PEDOMAN WAWANCARA A. GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. 1. Apa yang ibu/bapak ketahui tentang siswa pemilih pemula?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN WAWANCARA A. GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. 1. Apa yang ibu/bapak ketahui tentang siswa pemilih pemula?"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 PEDOMAN WAWANCARA A. GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1. Apa yang ibu/bapak ketahui tentang siswa pemilih pemula? 2. Menurut ibu/bapak bagaimana ketertarikan para siswa pemilih pemula terhadap politik? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan para siswa pemilih pemula kurang tertarik terhadap politik? 4. Apa yang ibu/bapak lakukan untuk lebih meningkatkan ketertarikan para siswa pemilih pemula terhadap politik? 5. Menurut anda sebagai guru PKn apakah pendidikan politik dalam materi PKn sudah cukup untuk memberikan mereka petunjuk bagaimana menjadi pemilih yang baik? 6. Apakah kendala ibu/bapak dalam penyampaian materi politik pada siswa? 7. Bagaimana cara ibu/bapak mengatasi kendala tersebut? 8. Selain dalam materi PKn apakah dari pihak sekolah ada pendidikan politik khusus bagi siswa pemilih pemula? 9. Apakah dalam materi PKn yang sudah ibu/bapak ajarkan ada materi tentang kepemimpinan? 10. Dalam materi Pkn yang sudah ibu/bapak ajarkan apakah membahas juga tentang Pemilihan Presiden? 11. Apakah ibu/bapak juga menjelaskan tentang tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri pada pilpres 2014 nanti? 118

3 Menurut survey yang dilakukan oleh Lembaga Survey Nasional terhadap 1230 responden di 33 provinsi di Indonesia yang merupakan siswa pemilih pemilih pemula didapatkan data bahwa sebanyak 1164 responden meyatakan dalam Pilpres 2014 nanti mereka akan memilih menurut hati dan pikiran mereka sendiri, kemudian bagaimana cara ibu/bapak membimbing mereka untuk mengidentifikasi calon presiden yang bisa memimpin Indonesia dengan baik?

4 120 B. SISWA PEMILIH PEMULA 1. Apa yang anda ketahui tentang politik? 2. Apa yang anda ketahui tentang Pemilu? 3. Lembaga pemerintah apa yang bertanggung jawab menyelengarakan Pemilu? 4. Apa yang anda ketahui tentang pemilih pemula? 5. Apakah anda termasuk pemilih pemula? 6. Selain pada pemilu tahun 2014 ini apakah anda pernah mengikuti pemilihan di daerah anda sebelumnya? Misalnya pemilihan Kepala Desa atau Bupati? 7. Apakah anda sudah terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu tahun 2014 ini? 8. Apa yang anda ketahui tentang Pilpres? 9. Apakah anda akan menggunakan hak suara anda dalam Pilpres nanti? 10. Jika anda menggunakan hak suara anda dalam Pilpres nanti apakah anda akan meminta pendapat orang lain dahulu sebelum memilih? Atau akan memilih berdasarkan hati nurani dan pikiran anda? 11. Kenapa anda memilih hal tersebut? 12. Apa yang anda ketahui tentang syarat seseorang bisa mencalonkan diri menjadi Calon Presiden dalam pilpres? 13. Bagaimana profil calon presiden ideal menurut anda? 14. Apakah anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri pada Pilpres 2014 nanti?

5 Dari tokoh-tokoh yang anda ketahui, menurut anda apakah ada tokoh yang ideal menjadi calon presiden dalam Pilpres 2014 nanti?

6 122 A. Guru Pendidikan Kewarganegaraan 1. SMA Negeri 1 Yogyakarta HASIL WAWANCARA Nama Jabatan Lama mengajar : Didit Waluyono : Guru PKn SMA Negeri 1 Yogyakarta : 4 tahun : Apa yang Bapak ketahui tentang siswa pemilih pemula? Didit : Pemilih pemula adalah anak yang baru mempunyai hak untuk memilih, baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Para pemula ini belum mengerti dalm belum mengetahui pelaksanaan pemilu, maka perlu adanya sosialisasi dan pendidikan khususnya dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia, lebih spesifik lagi adalah dalam pelaksanaan pemilu tahun Pendidikan politik itu tidak hanya diberikan kepada pemilih pemula saja, tetapi diberikan kepada semua siswa, semua warga negara Indonesia. Masyarakat kita masih banyak yang belum mengerti tentang masalah politik, khususnya adalah masyarakat yang tinggal di pedesaan, mereka belum tersentuh tentang masalah politik. Oleh karena itu terkadang dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia banyak masyarakat pedesaan yang memilih calon dengan cara asal pilih. Artinya, mereka berpikiran secara simpel, yang terkadang disalahgunakan dengan adanya money politik. : Berdasarkan pengamatan Bapak, bagaimana ketertarikan siswa sebagai pemilih pemula terhadap politik? Didit : Kalau siswa kami sangat antusias dan tertarik dengan pesta demokrasi yang dilaksanakan oleh negara kita ini karena kami sering melaksanakan demokrasi di lingkungan sekolah, baik dalam pemilihan OSIS maupun pemilihan pengurus kelas yang selalu kami laksanakan secara demokratis seperti pelaksanaan pemilu yang sesungguhnya. Jadi, saya tekankan lagi bahwa siswa kami sangat tertarik dan antusias untuk ikut serta dalam pelaksanaan pemilu dan ikut mensukseskan pemilu, khususnya pemilu yang akan datang, yaitu pemilu presiden pada 9 Juli Siswa kami juga sangat selektif dan memang mengamati para calon yang duduk di Senayan, baik itu calon legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden. Para siswa ini mempelajari visi misi para calon yang akan duduk di Senayan sana dan mempelajari latar belakang para calon, baik calon legislatif maupun calon presiden dan calon wakil presiden. Ini menandakan bahwa anak-anak kami sangat tertarik dalam pelaksanaan pemilu

7 123 ini. : Apa pendapat Bapak tentang pola pikir siswa sebagai pemilih pemula yang menganggap politik sebagai hal menakutkan? Didit : Pertama karena ketidaktahuan siswa tentang masalah politik, mereka hanya mengetahui luarnya saja, terkadang kemudian mereka beranggapan bahwa politik itu sangat kotor dan politik itu saling menjegal atau menjatuhkan, kawan bisa jadi lawan dan lawan juga bisa jadi kawan. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa politik hanya untuk mencapai tujuan mereka (para golongan) sendiri, yaitu kekuasaan. Jadi, mereka beranggapan bahwa politik itu menakutkan karena dia belum tau persis tentang apa politik sesungguhnya. Memang politik ini merupakan faktor yang menentukan maju dan mundurnya suatu negara. Kalau politiknya bagus dan semua sesuai dengan aturan-aturan politik yang ada, maka negara akan berkembang, seperti di Amerika Serikat walaupun demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi liberal, tetapi negaranya maju karena mereka memahami apa sesungguhnya politik itu dan memahami asas demokrasi yang diterapkan di negaranya. : Apakah materi PKn yang membahas tentang politik sudah cukup untuk membimbing siswa menjadi pemilih yang cerdas? Didit : Materi-materi yang sudah ada untuk siswa masih kurang, sehingga kami harus memberikan materi tambahan atau literaturliteratur lain yang berkaitan dengan pembahasan masalah politik karena pendidikan politik di tingkat SMA hanya diintegrasikan dalam sub pokok bahasan. Kalau bisa sub pokok bahasan tentang politik berdiri sendiri, bukan dalam artian berdiri sendiri sebagai mata pelajaran politik, tetapi sub pokok bahasan tentang politik tidak dimasukkan ke dalam sub pokok bahasan yang lain. Terus terang pendidikan politik untuk siswa sebagai pemilih pemula masih kurang. : Adakah kesulitan atau hambatan yang Bapak temui dalam mengajarkan pendidikan politik bagi siswa? Didit : Sebenarnya dalam mengajar siswa kami tidak terlalu mengalami kesulitan, hanya saja kami sebagai seorang guru bagaimana bisa mengemas materi tersebut menarik pada siswa. Dalam pembelajaran ini, kami tidak hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa berperan aktif dalam kegiatan sub pokok bahasan tentang politik, misalnya melakukan pengamatan pelaksanaan pemilihan legislatif di daerah masing-masing, melalui pembelajaran role playing. : Bagaimana konsep yang Bapak terapkan dalam mengajarkan

8 124 politik kepada siswa? Didit : Pertama adalah melakukan pengamatan secara langsung pelaksanaan pemilu di Indonesia, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden dan wakil presiden. Kedua melakukan pembandingan pelaksanaan pemilu legislatif tahun 2009 dengan 2014, yang disoroti adalah kecurangan yang terjadi, keuntungan dan kelemahan dari pelaksanaan pemilu, dan tindakan pemerintah terhadap kecurangan jika memang terjadi kecurangan yang selanjutnya akan kami diskusikan bersama di kelas. : Dalam pembelajaran di kelas, apakah Bapak juga mengenalkan para tokoh yang menjadi calon presiden pada pemilu 2014 ini. Didit : Kami hanya memberikan garis besarnya saja, kemudian lebih lanjut siswa kami tugaskan untuk mencari biografi pada sumber lain berserta visi misi dan program kerjanya yang selanjutnya siswa akan menentukan pilihannya sendiri. 2. SMA Negeri 2 Yogyakarta Nama : Riyanto, S.Pd. Jabatan : Guru PKn SMA Negeri 2 Yogyakarta Lama mengajar: 6 tahun : Apa yang Bapak ketahui tentang pemilih pemula Riyanto : Pemilih pemula dimiliki pada usia remaja, sehingga dalam hal memilih masih belum mempunyai acuan, baru dalam masa penjajakan. : Berdasarkan pengamatan Bapak, bagaimana antusias siswa sebagai pemilih pemula saat ini terhadap politik khususnya menjelas pilpres? Riyanto : Ketertarikan khusunya untuk anak SMA kami karena sudah terbiasa dengan adanya pemilihan OSIS dan sebagainya, anakanak sangat antusias terhadap pemilu legislatif kemarin. Untuk pemilu presiden saya kira juga sama, karena momennya juga sama. : Menurut pendapat Bapak, faktor apa yang menyebabkan para siswa menganggap politik sebagai sesuatu yang menakutkan? Riyanto : Saya kira untuk takut itu karena memang belum pernah ikut pemilu, sehingga mereka belum mempunyai gambaran. Saat itu yang mereka pikirkan adalah apa fungsi atau tujuan dari pemilu, bukan untuk jangka panjang. Saya kira ketika para siswa sudah mengikuti satu kali pemilu, selanjutnya anggapan takutnya akan hilang dengan sendirinya.

9 125 : Menurut Bapak selaku guru PKn, apakah materi politik dalam PKn sudah cukup untuk mengantarkan atau membimbing siswa menjadi pemilih cerdas? Riyanto : Saya kira cukup. Untuk kelas X materi politik membahas tentang sistem politik, kelas XI membahas tentang budaya politik yang selalu saya kaitkan dengan partisipasi dalam bidang politik, khususnya menjelang pemilu. : Adakah kendala yang Bapak temui dalam mengajarkan materi tentang politik kepada siswa? Riyanto : Mungkin anggapan anak tentang politik itu kan belum tahu, khususnya di SMA 2 ini anaknya lebih condong ke sains sehingga bagi mereka politik tidak terlalu menarik. Nah, ini menjadi tugas saya untuk memotivasi siswa dalam memahami politik. Saya kira kendalanya hanya itu saja. : Kemudian bagaimana cara Bapak untuk mengatasi kendala tersebut? Riyanto : Menarik siswa dengan meminta anak-anak untuk praktik sendiri, pernah saya ajak praktik pemilu, sehingga anak-anak tidak terbebani lagi. : Apakah Bapak mengajarkan materi tentang kepemimpinan kepada siswa? Riyanto : Kepemimpinan ada, pada materi budaya politik dan sistem politik. Siswa saya beri tugas untuk mencari atau membahas kepemimpinan secara umum dan kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara. : Apakah Bapak juga membahas tentang pemilu presiden? Riyanto : Ya. Dalam membahas materi tentang budaya politik dan sistem politik kita menyinggung ke pelaksanaan pemilu presiden. Saya kira itu. : Bagaimana konsep atau cara mengajar yang Bapak terapkan untuk mempersiapkan siswa agar menjadi pemilih pemula yang cerdas? Riyanto : Untuk konsepnya secara kontekstual, selanjutnya kami mencari pemahaman yang sederhana pada anak, kemudian meningkat pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Konkritnya, kami awali melalui pemilihan OSIS. Dalam hal ini siswa mengalami sendiri, sehingga bukan permasalahan bagi anak, sehingga ketika anak diajak kepada tingkat yang lebih tinggi anak-anak sudah memahaminya.

