai Access 2007 Klik Start > All Program > Microsoft Office
Lebih terperinciMisalnya akan dilakukan pada peta Indikasi Pemanfaatan Kawasan Hutan Kalimantan Timur 2013.
Bab V. Pengolahan Data Spatial dengan ArcGIS Proses pengolahan data spatial terdiri atas beberapa fungsi, dalam manual ini akan disampaikan beberapa fungsi yang sering digunakan dalam pengerjaan GIS pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai tambang timah rakyat dilakukan di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian dilaksanakan pada bulan April
Lebih terperinciMembuat Form. Oleh: Toni Heryana,S.Pd, MM
Membuat Form Oleh: Toni Heryana,S.Pd, MM Kasus!!! Buatlah tampilan input untuk data persediaan PT. AMD dengan menggunakan form beserta menu tambahan untuk memudahkan dalam mengedit data pada tabel seperti
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN AUDIT COMMAND LANGUAGE (ACL) SOFTWARE JURUSAN P.AKUNTANSI UNY 22 MEI 2015
MODUL PELATIHAN AUDIT COMMAND LANGUAGE (ACL) SOFTWARE JURUSAN P.AKUNTANSI UNY 22 MEI 2015 ACL Membuat Proyek Baru Pengenalan ACL ACL (Audit Command Language) merupakan salah satu computer assisted audits
Lebih terperinciModul Praktikum Basis Data 9,10 Membuat Report
Modul Praktikum Basis Data 9,10 Membuat Report Pokok Bahasan : - Membuat Report - Menutup dan Menyimpan Report - Memodifikasi Rancangan Report - Menyaring Data pada Report - Mengelompokkan dan Mengurutkan
Lebih terperinci