STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk ARTIKEL ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk ARTIKEL ILMIAH"

Transkripsi

1 STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh : SITI NURUL FATIMAH SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2013

2 PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH Nama : Siti Nurul Fatimah Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 22 September 1991 N.I.M : Jurusan : Akuntansi Program Pendidikan : Strata 1 Konsentrasi : Akuntansi Manajemen Judul : Studi Penerapan dan Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Semen Indonesia (Persero)Tbk Disetujui dan diterima baik oleh : Dosen Pembimbing, Tanggal :... (Dr.Dra. Rovila El Maghviroh,Ak.,M.Si.CMA) Ketua Program Studi S1 Akuntansi, Tanggal :... (Supriyati, SE.,Ak.,M.Si)

3 STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk Siti Nurul Fatimah STIE Perbanas Surabaya @students.perbanas.ac.id Jl. Nginden Semolo Surabaya ABSTRACT Company as a business entity that live and thrive in the community, can not be separated from social responsibility to the community. Philosophy of social responsibility but a voluntary contrary to its implementation in state-owned enterprises due to the mandatory elements in the form of government policy. PT. Semen Gresik as a state-based raw materials mined certainly has its own motivation in implementing Corporate Social Responsibility (CSR). PT. Semen Gresik can not dodge to perform reporting CSR activities as execution transparency. The method used in this research is descriptive qualitative, selected in accordance with the research objectives to be describing and outlining the application as well as on a company's CSR reporting in accordance with the actual situation and what it is. The results showed that the PT. Semen Gresik in implementing CSR refers to PER- 05/MBU/2007 and SE-04/MBU.S/2007. Motive comes despite normatively derived from consciousness but can not be separated from the need for the existence and corporate image. Evaluation stage can not accommodate the growth data due to limited human resources trained partners. Reporting is done is very important because it involves the constituent principles of transparency and reporting is Sexy administrative and financial problems Partnership which also contained a no division of functions. It refers to the form of reporting and also minister of state regulations were modified. Keywords: Corporate Social Responsibility, Implementation, Reporting, Social Accounting, Qualitative Descriptive PENDAHULUAN Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut dipenuhinya pertanggungjawaban social perusahaan (Corporate Social Responsibility). Tanggung jawab sebuah perusahaan bukan hanya tanggung jawab ekonomi kepada shareholders tentang bagaimana memperoleh profit yang tinggi dan menaikkan harga saham atau tanggung jawab legal kepada pemerintah. Operasional sebuah perusahaan akan secara langsung atau tidak langsung berinteraksi dengan lingkunganya. Sumber sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan secara keseluruhan berasal dari lingkungan dan akan kembali di konsumsi juga oleh lingkungan oleh karena itu terjadi interaksi antara perusahaan dan lingkungan. Dengan CSR sebuah perusahaan diharapkan dapat meningkatkan perhatian terhadap lingkungan, kondisi tempat kerja, hubungan perusahaan dengan masyarakat, investasi sosial perusahaan, dan pencitraan perusahaan di mata publik menjadi baik, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan akses kapital. 1

4 Wujud penerapan CSR di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk di dasari regulasi pemerintah kemudian di tuangkan dalam Program Kemitraan dan Bina lingkungan (PKBL). Unit PKBL sebagai pelaksana program CSR berwenang dalam mengelola dan melaporkan aktivitas sosial yang terjadi di perusahaan pada jangka waktu tertentu. Oleh karena itu PKBL memiliki kedudukan yang mandiri dan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan perusahaan serta memiliki tanggung jawab atas aktivitas ekonomi dan pengendalian administrasi atas program PKBL tersebut. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan BUMN yang pertama go public dan perusahaan yang telah menerapkan dan menjalankran program CRS. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk menerapkan kebijakan CSR yang terdiri dari tiga pilar yaitu, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan.Berdasarkan tiga pilar tersebut CSR pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk diterapkan dalam berbagai bentuk, yaitu yang pertama dari Bidang Sosial PT. Semen Indonesia bertanggung jawab dan komitmen Perseroan dalam bidang sosial yang bertujuan untuk menciptakan positive emotional relation dengan masyarakat secara berkesinambungan. Oleh karena itu BUMN berperan sangat penting untuk membantu meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Yang kedua pada Bidang Ekonomi tanggung jawab sosial Perseroan dalam bidang ekonomi di fokuskan pada upaya pengembangan pola pendampingan usaha kecil dan koperasi, baik yang terkait maupun tidak terkait dengan bisnis PT. Semen Indonesia. Secara teknis, tanggung jawab dilakukan dengan menyalurkan dana pebinaan secara berkesinambungan, yang mengedepankan aspek kemandirian, kemandirian, etika dan profesionalitas. Kemudian yang ketiga pada Bidang Lingkungan, program CSR pada Perseroan dalam bidang lingkungan bertujuan menunjang pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup. Permasalahan yang muncul terhadap penerapan CSR mengimplikasikan pada tahap penyusunan laporan ( reporting ) sebagai salah satu unsur transparansi dalam penerapan CSR. Dimana diharapkan laporan tersebut dapat menjadi evaluasi terhadap pengakomodasian unsur tanggung jawab sosial di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terhadap manajemen yang telah memberikan dana untuk CSR. Berdasarklan latar belakang yang telah saya uraikan di atas, serta gambaran lengkap mengenai Pertanggung Jawaban Sosial (Corporate Social Responsibilit),hal-hal tersebut menarik untuk diteliti dan dicermati, terutama karena konsep CSR yang merupakan sesuatu yang baru di dalam dunia bisnis nasional dan sedang berkembang pelaksanaanya. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Studi Penerapan dan Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk RERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Sejarah Corporate Social Responsibility Matias Siagian & Agus Suriadi, Op. Cit. hal Banyak perusahaan beroperasi pada lahan yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan ternyata bertentangan dengan budaya masyarakat setempat. Secara khusus budaya masyarakat lokal ini oleh pakar antropologi dipopulerkan dengan konsep kearifan lokal atau kearifan tradisional. Keberadaan kearifan lokal menunjukkan masyarakat Indonesia di semua lingkungan atau daerah memiliki sikap yang cukup arif dalam rangka melestarikan lingkungan. 2

