BAB II LANDASAN PERANCANGAN
|
|
- Yanti Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Data Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain : a. Data literature berupa data elektronik maupun non-elektronik yang berasal dari website dan buku. b. Wawancara dengan capster Barberbox. c. Melakukan penjajakan pendapat melalui penyebaran kuisioner kepada masyarakat ruang lingkup Jakarta. Dengan melakukan observasi terhadap target market dari sumber penelitian, penulis mendapatkan data bahwa banyaknya orang yang masih memilih untuk mencukur rambutnya di tempat cukur rambut biasa, atau pun ke salon. Mereka memilih tempat itu karena kurang familiar dengan barbershop yang lebih berkembang di dunia barat. Selain itu juga, target penelitian penulis menjabarkan bahwa kebanyakan dari mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk menikmati jasa dari barbershop yang mengharuskan mereka pergi ke suatu tempat. Barberbox merupakan salah satu barbershop yang memiliki dasar konsep kuat, di mana mereka mengusung tema yang berhubungan dengan gentleman yang biasanya dihubungkan dengan seorang lelaki berwibawa besar. Dengan target market anak muda yang memiliki ketertarikan terhadap penampilan dan termasuk dalam kalangan menengah ke atas, Barberbox menyesuaikan desain dan pelayanan yang sesuai juga Data Literatur Sejarah Barberbox 3
2 4 Lahir dari kekecewaan akan pelayanan dan hasil cukur barbershop pada umumnya, barbershop yang digawangi Putra ( 22 tahun ) dan Emir ( 20 tahun ) ini terletak disamping lapangan Blok S. Dengan konsep interior industrialis, Barberbox hadir menawarkan layanan yang cukup unik yaitu pelayanan potong rambut di malam hari pada hari weekend. Tetapi tidak itu saja, barbershop yang memasang tariff yang tidak terlalu mahal ini juga buka mulai pukul 10 pagi di hari biasa dan pukul 9 di kala weekend Sejarah Logo Barberbox Gambar 2.1 Logo Barberbox Logo Barberbox terbentuk dari namanya yang khas yaitu Kotak Barber Hasil Wawancara [Yayan Firmansyah, Capster Barberbox] Bagaimana kondisi konsumen yang sering datang ke Barberbox ini? Kebanyakan yang datang ke tempat ini biasanya anak-anak muda yang kira-kira seumuran 20 tahunan. Tapi gak sedikit juga yang datang itu orang yang cukup tua tapi masih dalam kategori muda,
3 seperti umurnya yang sudah mendekati kepala 3. Tetapi memang dominan lebih ke anak mudanya sih. 5 Menurut anda, bagaimana reaksi konsumen menyambut barbershop yang nyatanya di Indonesia masih kalah pamornya dengan tukang cukur atau salon? Sebetulnya untuk klasifikasinya sendiri sudah beda antara barbershop dengan salon, barbershop biasanya difokuskan untuk konsumen pria. Sejauh ini memang banyak masyarakat yang belum mengenal barbershop dan lebih memilih untuk potong rambut di tukang cukur atau pun salon. Tetapi semakin berkembangnya, semakin banyak anak muda yang memilih tempat-tempat potong rambut yang memiliki gaya tertentu, contohnya ya di Barberbox ini. Bagaimana mengkondisikan diri anda untuk menjadi caster di dalam barbershop? Sebagai caster di barbershop, tentu kita akan banyak membantu orang untuk memilihkan gaya atau pun menyarankan gaya yang cocok bagi konsumen. Selain itu juga, tidak sedikit konsumen yang suka bercerita tentang kehidupannya karena barbershop memang tempat untuk komunitas. Barberbox mengusung tema Gentleman, apakah ada kesulitan untuk menyesuaikan diri anda dengan tema tersebut? Kalau dari diri saya sendiri sebetulnya tidak ada kesulitan sama sekali. Gentleman merupakan tema yang cocok untuk barbershop, terutama Barberbox ini. Orang-orang yang datang kesini pun lebih punya gambaran untuk memiliki gaya potongan rambut seperti apa karena tema tersebut. Barberbox sendiri menyediakan jasa late-night cutting service, bagaimana tanggapan konsumen terhadap gagasan tersebut?