10 126 : Menjelang pilpres ini, apakah dalam kegiatan pembelajaran Bapak juga membahas tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai calon presiden maupun wakil presiden? Riyanto : Ya. Kami menyinggung tentang kriteria presiden yang seharusnya, kalau anak-anak mau memilih memberi gambarangambaran pemimpin yang ideal dan nantinya anak-anak sudah memberikan tanggapan sendiri terhadap tokoh yang ditampilkan. : Bagaimana cara Bapak dalam membimbing siswa untuk mengidentifikasi calon presiden yang baik? Riyanto : Anak saya minta mencari kriteria kepemimpinan, kemudian kami tampilkan gambar tokoh dan siswa diminta untuk memberikan tanggapan atau komentar dikaitkan dengan kriteria pemimpin yang sudah dianalisis oleh anak, baik sescara umum maupun menurut Ki Hajar Dewantara. 3. SMA Negeri 3 Yogyakarta Nama Jabatan : Susilowati : Guru PKn SMA 3 Yogyakarta Lama mengajar: 19 tahun Ibu Susi Ibu Susi Ibu Susi : Apa yang Ibu ketahui tentang pemilih pemula? : Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya. : Berdasarkan pengamatan Ibu, bagaimana ketertarikan para siswa terhadap pelaksanaan pemilu? : Khususnya ini bagi para siswa kelas XII yang paling banyak sudah mempunyai hak pilih, kemarin saya begitu bersemangat untuk memberikan penjelasan pemilu kepada anak-anak dengan memberikan gambaran bahwa negara ini membutuhkan perubahan dan para siswa adalah ujung tombak dari perubahan itu, kecuali para siswa memang ingin hidup dalam situasi seperti yang sekarang ini. Saat itu antusias para siswa sangat terlihat sekali terhadap pelaksanaan pemilu : Bagaimana cara Ibu untuk memotivasi para siswa yang kurang antusias bahkan apatis terhadap pelaksanaan pemilu? : Melakukan dialog dengan siswa apa yang selama ini tidak mereka pahami tentang sistem politik. Selama menjelang pemilu, pengajaran selalu melenceng dari materi yang seharusnya dibahas, kami sering membahas pemilu yang akan dilaksanakan, karena pada kenyataannya kalau mengajar PKn kita bicara tentang negara dan bangsa secara mau atau tidak mau harus

11 127 melihat realitas kehidupan politik yang ada. Ibu Susi Ibu Susi Ibu Susi Ibu Susi Ibu Susi : Menurut Ibu, apakah materi politik dalam PKn sudah cukup untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa sebagai pemilih pemula agar menjadi pemilih yang cerdas? : Jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumya sebenarnya sudah cukup, hanya saja karena materinya terlalu banyak sehingga proses diskusinya menjadi kurang, ada beberapa yang harus ditata. : Adakah kendala yang Ibu temui dalam mengajarkan politik kepada siswa? : Saya merasa semangat dan minat siswa saat ini menurun jika dibandingkan dengan siswa lulusan tahun kemarin di sekolah ini, khususnya pada saat belajar kelompok dan diberi tugas untuk mencari materi pada sumber belajar yang lain. Saya tidak tahu faktor apa yang menyebabkan seperti ini, ataukah ini termasuk kendala yang saya temui dalam mengajar para siswa. : Bagaimana cara Ibu untuk mengatasi menurunnya minat siswa terhadap politik? : Saya berusaha menarik perhatian anak-anak yang menyentuh kepentingan mereka, bahwa kehidupan bernegara itu adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan, negara akan menjadi baik atau buruk juga sangat tergantung dari kita saat ini. Oleh karena itu mereka harus mulai berperan dari sekarang. : Apakah materi dalam kurikulum PKn juga menyinggung tentang kepemimpinan? : Ya. Materi tersebut banyak kita temukan di berbagai pembahasan. Konsep kepemimpinan tidak hanya kepemimpinan secara formal, tetapi juga termasuk memberikan contoh kepada pihak atau orang lain. : Apakah ibu juga mengajarkan materi tentang pilpres atau pelaksanaan pemilu? : Ya. Di kelas X dan XI dibahas tentang materi itu, jadi mulai sistem pemilu secara umum sampai pada sistem pemilu di Indonesia. Di kelas XII kebetulan ada materi tentang sistem pemerintahan Indonesia yang juga menyinggung tentang pilpres. Siswa juga saya minta untuk membandingkan pemilu di Indonesia dengan negara lain. : Apakah Ibu menjelaskan kepada siswa para tokoh yang mencalonkan diri sebagai calon presiden maupun calon wakil

12 128 Ibu Susi Ibu Susi presiden pada pemilu presiden 2014? : Tidak, saya tidak terlalu mengarah ke perorangan, tetapi saya hanya menjelaskan tentang bagaimana idealnya seorang pemimpin, yaitu mereka yang mampu berfikir untuk kepentingan orang banyak, tidak lagi berpikir tentang nantinya dia akan dipilih kembali atau nasib partai yang mengusungnya. : Bagaimana cara ibu membimbing para siswa sebagai pemilih pemula agar menjadi pemilih yang cerdas? : Saya menekankan kepada anak-anak khususnya kelas XI dan XII agar mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang background, visi misi maupun program kerja dari para calon. 4. SMA Negeri 4 Yogyakarta Nama Jabatan Lama mengajar : Saryadi : Guru PKn SMA N 4 Yogyakarta : 2 tahun : Apa yang Bapak ketahui tentang pemilih pemula? Saryadi : Sepengetahuan saya, pemilih pemula adalah mereka yang telah mempunyai hak pilih tetapi baru memilih untuk yang pertama kalinya. : Menurut Bapak sebagai guru PKn di sekolah ini, bagaimana ketertarikan siswa pemilih pemula terhadap politik? Saryadi : Semua tergantung dari masing-masing individu, mereka akan menilai tentang apa yang disampaikan oleh calon-calon yang akan dipilih, tetapi kadang kala para calon sendiri dalam pencapaian programnya tidak sesuai dengan misi yang dibawanya. Oleh karena itu, ketika calon tersebut terpilih, kadang program tersebut tidak dilaksanakan. Caleg adalah sebagai perwakilan rakyat, sehingga terkadang akan memaksakan terlaksananya program, padahal hal ini merupakan pekerjaan eksekutif. Walaupun para siswa ini termasuk dalam pemilih pemula, tetapi karena adanya pergaulan yang luas sehingga sosialisasi politik mau tidak mau sudah muncul dari sejak awal. Namun demikian, dalam hal pemilihan masih ada kecenderungan untuk ikut-ikutan temannya. Sebenarnya, memang kita harus mengetahui bagaimana memilih calon sesuai dengan program yang dibawakan atau misi yang disampaikan. : Menurut Bapak sebagai guru PKn, apakah materi pendidikan politik dalam PKn sudah cukup memberikan gambaran atau arahan kepada pemilih pemula untuk menggunakan hak suaranya dengan baik?

13 129 Saryadi : Materi kelas X dan XI kebetulan ada materi tentang politik. Kelas X semester 2 akhir ada materi tentang sistem politik di Indonesia, sedangkan kelas XI ada materi tentang budaya politik. Nah, di sini lah kami perkenalkan siswa terhadap perpolitikan yang ada, mungkin peserta pemilu yang perna ada, cara penghitungan suara, serta manfaat penggunaan hak pilih dalam pemilu. : Apakah materi PKn juga mengajarkan tentang kepemimpinan? Saryadi : Materi kepemimpinan biasanya masuk ke dalam satu materi yang berkaitan dengan kekuasaan atau jenis-jenis demokrasi. Di sini siswa akan melihat gambaran-gambaran yang ada tentang demokrasi atau teori-teori yang ada, karena dalam materi tersebut juga disajikan teori tentang kenegaraan, sehingga siswa akan mengetahui kelebihan dan kelemahannya. : Dalam mengajar PKn, apakah Bapak pernah mengajarkan siswa dalam memilih dalam pemilu (pilpres)? Saryadi : Kebetulan pada materi PKn kelas XI ada materi tentang pemilu. Kalau kita lihat ada beberapa buku yang tidak mengajarkan seperti itu, tetapi ada juga beberapa buku yang membahas tentang tata cara pemilihan dan penghitungan suara, termasuk tahap-tahap pelaksanaan pemilu. Oleh karena itu guru harus jeli dalam memilih berbagai literatur yang ada, sehingga kalau di Indonesia saat ini sedang ada pemilihan, secara keseluruhan siswa sudah mengetahui jika terdapat pemilihan legislatif yang dilanjut dengan pemilihan presiden. : Dalam mengajarkan materi PKn, apakah Bapak juga menyisipkan materi tentang calon presiden pada pemilu presiden 2014? Saryadi : Tidak. Kebetulan materi tersebut ada di semester I, tetapi dengan melihat materi lain, juga kami sampaikan kira-kira pihak yang akan mencalonkan diri pada pilpres Hal ini dengan mengingat bahwa dalam mengajarkan materi PKn kita juga harus menyampaikan hal-hal yang bersifat faktual. : Bagaimana cara Bapak untuk membimbing para siswa sebagai pemilih pemula yang masih awam terhadap dunia perpolitikan agar mampu mengidentifikasi mana calon presiden yang baik dan mampu memimpin Indonesia ke depan lebih baik? Saryadi : Saat ini para siswa dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi-informasi siapa saja calon yang ada, sehingga mereka dapat melihat biografi dan latar belakang dari para calon. Guru hanya dapat mengarahkan untuk melihat visi misi dari masingmasing calon, kecuali kalau memang tidak ada hubungannya dengan materi PKn. Kami hanya bisa mengarahkan siswa untuk memilih calon yang baik, agar pilihan siswa tetap sesuai dengan

14 130 hati nuraninya. 5. SMA Negeri 5 Yogyakarta Nama : Singgih Budi Mulyo Jabatan : Guru PKn SMA N 5 Yogyakarta Lama mengajar: 24 tahun : Apa yang Bapak ketahui tentang pemilih pemula? Singgih : Pemilih pemula adalah, satu orangnya sehat jasmani dan rohani, dua seandaninya mereka belum menikah serendah-rendahnya berusia 17 tahun tetapi kalau mereka sudah menikah walaupun masih berumur 12 tahun bisa memilih dan apabila mereka baru berusia 13 tahun tetapi sudah janda, ia tetap mempunyai hak pilih. : Berdasarkan pengamatan Bapak, bagaimana ketertarikan atau antusias siswa sebagai pemilih pemula terhadap politik khususnya terhadap pelaksanaan pemilu? Singgih : Untuk ketertarikan siswa terhadap politik sebenarnya tidak lepas dari pengalaman-pengalaman masa lalu terutama pemilu yang lalu dengan banyaknya golput dan didukung dengan kampanye berbau golput. Ini menunjukkan adanya rasa ketidakpercayaan. Di sisi lain saya juga melihat, walaupun pemilu yang baru saja dilakukan ini banyak cacatnya dan mungkin merupakan pemilu terburuk diantara pemilu-pemilu sebelumnya, jika dilihat dari angka keikutsertaan, ternyata ini lebih baik dari pemilu sebelumnya. Di samping itu juga, ini merupakan keberhasilan dari pihak KPU, walaupun sebenarnya yang melakukan sosialisasi bukan hanya KPU, tetapi juga melalu media. Dalam hal ini berdasarkan penilaian saya, justru media lah yang berhasil mengampanyekan anti golput. Melalui media, sosialisasi menggariskan bahwa tanggungjawab negara ini merupakan tanggungjawab bersama. Apabila secara legal pemimpin yang kita pilih tidak memenuhi syarat, sehingga keabsahan pemimpin dipertanyakan. Ketertarikan anak-anak sekarang ini adalah justru mereka ingin melihat sejauh mana partai-partai mampu menawarkan visi dan misinya kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kampanye yang dilakukan sekarang ini masih banyak yang berbau kampanye masa lalu. Berdasarkan pengamatan saya, anak-anak muda menginginkan kampanye melalui media masa saja atau melalui tempat-tempat yang tertutup. Adanya kampanye terbuka ternyata masih banyak penyalahgunaan. : Bagaimana cara Bapak untuk mencegah para siswa sebagai

15 131 Singgih pemilih pemula agar tidak apatis? : Prinsip saya begini, yang namanya orang hidup itu mempunyai hak memilih dan hak dipilih. Untuk di Indonesia ini sesuai dengan Pancasila, bahwa ketika seseorang sudah mempunyai hak dan tidak digunakan, maka akan menjadi sesuatu hal yang sia-sia pola berpikir masyarakat Indonesia ini masih kebersamaan, bukan liberalisme, berbeda dengan Eropa yang mempunyai dua hak, yaitu hak untuk memilih dan hak untuk tidak memilih. Di Indonesia sendiri kita kembalikan kepada pola masyarakat Indonesia. Kampanye golput masa lalu sangat berhasil karena mungkin mereka memasukkan unsur-unsur Barat kepada pemuda sehingga mereka bersikap apatis dengan prinsip memilih merupakan tanggungjawab orang-orang yang sudah berkompeten. : Menurut pendapat Bapak, apakah materi pendidikan politik dalam PKn sudah cukup untuk mengantarkan atau membimbing siswa menjadi pemilih yang cerdas? Singgih : Pendidikan politik yang sekarang ini diterapkan ternyata masih cenderung menghakimi pola-pola lama, kekurangannya selalu disoroti, sedangkan kelebihannya banyak dihilangkan, ini pada masa Soekarno dan Soeharto. Kami ini juga sadar bahwa dalam suatu kepemimpinan itu ada kelebihan dan kekurangannya, tetapi orang saat ini cenderung menghilangkan hal-hal yang baik pada masa lalu. Ini merupakan sebuah perjalanan hidup, hanya saja bagaimana kita merubah image sesuatu yang baik berdasarkan Pancasila. Saat ini Pancasila hanya sekedar dipajang dan dibaca pada saat upacara bendera, tetapi dalam pelaksanaannya sudah banyak meninggalkan pola Pancasila. : Adakah kendala yang Bapak temui dalam menyampaikan materi politik kepada siswa? Singgih : Sebenarnya tidak ada kendala, politik selalu saya artikan sebagai segala upaya untuk mencapai suatu tujuan di dalam kehidupan manusia baik politik yang bersifat sempit maupun luas. Politik yang baik adalah apa yang dilakukan menggunakan cara-cara yang tidak menyimpang dan merugikan orang lain, sedangkan politik yang kurang baik adalah politik yang menggunakan caracara untuk menginjak orang lain atau dengan mempraktekkan hal-hal yang kurang baik. : Menurut Bapak, faktor apa yang menyebabkan sebagian siswa menganggap politik sebagai sesuatu yang menakutkan? Singgih : Pertama karena para siswa ini belum tahu titik politik yang paling sederhana. Kedua, siswa tidak mempunyai keinginan untuk terjun ke dunia politik tetapi harus menjalankan politik. Menurut mereka yang takut, politik itu meminta pertanggungan jawab,

