BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imawan Ketua Umum Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo)
|
|
- Yanti Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu fasilitator dalam suatu negara karena pasar modal mampu memenuhi kebutuhan akan permintaan dan penawaran modal bagi kalangan industri dan keseluruhan entitas. Selain itu, pasar modal juga digunakan oleh pemerintah sebagai salah satu alat dalam mengendalikan perekonomian negara. Seiring perkembangan yang pesat, kebutuhan atas informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang banyak digunakan adalah informasi akuntansi terutama yang berasal dari laporan keuangan. Pasar modal di Indonesia di akomodisir pada suatu bursa efek yang disebut dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu sektor yang ada di BEI adalah sektor pertambangan, dimana sektor ini merupakan salah satu sektor unggulan yang diminati oleh investor. Hal ini sesuai dengan pernyataan Imawan yang merupakan Ketua Umum Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) bahwa pertumbuhan industri pertambangan cukup signifikan dalam dua dasawarsa terakhir. Ini dilihat dari kontribusi penerimaan negara dari industri ini. Selain itu, ia menambahkan peran penting pertumbuhan industri pertambangan Indonesia dapat dilihat dari produksi barang tambang nasional, seperti batu bara, timah, nikel, tembaga, dan emas yang termasuk dalam 10 besar dunia, akan tetapi. Terkait produksi batu bara nasional, ia pun menyebutkan kontribusi perusahaan jasa pertambangan cukup signifikan hal ini secara tidak langsung meningkatkan secara perlahan pula nilai-nilai perusahaan pada sektor pertambangan yang sempat merosot drastis pada 2008 akibat krisis perekonomian global. Keruntuhan perekonomian dunia pada periode 2008 ditandai dengan kebangkrutan Leman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan senior yang terbesar ke 4 di Amerika Serikat. Hanya beberapa saat setelah informasi runtuhnya pusat keuangan dunia di
2 Amerika transaksi bursa saham di berbagai dunia seperti Hongkong, China, Australia, dan negara lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan bursa saham Indonesia yang berada di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus di suspend selama beberapa hari, pemerintah Indonesia panik dalam menyikapi masalah ini, peristiwa ini menandai fase awal dirasakannya dampak krisis ekonomi global yang pada mulanya terjadi di Amerika dirasakan oleh negara Indonesia. Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, meskipun Indonesia telah membangun momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif perlemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan secound round effect dari krisis keuangan tersebut akan mulai dirasakan meningkat intensitasnya pada tahun Sejak pertengahan 2008 harga komoditas pertambangan mulai melemah dan jatuh secara dramatis di kuartal ke III pada 2008 ketika krisis perekonomian dunia semakin jelas. Kepercayan Investor turut anjlok yang menyebabkan penjualan besar-besaran atas saham termasuk saham emiten tambang hal tersebut menyebabkan terkikisnya kapitalisasi pasar tambang hingga 74% pada Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global adalah sektor keuangan dan sektor-sektor lain diluar keuangan pun turut merasakannya hal ini tergambar dari harga indeks sektor saham pertambangan yang pada 2007 memiliki nilai rata-rata 3270,09 poin turun menjadi 877,68 poin pada penutupan Hal ini diakibatkan oleh krisis perekonomian dunia yang imbasnya yakni pada kemerosotan harga komoditi tambang yang imbasnya secara langsung menurunkan minta investor untuk membeli saham-saham sektor pertambangan akibat nilai perusahaan tambang yang merosot pula yang teramati oleh investor.