4 6 Banyak yang antusias tetapi ada yang biasa saja juga, beberapa orang mengganggap hal tersebut dapat membantu, tetapi ada juga yang berfikir apakah akan ada orang yang potong rambut malam-malam. Barberbox lahir dari kekecewaan konsumen, sebetulnya apakah yang membuat konsumen kecewa terhadap kinerja barbershop atau jasa potong rambut lain di Indonesia? Orang Indonesia sendiri masih banyak yang memotong rambutnya di tukang cukur rambut di pinggir jalan atau pun ke salon. Salahnya yang terjadi di sana biasanya capster tidak menyesuaikan pemotongan rambut dengan gaya atau pun sifat dari konsumennya itu sendiri. Beberapa konsumen juga memilih tempat potong rambut yang asal murah, jadi hasilnya tidak maksimal. Untuk kita dilatih untuk lebih bisa memahami konsumen, dan juga biasanya kita menawarkan gaya potongan rambut sambal mengobrol, jadi lebih enak. Bagaimana reaksi anda tentang hype yang terjadi di Indonesia dengan maraknya barbershop yang berlomba untuk menarik perhatian konsumen? Ya, belakangan ini memang banyak barbershop baru yang buka dan juga memang sudah ada yang berdiri sejak lama. Tetapi dari masyarakat sendiri sebetulnya masih banyak yang belum mengenal apa itu sebenarnya barbershop dan lebih memilih untuk potong rambut di tempat cukur rambut pinggir jalan. Menurut saya hype ini sangat membantu kita sebagai capster karena bakal makin banyak konsumen yang datang kepada kita. Intinya dampaknya positif walaupun semakin banyak saingan. Asal terbukti kualitasnya, pasti akan ramai. Bagaimana menurut anda tentang potong rambut keliling di bawah pohon rindang yang dahulu kala sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia? Saya masih ingat saat saya kecil, hal itu masih sering kita lihat tukang cukur rambut yang menggunakan sepeda memotong rambut
5 7 konsumennya di bawah pohon yang rindang. Sebetulnya opportunitynya itu besar. Biasanya orang berkumpul di bawah pohon, dan tibatiba ada tukang cukur yang datang, ya pasti mereka berfikir sekalian saja potong rambut. Tetapi untuk zaman sekarang mungkin sulit, karena nanti rambutnya yang di potong dikira mengotori daerah umum. Tapi mungkin dengan pengembangan sedikit bisa menggaet konsumen lebih banyak lagi. Jika ada pengembangan barbershop yang mobile atau berjalan, bagaimana tanggapan anda? Seperti mobil starbucks yang kaya di acara-acara itu ya? Menurut saya itu sangat bagus sekali, di mana konsumen bisa terjaring dengan lebih baik dan juga banyak orang yang tidak kesulitan harus datang ke suatu tempat untuk potong rambut. Kalau bisa sih sekalian jasa potong rambut datang ke rumah saja. Kesan anda bekerja sebagai capster atau hairstylist? Wah saya sih belum bisa disebut sebagai hairstylist, saya potong rambut pun belum lama. Tetapi rasanya sih saya senang kerja jadi capster, karena banyak orang yang dapat kita temuin dan juga berbeda-beda sifatnya. Ada yang bisa diajak ngobrol, ada juga yang pendiam. Ada yang sangat peduli sama rambutnya, ada juga yang asal jadi yang penting rapi. Pokoknya dari hal rambut aja, orang sudah banyak macamnya Hasil Survey Penulis telah membuat beberapa daftar pertanyaan yang disebarkan dalam bentuk kuisione online, dan sudah mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. Berdasarkan hasil survey yang didapatkan dari 263 koresponden, 184 orang atau 70% masyarakat paling sering potong rambut di salon wanita, dan 58 orang atau 22% menyatakan potong rambut di barbershop, diikuti dengan 21 orang atau 5% memilih memotong rambut di tempat yang tidak disebutkan ( di luar salon dan barbershop ). Selain itu juga, penulis mengajukan pertanyaan mengenai jangka potong rambut yang dibagi menjadi