5 Kesadaran akan keadaan tersebut menimbulkan dorongan pada pelaku usaha untuk lebih memperhatikan tujuan dan kepentingan yang berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Perhatian ini dimaksudkan untuk menggantikan peluang dan kebebasan melakukan aktivitas ekonomi yang hilang akibat kehadiran perusahaan. Oleh karena itu, masyarakat setempat senantiasa melakukan respon atau umpan balik berupa protes atas kerusakan lingkungan yang terjadi akibat perilaku pelaku usaha. Mereka menuntut perusahaan agar memberikan perhatian yang baik dan berkesinambungan atas pemeliharaan lingkungan. Menghadapi protes masyarakat atas kerusakan lingkungan sebagai dampak aktivitas ekonomi pelaku usaha, maka pada proses selanjutnya antara masyarakat setempat dan pelaku usaha terlibat musyawarah. Kadangkala musyawarah itu melibatkan pemerintah lokal dalam suatu masalah yang ada. Dalam pertemuan yang terjadi ada kalanya pelaku usaha menyadari bahwa selain telah mengakibatkan kerusakan atas lingkungan, praktik ekonomi mereka ternyata juga telah menghilangkan peluang masyarakat setempat dalam melakukan aktivitas pelaku usaha. Padahal selama ini mereka dengan bebas melakukan aktivitas ekonomi tanpa gangguan dan pembatasan dari pihak manapun. Pengertian CSR Menurut Ati Harmoni dan Ade Andriyani (2008), CSR mengandung makna bahwa, seperti halnya individu, perusahaan memiliki tugas moral untuk berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung integritas, dan tidak korup. CSR menekankan bahwa perusahaan harus mengembangkan praktik bisnis yang etis dan berkesinambungan (sustainable) secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk konteks Indonesia (terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan CSR untuk kategori discretionaryresponsibilities) dapat dilihat dari dua perspektif yang berbeda. Pertama, pelaksanaan CSR memang merupakan praktik bisnis secara sukarela (discretionary business practice) artinya pelaksanaan CSR lebih banyak berasal dari inisiatif perusahaan dan bukan merupakan aktivitas yang dituntut untuk dilakukan perusahaan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku di negara Republik Indonesia. Kedua, pelaksanaan CSR bukan lagi merupakan discretionary businesspractice, melainkan pelaksanaannya sudah diatur oleh undangundang (bersifat mandatory). Sebagai contoh, Badan Usaha Miilik Negara (BUMN) memiliki kewajiban untuk menyisihkan sebagian laba yang diperoleh perusahaan untuk menunjang kegiatan sosial seperti pemberian modal bergulir untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). (Ismail Solihin, 2008 : 161) Komponen CSR Standard on Social Responsibility ISO 2006 menyebutkan bahwa tanggung jawab sosial mencakup 7 isu pokok yaitu: pengembangan masyarakat, konsumen, praktek kegiatan institusi yang sehat, lingkungan, ketenagakerjaan, hak asasi manusia, dan governance organisasi (Daniri dalam Rongiyati 2009) Implementasi CSR Agung Nurmansyah (2008) menyatakan bahwa bermacam-macam CSR yang telah mengakibatkan munculnya beragam pendekatan implementasi CSR maupun cara pengukurannya. Umumnya, implementasi CSR membutuhkan komunikasi aktif antara badan publik, bisnis dan komunitas. Tipe topik yang didiskusikan antar pendekatan adalah pada tipe informasi apa yang harus diungkapkan, format pelaporan harus digunakan secara konsisten oleh semua pihak, pihak ketiga yang otonom untuk melakukan verifikasi informasi tersebut. 3

6 Program CSR Menurut Sofyan Syafri Harahap (2207,405), tanggung jawab sosial dan etika perusahaan di Indonesia tak perlu diragukan lagi sebenarnya. Hal ini terbukti dari keterlibatan perusahaan, baik secara langsung maupun melalui jalur pemerintah atau badan-badan sosial dalam mengatasi penyakit sosial, seperti : menseponsori kegiatan olahraga, pembersihan polusi dan air limbah, membantu korban bencana alam, mendirikan sarana pendidikan, kesehatan, membatu/melaksanakan kegiatan keagamaan seperti pengajian, MTQ, perkabaran injil, beasiswa dan pengembangan karier. Tujuan CSR Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pelaporan CSR Menurut Nor Hadi, 2011 : 56-58, konsep pelaporan atau yang biasa disebut triplr bottom line nampaknya cukup mendapat sambutan baik dari banyak kalangan karena mengandung strategi integral dengan memadukan antara social motive dan economic motive. Profit, merupakan satu bentuk tanggung jawab yang harus dicapai oleh sebuah perusahaan, bahkan mainstream ekonomi yang dijadikan filosofi operasional perusahaan, karena profit merupakan orientasi utama perusahaan. People, merupakan lingkungan masyarakat (community) dimana perusahaan itu berada. Mereka adalah pihak yang dipengaruhi dan mempengaruhi perusahaan. Planet, merupakan lingkungan fisik memiliki signifikasi terhadap eksistensi perusahaan. Lingkungan merupakan tempat dimana perusahaan itu beroprasi. Satu konsep yang tidak bisa diniscayakan adalah hubungan perusahaan dengan alam yang bersifat sebab-akibat. Kerusakan lingkungan, eksploitasi tanpa batas keseimbangan, cepat attau lamabat akan menghancurkan perusahaan dan masyarakat. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat berupa keterlibatan secara langsung maupun melalui yayasan/organisasi, bermitra dengan pihak lain, maupun membentuk atau bergabung dalam suatu organisasi. Dari penelitian ini penulis melihat program PKBL yang diberikan kepada mitra binaan UKM apakah semua program yang dilakukan sudah sesuai dengan tahapan penerencanaan, penerapan dan pelaporan CSR. Hal itu yang membuat peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang program CSR yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang berfokus pada program kemitraan PKBL.. 4

7 Gambar 1 Rerangka Pikir Corporate Social ResponsibilityBUMN Corporate Social Responsibility PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk Perencanaan Penerapan Pelaporan Evaluasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Ditinjau dari tipe pertanyaan penelitianya, kontrol yang luas dimiliki peneliti dan fokus terhadap peristiwa kontemporer (masa kini) yang ada dalam konteks kehidupan nyata, penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata apabila batas batas atara fenomena dan konteks yang tidak nampak jelas. Studi kasus merupakan strategi yang cocok bila pokok pertanyaan dengan how dan why. (Robert K.Yin, 2009:01) Unit Analisis Unit analisis ini secara fundamental berkaitan dengan masalah penentuan apa yang dimaksudkan dengan kasus dalam penelitian yang bersangkutan dimana suatu problema yang telah menggangu banyak penelitian di awal studi kasusnya (Robert K.Yin, 2009 : 30). Unit analisis dalam penelitian ini adalah Penerapan dan pelaporan program CSR pada mitra binaan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk, dalam penelitian ini program CSR yang peneliti ambil adalah tentang Program Kemitraan yaitu program UKM yang telah dijalankan oleh masyarakat yang menerima pinjaman modal dari PT.Semen Indonesia (Persero) dan Program Bina Lingkungan lainya yang dijalankan perusahaan. Ruang Lingkup Penelitian 1. Membahas program CSR yang dijalankan oleh PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk 2. Melihat pelaporan CSR yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk 3. Sampel penelitian pada bidang kemitraan yang ada di bina lingkungan yang mengikuti program PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) yang telah dijalankan oleh masyarakat yang menerima pinjaman modal dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Keabsahan Data Langkah awal dalam penelitian adalah teknik pengumpulan data, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa adanya teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar 5