3 Nilai perusahaan sendiri Menurut Mardiyanto (2009:182) : nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari serangkaian arus kas masuk yang akan dihasilkan perusahaan pada masa yang akan datang. Nilai perusahaan dapat dilihat dari harga saham perusahaan itu, apabila harga saham perusahaan naik maka hal itu berarti nilai dari perusahaan itu tinggi begitu pun sebaliknya. Tinggi rendahnya nilai perusahaan ini tentu tidak terlepas berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut termasuk didalamnya adalah fungsi keuangan seperti kebijakan dividen, keputusan investasi, dan ditambahkan pula dengan tingkat keuntungan atau sering disebut dengan profitabilitas yang diperoleh perusahaan. Berikut ini merupakan data Nilai Perusahaan yang diamati dari Price Book Value (PBV) indeks sektor pertambangan dari tahun : Tabel 1.1 Data Perkembangan Nilai Perusahaan / Price Book Value (PBV) Sektor Pertambangan yang Go Public di BEI Periode Tahun No Perusahaan Kode PT. Aneka Tambang, Tbk ANTM 4,87 1,29 2,68 2,44 1,43 2 PT. Bumi Resources, Tbk BUMI 14,31 1,02 2,66 4,33 4,24 3 PT. Citatah, Tbk CTTH -18,64 1,35 1,37 1,18 1,15 4 PT. Eksploitasi Energi Indonesia, Tbk CNKO 1,37 0,33 0,39 0,9 0,62 5 PT. Energi Mega Persada, Tbk ENRG 6,62 0,33 0,91 0,86 1,18 6 PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk ITMG 4,85 1,78 5,14 8,86 4,46 7 PT. International Nickel Indonesia, Tbk INCO 4,85 1,15 2,3 3,21 1,98 8 PT. Medco Energi International, Tbk MEDC 3,38 0,78 1,2 1,59 1,04 9 PT. Perdana Karya Persada, Tbk PKPK 2,67 1,02 1,01 0,54 0,58 10 PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk PGAS 11,45 8,8 9,44 7,73 4,48 11 PT. Tambang Bukit Asam, Tbk PTBA 10,77 3,98 7,42 8,31 4,9 12 PT. Timah, Tbk TINS 5,1 1,42 3,05 3,29 1,83 Sumber: Company Report BEI
4 Hasil dari perkembangan Price Book Value pada Tabel 1.1 dapat diamati bahwa: 1. PT Aneka Tambang, Tbk pada 2008 mengalmai penurunan sebesar 73,51%, lalu pada tahun 2009 perusahaan mengalami peningkatan sebesar 107,75% dan beturut-turut pad tahun perusahaan mengalami penurunan sebesar 8,96% dan 41,39%. 2. PT Bumi Resources, Tbk mengalami penurunan sebesar 92,87% pada 2008 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sedangkan pada periode mengalami peningkatan sebesar 232,35% dan 2,08% 3. PT Citatah, Tbk pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 107,24% sedangkan pada tahun berturut-turut mengalami penurunan sebesar., 0,74., 11,94% dan 2,54% 4. PT Eksploitasi Energi Indonesia, Tbk pada tahun 2008 jumlahnya menurun sebesar 75,91% dan pada tahun perusahaan mengalami kenaikan sebesar 18,18% dan 130,77% sedangkan pada tahun 2011 perusahaan mengalami penurunan sebesar 26,67% 5. PT Energi Mega Persada, Tbk pada 2008 mengalami penurunan sebesar 94,02% dan pada 2009 mengalami kenaikan sebesar 127% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar74%% sedangkan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 37, PT Indo Tambangraya Megah, Tbk tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 63,30% sedangkan pada berturut-turut mengalami kenaikan sebesar 171,91% dan 83,06% sedangkan pada tahun 2011 perusahaan mengalami penurunan sebesar 37,36%. 7. PT International Nickel Indonesia, Tbk mengalami penurunan pada periode 2008 sebesar 76,29% dan pada mengalami kenaikan berturut-turut sebesar 111,30% dan 32,10% dibandingkan dengan periode sebelumnya dan pada 2011 perusahaan mengalami penurunan sebesar 38,32% 8. PT Medco Energi International, Tbk pada tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan sebesar 77,52% sedangkan pada tahun