6 8 tiga bagian, yaitu 2 3 bulan dengan koresponden total 71%, dibawah 2 bulan dengan koresponden 22%, dan di atas 3 bulan dengan koresponden 7%. Penulis juga meminta koresponden untuk menjawab beberapa alasan utama yang menyebabkan koresponden untuk tidak memotong rambutnya dan dapat menyimpulkan beberapa alasan, yaitu : jarak yang jauh untuk tempat potong rambut, tidak ada waktu, kurang cocok dengan gayanya, ramai atau harus antri, dan terakhir masalah harga. 2.2 Tinjauan Khusus Definisi Brand Brand dapat diartikan pula sebagai asal atau sumber dari suatu produk atau pembeda sebuah produk dari produk lainnya. Karena pengertian brand berbeda dengan produk. Produk meliputi benda-benda fisik, jasa layanan, toko eceran, bisnis online, orang, organisasi, tempat maupun ide. Sedangkan brand ada untuk sebuah produk, namun pada brand dapat ditambahkan dimensi yang menjadi pembeda dari produk-produk lain yang didesain untuk memenuhi kebutuhan yang sama. (Keller,2003:32-33). Menurut definisi AMA tersebut, kunci penciptaan sebuah brand adalah kemampuan memilih nama, logo, simbol, desain kemasan, atau atribut-atribut lain yang membedakan sebuah produk dengan produk lainnya. Komponenkomponen yang berbeda dari brand yang berfungsi sebagai pembeda dikenal dengan istilah brand element. Secara teknis, ketika seseorang menciptakan nama baru, logo, atau simbol sebuah produk baru, ia telah menciptakan sebuah brand Definisi Identitas Visual Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, identitas memiliki arti sebagai ciriciri atau keadaan khusus seseorang, sedangkan untuk visual mempunyai arti sebagai sesuatu yang bisa dilihat dengan indra penglihat yaitu mata. Identitas
7 Visual dalam pengertian umum adalah gambar/goresan yang merepresentasikan satu/lebih pesan dengan maksud tertentu. 9 Menurut Van den Bosch, et al (2005), visual identitas perusahaan merupakan adalah awal untuk membuat reputasi perusahaan dan memiliki pengaruh pada prestasi perusahaan. Balmer dan Gray (2003) mendeskripsikan bagaimana brand perusahaan hampir tidak mungkin untuk ditiru, sebagaimana identitas visual perusahaan sudah dipatenkan dan esensi sentral dari brand tidak berwujud nyata Landasan Teori Berikut ini merupakan landasan-landasan teori yang digunakan sebagai dasar penelitian Tugas Akhir mengenai perancangan identitas visual Barberbox Teori Branding Branding adalah proses disiplin yang digunakan untuk membangun kesadaran dan memperluas loyalitas pelanggan. Hal ini membutuhkan perintah dari atas dan kesiapan berinvestasi untuk masa depan. Branding adalah tentang bagaimana merebut setiap kesempatan untuk mengungkapkan kenapa orang harus memilih satu merek dibanding merek yang lain. Keinginan untuk memimpin, melebihi kompetisi, dan memberikan karyawan alat terbaik untuk menjangkau konsumen adalah alasan mengapa pengaruh branding perusahaan. ( Wheeler, A. 2009:18 ) Re-branding dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan mencoba untuk melakukan penempatan posisi atau lokasi secara berbeda dalam pasar. Di mana hal-hal positif yang didapat menjadi seperti sebuah produk/jasa yang benar-benar baru. Re-branding tersebut bisa diaplikasikan pada perubahan radikal baik pada logo, nomo, persepsi, strategi pemasaran atau tema-tema iklan dan promosi. Elemen identitas brand terdiri dari:
8 10 Nama : Kata yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan, produk, pelayanan, atau konsep. Logo : Merek dagang visual yang mengidentifikasi brand Slogan : Kata atau pun serangkaian kata yang digunakan untuk beriklan dan menggambarkan perusahaan Bentuk : Bentuk yang mewakili gambaran perusahaan, biasanya menjadi dasar dalam pemilihan logo dan stationery. Warna : Warna yang mewakili perusahaan dan biasanya digunakan sebagai warna dasar produk Teori Tipografi Tipografi yang berasal dari bahasa Yunani typos ( bentuk ) dan grafo ( menulis ) adalah seni dan teknik dalam mengatur huruf. Ini memiliki dampak besar bagaimana kita terinspirasi untuk membaca sebuah teks dan sedalam apa ketertarikan kita terbawa. Tipografi yang didesain dengan baik juga dapat berisi