16 132 mereka takut untuk mewujudkan janji-janji dan selama ini belum ada undang-undang yang mengatur tentang bagaimana rakyat menagih janji. Mestinya diatur tentang hal-hal tersebut, sehingga tidak mudah bagi orang yang tidak tahu politik untuk terjun ke dalam politik, karena kebanyakan orang sebagai anggota legislatif yang memahami politik yang berkisar 30%. : Apakah Bapak mengajarkan materi kepemimpinan kepada siswa? Singgih : Untuk kepemimpinan sebenarnya kami hanya menyampaikan materi tentang kepemimpinan. Kaitannya dengan kepemimpinan, di dalam organisasi sebenarnya siswa sudah belajar tentang kepemimpinan. Di sekolah ini selalu saya sampaikan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin pertama dapat dilihat dari tingkah laku sehari-hari, kedua sejauh mana dia bertanggungjawab di dalam kehidupannya. Dari dua hal ini biasanya ada keinginan dari orang-orang untuk menjadikannya sebagai pemimpin. Pemimpin seharusnya adalah yang diajukan dan dipilih oleh rakyat, tetapi dalam kenyataannya seseorang mengajukan dirinya sebagai seorang pemimpin. : Menjelang pemilu presiden ini, apakah Bapak juga menyinggung atau mengenalkan tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden pada pemilu presiden 2014? Singgih : Saya menghimbau kepada siswa untuk mencari pemimpin yang berkualitas, yaitu orang yang mempunyai pengalaman memimpin karena selama ini banyak pemimpin kita yang visi misinya tidak jelas dibawa kemana. Kedua, kita harus belajar dari pengalaman masa lalu, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak hanya didukung oleh rakyat, tetapi juga didukung oleh kinerjanya. Saat ini pendidikan politik belum sesuai dengan tujuan kita, mayoritas 70% masyarakat kita masih buta dengan masalah politik, khususnya masyarakat pedesaan dan anak muda. : Bagaimana cara Bapak dalam membimbing siswa untuk mengidentifikasi pemimpin yang baik untuk Indonesia ke depannya? Singgih : Anak-anak saya minta melihat fakta-fakta kenyataan yang ada, misalnya tentang bagaimana perjuangan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin kemudian anak melakukan penilaian terhadap tokoh yang bersangkutan. 6. SMA Negeri 6 Yogyakarta

17 133 Nama Jabatan Lama mengajar : Wiwakso Herjanto : Guru PKn SMA N 6 Yogyakarta : 8 tahun Wiwakso Wiwakso Wiwakso Wiwakso : Apa yang Bapak ketahui tentang pemilih pemula? : Siswa pemilih pemula ya siswa yang sudah memiliki hak politik, dalam artian kalau di dalam peraturan perundangundangan bahwa usia pemula untuk dapat memilih adalah 17 tahun. : Menurut pengamatan Bapak, ketertarikan para siswa pemilih pemula terhadap politik saat ini seperti apa? : Ada yang tertarik dan ada yang tidak, karena saya pernah menanyakan langsung hal ini kepada para siswa dengan jawaban ada yang tertarik dan ada yang tidak menggunakan hak pilihnya, artinya memilih untuk golput, karena mungkin terpengaruh oleh berita-berita di koran atau berbagai dialog di televisi, sehingga pendewasaan politik sudah mulai tumbuh untuk memilih tidak memilih karena memang tidak ada calon yang diminati. : Selain faktor adanya calon yang tidak diminati, menurut Bapak faktor apa saja yang dapat menyebabkan pemilih pemula (siswa) memilih untuk golput? : Mungkin pada saat pileg, kaitannya dengan partai yang akan terpengaruh oleh berita lama atau opini yang beredar di media massa, mungkin tidak tertarik terhadap partai maupun calegnya karena dianggap ada status quo, berita masa lalu tentang keburukan partai atau caleg tentang KKN. : Menurut Bapak sebagai guru PKn, apakah materi PKn tentang politik sudah mencukupi untuk mengajarkan tentang dunia perpolitikan? : Pendidikan politik untuk warga negara, kalau diterapkan sebenarnya tidak mencukupi, walaupun sudah tercantum dalam kurikulum sekolah menengah, tetapi sering terbentur oleh waktu. Hal ini mengingat banyaknya materi yang akan disampaikan, akhirnya terkadang hanya disinggung pada unsur politik saja, mungkin saja tentang definisi politik dan kekuasaan. : Berarti materi PKn dalam memberikan petunjuk kepada siswa sebagai pemilih pemula untuk menjadi pemilih yang baik masih kurang?

18 134 Wiwakso Wiwakso Wiwakso Wiwakso Wiwakso Wiwakso : Saya kira masih kurang, karena kita melihatnya dari berita pada media massa tidak ada yang menyentuh pemilih pemula, mungkin hanya satu stasiun saja dan tidak booming. : Adakah hambatan yang Bapak temui dalam menyampaikan materi tentang politik? : Penyampaian materi PKn bidang politik sangat tergantung bagaimana pengajar dapat mengemas materi tersebut. Sebenarnya materi apapun kalau kita bisa menyiasati atau menerapkan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa, pembelajaran akan enjoy saja. Apalagi konteks pembelajaran saat ini yang didukung dengan adanya IT, mungkin dapat diselipkan yang menarik secara visual tentang pendidikan politik, atau dapat diselipi dengan gambat manual sambil diajak membahas berbagai kasus yang sedang aktual, misalnya pilkada yang baru saja berlangsung. : Selain melalui PKn, apakah dari sekolah mengadakan pendidikan politik? : Tidak ada sama sekali. : Apakah Bapak juga mengajarkan kepada siswa materi tentang kepemimpinan? : Iya, jelas. Leadership itu merupakan bagian dari PKn, karena ada kaitannya dengan pembahasan politik, misalnya tentang caleg dan capres, pengurus partai, serta perilaku untuk mempengaruhi seseorang yang sudah termasuk dalam unsur kepemimpinan. Tentu saja ciri PKn lain daripada yang lain itu adalah diselipkannya nilai moral, termasuk dalam nilai Pancasila yang pengajarannya harus membutuhkan strategi yang jitu untuk menunjukkan bahwa PKn itu hebat. : Apakah Bapak juga mengajarkan tentang pileg maupun pilpres? : Ya jelas. Materi pilpres hanya disinggung secara umum dalam materi PKn, kami sebagai guru PKn harus mampu memanage sampai detail ke kasus-kasus maupun aturannya. Guru atau pengajar harus kreatif dalam menyampaikan materi tentang pileg maupun pilpres secara mendetail. : Dalam mengajar PKn, apakah Bapak juga menyinggung tentang calon-calon yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai capres nantinya? : Iya, jelas. Perlu dikenalkan elite politik, walaupun nantinya tidak terdaftar sebagai calon presiden, yang paling penting

19 135 siswa sebagai pemilih pemula adalah mengetahui platform atau paradigma para calon. Kamu baru sekedar mempelajari, belum mengenal. Wiwakso : Bagaimana cara Bapak membimbing para siswa sebagai pemilih pemula agar mampu mengidentifikasi calon presiden yang dapat mempimin Indonesia dengan baik? : Siswa dibimbing agar banyak mempelajari background dengan membaca biografi para calon yang mengarah pada pilpres 2014 nanti. Siswa saya minta membaca tentang figur elite politik, apapun sumbernya dengan mengidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. 7. SMA Negeri 7 Yogyakarta Nama Jabatan Lama mengajar : Sri Suhartini : Guru PKn SMA 7 Yogyakarta : 27 tahun Ibu Sri Ibu Sri Ibu Sri : Apa yang Ibu ketahui tentang pemilih pemula? : Mereka yang baru terdaftar sebagai pemilih. : Berdasarkan pengamatan Ibu, bagaimana ketertarikan siswa sebagai pemilih pemula terhadap politik,khususnya antusias terhadap pelaksanaan pemilu? : Ada sebagian yang semangat atau antusias dengan adanya pelaksanaan pemilu, tetapi ada juga sebagian yang tidak peduli. Mereka yang memiliki antusias biasanya memang berasal dari lingkungan keluarga yang memang aktif di dalam pelaksanaan pemilu, misalnya anggota keluarga atau tetangganya sebagai calon. Kalau di sekolah mereka ini tidak begitu menampakkan mengenai ketertarikannya terhadap politik, hanya mungkin terlihat dari omongannya saja, kalau aktivitas di luar sekolah saya kurang tahu. : Menurut pendapat Ibu, faktor apa yang menyebabkan sebagian siswa memandang politik sebagai sesuatu yang menakutkan? : Kalau menurut saya, hal itu berdasarkan informasi dan pengalaman yang ada di luar. Di media banyak diberitakan kalau kegiatan partai banyak terjadi konflik dan tindak kerusuhan karena politik. Nah, merupakan kegiatan partai yang menyalahgunakan fungsinya, karena saya juga sering menyampaikan materi tentang demokrasi maupun politik, termasuk fungsi partai politik. Tetapi terkadang partai politik tidak melaksanakan fungsinya dengan benar, sehingga

20 136 menyebabkan tindakan partai hanya untuk kepentingan partainya saja, bukan untuk kepentingan masyarakat yang terkadang sampai menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat termasuk siswa menjadi takut. Biasanya partai yang sopan dan santun dalam melakukan kegiatan akan mendapat simpati yang bagus dari masyarakat. Ibu Sri Ibu Sri Ibu Sri Ibu Sri : Bagaimana strategi yang Ibu terapkan untuk merubah pola pikir siswa yang memandang politik sebagai sesuatu yang menakutkan? : Memang terkadang teori dengan praktek di lapangan itu tidak sama. Saya selalu mengingatkan agar para siswa kami ini agar tidak cuek dan seharusnya peduli dengan perpolitikan yang ada di negara ini. Bersama-sama dengan siswa membangun budaya politik partisipan. : Menurut Ibu, apakah materi tentang politik dalam PKn sudah cukup untuk mengantarkan siswa sebagai pemilih pemula menjadi pemilih yang cerdas? : Sudah cukup. Kelas X memuat materi tentang sistem politik, kelas XI memuat tentang demokrasi dan budaya politik, dan kelas XII memuat materi tentang sistem pemerintahan. : Dalam proses pembelajaran, apakah Ibu juga mengajarkan kepada siswa materi tentang kepemimpinan? : Kalau materi khusus tentang kepemimpinan tidak ada, biasanya include di dalamnya. Kalau misalnya kami sedang membahas masalah toleransi atau itegrasi bangsa, di dalam materi tersebut tidak secara khusus membahas materi kepemimpinan, tetapi kami juga membahas berbagai faktor yang kesemuanya bersumber dari keteladanan dan keteladanan ini merupakan salah satu unsur dalam kepemimpinan. Kalau di masyarakat dari tokoh-tokoh masyarakat, kalau di pemerintah ya dari tokohtokoh pemerintahan. : Apakah Ibu juga menyinggung tentang kepemimpinan atau calon presiden yang ideal? : Ya. Kalau misalnya kebetulan ada materi atau pertanyaan siswa yang mengarah kepada kepemimpinan ideal, ya saya jawab apa adanya, saya beri pemahaman dan pengertian yang sesuai dengan aturan, dan memberikan kriteria-kriteria pemimpin yang ideal agar nantinya siswa dapat menentukan pilihannya sendiri. : Bagaimana strategi Ibu dalam memberikan arahan atau

21 137 Ibu Sri bimbingan siswa agar dapat memilih calon pemimpin yang sesuai dengan hati nuraninya? : Biasanya saya meminta siswa untuk mencari berita-berita di koran atau artikel tentang partai politik yang lolos pemilu beserta calon-calonnya, kemudian diminta untuk menganalisis kelebihan dan kelemahan masing-masing partai. 8. SMA Negeri 8 Yogyakarta Nama Jabatan Lama mengajar : Susanto : Guru PKn SMA N 8 Yogyakarta : 25 tahun Susanto Susanto Susanto Susanto Susanto : Apa yang Bapak ketahui tentang pemilih pemula? : Pemilih pemula adalah pemilih yang pertama kali menggunakan hak pilihnya. : Berdasarkan pengamatan Bapak, bagaimana ketertarikan siswa sebagai pemilih pemula saat ini terhadap politik khususnya terhadap pelaksanaan pemilu? : Sebetulnya biasa-biasa saja, hanya karena pandangan para pejabat tinggi yang kurang bagus, sehingga kurang interest dalam menggunakan hak pilihnya. : Menurut pendapat Bapak, faktor apa yang menyebabkan sebagian siswa menganggap politik sebagai sesuatu yang menakutkan? : Sebetulnya kalau menakutkan ya tidak, karena percaturan antar pejabat yang ingin mempertahankan kekuasaannya. : Bagaimana cara Bapak untuk membimbing siswa agar antusias dalam menggunakan hak pilihnya? : Memberikan fungsi parpol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, fungsi parpol sebagai penyalur aspirasi rakyat yang nanti akan memberikan warna terhadap bangsa kita. : Menurut pendapat Bapak selaku guru PKn, apakah materi politik dalam PKn sudah cukup untuk mengarahkan atau membimbing siswa menjadi pemilih yang cerdas? : Materi tentang politik masih sedikit sekali. Dalam mengajar, biasanya saya mengambil dari internet yang paling utama selain berita atau mass media cetak. : Apakah Bapak mengajarkan materi kepemimpinan kepada

22 138 Susanto Susanto Susanto Susanto siswa? : Ya. Materi kepemimpinan dimasukkan ke dalam pokok bahasan dalam materi PKn. : Apakah Bapak juga menyinggung tentang pemilihan presiden? : Ada. : Apakah Bapak mengajarkan dan membimbing siswa untuk mengidentifikasi presiden atau pemimpin yang ideal? : Saya memberikan gambaran dari segi positif dan negatif, jadi siswa dapat mengambil manfaatnya. Para siswa tidak boleh hanya melihat dari sisi negatifnya saja. Saya menyampaikan materi yang berhubungan dengan pemerintahan yang baik, misalnya adanya akuntabilitas, resposibilitas dan keterbukaan. : Apakah Bapak menjelaskan tokoh-tokoh yang kemungkinan akan mencalonkan diri pada pemilu presiden 2014 nanti? : Belum sama sekali. Kalau memang tidak ada kurikulum tersendiri ya tidak saya ajarkan. 9. SMA Negeri 9 Yogyakarta Nama Jabatan Lama mengajar : Endang Triyani Setyowati : Guru PKn SMA N 9 Yogyakarta : 27 tahun Ibu Endang Ibu Endang : Apa yang Ibu ketahui tentang siswa pemilih pemula? : Siswa pemilih pemula yaitu siswa kelas XI atau XII yang baru pertama kali boleh memilih, yang sudah berusia 17 tahun, dan mempunyai KTP serta terdaftar dalam daftar pemilih. : Berdasarkan pengamatan Ibu sebagai guru PKn, bagaimana ketertarikan siswa sebagai pemilih pemula terhadap politik? : Karena saat ini di media massa sudah banyak yang menyiarkan atau memberitakan tentang berita politik, jadi siswa yang awalnya tidak tahu sama sekali tetapi karena sering menyaksikan berita politik, maka dapat terbawa arus untuk antusias terhadap politik,khususnya pelaksanaan pemilu. Anak-anak melihat antara teori dengan praktek tidak sama, sehingga kalau dari pengamatan saya banyak siswa yang merasa tidak cocok dengan politik dan memilih golput pada saat pelaksanaan pemilu.