5 perusahaan berturut-turut mengalami kenaikan sebesar 53,85% dan 32,5% sedangkan pada tahun 2011 perusahaan mengalami penurunan sebesar 34,59%. 9. PT Perdana Karya Persada, Tbk pada tahun berturut-turut mengalami penurunan seebsar 62,55%., 1% dan 45,45% sedangkan pada 2011 perusahaan mengalami peningkatan sebesar 5,56%. 10. PT Perusahaan Gas Negara, Tbk pada tahun 2008 mengalami penurunaa sebesar 23,14, sedangkan pada 2009 perusahaan mengalami kenaikan sebesar 7,27% dan berturut-turut pada tahun perusahaan mengalami penurunan sebesar 18,11dan 42, PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk pada tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan sebesar 63,05% sedangkan pada tahun perusahaan mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 86,43% dan 11,99 sedangkan pada tahun 2011 mengalami penururnan sebesar 41,03% 12. PT Timah, Tbk pada periode 2008 mengalami penurunan sebesar 72,16% sedangkan pada periode berturut-turut mengalami kenaikan sebesar 106,34% dan 12,29 sedangkan pada 2011 mengalami penurunan sebesar 44,38% Dalam kaitannya dengan nilai perusahaan, kebijakan dividen merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Apabila perusahaan dapat menentukan kebijakan dividen dengan tepat yaitu dapat menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh untuk dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham, maka hal tersebut akan berdampak kepada meningkatnya nilai perusahaan yang dapat dilihat dari harga saham. PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) tidak akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2008 terkait keadaan neraca perseroan. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan, Jumat (17/4). "Kita menunggu stabilitas harga nikel. Ya, jadi itu masuk dalam laba ditahan," ujar Presiden Direktur INCO, Arif S. Siregar, usai rapat yang digelar di Graha Niaga.
6 Dividen seringkali digunakan sebagai indikator atau sinyal prospek suatu perusahaan. Pramastuti (2007) dalam penelitiannya mengenai pengaruh pengumuman kebijakan dividen menyimpulkan bahwa kenaikan (penurunan) dividen direspon secara positif (negatif) oleh pasar. Wirjolukito (2003) mengungkapkan bahwa pembayaran dividen dan bunga hutang akan mengurangi arus kas bebas yang tersedia bagi manajer agar dapat diinvestasikan di dalam proyek kecil yang memiliki nilai sekarang bersih positif dan perquisites. Masalah keagenan (agency problem) juga potensial mengurangi keputusan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, sebagai prinsipal. Alasannya satu, karena pihak manajemen, sebagai agen, akan berusaha meningkatkan kesejahteraannya sendiri dulu. Namun sesungguhnya pembayaran dividen juga salah satu upaya untuk mengurangi masalah keagenan tersebut. Kebijakan dividen sendiri pula menjadi sebuah tingkat pengembalian terhadap investasi. Kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Apabila suatu perusahaan keliru dalam melakukan pemilihan investasi, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu, hal ini dapat tergambar pula dari perkembangan investasi pada sektor pertambangan, dimana pertumbuhan belanja investasi perusahaan tambang pada 2007 dan 2008 tidak terlalu signifikan. Sebagian besar dana dibelanjakan untuk investasi pada tambang-tambang yang sudah beroperasi, bukan untuk eksplorasi tambang baru. Investasi terutama terjadi untuk pergantian pabrik dan peralatan demi memelihara kegiatan operasional yang telah berjalan Akibat hal tersebut tentunya akan mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan, karena investasi yang dilakukan perusahaan pada dasaranya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan. Myers (1977) menyatakan bahwa nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi dan pengeluaran di masa yang akan datang. Diharapkan dengan