referensi visual mengenai isi. Meskipun tipografi juga membentuk gambaran dalam pikiran pembaca, tujuan utamanya adalah untuk membuat teks ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan lebih menarik. Saat menggunakan tipografi, banyak hal yang harus diperhatikan untuk memberikan akses yang mudah untuk konten. Legibilitas dan keterbacaan merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan. Keterbacaan mengarah kepada pengaturan katakata dan blok dari kata, sedangkan legibilitas mengacu pada bagaimana typeface didesain dan seberapa baiknya satu karakter individu dapat dibedakan dari yang lain. ( Rustan, S ) Teori Warna Dalam bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek, dan observer ( dapat berupa mata kita ataupun alat ukur ). Menurut Anne Dameria ( 2007 ), warna bersangkut paut dengan persepsi dan interpretasi subyektif, seperti beberapa contoh sebagai berikut:
9 11 Biru : Tenang, menyejukkan, kebenaran, kontemplatif, damai, intelegensi tinggi, mediatif, emosional, egosentris, racun. Hijau : Alami, sehat, sensitif, stabil, formal, toleransi, harmonis, keberuntungan, pahit Kuning : Terang, kehangatan, segar, cepat, jujur, adil, tajam, cerdas, sinis, kritis, murah / tidak eksklusif Hitam : Keabadian, keanggunan, kuat, kreativitas, magis, idealis, fokus, terlalu kuat, superior, merusak, menekan. Ungu : Agung, keindahan, artistik, personal, mistis, angkuh, sombong, diktator Pink : Romantis, sensual, lembut, ceria, jiwa muda Orange : Kreatif, optimis, muda, kreatif, keakraban, dinamis, persahabatan, dominan, arogan. Merah : Panas, penuh energi, hidup, cerah, pemimpin, gairah, kuat, panas, bahaya, emosi yang meledak, agresif, brutal. Coklat : Alami, positif, stabilitas, hangat Putih : Bersih, murni, jujur, polos, higienis, monoton, kaku Faktor SWOT Analisa dengan menggunakan faktor SWOT : Strength - Desain lebih fleksibel dan lebih terlihat nyaman dengan konsep baru yang diterapkan yaitu Break Time Weakness - Desain yang diterapkan masih kurang kuat dalam penempatan konsep baru dibanding dengan konsep yang dibangun dari awal oleh pendirinya Opportunity - Banyak masyarakat Jakarta yang peduli akan pentingnya penampilan baik untuk dirinya sendiri maupun tempat yang disinggahi - Dengan desain yang lebih terlihat nyaman dan fleksibel, akan menarik perhatian konsumen dalam jangka yang lebih luas - Perkembangan konsumen membuat desain yang lebih fleksibel lebih mudah diterima di kalangan masyarakat
10 12 Threat - Akan membuat konsumen memiliki persepsi lain antara tempat potong rambut / barbershop dengan coffe shop 2.3 Target Target Audience dari Barberbox ini adalah semua kalangan, namun lebih dikhususkan ke segmen kelas menengah dan menengah keatas. Geografis : Penduduk Jakarta Demografi : Usia Gender : Pria Pekerjaan : Pekerja Kantoran, pebisnis, figur publik Status Ekonomi : A-B 2.4 Kompetitor Dengan makin berkembangnya tuntutan masyarakat mengenai gaya rambut dan style, makin banyak pula barbershop yang buka untuk menutupi kekurangan dari penyedia jasa sebelumnya. Kompetitor Barberbox terbilang cukup banyak dalam bidang penyedia jasa potong rambut, salah satunya yaitu PAX Wijaya yang sudah berdiri sejak tahun Dengan dedikasi yang cukup lama, PAX Wijaya sudah memiliki banyak pelanggan yang setia. DiHoek barbershop, merupakan kompetitor lainnya bagi Barberbox. Dengan letaknya yang sangat strategis, yaitu di daerah Kemang Selatan di mana banyak anak muda yang berkumpul dan bercengkrama, DiHoek cukup sukses menggaet berbagai pelanggan setia. Selain itu, masih banyak barbershop lain yang memiliki spesialisasi masing-masing dan tidak kalah untuk dibandingkan. Seperti halnya, Ugo barbershop dan Alexander barbershop. Berangkat dari kekecewaan akan pelayanan dan hasil cukur barbershop pada umumnya, maka lahirlah Barberbox yang ingin menyembuhkan kekecewaan tersebut dengan pelayanan terbarunya.
BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Kampanye Sosial Teori Desain Komunikasi Visual
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Kampanye Sosial Menurut Kennedy dan Soemanagara dalam Satriojati,tujuan kampanye sosial pada akhirnya meningkatkan perubahan sikap dan perilaku konsumen.
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula dengan sebuah komunitas agar dapat
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku
Lebih terperinciBAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.
BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada pada bimbingan belajar Bright n
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL
47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :
3 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data Proyek Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas visual Toko Kue Ny. Ali. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 1. Data Literatur Pencarian
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain
25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.
Lebih terperinciBAB IV PRODUKSI MEDIA
BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan berbagai informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis ( unsur grafis, ilustrasi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Konsep Dasar Bubble Chat Bubble chat merupakan gambaran dari suatu kegiatan komunikasi antar sesama individu. Bubble chat membuat kesan pada suatu
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN DESAIN
26 BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 5.1 Konsep utama dari logo EvFiA LAND School merupakan visi dan misi dari EvFiA LAND School sendiri, yaitu tidak hanya mengembangkan intelektualitas anak, melainkan
Lebih terperinciBAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG
BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG 2.1. Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Ruang Lingkup C59 Pada situs www.c59.com dijelaskan bahwa C59 Bandung merupakan clothing pertama di Indonesia yang berdiri
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : a. Tema diskon tetap diandalkan oleh sebagian perusahaan terutama pada
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Melihat dari semua tahap analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Terkait rumusan masalah pertama, maka terdapat dua
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan
Lebih terperinciBAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA
BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa
21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa brand identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Pendekatan Komunikasi Komunikasi yang akan dibangun dalam perancangan desain terhadap promosi Kombucha Tea meliputi komunikasi massa yang disesuaikan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi
Lebih terperinci2) Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa
BAB III ANALISA 3.1. Literatur Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan satuan pasar yang bersifat homogen.