23 139 Ibu Endang Ibu Endang Ibu Endang Ibu Endang Ibu Endang Ibu Endang : Bagaimana cara Ibu untuk mengatasi ketidaktertarikan siswa terhadap politik? : Karena PKn ini mengajarkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, saya harus mengajarkan yang seharusnya. Kaitannya dengan pemilu, saya selalu mengajarkan kepada siswa untuk menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, karena satu suara akan menentukan lima tahun ke depan bangsa Indonesia. : Apakah materi PKn tentang politik sudah cukup untuk membimbing siswa sebagai pemilih pemula menjadi pemilih yang cerdas? : Materi yang berkaitan dengan pemilu itu ada di kelas XI, yaitu tentang partisipasi politik, tetapi yang namanya anak kan belum tahu yang sesungguhnya. Dari segi materi sudah bagus, apalagi kalau kita kaitkan dengan kenyataan yang ada di Indonesia saat ini. Intinya sudah cukup. : Adakah kendala yang Ibu temui dalam mengajarkan materi tentang politik kepada siswa? : Tidak, kaitannya dengan pemilu sudah kita ajarkan melalui pelaksanaan pemilihan OSIS, tetapi kalau berkaitan dengan ketertarikan, itu sangat tergantung dari proses yang dialami oleh siswa. : Dalam mengajar PKn, apakah Ibu juga menyinggung tentang kepemimpinan? : Ya, itu ada di kelas XII pada topik Pancasila sebagai ideologi terbuka. Nah, dalam materi itu saya sisipkan tentang pemimpin yang harus mendukung Pancasila sebagai dasar negara dan kami uraikan ke dalam berbagai karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Saya hanya menyisipkan pada topik yang ada kaitannya dengan kepemimpinan. : Menjelang pilpres, apakah Ibu menjelaskan tokoh-tokoh yang kemungkinan akan mencalonkan diri sebagai calon presiden? : Saya hanya sering menyinggung saja tokoh-tokoh yang sering muncul di televisi, misalnya Win-Ht dan Surya Paloh. : Bagaimana strategi Ibu untuk mempersiapkan siswa yang mampu mengidentifikasi calon presiden atau calon pemimpin yang baik? : Melalui media meminta siswa untuk mencermati visi misi dan program dari masing-masing calon, karena saat ini di media banyak menawarkan yang baik-baik, dan saya meminta siswa untuk memilih calon terbaik diantara yang baik-baik.

24 140 Ibu Endang : Menurut pendapat Ibu, faktor apa yang menyebabkan sebagian siswa memandang politik sebagai sesuatu yang menakutkan? : Karena para siswa belum apa sesungguhnya itu politik. Politik itu kan kotor, karena politik secara kasarnya adalah bagaimana cara mempengaruhi orang agar orang itu tunduk pada saya dengan berbagai cara. Dikatakan kotor misalnya di dalam pemilu adalah adanya money politik, dan dalam hal ini siswa belum mengetahui arti politik sebenarnya. 10. SMA Negeri 10 Yogyakarta Nama Jabatan Lama mengajar : Aspiyah : Guru PKn SMA N 10 Yogyakarta : 5 tahun Ibu Aspiyah Ibu Aspiyah Ibu Aspiyah : Apa yang Ibu ketahui tentang pemilih pemula? : Pemilih pemula adalah anak atau orang yang baru melakukan kegiatan untuk melaksanakan atau menyalurkan hak pilihnya untuk pertama kali. : Berdasarkan pengamatan Ibu sebagai guru PKn, bagaimana ketertarikan siswa saat ini terhadap politik khususnya menjelang pelaksanaan pilpres 2014? : Kalau menurut pengamatan saya ketika mengajar para siswa yang telah memiliki hak pilih dan baru saja menggunakannya pada pileg 2014, pemahaman mereka tentang politik cukup baik, oleh karena itu mereka antusias sekali untuk mengetahui bagaimana cara melakukan kegiatan memilih. Jadi mereka mengikuti dinamika perkembangan politik, mereka terlihat semangat dan antusias untuk menggunakan hak pilihnya pertama kali. : Menurut Ibu, faktor apa yang menyebabkan siswa antusias terhadap politik khususnya pelaksanaan pemilu? : Faktor yang pertama adalah keingintahuan mereka tentang bagaimana proses pelaksanaan pemilu. Kedua, mereka ingin terlibat langsung, ingin merasakan bagaimana memegang surat suara, bagaimana masuk ke dalam bilik suara, dan ingin mengetahui proses awal pemungutan suara itu seperti apa. Mereka akan mempunyai semangat tersendiri ketika mengetahui calon maupun partai yang dipilihnya menjadi pemenang, akan memunculkan semangat tersendiri. : Menurut pendapat Ibu sebagai guru PKn, apakah materi politik dalam PKn sudah cukup untuk mengantarkan atau membimbing

25 141 Ibu Aspiyah Ibu Aspiyah Ibu Aspiyah siswa menjadi pemilih yang cerdas? : Saya rasa sudah cukup, setidaknya untuk politik kami sudah memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada siswa dalam dunia politik. Saya kira cukup, tidak kurang, tidak pula berlebihan, karena kalau kita terlalu banyak porsi tentang politik apalagi dilihat perkembangan politik kita dimana anak-anak belajar secara autodidak, artinya mereka melihat dinamika politik kita. Terkadang teori dan praktek yang mereka lihat tidak sama, ini akan dapat menimbulkan sikap apatis dari anak-anak terhadap politik. : Adakah kendala yang Ibu temui ketika mengajarkan kepada siswa materi tentang politik? : Kendalanya sebenarnya tidak ada kalau dibandingkan dengan materi yang lain. Kalau kita mau bilang ada kendala, semua materi pasti ada kendalanya; kalau bilang susah, semuanya susah; kalau bilang gampang, semuanya gampang tergantung bagaimana kita menyampaikan materi kepada siswa. Penyampaian masalah politik harus hati-hati, karena anak-anak mendapatkan informasi politik bukan hanya melalui sekolah, mereka juga mendapatkan materi politik dari lingkungan, keluarga dan dari berbagai media. Kalau kita sebagai guru tetapi pemahaman politik tentang dinamika perkembagan politik juga masih kurang paham, akan menjadi benturan ketika kita belum menyampaikan materi kepada siswa tetapi siswa sudah terlebih dahulu mengetahuinya, sehingga kita harus bersama-sama mencari informasi politik yang berkembang dalam masyarakat. Jadi anak-anak selalu memiliki antusias untuk belajar politik, mereka selalu menghubungkan dengan teori yang ada dalam kurikulum dengan praktek yang mereka lihat di lapangan. : Dalam mengajar PKn, apakah Ibu juga mengajarkan materi tentang kepemimpinan? : Kalau untuk masalah kepemimpinan dalam kurikulum tidak ada, tetapi memang ada dalam pendidikan karakter yang dikembangkan dalam mata pelajaran PKn. Dalam pendidikan karakter selalu kami selipkan tentang kepemimpinan, seorang pemimpin yang baik itu seperti apa. Anak-anak pasti adalah seorang pemimpin, baik pemimpin baik dirinya sendiri, bagi temannya, ataupun pemimpin bagi bangsa. Jadi sifat kepemimpinan harus kita tanamkan kepada siswa dari sekarang. : Menjelang pemilu presiden ini, apakah ibu juga menyinggungnya dalam kegiatan pembelajaran? Ibu Aspiyah : Ada. Biasanya saya kalau materi pelajarannya tentang politik menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Jadi, saya

26 142 pasti membagi kelompok menjadi beberapa partai politik. Untuk memilih seorang presiden ada sistem atau prosesnya, yaitu dari partai politik yang nantinya baru dipilih calon legislatif, kemudian baru bagaimana menerapkan koalisi. Saya selalu menerapkan praktek demokrasi mini di kelas, jadi ada pemilihan partai, anggota legislatif, dan pemilihan presiden. Ibu Aspiyah Ibu Aspiyah Ibu Aspiyah : Berarti menggunakan metode pembelajaran yang tidak melulu ceramah menurut Ibu akan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa? : Ya. Kalau saya menggunakan metode ceramah atau diskusi yang terus menerus pasti anak akan bosan. Anak-anak senang dengan metode drama. Kalau kemarin saya sempat menggunakan metode bermain peran dalam hal praktik pelaksanaan pemilihan legislatif dan presiden. Dalam pembelajaran tersebut anak-anak melakukan kampanye, berorasi, dan saya juga membentuk kelompok siswa sebagai KPU yang menyediakan surat suara. Apa yang mereka lihat dalam kegiatan kampanye, mereka praktikkan ketika pembelajaran politik khususnya yang berkaitan dengan pemilu di kelas. Jadi konsep saya adalah langsung terjun dalam praktek politik, yaitu simulasi atau bermain peran. : Apakah Ibu juga menyinggung tokoh-tokoh yang kemungkinan akan mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden pada pemilu presiden 2014 ini? : Iya, jelas. Anak-anak jaman sekarang dapat mendapatkan informasi dari berbagai media. Sering mereka saya minta mencari informasi tentang calon pemimpin yang baik untuk bangsa ini. Mereka harus bisa menilai masing-masing kriteria pemimpin bangsa yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas, sehingga anak-anak dapat beradu argumentasi. Terkadang anak hanya melihat dari sosok seorang calon pemimpin yang biasanya sering muncul di televisi atau media lain. Tetapi ada juga siswa yang mampu menilai calon pemimpin dari kinerjanya, ada pula siswa yang mampu menilai calon pemimpin dari visi misinya. Jadi memang ada siswa yang sifat keingintahuannya tentang calon pemimpin baik sangat tinggi. Siswa saya ini ada yang apatis, tetapi banyak pula yang partisipan dimana hal ini akan berkembanga pada budaya politik masyarakat. : Bagaimana cara Ibu membimbing para siswa agar tidak salah pilih dan mampu mengidentifikasi calon presiden yang baik? : Itu berhubungan dengan beberapa calon presiden kita yang memiliki media massa, misalnya Hari Tanoe mempunyai RCTI, GlobalTV, dan MNCTV, biasanya anak-anak akan menyebut hal tersebut sebagai pencitraan, walaupun salah satu fungsi dari

27 SMA Negeri 11 Yogyakarta media adalah memberikan informasi tentang calon-calon pemimpin kepada masyarakat, apalagi kalau media masa itu dimiliki oleh salah satu orang yang memang mencalonkan diri menjadi calon pemimpin. Di sinilah anak-anak bisa menilai kelebihan dan kelemahan para calon dari media yang ada. Nama Jabatan : Arfan Wasesa : Guru PKn SMA N 11 Yogyakarta Lama mengajar: 11 tahun Arfan Arfan Arfan Arfan : Apa yang Bapak ketahui tentang pemilih pemula? : Pemilih pemula menurut saya adalah pemilih-pemilih yang termasuk dalam daftar golongan pemilih pemula, maksudnya masih dalam usia untuk menganjak dewasa, yaitu minimal 17 tahun. : Berdasarkan pengamatan Bapak, bagaimana ketertarikan siswa saat ini terhadap politik khususnya pada pelaksanaan pemilu? : Kalau saya lihat anak-anak di sini ketika saya masuk di kelas dan saya ajak sharing tentang pileg maupun pilpres mereka tampak masih banyak spekulasi, mereka hanya melihat figur para calon dengan tidak melihat visi misi maupun programnya. Saat ini mereka masih termakan oleh image calon di masyarakat maupun di media masa. : Menurut pendapat Bapak, faktor apa yang menyebabkan sebagian siswa menganggap politik sebagai sesuatu yang menakutkan? : Dengan media yang sangat terbuka, mungkin para siswa terlalu melihat keburukan pemimpin pada masa sebelumnya. Dapat juga diakibatkan oleh informasi atau isu adanya kekecewaan masyarakat terhadap calon terpilih yang dipilihnya karena pada kenyataannya program tidak dilaksanakan dan hanya mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompoknya. Mereka juga masih berpandangan bahwa orang yang menjadi pilihan untuk membawa aspirasinya belum tentu baik. : Menurut Bapak, apakah materi politik dalam PKn sudah cukup untuk mengantarkan atau membimbing siswa sebagai pemilih pemula menjadi pemilih cerdas? : Kalau menurut saya masih kurang, karena materi saat ini terlalu pada hal-hal yang prinsip. Di kelas XI hanya ada 1 SK, misalnya