7 melakukan investasi maka perusahaan akan dapat berkembang dan mendapatkan tingkat profitabilitas yang meningkat pula bagi kelangsungan operasional perusahaan. Krisis finansial global dan anjloknya harga berbagai komoditas telah meluruhkan profitabilitas perusahaan-perusahaan tambang. Menurut survei Price water house Coopers, laba perusahaan-perusahaan tambang publik pada tahun 2008 melorot 33% dibandingkan laba mereka tahun 2007 yang mengakibatkan penurunan profitabilitas perusahaan Tingkat profitabilitas perusahaan berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menciptakan keuntungan atau laba perushaan. Profitabilitas perusahaan merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif terhadap hal tersebut dan nilai perusahaan pun akan meningkat. Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam seperti: laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Menurut Munawir (2004:33) mengemukakan bahwa : Analisis Profitabilitas adalah merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Tingkat proftabilitas ini pun secara langsung mempengaruhi akan kebijakan perusahaan dalam menetapkan bagaimana perusahaan akan melakukan langkah-langkah pengembangan perusahaan dengan investasi yang nantinya dari kegiatan investasi yang dilakukan akan mempengaruhi pendapatan bersih bagi perusahaan apakah itu akan mengalami peningkatan apabila keputusan investasi yang dilakukan tepat yang nantinya berpengaruh pula pada penetapan pemberian
8 dividen kepada pemegang saham (shareholders), ataukah justru akan justru mengalami penurunan dari pendapatan perusahaan apabila investasi yang dilakukan tidak tepat. Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang pengaruh Kebijakan Dividen yang diamati melalui, Keputusan Investasi yang diamati melalui dan Tingkat Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan, sehingga penulis mengajukan judul: Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Tingkat Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Pertambangan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat diidentifikasikan bahwa nilai perusahaan dengan parameter Price Book Value (PBV) dipengaruhi oleh kebijakan dividen dengan parameter Dividen Payout Ratio (DPR), keputusan investasi dengan parameter Total Asset Growth (TA Growth) dan tingkat profitabilitas dengan parameter Return On Investment (ROI). Berikut ini perumusan masalah yang akan dikaji oleh penulis: 1. Bagaimana perkembangan Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), Profitabilitas (ROI) dan Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan indeks Sektor pertambangan periode ? 2. Bagaimana pengaruh perkembangan Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) secara simultan terhadap nilai perusahaan pada sektor pertambangan periode ? 3. Bagaimana pengaruh antara Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) secara parsial terhadap nilai perusahaan pada sektor pertambangan periode ?
9 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi tentang bagaimana pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi dan tingkat profitabilitas terhadap nilai perusahaan, yang nantinya akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan tujuan penelitian secara khusus ditujukan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang diidentifikasi diatas, yakni: 1. Untuk menganalisis perkembangan Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), Profitabilitas (ROI) dan Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan indeks sektor Pertambangan periode Untuk menganalisis pengaruh Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) secara simultan pada perusahaan indeks sektor Pertambangan periode Untuk menganalisis pengaruh Dividen (DPR), Keputusan Investasi (TA Growth), Profitabilitas (ROI) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) secara parsial pada perusahaan indeks sektor Pertambangan periode Kegunaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian yang dilakukan dapat berguna bagi pihak-pihak sebagai berikut : 1. Peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan menjadi referensi tambahan khususnya mengenai topik-topik seputar nilai perusahaan.