8 sata yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009 : 401). Berdasarkan sumbernya, data dijgunakan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Metode Pengumpulan Data Interview / Wawancara a. Sejak kapan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk melaksanakan program CSR (PKBL)? b. Apa tujuan dan harapan dari program CSR yang dilakukan oleh PT.Semen Gresik (Persero) Tbk? c. Dampak apa yang dirasakan oleh UKM mitra binaan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan adanya program yang perusahaan berikan? d. Daerah mana sajakah yang menjadapat bantuan PKBL dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk mengingat operasional dan kegiatan perusahaan sekarang terpusat di Tuban? a. Program CSR (PKBL) seperti apa yang sudah saudara terima? b. Sejak kapan saudara menerima bantuan pinjaman modal dari program CSR (PKBL) yang diberikan oleh PT.Semen Indonesia )Persero) Tbk? c. Dari pinjaman yang anda terima memberikan dampak seperti apa terhadap usaha yang anda jalankan? d. Setelah menerima bantuan PKBL dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk memberikan dampak seperti apa terhadap kelangsungan kehidupan anda? Observasi Pada penelitian ini memerlukan observasi langsung ke masyarakat yang telah memperoleh bantuan program kemitraandan bina lingkungan yang telah dio berikan oleh perusahaan. Selain itu peneliti juga akan melakukan observai langsung ke PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk untuk memperoleh dokumen atau arsip tentang laporan CSR (PKBL) yang telah dijalankan pada periode Dokumentasi Peneliti melihat, mencatat, mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dan mendukung sebagai kejelasan informasi yang digunakan dalam penelitian ini. Dokumen dokumen mengenai penerapan dan pelaporan CSR di dapat dari pihak pihak perusahaan yang bersangkutan. Teknik Analisis Data Dengan menggunakan merode kualitatif deskriptif yang merupakan penyajian dari data yang didaptkan sebagai hasil penelitian dengan memberikan gambaran menurut apa adanya sesuai kenyataan pada saat peneliti melakukann penelitian. Teknik yang digunakan adalah sebai berikut : 1. Reduksi Data,adalah membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok yang fokus pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang informasi yang dirasa tidak perlu. Pada penelitian ini, peneliti akan memperoleh data secara langsung dari hasil wawancara kepada masyarakat yang menerima program CSR (PKBL) yang telah dilaksanakan oleh PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dri data yang di peroleh peneliti akan mengidentifikasi dan mengamati apakah CSR (PKBL) yang telah dijalankan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk kepada. Peneliti juga memperoleh data tentang CSR (PKBL) yang sudah dijalankan perusahaan, kemudian peneliti mencocokan hasil dari data laporan yang telah diperoleh tersebut dengan hasil wawancara yang diperoleh dari masyarakat. 2. Penyajian Data, data yang telah di reduksi selanjutnya data disajikan. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasi, tersusun 6

9 dalam sebuah pola, sehingga akan mudah dipahami. Penyajian data bisa dalam bentuk naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur dll. Pada penelitian ini penyajian data berupa tabel yang berisi tentang program CSR (PKBL) yang dijalankan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk kepada masyarakat. 3. Pembahasan, pembahasan harus di sesuaikan dengan keseluruhan hasil yang diperoleh saat pengumpulan data. Kemudian seluruh temuan penelitian didiskripsikan dan disimpulkan. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN Reduksi Data Analisis data ini adalah membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Pada penelitian ini difokuskan pada program CSR (PKBL) yang telah dijalankan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terutama program kemitraan.peneliti memilih fokus pada program tersebut karena bagi perusahaan kegiatan tersebut mempunyai dampak positif yaitu, tingkat keberlanjutan yang cukup bagi masyarakat yang menerimanya untuk bisa tumbuh dan berkembang dari pemberian pinjaman maupun hibah yang yang diberikan sebagai modal UKM yang diajalankan mitra. Pada penelitian ini, peneliti telah memperoleh data langsung dari hasil wawancara kepada Kasi Bina Lingkungan Tuban PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Bapak Suntoro dan dua orang mitra binaan yang telah memperoleh bantuan berupa hibah dan pinjaman lunak dari perusahaan. Bapak Suntoro selaku Kasi Bina Lingkungan Tuban tentang program CSR yang dijalankan perusahaan menberikan informasi tentang program CSR yang dijalankan oleh Perusahaan. PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk melaksanakan program CSR (PKBL) sejak Semen Gresik berdiri CSR sudah dijalankan oleh perusahaan. Kalau CSR zaman dahulu yang dijalankan perusahaan saat bulan Ramadhan bagi-bagi buka bersama dan memberikan takjil dan sifat CSR pada zaman dahulu bersifar folenter, charity dan kesukarelaan. Tujuan dan harapan dari program CSR yang dilakukan adalah untuk mememlihara kelestarian lingkungan, meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat, serta mengembangkan pola pembinaan UKM dan koperasi, baik yang terkait dengan bisnis semen maupun tidak. Harapanya apa yang telah perusahaan berikan memiliki manfaat untuk masyarakat sekitar dan bisa meningkatkan perekonomian para mitra binaan. Selain itu juga ada dampak yang dirasakan oleh UKM mitra binaan PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan adanya program yang perusahaan. Dengan adanya program CSR (PKBL) sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang telah menerima bantuan dari penyaluran dana yang dikeluarkan perusahaan. Dampak yang sangat jelas terlihat saat ini adalah meningkatnya taraf hidup dan perekonomian dengan adanya pinjaman modal kerja, investasi serta hibah untuk pembiayaan, pendidikan/pelatihan, pemagangan, dan promosi. Daerah yang menjadapat bantuan yaitu perusahaan membagi daerah menjadi tingkatan yaitu, ring 1, ring 2 dan ring 3. Ring 1 merupakan daerah yang terkena dampak secara langsung terhadap kegiatan operasional pabrik, daerah yang berada dekat dengan pabrik dan daerah yang berada di sekitar tempat penambangan bahan baku. Ring 2 yaitu daerah sekitar pabrik yang tidak terkena dampak secara langsung dengan operasional perusahaan, daerah yang dilewati atau terkena fasilitas pabrik, serta daerah yang terkena program perluasan daerah penambangan. Ring 3 adalah daerah yang tidak terkena dampak secara langsung dan tidak terkena dampak perluasan daerah penambangan tetapi merupakan jalan transportasi untuk 7