28 144 kaitannya dengan budaya demokrasi, tetapi pada semester 2 ini ada materi tentang Hukum Internasional dan Peradilan Internasional yang wawasannya terlalu luas dan tidak sinkron dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Kalau berbicara tentang politik di kelas, kami bisa sampai 2 jam pelajaran untuk membicarakan politik, apalagi menjelas pileg. Saya tidak pernah membatasi pada materi pada kurikulum, tetapi apa yang diinginkan oleh anak, masalah politik yang ada misalnya, langsung kami bahas di kelas, walaupun ada pula siswa yang merasa jenuh dengan politik. Kaitannya dengan pemilu, ini saya juga mendapatkan materi dari KPU untukmengenalkan logistik dan proses pemungutan suara kepada siswa sebagai pemilih pemula yang selanjutnya kami praktekkan seperti pada saat pemilihan OSIS. Arfan Arfan Arfan : Kaitannya dengan pilpres, apakah Bapak juga mengajarkan kepada siswa materi tentang kepemimpinan? : Ya, saya ajarkan karena saya tidak pernah terpaku pada materi. Saya memunculkan tokoh-tokoh dan siswa saya minta untuk memberikan komentar, saya tampilkan pula calon yang berasal dari kalangan artis selanjutnya memberikan nilai positif dan negatif kepada masing-masing tokoh. : Menjelas pilpres, bagaimana Bapak mengajarkan materi tentang pilpres kepada siswa? : Saya memberikan gambaran kepada anak tentang peran dan janji-janji para calon atau kaitannya dengan visi misi dan program. Janji-janjinya itu apakah dapat diimplementasikan ketika sudah jadi nanti, kan belum tentu. Terhadap para calon saya tidak memberikan titik untuk mencoblos calon tertentu, tetapi saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masing-masing calon untuk menentukan pilihannya nanti. : Bagaimana konsep Bapak mengajar untuk membimbing para siswa sebagai pemilih pemula agar menjadi pemilih yang cerdas? : Dasar saya mengajarkan materi tersebut adalah materi yang saya peroleh dari KPU. Saya menjelaskan kepada para siswa tentang partai maupun kalimat-kalimat motivasi atau slogan dari KPU agar tidak memilih untuk golput untuk perubahan di Indonesia. Pemilih pemula terkadang dengan antusiasnya ingin menggunakan hak pilihnya, tetapi di satu sisi ada pula siswa yang memang sudah tertanam pada dirinya untuk tidak percaya pada politik, dan ada pula siswa yang terlalu dalam menganalisis perpolitikan di Indonesia ini. Saya juga mengajari siswa untuk

29 145 B. Siswa Pemilih Pemula menjadi pemilih yang cerdas dengan memberikan gambarangambaran konkrit yang terjadi di masyarakat. Dengan mengambil salah satu topik, misalnya Indonesia Memanggil akan memunculkan berbagai permasalahan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap politik. 1. SMA Negeri 1 Yogyakarta Nama : Aziz Azka Putra Kelas : XI IPA 8 Sekolah Jabatan : SMA N 1 Yogyakarta : Ketua OSIS SMA N 1 Yogyakarta : Apa yang Mas ketahui tentang politik? Aziz : Politik itu mempunyai tujuan yang sama, bagaimana caranya dalam mewujudkan tujuan tersebut, dan terdapat gabungan atau perkumpulan orang-orang untuk mewujudkan tujuan. : Apa yang Mas ketahui tentang pemilu? Aziz : Pemilu adalah suatu bentuk demokrasi yang benar-benar real dan membutuhkan anggaran yang cukup besar serta merupakan proses Indonesia dalam menilai budaya politik yang sudah berjalan, apakah masih kaula ataukah partisipan. : Apakah Mas mengetahui lembaga yang berkewajiban menyelenggarakan pemilu? Aziz : Penyelenggara pemilu adalah KPU dan prosesnya diawasi oleh Bawaslu. : Apa yang Mas ketahui tentang pemilih pemula? Aziz : Pemilih pemula adalah pemilih yang pada saat pemilihan baru sekali memilih. : Bagaimana kesan pesan dalam mengikuti pesta demokrasi pertama? Aziz : Excited! Beruntung sekali saya pertama memilih pada usia 17 tahun, karena ada pula pemilih pemula yang sudah berumur 19 tahun ke atas. Banyaknya rekan yang juga sebagai pemilih pemula, terkadang di sekolah juga

30 146 membahas tentang calon pemimpin yang cocok untuk Indonesia. : Apa yang Mas ketahui tentang pemilihan presiden? Aziz : Pemilihan untuk memilih orang nomor satu di Indonesia. : Apakah Mas akan menggunakan hak pilihnya dalam pilpres nanti? Aziz : Ya, jelas. : Sebelum memilih, apakah Mas akan meminta pertimbangan atau pendapat kepada orang lain terkait dengan calon yang akan dipilih? Aziz : Sampai saat ini saya masih mengikuti berita di televisi, media cetak dan media lainnya. Di sekolah, saya bersama teman-teman juga sering membahas karakteristik dari masing-masing calon dengan mengikuti perkembangan dan asumsi teman-teman. Orang tua juga banyak memberikan arahan, tetapi saya besuk bakal memilih berdasarkan pertimbangan saya sendiri. : Mengapa Mas memilih aktivitas tersebut sebelum melakukan pemilihan? Aziz : Hak memilih ini adalah hak individu saya dan memilih presiden itu merupakan sesuatu hal yang penting. Saya selaku masyarakat Indonesia yang ingin turut berpartisipasi tentu tidak boleh sembarangan. Jadi saya menimbang berdasarkan hati nurani saya dan berdasarkan apa yang saya ketahui. : Apakah Mas mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi ketika seseorang mencalonkan diri menjadi calon presiden? Aziz : Secara peraturan kalau tidak salah ada di UUD 1945 Pasal 7. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa presiden harus diusulkan oleh partai politik atau koalisi partai politik dan persyaratan lain, kesehatan misalnya. : Menurut Mas Aziz, dari presiden pertama sampai saat ini (SBY), siapakah yang paling baik dalam melakukan pengelolaan negara? Aziz : Saya lahir ketika masa lengsernya Soeharto. Setiap massa pasti akan memilih pemimpinnya sendiri, kalau menurut saya pemimpin saat ini dibanding dengan pemimpin sebelumnya tidak begitu relevan karena keadaan negara sekarang dengan beberapa masa yang lalu berbeda dan saya rasa setiap pemimpin ingin memajukan Indonesia. Kalau

31 147 saya diminta untuk membandingkan kepemimpinan antara SBY dan Megawati yang sempat saya ikuti masa pemerintahannya, saya tentu memilih SBY. : Bagaimana kriteria pemimpin ideal bagi Indonesia yang mampu mempimpin Indonesia 5 tahun ke depan? Aziz : Yang pasti dari agamanya harus kuat, kalau bisa Muslim, mempunyai kecerdasan intelektual dan sehat fisik karena bakal menguras energi yang banyak ketika seseorang akan memimpin Indonesia yang besar ini. : Dari kedua calon, apakah Mas Aziz mengetahui sepak terjang masing-masing calon? Aziz : Jokowi lebih terjun ke bidang sosial dari jurusan ketika kuliah sampai pada saat menjabat menjadi gubernur, kalau Prabowo jelas ke bidang militer. Sampai saat ini saya belum melihat kedua kandidat pandai berbicara, ketika menyampaikan visi dan misi kurang menarik hati. Kalau pendapat saya, mungkin saya memilih Prabowo karena visi dan misinya lebih jelas jika dibandingkan dengan Jokowi. 2. SMA Negeri 2 Yogyakarta Nama Sekolah Jabatan : Bagas Al Kadri : SMA N 2 Yogyakarta : Ketua OSIS : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Bagas : Politik itu pengurusan pemerintahan, mengatur tentang bagaimana mengurus warga negara dan mengatur tentang demokrasi. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Bagas : Pesta demokrasi sebagai sarana untuk memilih calon legislatif ataupun calon presiden setiap 5 tahun sekali. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Bagas : KPU dan KPUD. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Bagas : Pemilih pemula adalah pemilih yang belum pernah memilih atau baru berkesempatan sekali memilih, istilahnya yang

32 148 tahun sebelumnya belum pernah memilih dan pada tahun berjalan baru pertama kali memilih. : Kapan Anda pertama kali menggunakan hak pilih? Bagas : Pemilu legislatif kemarin. : Bagaimana kesan Anda dalam menggunakan hak pilih untuk pertama kalinya? Bagas : Bangga bisa memilih. : Bagaimana cara Anda untuk mengemukakan pendapat? Bagas : Paling mudah dan mengena adalah melalui demonstrasi dan sindiran halus melalui poster-poster. : Apa yang Anda ketahui tentang pilpres? Bagas : Pemilu untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden dari partai-partai yang berkoalisi. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pilpres nanti? Bagas : Pasti. Saya tidak akan golput. Kalau golput, secara logika negara sudah mempersiapkan untuk pelaksanaan pemilu, kalau kita golput tentu negara telah rugi. : Apakah Anda akan meminta pertimbangan atau pendapat orang lain dalam menentukan pilihan calon presiden? Bagas : Dari hati nurani yang jelas. kalau ingin lebih tahu tentang tokoh biasanya saya bertanya kepada orang tua atau teman dan mencari informasi pada media mengenai trackrecord atau prestasi dari calon. : Menurut Anda, apa saja syarat-syarat seseorang dapat mencalonkan diri sebagai calon presiden? Bagas : Umur diatas 20 tahun, pendidikan terakhir SMA, dalam pemilihan mendapatkan suara minimal, WNI, tidak pernah terlibat kasus hukum. : Apakah Anda mengetahui syarat suatu partai politik dapat mengajukan calon presiden? Bagas : Mungkin yang saya tahu suatu parpol memperoleh suara banyak ketika pemilu. : Menurut Anda, kriteria presiden ideal untuk Indonesia lebih maju seperti apa? bagas : Memiliki sifat jujur, terbuka, tanggungjawab, dekat dengan warga negara dan benar-benar mencintai Indonesia sepenuhnya.

33 149 : Dari beberapa tokoh yang pernah menjabat sebagai presiden Indonesia, adakah salah tokoh yang Anda idolakan? Bagas : Soekarno, karena kharismanya tinggi, kalau dilihat benarbenar berwibawa, beliau merupakan presiden yang benarbenar bangga Indonesia. Soekarno pasti juga mempunyai kekurangan, tetapi kelebihan tersebut menjadikan bangga terhadap beliau, andai ada Soekarno kedua. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pilpres nanti? Bagas : Jokowi pasti, Prabowo Subiyanto, Abu Rizal Bakri, Wiranto dan Hari Tanoe, yang saya tahu itu karena terlihat santer di media massa. : Dari beberapa tokoh yang Anda sebutkan tadi, adakah tokoh yang Anda idolakan sesuai dengan karakter yang diharapkan? Bagas : Jusuf Kalla, beliau cekatan dan aktif dalam organisasi, orangnya kritis dan tegas, karena kerjanya cepat pasti akan membanggakan. 3. SMA Negeri 3 Yogyakarta Nama : Vidya Ananda Kelas : XII Sekolah : SMA N 3 Yogyakarta Jabatan : Perwakilan Ekskul : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Vidya : Politik itu ribet. Politik itu banyak kecurangan. Setiap mendengar kata politik yang telintas adalah negatif. Politik adalah manipulasi hubungan. Politik berhubungan dengan yang jelek-jelek. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Vidya : Sarana untuk memilih secara luber jurdil untuk memilih anggota legislatif maupun presiden dan wakil presiden. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Vidya : KPU.

34 150 : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Vidya : Pemilih yang baru mempunyai hak pilih. : Apakah Anda termasuk pemilih pemula? Vidya : Ya. Tahu pemilu karena pernah diajakin oleh orang tua : Apa yang Anda ketahui tentang pilpres? Vidya : Pemilu untuk memilih presiden dan calon presiden. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pemilu presiden nanti? Vidya : Iya. : Untuk menentukan pilihan, apakah Anda akan meminta pertimbangan orang lain atau sesuai dengan hati nurani? Vidya : Meminta pertimbangan untuk bahan pertimbangan sebagai pemikiran untuk menentukan pilihan. : Mengapa Anda memilih meminta pertimbangan orang lain untuk menentukan pilihan? Vidya : Untuk memperbanyak informasi dan mencari yang terbaik diantara calon yang baik. : Apa yang Anda ketahui tentang syarat menjadi calon presiden? Vidya : Minimal 35 tahun, terbebas dari segala yang berkaitan dengan hukuman, warga negara Indonesia dan tidak pernah menjadi warga negara lain. : Menurut Anda, bagaimana kriteria calon presiden yang ideal? Vidya : Bijak, jujur, tidak berpolitik yang hanya mementingakan kekuasaan tetapi mementingkan kepentingan rakyat, bersih dari korupsi dan bisa memanage Indonesia agar menjadi lebih baik. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pilpres 2014? Vidya : Jokowi, ARB, Hari Tanoe, kalau dari Demokrat masih memilih adanya 10 atau kandidat. : Dari tokoh tersebut, adakah tokoh favorit Anda yang sekiranya dapat memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan. Vidya : Ada. Dahlan Iskan dan Anies Baswedan. Dahlan Iskan itu etos kerjanya benar-benar bagus dan masih terlihat jujur, karena dia dulu seorang pengusaha dan Dirut BUMN

35 151 sehingga akan mengetahui seluk beluk untuk bisa memajukan Indonesia melalui BUMN. 4. SMA Negeri 4 Yogyakarta Nama : Nur Hasna Nafisa Kelas : XI Sekolah : SMA N 4 Yogyakarta Organisasi : OSIS : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Hasna : Politik itu menurut saya suatu organisasi yang mengerikan karena berkaitan dengan pimpin memimpin sehingga tidak lepas dari kekuasaan. Pertama kali saya mendengar politik itu keras dan ngeri. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Hasna : Sarana untuk memilih salah satu kedudukan, misalnya presiden. Jadi, pemilu itu untuk memilih jabatan yang kedudukannya penting, karena umum. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Hasna : KPU, Komisi Pemilihan Umum. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Hasna : Pemilih yang tidak tahu apa-apa, dari awal. Misalnya seperti saya, kurang jelas tentang pemilu. Saya mengetahui dari caleg karena mereka mempunyai tujuan untuk mengindoktrinasi pemilih pemula, karena mungkin pemilih pemula kurang peka, misalnya dengan adanya permainan money politik. : Kapan Anda pertama kali melakukan pemilihan? Hasna : Pemilu legislatif 2014 kemarin. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilihan presiden? Hasna : Setelah dilakukannya pemilu legislatif, pasti ada partaipartai yang berkoalisi. Partai koalisi ini akan mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden. Kita memilih calon tersebut untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang. Partai besar berkoalisi untuk menampilkan calon presiden dan calon wakil presiden untuk kita pilih. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pemilu presiden nanti?