10 2. Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi perusahaan dalam melaksanakan aktifitas perusahaannya sehingga diharapkan setiap keputusan mengenai perusahaan akan tepat. 3. Investor Penelitian ini diharapkan dapar memberikan gambaran informasi bagi investor yang berniat untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan agar investasi yang ditanamkan bermanfaat dan tepat. 1.5 Kerangka Pemikiran Laporan keuangan merupakan suatu media yang dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Namun dalam menginterprestasikan laporan keuangan dibutuhkan suatu tindak lanjut analisa agar laporan keuangan tersebut dapat menjadi informasi yang lebih tepat dan akurat. Analisis laporan keuangan seringkali memasuki aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Teknik analisis tersebut memungkinkan untuk dilakukannya identifikasi, pengkajian dan perangkuman hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan teknik yang biasa digunakan dalam hal seperti ini adalah analisis rasio keuangan. Menurut Harahap ( 2002 : 297 ) yang dimaksud rasio keuangan: Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari hasil satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan ( berarti ). Sedangkan analisis laporan keuangan menurut Harahap (2002 : 190), adalah: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih mendalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
11 Selain itu keuangan pun memiliki ruang lingkup yang luas dan dinamis. Keuangan dapat berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manusia dan organisasi. Untuk dapat memperoleh laba dalam melakukan suatu usaha diperlukan keuangan yang optimal untuk dapat berjalan dengan baik sehingga untuk dapat mengoptimalkan keuangan perusahaan maka diperlukan manajemen yang baik. Dividen Payout Ratio merupakan faktor penentu dalam Kebijakan dividen menyangkut keputusan tentang penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham.kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan keuangan perusahaan.. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi pada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang Martono & Harjito (2007:253) menyatakan bahwa: pertumbuhan perusahaan dan dividen adalah kedua hal yang diinginkan perusahaan tetapi sekaligus merupakan suatu tujuan yang berlawanan. Untuk mencapai tujuan tadi perusahaan menetapkan kebijakan dividen yaitu kebijakan yang dibuat perusahaan untuk menetapkan proporsi pendapatan yang dibagikan sebagai dividen yang dibayar, berarti semakin sedikit laba yang dapat ditahan dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumbuhan laba dan harga sahamnya dan pada akhirnya menurunkan nilai dari perusahaan tersebut. Menurut Rozeff (dalam jurnal Hasnawati, 2005) menyatakan bahwa pembayaran dividen berisi informasi mengenai perusahaan di masa yang akan datang. Hasnawati (2005) menemukan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Wijaya dan Wibawa (2010), dalam penelitiannya dapat membuktikan bahwa kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan secara positif. Pengukuran terhadap kebijakan dividen sesuai dengan penjelasan diawal menggunakan penggunaan DPR sendiri dapat dihitung dengan rumus: parameter Dividen Payout Ratio (DPR), Dividend Payout Ratio DPS EPS 100%
12 Menurut Mai (2008) dalam jurnalnya, peningkatan pembayaran dividen berpengaruh terhadap kenaikan nilai perusahaan. Kedua variabel tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Investasi adalah suatu kegiatan penanaman modal untuk suatu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Jones (2004 : 3) investasi didefinisikan sebagai berikut: Investment is the commitment of funds to one or more assets that will be held over some future time period. Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut investor. Investor pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu investor individual yang terdiri dari individuindividu yang melakukan aktivitas investasi dan investor institusional yang biasanya terdiri dari perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana, lembaga dana pensiun maupun perusahaan investasi. Jadi investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi. Adanya ketidakpastian investasi dalam saham mendorong investor untuk berhati-hati dalam berinvestasi. Dalam jurnalnya Haruman. (2008) mengatakan bahwa: keputusan investasi mencangkup pengalokasian dana, baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. variabel keputusan investasi (TA Growth) berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah yang positif. Kenaikan investasi akan meningkatkan nilai perusahaan. Apabila tingkat investasi di sebuah perusahaan tinggi, maka akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Hasnawati (2005) menjelaskan bahwa Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan dilihat dari indikator-indikator yang dianggap penting dalam pengambilan keputusan perusahaan adalah indikator yang mencerminkan kesempatan investasi di masa yang akan datang (investment opportunity).