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : a. Wawancara dengan narasumber, baik dari pemilik maupun pasien
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1. Sumber Data Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan riset BL Skin Care, melakukan survey kepada konsumen BL Skin Care
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. 4.1 Analisis Data
BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Data Berdasarkan survey yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa sebuah logo sebagai bagian dari corporate identity, memiliki peranan yang penting dalam sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha semakin hari semakin pesat, setiap pemimpin perusahaan ingin perusahaannya yang terbaik diantara pesaingnya -pesaingnya. Demikian
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu
14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian
BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang diperoleh dari informan maupun dari lapangan. Analisis data
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
22 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Mengenai konsep visual Mochi Mochi, penulis ingin membuat citra baru yang berbeda dari sebelumnya, untuk itu penulis mengedepankan visual
Lebih terperinciBAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara
12 BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Branding Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara strategis difokuskan dan disatukan melalui organisasi. Branding
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Identitas visual Molds diambil dari pemikiran terhadap mainan balok, dimana mainan balok sering identik dengan mainan anak-anak sejak usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Roemah Kopi adalah sebuah cafe yang menggunakan konsep etnik Indonesia sehingga memberikan nuansa yang berbeda dan ini bisa menjadi daya tarik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. dan memiliki kedalaman kosep yang cukup jelas dan data-data tersebut
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Data yang telah dikumpulkan mengenai judul seminar yaitu Corporate Identity Lauw Bakery telah memadai dalam kelengkapan data dan memiliki kedalaman kosep yang cukup jelas dan
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL TOKO OUTDOOR D RINJANI
PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL TOKO OUTDOOR D RINJANI Doan Randika Bawang Merah I / 5, Komplek Kompass III (021) 7490120, +628979611115 rundieca_32@yahoo.com Dosen Pembimbing Hanny Wijaya, S.Sn Kddsn:
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Startegi dalam perancangan city branding kecamatan ujungberung dengan merancang identitas yang mampu menggambungkan unsur modern
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Bakmi DKI merupakan sebuah perusahaan makanan yang sedang berkembang, Bakmi DKI berdiri pertama kali pada tanggal 5 Mei 2002 dikawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin menyadarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi konsentrasi pembangunan yang diinisiasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang terus menerus membuat banyak hal di berbagai aspek untuk melakukan perubahan. Hal tersebut menimbulkan banyaknya persaingan yang mengharuskan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan menjaga penampilan atau grooming adalah hal yang mutlak harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan menjaga penampilan atau grooming adalah hal yang mutlak harus di penuhi oleh manusia, karena merupakan kebutuhan yang mendasar menurut artikel yang penulis
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI KREATIF
BAB IV STRATEGI KREATIF Kota Tegal merupakan kota yang memiliki keunikan pada bahasa daerahnya. Bahasa tersebut sudah menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat Tegal dalam berkomunikasi.
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Barberpop merupakan salah satu barbershop ternama di kota Bandung. Barberpop merupakan bisnis yang bergerak di bidang jasa,
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Analisa Kecukupan Data Data yang telah didapat, baik itu berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan sebagai referensi dan literatur dari perancangan media promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunikan suatu produk, merupakan salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya saing produknya, karena semakin unik suatu produk, maka konsumen
Lebih terperinciBAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan
BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,
Lebih terperinciKONSEP BAB Landasan Teori Logo. Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Logo Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau menyimbolkan suatu organisasi tertentu. Biasanya logo akan diaplikasikan ke kop surat, materi periklanan.
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya
Lebih terperinciProposal Rebranding. Vivi Florist. Nama Anggota : Ira Eka Mentari Wina Sekar Nila Kurnia Riza Bento Putra Fajar Adisty Michael Aldy
Proposal Rebranding Vivi Florist Nama Anggota : Ira Eka Mentari Wina Sekar Nila Kurnia Riza Bento Putra Fajar Adisty Michael Aldy Pendahuluan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mampu meningkatkan daya kreativitas
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Ilustrasi Ilustrasi berasal dari bahasa latin ilustrare yang artinya menerangkan atau membuat terang. Secara umum ilustrasi dapat diartikan sebagai segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Semakin banyaknya produk yang di buat oleh para produsen, semakin banyak pula jenis kemasan yang mereka buat. Bentuk dan warnanya bermacam-macam tergantung
Lebih terperinciINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada
Lebih terperinciBab 3. Metode penelitian