36 152 Hasna : Ya, pasti. : Apakah Anda akan meminta pertimbangan orang lain untuk menentukan pilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden? Hasna : Jelas. Itu kan bukan calonku, tetapi calon pemimpinku. Kalau calon legislatif saya masih mengikuti air saja, karena menurut orang tua wawasan saya kurang luas. Kalau presiden kita tahu autobiografinya, tidak mungkin presiden maupun wakil presiden berasal dari golongan orang yang belum mempunyai nama. Mungkin saya akan mencari seluk beluknya, pasti setiap orang mempunyai kekurangan masing-masing. Calon yang mempunyai kekurangan paling sedikit, itulah yang akan saya pilih. : Apa yang Anda ketahui tentang syarat-syarat seseorang mencalonkan diri sebagai calon presiden? Hasna : Sudah 17 tahun, mempunyai KTP, sudah terdaftar dalam kependudukan Indonesia, yang pasti tidak gila, tidak tergolong sebagai anggota PKI, tidak melakukan kejahatan kriminal. Saya mengetahui syarat itu dari pelajaran PKn, media massa, dan dari pengetahuan saya sendiri. : Menurut Anda, sosok presiden ideal yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik itu seperti apa? Hasna : Tidak banyak janji dan sudah berpengalaman, berpengalaman bukan berarti dari golongan atas, tetapi berasal dari pengalaman memimpin jabatan yang rendah, misalnya berpengalaman pernah menjadi menteri. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan akan mencalonkan diri menjadi calon presiden? Hasna : Yang mempunyai televisi itu. Abu Rizal Bakri, Win-Ht, Jokowi, Prabowo Subiyanto, dan saya berhadap Amin Rais. Saya merasa beliau merupakan sosok yang saya melihatnya care. : Dari tokoh yang Anda ketahui, menurut Anda apakah ada tokoh ideal yang pantas dan mampu memimpin Indonesia 5 tahun ke depan nanti? Hasna : Ada. Selama ini yang saya tahu dengan melihat profilnya, saya memilih Amin Rais. Beliau tidak pernah kasus dengan tidak pernah diberitakan dan jika berbicara apa adanya.

37 SMA Negeri 5 Yogyakarta Nama : Julian Anjasmara Kelas : XI Sekolah : SMA N 5 Yogyakarta Jabatan : Anggota Majelis Perwakilan Kelas : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Anjas : Jujur saya tidak mendalami politik, karena saya kurang minat dengan politik. Politik adalah mereka-mereka yang mempunyai kemampuan lebih untuk menata negara. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Anjas : Pemilu yaitu salah satu hak masyarakat untuk memilih pemimpin yang mereka idamkan. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Anjas : KPU. peneliti : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Anjas : Pemilih yang masih agak gampang dipengaruhi, dan mereka ini sangat membutuhkan sosialisasi. : Kapan Anda pertama kali menggunakan hak pilih? Anjas : Pemilu legislatif kemarin. : Bagaimana kesan pertama kali menggunakan hak pilih? Anjas : Saya sangat tertarik karena baru pertama kali menggunakan hak pilih. Saya mencari yang kelihatan bagus saja. Saja browsing di website KPU yang terdapat trackrecord, dan yang kira-kira bagus akan saya pilih. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu presiden? Anjas : Pemilihan untuk memilih presiden setelah dilakukannya pemilu legislatif. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pemilu presiden nanti? Anjas : Ya, jelas. : Apakah Anda akan meminta pertimbangan atau pendapat orang lain dalam menentukan pilihan nanti? Anjas : Saya biasa mencari info di internet mengenai calon. Kalau dari pendapat orang lain hanya saya jadikan sebagai masukan. Untuk menentukan pilihan saya berdasarkan hati nurani. Masukan orang lain hanya hanya terima untuk

38 154 sharing. : Mengapa Anda memilih sesuai dengan hati nurani? Anjas : Itu kan rahasia, jadi lebih privacy, oleh karena itu saya memilih sesuai dengan hati nurani saya. : Apakah Anda mengetahui syarat-syarat seseorang dapat mencalonkan diri sebagai calon presiden maupun wakil presiden? Anjas : WNI, pendidikan lebih dari sarjana yang awalnya pernah diganti merubah ketentuan lulusan SMA. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang akan mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden? Anjas : Dahlan Iskan dari Demokrat, Jokowi, Prabowo, Surya Darma Ali. Saya hanya tertarik kepada Jokowi dan Dahlan Iskan. Jokowi pemikirannya bagus dan mempunyai kepedulian yang sangat luas, tetapi beliau membutuhkan pendamping yang tegas agar tidak mudah disetir. : Menurut Anda, sosok presiden ideal itu kriterianya seperti apa? Anjas : Jujur, ulet, yang jelas adalah action atau tindakan tidak hanya omong-omong, pemilhan menterinya harus bijaksana, kita harus mampu mengangkat presiden yan dapat merangkul semuanya, tentu tidak korupsi dan mampu memberantas korupsi. : Berdasarkan tokoh yang telah Anda sebutkan, adakah salah satu tokoh idaman yang menurut pandangan Anda dapat memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik? Anjas : Kalau saya Jokowi dengan wakilnya yang tegas, disiplin dan bisa memberikan masukan kepada Jokowi karena Jokowi kelihatannya masih labil. 6. SMA Negeri 6 Yogyakarta Nama : Tomi Novianto Sekolah : SMA N 6 Yogyakarta Jabatan : Koordinator Sekbid OSIS : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Tomi : Suatu sistem untuk mengurus negeri ini : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Tomi : Sebagai wujud demokrasi agar demokrasi terlihat nyata dengan adanya calon-calon yang dipilih oleh rakyat maka

39 155 penguasa yang ada di pusat tidak lagi menjalankan dengan otoriter atau diktator. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu. Tomi : KPU, Panwaslu dan Bawaslu. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Tomi : Seseorang yang dulunya belum pernah memilih dan di tahun pertamanya dia sudah ikut memilih. : Bagaimana kesan menggunakan hak pilih pertama kalinya? Tomi : Kesannya biasa saja karena ada 4 surat suara dan 12 partai, sebelumnya sudah ada bayangan ingin mencoblos siapa, jadi biasa saja. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu presiden? Tomi : Pemilu untuk memilih presiden dari sekian parpol yang ikut serta dalam pemilu, yang mendapat 20% dari suara terbanyak di Indonesia dapat mengusung calon presiden. Tahun 2014 ini walaupun PDI yang teratas, tetapi akhirnya harus berkoalisi dengan partai lain agar suaranya melebihi 20%. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pilpres nanti? Tomi : Pasti. Mumpung pengalaman pertama kali memilih presiden negri ini kenapa tidak memilih. Ketika memilih nanti seperti ada doa yang akan disampaikan ke kertas suara. : Apakah Anda akan meminta pertimbangan atau pendapat orang lain dalam menentukan pilihan pada pilpres nanti? Tomi : Lebih banyak melihat tv dan berita tentang perkembangan capres yang diusung, dan tidak lupa dari keluarga, keluarga nanti mengarahkan ke mana. : Mengapa memilih cara seperti itu dalam menentukan pilihan? Tomi : Yang pertama melalui berita karena benar-benar aktual dan faktual, dari proses kita nangkapnya bisa menentukan pilihan kita. Kalau keluarga, keluarga merupakan orang terdekat kita, mengapa tidak meminta pertimbangan. : Apakah Anda mengetahui syarat-syarat seseorang dapat mencalonkan diri sebagai calon presiden?

40 156 Tomi : Yang pasti umurnya sudah 40 tahun ke atas, sudah mempunyai pengalama dalam bidang kementrian, mempunyai ambisi untuk membangun negri dan mempunyai jiwa kepemimpinan. : Menurut Anda, sosok calon presiden ideal yang dapat memimpin Indonesia 5 tahun ke depan? Tomi : Mohon maaf, karena saya Muslim, saya memilih yang Muslim, kenal dan dekat dengan rakyat, low profile, sederhana, tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tidak penting, janji-janjinya benar-benar direalisasikan. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai calon presiden? Tomi : Kalau melihat berita, Golkar ada ARB, PDI ada Jokowi, PKB ada dua Mahfud MD dan Rhoma Irama, Prabowo dan Gerindra. : Adakah salah satu tokoh di atas yang Anda idolakan sebagai calon presiden nanti? Tomi : Kalau tidak Jokowi ya Mahfud MD. Mahfud MD adalah tokoh Islam dari PKB, kalau Jokowi low profile, terkenal dengan blusukannya, sederhana, dan tidak terlalu berlibet kalau ngomong. : Dari beberapa presiden yang pernah memimpin Indonesia, adakah salah satu tokoh yang Anda idolakan? Tomi : Menurut saya, dari keenam presiden itu ada kelebihan dan kekurangannya. Pada jaman Soekarno sampai Gus Dur, mereka diturunkan oleh rakyat karena rakyat tidak puas dengan apa yang didapat dan mungkin ada krisis-krisis yang lain. Menurut saya, mereka ini sudah baik walaupun ada kekurangannya. Jadi, mungkin sudah sesuai dengan jamannya. Kalau nanti menyebut Harto karena rezimnya 32 tahun, tetapi sistemnya sudah lebih baik. Kalau Karno tidak bisa dikatakan untuk tidak ada waktu untuk membangun, karena pas jaman beliau karena ada perang Revolusi. Habibi lulusan IPA, jadi pandangan saya sudah orang IPA untuk memimpin negri ini. Kalau Gus Dur karena kata-katanya kontroversial, mungkin gara-gara orang awam tidak dapat mencerna katakata baik Gus Dur. Semua idaman bagi saya.

41 SMA Negeri 7 Yogyakarta Nama Kelas Sekolah Jabatan : Putri Kartika Ayu Ratri : XI : SMA N 7 Yogyakarta : Ketua OSIS : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Putri : Politik adalah suatu bidang untuk mengurus negara, tetapi tidak hanya dalam negara saja, di sekolah pun ada politik pendidikannya. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Putri : Pemilihan umum dimana warga negara Indonesia untuk memilih seorang pemimpin atau yang berwenang dalam kepentingan politik dalam suatu negara. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Putri : KPU. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Putri : Pemilih pemula dimana seseorang sudah memasuki usia yang cukup untuk melaksanakan pemilu, tidak selalu pada usia 17 tahun, tetapi pada saat tahunnya ada pemilu dia sudah bisa menggunakan hak pilihnya asal usianya sudah melebihi 17 tahun. : Bagaimana kesan Anda mengikuti pelatihan politik oleh Pusat Studi Gender? Putri : Seru karena juga dilaksanakan 5 kali dalam 5 minggu, banyak sekali materi yang disampaikan. Mulai dari hakhak perempuan, kesetaraan gender, pemilu, dan kekerasan perempuan. Kita bisa sharing kepentingan-kepentingan politik yang bisa diterapkan pada diri kita sendiri untuk menjadikan politik Indonesia lebih baik lagi ke depannya. : Kapan Anda pertama menggunakan hak pilih? Putri : Pemilu legislatif kemarin. : Bagaimana kesan dalam menggunakan hak pilih untuk pertama kalinya? Putri : Deg degan. Tetapi alhamdulillah tidak bingung karena sebelumnya sudah mempersiapkan siapa calon yang akan saya pilih, jadi ketika di bilik tidak bingung, hanya deg degan saja.

42 158 : Apa yang Anda ketahui tentang pilpres? Putri : Pemilihan presiden dimana semua warga dapat memilih presiden untuk negara kita. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pilpres nanti? Putri : Ya tentu. Itu adalah hak saya, kalau saya tidak menggunakan hak pilih, saya takut kecewa sendiri dengan keputusan akhir jika saya tidak ikut menggunakan suara saya ketika hasil akhirnya tidak sesuai dengan pilihan saya. : Apakah Anda akan meminta pertimbangan atau pendapat orang lain dalam menentukan pilihan pada pilpres nanti? Putri : Saya lebih menurut hati nurani dan pikiran saya sendiri, tetapi saya juga mencari tahu lebih dalam dengan tidak melalui orang lain, yaitu melalui cara saya sendiri untuk mengetahui seberapa baik pilihan saya. : Mengapa Anda memilih cara tersebut? Putri : Karena saya masih muda dan masih bingung dalam memilih. Jadi saya akan mencari informasi tentang kandidat para tokoh yang akan mencalonkan diri dalam pilpres nanti kemudian menentukan siapa yang nanti akan saya pilih. : Apakah Anda mengetahui syarat-syarat seseorang dapat mencalonkan diri sebagai calon presiden? Putri : Warga Negara Indonesia, adil, jujur, paham tentang politik. : Apakah Anda mengetahui syarat suatu partai politik dapat mengajukan calon presiden? Putri : Itu saya tidak tahu. : Bagaimana kriteria calon presiden menurut Anda yang dapat memimpin Indonesia 5 tahun ke depan? Putri : Yang pasti saya hanya ingin pemimpin yang sederhana, jujur, dan beliau bisa merangkul seluruh rakyat Indonesia, karena dengan mampu merangkul rakyat tersebut warga Indonesia dapat sepaham dengan presiden tersebut. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pilpres 2014?