13 Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006) di dalam penelitiannya menyatakan, nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Nilai perusahaan sematamata ditentukan oleh keputusan investasi. Pernyataan sesuai hasil penelitian Fama dan French (1998), yang menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen dan leverage memiliki informasi yang positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Pengukuran terhadap keputusan investasi sesuai dengan penjelasan diawal menggunakan parameter Total Asset Growth (TA Growth), penggunaan TA Growth sendiri dapat dihitung dengan rumus: Total Asset Growth Total Asset x Total Asset x 1 100% Total Asset x 1 Kinerja keuangan yang baik dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman bagi investor sebagai dasar analisis investasinya. Salah satunya adalah melalui analisis rasio profitabilitas yang dapat menunjukan efisiensi dan efektifitas pengelolaan investasi oleh perusahaan dan kemampuannya untuk mengahasilkan laba. Rasio Profitabilitas menurut Harahap (2004 : 304) adalah : Rasio rentabilitas atau disebut juga rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada. Sedangkan menurut Martono dan Harjito (2003 : 59) yaitu : Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi. Dalam jurnalnya Haryanto dan Sugiharto (2003) mengatakan bahwa: profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya.
14 Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi tinggi. Karena harga saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan, maka dengan harga saham yang naik dapat dikatakan nilai perusahaan tersebut pun tinggi. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Apabila profitabitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Gitman (2006:218) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas diperlukan untuk mengetahui berapa tingkat keuntungan yang ditawarkan oleh setiap saham yang terdapat di bursa, serta harga saham dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain laba bersih per tahun, laba per saham dan dividen yang dibayarkan setiap tahun. Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk going concern (Purwaningsih dalam Hadianto dan Wijaya, 2010). Going concern bagi sebuah perusahaan berarti perusahaan tersebut mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak mengalami likuidasi dalam jangka pendek. Penilaian terhadap profitabilitas dengan menggunakan pendekatan parameter ROI, dengan rumus sebagai berikut: ROI Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva Dari hasil hipotesis yang ada maka dapat dirumuskan hipotesis hubungan antar variabel dimana terdapat Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Tingkat Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan kerangka pemikiran dari penelitian ini sebagai berikut:
15 diteliti tidak diteliti Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan Pertambangan Laporan Keuangan Analisis Rasio Keuangan Keputusan Keuangan Kebijakan Dividen Keputusan Investasi Profitabilitas DPR TA Growth ROI Nilai Perusahaan (PBV) 1.6 Uji Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah ada atau tidaknya hubungan yang ditimbulkan oleh variabel independent (variabel X) terdapat variabel dependen (variabel Y) baik secara langsung maupun tidak langsung, serta untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini adalah : H 1 : Terdapat pengaruh signifikan dari Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan H 2 : Terdapat pengaruh signifikan dari Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan H 3 : Terdapat pengaruh signifikan dari Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan H 4 : Terdapat pengaruh signifikan dari Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
16 1.7 Metode Penelitian Penulis menganalisis laporan keuangan perusahaan pada Sektor Pertambangan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode dengan terlebih dahulu melakukan pengumpulan data dan fenomena-fenomena yang terkait dengan penelitian melalui studi pustaka dan studi litelatur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Nazir (2003:54): Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang i Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Menurut Rasyad (2003 : 6) : Metode yang digunakan untuk melakukan perkiraan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Sugiyono (2008 : 55), sebagai berikut: Metode verifikatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis. Data yang telah diperoleh selama proses penelitian kemudian akan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih terperinci, serta untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Teknik analisi data yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah analisis statistik parametik. Analisis statistik parametik yang digunakan yaitu Analisis Regresi dan Korelasi Linier Berganda (Multiple Linear Regression dan Correlation Analysis). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, analisis jalur dan analisis korelasi. Kemudian metode analisis statistik yang digunakan adalah metode analisis statistik secara bersamaan (Simultan) yaitu uji
17 hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik F yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel X 1, X 2, X 3 secara simultan terhadap variabel Y. Sedangkan analisis statisik secara sendiri (Parsial) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik t dari masing-masing variabel. Berikut ini adalah penggambaran paradigma penelitian yang dilakukan: Gambar 1.2 Paradigma Penelitian Kebijakan Dividen (DPR) X 1 Keputusan Investasi (TA Growth) X 2 Nilai Perusahaan (PBV) Y Profitabilitas (ROI) X Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil sampel pada perusahaan Sektor Pertambangan yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sumber data diperoleh dari internet melalui situs pustakaloka Universitas Widyatama yang berlokasi di jalan Cikutra-Sekejati, Bandung. Adapun waktu penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2013 sampai dengan Mei 2013.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan yang pasang surut, hal tersebut diikuti oleh adanya persaingan yang ketat antar perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan cukup apabila perusahaan hanya menggunakan modal sendiri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat dimulai sejak ditetapkannya paket-paket kebijakan oleh pemerintah pada bulan Desember 1987, Oktober 1988, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan bisnis industri dan pertambangan di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Makin canggihnya teknologi dalam bidang pertambangan, maka sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum pasar modal memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena perusahaan dapat mendapatkan dana menunjang kegiatan operasionalnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia, negara dengan kekayaan alam begitu melimpah salah satunya adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor penopang pembangunan ekonomi