10 keperluan perusahaan. Selain hasil wawancara dari perusahaan peneliti juga memperoleh data tentang Laporan Tahunan PKBL yang telah dijalankan perusahaan khususnya selama tahun Masyarakat penerima bantuan hibah program CSR yang dijalankan perusahaan memeberikan pendapat tentang program yang dijalankan perusahaan. Ibu Siti Chanipah ( Ketua dalam pelaksanaan usaha pembuatan abon ikan Temaji Jaya) dengan 20 orang warga Temaji lainya sebelumnya diberikan pelatihan tentang pembuatan abon ikan oleh semen gresik. Setelah itu masing-masing dari menerima uang Rp ,- dan keseluruhan kumpulkan menjadi Rp ,-. Untuk hal ini kelompok usaha ini tidak menerima pinjaman, lebih tepatnya mereka yang mengikuti pelatihan diberikan modal cuma-cuma tanpa ada kewajiban mengembalikan pinjaman (hibah). Dampak seperti apa terhadap usaha yang anda jalankan usaha ini terbentuk karena adanya pelatihan yang diberikan perusahaan maka modal yang diberikan tadi di atur dengan sedemikian rupa untuk melakukan produksi abon tersebut. Dampaknya adalah bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada ibu-ibu yang semula tidak bekerja namun sekarang bisa membantu dalam proses pembuatan abon tersebut. Setelah menerima bantuan PKBL dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk memberikan dampak seperti apa terhadap kelangsungan kehidupan bagi kita yang terpenting bisa membayar upah pekerja sudah merupakan keuntungan bagi kita. Kami sebagai anggota belom merasakan laba, karena uangnya terus berputar untuk usaha, samapi saat inipun saya tidak tau perkembangan keuangan karena tidak pernah melakukan pencatatan. Usaha ini belom dibuat secara masal karena ini hanya merupakan usaha sampingan, namun kedepanya ada rencana untuk membuat usaha ini menjadi produksi masal. Masyarakat penerima bantuan kredit lunak program CSR yang dijalankan perusahaan memeberikan pendapat tentang program yang dijalankan perusahaan. Ibu Winarti ( Pemilik Toko Merancang dan pakaian) adalah mintra binaan yang menerima pinjaman lunak dari semen gresik dengan bunga ringan dengan jaminan sertifikat tanah. Beliau memperoleh pinjaman lunak tiga kali pencairan. Jumlah dana yang saya terima pada setiap periode pencairan berbeda jumlahnya. Mengalami peningkatan sesuai yang saya ajukan dan sesuai dengan proses pembayaran saya pada periode sebelumnya apakah pembayaranya tepat waktu. Jika tepat waktu maka dalam pengajuan berikutnya akan dinaikan nilai pinjamanya hal itu juga melihat perkembangan tempat usaha. Dampak terhadap usaha yang and jalankan dari pinjaman yang diberikan sangat membantu usaha saya karena bisa memberikan nilai tambah untuk modal usaha yang saya jalankan. Tapi pada pencairan ke 4 ini sampai sudah hampir 6 bulan saya melunasi pinjaman saya pinjaman berikutnya tidak kunjung lunak. Karena pinjaman lunak yang diterima sering diundang untuk mengikuti pelatihan tentang manajemen pemasaran, pembuatan laporan keuangan sehingga bukan hanya mendapatkan pinjaman namun juga ilmu. Pelatihan itu diadakan sebagai wujud agar mitra binaan bisa membuat laporan keuangan yang sewaktu-waktu diminta dan dipantau oleh perusahaan. Dampaknya adalah menguntungkan untuk kelangsungan kehidupan saya karena modal usaha saya jadi bertambah. Perencanaan Program Corporate Social Responsibility PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk PT. Semen Indonesia berkomitmen melaksanakan segenap tindakan pencegahan sebagai salah satu bentuk pemenuhan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan resiko yang ditimbulkan dari pengembangan operasi perusahaan. Fokus utama perusahaan pada pembangunan pabrik di PT. Semen Gresik 8

11 (Persero) Tbk, PT. Semen Tonasa (Persero), dan PT. Semen Padang (Persero). Upaya tindakan pencegahan dipenuhi setiap Perseroan dengan menyusun Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), sebagai dokumen yang menyertai pembangunan fasilitas pabrik baru Tuban IV di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban, Indrarung VI di PT. Semen Padang (Persero), dan Tonasa V di PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk. Bentuk Program Corporate Social Responsibility PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk CSR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terdiri dari tiga pilar utama yaitu Ekonomi, Lingkungan dan Sosial yang memiliki nilai pertumbuhan yang berkelanjutan bagi stakeholder (Community Development PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk). Tiga pilar utama itu adalah : 1. Bidang Ekonomi Tujuan utama pada bidang ekonomi adalah menghasilkan kinerja keuangan yang selalu tumbuh untuk mendukung kelanjutan operasi dan pengembangan perusahaan kedepanya. Tanggung jawab sosial dalam bidang ini di fokuskan pada upaya pengembangan pola pendampingan usaha kecil dan koperasi yang terkait maupun yang tidak terkait dengan dengan bisnis Semen Indonesia. Secara teknis tanggung jawab dalam bidang ekonomi ini dilakukan dengan penyaluran dana dan pembinaan mitra secara berkesinambungan, yang mengedepankan aspek kemandiriaan, pemerataan, profesionalitas, dan etika. Berkembangnya pola pendampingan usaha kecil dan koperasi tersebut diharapkan akan memacu potensi usaha-usaha mikro dan kecil untuk berkembang menjadi tangguh dan mandiri dan masuk menjadi usaha yang layak berhubungan dengan bank dalam pengelolaan financial usahanya. Prinsip dasar yang menopang pola pendampingan Perseroan yang didasari dengan Tridaya, yaitu daya tahan, daya tarik dam daya saing dari kekuatan ekonomi komunitas. Melalui pendampingan tridaya itu diharapkan kelompok usaha lokal yang berbasis komunitas yang mengelola sumber daya yang ada dan masuk kepada penataan kemitraan baru dengan Perseroan, atau diantara mereka sendiri menciptakan pekerjaan baru yang merangsang kegiatanm ekonomi wilayah. Ciri utama dari pendampingan Perseroan kepada kekuatan ekonomi lokal dititikberatkan pada endogenous development, yaitu menggunakan potensi sumber daya manusia, institutional, dan fisik masyarakat setempat. 2. Bidang Lingkungan Tujuan dari CSR perusahaan bidang lingkungan adalah memberikan solusi dalam mengelola/mengendalikan dampak negatif secara fisik terhadap lingkungan. Perusahaan sangat menyadari bahwa pencapaian kinerja finansial dan sosial, tidak akan efektif tanpa didukung dengan kepedulian untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Atas kesadaran itu, Perusahaan telah mengambil inisiatif untuk memadukan berbagai fungsi untuk pelestarian lingkungan hidup yang terintregrasi kedalam kebijakan perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut yaitu penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan pengendalian lingkungan hidup sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan menyadari bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan merupakan pilar utama dari perwujudan pembangunan yang berkelanjutan. Perusahaan telah mengambil prakarsa sadar dan terencana untuk memadukan 9