43 159 Putri : Jokowi, Surya Paloh. : Dari tokoh di atas, adakah salah satu tokoh yang Anda idolakan sebagai calon presiden yang ideal? Putri : Jokowi. Walaupun belum sesuai dengan kriteria yang saya idamkan. Kalau saya lihat, Jokowi itu sudah pantas sebagai calon presiden karena kesederhanaan dan kedekatannya dengan rakyat sehingga bisa membuat masyarakat sepaham dengan pemikirannya. Walaupun beberapa akhir ini terlibat beberapa masalah tapi saya yakin karena beliau sudah cukup pintar untuk menyelesaikan masalah tersebut, pasti masalah itu akan diselesaikan dengan baik dan dengan caranya sendiri. : Dari presiden pertama sampai SBY, adakah presiden yang Anda idolakan? Putri : Yang pasti Bung Karno. Walaupun pada masa pemerintahannya saya belum lahir, tetapi sudah terlihat jelas bahwa Bung Karno adalah presiden yang paling top. Beliau tegas, berwibawa, bijaksana, jujur, adil, dan sederhana. 8. SMA Negeri 8 Yogyakarta Nama : Anisa Nuhagraeni Sekolah : SMA N 8 Yogyakarta Jabatan : Sekretaris Umum Rohis : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Anisa : Politik itu ilmu sosial yang membahas tentang negara dan manusia. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Anisa : Pemilu adalah cara masyarakat untuk turut serta dalam pemerintahan, media untuk menyampaikan pendapat kita. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Anisa : KPU. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Anisa : Pemilih yang tahun ini baru bisa memilih. : Bagaimana kesan Anda dalam menggunakan hak pilih untuk pertama kalinya? Anisa : Seneng bisa ikut berpartisipasi. Jadi kalau besuk pemimpinnya melenceng bisa ikut mengkritik, kan

44 160 tetap mempunyai hak karena ikut memilih. Kalau kemarin kan hanya bisa melihat ketika ada demo karena belum ikut memilih. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilihan presiden? Anisa : Pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pilpres nanti? Anisa : Ya, sebagai warga negara yang baik akan menggunakan hak pilih. Kalau pemimpin melenceng bisa ikut mengkritik. : Apakah Anda akan meminta pendapat atau pertimbangan orang lain dalam menentukan pilihan pada pilpres 2014? Anisa : Sesuai pemikiran dan hati nurani, tetapi mungkin minta saran dari orang tua. Biasanya orang tua memberikan informasi tentang calon, karena saya masih pemilih pemula, jadi masih belum paham. : Apakah Ada mengetahui syarat-syarat seseorang dapat mencalonkan sebagai calon presiden? Anisa : Warga Negara Indonesia, berusia 17 tahun ke atas, setahu saya itu. : Apakah Anda mengetahui syarat suatu partai politik dapat mengusung calon presiden? Anisa : Dalam pemilihan partai harus mendapat suara banyak, melakukan koalisi yang berhasil dan baru bisa mengajukan calon presiden. : Menurut Anda, kriteria calon presiden ideal yang dapat memimpin Indonesia 5 tahun ke depan seperti apa? Anisa : Jujur, tegas, kalau ada menteri atau pegawainya yang melakukan KKN harus ditindaklanjuti dengan tidak pandang bulu, mementingkan kepentingan rakyat, terjun ke lapangan untuk membantu rakyat, bijaksana, dan cerdas, agar Indonesia bagus di hadapan dunia internasional.

45 161 : Dari presiden pertama sampai SBY, adakah salah satu tokoh yang Anda idolakan? Anisa : BJ. Habibie, karena beliau pinter dan cerdas, beliau bisa membawa Indonesia lebih dihargai di mata internasional. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pilpres 2014? Anisa : Jokowi, Win-Ht, Abu Rizal Bakri, Prabowo, Surya Paloh, Anies Baswedan, Gita Wiryawan. peneliti : Dari beberapa tokoh di atas, adakah salah satu tokoh yang Anda idolakan yang kemungkinan dapat membawa Indonesia lebih maju selama 5 tahun ke depan? Anisa : Sebernarnya dahulu saya suka ARB, melihat iklan Win-Ht saya kasihan, sehingga saya ingin memilih Win-Ht. Kemudian Jokowi diajukan dan saya ingin memilih Jokowi, kalau melihat di Jakarta beliau mau terjuan dan mementingkan keinginan rakyat. Saya melihat kerjanya yang disorot oleh media itu bagus, beliau pintar, cerdas, tidak sombong, dan mau mementingkan kepentingan rakyat serta mau terjun langsung ke masyarakat. 9. SMA Negeri 9 Yogyakarta Nama : Rima Maulida Syahria Fitriani Kelas : XI Sekolah : SMA N 9 Yogyakarta Organisasi : OSIS : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Rima : Politik itu rumit sebenarnya, isinya berhubungan dengan lembaga legislatif dan eksekutif. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Rima : Salah satu cara yang sampai saat ini masih dianggap sebagai cara efektif untuk memilih calon wakil rakyat dan wakil presiden. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Rima : KPU. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula?

46 162 Rima : Pemilih yang baru saja mendapatkan hak pilihnya, baru mendapatkan pengalaman pertama dalam pemilu. : Kapan Anda pertama menggunakan hak pilih? Rima : Pemilihan legislatif kemarin. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu presiden? Rima : Pemilihan untuk memilih presiden untuk jangka waktu lima tahun ke depan. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pilpres nanti? Rima : Ya, jelas. Banyak orang yang tidak mempunyai hak pilih ingin menggunakan hak pilihnya, apalagi yang sudah mempunyai hak pilih, kalau golput kan emaneman banget. : Apa motivasi Anda untuk menggunakan hak pilih pada pilpres nanti? Rima : Karena saya berharap mempunyai presiden yang benar, bukan yang korupsi, bisa dipercaya, mampu mensejahterakan rakyat, jujur, dan bijaksana. : Apakah Anda akan meminta pendapat atau pertimbangan dari orang lain dalam menentukan pilihan calon presiden? Rima : Karena kita belum banyak tahu, sedangkan orang tua sudah banyak tahu. Biasanya orang tua memberikan saran untuk memilih salah satu tokoh tertentu. Selama ini kalau melihat calon legislatif jarang yang turun ke masyarakat, jadi kurang kenal. Tetapi pada akhirnya saya memilih sesuai dengan keinginan dan hati nurani saya. : Apakah guru PKn memberikan bimbingan dalam menentukan calon pemimpin ideal sebagai pemilih yang baik? Rima : Ketika jam pelajaran PKn ada perwakilan dari KPU untuk sosialisasi pemilu, jadi kita banyak dibantu oleh lembaga tersebut, kalau guru tidak banyak mengarahkan ke sana. : Bagaimana kriteria pemimpin ideal menurut Anda? Rima : Baik, bisa memimpin rakyatnya dan berwibawa. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang

47 163 kemungkinan akan mencalonkan diri sebagai calon presiden 2014 nanti? Rima : Jokowi, ARB, Prabowo, Gita Wiryawan. : Dari beberapa tokoh tersebut, apakah Anda memihak salah satu tokoh tertentu? Rima : Ada, saya sebagai Muslim kalau saya tidak memahami track record para calon saya akan memilih calon yang satu keyakinan. Setidaknya saya tidak merasa bersalah kalau saya memilih beliau. Jika disuruh memilih, saya lebih memilih Prabowo. : Apa harapan Anda terhadap presiden yang nantinya terpilih? Rima : Bisa memimpin dengan baik, berwibawa, memikirkan rakyat, boleh sekali-kali turun ke masyarakat, tetapi tidak perlu setiap hari karena beliau juga mempunyai pekerjaan di kantor. 10. SMA Negeri 10 Yogyakarta Nama : Muhammad Veronald Yudafi Kelas : XI Sekolah : SMA N 10 Yogyakarta Jabatan : Anggota TONTI dan Pramuka : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Veronald : Maaf, saya kurang tahu. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilihan umum? Veronald : Pemilu itu pemilihan umum, dimana rakyat Indonesia yang sudah memenuhi persyaratan memilih partai dan calon legislatif, serta memilih calon presiden maupun calon wakil presiden. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Veronald : Kurang tahu. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Veronald : Pemilih pemula adalah pemilih yang baru mendapat KTP atau baru saja mendapatkan hak pilih. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu presiden? Veronald : Pemilihan presiden adalah salah satu cabang dari pemilu, rakyat Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih wajib memilih calon presiden yang akan memimpin Indonesia 5

48 164 tahun mendatang. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pemilu presiden nanti? Veronald : Iya jelas, karena akan rugi jika kita tidak menggunakan hak pilih. : Apa kesan pertama ketika menggunakan hak pilih untuk pertama kalinya? Veronald : Pertama bingung dan kurang tahu visi misi caleg, jadi saya asal coblos yang srek di hati dan jelas partainya. : Apakah Anda akan meminta pertimbangan atau pendapat orang lain dalam menentukan pilihan? Veronald : Saya akan mencari informasi dahulu di internet, kemudian akan menentukan pilihan sesuai hati nurani. Pemilu presiden nanti, tentu kita tidak boleh memilih sembarangan orang untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang, kita belajar dari kesalahan masa lalu karena banyak yang mengatakan bahwa kita telah salah pilih. Jadi, kita tidak ingin kesalahan tersebut terulang kembali. : Apakah Anda mengetahui syarat-syarat seseorang dapat mencalonkan diri sebagai calon presiden? Veronald : Warga Negara Indonesia, ikut dalam dunia politik. : Menurut Anda, sosok calon presiden ideal yang dapat memimpin Indonesia 5 tahun ke depan seperti apa? Veronald : Dekat dengan rakyat, tegas, turun ke lapangan untuk melihat keadaan rakyatnya. : Dari presiden pertama sampai SBY, adakah salah satu tokoh yang Anda idolakan? Veronald : Presiden pertama RI, Soekarno, karena pada masa pemerintahannya Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diperhitungkan oleh negara-negara lain di dunia, khususnya di bidang militer. Dahulu kekuatan militer Indonesia sangat ditakuti dunia karena kemajuan teknologi dan pasukannya. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan akan mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pilpres 2014? Veronald : Jokowi, Prabowo, Wiranto. : Berdasarkan tokoh tersebut, adakah sosok yang Anda idolakan untuk memimpin Indonesia ke depannya?

49 165 Veronald : Semuanya bagus, yang lebih srek di hati Prabowo dan Jokowi. Prabowo karena latar belakang militer, maka sosoknya tegas dan peduli dengan rakyatnya. Jokowi sering turun ke lapangan, sehingga mengetahui situasi dan kondisi rakyat kecilnya. 11. SMA Negeri 11 Yogyakarta Nama : Muhammad Ma ruf Kelas : XI Sekolah : SMA N 11 Yogyakarta Jabatan : Anggota Rohis : Apa yang Anda ketahui tentang politik? Ma ruf : Politik menurut saya permainan akal, intinya di dalam berpolitik kita harus pinter ngomong. Organisasi kan juga merupakan politik, kalau sampai salah ucap nanti jadinya dapat berbahaya. Intinya, tergantung dari pandangan kita terhadap suatu masalah, itu namanya politik. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu? Indonesia menganut asas demokrasi, jadi pemilu dilaksanakan secara demokrasi dengan asas Luber Jurdil. Pemilu itu intinya pemerintah mengadakan suatu acara dimana rakyat ikut andil. Demokrasi dari rakyat dan untuk rakyat, mungkin konsepnya seperti itu. Pemilu itu mengikutkan aspirasi rakyat di dalam suatu tujuan dimana tujuan itu kembali kepada rakyat. : Apakah Anda mengetahui lembaga yang berwenang menyelenggarakan pemilu? Ma ruf : KPU, mungkin LSI (Lembaga Survey Indonesia) : Apa yang Anda ketahui tentang pemilih pemula? Ma ruf : Pemilih pemula itu seperti saya yang baru saja memilih, tetapi mungkin masih sedikit bingung tentang bagaimana cara memilih yang baik dan benar. : Bagaimana kesan pertama menggunakan hak pilih? Ma ruf : Kesannya senang, namanya pengalaman pertama. Kalau pengalaman pertama tidak akan terlupakan. Senang juga karena menentukan bangsa kita ke depannya nanti. : Apa yang Anda ketahui tentang pemilu presiden? Ma ruf : Pilpres itu pemilihan presiden. : Apakah Anda akan menggunakan hak pilih pada pemilu presiden nanti?

50 166 Ma ruf : Iya, karena intinya kalau misalnya kita tidak memilih nanti dikatakan munafik. Misalnya kita tidak ikut memilih, dan kita menjelek-jelekkan presiden yang jadi nanti, itu namanya munafik. Lebih baik kita memilih untuk bangsa ini. : Apakah Anda akan meminta pertimbangan atau pendapat orang lain dalam menentukan pilihan calon presiden nanti? Ma ruf : Melihat visi misinya, kalau orang akan mencalonkan diri biasanya diberitakan di media. Saya akan bertanya kepada orang tua, karena orang tua mungkin akan lebih tahu yang terbaik. Kita kembalikan kepada Pemilik Hidup, misalnya sholat istikhoroh untuk mencari ilham. : Mengapa Anda memilih cara tersebut untuk menentukan pilihan? Ma ruf : Mungkin itu cara terbaik diantara yang terbaik. : Apakah Anda mengetahui syarat-syarat seseorang dapat mencalonkan diri sebagai calon presiden? Ma ruf : Harus berkewarganegaraan Indonesia, tidak dipernah dipenjara dan terkena kasus hukum, berusia diatas 17 tahun, pendidikan minimal s1, sehat jasmani rohani dan tidak gila. : Apakah Anda mengetahui syarat suatu partai dapat mencalonkan atau mengusung calon presiden? Ma ruf : Harus memenuhi persyaratan administrasi, di setiap daerah harus mempunyai cabang, dahulu saya pernah mendengar berita kalau suatu caleg di Bali tidak boleh mencalonkan karena di daerahnya tidak ada cabang partai. : Menurut Anda, sosok calon presiden ideal itu kriterianya seperti apa? Ma ruf : Tegas, jika menetapkan suatu hukum tidak tegas maka pelaksanaannya tidak efektif, harus adil. Adil jika dicontohkan seperti Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang mempunyai sifat sidiq, jadi terhadap rakyatnya tidak pernah berbohong, semua permasalahan dipublikasikan kepada rakyat atau terbuka, harus pintar, amanah karena dia dipilih berdasarkan amanah rakyat sehingga dia harus bisa menjaga amanahanya sendiri, menyampaikan setiap permaslaahan yang ada di Indonesia, tetapi tidak setiap permasalahan harus disampaikan, misalnya tentang pertahanan.