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)
Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI) A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sumber daya alam akan dapat menumbuhkan terbukanya perusahaan-perusahaan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jogiyanto (2000),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesempatan berkembang suatu perusahaan bisa dicapai dengan melakukan investasi, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dalam jangka waktu yang cukup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 telah mengakibatkan para investor baik itu dari dalam maupun dari luar negeri lebih berhati-hati dalam menginvestasikan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal saat ini mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Karena pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri telekomunikasi sebagai infrastruktur internasional yang memiliki peranan penting dalam membentuk arus informasi. Globalisasi juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha saat ini terus mengalami perkembangan, dengan adanya globalisasi yang terjadi saat ini, membuat persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi perancangan produk, pemilihan material,
Lebih terperinciBAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya
BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber kemajuan ekonomi karena dapat menjadi sumber dan alternatif bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan
Lebih terperinciPengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2016-01-28 Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 dengan obyek penelitian yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan CSR pada perusahaan pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelititan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelititan Perekonomian merupakan suatu faktor yang penting bagi kemajuan suatu negara. Dalam mendorong persaingan dan mendorong perusahaan untuk tumbuh menjadi besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin majunya peradaban masyarakat, pilihan investasi pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan harga saham. Bila harga saham suatu perusahaan tinggi maka nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan jangka panjang adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor yang selalu dikaitkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan ekonomi dan bisnis di tingkat nasional ataupun dunia meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia telah memasuki tahapan baru yaitu tahap dimana peran pasar modal telah menjadi sangat penting sehingga pasar modal dijadikan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan seperti penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi membuat para manajer perusahaan harus selalu bersikap waspada serta efektif dan efisien dalam mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gitman (2000) Brealy & Myers (2000) Hadian (2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perusahaan, fungsi keuangan menempati posisi paling penting yang akan mempengaruhi perkembangan perusahaan. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gitman (2000) Brealy & Myers (2000) Hadian (2010)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perusahaan, fungsi keuangan menempati posisi paling penting yang akan mempengaruhi perkembangan perusahaan. Berkembangnya suatu perusahaan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah transaksi yang dilakukan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017. 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan Pada Subsektor Batu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan keuangan, baik sebagai alat ukur prestasi manajemen di masa lalu maupun sebagai dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba untuk menginvestasikan dana mereka ke pasar modal. Investasi merupakan suatu kegiatan penanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Isu globalisasi memang tidak dapat dielakkan lagi. Isu ini terus berkembang dan semakin terasa wujudnya terutama pada tahun-tahun terakhir dekade 90-an.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif perusahaan dalam mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Tahunan Perusahaan Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun. Termasuk di dalam laporan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang baik dapat menyebabkan timbulnya persaingan di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor, calon investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di era globalisasi ini memiliki pengaruh yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di era globalisasi ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara, karena pasar modal memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. risiko tidak sistematis, dan return saham. Penilaian risiko sistematis diukur
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah penilaian risiko sistematis, penilaian risiko tidak sistematis, dan return saham. Penilaian risiko sistematis diukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Emery, Finnertry, and Stowe 2007:14 Brigham dan Ehrhardt (2002:12