12 lingkungan hidup termasuk sumber daya, ke dalam proses bisnis untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Programprogram CSR bidang lingkungan yaitu : Penghijauan dan Program Green Belt 3. Bidang Sosial Tujuan CSR di bidang sosial adalah mengambangkan dampak positif sosial. Sebagai BUMN yang berada di lingkungan masyarakat PT. Semen Indonesia merasa bertanggung jawab dan memiliki komitmen terhadap masyarakat sekitar. Wilayah aktivitas CSR Perusahaan dalam bidang sosial mencakup penyediaan sarana dan prasarana umum, keagamaan, pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, penghijauan, dan tanggap darurat bencana. Azas dan Tujuan Program Corporate Social Responsibility PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Tanggung jawab sosial atau CSR PT. Semen Indonesia memiliki Visi yaitu, terwujudnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat, dan dicapainya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh dan berdaya saing serta tetap mempertahankan penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan yang profesional. Sedangkann Misi Comunity Development PT. Semen Indonesia adalah memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, yang meliputi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Misi yang kedua yaitu mengembangan pola pikir prmbinaan usaha kecil dan koperasi, baik terkait atau tidak dengan bisnis Semen Indonesia melalui penyaluran dana dan pembinaan kesinambungan, dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, profesional dan etika. Pedoman Kegiatan Program Corporate Social Responsibility PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk Kegiatan CSR Semen Indonesia berpedoman dan berladasan hukum pada : 1. Undang-undang No 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara 2. Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroaan Terbatas 3. Anggaran Dasar PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang mana termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia No.47 tanggal 11 Juni 1999, tambahan Berita Negara No 157 tanggal 11 Juni Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diatur dalam peraturanm Mentri BUMN nomer PER-05/MBU/2007 Tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan SE- 04/MBU.S/2007 tentang penerapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN. Hal ini dikarenakan Pedoman Akuntansi PKBL yang digunakan saat ini sudah tidak sesuai sengan Standar Akuntansi Keuangan, khususnya SAK 50 dan SAK SE-02/MBU/Wk/2012 tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berlaku mulai tahun PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk menerapkan pedoman tersebut mulai tahun Undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunan dan Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Corporate Social Responsibility PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk menggarkan penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berupa pinjaman lunak dan hibah dan pengalokasian dana program tersebut di 10

13 tentukan pada Rapan Umum Pemegang Saham Tahunan/Luar Biasa. Persetujuan laporan keuangan tahunan, pengesahan perhitungan tahunan dan penggunaan laba bersih tahun buku sebelumnya ditetapkan untuk pendanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun berikutnya. Alokasi dana PKBL diambil dari beberapa persen laba bersih perusahaan, namun mulai tahun 2013 terjadi perubahan masalah pengalokasian dana CSR BUMN yang semula diambilkan dari prosentase laba bersih sekarang dianggarkan menjadi biaya. Karena adanya perubahan anggaran pendanaan, program PKBL pada tahun 2013 ini masih simpang siur mau dibawa dan diangggarkan yang seperti apa atas adanya perubahan tersebut. Sumber Dana Program Corporate Social Responsibility PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Sejak dulu, penyaluran dana PKBL dilakukan BUMN masing-masing dari alokasi laba perusahaan. Namun dari penyaluran tersebut, ada BUMN yang tidak bisa atau tidak mampu mengelola dana PK (Program Kemitraan). Sehingga kredit macet (NPL/Non Performing loan) dari beberapa perusahaan menjadi tinggi. Sekarang penganggaran pendanaan program PKBL direncanak akan dianggarkan sebagai biaya oleh perusahaan. Sehingga Menteri BUMN Dahlan Iskan tengah menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) terkait penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari perusahaan BUMN. Saat ini perusahaan BUMN masih menyetop penyaluran PKBL dan menunggu peraturan baru keluar. Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Kegiatan Program Kemitraan difokuskan pada pelaksanaan tanggung jawab di bidang ekonomi. Pada tahun 2012 Perseroan menyalurkan dana Program Kemitraan sebesar Rp150,09 miliar, dengan jumlah mitra binaan meningkat 31,9% dari unit menjadi unit. Mitra binaan tersebar dibeberpa daerah mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta. Binaan usaha yang dibina yaitu : pedagang alat sekolah, onderdil kendaraan, sandang panagn, bahan bangunan, perancangan, perternakan sapi, domba, itik dan ayam, kerajinan batuk, sarung, songkok, tas tempurung, anyaman bambu, bordir, sulam, kerajinan emas/perak perabah, industri pakan ternak, pengolahan kayu, sepatu, alat rumah tangga, mainan anak, genteng/beton, jasa perbengkelan, penjahitan, vercrom, angkutan cleaning service, perikanan, photography, koperasi umum serta jasa percetakan/sablon, salon kecantikan, pembuatan kue dan makan ringan, industri coconut oil, kerajina pasir, pengolahan ikan laut, perdagangan bahan bangunan, industri sarung tenun dan lain-lain. Kualitas Pinjaman Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pengaruh PKBL terhadap masyarakat sekitar sanagat dirasakan, hal ini terlihat dari semakin tumbuh dan berkembangnya kegiatan ekonomi di sekitar perusahaan. Berbagai usaha dengan bermacam-macam sektor muncul seiring dengan semakin meningkatnya roda perekonomian daerah sekitar pabrik. Melalui kegiatan Program Kemitraan, mitra binaan mendapatkan manfaat di bidang ekonomi yang berdampak pada taraf hidup. Sedangkan kegiatan Bina Lingkungan difokuskan pada pelaksanaan tanggung jawab bidang sosial dan lingkungan yang telah dapat dirasakan,bahwa antara perusahaan dengan masyarakat sekitar menjadi lebih harmonis. Hilangnya gejolak-gejolak sosial masyarakat selama ini telah memberikan rasa aman bagi perusahaan dan masyarakat itu sendiri. 11