Bab 3 Metode penelitian 3.1 Sistematika Perancangan Dalam sistematika perancangan digunakan strategi perancangan linear atau strategi garis lurus ini merupakan urutan logis pada tahapan perancangan yang
Lebih terperinciBAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET
48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh dari iklan (X1) dan promosi penjualan (X2) secara
Lebih terperinciII. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR
II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR Dalam desain, terdapat beberapa sistem tanda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah desain komunikasi visual lingkungan, berupa Sign
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan khususnya aspek
Lebih terperinciOleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Little Wings adalah sebuah book cafe yang menggunakan konsep klasik kolonial sehingga memberikan nuansa girly seperti rumah Barbie. Cafe unik ini ada
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka
28 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka dibutuhkan beberapa teori / metode dsain sebagai landasan penunjang permbuatannya. Teori-teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer manuasia adalah sandang, atau lebih dikenal secara umum dengan nama pakaian. Pada awalnya, pakaian hanya memiliki fungsi dasar sebagai penutup
Lebih terperinciBAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA
BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan 3.1.1. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah didapatkannya tampilan logo baru dan brand identity yang baik dan
Lebih terperinciBAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. a. Pesan Utama atau Keyword. Sederhana dan Solid
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1. Strategi Komunikasi a. Pesan Utama atau Keyword Dengan menganalisa visi yang dimiliki oleh LIPI yaitu ingin menjadi lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pokok manusia terbagi menjadi 3 bagian yaitu sandang, pangan dan papan. Manusia memiliki kebutuhan akan pangan yang terdiri dari makanan dan minuman, semata-mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi susu di Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2012, konsumsi susu di Indonesia masih didominasi oleh susu bubuk, namun bila
Lebih terperinciBAB II LANDASAN PERANCANGAN
BAB II LANDASAN PERANCANGAN 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Data Umum Sejarah Fashion Fashion menurut Idi Subandi Ibrahim, seorang peneliti media dan kebudayaan dalam buku Malcolm Barnard, fashion dan komunikasi
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Objek 1. Online store Thesteddy Berawal dari keisengan untuk menambah uang jajan, Widya Sesarika, pemilik Thesteddy, menciptakan sebuah toko online yang berkecimpung
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan, khususnya
Lebih terperinciWarna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016
Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. Analisa Data
BAB IV ANALISA DATA IV.1 Analisa Kecukupan Data Data yang penulis kumpulkan baik itu dat primer maupun sekunder, selanjutnya penulis gunakan sebagai referensi dan literatur dalam perancangan ulang (re
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori / Metode Corporate Identity
15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 4.1.1 Corporate Identity Di dalam marketing, Corporate Identity (CI) adalah persona dari suatu korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan
Lebih terperinciSTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pihak lain, agar dapat saling mempengaruhi diantara keduanya.
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Komunikasi Pengertian komunikasi yaitu sebuah proses dalam penyampaian sebuah informasi baik itu sebuah pesan, ide ataupun gagasan dari pihak
Lebih terperinciBAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media komunikasi visual (pamflet)
53 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media komunikasi visual (pamflet) guna kampanye calon legislative DPR-RI Partai Golkar nomor urut 3 Ir. Dra.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kata barber berasal dari Bahasa latin barba yang artinya janggut, sedangkan barbershop adalah salon yang dikhususkan untuk laki-laki yang menawarkan jasa potong rambut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik produk atau jasa memiliki tujuan untuk terus hidup dan berkembang dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Aplikasi final desain dan pedoman sistem identitas dari perancangan karya yang telah dijabarkan pada bab III disajikan bersama konsep dan penempatan pada media- media promosi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat luas dan salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. ELISA ESTI RAHAYU (B0115021) 2. ANI SUYANTI (B0115005) 3. BEKTI MARDIASTUTI
Lebih terperinciFaktor-Faktor dalam. Perancangan Desain
Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI
PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang
Lebih terperinciIV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.
27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia tentunya bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat di negara ini. Melimpahnya kekayaan alam yang
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa
Lebih terperinciPoster PKM berbeda dengan poster produk, jasa, dan layanan masyarakat. Bukan berupa pesan himbauan, anjuran, dan larangan.
Pujiyanto, UM ? Apa Poster PKM Poster PKM berbeda dengan poster produk, jasa, dan layanan masyarakat. Bukan berupa pesan himbauan, anjuran, dan larangan. Poster PKM merupakan poster ilmiah. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1Teori Branding Branding adalah "personifikasi" dari suatu produk, layanan, atau bahkan perusahaan. Seperti setiap orang, merek, memiliki "tubuh" fisik: dalam
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan
Lebih terperinci