51 167 : Dari presiden pertama (Soekarno) sampai SBY, adakah salah satu tokoh yang Anda idolakan? Ma ruf : Soekarno, beliau orang yang penting dalam membuat Indonesia merdeka, terlepas dari penjajahan, walaupun dahulu kasus Soekarno diangkat oleh MPRS menjadi presiden seumur hidup itu salah, karena manusia tidak mungkin hidup seumur hidup. Kalau dari segi ekonomi adalah Soeharto, ketika jaman Soeharto semua serba murah, beliau melakukan swasembada pangan sehingga harga-harganya murah dan keamanannya terjamin. Kata ayahku, jamannya Harto kalau ada gali yang akan melakukan aksinya sebenarnya sudah diketahui oleh intelintelnya Harto, sehingga langsung ditangkap atau ditembak langsung. : Apakah Anda mengetahui tokoh-tokoh yang kemungkinan mencalonkan diri pada pilpres 2014 nanti? Ma ruf : Jokowi, dari Golkar Abu Rizal Bakri, Prabowo, dan Wiranto. : Dari beberapa tokoh tersebut, adakah salah satu sosok yang sesuai dengan kriteria calon presiden ideal menurut Anda? Ma ruf : Kalau dilihat dari pandangan banyak orang Jokowi, soalnya beliau di Solo terkenal dengan etos kerjanya. Dari segi pengalaman, Abu Rizal Bakri karena katanya Parta Golkar sudah ada sejak partai politik ada. Tetapi kalau dilihat dari sekarang, Jokowi.

52 168 IDENTITAS SISWA A. Kartu Pelajar 1. SMA Negeri 1 Yogyakarta 2. SMA Negeri 2 Yogyakarta

53 SMA Negeri 3 Yogyakarta 4. SMA Negeri 4 Yogyakarta

54 SMA Negeri 5 Yogyakarta 6. SMA Negeri 6 Yogyakarta

55 SMA Negeri 7 Yogyakarta 8. SMA Negeri 8 Yogyakarta

56 SMA Negeri 9 Yogyakarta 10. SMA Negeri 10 Yogyakarta 11. SMA Negeri 11 Yogyakarta Berdasarkan penjelasan siswa kartu pelajar atas nama Muhammad Ma ruf Latif siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta kartu pelajarnya hilang.

57 173 B. Kartu Tanda Penduduk 1. SMA Negeri 1 Yogyakarta 2. SMA Negeri 2 Yogyakarta

58 SMA Negeri 3 Yogyakarta 4. SMA Negeri 4 Yogyakarta

59 SMA Negeri 5 Yogyakarta 6. SMA Negeri 6 Yogyakarta

60 SMA Negeri 7 Yogyakarta 8. SMA Negeri 8 Yogyakarta

61 SMA Negeri 9 Yogyakarta 10. SMA Negeri 10 Yogyakarta 11. SMA Negeri 11 Yogyakarta

62 178 SURAT PENELITIAN A. Surat Ijin an dari Gubernur Provinsi DIY

63 B. Surat Ijin an dari Dinas Perizinan Kota Yogyakarta 179

64 180 FOTO-FOTO PENELITIAN A. Wawancara terhadap salah satu guru PKn SMA Negeri di Yogyakarta Gambar 1 : Wawancara dengan Bapak Didit Waluyono, M.Pd Guru PKn SMA Negeri 1 Yogyakarta.

65 181 B. Wawancara dengan salah satu siswa pemilih pemula Gambar 2 : Wawancara dengan Aziz Askaputra, siswa pemilih pemula di SMA Negeri 1 Yogyakarta. C. Salah satu tempat penelitian Gambar 3 : berada di SMA Negeri 1 Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, dan kondisi masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya partisipasi politik.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan demokrasi yang dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan jalannya pemerintahan. Warga negara

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL oleh : Timbul Hari Kencana NPM. 10144300021 PROGRAM

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi bagian utama dari gagasan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara demokrasi. Josep Schumpeter, mengartikan demokrasi sebagai kompetisi memperoleh suara rakyat. Pengertian pada esensi itu merupakan pengertian

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap partisipasi politik siswa dalam pemilu presiden tahun 2014, maka

V. KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap partisipasi politik siswa dalam pemilu presiden tahun 2014, maka V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis data yang telah diuraikan mengenai pengaruh media massa dan sikap politik terhadap partisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah di Banyumas suasana politik semakin hangat. Banyak yang mempromosikan calonnya dengan berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita 103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Bersadarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, khususnya melalui pemanfaatan berita politik pada

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan masyarakat yang memiliki kebebasan berekspresi dan berkehendak, serta menyampaikan hak nya sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan umum BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulanbahwa partai politik masih kekurangan kader partai yang berkualitas, karena pemahaman elite partai

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan perilaku pemilih memiliki signifikansi yang kuat. Terdapat hubungan positif antara konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (http://www.wikipedia.org). Dalam prakteknya secara teknis yang

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (http://www.wikipedia.org). Dalam prakteknya secara teknis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara demokrasi, dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi pada suatu negara tersebut. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi lebih dari sekedar seperangkat aturan dan prosedur konstitusional yang menentukan suatu fungsi pemerintah. Dalam demokrasi, pemerintah hanyalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I 1.1.Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang,

Lebih terperinci

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 JURNAL PENELITIAN OLEH: NILUH VITA PRATIWI G2G115106 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang ada di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah suatu negara demokrasi dimana pemerintahan berdasarkan atas kedaulatan rakyat. Semua proses pembuatan kebijakan politik yang menyangkut kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi,salah satu ciri negara yang menerapkan sistem demokrasi adalah melaksanakan kegiatan pemilihan umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pilkada beberapa daerah telah berlangsung. Hasilnya menunjukkan bahwa angka Golput semakin meningkat, bahkan pemenang pemiluhan umum adalah golput. Di Medan, angka golput

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 149 5.1 Simpulan Umum BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Partai politik merupakan lembaga politik tempat warga negara menyalurkan berbagai aspirasi politiknya guna turut serta membangun negara menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Komunikasi Politik adalah perencanaan komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh dengan sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berakhirnya masa jabatan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Republik Indonesia maka dimulai jugalah acara pesta demokrasi pemilihan umum untuk presiden

Lebih terperinci

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56 Generasi muda merupakan asset terpenting bagi masa depan suatu bangsa. Disadari atau tidak bahwa peran pemuda sangat berpengaruh dalamp roses pembangunan bangsa serta proses kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. HASIL RISET PARTISIPASI MASYARAKAT OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

MENDENGARKAN HATI NURANI

MENDENGARKAN HATI NURANI Mengejawantahkan Keputusan Kongres Nomor Kep-IX / Kongres XIX /2013 tentang Partisipasi Dalam Partai Politik dan Pemilu Wanita Katolik Republik Indonesia MENDENGARKAN HATI NURANI Ibu-ibu segenap Anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah kebutuhan manusia dengan berkomunikasi manusia dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga maupun bermasyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Indonesia. Disebut tahun politik antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang melibatkan setidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara. Negara yang mengaku dirinya adalah negara demokrasi, sejatinya memiliki kekuatan ada pada warga negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam. Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilukada perlu dilakukan untuk

I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam. Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilukada perlu dilakukan untuk I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, dan Pemerintahan Daerah dalam pasal 56 dan pasal 119 serta Peraturan

Lebih terperinci

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka Desain Negara Indonesia Merdeka terbentuk sebagai Negara modern, dengan kerelaan berbagai komponen pembentuk bangsa atas ciri dan kepentingan primordialismenya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 1 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang 259 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi membuat informasi mudah di akses dengan cepat tanpa harus menunggu lama. Hal tersebut yang membuat internet menjadi pilihan banyak masyarakat dalam

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PENYAMPAIAN INFORMASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut berbagai kajiannya tentang politik, para sarjana politik sepakat bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang paling baik. Sistem ini telah memberikan

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam skripsi yang berjudul Peta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi dari tingkat pusat sama tingkat daerah. Setiap daerah banyak mencalonkan dirinya dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 109 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Bentuk- Bentuk Kampanye Massa Yang Digunakan Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 Pemilu Presiden merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan pesta, yang di tunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2014. Pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Negara yang menganut paham demokrasi, pemikiran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Negara yang menganut paham demokrasi, pemikiran yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara yang menganut paham demokrasi, pemikiran yang mendasari konsep partisipasi politik adalah bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat yang pelaksanaannya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) sudah diambang pintu Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan demokrasi, merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman segala sesuatu aktifitas kerja dilakukan secara efektif dan efisien serta dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

: Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan. 1. Seperti kita ketahui bahwa komponen dari PKn yaitu Civic Knowladge

: Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan. 1. Seperti kita ketahui bahwa komponen dari PKn yaitu Civic Knowladge 201 Nama : Bapak Eka Mundiharta S.Pd Tahap Pertama : Kamis, 7 Maret 2013 Pukul 10.00-11.30 Tahap Pertama : Rabu, 15 Mei 2013 Pukul 09.00-10.30 Perkerjaan : Guru Mata Pelajaran PKn di SMA N 1 Cangkringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi demokrasi, terbukti dengan diberikannya kebebasan kepada setiap warga negara untuk bebas menyatakan pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan ciri utama sistem pemerintahan yang demokratis. Sedangkan salah satu fungsi dari partai politik adalah pendidikan politik, ini merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu mata pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu mata pelajaran wajib mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi (UU No. 20 Tahun 2006 tentang Sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada

I. PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Di Era saat ini informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat di cari oleh publik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. 106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMETAAN PERSEPSI ATAS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI KEPEMILUAN, PARTISIPASI DAN PERILAKU PEMILIH DI KABUPATEN BANGLI Kerjasama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini akan dipaparkan gambaran tentang partisipasi politik penyandang disabilitas di Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dalam Pilkada 2015. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia politik adalah suatu pasar, dalam pasar itu terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan. Dan seperti halnya pertukaran dalam dunia bisnis yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, merupakan sosialisasi disekolah mengenai pemilihan umum

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput. BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput. - Media Elektronik : Internet, tv, dan radio. - Survei

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan beserta pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai makna tayangan debat calon Gubernur Jabar di televisi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penguatan, partisipasi dan kemandirian rakyat lewat proses-proses yang

BAB I PENDAHULUAN. penguatan, partisipasi dan kemandirian rakyat lewat proses-proses yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejatinya agenda ke depan bangsa ini tidak bisa lepas dari upaya penguatan, partisipasi dan kemandirian rakyat lewat proses-proses yang demokratis. Catatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.HASIL PENELITIAN PERAN MEDIA MASSA DALAM MEMPENGARUHI PERSPEKTIF DAN SIKAP MEMILIH PEMILIH PEMULA DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014 Dalam bab ini penulis menyampaikan

Lebih terperinci

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007 KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA Temuan Survei 22 25 Juli 2007 Ringkasan temuan utama Secara umum, kampanye yang sedang berlangsung tidak merubah perilaku pemilih. Kampanye

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap partai politik membutuhkan kader-kader yang berkualitas. Begitupun dengan Partai HANURA. Karena dengan adanya kader yang berkualitas bisa mengukur eksistensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. Pemilu sering diartikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orde Baru telah mengalami keruntuhan seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi menghancurkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan skripsi yang berjudul Gejolak Politik di Akhir Kekuasaan Presiden: Kasus Presiden Soeharto (1965-1967) dan Soeharto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Para siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah mereka yang berumur 17 sampai dengan 21 tahun merupakan pemilih pemula yang baru

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat dengan masyarakat. Bukan hanya para penyelenggara pemerintahan yang mempraktekan ilmu tersebut. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud Maksud penyusunan laporan ini adalah : 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pohuwato selama Pelaksanaan Pemilihan

Lebih terperinci

ANDRI AFRIYANTO NIM UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA

ANDRI AFRIYANTO NIM UNIVERSITAS WIDYA MATARAM YOGYAKARTA PARTISIPASI POLITIK DI INDONESIA YANG MENCAKUP KESIAPAN INFRASTRUKTUR POLITIK MEWADAHI PARTISIPASI, MODEL MODEL PARTISIPASI, DAN KEDEWASAAN MASYARAKAT BERPOLITIK PENGANTAR Partisipasi Politik Partisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di tahun 2009 masyarakat Indonesia akan melaksanakan Pesta Demokrasi. Dimana pesta tersebut adalah kesempatan masyarakat untuk memlih wakil dan pemimpinnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 tahun ke atas atau telah menikah. Responden tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di seluruh dunia. Saking derasnya arus wacana mengenai demokrasi, hanya sedikit saja negara yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan lapangan, terdapat beberapa persoalan mendasar yang secara teoritis maupun praksis dapat disimpulkan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian.

Lebih terperinci

TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015

TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015 TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015 Oleh : Tedi Erviantono (Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP Universitas Udayana) Disampaikan dalam Munas Forum Dekan FISIP se Indonesia

Lebih terperinci

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN Kuisioner Persepsi Pemilih Pemula UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN (Siswa Telah Berusia 17 Tahun Pada Tanggal 9 April 2014) Biodata Responden Nama :............................................ Tanggal Lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu 2014 sebentar lagi akan digelar.perhelatan politik ini akan menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan berlangsungnya kekuasaan

Lebih terperinci