14 Proses Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Bentuk Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pencapaian tanggung jawab sosial dalam bidang ekonomi diperlihatkan dengan pertumbuhan Perseroan yang lebih baik. Laba bersih meningkat sehingga Perusahaan dapat membayar deviden kepada pemegang saham dan memenuhi seluruh kewajiban normatifnya terhadap karyawan. Bertambahnya keuntungan juga memberikan kontribusi terhadap negara melalui pembayaran pajak maupun penerimaan negara bukan pajak. Selain itu juga mempengaruhi besaran dana yang disisihkan sebagai kewajiban untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, sesuai dengan undang-undang. Demikian pula pencapaian tanggung jawab sosial Perusahaan di bidang sosial. Serangkaian penyaluran dana Program Kemitraan yang sudah dilaksanakan, secara langsung memberikan pengaruh pada penguatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah. Selama ini perusahaan menyalurkan pinjaman dan hibah pembinaan yang dimanfaatkan ribuan pelaku UKM untuk mengembangkan usaha mereka, sehingga menciptakan efek berantai pada ekonomi lokal termasuk penyerapan tenaga kerja. Pelaporan Program Corporate Social Responsibility PKBL PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. bersama anak perusahaan, yakni PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa terus berupaya untuk memenuhi pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dengan memperhatikan nilainilai keberlanjutan. Untuk itulah, perusahaan menyusun dan menerbitkan Laporan keberlanjutan sebagai pelaporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam kurun waktu satu tahun kegiatan operasional perusahaan. Pelaporan ini merupakan pelaporan berkesinambungan yang setiap tahun diterbitkan dan dipublikasisikan oleh Perseroan. Laporan tahunan PKBL bagian 1 berisi tentang kondisi umum kegiatan PKBL yang mencakup jumlah penyaluran yang dilaksanakan, perkembangan jumlah dana yang dikelola, perkembangan jumlah mitra binaan, perkembangan PKBL tehadap masyarakat sekitar, kondisi piutang mita binaan, dan masalah yang dihadapi PKBL. Pada bagian ini juga dijabarkan tentang gambaran singkat pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, landasan hukum serta struktur organisasi PKBL. Bagian 2 berisi tentang pelaksanaan PKBL yang mencakup mrencana kerja dan realisasi PKBL, alokasi dana PKBL, penyaluran BUMN peduli, kegiatan mitra binaan, perkembangan kinerja dan kisah sukses mitra binaan dan program bina lingkungan. Bagian 3 yaitu penutup yang berisi tentang hal0hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam keputusan RUPS. Selain bagianbagian tersebut Laporan PKBL juga menyertakann foto-foto penghargaan yang diperoleh PKBL dan yang paling penting perusahaan juga menyertakan laporan keuangan PKBL yang telah diaudit pada bagian lampiran. Pembahasan Penyelenggaraan program sosial pada rumusan kebijakan PT. Semen Indonesia mengacu pada regulasi atau kebijakan dari Menteri baik yang tertuang dalam Peraturan Menteri No. PER- 05/MBU/2007 maupun petunjuk pelaksanaannya SE-04/MBU.S/2007. Sifat program imperatif dan perusahaan hanya sebagai pelaksana kebijakan semata, sehingga tidak memerlukan ketentuan tambahan di tingkat perusahaan ataupun dalam rumusan kibijakan yang dibuat. Namun dalam praktiknya, terdapat adanya inovasi-inovasi yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia misalnya proporsi 12

15 alokasi bantuan per bidang, penambahan bidang bantuan, penetapan lingkar prioritas penerima bantuan (sistem ring), dan sebagainya yang tidak dinyatakan ke dalam suatu kebijakan tertulis. Dengan adanya perubahan regulasi yang merupakan unsur mandatory dari Menteri BUMN maka terjadi juga berbagai perubahan yang dilakukan ditubuh PKBL dari sebelum adanya Keputusan menteri yang khusus mengatur tentang PKBL sampai muncul wadah berupa KEP- 236/MBU/2003 yang kemudian disempurnakan oleh PER-05/MBU/2007. Berdasarkan SE-04/MBU.S/2007 tentang asumsi kemandirian PKBL dijelaskan bahwa unit PKBL dianggap sebagai unit ekonomi yang bertanggung jawab atas aktifitas ekonomi dan pengendalian administrasinya. Unit PKBL bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva dan sumber daya untuk kepentingan yuridiksi tugas pokoknya. Uraian tersebut menjelaskan posisi PKBL yang diasumsikan sebagai entitas yang berdisi sendiri dan mempunyai kewenangan atas segala aktifitas ekonomi yang dilakukan. Aktifitas PKBL bisa dilakukan dengan cepat tanpa harus melakukan koordinasi dengan induk dikarenakan kewenangan yang telah diberikan meliputi pengelolaan keuangan, melakukan pelaporan dan juga pemanfaatan SDM. Kebutuhan untuk melakukan aktifitas CSR yang telah terpenuhi tersebut memungkinkan aktifitas dapat dilakukan secara cepat, tapi masih terdapat masalah pada SDM yang dimiliki PBKL sehingga untuk melakukan aktifitasnya PKBL memperbantukan SDM diluar unit PKBL. Program Kemitraan lebih ke arah memeberi pinjaman dengan bunga ringan kepada masyarakat yang memiliki usaha kecil menengah. Presentasi pemberian pinjaman 80%, sisanya 20% merupakan hibah dimana perusahaan tidak mengharapkan pengembalian dari dana yang diberikan. Program Bina Lingkungan 100% dana bersifat hibah. Misalnya saja perusahaan membantu mendirikan sekolah, memberikan beasiswa, memebantu korban bencana alam, khitanan masal dan yang utama adalah menghijaukan kemballi bekas lokasi penambangan kapur. Pemberian hibah pada tiap wilayah tertentu berbeda, hal ini disesuaikan dengan dampak operasional perusahaan yang dirasakan oleh masyarakat wilayah tersebut. Perusahaan membagi daerah menjadi tingkatan yaitu, ring 1, ring 2 dan ring 3. Ring 1 merupakan daerah yang terkena dampak secara langsung terhadap kegiatan operasional pabrik, daerah yang berada dekat dengan pabrik dan daerah yang berada di sekitar tempat penambangan bahan baku. Ring 2 yaitu daerah sekitar pabrik yang tidak terkena dampak secara langsung dengan operasional perusahaan, daerah yang dilewati atau terkena fasilitas pabrik, serta daerah yang terkena program perluasan daerah penambangan. Ring 3 adalah daerah yang tidak terkena dampak secara langsung dan tidak terkena dampak perluasan daerah penambangan tetapi merupakan jalan transportasi untuk keperluan perusahaan. Tahap pelaporan (reporting) diartikan sebagai tahap/fase akhir dari penerapan CSR, setelah dilakukan serangkaian proses panjang sejak desain atau perencanaan program, pelaksanaan program hingga evaluasi prlaksanaan program sehingga dilakukan reporting sebagai bahan evaluasi dan juga sebagai alat komunikasi dengan shareholder dan stakeholder. Sehingga dari reporting tersebut diharapkan bisa dijadikan wujud penerapan CSR yang transparan, bertanggungjawab dan akuntabilitasnya terjamin. PENUTUP Kesimpulan Setelah mengamati dan mewawancara informan dari PT. Semen Indonesiatelah melakukan semua aktifitas CSR yang dibagi dalam 3 bidang tersebut. Pada bidang sosial dengan penyediaan sarana dan prasarana umum, keagamaan, 13