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang menjadi penggerak utama dalam perekonomian suatu negara. Setiap perusahaan memiliki tujuan penting salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu atau kelompok yang akan memulai usaha pasti membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan sebuah usaha. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan yang ingin dicapai dalam setiap usahanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang belum atau masih dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, perusahaan perusahaan asuransi di negara maju, khususnya Amerika Serikat dan Kanada mempunyai peran yang besar dalam perekonomian di negara mereka. Hal
Lebih terperinciANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalisasikan kesejahteraan pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Martono dan Harjito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat berkumpulnya tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan yang bertujuan untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan pasar modal Indonesia tercermin melalui peningkatan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), yang merupakan indeks yang menggambarkan perkembangan nilai pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sektor pertambangan merupakan salah satu penompang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Penelitian Di dalam perekonomian Indonesia dewasa ini, peran manajemen keuangan sangat penting bagi perusahaan, salah satunya yaitu bahwa perusahaan membutuhkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perusahaan swasta yang menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Salah satu saham yang diperjual-belikan di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (Sunariyah, 2010:4).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan iklim investasi di indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Hal itu menunjukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka teori 1. Teori Pensinyalan (Signalling Theory) Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fungsi. Salah satunya adalah sebagai alat untuk memprediksi keuntungan (return)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal di Indonesia berfungsi sebagai sarana pembentukan modal untuk membiayai pembangunan dan juga untuk pemerataan pendapatan. Masyarakat dapat ikut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai alternatif kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia memberikan banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam menyalurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi ini banyak perusahaan yang telah berdiri baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor manufaktur. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpadu dalam arti bahwa perusahaan tersebut memiliki usaha eksplorasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sunariyah (2011:5) Sunariyah (2011:49). Fahmi (2012:86)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini peran pasar modal sangat penting bagi suatu Negara dimana pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller, 1958 dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham perusahaan (Modigliani dan Miller,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal Indonesia setelah tahun 1988 menunjukkan jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa pasar modal Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang bermunculan, maka semakin ketat persaingan antar perusahaan. Untuk itu setiap perusahaan mencoba untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini telah berkembang dengan pesat suatu kondisi sistem perekenomian di Indonesia (bahkan negara-negara lain) yang saat ini telah banyak diterapkan diberbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang diharapkan, seperti meningkatkan profit, meningkatkan kinerja dan lainnya. Banyak cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan yang pasang surut, hal tersebut diikuti oleh adanya persaingan yang ketat antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan
BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini peran manajer keuangan menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan. Tugas dari manajer keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum ialah badan usaha yang seluruhnya maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang harus dihadapi perusahaan serta semakin cepatnya perkembangan teknologi, membuat persoalan persoalan manajemen semakin kompleks. Demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti saat ini perusahaan sangat memerlukan tambahan modal agar kinerja perusahaan terus maju dan berkembang. Perusahaan di Indonesia sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi perancangan produk, penelitian material, dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Keadaan perekonomian nasional yang tidak menentu membuat setiap perusahaan sebagai roda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan, harus dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan juga untuk memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham, untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka ini berisikan mengenai landasan teori dan penelitian terdahulu yang akan digunakan sebagai acuan dasar teori dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Tugas manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang diikuti dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan teknologi komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang ini, sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat bagi perusahaan untuk mengumpulkan modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat maupun publik. Keterlibatan masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Dividen merupakan pembagian pendapatan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai Pengaruh perputaran modal kerja (X 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya pendirian sebuah perusahaan haruslah memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman
Lebih terperinciBAB I. Bursa Efek Indonesia. Terdapat 48 perusahaan yang berada di sektor pertambangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan dan pertanian merupakan sektor primer yang berada di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 48 perusahaan yang berada di sektor pertambangan dan pertanian
Lebih terperinci