16 pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, penghijauan, tanggap bencana. Pada bidang ekonomi difokuskan dengan adanya program kemitraan dan pendampingan mitra binaan. Pada bidang lingkungan dengan diadakanya penghijauan dan green belt. Pelaporan kegiatan CSR PKBL yang dilakukan PT. Semen Indonesia berdasarkan Sustainability Report, perusahaan lebih fokus menjelaskan tentang pelaksanaan CSR secara umum, khususnya perusahaan dengan pihak stakeholder. Sedangkan pelaporan ter[perinci tentang semua kegiatan PKBL dilaporkan dalam bentuk Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Dalam laporan tersebut perusahaan telah menyamampaikan secara rinci mulai dari pemetaan masyarakat penerima CSR sampai dengan laporan keuangan auditan bagian PKBL itu sendiri. Kondisi piutang Mitra Binaan pada tahun 2011 mencapai skor 3 (tiga) atau 72%, namun perusahaan tetap melakukan upaya-upaya terhadap pituang yang masih mempunyai kendala dalam pengembalian pinjaman terutama pinjaman macet dan yang bermasalah. Mitra Binaan yang telah mendapatkan kucuran pinjaman lunak dalam melakukan pembayaran tidak sesua dengan yang diprasyaratkan, sehingga pembayaran yang seharusnya bisa diketahui penyetornya, tidak dapat diidentifikasi. Selain itu perusahaan juga tidak bisa memantau perkembangan usaha Mitra Binaan yang tidak menyetorkan laporan keuangan perkembngan usahanya. Hal itu terjadi karena banyak Mitra Binaan yang masi awam dan tidak mengerti dengan laporan keuangan dan pencacatan keuangan yang harusnya dilakukan untuk mengetahui perkembangan usaha. Untuk menyiasati hal itu perusahaan sering melakukan pelatihan untuk memberi tahu Mitra Binaan akan pentinganya laporan tersebut. Banyaknya proposal fiktif dengan usaha fiktif juga menyebabkan banyaknya kredit macet. Saran Agar penelitian ini dipergunakan sebagaimana mestinya yaitu sebagai penunjang langkah pemecahan, maka penulis menyarankan beberapa masukan antara lain : 1. Bagi Perusahaan a. Diharapkan perusahaan lebih meningkatkan pengendalian piutang dagangnya agar tercapai efisiensi dan efektivitas piutang dagang sehingga piutang dapat ditagih tepat pada waktunya dan dapat menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. b. Bila ada Mitra Binaan baru yang ingin mengajukan kredit kepada Perusahaan seharusnya perusahaan memberikan peraturan yang disiplin untuk mengantisipasi Mitra Binaan yang tidak disiplin akan pembayaran angsuran pinjaman. Saat surve usaha Mitra Binaan baru perusahaan harus benar-benar memastikan usaha Mitra Binaan. c. Perusahaan seharusnya lebih intens melakukan pelatihan tentang pembuatan laporan keuangan kemajuan usaha Mitra Binaan supaya perusahaan juga mudah memantau perkembangan usaha Mitra Binaan dengan dana yang diberikan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih melihat dari pihak penerima CSR (Mitra Binaan) akan lebih bagus fenomena yang muncul dan akan lebih memahami akan sumber permasalaahn kredit macet yang dialami perusahaan. b. Diharapkan agar memanfaatkan waktu yang telah perusahaan berikan dengan baik. Jika ingin melakukan wawancara dengan pihak yang berwenang akan CSR pada perusahaan untuk mencari waktu yang benar-benar tepat. 14

17 DAFTAR PUSTAKA Agung Nurmansyah Corporate Social Responsibility: Isu dan Implementasinya. Jurnal Kajian Bisnis. Vol. 14, No. 1, Januari-April 2008 hal Azhar Maksum dan Azizul Kholis Analisis tentang Pentingnya TanggungJawab dan Akuntansi Sosial Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya Oktober Eddy Rismandang Sembiring Karateristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, September Hendrik Budi Untung Corporate Social Responsibility. Jakarta. Sinar Grafika. Mardiyah dan Widyastuti, 2007, Pengaruh Stakeholder Terhadap Tanggung Jawab Sosial Dan Akuntansi Sosial, Simposium Riset Ekonomi III, Universitas PETRA Surabaya, hal 1-23 Mirfazli dan Nurdiono 2007, Evaluasi Pengungkapan Informasi Pertanggung Jawabab Sosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan Dalam Kolompok Aneka Industri Yang Go Publik di BEJ, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12 No.1, januari 2007, hal Nor Hadi Corporate Social Responsbility. Yogyakarta. Graha Ilmu. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER 05/MBU/2007 Tentang Program kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Soemanto, Bakdi, 2007, Sustainable Corporation (Implikasi Hubungan harmonis Perusahaan dan masyarakat), PT.Semen Indonesia (Persero) Tbk, Gresik Sofyan Syafiri Harahap Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Solihin Ismail Corporate Social Responsibility from Charity to Sustansibility. Jakarta. Salemba Empat. Tantra Nepti Atut Winanta Studi Kasus Penerapan dan Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Perkebunan Nusantara X. Sripsi Sarjana diterbitkan : STIE Perbanas Surabaya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 40 Tahun 2007 Perseroan Terbatas. Undang-Undang Perseroan Terbatas pasal tentang pelaksanaan tanggung jawab perusahaan Jakarta. Asa Mandiri. Untung Hendrik Budi Corporate Social Responsibility. Jakarta : Sinar Grafika Yin, Robert K Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta PT.Raja Grafindo Persada. Yusuf Wibisono Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik : Fascho Publishing. 15

BAB V PENUTUP. demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

BAB V PENUTUP. demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang. 72 BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka berikut akan penulis kemukakan kesimpulan serta saran-saran, dimana kesimpulan merupakan ringkasan dari materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan ( Corporate Social Responsibility ). Tanggung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang telah meneliti mengenai corporate social

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang telah meneliti mengenai corporate social 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang telah meneliti mengenai corporate social responsibility yaitu : 1. Menurut Azhar Maksum (2003) penelitian yang dilakukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

Studi Tentang Penerapan Dan Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

Studi Tentang Penerapan Dan Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Studi Tentang Penerapan Dan Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Chandra Kurniawan Indrawati Yuhertiana Perusahaan sebagai entitas bisnis yang hidup dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. go public pertama kali. PT. Bank mandiri (PERSERO) Kanwil VIII Tbk Surabaya

BAB V PENUTUP. go public pertama kali. PT. Bank mandiri (PERSERO) Kanwil VIII Tbk Surabaya BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan PT. Bank mandiri (PESERO) Kanwil VIII Tbk Surabaya yang bergerak pada bidang perbankan yang merupakan salah satu perusahaan BUMN yang telah go public pertama kali. PT. Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang tentunya mempunyai peranan sangat penting terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional suatu negara bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja. Setiap warga negara mempunyai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, perusahaan atau business merupakan suatu organisasi atau lembaga dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi yang strategis serta tanggung jawab terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini.

BAB I PENDAHULUAN. disahkan 20 Juli 2007 menandai babak baru pengaturan CSR di negeri ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikemukakan H. R. Bowen (1953), muncul sebagai akibat karakter perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Penelitian Salah satu isu penting yang masih terus menjadi perhatian dalam dunia usaha hingga saat ini yaitu terkait tentang tanggung jawab sosial perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan atau badan usaha, kegiatan bisnis menjadi perilaku utama dari para pelaku bisnis. Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk SKRIPSI

STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk SKRIPSI STUDI PENERAPAN dan PELAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan LAMPIRAN 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan 25 26 27 28 PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Peningkatan Kesadaran Hukum Pelaku Usaha Kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul dari perkembangan dan peradaban masyarakat. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul dari perkembangan dan peradaban masyarakat. Semakin tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanggung jawab sosial muncul dan berkembang sejalan dengan adanya hubungan antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang timbul dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONTEKS MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONTEKS MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONTEKS MASALAH Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan yang lain. Kehidupan manusia di bumi ini adalah suatu sistem, yang saling berkaitan satu sama lain,

Lebih terperinci

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAGIAN I. PENDAHULUAN BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat ketat, hal itu juga berdampak pada perubahan tingkat kesadaran masyarakat mengenai perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Satu terobosan besar perkembangan gema tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang terkenal

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada pembangunan yang berkelanjutan dan penguatan ekonomi kerakyatan. Program pembangunan yang demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah menyadari pemberdayaan usaha kecil menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya disebut CSR sering dianggap inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai

Lebih terperinci

KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DISTRIK DELI SERDANG II

KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DISTRIK DELI SERDANG II KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III DISTRIK DELI SERDANG II TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh ANANG SURYA RAHMAN NIM 1105091006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai corporate social responsibility yang selanjutnya bisa disingkat CSR semakin berkembang pesat seiring banyak fakta yang terjadi dimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Lebih terperinci

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional dalam suatu negara bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja. Setiap warga negara mempunyai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN SEBAGAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat dalam permasalahan lingkungan dan kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat dalam permasalahan lingkungan dan kesejahteraan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya, serta mencegah dan menekan kerugian seminimal mungkin. Sisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Septiana dkk (2012:71-84) Booth-Haris Trust Monitor (2001)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Septiana dkk (2012:71-84) Booth-Haris Trust Monitor (2001) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi salah satu faktor pendukung kemudahan pelaku usaha berkembang dalam melakukan komunikasi. Dengan adanya kemajuan teknologi ini memicu persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sering dipandang sebagai pedang bermata dua, perusahaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, namun di sisi lain perusahaan

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu perusahaan secara langsung maupun tidak langsung memiliki dampak yang dirasakan tidak hanya bagi para pemegang saham (shareholders) namun juga bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa keberadaan dunia usaha seyogyanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1. Pengertian CSR Definisi Corporate Social Responsibility yang biasanya disingkat CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) masih menjadi fokus utama dalam pengembangan usaha di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sudah lama kita ketahui bahwa tujuan umum dari sebuah usaha didirikan adalah untuk mencari keuntungan atau laba, laba sendiri merupakan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, pajak memegang peranan penting dalam perekonomian negara dikarenakan pajak memiliki kontribusi yang paling besar pada pos penerimaan negara pada Anggaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA bitheula.blogspot.com I. PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu alat negara untuk mendukung perekonomian nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat ini semakin tumbuh dan berkembang, baik di dalam jumlah maupun jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, tujuan

Lebih terperinci

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Lampiran 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR), atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, adalah kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Diera globalisasi ini semakin banyaknya perusahaan baru yang tumbuh dan dunia usaha semakin berkembang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 55 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era yang sekarang ini, sektor bisnis di Indonesia mulai berkembang. Tentu saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. PLN PERSERO DI SURABAYA DALAM PEMBERDAYAAM USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ABSTRAKSI

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. PLN PERSERO DI SURABAYA DALAM PEMBERDAYAAM USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ABSTRAKSI ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. PLN PERSERO DI SURABAYA DALAM PEMBERDAYAAM USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) ABSTRAKSI Di era globalisasi yang semakin berkembang dengan pesat, menimbulkan

Lebih terperinci

Oleh : Bela Rosida Rakhim. Dosen Pembimbing : Dr. Sumiati, SE., M.Si

Oleh : Bela Rosida Rakhim. Dosen Pembimbing : Dr. Sumiati, SE., M.Si MANAJEMEN KREDIT PADA PROGRAM KEMITRAAN PT. PUPUK KALTIM (Studi Kasus Di Departemen Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan) Oleh : Bela Rosida Rakhim Dosen Pembimbing : Dr. Sumiati, SE., M.Si ABSTRAK PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) 31 Desember 2014 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan...

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR...

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan masyarakat dan lingkungan, dampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Gray et al., (1995) teori kecenderungan pengungkapan

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini, kebutuhan informasi dan teknologi semakin meningkat sejalan dengan persaingan semakin ketat pada setiap sektor

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR BISNIS ASDEP TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia Telp. 021-29935678

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), belakangan ini patut untuk dirayakan. Corporate Social Responsibility (CSR) memang sedang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarkat luas, sehingga suatu perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan isu yang sangat penting bagi perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin banyak dan semakin sulit. Pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia usaha tidak hanya memperhatikan informasi laporan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting lainnya yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan yang dihadapi dunia begitu cepat dan dinamis. Perkembangan ekonomi tentunya memberikan perubahan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 22 TAHUN : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk BAB 4 PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional terhadap pelaksanaan program kemitraan dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk mencakup pelaksanaan dari unit Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat perusahaan mulai berkembang, kesadaran dalam mengurangi dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan perlu ditingkatkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya transportasi darat, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih senantiasa bertahan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan akhir-akhir ini semakin marak dibahas di dunia baik di media cetak, elektronik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kemiskinan adalah masalah klasik dalam sebuah perekonomian, 1 namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kemiskinan adalah masalah klasik dalam sebuah perekonomian, 1 namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kemiskinan adalah masalah klasik dalam sebuah perekonomian, 1 namun seiring waktu, permasalahan yang berkembang sekarang ini adalah masalah lingkungan yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor internal melainkan juga dipengaruhi oleh masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor internal melainkan juga dipengaruhi oleh masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat dan lingkungan perlu menyadari bahwa keberhasilan atau prestasi yang dicapai bukan hanya dipengaruhi oleh faktor internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi Negara tersebut. Salah satu dampak positif dari pekembangan

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN SALINAN PARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tanggung jawab sosial merupakan suatu kewajiban yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan informasi menjadi semakin mudah diakses. Dunia ekonomi semakin transparan. Era keterbukaan

Lebih terperinci